kkn fix bismillah amin
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa adalah bagian dari masyarakat intelektual yang ada dinegeri
ini, diharapkan mampu memberi andil dalam pembangunan bangsa dan negara.
Pembangunan, disektor fisik yang terus melaju seiring dengan pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu diimbangi dengan kemajuan
masyarakat pada aspek nonfisik. Sejauh ini kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi masih menyisakan ketertinggalan masyarakat pada aspek nonfisik.
Dunia pendidikan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan masih jauh
menjadi problem klasik yang butuh penanganan serius.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata adalah suatu bentuk pendidikan dengan
cara memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa untuk hidup
ditengah-tengah masyarakat diluar kampus, dan secara langsung mengajarkan
kepada mahasiswa cara identifikasi masalah-masalah sosial kerakyatan. Kuliah
Kerja Nyata secara langsung akan menunjukan keterkaitan langsung antara
dunia pendidikan dan upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa aspek yang diperhatikan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata adalah yang pertama keterpaduan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang berupa Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, Pengabdian
Masyarakat. Yang kedua adalah pendekataan interdisipliner dan komprehensif
yang artinya kuliah kerja nyata bertolak dari permasalahan nyata masyarakat
yang didekati menggunakan segala ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
sudah, sedang, atau akan dipelajari. Yang ketiga adalah lintas sektoral, yang
keempat dimensi, luas dan pragmatis, yang kelima adalah keterlibatan
masyarakat secara aktif, yang keenam adalah keberlanjutan dan pengembangan,
dan yang ketujuh adalah bertumpu pada sumber daya lokal.
Dengan demikian pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ini diharapkan
mampu untuk mengikuti derap langkah pembangunan yang semakin dinamis
untuk meningkatkan sumber daya manusia baik bagi mahasiswa maupun bagi
1
masyarakat dalam pemanfaatan dan pengolahan sumber daya alam dan sumber
daya manusia. Kuliah Kerja Nyata sebagai suatu studi yang dilakukan di
tengah-tengah masyarakat guna mengimplementasikan keilmuan yang dimiliki
oleh setiap mahasiswa.
1.2 Letak dan Kesampaian Lokasi
Dusun Candi terletak di desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten
Gunungkidul, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun Candi
berbatasan dengan: di sebelah Utara Dusun Bangunsari, di sebelah Selatan
Dusun Ngelo, di sebelah Barat Dusun Bangusari / Ngelo, di sebelah Timur
berbatasan dengan Dusun Pangkah. Dusun Candi berjarak sekitar 70 sampai 80
KM dan dapat ditempuh dengan waktu perjalanan sekitar 90 menit dari kota
Yogyakarta.
Gambar 1.1
Peta Kecamatan Semin
1.3 Keadaan Geologi
Dintinjau dari aspek morfologi umumnya daerah di Kabupaten
Gunungkidul merupakan perbukitan yang didominasi oleh batugamping, dimana
bukit-bukit tersebut berhubungan satu sama lain oleh punggung bukit atau
hamparan lembah.
Ditiniau dari aspek stratigrafi, termasuk ke dalam stratigrafi pegunungan
selatan yang disusun oleh satuan-satuan batuan sebagai berikut :
2
a. Kelompok batuan Pra Tersier, disusun oleh batuan metamorf dan
batuan sedimen, utamanya batu gamping. Secara tidak selaras
diatasnya terdapat Formasi Wungkal dan Formasi Gamping.
b. Formasi Wungkal, dicirikan oleh kalkarenit dengan sisipan batu pasir,
batu lempung. Sedangkan Formasi Gamping dicirikan kalkarenit, batu
pasir tufan. Hubungan Formasi Wungkal dan Formasi Gamping
adalah tidak selaras.
c. Formasi Kebo terdiri dari selingan konglomerat, batu pasir tufan,
serpih dan lanau. Di beberapa tempat ada lava bantal dan intrusi
diorite. Ketebalan endapan ini ± 800 m dan diendapkan dengan
mekanisme gravity flow.
d. Formasi Butak, tersusun oleh breksi, batu pasir tufan, konglomerat,
batu apung batu lempung dan serpih.
e. Formasi Semilir, tersusun oleh perselingan tuff, tuff lapili, batu pasir
tufan, batu lempung, serpihan lanau.
f. Formasi Nglanggotaran, tersusun oleh breksi vulkanik dengan sisipan
batu pasir tufan.
g. Formasi Sambipitu, terletak secara selaras di atas Formasi Semilir-
Nglangggotaran, tersusun oleh persilangan litologi batu pasir coklat
kehijauan, serpih dan lanau.
h. Formasi Oyo, terdiri dari perselingkungan batu gamping bioklastik,
kalkarenit dan napal dengan sisipan batu gamping konglomerat.
i. Formasi Wonosari, tersingkap secara baik di daerah Wonosari dan
sekitarnya, membentuk morfologi karst, terdiri dari batu gamping
terumbu, batu gamping bioklastik (berlapis) dan napal.
j. Formasi Kepek, tersusun oleh batu gamping dan napal.
k. Satuan Lempung Hitam, secara tidak selaras menutupi satuan di
bawahnya. Tersusun oleh litologi lempung hitam, konglomerat dan
pasir.
Ditinjau dari aspek struktur geologi, yang dominan adalah perlipatan
disamping itu juga terdapat struktur patahan
3
1.4 Keadaan Iklim
Iklim di daerah Gunungkidul sebagaimana yang terjadi di daerah
lainnya di Indonesia, yakni beriklim tropis yang memiliki dua musim, yakni
musim kemarau dan musim penghujan.Keadaan cuaca sepanjang tahun tidak
merata dan sering terjadi kekeringan yang panjang ada musim kemarau.Suhu
udara berkisar 26o C – 30o C.
1.5 Potensi Sumber Daya Bumi
Potensi komoditas bahan tambang yang ada pada dusun candi yaitu
Batu Napal. Potensi lain yang ada yaitu ladang, sawah dan perkebunan
1.6 Kependudukan
Jumlah penduduk dusun Candi yaitu terdiri dari 555 orang dengan
Kepala Keluarga 241, pria 254 orang, wanita 311 orang. Keberagaman agama
di Dusun Candi terdiri dari Islam: 484 orang, Katholik: 82 orang, Protestan: 9
orang dan Budha: 1 orang. Tingkat pendidikan tertinggi Strata Satu ( S1), mata
pencaharian rata-rata petani dan buruh..
