kode etik.doc

12
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL A. KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL Bagi PNS berlaku ketentuan seperti yang tercantum dalalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah dan Janji Pegawai Negeri Sipil, juga Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Disiplin Pegawai. Berdasarkan PP Nomor 30 tahun 1980 itu terdapat 26 butir kewajiban dan 18 butir larangan bagi PNS sebagai berkut : Kewajiban bagi Pegawai Negeri Sipil meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah; 2. Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan Negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri, atau pihak iain; 3. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat negara, pemerintah, dan Pegawai Negeri Sipil; 4. Mengangkat dan mentaati sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil dan sumpah/janji jabatan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku; 5. Menyimpan rahasia negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik- baiknya; 6. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah baik yang langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara umum; 7. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; 8. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara; 9. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan kesatuan Korps Pegawai Negeri Sipil; 10. Segera, melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara/Pemerntah, terutama dibidang keamanan, keuangan, dan materiil; 11. Mentaati ketentuan jam kerja; 12. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik; SDN. Sawahan01 Page 8

Upload: afif-hidayatullah

Post on 29-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

etika

TRANSCRIPT

Page 1: KODE ETIK.doc

KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

Bagi PNS berlaku ketentuan seperti yang tercantum dalalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah dan Janji Pegawai Negeri Sipil, juga Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Disiplin Pegawai. Berdasarkan PP Nomor 30 tahun 1980 itu terdapat 26 butir kewajiban dan 18 butir larangan bagi PNS sebagai berkut :

Kewajiban bagi Pegawai Negeri Sipil meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah;

2. Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan Negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri, atau pihak iain;

3. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat negara, pemerintah, dan Pegawai Negeri Sipil;4. Mengangkat dan mentaati sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil dan sumpah/janji jabatan

berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku;5. Menyimpan rahasia negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya;6. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah baik yang langsung

menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara umum;7. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh pengabdian,

kesadaran, dan tanggung jawab;8. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara;9. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan kesatuan Korps Pegawai

Negeri Sipil;10. Segera, melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan

atau merugikan Negara/Pemerntah, terutama dibidang keamanan, keuangan, dan materiil;11. Mentaati ketentuan jam kerja;12. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik-baiknya;14. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat menurut bidang tugasnya

masing-masing;15. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannya;16. Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya;17. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap bawahannya;18. Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerjanya;19. Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier;20. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perpajakan;21. Berpakaian rapi, sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun kepada masyarakat,

sesama PNS, dan terhadap atasannya;22. Hormat menghormati antara sesama warganegara yang memeluk agama/kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa, yang berlainan;23. Menjadi teladan sebagai warganegara yang baik dalam masyarakat;24. Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan Kedinasan yang berlaku;25. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang;26. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan yang diterima

mengenai pelanggaran disiplin.

S D N . S a w a h a n 0 1 Page 8

Page 2: KODE ETIK.doc

Sedangkan larangan-larangan yang tidak boleh dilanggar oleh setiap PNS adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Negara, Pemerintah, atau Pegawai Negeri Sipil;

2. Menyalahgunakan wewenangnya;3. Tanpa izin Pemerintah menjadi Pegawai atau bekerja untuk negara asing;4. Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga milik Negara;5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang,

dokumen, atau Surat-Surat berharga milik Negara secara tidak sah;6. Melakukan kegiatan bersama-sama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di

dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara;

7. Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam, terhadap bawahannya atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya;

8. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan Pegawai Negeri yang bersangkutan;

9. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat Pegawai Negeri Sipil, kecuali untuk kepentingan jabatan;

10. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;11. Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat

menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya, sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani;

12. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;13. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia Negara yang diketahui karena kedudukan jabatan

untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain;14. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk mendapat pekerjaan atau

pesanan dari kantor/instansi Pemerintah;15. Memiliki saham/modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya berada dalam ruang lingkup

kekuasaannya;16. Memiliki saham suatu perusahaan yang kegiatan usahanya tidak berada dalam ruang lingkup

kekuasaannya yang jumlah dan sifat pemilikannya itu sedemikian rupa sehingga melalui pemilikan saham tersebut dapat langsung atau tidak langsung menentukan penyelenggaraan atau jalannya perusahaan;

17. Melakukan kegiatan usaha dagang baik secara resmi mau-pun sambilan, menjadi direksi, pimpinan, atau komisaris perusahaan swasta bagi yang berpangkat Pembina golongan ruang IV/a keatas, atau yang memangku jabatan Eselon I.;

18. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain.

