kitab-kitab suci allah

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah- sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS. Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang yang mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-orang murtad. Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya 1. Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS 2. Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty 3. Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani 4. Kitab Al-Quran kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / Kristen katolik dan protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS semasa hidupnya

Upload: okibana

Post on 06-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kitab-kitab suci allah

TRANSCRIPT

Page 1: Kitab-kitab Suci Allah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita imani.

Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-quran juga dalam Hadits. Selain dari

kitab Allah yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada

Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang

diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS.

Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau wajib bagi

seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti defenisi, kitab Allah

SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-

rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang  yang

mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-orang murtad.

Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya

1.       Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS

2.       Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty

3.       Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani

4.       Kitab Al-Quran  kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab

Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / Kristen katolik dan

protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS semasa hidupnya

untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Al-Quran untuk menjadi penyempurna seluruh kitab suci

yang ada.[1]

B. Rumusan Masalah

1.       Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah SWT

2.       Sikap prilaku beriman kepada kitab-kitab Allah SWT

3.       Hikma beriman kepada kitab-kitab Allah SWT

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata

pelajaran Agama Islam , tetapi juga untuk memberikan  pengetahuan mengenai iman kepada

kitab-kitab Allah.

Page 2: Kitab-kitab Suci Allah

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kitab-Kitab Allah

Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba yang berarti

menulis. Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama’ dari kata kitab adalah kutub.

Dalam bahasa Indonesia, kitab berarti buku.

Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab (Al-kitab, kitab Allah, Al-kutub

kitab-kitab Allah)adlah kitan suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada para Nabi dan

Rasul-Nya.[2]

Jadi, Beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu kepercayaan yang pasti bahwasanya

allah Swt, memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya untuk disampaikan kepada

para hamba-Nya dan bahwa kitab-kitab tersebut terdapat kebenaran, cahaya dan petunjuk

bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.   

Kata Al-kitab di dalam Al-Quran dipakai untuk beberapa pengertian:

1.      Menunjukkan semua kitab suci yang telah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul:

“Bukanlah menghadapkan wajahmu kea rah timur dan barat itu suatu kebijakan, akan tetapi

sesungguhnya kebijakan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, Al-

kitab, dab Nabi-Nabi.”(Al-baqarah 2:177).

2.      Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran:

”Berkatalah orang –orang kafir:”Kamu bukan seorang yang dijadikan

Rasul.”Katakanlah:”Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu dan antara orang-

orang yang mempunyai ilmu tentang Al-kitab.”(Ar-Ra’d 13:43).

3.      Menunjukkan kitab suci tertentu sebelim Al-Quran; misalnya Taurat:

”Dan sesungguhnya kami telah mendatangkanAl-kitab (taurat)”kepada Nabi adam.”(Al-

baqarah 2:87)

4.      Menunjukkan kitab suci Al-Quran secara khusus:

”Al-kitab ini tidak aa keraguan padanya;”pentunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.”(Al-

Baqarah 2:2)

Disamping Al-kitab, untuk menunjukkan kitab kitab suci yang diturunkan Allah swt kepaa

para Nabi dan Rasul .Al-quran juga memakaikan istilah lain yaitu

Page 3: Kitab-kitab Suci Allah

1.   Shuhuf, bentuk jama’ dari shahifah yang berarti lembaran. Dipakai untuk menunujukkan

kitab –kita suci sebelum Al-Quran, khususnya yang dirurunkan kepada Nabi Ibrahim dan

Nabi Musa AS, sebagaimana  yang dinyatakan dalam surah Al-A’la ayat 18:19:

”Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf yang dahulu. Yaitu shuhuf Ibrahim

dan Musa.”(Al-A’la 87:18:-19)

2.    Zubur, bentuk jama’ dari Zabur yang berarti buku. Dipakai untuk menunjukkan kitab-kitab

suci yang diturunkan Allah sebelum Al-Quran, sebagaimana yang dinyatakan dalam surat Ali

Imran Ayat 184:

”Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah

didustakan pula, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, zubur dan kitab yang

member penjelasan yang sempurna.”(Ali Imran 3:184)

3.     Zabur, bentuk mufrad dari Zubur, dipakai khusus untuk menunjukkan kitab suci yang

diturunkan Allah kepada Nabi Daud AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam surah An-Nisa

163:

 ”Dan kami berikan Zabur kepada Daud.”(An-Nisa 4:163)

Beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana  firman

Allah Swt . dalam surah An-Nisaa’ ayat 136:

“Wahai orang-orang yang beriman , tetaplah beriman kepada kitab-kitab Allah dan Rasulnya

sallallahu ‘alaihi wa sallam , kepada kitabNya yang diturunkan kepada RasulNya yakni Al-

Quran, sebagaimana Allah juga memerintahkan agar kita beriman kepada kitab-kitab-Nya,

rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-

jauhnya.”[3]

Page 4: Kitab-kitab Suci Allah

B. Sikap Prilaku Beriman Kepada Kitab Allah SWT

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang

dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab dst :

ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada kitab-kitab

Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-

Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup

(petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat.

Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat

manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan malaikat.

