kode : ak-mn-019a · web viewjelaskan perbedaan laporan keuangan perusahaan manufaktur dan...
TRANSCRIPT
KODE : AK-MN-019A
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Diskripsi
Modul ini berisikan penjelasan mengenai penyelesaian Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Penjelasan modul ini ada hubungannya dengan isi modul yang berjudul Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, prosedur dan pencatatannyapun sama, hanya saja ada perbedaannya pada akun-akun persediaan dan laporan keuangan tambahan berupa laporan harga pokok produksi dan harga pokok penjualannya serta cara penghitungannya.
Hasil belajar yang akan diperoleh setelah mempelajari modul ini yaitu peserta diklat atau pengguna modul dapat mengetahui dan memahami tata cara pencatatan laporan keuangan perusahaan manufaktur khususnya laporan-laporan biaya produksi dan penjualan.
Dengan memiliki dan berbekal kompetensi ini, siswa akan lebih mudah memiliki peluang besar untuk diterima di dunia usaha dan industri.
B. Prasarat
Kemampuan awal yang harus dimiliki oleh peserta diklat sebelum menggunakan dan mempelajari modul ini yaitu, peserta diklat atau pengguna modul terlebih dahulu harus :
1. Menguasai proses penyelesaian siklus akuntansi
2. Menguasai proses penyusunan laporan keuangan
3. Menguasai pengklasifikasian rekening
4. Menguasai komunikasi dengan baik
5. Menguasai dokumen laporan keuangan berbahasa Inggris
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Langkah-langkah belajar yang ditempuh :
a. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang memuat harapan, kriteria keberhasilan dan kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui modul ini.
b. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada “cek kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam modul ini untuk meyakinkan pengasaan kompetensi sebagai pencapaian hasil belajar anda.
c. Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka tanyakanlah pada guru.
d. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian dari istilah-istilah sulit dan penting dalam modul.
e. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan belajar, kerjakan tugasnya dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai hasil belajar yang diharapkan.
f. Bila dalam proses memahami materi anda mendapakan kesulitan, maka diskusikan dengan teman-teman anda dan atau konsultasikan dengan guru.
g. Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini, selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta kedudukan modul untuk program keahlian akuntansi.
h. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, bila belum menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar sebelumnya
i. Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi.
2. Perlengkapan yang harus disiapkan :
a. Alat tulis terdiri dari : kertas, pensil, ballpoint, penghapus dan penggaris.
b. Alat hitung : kalkulator manual dan elektronik.
c. Format Data Neraca Lajur
d. Format Laporan Keuangan
e. Format jurnal
3. Hasil pelatihan :
a. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdiri dari : Laporan Laba Rugi, Laporan Modal, Laporan Neraca, Laporan Arus Kas, dan Laporan Harga Pokok Produksi.
b. Jurnal Penyesuaian
c. Rekapitulasi Jurnal Penysuaian
d. Jurnal penutup.
e. Daftar Saldo setelah penutupan
4. Peran guru dalam proses pemelajaran :
1. Membantu Peserta Didik dalam merencanakan proses belajar.
2. Membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
3. Membantu Peserta Didik dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab pertanyaan peserta didik mengenai proses belajar siswa.
4. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
6. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
7. Melaksanakan penilaian.
8. Menjelaskan kepada Peserta Didik mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya.
9. Mencatat pencapaian kemajuan peserta didik.
D. Tugas Akhir
Peserta didik mampu menyelesaikan siklus akuntansi pada perusahaan manufaktur sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) pembuatan siklus akuntansi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari :
a. Penyiapan alat dan bahan dalam pembuatan laporan keuangan
b. Pebuatan Neraca Lajur sebagai data untuk penyusunan laporan keuangn
c. Penyusunan Laporan keuangan yang tepat
d. Penyusunan jurnal penyesuaian
e. Proses dan cara Membukukan jurnal penyesuaian
f. Cara mengidentifikasi dan Membukukan jurnal penutup
g. Proses pembuatan neraca saldo setelah penutupan.
E. Kompotensi
Dengan mempelajari modul ini, diharapkan peserta didik dapat Kompeten dalam Menyelesaikan Siklus Akuntansi dan juga harus bisa :
1. Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan
2. Menyusun neraca lajur
3. Menyusun laporan keuangan
4. Membuat Junal penyesuaian
5. Membukukan Jurnal penyesuaian
6. Membuat jurnal penutup
7. Membukukan jurnal penutu[
8. Menyusun daftar saldo setelah penutupan
F. Cek Kemampuan
Berikan tanda cek (( ) apabila peserta belajar telah menguasai beberapa sub kompetensi berikut ini :
NO
SUB KOMPETANSI
YA
TIDAK
1.
Dapatkah anda mempersiapkan alat dan bahan-bahan dalam penyusunan laporan keuangan ?
2.
Dapatkah anda menyusun neraca lajur untuk perusahaan manufaktur ?
3.
Dapatkah anda membuat laporan keuangan yang sesuai dengan laporan keuangn perusahaan manufaktur ?
4.
Dapatkah anda membuat laporan harga pokok produksi ?
5.
Dapatkah anda membuat jurnal penyesuaian?
6.
Dapatkah anda membukukan jurnal penyesuaian dan memposting ke buku besar?
7.
Dapatkah anda membuat format dan menyusun jurnal penutup?
8.
Dapatkah anda membukukan jurnal penutup dan mempostingnya ke buku besar?
9.
Dapatkah anda membuat daftar saldo setelah penutupan?
BAB II
PEMBELAJARAN
RENCANA BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR I
MENYIAPKAN PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
TUJUAN AKHIR :
Di akhir pembelajaran Menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur, Siswa diharapkan mampu menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan pada Perusahaan Manufaktur sesuai dengan Standar Kompetensi Keuangan Nasional Indonesia (SKKNI) dengan baik dan benar.
TUJUAN ANTARA :
1. Setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 siswa dapat menyebutkan macam-macam dari laporan keuangan dengan baik dan benar
2. Setelah membaca modul dasar-dasar akuntansi dan mendapat penjelasan dari guru siswa dapat membedakan bentuk-bentuk laporan keuangan denagan baik dan benar
3. Setelah mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan keuangan dengan baik dan benar
URAIAN MATERI
· Macam-macam laporan keuangan
1. laporan laba rugi ( Income statement )
Laporan laba rugi adalah suatu ihtisar pendapatan dan pengeluaran (beban) dari sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu (satu periode akuntansi). Laporan laba rugi memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.
Bentuk dari laporan keuangan Laporan laba rugi ( income statement ) adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan
Laporan Laba Rugi
Tahun berakhir (31 Desember 2005 )
Pendapatan usaha :
Pendapatan atau jasa Rp……
Beban-beban :
· Beban asuransi Rp…………
· Beban sewa Rp…………
· Beban perlengkapan Rp…………
· Beban penyusutan Rp…………
· Beban gaji Rp………...
Jumlah beban Rp…….
Rp…….
2. Laporan perubahan modal ( Capital Statement )
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan yang terjadi dalam modal pemilik suatu jangka waktu tertentu. Laporan perubahan modal merupakan penghubung antara laporan laba rugi dan neraca. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang dilakukan oleh pemilik berasal dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan. Sedangakan pengurangan modal pemilik berasal dari kerugian bersih selama periode berjalan.
Bentuk dari laporan keuangan Laporan Perubahan Modal ( capital Statement ) adalah sebagai berikut :
Nama perusahaan
Laporan perubahan modal
Tahun berakhir (31 Desember 20005)
Modal awal (1 Januari 2005) Rp……….
Laba bersih/rugi bersih Rp……….
Pengambilan pribadi (prive) Rp……….
Penambahan/pengurangan modal Rp……….
Modal akhir (31 Desember 2005) Rp……….
3. Neraca ( Trial Balance )
Neraca merupakan daftar seluruh aktiva, utang, dan modal pemilik dari suatu jangka waktu tertentu ( satu periode akuntansi). Penyajian pos-pos neraca mempunyai tata cara sendiri, yaitu :
· Kelompok harta disajikan berdasarkan urutan likuiditasnya
· Utang disajikan berdasarkan jatuh temponya
· Modal senidri disajikan berdasarkan kekekalannya
Bentuk Staffel dari laporan keuangan Neraca adalah sebagai berikut :
Nama perusahaan
Neraca
31 Desember 2005
Harta :
Harta lancar :
Kas Rp……….
Piutang usaha Rp……….
Jumlah harta lancar Rp……….
Harta tetap :
Gedung Rp……….
Tanah Rp……….
Jumlah harta tetap Rp……….
Jumlah harta Rp……….
Kewajiban :
Kewajiban lancar
Utang usaha Rp……….
Utang bank Rp……….
Jumlah kewajiban lancar Rp………..
Kewajiban jangka panjang
utang hipotik Rp………..
utang bank Rp……….
jumlah kewajiban jangka panjang Rp………..
jumlah kewajiban Rp…………
modal
modal pemilik Rp…………
jumlah kewajiban dan modal Rp…………
Bentu lain dari neraca adalah bentuk Scontro. Contoh formatnya adalah sebagai berikut :
Nama perusahaan
Neraca
31 Desember 2005
AKTIVA
Kas Rp…….
Piutang usaha Rp……
Perlengkapan Rp……
Peralatan Rp………
Ak. Penyu.peralatan Rp………
Rp…….
Gedung Rp………
Ak. Penyu. Gedung Rp………
Rp………
PASSIVA
Utang usaha Rp……….
Utang bank Rp……….
Utang hipotik Rp………
Modal pemilik Rp……….
Rp………..
4. Laporan arus kas (Cash Flow Statement )
laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dan aktifitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dengan salah satu cara dengan mengrekolnsiliasi saldo awal.
PERALATAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Peralatan yang biasanya digunakan dal;am menyusun laporan keuangan adalah sebagai berikut :
· Kertas kerja ( Polio/HVS )
· Kalkulator
· Mistar
· Bolpoint/pensil
· Alat-alat lain yang mungkin dibutuhkan
RANGKUMAN
Macam-macam laporan keuangan adalah :
1. laporan laba rugi ( Income statement )
laporan laba rugi adalah suatu ihtisar pendapatan dan pengeluaran (beban) dari sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu (satu periode akuntansi). Laporan laba rugi memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.
