kolangitis, kolesistitis
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
1/35
KOLANGITIS
PENDAHULUAN
Kolangitis adalah suatu infeksi bakteri akut pada sistem saluran empedu. Charcot
ditahun 1877 menjelaskan tentang keadaan klinis dari kolangitis, sebagai trias, yaitu demam,
ikterus dan nyeri abdomen kuadran kanan atas, yang dikenal dengan Charcot triad.
Charcot mendalilkan bahwa empedu stagnankarena obstruksi saluran empedu
menyebabkan perkembangan kolangitis.
bstruksi juga dapat terjadi pada bagian manapun dari saluran empedu, yang
membawa empedu dari hepar kekandung empedu dan usus. !akteri yang sering dikultur pada
empedu adalah "schericia Coli, Klebsiella, #seudomonas, #roteus, "nterococcus,
Clostridium perfiringens, !acteroides fragilis. !akteri anaerob yang dikultur hanya sekitar
1$% kasus.&1,',()
#atofisiologi kolangitis sekarang ini dimengerti sebagai akibat kombinasi ' faktor, yaitu
cairan empedu yang terinfeksi dan obstruksi biliaris. #eningkatan tekanan intraduktal yang
terjadi menyebabkan refluks bakteri ke dalam *ena hepatik dan sistem limfatik perihepatik
yang menyebabkan bakterimia.&+)
#ada tahun 1$, -eynolds dan argon menggambarkan keadaan yang berat pada
penyakit ini dengan menambahkan komponen syok sepsis dan gangguan kesadaran. &+, ()
ANATOMI
* DUKTUS SISTIKUS
uktus sistikus merupakan lanjutan dari *esika fellea, terletak pada porta hepatis yang
mempunyai panjang kira/kira +/( cm. #ada porta hepatis duktus sistikus mulai dari kollum
*esika fellea, kemudian berjalan ke postero/kaudal di sebelah kiri kollum *esika fellea. 0alu
bersatu dengan duktus hepatikus kommunis membentuk duktus koledokus. ukosa duktusini berlipat/lipat terdiri dari +/1' lipatan, berbentuk spiral yang pada penampang longitudinal
terlihat sebagai *al*ula disebut *al*ula spiralis &2eisteri).
* DUKTUS HEPATIKUS
uktus hepatikus berasal dari lobus de3ter dan lobus sinister yang bersatu membentuk
duktus hepatikus komunis pada porta hepatis dekat pada processus papillaris lobus kaudatus.
#anjang duktus hepatikus kommunis kurang lebih + cm terletak disebelah *entral arteri
hepatika propria de3ter dan ramus de3ter *ena portae. !ersatu dengan duktus sistikus
menjadi duktus koledokus.&$)
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
2/35
* DUKTUS KOLEDOKUS
uktus koledokus mempunyai panjang kira 4 kira 7 cm dibentuk oleh persatuan
duktus sistikus dengan duktus hepatikus kommunis pada porta hepatis, dimana dalam
perjalanannya dapat dibagi menjadi tiga bagian &$)
#ada kaput pankreas duktus koledokus bersatu dengan duktus pankreatikus wirsungi
membentuk ampulla, kemudian bermuara pada dinding posterior pars desenden duodeni
membentuk suatu benjolan ke dalam lumen disebut papilla duodeni major.&$)
5ambar. 1. 6natomi saluran empedu
ETIOLOGI
#enyebab tersering obstruksi biliaris adalah koledokolitiasis, obstruksi struktur
saluran empedu, dan obstruksi anastomose biliaris. !agaimanapun berat penyebab obstruksi,
kolangitis tidak akan terjadi tanpa cairan empedu yang terinfeksi. Kasus obstruksi akibat
keganasan hanya '$/(% yang hasil kultur empedunya positif. Koledokolitiasis menjadi
penyebab tersering kolangitis.&+,8)
alam beberapa tahun terakhir dengan semakin banyaknya pemakaian manipulasi
saluran biliaris in*asif seperti kolangiografi, stent biliaris, untuk terapi penyakit saluran
biliaris telah menyebabkan pergeseran penyebab kolangitis. 9elain itu pemakaian jangka
panjang stent biliaris seringkali disertai obstruksi stent oleh cairan biliaris yang kental dan
debris biliaris yang menyebabkan kolangitis.&+)
EPIDEMIOLOGI
http://4.bp.blogspot.com/-cdckOk0rGDM/TySSkrd0fmI/AAAAAAAADic/l8f034jndWY/s1600/New+Picture.png -
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
3/35
Kolangitis merupakan infeksi pada duktus koledokus yang berpotensi menyebabkan
kesakitan dan kematian. ilaporkan angka kematian sekitar 1+/88%. Kolangitis ini dapat
ditemukan pada semua ras. !erdasarkan jenis kelamin, dilaporkan perbandingan antara laki/
laki dan perempuan tidak ada yang dominan diantara keduanya. !erdasarkan usia dilaporkan
terjadi pada usia pertengahan sekitar $/: tahun.
MANIFESTASI KLINIK
;alaupun gambaran klasik kolangitis terdiri dari trias, demam, ikterus, dan nyeri
abdomen kuadran kanan atas yang dikenal dengan trias Charcot, namun semua elemen
tersebut hanya ditemukan pada sekitar $ persen kasus. #asien dengan kolangitis supuratif
tampak bukan saja dengan adanya trias charcot tapi juga menunjukkan penurunan kesadaran
dan hipotensi. alam penelitian yang dilakukan oleh Cameron, demam di temukan pada lebih
dari persen kasus, ikterus pada :7 persen kasus dan nyeri abdomen hanya pada (' persen
kasus.&+)
ua hal yang diperlukan untuk terjadinya kolangitis yaitu adanya obstruksi aliran
empedu dan adanya bakteri pada duktus koledokus. #ada sebagian besar kasus, demam dan
mengigil disertai dengan kolangitis menandakan adanya bakteriemia. !iakan darah yang
diambil saat masuk ke rumah sakit untuk kolangitis akut adalah positif pada ( sampai $
persen pasien. #ada hampir semua serial Escherichia colidanKlebsiella pneumoniae adalah
organisme tersering yang didapatkan pada biakan darah. rganisme lain yang dibiakan dari
darah adalah spesiesEnterobacter,Bacteroides, danPseudomonas.
