komisi pemilihan umum kabupaten probolinggo · 2020. 2. 27. · -3-8. 2008 dan peraturan komisi...
TRANSCRIPT
-
SALINANKH
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN PROBOLINGGO
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO
NOMOR : 818/HK.03.1-Kpt/3513/KPU-Kab/IX/2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN
PROBOLINGGO NOMOR 3/Kpts/KPU/Kab-014.329863/1/2016 TENTANG
RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN
PROBOLINGGO TAHUN 2015-2019
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan hasil
rekomendasi angka 1 Surat Inspektur Komisi
Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor:
320/PW.02.8-SD/08/Insp/IX/2019 tanggal 3
September 2019 perihal Laporan Hasil Evaluasi atas
Sistem Akuntabilitas Kineija Instansi Pemerintah pada
KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2018, Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo melakukan
revisi Rencana Strategis (Renstra Tahun 2015-2019)
mengacu pada Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 51/HK.03-Kpt/03/KPU/II/2018 tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 63/Kpts/KPU/TAHUN 2015 tentang
Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun
2015-2019;
b. bahwa berdasarkan sebagaimana pada huruf a, perlu
menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Probolinggo tentang Perubahan atas
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Probolinggo . . .
-
>-2-
Probolinggo NOMOR 3/Kpts/KPU/Kab-
014,329863/1/2016 tentang Rencana Strategis Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-
2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4721);
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kineija
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015
tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kineija Instansi Pemerintah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 986);
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Keija Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Keija
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun
2008 . . .
-
-3-
8.
2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umuxn Nomor
37 Tahun 2008;
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun
2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
37 Tahun 2008;
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 51/HK.03-
Kpt/03/KPU/II/2018 tentang Perubahan Kedua atas
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
63/Kpts/KPU/TAHUN 2015 tentang Rencana Strategis
Komisi Pemilihan Umum Tahun 2015-2019;
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Probolinggo Nomor 3/Kpts/KPU/Kab-
014.329863/1/2016 Tentang Rencana Strategis Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-
2019;
Memperhatikan : Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Probolinggo Nomor : 51/PK.01-BA/3513/KPU-
Kab/IX/2019 tanggal 20 September 2019;
Menetapkan
MEMUTUSKAN;
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN
PROBOLINGGO TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO
NOMOR 3/Kpts/KPU/Kab-014.329863/1/2016 TENTANG
RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2015-2019.
KESATU . .,
-
- 4 -
KESATU
KEDUA
Menetapkan Perubahan Rencana Strategis Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
berlaku surut sejak tanggal 26 Januari 2016.
Ditetapkan di Probolinggo
pada tanggal 20 September 2019
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN PROBOLINGGO,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KPU
KABUPATEN PROBOLIN(
Kepala Sub Bagian>«ncum
LUKMAN HAKIM
' DODIK BUDIANTO
-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN PROBOLINGGO
NOMOR : 818/HK.03.1-Kpt/3513/KPU-Kab/IX/2019TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN
UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR
3/Kpts/KPU/Kab-014.329863/I/2016 TENTANGRENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2015-2019.
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2015-2019
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi. Tanpa sebuah perencanaan yang matang, mustahil
bagi tugas pokok dan fungsi organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh
karena itu, tidak berlebihan jika Benjamin Franklin mengungkapkan bahwa “if
you fail to plan, you are planningto fail”.
Dalam kontek penyelenggaraan negara dan pemerintahan, perumusan
rencana kerja pemerintah baik jangka pendek, menengah maupun panjang
telah digagas dalam sebuah framework Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional [RPJPN] untuk 20 tahun ke depan sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional. Bertitik tolak dari aturan inilah, maka
setiap Kementerian/Lembaga Pemerintah dimandatkan untuk menyusun
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga yang mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
Sebagai salah satu lembaga konstitusional independen, Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Probolinggo Kabupaten Probolinggo telah diamanatkan oleh
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 untuk menyelenggarakan pemilihan
umum secara nasional dan lokal. Berbagai tantangan dan permasalahan baik
yang datang dari internal dan eksternal organisasi timbul seiring dengan
perubahan dinamika kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya
masyarakat.
Jawaban strategis dari berbagai tantangan dan permasalahan tersebut
adalah melalui sebuah perencanaan strategis organisasi yang mampu
memetakan potensi dan permasalahan yang ada untuk kemudian melihat
perubahan lingkungan strategis organisasi dan akhirnya menetapkan apa yang
hendak dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Atas dasar inilah, maka Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
menyusun Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
untuk periode 2015 – 2019.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 2
Rencana Strategis KPU 2015–2019 telah ditetapkan dan dituangkan
dalam Keputusan KPU Nomor 63/Kpts/KPU/TAHUN 2015 yang kemudian
dilakukan perubahan dengan Keputusan KPU Nomor 90/Kpts/KPU/TAHUN
2016. Namun, Rencana Strategis KPU Periode 2015–2019 tersebut telah
dilakukan perbaikan, penyesuaian, dan penyempurnaan sebagai akibat dari
ditetapkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, penyelenggaraan
Pemilihan serentak dan Pemilu serentak Tahun 2019, rencana perubahan
struktur kelembagaan KPU, dan terjadinya pergantian kepemimpinan dalam
tubuh KPU.
Seperti yang diketahui bersama, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
yang disahkan dan diundangkan pada bulan Agustus 2017 membawa dampak
perubahan yang signifikan terhadap kelembagaan penyelenggara Pemilu,
khususnya KPU, dan terhadap penyelenggaraan Pemilu di Indonesia. Di sisi
lain, Anggota KPU Periode 2017–2022 dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada
bulan April 2017 tentu memiliki visi, misi, dan program prioritas dalam
membawa lembaga KPU lima tahun ke depan yang mungkin belum tercantum
dalam Rencana Strategis KPU 2015 – 2019. Beberapa perubahan signifikan
terhadap lembaga KPU diantaranya sebagai berikut:
1. Perubahan komposisi keanggotaan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 termasuk perubahan di KPU Kabupaten Probolinggo pada
tahun 2019 mendatang (Periode 2019-2024). Komposisi anggota KPU
Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota ditentukan oleh dua
faktor yaitu jumlah pemilih/penduduk, jumlah wilayah administrasi
yang dilayani, dan kondisi geografis.
2. Penguatan Sekretariat Jenderal KPU dimana berdasarkan
UndangUndang Nomor 7 Tahun 2017 Sekretariat Jenderal KPU dipimpin
oleh Sekretaris Jenderal yang dibantu paling banyak 3 (tiga) deputi dan 1
(satu) inspektur utama. Sekretaris Jenderal, Deputi, dan Inspektur
Utama merupakan aparatur sipil negara dengan jabatan pimpinan tinggi
madya. Selain itu, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 juga
memberikan penekanan bahwa pegawai KPU, sekretariat KPU
Provinsi/KIP Aceh, dan sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota berada
dalam satu kesatuan manajemen kepegawaian, termasuk perubahan
struktur pegawai yang terjadi di KPU Kabupaten Probolinggo.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 3
3. Perubahan lain yang sangat penting dan berdampak terhadap
penyelenggaraan Pemilu di Indonesia adalah desain penyelenggaraan
Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
dilaksanakan secara serentak atau bersamaan dengan penyelenggaraan
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Pengaturan keserentakan
Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang akan
diselenggarakan pada tahun 2019 akan menjadi sejarah yang pertama
kali bagi bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan Pemilu nasional
serentak.
Tantangan yang dihadapi oleh KPU Kabupaten Probolinggo Periode 2019–
2024 tentu berbeda dengan tantangan yang dihadapi oleh KPU pada periode
sebelumnya. Selain tantangan menyelenggarakan Pemilu Serentak 2019 yang
pertama kali dalam sejarah Indonesia, tuntutan publik terhadap kualitas
penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan semakin meningkat. Keberhasilan atau
success stories yang dicapai oleh KPU periode 2012 – 2017 akan menjadi
pijakan bagi KPU Periode 2019–2024 untuk melanjutkan dan meningkatkan
prestasi yang telah dicapai. Permasalahan dan pekerjaan yang belum
dituntaskan oleh KPU Kabupaten Probolinggo periode sebelumnya tentu akan
menjadi agenda yang harus dituntaskan oleh KPU Kabupaten Probolinggo
periode berikutnya.
Dengan perubahan kepemimpinan, struktur kelembagaan, dan tantangan
penyelenggaraan Pemilu yang akan dihadapi oleh KPU lima tahun ke depan,
maka sangat penting bagi KPU untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan
terhadap Rencana Strategis KPU 2015–2019. Penyesuaian dan perbaikan
Rencana Strategis KPU ini diharapkan menjadi sebuah dokumen Rencana
Strategis yang lebih sempurna dan sesuai dengan kondisi dan tantangan
organisasi yang terkini, sehingga dokumen Rencana Strategis ini dapat menjadi
pedoman dan panduan bagi KPU di semua tingkatan dalam mencapai visi,
misi, dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2015 – 2019. Sesuai dengan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 5
Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunandan Penelaahan Renstra K/L 2015 –
2019, maka Renstra Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo memuat
visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi kebijakan serta program dan kegiatan
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 4
yang merupakan acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Probolinggo dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
selama periode 5 (lima) tahun mendatang.
B. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana
pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang selanjutnya disebut
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah Pemilihan Umum untuk memilih
Presiden dan Wakil Presiden dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945.
3. Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Pemilihan
Anggota DPR, DPD dan DPRD adalah Pemilu untuk memilih Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
4. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang selanjutnya disebut Pemilihan
adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan
kabupaten/kota untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota secara langsung dan
demokratis.
5. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia yang selanjutnya disebut KPU
adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap, dan
mandiri dalam melaksanakan Pemilu dan Pemilihan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang.
6. Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh yang
selanjutnya disebut KPU Provinsi/KIP Aceh adalah lembaga Penyelenggara
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 5
Pemilu dan Pemilihan di provinsi sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang
7. Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Independen Kabupaten/Kota
yang selanjutnya disebut KPU/KIP Kabupaten/Kota adalah lembaga
Penyelenggara Pemilu di kabupaten/kota sebagaimana dimaksud Undang-
Undang.
8. Panitia Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah panitia
yang dibentuk oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan
Pemilihan di tingkat kecamatan atau nama lain.
9. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat PPS adalah panitia
yang dibentuk oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan
Pemilihan di tingkat desa atau sebutan lain/kelurahan.
10. Panitia Pemilihan Luar Negeri yang selanjutnya disingkat PPLN adalah
panitia yang dibentuk oleh KPU untuk melaksanakan Pemilu di luar negeri.
11. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat
KPPS adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan
pemungutan suara di tempat pemungutan suara.
12. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri yang selanjutnya
disingkat KPPSLN adalah kelompok yang dibentuk oleh PPLN untuk
melaksanakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara luar negeri.
13. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya
yang tersedia.
14. Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara.
15. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencanarencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
Pusat dan Daerah.
16. Rencana Pembangunan Jangka Panjang yang selanjutnya disingkat RPJP
adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 6
17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang selanjutnya disingkat RPJM
adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.
18. Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra adalah dokumen
perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun
dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
C. Kondisi Umum
Dalam perspektif ketatanegaraan, pemilihan umum (Pemilu) merupakan
titik awal strategis bagi peningkatan kualitas demokrasi. Hal ini bermakna
bahwa pemilu merupakan instrumen terpenting dalam mengukur tingkat
demokratisasi suatu negara. Dalam sejarah perjalanannya Indonesia telah
berhasil menyelenggarakan pemilu sebanyak 11 (sebelas) kali dengan beragam
konstelasi politik yang melingkupinya. Adapun gambaran sejarah perjalanan
penyelenggaraan pemilu di Indonesia dapat dilihat pada Lampiran
Sebagai lembaga pemerintah yang mandiri, KPU memiliki tugas dan fungsi
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011
tentang Penyelenggara Pemilu. Peraturan ini merupakan peraturan pengganti
dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 yang sejatinya mengalami
penyempurnaan dalam konsep birokratis, terutama pada konsep kemandirian
penyelenggara pemilu. Penyempurnaan aturan tersebut hendak mempertegas
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo merupakan lembaga
negara yang sangat penting secara konstitusional (constitutional importance)
dan memiliki kelembagaan yang bersifat nasional, tetapdan mandiri dalam
menyelenggarakan pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur dan adil. Peran strategis tersebut tercermin dalam uraian tugas, fungsi
dan kewajiban yang diemban oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Probolinggo.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 merupakan penyatuan atau
kodifikasi dan perbaikan terhadap 3 (tiga) undang-undang, yaitu Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyenggara Pemilu, Undang-Undang
Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden,
dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota
DPR, DPD, dan DPRD. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 mempertegas
bahwa KPU merupakan lembaga negara yang sangat penting secara
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 7
konstitusional (constitutional importance) dan memiliki kelembagaan yang
bersifat nasional, tetap dan mandiri dalam menyelenggarakan pemilihan
umum yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Peran strategis
tersebut tercermin dalam uraian tugas, wewenang, dan kewajiban yang
diemban oleh KPU.
Selain itu, berdasarkan Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-
Undang, penyelenggaraan Pemilihan menjadi tanggung jawab bersama KPU,
KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Pasal 10A
menyebutkan bahwa KPU memegang tanggung jawab akhir atas
penyelenggaraan Pemilihan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
1. Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU Kabupaten Probolinggo
Tugas KPU Kabupaten Probolinggo alam penyelenggaraan Pemilihan
Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
serta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan Pasal 12
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 meliputi:
a. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran;
b. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota
berdasarkan keteniuan peraturan perundang-undangan;
c. mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan
oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
d. menyampaikan daftar pemilih kepada KPU provinsi;
e. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data pemilu terakhir
dengan memperhatikan data kependudukan yang disiapkan dan
diserahkan oleh Pemerintah dan menetapkannya sebagai daftar
pemilih
f. melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan
suara Pemilu Anggota DPR, anggota DPD, Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, dan anggota DPRD provinsi serta anggota DPRD
kabupaten/Kota yang bersangkutan berdasarkan berita acara hasil
rekapituusi suara di PPK;
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 8
g. membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat
penghitungan suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi
Peserta Pemilu, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;
h. mengtrmumkan calon anggota DPRD kabupaten/kota terpilih sesuai
dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan di
kabupaten/kota yang bersanglmtan dan membuat berita acaranya;
i. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang
disampaikan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota;
j. mensosialisasikan Penyelenggaraan pemilu dan/atau yang berkaitan
dengan tugas dan wewenang KPU kabupaten/Kota kepada
masyarakat.
k. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan
Penyelenggaraan Pemilu; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi,
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan Wewenang KPU Kabupaten Probolinggo dalam
menyelenggarakan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota, serta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
sesuai dengan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 adalah sebagai
berikut:
a. menetapkan jadwal di kabupaten/kota;
b. membentuk PPK, PPS, dan KppS dalam wilayah kerjanya;
c. menetapkan dan mengumumkan rekapitulasi penghitungan suara.
Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota berdasarkan rekapitulasi
penghitungan suara di PPK dengan membuat Berita acara rekapitulasi
suara dan sertitikat rekapitulasi suara;
d. menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan
hasil Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota dan mengumumkannya;
e. menjatuhkan sanksi administratif dan/atau menonaktilkan sementara
anggota PPK dan anggota PPS yang terbukti melakukan tindakan yang
mengakibatkan terganggunya tahapan Penyelenggaraan Pemilu
berdasarkan putusan Bawalu, Putusan Bawaslu Provinsi, Putusan
Bawaslu Kabupaten/Kota, dan/atau ketentuan peraturan perudang-
undangan; dan
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 9
f. melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi,
dan/atau ketentuan peraturan perundang- undangan.
Sedangkan Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam
Pemilihan Bupati dan Walikota sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 meliputi:
a. merencanakan program dan anggaran;
b. merencanakan dan menetapkan jadwal Pemilihan Bupati dan Walikota;
c. menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS,
dan KPPS dalam Pemilihan Bupati dan Walikota dengan memperhatikan
pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi;
d. menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilihan Gubernur serta
Pemilihan Bupati dan Walikota dalam wilayah kerjanya;
f. mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua
tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Walikota sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan
pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi;
g. menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilihan
Bupati dan Walikota;
h. memutakhirkan data Pemilih berdasarkan data kependudukan yang
disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data
terakhir:
1) pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan DPRD;
2) pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden; dan
3) emilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, dan menetapkannya
sebagai daftar pemilih;
i. menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan menyampaikannya kepada KPU Provinsi;
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 10
j. menetapkan Calon Bupati dan Calon Walikota yang telah memenuhi
persyaratan;
k. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara
Pemilihan Bupati dan Walikota berdasarkan rekapitulasi hasil
penghitungan suara dari seluruh PPK di wilayah Kabupaten/Kota yang
bersangkutan;
l. membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat
penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta
Pemilihan, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;
m. menerbitkan Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil
Pemilihan Bupati dan Walikota dan mengumumkannya;
n. mengumumkan Calon Bupati dan Walikota terpilih dan dibuatkan berita
acaranya;
o. melaporkan hasil Pemilihan Bupati dan Walikota kepada Menteri melalui
Gubernur dan kepada KPU melalui KPU Provinsi;
p. menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota
atas temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilihan;
q. mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara
anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai
sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang
mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilihan
berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan
peraturan perundang-undangan;
r. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan dan/atau yang
berkaitan dengan tugas KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;
s. melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan Pemilihan
Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
pedoman KPU dan/atau KPU Provinsi;
t. melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan Pemilihan
Bupati dan Walikota;
u. menyampaikan hasil Pemilihan Bupati dan Walikota kepada KPU Provinsi,
Gubernur, dan DPRD kabupaten/Kota; dan
v. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU
Provinsi, dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 11
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, yakni menyelenggarakan
Pemilihan Anggota DPR, DPD, dan DPRD, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
serta Pemilihan Kepala Daerah, KPU berkewajiban:
a. melaksanakan semua tatrapan penyelenggaraan pemilu dengan tepat
waktu;
b. memperlakukan Peserta pemilu secara adil dan setara;
c. menyampaikan semua informasi penyelenggaraan pemilu kepada
masyarakat;
d. melaporkan pertanggungiawaban penggunaan anggaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang_undangan;
e. menyarnpaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan
Penyelenggaraan Pemilu kepada KPU melalui KPU proviisi;
f. mengelola, memelihara, dan merawat arsip/doliumen serta melaksanakan
penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh KPU
Kabupaten/Kota dan lembaga kearsipan kabupaten/kota berdasarkan
pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan Arsip Nasional Republik
indonesia;
g. mengelola barang inventaris KPU Kabupaten/Kota ketentuan peraturan
perundang-undangan.
h. menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan Penyelenggaraan
Pemilu kepada KPU dan KPU provinsi serta menyampaikan tembusannya
kepada Bawaslu;
i. membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dan
ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota;
j. melaksanakan dengan segera putusan Bawaslu Kabupaten/Kota;
k. menyampaikan data hasil pemilu dari tiap-tiap TPS pada tingkat
Kabupaten/Kota kepada Peserta Pemilu paling lama 7 (tujuh) hari setelah
rekapitulasi di Kabupaten/Kota.
l. melakukan pemutalhiran dan memelihara data pemilih secara
berkelanjutan dengan memperhatikan data kependudukan sesuai
ketentuan peraturan perndang-undangan;
m. melaksanakan putusan DKPP; dan
n. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi
dan/atau peraturan perundang-undangan.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 12
2. Struktur Kelembagaan KPU Kabupaten Probolinggo
Hubungan antara KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota sebagai lembaga yang bersifat nasional adalah hirarkhis.
Hirarkhis artinya lembaga yang ada di bawah bertanggungjawab kepada
lembaga yang berada di atasnya. Dengan demikian, KPU/KIP
Kabupaten/Kota bertanggung jawab kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan
KPU Provinsi/KIP Aceh bertanggungjawab kepada KPU
Sesuai dengan UU Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
beranggotakan 5 (lima) orang dengan masa tugas selama 5 (lima) tahun
terhitung sejak pengucapan sumpah/janji. Untuk mendukung kelancaran
tugas dan wewenang KPU Kabupaten Probolinggo, KPU Kabupaten
Probolinggo dibentuk Sekretariat KPU Kabupaten Probolinggo dengan
dipimpin oleh seorang Sekretaris KPUKabupaten Probolinggo dengan
bagan sebagaimana tercantum pada gambar 1 berikut.
Gambar 1
Bagan Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo
TENAGA PROFESIONAL
Ketua(1)
Anggota(4)
4 (EMPAT) KEPALA SUB BAGIAN
Sekretaris(1)
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 13
Dalam menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya, KPU Kabupaten
Probolinggo dibantu oleh Sekretariat dengan struktur organisasi sebagaimana
tercantum pada gambar 2.
Gambar 2 Struktur Organisasi
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
3. Peratran KPU
Berdasarkan data perencanaan kinerja tahun 2012 – 2014, aktivitas
organisasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo dibalut dalam
3 (tiga) buah program kerja yang mengikat ke dalam (internal) dan keluar
(eksternal). Program kerja yang bersifat internal adalah program
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang terdiri
dari 6 (enam) sasaran kegiatan dan 30 (tiga puluh) indikator kinerja
kegiatan; dan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur KPU
yang terdiri dari 1 (satu) sasaran kegiatan dan 3 (tiga) indikator kinerja
kegiatan. Sedangkan untuk program yang bersifat eksternal adalah
program penguatan kelembagaan demokrasi dan perbaikan proses politik
yang terdiri dari 2 (dua) sasaran kegiatan dan 13 (tiga belas) indikator
kinerja kegiatan.
Dalam pelaksanaan program dan sasaran kegiatan dimaksud,
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo berpegang pada legalitas
formal yang telah dihasilkan dan di diseminasikan kepada seluruh
stakeholder’s organisasi karena pada prinsipnya program, kebijakan dan
kegiatan dalam organisasi pemerintah harus dilandasi oleh aturan hukum
yang mengikat, baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Di samping itu,
produk hukum dapat dijadikan salah satu indikator pencapaian kinerja
organisasimelalui pengaturan sejumlah kebijakan atau perubahan
SUB BAGIAN PROGRAM DAN DATA
SUB BAGIAN TEKNIS PEMILU DAN
HUPMAS
SUB BAGIAN HUKUM
SUB BAGIAN KEUANGAN,UMUM
DAN LOGISTIK
Sekretaris
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 14
mekanisme kerja akibat dari kebijakan yang baru ditetapkan. Selama
kurun waktu 6 (enam) tahun, yakni dari tahun 2009 sampai dengan
2014, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo telah menghimpun
158 Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) dengan rincian
sebagaimana tabel 1 berikut.
Tabel 1. Karakteristik Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Tahun 2009 – 2014
Karakteristik Peraturan Jumlah
Berdasarkan tujuan pembentukannya:
a. Mengikat ke dalam 31
b. Mengikat ke luar 127
Total 158
Berdasarkan sifat pembentukannya:
a. Baru diatur 86
b. Perubahan atas aturan sebelumnya 72
Total 158
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa berdasarkan
tujuan pembentukannya, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
telah berhasil menghimpun 31 peraturan yang mengatur dan berlaku
untuk internal organisasi. Dengan kata lain, peraturan ini merupakan
kebijakan yang bersifat pendukungan (supporting)terhadap corebusiness
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo, yaitu penyelenggaraan
pemilu. Sedangkanperaturan yang berkaitan dengan kebijakan
penyelenggaraan pemilu itu sendiri, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Probolinggo telah berhasil menghimpun 127 peraturan.
Dari jumlah peraturan tersebut diatas, yang merupakan kebijakan
baru diatur adalah sebanyak 86 peraturan dan 72 peraturan yang bersifat
perubahan dari peraturan sebelumnya. Informasi ini sangat berguna
untuk melihat dan memetakan peraturan apa saja yang sebenarnya
penting, namun belum diatur dan memiliki potensi untuk dilakukannya
penyusunan naskah akademik dari aturan tersebut, terutama yang
berkaitan dengan penguatan kelembagaan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Probolinggo.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 15
4. Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Probolinggo
Selain ditopang oleh kerangka regulasi yang memadai, program
penguatan kelembagaan KPU juga didukung oleh sumber daya manusia
penyelenggara Pemilu yang berintegritas. Sumber daya manusia di KPU
erbagi menjadi dua komponen utama, yaitu komponen Anggota KPU dan
komponen pegawai sekretariat. Anggota KPU memiliki masa jabatan
tertentu yaitu selama 5 (lima) tahun sejak dilakukan pengambilan sumpah
jabatan. Anggota KPU memiliki latar belakang yang sangat bervariasi,
mulai dari akademisi, aktivis atau tokoh masyarakat, pengacara,
profesional, dan lain sebagainya. Sedangkan pegawai sekretariat terdiri
dari aparatur sipil negara (pegawai negeri sipil) dan tenaga pendukung
dengan status non-PNS.
a. Anggota KPU Kabupaten Probolinggo
Anggota KPU merupakan pimpinan di KPU di setiap tingkatan
satuan kerja. Anggota KPU menjadi aspek utama dalam pengambilan
kebijakan organisasi di masing-masing tingkatan. Anggota KPU sangat
strategis dalam mewarnai dan membawa organisasi KPU dalam
menjalankan peran dan fungsinya, serta dalam mencapai visi dan misi
organisasi yang telah ditetapkan. Sekretariat Jenderal dan sekretariat
di tingkat provinsi dan kabupaten/kota juga tidak kalah penting
perannya dalam organisasi KPU. Sekretariat memainkan peran krusial
dalam mendukung implementasi kebijakan yang diambil oleh Anggota
KPU. Tanpa dukungan dari sekretariat, kebijakan yang telah
diputuskan tidak akan optimal mencapai tujuannya.
Tabel 2
Jumlah Anggota KPU Kabupaten Probolinggo
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah (Orang) Laki-Laki Perempuan
5 Personil 5 (100%) 0 (0%)
Sumber : Subbag Hupmas KPU Kab.Probolinggo (Desember 2015)
b. Sekretariat KPU kabupaten Probolinggo
Selain ditopang oleh kerangka regulasi yang memadai, program
penguatan kelembagaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 16
Probolinggo juga didukung oleh sumber daya manusia penyelenggara
pemilu yang berintegritas.
