kliping seni patung terapan
TRANSCRIPT
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Kliping
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Kliping ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga Kliping ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Kliping ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kliping ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Kliping ini.
PENGERTIAN TEKSTIL
Pengenalan bahan tekstil
Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain
sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari
pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi
produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada
umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut:
1. Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi
(pakaian / produk kerajinan dll)
2. Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran
3. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar
4. Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang
gintir
Pemeriksaan serat
Bila pemeriksaan serat secara visual belum dapat mengetahui asal bahan dengan pasti,
maka sering dilakukan pemeriksaan yaitu dengan membakar serabut.
Uji pembakaran dilakukan sebagai berikut :
Benang dicabut dari kain kemudian dipegang dengan pinset dan dibakar kemungkinan
hasil uji membakaran serat adalah sebagai berikut :
a. ciri serat selulosa :
1) benang akan cepat terbakar menjalar
2) nyalanya berwarna kuning
3) waktu terbakar tidak berbau, namun setelah padam berbau seperti kertas terbakar:
4) bekas pembakaran merupakan abu yang mudah hancur,dan
5) warnanya kelabu.
b.cirri serat protein
- benangnya sukar terbakar
- berbau seperti rambut terbakar
- bekas pembakarannya beebentuk abu hitam
c. cirri serat termoplastik
cirri serat termoplastik bermacam tergantung dari jenis kimia yang dipakai dalam proses
pembuatannya.
Penggolongan serat tekstil
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, maka perkembangan bahan
tekstilpun semakin pesat sesuai dengan kebutuhan para konsumen. Bahan tekstil untuk
busana tersebut berasal dari bermacam-macam serat.
Jenis-jenis serat
Pada dasarnya serat tekstil berasal dari tiga unsur utama, yaitu serat yang berasal dari
alam(tumbuh-tumbuhan dan hewan), serat buatan(sintetis) dan galian (asbes, logam).
a. Serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan antara lain: kapas, lenan, rayon, nenas,
pisang. Serat alam yang berasal dari hewan yakni: dari bulu beri-beri, adapun bahan yang
berasal dari serat tersebut adalah bahan wol.sedangkan serat dari ulat sutra menghasilkan
bahan tekstil sutra
b. Serat buatan (termoplastik) bahan tekstil yang berasal dari serat buatan ini adalah
berupa Dacron, polyester, nylon.
c. Serat galian
Serat galian adalah yang berasal dari dalam tanah.contoh asbes dan logam, benang
logam.bahan asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah, untuk mengisi
aneka bunga yang berasal dari bermacam-macam bahan tekstil seperti: stoking, nylon,
tula dan lain-lain
· Konstruksi bahan
PEMBUATAN KAIN
Secara historis pembuatan kain telah dikenal sejak dahulu dan teknologinya
berkembang terus, mulai dari kain yang dibuat dari kulit kayu atau kulit binatang sampai
kemudian kain dibuat dengancara pertenunan, perajutan atau dikempa.
Prinsip pembuatan kain tenun, adalah menyilangkan benang pakan pada celah
deretan benang lusi yang disusun memanjang dari gulungan benang yang dipersiapkan
sebelumnya, cara ini telah dikenal sejak zaman pra sejarah dan tidak diketahui
penciptanya, bahkan beberapa motif tenun sudah dibuat sejak 1.500 tahun sebelum
Masehi.
Prinsip pembuatan kain rajut, adalah pembentukan jeratan benang secara
berulang-ulang dengan bantuan jarum rajut. Perajutan pada awalnya dikerjakan dengan
batang pengait benang dari kayu yang dikenal dengan cara pembuatan brein, kemudian
menggunakan batang besi berkait disebut hakpen yang dikenal dengan cara merenda.
Cara tersebut terus dilakukan, sementara itu kemudian ditemukan mesin rajut yang secara
mekanis mempermudah pembentukan jeratan benang untuk membentuk kain.