alam serial terakhir speciesEnterobacter dan Pseudomonas lebih sering ditemukan,
demikian juga isolat gram negatif dan spesies jamur dapat dibiak dari empedu yang
terinfeksi. 6dapun organisme anaerobik yang paling sering diisolasi adalah Bacteroides
fragilis.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
4/35
#ada pemeriksaan fisis dapat ditemukan adanya demam, hepatomegali, ikterus,
gangguan kesadaran, sepsis, hipotensi dan takikardi. &(,)
C. Pemeriksaan Penunjang
#ada pemeriksaaan laboratorium ditemukan adanya lekositosis pada sebagian besar
pasien. 2itung sel darah putih biasanya melebihi 1+.. 0ekopeni atau trombositopenia
kadang 4 kadang dapat ditemukan, biasanya jika terjadi sepsis parah. 9ebagian besar
penderita mengalami hiperbilirubinemia sedang. #eningkatan bilirubin yang tertinggi terjadi
pada obstruksi maligna.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
5/35
intrahepatik yang mengalami dilatasi
+. CT'S(an
C< 9can tidak lebih unggul daripada ultrasonografi untuk mendiagnosis batu kandung
empedu. Cara ini berguna untuk diagnosis keganasan pada kandung empedu yang
mengandung batu, dengan ketepatan sekitar 7/ persen.
5ambar +. C< scan yang menunjukkan dilatasi duktus biliaris &panah
hitam) dan
dilatasi duktus pankreatikus &panah putih), dimana keduanya terisi oleh musin
(. E)CP
"ndoskopik merupakan selang kecil yang mudah digerakkan yang menggunakan
lensa atau kaca untuk melihat bagaian dari traktus gastro intestinal. "ndoscope -etrograde
Cholangiopancreotography &"-C#) dapat lebih akurat menentukan penyebab dan letak
sumbatan serta keuntungannya juga dapat mengobati penyebab obstruksi dengan
mengeluarkan batu dan melebarkan peyempitan.
5ambar. ( enunjukkan endoscope Cholangiopancreotography&"-C#) dimana menunjukkan duktus biliaris yang berdilatasi
http://4.bp.blogspot.com/-dupiEO89RIo/TySS6B3duMI/AAAAAAAADi8/HY_TGsPQYRk/s1600/New+Picture+%25283%2529.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-0maqda1hEN4/TySS39ISrUI/AAAAAAAADi0/MJpri_Er-DA/s1600/New+Picture+%25282%2529.png -
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
6/35
pada bagian tengah dan distal &dengan gambaran feeling defect)
$. Skin!igra&i
9kintigrafi bilier digunakan untuk melihat sistem bilier termasuk fungsi hati dan
kandung empedu serta diagnosa beberapa penyakit dengan sensitifitas dan spesifitas sekita
% sampai 7%. eskipun test ini paling bagus untuk melihat duktus empedu dan duktus
sistikus, namun skintigrafi bilier tidak dapat mengidentifikasi batu saluran empedu atau
hanya dapat memberikan informasi sesuai dengan letak anatominya. 6gent yang digunakan
untuk melakukan test skintigrafi adalah deri*at asam iminodiasetik dengan label m
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
7/35
kadang empedu yang membesar dapat diraba. #ada sebagian penderita, nyeri disertai mual
dan muntah.7
+. Pankrea!i!is
#ankreatitis adalah radang pankreas yang kebanyakan bukan disebabkan oleh
infeksi bakteri atau *irus, akan tetapi akibat autodigesti oleh en@im pankreas yang keluar dari
saluran pankreas. !iasanya serangan pankreatitis timbul setelah makan kenyang atau setelah
minum alkohol. -asa nyeri perut timbul tiba/tiba atau mulai secara perlahan. Ayeri dirasakan
di daerah pertengahan epigastrium dan biasanya menjalar menembus ke belakang. -asa nyeri
berkurang bila pasien duduk membungkuk dan bertambah bila terlentang. untah tanpa mual
dulu sering dikeluhkan dan muntah tersebut sering terjadi sewaktu lambung sudah kosong.
5ambaran klinik tergantung pada berat dan tingkat radang. #ada pemeriksaan fisik
didapatkan perut tegang dan sakit terutama bila ditekan. Kira/kira % disertai demam,
takikardia, dan leukositosis.7,
,. He"a!i!is
2epatitis merupakan salah satu infeksi *irus pada hepar yang terdiri dari hepatitis
6, hepatitis !, hepatitis C, hepatitis dan hepatitis ". 2epatitis ! merupakan hepatitis yang
paling sering terjadi. Keluhan utamanya yaitu nyeri perut pada kuadran kanan atas sampai di
ulu hati. Kadang disertai mual, muntah dan demam. 9ekitar % kasus hepatitis merupakan
infeksi akut. 9ebagian menjadi sembuh dan sebagian lagi menjadi hepatitis fulminan yang
fatal.&', )
PENATALAKSANAAN
?ika diagnosis klinis kolangitis telah dibuat, penatalaksanaan awal adalah konser*atif.
Keseimbangan cairan dan elektrolit harus dikoreksi dan perlindungan antiobiok dimulai.
#asien yang sakit ringan dapat diterapi sebagai pasien rawat dengan antibiotik oral. engan
kolangitis supuratif dan syok septik mungkin memerlukan terapi di unit perawatan insentif
dengan monitoring in*asif dan dukungan *asopresor.