1.7 Sosial, Ekonomi dan Budaya
Mata pencaharian penduduk di dusun Candi sebagian besar petani dan
buruh.Tetapi ada juga mata pencaharian lainnya seperti PNS dan wirausaha.Di
dusun candi juga terdapat Ikatan Remaja Masjid yang melaksanakan berbagai
kegiatan keagamaan seperti mengajar TPA.
Fasilitas sanitasi di Dusun Candi lumayan baik, setiap keluarga
memiliki fasilitas mandi cuci kakus yang memadai.Untuk sumber air di Dusun
Candi sebagian besar berasal dari sumur (Sumur bor dan sumur gali), tetapi
ada beberapa keluarga yang memanfaatkan PDAM.
Terdapat pula peninggalan hasil budaya masa klasik yaitu Candi
Risan.Latar belakang agama di Candi Risan adalah Buddha.Hal ini dibuktikan
dengan adanya penemuan Arca Awalokiteswara.Arca Awalokiteswara
merupakan emanasi (pancaran) Amitabha (Buddha yang menempati arah mata
angin sebelah barat).
4
1.8 Sarana dan Prasarana
Jalan dusun Candi yang menghubungkan dengan dusun-dusun lainnya
kondisinya baik dan beraspal. Fasilitas publik yang ada di dusun Candi terdiri
dari : 1 masjid, 2 mushola, 2 gereja, kantor pemerintahan, gedung Sekolah
Dasar, gedung Taman Kanak-kanak, Pasar, Puskesmas, Posyandu.
5
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Dalam rumusan masalah ini beberapa hal yang perlu dibahas adalah :
1. Program apa yang akan dilaksanakan?
2. Darimana dana yang diperoleh untuk melaksanakan program tersebut?
3. Bagaimana cara pelaksanaan program tersebut?
4. Cara pengambilan solusi yang tepat?
Berdasarkan latar belakang dari pelaksanaan kegiatan KKN di dusun Candi
desa Candirejo mahasiswa yang berada dalam kelompok 08 melakukan sebuah
penelitian terhadap penambangan yang terdapat di dusun Ngentak dan melaksanakan
kegiatan sosial di desa Candirejo.
Perumusan masalah ini disesuaikan dengan kondisi mahasiswa, mengingat
banyaknya kendala yang dihadapi oleh mahasiswa dan juga waktu yang terbatas
untuk melaksanakan program kerja. Adapun program kerja yang dilaksanakan dalam
KKN adalah :
1. Penelitian terhadap penambangan di dusun Ngentak
a. Pemetaan Wilayah Penambangan
Kami melakukan pemetaan topografi dengan menggunakan
metode polygon tertutup, alat yang digunakan adalah theodolite,
rambu ukur, dan statip.
b. Pengukuran Kekar
Kami melakukan Pengukuran kekar untuk analisis longsor di
wilayah penambangan, alat yang digunakan adalah kompas geologi,
meteran, dan clipboard.
6
c. Pengukuran Muka Air Tanah (MAT)
Kami melakukan pengukuran Muka Air Tanah (MAT) di
beberapa sumber mata air (Sumur) di daerah sekitar wilayah
penambangan.
d. Pengambilan Sampel.
Sampel yang kami ambil selama penelitian penambangan di dusun
Ngentak adalah sampel batuan, air sumur, air limbah, air sungai, dan
tanah penutup (overburden)
e. Pengukuran kualitas Sampel.
Sampel yang sudah kami ambil selama penelitian penambangan di
dusun Ngentak selanjutnya di bawa ke laboratorium untuk diukur
kualitasnya.
2. Kegiatan sosial di Dusun Candi
a. Sensus kependudukan
Selama melakukan KKN kami mengunjungi rumah warga untuk
data sensus yang diperlukan bagi laporan KKN kami.
b. TPA
KKN yang dilakukan oleh kelompok kami bertepatan dengan
bulan Ramadhan sehingga kami merencanakan program kerja
mengajar TPA di sore hari selama Pelaksanaan KKN berlangsung.
c. Mengajar pelajaran Sekolah
Selain mengajar TPA kami memberikan waktu untuk mengajar
pelajaran sekolah bagi murid yang mengikuti TPA, seperti pelajaran
Bahasa Inggris dan Matematika bagi anak SD dari kelas 1- 6.
d. Mengajar di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Selama KKN berlangsung pada pagi hari kami mengajar anak-
anak di PAUD, seperti mengawasi proses belajar, bermain dan
melakukan kegiatan olahraga.
7
e. Mengadakan Lomba Mewarnai Kaligrafi
Menyambut bulan Ramadhan kelompok kami mengadakan Lomba
Mewarnai Kaligrafi bagi anak SD yang menghadiri TPA di masjid
AL-HUDA. Dalam lomba ini kami membagi dua kategori yaitu anak
SD kelas 1-3 dan anak SD kelas 4-6, pembagian hadiah diberikan
pada akhir acara oleh perwakilan dari mahasiswa KKN maupun dari
pengurus masjid.
f. Mengadakan Acara Ramah Tamah
Pada hari terakhir kami mengadakan acara ramah tamah dengan
mengundang Kepala Dusun Candi, Kepala Desa Candirejo , Karang
Taruna dan Pengurus Masjid AL-HUDA.
8
BAB III
PROGRAM KERJA
III.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi
Program kerja :
1. Pemetaan lokasi
Pemetaan yang dilakukan adalah pemetaan Topografi dengan
menggunakan Theodolite . Pemetaan dilaksanakan didaerah sekitar
terdapatnya singkapan napal, sehingga dapat diketahui bentuk daerah dan
ketinggian suatu daerah, serta penyebaran napal, luas dan volume
cadangan napal
2. Pengambilan data kekar
Perolehan data kekar menggunakan metode scanline. Peralatan yang
digunakan untuk pengukuran yaitu Kompas geologi, bentangan tali, dan
meteran, dengan mengetahui arah dan kemiringan suatu kekar, maka
dapat dianalisa arah dan jenis longsoran yang mungkin akan terjadi.
