knowledge sharing agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

12
Drs. Setyanta Nugraha, MM, QGIA Inspektur Utama Knowledge Sharing Agustus 2021

Upload: others

Post on 30-Apr-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

Drs. Setyanta Nugraha, MM, QGIA

Inspektur Utama

Knowledge Sharing Agustus 2021

Page 2: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

SDM PROFESIONAL DAN MODERN

Visi Sekretariat Jenderal DPR-RI sebagaimana yang

ditasbihkan dalam Rencana Strategis 2020-2024 adalah

“Menjadi Sekretariat Jenderal yang Profesional dan Modern

dalam mendukung Visi Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia”. Visi ini mencerminkan cita-cita dan harapan

Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia untuk menjadikan seluruh unit kerja di

lingkungan Setjen DPR-RI berkinerja tinggi melalui

dukungan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi

yang mampu mendukung tugas dan fungsi Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, serta mewujudkan

lingkungan kerja yang good and clean governance sesuai

dengan peraturan yang berlaku, dan mampu memanfaatkan

teknologi untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

serta kemudahan akses informasi bagi publik. Profesional

dan Modern adalah dua kata kunci yang sangat erat

kaitanya dengan kondisi eksisting SDM saat ini.

Page 3: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

KOMPOSISI SDM BERDASARKAN JABATAN

Berdasarkan data dari Bagian Kepegawaian pada Bulan Januari 2020, jumlah pegawai Setjen

DPR RI sebanyak 1.388 orang yang terdiri dari pejabat struktural sebanyak 225 orang,

pejabat fungsional sebanyak 400 orang, dan pejabat pelaksana sebanyak 763 orang.

16,2%

PEJABAT STRUKTURAL

55%

PEJABAT FUNGSIONAL

28,8%

PEJABAT PELAKSANA

Page 4: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

SDM BERDASARKAN ASPEK PENDIDIKAN DAN USIA

Dilihat dari aspek pendidikan, 42% PNS Setjen DPR-RI berpendidikan Diploma kebawah dan

60% PNS telah berusia 40 tahun keatas.

58%42% 1

40% 60%2

Aspek Pendidikan

Aspek Usia

DIPLOMA KEBAWAH

BERUSIA 40 TAHUN KEATAS

Page 5: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

PROSENTASE PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI TAHUN 2019

1388

941

723

Tahun 2019Total Pegawai Target Realisasi

52,09%Dari total jumlah seluruh pegawai

351

723

1388

Jumlah Pegawai

Mengikuti Diklat

Memenuhi 20 JP

Linear (Jumlah Pegawai)

25,29%Dari total jumlah seluruh pegawai

Peraturan Menteri PAN

dan RB Nomor 38 Tahun 2018 dan

Peraturan Kepala BKN Nomor 18

Tahun 2019 pengukuran Indeks

Profesionalitas ASN wajib

dilaksanakan. Sesuai dengan

PermenPAN RB dan Peraturan Kepala

BKN tersebut, Intansi Pemerintah

Pusat dan Daerah wajib melakukan

pengukuran Indeks Profesionalitas

ASN secara berkala minimal 1 (satu)

kali setiap tahunnya pada bulan April.

JumlahPegawaiYang MengikutiDiklatJumlahPegawaiYang MemperolehHak

Bangkom20 JP (Th 2019)

Pertanyaan berikutnya

adalah bagaimana

Sekretariat Jenderal dapat

mewujudkan visinya SDM

Profesional? Bagaimana

mengetahui tingkat

profesionalitas ASN di

Sekretariat Jenderal DPR-

RI?

Page 6: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara atau IP-ASN adalah ukuran statistik yang

menggambarkan kualitas ASN yang didasarkan pada kualifikasi pendidikan,

kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melakukan tugas

jabatannya.

Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN

mengacu pada:

1. Peraturan Menteri PANRB Nomor 38

Tahun 2018 (Pengukuran Indeks

Profesionalitas ASN).