Selanjutnya ditegaskan dalam ketentuan tersebut bahwa setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Pegawai Negeri Sipil yang melanggar ketentuan mengenai kewajiban dan larangan tersebut, dianggap sebagai pelanggaran disiplin. Termasuk dalam pelanggaran disiplin tersebut adalah setiap perbuatan memperbanyak, mengedarkan, mempertontonkan, menempelkan, menawarkan, menyimpan, memiliki tulisan atau rekaman yang berisi anjuran atau hasutan untuk melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 30 tahun 1980 Pasal 2 dan 3, kecuali untuk kepentingan dinar.

B. KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Pada tahun 2003, Pemerintah melalui Kantor Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengambil inisiatif untuk menjabarkan pokok-pokok Etika Kehidupan Berbangsa ke dalam Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, yang akan dirumuskan ke dalam sebuah Peraturan Pemerintah (PP). Namun

S D N . S a w a h a n 0 1 Page 8

Page 3: KODE ETIK.doc

demikian, sampai dengan modul ini ditulis dan diterbitkan, Rancangan PP mengenai Kode Etik PNS tersebut masih belum dapat diselesaikan dan disahkan menjadi PP. Meskipun begitu, tidak Ada salahnya dalam modul ini disampaikan apa yang sebenarnya dirumuskan dalam Rancangan PP (RPP) tersebut.

1. Pengertian, Maksud dan Tujuan Kode Etik PNS.

Dalam Rancangan PP mengenai Kode Etik PNS dalam Bab I Pasal 1 ayat (1) dijelaskan pengertian Kode Etik PNS sebagai: "Norma-norma sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan Pegawai Negeri Sipil yang diharapkan dan dipertanggungjawabkan dalam melaksanakan tugas pengabdiannya kepada bangsa, negara, masyarakat dan tugas-tugas kedinasan organisasinya serta pergaulan hidup sehari hari sesama PNS dan individu-individu di dalam masyarakat."

Adapun maksud dan tujuan Kode Etik PNS dirumuskan dalam RPP tersebut dirumuskan dalam Bab II, Pasal 2 ayat (1) sampai dengan ayat (4) sebagai berikut:

a. Kode Etik Pegawai Negeri Sipil dimaksudkan untuk memberikan arah dan pedoman bagi PNS dalam bersikap, bertingkah laku dan berbuat baik didalam melaksanakan tugas maupun pergaulan hidup sehari-hari;

b. Kode etik Pegawai Neged Sipil bertujuan untuk menjaga integritas, martabat, kehormatan, citra dan kepercayaan Pegawai Negeri Sipil melaksanakan setiap tugas, wewenang, kewajiban clan tanggungjawab kepada negara, pemerintah dan sesama Pegawai Negeri Sipil, masyarakat, organisasi;

c. Pembinaan jiwa korps dimaksudkan untuk membina karakter/watak, rasa persatuan dan kesatuan, solidaritas, kebersamaan, kerjasama, tanggungjawab, dedikasi, kreativitas, kebanggaan dan rasa memiliki organisasi PNS dalam melaksanakan tugas pengabdiannya kepada bangsa dan negara pemerintah, organisasi dan masyarakat yang diharapkan dapat menjadi keteladanan dan dapat dipertanggungjawabkan;

d. Pembinaan jiwa korps bertujuan untuk mewujudkan budaya kerja yang dijiwai oleh rasa persatuan dan kesatuan, solidaritas, kebersamaan, kerjasama, tanggungjawab, dedikasi, kreativitas, kebanggaan dan rasa memiliki organisasi PNS sehingga terwujud PNS yang bermutu tinggi dan sadar akan kedudukan dan tanggung jawabnya sesuai nilai-nilai moral yang disepakati bersama selaku unsur aparatur negara.

2. Pokok-Pokok Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Pokok-pokok Kode Etik PNS sebagaimana dirumuskan dalam RPP mengenai Kode Etik PNS tersebut adalah mencakup hubungan-hubungan PNS, baik PNS Pusat maupun daerah, dengan Tuhan Yang Maha Esa, Negara, Pemerintah, Organisasi, masyarakat, dan dengan dirinya sendiri.

Secara rinci pokok-pokok Kode Etik PNS yang diusulkan untuk ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Hubungan PNS dengan Tuhan Yang Maha Esa

Setiap PNS bertaqwa kepada Tuhan YME dengan memilih agama sesuai keyakinannya masing masing;

Setiap Pegawai Negeri Sipil harus bersikap hormat menghormati antar sesama warga negara pemeluk agama/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan melaksanakan kerukunan antar umat beragama dalam semangat persatuan dan kesatuan;

S D N . S a w a h a n 0 1 Page 8

Page 4: KODE ETIK.doc

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menghayati dan mentaati serta mengamalkan sikap kepatutan, kelayakan dan tata nilai yang berlaku dan berkembang di dalam masyarakat sesuai nilai-nilai agama yang ada sebagai bagian dari jati diri dan integritas Pegawai Negeri Sipil;

b. Hubungan PNS dengan Negara

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib serta taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dengan selalu mencoba memahami nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya, melaksanakan dan mengamalkannya;