3. Analisis Muka Air Tanah (MAT) dan kualitas air.
Analisa dimulai dari pengukuran tinggi muka air yang ada di beberapa
sumur, lalu dilakukan tes uji air dengan menggunakan alat TDS guna
untuk mengetahui kualitas air. Uji kualitas air tidak hanya dilakukan pada
air sumur tapi juga kualitas air pada limbah hasil pabrik dan limbah yang
teralirkan ke sungai
4. Melakukan pengujian conto di laboratorium
Napal dari lapangan dipotong dengan ukuran (5 x5 x 10) cm untuk
dijadikan sampel dalam pengujian , pengujian dilakukan di laboratorium
mekanika batuan untuk mendapatkan hasil Uji sifat fisik ( Bobot isi,
kadar air, derajat kejenuhan, porositas ) dan Uji mekanik , untuk
memperoleh hasil Kuat tekan dan Kuat geser.
9
5. Pengambilan data lingkungan seperti vegetasi dan curah hujan.
III.2. Pemberdayaan Masyarakat
1. Sensus kependudukan dan kuisioner
Sensus kependudukan di lakukan di desa Candirejo dusun Candi. Selama
beberapa hari mewawancarai dan menyebarkan kuisioner kepada penduduk
sekitar untuk mengetahui pengertian mereka mengenai K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja). Hasil yang didapatkan mengenai K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat tidak
mengetahui sama sekali mengenai K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ,
mereka mementingkan memperoleh pendapatan untuk menghidupi
keluarganya di bandingkan mementingkan kesehatan dan keselamatan
mereka dalam bekerja.
2. Memberikan penyuluhan dan diskusi bersama masyarakat terkait dengan
pengelolaan sumber daya bumi yang ada.
Berdasarkan hasil wawancara maupun menyebarkan kuisioner yang
menunjukkan bahwa penduduk sebagian besar tidak mengerti mengenai K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) , kami memberikan penyuluhan dan
diskusi bersama masyarakat mengenai pengertian K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ) dan betapa pentingnya K3 di dalam kegiatan
penambangan.
III.3. Sosial Budaya
1. Mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dan mengisi kultum
tarawih dan shalat subuh.
Di dusun Candi, desa Candirejo, kecamatan Semin, kabupaten Gunung
Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Telah diadakan program pemberdayaan
masyarakat yang berupa kegiatan sosial kemasyarakatan seperti mengajar
mengaji dan ilmu pengetahuan umum seperti matematika dan bahasa Inggris
di TPA (Taman pendidikan Al-Qur’an) Masjid Al-Huda yang kemudian
dilanjutkan dengan permainan untuk anak-anak dan mengajar teknologi, yang
kegiatan tersebut berlangsung pada pukul 16.00-17.30 WIB dilanjutkan
berbuka puasa bersama, sholat magrib kemudian sholat tarawih dan kultum
10
yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UPN”Veteran”Yogyakarta setiap
harinya, secara bergantian guna untuk memperkenalkan kegiatan mahasiswa
dan terbina hubungan yang erat antara warga dan mahasiswa.
2. Mengadakan lomba mewarnai kaligrafi.
Menyambut bulan Ramadhan, kelompok kami mengadakan lomba
mewarnai kaligrafi yang mengasah ketrerampilan, kreativitas, dan daya mau
anak dalam bidang mewarnai. Yang akan berguna bagi proses belajar anak
yang masih sangat kuat untuk diberikan berbagai ilmu dan keterampilan guna
masa depannya yang cemerlang. sebagai penghargaan untuk anak yang bagus
dalam mewarnai kaligrafi, maka diberikanlah predikat juara dan juga
sertifikat bagi mereka yang antusias dan mempunyai semangat dan daya
juang untuk menjadi pemenang dalam karya seni tersebut.
3. Memberikan bantuan pengajaran di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Selama KKN berlangsung, pada pagi hari kami mengajar anak-anak di
PAUD mengajar PAUD(Pendidikan Anak Usia Dini) guna membantu
mengawasi tumbuh kembang mereka. Mengajari anak berkreativitas seperti:
membuat benda dari kertas, permainan-permainan yang mengasah otak
seperti bermain puzzle, mewarnai dan lain-lain. Mengajar senam anak guna
melatih ketangkasan, kelenturan tubuh dan menjaga kesehatan anak.
Memberi perhatian, agar anak merasa nyaman dalam belajar dan mudah
menyerap apa yang ada disekelilingnya dengan cepat dan tanggap, yang bisa
mengoptimalkan potensi anak untuk berkembang dengan pesat.
4. Melakukan kegiatan olahraga bersama Pemuda Karang Taruna.
Pada Kamis malam setelah sholat taraweh, kami mengadakan kegiatan
olahraga bersama pemuda Karang Taruna di dusun kami. Kegiatan olahraga
bersama pemuda Karang Taruna berupa bermain futsal yang diikuti oleh
seluruh laki-laki mahasiswa KKN UPN “Veteran” Yogyakarta.
11
5. Mengadakan malam Ramah Tamah bersama warga dan Pemuda Karang
Taruna.
Pada malam terakhir masa bakti, kami mengadakan acara Ramah Tamah
antara mahasiswa KKN dan para warga yang antusias berdatangan di balai
dusun yang mengadakan organ tunggal, dan bernyanyi dangdut bersama.
Agar tercipta, hubungan keakraban yang lebih mendalam dan disertai makan
sate bersama dan pemberian plakat kepada kepala dusun yang telah
memberikan 1zin dan fasilitas untuk mempermudah kegiatan kami selama
masa pengabdian kami, di dusun Candi, desa Candirejo, Kecamatan Semin,
Kabupaten Gunung Kidul.
III.4. Kesehatan Masyarakat
1. Sosialisasi kepada masyarakat terhadap K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja).
Berdasarkan dari wawancara dan penyebaran kuisioner kepada warga
sekitar, kami menyimpulkan bahwa warga sekitar kurang menaruh perhatian
mengenai K3(Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Mereka sama sekali tidak
mengerti apa itu K3(Keselamatan dan Kesehatan Kerja), sehingga kami
berinisiatif untuk menyosialisasikan pengertian K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) kepada warga sekitar yang diadakan di Balai Dusun.
