kode cnc

28
KODE KODE MESIN CNC Sistem Pengoperasian Mesin Kode data diubah untuk satu rangkaian perintah, yang mana servo mekanisme, seperti suatu pijakan motor yang berputar sesuai jumlah yang telah ditetapkan, memperbaiki dengan masing-masing mengemudi dari suatu meja pekerjaan dan suatu alat untuk melaksanakan suatu pengerjaan dengan mesin dan gerakan yang ditetapkan oleh suatu sistem pengulangan tertutup atau terbuka. Dan untuk melakukan tugas tersebut mesin NC ini difasilitasi dengan unsur-unsur pelayan dan pengendali pelayanan CNC. Sistem operasi dari mesin perkakas NC adalah menggunakan sistem operasi CNC sehingga diperlukan pengenalan kode data untuk menjalankan satu rangkaian perintah. Adapun contoh dari sistem operasi dari mesin perkakas NC adalah: Fungsi G G00 Pengaturan posisi dengan gerak cepat yang mempunyai kemungkinan gerakan yang terjadi berupa eretan yang bergerak dalam arah x, y, z, dan x dan z G01 Interpolasi linier adalah mendapatkan harga antara yang terletak pada garis lurus. Kemungkinan gerakan yang terjadi yaitu pembubutan dalam arah z atau memanjang, arah x atau melintang, arah x dan z atau membubutan tirus. G02 Interpolasi melingkar dengan arah kekanan G03 Interpolasi melintang atau melingkar arah kekiri G04 Waktu tinggal diam (istirahat dalam detik) G20-G21 Nilai masukan ditetapkan dalam satuan milimeter atau inchi G24 Pemrograman radius G25 Pemanggilan sub program G27 Perintah melompat / melewati blok G28 Kembali ketitik acuan G33 Pemotongan ulir G41-G42 Pemotongan benda kerja sesuai dengan kompensasi pada permukaan benda kerja. G64 Mematikan motor/ mematikan arus listrik G84 Siklus pembubutan memanjang G88 Siklus pembubutan melintang Fungsi M M00 Menghentikan program, yang dilakukan di pertengahan program. Operator harus siap kembali M03-M04 Start spindel searah jarum jam M05 Spindel stop M06 Penghitungan panjang pahat M09 Memulai atau pembatalan putaran pemotongan M17 Memulai atau membatalkan spindel dan cairan memotong M19 Memutar atau membatalkan spindel untuk mengorientasikan posisi. M30 Mengakhiri program, memutar kembali atau memberhentikan mesin. M99 Parameter lingkaran Jika dalam memasukkan dan menyimpan data fungsi yang tidak dikenal oleh komputer, maka

Upload: reihan-fahrezi-bukhari

Post on 20-Feb-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asdcfgd

TRANSCRIPT

Page 1: KODE CNC

KODE KODE MESIN CNC

Sistem Pengoperasian Mesin

Kode data diubah untuk satu rangkaian perintah, yang mana servo mekanisme, seperti suatu

pijakan motor yang berputar sesuai jumlah yang telah ditetapkan, memperbaiki dengan

masing-masing mengemudi dari suatu meja pekerjaan dan suatu alat untuk melaksanakan

suatu pengerjaan dengan mesin dan gerakan yang ditetapkan oleh suatu sistem pengulangan

tertutup atau terbuka. Dan untuk melakukan tugas tersebut mesin NC ini difasilitasi dengan

unsur-unsur pelayan dan pengendali pelayanan CNC.

Sistem operasi dari mesin perkakas NC adalah menggunakan sistem operasi CNC sehingga

diperlukan pengenalan kode data untuk menjalankan satu rangkaian perintah. Adapun contoh

dari sistem operasi dari mesin perkakas NC adalah:

Fungsi G

G00 Pengaturan posisi dengan gerak cepat yang mempunyai kemungkinan gerakan yang

terjadi berupa eretan yang bergerak dalam arah x, y, z, dan x dan z

G01 Interpolasi linier adalah mendapatkan harga antara yang terletak pada garis lurus.

Kemungkinan gerakan yang terjadi yaitu pembubutan dalam arah z atau memanjang, arah x

atau melintang, arah x dan z atau membubutan tirus.

G02 Interpolasi melingkar dengan arah kekanan

G03 Interpolasi melintang atau melingkar arah kekiri

G04 Waktu tinggal diam (istirahat dalam detik)

G20-G21 Nilai masukan ditetapkan dalam satuan milimeter atau inchi

G24 Pemrograman radius

G25 Pemanggilan sub program

G27 Perintah melompat / melewati blok

G28 Kembali ketitik acuan

G33 Pemotongan ulir

G41-G42 Pemotongan benda kerja sesuai dengan kompensasi pada permukaan benda kerja.

