knl-hak atas bumi, air, dan udara

Upload: adamwirasanjaya

Post on 08-Mar-2016

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KNL di Indonesia

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Hak Atas Bumi, Air, dan Ruang AngkasaKelompok 2Dewi Pramu ShintaNazrul BariNurul LaellyShabira AfinaPengertianBumi, air, dan kekayaan alam yang ada didalamnya dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyatUUD 1945 PASAL 33 (3)Hak Atas Bumi, air, dan kekayaan alam yang ada didalamnya memberi wewenang kepada Negara untukMENGATURMENENTUKANPeruntukan, penggunaan, dan pemeliharaannyahak-hak yang dapat dipunyaihubungan-hubungan hukkum antara orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukumDasar HukumUUD 1945PASAL 33 AYAT 3UU NO 11 th 1974TENTANG PENGAIRANUU NO 5 th 1960TENTANG AGRARIAUU NO 16 th 2002TENTANG RUANG ANGKASAPENGELOLAAN SECARA UMUMAtas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat (3) Undang-undang Dasar;Bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara, sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat.Hak Menguasai memberi wewenang kepada Negara untuk:Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut;Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa;Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan perbuatan hukum yang mengenai bumi, air danruang angkasa.PENGELOLAAN HAK ATAS BUMIHak Milik(pasal 20-27 UUPA)Hak milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat fungsi sosialTurun temurun: dapat diwariskanTerkuat terpenuh: untuk membedakan hak milik dengan jenis hak atas tanah yang lain.Persyaratannya :Hanya warga-negara Indonesia dapat mempunyai hak milik. Dapat terjadi menurut hukum adat, karena penetapan Pemerintah, dan karena ketentuan undang-undangDapat beralih dan dialihkanDapat dijadikan jaminan utang dengan Hak TanggunganPemilikan tanah secara absentee dilarang (Ps. 3 PP No. 224 Tahun 1961).

Hak Guna Usaha (Pasal 28-34 UUPA)Hak mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara guna perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan dalam jangka waktu paling lama 35 tahunHGU dapat diperpanjang dalam jangka waktu paling lama 25 tahun.HGU hanya dapat terjadi karena penetapan Pemerintah atas tanah NegaraPersyaratannya :Yang dapat mempunyai hak guna-usaha ialah WNI dan badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di IndonesiaDapat beralih dan dialihkanPeralihan HGU : jual beli, tukar menukar, penyertaan dalam modal, hibah, warisanPeralihan HGU harus didaftarkan.Pewarisan dilakukan dengan surat wasiat atau surat keterangan waris.Hak guna-usaha dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan

Hak Guna Bangunan (Pasal 35-40 UUPA)Hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu paling lama 30 tahunDapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahunPersyaratannya :Dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lainYang dapat mempunyai hak guna-bangunan ialah warga-negara Indonesia dan badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di IndonesiaTerjadi karena penetapan Pemerintah untuk tanah yang dikuasai langsung oleh Negara, dan untuk tanah milik arena perjanjian yang berbentuk otentik antara pemilik tanah yang bersangkutan dengan pihak yang akan memperoleh hak guna bangunan itu, yang bermaksud menimbulkan hak tersebutHak guna-bangunan dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan

Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan atau memungut hasil dari tanah Negara atau tanah milik orang lainSelama jangka waktu tertentu atau selama tanahnya,digunakan untuk keperluan tertentuDengan cuma-cuma, pembayaran atau pemberian jasa.Persyaratannya :Warga-negara IndonesiaOrang asing yang berkedudukan di IndonesiaBadan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di IndonesiaBadan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia.

Hak Pakai (Pasal 41-43 UUPA)Seseorang atau suatu badan hukum mempunyai hak sewa atas tanah, apabila ia berhak mempergunakan tanah-milik orang lain untuk keperluan bangunan, dengan membayar kepada pemiliknya sejumlah uang sebagai sewa.Persyaratannya :Warga-negara Indonesia;Orang asing yang berkedudukan di Indonesia;Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia;Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia.

