klkk anemia

21
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Anemia ( bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlahhemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru- paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh . keadaan ini sering menyebabkan energi dalam tubuh menjadi menurun sehingga terjadi 5L atau lemah, lesu, lemas, lunglai, dan letih. Dalam hal ini orang yang terkena anemia adalah orang yang menderita kekurangan zat besi. Seseorang yang menderita anemia akan sering mengalami keadaan pusing yang sedang hingga berat dikarenakan Meningkatnya penghancuran sel darah merah, Pembesaran limpa, Kerusakan mekanik pada sel darah merah, 1

Upload: bayu-dianindra

Post on 29-Jan-2016

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anemia

TRANSCRIPT

Page 1: Klkk Anemia

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Anemia ( bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau

jumlahhemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah

normal.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut

oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan

berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah,

sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .

keadaan ini sering menyebabkan energi dalam tubuh menjadi menurun sehingga terjadi 5L atau

lemah, lesu, lemas, lunglai, dan letih. Dalam hal ini orang yang terkena anemia adalah orang

yang menderita kekurangan zat besi. Seseorang yang menderita anemia akan sering mengalami

keadaan pusing yang sedang hingga berat dikarenakan Meningkatnya penghancuran sel darah

merah, Pembesaran limpa, Kerusakan mekanik pada sel darah merah, Reaksi autoimun terhadap

sel darah merah : Hemoglobinuria nokturnal paroksismal, Sferositosis herediter, Elliptositosis

herediter. Seseorang yang sering mengalami anemia di sebabkan karena pasokan oksigen yang

tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan,

kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa

menyebabkan stroke atau serangan jantung.

1

Page 2: Klkk Anemia

B. Rumusan masalah

1. Apa itu anemia?

2. Apa penyebab anemia?

3. Bagaimana cara penanggulangan anemia?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu mengobati pasien dengan anemia

2. Tujuan Khusus

a. Mampu mengetahui pengertian anemia.

b. Mampu menyebutkan penyebab anemia.

c. Mampu mengetahui diagnosa-diagnosa yang mungkin muncul pada pasien anemia.

d. Mampu memahami penatalaksanaan pada pasien dengan anemia.

e.  Menambah pengetahuan dan wawasan

2

Page 3: Klkk Anemia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anemia

Anemia merupakan kelainan hematologi yang paling sering dijumpai baik di klinik

maupun di lapangan. Anemia dapat di definisikan sebagai berikut:

1. Anemia ialah keadaan dimana massa eritrosit dan/atau massa hemoglobin yang beredar

tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh

2. Secara laboratorik dijabarkan sebagai penurunan dibawah normal kadar hemoglobin,

hitung eritrosit dan hematokrit (paked red cell)

B. Penyebab

Penyebab utama seseorang mengalami anemia, adalah kekurangan zat besi. Difesiensi

besi adalah penyebab anemia paling umum.. Kondisi ini tidak terjadi secara tiba-tiba,

melainkan melalui beberapa tahapan. Mula-mula, simpanan zat besi dalam tubuh menurun,

hingga mengurangi produksi hemoglobin dan sel darah merah secara perlahan. Defesiensi besi

dapat terjadi dari pola makan sehari-hari yang rendah besi. Kurang protein, asam folat,

vitamin B12 dari makanan sehari-hari juga memungkinkan terjadinya anemia, mengingat

pentingnya unsur-unsur tersebut dalam pembentukan sel-sel darah merah.

Anemia juga bisa disebabkan hal-hal lain seperti pendarahan kecil tetapi terus menerus

(slow bleeding) seperti akibat wasir, tukak lambung, kanker lambung atau usus dan efek

3

Page 4: Klkk Anemia

penggunaan aspirin atau obat-obat nonsteroidal anti inflamasi terus menerus, menstruasi berat,

penyakit yang berhubungan dengan darah seperti leukemia dan infeksi (cacing, malaria).

Pecandu alcohol, perokok, pasien dengan penyakit saluran pencernaan (gastritis, celiac

disease), vegetarian ekstrim, orang lanjut usia dan wanita hamil termasuk yang beresiko

defisiensi besi, akibat gizi buruk atau kurang gizi atau penyerapan gizi kurang baik.

