klh audit ke2

21
E-Commerce dan Operasional Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik sebagaimana Perusahaan lainnya juga memanfaatkan Internet untuk memperkenalkan dirinya kepada dunia usaha. Dengan cara ini maka antara KAP dan client dapat saling berkomunikasi / menjajaki tanpa perlu bertatap muka secara langsung terlebih dulu. Disamping itu, dengan makin banyaknya kerjasama antar KAP lokal dengan KAP dari Luar Negeri maka komunikasi secara electronic ini merupakan media berhubungan yang tepat dan ekonomis. Hal ini penting manakala mereka perlu untuk saling berkomunikasi jika mempunyai Client yang mempunyai cabang usaha diberbagai negara dimana laporan keuangannya perlu di konsolidasi. Bentuk Badan Hukum KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) 1. Perseorangan / Usaha Sendiri KAP tersebut memakai nama Akuntan Publik itu sendiri sebagai Pemiliknya dan akuntan tersebut bertindak selaku penanggung jawabnya. Dalam kegiatannya dia mengangkat beberapa seorang anak buah untuk membantunya. 2. Persekutuan Perdata Atau Persekutuan Firma / Usaha Kerjasamanya KAP tersebut menggunakan nama akuntan publik pendirinya beserta Partner Maksimum hanya ada 3 nama yang boleh disebut dalam Usaha bersama tersebut. Dari beberapa partner akan ditunjuk salah seorang selaku partner pimpinan (Marketing Partner). PERSYARATAN PEMBENTUKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Izin usaha KAP dikeluarkan Menkeu Usaha KAP Perseorangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Memiliki Izin Akuntan Publik (lihat keterangan di hal 6 kuliah 1) b. Jadi anggota IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) c. Dalam KAP sedikitnya mempunyai anggota 3 auditor tetap dengan tingkat pendidikan paling rendah setara Diploma III dan paling sedikit salah satunya memiliki Register Negara untuk Akuntan. d. Punya NPWP 1

Upload: edward-ade-hartanto

Post on 01-Jul-2015

318 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KLH AUDIT KE2

E-Commerce dan Operasional Kantor Akuntan PublikKantor Akuntan Publik sebagaimana Perusahaan lainnya juga memanfaatkan Internet untuk memperkenalkan dirinya kepada dunia usaha. Dengan cara ini maka antara KAP dan client dapat saling berkomunikasi / menjajaki tanpa perlu bertatap muka secara langsung terlebih dulu.Disamping itu, dengan makin banyaknya kerjasama antar KAP lokal dengan KAP dari Luar Negeri maka komunikasi secara electronic ini merupakan media berhubungan yang tepat dan ekonomis. Hal ini penting manakala mereka perlu untuk saling berkomunikasi jika mempunyai Client yang mempunyai cabang usaha diberbagai negara dimana laporan keuangannya perlu di konsolidasi.Bentuk Badan Hukum KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) 1. Perseorangan / Usaha Sendiri

KAP tersebut memakai nama Akuntan Publik itu sendiri sebagai Pemiliknya dan akuntan tersebut bertindak selaku penanggung jawabnya. Dalam kegiatannya dia mengangkat beberapa seorang anak buah untuk membantunya.

2. Persekutuan Perdata Atau Persekutuan Firma / Usaha Kerjasamanya KAP tersebut menggunakan nama akuntan publik pendirinya beserta Partner Maksimum hanya ada 3 nama yang boleh disebut dalam Usaha bersama tersebut. Dari beberapa partner akan ditunjuk salah seorang selaku partner pimpinan (Marketing Partner).

PERSYARATAN PEMBENTUKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Izin usaha KAP dikeluarkan Menkeu Usaha KAP Perseorangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Memiliki Izin Akuntan Publik (lihat keterangan di hal 6 kuliah 1)b. Jadi anggota IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia)c. Dalam KAP sedikitnya mempunyai anggota 3 auditor tetap dengan tingkat

pendidikan paling rendah setara Diploma III dan paling sedikit salah satunya memiliki Register Negara untuk Akuntan.

d. Punya NPWP e. Punya rancangan Sistem Pengendalian Mutu (SPM) KAP yang memenuhi

persyaratan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang sedikit – sedikitnya mencakup Aspek Kebijakan atas Seluruh Unsur Pengendalian Mutu.

f. Domisili pimpinan KAP sama dengan domisili KAP g. Mempunyai bukti pemilikan tempat kantor atau bukti sewa kantor dengan denah yang

menunjukkan bahwa usaha kantor akuntan terebut terpisah dari jenis usaha / kegiatan lain

h. Mempunyai surat permohonan izin usaha akuntan publik dan surat pernyataan yang menyatakan bahwa data persyaratan yang disampaikan benar.