2. Laporan perubahan modal ( Capital Statement )
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan ihtisar perubahan yang terjadi dalam modal pemilik suatu jangka waktu tertentu. Laporan perubahan modal merupakan penghubung antara laporan laba rugi dan neraca. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang dilakukan oleh pemilik berasal dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan. Sedangakan pengurangan modal pemilik berasal dari kerugian bersih selama periode berjalan.
3. Neraca ( Trial Balance )
Neraca merupakan daftar seluruh aktiva, utang, dan modal pemilik dari suatu jangka waktu tertentu ( satu periode akuntansi).
4. Laporan arus kas ( Cash Flow Statement )
laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dan aktifitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dengan salah satu cara dengan mengrekolnsiliasi saldo awal.
EVALUASI
SOAL/LATIHAN
1. Tes Formatif
1. Sebutkan macam-macam dari laporan keuangan pada perusahaan manufaktur!.
2. Sebutkan peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan!
3. Gambarkan format dari Laporan Laba rugi!
JAWABAN TES FORMATIF
1. Macam-macam laporan keuangan adalah :laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas
2. peralatan yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan adalah : kalkulator, kertas HVS, mistar, pulpen/pensil,dll
3. Format Laporan Laba Rugi
Nama Perusahaan
Laporan Laba Rugi
Tahun berakhir (31 Desember 2005 )
Pendapatan usaha :
Pendapatan atau jasa Rp……
Beban-beban :
· Beban asuransi Rp…………
· Beban sewa Rp…………
· Beban perlengkapan Rp…………
· Beban penyusutan Rp…………
· Beban gaji Rp………...
Jumlah beban Rp…….
Rp…….
KEGIATAN BELAJAR II
MENYUSUN NERACA LAJUR
Tujuan Kegiatan Pembelajan
Setelah mempelajari sub kompetensi menyusun neraca lajur, peserta diklat dapat :
1. setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 siswa dapat membedakan antara neraca lajur perusahaan dagang dan manufaktur dengan benar
2. setelah mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menyebutkan keterangan-keterangan apa saja yang termuat dalam neraca lajur peruasahaan manufaktur
3. Setelah mendapat penjelasan dari guru dan membaca modul akuntansi keuangan 1 siswa dapat menunjukkan gambaran tentang neraca lajur perusahaan manufaktur
4. setelah mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan cara memposting data dari buku besar ke neraca lajur dengan baik dan benar
5. Setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 dan mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menyusun laporan keuangan dengan baik dan teliti
MATERI
NERACA LAJUR PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical tidak banyak berbeda dengan neraca lajur perusahaan dagang. Perbedaan utama adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur perusahaan manufaktur yaitu kolom harga pokok barang dalam proses.
Kolom ini dimaksudkan untuk menampung semua unsure biaya produksi selama tahun/periode yang bersangkutan, sehingga mungkin dapat ditetapkan harga pokok barang yang dihasilkan selama periode tersebut. Dengan demikian neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical dapat mempunyai kolom-kolom neraca sisa, ayat penyesuaian, neraca sis penyesuaian, harga pokok barang yang dihasilkan (harga pokok produksi), kolom laba rugi, dan kolom neraca.masing-masimg mempunyai sisi debet dan sisi kredit.
Prosedur pembuatan neraca lajur perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur tidak berbeda, keduanya diawali dengan pemuatan angka-angka nerac sisa dilanjutkan dengan ayat penyesuaian dalam neraca lajur, kemudian penetapan neraca sisa penyesuain dan untuk selanjutnya dipindahkan kekolom harga pokok, rugi laba atau kolom neraca tergantung pada jenis masing-masing perkiraan.Perkiraan harta, kewajiban, dan modal tentu saja akan di pindahkan kedalam kolom neraca, perkiraan mengenai biaya produksi dipindahkan kekolom harga pokok, sedangkan perkiraan pendapatandan biaya atau beban lainnya dipindahkan ke kolom laba rugi, saldo dari kolom harga pokok dipindahkan ke kolom laba rugi.saldo ini menunjukkan harga pokok barang yang dihasilkan selama tahun atau periode berjalan.
Saldo kolom laba rugi dipindahkan kolom neraca. Saldo ini menunjukkan laba atau rugi bersih selama tahun berjalan. Dengan pemindahan saldo ini selesailah bpembuatan neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical.
· Kolom harga pokok barang yang dihasilkan
Disamping persediaan awal dan persediaan akhir bahan dan barang dalam penyelesaian yang telah yang dipindahkan keperkiraan ihtisar harga pokok produksi dan kemudian dipindahkan secara terpisah kedalam harga pokok barang yang dihasilkan. Semua saldo perkiraan biaya yang berkaitan dengan proses manufaktur dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian kekolom harga pokok. Setelah itu kolom debet dan kolom kredit di jumlahkan, dan selisih antara penjumlahan kolom debet dan kolom kredit menggambarkan hatga pokok barang yang dihasilkan untuk tahun yang berjalan.
· Kolom laba rugi
Perkiraan ikhtisar laba rugi dan perkiraan-perkiraan pendapatan dan beban dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian ke kolom laba rugi. Begitu dengan harga pokok barang yang dihasilkan di pindahkan kekolom laba rugi dengan mengkredit kolom harga pokok dan mendebet kolom laba rugi. Sisi debit dan sisi kolom laba rugi kemudian yang dijimlahkan. Selisih penjumlahan ini merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita selama periode berj
Contoh format neraca lajur perusahaan manufaktur, sebagai berikut :
Nama perusahaan
Neraca lajur
31 Desember 2005
No
Perkiraan
Neraca sisa
Ayat jurnal penyesuaian
Neraca saldo disesuaikan
Harga pokok produksi
Laba rugi
Neraca
D
K
D
K
D
k
D
k
D
k
D
k
RANGKUMAN
Neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical tidak banyak berbeda dengan neraca lajur perusahaan dagang. Perbedaan utama adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur perusahaan manufaktur yaitu kolom harga pokok barang dalam proses. Prosedur pembuatan neraca lajur perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur tidak berbeda, keduanya diawali dengan pemuatan angka-angka nerac sisa dilanjutkan dengan ayat penyesuaian dalam neraca lajur, kemudian penetapan neraca sisa penyesuain dan untuk selanjutnya dipindahkan kekolom harga pokok, rugi laba atau kolom neraca tergantung pada jenis masing-masing perkiraan. Perkiraan harta, kewajiban, dan modal tentu saja akan di pindahkan kedalam kolom neraca, perkiraan mengenai biaya produksi dipindahkan kekolom harga pokok, sedangkan perkiraan pendapatandan biaya atau beban lainnya dipindahkan ke kolom laba rugi, saldo dari kolom harga pokok dipindahkan ke kolom laba rugi.saldo ini menunjukkan harga pokok barang yang dihasilkan selama tahun atau periode berjalan.
· Kolom harga pokok barang yang dihasilkan
Disamping persediaan awal dan persediaan akhir bahan dan barang dalam penyelesaian yang telah yang dipindahkan keperkiraan ihtisar harga pokok produksi dan kemudian dipindahkan secara terpisah kedalam harga pokok barang yang dihasilkan. Semua saldo perkiraan biaya yang berkaitan dengan proses manufaktur dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian kekolom harga pokok.
· Kolom laba rugi
Perkiraan ikhtisar laba rugi dan perkiraan-perkiraan pendapatan dan beban dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian ke kolom laba rugi. Begitu dengan harga pokok barang yang dihasilkan di pindahkan kekolom laba rugi dengan mengkredit kolom harga pokok dan mendebet kolom laba rugi. Sisi debit dan sisi kolom laba rugi kemudian yang dijimlahkan. Selisih penjumlahan ini merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita selama periode berjalan
EVALUASI/SOAL
Soal / pertanyaan :
· jelaskan perbedaan dari neraca lajur perusahaan dagang dan neraca lajur perusahaan manufaktur
· sebutkan keterangan-keterangan apa saja yang terdapat dalam format neraca lajur perusahaan manufaktur
· Berikan gambaran tentang format neraca lajur perusahaan manufaktur
JAWABAN SOAL/PERTANYAAN
Perbedaan utama adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur perusahaan manufaktur yaitu kolom harga pokok barang dalam proses.
Keterangan-keterangan yang terdapat dalam format neraca lajur perusahaan manufaktur adalah :
· Nomor perkiraan
· Perkiraan
· Neraca sisa (debet-kredit)
· Ayat juranal penyesuaian (debet-kredit)
· Neraca saldo penyesuaian (debet-kredit)
· Harga pokok produksi (debet-kredit)
· Rugi laba (debet-kredit)
· Neraca (debet-kredit)
KEGIATAN BELAJAR III
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari sub kompetensi menyusun laporan keuangan, peserta diklat dapat :
1. Menjelaskan Pengertian Laporan Keuangan perusahaan manufaktur dengan baik dan benar
2. Membedakan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dengan perusahaan jasa atuapun dagang dengan tepat.
3. Menjelaskan Pengertian akuntansi biaya dan jenis-jenis pembagian biaya produksi dengan baik dan benar
4. Menghitung dan menyusun Laporan Laba Rugi dengan cermat, teliti dan benar.
5. Menghitung dan menyusun Laporan Modal atau Saldo Laba dengan cermat, teliti dan benar.
6. Menghitung dan menyusun Laporan Neraca dengan cermat, teliti dan benar.
7. Menghitung dan menyusun Laporan Harga Pokok Produksi dengan cermat, teliti dan benar.
8. Menghitung dan menyusun Laporan Harga Pokok Penjualan dengan cermat, teliti dan benar.
URAIAN MATERI
LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)
Sebagaimana halnya pada Perusahaan dagang, akuntuntansi untuk perusahaan Manufaktur menghasilkan laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Modal atau laporan saldo Laba, dan Laporan arus kas dan Laporan tambahan lainnya.