Atau ringkasnya, terganggunya tugas sel darah merah di dalam tubuh disebabkan karena

beberapa hal, antara lain :

1. Menurunnya kualitas serta kuantitas hemoglobin sel darah merah karena kekurangan zat

besi (Fe).

2. Kerusakan sel darah merah. Penyebabnya bisa karena kurang gizi, adanya zat beracun

atau patogen, faktor keturunan (genetis), penyakit Hodgkin atau kanker yang terdapat

pada organ penyimpanan (hati).

3. Adanya zat-zat penghambat penyerapan zat besi, seperti asam fitat, asam oksalat dan

tannin yang banyak terdapat pada serealia, kacang-kacangan dan teh.

4. Gangguan-gangguan secara fisik, seperti kehilangan darah karena luka berat, tindakan

pembedahan, menstruasi, melahirkan, dan terlalu sering menjadi pendonor darah.

5. Kemungkinan terdapatnya parasit di dalam tubuh (cacing tambang dan cacing pita).

Wanita dewasa dan remaja putri lebih rawan terkena anemia, hal ini karena mereka

mengalami haid setiap bulan. Sehingga mereka membutuhkan zat besi 2 kali lebih banyak dari

pria. Agar tehindar dari anemia, sertakan lauk dari daging merah, unggas, atau ikan dalam

menu makanan. Dan, untuk lebih meningkatkan penyerapan zat besi, dapat meningkatkan

konsumsi vitamin C.

Dalam literature lain, didapatkan penyebab umum dari anemia adalah sebagai berikut:

4

Page 5: Klkk Anemia

1.      Perdarahan Hebat

Akut (mendadak)

Kecelakaan

Pembedahan

Persalinan

Pecah pembuluh darah

Kronik (menahun)

Perdarahan hidung

Wasir (hemoroid)

Ulkus peptikum

Kanker atau polip di saluran pencernaan

Tumor ginjal atau kandung kemih

Perdarahan menstruasi yang sangat banyak

2.      Berkurangnya pembentukan sel darah merah

a. Kekurangan zat besi

b. Kekurangan vitamin B12

c. Kekurangan asam folat

d. Kekurangan vitamin C

e. Penyakit kronik

3.      Meningkatnya penghancuran sel darah merah

a. Pembesaran limpa

b. Kerusakan mekanik pada sel darah merah

c. Reaksi autoimun terhadap sel darah merah

5

Page 6: Klkk Anemia

d. Hemoglobinuria nokturnal paroksismal

e. Sferositosis herediter

f. Elliptositosis herediter

g. Kekurangan G6PD

h. Penyakit sel sabit

C.Klasifikasi Anemia

Klasifikasi Derajat Anemia Menurut WHO yang dikutip dalam buku Handayani W, dan

Haribowo A S, (2008) :

1. Ringan sekali Hb 10,00 gr% -13,00 gr%

2. Ringan Hb 8,00 gr% -9,90 gr%

3. Sedang Hb 6,00 gr% -7,90 gr%

4. Berat Hb < 6,00 gr%

1.Batasan Anemia

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Hasil

pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr%

b) Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%

c) Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%

d) Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr%

2.Klasifikasi anemia akibat Gangguan Eritropoiesis

a)Anemia defisiensi Besi :

6

Page 7: Klkk Anemia

Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan

timbulnya sel darah merah yang hipokrom dan mikrositer.

b)Anemia Megaloblastik

Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan

defek pada replikasi DNA, efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah

(megaloblas) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.

c)Anemia Aplastik

Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas. Hiposelularitas ini

dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada

perbaikan DNA serta gen.

d)Anemia Mieloptisik

Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor,

kelainan granuloma, yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.

3.Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran sel

a) Anemia mikrositik : penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan

Hb)

b) Anemia normositik : contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan

ginjal.