Usaha KAP berbentuk Persekutuan Perdata harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Syarat butir a sampai dengan h sesuai keterangan tersebut diatas, ditambah dengan :2. Ada perjanjian kerjasama antar Partner yang jelas dan disahkan Notaris 3. Ada Surat Persetujuan seluruh Partner untuk menunjuk salah satu sebagai Pimpinan 4. Ada NPWP Kantor Akuntan Publik / jadi bukan NPWP pribadi

1

Page 2: KLH AUDIT KE2

5. Ada Surat Izin Akuntan Publik bagi pimpinan dan Partner yang Akuntan Publik 6. Masing-masing Rekan ada bukti domisili Keterangan :KAP yang akan buka Cabang maka harus ada izin dari Menkeu. KAP dapat membuka cabang dimanapun di Indonesia.KAP dapat juga melakukan kerjasama dengan organisasi audit asing dan harus ada ijin Menkeu. Di papan nama, kedua entity yang bekerja sama tersebut harus tertulis dengan huruf-huruf yang sama besar, demikian pula di Kop surat yang digunakan untuk korespondensi. Jadi meski kantor akuntan asing dinegaranya jauh lebih besar, nama kedua badan usaha harus tertulis dengan format huruf yang sama.

Organisasi dalam Kantor Akuntan Publik Struktur Organisasi Umumnya jarang Kantor Akuntan yang akuntannya Bekerja sendiri dan hanya dibantu oleh beberapa Asisten Auditor. Umumnya dalam satu kantor akuntan terdapat beberapa partner yang dipimpin oleh Managing Partner.

Organisasi dalam kantor Akuntan Publik yang besar terdiri atas:1. Organisasi Utama2. Organisasi Pendukung Fungsional

Ad1.Organisasi UtamaManaging partner yang mengetuai partner-partnerDalam tugasnya dibantu oleh : Expert Advisory Division yang terdiri : Database administrator Membantu dan maintenance data base kantor Melakukan perawatan hardware dan softwareMengurus administrasi email masuk dan keluar Mensupport seluruh keperluan data base tim auditor dan tim konsultan Office Personal Division Recruiting personal placement Membantu manajemen kantor dan administrasi kepegawaian Office Secretary Pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan adalah : Urusan surat menyuratMenerima / mengirim telpon dan faksimiliMengurus bidang kesekretariatan dan rumah tangga kantor akuntanAd2.Organisasi Pendukung Fungsional Bertugas melaksanakan kegiatan memberikan jasa kepada Client berupa :Jasa audit dan jasa Konsultasi sehingga terdapat Divisi Audit dan Divisi Consultansi.

1. Audit Division / Divisi Audit : Audit Division dipimpin oleh Audit DirectorTugasnya adalah :

2

Page 3: KLH AUDIT KE2

- Membantu managing partner / partner melaksanakan kegiatan manajemen operasional divisi audit (pembahasan pra kontrak / kontrak penugasan jasa audit dengan client

- Memberi pendapat dan saran-saran tentang pekerjaan audit kap ke client - Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan audit manajer dan audit

supervisor dibidang jasa audit - Membahas dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan di lapangan dan mungkin

juga membahas dengan partner atau partner pimpinan (Managing Partner) Audit Manager - Melaksanakan tugas mewakili Pimpinan atas dasar tugas tertulis dari Pimpinan - Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan audit para supervisor dan tim bidang

audit - Mereview konsep laporan auditor independen dan sejenisnya serta membahasnya

dengan managing partner / partner supervisor sebelum konsep laporan tersebut dibahas dengan clien

- Membahas laporan independen dengan clien serta memonitor penyelesaian laporan terebut sampai ditandatangani managing partner / partner untuk kemudian disampaikan kepada clien.

Audit Supervisor - Menyiapkan kontrak kerjasama audit - Merencanakan dan menyusun program audit yang meliputi

Menetapkan penugasan auditor untuk tugas di clien tertentu serta menyiapkan surat tugasnya menyusun rancangan program audit dan mempersiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pekerjaan

- Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan audit para auditor - Mereview kertas kerja pemeriksaan dan konsep laporan audit yang disiapkan chief

auditor (ketua tim)- Menyelenggarakan administrasi audit - Membuat laporan ke manajer tentang hasil pekerjaan audit serta masalah-masalah

yang ditemukan.

