kompilasi data kecamatan kampar kiri hulu
DESCRIPTION
Laporan Kompilasi DataTRANSCRIPT
-
Permukiman Kota 2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang sarana dan prasarana suatu daerah
merupakan hal yang sangat vital dalam penunjang perkembangan kehidupan
masyarakat, namun juga dijaga keberadaannya agar tetap dalam kondisi yang
mampu memenuhi keperluan masyarakatnya. Selain itu perkembangan suatu
daerah juga dilihat dari sejauh mana kualitas dari sarana dan prasarananya
serta kuantitasnya apakah sesuai dengan jumlah penduduk daerah tersebut.
Dan yang perlu juga diperhatikan yaitu sebarannya.
Dengan demikian perlu diadakannya pengumpulan data untuk
mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi. Kampar Kiri Hulu merupakan
salah satu kecamatan di Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia. Ibu kota
kecamatan adalah Desa Gema yang sebelumnya masuk wilayah kecamatan
Kampar Kiri, seiring otonomi daerah maka dimekarkan menjadi kecamatan
Kampar Kiri Hulu yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten
Kampar No 10 Tahun 2001. Dengan berdirinya Kampar Kiri Hulu sebagai
daerah pemerintahan yang baru jadi semua hal yang berhubungan dengan
pemerintahan kecamatan telah dikelola sendiri. Begitupula sarana dan
prasarananya, untuk daerah baru maka diperlukan penelitian untuk mengetaui
keberadaan sarana dan prasaranya.
1.2 Tujuan dan Sasaran
Laporan ini menjabarkan data- data antara lain kondisi fisik di
kecamatan Kampar Kiri Hulu seperti topografi, hidrologi, geologi,
penggunaan lahan, kependudukan, ketersediaan utilitas, ketersediaan sarana
pendukung, kondisi bangunan perumahan, serta aspirasi masyarakat di
kecamatan Kampar Kiri Hulu. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan survey
-
Permukiman Kota 2014
2
di kecamatan Kampar Kiri Hulu dan menghasilkan Laporan Kompilasi Data.
Untuk Tahap selanjutnya yaitu:
1. Mendeskripsikan kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana di
kecamatan Kampar Kiri Hulu.
2. Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana wilayah Di kecamatan
Kampar Kiri Hulu.
3. Menilai aspirasi masyarakat dalam hasil Musrembang kecamatan
terhadap ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana di wilayah
Kampar Kiri Hulu.
Adapun sasaran yang ingin di capai dengan terlaksananya kegiatan ini adalah :
1. Terciptanya lingkungan pemukiman yang kondusif, teratur, tertib,
aman, tentram dan damai bagi masyarakat khususnya di wilayah
kecamatan Kampar Kiri Hulu.
2. Seluruh masyarakat di kecamatan Kampar Kiri Hulu dapat terlayani
oleh fasilitas umum dan fasilitas social yang disediakan oleh
pemerintah daerah.
3. Tersedianya fasilitas umum dan social yang sesuai dengan keinginan
dan harapan masyarakat diwilayah kecamatan Kampar Kiri Hulu.
4. Lancarnya aksesibilitas yang tercipta di Kecamatan Kampar Kiri Hulu
sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan berbagai
pekerjaan dan kegiatan.
5. Adanya pelayanan kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali, baik
dari sarana maupun prasarananya.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Secara garis besar, ruang lingkup materi laporan kompilasi data ini
meliputi berbagai aspek, yaitu:
1. Identifikasi kondisi sarana dan prasarana di kawasan studi.
2. Pengumpulan informasi / data yang di anggap perlu.
3. Pengambilan gambar / foto di lapangan / di kawasan studi.
-
Permukiman Kota 2014
3
4. Studi literature peraturan perundang-undangan, standar perencanaan,
aturan / pedoman.
5. Mendeskripsikan kondisi sarana dan prasarana permukiman di
kawasan studi.
6. Pemetaan dan pembuatan gambar eksisting atau data factual
7. Mengkompilasi aspirasi masyarakat yang tertuang dalam hasil
Musrembang.
1.4 Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yaitu termasuk dalam batasan administratif
dari kecamatan Kampar Kiri Hulu seluas 1.301,25 Ha dengan batasan- batasan
administrative yaitu:
Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan XIII Koto Kampar.
Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Kampar Kiri.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota
Kabupaten Sumatra Barat.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Singingi Kabupaten
Kuantan Singngi.
Untuk lebih jelasnya berikut disajikan peta orientasi lokasi
penelitian yaitu di kecamatan Kampar utara pada Gambar.1.001 dibawah
ini.
-
Permukiman Kota 2014
4
Gambar.1.001 : Peta Orientasi Lokasi Penelitian
-
Permukiman Kota 2014
5
1.5 Metodologi Penelitian
Teori Penelitian
Pendekatan
Mengacu pada tujuan studi, maka pendekatan studi yang di lakukan
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan tinjauan pustaka untuk pengumpulan studi literature yang
behubungan dengan kecamatan Kampar Kiri Hulu.
b. Melakukan studi lapangan untuk melihat kondisi kecamatan Kampar
Kiri Hulu.
c. Melakukan penyaringan dan kompilasi data dari hasil survey yang di
lakukan di lapangan.
Mendeskripsikan data yang diperoleh
Data yang di kumpulkan dalam melakukan studi lapangan ada 2
kelompok, yaitu data primer dimana di dapat dengan melakukan
wawancara langsung dengan pihak terkait yaitu petugas di kecamatan
Kampar Kiri Hulu, dan data sekunder dimana didapat dari buku atau
dokumen yang berisi data tentang kecamatan Kampar Kiri Hulu.
Tahapan Penelitian
Ada beberapa tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian
ini agar berjalan dengan baik dan tanpa ada hambatan apapun. Beberapa
tahapan penelitian / langkah-langkah yang kami tempuh pada saat mencari
data / informasi sampai dengan penyusunannya adalah :
1. Persiapan survey dari kampus ( surat izin survey/ lampiran 1, peralatan
dan bahan survey, studi literatur dan peraturan perundangan)
2. Kemudian surat tersebut diserahkan pada Badan Kesatuan Bangsa, dan
Politik (KesBangPol) Kab. Kampar untuk mendapatkan surat
Rekomendasi dari Badan tersebut (Lampiran 2) yang akan diserahkan
pada dinas-dinas yang diperlukan data sekundernya.
3. Survey ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data primer
4. Input data Primer dan Sekunder
-
Permukiman Kota 2014
6
5. Membuat laporan Kompilasi data
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Penyajian laporan perencanaan ini secara sistematis akan di bagi
dalam beberapa bagian , yaitu :
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup
penelitian , lokasi penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan laporan.
Bab II Kompilasi Data
Berisi tentang kompilasi data tentang Kabupaten Kampar serta
kecamatan Kampar Kiri Hulu ( demografi penduduk, fisik dan non
fisik wilayah, perekonomian, dll).
Bab III Penutup
Berisi tentang kesimpulan dari laporan kompilasi yang telah di buat
serta saran-sarannya.
-
Permukiman Kota 2014
7
BAB II
KOMPILASI DATA
2.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN KAMPAR
2.1.1. Sejarah Singkat Kabupaten Kampar
Sejarah perkembangan Kabupaten Kampar diawali dengan diterbitkannya
Surat Keputusan Gubernur Militer Sumatera Tengah No. 10/GM/STE/49 Tanggal
9 Nopember 1949 yang menyatakan bahwa Kabupaten Kampar merupakan salah
satu Daerah Tingkat II di Provinsi Riau terdiri dari Kewedanan Pelalawan, Pasir
Pangarayan, bangkinang dan Pekanbaru Luar Kota dengan Ibukota Pekanbaru.
Kemudian berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 1956 Ibukota Kabupaten
Kampar dipindahkan ke Bangkinang dan baru terlaksana tanggal 6 Juni 1967.
Pada awalnya Kabupaten Kampar terdiri dari 19 Kecamatan dengan luas
30.569,56 Km2, kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.
105 Tahun 1994 dan PP No. 8 Tahun 1995 dan Peraturan Daerah Tingkat I Riau
No. 06 Tahun 1995, Kabupaten Kampar ditetapkan sebagai salah satu Proyek
Percontohan Otonomi. Dengan adanya pelaksanaan Otonomi Daerah di tingkat
Kabupaten dan Kota sesuai dengan Undang-undang No. 53 Tahun 1999,
bermunculan daerah Kabupaten/Kota yang baru di Provinsi Riau yang berasal dari
pemekaran beberapa Kabupaten, salah satunya yaitu Kabupaten Pelalawan
termasuk di Kabupaten Kampar.
2.1.2. Letak Geogarfis, Batas Administratif dan Luas Wilayah Kabupaten
Kampar
Kabupaten Kampar mempunyai luas wilayah lebih kurang
10.983,46 km2 (1.098.346 Ha) yang terletak antara 1
002 Lintang Utara
1020 Lintang Selatan dan 100
023
0 Bujur Timur 1010400 Bujur Selatan
dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu, Kotamadya
Pekanbaru dan Kabupaten Siak.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi.