TEKSTIL UNTUK BUSANA
Tekstil untuk busana memerlukan persyaratan khusus, karena itu tidak seluruh
tekstil yang ada dapat digunakan untuk busana. Syarat tekstil untuk busana, ialah
memberikan kenyaman dan layak dipakai. Untuk itu tekstil untuk busana harus dapat
menyerap keringat, pegangannya nyaman, nampak estetik, tidak kusut atau mengkeret
dan sebagainya. Untuk sifat menyerap keringat harus memilih bahan tekstil higroskopis,
yaitu bersifat menyerap air, misal memilih bahan kapas. Jika menggunakan serat sintetik
dapat dicampur dengan serat kapas.
Untuk menambah estetika bahan tekstil setelah penyempurnaan awal seperti
pencucian, diproses pencelupan, pencapan atau pengelantangan. Untuk sifat pegangan
nyaman, tidak kusut dan tidak mengkeret kain juga dilakukan proses penyempurnaan
akhir. Rangkaian proses tersebut membuat bahan tekstil tersebut akan layak dan pantas
dipakai sebagai busana.
· Benang
- Pembuatan benang kapas
- Proses pembuatan benang kapas
- Macam-macam benang
Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi.
Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat)
atau kasting (dengan cetakan).
Perkembangan selanjutnya berbagai macam hasil seni rupa terapan dihasilkan dengan
teknik yang sederhana sampai yang menggunakan teknologi modern. Karya seni rupa
terapan (applied art) adalah benda-benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
yang memiliki fungsi optimal dan memiliki bentuk yang menarik dan indah. Beberapa
contoh seni rupa terapan adalah batik, border, sulam, kristik, aplikasi (menemel), hiasan
dinding, topeng, wayang golek, perhiasan, almari, kursi, boneka, sepatu, dompet, vas
bunga, guci, teko, anyam-anyaman, dan lain-lain.
Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu jenis seni rupa yang berbentuk dua dimensi. Karya seni
lukis yang disebut dengan lukisan hanya dapat dinikmati dari arah depan atau permukaan
lukisan. Umumnya bahan yang diperlukan dalam berkarya lukisan, yaitu kertas dengan
pensil, pastel, cat air, atau tinta; dan kanvas dengan cat minyak atau cat akrilik.
Visualisasi dalam berkarya lukisan tidak dapat terlepas dari teknik berkarya, seperti
teknik Hatching, Impasto, Sfumato, Chiaroscuro, dll. Selain mempertimbangkan teknik
berkarya, para pelukis juga tidak dapat dipisahkan dengan aliran-aliran seni lukis sesuai
dengan kecendrungan ekspresi dari para pelukis, seperti aliran realis, naturalis,
ekspresionis, impresionis, surealis, abstraktis, dll.
Seni rupa murni(fine art),yaitu karya seni yang hanya untuk dinikmati nilai keindahannya
saja.karya seni ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan batiniah.misalnya:seni lukis,seni
patung,seni grafika
Seni Murni (fine art)
Seni Murni yaitu bentuk senni rupa yang tercipta dengan bebas tanpa
mempertimbangkan segi fungsi atau kegunaannya. Seni Murni sering disebut seni bebas
(free art) artinya pencipta bebas mengekspresikan isi hati atau ide dengan tidak
memikirkan segi praktisnya. Jenis ini banyak terdapat pada seni lukis, seni patung, dan
seni grafika
Hasil karya seni rupa terapan hampir di setiap wilayah atau negara memiliki identitas dan
keunikan atau ciri khas tersendiri. Karya seni rupa terapan merupakan hasil karya seni
yang sangat dibutuhkan kehadirannya guna memenuhi kebutuhan hidup. Perwujudan
karya seni rupa terapan dipengaruhi oleh gagasan, teknik, dan bahan yang digunakan.
seni terapan, yaitu hasil karya senirupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi
praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya
vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.