Chief Auditor (Ketua Tim)Dalam melaksanakan pekerjaan mengetuai tim yang terdiri atas para Auditor (Senior auditor dan yunior auditor)

2. Consultan Division /Divisi KonsultansiExecutive director : - Membantu managing Partner / Partner untuk melaksanakan kegiatan manajemen

operasional di Divisi Consultan KAP misalkan membahas pra kontrak atau kontrak penugasan jasa konsultan

- Memberikan pendapat dan saran mengenai pekerjaan Consultansi KAP - Merencanakan dan mengawasi pekerjaan manajer dan supervisor dibidang jasa

consultansi - Membahas permasalahan di lapangan dan menyelesaikannya. IAI perlu dibahas

dengan partner. Consultan Manager :

3

Page 4: KLH AUDIT KE2

- Membantu Executives Director melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis tentang jasa Consultansi misalnya tentang ruang lingkup penugasan dalam Kontrak Lapangan Draft / Final Consultansi dan sebagainya

- Mereview Laporan Jasa Consultansi (Draft / final) dan pembahasannya dengan Executive Director atau Partner jika perlu sebelum laporan hasil Consultansi dibahas dengan Clien untuk difinalkan

- Membahas Laporan Final dengan Clien - Memonitor penyelesaian laporan Jasa Consultansi sampai Laporan tersebut ditanda

tangani Managing Partner / Partner dan kemudian diserahkan ke Clien Consultan Supervisor - Menyiapkan kontrak kerjasama konsultasi - Merencanakan dan menyusun program kerja consultasi - Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan consultan (ketua dan anggota tm)

di lapangan - Mereview konsep laporan konsultasi dan kertas kerja pelaksanaan consultasi yang

disiapkan ketua tim (chief consultan) - Menyelenggarakan administrasi consultasi- Membuat laporan kepada manajer atasnya mengenai hasil pekerjaan consultansi serta

permasalahan-permasalahan yang ditemukan Chief Consultant Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh senior consultant dan Yunior Consultant Catatan : Tentang fungsi-fungsi tersebut diatas adalah gambaran secara umum dalam arti tidak semua Kantor Akuntan Publik mengatur seperti tersebut diatas. Jadi sangat tergantung pada besar kecilnya kantor sedikit banyak nya Clien dan kondisi Financial masing-masing kantor Akuntan.STANDAR PENGENDALIAN MUTU Hubungan antara Standar Auditing dengan standar Pengendalian Mutu disebutkan dalam Standar Pengendalian mutu (SA 161.03) sbb :

Std Auditing yang ditetapkan IAI berkaitan dengan Pelaksanaan Tugas Audit secara Individual sedang Standar pengendalian mutu berkaitan dengan Pelaksanaan Praktik audit KAP secara keseluruhan. Karena itu Standar Auditing dan Standar Pengendalian Mutu berhubungan erat sebagaimana di jelaskan dibawah ini :Sembilan(9)Elemen Pengendalian Mutu, tujuan pengendalian mutu serta kebijaksanaan dan prosedur pengendalian mutu nampak sebagai berikut :

ELEMEN TUJUANKEBIJAKAN DAN

PROSEDUR1. Independensi Semua profesional harus

independen kepada klien dalam hal melakukan jasa atestasi

- Kepada semua staf harus dikomunikasikan semua aturan independensi

- Harus dimonitor kesesuaian pelaksanaan dengan aturan

4

Page 5: KLH AUDIT KE2

independensi

ELEMEN TUJUANKEBIJAKAN DAN

PROSEDUR2. Penetapa

n personil untuk suatu penugasan

Personil yang ditugaskan harus mendapat pelatihan teknis dan keahlian yang cukup dan seusai dengan tugasnya

- Menunjuk orang yang tepat untuk melakukan tugasnya

- Setiap penugasan harus dibawah seorang partner yang bertanggung jawab dalam penugasan tersebut

3. Konsultasi

Agar personil selalu didampingi dengan orang yang punya keahlian, pertimbangan an kewenangan yang memadai