#emilihan awal perlindungan antibiotika empiris harus mencerminkan bakteriologi
yang diduga. 9ecara historis, kombinasi aminoglikosida dan penicillin telah dianjurkan.
Kombinasi ini adalah pilihan yang sangat baik untuk melawan basil gram negatif yang sering
ditemukan dan memberikan anti*itas sinergistik melawan enterokokus. #enambahan
metronida@ole atau clindamycin memberikan perlindungan antibakterial terhadap anaerob
bakteroides fragilis,jadi melengkapi perlindungan antibiotik. #erlindungan antibiotik jelas
diubah jika hasil biakan spesifik dan kepekaan telah tersedia.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
8/35
9atu faktor yang seringkali dipertimbangkan dalam pemilihan antibiotik untuk terapi
kolangitis adalah konsentrasi obat yang terdapat dalam empedu. 9ecara teoritis antibiotik
saluran biliaris yang ideal harus merupakan antibiotik yang bukan saja mencakup organisme
yang ditemukan dengan infeksi saluran biliaris, tetapi juga yang dieksresikan dalam
konsentrasi tinggi ke dalam cairan empedu.
DEKOMP)ESI BILIA)IS
9ebagian besar pasien &sekitar 7 persen) dengan kolangitis akut akan berespon
terhadap terapi antibiotik saja. #ada kasus tersebut demam menghilang dan tes fungsi hati
kembali ke normal seringkali dalam '( sampai (8 jam. ?ika pasien tidak menunjukkan
perbaikan atau malahan memburuk dalam 1' sampai '( jam pertama, dekompresi biliaris
darurat harus dipertimbangkan. #ada sebagian besar kasus, dekompresi biliaris segera paling
baik dilakukan secara non operatif baik dengan jalur endoskopik maupun perkutan. Baitu&',+)
a. Penanggu#angan s&ing!er!mi en%sk"ik
6pabila setelah tindakan di atas keadaan umum tidak membaik atau malah semakin
buruk, dapat dilakukan sfingterotomi endoskopik, untuk pengaliran empedu dan nanah serta
membersihkan duktus koledokus dari batu. Kadang dipasang pipa nasobilier. 6pabila batu
duktus koledokus besar, yaitu berdiameter lebih dari ' cm, sfingterotomi endoskopik
mungkin tidak dapat mengeluarkan batu ini. #ada penderita ini mungkin dianjurkan litotripsi
terlebih dahulu.&7,1')
$. Lisis $a!u
isolusi batu dengan sediaan garam empedu kolelitolitik mungkin berhasil pada batu
kolesterol.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
9/35
#engaliran bilier transhepatik biasanya bersifat darurat dan sementara sebagai salah
satu alternatif untuk mengatasi sepsis pada kolangitis berat, atau mengurangi ikterus berat
pada obstruksi saluran empedu distal karena keganasan. #ada pasien dengan pipa < pada
saluran empedu dapat juga dimasukkan koledokoskop dari luar untuk membantu mengambil
batu intrahepatik.&7,1+)
ADAPUN PEMBEDAHAN'PEMBE DAHAN 0ANG DILAKUKAN 1
A. K#esis!ek!mi Ter$uka
Karl 0egenbach dari ?erman telah melakukan kolesistektomi elektif yang pertama
pada tahun 188'. 0ebih dari satu abad kolesistektomi terbuka dijadikan standar untuk metode
terapi pembedahan pada sistem empedu. Kolesistektomi membutuhkan anestesi umum
kemudian dilakukan irisan pada bagian anterior dinding abdomen dengan panjang irisan 1' 4
' cm. &1)
Teknik "erasi un!uk k#esis!ek!mi !er$uka
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
10/35
5ambar langkah/langkah teknik kolesistektomi
#emotongan arteri mempermudah identifikasi saluran sistikus. emperhatikan
anomali yang sering terjadi adalah penting pada tahapan ini. 6nomali yang cukup sering
adalah masuknya saluran sistikus ke saluran hepatik kanan, anomali lain adalah masuknya
saluran hepatik asesorius kanan yang cukup besar ke saluran sistikus. 9angat penting bahwa
struktur saluran yang dipotong sampai anatomi sistem saluran yang tepat telah diketahui.
#ersambungan saluran sistikus dengan saluran empedu harus ditunjukkan secara jelas. ?ika
kandung empedu mengandung batu kecil atau lumpur, saluran sistikus diikat dengan jahitan
atau klem tunggal pada tempat keluarnya dari kandung empedu, untuk mencegah batu atau
lumpur masuk ke dalam saluran empedu selama diseksi. enegakkan anatomi pada tahap
operasi ini dilakukan dengan kolangiografi operatif.&+,1')
2 K#angigra&i "era!i&
Kolangiografi operatif dilakukan secara rutin karena dua alasan. #ertama, untuk
mendapatkan peta anatomik di daerah yang sering mengalami anomali. Kedua yang sama
pentingnya adalah untuk menyingkirkan batu saluran empedu yang tidak dicurigai, dengan
insidensi setinggi $ sampai 1 persen.
Kolangiografi dilakukan dengan menggunakan salah satu dari sekian banyak kanula
kolangiografik yang dapat digunakan &!erci, 0ehman, Colangiocath, dll). #ilihannya adalah
kolesistektomi terbuka adalah kanula !erci bersudut untuk mempermudah insersi dan fiksasi.