Namun dalam perusahaan manufaktur terdapat biaya-biaya produksi yang terjadi selama produksi dan memiliki persediaan-persedian yang berbeda dengan persediaan pada perusahaan dagang. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan lebih rinci pada penjelasan selanjutnya.
Pengertian Laporan Keuangan Manufaktur
Sesuai dengan kegiatannya, perusahaan manufaktur memiliki kegiatan yang berbeda dengan perusahaan jasa ataupun perusahaan dagang, dimana perusahaan manufaktur bergerak pada kegiatan membeli, mengolah, memproduksi dan menjual kembali barang yang telah diproduksikannya.
Sehingga Laporan Keuangan Perusahaan manufaktur dapat diartikan sebagai laporan suatu perusahaan manufaktur/pabrik yang menghasilkan laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Modal atau laporan saldo Laba, dan Laporan arus kas dan Laporan harga pokok produksi pada suatu periode tertentu.
Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dengan Perusahaan jasa dan Perusahaan Dagang.
Perbedaan
Perusahaan Jasa
Perusahaan Dagang
Perusahaan Manufaktur
Akun pada Laporan Laba Rugi
· Pendapatan jasa
· Beban-beban operasi
· Penjualan
· Harga Pokok Penjualan
· Beban Umum dan Administrasi
· Beban Penjualan
· Penjualan
· Harga Pokok Penjualan
· Harga Pokok Produksi
· Biaya Produksi
· Biaya Periode atau Biaya Administrasi dan umum
Akun-Akun Persediaan
· Persediaan perlengkapan
· Persediaan Barang dagang
· Persediaan Perlengkapan
· Persediaan barang jadi
· Persediaan Barang dalam proses
· Persediaan bahan baku
Bentuk Neraca Lajur
Neraca Lajur 10 Kolom yang terdiri dari kolom neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba-rugi, dan kolom neraca
Neraca Lajur 10 Kolom yang terdiri dari kolom neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba-rugi, dan kolom neraca
Bentuk neraca lajur 12 kolom, isi kolomnya sama dengan perusahaan jasa & dagang hanya saja ditambahkan lagi lap.harga pokok produksi.
Pengertian Biaya dan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah teknik atau metode untuk menentukan biaya-biaya dari suatu proyek atau proses atau menentukan suatu harga pokok proyek, proses, atau pesanan.
Pengertian biaya (Cost) adalah suatu pembayaran (payment) dengan tujuan menghasilkan suatu pendapatan. Sedangkan beban (expense) merupakan suatu pengeluaran perusahaan dengan tujuan untuk memberikan manfaat hanya pada periode yang bersangkutan saja.
Pembagian biaya
Biaya produksi terdiri dari :
1. Biaya bahan baku (Raw material),
adalah bahan baku yang dipergunakan dalam proses produksi pada periode yang bersangkutan. Untuk menghitung biaya bahan baku atau bahan baku yang dipergunakan di dalam proses produksi adalah sebagai berikut : persediaan bahan baku awal periode ditambah pembelian bersih (Lihat perhitungan tersebut diatas) dikurangi persediaan bahan baku akhir periode.
2. Biaya Tenaga kerja langsung (Direct labor),
adalah gaji atau upah dari tenaga kerja atau pekerja yang jasanya dapat diperhitungkan langsung dengan produk yang dihasilkan. Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langusng adalah gaji atau upah yang di bayarkan kepada pekerja yang secara tidak langsung terlibat dalam pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya tersebut harus dipisahkan dengan biaya tenaga kerja langsung (upah langsung)
3. Biaya Overhead pabrik (Factory Overhead Control),
Adalah semua jenis biaya, kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang diperlukan dalam produksi, misalnya biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik pabrik, penyusutan mesin produksi, penyusutan bangunan pabrik,dll.
Neraca (Balance Sheet)
Pos-pos Aktiva, Hutang dan Modal perusahaan terdapat pada Neraca perusahaan manufaktur, pada prinsipnya tidak banyak berbeda dengan yang terdapat pada Neraca Perusahaan Dagang. Hanya saja karena jenis operasinya yang berbeda pada Perusahaan Manufaktur, yaitu mengolah bahan mentah menjadi produk jadi, maka pada sisi aktiva dalam hal ini pos Persediaan, terdiri atas Persediaan Bahan Baku (Raw Material), Persediaan Bahan Pembantu , Persediaan Produk Dalam Proses (Work in Proces), dan Persediaan Produk Selesai (Finished Good).
· Bahan baku (Raw Material)
Bahan baku dipergunakan dalam proses produksi perusahaan yang bersangkutan dan merupakan bahan utama yang harus disiapkan dalam proses produksi, misalnya : Kayu pada perusahaan meubelair, Kain pada perusahaan konveksi, Pisang pada perusahaan kripik pisang, dll.
· Bahan pembantu
Bahan pembantu merupakan bahan yang dipergunakan sebagai penunjang atau bahan yang harus disiapkan setelah bahan baku tersedia. Bahan pembantu diperlukan dalam pengolahan bahan baku dalam proses produksi, misalnya : Cat kayu pada perusahaan meubelair, benarng pada perusahaan konveksi, minyak goring pada perusahaan kripik pisang, dll.
· Produk dalam proses (Work In Proces)
Produk dalam proses merupakan Produk yang belum selesai dan masih memerlukan pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk selesai.
· Produk selesai (Finished Good)
Produk selesai merupakan produk yang telah selesai diproses dan siap untuk dijual kepada konsumen, misalnya meja dan kursi pada perusahaan meubelair, baju dan celana pada perusahaan konveksi, kripik pisang pada perusahaan kripik pisang, dll.
Kadang-kadang persediaan bahan pembantu disajikan menjadi satu dengan persediaan bahan bauk, yaitu dengan nama persediaan bahan baku dan bahan pembantu. Pemisahan tersebut di atas tergantung pada kebutuhan dari perusahan yang bersangkutan.
Dengan demikian yang membedakan Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan dagang yang terutama adalah pada pos Persediaan sebagaimana telah dibahas tersebut diatas. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai hal tersebut, berikut ini diberikan cotoh mengenai Neraca dari Perusahaan Manufaktur (Perhatikan akun Persediaan dalam Neraca tersebut ) :
IAINSHA MANUFACTURING
BALANCE SHEET
For the year ended December 31, 2006
ASSETS
LIABILITIES & EQUITIES
CURRENT ASSETS
LIABILITIES
Cash
$ 120Account Payable$ 114
Account Receivable$ 200
Salaries Payable$ 27.5
Allowance for bad debt$ 5
Interest Payable$ 6.375
$ 195Total Liabilities$ 147.875
Inventory :
Finished Good $ 85
Work in Process$ 60
Raw Material$ 45
$ 190
Prepaid Insurance
$ 1.5
Total Current Assets
$ 506.5
FIXED ASSETS
EQUITIES
Land
$ 50Stock capital $ 500
Building
$350
Retained Earning$ 389.875
Accum. Depr. Of Building ($ 77.5)Total Equities$ 889.887
Book Value of Building
$ 272.5
Machines
$300
Accum. Depr. Of Machines$105
Book Value of Machines
$ 195
Equipment
$ 25
Accum. Depr. Of Equipment$ 11.25
Book Value of Equipment$ 13.75
Total Fixed Assets
$ 531.25
TOTAL ASSETS
$ 1,037.75TOTAL PASIVA$ 1,037.25
LAPORAN LABA RUGI
Dalam laporan laba rugi perusahaan manufaktur terdapat Harga Pokok Penjualan sama halnya dengan laporan laba rugi perusahaan dagang, hanya saja cara perhitungannya berbeda. Harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur dihitung dengan cara sebagai berikut :
Persediaan awal produk selesaiRp xxx
Harga Pokok ProduksiRp xxx
Harga Pokok Produk yg siap dijualRpxxxPersediaan akhir produk selesai (Rp xxx)
Harga Pokok PenjualanRp xxx
Dari keterangan diatas , Laporan Laba rugi dapat disajikan dalam bentuk laporan secara sederhana sebagai berikut.
IAINSHA MANUFACTURING
INCOME STATEMENT
FOR THE MONTH ENDING JANUARY 31, 2006
Sales
$ 50,000
Cost of Goods Sold
Finished goods inventory, January 1$ -
Cost of Goods manufactured$ 39,000
Cost of goods available for sale$ 39,000
Less: Finished goods inventory, January 31$ -
Cost of Goods Sold ($ 39,000)
GROSS PROFIT
$ 11,000
Dengan demikian jika pada Perusahaan dagang harga poko barang yang siap dijual dihitung dari persediaan awal ditambah pembelian, maka perusahaan manufaktur harga pokok produk yang siap dijual dihitung dari persediaan awal ditambah harga pokok produksi. Permasalahannya sekarang adalah bagaimana menghitung harga pokok produksi pada Perusahaan Manufaktur.
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods manufactured)
Harga pokok produksi dapat dihitung dengan cara :
Persediaan produk dalam proses awal
Rp xxxx
Pemakaian bahan baku:
Persediaan bahan baku awal
Rp xxxx
Pembelian bahan bakuRp xxxx
Biaya angkut pembelianRp xxxx
Rp xxxx
Retur & Pot. Pembelian (Rp xxxx)
Pembelian bahan baku bersih
Rp xxxx
Bahan baku tersedia diproduksi Rp xxxx
Persediaan bahan baku akhir periode (Rp xxxx)
Biaya bahan baku yang dipakai
Rp xxxx
Biaya Tenaga kerja langsung
Rp xxxx
Biaya Overhead Pabrik
Rp xxxx
Biaya produksi
Rp xxxx
Rp xxxx
Persediaan Barang dalam proses akhir periode
(Rp xxxx)
Harga Pokok Produksi
Rp xxxx
Jika disajikan dalam Laporan Harga pokok produksi (Cost of goods manufactured) adalah sebagai berikut :
IAINSHA MANUFACTURING
COST OF GOODS MANUFACTURED
FOR THE MONTH ENDING JANUARY 31, 2006
Work in process, January 1
$ -
Direct Material used$ 24,000
Direct Labor$ 28,000
Manufacturing overhead applied$ 22,400
Total current manufacturing costs
$ 74,400
Total Cost of Work in process
$ 74,400
Work in process, January 31 ($ 35,400)
COST OF GOODS MANUFACTURED
$ 39,000
Dari data diatas terdapat beberapa akun baru yang tidak terdapat pada perusahaan dagang dan itulah yang membedakan antara perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Untuk lebih jelasnya telah dijelaskan lebih dahulu pada penjelasan sebelumnya.