- Menunjuk petugas yang ahli sehingga dapat memberi bimbingan

- Menetapkan bidang –bidang / situasi tertentu yang memerlukan kosnsultasi

4. Supervisi Pada setiap tahap pekerjaan mesti ada supervisi agar pekerjaan memenuhi std mutu KAP

- Ada prosedur untuk mereview kertas kerja dan laporan

- Harus terus menerus diadakan review atas pekerjaan personil

5. Pengangkatan Pegawai

Pegawai baru harus ada kualifikasi tertentu agar tugasnya dapat dilakukan dengan kompeten

- Harus ada program untuk mengangkat pegawai baru / terutama untuk para pemula

- Harus ada kualifikasi untuk menilai calon pegawai profesional pad setiap tingkatan

6. Pengembangan Profesional

Personil mesti punya bekal pengetahuan yang diperlukan untuk memikul tangung jawab akan tugasnya

- Harus diadakan program untuk mengembangkan keahlian karyawan dibidang – bidang khususnya

5

Page 6: KLH AUDIT KE2

ELEMEN TUJUANKEBIJAKAN DAN

PROSEDUR7. Pengemb

angan karyawan Personil mesti punya kualifikasi yang cukup yang memungkinkan baginya untuk memikul tanggung jawab yang diberikan diwaktu yad

- Harus ada kualifikasi tertentu untuk setiap tingkat tanggung jawab dalam KAP

- Periodik dilakukan evaluasi

8. Penerimaan Dan Memberlanjutkan Klien

Agar kap tidak sampai berhubungan dengan klien yang integritas manajemennya kita ragukan

- Menetapkan kriteria dalam mengevaluasi klien baru

- Menetapkan prosedur review terhadap klien lama yang akan memberikan penugasan lanjutan

9. Inspeksi KAP mesti menetapkan bahwa prosedur-prosedur yang berkaitan dengan elemen-elemen lain telah diterapkan secara efektif

- Menetapkan ruang lingkup serta isi program inspeksi

- Memberikan laporan hasil inspeksi kepada tingkat / level manajemen dalam KAP tersebut.

AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) belum menetapkan prosedur pengendalian mutu yang khusus bagi KAP karena masing2 KAP berbeda ukuran dan kondisi financialnya,jumlah cabang dan sifat prakteknya. Sebagai gambaran prosedur pengendalian mutu dari sebuah kantor internasional yang punya lebih dari 100 cabang dan banyak klien multinasional tentu berbeda dengan kantor akuntan yang pegawai nya Cuma 5 -10 orang yang hanya mengaudit perusahaan2 kecil Yang penting ke 9 elemen diatas terdapat dalam kegiatan audit dan dapat dipertanggung jawabkan.

STANDAR AUDITING INTERNASIONALDengan mengglobalnya bisnis antar Negara dan pasar modal, maka timbul keinginn serta usaha untuk mengkoordinsikan standar Auditing yang berlaku secara Global,

6

Page 7: KLH AUDIT KE2

dengan demikian diharap tidak ada perbedaan dalam pelaksanaan audit / terdapat keseragaman praktik auditing dan jasa-jasa terkait diseluruh dunia. Karena itu, sebenarnya Standar Auditing yang berlaku di Indonesia mengadopsi Standar Auditing Internasional.( International Standards on Auditing (ISA) yang dikeluarkan oleh International Auditing Practices Committee (IAPC) yang terdapat dalam International Federation of Accountants /IFAC.

IFAC = Organisasi Profesi Akuntan se Dunia yang anggotanya terdiri atas +/- 160 organisasi anggota ikatan akuntan yang terdapat di 120 negara.

KEGUNAAN EKONOMIS SUATU LAPORAN DIAUDIT OLEH KAP 1. Persyaratan ke pasar Modal

Undang-undang Pasar Modal memang mewajibkan bahwa perusahaan yang go publik agar Laporan Keuangan nya diperiksa oleh Akuntan publik

2. Biaya Modal Menjadi Lebih Rendah Oleh karena Laporan keuangan dianggap dapat mengurangi timbulnya resiko informasi, maka Bank akan lebih berminat memberikan kredit pada perusahaan yang telah diperiksa KAP sehingga bunga kredit dimungkinkan lebih rendah dibandingkan dengan Laporan yang tidak diaudit

3. Pencegahan Atas Kecurangan Serta Ketidak Keefisienan Karyawan yang kantornya diperiksa KAP cenderung untuk bekerja lebih teliti / hati – hati dan cenderung tidak melakukan penyalah gunaan aset perusahaan untuk keperluan pribadinya. Oleh karena itu data keuangan lebih bisa dipercaya dan kerugian karena kecurangan – kecurangan bisa lebih dikurangi.Asersi manajemen akan diperiksa sehingga kemungkinan manajemen melakukan kecurangan lebih kecil

4. Adanya Perbaikan Dalam Pengendalian Intern dan Operasional Dalam melakukan pemeriksaan sebagai servis nya auditor akan memberikan masukan kepada para pelaksana di perusahaan untuk memperbaiki pengendalian serta meningkatkan efisiensi operasional klien.