-
Permukiman Kota 2014
8
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Propinsi
Sumatera Barat.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kotamadya Pekanbaru, Kabupaten
Pelalawan dan Kabupaten Siak.
Kabupaten Kampar seluas 10.983,46 km2 terbagi atas 21
kecamatan, 8 kelurahan dan 242 desa dimana kecamatan yang terluas
wilayahnya adalah Kecamatan XIII Koto Kampar (1.595,11 km2) dan yang
paling kecil wilayahnya adalah Kecamatan Rumbio Jaya (77,50 km2).
Sebagian besar Kabupaten Kampar merupakan daerah perbukitan
yang berada di sepanjang Bukit Barisan yang berbatasan langsung dengan
Propinsi Sumatera Barat dengan ketinggian antara 0 500 meter dari
permukaan laut.
Secara spasial, Kab.Kampar memiliki lokasi yang sangat strategis
sebagai kota transit yang menghubungkan kota-kota utama di pulau
Sumatra. Keuntungan lokasional ini harus dicermati sebagai potensi dan
masalah yang harus diantisipasi agar pembangunan kota kedepan benar-
benar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, dan mereduksi
kemungkinan dampak / pengaruh negatif yang akan ditimbulkan.
Adapun struktur tanah/jenis tanah di Kabupaten Kampar adalah
Organosol, Gley Humus, Alluvial, Hidromorfik Kelabu, Podzolik Merah
Kuning, Litosol dan Regosol.
Kabupaten Kampar mengalami perkembangan fisik yang luar biasa
dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Terbukti dengan adanya sistem
pemerintahan kabupaten Kampar yang sudah memenuhi standar. Dari
kelengkapan fasilitasnya yang cukup mendukung, dengan adanya
pembangunan - pembangunan di sejumlah ruas kota, khususnya untuk ibu
kota kabupaten Kampar sendiri.
-
Permukiman Kota 2014
9
Untuk fasilitas sarana dan prasarana seperti jalan, drainase, sudah
cukup baik, terbukti pada saat kami melakukan survey ke Kabupaten
Kampar. Bentuk tatanan kotanya sudah sudah cukup baik, namun
meskipun demikian masih perlu dilakukan perbaikan dan pembangunan
didaerah daerah yang masih jauh dari pusat kabupaten.
Kecamatan Kampar Kiri Hulu merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Kampar yang masih butuh pembangunan agar ketersediaan
sarana dan prasarananya mampu melayani aktifitas penduduknya. Seperti
pembangunan atau pelebaran jalan utama dan jalan yang menghubungkan
Desa Desa dan Pembangunan Pelabuhan Boat di Kecamatan Kampar Kiri
Hulu. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang ada dari tahun
ke tahun maka akan sangat mempengaruhi ketersediaan sarana dan
prasarana dari kecamatan tersebut. Adapun luas Kecamatan Kampar Kiri
Hulu menurut data BPS tahun 2012 yaitu seluas 1.301,25 Ha, mempunyai
24 desa dengan pusat pemerintahan berada di kelurahan Gema.
Dilihat dari bentangan wilayah, kecamatan Kampar Utara
berbatasan dengan :
Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan XIII Koto Kampar.
Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Kampar Kiri.
Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Singngi Kabupaten
Kuantan Singngi.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota Propinsi
Sumbar.
Untuk lebih jelasnya, letak orientasi dan administrasi Kab.Kampar
beserta luas wilayahnya dapat dilihat pada Tabel.2.001 dan Gambar.2.001
berikut ini.
-
Permukiman Kota 2014
10
Tabel.2.001: Luas Wilayah Kabupaten Kampar Menurut Kecamatan Tahun
2011
Kecamatan Luas
Wilayah (Ha)
Persentase
(%)
Kampar Kiri 915,33 8,1
Kampar Kiri Hulu 1.301,25 11,5
Kampar kiri Hilir 759,74 6,7
Kampar Kiri Tengah 330,59 2,9
Gunung Sahilan 597,97 5,3
XIII Koto Kampar 732,4 6,5
Koto Kampar Hulu 674 6,0
Bangkinang Barat 151,41 1,3
Salo 207,83 1,8
Tapung 1.365, 97 12,1
Tapung Hulu 1.169,15 10,4
Tapung Hilir 1.013,56 9,0
Bangkinang 177,18 1,6
Bangkinang Seberang 253,50 2,2
Kampar 136,28 1,2
Kampar Timur 173,08 1,5
Rumbio Jaya 76,92 0,7
Kampar Utara 79,84 0,7
Tambang 371,94 3,3
Siak Hulu 689,80 6,1
Perhentian Raja 111,54 1,0
Jumlah 11.289,28 100
Sumber: Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012, BPS
-
Permukiman Kota 2014
11
Agar lebih jelasnya tentang persentase luas wilayah berikut disajikan
grafik tentang persentase Luas Wilayah Kabupaten Kampar Menurut Kecamatan
Tahun 2011.
Sumber:Hasil Analisa Kabupaten Kampar Dalam Angka Tahun 2012
Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian wilayah administratif
Kabupaten Kampar dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
8%
12%
7%
3%
5%
7%
6%
1%2%
12%
10%
9%
2%
2%
1%
2% 1%1%
3%
6%
1%
Gambar.2.001 : Persentase Luas Wilayah (Ha) Kabupaten
Kampar Menurut KecamatanTahun 2011
Kampar Kiri
Kampar Kiri Hulu
Kampar kiri Hilir
Kampar Kiri Tengah
Gunung Sahilan
XIII Koto Kampar
Koto Kampar Hulu
Bangkinang Barat
Salo
Tapung
Tapung Hulu
Tapung Hilir
Bangkinang
Bangkinang Seberang
Kampar
Kampar Timur
Rumbio Jaya
Kampar Utara
Tambang
Siak Hulu
Perhentian Raja
-
Permukiman Kota 2014
12
Gambar.2.002 : Peta Administrasi Kabupaten Kampar.
-
Permukiman Kota 2014
13
2.1.3 Karakter Fisik Dasar Kabupaten Kampar
2.1.3.1 Klimatologi
Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis.Temperatur
minimum terjadi pada bulan September yaitu sebesar 23,1C.Temperatur
maksimum juga terjadi pada September dengan temperature 32,4C.
Dengan rata rata hari hujan sekitar 201 hari / tahun dengan keadaan
musim berkisar: Musim hujan jatuh pada bulan Januari April dan
September Desember, Musim kemarau jatuh pada bulan Mei Agustus.
Kondisi suhu Kab. Kampar yang cukup tinggi terutama dapat
dirasakan pada musim kemarau sekaligus mempresentasikan Kab. Kampar
memiliki tingkat kelembapan minimum 86,2% - 90,9% dan kelembapan
,maksimum antara 94,90% - 95,8%.
Tabel.2.002 : Keadaan Iklim dan Cuaca di Kabupaten Kampar Tahun 2011
Bulan Temperatur Kelembaban ( % )
Januari 27,0 95,5
Februari 24,7 95,8
Maret 27,6 95,9
April 27,5 95,8
Mei 29,1 95,1
Juni 27,1 97,9
Juli 27,2 95,7
Agustus 27,6 95,7
September 26,6 95,9
Oktober X X
November X X
Desember X X
Sumber: Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012, BPS
-
Permukiman Kota 2014
14
Rata-rata curah hujan tahunan umumnya cukup tinggi (>2000 mm)
dengan jumlah hari hujan rata-rata tahunan berkisar antara 112- 182 hari.
Distribusi iklim secara spasial cukup baik, perbedaan iklim antar lokasi
tidak begitu mencolok. Curah hujan rata-rata tahunan berkisar antara 2.743
mm sampai dengan 4.130 mm.
Tabel .2.003. Temperatur dan curah hujan Kabupaten Kampar
Bulan Tempertur Curah Hujan
Min Max Rata-Rata HH MM
Januari 23,4 31 27 11 279
Februari 22,6 30 27 10 313
Maret 22,9 30 27 12 365
April 25,2 32 29 10 283
Mei 22,7 34 29 8 147
Juni 22,5 33 28 6 212
Juli 22,1 35 29 5 138
Agustus 22 32 27 11 252
September 22 33 28 11 237
Oktober 22 33 28 11 252
November 21 32 27 6 205
Desember 21 32 27 16 389
Sumber: BPS, Kabupaten Kampar Dalam Angka 2009.
Kondisi iklim yang tersebar seperti yang disampaikan pada tabel di atas,
ketersediaan air pada umumnya cukup dari waktu ke waktu sehingga sangat
mendukung bagi kegiatan dan pengembangan pertanian diwilayah kampar
termasuk dapat mendukung ketersediaan air permukaan seperti sungai, embung
atau bangunan penangkap air hujan. Berikut Tabel.004.a dan tabel.004.b curah
hujan di Kabupaten Kampar Tahun 2011.