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menghayati, mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sumpah janji Pegawai Negeri Sipil yang pernah diucapkan, dalam wujud sikap, perilakunya dan perbuatan sehari-hari baik dalam melaksanakan tugas maupun dalam pergaulannya sehari-hari;

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menjunjung tinggi martabat dan kehormatan bangsa dan negara dengan menjaga, memelihara, mempertahankan unsur-unsur dan simbol-simbol negara sesuai kemampuan dan bidang tugasnya;

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib mengutamakan kepentingan negara, Bangsa, Pemerintah dan Masyarakat diatas kepentingan pribadi atau golongan yang diwujudkan dengan tekad dan kerja keras tanpa pemikiran dengan tujuan hasilnya akan menguntungkan dirinya;

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi kepada Negara yang diwujudkan dengan sikap, perilaku dan perbuatan yang mencerminkan jawaban akan kebutuhan kegiatan negara;

Setiap Pegawai Negeri wajib memegang rahasia negara;

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menghindarkan diri dari perbuatan tercela yang berdampak pada kehormatan bangsa.

c. Hubungan PNS dengan Pemerintah

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib setia dan taat pada Pemerintah Republik Indonesia dengan wujud melaksanakan tugas dan kewajiban Pemerintah sesuai dengan bidang tugasnya;

Setiap Pegawai Negeri Sipil membela, menjunjung tinggi kehormaatan Negara dan Pemerintah Republik Indonesia dengan wujud melaksanakan bela Negara dan Pemerintahan dalam bentuk pemikiran dan lainnya sesuai kebutuhan yang ada;

Setiap Pegawai Negeri Sipil senantiasa meningkatkan dan mengembangkan profesionalitas dirinya baik melalui pendidikan formal maupun informal yang diwujudkan dengan ketekunannya memperluas dan mendalami lingkup bidang tugasnya, sehingga terlihat kecakapan dan keterampilannya dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

d. Hubungan PNS dengan Organisasi

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib memelihara keutuhan, kekompakan, persatuan Korps Pegawai Negeri Sipil dalam semangat persatuan dan kesatuan bangsa;

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib memegang teguh norma kedinasan, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan Pegawai Negeri Sipil yang

S D N . S a w a h a n 0 1 Page 8

Page 5: KODE ETIK.doc

diwujudkan dengan menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dan sesuai dengan hirarkhi yang ada;

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib memelihara dan menjaga keutuhan aset organisasi yang ada sebagaimana miliknya sendiri;

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib mengutamakan kepentingan organisasi didalam melaksanakan tugas serta senantiasa siap sedia berbakti dalam tugas dan fungsi organisasi yang diwujudkan dengan ketekunannya dalam melaksanakan tugas sebagai pencerminan dan kepentingan organisasi;

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib memberi suri tauladan yang baik sesuai norma kepemimpinan terhadap bawahan, menggugah semangat ditengah-tengah bawahan serta mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang terhadap bawahan dalam lingkungan organisasi profesinya;

Setiap Pegawai Negeri Sipil harus mempunyai sikap berani mengawasi, memberi koreksi kepada bawahan dan sebaliknya secara santun dan transparan terhadap sikap, perilaku, perbuatan yang dianggap tercela dalam satu ikatan organisasi;

Setiap Pegawai Negeri Sipil harus mempunyai sikap loyal yang timbal balik dari atasan terhadap bawahan dan dari bawahan terhadap atasan dan kesamping dengan cara bertenggang rasa terhadap kebutuhan kebersamaan dalam mewujudkan tujuan kedinasan;

Setiap Pegawai Negeri Sipil harus mempunyai kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan segala kekayaan kedinasan sesuai perencanaan, pelaksanaan dan tujuan kedinasan;

Setiap Pegawai Negeri Sipil harus mempunyai kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya dengan kesiapan memberikan penjelasan dan pertanggungjawaban secara transparan atas perbuatan yang dilakukan;

Setiap Pegawai Negeri Sipil harus mempunyai kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya dengan tanpa harus mempertahankannya dengan segala cara.

e. Hubungan PNS dengan Masyarakat

Pegawai Negeri Sipil sebagai anggota masyarakat wajib mengutamakan kepentingan masyarakat diatas kepentingan diri sendiri, seseorang atau golongan yang diwujudkan dengan memberikan pelayanan secara cepat, murah dan benar;

Pegawai Negeri Sipil harus menjaga integritas, martabat dan wibawa sebagai aparatur negara dengan berperilaku yang baik ditengah masyarakat dengan memperhatikan budaya, tradisi, kebiasaan, adat istiadat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.

f. Hubungan PNS dengan Did Sendiri

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menjaga kesehatannya dengan sempurna untuk menunjang pekerjaan sehari-hari baik sebagai Pegawai Negeri Sipil maupun kehidupan pribadi dan rumah tangganya;

Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib membina kehidupan dirinya dan keluarganya dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menunjang kelancaran pelaksanaan tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil.

