komisi pembimbing · 2020. 12. 4. · pendahuluan latar belakang produksi tahun 2016 293.293 ton,...

33
PROGRAM STUDI ILMU AKUAKULTUR PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2020 Komisi Pembimbing: Dr. Ir. Eddy Supriyono, M.Sc Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si Prof. Dr. Ir. Ridwan Affandi, DEA Dr. Ir. Yani Hadiroseyani, M.M EKO HARIANTO C161160 161 KINERJA PRODUKSI ELVER IKAN SIDAT (Anguilla bicolor bicolor) DENGAN DEBIT AIR BERBEDA PADA VERTICAL SHOWER AQUACULTURE SYSTEM

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PROGRAM STUDI ILMU AKUAKULTUR

    PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2020

    Komisi Pembimbing:

    Dr. Ir. Eddy Supriyono, M.ScDr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si

    Prof. Dr. Ir. Ridwan Affandi, DEADr. Ir. Yani Hadiroseyani, M.M

    EKO HARIANTO

    C161160161

    KINERJA PRODUKSI ELVER IKAN SIDAT (Anguilla bicolor bicolor) DENGAN

    DEBIT AIR BERBEDA PADA VERTICAL SHOWER AQUACULTURE SYSTEM

  • PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Produksi tahun 2016 293.293 ton, 2017 &2018 sebesar 260.000 ton & 269.000 ton (FAO 2018; 2020) Ekspor ikan sidat Indonesia tahun 2018 13.054 ton dan meningkat 2019 61.691 ton (BKIPM 2019) Harga dalam negeri, ukuran konsumsi Rp 130.000-Rp 180.000/kg, benih (glass eel) Rp 1.500.000-

    Rp 3.000.000/kg (Affandi 2015) harga sidat Ekspor ke jepang Rp. 1.5-2 jt /kg (KKP, 2016)

    Ekonomis

    Kaya protein, vitamin D dan E serta mikroprotein (napitupulu dan budi 2011). Ikan sidat juga mengandung berbagai asam lemak tidak jenuh termasuk EPA dan DHA. Kandungan EPA dan DHA ikan sidat segar sebesar 1, 15% dan 5, 16%, sedangkan pada ikan sidat

    dalam produk olahan kabayaki adalah 0, 70% dan 1, 29% (widyasari 2013).

    kandungan gizi tinggi

    Teknologi Pendederan & Pembesaran

    (Kolam air tenang, air deras, resirkulasi, flow through)

    Teknologi BudidayaPotensi ikan sidat di indonesia

    tinggi (jenis dan kelimpahan)

    Potensi

  • Fase Budidaya Ikan Sidat

    Pembesaran Pendederan IIIPendederan IPenangkapan

    benih GE

    Glass eel 0,2

    gekor-1

    mencapai 2-3

    gekor-1 (elver)

    selama

    2-3 bulan

    Pemasaran

    Suitha, 2008

    Pendederan II

    Elver 3 gekor-1

    mencapai 10

    gekor-1 (elver)

    selama

    3-4 bulan

    Elver 10 gekor-1

    mencapai 20-50

    gekor-1 selama

    3-4 bulan

    Sidat ukuran

    20-50 gekor-1

    mencapai >200

    gekor-1 selama

    4-6 bulan

    Lokal dan

    ekspor

  • Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor)

    Budidaya saat ini Budidaya masa depan

    Terpusat di daerah remot

    Boros air dan pakan

    Pendederan dan

    pembesaran Ancaman

    keterbatasan air

    Ancaman keterbatasan

    lahan

    Bergantung stok alam

    Teknologi pendederan elver ikan sidat pada

    vertical shower aquaculture system

    Sistem pemeliharaan

    vertikal

    Sistem resirkulasi dengan

    volume air sedikit

    Teknologi budidaya ikan

    sidat masa depan: hemat

    lahan, hemat air dan

    central market oriented

    Kerangka Pikir

    Urban akuakultur

    Tahap III.

    Pemeliharaan ikan sidat

    dengan tinggi air

    berbeda (hemat air)

    pada sistem akuakultur

    vertikal

    Tahap IV.

    Pemeliharaan ikan

    sidat dengan debit

    air berbeda pada

    vertical shower

    aquaculture

    sistem

    Tahap I.