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah

ayat 285:

Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-

nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,malaikat-

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al Baqarah (2) : 285)

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-

kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah

satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari

kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah

SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk

murtad (keluar dari islam).

Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim

dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37), Taurat yang

diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Q.S. 17

: 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44), dan yang terakhir yaitu

kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4)[4]

Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al

Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang

tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab

perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan

perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti

dan kita imani.

Page 5: Kitab-kitab Suci Allah

Perilaku Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT

berkaitan erat dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab itu, seseorang yang

beriman atau tidak yang tahu persis hanyalah Allah SWT. Akan tetapi sebagai muslim, tentunya

dapat membuktikan dan mewujudkan keimanannya dengan sikap perilaku dalam kehidupan

sehari-hari.[5]

Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dicerminkan dengan

sinyalemen sebagai berikut:

a.       Meyakini bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul

dan nabi-nabi-Nya. Sebagaimana firman-Nya: Artinya: “ Dia menurunkan Al Kitab (Al

Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya

dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ali Imran (3) : 3).

b.      Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur’an yaitu sebagai

pedoman hidup. (pelajari Q.S. 5 : 48).

c.       Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT. (pelajari Q.S. 51 : 56)

d.      Meyakini bahwa Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai penyempurna.

Kitab-kitab dahulu tidak universal ajarannya. Aturan-aturan yang terkandung didalamnya pada

umumnya hanya sesuai dengan masa dan tempat kitab-kitab itu diturunkan. Oleh karena itu Al

Qur’an diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab suci itu. Artinya: “ Pada hari ini telah

Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah

Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”(Q.S. Al Maidah (5) :3).

e.       Meyakini bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu telah hilang sama sekali danbahasanya

telah mati sejak beberapa abad yang silam. Hanya Al Qur’an yang sampai sekarang tidak pernah

berubah hatta satu huruf sekalipun.

C Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, imlementasinya

sebagai berikut:

a.       Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak boleh

meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan mendapatkan balasan dari

Allah SWT berupa ganjaran.

Page 6: Kitab-kitab Suci Allah

b.      Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dimana Al Qur’an merupakan penyempurna

dari kitab-kitab terdahulu. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan

membuktikan keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah SWT, sehingga dalam hidupnya

akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat (pelajari Q.S. Al Baqarah (2) : 25).[6]

c.       Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman. Al Qur’an adalah firman Allah SWT

dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kerasulannya

dan sampai akhiruz zaman tetap terjaga kemurniannya.(Q.S. 15 : 9).

Page 7: Kitab-kitab Suci Allah

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Iman kepada kitab kitab allah adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa allah telah

menurunkan kitab kitabnya kepada rasul rasul tertentu, dimana kitab kitab itu menjadi pedoman

untuk seluruh umat manusia di bumi ini. Umat manusia yang beriman tidak hanya wajib percaya

akan adanya kitab allah, tetapi juga harus bisa bersikap dan berprilaku seperti yang dicantumkan

pada setiap firman allah. Masalah besar yang banyak dihadapi oleh seluruh umat islam

khususnya umat islam di Indonesia salah satunya ialah tidak adanya sikap dan perilaku yang

mencerminkan keimanan kepada kitab kitab allah itu, khusunya kitab Al- Quran.[7]

Sebenarnya, untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang mencerminkan keimanan

kepada kitab kitab allah tidaklah terlalu sulit, cukup dengan menumbuhkan rasa kesadaran diri

sendiri bahwa kita sebagai umat islam harus tahu dan mengerti untuk apa kitab kitab itu dirunkan

ke bumi ini. Allah menurunkan kitab kitabnya khususnya Al-Quran bukan semata mata untuk

dijadikan pajangan dan penanda keislaman seseorang.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini , para pembaca dapat memahami bagaimana iman kepada

Al-qur’an. Sebaiknya kita sebagai umat islam yang baik , harus lah memahami bagaimana

menggunakan dan memahami iman kepada Al-qur’an itu dengan baik dan benar sesuai dengan

fungsinya dan haruslah kita turut serta mewujudkan umat islam . dengan masalah-masalah yang

ada , haruslah hal tersebut menjadi tolak ukur kita sebagai umat islam untuk membenahi diri

menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya , sehingga cita-cita  dan harapan seluruh umat islam

didunia dapat terwujud. Kami mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar kami

dapat memperbaiki makalah ini untuk lebih baik lagi.

Page 8: Kitab-kitab Suci Allah

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri.2003. Pendidikan Agama Islam. Erlangga. Jakarta

Isma’il, Sa’id, DR, Perbandingan ‘Aqidah Islam & Kristen Menurut Al-Quran & Bibel, terjemahan H. Suhairi Ilyas, MA, Yayasan al-Anshar Bukitinggi, cet.I.th.1990.

Miftah Faridh, Drs, Pokok-Pokok Ajaran Islam, PUSTAKA Bandung cet. 3 th. 1982.

Miftah Fardih dan Agus Syihabuddin, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama, PUSTAKA Bandung, cet.1 th.1989.

Al-Qathtan, Manna’, Mabahits fi Ulum al-Quran, Muasasah ar-Risalah Beirut, cet.4.th.1976.