G64 Mematikan motor/ mematikan arus listrik

G84 Siklus pembubutan memanjang

G88 Siklus pembubutan melintang

Fungsi M

M00 Menghentikan program, yang dilakukan di pertengahan program. Operator harus siap

kembali

M03-M04 Start spindel searah jarum jam

M05 Spindel stop

M06 Penghitungan panjang pahat

M09 Memulai atau pembatalan putaran pemotongan

M17 Memulai atau membatalkan spindel dan cairan memotong

M19 Memutar atau membatalkan spindel untuk mengorientasikan posisi.

M30 Mengakhiri program, memutar kembali atau memberhentikan mesin.

M99 Parameter lingkaran

Jika dalam memasukkan dan menyimpan data fungsi yang tidak dikenal oleh komputer, maka

Page 2: KODE CNC

akan muncul bunyi alarm. Dan pada sajian dari mesin akan ditunjukkan tanda-tanda alarm

yang bersangkutan yang harus dimatikan dengan menekan tombol darurat. Adapun tanda-

tanda alarm yang tersimpan yang perlu diketahui:

Tanda-tanda Alarm pada Pelayanan Fungsi G dan M

A 00 Salah memasukan perintah G dan M

A 01 Salah dalam menentukan interpolasi lingkaran

A 02 Harga X yang terlalu besar

A 03 Salah harga F

A 04 Harga Z yang terlalu besar

A 05 Tidak diprogram M30

A 06 Jumlah putaran sumbu utama terlalu besar pada pemotongan ulir

A 07 Tidak dipakai

Tanda-tanda Alarm pada Pelayanan Kaset

A 08 Pita rekaman telah sampai ujung atau habis

A 09 Program tidak dapat ditemukan

A 10 Pengaman kaset aktif

A 11 Salah jalan

A 12 Salam pengechekan

A 13 Pengalihan dari metrik ke inchi dengan pelayanan pemuatan

A 14 Muncul pada pelayanan kaset, mode pelayanan pemuatan yang ditunjukkan dengan

kode.

A 15 Salah harga H

A 16 Tidak dipakai

A 17 Salah sub program

Page 3: KODE CNC

Mesin CNC dan Kode Standar

Created By suryo sulistyo di Senin, Maret 05, 2012 Label: mesin, teknologi

Pendahuluan

Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952 yang

dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama

Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat

benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi

dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal

sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori

investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang

pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit

pengendali dapat lebih ringkas.

Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang

pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil

penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan

sehari-hari masyarakat banyak.

Jenis Mesin CNC

Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam

mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam,

yaitu :

Mesin bubut CNC dan Mesin frais CNC

Cara Mengoparasikan Mesin CNC

Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numeric

melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap-tiap mesin. Setiap jenis

mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin

tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin

CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :

1. Sistem Absolut

Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah

menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung.

Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan

dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada

pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

2. Sistem Incremental

Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah

sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais

diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja

berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan

alat potong pada tahap berikutnya.

Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam

Page 4: KODE CNC

dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari

mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat

kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.

PC untuk Mesin CNC

PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya

untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi

mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai

input bagi mesin CNC produksinya.

Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi sederhana,

baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan

sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU,

maupun yang sejenis.

Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan

kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula

perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi

beberapa faktor kesulitan yang dijumpai pada proses manufaktur. Gambar 8 memperlihatkan

tampilan monitor mesin CNC jenis E·IPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII

- Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion® iCNC, maupun yang sejeni

Kode Standar Mesin CNC

Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri yang

membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC dapat menggunakan

PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada

mesin CNC yaitu :

Mesin Bubut

Fungsi G

G00 Gerakan cepat

G01Interpolasi linear

G02/G03 Interpolari melingkar

G04 Waktu tinggal diam.

G21 Blok kosong

G24 Penetapan radius pada pemrograman harga absolut

G25/M17 Teknik sub program

G27 Perintah melompat

G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama

G64 Motor asutan tak berarus

G65 Pelayanan kaset

G66 Pelayanan antar aparat RS 232

G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal

G78 Siklus penguliran

G81 Siklus pemboran

G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam.

G83 Siklus pemboran dengan penarikan

G84 Siklus pembubutan memanjang

G85 Siklus pereameran

Page 5: KODE CNC

G86 Siklus pengaluran

G88 Siklus pembubutan melintang

G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam.

G90 Pemrograman harga absolut

G91 Pemrcgraman harga inkremental

G92 Pencatat penetapan

G94 Penetapan kecepatan asutan

G95 Penetapan ukuran asutan

G110 Alur permukaan

G111 Alur luar

G112 Alur dalam

G113 Ulir luar

G114 Ulir dalam

G115 Permukaan kasar

G116 Putaran kasar

Fungsi M

M00 Berhenti terprogram

M03 Sumbu utama searah jarum jam

M05 Sumbu utama berhenti

M06 Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat

M08 Titik tolak pengatur

M09 Titik tolak pengatur

Ml7 Perintah melompat kembali

M22 Titik tolak pengatur

M23 Titik tolak pengatur

M26 Titik tolak pengatur

M30 Program berakhir

M99 Parameter lingkaran

M98 Kompensasi kelonggaran / kocak Otomatis

Mesin Frais

Fungsi G

G00 Gerakan cepat

G01 Interpolasi lurus

G02 Interpolasi melinqkar searah iarum Jam

G03 Interpolasi melinqkar berlawanan arah jarum jam

G04 Lamanya tingqal diam.