Gambar 3.
Konfigurasi Sumber Daya Manusia
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
Dari gambar 3 diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo sejumlah
28, dengan status kepegawaiannya dibagi menjadi 3 (tiga), yakni:
1. Pegawai dengan status diperbantukan (DPK), artinya pegawai DPK
merupakan PNS yang berasal dari Pemerintah Daerah dimana
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo (KPU) Daerah
berada. Jumlah pegawai DPK adalah sebanyak 6 orang atau 21%;
2. Pegawai dengan status pegawai organik, yang diangkat dan dimiliki
oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo sebanyak 13
orang atau 46%; dan;
3. Pegawai dengan status honorer + non PNS adalah sebanyak 9orang
atau 32%;
Dilihat dari komposisi PNS Sekretariat Kabupaten Probolinggo
yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 6 PNS DPK dan 13 PNS
Organik (sebagaimana Tabel.2 dibawah) maka pegawai KPU masih ada
ketergantungan pada instansi lain dan pemerintah daerah, terutama
pada jabatan struktural eselon IV keatas, dikarenakan PNS organik
yang ada masih belum memenuhi persyaratan jenjang pangkatnya.
21%
47%
32%DPK
ORGANIK
HONORER + NON
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 17
Status kepegawaian di lingkungan Sekretariat Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Probolinggo dapat dilihat secara lebih rinci pada
tabel 2 berikut :
Tabel 3.
Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
KPU Kabupaten Probolinggo
Sekretariat KPUKabupaten
JUMLAH JUMLAH
DPK ORGANIK
KPU Kabupaten
Probolinggo
19 6 13
Sumber : data sekunder KPU Kabupaten Probolinggo 2015 (diolah)
Adapun komposisi pegawai dilihat berdasarkan latar belakang
jenjang pendidikan terdapat perbedaan yang signifikan antara jenjang
pendidikan S2 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 7 orang dan D3
sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 4 orang dan SLTP sebanyak 2 orang
sebagaimana tabel 3 dibawah.
Tabel 4.
Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
JUMLAH PERSEN(%)
1 S2 4 21,05%
2 S1 7 36,84%
3 D3 2 10,53%
4 SLTA 4 21,05%
8 SLTP 2 10,53%
TOTAL 19 100,00%
Sumber : data sekunder KPU Kabupaten Probolinggo 2015 (diolah)
Melihat kondisi umum organisasi melalui jumlah SDM yang
dimiliki, tentu sangat berkaitan dengan pendukungan sarana dan
prasarana dimana SDM tersebut bekerja. KPU Kabupaten Probolinggo
sebagai lembaga mandiri belum memiliki Kantor vertikal dengan
status kepemilikan pinjam pakai dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Probolinggo.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 18
5. Sarana Dan Prasarana KPU Kabupaten Probolinggo
Melihat kondisi umum organisasi melalui besaran sumber daya
manusia yang dimiliki, tentu sangat berkaitan dengan dukungan sarana
dan prasarana di mana sumber daya manusia tersebut bekerja. KPU
sebagai lembaga mandiri memiliki kantor vertikal hampir diseluruh
wilayah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia dengan status
kepemilikan beragam mulai dari milik sendiri, pinjam pakai gedung milik
Pemerintah Daerah sampai dengan kontrak sewa. Selain dukungan sarana
prasarana gedung perkantoran, KPU dalam pelaksanaan tugas
operasionalnya juga didukung dengan kendaraan bermotor baik itu
kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.
Status Kepemilikan Gedung KPU Kabupaten Probolinggo adalah
Pinjam Pakai. Tanah dan Gedung yang ditempati oleh KPU Kabupaten
Probolinggo merupakan milik Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan
berlokasi di Jl Panglima Sudirman 440 Kraksaan Kabupaten Probolinggo.
Untuk sarana prasarana kendaraan bermotor, berdasarkan data KPU
Kabupaten Probolinggo tahun 2019 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 5
Kendaraan Bermotor yang dimiliki KPU Kabupaten Probolinggo
NO
JENIS KENDARAAN JUMLAH KETERANGAN
1 Kendaraan Roda Empat
- Kendaraan operasioanl
pimpinan
4 unit Kondisi Lawas (4)
2 Kendaraan Roda Dua (Sepeda Motor)
5 unit Kondisi Lawas (5)
Sumber: data KPU kabupaten Probolinggo tahun 2017
6. Anggaran dan Keuangan KPU
Aspek lainnya yang merupakan salah satu penggerak utama
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, disamping sumber daya
manusia dan alat kerja adalah ketersediaan anggaran yang memadai.
Dengan kata lain, pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi harus berjalan
seiring-seirama dengan ketersediaan anggaran dimana prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan
anggaran tersebut harus dikedepankan.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 19
D. Capaian Kinerja KPU Kabupaten Probolinggo
1. Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi
Sejalan dengan prinsip-prinsip good governance dan clean
governance, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo selalu
berupaya untuk menyajikan laporan akuntabilitas kinerja dan laporan
keuangan yang sesuai dengan aturan. Hal ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan negara dalam
melaksanakan tugas dan fungsi organisasi. Upaya ini terlihat dari
meningkatnya penilaian terhadap akuntabilitas kinerja Komisi Pemilihan
Umum yang pada tahun 2012 hanya memperoleh nilai 50.85, pada tahun
2013 meningkat menjadi 54.28 dengan predikat CC. Sedangkan upaya
lebih keras lagi harus dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Probolinggo untuk meningkatkan kualitas laporan keuangannya. Hal ini
dikarenakan sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 Komisi
Pemilihan Umum masih memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian
(WDP). Peningkatan opini atas laporan keuangan ini merupakan pekerjaan
rumah bagi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo untuk
menerapkan tata kelola keuangan negara dengan baik dan benar.
Arah kebijakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik tidak hanya
sebatas pada dimensi pengelolaan keuangan saja, akan tetapi pada
seluruh dimensi organisasi yang ada melalui jalan reformasi birokrasi.
Agenda reformasi birokrasi ini merupakan kebutuhan organisasi untuk
melakukan perubahan sejalan dengan dinamika tuntutan masyarakat dan
perubahan lingkungan strategis organisasi. Sesuai dengan Peraturan
Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010 – 2025 dan Permenpan Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2010 - 2014, maka agenda reformasi birokrasi Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo mencakup 8 (delapan) area
perubahan, antara lain:
(1) Organisasi yang tepat fungsi yang mampu mendukung pencapaian
visi, misi, tujuan dan sasaran strategis KPU Kabupaten Probolinggo
dengan dukungan struktur, tata kerja dan uraian tugas yang jelas
dan tidak tumpang-tindih serta indikator kinerja yang terukur dari
unit terkecil sampai unit terbesar;
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 20
(2) Prosedur dan sistem kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur
melalui pembangunan SOP dan sistem informasi e-government yang
terintegrasi dengan berbagai aplikasi utama yang diperlukan unit
kerja dan stakeholders;
(3) Menurunnya peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh
Setjen KPU yang disharmonis dan tumpang-tindih dengan peraturan
perundang-undangan lain, melalui saran atau rekomendasi;
(4) Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM Aparatur Sekretariat KPU
Kabupaten Probolinggo yang didukung dengan sistem manajemen
SDM yang handal, dari perencanaan kebutuhan pegawai, formasi dan
penempatan, pola karir dan sistem informasi kepegawaian yang
handal;
(5) Sistem pengawasan yang memberikan dampak pada kepatuhan dan
efektivitas pengelolaan keuangan negara Satuan Kerja di lingkungan
Sekretariat KPU Kabupaten Probolinggo;
(6) Peningkatan akuntabilitas dan kinerja unit kerja di lingkungan
Sekretariat KPU Kabupaten Probolinggo;
(7) Peningkatan kualitas pelayanan publik yang diwujudkan dalam
standar pelayanan minimal dan keterlibatan stakeholder dalam
peningkatan pelayanan; dan
(8) Perubahan pola pikir dan budaya kerja pegawai Sekretariat KPU
Kabupaten Probolinggoyang terwujud dalam peningkatan
profesionalitas pegawai, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN,
mampu melayani publik dan memegang teguh kode etik aparatur
negara.
Keberhasilan perumusan arah perubahan organisasi tersebut
mendapat ujian yang sangat berat ketika bangsa Indonesia
menyelenggarakan perhelatan akbar pemilihan umum legislatif nasional
dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di tahun 2014. Dalam pemilu
tersebut, Komisi Pemilihan Umum telah membuktikan bahwa
organisasinya benar-benar bersifat mandiri, professional, adil dan
transparan. Pengakuan keberhasilan ini ditunjukkan dengan raihan
penghargaan dan rekor dari beberapa organisasi, diantaranya adalah: (1)
Penghargaan dari Soegeng SarjadiSchool of Government sebagai The
Guardian of Democracy; (2) Penghargaan dariLembaga Partnership for
Governance Reform atas penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 21
data pemilu 2014; (3) Pemecahan rekor MURI sebagai penyelenggara pemilu
dengan peserta terbanyak, yaitu 133 juta pemilih dan transparansi data
pemilu 2014.