    Pemeliharaan ikan sidat pada sistem

    berbeda (lembab, kering dan basah.

    Tahap II.

    Ketahanan ikan sidat di luar media air

    (serapan oksigen udara melalui kulit dan

    insang serta respons fisiologis

  • The Use of Water Exchange for Feeding Rate and Growth Promotion of Shortfin Eel Anguilla bicolor bicolor In Recirculating Water System

    The use of different water volume to measure the growth and survival rates of Anguilla bicolor caught from Nusawungu riverines, Cilacap, Indonesia

    N Taufiq-Spj et al. 2017, 2020

    1

    Kinerja produksi dan respons fisiologis elver ikan sidat Anguilla bicolor bicolor McClelland, 1844 yang dipelihara dengan sistem basah,

    lembap, dan kering

    Harianto et al. 2020

    2

    Sea-cage culture of the spiny lobster Jasus edwardsii in New Zealand

    Jeffs dan James2001

    3

    PENELITIAN IKAN SIDAT SEBELUMNYA

    Mud crab aquaculture A practical manual

    Shelley dan Lovatelli 2011

    4

    Pertumbuhan dan respons fisiologis ikan sidat Anguilla bicolor yang dipelihara pada volume air 48-120 L

    Affandi et al. 2013; Harianto et al. 2014; Diansyah et al. 2014; Handajani et al. 2018; Scabra et al. 2016

    5

    Vertical aquaculture system

    Touliatos et al. 2016; Muller et al. 2017; Al-Kodmany 2018; Khandaker dan Kotzen 2018

    6

  • Tujuan Penelitian

    Mengevaluasi pengaruh debit air pada

    pemeliharaan ikan sidat (A. bicolor bicolor) pada

    Vertical Shower Aquaculture System (VERSAS)

    terhadap kinerja produksi dan respons fisiologis.

  • Waktu : Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober-

    Desember 2019

    Tempat : Laboratorium Teknik Produksi & Manajemen Akuakultur

    Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu

    Kelautan Institut Pertanian Bogor.

    1. Analisis darah:

    *Kimia Darah di Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, IPB University

    *Hematololgi dan Histologi di Laboratorium Kesehatan Ikan BDP FPIKIPB

    2. Analisis fisik-kimiawi air di Laboratorium Lingkungan Akuakultur FPIK IPB

    METODE

  • Rancangan percobaan

    Rancangan Acak Lengkap (RAL) tiga perlakuan debit air dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga ulangan.

    A

    0.025 L/d

    B

    0.03 L/d

    C

    0.05 L/d

    D

    0.01 L/d

  • Penebaran

    benih

    Pengolahan

    data

    Prosedur

    Penelitian

    Pemeliharaan

    Persiapan

    wadah

  • PERSIAPAN WADAH

    Pembuatan konstruksi sistem rak bertingkat

    Pembuatan shower dan outlet wadah

    Persiapan sistem resirkulasi dan penyusunan wadah

    Pengisian Air dan pemberian garam (salinitas 3 ppt )

    Stabilisasi sistem selama 3 hari

  • 1

    2 34

    5

    6

    89

    9

    9

    DISAIN VERTICAL SHOWER AQUACULTURE SYSTEM (VERSAS)

    5

    77

    Tampak depan

    Tampak belakang

    Tampak samping

    Tampak atas

  • DISAIN VERTICAL SHOWER AQUACULTURE SYSTEM (VERSAS)

    Keterangan:

    1. Rangka utama wadah

    2. Wadah pemeliharaan ikan

    3. Pipa distribusi air

    4. Unit filter

    5. Tatakan air ke saluran pembuangan

    6. Saluran Inlet (shower)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    5 4

    6

    2

  • Spesifikasi Penggunaan bahan penyusun VERSAS

    No Komponan Bahan Ukuran

    1 Rangka Penyangga Kayu Reng 3x42 Rel Besi Besi 10 mm3 Wadah Penelitian Wadah plastik 68 cm × 47 cm × 39 cm4 Pipa distribusi air Pipa PVC 3/4 inci5 Stop Keran PVC 3/4 inci6 Saluran inlet 3/4 inci