PENERAPAN STANDAR AUDITING Dalam pemeriksaan atas Laporan Keuangan, Standar Auditing harus diterapkan tanpa melihat apakah perusahaan yang akan diperiksa besar atau kecil, apakah perusahaan tersebut merupakan perusahaan terebut tujuannya untuk mencari laba atau perusahaan yang tidak mencari laba. Konsep materialitas dan resiko harus digunakan dalam menerapkan 10 standar pemeriksaan. Yang dimaksud dengan konsep materialitas damn resiko adalah : Materialitas = arti pentingnya suatu pos tertentu dibanding yang lain Resiko = kemungkinan salah dalam menyajikan data suatu Pos Kedua hal tersebut merupakan pertimbangan dalam memeriksa pos-pos neraca dan laba / rugi, sehingga untuk pos yang kita anggap penting dan kemungkinan ada kesalahan saji yang menimbulkan resiko lebih besar dibanding yang lain akan mendapatkan perhatian yang lebih khusus dalam mengaudit.

7

Page 8: KLH AUDIT KE2

Contoh : - Kegiatan memeriksa Persediaan yang banyak mutasi penerimaan dan pengeluaran

sepanjang tahun akan lebah besar dibandingkan memeriksa Biaya sewa Kantor. Yang mutasinya mungkin hanya terjadi setahun sekali

- Memeriksa mutasi Penjualan Ekspor dan Lokal yang seringkali terjadi dan banyak biaya yang terkait dengannya serta melibatkan beberapa pihak akan memerlukan kegiatan yang lebih dibanding memeriksa biaya Cleaning Service.

Hubungan antara standar auditing dengan prosedur auditing sebagai berikut :

Standar Auditing : Ketentuan – ketentuan yang berkaitan dengan profesonal qualities akuntan publik dan judgment (pertimbangan) yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan dimana 10 standart harus tercakup didalamnya. Prosedur audit : langkah-langkah audit yang harus dilakukan selama melaksanakan audit dimana pelaksanaan tersebut harus berpedoman pada standar mutu yang diinginkan dalam standar audit.Keterbatasan dan Auditing Hasil audit tidak mungkin menjamin bahwa laporan keuangan yang sudah diperiksa tersebut benar 100 % karena :

1. Audit dilakukan secara sampling2. Dalam memeriksa tidak mungkin seluruh prosedur audit diterapkan 100% karena

jika hal terebut diterapkan 100 % maka akan besar sekali biayanya dan memakan waktu yang panjang, karena itu standar audit hanya menyarankan akuntan untuk mendapatkan bukti-bukti pemeriksaan yang cukup untuk mendukung pendapatnya.

Pihak-pihak yang berinteraksi dengan KAP yang memeriksa perusahaan adalah :1. Manajemen yang terdiri dari pejabat-pejabat dalam perusahaan 2. Dewan komisaris dan komite audit 3. Auditor intern 4. Pemegang saham Note : - Pekerjaan auditor intern tidak dapat digunakan sebagai pengganti pekerjaan

akuntan publik tetapi hasil pemeriksaan semua bisa menjadi sumber informasi pelengkap yang berguna untuk lebih mengenal kondisi perusahaan yang diperiksanya

- Pemegang saham mungkin akan memerlukan keterangan auditor ekstern pada sama diadakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Tetapi pada saat pemeriksaan mereka tidak pernah berinteraksi.

Kesenjangan Ekspektasi Pemakaian Laporan Keuangan Terhadap Laporan Hasil Audit Sering orang / pembaca kurang bisa menerima bila dalam hasil pemeriksaannya Akuntan memberikan Pendapat Wajah Padahal Perusahaan dalam keadaan Rugi.