Pada tahun anggaran 2015 KPU Kabupaten Probolinggo
Mendapatkan piagam penghargaan dari Kementerian Keuangan R.I
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Jawa Timur Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Bondowoso sebagai peringkat ketiga
kategori satuan kerja dengan persentase kelengkapan data kepegawaian
pada aplikasi GPP satker terbaik Tahun 2015 untuk wilayah kerja
Kabupaten Probolinggo.
Pencapaian kinerja organisasi yang telah ditunjukkan dengan
keberhasilan untuk menjadi organisasi dengan brand image yang kuat,
organisasi dengan pelayanan publik yang berkualitas, dan organisasi
dengan indikator kinerja yang terukur.
2. Keberhasilan dalam Penyelenggaraan Pemilihan Anggota DPR, DPD dan
DPRD dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
Tahun 2014, bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilihan
Anggota DPR, DPD, dan DPRD dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
Dalam penyelenggaraan Pemilu tersebut, KPU telah mencatat beberapa
keberhasilan, antara lain; 1) berhasil menyelenggarakan Pemilu Anggota
DPR, DPD, dan DPRD, serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tepat
waktu, 2) berhasil membuat inovasi-inovasi dalam penyelenggaraan
Pemilu, dan 3) mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari berbagai
lembaga. Dalam Pemilu tersebut, KPU telah membuktikan bahwa
organisasinya benar-benar bersifat mandiri, professional, adil dan
transparan.Pengakuan keberhasilan ini ditunjukkan dengan raihan
penghargaan dan rekor dari beberapa organisasi, diantaranya:
a) penghargaan dari Soegang Sarjadi School of Government sebagai The
Guardian of Democracy pada tahun 2014;
b) penghargaan dari Lembaga Partnership for Governance Reform atas
penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas data Pemilu 2014;
dan
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 22
c) pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai
penyelenggara Pemilu dengan peserta terbanyak, yaitu 133 juta
pemilih dan transparansi data Pemilu 2014.
Pencapaian kinerja organisasi yang telah ditunjukkan dengan
keberhasilan untuk menjadi organisasi dengan brand image yang kuat,
organisasi dengan pelayanan publik yang berkualitas, dan organisasi
dengan indikator kinerja yang terukur.
3. Pengembangan Sistem Informasi Publik
Seluruh Rakyat Kabupaten Probolinggo untuk memperoleh informasi
publik dalam rangka mewujudkan serta peran aktif masyarakat dalam
penyelenggaraan Negara, baik dalam tingkat pengawasan pelaksanaan
penyelenggaraan negara maupun pada tingkat perlibatan masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan publik. Sebagai amanat pelaksanaan Undang-
Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dalam
meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo serta membuka akses atas
informasi publik untuk masyarakat luas baik secara aktif (tanpa didahului
dengan permohonan) maupun secara pasif (didahului dengan permohonan)
terkait dengan pelaksanaan Pemilu.
KPU Kabupaten Probolinggo secara teratur memberitakan informasi
Kepemiluan kedalam website https://kpu-probolinggokab.go.id. Secara aktif
memberitakan kegiatan (even) dan berita (news) sebagai bentuk keterbukaan
informasi kepada rakyat Kabupaten Probolinggo, salah satunya dengan
memberitakan pengumuman.
Negara memiliki kewajiban untuk membuka akses informasi kepada
masyarakat, dimana informasi adalah milik setiap individu, Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Probolinggo mempunyai beberapa sistem informasi yang
dapat diakses oleh masyarakat sebagai keterbukaan informasi publik, yaitu
Sistem Informasi Pemutakhiran Data Pemilih (Sidalih), Sistem Penghitungan
Suara (Situng) dan Sistem Informasi Logistik (Silog) Pemilihan Umum
(Pemilu).
Sistem Logistik (Silog) Pemilihan Umum (Pemilu) dikembangkan atas
kerjasama KPU dengan ITB dan BIG. Sistem Informasi logistik (Silog)
Pemilihan Umum (Pemilu), berguna untuk meningkatkan pengelolaan logistik
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 23
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Dengan
berfungsinya Silog Pemilu, pengadaan dan distribusi logistik Pemilu
diharapkan tepat jumlah, tepat jenis, tepat waktu, tepat sasaran, tepat
kualitas, dan hemat anggaran.
Pemberian akses masyarakat terhadap data dan informasi yang ada
Sistem Logistik (Silog) Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan bentuk
keterbukaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo (KPU) dalam
pengadaan dan distribusi logistik Pemilihan Umum (Pemiliu). Publik dapat
melihat jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk setiap Kabupaten,
jumlah Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK),
pemilih, surat suara, tinta sidik jari, formulir, kotak suara dan bilik suara.
E. Isu-Isu Strategis KPU
Akibat perubahan desain penyelenggaraan Pemilu Anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, perubahan struktur kelembagaan KPU, dan permasalahan proses
Pemilu dan Pemilihan yang masih terjadi, maka selama 5 (lima) tahun ke depan,
isu-isu strategis yang dihadapi KPU antara lain adalah sebagai berikut:
1. meningkatkan kualitas daftar pemilih secara berkelanjutan untuk
memastikan agar DPT yang akan digunakan dalam Pemilu atau Pemilihan
adalah DPT yang komprehensif, akurat, dan terkini;
2. meningkatkan kualitas sumber daya manusia KPU untuk agar tercipta
sumber daya yang profesional, mandiri, berintegritas, dan bertanggung
jawab;
3. melakukan kajian, pengembangan dan penerapan terhadap beberapa
sistem informasi dan teknologi untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu
yang transparan, cepat, akurat, dan kredibel, khususnya sistem informasi
dalam rekapitulasi hasil penghitungan suara;
4. meningkatkan partisipasi perempuan dalam penyelenggaraan Pemilu dan
meningkatkan partisipasi pemiliih dalam Pemilu;
5. meningkatkan kualitas pendidikan pemilih di Indonesia;
6. melanjutkan reformasi birokrasi di lingkungan KPU untuk menjadikan KPU
sebagai lembaga negara yang baik, bersih dan berwibawa, serta
memberikan pelayanan prima kepada pemilih dan semua pemangku
kepentingan;
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 24
7. meningkatkan kualitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
negara;
8. melakukan kajian dan menyusun regulasi serta prosedur pemungutan dan
penghitungan suara Pemilu Serentak 5 (lima) surat suara agar proses
pemungutan dan penghitungan suara di TPS dapat berjalan sesuai
undang-undang dan mengurangi tingkat kesalahan;
9. memastikan penyusunan regulasi kePemiluan yang komprehensif, tegas,
progresif, dan partisipatif; dan
10. peningkatan aksesibilitas Pemilu terhadap pemilih disabilitas.
F. Potensi dan Permasalahan
Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut, yakni
terselenggaranya pemilihan umum yang berkualitas dan dapat menjamin
pelaksanaan hak politik masyarakat, tidak terlepas dari beberapa aspek yang
mempengaruhinya, diantaranya adalah:
1) keberadaan penyelenggara pemilu yang profesional dan memiliki integritas,
kapabilitas dan akuntabilitas;
2) adanya lingkungan yang kondusif bagi masyarakat dalam menggunakan
haknya untuk berdemokrasi, termasuk dalam menentukan pilihan
politiknya; dan
3) kemampuan partai politik dalam memperkuat demokratisasi masyarakat
sipil dan kecerdasan masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya.
Dengan kata lain, pengaruh ketiga aspek ini sangat besar dalam
menentukan kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo,
disamping performa lembaga demokrasi lainnya seperti Panitia Pengawas Pemilu
(Panwaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Mahkamah
Konstitusi (MK). Untuk itu, dibutuhkan struktur kelembagaan dengan karakter
yang kuat untuk menghadapi pengaruh dan tantangan yang ada.
Dalam rangka mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal organisasi yang
berupa kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) sumber daya dalam
organisasi, serta faktor eksternal yang berupa peluang (opportunities) dan
ancaman (threats) yang dihadapi KPU, maka analisis potensi dan permasalahan
ini didasarkan pada dimensi-dimensi organisasi yang dipandang memiliki fungsi
dan peran strategis dalam lima tahun ke depan. Adapun dimensi-dimensi
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 25
dimaksud meliputi: Aspek Kelembagaan, Aspek Sumber Daya Manusia, Aspek
Kepemimpinan, Aspek Perencanaan dan Anggaran, Aspek Bussiness Process
dan Kebijakan, Aspek Dukungan Infrastruktur dan Teknologi Informasi, dan
Aspek Hubungan denganStakeholders.