G21 Blok kosonq

G25 Memanqqil sub program

G27 Instruksi melompat

G40 Kompensasi radius pisau hapus

G45 Penambahan radius pirau

G46 Pengurangan radius pisau

G47 Penambahan radius pisau 2 kali

G48 Penguranqan radius pisau 2 kali

Page 6: KODE CNC

G64 Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan)

G65 Pelavanan pita magnet (Fungsi penyetetan)

G66 Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232

G72 Siklus pengefraisan kantong

G73 Siklus pemutusan fatal

G74 Siklus penguliran (jalan kiri)

G81 Siklus pemboran tetap

G82 Siklus pemboran tetap dengan tinj diam

G83 Siklus pemboran tetap dengan pembuangantatal

G84 Siklus penquliran

G85 Siklus mereamer tetap

G89 Siklus mereamer tetap denqan tinqqal diam.

G90 Pemroqraman nilai absolut

G91 Pemroqraman nilai inkremental

G92 Penqqeseran titik referensi

Fungsi M

M00 Diam

M03 Spindel frais hidup.searahjarumjam

M05 Spindel frais mat!

M06 Penggeseran alat, radius pisau frais masuk

M17 Kembali ke program pokok

M08 Hubungan keluar

M09 Hubungan keluar

M20 Hubungan keluar

M21 Hubungan keluar

M22 Hubungan keluar

M23 Hubungan keluar

M26 Hubungan keluar- impuls

M30 Program berakhir

M98 Kompensasi kocak / kelonggaran otomatis

M99 Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan G02/303)

Tanda Alarm

A00 Salah kode G/M

A01 Salah radius/M99

A02 Salah nilaiZ

A03 Salah nilai F

A04 Salah nilai Z

A05 Tidak ada kode M30

A06 Tidak ada kode M03

A07 Tidak ada arti

A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset

A09 Program tidak ditemukan

A10 Pita kaset dalam pengamanan

A11 Salah pemuatan

Page 7: KODE CNC

A12 Salah pengecekan

A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh

A14 Salah posisi kepala frais / penambahan jalan dengan LOAD ┴ / M atau ┤ / M

A15 Salah nilai Y.

A16 Tidak ada nilai radius pisau frais

A17 Salah sub program

A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol

Mesin CNC Generasi Baru

Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah

memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja

biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD

(Computer Aided Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer, maka

telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD yang

sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC.

Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer Aided

Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin

CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya.

Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari

benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi

secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui

layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa

harus kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan,

maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi

dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui

media rekam.

Masa Depan Mesin CNC

Dengan perkembangan teknologi informasi, maka di masa datang dimungkinkan input mesin

CNC dapat berasal dari gambar kerja manual yang dibaca melalui scan, kemudian

diinterpretasikan oleh PC yang terkoneksi dengan mesin CNC. Hasil dari pembacaan scan

akan diolah oleh software pada PC menjadi program simulasi berupa CAD/CAM.

Selanjutnya hasil simulasi akan dieksekusi menjadi program mesin CNC yang siap

dieksekusi untuk membuat benda kerja.

Read more: http://55tbo.blogspot.com/2012/03/mesin-cnc-dan-kode-

standar.html#ixzz2jmbsV3Mb

Page 8: KODE CNC

kode kode program mesin CNC

Kode Standar Mesin CNC

Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri yang

membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC dapat menggunakan

PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada

mesin CNC yaitu :

Mesin Bubut

Fungsi G

G00 Gerakan cepat

G01Interpolasi linear

G02/G03 Interpolari melingkar

G04 Waktu tinggal diam.

G21 Blok kosong

G24 Penetapan radius pada pemrograman harga absolut

G25/M17 Teknik sub program

G27 Perintah melompat

G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama

G64 Motor asutan tak berarus

G65 Pelayanan kaset

G66 Pelayanan antar aparat RS 232

G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal

G78 Siklus penguliran

G81 Siklus pemboran

G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam.

G83 Siklus pemboran dengan penarikan

G84 Siklus pembubutan memanjang

G85 Siklus pereameran

G86 Siklus pengaluran

G88 Siklus pembubutan melintang

G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam.