=nsisi dibuat disaluran sistikus pada titik yang aman setelah persambungan sistikus dan
saluran empedu &biasanya sekurangnya ', cm). =nsisi harus cukup besar untuk memasukkan
kanula atau kateter, yang dapat diinsersikan jika empedu terlihat mengalir dari lumen. Kanula
lalu dipertahankan di tempatnya dengan hemoklip medium atau klem khusus. aterial
kontras untuk kolangiografi adalah hypaue '$ persen. 9istem operasi yang paling disukai
untuk kolangiografi, menggunakan fluorokolangiografi dengan penguatan citra &image
intensifier) serta monitor tele*isi . =ni memungkinkan pengisian saluran empedu secara
lambat dan pemaparan multiple sistem saluran saat sedang diisi.&+,1)
2 La"arsk"i K#esis!ek!mi
http://4.bp.blogspot.com/-FTnr2qmX1ow/TySTDQLIsOI/AAAAAAAADjM/YO2LS7360Ok/s1600/New+Picture+%25285%2529.png -
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
11/35
Kolesistektomi laparoskopi adalah cara yang in*asif untuk mengangkat batu empedu
dengan menggunakan teknik laparoskopi. #rosedur menjadi populer pada tahun 188 dan
telah berkembang dengan cepat. =ndikasi untuk operasi adalah batu empedu, polip
simtomatik dan penyulit akibat batu. Kontraindikasinya adalah sepsis abdomen, gangguan
pendarahan, kehamilan dan tidak mampu melihat saluran empedu.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
12/35
5ambar 7 . Kolesistektomi 0aparoskopik
Keterangan gambar
6. mumnya, batu duktus empedu dideteksi intraoperatif dengan kolangiografi
intraoperatif atau ultrasonografi dan dilakukan dengan cara laparoskopi eksplorasi koledokus
yang merupakan bagian dari tekhnik kolesistetomi laparoskopi. #asien dengan batu duktus
empedu dideteksi sebelum operasi, biasanya dengan klirens endoskopik. Aamun, kurang
berhasil sehingga batu di duktus harus dilakukan dengan kolesistektomi.1+
?ika batu pada duktus empedu kecil, mungkin dapat dibilas ke dalam duodenum
dengan mengalirkan saline melalui kateter kolangiografi setelah sfingter ddi direlaksasikan
dengan glukagon. ?ika irigasi &pengaliran) tidak berhasil, dapat dilakukan pemasangan kateter
balon melalui duktus sistikus dan turun ke duktus empedu.1+
http://3.bp.blogspot.com/-Hip2D47Eq0Q/TySTQqC4GII/AAAAAAAADjk/JDj5ou8i79I/s1600/New+Picture+%25288%2529.png -
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
13/35
5ambar 8 laparoskopi eksplorasi duktus empedu. 0aparoskopi eksplorasi koledokus.
Keterangan 5ambar
=. Keranjang transistik dengan menggunakan fluoroskopi
6. Keranjang digunakan sebagai tempat batu dan terbuka
!. !atu ditempatkan dikeranjang kemudian dipindahkan dari duktus sistikus
==. Koledoskopi transistik dan pemindahan batu
C. Keranjang dilewati oleh beberapa saluran pada skopik dan batu dapat dilihat dibawahnya
. !atu entrapped
". #ernyataan dari koledoskopik
===. Koledoktomi dan pemindahan batu
http://4.bp.blogspot.com/-_wO9Fbanwfo/TySSmffSWZI/AAAAAAAADik/T1i4WUJhP1Y/s1600/New+Picture+%252810%2529.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-cEvIBWalWeU/TySTUKKaEoI/AAAAAAAADjs/5VgeK2u4Etc/s1600/New+Picture+%25289%2529.png -
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
14/35
D. =nsisi kecil dibuat pada duktus empedu
5. uktus empedu dibersihkan batunya dengan koledoskopik
2. #emasangan
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
15/35
sehingga terjadi stagnan empedu pada sistem duktus yang menyebabkan drainase tidak
adekuat.
Komplikasi lain yang harus diperhatikan pada pembedahan sistem bilier adalah abses
subprenikus. 2al ini harus dijaga pada pasien yang mengalami demam beberapa hari setelah
operasi.
Komplikasi yang berhubungan dengan pemakaian kateter pada pasien yang diterapi
dengan perkutaneus atau drainase endoskopik adalah
F #erdarahan &intra/abdomen atau perkutaneus)
F 9epsis
P)OGNOSIS
2, akassar, '1. hal
'8/'
:. #iut@ -, #abst -, 6tlas 6natomi anusia, "disi ', "5C, ?akarta, 17, hal 1((/1($
7. e ?ong, ;im, !uku 6jar =lmu !edah, "5C, ?akarta, 17 hal 77:/778.
8. Kaminstein, a*id, , Cholangitis, in [email protected] ':, p 1/8
. ?osh, ?. 6dams, Cholangitus, in httpEEwww.emidiche.com ':, p 1/11
1. Aorthon 6, ?effery, !alinger, -andal -, Chang "6, et al, 9urgery !asic 9cience and Clinical
"*idence, #art =, Aew Bork, 9prinset Comp, ', p $:8/$7(
http://www.healthatoz.com/http://www.emidiche.com/http://www.emidiche.com/http://www.healthatoz.com/ -
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
16/35
11. #atel 6, 0ambiase 0, ecarli. 6, Da@elH 6 #ancreas, in httpEEwww.geogle.com, '$. p 1
4 $
1'. !urkitt 5, Iuick C, 5att . anagement of gallstone disease in essensial surgery, second
edition, Aew Bork H Churchill 0i*ingstone, 1:, # '1$/''
1+. !runicardi D, 6ndersen , !illiar
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
17/35
5ambaran klinis
5ejala Ayeri yang menetap di epigastrium atau kuadran kanan atas yang biasanya
menghebat selama '/+ jam sebelum mereda.
Ayeri yang lebih dari : jam menyokong pada kolesistitis. 9ering ditemukan mual dan
muntah.
=n*estigasi iagnosis sebagian besar ditegakkan secara klinis terutama karena batu empedusangatlah sering terjadi. !anyak pasien dengan batu empedu dan dispepsia tidak tertolong
dengan kolesistektomi dan pada banyak pasien, rasa tidak enak di perut disebabkan oleh =!9
&sindrom fleksura hepatik) J Kenaikan transien dari bilirubin dan fosfatase alkali menyokong
diagnosis kolik biliaris J 9kintigrafi biliaris dapat memperlihatkan obstruksi duktus sistikus
apabila dilakukan sewaktu serangan.