1. Potensi
a. Aspek Kelembagaan
Dari evaluasi organisasi KPU tahun 2014 telah didapatkan hasil
evaluasi terhadap aspek kelembagaan KPU Kabupaten Probolinggo yang
merupakan potensi dan/atau kekuatan organisasi dalam kurun waktu
lima tahun ke depan bahwa secara umum struktur kelembagaan
KPUKabupaten Probolinggo telah mampu mendukung tugas dan fungsi
yang diemban. Adapun analisis lebih jauh terhadap potensi kelembagaan
dapat diuraikan sebagai berikut:
Organisasi KPUKabupaten Probolinggo telah berhasil menunjukkan
sifat kelembagaannya yang mandiri dan bebas intervensi dari pihak
manapun. Hal ini terlihat pada penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014
dimana keputusan KPUKabupaten Probolinggo dalam penetapan hasil
rekapitulasi suara di 24 kecamatan dilakukan berdasarkan prinsip-
prinsip profesionalitas, integritas, transparansi dan akuntabilitas.
Organisasi KPUKabupaten Probolinggo telah berupaya me-reposisi
lembaganya melalui program reformasi birokrasi yang dilaksanakan
sejak tahun 2013 dan penerapan berbagai inovasi pelayanan publik
menuju organisasi penyelenggara pemilu yang professional dan
independen.
Setiap lini dalam organisasi KPUKabupaten Probolinggo telah
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPU sebagai penyelenggara
pemilu Indonesia.
Setiap pegawai KPUKabupaten Probolinggo telah memahami dengan
jelas tugas dan fungsi organisasi sehingga setiap pegawai memiliki
persepsi yang sama dalam mencapai kinerja organisasi.
b. Aspek Sumber Daya Manusia
Evaluasi organisasi terhadap aspek SDM meliputi lima pernyataan
dengan Kesimpulan bahwa secara umum KPU Kabupaten Probolinggo
belum sepenuhnya menerapkan merit sistem pada pola pembinaan
pegawainyaNamun, jika dilihat lebih jauh lagi pada pernyataan yang ada,
maka terdapat beberapa point penting yang menjadi kekuatan KPU
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 26
Kabupaten Probolinggo sebagai organisasi publik dan dapat diuraikan
sebagai berikut:
Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo memiliki sumber daya
manusia yang cukup dengan berbagai latar belakang pendidikan dan
usia.
Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo telah berupaya melakukan
pembinaan sampai dengan purna tugas, khususnya pembinaan dalam
peningkatan kompetensi pegawai melalui pemberian izin tugas belajar,
diklat, sosialisasi, studybanding/benchmarking, dan sebagainya.
Organisasi dapat memberikan sanksi, baik yang bersifat administratif
maupun formil (perdata) terhadap setiap pegawai yang melanggar
peraturan. Pemberian sanksi ini diperkuat dengan adanya Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang bertugas untuk
memeriksa, mengadili, dan memutuskan pengaduan atau laporan
dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota
KPUKabupaten Probolinggo.
c. Aspek Kepemimpinan
Evaluasi organisasi terhadap aspek kepemimpinan secara umum
KPU Kabupaten Probolinggo telah menerapkan praktik kepemimpinan
yang adaptif, responsif dan komunikatif.Adapun hasil analisis lebih lanjut
atas kekuatan aspek kepemimpinan dapat diuraikan sebagai berikut:
Pimpinan organisasi, yakni Ketua dan Komisioner KPU Kabupaten
Probolinggo memiliki visi yang kuat untuk membawa KPU Kabupaten
Probolinggokearah lebih baik.
Pimpinan organisasi mampu melakukan shared vision sampai pada
jenjang organisasii terendah.
Pimpinan organisasi dapat menciptakan suasana kondusif untuk
terciptanya komunikasi organisasi yang efektif dan memiliki
kemampuan dalam mengelola sumber daya organisasi dengan baik.
Pimpinan organisasi telah memperkuat rasa saling percaya dan saling
menghormatii antar seluruh elemen organisasi.
Pimpinan organisasi berupaya mewujudkan budaya kerja organisasi
yang produktif dengan menegakkan disiplin, integritas dan komitmen
untuk seluruh pegawai.
Pimpinan berupaya membangun reputasi dan pengakuan publik atas
eksistensi organisasi.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 27
d. Aspek Perencanaan dan Anggaran
Evaluasi organisasi terhadap aspek perencanaan dan anggaran
meliputi empat pernyataan bahwa secara umum KPU Kabupaten
Probolinggo telah berhasil membuat perencanaan kegiatan dan
pengelolaan anggaran yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.Adapun hasil analisis lebih lanjut atas kekuatan aspek
perencanaan dan anggaran dapat diuraikan sebagai berikut:
Proses perencanaan kegiatan dan anggaran dilakukan dengan
melibatkan partisipasi aktif seluruh elemen organisasi.
Tata kelola anggaran memenuhi asas transparansi dan akuntabilitas.
Pengelolaan anggaran dilakukan dengan menerapkan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Program penguatan kelembagaan demokrasi dan perbaikan proses
politik memperoleh porsi anggaran yang besar dalam 2 (dua) tahun
terakhir. Hal ini berguna untuk memperkuat tugas dan fungsi
organisasi sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang kredibel.
e. Aspek Business Process dan Kebijakan
Hasil evaluasi terhadap aspek business process dan kebijakan KPU
Kabupaten Probolinggo yang merupakan potensi dan/atau kekuatan
organisasi dalam kurun waktu lima tahun ke depan dapat disimpulkan
bahwa secara umum KPU Kabupaten Probolinggo telah menerapkan
tatalaksana dan kebijakan yang dapat diterima oleh semua pihak.Adapun
hasil analisis lebih lanjut atas kekuatan aspek business process dan
kebijakan dapat diuraikan sebagai berikut:
Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo berupaya melakukan
identifikasi, membuat dan mendokumentasikan
mekanisme/tatalaksana kerja. Disamping itu Organisasi mereviu dan
memperbaiki mekanisme/tatalaksana serta melaksanakan
perbandingan berdasarkan evaluasi periodik dan masukan dari
berbagai stakeholders
Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo telah berhasil melaksanakan
SOP serta membuat peraturan yang jelas dan mudah dipahami.
Perumusan kebijakan melibatkan seluruh komponen terkait baik
secara internal maupun eksternal.
Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo berupaya membangun
mekanisme monitoring pelaksanaan kebijakan organisasi dengan baik.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 28
Revisi dan perbaikan terhadap kebijakan organisasi sudah dilakukan
secara cepat dan tepat.
f. Aspek Dukungan Infrastruktur dan Teknologi Informasi
Evaluasi organisasi terhadap aspek dukungan infrastruktur dan
teknologi informasi meliputi tiga pernyataan dan dapat disimpulkan
bahwa secara umum KPU Kabupaten Probolinggo membutuhkan
dukungan infrastruktur yang memadai dan teknologi informasi yang tepat
guna.Adapun hasil analisis lebih lanjut atas potensi aspek dukungan
infrastruktur dan teknologi informasi dapat diuraikan sebagai berikut:
Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo belum memiliki aset berupa
tanah dan gedung.
Dukungan teknologi informasi yang tepat guna mampu
meningkatkan kinerja organisasi.
Teknologi informasi yang digunakan oleh organisasi dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kepada stakeholders.
g. Aspek Hubungan dengan Stakeholders
Evaluasi organisasi terhadap aspek hubungan dengan stakeholders
meliputi lima pernyataan dan dapat disimpulkan bahwa secara umum
KPU Kabupaten Probolinggotelah berhasil membina hubungan baik
dengan stakeholders-nya.Adapun hasil analisis lebih lanjut atas potensi
aspek hubungan dengan stakeholders dapat diuraikan sebagai berikut:
Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo telah berupaya memenuhi
harapan stakeholder’s sehingga mereka puas dengan kinerja
organisasi.
Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo berupaya membangun brand
image yang disukai oleh stakeholders.
Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo berupaya memberikan
program-program yang riil dan strategis kepada stakeholder’s yang
ada.
2. Permasalahan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi menyelenggarakan pemilu, KPU
Kabupaten Probolinggo dihadapkan pada berbagai permasalahan, baik yang
datang dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Dimensi
permasalahannya pun beragam, mulai dari yang bersifat konstitusional,
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 29
institusional sampai dengan operasional. Oleh karena itu, proses identifikasi
dan diagnosis terhadap permasalahan yang ada merujuk pada kondisi faktual
KPU Kabupaten Probolinggo. Adapun permasalahan KPUKabupaten
Probolinggo berdasarkan dimensi prosesnya dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a. Kelembagaan
Permasalahan hubungan mekanisme kerja antar lembaga pemerintah
yang kurang bersinergi, antara lain dengan Panwaslu dan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten
Probolinggomenyangkut masalah kebijakan penyelenggaraan pemilu
dan daftar pemilih dalam pemilu;
Beban kerja antar unit organisasi belum seimbang sehingga masih
terdapat unit kerja yang memiliki volume pekerjaan yang cukup besar
sementara masih terdapat unit kerja yang beban tugasnya kurang
memadai sebagai suatu unit kerja organisasi.