    1. Dop pipa PVC 2.5 inci2. Sambungan pipa PVC 2.5 inci ke 3/4 inci

    7 Pipa Sekat dasar PVC 1/2 inci8 Tatakan air Plastik9 Unit Filter

    1. Akuarium Kaca 100 cm x 50 cm x 40 cm 2. Bahan Filter kapas sintetis

    Pasir dan batu kerikilzeolit dan karbon aktifbio ring dan bio ball

    10 Pompa celup 3 unit 100 watt11 Pipa saluran primer PVC 1/2 inci12 Pipa Outlet PVC 3 inci

  • PEMELIHARAAN

    1. Jenis : Pakan komersial (kadar protein 45%)

    2. Bentuk pakan: pasta

    3. FR : 3-5 %

    4. Feeding time : 07.00, 12.00, dan 17.00 WIB

    Pengelolaan pakan

    2 Hari Ke-4

    Masa Adaptasi

    0 1531 40 45 6020 30

    Penebaran (perlakuan) dan

    sampling data awal (H0)

    (ikan, darah dan air)

    Sampling 1

    (ikan, darah dan air)

    Sampling 2

    (ikan, darah dan air)

    Sampling 3

    (ikan, darah dan air)

    Sampling 4

    (ikan, darah (dan air)

    50

  • Parameter Uji

    • Tingkat kelangsungan hidup/SR, laju pertumbuhan spesifik bobot/LPSb, laju pertumbuhan mutlak/LPM, laju pertumbuhan mutlak biomassa/LPMB, konversi pakan/KP, koefisien keragaman bobot/KKb), tingkat konsumsi oksigen/TKO data diambil dengan pengukuran bobot selama periode sampling.

    Kinerja produksi

    • Glukosa darah/GD, total protein/TP, total kolesterol/TC, total trigliserida/TG, Serum Glutamic Pyruvic Transaminase/SGPT, Serum Glutamic OxaloaceticTransaminase/SGOT, dan alkaline phosphatase/ALP), pengukuran dilakukan menggunakan alat blood chemical analyzer dari ARKRAY (SPOTCHEM-EZ sp 4430)yang dilengkapi dengan paper test indikator

    Kimia Darah

    • Sel darah merah/SDM, sel darah putih/SDP (Blaxhall dan Daisley 1973), hemoglobin/Hb (Wedemeyer dan Yasutake 1977) dan hematokrit/Ht (Anderson dan Siwicki 1993)

    Gambaran darah

    • Parameter histologi insang dan kulit dilakukan dengan perwarnaan Hematoxylin-Eosin (HE) (Angka et al. 1990), pengamatan dilakukan dengan mikroskop binokuler pada perbesaran 40x

    Histologi

    • Parameter kualitas air yang meliputi suhu, pH dan oksigen terlarut (DO), TAN, amonia, nitrit dan alkalinitas (APHA 2006)Kualitas air

  • Analisis Data

    Data kinerja produksi, kimia darah dan gambaran darah disajikandengan nilai rata-rata dengan standar deviasinya, data tersebut

    dianalisis dengan Analisis ragam (ANOVA) pada tingkat kepercayaan

    95% menggunakan program SPSS Versi 22.0

    Perbedaan antar perlakuan di uji lanjut dengan uji Duncan Analisis histologi disajikan dalam bentuk gambar dan dianalisis secara

    deskriptif. Parameter kualitas air disajikan dalam bentuk tabel dengan

    nilai kisaran dan dianalisis secara deskriptif

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tabel 1 Kinerja produksi elver ikan sidat (A. bicolor bicolor) yang dipelihara pada VERSAS dengan

    perlakuan debit air berbeda selama 60 hari masa pemeliharaa

    Perlakuan tidak mempengaruhi semua parameter kinerja produksi. SR=tingkat kelangsungan hidup, LPSb=laju pertumbuhan spesifik bobot, LPM=laju pertumbuhan mutlak, LPMB= laju pertumbuhan mutlak biomassa, KP= konversi pakan, KKb= koefisien keragaman bobot, TKO= tingkatkonsumsi oksigen.1Affandi et al. 2013; Samsundari dan Wirawan 2013; Harianto et al. 2014; Diansyah et al. 2014; Taufiq-Spj et al. 2020, 2Affandi et al. 2013; Hariantoet al. 2014; Diansyah et al. 2014; Handajani et al. 2018, 3Affandi et al. 2013; Scabra et al. 2016, 4Karipoglou dan Nathanailides 2009; Handajani et al.2018; 5Harianto et al. 2014; Diansyah et al. 2014; Scabra et al. 2016, 6Saputra et al. 2016; Fekri et al. 2018