Persediaan produk dalam proses awal periode : adalah produk dalam penyelesaian yang terdapat pada awal periode akuntansi, nilainya diperhitungkan untuk menambah biaya produksi yang terjadi pada periode tersebut.
Persediaan produk dalam proses akhir periode : adalah nilai produk dalam proses akhir pada periode akuntansi diperhitungkan sebagai pengurang dari jumlah nilai persediaan produk dalam proses awal dan biaya produksi.
Perhitungan harga pokok produksi sebagaimana di bahas tersebut diatas, biasanya disajikan dalam bentuk harga pokok produksi sebagai lampiran dari Laporan Laba Rugi Perusahaan.
PT. INDRIANI
Laporan Perhitungan Rugi Laba
Untuk periode yang berakhir tgl. 31 Desember 2006
Penjualan Kotor
Rp 1.500.000
Retur penjualan
Rp 10.000
Pot. penjulan
Rp 12.500
(Rp 22.500)
Penjualan Bersih
Rp 1.477.500
Harga Pokok Penjualan
Persediaan produk selesai (awal)Rp 100.000
Harga Pokok Produksi (*)Rp 1.047.625
Rp 1.147.625
Persediaan produk selesai (Akhir)Rp 85.000
(Rp 1.062.625)
Laba Kotor Penjualan
Rp 414.875
Biaya Operasi :
Biaya Penjualan
Beban Gaji
Rp 101.800
Beban KomisiRp 40.750
Beban IklanRp 45.000
Beban penyusutanRp 195.000
Jumlah biaya penjualan
Rp .550
Biaya Administrasi
Beban gajiRp 110.200
Beban perlengkapanRp 19.500
Jumlah biaya administrasi
Rp 129.700
Total Biaya Operasi
Rp 324.750
Laba Bersih sebelum pajakRp 100.000
Pajak
Laba bersih setelah pajak
Rp 1.047.625
RANGKUMAN
· Pada umumnya laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak banyak berbeda dengan laporan keuangan perusahaan jasa dan dagang.
· Neraca perusahaan terdapat perbedaan terutama pada pos persediaan yang terdiri atas persediaan barang jadi, persediaan barang dalam proses, dan persediaan bahan baku ( dan bahan pembantu ). Pada laporan laba rugi perusahaan manufaktur biasanya dilampiri dengan laporan perhitungan harga pokok produksi.
· Proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi keuangan yang dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur pada dasarnya tidak berbeda dengan yang terdapat pada perusahaan jasa dan dagang. Perbedaannya terletak pada jenis maupun jumlah transaksi keuangan karena tidak hanya meliputi transaksi keuangan yang terjadi di departemen produksi yang tidak hanya sekedar transaksi pembelian dan penjualan barang atau jasa
EVALUASI
TUGAS
1. Jelaskan pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur!
2. Jelaskan perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dan perusahaan dagang atau jasa dari segi Laporan Laba Rugi !
3. Jelaskan pengertian akuntansi biaya !
4. Sebutkan jenis-jenis pembagian biaya produksi !
SOAL 1
Dibawah ini adalah data PT. IIN_CAEM pada tahun 2006 :
· Persediaan barang dalam proses 1 januari 2006 Rp 250.000
· Biaya bahan baku Rp 700.000
· Biaya tenaga kerja langsung Rp 850.000
· Biaya overhead pabrik Rp 650.000
· Persediaan barang dalam proses 31 Desember 2006 Rp 100.000
Berdasarkan data di atas hitung dan susunlah LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI untuk periode tahun 2006 pada PT. IIN_CAEM.
KUNCI JAWABAN SOAL
Penyelesaian Tugas.
1. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur adalah suatu perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak pada kegiatan membeli, mengolah, memproduksi dan menjual kembali barang yang telah diproduksikannya. Sehingga Laporan Keuangan Perusahaan manufaktur dapat diartikan sebagai laporan suatu perusahaan manufaktur/pabrik yang menghasilkan laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Modal atau laporan saldo Laba, dan Laporan arus kas dan Laporan harga pokok produksi pada suatu periode tertentu.
2. Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dan perusahaan dagang atau jasa dari segi Laporan laba rugi adalah :
Perbedaan
Perusahaan Jasa
Perusahaan Dagang
Perusahaan Manufaktur
Akun pada Laporan Laba Rugi
· Pendapatan jasa
· Beban-beban operasi
· Penjualan
· Harga Pokok Penjualan
· Beban Umum dan Administrasi
· Beban Penjualan
· Penjualan
· Harga Pokok Penjualan
· Harga Pokok Produksi
· Biaya Produksi
· Biaya Periode atau Biaya Administrasi dan umum
3. Akuntansi Biaya adalah teknik atau metode untuk menentukan biaya-biaya dari suatu proyek atau proses atau menentukan suatu harga pokok proyek, proses, atau pesanan.
4. Pembagian biaya produksi terbagi atas 3 yaitu : Biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
PENYELESAIAN SOAL 2
Dari data pada soal 2, dapat dihitung dan disusun LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI untuk periode tahun 2006 pada PT. IIN_CAEM sebagai berikut :
PT. IIN_CAEM
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Tahun 2006
Persediaan produk dalam proses 1 januari 2006
Rp 120.000
Tambahan bahan biaya tahun 2006:
Biaya bahan baku
Rp 600.000
Biaya tenaga kerja langsung
Rp 750.000
Biaya overhead pabrik
Rp 500.000
Rp 1.850.000
Rp 1.970.000
Persediaan produk dalam proses 31 Des. 2006
(Rp 70.000)
Rp 1.900.000
KEGIATAN BELAJAR IV
MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN
Tujuan Kegiatan Pembelajan
Setelah mempelajari sub kompetensi Membuat Jurnal Penyesuaian , peserta diklat dapat :
1. Mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan benar.
2. Menjelaskan Pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur dengan baik dan benar.
3. Membedakan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur dengan perusahaan jasa atuapun dagang dengan baik dan benar.
4. Mencatat jurnal penyesuaian dengan baik dan benar.
5. Menjelaskan akun-akun penyesuaian yang harus disesuaikan pada perusahaan manufatur dengan baik dan benar.
6. Membuat rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan benar.
URAIAN MATERI
JURNAL PENYESUAIAN
Identifikasi Dokumen Jurnal Penyesuaian
Dalam membuat jurnal penyesuaian langkah awal yang harus kita perhatikan yaitu bagaimana cara mengidentifikasi dokumen yang akan menjadi sumber dalam pencatatan jurnal penyesuaian.
Cara mengidentifikasikannya yaitu dengan cara memperhatikan jenis dokumen, khusus untuk jurnal penyesuaian dokumen yang digunakan yaitu bukti memorial yang merupakan bukti intern suatu perusahaan.
Dokumen jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan perusahaan dagang dan jasa, hanya saja pada perusahaan manufaktur terdapat dokumen penyesuaian mengenai persediaan perusahaan yang telah dijelaskan pada kegiatan belajar III.
Pengetian Jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur
Pada perusahaan dagang dan perusahaan jasa telah dijelaskan mengenai jurnal penyesuaian. Demikian pula pada perusahaan manufaktur diperlukan penyesuaian terhadap saldo-saldo rekening tertentu, antara lain yaitu : pembebanan penyusutan aktiva tetap, penaksiran kerugian piutang, pengakuan hutang biaya, pengakuan piutang pendapatan, penyesuaian terhadap persekot biaya dan pendapatan yang diterima dimuka.
Perbedaan jurnal penyesuaian perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur
Perbedaan jurnal penyesuaian manufaktur terletak pada akun-akun persediaan dan akun-akun biaya-biaya. Yang telah dibahas lebih rinci pada kegiatan belajar III. Sedangkan kegiatan belajar ini, akan dijelaskan lebih rinci bagaimana cara pencatatan jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufakur.
Akun-akun yang disesuaikan pada perusahaan manufaktur
Disamping hal-hal tersebut pada perusahaan manufaktur terdapat pula saldo rekening yang memerlukan jurnal penyesuaian, yaitu Biaya Overhead pabrik, persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan pembebanan harga pokok penjualan sebagaimana yang terdapat pada perusahaan dagang.
Pencatatan akun-akun penyesuaian ke dalam jurnal penyesuaian
Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang dan jasa, tetapi hanya terdapat perbedaan pada nama akun-akunnya saja. Untuk lebih jelasnya Dapat dilihat pada jurnal penyesuaian di bawah ini.
TGL.
KETERANGAN
REF
D
K
Beban Penyusutan Gedung toko
Beban Penyusutan Gedung Kantor
Akumulasi Penyusutan Gedung toko
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor
Beban penyusutan mesin pabrik
Akum.Penyusutan mesin pabrik
Persediaan bahan baku
Retur pembelian
Barang dalam proses-biaya bahan baku
Pembelian bahan baku
Biaya angkut pembelian
Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya Listrik pabrik
Biaya supplies pabrik
Persediaan bahan bakuAkumulasi Penyusutan Gedung Pabrik
500.000
150.000
200.000
900.000
40.000
450.000
650.000
500.000
150.000
200.000
940.000
450.000
100.000
250.000
200.000
Rekapitulasi Jurnal Penyesuaian
Dari data jurnal penyesuaian di atas maka dapat dibuat rekapitulasi jurnal penyesuaian sebagai berikut :
No.