Proses internalisasi peraturan dan budaya kerja organisasi masih
lemah; dan
Kebijakan dalam bentuk peraturan seringkali mengalami perubahan
dalam waktu yang berdekatan.
b. Sumber Daya Manusia
SebagianPNS di KPUKabupaten Probolinggo merupakan tenaga yang
diperbantukan (DPK) sehingga menimbulkan beberapa masalah,
diantaranya :
Ketergantungan KPU Kabupaten Probolinggo kepada pemerintah
daerah maupun pusat atas tenaga PNS terkait baik dalam posisi staf
maupun pejabat sangat besar. Komposisi tersebut menimbulkan
permasalahan dalam praktik, misalnya dua hari sebelum pemilihan
umum masih juga ada penggantian pegawai yang menyulitkan bagi
KPU Kabupaten Probolinggo untuk meningkatkan kinerja mereka.
Adanya loyalitas ganda dari PNS terkait, dimana kepatuhan dan
pertanggungjawaban kinerja bukan kepada KPU tetapi kepada atasan
di instansi asal.
Jumlah dan komposisi pegawai belum sesuai dengan tugas, fungsi dan
beban kerjanya. Perbandingan antara jumlah pegawai dan beban kerjanya
belum proporsional. Sedangkan komposisi pegawai dilihat dari latar
belakang pendidikan masih beberapa pegawai lulusan SMU dan SLTP
sederajat.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 30
Adanya disparitas kompetensi pegawai antara pusat dan daerah,.
Disamping itu, kompetensi pegawai belum sesuai dengan kebutuhan
organisasi dan beban kerja pegawai.
Sistem reward terhadap pegawai belum memadai sehingga secara tidak
langsung mempengaruhi kinerja pegawai.
c. Kepemimpinan
Masih adanya perbedaan persepsi antara komisioner dengan Sekretariat
KPU Kabupaten Probolinggo perihal ketatalaksanaan penyelenggaraan pemilu
sehingga proses pengambilan keputusan menjadi lambat.
d. Perencanaan dan Anggaran
Anggaran yang tersedia belum memadai bagi pelaksanaan tugas dan
fungsi organisasi, khususnya anggaran untuk program penguatan
kelembagaan demokrasi dan perbaikan proses politik.
Implementasi dari perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan
kinerja dan evaluasi kinerja belum terintegrasi dalam suatu sistem
manajemen kinerja organisasi. Hal ini ditandai dengan kualitas laporan
akuntabilitas kinerja organisasi yang masih berpredikat CC.
Sistem pengawasan atas pengelolaan anggaran negara masih lemah
dimana penyajian atas laporan keuangan organisasi masih mendapatkan
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) oleh BPK.
e. Business Process dan Kebijakan
Belum efektifnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang ada.
Organisasi KPU Kabupaten Probolinggo belum menyusun seluruh standar
pelayanan publik (SPP) atas setiap jenis layanan yang berikan.
Revisi dan perbaikan terhadap kebijakan organisasi belum dilakukan
secara cepat dan tepat.
Inovasi dalam pengambilan kebijakan untuk mengatasi masalah belum
sepenuhnya dilakukan.
f. Dukungan Infrastruktur dan IT
Sarana dan prasarana kerja yang tersedia belum mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi organisasi.
Status kepemilikan atas tanah, bangunan gedung dan gudang KPU
Kabupaten Probolinggo masih dimiliki oleh pemerintah daerah setempat.
Hal ini belum mendukung sifat kelembagaan KPU yang tetap. Disamping
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 31
itu, kantor KPU Kabupaten Probolinggo setiap saat dapat dipindahkan
sesuai dengan kewenangan Pemda sebagai pemilik tanah dan bangunan.
g. Hubungan dengan Stakeholders
Adanya gugatan atas hasil pemilu yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi
merupakan salah satu indikator ketidakpercayaan masyarakat atas
kinerja KPUKabupaten Probolinggo.
Stakeholder’s belum sepenuhnya memahami mekanisme kerja yang
dibangunoleh KPU Kabupaten Probolinggokarena fungsi penerangan
kepada masyarakat yang ada di KPU Kabupaten Probolinggomasih lemah.
Konsolidasi diantara lembaga penyelenggara pemilu belum dilaksanakan
dengan efektif.
Disamping permasalahan tersebut, KPUKabupaten Probolinggo juga
dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam menyelenggarakan pemilu, baik
pemilu nasional maupun lokal yang berdampak pada pencapaian kinerja
organisasi secara keseluruhan. Adapun tantangan tersebut adalah sebagai
berikut:
Perkembangan masyarakat yang menjadi basis pemilih pada pemilu
sangat dinamis. Oleh karena itu, tuntutan akan peningkatan kualitas
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh KPUKabupaten Probolinggo
sangat tinggi, termasuk didalamnya adalah masalah transparansi dan
akuntabilitas kinerja KPUKabupaten Probolinggo.
Peran media massa sangat besar dalam menggiring opini masyarakat.
Distribusi logistik pemilu yang terkendala kondisi geografis yang berbeda-
beda.
Tabel 6.
Ringkasan Analisis Faktor Internal dan Eksternal
FAKTOR INTERNAL
Kekuatan (Strengths)
Mandat UU Nomor 15 Tahun
2011 tentang Penyelenggara
Pemilu (S1)
Komitmen pimpinan kuat (S2)
Reformasi Birokrasi yang telah
dicanangkan (S3)
SDM yang besar (S4)
Pegawai memiliki persepsi yang sama akan tugas dan fungsi
organisasi (S5)
Pengalaman Penyelenggara
Pemilu (S6)
Kelemahan (Weaknesses)
Overlapping program dan
kegiatan antar unit kerja (W1)
Beban kerja pegawai
proporsional (W2)
Disparitas kompetensi pegawai
(W3)
Parsialitas manajemen kinerja
(W4)
Sistem Pengawasan atas
pengelolaan anggaran lemah
(W4)
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 32
Efektifitas pelaksanaan SOP
(W5)
Standar dan Maklumat
Pelayanan belum sepenuhnya
dibuat (W6)
Sarana dan Prasarana terbatas
(W8)
Pemanfaatan teknologi informasi
belum optimal (W9)
Loyalitas pegawai rendah (W10)
Pagu anggaran belum memadai
(W11)
FAKTOR EKSTERNAL
Peluang (Opportunity)
Sasaran pokok pembangunan
demokrasi Indonesia (O1)
Animo partisipasi masyarakat
dalam pemilu tinggi (O2)
Hubungan baik dengan
Panwaslu, DKPP dan lembaga
penegakan hukum lainnya (O3)
Potensi pengembangan SDM (O4)
Kesempatan pendidikan formal
dan diklat (O5)
Kemajuan Teknologi Informasi (O6)
Harapan masyarakat tinggi (O7)
Ancaman (Threats)
Peraturan perundangan tentang
sistem pemilu mudah berubah
(T1)
Opini publik mudah digeser (T2)
Aksi demonstrasi ketidakpuasan
hasil pemilu yang berakhir ricuh
(T3)
Gugatan hasil pemilu yang tidak berdasar pada bukti (T4)
Mayoritas SDM dengan status
DPK (T5)
Distribusi logistik terkendala kondisi geografis (T6)
Berdasarkan identifikasi faktor kunci tersebut, maka strategi
pengembangan SWOT yang dapat ditempuh, yaitu:
1. Strategi Strength–Opportunity (S-O) : Strategi untuk memanfaatkan peluang
dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki organisasi.
a. Pendayagunaan Penyelenggara Pemilu secara optimal untuk
terwujudnya Pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan
mandiri;
b. Melakukan koordinasi dengan segenap pemangku kepentingan baik
pada tahap persiapan, penyelenggaraan maupun setelah Pemilu;
c. Peningkatan kualitas SDM KPUKabupaten Probolinggo;
d. Membangun dan mendayagunakan sistem informasi Kepemiluan yang
terintegrasi.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 33
2. Strategi Weakness –Opportunity (W-O) : Strategi untuk memanfaatkan
peluang eksternal yang muncul dari lingkungan dengan tujuan mengatasi
kelemahan.
a. Penataan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi unit kerja;
b. Penataan tugas pegawai sesuai dengan analisis jabatan dan beban
kerja;
c. Melakukan koordinasi internal antar unit kerja terkait untuk
meningkatkan kinerja KPUKabupaten Probolinggo;
d. Optimalisasi sistem pengawasan dan pengendalian intern atas
pengelolaan anggaran;
e. Pembinaan teknis pelaksanaan SOP di KPUKabupaten Probolinggo;
f. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan
tugas kepemiluan.