G90 Pemrograman harga absolut

G91 Pemrcgraman harga inkremental

G92 Pencatat penetapan

G94 Penetapan kecepatan asutan

G95 Penetapan ukuran asutan

G110 Alur permukaan

G111 Alur luar

G112 Alur dalam

G113 Ulir luar

G114 Ulir dalam

G115 Permukaan kasar

G116 Putaran kasar

Fungsi M

Page 9: KODE CNC

M00 Berhenti terprogram

M03 Sumbu utama searah jarum jam

M05 Sumbu utama berhenti

M06 Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat

M08 Titik tolak pengatur

M09 Titik tolak pengatur

Ml7 Perintah melompat kembali

M22 Titik tolak pengatur

M23 Titik tolak pengatur

M26 Titik tolak pengatur

M30 Program berakhir

M99 Parameter lingkaran

M98 Kompensasi kelonggaran / kocak Otomatis

Mesin Frais

Fungsi G

G00 Gerakan cepat

G01 Interpolasi lurus

G02 Interpolasi melinqkar searah iarum Jam

G03 Interpolasi melinqkar berlawanan arah jarum jam

G04 Lamanya tingqal diam.

G21 Blok kosonq

G25 Memanqqil sub program

G27 Instruksi melompat

G40 Kompensasi radius pisau hapus

G45 Penambahan radius pirau

G46 Pengurangan radius pisau

G47 Penambahan radius pisau 2 kali

G48 Penguranqan radius pisau 2 kali

G64 Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan)

G65 Pelavanan pita magnet (Fungsi penyetetan)

G66 Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232

G72 Siklus pengefraisan kantong

G73 Siklus pemutusan fatal

G74 Siklus penguliran (jalan kiri)

G81 Siklus pemboran tetap

G82 Siklus pemboran tetap dengan tinj diam

G83 Siklus pemboran tetap dengan pembuangantatal

G84 Siklus penquliran

G85 Siklus mereamer tetap

G89 Siklus mereamer tetap denqan tinqqal diam.

G90 Pemroqraman nilai absolut

G91 Pemroqraman nilai inkremental

G92 Penqqeseran titik referensi

Fungsi M

Page 10: KODE CNC

M00 Diam

M03 Spindel frais hidup.searahjarumjam

M05 Spindel frais mat!

M06 Penggeseran alat, radius pisau frais masuk

M17 Kembali ke program pokok

M08 Hubungan keluar

M09 Hubungan keluar

M20 Hubungan keluar

M21 Hubungan keluar

M22 Hubungan keluar

M23 Hubungan keluar

M26 Hubungan keluar- impuls

M30 Program berakhir

M98 Kompensasi kocak / kelonggaran otomatis

M99 Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan G02/303)

Tanda Alarm

A00 Salah kode G/M

A01 Salah radius/M99

A02 Salah nilaiZ

A03 Salah nilai F

A04 Salah nilai Z

A05 Tidak ada kode M30

A06 Tidak ada kode M03

A07 Tidak ada arti

A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset

A09 Program tidak ditemukan

A10 Pita kaset dalam pengamanan

A11 Salah pemuatan

A12 Salah pengecekan

A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh

A14 Salah posisi kepala frais / penambahan jalan dengan LOAD ┴ / M atau ┤ / M

A15 Salah nilai Y.

A16 Tidak ada nilai radius pisau frais

A17 Salah sub program

A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol

Page 11: KODE CNC

Fungsi G, Fungsi M dan Kode Alarm CNC Turning TU-2A

by Irham Varid | RaVa JunioR™ on 06:11 AM, 04-Dec-11

Category: informasi , pelajaran

Sebelum melakukan penyusunan/pembuatan sebuah program pada mesin bubut CNC TU-2A

, terlebih dahulu harus bisa memahami/menghafal hal-hal sebagai berikut :

1. Fungsi G , Fungsi M , serta Kode Alarm mesin bubut CNC TU-2A

FUNGSI G

G00 : Gerak Lurus Cepat (tidak menyayat).

G01 : Gerak lurus penyayatan.

G02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW).

G03 : Gerak melengkung berlawanan jarum jam (CCW).

G04 : Gerakan Penyayatan dengan Feed berhenti sesaat.

G21 : Baris blok sisipan dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP

G25 : Memanggil sub program

G27 : Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju

G33 : Pembuatan ulir tunggal

G64 : Mematikan arus step motor

G65 : Operasi disket

G73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal

G78 : Siklus pembuatan ulir

G81 : Siklus pengeboran langsung

G82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat

G83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal

G84 : Siklus pembubutan memanjang (Z)

G85 : Siklus perimeran

G86 : Siklus pembuatan alur

G88 : Siklus pembubutan melintang (X)

G89 : Siklus perimeran dengan waktu berhenti sesaat

G90 : Program Absolute

G91 : Program Inkrimental

G92 : Penetapan posisi pahat (Absolute)

FUNGSI M

Page 12: KODE CNC

M00 : Program berhenti

M03 : Spindel berputar searah jarum jam (CW)