#enatalaksanaan !erikan analgesia hingga serangan berlalu. orfin meningkatkan tekanan
sfingter ddi dan harus dihindari. Kolesistektomi diindikasikan pada pasien yang kuat
menjalani pembedahan. #ada pasien yang tidak kuat atau menolak pembedahan, dapat
diberikan terapi pelarutan batu empedu dengan asam ursodeoksikolat untuk pasien dengan
batu radiolusen berdiameter kurang dari 1,$ cm dan dengan kandung empedu yang rnasihberfungsi pada kolesistograti oral. #elarutan komplit terjadi kira/kira +% pada 1' bulan.
KOLEDOKOLITIASIS
!atu duktus koledokus paling sering berasal dari batu kandung empedu, namun dapat
terbentuk di dalam saluran empedu akibat striktur biliaris, kolangitis sklerotika primer atau
sekunder atau pada penyakit Caroli.
5ambaran klinis apat asimtomatik
5ejala mencakup kolik biliaris, nyeri intermiten atau konstan di kuadran kanan atas, mual
dan muntah.
r)
;ritten by Aila Kurnia -amdani
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
18/35
*.*. La!ar Be#akang
Kolelitiasis &batu empedu) merupakan penyakit yang sering ditemukan di negara maju
dan jarang ditemukan di negara/negara berkembang. engan adanya perubahan keadaansosial ekonomi, perubahan menu makanan ala barat serta perbaikan sarana diagnosis
khususnya ultrasonografi, maka pre*alensi penyakit batu empedu di negara/negara
berkembang cenderung meningkat1.
=nsiden kolelitiasis atau batu kandung empedu di 6merika 9erikat tiap tahunnya
diperkirakan ' juta orang yaitu $ juta pria dan 1$ juta wanita. #ada pemeriksaan autopsy di
6merika, batu kandung empedu ditemukan pada ' % wanita dan 8 % pria.=nsiden batu
kandung empedu di =ndonesia belum diketahui dengan pasti, karena belum ada penelitian.
!anyak penderita batu kandung empedu tanpa gejala dan ditemukan secara kebetulan pada
waktu dilakukan foto polos abdomen, >95, atau saat operasi untuk tujuan yang lain'.
9ebagian besar pasien dengan batu kandung empedu tidak mengalami gejala
&asimptomatis).nejm. !atu kandung empedu biasanya baru menimbulkan gejala dan keluhan
bila batu menyumbat duktus sistikus atau duktus koledokus. leh karena itu gambaran klinis
penderita batu kandung empedu ber*ariasi dari yang berat sampai yang ringan atau samar
bahkan seringkali tanpa gejala &silent stone)+.
engan perkembangan peralatan dan teknik diagnosis yang baru maka banyak penderita
batu kandung empedu yang ditemukan secara dini sehingga dapat dicegah kemungkinan
terjadinya komplikasi. 9emakin canggihnya peralatan dan semakin kurang in*asifnya
tindakan pengobatan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas.
*.+. Ba!asan Masa#a
-eferat ini membahas tentang definisi, anatomi, fisiologi, epidemiologi, patogenesis,
patofisiologi, manifestasi klinis dan penatalaksanaan
*.,. Tujuan Penu#isan
1. emahami definisi, anatomi, fisiologi, epidemiologi, patogenesis, patofisiologi,
manifestasi klinis, diagnosis, terapi dan komplikasi batu empedu.
'. eningkatkan kemampuan menulis ilmiah di dalam bidang kedokteran.
+. emenuhi salah satu persyaratan kelulusan Kepaniteraan Klinik adya di !agian
!edah Dakultas Kedokteran >ni*ersitas ataram/-9># ataram.
*.5. Me!%e Pene#i!ian
-eferat ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengacu kepada beberapa
referensi.
TIN6AUAN PUSTAKA
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
19/35
+.*. De&inisi K#e#i!iasis
Kolelitiasis atau batu empedu merupakan gabungan dari beberapa unsur yang
membentuk suatu material yang menyerupai batu yang dapat ditemukan dalam kandung
empedu &kolesistolitiasis) atau di dalam saluran empedu &koledokolitiasis) atau pada kedua/duanya+.
5ambar 1. 0okasi !atu empedu
+.+. Ana!mi kan%ung em"e%u
Kandung empedu merupakan kantong berbentuk bulat lonjong seperti buah alpukat
dengan panjang sekitar (/: cm dan berisi +/: ml empedu. Kandung empedu terletak tepat
dibawah lobus kanan hati. Kandung empedu terdiri atas fundus, korpus, infundibulum, dan
kolum. Dundus berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawah pinggir inferior hepar,
dimana fundus berhubungan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung tulang rawan
costa = kanan.
"mpedu dibentuk oleh sel/sel hati dan ditampung di dalam kanalikuli. Kemudian
disalurkan ke duktus biliaris terminalis yang terletak di dalam septum inter lobaris. 9aluran ini
kemudian keluar dari hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri. Kemudian keduanyamembentuk duktus biliaris komunis. #ada saluran ini sebelum mencapai duodenum terdapat
cabang ke kandung empedu yaitu duktus sistikus yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
empedu sebelum disalurkan ke duodenum. uktus hepatikus bergabung dengan duktus
sistikus membentuk duktus koledokus.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
20/35
5ambar '. 6natomi sistem hepatobilier
#embuluh arteri kandung empedu adalah a. cystica, cabang a. hepatica kanan. M.
cystica mengalirkan darah langsung kedalam *ena porta. 9ejumlah arteri yang sangat kecil
dan *ena 4 *ena juga berjalan antara hati dan kandung empedu$.