-
Permukiman Kota 2014
15
Tabel.2.004.a : Tingginya Curah Hujan di Kabupaten Kampar bulan
Januari Juli Tahun 2011 (mm)
Kecamatan Januari Februari Maret April Mei Juni
Kampar Kiri 14 14 39 18 15 12
Kampar Kiri Hulu 19 19 X X X X
Kampar kiri Hilir 20 20 X 20 13 16
Kampar Kiri Tengah 26 26 21 X X X
Gunung Sahilan 10 10 18 12 16 12
XIII Koto Kampar 21 21 20 26 20 22
Bangkinang Barat 24 24 20 14 15 17
Salo X X X 20 15 16
Tapung X X X 18 14 12
Tapung Hulu 66 37 31 X X X
Tapung Hilir 18 25 X 62 X X
Bangkinang 16 16 30 17 18 23
Bangkinang Seberang 14 15 23 14 15 19
Kampar 11 17 22 24 10 X
Kampar Timur X X X X 13 42
Rumbio Jaya X X X X 104 34
Kampar Utara 20 21 22 X X 24
Tambang X X X X X X
Siak Hulu 23 15 26 18 23 12
Perhentian Raja 21 21 20 X X 26
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten
Kampar.
Catatan : X : Data tidak diperoleh
(-) : Tidak ada penakar.
-
Permukiman Kota 2014
16
Tabel.2.004.b : Tingginya Curah Hujan di Kabupaten Kampar Bulan Juli
Desember Tahun 2011 (mm)
Kecamatan Juli Agustus September Oktober November Desember
Kampar Kiri 34 12 22 17 23 19
Kampar Kiri Hulu X X 27 16 14 12
Kampar kiri Hilir 14 16 19 16 19 17
Kampar Kiri Tengah X X 19 16 X 19
Gunung Sahilan 17 21 12 15 19 18
XIII Koto Kampar 22 22 30 29 28 22
Bangkinang Barat 18 17 20 18 19 29
Salo 19 16 20 20 19 28
Tapung 27 12 17 14 21 20
Tapung Hulu 28 X 35 22 51 35
Tapung Hilir 31 21 31 18 20 20
Bangkinang 22 18 20 16 11 20
Bangkinang Seberang 16 25 18 13 16 21
Kampar 19 10 10 11 X 18
Kampar Timur 29 22 51 33 24 19
Rumbio Jaya 16 34 13 31 24 19
Kampar Utara 24 30 26 11 28 18
Tambang 27 27 21 28 32 39
Siak Hulu 23 23 25 69 25 49
Perhentian Raja 22 X 21 9 11 23
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten
Kampar.
Catatan : X : Data tidak diperoleh
(-) : Tidak ada penakar.
-
Permukiman Kota 2014
17
Tabel.2.005 : Keadaan Iklim dan Cuaca Lokasi SMPK Bangkinang
Kabupaten Kampar Tahun 2009
Jenis Pendataan Januari Februari Maret April Mei Juni
Temperatur 30,3 27,2 30,8 30,6 32,3 30,8
Kelembaban 95,8 86,2 94,6 90,9 94,4 94,5
Lama Penyinaran 123,5 78,5 89,5 102,0 183,5 148,0
Jenis Pendataan Juli Agustus September Oktober November Desember
Temperatur 31,8 31,1 30,3 31,5 30,2 30,6
Kelembaban 64,9 95,3 92,0 95,8 92,2 94,9
Lama Penyinaran 160,5 125,0 130,0 132,5 140,0 105,0
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten
Kampar Tahun 2009.
Keterangan : Pengamatan dilakukan mulai pukul 07.00 17.00
Temperatur = 0C
Kelembaban = %
Lama Penyinaran = Jam
X = data tidak masuk.
Kabupaten Kampar memiliki suhu maksimum 40oC dan suhu minimum
12oC. Temperatur udara di Kecamatan Bangkinang pada siang hari rata-rata
adalah 30,7 o
C, sedangakan pada malam hari temperaturnya sedang. Tingginya
temperatur udara pada siang hari menyebebkan kelambatan udara dari permukaan
tanah. Namun temperatur udara yang demikian ini tidak mempengaruhi cuaca
secara umum di daerah ini. Iklim di Kabupaten Kampar dipengaruhi oleh angin
musim, pada bulan April sampai dengan Agustus bertiup angin Barat Laut,
sedangkan pada bulan Agustus-April bertiup angin musim Timur.
-
Permukiman Kota 2014
18
Berdasarkan tipe curah hujan menurut kriteria Schidt dan Ferguson, serta
diagram penentuan tipe hujan tropik menurut Koppen, maka di Kabupaten
Kampar memiliki tipe curah hujan A (sangat basah) dan tipe iklim Af (tropika
basah). Tingginya curah hujan, temperatur, kelembaban udara di wilayah ini
sangat berpengaruh terhadap tingkat pelapukan baik fisik maupun kimiawi,
sebagai konsekwensi telah mengalami pelapukan lanjut.
2.1.3.2 Fisiografi
Secara umum keadaan fisiografi wilayah studi tidak lepas dari geologi di
lingkungan pulau Sumatera yang terbentuk dari suatu proses tektonik dalam
sejarah geologi yang sama. Pulau Sumatera yang terletak pada bagian tepi barat
daya dari lempeng benua yang meliputi seluruh Asia Tenggara dan disebut
Paparan Sunda (Sunda Land) berada pada zona pertemuan antara lempeng benua
dan lempeng samudra yaitu lempeng Samudra Hindia yang disebut Lempeng
India-Australia (Indian-Australian Plate).
Pada zona ini, lempeng samudra yang bergerak relatif kearah utara timur
laut membentur lempeng benua sehingga terjadi penunjaman
(subduksi/subduction) kerak samudra ke bawah lempeng benua yang ditandai oleh
terbentuknya palung samudra yang disebut Palung Sunda (Sunda Trench) di lepas
pantai barat pulau Sumatera (Curray et al. 1979). Kecepatan dari pergerakan
lempeng ini diperkirakan sebesar 6 cm/tahun (Le Picthon, 1968).
Gaya tekanan resultan dari subduksi yang bersifat oblique dari kerak
samudera tsb. telah menyebabkan terjadinya patahan-patahan yang sejajar dengan
batas lempengan yaitu mengarah Baratlaut-Tenggara (Fich, 1972). Patahan tsb.
tersebar sepanjang pulau Sumatera dan dikenal sebagai Sistem Sesar Sumatera
(Sumatran Fault System). Pembentukan magma yang berasosiasi dengan adanya
penunjaman ini juga telah menyebabkan terjadinya kegiatan vulkanik dari zaman
Tersier sampai sekarang (Resen) yaitu sepanjang Busur Gunung Api Sumatera.
Hal ini sangat berpengaruh pada keadaan geologi yang berkembang di pulau
Sumatera yang selanjutnya dapat ditunjukkan pada kondisi fisiografi yang
-
Permukiman Kota 2014
19
terbentuk di wilayah Riau daratan pada umumnya dan Wilayah Sungai Kampar
pada khususnya.
Tatanan fisiografi di wilayah Riau daratan dengan berdasarkan pada
gerakan batuan dasar yang berarah Baratlaut Tenggara dapat dibagi atas beberapa
Zona mulai dari arah barat ke timur yaitu sebagai berikut (P3G 1982) :
Zona Geantiklin Bukit Barisan (Barisan Geanticline). ; Zona ini terletak di
bagian barat dan berada pada daerah perbatasan WS Kampar yang dicirikan oleh
puncak-puncak perbukitan memanjang yang menunjukkan kelurusan dengan arah
baratlaut-tengara (bukit barisan) dan berlereng terjal dengan ketinggian yang
diperkirakan mulai dari 500 sampai 1000 m dpl (diatas permukaan laut) atau
lebih.
Zona Kaki Bukit Barisan Bagian Timur (Eastern Barisan Foot Hills). ;
Berada di sebelah timur dan sejajar dengan Zona Geantiklin yang merupakan
daerah kaki bukit barisan dengan lebar sekitar 45 km yang dicirikan oleh
perbukitan bergelombang yang terbentuk oleh patahan-patahan terban (horsts dan
graben) dengan arah sesuai dengan arah utama pulau Sumatera pada ketinggian
antara 150 dan 500 m dpl.
Zona Perbukitan Dalu-Dalu Bangkinang (Daludalu-Bangkinang Uplift).;
Zona ini memisahkan antara daerah kaki bukit barisan di sebelah baratnya dengan
daerah dataran aluvial di sebelah timurnya. Zona ini mempunyai lebar sekitar 20
km di terletak pada ketinggian 30 sampai 150 m dpl.
Zona Dataran Aluvial (Alluvial Plain) ; Meliputi dataran yang berada di pantai
timur Sumatera pada bagian timur dari WS Kapar dengan elevasi mulai dari 0
sampai 30 m dpl. Secara umum, aliran Sungai Kampar berawal dari hulu-hulu
sungai yang berada di daerah punggungan Bukit Barisan yang termasuk pada
Zona Geantiklin Bukit Barisan dan selanjutnya mengalir ke arah timur melewati
zona-zona fisiografi lainnya sampai ke muara sungai yang terletak pada Zona
Dataran.