12
BAB IV
PELAKSANAAN
IV.1. Prasarana Fisik
Dilaksanakan pada tanggal 3 juli 2013 yang dimulai pada pukul 08.00 –
16.00 melakukan survey lokasi wilayah untuk KKN dan mencari tempat
tinggal untuk selama dilokasi.
Dilakasanakan pada tanggal 6 juli 2013 yang dimulai pada pukul 08.00-10.00
dilakukan pelepasan mahasiswa dari kampus, kemudian peminjaman
peralatan lapangan yang dimulai pada pukul 10.00-12.00, kemudian pada
pukul 13.00-14.00 dilakukan check list peralatan dan perlengkapan untuk
KKN, dan dilakukan koordinasi kelompok. Pada pukul 14.00-16.00 kita
melakukan perjalan ke lokasi KKN di dusun candi. Pada pukul 19.00-21.30
adanya perkenalan anggota KKN dengan tokoh masyarakart dan anggota
karang taruna.
Dilaksanakan pemetaan topografi pada tanggal 9 juli-15 juli 2013 yang
dilaksanakan pada pukul 08.00-15.00.
Dilaksanakan pengukuran data kekar pada tanggal 16 juli -17 juli 2013 yang
dilaksanakan pada pukul 08.00-15.00
Dilaksanakan pengukuran muka air tanah,data lingkungan dan pengukuran
titik bor pada tanggal 18 juli 2013 yang dilaksanakan pada pukul 10.00-
15.00.
Dilaksanakan pengambilan sample air,sample batuan dan sample tanah pada
tanggal 19 juli 2013 yang dilakukan pada pukul 10.00-14.00.
Dilaksanakan pengujian Laboratorium pada tanggal 22 juli-24 juli 2013 yang
dilaksanakan pada pukul 08.00-12.00.
Dilaksanakan pengolahan data sementara dan pengolahan data laboratorium
yang dimulai pada tanggal 9 juli-16 juli 2013 untuk data sementara pada
pukul jam 21.00-23.00 dan pengolahan data laboratorium pada pukul 13.00-
17.00
IV.2. Sosial Budaya
13
Dilaksanakan pengajaran di TPA (Taman Pendididkan Al-Quran) yang
dimulai pada tanggal 7 juli-18 juli 2013 pada pukul 16.00-17.30
Dilaksanakan pengisisan kultum shubuh dan tarawih yang dimulai pada
tanggal 8 juli-20juli 2013 pada pukul 04.00-05.00 untuk pengisian kultum
subuh dan pada pukul 19.00-21.00 untuk pengisian kultum tarawih.
Dilaksanakan pengambilan data kependudukan yang dimulai pada tanggal 9
juli-16 juli 2013 pada pukul 08.00-15.00.
Dilaksanakan pengajaran di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang
dimulai pada tanggal 18 juli-19 juli 2013 pada pukul 08.00-10.00.
Dilaksanakan lomba untuk anak TPA yang dimulai pada tanggal 19 juli-20
juli 2013 pada pukul 14.00-17.00.
Dilaksanakan kegiatan olahraga bersama anggota karang taruna yang dimulai
pada tanggal 18 juli 2013 pada pukul 21.00-23.00.
Dilaksanakan malam ramah tamah dan pesta kenang-kenangan pada tanggal
20 juli 2013 pada pukul 21.00-23.30.
Dilaksanakan presentasi hasil KKN pada tanggal 29 juli 2013 di Kecamatan
Semin yang dimulai pada pukul 09.00-14.00.
IV.3 Kesehatan Masyarakat
Dilaksanakan sosialisasi K3 pada tanggal 20 juli 2013 pada pukul 16.00-
17.30.
BAB V
PEMBAHASAN
14
V.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi
Program Kerja :
1. Pemetaan
Daerah candirejo termasuk daerah dataran tinggi, dari Hasil pemetaan
diperoleh
Luasan daerah (menggunakan program autocad)
Luas sayatan A-A : 141216,5254 m2
Luas sayatan B-B : 1389698, 7576 m2
Luas sayatan C-C : 47267,96 m2
Volume
Bila diperoleh luas maka untuk menghitung volume yaitu dengan
mengalikannya dengan jarak sayatan, sehingga diperoleh volume
sebagai berikut :
VoL.Napal
= Luas sumberdaya (A-A’ + B-B’ + CC’)/3 x jarak sayatan
= (141216,5254 +1389698,7576 + 47267,96)/3x 150
= 78.909.162,12 m3
2. Pengukuran kekar
Pengukuran kekar pada bukit didaerah dusun candi, desa
candirejo, kec.semin. dilakukan pada bukit sebelah utara dan
sisi bukit sebelah barat.Pengukurannya dilakukan untuk
mendapatkan strike n dip. Jumlah data yang didapat pada sisi
bukit sebelah utara adalah 85 data, dan sebelah barat ada 65
data
Hasil dari pengukuran tersebut kemudian diolah menggunakan
software dips didapat gambaran lereng seperti dibawah ini :
15
Keterangan :
a) Bidang Lemah
Kemiringan bidang lemah : 72
Arah kemiringan bidang lemah : 194
Jenis longsoran yang mungkin terjadi adalah longsoran bidang, arah
longsor N 183 E
3. Analisa muka air tanah dan kualitas air
Ketinggian permukaan air dan Hasil uji kualitas air di
beberapa sumur :
•Sumur 1 (477236, 9136214,124)
Ketinggian muka air : 117.3 mdpl
Kualitas air :
Tds : 248 ppm
T : 27.60 C
PH : 8.04
EC : 493 μs
• Sumur 2 ( 437885, 9136303, 138)
Ketinggian muka air : 128.6 mdp
Kualitas air :
16
Tds : 361 ppm
T : 27.80 C
PH : 8.02
EC : 715 μs
• Kualitas air limbah hasil pabrik
Tds : 83 ppm
T : 27.3 0 C
PH : 8.88
EC : 161 μs
• Kualitas air limbah diluar area tambang
Tds : 129ppm
T : 27.1 0C
PH : 8.27
`` EC : 258 μs
4. Hasil uji laboratorium
• Uji sifat fisik napal
Hasil dari uji sifat fisik ini dapat digunakan untuk menganalisis kemantapan
lereng dengan cara menghitung factor keamanan dari lereng yang akan dirancang.