8

Page 9: KLH AUDIT KE2

Pembaca/wakil pemegang saham sering beranggapan bawah jika perusahaan tersebut rugi adalah karena telah terjadi Kegagalan Audit. Pembaca tidak menyadari bahwa Auditor bukanlah yang dapat menyebabkan Operasional Perusahaan Rugi atau Untung. Auditor hanya memeriksa dan itupun setelah kegiatan operasional terebut terjadi. Rugi atau Untung Perusahaan sebenarnya tergantung kebijakan / keputusan – keputusan manajemen dan situasi bisnis pada saat itu dan sepenuhnya merupakan tanggung jawab Manajemen Maka dalam hal tersebut Audit tentu akan membela diri dengan menyatakan bahwa dia telah melaksanakan pemeriksaan sesuai standar. Dan sesungguhnya kerugian keuntungan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan.

Organisasi Profesi Akuntan Publik Indonesia

Hanya ada 1 Organisasi Profesi Akuntansi yakni : IAI = Ikatan Akuntan IndonesiaAnggotanya para akuntan yang bekerja pada berbagai bidang kegiatan.Kareana keaneka ragaman jenis bidang yang ditangani maka di IAI ada 4 KompartemenYakni :

1. Kompartemen Akuntan Publik2. kompartemen Akuntan Manajemen3. Kompartemen Akuntan Pendidik4. Kompartemen Akuntan Sektor Publik

Keterangan :Khusus mengenai Kompartemen Akuntan Publik sbb:Anggotanya para akuntan public yang sudah dapat izin praktek dari Depkeu.Tujuan adanya kompartemen ini adalah :Membina anggota agar dapat melaksanakan tugasnya sebg Akuntan Pubik sec professional dan selalu ingin memutahirkan pengetahuan di bid akuntansi dan pengauditan.Kompartemen bertugas membuat Std Audit yg harus digunakan oleh anggota dalam melaksanakan Jasa Atestasi maupun Jasa Non AtestasiUntuk melaksanakan kegiatannya tsb Kompartemen Ak Publik membentuk :

- Dewan Standar Audit dengan tugas spt diatas - Badan Peradilan Profesi Akuntan Publik > bertugas mengadili kasus2 pengaduan

yang melibatkan para anggotanya

4 macam Std Profesional yang diterbitkan IAI a.l:1. Std Auditing2. Standar Atestasi3. Standar Jasa akutansi dan Review4. Pedoman Audit Industri khusus

Keterangan tentang 4 macam Std . Lihat kuliah ke 1.

9

Page 10: KLH AUDIT KE2

Beberapa Keterangan Tambahan Berkaitan dengan 10 Standar Auditing

Standar Umum 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan

pelatihan teknis yang cukup sebagai Auditor. Artinya :

Auditor harus ahli dibidang akuntansi serta auditing. Jadi bagi auditor baru yang belum berpengalaman harus dibimbing oleh yang lebih senior, pekerjaan harus di supervisi. Pendidikan formalnya harus ditingkatkan dengan pengalaman audit yang cukup dan dibimbing secara tehnis oleh seniornya. Dengan adanya supervisi dan review atas hasil kerjanya dan diikutkan work shop-shop atau training-training maka kemampuan dan keahlian auditor akan meningkatkan dan kelak dapat membina mereka yang akan menjadi yuniornya.

2. Independen Independen yang dimaksud dalam sikap mental. Jadi meskipun pada hakekatnya kita dapat bekerja karena dibayar Client kita tetap menjaga independensi dalam memeriksa dan berpendapat. Hal tersebut karena laporan pendapat akuntan yang dihasilkan adalah untuk kepentingan perusahaan dan kepentingan umum yang semua harus dilindungi dari kemungkinan cacat dalam memberikan pendapat yang kemungkinan timbul karena keberpihakan kita terhadap kepentingan perusahaan. Pada Hakekatnya semua pihak harus dapat meletakkan kepercayaan kepada pernyataan pendapat auditor jadi auditor harus benar-benar independen.

3. Kemahiran Kecermatan dan Keseksamaan Auditor Menyangkut pada tanggung jawab auditor untuk mendalami standar pekerjaan lapangan dan standar laporan dengan baik. Perlunya review dan supervisi yang kritis atas kertas kerja para asisten audit agar isinya cukup menunjang dalam rangka pemberian pendapat.

Standar Pekerjaan Lapangan 4. Perencanaan dan Supervisi

Perencanaan artinya menentukan strategi menyeluruh atas pelaksanaan dan ruang lingkup audit yang diharapkan. survei mencakup pengarahan kegiatan para asisten. Memberikan instruksi dan arahan kepada asisten untuk mencapai tujuan audit. Mereview pekerjaan – pekerjaan asisten. Menyelesaikan perbedaan yang ada dan memberikan solusi yang mungkin timbul atas masalah yang dihadapi team work.