-
Permukiman Kota 2014
20
2.1.3.3 Topografi
A. Ketinggian
Untuk kondisi topografinya Kab. Kampar sebagian besar
merupakan daerah perbukitan yang berada sepanjang Bukit Barisan yang
berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat,dengan ketinggian antar 0-500
meter dari permukaan air laut.Jenis Tanahnya arganosol tersebar luas di
dataran rendah berawa-rawa dan berasosiasi dengan humus.
1. Struktur Tanah
Jenis Tanah Podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan
endapan.
Jenis tanah podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan
endapan dan beku.
Jenis tanah podsolik merah kuning kompleks dengan bahan
induk bahan beku.
B. Kemiringan lereng
Untuk kemiringan lereng Kab. Kampar dapat digolongkan menjadi 5
(lima) kelas yang dijelaskan pada tabel berikut :
-
Permukiman Kota 2014
21
Tabel.2.006 : Distribusi Penyebaran Kelas Lereng di Wilayah
Kabupaten Kampar
Kelas Lereng Kemiringan Lereng (%) Luas
Ha %
Datar 0 3 320.717,00 29,2
Landai 3 8 288.864,80 26,3
Agak Curam 8 15 225.160,40 20,5
Curam 15 30 43.934,30 4,0
Sangat Curam >30 219.669,40 20,0
Jumlah 1.098.346,00 100.0
Sumber : Master Plan Pengembangan Pertanian Kabupaten Kampar.
Agar lebih jelas tentang penyebaran kemiringan lereng kab. Kampar dapat
dilihat pada peta dibawah ini.
-
Permukiman Kota 2014
22
Gambar.2.003 : Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Kampar
-
Permukiman Kota 2014
23
C. Morfologi
Morfologi atau bentang alam suatu daerah merupakan perwujudan
suatu daerah yang tercermin dari bentuk muka bumi yang didasarkan pada
peta topografi ataupun kenampakan lapangan. Berdasarkan itu serta
ketinggian topografi, kemiringan lereng dan pola aliran yang ada, maka
morfologi Kabupaten Kampar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) satuan
morfologi:
a. Satuan mofologi perbukitan bergelombang tinggi menempati 40%
daerah studi terletak disebelah barat dan tengah, umumnya
menempati daerah yang diisi oleh endapan pre tersier dimana pada
daerah ini resistensi batuan pembentuk cukup tinggi sehingga
pengaruh dari erosi tidak begitu besar. Satuan ini mempunyai pola
sebaran sungai Trellisa dimana pola aliran sungai sangat dikontrol
oleh struktur lapisan batuan penyusun. Tahapan sungainya umumnya
masih dalam tahapan sungai muda dengan lembah sungai yang
membentuk penampang VA. Struktur geologi sangat berpengaruh
pada satuan morfologi ini.
b. Satuan morfologi perbukitan bergelombang rendah berada di tenagah
daerah studi membujur dengan arah barat laut- tenggara menutupu
20% daerah studi. Satuan ini umumnya menempati daerah yang diisi
oleh endapan sedimen Anggota Bawah Formasi Telisa, satuan ini
dicirikan oleh kemiringan lereng yang tidak begitu terjal, sehingga
membentuk suatu perbukitan yang bergelombang rendah. Apabila
dilihat secara umumnya satuan ini menempati grabena. pola aliran
sungainya umumnya sub dendritik dengan pola yang dikontrol
sangat kuat oleh kekerasan batuan penyusunnya. Struktur pada
satuan ini umumnya telah pada tahapan dewasa dengan penampang
sungai berbentuk hurup U.
c. Satuan morfologi dataran bergelombang menempati 40% daerah
studi terletak di bebelah timur laut. satuan ini menempati daerah
-
Permukiman Kota 2014
24
yang diisi oleh batuan sedimen Anggota Atas Formasi Telisa,
Anggota Bawah Formasi Palembang, Anggota Tengah Formasi
Palembang dan Endapan Aluvial. Satuan ini dicirikan oleh morfologi
dataran berundulasi rendah dengan kemiringan lereng rendah. Satuan
ini mempunyai pola aliran sungai dendritik. Pola aliran sungai di
satuan ini juga dikontrol oleh kekerasan litologi pembentuk formasi
sedangkan struktur tidak begitu berpengaruh. Tahapan sungai pada
satuan ini umumnya sudah pada tahapan dewasa dimana penampang
sungainya umumnya .
2.1.3.4 Geologi dan Geomorfologi
Pembahasan geologi daerah perencanaan disamping mengenai
jenis, sebaran dan sifat fisik batuan/ tanah, struktur geologi, juga
geomorfologinya, yaitu gambaran yang berkaitan dengan bentang alam
dalam hubungannya dengan jenis batuan pembentuknya.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Pekanbaru (0816) tahun 1982
dan Solok (0815) edisi ke-2 tahun 1995 skala 1 : 250.000 (Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi), Kabupaten Kampar terbentuk dari batuan
sedimen dan meta sedimen, batuan metamorphosis dan batuan terobosan
yang tersebar di seluruh wilayah. Wilayah Kampar pada bagian barat
kearah pantai, terbentuk dari formasi geologi batuan metamorphosis (Pcks,
Pckq), batuan sedimen (Qal, Qtpu, Tmol, Tob), sedangkan wilayah timur
terbentuk dari batuan sedimen (Qh, Qal, Qat, Tup, Qpmi). Wilayah
Kampar juga dilalui sesar membujur dari Timur Laut kea rah Tenggara.
Sesar yang terdapat di wilayah bagian barat dekat dengan perbatasan
Provinsi Sumatera Barat diperkirakan penyebab seringnya terjadi longsor
di kawasan Batu Bersurat.
Hasil penyelidik terdahulu Bambang Setiawan dan Endang
Suwargi (1983), bahwa daerah kegiatan terdiri dari satuan batuan yang
umurnya bervariasi dari Paleozoikum hingga Resen. Bagian terbesar
-
Permukiman Kota 2014
25
daerah kegiatan merupakan suatu seri batuan sedimen berumur Permo-
Karbon yang sebagian mengalami malihan derajat rendah. Seri batuan ini
merupakan suatu endapan marine shelf sediments yang membentuk
pegunungan berarah NW-SE dimana setempat-setempat diisi oleh endapan
sedimen berumur endapan sedimen berumur Tersier. Formasi yang tertua
dari seri batuan ini adalah Formasi Kuantan yang dibentuk oleh satuan
batuan serpih, batusabak, filit, sekis, batugamping, klastik dan batupasir
sedangkan Formasi Bohorok yang ada diatasnya dibentuk oleh stuan
batupasir mengandung tufa dan batu pasir. Batuan sedimen Pra-Tersier
lainnya adalah Formasi Tuhur yang diperkirakan berumur Trias, formasi
ini dibentuk oleh satuan batuan batusabak dan serpih dengan sisipan
batupasir. Intrusi batuan granitik diduga terjadi pada masa Mesozoikum,
dilapangan pengaruh intrusi ini dapat terlihat dengan adanya gejala
malihan sentuh pada batuan yang diterobosnya yaitu batuan sedimen yang
berumur Permo-Karbon.
Sesudah suatu perioda yang ditandai dengan adanya pengangkatan,
perlipatan intrusi batuan beku serta erosi batuan Pra-Tersier kemudian
disusul oleh pembentukan batuan sedimen berumur Tersier yang diawali
dengan breksi dan konglomerat pada bagian dasarnya. Formasi Pematang
yang berumur antara Eosen-Oligosen dicirikan oleh satuan litologi breksi-
konglomerat dengan sisipan batupasir, batulempung, batulanau dan
batulumpur, formasi ini diendapkan dalam lingkungan pengendapan air
tawar. Formasi Sihapas kemudian menutupi Formasi Pematang secara
tidak selaras yang berumur Miosen Bawah dan satuan batuan yang
membentuknya terdiri dari konglomerat, batupasir, batulanau, batulanau
dan serpih. Formasi Telisa yang berumur Miosen-Tengah menutupi
Formasi Sihapas secara selaras, formasi ini dibentuk oleh satuan batuan
serpih, batulanau, batulempung, napal dan batupasir glaukonit. Formasi ini
diendapkan dalam lingkungan pengendapan yang dicirikan dengan adanya
fosil foram dan plankton.
