komoditas dan manfaat selada
TRANSCRIPT
A. Sejarah Tanaman dan Daerah Penyebaran
Selada merupakan sayuran daun yang berasal dari daerah (negara) beriklim sedang. Berawal
`dari kawasan asia barat dan amerika, tanaman ini kemudian meluas ke berbgai negara.
Daerah penyebaran tanaman selada antara lain Karibia, Malaysia, Afrika Timur, Tengah dan
Barat serta Filipina.
Dalam perkembangan selanjutnya pembudidayaan selada meluas ke negara-negara yang
beriklim sedang maupun panas di belahan dunia. Beberapa negara yang menaruh perhatian
besar mengembangkan dan menciptakan varietas selada unggul di antaranya jepang, taiwan,
thailand, amerika dan belanda.
Di Indonesia, selada belum berkembang pesat sebagai sayuran komersial. Daerah yang
banyak ditanami selada masih terbatas di pusat-pusat produsen sayur.
B. Kegunaan Sayuran Selada
Seperti halnya sayuran daun lainnya, selada sudah umum dimakan mentah (lalab) dan di buat
salad atau disajiakan berbagai bentuk masakan eropa maupun cina. Jarang sekali selada
dimasak sayur karena rasanya menjadi kurang enak dan sulit dicerna.
Selain sebagai bahan sayuran yang cvita rasanya khas, selada juga mengandung gizi cukup
tinggi terutama sumber mineral.
Kedudukan tanaman selada dalam sistematik tumbuhan tampak dari klasifikasi sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Compositae(Asteraceae)
Genus : Lactuca
Spesies : Lactuca sativa L.
C. Jenis Selada
Jenis selada banyak ragamnya, tetapi pada dasarnya dikelompokkan menjadai 3 golongan
yaitu:
1. Selada mentega selada bokor atau selada telor. Ciri-cirinya: daun-daunnya dapat
membentuk krop (telor) tetapi keropos, lunak dan rasanya enak.
2. Selada tutup atau selada rangu. Ciri-cirinya: daunnya membentuk krop yang bulat dan
padat, rasanya enak.
3. Saelada potongan (cut-lettuce). Ciri-cirinya: daunnya membentuk yang lonjong (bulat
panjang, rsanya enak tetapi agak kelit.
Dari berbagai varietas selada yang berkembang saat ini dikelomppokkan kedalam 5 tipe
yaitu:
1. Tipe Crisphead, ciri-cirinya membentuk telur (krop) yang padat dan berdaun keriting
(bergerigi).
2. Tipe Butterhead, ciri-cirinya membentuk krop tetapi tidak terlampau padat dan berdaun
licin.
3. Tipe Cos, ciri-cirinya membentuk kroop, tidak terlalu padat dan berdaun lurus ke atas.
4. Tipe Crinkled, ciri-cirinya tidak membentuk krop, berdaun keriting dan berwarna hijau
muda.
5. Tipe Smooth, ciri-cirinya tidak membentuk krop, berdaun licin, bergerigi dan berwarna
hijau tua.
D. Panen dan Pascapanen
a. Panen
Selada dapat dipanen ketika berumur 2-3 bulan setelah tanam. Namun, bisa saja
kurang dari umur tersebut tanaman sudah layak konsumsi, jadi bisa dipanen lebih
cepat. Cara panen selada dengan memotong bagian tanaman di atas permukaan tanah.
Bisa juga dengan mencabut semua bagian termasuk akar. Setelah akar dicuci, daun-
daun yang rusak dibuang. Kelompokkan selada berdasar ukuran. Yang besar dengan
yang besar dan yang kecil dengan yarrg kecil. Selada ini harus segera dipasarkan
karena tak tahan panas dan penguapan.
1. Pengolahan Lahan Selada
Lahan diolah terlebih dahulu dengan cangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur.
Selanjutnya dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur, untuk
mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang
15 m. Jarak antar bedeng 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran
dengan kapur kalsit atau dolomite, 3-4 minggu sebelum tanam, dosis 1,5 t/ha, kapur
diaduk rata dengan tanah permukaan bedengan.
2. Persemaian Tanaman Selada
Biji dapat langsung ditanam di lapangan, tetapi lebih baik melalui persemaian.
Sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1
% selama + 2 jam kemudian dikeringkan. Benih disebar merata pada bedengan
persemaian dengan media berupa campuran tanah dengan pupuk organik (1:1),
kemudian ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama 2-3 hari. Sebaiknya
bedengan persemaian diberi naungan/atap. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dapat juga
dipindahkan kedalam bumbunan yang terbuat dari daun pisang/pot plastik dengan
media yang sama.
3. Penanaman Tanaman Selada
Setelah berumur 3-4 minggu atau sudah memiliki 4-5 helai daun tanaman dapat
dipindahkan ke bedengan yang sudah dipersiapkan dengan jarak tanam 20 x 20 cm
atau 25 x 25 cm, tergantung varietas semakin tinggi varietas yang ditanam semakin
lebar jarak tanamnya.
4. Pemupukan Tanaman Selada
Tiga hari sebelum tanam diberikan pupuk organik (kotoran ayam yang telah
difermentasi) dengan dosis 2-4 kg/m2. Dua minggu setelah tanam lakukan
pemupukan susulan Urea 150 kg/ha (15 gr/m2) supaya pemberian pupuk lebih
merata maka pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara
larikan disamping barisan tanaman. Selanjutnya dapat ditambahkan pupuk cair 3
liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam.
5. Pemeliharaan Tanaman Selada
Penyiraman dilakukan tiap hari sampai selada tumbuh normal, kemudian diulang
sesuai kebutuhan. Bila ada tanaman yang mati, segera disulam, penyulaman
dilakukan sebelum tanaman berumur 10 hari. Penyiangan dilakukan sesuai dengan
pertumbuhan gulma.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Selada
Hama yang sering ditemui adalah ulat daun, belalang, dan nyamuk kecil bila keadaan
lembab. Pengendalian hama dapat dilakukan secara mekanik yaitu dipungut dengan
tangan, jika terpaksa gunakan pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida
biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.
Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis,
dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya. Penyakit yang
sering menyerang tanaman selada yaitu bercak hitam daun dan cacar daun.
b. Pascapanen
Tanaman selada dapat dipanen setelah berumur + 2 bulan, dengan cara mencabut
batang tanaman atau memotong pangkal batang. Tanaman yang baik dapat
menghasilkan + 15 ton/ha. Selada cepat layu sehingga untuk menjaga kualitasnya
agar kelihatan tetap segar dan kualitasnya baik,segera setelah panen lakukan dengan
merendam bagian akar tanaman dalam air dan pengiriman produk ketempat tujuan
secepatnya.
Penanganan hasil selepas panen meliputi kegiatan:
1. Pengumpulan
2. Pembersihan
3. Pengkelasan
4. Pengemasan
5. Penyimpanan
6. Pemasaran
E. Manfaat Daun Selada Bagi Kesehatan
Daun selada merupakan sayuran yang berasa cukup pahit dan biasanya digunakan
sebagai campuran di roti burger, hotdog , nasi goreng atau pecel lele. Biasanya selada
tidak disukai oleh anak-anak pada saat makan nasi goreng, burger atau hotdog dan ada
pula orang dewasa yang malas memakannya saat menyantap pecel lele. Akan tetapi
alasan utaman bagi yang suka makan sayur selada ini karena mengetahui manfaat dan
khasiat daun selada bagi kesehatan. Daun selada banyak mengandung nutrisi dan
vitamin yang dapat mengobati dan melindungi tubuh kita dari beberapa penyakit.
Daun selada mengandung banyak vitamin dan beta karoten. Apabila mengkonsumsi
daun selada yang masih segar sebanyak 100 gram berarti kita sudah mencapai 247%
kebutuhan akan vitamin A dalam sehari. Manfaat Beta karoten adalah melawan
berbagai macam sel kanker, dan mencegah serangan jantung dan penyakit katarak.
Terbukti bahwa semakin gelap warna dari daun selada berarti semakin banyaklah
manfaat dan khasiat daun selada yang tinggi akan kandungan dari beta karoten di dalam
selada tersebut.