5. Pemahaman Atas Struktur Pengendalian Intern Struktur pengendalian intern klien harus dipelajari/dipahami dulu untuk memudahkan dalam merencanakan audit yang efisien dan efektif. Jika sistem pengendalian intern klien sudah baik dan controllabe, maka akuntansi yang dihasilkan dapat diyakini akurasinya sebagai dasar menyatakan pendapat, sehingga cara mengaudit tidak sesulit jika kondisinya tidak seperti itu.

6. Mendapatkan Bukti Audit Yang Cukup Dan Kompeten Sebagian waktu dan usaha pemeriksa adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup an kompetens. Ukuran Validitas (ke absahan) bukti yang diperoleh untuk meyakinkan hasil pemeriksaannya tergantung keyakinan auditor. Dalam hal ini faktor yang meyakinkan auditor terhadap bukti adalah : Sumber bukti dan informasi dari bukti tersebut obyektifitas bukti dapat tidaknya bukti di cross cek dengan sumber lain, timing sistem pencatatan, bukti fisik dan lain-lain.

10

Page 11: KLH AUDIT KE2

Standar Pelaporan 7. Laporan keuangan disusun sesuai Prinsip akuntansi Yang Berlaku Umum

Auditor mesti memakai prinsip akuntansi yang berlaku umum beserta metode penerapannya sebagai kriteria untuk mengevaluasi asersi-asersi dalam laporan keuangan manajemen.

8. Konsistensi Tujuan standar ini agar laporan yang disajikan tersebut dapat dibandingkan periode sebelumnya secara langsung karena prinsip yang digunakan untuk penyusun laporan keuangan tidak berubah, sehingga jika prinsip nya diubah (misal: dahulu fifo kemudian diubah ke lifo) maka auditor harus memberikan penjelasan efek perubahan tersebut dalam laporannya.

9. Pengungkapan memadai dalam laporan keuangan Laporan keuangan mencakup bentuk susunan dan isi disertai catatan / penjelasan-penjelasan yang memadai dalam bentuk rincian / daftar dan narasi yang cukup sehingga angka-angka yang tercantum tentang item – item yang material.

10. Pernyataan pendapat Laporan akuntan harus dapat memberikan pendapat atas laporan keuangan secara menyeluruh, tidak item per item. Macam pendapat yang diberikan akuntansi adalah :

a. Pendapat Wajar tanpa pengecualian b. Pendapat Wajar dengan pengecualian c. Pendapat Tidak Wajar d. Menolak Memberikan pendapat

PERTANYAAN 1. Salah satu persyaratan pembentukan KAP adalah :

Punya rancangan Sistem Pengendalian Mutu (SPM) KAP yang memenuhi persyaratan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang sedikit – sedikitnya mencakup Aspek Kebijakan atas Seluruh Unsur Pengendalian Mutu.

Jelaskan yang dimaksud dengan persyaratan tersebut diatas.2. Perusahaan X menugaskan pada KAP Aryo dkk untuk menyusunkan sistem

Akuntansinya pada triwulan IV th 2009,Sistem tersebut selesai dirancang pada awal triwulan I. Dan setelah dilakukan beberapa penyesuaian akhir triwulan I / 2010 sistem yang baru mulai diberlakukan secara resmi.

Pertanyaan:a. Dapatkah KAP Aryo mengaudit lap Keuangan Perusahaan X th 2009b. Dapatkah KAP Aryo mengaudit lap keuangan Perusahaan X th 2010Berikan jawaban saudara dengan disertai alasannya.

3. KAP X merupakan KAP yang besar yang mempunyai Divisi Audit dan Divisi Consultansi. KAP X tersebut mendapat penugasan dari Flash Group International yang merupakan perusahaan yang memiliki banyak anak perusahaan dengan multi kegiatan. KAP X mendapatkan tugas memperbaiki sistem pada PT ABA dan mengaudit PT ABU dan PT ABI yang semuanya merupakan anak-anak Flash Group International.Pertanyaan :

11

Page 12: KLH AUDIT KE2

Dapatkah KAP X melaksanakan semua tugas tersebut dalam tahun yang sama? Jelaskan jawaban saudara.