-
Permukiman Kota 2014
26
Formasi Petani yang berumur Pliosen diendapkan diduga tidak
selaras di atas Formasi Telisa yang dibentuk oleh satuan batuan serpih
dengan sisipan batupasir dan batulanau, formasi ini diendapkan dalam
lingkungan pengendapan yang bervariasi. Batuan vulkanik berkomposisi
antara andesit dan basalt diduga berumur Mio-Pliosen, batuan ini
menutupi Formasi Bohorok dan Formasi Sihapas. Sedangkan Batuan
Kwarter umumnya adalah alluvial yang terdiri dari kerikil, pasir dan
lempung, di daerah kegiatan batuan ini dapat dipisahkan menjadi dua
satuan geologi yaitu Formasi Minas yang berumur Pleistosen dan
Alluvium muda yang berumur Resen.. Berdasarkan peta percepatan batuan
seperti ditunjukkan pada Gambar 3 - 8 di bawah ini maka percepatan
batuan dasar untuk Wilayah Sungai Kampar relatif sama dengan daerah
Provinsi Riau secara keseluruhan yaitu 0,8 2,4 m/dtk2, sehingga
termasuk dalam kategori daerah medium bahaya gempa.
Tabel 2.007 : Formasi Geologi dan Batuan Induk di Wilayah Kabupaten
Kampar
No. Formasi Geologi Periode Litologi
1 Aluvium Muda
(Qh)
Kuarter
(Holosen)
Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil,
Pasir dan Lempung
2 Aluvium Sungai
(Qal)
Kuarter
(Plistosen)
Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil,
Pasir, Lempung sisa-sisa tumbuhan dan rawa
gambut
3 Aluvium Tua
(Qp)
Kuarter
(Holosen-
Plistosen)
Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil,
Pasir, Lempung sisa-sisa tumbuhan dan rawa
gambut
4 Undak Sungai
(Qat)
Kuarter Batuan endapan yang terdiri dari : Bongkah,
Kerikil, Pasir dan Lempung
5 Formasi Minas
(Qpmi)
Kuarter
(Plistosen)
Batu sedimen yang terdiri dari : Kerikil,
sebaran kerakal, pasir dan lempung
-
Permukiman Kota 2014
27
6 Formasi Petani
(Tup)
Tersier
(Pliosen)
Batuan sedimen yang terdiri dari : batu
lumpur mengandung karbonan, lignit sedikit
batu lanau dan batu pasir
7 Formasi Telisa
(Tint)
Tersier
(mioseu)
Batuan sedimen yang terdiri dari : batu
lumpur gampinganabu-abu, batu gamping
tipis, batu lanau dan sedikit batu pasir
glaukonit termasuk dalam Grup Kampar.
8 Anggota Atas
Formasi
Palembang(Qtpu)
Kuarter Batuan sedimen yang terdiri dari : tuf asam
berbatuapung, batupasir tufan, bentonit,
sisipan lignit dan kayu terkersikkan
9 Formasi Bahorok
(Pub)
Perem dan
Karbon
Batuan sedimen yang terdiri dari : wake,
wake konglomeratan dan turbidit, termasuk
dalam Grup Tapanuli
10 Anggota Tanjung
Pauh (Pukt)
Perem dan
Karbon
Batuan sedimen terdiri dari : dominan
muskovit, klorit = sekis karbonat dengan
liniasi kuat, termasuk Grup Tapanuli
11 Anggota
Pawan
(Pukup)
Perem dan
Karbon
Batuan sedimen terdiri dari : klorit - sekis
karbonat
12 Formasi Sihapas
(Tms)
Tersier
(Miosen)
Batuan sedimen terdiri dari : batu pasir,
konglomerat, batu lanau, termasuk Grup
Kampar
13 Formasi Tuhur
(Mtt)
Trias Sama dengan Lembar Solok
14 Anggota Filiat
dan Serpih
Kuantan (PCks)
Perem dan
Karbon
Batuan Metamorfosis (malihan) terdiri dari
:serpih dan filit,sisipan batu sabak, kuarsit,
batulanau, rijang dan aliran lava
15 Anggota Bawah
Formasi Ombilin
(Tmol)
Tersier
(Miosen)
Batuan sedimen terdiri dari : batu pasir
kuarsa mengandung mika sisipan arkose,
serpih lempungan, konglomerat kuarsa dan
-
Permukiman Kota 2014
28
batubara
16 Anggota Bawah
Formasi
Kuantan(PCkq)
Perem dan
Karbon
Batu metamorfosis (malihan) terdiri dari :
kuarsit dan batu pasir kuarsa sisipan filit,
batu sabak, serpih, batuan gunung api, tuf
klorit, konglomerat dan rijang
17 Granit Giti
((Mpigt)
Trias Batuan terobosan terdiri dari : granit
mengandung timah dan pagmatit turmalin
18 Granit Ulak
(Mpiul)
Trias Batuan terobosan terdiri dari : granit
perdaunan
19 Anggota Bawah
Formasi Telisa
(Tintl)
Tersier
(Miosen)
Batuan sedimen terdiri dari : Napal
lempungan, batupasir lignit, tuf breksi
andesit dan batupasir glaukonitan
20 Formasi Brani
(Tob)
Tersier
(Oligosen)
Batuan sedimen terdiri dari : konglomerat
dengan sisipan batu pasir
Sumber:Dokumen RTRW Kabupaten Kampar, 2011
-
Permukiman Kota 2014
29
Gambar.2.004 : Peta Geologi Kabupaten Kampar
-
Permukiman Kota 2014
30
2.1.3.5 Hidrologi dan Hidrogeologi
Air tanah di kawasan studi termasuk dalam kategori dangkal.
Disamping itu, kawasan studi juga dilewati oleh aliran Sungai Kampar
Kiri. Dimana potensi air / hidrologi pada kawasan studi dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga dengan menggunakan
sistem non-perpipaan. Sistem non-perpipaan merujuk kepada pola
pemenuhan kebutuhan air bersih secara mandiri melalui sumur-sumur
(sumur gali dan artesis). Di Kecamatan Kampar Kiri Hulu terdapat
beberapa sumber air alam, meliputi :
Air Hujan
Sebagai bagian negara tropis, Kecamatan Kampar Kiri Hulu
memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Turunnya air hujan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu pada umum
mengalami peningkatan pada bulan Oktober Mei.
Air Permukaan
Sungai utama yang mengalir di Kecamatan Kampar Kiri Hulu
adalah Sungai Subayang, sungai Bibio.
Air Tanah
Air tanah adalah air yang mengalir di bawah permukaan bumi
terdiri atas air tanah dangkal dan air tanah sedang (artesis) yang dapat
diambil dengan sistem pembuatan sumur baik berupa sumur biasa maupun
sumur artesis.
Air tanah yang ada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu air tanah
dalam. Air tanah dalam diketahui dari identifikasi melalui sumur-sumur
bor penduduk.
-
Permukiman Kota 2014
31
Dengan melihat kondisi hidrologi di kawasan studi yang terdiri
dari sungai, maka perlu adanya suatu peraturan yang mengatur tentang
sempadan sungai sebagai acuan untuk menentukan jarak ideal lahan
terbangun dari sungai. Acuan tersebut dapat disusun antara lain dengan
berpedoman kepada UU No. 5 tahun 1990 dan Keppres No. 32 tahun
1990.
Di daerah Kab.Kampar terdapat 2 buah sungai besar dan beberapa sungai
kecil,yaitu:
Sungai Kampar yang panjangnya 413,5 Km dengan kedalaman
rata-rata 7,7 meter dengan lebar rata-rata 143 merer.Seluruh bagian
sungai ini termasuk dalam Kabupaten Kampar yang meliputi
Kecamatan XIII Koto Kampar,Bnagkinang,Bangkinang
Barat,Kampar,Siak Hulu,dan Kampar Kiri.
Sungai Siak bagian hulu yakni panjangnya 90 Km dengan
kedalaman rata-rata 8-12 meter yang melintasi Kecamatan Tapung.
Sungai-sungai besar terdapat di Kab.Kampar ini sebagian masih
berfungsi baik sebagai sarana dan prasarananya perhubungan, sumber air
bersih budidaya ikan maupun sebagi sumber energy listrik (PLTA koto
Panjang).
-
Permukiman Kota 2014
32
Gambar.2.005: Peta Hidrologi Kabupaten Kampar
2.1.4 Pengunaan Lahan
-
Permukiman Kota 2014
33
Penggunaan lahan di Kabupaten Kampar terdiri dari bangunan dan
halamannya,tegal kebun ladang huma,padang rumput,tambak,kolam tebat
empang,lahan sementara tidak dibangun, hutan, perkebunan, sawah, dll.
Luas tanah di Kab.Kampar adalah 11.289,28 Ha terdiri dari 2 (dua) jenis
pemanfaatan yaitu sebagai lahan terbangun (bangunan, perkebunan,
pertanian, perdagangan, dll) sebesar 6.481,45 Ha dan sisanya merupakan
lahan non terbagun, umumnya berupa padang rumput,rawa,lahan kosong,
hutan, dll sebesar 4.808,73 Ha. Berikut Tabel 2.008 Penggunaan Lahan
menurut Kecamatan di Kabupaten Kampar Tahun 2008-2011.