Seni Patung Terapan
Seni patung adalah karya seni yang dibuat dengan proses membentuk sebuah benda, yang
biasanya terbuat dari kayu, batu, semen, tembaga dan bahan sejenis lain yang dapat
dibuat patung.Pada awalnya pembuatan patung digunakan untuk keperluan religius.
Perkembangan berikutnya patung digunakan sebagai hiasan. Patung dapat di ketemukan
di candi-candi, monumen, dan sebagai hiasan rumah. Teknik pembuatan patung
tergantung dari bahan yang digunakan. Pada dasarnya teknik pembuatan patung ada tiga
yaitu carving (pahat), modeling (membentuk) dan casting (cor)
Seni Rupa Murni
Seni rupa murni (pare/fine art) merupakan seni rupa yang tidak memperhatikan unsur
praktis. Karya seni rupa murni diciptakan khusus berdasarkan kreativitas dan ekspresi
pribadi
pembuatnya.
Dalam seni rupa murni, terdapat beberapa aliran gaya. Aliran gaya, yaitu aliran dalam
gerakan seni rupa yang memiliki ideologi dan ciri khas yang unik dan baru dalam karya-
karya yang dihasilkannya. Aliran seni rupa, di antaranya romantisme, ekspresionistne,
impresionisme,
dan surcalisme. Cabang-cabang seni rupa murni, di antaranya sebagai berikut.
Seni kriya adalah karya seni yang dibuat dengan keterampilan tangan (hand skill) dengan
memperhatikan aspek fungsional dan nilai seni sehingga Seni kriya termasuk dari karya
senirupa terapan nusantara. Penciptaan karya seni kriya tidak hanya didasarkan pada
aspek fungsionalnya (kebutuhan fisik) saja, tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan
terhadap keindahan (kebutuhan emosional).
Dalam perkembangannya, karya seni kriya selalu identik dengan seni kerajinan. Hal ini
disebabkan pembuatan karya seni kriya yang tidak lepas dari pengerjaan tangan (hand
made) dan memiliki aspek fungsional.
Tradisi membuat benda-benda seni kriya telah ada sejak zaman prasejarah. Dari temuan-
temuan benda prasejarah diketahui bahwa manusia mulai menetap pada zaman Batu
Muda (Neolitikum). Mereka telah mulai membuat benda fungsional untuk menunjang
aktivitas mereka sehari-hari. Salah satunya adalah tembikar yang terbuat dari tanah
lempung yang berfungsi sebagai wadah. Tembikar pada zaman ini telah memiliki hiasan
berupa simbol-simbol atau lambang-lambang kehidupan spiritual yang dipercaya oleh
masyarakat.
Dalam perkembangan selanjutnya, seni kriya mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Perkembangan ini tidak hanya pada aspek fungsi semata tetapi berimbas pada
peningkatan kualitas bentuk dan bahan serta corak hiasannya. Pada awalnya benda-benda
tersesebut memiliki bentuk yang sederhana berkembang menjadi bentuk-bentuk yang
beraneka ragam dan rumit. Demikian juga dengan hiasan yang semakin banyak, detail,
dan bervariasi.
Seni Bangunan
Perbedaan dengan karya senirupa mesir :
Mesir memakai sistem arsitraf
Mesopotamia memakai sistim Terracota (susun timbun)
The Tower of BabelThe Tower of Babel(1563), by Flemish artist Pieter Bruegel the
Elder, adalah lukisan minyak di atas kayu. Artis memilih untuk mengatur menara di
Belgia daripada di dataran Mesopotamia, yang merupakan lokasi dari menara menurut
Alkitab. Pembangunan lengkungan-lengkungan dalam-versi Bruegel tentang menara ini
diambil dari studi artis dari Colosseum di Roma.
Seni patung, merupakan cabang dari seni rupa murni yang memiliki bentuk tiga dimensi.