4. Sebutkan hal-hal yang membedakan Internal Auditor dengan External Auditor?

5. a. Mengapa suatu laporan keuangan perlu di audit oleh KAP ? Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut

mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.

Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini Unqualified (wajar tanpa pengecualian) dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Mulai tahun 2001 perusahaan yang total assetnya diatas Rp. 25 milyar harus memasukkan audited financial statements nya ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian.

Perusahaan yang sudah Go Public harus memasukkan audited financial statements nya ke Bapepam paling lambat 90 hari setelah tahun buku.

SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya oleh pihak pajak dibandingkan dengan yang didukung oleh laporan keuangan yang belum diaudit (Suci Bungaran).c. Jelaskan mengapa diperlukan suatu standar Auditing ? Profesi akuntansi tidak dapat memberikan kredibilitas atas suatu laporan

keuangan yang dimiliki entitas jika profesi inisendiri tidak dapat dipercaya. Untuk

12

Page 13: KLH AUDIT KE2

itu diperlukan standar auditing yang memberikan kredibilitas pada auditing.

Standar auditing sangat penting bagi profesi akunting.

Perlunya auditing, dan fungsi serta karakteristik auditor tergantung pada konsep

pertanggungjawaban. Dengan fungsi utama auditor memberikan kredibilitas pada

laporan keuangan yang dipersiapkan oleh manajemen yang dapat diandalkan user

luar.Singkatnya auditor membutuhkan sekumpulan standar auditing yang

memberikan kredibilitas bagi peranan auditor dan fungsi-fungsinya.

Dalam penerapannya, standar audit tidak memandang besar kecil klien, bentuk

organisasi bisnis, atau tujuan yang ingin dicapai dalam suatu organisasi. Artinya

dalam penerapan dilapangan standar auditing berlaku sama. Di dalam aplikasi

terkadang hampir kelihatan ada persamaan antara standar auditing dengan

prosedur auditing. Namun pada hakekatnya terdapat perbedaan antara standar

auditing dengan prosedur auditing. Perbedaan tersebut adalah: pada prosedur

menyangkutlangkah yang ahrus dilaksanakan selama audit berlangsung

sedangkan pada standar auditing berkaitan kriteria mutu pelaksanaan dari suatu

audit.  Dengan kata lain dapat dikatakan kalau standar auditng mencakup mutu

profesional auditor dan pertimbangan yang dipergunakan dalam pelaksanaan audit

dan penyusunan audit report.

6. Jelaskan yang dimaksud dengan pernyataan pendapat Auditor dibawah ini :a. Pendapat Wajar tanpa pengecualian endapat ini hanya dapat diberikan bila

auditor berpendapat bahwa berdasarkan audit yang sesuai dengan standar auditing, penyajian laporan keuangan adalah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU), tidak terjadi perubahan dalam penerapan prinsip akuntansi (konsisten) dan mengandung penjelasan atau pengungkapan yang memadai sehingga tidak menyesatkan pemakainya, serta tidak terdapat ketidakpastian yang luar biasa (material)

b. Pendapat Wajar dengan pengecualian. Pendapat ini diberikan apabila auditor menaruh keberatan atau pengecualian bersangkutan dengan kewajaran penyajian laporan keuangan, atau dalam keadaan bahwa laporan keuangan tersebut secara keseluruhan adalah wajar tanpa kecuali untuk hal-hal tertentu akibat faktor tertentu yuang menyebabkan kualifikasi pendapat (satu atau lebih rekening yang tidak wajar).

c. Pendapat Tidak Wajar Adalah suatu pendapat bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar keadaan keuangan dan hasil operasi seperti yang disyaratkan dalam Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Hal ini diberikan auditor karena pengecualian atau kualifikasi terhadap

13

Page 14: KLH AUDIT KE2

kewajaran penyajian bersifat materialnya (terdapat banyak rekening yang tidak wajar).

d. Menolak Memberikan pendapat Penolakan memberikan pendapat berarti bahwa laporan audit tidak memuat pendapat auditr. Hal ini bisa diterbitkan apabila: auditor tidak meyakini diri atau ragu akan kewajaran laporan keuangan, auditor hanya mengkompilasi pelaporan keuangan dan bukannya melakukan audit laporan keuangan, auditor berkedudukan tidak independent terhadap pihak yang diauditnya dan adanya kepastian luar biasa yang sangat mempengaruhi kewajaran laporan keuangan.

14