Tabel .2.008 : Luas Tanah Menurut Penggunaan Di Kabupaten Kampar
Tahun 2008 2011 (Ha)
Jenis
Penggunaan Tanah
Tahun
2008 2009 2010 2011
Tanah Sawah 10.780 10.206 10.009 10.173
Pekarangan,bangunan Dan lahan 82.813 82.050 87.005 84.162
Tegal Kebun 109.500 108.947 94.803 92.539
Ladang Huma 65.738 66.402 54.370 91.969
Padang Rumput 12.037 12.039 10.892 9.876
Rawa 26.453 25.684 19.655 19.652
Kolam 1.443 1.415 1.425 1.434
Sementara tidak diusahakan 41.405 43.634 48.173 12.093
Hutan 183.617 196.505 160.695 227.987
Perkebunan 377.781 353.505 394.475 397.023
lain-lain 106.877 125.003 178.084 156.181
Sumber:Kampar Dalam Angka 2012
-
Permukiman Kota 2014
34
Tabel .2.009 : Persentase Penggunaan Lahan Di Kabupaten Kampar Tahun
2011
Jenis
Penggunaan Tanah
Jumlah
(Ha) Persentase
Tanah Sawah 10.173 1 %
Pekarangan,bangunan Dan lahan lainnya 84.162 8 %
Tegal Kebun 92.539 8 %
Ladang Huma 91.969 8 %
Padang Rumput 9.876 1 %
Rawa tidak ditanami 19.652 2 %
Kolam 1.434 1 %
Sementara tidak diusahakan 12.093 2 %
Hutan 227.987 20 %
Perkebunan 397.023 35 %
Tanah dan lain-lain 156.181 14 %
Jumlah 11.289,28 100 %
Sumber:Kampar Dalam Angka 2012
Agar lebih jelasnya tentang persentase penggunaan lahan di
kabupaten Kampar berikut disajikan grafik tentang persentase luas tanah
menurut penggunaannya dikabupaten kampar.
-
Permukiman Kota 2014
35
Sumber: Hasil analisa Kabupaten Kampar dalam angka 2012
1%
8%8%
8%
1%
2%
1%
2%20%
35%
14%
Gambar 2.006 : Persentase Luas Tanah Menurut Penggunaan Di
Kab. Kampar Tahun 2011
Tanah Sawah
Pekarangan,bangunan Dan lahan lainnya
Tegal Kebun
Ladang Huma
Padang Rumput
Rawa tidak ditanami
Kolam
Sementara tidak diusahakan
Hutan
Perkebunan
Tanah dan lain-lain
-
Permukiman Kota 2014
36
Gambar.2.007 : Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Kampar
-
Permukiman Kota 2014
37
2.1.5 Kependudukan
Menurut Kampar dalam 2012 jumlah penduduk Kabupaten Kampar
sementara adalah 713.078 orang, dengan penduduk lakilaki sebanyak 367.661
orang dan penduduk perempuan 345.417 orang. Kecamatan yang mempunyai
jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Siak Hulu yaitu 91.586 jiwa dan
jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan kampar Kiri Hilir yaitu 10.195
jiwa. Dari data Kampar dalam angka 2012 tersebut masih tampak bahwa
penyebaran penduduk Kabupaten Kampar sebagian besar tertumpu di Kecamatan
Siak Hulu yakni 13 persen, kemudian diikuti oleh Kecamatan Tapung sebesar
12,00 persen. Selanjutnya Kecamatan Tapung Hulu dan Tapung Hilir dengan
besar masingmasing adalah 11 persen dan 8 persen. Kemudian Kecamatan
Tambang yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru juga memberikan kontribusi
yang cukup tinggi yaitu 8 persen sementara kecamatan lainnya di bawah 7 persen.
Kecamatan Kampar Kiri Hilir dan Kampar Kiri Hulu adalah 2 kecamatan dengan
urutan terbawah yang memiliki jumlah penduduk 10.158 orang dan 10.548 orang.
Sementara Kecamatan Bangkinang sebagai ibu kota kabupaten memiliki
penduduk sebanyak 34,643 orang. Kabupaten Kampar dengan luas wilayah
sekitar 11.289,28 kilo meter persegi dan didiami oleh 713.078 orang dengan
kepadatan penduduk sebanyak 63 orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang
paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Kampar yaitu
sebanyak 329 orang per kilo meter persegi sedangkan kecamatan yang paling
rendah adalah Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu sebanyak 8 orang per kilo
meter persegi.
Berikut merupakan grafik persentase jumlah penduduk di kabupaten
Kampa tahun 2011.
-
Permukiman Kota 2014
38
Sumber: BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka, 2012
Berikut grafik tren jumlah penduduk kabupaten Kampar dari tahun 2002 sampai
dengan tahun 2011.
Gambar .2.009 : Tren Jumlah Penduduk Kabupaten Kampar Dari Tahun
2002 s/d 2011
Sumber: BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka, 2012
4%
1% 1% 3%2%
3%2%
3%
3%
12%
11%
8%5%4%
6%
3%
2%
2%
8%
13%
2%
Gambar. 2.008 : Grafik Persentase Jumlah Penduduk di
Kabupaten Kampar Tahun 2011Kampar KiriKampar Kiri HuluKampar kiri HilirKampar Kiri TengahGunung SahilanXIII Koto KamparKoto Kampar HuluBangkinang BaratSaloTapungTapung HuluTapung HilirBangkinangBangkinang SeberangKamparKampar TimurRumbio JayaKampar UtaraTambangSiak HuluPerhentian Raja
-
Permukiman Kota 2014
39
Bila dilihat dari komposisinya maka akan perbandingan jumlah laki-laki
dan perempuannya yaitu dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.010 : Perbandingan Jumlah Laki-Laki dan Perempuan di
Kabupaten Kampar Tahun 2011
Sumber : Hasil Analisa Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012, BPS
Bila ditinjau dari tingkat kepadatannya, maka rata-rata kepadatan
penduduk di Kabupaten Kampar adalah 63 jiwa/km2. Kepadatan penduduk
terbesar terdapat di Kecamatan Kampar yaitu 329 jiwa/km2 dan kepadatan
terkecil terdapat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu 8 jiwa/km2. Sex ratio
penduduk Kabupaten Kampar sebesar 106 artinya jumlah penduduk lakilaki 6
persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan Sex ratio terbesar
terdapat di kecamatan yakni Kecamatan Sahilan 111 serta, Kecamatan Kampar
Kiri Hilir, Kampar Kiri Tengah, Tapung, dan Tapung Hulu yakni masingmasing
110. sementara kecamatan dengan sex ratio terkecil adalah Kecamatan Kampar
Utara yaitu sebesar 99, artinya jumlah penduduk perempuan lebih banyak 1% dari
penduduk laki-laki. dan Untuk sebarannya dapat dilihat pada tabel 2.010 dibawah
ini.
52%
48%
Perbandingan Jumlah Laki-Laki dan Perempuan di
Kabupaten Kampar
Laki-Laki
Perempuan
-
Permukiman Kota 2014
40
Tabel.2.010 : Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kabupaten Kampar
Tahun 2011
Desa/Kelurahan Penduduk
Laki-Laki Perempuan Total Sex Ratio
Kampar Kiri 13.918 12.976 26.894 107
Kampar Kiri Hulu 5.403 5.231 10.634 103
Kampar kiri Hilir 5.338 4.858 10.195 110
Kampar Kiri Tengah 12.626 11.497 24.123 110
Gunung Sahilan 9.385 8.434 17.819 111
XIII Koto Kampar 11.017 10.493 21.510 105
Koto Kampar Hulu 8.704 8.200 16.904 106
Bangkinang Barat 11.316 11.127 22.443 102
Salo 11.808 11.357 23.165 104
Tapung 45.429 41.333 86.762 110
Tapung Hulu 39.556 36.007 75.563 110
Tapung Hilir 28.315 25.961 54.276 109
Bangkinang 18.195 17.273 35.468 105
Bangkinang Seberang 14.867 14.529 29.396 102
Kampar 22.518 22.382 44.900 101
Kampar Timur 11.212 10.906 22.118 103
Rumbio Jaya 7.722 7.515 15.238 103
Kampar Utara 7.628 7.706 15.335 99
Tambang 28.397 26.774 55.171 106
Siak Hulu 47.286 44.301 91.586 107
Perhentian Raja 8.267 7.554 15.821 109
Jumlah 367.661 345.417 713.078** 106
Sumber : BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012.
**) : Hasil Proyek Pertengahan Tahun 2011
-
Permukiman Kota 2014
41
Gambar. 2.011 : Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Kampar
-
Permukiman Kota 2014
42
2.1. 6 Perekonomian
2.1.6.1 Sosial Masyarakat
Dari segi sosial budaya, Masyarakat Kampar termasuk daerah
dengan tingkat heterogenitas etnis yang tinggi. Selain penduduk asli
(orang Melayu Riau), maka suku bangsa lain yang cukup dominan di Riau
ialah Minangkabau, Jawa, Batak, dan Cina. Dengan tingkat migrasi
penduduk cukup tinggi, namun soliditas masyarakat tampak kuat. Ada dua
faktor yang mengikat masyarakat di wilayah studi menjadi relatif solid,
yaitu kesamaan agama dan kekompakan diantara tokoh-tokoh masyarakat.