Adapun beberapa sifat fisik yang dipakai untuk menghitung factor keamanan adalah
17
Utara Timur Selatan1 2 3
1 Berat Conto asli (Wn),gr 129.6 138.6 245.22 Berat Conto jenuh (Ww),gr 132.1 141.6 248.63 Berat conto jenuh tergantung dalam air (Ws),gr 81.65 86.75 154.454 Berat conto kering (Wo),gr 129.3 137.7 245.15 Bobot isi asli (natural density),gr/cm3 2.57 2.53 2.66 Bobot isi kering (dry density),gr/cm3 2.563 2.51 2.6037 Bobot isi jenuh (saturated density),gr/cm3 2.62 2.58 2.648 Apperent specific gravity 2.563 2.51 2.6039 True specific grafity 2.712 2.706 2.704
10 Kadar air asli (natural water content), % 0.23 0.73 0.04111 Kadar air jenuh (absorption), % 2.17 2.91 1.4312 Derajat kejenuhan, % 10.71 2.5 2.8613 Porositas, % 5.55 7.29 3.7214 Void Ratio 0.059 0.079 0.039
No ParameterNomor Sampel
bobot isi asli dan bobot isi jenuh. Selain untuk menganalisis kemantapan lereng, data
pengujian sifat fisik dapat digunakan untuk mengetahui kadar air asli dan kadar air
jenuh serta derajat kejenuhannya.
• Uji kuat tekan
Sifat Mekanka Batuan Utara Timur Selatan
Kuat Tekan ,Mpa 1,5 Mpa 2,38 Mpa 3,0637 Mpa
Batas elastic 1,3 1,62 2,2
Modulus young (E) 4,85 7,5 8,3
Poisson's ratio (v) 0,3 0,1 0,83
Kuat tekan nantinya akan dipakai sebagai parameter pembobotan dalam
system RMR( Rock Mass Rating)
V.I Sosial, Ekonomi, dan Budaya
1. Pemberdayaan Masyarakat
Di dusun Candi, desa Candirejo, kecamatan Semin, kabupaten
Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Telah diadakan program
pemberdayaan masyarakat yang berupa kegiatan sosial kemasyarakatan
seperti mengajar mengaji dan ilmu pengetahuan umum seperti matematika
dan bahasa Inggris di TPA (Taman pendidikan Al-Qur’an) Masjid Al-Huda
yang kemudian dilanjutkan dengan permainan untuk anak-anak dan
mengajar teknologi, yang kegiatan tersebut berlangsung pada pukul 16.00-
17.30 WIB dilanjutkan berbuka puasa bersama, sholat magrib kemudian
sholat tarawih dan kultum yang dilakukan oleh mahasiswa KKN
UPN”Veteran”Yogyakarta setiap harinya, secara bergantian guna untuk
memperkenalkan kegiatan mahasiswa dan terbina hubungan yang erat antara
warga dan mahasiswa.
Setiap pagi di hari kamis dan Jum’at kami mengajar PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) guna membantu mengawasi tumbuh kembang
18
mereka. Mengajari anak berkreativitas seperti: membuat benda dari kertas,
permainan-permainan yang mengasah otak seperti bermain puzzle, mewarnai
dan lain-lain. Mengajar senam anak guna melatih ketangkasan, kelenturan
tubuh dan menjaga kesehatan anak. Memberi perhatian, agar anak merasa
nyaman dalam belajar dan mudah menyerap apa yang ada disekelilingnya
dengan cepat dan tanggap, yang bisa mengoptimalkan potensi anak untuk
berkembang dengan pesat.
Diakhir masa tugas kami, diadakan lomba mewarnai kaligrafi yang
mengasah ketrerampilan, kreativitas, dan daya mau anak dalam bidang
mewarnai. Yang akan berguna bagi proses belajar anak yang masih sangat
kuat untuk diberikan berbagai ilmu dan keterampilan guna masa depannya
yang cemerlang. sebagai penghargaan untuk anak yang bagus dalam
mewarnai kaligrafi, maka diberikanlah predikat juara dan juga sertifikat bagi
mereka yang antusias dan mempunyai semangat dan daya juang untuk
menjadi pemenang dalam karya seni tersebut. Lomba tersebut di bagi
menjadi dua bagian, bagian pertama di selenggarakan untuk anak SD kelas 1
hingga kelas 3 dan pada bagian kedua di selenggarakan untuk anak SD kelas
4 hingga kelas 6. Pembagian hadiah lomba di berikan seusai acara dengan
juri yang di ambil dari mahasiswa KKN dan perwakilan pemuda masjid.
Pada malam terakhir masa bakti, kami mengadakan acara Ramah
tamah antara mahasiswa KKN dan para warga yang antusias berdatangan di
balai dusun yang mengadakan organ tunggal, dan bernyanyi dangdut
bersama. Agar tercipta, hubungan keakraban yang lebih mendalam dan
disertai makan sate bersama dan pemberian plakat kepada kepala dusun yang
telah memberikan 1zin dan fasilitas untuk mempermudah kegiatan kami
selama masa pengabdian kami, di dusun Candi, desa Candirejo, Kecamatan
Semin, Kabupaten Gunung Kidul.
2. Kependudukan
19
Jumlah penduduk di dusun Candi, desa Candirejo, kecamatan Semin
berdasarkan penggolongan jenis kelamin antara laki-laki dan
perempuan terdapat jumlah yang besar yaitu laki-laki sebanyak 254 orang
dan perempuan sebanyak 311 orang dengan total penduduk sebanyak 555
orang dan jumlah KK sebanyak 241 kepala keluarga.
Menurut tabel kependudukan
RT 01
Tabel 1.1Penduduk
Laki-laki Perempuan
Jumlah penduduk 17 28Di RT 01 Jumlah penduduk wanita lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
laki-laki
RT 02
Tabel 1.2Penduduk
Laki-laki Perempuan
Jumlah 19 41
Di Rt 02 jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki
RT 03
20
Tabel 1.3Penduduk
Laki-laki Perempuan
Jumlah 26 28Di Rt 03 jumlah Perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki.
RT 04
Tabel 1.4Penduduk
Laki-laki Perempuan
Jumlah 29 36Di Rt 04 jumlah Perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki.
RT 05
Tabel 1.5Penduduk
Laki-laki Perempuan
jumlah 25 24Di Rt 05 jumlah Perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki.