Akun
NAMA AKUN
JUMLAH
DEBET
KREDIT
Beban Penyusutan Gedung toko
Beban Penyusutan Gedung Kantor
Beban Penyusutan mesin pabrik
Akumulasi Penyusutan Gedung toko
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor
Akumulasi Penyusutan mesin pabrik
Persediaan bahan baku
Pembelian bahan baku
Retur pembelian
Barang dalam proses-biaya bahan baku
Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya Listrik pabrikBiaya supplies pabrik
Biaya angkut pembelian
Biaya supplies pabrik
500.000
150.000
200.000
900.000
40.000
450.000
650.000
500.000
150.000
200.000
940.000
100.000
250.000
450.000
200.000
Jumlah
2.890.000
2.890.000
Dari data rekapitulasi diatas diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh akun-akun yang sejenis dan mencatatnya ke dalam format rekapitulasi jurnal, dengan tujuan untuk memudahkan dalam pemindahbukuan atau pemostingan ke buku besar. Untuk cara pemostingan ke buku besar, akan di jelaskan pada kegiatan belajar berikutnya.
RANGKUMAN
· Jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur relative lebih banyak daripada yang diperlukan oleh perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Saldo-saldo rekening yang memerlukan penyesuaian antara lain yaitu : Biaya overhead pabrik, persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan persediaan produk selesai atau barang jadi
· Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang dan jasa, tetapi hanya terdapat perbedaan pada nama akun-akunnya saja.
· Data rekapitulasi diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh akun-akun yang sejenis dan mencatatnya ke dalam format rekapitulasi jurnal, dengan tujuan untuk memudahkan dalam pemindahbukuan atau pemostingan ke buku besar.
EVALUASI
TUGAS
Soal Uraiaan
1. Bagaimanakah cara mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian dengan benar?
2. Jelaskan pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur!
3. Jelaskan perbedaan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur dengan perusahaan jasa atuapun dagang !
4. Jelaskan akun-akun penyesuaian yang harus disesuaikan pada perusahaan manufatur!
5. Jelaskan pengertian rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian!
SOAL 1
Soal Praktek
PT. INDIRIANI adalah perusahaan yang memproduksi barang meubel, berikut ini sebagian data dari Neraca saldo yang belum disesuaikan oleh PT. INDIRIAN pada tanggal 31 Desember 2006 :
NAMA REKENING
DEBET
KREDIT
Purchases Material
Freight In
Direct Labor Cost
Purchases Return
Raw Material inventory
Work in Process Inventory
Factory Repair expense
Depreciation of Equip. factory
Indirect Labor
Factory Overhead Control
Indirect Labor Cost
800.000
20.000
850.000
30.000
150.000
100.000
400.000
200.000
75.000
300.000
90.000
Keterangan :
Persediaan bahan baku 31 Desember 2006 Rp 90.000
Persediaan barang dalam proses 31 Desember 2006 Rp 325.000
Ditanya :
Berdasarkan data tersebut di atas, buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2006 !
KUNCI JAWABAN
PENYELESAIAN TUGAS
1. Cara mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian dilakukan dengan cara menganalisis terlebih dahulu dokumen yang ada hubungannya dengan data penyesuaian, dimana di dalamnya terdapat dokumen yang memuat akun beban yang masih harus dibayar, pendapatan yang masih harus diterima, dan beban yang masih harus dibayar.
2. Pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur adalah jurnal yang memuat pencatatan terhadap akun-akun yang disesuaikan pada akhir periode tertentu.
3. Perbedaan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur dengan perusahaan jasa atuapun dagang yaitu terdapat pada akun persediaan dan akun-akun biaya produksinya.
4. Akun-akun penyesuaian yang harus disesuaikan pada perusahaan manufatur adalah akun-akun persediaan barang jadi, bahan baku, dan barang dalam proses, dan juga penyesuaian terhadap biaya produksi.
5. Pengertian rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian adalah suatu ringkasan terhadap akun-akun yang ada dijurnal penyesuaian dengan tujuan untuk mempermudah dalam pemostingan ke buku besar.
PENYELESAIAN SOAL 1
Juranl penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut :
DATE
EXPLANATION
VOL
DEBIT
CREDIT
2006
Des.
1
2
3
4
Work In Process-Material
Raw material Inventory
Purchases Return
Raw material Inventory
Purchase Material
Freight In
Work In Process-Direct Labor
Direct Labor Cost
Work In Process-FOH Control
Indirect Labor Cost
Factory repair expense
Deprecition fac. Expense
Indirect Material Cost
Factory overhead control
Work In Process Inventory
Cost Of Goods Manufactured
Work In Process Inventory
WIP-Raw material Inv.
WIP-Direct labor
WIP-Factory overhead contro
670.000
90.000
90.000
850.000
1.075.000
325.000
2.420.000
30.000
800.000
20.000
850.000
300.000
160.000
400.000
200.000
75.000
150.000
670.000
850.000
1.075.000
KEGIATAN BELAJAR V
MEMBUKUKAN JURNAL PENYESUAIAN
TUJUAN KEGIATAN BELAJAR
Setelah mempelajari sub kompetensi Membukukan Jurnal Penyesuaian , peserta diklat dapat :
1. Menganalisis daftar saldo dan keterangan penyesuaian yang akan disesuaikan pada perusahaan manufaktur dengan baik dan benar.
2. Membukukan jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan benar.
URAIAN MATERI
Analisis Daftar Saldo Dan Penyusunan Jurnal PenyesuaiaN
Dalam penyusunan jurnal penyesuaian, terlebih dahulu kita harus menganalisis terlebih dahulu daftar saldo yang ada sebagai patokan dalam menentukan jumlah nominal yang harus dicatat di dalam jurnal penyesuain.
Untuk lebih jelasnya dalam penyusunan jurnal penyesuaian dan bagaimana cara membukukannya dapat dilihat pada penyelesaian penyesuaian pada perusahan PT. CUA MARIAM di bawah ini :
PT. CUA MARIAM
DAFTAR SALDO
31 Desember 2006
Nama Akun
Debet
Kredit
Kas
Piutang dagang
Persediaan bahan baku
Persediaan barang dalam proses
Persediaan produk jadi
Akumulasi penyusutan gedung kantor
Akumulasi penyusutan gedung pabrik
Akumulasi penyusutan Mesin pabrik
Penjualan
Pembelian bahan baku
Biaya angkut pembelian
Retur pembelian
Gaji bagian penjualan
Gaji bagian Administrasi umum
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya listrik toko
Biaya listrik kantor
Biaya listrik pabrik
Biaya supplies kantor
Biaya supplies pabrik
1.570.000
500.000
100.000
150.000
400.000
500.000
10.000
75.000
50.000
250.000
100.000
15.000
5.000
35.000
25.000
90.000
50.000
75.000
60.000
2.000.000
25.000
Keterangan untuk penyesuaian 31 Desember 2006 :
1. Penyusutan Gedung per tahun :
Toko Rp 25.000
Kantor Rp 50.000
Pabrik Rp 75.000
2. Penyusutan Inventaris kantor setahun Rp 15.000
3. Penyusutan Mesin Pabrik tahun 2006 Rp 60.000
4. Persediaan bahan baku Rp 135.000
5. persediaan produk dalam proses Rp 200.000
6. Persediaan produk selesai Rp 150.000
Berdasarkan data tersebut diatas, maka jurnal penyesuaian yang dibuat oleh PT. CUA MARIAM pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut :
MEMBUKUKAN JURNAL PENYESUAIAN
1. Jurnal untuk pembebanan penyusutan gedung tahun 2006
Beban Penyusutan Gedung toko
Beban Penyusutan Gedung Kantor
Beban Penyusutan Gedung Pabrik
Akumulasi Penyusutan Gedung toko
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor
Akumulasi Penyusutan Gedung Pabrik
25.000
50.000
75.000
-
-
-
-
-
-
25.000
50.000
75.000
2. Jurnal untuk pembebanan penyusutan inventoris kantor tahun 2006
Beban penyusutan Inventaris Kantor
Akum.Penyusutan Inventaris kantor
15.000
-
-
15.000
3. Jurnal untuk pembebanan penyusutan mesin pabrik
Beban penyusutan mesin pabrik
Akum.Penyusutan mesin pabrik
60.000
-
-
60.000
4. Jurnal untuk mencatat persediaan bahan baku dan biaya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi tahun 2006
Persediaan bahan baku
Retur pembelian
Barang dalam proses-biaya bahan baku
Pembelian bahan baku
Biaya angkut pembelian
Persediaan bahan baku
135.000
25.000
450.000
-
-
-
-
-
-
500.000
10.000
100.000
Jurnal penyesuaian tersebut di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan akun sebagai berikut :
Persediaan Bahan Baku
Rp 100.000Rp 100.000
Rp 135.000
Pembelian Bahan Baku
Rp 500.000Rp 500.000
Biaya angkut pembelian Pembelian Bahan Baku
Rp 10.000Rp 10.000Rp 450.000
Retur Pembelian
Rp 25.000Rp 25.000
Disamping jurnal penyesuaian untuk mencatat biaya bahan baku, diperlukan pula jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sebagai berikut :
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung tahun 2006
Barang dalam proses-Tenaga kerja langsung
Biaya Tenaga kerja langsung
250.000
-
-
250.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp 250.000Rp 250.000 Rp 250.000
Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik tahun 2006
Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya Listrik pabrik
Biaya supplies pabrik
Beban Penyusutan Gedung pabrik
Beban Penyusutan Mesin Pabrik
360.000
-
-
-
-
-
-
100.000
35.000
90.000
75.000
60.000
Jurnal tersebut diatas dapat dijelakan lebih rinci dengan penjelasan apabila langsung diposting ke buku besar bentuk “T” seperti dibawah ini :
Biaya Tenaga kerja tdk langsung
Rp 100.000Rp 100.000
Biaya listrik Pabrik
Rp 35.000Rp 35.000
Biaya supplies PabrikBDP-Biaya Overhead Pabrik
Rp 90.000Rp 90.000Rp 360.000
Penyusutan Gedung Pabrik
Rp 75.000Rp 75.000
Penyusutan Mesin Pabrik
Rp 60.000Rp 60.000
5. Jurnal untuk mencatat persediaan produk dalam proses dan harga pokok produksi.
Persediaan produk dalam proses
Harga pokok produksi
Persediaan Barang dalam proses
BDP- Biaya Bahan baku
BDP- Biaya tenaga kerja langsung
BDP- Biaya Overhead Pabrik
200.000
1.010.000
-
-
-
-
-
-
150.000
450.000
250.000
360.000
6. Jurnal untuk mencatat persediaan produk selesai dan harga pokok penjualan
Persediaan Produk Selesai
Harga Pokok Penjualan
Persediaan produk Selesai
Harga Pokok Produksi
150.000
1.260.000
-
-
-
-
400.000
1.010.000
Untuk lebih jelasnya dapat lebih rinci dijelaskan bila langsung diposting ke buku besar bentuk “T” di bawah ini.