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    Perkembangan bobot rata-rata elver ikan sidat Anguilla bicolor bicolor selama 60 hari masa pemeliharaan

    pada perlakuan debit air 0.025 Ld-1 (A), 0.03 Ld-1 (B), 0.05 Ld-1 (C), 0.1 Ld-1 (D) berbeda selama 60 hari masa

    pemeliharaan

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tabel 2 Kimia darah elver ikan sidat (A. bicolor bicolor) yang dipelihara pada VERSAS dengan

    perlakuan debit air berbeda selama 60 hari masa pemeliharaan

    Nilai disajikan dalam bentuk nilai rata-rata±simpangan baku; huruf tika atas yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbedanyata (P >0,05 pada taraf 5% (uji lanjut Duncan); GD= glukosa, TP= total protein, TC= total kolesterol, TG= total trigliserida, SGPT= SerumGlutamic Pyruvic Transaminase, SGOT= Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, ALP = alkaline phosphatase.1Rahardjo et al. 2011; Arthanari dan Dhanapalan 2016; Fazio et al. 2013; Fekri et al. 2018, 2Siddiqui 1977; Mlay et al. 2007; Sancho et al.2017; Tan et al. 2018; Refaey and Li 2018, 3Erlacher-Reid et al. 2011, 4Tan et al. 2018, 5Sripriya et al. 2015; Tan et al. 2018

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tabel 3 Gambaran darah elver ikan sidat elver (A. bicolor bicolor) yang dipelihara pada VERSAS

    dengan perlakuan debit air berbeda selama 60 hari masa pemeliharaan

    Nilai disajikan dalam bentuk nilai rata-rata±simpangan baku; huruf tika atas yang sama pada baris yang samamenunjukkan tidak berbeda nyata (P >0,05 pada taraf 5% (uji lanjut Duncan); SDM= Sel Darah Merah, SDP= Sel DarahPutih, Hb= hemoglobin, Ht= hematokrit.1Setiawati et al. 2007; Andayani et al. 2009; Fekri et al. 2014, 2Affandi dan Tang 2002, 3Setiawati et al. 2007; Fekri et al.2014, 4Ren et al. 2005; Van Geinekken et al. 2005 Snieszko et al. 1960; Fekri et al. 201

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    Gambar 1 Histologi insang dan kulit elver ikan sidat (A. bicolor bicolor) yang dipelihara selama 60 hari masa

    pemeliharaan pada debit air (DA) berbeda, A = DA 0,025 L s-1, B = DA 0,03 L s-1, C = DA 0,05 L s-1 dan

    D = DA 0,1 L s-1. H: hiperplasia, F: fusi lamela, EE: erosi epidermis, pewarnaan HE 40x skala = 50 μm.

    Histologi insang dan kulit

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tabel 4 Kualitas air media pemeliharaan elver ikan sidat (A. bicolor bicolor) yang dipelihara pada

    VERSAS dengan perlakuan debit air berbeda selama 60 hari masa pemeliharaan.

    1Luo et al. (2013); Fekri et al. (2018), 2Tseng dan Wu (2004); Ritonga (2014), 3Herianti (2005), 4Timmons et al. (2002).5Samsundari dan Wirawan (2013), 6KKP (2011), 7Chaudhary dan Pillai (2008)

  • SIMPULAN SARAN

    Secara umum debit air yang berbeda pada pemeliharaan ikan sidat (A. bicolor bicolor) pada

    vertical shower aquaculture system (VERSAS) menghasilkan respons fisiologis dan kinerja produksi

    yang sama baiknya antar perlakuan. Debit air optimal untuk pemeliharaan tersebut sebesar 0,1 L

    s-1 karena nilai glukosa darah terbaik dibandingkan perlakuan lainnya.

    SIMPULAN

    Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait penerapan VERSAS pada ikan

    sidat dengan peningkatan padat tebar.