#embuluh limfe berjalan menuju ke nodi lymphatici cysticae yang terletak dekat
collum *esica fellea. ari sini, pembuluh limfe berjalan melalui nodi lymphatici hepaticum
sepanjang perjalanan a. hepatica menuju ke nodi lymphatici coeliacus. 9araf yang menuju
kekandung empedu berasal dari ple3us coeliacus$.
+.,. Fisi#gi Kan%ung Em"e%u
9alah satu fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu, normalnya antara :/1'
mlEhari.Kandung empedu mampu menyimpan sekitar ($ ml empedu. iluar waktu makan,
empedu disimpan untuk sementara di dalam kandung empedu, dan di akan mengalami
pemekatan sekitar $ %. Dungsi primer dari kandung empedu adalah memekatkan empedu
dengan absorpsi air dan natrium. Kandung empedu mampu memekatkan @at terlarut yang
kedap, yang terkandung dalam empedu hepatik $/1 kali dan mengurangi *olumenya 8/
%..
"mpedu dialirkan sebagai akibat kontraksi dan pengosongan parsial kandung empedu.
ekanisme ini diawali dengan masuknya makanan berlemak kedalam duodenum. 0emak
menyebabkan pengeluaran hormon kolesistokinin dari mukosa duodenum, hormon kemudian
masuk kedalam darah, menyebabkan kandung empedu berkontraksi. #ada saat yang sama,
otot polos yang terletak pada ujung distal duktus coledokus dan ampula relaksasi, sehingga
memungkinkan masuknya empedu yang kental ke dalam duodenum. 5aram 4 garam empedu
dalam cairan empedu penting untuk emulsifikasi lemak dalam usus halus dan membantu
pencernaan dan absorbsi lemak. #roses koordinasi kedua aktifitas ini disebabkan oleh dua hal
yaitu
/ 2ormonal Nat lemak yang terdapat pada makanan setelah sampai duodenum akan
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
21/35
merangsang mukosa sehingga hormon Cholecystokinin akan terlepas. 2ormon ini
yang paling besar peranannya dalam kontraksi kandung empedu.
/ Aeurogen 9timulasi *agal yang berhubungan dengan fase Cephalik dari sekresi cairan
lambung atau dengan refleks intestino/intestinal akan menyebabkan kontraksi darikandung empedu.
/ -angsangan langsung dari makanan yang masuk sampai ke duodenum dan mengenai
9phincter ddi. 9ehingga pada keadaan dimana kandung empedu lumpuh, cairan
empedu akan tetap keluar walaupun sedikit.
#engosongan empedu yang lambat akibat gangguan neurologis maupun hormonal
memegang peran penting dalam perkembangan inti batu1.
Em"e%u
"mpedu secara primer terdiri dari air, lemak organic dan elektrolit yang secara normal
disekresi oleh hepatosit. 5aram empedu, lesitin, dan kolesterol merupakan komponen terbesar
&%) cairan empedu. 9isanya adalah bilirubin, asam lemak, dan garam anorganik. 5aram
empedu adalah steroid yang dibuat oleh hepatosit dan berasal dari kolesterol. #engaturan
produksinya dipengaruhi mekanisme umpan balik yang dapat ditingkatkan sampai ' kali
produksi normal kalau diperlukan.
enurut 5uyton O2all, 17 empedu melakukan dua fungsi penting yaitu
/ "mpedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak, karenaasam empedu membantu mengemulsikan partikel/partikel lemak yang besar menjadi
partikel yang lebih kecil dengan bantuan en@im lipase yang disekresikan dalam getah
pancreas serta asam empedu membantu transpor dan absorpsi produk akhir lemak
yang dicerna menuju dan melalui membran mukosa intestinal.
/ "mpedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan
yang penting dari darah, antara lain bilirubin, suatu produk akhir dari penghancuran
hemoglobin, dan kelebihan kolesterol yang di bentuk oleh sel/ sel hati.
+.5. Pa!genesis Pem$en!ukan Ba!u Em"e%u
!atu empedu hampir selalu dibentuk dalam kandung empedu dan jarang pada saluran
empedu lainnya dan diklasifikasikan berdasarkan bahan pembentuknya. "tiologi batu empedu
masih belum diketahui dengan sempurna, akan tetapi, faktor predisposisi yang paling penting
tampaknya adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu,
stasis empedu dan infeksi kandung empedu. #erubahan susunan empedu mungkin merupakan
yang paling penting pada pembentukan batu empedu, karena terjadi pengendapan kolesterol
dalam kandung empedu. 9tasis empedu dalam kandung empedu dapat meningkatkan
supersaturasi progesif, perubahan susunan kimia, dan pengendapan unsur tersebut. =nfeksi
bakteri dalam saluran empedu dapat berperan sebagian dalam pembentukan batu, melalui
peningkatan dan deskuamasi sel dan pembentukan mucus.
9ekresi kolesterol berhubungan dengan pembentukan batu empedu. #ada kondisi yang
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
22/35
abnormal, kolesterol dapat mengendap, menyebabkan pembentukan batu empedu. !erbagai
kondisi yang dapat menyebabkan pengendapan kolesterol adalah terlalu banyak absorbsi air
dari empedu, terlalu banyak absorbsi garam/garam empedu dan lesitin dari empedu, terlalu
banyak sekresi kolesterol dalam terlalu banyak sekresi kolesterol dalam empedu, ?umlah
kolesterol dalam empedu sebagian ditentukan oleh jumlah lemak yang dimakan karena sel/selhepatik mensintesis kolesterol sebagai salah satu produk metabolisme lemak dalam tubuh.
>ntuk alasan inilah, orang yang mendapat diet tinggi lemak dalam waktu beberapa tahun,
akan mudah mengalami perkembangan batu empedu.