Persediaan Produk Selesai
Rp 400.000Rp 400.000
Rp 150.000
Harga Pokok ProduksiHarga Pokok Penjualan
Rp 1.010.000Rp 1.010.000Rp 1.260.000
Pada jurnal penyesuaian tersebut diatas, khususnya jurnal nomor 4,5, dan 6 merupakan cirri khas jurnal penyesuaian pada perusahaan Manufaktur yang tidak terdapat pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Jurnal tersebut mencatat pengumpulan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur.
Pada contoh tersebut diatas, masing-masing jenis biaya produksi dibuatkan rekening tersendiri, yaitu : rekening barang dalam proses-biaya bahan baku, barang dalam proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Barang Dalam Proses-Biaya overhead pabrik. Jika biaya produksi dicatat dalam satu rekening, maka dapat dipergunakan rekening Persediaan produk dalam proses.
RANGKUMAN
· Dalam jurnal penyesuaian pada perusahaan manufakttur tidak berbeda jauh dengan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang, hanya saja akun-akun persediaan yang akan disesuaikan berbeda dengan perusahaan dagang karena pada perusahaan dagang tidak terdapat akun perusediaan barang dalam proses, barang jadi, dan persediaan bahan baku.
· Untuk pembukuan jurnal penyesuaian ke buku besar tidak jauh berbeda dengan perusahaan dagang.
· Jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur relative lebih banyak daripada yang diperlukan oleh perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Saldo-saldo rekening yang memerlukan penyesuaian antara lain yaitu : Biaya Overhead Pabrik, Persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses,dan persediaan barang jadi.
EVALUASI
Kasus soal penyesuaian :
PT. ASTRINA
NERACA SALDO
31 DESEMBER 2006
PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
Kas di Bank
Piutang Usaha
Bahan baku
Barang dalam proses
Barang jadi
Perlengkapan kantor
Perlengkapan pabrik
Peralatan Kantor
Akum. Peny. Peralatan kantor
Peralatan pabrik
Akum. Peny. Peralatan pabrik
Bangunan
Akum. Peny. Bangunan
Tanah
Utang usaha
Modal saham
Laba ditahan
Penjualan
Retur penjualan
Pembelian bahan baku
Retur pembelian
Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja tidak langsung
Listrik & air pabrik
Biaya overhead rupa-rupa
Beban penjualan, Adm,& umum
1.650.000
6.000.000
8.000.000
4.000.000
9.000.000
600.000
900.000
1.500.000
15.000.000
20.000.000
10.000.000
500.000
46.000.000
25.000.000
4.000.000
3.000.000
4.500.000
18.000.000
300.000
3.000.000
2.000.000
7.000.000
50.000.000
9.050.000
106.000.000
300.000
T O T A L
177.650.000
177.650.000
Informasi tambahan yang didapat adalah sebagai berikut :
4. Persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi masing-masing Rp.7.000.000,-, Rp.5.000.000,-, dan Rp.10.000.000
5. Perlengkapan kantor dan perlengkapan pabrik yang terpakai adalah masing-masing Rp.500.000 dan Rp.750.000
6. Penyusutan peralatan kantor Rp.150.000, peralatan pabrik Rp.1.500.000, dan bangunan Rp.1.000.000, (20% untuk kantor dan 80% untuk pabrik)
Dari data diatas, maka anda diminta:
1. Menganalisis Neraca saldo PT. ASTRIANA untuk membukukan jurnal peyesuaian!
2. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk PT. ASTRIANA!
KUNCI JAWABAN
PENYELESAIAN SOAL
Jurnal untuk mencatat persediaan :
1. Jurnal mencatat persediaan awal bahan baku
Iktisar Harga pokok produksi8.000.000
Persediaan bahan baku
8.000.000
2. Jurnal mencatat persediaan akhir bahan baku
Persedian bahan baku7.000.000
Ikhtisar harga pokok produksi
7000.000
3. Jurnal mencatat persediaan awal Barang dalam proses
Iktisar Harga pokok produksi4.000.000
Persediaan barang dalam proses
4.000.000
4. Jurnal mencatat persediaan akhir Barang dalam proses
Persediaan barang dalam proses5.000.000
Ikhtisar harga pokok produksi
5.000.000
5. Jurnal mencatat persediaan awal barang jadi
Iktisar Laba Rugi9.000.000
Persediaan barang jadi
9.000.000
6. Jurnal mencatat persediaan akhir barang jadi
Persediaan barang jadi10.000.000
Ikhtisar Laba Rugi
10.000.000
Jurnal untuk mencatat pemakaian beban perlengkapan kantor dan pabrik
Beban perlengkapan kantor500.000
Beban perlengkapan pabrik750.000
Perlengkapan kantor
500.000
perlengkapan pabrik
750.000
Jurnal untuk mencatat beban penyusutan:
Beban penyus. Peralatan kantor150.000
Beban penyus. Peralatan pabrik 1.500.000
Beban penyus. Bangunan kantor200.000
Beban penyus. Bangunan pabrik800.000
Akum. penyus. Peralatan kantor
150.000
Akum. penyus. Peralatan pabrik 1.500.000
Akum. penyus. Bangunan kantor
200.000
Akum. penyus. Bangunan pabrik
800.000
KEGIATAN BELAJAR VI
MEMBUAT JURNAL PENUTUP
Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari sub kompetensi Membuat Jurnal Penutup , peserta diklat dapat:
1. Menjelaskan pengertian jurnal penutup.
2. Membuat prosedur pembuatan jurnal penutup.
3. Menjelaskan bagan pembuatan jurnal penutup.
Uraian Materi
Pendahuluan
Transaksi dan kejadian ekonomi yang terjadi di perusahaan selama satu periode akuntansi dan berpengaruh terhadap bertambah dan berkurangnya macam-macam jenis harta, kewajiban dan ekutitas, pendapatan serta beban.
Agar mendapat informasi secara tepat dan cepat untuk memudahkan menyusun laporan keuangan dan juga tepat waktu, maka perlu adanya catatan untuk setiap jenis aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Catatan yang menggambarkan bertambahnya dan berkurangnya harta, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban disebut akun. Catatan-catatan tersebut disebut juga jurnal umum.
Pengertian Jurnal Penutup.
Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal umum yang berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat dalam perusahaan pada akhir periode akuntansi.
Prosedur Pembuatan Jurnal Penutup.
Pada pendahuluan telah disinggung bahwa dalam sistem pencatatan dengan menggunakan akkun, transaksi –transaksi yang mengakibatkan perubahan modal seperti terjadinya pendapatan, beban-beban dan pengambilan pribadi pemilik tidak langsung dicatat ke dalam akun modal. Khususnya untuk perusahaan manufaktur ada prosedur khusus untuk menutup akun-akun tersebut kedalam akun modal yaitu sebagai berikut :
a. Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan produksi, seperti persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dipindahkan ke akun “Ikhtisar Produksi”.(Manufactury Summary)
b. Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.
c. Akun-akun pendapatan dan beban-beban bagian administrasi dan pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.
d. Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal pemilik atau akun laba .
e. Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun laba.
Bagan Pembuatan Jurnal Penutup.
Penjelasan :
· Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akkun-akun produksi yaitu sebagai berikut :
Manufactury Summary
xxxx
Accounts Manufactury
xxxx
· Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo selisih akun “Manufactury Summary” yaitu sebagai berikut :
Income Summary
xxxx
Manufactury Summary
xxxx
· Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun pendapatan adalah sebagai berikut :
Revenues
xxxx
Income Summary
xxxx
· Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun beban-beban sebagai berikut:
Income Summary
xxxx
Expenes
xxxx
· Jurnal untuk menutup akun “Prive Pemilik” adalah sebagai berikut :
Modal Pemilik
xxxx
Prive Pemilik
xxxx
· Jurnal untuk menutup akun “Income Summary” adalah sebagai berikut :
Income Summary
xxxx
Modal Pemilik
xxxx
RANGKUMAN
Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal umum yang berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat dalam perusahaan pada akhir periode akuntansi.
Prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :
· Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan produksi, seperti persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dipindahkan ke akun “Ikhtisar Produksi”.(Manufactury Summary)
· Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.
· Akun-akun pendapatan dan beban-beban bagian administrasi dan pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.
· Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal pemilik atau akun laba .
· Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun laba.
EVALUASI
TES 1
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jurnal penutup?
7. Sebutkan prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan manufaktur?
8. Jelaskan dan gambarkan bagsn alur pembuatan jurnal penutup?
KUNCI JAWABAN TES 1
1. Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal umum yang berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat dalam perusahaan pada akhir periode akuntansi.
2. Prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :
· Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan produksi, seperti persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dipindahkan ke akun “Ikhtisar Produksi”.(Manufactury Summary)
· Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.
· Akun-akun pendapatan dan beban-beban bagian administrasi dan pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.
· Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal pemilik atau akun laba .
· Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun laba.