M05 : Putaran spindel berhenti

M06 : Perintah ganti tool

M17 : Perintah kembali ke program utama

M30 : Program berakhir

M99 : Penentuan parameter I dan K

KODE ALARM

A00 : Salah perintah fungsi G atau M

A01 : Salah perintah G02 atau G03

A02 : Nilai X salah

A03 : Nilai F salah

A04 : Nilai Z salah

A05 : Kurang perintah M30

A06 : Putaran spindel terlalu cepat

A09 : Program tidak di temukan pada disket

A10 : Disket di protect

A11 : Salah memuat disket

A12 : Salah pengecekan

A13 : Salah satuan mm atau inchi

A14 : Salah satuan

A15 : Nilai H salah

A17 : Salah sub program

2. Sistim Persumbuan Pada Mesin Bubut CNC TU-2A

Seperti pada umum nya, mesin bubut selalu mempunyai 2 pergerakan sumbu, yaitu melintang

dan memanjang.

Gerakan melintang adalah sumbu "X" , Sedangkan Gerakan memanjang adalah sumbu "Z"

Untuk lebih jelas nya lihat gambar di bawah ini.

Page 13: KODE CNC

Perlu di ingat :

*Tanda ( - ) : menandakan pergerakan pahat untuk mendekati benda kerja.

*Tanda ( + ) : menandakan pergerakan pahat untuk menjauhi benda kerja.

Page 14: KODE CNC

KODE-KODE CNC

29NOV2010 Leave a Comment

by rizkiyogo in Uncategorized

KODE-KODE PADA MESIN CNC

A. Struktur Luar Program

Struktur program adalah suatau bentuk program di mana ke dalamnya kita

masukan data yang berupa angka dan hurup. Dalam menentukan struktur

program, tidak semudah apa yang dibayangkan, oleh karena dalam

pengerjaannya perlu didukung oleh berbagai ahli dari latar belakang bidang

keilmuan yang bebeda. Hal ini dalam up`ya untuk memenuhi kriteria dari suatu

struktur program yaitu harus mudah, ketidak tergantungan terhadap bahasa

tertentu, oreintasi praktis, dan dapat dipakai untuk semua mesin perkakas.

Prosedur dalam menentukan suatu struktur program, harus dimulai dari analisis

proses kerja mesin-mesin perkakas.

Page 15: KODE CNC

Dilihat dari struktur luarnya, program untuk mesin Frais CNC TU-3A terdiri dari

nomor blok, kata, dan karakter.

Contoh:

N10 G00 X0000 Y0000 Z0000

Keterangan

N10 : Nomor blok 10

G00, X0000, Y0000 dan Z000 : Kata,

G00 : G, dan 0 adalah karakter

Secara umum, format blok untuk mesin Frais CNC-TU-3A adalah sebagaiberikut:

G X Y Z F

N

(M) (I) (J) (K) (L) (T)

Dalam format blok tersebut, alamat yang yang ada perlu diketahui, yaitu:

1) ALamat N pada kolom pertama menunjukkan nomor blok

2) Alamat G pada kolom kedua menunjukkan jenis perintah jalan pergerakan

pahat

3) Alamat M pada kolom kedua menujukkan jenis perintah pengatur/informasi

tambahan seperti pergerakan motor, dan lain-lain.

4) Alamat X pada kolom ke tiga menunjukkan koordinat X yang dituju.

5) Alamat I pada kolom ke tiga menunjukkan koordinat titik pusat lingkaran

pada arah X.

2

6) Alamat Y pada kolom ke empat menunjuukan koordinat Y yang dituju.

7) Alamat J pada kolom ke empat menunjukkan koordinat titik pusat lingkaran

pada arah Y.

Page 16: KODE CNC

8) Alamat Z pada kolom ke Lima menunjukkan koordinat Z yang dituju.

9) Alamat K pada kolom ke lima menunjukkan koordinat titik pusat lingkaran

pada arah Z.

10) Alamat F pada kolom ke enam menunjukkan besarnya kecepatan

pergerakan pahat (Feeding).

11) Alamat L pada kolom ke enam menunjukkan pada blok mana fungsi G 25

(sub rutin) dan G 27 (perintah melompat) berlaku.

12) ALamat T pada kolom ke enam menunjukkan nama dan urutan pahat yang

digunakan pada fungsi M06.

B. Kode-kode Perintah Pada pemrograman Mesin Frais CNC TU-3A

Kode-kode perintah yang digunakan dalam memprogram mesin Frais CNC dan

mesin Frais CNC TU-3A khususnya terdiri dari dua jenis perintah, yaitu perintah

yang dibuat dalam bentuk kode G dan perintah yang dbuat dalam bentuk kode

M.