    SARAN

  • Apartemen Kepiting 4.0. Vertical Aquaculture

    Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

    (FPIK), IPB University Ancol, Jakarta Utara

  • Kementerian Keuangan RI atas BeasiswaUnggulan Dosen Indonesia (BUDI-DN)

    Dalam Negeri

    Universitas Batanghari Jambi atasdukungan materil dan moril selama

    perkuliahan

    Lab Biologi dan Science Hewan (BSH)Dept Biologi IPB University

    Rumah sakit hewan FKH IPB University

  • Affandi R, Tang UM. 2002. Fisiologi Hewan Air. Riau: Unri Pr.Affandi R, Budiardi T, Wahju RI, Taurusman AA. 2013. Pemeliharaan ikan sidat dengan sistem air bersirkulasi.

    Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 18(1): 55-60Andayani S, Marsoedi, Sanoesi E, Wilujeng AE, H Suprastiani. 2009. Profil Hematologi Beberapa Spesies Ikan

    Air Tawar Budidaya. Malang: UB Pr.Angka SL, Mokoginta I, Hamid H. 1990. Anatomi dan Histologi Banding Beberapa Ikan Air Tawar yang

    Dibudidayakan di Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat JenderalPendidikan Tinggi. Bogor: IPB Pr.

    Anderson DP, Siwicki AK. 1993. Basic Hematology and Serology for Fish Health Programs. Paper presented insecond symposium on diseases in Asian Aquaculture “Aquatic Animal Health and the Environment”.Phuket, Thailand. 25-29th October 1993. P 185-202.

    [APHA] American Public Health Association. 2006. Standard Methods for the Examination of the Water andWastewater, 2th ed. Washington DC: American Public Health Association.

    Arthanari M, Dhanapalan S. 2016. Assessment of the haematological and serum biochemical parameters of three commercially important freshwater fishes in river Cauvery Velur, Namakkal district, Tamil Nadu, India. International Journal of Fisheries and Aquatic Studies 4(1): 155-159.

  • Berg, T. and Steen, J.B. (1965). Physiological mechanisms for aerial respiration in the eel. Comp. Biochem.Physiol, 15, 469–484.

    [BKIPM] Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. 2019. BKIPM DalamAngka 2018. Jakarta: Sekretariat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan HasilPerikanan. P 676.

    Blaxhall PC, Daishley KW.1973. Routine haematological methods for use with fish blood. Journal FishBiology. 5:577-581.

    Chaudhary R, Pillai RS. 2008. Studies on the physico-chemical parameters of Sasthamcottah lake (India) withreference to suitability for aquaculture. Journal of Environmental Research and Development.2(3):402–405.

    Diansyah S, Budiardi T, Sudrajat AO. 2014. Growth performance of 3-g Anguilla bicolor bicolor at differentdensity. Journal Akuakultur Indonesia. 13(1):46-53. doi: 10.19027/jai.13.4653.

    Erlacher-Reid C, Hoffman WE, Priede M, Pulver R, Tuttle AD. 2011. Plasma Biochemistry Values of RecentlyWild-Caught Purple Mouth Moray Eels (Gymnothorax vicinus). Journal of Zoo and Wildlife Medicine.42(4):671–679.

    Fazio F, Marafioti S, Arfuso F, Piccione G, Faggio C. 2013. Comparative study of the biochemical and haematological parameters of four wild Tyrrhenian fish species. Veterinární Medicína. 58(11):576–581. doi:10.17221/7139-vetmed.

  • Fekri L, Affandi R, Budiardi T. 2014. Tingkat pemberian pakan sidat Anguilla bicolor bicolor: ukuran 1–2 g.Jurnal Akuakultur Indonesia. 13(1):21–27. doi:10.19027/jai.13.21-27.

    Fekri L, Affandi R, Rahardjo MF, Budiardi T, Simanjuntak CPH, Fauzan T, Indrayani I. 2018. The effect oftemperature on the physiological condition and growth performance of freshwater eel elver Anguillabicolor bicolor McClelland, 1844. Jurnal Akuakultur Indonesia. 17(2):181-190.doi:10.19027/jai.17.2.181-190.

    Handajani H, Widanarni, Setiawati M, Budiardi T, Sujono. 2018. Evaluation of digestibility and ammoniaexcretion of fish meal and fish silage fed to juvenile Indonesian shortfin eel (Anguilla bicolor). AACLBioflux. 11(2):495-504.