2. Peraturan BKN Nomor 8 Tahun 2019

tentang Pedoman Tata Cara dan

Pelaksanaan Pengukuran Indeks

Profesionalitas Aparatur Sipil Negara.

PENGUKURAN INDEKS PROFESIONALITAS-ASN

Page 7: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

MANFAAT HASIL PENGUKURAN INDEKS PROFESIONALITAS-ASN

1

Bagi Pegawai ASN dapat digunakansebagai area pengembangan diridalam upayapeningkatan derajatProfesionalitas sebagaiPegawai ASN.

2

Bagi instansipemerintah dapatdigunakan sebagaidasar perumusandalam rangkapengembanganpegawai ASN secaraorganisasional.

3

Bagi masyarakat dapatdigunakan sebagaiinstrumen kontrolsosial agar PegawaiASN selalu bertindakprofesional terutamadalam kaitannyadengan pelayananpublik.

Profesionalitas ASN merupakan

kunci keberhasilan ASN dalam

melaksanakan fungsinya sebagai

pelaksana kebijakan publik,

pelayan publik, serta perekat dan

pemersatu bangsa. Untuk

mengetahui tingkat

profesionalitas ASN diperlukan

pengukuran Indeks

Profesionalitas ASN guna

melihat kesesuaian kualifikasi,

tingkat kinerja, kompetensi, dan

kedisiplinan pegawai ASN dalam

melaksanakan tugas jabatan.

Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN menghasilkan peta tingkat

Profesionalitas ASN berdasarkan standar Profesionalitas tertentu yang

bermanfaat paling sedikit bagi 3 (tiga) pihak, yaitu Pegawai ASN, Instansi

Pemerintah, dan Masyarakat.

Page 8: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

PRINSIP PENGUKURAN IP-ASN

KOHEREN

Kriteria yang digunakan sebagaistandar PengukuranIndeksProfesionalitas ASN bersumber darisistem merit

KELAYAKAN

Standar PengukuranIndeksProfesionalitas ASN disusun denganmempertimbangkanketersediaan data objektif atau data riilyang melekat secaraindividual pada setiap pegawai ASN

AKUNTABEL

Pengukuran IndeksProfesionalitas ASN dapatdipertanggungjawabkan tingkatkredibilitasnya

DAPAT DITIRU

Pengukuran IndeksProfesionalitas ASNdapat ditiru dandibandingkan sesuaiperiode waktu danlokuspengukurannya

MULTI-DIMENSIONAL

PengukuranIndeksProfesionalitasASN terdiri daribeberapa dimensi

Page 9: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

DIMENSI IP-ASN

DIMENSI KUALIFIKASI digunakan untuk mengukur

data/informasi mengenai kualifikasi pendidikan formal PNS dari jenjang

paling tinggi sampai jenjang paling rendah. Indikator yang digunakan

adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang dicapai oleh PNS,

meliputi: a. Pendidikan S-3 (Strata Tiga); b. Pendidikan S-2 (Strata Dua);

c. Pendidikan S-1 (Strata Satu)/D-IV (Diploma Empat); d. Pendidikan D-

III (Diploma Tiga); e. Pendidikan D-II (Diploma Dua)/D-I (Diploma

Satu)/ Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/sederajat; dan

f. Di bawah SLTA

DIMENSI KOMPETENSI digunakan untuk

mengukur data/informasi mengenai riwayat

pengembangan kompetensi yang pernah diikuti oleh

PNS dan memiliki kesesuaian dalam pelaksanaan tugas

jabatan. Indikator yang digunakan yaitu riwayat

pengembangan kompetensi yang terdiri atas: a. Diklat

Kepemimpinan; b. Diklat Fungsional; c. Diklat Teknis; dan

d. Seminar/Workshop/Magang/Kursus/sejenisnya.

Dimensi Kinerja digunakan untuk

mengukur data/informasi mengenai penilaian

kinerja yang dilakukan berdasarkan

perencanaan kinerja pada tingkat individu dan

tingkat unit atau organisasi dengan

memperhatikan target, capaian, hasil, dan

manfaat yang dicapai serta perilaku PNS.