1. Kode G

Kode G adalah bentuk perintah yang terkait dengan bentuk pergerakan alat

potong. Jenis-jenis kode G yang digunakan untuk memprogram mesin Frais CNC

TU-3A adalah:

G00 : Gerakan cepat

G01 : Gerakan rus terprogram

G02/03 : gerakan melingkar searah dan berlawanan arah jarum jam

G04 : Waktu tinggal daiam

G21 : Blok kosong

G25 : Pemanggilan sub program

G27 : Perintah melompat

G40 : Perintah pembatalan kompensasi radius pisau

G45 : Panambahan radius pisau

Page 17: KODE CNC

G46 : Pengurangan radius pisau

G47 : Panambahan radius pisau dua kali

G48 : Pengurangan radius pisau dua kali

G64 : Perintah motor tak berarus

G65 : Pelayanan kaset/disket

G66 : Pelayanan interface (RS 232)

G72 : Siklus pengefraisan kantong

3

G73 : siklus pemboran dengan pemutusan tatal

G81 : Siklus pemboran

G82 : Siklus pemboran dengan tinggal diam

G83 : Siklus pemboran dengan penarikan

G85 : Siklus perimeran

G89 : Siklus perimeran dengan tinggal diam

G90 : Perintah pemrograman Absolut

G91 : Perintah pemrograman inkrimental

G92 : Perinrah pencatatan penetapan

G94 : Penetapan asutan dalam mm/min

G95 : Penetapan asutan dalam m/putaran

2. Kode M

Kode M yang dapat digunakan dalam pemrograman mesin Frais CNC TU-3A

adalah:

No. Kode M Nama

1 M00 Berhenti terprogram

2 M03 Spindel ON searah jarum jam

3 M05 Spindel berhenti

Page 18: KODE CNC

4 M06 Perhitungan panjang pahat

5 M17 Akhir sub program

6 M30 Akhir program

7 M98 Kompensasi kelonggaran secara otomatis

8 M99 Parameter lingkaran

Page 19: KODE CNC

Mesin CNC

CNC adalah mesin yang dipergunakan untuk pengontrolan otomatis dalam dunia industri. Mesin ini berfungsi

untuk mengontrol kinerja mesin-mesin lain yang dipergunakan. NC/CNC (Numerical Control/Computer Numerical

Control) merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu peralatan manufaktur; misalnya

bubut, milling, dll; dikontrol secara numerik berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T,

dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan

program benda kerja yang akan dibuat.mengoperasikannya. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat

dijamin hingga 1/1000 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu

permesinan yang cepat.

Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional.

Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan

pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan kondisi

pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang

lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran

poros utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.

Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja secara presisi

dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi

CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. CNC telah banyak

dipergunakan dalam industri logam. Dalam kondisi ini, CNC dipergunakan untuk mengontrol sistem mekanis

mesin-mesin perkakas dan pemotong logam. Jadi seberapa tebal dan panjangnya potongan logam yang

dihasilkan oleh mesin pemotong logam, dapat diatur oleh mesin CNC. Saat ini tidak hanya industri logam saja

yang memanfaatkan teknologi mesin CNC sebagai proses automatisasinya.

Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan sehingga telah mengubah industri

pabrik yang selama ini menggunakan tenaga manusiamenjadi mesin-mesom otomatik. Dengan berkembangnya

Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak.

Selama ini pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin perkakas manual

tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator mesin perkakas yang mahir sekalipun.

Penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada permintaan konsumen untuk membuat komponen dalam

jumlah banyak dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi bila

Page 20: KODE CNC

menggunakan perkakas manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang dipesan lebih rumit, tidak dapat

diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis biaya produknya akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing

dengan harga di pasaran.

Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi, berkualitas sama baiknya, dalam

waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak, akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC

(Computer Numerlcally Controlled), yaitu mesin yang dapat bekerja melalui pemogramman yang dilakukan dan

dikendalikan melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau semi otomatis setelah diprogram

terlebih dahulu melalui komputer yang ada. Program yang dimaksud merupakan program membuat benda kerja

yang telah direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut dieksikusi atau dikerjakan

oleh mesin CNC, sebaikanya program tersebut di cek berulang-ulang agar program benar-benar telah sesuai

dengan bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan oleh mesin CNC. Pengecekan

tersebut dapat melalui layar monitor yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui

monitor dapat pula melalui plotter yang dipasang pada tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah program

benar-benar telah berjalan seperti rencana, baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin CNC.

Jenis Mesin CNC

Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses

produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :

1. Mesin bubut CNC

2. Mesin frais CNC

Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut.

Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan

dua macam cara, yaitu :

1. Sistem Absolut

Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik

referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya

diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin

frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

2. Sistem Incremental

Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan

titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama.

Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong

itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.

Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat

kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk

memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai

variasi mesin CNC.

Pemrograman Mesin CNC

Page 21: KODE CNC

Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok per blok untuk memberikan

masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin

CNC diperlukan hal-hal berikut.

Metode Pemrograman

Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua,yaitu:

1) Metode Incremental

Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik

terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya.

