klasifikasi tbc

4
Klasifikasi 1. Tuberculosis Millier Akut a. Tuberkel-tuberkel yang terjadi akibat penyebaran umum ini biasanya mempunyai ukuran sama, meskipun tidak selalu sebesar miliares (kurang dari 2 mm) sehingga disebut tuberkulosi millier. b. Komplikasi ini biasanya terjadi pada masabayi dan anak kecil, terjadi dalam waktu 6 bulan, terutama dalam 3 bulan setelah terbentuknya kompleks primer. Dapat terjadi pembesaran hepar, limpa dan kelenjar getah bening superfisialis. c. Uji tuberkulin biasanya positif menurut Lincolln hanya 10% kasus tuberculosis , millier uji tuberkulinif. Pada foto rontgen paru, tampak gambaran millier. Biakan basil tuberculosis dari darah dan sumsum tulang memastikan diagnosis tuberculosis milier secara cepat. Pemeriksaan likuor serebrospinalis perlu dilakukan meskipun belum ada gejala, agar dapat ditemukan meningitis secara dini. d. Perlu diingat bahwa penyakit millier terjadi ke seluruh tubuh dengan kemungkinan basil tuberculosis menetap di alat-alat tubuh tersebut, dan suatu ketika focus-fokus tadi dapat aktif lagi. Oleh karenanya setelah selesai pengobatan masih harus dilakukan pengawasan sampai bertahun-tahun. 2. Tuberkulosis Millier Kronis

Upload: nida

Post on 10-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan pendahuluan

TRANSCRIPT

Klasifikasi 1. Tuberculosis Millier Akuta. Tuberkel-tuberkel yang terjadi akibat penyebaran umum ini biasanya mempunyai ukuran sama, meskipun tidak selalu sebesar miliares (kurang dari 2 mm) sehingga disebut tuberkulosi millier.b. Komplikasi ini biasanya terjadi pada masabayi dan anak kecil, terjadi dalam waktu 6 bulan, terutama dalam 3 bulan setelah terbentuknya kompleks primer. Dapat terjadi pembesaran hepar, limpa dan kelenjar getah bening superfisialis.c. Uji tuberkulin biasanya positif menurut Lincolln hanya 10% kasus tuberculosis , millier uji tuberkulinif. Pada foto rontgen paru, tampak gambaran millier. Biakan basil tuberculosis dari darah dan sumsum tulang memastikan diagnosis tuberculosis milier secara cepat. Pemeriksaan likuor serebrospinalis perlu dilakukan meskipun belum ada gejala, agar dapat ditemukan meningitis secara dini.d. Perlu diingat bahwa penyakit millier terjadi ke seluruh tubuh dengan kemungkinan basil tuberculosis menetap di alat-alat tubuh tersebut, dan suatu ketika focus-fokus tadi dapat aktif lagi. Oleh karenanya setelah selesai pengobatan masih harus dilakukan pengawasan sampai bertahun-tahun.2. Tuberkulosis Millier Kronisa. Jarang terjadi pada anak, biasanya didahului oleh tuberculosis miller akut. Tuberkulosis millier kronik adalah jenis penyebaran hematogen berulang-ulang. Penyebaran ini dapat menyebabkan gejala akut/ dapat juga memperpanjang masa penyakitnya, karena penyebaran hematogen secara terus menerus.b. Gejala pertama penyebaran ialah demam tinggi yang berlangsung lama atau dapat menjadi demam remifen, berat badan turun dengan cepat, hepar dan limpa membesar dan kadang mengganggu aliran limfe. Dapat terjadi pembengkakan persendian yang dapat menghilang sendiri tanpa pengobatan. Gejala ini dapat disebabkan toksil basil tuberculosis yang beredar dalam darah.c. Prognosis biasanya buruk terutama bila tidak segera mendapat pengobatan.

PATOFISIOLOGIPasien dapat mengalami TB Millier karena penularan dari kontak penderita TB BTA positif (batuk berdahak). Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa jam. Anak dapat terinfeksi kalau droplet tersebut pertama kali terhirup ke dalam saluran pernafasan (infeksi primer). Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap disana yang dapat menyebabkan anak batuk berdahak lebih dari 30 hari. Infeksi di mulai saat kuman TB ke kelenjar limfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah 4-6 minggu. Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberculin dari negative menjadi positif. Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung kuman yang masuk dan besarnya resspon daya tahan tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TB. Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant (tidur). Kadang-kadang daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita TB. Masa inkubasi yaitu waktu yang diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekita 6 bulan.Selama kuman TB masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya, seperti sistem tulang dan sendi, kulit, otak dan saraf sehingga menjadi meningitis tuberkulosa. Selain sistem di atas dapat pula melalui saluran cerna sehingga anak mengalami anoreksia yang menyebabkan berat badan tidak bertambah atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah sehingga menjadi TB Millier hingga kematian.