Indikator yang digunakan adalah riwayat hasil

penilaian kinerja yang mencakup sebagai

berikut: a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP); dan b.

Perilaku Kerja Pegawai (PKP).

DIMENSI DISIPLIN digunakan untuk

mengukur data/informasi kepegawaian lainnya

yang memuat hukuman yang pernah diterima

PNS. Indikator yang digunakan yaitu

data/informasi mengenai hukuman disiplin yang

pernah diterima yang mencakup: a. Hukuman

disiplin ringan; b. Hukuman disiplin sedang; dan c.

Hukuman disiplin berat.

Page 10: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

TAHAPAN PENGUKURAN IP-ASN

TAHAP PERSIAPANUnit kerja yang menangani bidang kepegawaian dapat membentuk Tim Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN

hingga pada unit pengelola kepegawaian terkecil pada setiap satuan kerja masing-masing. Tim atau Pengelola

Kepegawaian Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN bertugas mengumpulkan bahan, menginventarisir seluruh

dokumen yang berkaitan dengan bukti fisik, menginput, memverifikasi dan memvalidasi data serta membuat

laporan secara hirarki.

1

2TAHAP PELAKSANAANTahap pelaksanaan dilakukan melalui penginputan data pada aplikasi Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN yang

telah disediakan oleh BKN.

3TAHAP PENGOLAHANa. Melakukan klasifikasi data Indeks Profesionalitas berdasarkan dimensi yang telah ditetapkan;

b. Melakukan validasi data Indeks berdasarkan klasifikasi jabatan dan unit kerja; dan

c. Menetapkan hasil penilaian Indeks Profesionalitas ASN Instansi masing-masing.

4TAHAP PELAPORANTim atau unit pengelola kepegawaian menyusun laporan dan menyampaikan secara hirarki. Hasil Pengukuran

Indeks Profesionalitas ASN disampaikan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi melalui BKN disertai surat pernyataan telah melakukan Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN yang

ditandatangani paling rendah oleh Kepala Biro SDMA untuk menyatakan bahwa data yang diisikan valid, lengkap,

dan terkini.

Page 11: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

Data Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN dapat diperoleh dari Sistem

Aplikasi Pelayanan Kepegawaian, Data Pendaftaran Ulang PNS, data yang

terhimpun pada unit pengelola kepegawaian dan Pegawai ASN yang

bersangkutan.

Setiap instansi wajib melaksanakan evaluasi untuk melakukan

pengembangan kualifikasi pendidikan, kompetensi, kinerja, dan disiplin.

Evaluasi secara nasional dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Badan Kepegawaian

Negara.

SUMBER DATA PENGUKURAN IP-ASN

KATEGORI TINGKAT PROFESIONALITAS ASN :

1. 91 – 100 : Sangat Tinggi

2. 81 – 90 : Tinggi

3. 71 – 80 : Sedang

4. 61 – 70 : Rendah

5. 60 ke bawah : Sangat Rendah

Page 12: Knowledge Sharing Agustus 2021 - berkas.dpr.go.id

Ciptaan : Ir. Drs. Harry Sabar

Inspektorat Utama Kita

Membangun dan Mengembangkan Pengawasan

Inspektorat Utama Kita

MenerapkanYang Benar Gelora Jiwa

Inspektorat, Satu Komitmen

Berintegritas, Efektif, dan Responsif

Cari Solusi dan Inovasi

Internal KESEKJENAN DPR-RI

Derap Langkah….. Pembaharuan

Derap Langkah Mencari Solusi

Derap Langkah…..

‘Tuk Mempercepat

Tata Kelola Yang Baik Untuk Kita….

Ittama BERSIH…

Ittama JAYA…

Demi Untuk Kemajuan INDONESIA…..

BERSIH

❖Berintegritas❖Efektif Efisien❖Responsif❖Solutif❖Inovatif❖Handal