7

Page 8: Klkk Anemia

c) Anemia makrositik : penyebab utama yaitu anemia pernisiosa, anemia akibat konsumsi

alcohol, dan anemia megaloblastik. [

4. Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah sebagai berikut :

a)Anemia Defisiensi Besi

adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya yaitu,

keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan

adalah pemberian tablet besi.

b)Anemia Megaloblastik

adalah anemia karena kekurangan asam folat, jarang sekali terjadi anemia karena

kekurangan Vitamin B12 dan Air

c)Anemia Hipoplastik/Aplastik

adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah

merah baru.

d)Anemia Hemolitik

adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang

lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan

gambaran darah, kelelahan, kelemahan.

e)Anemia akibat gangguan fungsi Ginjal

8

Page 9: Klkk Anemia

yaitu Gangguan atau gagal ginjal kronis dapat menyebabkan terjadi penurunan dari

produksi eritropoetin (EPO), sehingga produksi sel darah merah pun akan menjadi turun.

f.)Anemia akibat Anormlitas sel darah merah atau Anemia Bulan Sabit (Sickle Cell)

adalah kondisi serius di mana sel-sel darah merah berbentuk seperti bulan sabit, atau

seperti huruf C. Sulit bagi sel darah merah berbentuk bulan sabit untuk melewati

pembuluh darah terutama di bagian pembuluh darah yang menyempit, karena sel darah

merah ini akan tersangkut dan terjadilah penggumpalan, akibatnya umur sel darah merah

menjadi terlampau pendek, yaitu sekitar 10 - 20 hari, sehingga sel darah merah yang

beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan.dan akan menimbulkan rasa sakit, infeksi

serius, dan kerusakan organ tubuh.

g)Anemia akibat Pengeluaran Darah yang Berlebih

Perdarahan baik akut maupun kronis dapat mengakibatkan terjadinya anemia. contoh

pada perdarahan akut, antara lain dapat disebabkan oleh trauma, persalinan, contoh pada

perdarahan kronis antara lain, batuk darah kronis, menstruasi yang berkepanjangan

D. Gejala Anemia

1. Kelopak Mata Pucat

Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika Anda meregangkan

kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan melihat bahwa bagian

dalam kelopak mata berwarna pucat.

2. Sering Kelelahan

9

Page 10: Klkk Anemia

Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi Anda

memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat bergantung

pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi

dalam tubuh ikut berkurang.

3. Sering Mual

Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness atau mual

segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.

4. Sakit kepala

Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-menerus.

Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering

menyebabkan sakit kepala.

5. Ujung Jari Pucat

Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika Anda

mengalami anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.

6. Sesak napas

Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini membuat

penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah ketika melakukan

aktivitas sehari-hari seperti berjalan.

7. Denyut Jantung Tidak Teratur

Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau

memiliki kecepatan abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut

jantung meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.

8. Wajah Pucat

10

Page 11: Klkk Anemia

Jika Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi

putih kekuningan.

9. Rambut rontok

Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan

makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan rambut dengan cepat.

10. Menurunnya Kekebalan Tubuh

Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan

tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah jatuh sakit atau

kelelahan.

E.Cara Pencegahan Penyakit Anemia

Untuk pencegahan penyakit anemia sebenarnya sangat mudah. seperti dengan

mengkonsumsi makanan-makanan yang banyak mengandung zat besi, asam folat, vitamin b12,

vitamin c. berikut ini penjelasan singkat tentang cara pencegahan anemia serta jenis-jenis

makanan yang bisa membantu mencegah anemia diantaranya :

1. Konsumsi makanan yang banyak mengandung Zat besi

Makanan yang banyak mengandung zat besi seperti daging, kacang, sayur-sayuran yang

berwarna hijau dan lain-lain. zat besi juga sangat penting untuk wanita yang sedang

menstruasi, wanita hamil dan anak-anak.

2. Konsumsi makanan yang banyak mengandung Asam Folat

Konsumsi makanan yang banyak mengandung Asam folat seperti pisang, sayuran hijau

gelap, jenis kacang-kacangan, jeruk, sereal dan lain-lain.

3. Makanan yang mengandung Vitamin B 12. 

Bisa didapatkan dengan mengkonsumsi daging dan susu

11

Page 12: Klkk Anemia

4. Makanan dan minuman yang mengandung Vitamin C

Banyak sekali manfaat-manfaat Vitamin C, salah satunya yaitu bisa membantu

penyerapan zat besi. jenis-jenis Makanan yang banyak mengandung vitamin C seperti

buah melon, buah jeruk, dan buah beri. itulah beberapa cara mencegah penyakit anemia

secara alami.