    Harianto E, Budiardi T, Sudrajat AO. 2014. Growth performance of 7-g Anguilla bicolor bicolor at differentdensity. Jurnal Akuakultur Indonesia. 13(2):120–131. doi: 10.19027/jai.13.120-131.

    Herianti I. 2005. Rekayasa lingkungan untuk memacu perkembangan ovarium ikan sidat Anguilla bicolor.Jurnal Oseanologi Limnologi Indonesia. 37:25–41.

    Jeffs AG, James P. 2001. Sea-cage culture of the spiny lobster Jasus edwardsii in New Zealand. Journal of Marine and Freshwater Research. 52:1419-1424. doi:10.1071/MF01064

    https://www.researchgate.net/deref/http:/dx.doi.org/10.19027/jai.13.21-27https://doi.org/10.19027/jai.17.2.181-190https://doi.org/10.19027/jai.13.120-131https://doi.org/10.1071/MF01064

  • [FAO] Food and Agriculture Organization. 2018. FAO Yearbook, Fishery and Aquaculture Statistic. Rome (IT).p 108.

    [FAO] [Food and Agriculture Organization. 2020. FAO Yearbook, Fishery and Aquaculture Statistic. Rome (IT).p 110.

    Karipoglou C, Nathanailides C. 2009. Growth rate and feed conversion efficiency of intensively cultivatedEuropean eel (Anguilla Anguilla L.). International Journal of Fisheries and Aquaculture. 1(1):11-13.

    [KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2011. Panduan Budidaya Ikan Sidat. Jakarta: Pusat penyuluhankelautan dan perikanan.

    [KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2016. Teknologi nanobubble tingkatkan pertumbuhan ikan sidat.[Internet]. [diunduh Mei 2018]. Tersedia pada: http://kkpnews.kkp.go.id/index.php /teknologi-nanobubble-tingkatkan-pertumbuhan-ikan-sidat/.

    Luo M, Guan R, Li Z, Jin H. 2013. The effects of water temperature on the survival, feeding, and growth of thejuveniles of Anguilla marmorata and Anguilla bicolor pacifica. Aquaculture. 400-401:61-64.doi:10.1016/j.aquaculture.2013.03.003.

    Methling C. 2015. Cardio-respiratory Physiology of the European Eel (Anguilla anguilla) in Extreme Environments. Marine Biological Section, Department of Biology PhD School of Science, Faculty of Science, University of Copenhagen Denmark.

    https://www.researchgate.net/deref/http:/dx.doi.org/10.1016/j.aquaculture.2013.03.003

  • Mlay PS, Seth M, Balthazary ST, Chibunda RT, Phiri ECJH, Balemba OB. 2007. Total plasma proteins and hemoglobin levelsas affected by worm burden in freshwater fish in Morogoro, Tanzania. Livestock Research for Rural Development19(2): 1-8.

    Napitupulu RJ, Budi H. 2011. Pengolahan Ikan Sidat. Jakarta: Sekolah Tinggi Perikanan.Nhan HT, Tai NT, Liem PT, Ut VN, Ako H. 2018. Effects of different stocking densities on growth performance of Asian

    swamp eel Monopterus albus, water quality and plant growth of watercress (Nasturtium officinale) in an aquaponicrecirculating system. Aquaculture. 503:96-104. doi:10.1016/j.aquaculture.2018.12.067.

    Rahardjo MF, Sjafei DS, Affandi R, Sulistiono. 2011. Ikhtiology. Bandung: Lubuk Agung.Ren T, Koshio S, Teshima SI, Ishikawa M, Alam MdS, Jr AP, Moe YY. 2005. Optimum Dietary Level of L-ascorbic Acid for

    Japanese Eel, Anguilla japonica. Journal of the World Aquaculture Society. 36(4):437–443. doi:10.1111/j.1749-7345.2005.tb00391.x.

    Refaey MM, Li, D. 2018. Transport Stress Changes Blood Biochemistry, Antioxidant Defense System, and Hepatic HSPsmRNA Expressions of Channel Catfish Ictalurus punctatus. Frontiers in Physiology.9:1628. doi:10.3389/fphys.2018.01628.

    Ritonga T. 2014. The response of eel fish seed Anguilla bicolor bicolor to the degree of acidity (pH). [Thesis]. Bogor: InstitutPertanian Bogor.