Pernyataan visi Riau sebagai Pusat Kebudayaan Melayu dapat dibaca
sebagai : Riau adalah wilayah dengan penduduk yang hampir seluruhnya
beragama Islam. Kesamaan agama ini merupakan faktor pengikat utama
masyarakat secara social budaya. Faktor kedua adalah adanya kesamaan
pandangan di antara tokoh-tokoh Masyarakat dalam merespon aktivitas
pemerintahan sehari-hari. Ketiga pilar tokoh Masyarakat itu ialah tokoh
adat (lembaga adat), tokoh agama (MUI), dan tokoh cendekiawan (antara
lain yang tergabung dalam Forum Komunikasi dan Pemuka masyarakat
Kampar.
Pembangunan dan pembinaan Sumberdaya manusia sangat penting
peranannya dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan.
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah studi sangat
diperlukan guna mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan dengan baik.
Potensi pengembangan Sumber Daya Manusia di wilayah studi ditinjau
dari aspek kondisi dan karakteristik kependudukan adalah sebagai berikut :
Memiliki jumlah angkatan kerja yang cukup besar.
Memiliki sifat kegotongroyongan yang tinggi.
Berdasarkan potensi ekonomi dapat memacu pertumbuhan
angkatan kerja.
-
Permukiman Kota 2014
43
Permasalahan kependudukan di wilayah studi adalah sebagai
berikut :
Masih relatif rendah tingkat penyerapan tenaga kerja, mengingat
ketersediaan lapangan kerja hanya terbatas pada kegiatan
perkebunan, sedangkan sektor jasa pelayanan umum dan
pertambangan belum banyak membantu dalam menyerap tenaga
kerja.
Tingkat pendidikan di wilayah studi masih relatif rendah, hal ini
dapat menyebabkan rendahnya upah tenaga kerja dan status
pekerjaan umumnya sebagai tenaga kasar.
Heterogenitas masyarakat, baik secara sosial-ekonomi maupun
sosial budaya yang menuntut pemenuhan kebutuhan yang beragam
belum terakomodir dalam kegiatan pemanfaatan ruang kota.
2.1.6.2 Mata Pencaharian Penduduk
Ditinjau dari segi mata pencaharian penduduk ,sebagian
besar penduduk di wilayah Kabupaten Kampar berusaha di sektor
pertanian dengan prosentase 70% , selebihnya berusaha di sektor
pemerintahan, pertambangan dan penggalian, industri, listrik, gas
dan air minum, bangunan/konstruksi, perdagangan, hotel dan
restoran, pengangkutan dan komunikasi , keuangan, asuransi dan
usaha persewaan serta sektor jasa.
2.1.6.3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pendapatan Regional merangkum perolehan nilai tambah
yang tercipta dari seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah
pada periode waktu tertentu. PDRB juga dapat menunjukkan laju
pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dari hasil perhitungan PDRB
Kabupaten Kampar dapat diketahui besarnya laju pertumbuhan dan
struktur ekonomi Kabupaten Kampar. Bila dilihat dari angka
PDRB atas dasar harga konstan tanpa migas, maka telah terjadi
kenaikan dari Rp. 4.661.065,93 pada tahun 2010 menjadi Rp.
-
Permukiman Kota 2014
44
4.989.165,06 pada tahun 2011. Artinya pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Kampar pada tahun 2011 sebesar 7,04 persen.
Sejalan dengan RPJMD Kabupaten Kampar, kebijaksanaan
pembangunan daerah Kabupaten Kampar pada RPJMD tahun 2007
2011 diletakkan kepada bidang ekonomi dengan titik berat
pembangunan sector pertanian dalam arti luas dan meningkatkan
industri yang mengolah bahan mentah yang ada di daerah, guna
meningkatkan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja serta
keseimbangan pembangunan Daerah tanpa mengabaikan sektor
lainnya. Untuk melihat lebih jauh mengenai struktur ekonomi
Kampar dapat dilihat dari peranan masing masing sektor
terhadap pembentukan PDRB Kampar. Dalam penghitungan
PDRB tahun 2011 ini menggunakan tahun dasar 2000 dengan
klasifikasi sembilan sektor (Pertanian, pertambangan, industri,
listrik, bangunan, perdagangan, pengangkutan, keuangan, dan jasa-
jasa).
Pada tabel 2.011 terlihat bahwa sumbangan masing
masing sector terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kampar
adalah sebagai berikut : sumbangan sektor pertanian, peternakan,
kehutanan, dan perikanan sebesar 47,79 %, pertambangan dan
penggalian sebesar 4,47 %, industri pengolahan 16.75 %,
perdagangan, hotel dan restoran 8,36 % , bangunan 10,73 %, jasa
jasa 7,20 %, angkutan dan komunikasi 3,15 %, keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan 1,42 % , serta listrik, gas dan air
bersih sebesar 0,12 %. Dari kontribusi masing masing sektor
terlihat tiga sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar
dalam pembentukan PDRB Kabupaten Kampar masing masing
adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Pada Tahun 2011 sektor pertanian
memberikan sumbangan terhadap PDRB yakni sebesar 47,79 %
dengan nilai Rp. 8.950.414,57.
-
Permukiman Kota 2014
45
Jika diamati lebih lanjut peranan masing masing sektor
terhadap pembentukan PDRB Kampar pada tahun tahun
sebelumnya, peranan sector pertanian cendrung semangkin
menurun. Sedangkan peranan diluar sector pertanian cendrung
meningkat seperti pertambangan, bangunan, pengangkutan,
keuangan dan jasa-jasa. Perubahan struktur ini memungkinkan
untuk mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara sektor
pertanian dengan sektor lainnya diluar pertanian. Sesuai dengan
arahan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJP Nas) maupun RPJPD Kabupaten Kampar bahwa sektor
pertanian tetap menjadi sektor andalan tapi akan ditunjang oleh
sektor industri yang handal tanpa mengabaikan sector lainnya.
Sebagai contoh salah satu komoditi hasil pertanian di daerah ini
adalah kelapa sawit , karet, dan lain-lain, kemudian untuk
mengolah kelapa sawit ini banyak didirikan pabrik - pabrik kelapa
sawit (PKS) yang mengolah buah kelapa sawit menjadi Crude
Palm Oil (CPO).
Dampak dari pembangunan pabrik kelapa sawit ini akan
menambah kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, dan lain-
lain. Diharapkan dalam jangka panjang sektor industri ini akan
menjadi Leading Sector dan mampu mendorong pertumbuhan
sektor lainnya.
Sumbangan kedua terbesar setelah sektor pertanian adalah
sector industri pengolahan. Pada tahun 2008 sumbangan industri
pengolahan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kampar
sebesar 17,31 % dengan nilai Rp 1.961 milyar. Kemudian
kontribusinya meningkat menjadi 17,40 % dengan nilai yang yaitu
Rp 2.318 milyar pada tahun 2009, pada tahun 2010 kontribusinya
turun menjadi 17,19 % dengan nilai menjadi Rp. 2.841 milyar .
Kemudian pada tahun 2011 kontribusinya terus mengalami
penurunan yaitu 16,75 % dengan nilai Rp. 3.137 Milyar.
-
Permukiman Kota 2014
46
Walaupun persentase pendapatan menurun, tetapi jumlah
pendapatan tetap meningkat.
Dan kontribusi ketiga terbesar setelah sektor pertanian dan
sektor industry pengolahan adalah sektor perdagangan hotel, dan
restoran. Pada tahun 2008 sumbangan sektor ini menyumbang
sebesar 6,89 % dengan nilai Rp 780.888,95 kemudian tahun
2009 naik menjadi 7,79 % dengan nilai Rp. 1.037.592,93, pada
tahun 2010 naik menjadi 8,55 % dengan nilai Rp 1.413.930,19,
kemudian pada tahun 2011 terjadi penurunan menjadi 8,36%.