Kandungan zeaxanthin yang terdapat di dalam daun selada merupakan salah satu nutrisi
penyedia antioksidan dan mampu melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Zat
Zeaxanthin ini dipercaya dapat melindungi para orang-orang tua terkena penyakit yang
berkaitan dengan usia lanjut.
Manfaat Daun Selada
Kandungan vitamin K, vitamin C dan folat juga terdapat pada daun selada. Vitamin K
berguna untuk memperkiat tulang, sedangkan vitamin C berguna untuk menjaga daya
tahan tubuh. Zat Folat berguna banyak untuk para ibu semasa hamil, karena folat
diperlukan dalam sintesis DNA maka zat ini penting dalam mencegah cacat tabung saraf
pada janin di dalam rahim selama masa kehamilan.
Karena kandungan nutrisi yang terdapat dalam daun selada mudah hilang, karena itu
dianjurkan agar selada disimpan di dalam kantung plastik atau di masukkan ke dalam
kulkas. Apabila disimpan dalam kulkas ternyata daun selada dapat bertahan tidak rusak
sampai 3 hari.
Pestisida banyak digunakan para petani pada tanaman buah-buahan dan juga sayur-
sauran termasuk tanaman selada ini karena itu berhati-hatilah sebelum mengkonsumsi
daun selada, agar selalu mencuci bersih dengan air dingin sebelum dimakan agar racun
pestisida yang masih tertinggal pada daun tidak turut termakan.
Pastikan memilih daun selada yang masih segar warnanya dan batangnya masih segar
( terasa crispy batangnya ) sehingga kandungan nutrisi dalam daun selada masih
lengkap dan tidak rusak.
Biasaya daun selada di gunakan sebagai sayuran penghias makanan, atau dikenal
sebagai sayuran lalapan bagi masyarakat sunda akan tetapi sebenarnya daun selada
memiliki kandungan gizi tinggi yang sangat baik bagi kesehatan kita.
Beberapa vitamin dan zat lain yang terdapat dalam tanaman selada antra lain vitamin
seperti A, C, E, K, begitu pula zat-zat lainnya seperti etakaroten, seng, asam folat,
magnesium, kalsium, zat besi, mangan, fosfor, dan natrium. Hasil pengkajian juga
menunjukkan bahwa Selada mengandung bioflavonoid dengan fungsi yang hampir
sama dengan vitamin C dalam mempertahankan fisik supaya tetap awet muda. Secara
kimiawi Bioflavonoid memiliki fungsi mempekuat pembuluh darah supaya tidak mudah
pecah, sehingga selada sangat baik untuk mencegah terkena stroke.
Selada juga terbukti mampu melindungi paru-paru, selain mencegah kanker dan stroke,
juga memelihara hati dan mengatasi anemia dan penyakit bronkitis. Kandungan
antioksidan pada daun selada yang tinggi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
serta berfungsi mendetoksifikasi racun dari dalam tubuh.
Selada dapat dimanfaatkan dalam mengobati penyakit tuberkulosis, kudis, dan bersifat
antibakteri. Daun Selada mengandung PEITC (phenethyl isothiocynate) yaitu agen
kemopreventif yang akan melawan kanker paru serta menangkal radang selaput lendir
pada saluran pernapasan.
Daun selada sekarang banyak digunakan dalam perawatan kecantikan wanita sebagai
bahan kecantikan yang natural dan tanpa efek samping. Caranya adalah daun selada air
dilumatkan terlebih dahulu sampai halus kemudian dioleskan pada kulit atau dipakai
sebagai masker wajah. Khasiatnya dapat mengatasi jerawat, bintik-bintik hitam atau
noda hitam pada wajah.
Manfaat atau khasiat lain dari Daun Selada dapat dirangkum sebagai berikut:
a. Untuk membantu pembentukan sel darah putih dan sel darah merah pada susunan
sumsum tulang belakang
b. Untuk mengurangi resiko terkena kanker dan tumor.
c. Untuk mengurangi resiko terkena penyakit mata katarak.
d. Untuk memperlancar pencernaan dan kesehatan organ-organ tubuh di sekitar hati.
e. Untuk menghilangkan masalah anemia.
f. Untuk memperbaiki proses penyembuhan pengidap penyakit stroke ataupun
gangguan jantung.
g. Untuk menghilangkan gejala insomnia.