    Samsundari S, Wirawan GA. 2013. Analisis penerapan biofilter dalam sistem resirkulasi terhadap mutu kualitas air budidayaikan sidat Anguilla bicolor. Jurnal Gamma. 8(2):86-97.

    Sancho E, Andreau Ó, Villarroel MJ, Fernández-Vega C, Tecles F, Martínez-Subiela S, Ceron JJ, Ferrando MD. 2017. European eel (Anguilla anguilla) plasma biochemistry alerts about propanil stress. Journal of Pesticide Science. 42(1):7–15. doi:10.1584/jpestics.d16-062.

  • Scabra AR, Budiardi T, Djokosetiyanto D. 2016. Production performance of Anguilla bicolor bicolor with the addition ofCaCO3 into culture media. Jurnal Akuakultur Indonesia. 15(1):1-7. doi:10.19027/jai.15.1.7.

    Shelley C, Lovatelli A. 2011. Mud crab aquaculture – A practical manual. FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper.No. 567. Rome. 78 pp.

    Siddiqui N. 1977. Seasonal, size and comparative study of plasma proteins of four air breathing freshwater fishes. IndianAcad. Sci. 85(6):384-390.

    Snieszko SF. 1960. Microhematocrit As a Tool in Fishery Research and Management. Retrieved from Washington: Fish andWildlife Service.

    Sripriya R, Kumar K, Rajendran K. 2015. Seasonal Variation of Serum Enzymes of Indian Freshwater Eel Anguila bicolor(Mcclelanand). International Journal of Fisheries and Aquatic Studies. 3(2):50-54.

    Tan C, Sun D, Tan H, Guozhi W, Xiaoling L. 2018. Effects of Stocking Density on Growth, Body Composition, DigestiveEnzyme Levels and Blood Biochemical Parameters of Anguilla marmorata in a Recirculating Aquaculture System.Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences. 18(1):19-16. doi: 10.4194/1303-2712-v18_1_02.

    Taufiq-Spj N., Sunaryo S., Wirasatria A., Sugianto D.N., 2017 The Use of Water Exchange for Feeding Rate and GrowthPromotion of Shortfin Eel Anguilla bicolor bicolor In Recirculating Water System. IOP Conf. Ser: Earth Environ.Sci 55 012015.

    Taufiq-Spj N., Hutabarat J., Trianto A., Wirasatria A., Indarjo A., Suryono S., Ario R., Pratikto I., 2020 The use of different water volume to measure the growth and survival rates of Anguilla bicolor caught from Nusawungu riverines, Cilacap, Indonesia. AACL Bioflux 13(3):1473-1482.

  • Timmons MB, Ebeling JM, Wheaton FW, Summerfelt ST, Vinci BJ. 2002. Recirculating Aquaculture Systems.2th ed. Ithaca, NY, USA: Cayuga Aqua Ventures.

    Tseng KF, Wu KL. 2004. The ammonia removal cycle for a submerged biofilter used in a recirculating eelculture system. Aquacultural Engineering. 31(1-2):17–30. doi: 10.1016/j.aquaeng.2003.12.002.

    Van Ginneken V, Ballieux B, Willemze R, Coldenhoff K, Lentjes E, Antonissen E, Haenen O, Van den ThillartVG. 2005. Hematology patterns of migrating European eels and the role of EVEX virus. ComparativeBiochemistry and Physiology Part C: Toxicology and Pharmacology. 140(1):97–102.doi: 10.1016/j.cca.2005.01.011.

    Wahyudi, H., Affandi, R., Hariyadi, S., 2015. Response of eel seed Anguilla bicolor bicolor to ammonia (NH3)on the maintenance media. [Thesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

    Wedemeyer GA, Yasutake WT. 1977. Clinical methods for the assessment of the effect environmental stres onfish health. USA: Department of Interior Fish and Wildlife Service Technical Paper 89: 1–17.

    Widyasari RAHE, Kusharto CM, Wiryawan B, Wiyono ES, Suseno SH. 2013. Pemanfaatan limbah ikan sidat Indonesia Anguilla bicolor sebagai tepung pada industri pengolahan ikan di Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Jurnal Gizi dan Pangan. 8:215-220.