RT 06
Tabel 1.6Penduduk
Laki-laki Perempuan
Jumlah 43 41Di Rt 06 jumlah Laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah Perempuan.
RT 07
21
Tabel 1.7Penduduk
Laki-laki Perempuan
Jumlah 61 66Di Rt 07 jumlah Perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki.
RT 08
Tabel 1.8Penduduk
Laki-laki Perempuan
Jumlah 52 56Rt 08 jumlah Perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki.
Kepala Keluarga
Tabel 1.9KK di desa Candirejo
Rt 01 Rt 02 Rt 03 Rt 04 Rt 05 Rt 06 Rt 07 Rt 08
Jumlah 38 38 33 36 14 18 32 32
Total seluruh KK di desa Candirejo ada 241 KK.
Jumlah Penduduk
22
Tabel 1.10Total penduduk Desa Candirejo
Laki-laki Perempuan
Jumlah 260 316
Total seluruh penduduk laki-laki dan wanita adalah 576
Distribusi penduduk menurut golongan pendidikan, kebanyakan penduduk
yang berada di dusun Candi mengenyam pendidikan sekolah dasar, SLTP, dan
SLTA. Berikut adalah tabel pendidikan di setiap Rt
Tabel 2.1Pendidikan terakhir / masih bersekolah RT 01
SD SLTP SLTA Diploma Tidak / belum
bersekolah
Jumlah 24 12 7 - 8
Tabel 2.2Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 02
SD SLTP SLTA Diploma Tidak / belum
bersekolah
Jumlah 29 15 11 2 27
Tabel 2.3Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 03
23
SD SLTP SLTA Diploma Tidak / belum
bersekolah
Jumlah 21 9 5 - 19
Tabel 2.4Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 04
SD SLTP SLTA Diploma Tidak /
belum
bersekolah
Jumlah 25 18 22 3 9
Tabel 2.5Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 05
SD SLTP SLTA Diploma Tidak / belum
bersekolah
Jumlah 25 7 11 2 4
Tabel 2.6Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 06
24
SD SLTP SLTA Diploma Tidak / belum
bersekolah
Jumlah 37 9 27 3 16
Tabel 2.7Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 07
SD SLTP SLTA Diploma Tidak / belum
bersekolah
Jumlah 49 22 11 4 7
Tabel 2.8Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 08
SD SLTP SLTA Diploma Tidak / belum
bersekolah
Jumlah 44 19 13 - 11
Tabel 2.9Pendidikan terakhir/ masih bersekolah
SD SLTP SLTA Diploma Tidak/belum bersekolah
Jumlah 251 116 107 14 88
25
Menurut penggolongan agama tiap RT adalah bervariasi hampir mewakili 5
agama yang ada di Indonesia yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1Agama RT 01
Islam Kristen Katholik Hindu Budha
Jumlah
Agama
45 - - - -
Di RT 01 mayoritas penduduk beragama Islam.
Tabel 3.2Agama RT 02
Islam Kristen Katholik Hindu Budha
Jumlah 55 - 5 - -
Agama yang paling banyak di Rt 02 adalah agama Islam
Tabel 3.3Agama Rt 03
Islam Kristen Katholik Hindu Budha
Jumlah 49 - - - -
Agama yang paling dominan adalah agama Islam.
26
Tabel 3.4Agama RT 04
Islam Kristen Katholik Hindu Budha
Jumlah 32 8 23 - 1
Di Rt 04 terdapat banyak agama namun yang paling dominan adalah agama
Islam.
Tabel 3.5Agama RT 05
Islam Kristen Katholik Hindu Budha
Jumlah 15 - 32 - -
Terdapat 2 jenis agama yang terdata , namun yang paling dominan adalah
agama Katholik.
Tabel 3.6Agama RT 06
Islam Kristen Katholik Hindu Budha
Jumlah 61 1 22 - -
Terdapat 3 jenis agama di Rt 06 , yang paling dominan adalah agama Islam
27
Tabel 3.7Agama RT 07
Islam Kristen Katholik Hindu Budha
Jumlah 127 - - - -
Di Rt 07 seluruh warganya beragama Islam.
Tabel 3.8Agama RT 08
Islam Kristen Katholik Hindu Budha
Jumlah 108 - - - -
Di Rt 08 mayoritas penduduk beragama Islam.
Tabel 3.9Agama penduduk Desa Candirejo
Islam Kristen Katholik Hindu budha
Jumlah 484 9 82 - 1
28
Sedangkan untuk jenis pekerjaan dapat di lihat tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1Pekerjaan di RT 01
Pedagang Buruh Wiraswasta Petani Pegawai
Swasta
Jumlah 3 1 5 5 10
Di Rt 01 terdapat sekitar 5 jenis pekerjaan (tidak termasuk pelajar dan ibu rumah
tangga)
Tabel 4.2Pekerjaan di RT 02
Pedagang Buruh Petani Wiraswasta PNS
Jumlah 1 13 14 9 2
Terdapat 5 jenis pekerjaan yang terdata (tidak termasuk ibu rumah tangga dan
pelajar)
Tabel 4.3Pekerjaan di RT 03
Buruh Petani Wiraswasta Pegawai
swasta
Pekerjaan
lainnya
Jumlah 8 6 1 3 3
Terdapat 5 jenis pekerjaan yang terdata (tidak termasuk ibu rumah tangga dan
pelajar).
29
Tabel 4.4Pekerjaan di RT 04
Pegawai
swasta
PNS Wiraswasta Sopir Petani Buruh Pekerjaan
lainnya
Jumlah 9 1 13 3 7 3 1
Terdapat 7 jenis pekerjaan yang terdata (tidak termasuk ibu rumah tangga dan
Pelajar)
Tabel 4.5Pekerjaan di RT 05
Wiraswasta Buruh Pegawai
swasta
Pensiunan Karyawan
honorer
Petani
Jumlah 1 6 11 1 2 13
Terdapat 6 jenis pekerjaan yang terdata (tidak termasuk Ibu rumah tangga dan
pelajar).