3. Bagan pembuatan jurnal penutup :
Penjelasan :
9. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akkun-akun produksi yaitu sebagai berikut :
Manufactury Summary
xxxx
Accounts Manufactury
xxxx
10. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo selisih akun “Manufactury Summary” yaitu sebagai berikut :
Income Summary
xxxx
Manufactury Summary
xxxx
11. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun pendapatan adalah sebagai berikut :
Revenues
xxxx
Income Summary
xxxx
12. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun beban-beban sebagai berikut:
Income Summary
xxxx
Expenes
xxxx
13. Jurnal untuk menutup akun “Prive Pemilik” adalah sebagai berikut :
Modal Pemilik
xxxx
Prive Pemilik
xxxx
14. Jurnal untuk menutup akun “Income Summary” adalah sebagai berikut :
Income Summary
xxxx
Modal Pemilik
xxxx
KEGIATAN BELAJAR VII
MEMBUKUKAN JURNAL PENUTUP
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari sub kompetensi Membukukan Jurnal Penutup , peserta diklat dapat:
1. Menguraiakan teknik pengkodean akun.
2. Menguraikan tata cara posting.
3. Membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke buku besar.
URAIAN MATERI
TEKNIK PENKODEAN AKUN
Tahap pencatatan setelah menjurnal penutup adalah pemindahbukuan data jurnal penutup ke dalam buku besar. Sebelum kita memposting atau membukukan jumlah angka dari jurnal ke buku besar, kita harus terlebih dahulu mengetahui tentang kode akun. Hal ini untuk memudahkan pencatatan atau pemindahan data dari jurnal ke buku besar. Dengan adanya kode kita dapat mengelompokkan akun tersebut dan mengetahui jumlah dari akun tersebut.
Semakin luas kegiatan usaha perusahaan, maka semakin banyak akun yang dipergunakan dalam buku besar, sehingga dalam penyusunannya diperlukan suatu cara yang sistematis. Banyak cara atau metode penyusunan kode akun dalam buku besar. Semuanya bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan, pemeriksaan dan mencapai suatu perkiraan jika diperlukan.
Kode akun dalam buku besar erat sekali hubungannya dengan pengelompokan akun dalam neraca, sehingga susunan akun dalam buku besar hendaknya disesuaikan dengan susunan akun dalam neraca.
Pengkodean akun :
Kode akun suatu kerangka (framework) yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka atau huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dicatat.
Akun yang dipergunakan oleh suatu perusahaan tergantung dari luas atau sempitnya kegiatan perusahaan tersebut. Untuk memudahkan pencatatan ke dalam masing-masing akun yang jenis dan macamnya banyak sekali maka perlu diadakan suatu cara yaitu dengan memberikan kode terhadap masingh-masing akun yang dipergunakan perusahaan. Penyusunan tersebut berdasarkan tata urutan penyusunan akun neraca dan akun laba rugi.
Ada beberapa jenis pengkodean akun :
1. Kode numerik adalah suatu cara pemberian kode akun dengan memberikan nomor pada akun-akun yang ada.
2. Kode desimal adalah pemberian kode akun dengan angka akan tetapi utnuk beberapa akun ditambah angka desimalnya yang dipisahkan dengan titik.
3. Kode nemonik adalah suatu pengkodean akun dengan huruf.
4. Kode campuran adalah suatu pengkodean akun dengan menggunakan huruf dan angka.
Akun-akun yang terdapat dalam buku besar pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu :
1. Kelompok akun harta
2. Kelompok akun kewajiban
3. Kelompok akun ekuitas
4. Kelompok akun pendapatan
5. Kelompok akun beban
Akun yang termasuk ke dalam akun harta, kewajiban dan equitas disebut akun riil atau akun neraca, sebab akun tersebut diperlukan untuk penyusunan neraca. Sedangkan akun yang termasuk dalam kelompok akun pennghasilan dan beban disebut akun nominal atau akun rugi laba, sebab akun tersebut diperkukan untuk penyusunan laporan laba rugi.
Tata cara posting :
a. Tentukan akun yang akan dipengaruhi.
b. Siapkan format akun yang diperlukan
c. Catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan.
d. Tuliskan nomor akun dan nomor kode akun.
e. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun. Penjelasan dalam akun dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai.
f. Catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai.
g. Isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU.
Membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke buku besar.
Cara membukukan data dari jurnal penutup kebuku besar antara lain dengan cara tentukan akun yang akan dipengaruhi, siapkan format akun yang diperlukan, catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan, tuliskan nomor akun dan nomor kode akun, penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun, penjelasan dalam akun dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai, catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai, isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU.
RANGKUMAN
Sebelum melakukan posting atau memindahbukukan dari jurnal ke buku besar kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengkodean akun. Hal ini untuk memudahkan pengelompokkan akun menjadi akun yang sejenis. Untuk memudahkan pencatatan ke dalam masing-masing akun yang jenis dan macamnya banyak sekali maka perlu diadakan suatu cara yaitu dengan memberikan kode terhadap masing-masing akun yang dipergunakan perusahaan.
Ada beberapa jenis pengkodean akun, yaitu : kode numerik, kode desimal, kode nemonik dan kode campuran. Penyusunan akun harus sesuai dengan akun harta, kewajiban, equitas, pendapatan dan beban. Yang harus dipersiapkan sebelum pemindahbukuan jurnal ke buku besar adalah jurnal yang akan diposting harus dipersiapkan, format buku besar tersedia, dan format pembantu jika diperlukan tersedia.
Pencatatan ke dalam buku besar dimulai dari menentukan akun yang dipengaruhi, kemudian menulis nama akun dan nomor akun, mencatat tanggal jurnal, memberikan penjelasan pada kolom keterangan jika diperlukan, mencatat jumlah uang sesuai dengan jumlah yang ada dalam jurnal dan mengisi kolom ref dengan nama jurnal yang diposting dan halaman jurnal tersebut
EVALUASI
Tes Formatif :
1. Jelaskan mengenai uraiaan teknik pengkodean akun ?
2. Jelaskan bagaimana tata cara posting ?
3. Jelaskan bagaimana membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke buku besar ?
KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa teknik pengkodean akun :
· Kode numerik adalah suatu cara pemberian kode akun dengan memberikan nomor pada akun-akun yang ada.
· Kode desimal adalah pemberian kode akun dengan angka akan tetapi utnuk beberapa akun ditambah angka desimalnya yang dipisahkan dengan titik.
· Kode nemonik adalah suatu pengkodean akun dengan huruf.
· Kode campuran adalah suatu pengkodean akun dengan menggunakan huruf dan angka.
2. Tata cara posting :
b. Tentukan akun yang akan dipengaruhi.
c. Siapkan format akun yang diperlukan
d. Catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan.
e. Tuliskan nomor akun dan nomor kode akun.
f. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun. Penjelasan dalam akun dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai.
g. Catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai.
h. Isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU.
3. Cara membukukan jurnal penutup ke buku besar :
Cara membukukan data dari jurnal penutup kebuku besar antara lain dengan cara tentukan akun yang akan dipengaruhi, siapkan format akun yang diperlukan, catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan, tuliskan nomor akun dan nomor kode akun, penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun, penjelasan dalam akun dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai, catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai, isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU.
KEGIATAN BELAJAR VIII
MEMBUAT NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
TUJUAN KEGIATAN PEMELAJARAN VIII
Setelah mempelajari sub kompetensi Membuat Neraca Saldo setelah Penutupan, peserta diklat dapat:
1. Menyusun daftar saldo akun buku besar
2. Melengkapi format daftar saldo akun buku besar
URAIAN MATERI
PENYUSUNAN DAFTAR SALDO
Neraca saldo merupakan daftar tempat mencatat saldo-saldo sementara akun buku besar. Fungsi neraca saldo adalah sebagai koreksi apakah pencatatan pada akun-akun yang bersangkutan sudah benar atau belum. Jika jumlah debit dan kredit dalam neraca saldo tidak sama, hal ini menandakan bahwa terdapat kesalahan pencatatan dalam akun-akun tersebut.
Sedangkan bila jumlah kredit seimbang, berarti pencatatan sudah benar. Adapun sumber pencatatan neraca saldo diambil dari saldo-saldo sementara pada buku besar.
Cara menyusun neraca saldo :
a. Hitung saldo tiap-tiap akun :
1. Untuk akun berbentuk lajur tunggal / lajur rangkap adalah angka yang ada pada baris terakhir kolom 1
2. Untuk akun berbentuk dua kolom dengan jalan membandingkan jumlah sisi debit dengan jumlah isi kredit dengan mengggunakan pensil.
b. Isi nomor akun sesuai dengan nomor akun yang bersangkutan dan nama akun dicatat dengan urutan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.
c. Siapkan kolom neraca saldo, kemudian catat saldo-sald akhir tersebut ke dalam kolom debit dan ke kolom kredit.
d. Jumlahkan kolom debit dan kredit (harus seimbang)
RANGKUMAN
Sebelum melakukan posting atau memindahbukukan dari jurnal ke buku besar kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengkodean akun. Hal ini untuk memudahkan pengelompokkan akun menjadi akun yang sejenis. Untuk memudahkan pencatatan ke dalam masing-masing akun yang jenis dan macamnya banyak sekali maka perlu diadakan suatu cara yaitu dengan memberikan kode terhadap masing-masing akun yang dipergunakan perusahaan. Ada beberapa jenis pengkodean akun, yaitu : kode numerik, kode desimal, kode nemonik dan kode campuran. Penyusunan akun harus sesuai dengan akun harta, kewajiban, equitas, pendapatan dan beban. Yang harus dipersiapkan sebelum pemindahbukuan jurnal ke buku besar adalah jurnal yang akan diposting harus dipersiapkan, format buku besar tersedia, dan format pembantu jika diperlukan tersedia.
Pencatatan ke dalam buku besar dimulai dari menentukan akun yang dipengaruhi, kemudian menulis nama akun dan nomor akun, mencatat tanggal jurnal, memberikan penjelasan pada kolom keterangan jika diperlukan, mencatat jumlah uang sesuai dengan jumlah yang ada dalam jurnal dan mengisi kolom ref dengan nama jurnal yang diposting dan halaman jurnal tersebut
Neraca saldo atau daftar saldo merupakan daftar tempat mencatat saldo-saldo sementara akun buku besar sehingga dapat dijadikan koreksi apakah pencatatan akun-akun yang bersangkutan yang ada dalam buku besar sudah benar atau belum. jumlah debit dan kredit dalam neraca saldo harus seimbang.
EVALUASI
Test formatif
1. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo ?
2. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo piutang ?
3. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo utang ?