Sebelum mempelajari sistem penyusunan program terlebih dahulu harus memahami betul

sistem persumbuan mesin bubut CNC-TU2A. Ilustrasi Gambar di bawah ini adalah skema

eretan melintang dan eretan memanjang, di mana mesin dapat diperintah bergerak sesuai

program

2) Metode Absolut

Adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu tetap yaitu satu titik / tempat dijadikan

referensi untuk semua ukuran.

Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan menggunakan kode huruf, angka, dan

simbol. Di dalam mesin perkakas CNC terdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control

Unit (MCU). MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk-bentuk gerakan persumbuan

sesuai bentuk benda kerja. Kode-kode bahasa dalam mesin perkakas CNC dikenal dengan kode G dan M, di

mana kode-kode tersebut sudah distandarkan oleh ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi kode

huruf, angka, dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam tergantung sistem kontrol dan tipe mesin

yang dipakai, tetapi secara prinsip sama. Sehingga untuk pengoperasian mesin perkakas CNC dengan tipe yang

berbeda tidak akan ada perbedaan yang berarti. Misal: mesin perkakas CNC dengan sistem kontrol EMCO,

kode-kodenya dimasukkan ke dalam standar DIN. Dengan bahasa kode ini dapat berfungsi sebagai media

komunikasi antarmesin dan operator, yakni untuk memberikan operasi data kepada mesin untuk dipahami.

Untuk memasukkan data program ke dalam memori mesin dapat dilakukan dengan keyboard atau perangkat lain

(disket, kaset, dan melalui kabel RS-232).

G 00: Gerak lurus cepat (tidak boleh menyayat)

G 01: Gerak lurus penyayatan

G 02: Gerak melengkung searah jarum jam (CW)

G 03: Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)

G 04: Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat

G 21: Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP

G 25: Memanggil program sub routine

Page 22: KODE CNC

G 27: Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju

G 33: Pembuatan ulir tunggal

G 64: Mematikan arus step motor

G 65: Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)

G 73: Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal

G 78: Siklus pembuatan ulir

G 81: Siklus pengeboran langsung

G 82: Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat

G 83: Siklus pengeboran dengan penarikan tatal

G 84: Siklus pembubutan memanjang

G 85: Siklus pereameran

G 86: Siklus pembuatan alur

G 88: Siklus pembubutan melintang

G 89: Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat

G 90: Program absolut

G 91: Program Incremental

G 92: Penetapan posisi pahat secara absolut

M 00: Program berhenti

M 03: Spindle (sumbu utama) berputar searah jarum jam (CW)

M 05: Putaran spindle berhenti

M 06: Perintah penggantian alat potong (tool)

M 17: Perintah kembali ke program utama

M 30: Program berakhir

M 99: Penentuan parameter I dan K

A 00: Kesalahan perintah pada fungsi G atau M

A 01: Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03

A 02: Kesalahan pada nilai X

Page 23: KODE CNC

A 03: Kesalahan pada nilai F

A 04: Kesalahan pada nilai Z

A 05: Kurang perintah M30

A 06: Putaran spindle terlalu cepat

A 09: Program tidak ditemukan pada disket

A 10: Disket diprotek

A 11: Salah memuat disket

A 12: Salah pengecekan

A 13: Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan

A 14: Salah satuan

A 15: Nilai H salah

A 17: Salah subprogram

Sistem Persumbuan pada Mesin Bubut CNC-TU2A

Page 24: KODE CNC

Mesin CNC

CNC adalah mesin yang dipergunakan untuk pengontrolan otomatis dalam dunia industri. Mesin ini berfungsi

untuk mengontrol kinerja mesin-mesin lain yang dipergunakan. NC/CNC (Numerical Control/Computer Numerical

Control) merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu peralatan manufaktur; misalnya

bubut, milling, dll; dikontrol secara numerik berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T,

dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan

program benda kerja yang akan dibuat.mengoperasikannya. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat

dijamin hingga 1/1000 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu

permesinan yang cepat.

Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional.

Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan

pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan kondisi

pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang

lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran

poros utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.

Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja secara presisi

dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi

CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. CNC telah banyak

dipergunakan dalam industri logam. Dalam kondisi ini, CNC dipergunakan untuk mengontrol sistem mekanis

mesin-mesin perkakas dan pemotong logam. Jadi seberapa tebal dan panjangnya potongan logam yang

dihasilkan oleh mesin pemotong logam, dapat diatur oleh mesin CNC. Saat ini tidak hanya industri logam saja

yang memanfaatkan teknologi mesin CNC sebagai proses automatisasinya.

Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan sehingga telah mengubah industri

pabrik yang selama ini menggunakan tenaga manusiamenjadi mesin-mesom otomatik. Dengan berkembangnya

Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak.

Selama ini pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin perkakas manual

tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator mesin perkakas yang mahir sekalipun.

Penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada permintaan konsumen untuk membuat komponen dalam

jumlah banyak dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi bila

Page 25: KODE CNC

menggunakan perkakas manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang dipesan lebih rumit, tidak dapat

diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis biaya produknya akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing

dengan harga di pasaran.

Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi, berkualitas sama baiknya, dalam

waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak, akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC

(Computer Numerlcally Controlled), yaitu mesin yang dapat bekerja melalui pemogramman yang dilakukan dan

dikendalikan melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau semi otomatis setelah diprogram

terlebih dahulu melalui komputer yang ada. Program yang dimaksud merupakan program membuat benda kerja

yang telah direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut dieksikusi atau dikerjakan

oleh mesin CNC, sebaikanya program tersebut di cek berulang-ulang agar program benar-benar telah sesuai

dengan bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan oleh mesin CNC. Pengecekan

tersebut dapat melalui layar monitor yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui

monitor dapat pula melalui plotter yang dipasang pada tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah program

benar-benar telah berjalan seperti rencana, baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin CNC.

Jenis Mesin CNC

Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses

produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :

1. Mesin bubut CNC

2. Mesin frais CNC

Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut.

Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan

dua macam cara, yaitu :

1. Sistem Absolut

Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik

referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya

diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin

frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

2. Sistem Incremental

Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan

titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama.

Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong

itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.

Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat

kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk

memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai

variasi mesin CNC.

Pemrograman Mesin CNC

Page 26: KODE CNC

Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok per blok untuk memberikan

masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin

CNC diperlukan hal-hal berikut.

Metode Pemrograman

Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua,yaitu:

1) Metode Incremental

Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik

terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya.

Sebelum mempelajari sistem penyusunan program terlebih dahulu harus memahami betul

sistem persumbuan mesin bubut CNC-TU2A. Ilustrasi Gambar di bawah ini adalah skema

eretan melintang dan eretan memanjang, di mana mesin dapat diperintah bergerak sesuai

program

2) Metode Absolut

Adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu tetap yaitu satu titik / tempat dijadikan

referensi untuk semua ukuran.

Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan menggunakan kode huruf, angka, dan

simbol. Di dalam mesin perkakas CNC terdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control

Unit (MCU). MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk-bentuk gerakan persumbuan

sesuai bentuk benda kerja. Kode-kode bahasa dalam mesin perkakas CNC dikenal dengan kode G dan M, di

mana kode-kode tersebut sudah distandarkan oleh ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi kode

huruf, angka, dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam tergantung sistem kontrol dan tipe mesin

yang dipakai, tetapi secara prinsip sama. Sehingga untuk pengoperasian mesin perkakas CNC dengan tipe yang

berbeda tidak akan ada perbedaan yang berarti. Misal: mesin perkakas CNC dengan sistem kontrol EMCO,

kode-kodenya dimasukkan ke dalam standar DIN. Dengan bahasa kode ini dapat berfungsi sebagai media

komunikasi antarmesin dan operator, yakni untuk memberikan operasi data kepada mesin untuk dipahami.

Untuk memasukkan data program ke dalam memori mesin dapat dilakukan dengan keyboard atau perangkat lain

(disket, kaset, dan melalui kabel RS-232).

G 00: Gerak lurus cepat (tidak boleh menyayat)

G 01: Gerak lurus penyayatan

G 02: Gerak melengkung searah jarum jam (CW)

G 03: Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)

G 04: Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat

G 21: Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP

G 25: Memanggil program sub routine

Page 27: KODE CNC

G 27: Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju

G 33: Pembuatan ulir tunggal

G 64: Mematikan arus step motor

G 65: Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)

G 73: Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal

G 78: Siklus pembuatan ulir

G 81: Siklus pengeboran langsung

G 82: Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat

G 83: Siklus pengeboran dengan penarikan tatal

G 84: Siklus pembubutan memanjang

G 85: Siklus pereameran

G 86: Siklus pembuatan alur

G 88: Siklus pembubutan melintang

G 89: Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat

G 90: Program absolut

G 91: Program Incremental

G 92: Penetapan posisi pahat secara absolut

M 00: Program berhenti

M 03: Spindle (sumbu utama) berputar searah jarum jam (CW)

M 05: Putaran spindle berhenti

M 06: Perintah penggantian alat potong (tool)

M 17: Perintah kembali ke program utama

M 30: Program berakhir

M 99: Penentuan parameter I dan K

A 00: Kesalahan perintah pada fungsi G atau M

A 01: Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03

A 02: Kesalahan pada nilai X

Page 28: KODE CNC

A 03: Kesalahan pada nilai F

A 04: Kesalahan pada nilai Z

A 05: Kurang perintah M30

A 06: Putaran spindle terlalu cepat

A 09: Program tidak ditemukan pada disket

A 10: Disket diprotek

A 11: Salah memuat disket

A 12: Salah pengecekan

A 13: Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan

A 14: Salah satuan

A 15: Nilai H salah

A 17: Salah subprogram

Sistem Persumbuan pada Mesin Bubut CNC-TU2A