F.Komplikasi dan Prognosis Anemia

1. Komplikasi

Komplikasi dari anemia adalah sbb:

a) Gagal jantung

Pembesaran jantung pada penderita anemia telah ditemukan sejak satu abad

yang lalu.

Anemia akan menginduksi terjadinya mekanisme kompensasi terhadap

penurunan konsentrasi Hb untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringan. Pada

keadaan anemia, jantung akan meningkatkan venous return Maka sesuai

mekanisme Frank-Starling, jantung akan meningkatkan stroke volume, sehingga

dapat terjadi hipertrofi ventrikel kiri,dengan miofibril jantung yang memanjang,

gagal jantung kongestif, kejadian gagal jantung berulang dan kematian.

b) Gagal ginjal

Dengan berkurangnya asokan oksigen ke jaringan misalnya pada ginjal akan

terjadi kerusakan ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

12

Page 13: Klkk Anemia

c) Hipoksia

Hiposia adalah penurunan pemasokan oksigen ke jaringan sampai ditingkat

fisiologik. Hb berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika terjadi

penurunan Hb maka akan terjadi hipoksia bahkan dapat menyebabkan kematian.

d) Anemia pada ibu hamil

Seorang wanita hamil yang menderita anemia gizi besi kemungkinan besar akan

melahirkan bayi yang mempunyai persediaan zat besi sedikit atau tidak

mempunyai persediaan zat besi sama sekali di dalam tubuhnya. Jika setelah lahir

bayi tersebut tidak mendapatkan asupan zat besi yang mencukupi, bayi akan

berisiko menderita anemia.Anemia berat yang tidak diobati dalam kehamilan

muda dapat menyebabkan abortus, dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan

partus lama, perdarahan postpartum.Selain itu, anemia pada ibu hamil juga dapat

mengakibatkan daya tahan ibu menjadi rendah terhadap infeksi.

Anemia gizi besi pada wanita hamil mengakibatkan peningkatan angka kesakitan

dan kematian ibu, peningkatan angka kesakitan dan kematian janin dan

peningkatan risiko bayi dengan berat badan lahir rendah.

G.Prognosis

Prognosis pada penderita anemia jika ditangani dengan cepat maka prognosisnya baik.

Anemia berat yang tidak diobati dapat menyebabkan syok hingga koma dan meninggal.

13

Page 14: Klkk Anemia

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anemia ditandai dengan penurunan hemoglobin dan hematoKrit darah yang

menyebabkan penurunan oksigen jaringan tubuh. Penyebab anemia tersering adalah

kekurangan zat besi. Anemia diklasifikasikan dari gangguan pada eritropoisis dan ukuran

sel. Gejala anemia secara umum adalah lemah letih dan lesu. Mekanisme terjadinya

anemia dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah merah dan anemia yang

disebabkan oleh kerusakan atau kehilangan sel darah merah yang berlebihan. Anemia

menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan tubuh. beberapa

komplikasi anemia, yaitu gagal jantung, gagal ginjal, hipoksia jaringan. Untuk mencegah

komplikasi maka, anemia harus ditangani dengan cepat dan tepat maka prognosis anemia

adalah baik. Kemudian dicegah berdasarkan penyebab terjadinya anemia tersebut.

B. Saran

Anemia dapat dicegah berdasarkan penyebab anemia dan penyembuhannya bisa cepat

dilakukan apabila gejalanya cepat diketahui. Oleh karena itu penting mengetahui apa itu

anemia dan bagaimana gejalanya sehingga komplikasi, akibat buruk serta penyakit yang

menyertainya bisa dicegah.

14

Page 15: Klkk Anemia

DAFTAR PUSTAKA

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25583/4/Chapter%20II.pdf

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30001/4/Chapter%20II.pdf

Bakta, I Made. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC. 2006 ; 11-12Huda, Syamsul. Anemia. Diunduh dari:

http://skp.unair.ac.id/repository/web-pdf/web_ANEMIA_SYAMSUL_HUDA.pdf http://anemia029.blogspot.co.id/

15