Jawaban Test formatif
1. Neraca saldo adalah tempat mencatat saldo-saldo sementara akun buku besar yang disusun setiap akhir periode
2. Daftar saldo piutang adalah daftar yang merinci saldo-saldo piutang tiap debitur.
3. Daftar saldo utang adalah daftar yang merinci saldo utang tiap kreditur.s
BAB III
EVALUASI
TES FORMATIF AKHIR PEMBELAJARAN
PILIHAN GANDA
1. Nilai persediaan barang dalam proses dalam neraca lajur akan terdapat dalam….
a. Kolom Harga Pokok Produksi
b. Kolom Rugi laba
c. Kolom Neraca
d. Kolom Penyesuaian
2. Dalam kolom neraca sisa penyesuaian pada Neraca Lajur nilai persediaan barang jadi yang terdapat di dalamnya adalah….
a. Persediaan awal dan akhir
b. Persediaan akhir saja
c. Persediaan awal saja
d. Salah semua
3. Retur pembelian bahan baku pada bulan Desember (akhir periode akuntansi) belum dicatat. Maka perkiraan-perkiraan yang dipengaruhi oleh ayat jurnal penyesuaian adalah….
a. Pembelian bahan baku dan utang usaha
b. Biaya overhead dan utang usaha
c. Retur pembelian bahan dan utang usaha
d. Persediaan bahan baku dan utang
4. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat persediaan akhir bahan baku, adalah….
a. Debit ikhtisar laba rugi, kredit persediaan bahan baku
b. Debit ikhtisar Harga pokok produksi, kredit persediaan bahan baku
c. Debit ikhtisar Harga pokok penjualan, kredit persediaan barang jadi
d. Debit persediaan bahan, kredit ikhtisar harga pokok produksi
5. Gaji bagian perawatan dan pemeliharaan peralatan pabrik yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2006 akan dicatat sebagai….
a. Debit tenaga kerja tidak langsung, kredit utang upah dan gaji
b. Debit Beban rupa-rupa, kredit kas
c. Debit Beban tenaga kerja, kredit utang upah dan gaji
d. Debit Beban upah dan gaji, kredit utang upah dan gaji
6. Bunga deposito yang masih harus diterima akan terdapat….
a. Dikolom harga pokok produksi pada neraca lajur
b. Dikolom Laba Rugi pada neraca lajur
c. Dikolom Neraca pada neraca lajur
d. Tidak ada yang benar
7. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat persediaan akhir barang jadi adalah….
a. Debit Ikhtisar Laba Rugi, kredit persediaan barang jadi
b. Debit Ikhtisar harga pokok produksi, kredit Persediaan barang jadi
c. Debit Persediaan barang jadi, kredit ikhtisar laba rugi
d. Debit Beban upah dan gaji, kredit utang upah dan gaji
8. Penjumlahan angka kolom Neraca Sisa dengan angka kolom penyesuaian pada neraca lajur:
a. Akan tercatat dikolom neraca sisa penyesuaian pada neraca lajur
b. Membuat neraca saldo peyesuaian tidak seimbang
c. Dapat melihat daftar saldo piutang usaha
d. Tidak perlu dilakukan penjumlahan
9. Beban listrik pabrik untuk bulan oktober (akhir periode akuntansi) belum dicatat. Ini berarti….
a. Masih perlu dibuat jurnal penyesuaian
b. Perkiraan Listrik pabrik harus di debet
c. Perlu dicatat pada buku utang
d. A dan B
10. Bila beban lebih besar dari pada pendapatan berarti pada neraca lajur….
a. Sisa debet kolom neraca lajur lebih besar dari sisi kreditnya
b. Sisa kredit kolom neraca lajur lebih besar dari sisi debetnya
c. Sisi kredit kolom perhitungan laba rugi lebih kecil dari sisi debetnya
d. Sisi debet kolom perhitungan laba rugi lebih kecil dari sisi kreditnya
TES PILIHAN GANDA (PERHITUNGAN)
PT. ICHAL CHUA menghasilkan suatu barang furniture. Dimana dalam tahun 2005 terdapat data keuangan sebagai berikut :
Pembelian bahan baku
750.000
Potongan dan retur pembelian
75.000
Biaya angkut pembelian
25.000
Gaji dan upah seluruhnya berjumlah
1.250.000
Dengan perincian :
Gaji bagian produksi
650.000
Gaji bagian pemasaran
250.000
Gaji Bagian Adm & umum
350.000
Biaya-biaya lainnya :
Biaya iklan
200.000
Biaya angkut penjualan
35.000
Kerugian piutang
15.000
Macam-macam biaya :
Bagian produksi
225.000
Bagian pemasaran
200.000
Bagian Adm & umum
125.000
Persediaan :
Awal Tahun
Akhir Tahun
Bahan baku
25.000
35.000
Barang dalam proses
150.000
175.000
Barang jadi
60.000
40.000
Penjualan tahun 2005 :
Penjualan kotor
5.000.000
Retur & Pot. Penjualan
10.000
Dari data diatas, pilihlah salah satu jawaban yang benar dari pernyataan-pernyataan berikut ini :
1. Biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi tahun 2005 adalah…
a. Rp 800.000,-
b. Rp 725.000,-
c. Rp 690.000,-
d. Rp 590.000,-
2. Biaya overhead pabrik seluruhnya berjumlah….
a. Rp 875.000,-
b. Rp 650.000,-
c. Rp 350.000,-
d. Rp 225.000,-
3. Harga Pokok Produksi selama tahun 2005 adalah…
a. Rp 1.480.000,-
b. Rp 1.540.000,-
c. Rp 1.565.000,-
d. Rp 1.715.000,-
4. Harga Pokok Penjualan selama tahun 2005 adalah sebesar….
a. Rp 1.540.000,-
b. Rp 1.560.000,-
c. Rp 1.600.000,-
d. Rp 1.715.000,-
5. Laba Kotor atas penjualan selama tahun 2005 adalah sebesar….
a. Rp 5.000.000,-
b. Rp 3.440.000,-
c. Rp 3.430.000,-
d. Rp 1.600.000,-
6. Laba Bersih tahun 2005 sebelum dikurangi pajak penghasilan adalah sebesar….
a. Rp 2.830.000,-
b. Rp 2.595.000,-
c. Rp 2.380.000,-
d. Rp 2.255.000,-
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF AKHIR
JAWABAN PILIHAN GANDA
1. A
2. A
3. C
4. D
5. D
6. C
7. C
8. A
9. A
10. B
JAWABAN PILIHAN GANDA (PERHITUNGAN)
1. C. Rp. 690.000,-
2. D. Rp. 225.000,-
3. B. Rp. 1.540.000,-
4. B. Rp. 1.560.000,-
5. C. Rp.3.430.000,-
6. D. Rp.2.225.000,-
BAB IV
PENUTUP
Setelah mempelajari modul Menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur secara tuntas, maka peserta diklat mampu melaksanakan kegiatan :
1. Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan
2. Menyusun Neraca Lajur
3. Menyusun Laporan Keuangan
4. Membuat Jurnal Penyesuaian
5. Membukukan Jurnal Penyesuaian
6. Membuat jurnal penutup.
7. Membukukan jurnal penutup.
8. Membuat neraca saldo setelah penutupan.
Apabila peserta diklat telah mampu mempelajari atau telah mencapai satu sub kompetensi ini secara tuntas, maka peserta diklat dapat mengajukan dan melakukan uji kompetensi serta uji sertifikasi.
Tetapi jika peserta diklat belum mampu mempelajari atau belum mencapai satu sub kompetensi ini, maka peserta diklat harus mengulang kembali mempelajari modul ini sampai tuntas, sehingga dapat melanjutkan ke jenjang yang berikutnya yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Haryono Yusuf, A , Drs, MBA (1977) : Dasar Dasar Akuntansi. Yogjakarta: STIE YKPN
Mardiasmo, Drs, Akuntan : Akuntansi Keuangan Dasar 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Weygandt Kiesso Kimmel : Accounting Principle 7th . Wiley.
Soemantri, Hendi, Drs (1994) : Dasar Dasar Akuntansi SMK. Bandung: Armiko
Habibi, Maksum, dkk (1997) : Pelajaran Akuntansi. Jakarta : Yudhistira
Moelyati, Dra, dkk (2000) : Siklus Akuntansi Untuk SMK. Jakarta : Yudhistira
Soemanri, Hendi, Drs (1999) : Siklus Akuntansi Untuk SMK. Bandung : Armico
Moechtar, ZA, (1998) : Dasar Dasar Akuntansi Jilid 1. Surabaya : IDM
Simangunsong, MP, Drs (1999) : Akuntansi Tingkat Dasar I. Jakarta : Karya Utama
Sinuraya, A, Drs, (2000) : Dasar Dasar Akuntansi. Medan : USU
Moelyadi, Drs, Ak, M.Si (2000) : Sistem Akuntasi. Yogjakarta : BPFE
BIAYA ( COST )
BAHAN BAKU LANGSUNG (DIRECT MATERIAL)
TENAGA KERJA LANGSUNG (DIRECT LABOR)
BIAYA OVERHEAD ( FACTORY OVERHEAD CONTROL )
Akun-Akun Produksi Manufactury Summary
Saldo
xxxx xxxx xxxxxxxx
dipindahkan
Akun Pendapatan Income Summary
xxxx
xxxx xxxx dipindahkan
dipindahkan xxxx
Akun-akun Beban
xxxx xxxx(L) xxxx(R)
dipindahkan
Prive Pemilik Modal Pemilik
xxxxxxxxxxxx xxxx
xxxx(R) xxxx(L)
dipindahkan
Akun-Akun Produksi Manufactury Summary
Saldo
xxxx xxxx xxxxxxxx
dipindahkan
Akun Pendapatan Income Summary
xxxx
xxxx xxxx dipindahkan
dipindahkan xxxx
Akun-akun Beban
xxxx xxxx(L) xxxx(R)
dipindahkan
Prive Pemilik Modal Pemilik
xxxxxxxxxxxx xxxx
xxxx(R) xxxx(L)
dipindahkan
PAGE
78