Tabel 4.6Pekerjaan di RT 06
Petani Karyawan
swasta
Wiraswasta Buruh PNS
Jumlah 19 9 8 10 1
Terdapat 5 jenis pekerjaan di Rt 06 (tidak termasuk ibu rumah tangga dan pelajar)
30
Tabel 4.7Pekerjaan di RT 07
Wiraswasta Buruh Pegawai
swasta
Petani Pensiunan Guru
Jumlah 26 30 4 56 1 1
Terdapat 6 jenis pekerjaan di Rt ini (tidak termasuk ibu rumah tangga dan pelajar).
Tabel 4.8Pekerjaan di RT 08
Buruh Petani Wiraswasta TNI Anggota
DPR
Jumlah 19 8 13 1 1
Terdapat 5 jenis pekerjaan di Rt 08(tidak termasuk ibu rumah tangga dan pelajar).
Tabel 4.9Pekerjaan di desa Candirejo
Wiraswasta Buruh Petani Pegawai
swasta
Pekerjaan
lainnya
Jumlah 79 90 98 46 22
31
3. Kesehatan
Menurut hasil survey yang dilakukan dari setiap RT, yaitu dari RT01 sampai
RT 08 yaitu tentang fasilitas kesehatan yang berada dilingkungnan sekitar adalah
baik, yaitu terbukti dengan adanya posyandu yang lancar berkegiatan dan juga
puskesmas yang aktif. Sehingga, akan mempermudah masyarakat yang sakit, untuk
segara pergi ke puskesmas dan berobat dan mendapatkan penangan yang tepat.
Sehingga kesehatan warga di dusun Candi cenderung baik.
Keadaan MCK disekitar rumah warga, kebanyakan sudah memiliki kamar
mandi sendiri di dalam rumah dan mempermudah dan memajukan kesejahteraan
rakyat di sekitar RT01 sampai Rt 08, sedangkan untuk akses air bersih tergolong
lancar. Air yang mengalir ke rumah penduduk diambil dari sumur bor, PAM dan
sumur gali, untuk mendapatkan sumber air di beberapa Rt hanya perlu menggali 10
hingga 20 meter akan tetapi ada juga yang harus menggunakan bor untuk
mendapatkan air hingga kedalaman 60 hingga 70 meter. Beberapa warga ada yang
menggunakan sumur bor secara patungan, mereka akan patungan untuk membayar
listrik, begitu juga warga yang menggunakan PAM mereka akan patungan untuk
membayar air PAM tersebut.
Terdapat puskesmas pembantu di dusun ini yang setiap bulan mengadakan
beberapa kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan, fasilitas dan pelayanannya
menurut warga sangatlah baik. Para warga yang datang akan dilayani dengan baik,
bagi warga yang kekurangan dana untuk berobat mereka bisa menggunakan jaminan
kesehatan dengan tingkat pelayanan yang sama dan tidak memilih dalam melayani
setiap pasiennya.
4. Ekonomi
Banyak penduduk di dusun Candi, menggantungkan hidupnya sebagai
buruh batu ukir yang sebagai ciri khas dusun Candi, di Rt 01 hingga Rt 04 penduduk
kebanyakan membuat usaha batu ukir, dikarenakan dusun Candi terdapat tambang
batu putih yang bisa digunakan untuk membuat ukiran-ukiran yang indah dan dijual
32
dari lokal hingga mancanegara. Serta menghasilkan tingkat ekonomi yang cukup
makmur bagi produsennya dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Hasil yang didapat dari kerajinan tersebut dapat membantu perekonomian
warga yang lebih maju dan mandiri dalam bidang ekonomi. Serta memakmurkan
masyarakat sekitar menuju ekonomi yang lebih baik dan bernilai tinggi. Di Rt 05
hingga Rt 07 dikarenakan daerahnya yang dekat dengan pegunungan dan tanahnya
yang subur bila curah hujan mencukupi, sebagian besar penduduknya berprofesi
sebagai petani. Pada awalnya para petani akan menganggur bila musim kemarau tiba
dikarenakan air yang kurang untuk mengairi sawah yang mereka garap akan tetapi
sekarang para pemilik lahan memiliki sumur bor yang digunakan bila lahan mereka
kekurangan air.
5. Budaya
Di desa Candisari yang terletak di kecamatan Semin kabupaten Gunung
Kidul, terdapat sebuah Candi yang bernama Candi Risan. Nama Risan diambil dari
singkatan irisan atau perbatasan wilayah, yaitu bermakna sebagai batas dua Kerajaan
yang menguasai wilayah ini yaitu kerajaan Surakarta dan Yogyakarta. Candi Risan
merupakan candi peninggalan Budha yang dibuat pada Abad ke 7. Candi Risan
diketahui keberadaannya oleh masyarakat sekitar pada abad ke 10 – 11, pada
akhirnya menjadi milik masyarakat. Pada saat Candi Risan milik perseorangan
banyak artefak yang di curi oleh orang karena penjagaan yang kurang dan kesadaran
masyarakat akan peninggalan kebudayaan sangatlah kurang.
Pada tahun 1982 pemerintah mengetahui keberadaan Candi ini dan pada
akhirnya dibeli oleh pemerintah, lebih tepatnya Dinas Purbakala. Candi Risan lebih
tua dari candi Prambanan yang merupakan sebuah obyek wisata, namun karena
lokasi dan keadaan yang tidak mendukung Candi Risan untuk dijadikan tempat
wisata, akhirnya Candi Risan hanya berfungsi sebagai sebuah peninggalan dan
sumber ilmu Sejarah. Candi Risan digunakan sebagai tempat pemujaan maupun
ritual oleh orang yang menganut agama Budha, riwayat sejarah lainnya tidak dapat di
telusuri oleh karena banyaknya artefak yang dicuri.
33
Salah satu artefak yang dicuri adalah arca Awalukitiswara, arca ini dicuri
pada Bulan Juli Tahun 1984 dan di temukan sembilan bulan setelahnya di
Singapura. Arca tersebut kini disimpan di Kantor Badan Pelestari Peninggalan
Purbakala, DIY . Arca yang berada di kompleks candi merupakan arca tiruan dari
arca aslinya yang telah disimpan, namun sayangnya artefak-artefak lainnya yang juga
dicuri sebelum Candi ini menjadi milik perseorangan hingga sekarang tidak bisa
ditemukan. Pada saat Candi Risan menjadi milik pemerintah, pemerintah pada
akhirnya memugar Candi Risan untuk mencegah kemungkinan terjadinya pencurian
lagi.