!atu kandung empedu dapat berpindah kedalam duktus koledokus melalui duktus
sistikus. idalam perjalanannya melalui duktus sistikus, batu tersebut dapat menimbulkan
sumbatan aliran empedu secara parsial atau komplet sehingga menimbulkan gejalah kolik
empedu. Kalau batu terhenti di dalam duktus sistikus karena diameternya terlalu besar atau
tertahan oleh striktur, batu akan tetap berada disana sebagai batu duktus sistikus.
6*ni 9ali tahun 18( membagi batu empedu berdasarkan komponen yang terbesar
yang terkandung di dalamnya. 2al ini sesuai dengan pembagian dari
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
23/35
a. Dase 9upersaturasi
Kolesterol, phospolipid &lecithin) dan garam empedu adalah komponen yang tak
larut dalam air. Ketiga @at ini dalam perbandingan tertentu membentuk micelle yang mudah
larut. i dalam kandung empedu ketiganya dikonsentrasikan menjadi lima sampai tujuhkali lipat. #elarutan kolesterol tergantung dari rasio kolesterol terhadap lecithin dan garam
empedu, dalam keadaan normal antara 1 ' sampai 1 +. #ada keadaan supersaturasi
dimana kolesterol akan relatif tinggi rasio ini bisa mencapai 1 1+. #ada rasio seperti ini
kolesterol akan mengendap.(Kadar kolesterol akan relatif tinggi pada keadaan sebagai
berikut
/ #eradangan dinding kandung empedu, absorbsi air, garam empedu dan lecithin jauh lebih
banyak.
/ rang/orang gemuk dimana sekresi kolesterol lebih tinggi sehingga terjadi supersaturasi.
/ iet tinggi kalori dan tinggi kolesterol &western diet)
/ #emakaian obat anti kolesterol sehingga mobilitas kolesterol jaringan tinggi.
/ #ool asam empedu dan sekresi asam empedu turun misalnya pada gangguan ileum
terminale akibat peradangan atau reseksi &gangguan sirkulasi enterohepatik).
/ #emakaian tablet K! &estrogen) sekresi kolesterol meningkat dan kadar
chenodeo3ycholat rendah, padahal chenodeo3ycholat efeknya melarutkan batu
kolesterol dan menurunkan saturasi kolesterol. #enelitian lain menyatakan bahwatablet K! pengaruhnya hanya sampai tiga tahun.
b. Dase #embentukan inti batu
=nti batu yang terjadi pada fase == bisa homogen atau heterogen. =nti batu heterogen
bisa berasal dari garam empedu, calcium bilirubinat atau sel/sel yang lepas pada
peradangan. =nti batu yang homogen berasal dari kristal kolesterol sendiri yang menghadap
karena perubahan rasio dengan asam empedu.
c. Dase pertumbuhan batu
>ntuk menjadi batu, inti batu yang sudah terbentuk harus cukup waktu untuk bisa
berkembang menjadi besar. #ada keadaan normal dimana kontraksi kandung empedu
cukup kuat dan sirkulasi empedu normal, inti batu yang sudah terbentuk akan dipompa
keluar ke dalam usus halus. !ila konstruksi kandung empedu lemah, kristal kolesterol yang
terjadi akibat supersaturasi akan melekat pada inti batu tersebut.
2al ini mudah terjadi pada penderita iabetes ellitus, kehamilan, pada pemberian
total parental nutrisi yang lama, setelah operasi trunkal *agotomi, karena pada keadaan
tersebut kontraksi kandung empedu kurang baik. 9ekresi mucus yang berlebihan dari
mukosa kandung empedu akan mengikat kristal kolesterol dan sukar dipompa keluar.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
24/35
Ba!u $i#iru$in7Ba!u "igmen
!atu bilirubin Epigmen biasanya terjadi akibat proses hemolitik atau infestasi ".Coli
atau ascaris lumbricoides ke dalam empedu yang dapat mengubah bilirubin bebas yang
mungkin dapat menjadi Kristal kalsium bilirubin. &kapita selekta)
!atu bilirubin dibagi menjadi dua kelompok
a. !atu Calcium bilirubinat &batu infeksi)
b. !atu pigmen murni &batu non infeksi)
#embentukan batu bilirubin terdiri dari ' fase
a. 9aturasi bilirubin
#ada keadaan non infeksi, saturasi bilirubin terjadi karena pemecahan eritrosit yang
berlebihan, misalnya pada malaria dan penyakit 9icklecell. #ada keadaan infeksi saturasi
bilirubin terjadi karena kon*ersi konjugasi bilirubin menjadi unkonjugasi yang sukar larut.
Kon*ersi terjadi karena adanya en@im b glukuronidase yang dihasilkan oleh "scherichia
Coli.
b. #embentukan inti batu
#embentukan inti batu selain oleh garam/garam calcium dan sel bisa juga oleh
bakteri, bagian dari parasit dan telur cacing.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
25/35
+.9. Fak!r )esik
Kolelitiasis dapat terjadi dengan atau tanpa faktor resiko. Aamun, semakin banyak
faktor resiko, semakin besar pula kemungkinan untuk terjadinya kolelitiasis. Daktor resiko
tersebut antara lain
1. 5enetik
!atu empedu memperlihatkan *ariasi genetik. Kecenderungan membentuk batu
empedu bisa berjalan dalam keluarga 1. i negara !arat penyakit ini sering dijumpai,
di >96 1/' % laki/laki dewasa menderita batu kandung empedu. !atu empedu lebih
sering ditemukaan pada orang kulit putih dibandingkan kulit hitam. !atu empedu juga
sering ditemukan di negara lain selain >96, Chili dan 9wedia.
1. >mur
>sia rata/rata tersering terjadinya batu empedu adalah (/$ tahun. 9angat sedikit
penderita batu empedu yang dijumpai pada usia remaja, setelah itu dengan semakin
bertambahnya usia semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan batu empedu,
sehingga pada usia tahun kemungkinannya adalah satu dari tiga orang.