Hak Sewa Untuk Bangunan (Pasal 44-45 UUPA)Hak Membuka Tanah dan Memungut Hasil Hutan (Pasal 46 UUPA)Hak membuka tanah dan memungut hasil hutan hanya dapat dipunyai oleh warga-negara Indonesia dan diatur dengan Peraturan Pemerintah.Dengan mempergunakan hak memungut hasil hutan secara sah tidak dengan sendirinya diperoleh hak milik atas tanah itu. PENGELOLAAN HAK ATAS AIRHak memperoleh air untuk keperluan tertentu dan/atau mengalirkan air itu di atas tanah orang lain. Hak guna-air serta pemeliharaan dan penangkapan ikan diatur dengan Peraturan PemerintahHak Guna Air, Pemeliharaan dan Penangkapan IkanPENGELOLAAN HAK ATAS RUANG ANGKASAMempergunakan tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa guna usaha-usaha memelihara dan memperkembangkan kesuburan bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan itu.Hak Guna Ruang AngkasaPRIVATISASI AIR DI JAKARTA1997Proses privatisasi air dilakukan secara bertahap dengan merubah kebijakan sektoral dan aturan perundangan bagi terbukanya kesempatan sektor swasta untuk terlibat dalam penyediaan layanan air2000Presiden (Keppres) No. 96 tahun 2000 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan Tertentu Bagi Penanaman Modal, dimana dimungkinkan bagi modal asing untuk melakukan usaha dalam bidang yang tergolong penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak termasuk air minumNEGARA HANYA SEBAGAI REGULATOR95% SAHAM PAM DIKUASAI MODAL ASINGPRIVATISASI AIR DI JAKARTA2003Kekhawatiran bahwa sektor swasta lebih berorientasi keuntungan daripada perbaikan layanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin, menjadi sumber perlawanan terhadap privatisasi airPrivatisasi Air Menuju Arah Yang Salah2004-2005Penetapan UU No 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air9 Juni 2004 Masyarakat mengajukan gugatan uji materiil terhadap UU tersebutSatu tahun kemudian uji materiil tersebut ditolak MKRIDimulainya Upaya Hukum Masyarakat PRIVATISASI AIR DI JAKARTAPermohonan pengujian sejumlah pasal dalam UU SDA diajukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kelompok masyarakat, dan sejumlah tokoh di antaranya Amidhan, Marwan Batubara, Adhyaksa Dault, Laode Ida, M. Hatta Taliwang, Rachmawati Soekarnoputri, dan Fahmi Idris. 2013Ketua MK Arief Hidayat menyatakan UU SDA bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Menyatakan UU Pengairan berlaku kembali2006-2012MK Menguji UU No 7 th 2004 Putusan nomor 85/PUU-XI/2013 menyatakan UU SDA tidak berlakuPRIVATISASI AIR DI JAKARTAKoalisi MasyarakatMenolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) mengajukan gugatan pembatalan kerja sama swastanisasi air di DKI Jakarta antara PAM Jaya dan PT PAM Lynnaise serta PT Aetra Air Jakarta. Perjanjian kerja sama antara PDAM Provinsi DKI Jakarta dengan Palyja beserta seluruh adendumnya batal demi hukum dan tidak berlaku-Ketua Majelis Hakim PN Jakarta PusatPT PAM Lyonnaise Jaya dan PT Aetra Air Jakartamengurusi perapihan sSungai Ciliwung2015Perapihan Sungai Ciliwung Diharapkan Menjadi Sepertti Sungai Han, Korea SelatanHakim telah mengabulkan hampir seluruh gugatan pembatalan perjanjian Pemda dengan PT Thames dan LyonnaiseUU NO 7 TH 2004 ttg SUMBER DAYA AIR MAHKAMAH KONSTITUSIPenswastaan AirMAHKAMAH KONSTITUSIMASYARAKATMENGGUGATPP ttg Sumber Daya AirMAHKAMAH KONSTITUSIUU No 11 th 1974 ttg PengairanAKTIF KEMBALIVideo 1Video 2