Batu yang digunakan untuk membangun Candi Risan adalah Batuan putih,
yang sangat mudah untuk lapuk akibat faktor cuaca oleh karena itu candi ini
sekarang menjadi puing-puing saja. Riwayat sejarah yang sulit untuk ditelusuri
karena kemungkinan dokumen-dokumen mengenai Candi Risan dibawa oleh
Belanda pada saat jaman kolonialisme dan pencurian-pencurian terhadap artefak
yang ada pada saat Candi Risan masih merupakan milik perseorangan . Artefak yang
ada hanya beberapa saja, yaitu dua buah makara yang terletak di halaman candi,
beberapa ukiran Candi Risan di dinding yang masih bisa terlihat dan sebuah arca
Awalukitiswara. Arca Awalukitiswara merupakan sebuah indikator bahwa candi ini
merupakan Candi yang berlatar belakang Agama Budha.
Penelitian terhadap riwayat Candi Risan masih dilakukan hingga sekarang,
setiap bulan pemerintah provinsi akan dating untuk meninjau Candi Risan. Setiap
bulan juga pemerintah mengirimkan orang untuk mengurusi Candi Risan, Ada 3
orang yang merupakan penjaga Candi Risan yang dipekerjakan oleh pemerintah.
Pengunjung Candi ini mayoritas merupakan pelajar yang ingin mengetahui mengenai
sejarah Canri Risan, bahkan ada pengunjung di luar Indonesia seperti Jepang, Korea
dan Australia yang datang berkunjung ke Candi Risan.
Masyarakat pernah meminta pemerintah untuk menjadikan Candi Risan
sebagai sebuah obyek wisata seperti Candi Prambanan, namun karena lokasi yang
terdapat di daerah yang sulit untuk di jangkau dan area parker yang tidak memenuhi
34
syarat membuat pemerintah tidak menyetujui hal tersebut dan pada akhirnya hanya
menjadi sebuah situs bersejarah saja.
6. Prasarana Fisik
Dusun Candi bila dibandingkan dengan dusun lainnya di desa Candirejo ini
sangatlah luas, Dusun Candi mempunyai 8 Rt yang tersebar luas. Kondisi jalan
utama yang menghubungkan ke kecamatan apabila dibandingkan jalan ke Rt 01
hingga Rt 04, jalannya masih lebih baik meskipun masih terdapat beberapa lubang di
beberapa lokasi. Jalan yang menghubungkan Rt 01 hingga Rt 04 sangat parah, jalan
tersebut sering dilalui truk-truk yang mengangkut ukiran batu yang sangat berat , hal
ini menyebabkan kondisi jalannya rusak parah. Perawatannya sangatlah kurang, jalan
dibiarkan rusak begitu saja tanpa diperbaiki.
Jalan yang menghubungkan Rt 05 hingga Rt 08 dibandingkan dengan jalan ke
empat Rt sebelumnya kondisinya sangatlah baik, hanya beberapa lokasi jalannya
belum rata (masih jalan tanah) akan tetapi kondisi jalan betonnya sangatlah baik, hal
ini disebabkan oleh jarangnya truk yang melintas di jalan ini
35
BAB VII
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan diantaranya:
Kondisi muka air tanah di Desa Candirejo termasuk tinggi dengan ketinggian
rata-rata 123 mdpl. Untuk sumber air masyarakat (sumur) memiliki kadar pH
7 - 8,5. Kondisi ini masih terhitung normal digunakan dan masih aman
dikonsumsi.
Kondisi limbah hasil produksi pertambangan batu Napal memiliki pH sekitar
8 – 9. Kondisi ini masih bisa dikatakan normal dan tidak berbahaya, tetapi
kalau produksi limbah dalam kuantitas di ambang batas dan dibuang
langsung ke sumber aliran air juga dapat membahayakan masyarakat sekitar.
Kemiringan lereng di area penambangan batu Napal di Desa Candirejo tidak
aman dikarenakan sistem penambangan yang salah dari awalnya. Sebagian
besar lereng yang ada mempunyai kemiringan nyaris 90o.
Banyak masyarakat di dusun Candi, desa candirejo tidak mengetahui
mengenai K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja) oleh karena hal tersebut
kami mengadakan penyuluhan mengenai K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ) yang diadakan di balai dusun dengan tujuan agar masyarakat
mengetahui mengenai pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan
juga pentingnya K3. Penyuluhan mengenai K3 berlangsung dengan baik,
kegiatan dihadiri oleh masyarakat sekitar yang memang berniat untuk
mengetahui apa itu K3 dan apa pentingnya dalam dunia kerja mereka.
Sehingga mereka mengerti apa itu Kesehatan dan Keselamatan Kerja untuk
kegiatan penambangan jangka panjang agar masyarakat penambang dapat
selamat dari bahaya yang mengancam mereka. Dengan demikian masyarakat
dapat melakukan kegiatan penambangan dengan tenang, aman, dan sesuai
prosedur yang baik sesuai dengan harapan.
36
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, 1980, “Penelitian Neraca Air Di
Daerah Cekungan Wonosari Kabupaten Gunungkidul”.
Hendra Setiadi, Wayan Mudiana, Ucu T Akus, 1990, “Hidrogeologi Lembar
Yogyakarta”, Departemen Pertambangan Dan Energi, Direktorat Geologi
Dan Tata Guna Lingkungan.
Mac Donald & Partnerts, 1974, “Rural Water Supplies Gunungkidul Area”,
Vol 1 & 2, Goverment of The Republic of Indonesia, Ministry of Public
Work And Power, Directorat General of Water Resources.
Mac Donald & partnerts, 1979, “Gunungkidul Groundwater Project”,
Goverment of The Republic of Indonesia, Ministry of Public Work And
Power, Directorat General of Water Resources.
Mac Donald & partnerts, 1984, Greater Yogyakarta Groundwater Resources
Study”, vol III A, B & C, Goverment of The Republic of Indonesia, Ministry
of Public Work And Power, Directorat General of Water Resources.
Surono, dkk, 1992, “Peta Geologi Lembar Surakarta – Giritontro Jawa”,
Departemen Pertambangan Dan Energy, Direktorat Jenderal Geologi Dan
Sumberdaya Mineral, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi,
Bandung.
Peraturan Kemenkes Republik Indonesia 2010
37