S D N . S a w a h a n 0 1 Page 8

Page 6: KODE ETIK.doc

3. Pelaksanaan Tugas dan Pertanggungjawaban Etik Pegawai Negeri Sipil.

Dalam RPP mengenai Kode Etik PNS, dirumuskan bahwa dalam pelaksanaan tugasnya: "Setiap PNS harus memahami dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, menjunjung tinggi ketidakberpihakan terhadap semua golongan, masyarakat, individu, serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan."

Dengan Rumusan tersebut dimaksudkan agar setiap PNS dalam melaksanakan tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak terjebak untuk bertindak kolusi atau berdasarkan nepotisme; yaitu menguntungkan individu atau golongan masyarakat tertentu dengan cara yang merugikan pihak individu atau golongan masyarakat yang lainnya. Sehingga jika hal itu terjadi maka setiap PNS yang melakukan pelanggaran tersebut harus dapat mempertanggungjawabkan tindakannya.

Mengenai pertanggungjawaban atau akuntabilitas PNS dalam pelaksanaan tugasnya, dirumuskan pula dalam RPP mengenai Kode Etik PNS dengan rumusan sebagai berikut: "Setiap Pegawai Negeri Sipil harus menunjukkan akuntabilitasnya dengan mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya baik kepada bangsa dan negara maupun masyarakat melalui pimpinan atau atasan langsungnya."

Sedangkan ketentuan mengenai pelanggaran kode etik dan sanksi-sanksinya, dalam RPP mengenai Kode Etik PNS dirumuskan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Pelanggaran Kode Etik PNS adalah perbuatan tercela;

b. Pelanggaran terhadap Kode Etik Pegawai Negeri Sipil dikenakan sanksi moral berupa sanksi organisatoris atau rekomendasi;

c. Sanksi organisatoris berupa teguran tertulis dan atau pemberhentian sementara atau pemberhentian tetap dari, keanggotaan profesi Pegawai Negeri Sipil;

d. Sanksi rekomendasi berupa masukan kepada instansi terkait tentang tindakan yang dapat dilakukan kepada PNS;

Ketentuan mengenai pertanggungjawaban dan sanksi-sanksi tersebut tampaknya tidak akan memiliki arti apa-apa dalam rangka pelaksanaan Kode Etik PNS, jika tidak ada upaya pengawasan terhadap pelaksanaannya oleh setiap PNS. Oleh karena itu dalam RPP mengenai Kode Etik PNS, diusulkan ketentuan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Kode Etik PNS diawasi oleh Komisi Kehormatan Kode Etik Pusat dan Daerah;

b. Organisasi dan Tata Kerja Komisi Kehormatan Kode Etik PNS ditetapkan dengan keputusan Pimpinan Komisi Kehormatan Kode Etik PNS Pusat;

c. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Kode Etik dan jiwa Korps dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja negara;

d. Tata cara pemeriksaan dan persidangan pelanggaran kode Etik PNS ditetapkan oleh Komisi Kode Etik PNS Pusat.

4. Kode Etik PNS Di Luar Kedinasan

Di luar kedinasan, setiap PNS harus tetap menjaga martabatnya dengan tetap menunjukkan pola sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan Kode Etik PNS. Hal ini sangat penting, karena di luar kedinasan itu setiap PNS akan berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya dan dirinya sendiri sebagai warga masyarakat yang memiliki jati sebagi PNS. Untuk itu dalam RPP mengenai

S D N . S a w a h a n 0 1 Page 8

Page 7: KODE ETIK.doc

Kode Etik PNS dirumuskan ketentuanketentuan yang mengatur sikap PNS di luar kedinasan dengan rumusan ketentuan sebagai berikut : "Setiap Pegawai Negeri Sipil harus memiliki sikap, tingkah laku dan perbuatan yang mencerminkan moral aparatur negara di luar kedinasan, yaitu:

a. Berkelakuan baik dan tidak melakukan perbuatan yang dapat merendahkan martabat Pegawai Negeri Sipil;

b. Tidak menyalahgunakan wewenang yang dimiliki;

c. Tidak melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Tidak menggunakan sarana dan prasarana kedinasan untuk kepentingan pribadi;

e. Tidak menggunakan sarana dan prasarana kedinasan sesuai maksud dan tujuan sarana dan prasarana itu diadakan

S D N . S a w a h a n 0 1 Page 8

Page 8: KODE ETIK.doc

S D N . S a w a h a n 0 1 Page 8

Page 9: KODE ETIK.doc

S D N . S a w a h a n 0 1 Page 8