1. ?enis Kelamin
!atu empedu lebih sering terjadi pada wanita dari pada laki/laki dengan perbandingan
( 1. i >96 1/ ' % laki/laki dewasa menderita batu kandung empedu, sementara
di =talia ' % wanita dan 1( % laki/laki. 9ementara di =ndonesia 9ementara di=ndonesia jumlah penderita wanita lebih banyak dari pada laki/laki.
1. besitas
#ada orang yang mengalami obesitas dengan indeks massa tubuh &!=) tinggi maka
kadar kolesterol dalam kandung empedu sangat tinggi sehingga akan menurunkan
garam empedu dan mengurangi kontraksi atau pengososnagn kandung empedu.
1. akanan
=ntake rendah klorida, kehilangan berat badan yang cepat mengakibatkan gangguanterhadap unsure kimia empedu dan dapat menyebabkan penurunan kontraksi kandung
empedu.
1. 6ktifitas Disik
Kurangnya aktifitas fisik berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya
kolelitiasis.
1. -iwayat Keluarga
rang dengan riwayat keluarga kolelitiasis mempunyai resiko lebih besar.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
26/35
1. Autrisi intra*ena jangka lama
Autrisi =M dalam janggka lama mengakibatkan kandung empedu tidak terstimulasi
untuk berkontraksi, karena tidak ada makananEnutrisi yang melewati intestinal.
9ehingga resiko untuk terbentuknya batu menjadi meningkat dalam kandung empedu.
+.:. Mani&es!asi k#inis
5ejala utama pada kolelitiasis tanpa komplikasi adalah kolik bilier, yang disebabkan
oleh obstruksi collum kandung empedu akibat adanya batu.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
27/35
5ambar +.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
28/35
5ambar (. bstruksi batu pada gallbladder dan manifestasi klinis
Koledokolitiasis sering menimbulkan masalah yang sangat serius karena komplikasi
mekanik dan infeksi yang mungkin mengancam nyawa. !atu duktus koledokus disertai
dengan bakterobilia dalam 7$% persen pasien serta dengan adanya obstruksi saluran empedu,
dapat timbul kolangitis akut. "pisode parah kolangitis akut dapat menyebabkan abses hati.
igrasi batu empedu kecil melalui ampula Materi sewaktu ada saluran umum diantara duktus
koledokus distal dan duktus pankreatikus dapat menyebabkan pankreatitis batu empedu.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
29/35
/ >ltrasonografi &>95)
#enggunaan >95 dalam mendeteksi batu di saluran empedu sensiti*itasnya sampai
8 % dan spesifitas 7,7 %. Keuntungan lain dari pemeriksaan cara ini adalah
mudah dikerjakan, aman karena tidak infasif dan tidak perlu persiapan khusus.itambah pula bahwa >95 dapat dilakukan pada penderita yang sakit berat, alergi
kontras, wanita hamil dan tidak tergantung pada keadaan faal hati. itinjau dari
berbagai segi keuntungannya, pemeriksaan >95 sebaiknya dipakai sebagai langkah
pemeriksaan awal. engan pemeriksaan ini bisa ditentukan lokasi dari batu
tersebut, ada tidaknya radang akut, besar batu, jumlah batu, ukuran kandung
empedu, tebal dinding, ukuran C! &Common !ile uct) dan jika ada batu
intraduktal.
5ambar $. 2asil >95 pada pasien kolelitiasis
/
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
30/35
5ambar :. Kolesistografi pada kandung empedu
+.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
31/35
Q #ankreatitis 6kut
!atu saluran empedu &!9") kecil dapat masuk ke duodenum spontan tanpa
menimbulkan gejala atau menyebabkan obstruksi temporer di ampula *ateri sehingga timbul
pankreatitis akut dan lalu masuk ke duodenum &gallstone pancreatitis). !9" yang tidak keluarspontan akan tetap berada dalam saluran empedu dan dapat membesar. 5ambaran klinis
koledokolitiasis didominasi penyulitnya seperti ikterus obstruktif, kolangitis dan pankreatitis8.
+.*=. Pena!a#aksanaan K#e#i!iasis
A. Tin%akan "era!i&
1. Kolesistektomi
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
32/35
kemungkinan besar terjadinya batu lagi kalau tidak diikuti dengan kolesistektomi.
B. Tin%akan nn "era!i&
1.
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
33/35
beberapa kriteria mengingat faktor efektifitas dan keamanannya.
1. Kriteria unich
/
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
34/35
gangguan pencernaan makanan juga harus dihindarkan'.
Kadang/kadang penderita batu kandung empedu sering menderita konstipasi, maka
diet dengan menggunakan buah/buahan dan sayuran yang tidak mengeluarkan gas akan
sangat membantu.
9yarat/syarat diet pada penyakit kandung empedu yaitu
/ -endah lemak dan lemak diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna.
/ Cukup kalori, protein dan hidrat arang. !ila terlalu gemuk jumlah kalori dikurangi.
/ Cukup mineral dan *itamin, terutama *itamin yang larut dalam lemak.
/ =, ?akarta.
8. 9herlock. 9, ooley ?. isease of the 0i*er and !iliary 9istem th. ed. 0ondon
!lackwell 9cientific #ublication, 1+.
. Dahriyanti, =sma. '. -eferatKolelitiasis.KK !agian !edah -9># ataram/DK
-
8/9/2019 kolangitis, kolesistitis
35/35
>A-6
1. Aasrullah 6. '. 0aporan KasusKoledokolitiasis. KK !agian !edah -9>#
ataram/DK >A-6
Dungsi utama kandung empedu adalah menyimpan dan memekatkan empedu.
Kandung empedu mampu menyimpan sekitar ($ ml empedu yang dihasilkan hati. "mpedu
yang dihasilkan hati tidak langsung masuk ke duodenum, akan tetapi setelah melewati duktus
hepatikus, empedu masuk