3. Strategi Strength –Threat (S-T) : Strategi untuk menghadapi dan mengatasi
ancaman dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki
organisasi.
a. Pemantapan kerjasama dan koordinasi penyelenggaraan Pemilu
dengan institusi terkait;
b. Sosialisasi dan publikasi penyelenggaraan Pemilu secara optimal dan
transparan;
c. Peningkatan akuntabilitas kinerja kepemiluan;
d. Optimalisasi pendayagunaan SDM dalam pengelolaan logistik Pemilu
pada tahap perencanaan kebutuhan, pengadaan, dan
pendistribusian.
4. Strategi Weakness –Threat (W-T) : Strategi untuk menghindari ancaman
untuk melindungi organisasi dari kelemahan yang ada dalam organisasi.
a. Penataan lembaga dan personilKPUKabupaten Probolinggo termasuk
kesekretariatan;
b. Pemantapan kerjasama dan koordinasi penyelenggaraan Pemilu
dengan institusi terkait;
c. Optimalisasi pembinaan, pengawasan penyelenggaraan Pemilu;
d. Penguatan kelembagaan pengelolaan logistik Pemilu pada tahap
perencanaan kebutuhan, pengadaan, dan pendistribusian.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 34
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
A. Visi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
Visi adalah rumusan umum mengenai kondisi yang ideal pada akhir
periode yang ingin dicapai oleh suatu lembaga/organisasi. Dengan definisi
tersebut KPU merumuskan Visi KPU Periode 2015 – 2019 adalah sebagai
berikut:
Pernyataan visi diatas merupakan gambaran tegas dari komitmen
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo untuk menyelenggarakan
pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan mandiri serta dilandasi
dengan mekanisme kerja yang efektif, efisien, berpegang teguh pada etika
profesi dan jabatan, berintegritas tinggi dan berwawasan nasional sehingga
menjadikan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo sebagai lembaga
penyelenggara pemilihan umum yang terpercaya dan professional dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Di samping itu, Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Probolinggo juga berkomitmen penuh untuk ikut mengambil
bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,
khususnya di bidang politik kepemiluan. Relevansi pernyataan visi Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo dengan visi Nasional dan agenda
prioritas nasional yang disebut NAWA CITA, yakni pembangunan tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta
peningkatan kualitas sumber daya manusia penyelenggara pemilu. Hal ini
menyiratkan pentingnya Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
memperkuat brand image organisasi menjadi penyelenggara pemilihah umum
yang berintegritas, professional dan mandiri demi terwujudnya kualitas
penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia.
Visi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo adalah:
“Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Professional,
dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL”
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 35
B. Misi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang harus
dilakukan untuk mewujudkan Visi yang telah disepakati. Oleh kerena itu,
untuk menjadi sebuah lembaga penyelenggara Pemilu yang mandiri, profesional,
dan berintegritas untuk terwujudnya Pemilu yang luber dan jurdil. Upaya yang
dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkan tindakan yang
disesuaikan dengan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Probolinggo, maka misi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
mengalami perubahan sebagai berikut:
1. Membangun Sumber Daya Manusia yang Kompeten sebagai upaya
menciptakan Penyelenggara Pemilu yang Profesional;
2. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para
pemangku kepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat;
3. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan
pendidikan pemilih yang berkelanjutan;
4. Mewujudkan penyelenggara Pemilu yang efektif dan efisien, transparan,
akuntabel, serta aksesable.
C. Tujuan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut, maka tujuan
yang hendak dicapai oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
adalah:
1. Terwujudnya lembaga KPU Kabupaten Probolinggo yang memiliki integritas,
Kompetensi, Kredibilitas, dan Kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu;
2. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;
3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi
di Indonesia;
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu;
5. Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel,
dan aksesabel.
D. Asas dan Nilai Komisi Pemilihan Umum
Meskipun di dalam Peraturan Menteri PPN/Bappenas Nomor 5 Tahun
2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga Tahun 2015–2019 tidak mengatur mengenai asas atau
nilai-nilai organsasi, KPU menganggap bahwa asas dan nilai-nilai organasasi
sangat penting untuk dituangkan di dalam Renstra KPU. Asas dan nilai-nilai
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 36
dasar sebuah organisasi sangat penting untuk menjadi panduan bagi individu
maupun kelembagaan dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewenangnya.
Untuk mewujudkan sebuah lembaga penyelenggara Pemilu yang mandiri,
profesional, dan berintegritas untuk terwujudnya Pemilu yang luber dan jurdil,
maka serangkaian asas dan nilai dasar yang telah ditetapkan oleh Undang-
Undang Pemilu menjadi panduan bagi KPU sebagai lembaga penyelenggara
Pemilu dan individu yang menjadi bagian dari KPU. Nilai-nilai dasar tersebut
adalah:
1. Mandiri
2. Jujur
3. Adil
4. Berkepastian hukum
5. Tertib
6. Terbuka
7. Proporsional
8. Profesional
9. Akuntabel
10. Efektif
11. Efisien, dan
12. Aksesibel;
Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan nilai-nilai KPU secara
diagramatis dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini.
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 37
Gambar 4
Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan nilai-nilai KPU Kabupaten Probolinggo
NILAI-NILA KPU
Mandiri; Jujur; Adil; Berkepastian hukum; Tertib; Terbuka; Proporsional;
Professional; Akuntabel; Efektif; Efisien dan Aksesibel
TUJUAN
1. Terwujudnya lembaga KPU Kabupaten Probolinggo yang memiliki integritas,
kompetensi, kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu;
2. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi di
Indonesia;
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu;
5. Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, dan
aksesabel.
MISI KPU KABUPATEN PROBOLINGGO 1. Membangun Sumber Daya Manusia yang Kompeten sebagai upaya menciptakan
Penyelenggara Pemilu yang Profesional;
2. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para pemangku
kepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat;
3. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan
pendidikan pemilih yang berkelanjutan;
4. Memperkuat Kedudukan Organisasi dalam Ketatanegaraan;
5. Mewujudkan penyelenggara Pemilu yang efektif dan efisien, transparan,
akuntabel, serta aksesable
VISI KPU KABUPATEN PROBOLINGGO
Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Professional, dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu
yang LUBER dan JURDIL
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 38
E. Sasaran Strategis Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo
Dalam RPJM ke–3 disebutkan bahwa sasaran pokok pembangunan yang
hendak dicapai adalah meningkatnya partisipasi politik pemilihan umum dan
kualitas penyelenggaraan pemilihan umum 2019, penegakan hukum dan
reformasi birokrasi yang ditandai dengan membaiknya indeks demokrasi
Indonesia, meningkatnya indeks penegakan hukum; indeks perilaku anti
korupsi; indeks persepsi korupsi; indeks integritas nasional, dan indeks
reformasi birokrasi yang diikuti dengan membaiknya tingkat pengelolaan
anggaran (opini laporan keuangan) dan tingkat akuntabilitas instansi
pemerintah (skor atas SAKIP).
Berdasarkan sasaran pokok pembangunan yang tercantum dalam RPJM
ke-3 tersebut, maka sasaran-sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Probolinggo yang hendak dicapai selama lima tahun kedepan (2015
– 2019) adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu, dengan indikator kinerja
sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu;
b. Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang
menggunakan hak pilihnya;
c. Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam
daftar pemilih;
d. Persentase KPPS yang telah menerima perlengakapan pemungutan
dan penghitungan suara paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari
pemungutan suara tepat jumlah dan kualitas.
2. Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan indikator kinerja
sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU
Kabupaten Probolinggo ;
b. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian;
c. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca
Pemilu;
d. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Presiden dan
Wakil Presiden, Gubernur, dan Bupati.
3. Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan, dengan indikator kinerja
sasaran strategis sebagai berikut :
-
Renstra KPU Kabupaten Probolinggo Tahun 2015-2019 39
a. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi;
b. Persentase sengketa hukum yang dimenangkan oleh KPU Kabupaten
Probolinggo.
Tabel 7
Hubungan Tujuan dan Sasaran Strategis
KPU Kabupaten Probolinggo 2019
Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu
Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu
Persentase partisipasi pemilih dalam Pemilu
- - - 77.5% 77.5%
Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya
- - 75% 75% 75%
Persentase KPPS yang telah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara paling lambat 1 hari sebelum hari pemungutan suara tepat jumlah dan kualitas
- - 100% 100% 100%
Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan,
akuntabel, dan aksesabel
Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu
Persentase ketepatan waktu penyelesaian pelayanan administrasi kepegawaian
100% 100%
100%
100% 100%
Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik
85% 85%
Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Bupati dan Wakil Bupati, Presiden Wapres
100% 100%
100%
100% 100%
Terwujudnya lembaga
KPUKabupaten Probolinggo yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu
Meningkatnya kualitas
administrasi organisasi penyelenggara pemilu
Persentase jumlah laporan sistem akuntansi dan