Sedangkan sumbangan sektor lainnya diluar tiga sektor
diatas seperti pertambangan dan penggalian, keuangan, persewaan
dan jasa perusahaan,angkutan dan komunikasi, bangunan masing-
masing dibawah 11 %. Sementara itu sektor yang memberikan
sumbangan terkecil dalam pembentukan PDRB Kabupaten Kampar
ini adalah sektor listrik, gas, dan air bersih. Pada tahun 2008
sumbangan sektor ini sebesar 0,10 % dengan nilai Rp. 10.996
milyar, kemudian tahun 2009 kontribusinya tetap 0,10 % tetapi
nilainya meningkat sebesar Rp. 13,909 milyar, dan pada tahun
2010 terjadi peningkatan menjadi 0,11 % dengan nilai meningkat
yaitu Rp. 18.794 milyar kemudian pada tahun 2011 juga
mengalami peningkatan menjadi 0.12 % dengan nilai Rp. 22.167
milyar. seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.011 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Atas Dasar
Harga Berlaku Tanpa Migas Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2008 2011
Lapangan Usaha Tahun
2008 2009 2010 2011
Pertanian, Peternakan, Kehutanan,
dan Perikanan 59,30 55,54 49,60 47,79
Pertambangan dan Penggalian 3,28 3,54 3,77 4,47
-
Permukiman Kota 2014
47
Industri Pengolahan 17,31 17,40 17,19 16,75
Listrik, Gas dan Air Bersih 0,10 0,10 0,11 0,12
Bangunan 4,89 6,70 10,44 10,73
Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,89 7,79 8,55 8,36
Pengaangkutan dan Komunikasi 2,62 2,88 3,09 3,15
Keuangan, Persewaan dan Jasa-Jasa
Perusahaan 1,05 1,17 1,31 1,42
Jasa Jasa 4,56 4,88 5,94 7,20
jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka, 20012
PDRB Perkapita dan pendapatan Regional Perkapita adalah cerminan
besarnya nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi yang ada di
kabupaten ini pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun yang bersangkutan. Berbagai upaya dari hasil Pembangunan yang telah
dilakukan di daerah ini, Atas harga berlaku PDRB perkapita Kabupaten Kampar
mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan. Begitu juga PDRB
perkapita atas dasar harga konstan 2000 (riil) tahun 2011 mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2010. Pada tahun 2010 Produk Domestik Regional
Bruto perkapita Kampar atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 16.530. milyar,
kemudian tahun 2011 meningkat menjadi Rp. 18.729 milyar. Sedangkan secara
riil atas dasar harga konstan 2000 PDRB perkapita Kampar tahun 2010 sebesar
Rp. 4.661 milyar , kemudian tahun 2011 menjadi Rp. 4.989 milyar atau naik
sebesar 7,04 %. Kenaikan perkapita ini terjadi karena harga kelapa sawit di
pasaran dunia naik dan mulai membaiknya perekonomian masyarakat.
-
Permukiman Kota 2014
48
Gambar.2.012 : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kampar Atas
Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 2011
Sumber : Analisis Data BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012
Gambar .2.013 : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Kampar Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 2011
Sumber : Analisis Data BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012
0
5.000.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
25.000.000
30.000.000
2011
2010
01.000.0002.000.0003.000.0004.000.000
5.000.000
6.000.000
2010
2011
-
Permukiman Kota 2014
49
Sumber : Analisis Data BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012
Sumber : Analisis Data BPS Kabupaten Kampar Dalam Angka 2012
Pertanian48%
Pertambangan5%
Industri17%
Listrik, Air0%
Bangunan11%
Perdagangan8%
Pengangkutan3%
Keuangan1%
Jasa-Jasa7%
Gambar.2.014 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011
Pertanian56%
Pertambangan6%
Industri9%
Listrik, Air0%
Bangunan5%
Perdagangan11%
Pengangkutan4%
Keuangan1%
Jasa-Jasa8%
Gambar.2.015 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011
-
Permukiman Kota 2014
50
pendapatan atau untuk melihat perkembangan pendapatan seluruh
produk dari tahun ke tahun atas dasar harga-harga konstan atau harga dasar
yang berlaku, bila produksi tiap-tiap tahun dinilai dengan harga pada
tahun-tahun yang bersangkutan (harga pada tahun dasar).
2.1. 7 Transportasi
Pembangunan jalan di Kab.Kampar setiap tahunnya
meningkat,guna memperlancar arus barang dan jasa serta membuka
keterisolasian suatu daerah. Pembangunan prasarana jalan diharapkan
secara langsung memberikan manfaat besar bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Panjang jalan kabupaten di Kabupaten Kampar
pada tahun 2011 berjumlah 2.073,10 Km meningkat 44,75 km
dibandingkan tahun 2010, peningkatan terbesar adalah pada panjang jalan
yang permukaannya kerikil sebesar 32,3 km dari 2.073,10 km jalan di
Kabupaten Kampar 45,22% sudah di aspal. Panjang jalan di kabupaten
kampar terdiri dari jalan nasional 182,29 Km, jalan Provinsi 405,86 Km
dan Jalan Kabupaten 2.073,10 Km. Sedangkan Panjang jembatan di
Kabupaten Kampar padaa tahun 2011 berjumlah 7.377,35m terdiri dari
29,38% jembatan dengan konstruksi beton. Berikut tabel dan grafik
panjang jalan tahun 2007-2011 di Kabupaten Kampar.
Tabel. 2.012 : Panjang Jalan Menurut Statusnya di Kabupaten Kampar
Pada Tahun 2007-2011 (Km)
Uraian Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
Jalan Nasional 94,50 94,50 182,29 182,29 182,29
Jalan Propinsi 242,42 242,42 405,86 405,86 405,86
Jalan Kabupaten 1.979,31 2.003,01 2.019,60 2.028,35 2.073,10
Jumlah Total 2.316,23 2.339,93 2.607,75 2.616,50 2.661,25
Sumber: Sumber Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab.Kampar.
-
Permukiman Kota 2014
51
Sumber: Hasil Analisa Kantor BPS Kabupaten Kampar .
Jaringan jalan yang baik akan memudahkan para pengendara untuk
pulang ataupun pergi ke tujuan dengan aman, nyaman dan selamat,dan
ditunjang dengan moda transportasi yang ada, baik itu mobil, motor, dll.
Jaringan jalan yang bagus akan memudahkan suatu wilayah untuk
berinteraksi dengan wilayah lain serta berdampak pada perkembangan
pembangunan yang ada. Pada tahun 2011 jumlah kendaraan bermotor
yang terdaftar di Polres terdiri dari minibis sebanyak 5.966 buah, oplet
432 buah, pick up 2.173 buah, truck 3.320 buah dan sepeda motor 72.665
buah.
Guna mengembangkan potensi antar kelurahan di Kab. Kampar
dan mendukung fungsi/ kedudukan Kab.Kampar, maka pengembangan
system transportasi dimaksudkan untuk:
Mengembangkan system jaringan transportasi dan saranaa perangkutan
yang ada agar dapat mengembangkan daerah luar (hinterland).
0 500 1000 1500 2000 2500
Jalan Nasional
Jalan Propinsi
Jalan Kabupaten
Gambar.2.016 : Grafik Panjang Jalan Menurut Statusnya di
Kabupaten Kampar Tahun 2007-2011
2011
2010
2009
2008
2007
-
Permukiman Kota 2014
52
Mendukung fungsi Kab.Kampar baik sebagai pusat Pemerintahan, Pusat
Pendidikan, pusat perdagangan, maupun sebagai pintu masuk daerah
tujuan wisata.
Mengembangkan hubungan antar Kabupaten Kampar dengan wilayah-
wilayah lainnya yang terdapat di Pulau Sumatra dalam kerangka system
jaringan jalan lintas Sumatra.
Adapun jenis transportasi yang ada di Kab.Kampar terdiri dari :
1. Angkutan Darat
Adapun sarana transportasi darat yang tersedia di Kabupaten
Kampar umumnya terdiri dari moda transportasi berupa kendaraan
pribadi, angkutan umum dalam kota (Angkot), Bis, angkutan barang,dll.
a) Kendaraan Pribadi
Adapun sarana transportasi darat yang ada di Kab.Kampar ini terdiri atas
kendaraan pribadi seperti Mobil, dan Motor.
b) Angkutan Umum
Sarana angkutan penumpang utama di Kab.Kampar terdiri dari angkutan
dalam kota seperti tapung,Kampar,Kampar kiri,rumbio jaya,dll.Dan
angkutan antar kota dengan kota-kota sekitarnya seperti,Rantau
Berangin,Pasir,Tandun,dll .Untuk lebih jelasnya lihatlah tabel dan grafik
jumlah kendaraan angkutan di Kabupaten Kampar berikut :
-
Permukiman Kota 2014
53
Tabel.2.013 : Jumlah Kendaraan Angkutan Darat Bermotor Menurut Jenis
dan Kecamatan Tahun 2011
Kecamatan Minibis Oplet Pick Up Truk Sepeda
Motor
Kampar Kiri 299 25 110 166 3.631
Kampar Kiri Hulu 289 22 108 150 3.540
Kampar kiri Hilir 302 21 105 147 3.422
Kampar Kiri Tengah 303 19 109 143 3.490
Gunung Sahilan 298 24 103 157 3.537
XIII Koto Kampar 290 22 121 180 3.450
Bangkinang Barat 281 28 109 173 3.635
Salo 310 25 108 185 3.542
Tapung 287 27 130 190 3.740
Tapung Hulu 272 19 121 185 3.821
Tapung Hilir 305 18 125 191 3.739
Bangkinang 301 20 140 195 3.850
Bangkinang Seberang 307 17 135 181 3.735
Kampar 298 25 133 193 3.858
Kampar Timur 283 21 86 147 3.610
Rumbio Jaya 309 20 84 148 3.603
Kampar Utara 311 18 88 149 3.549
Tambang 307 18 85 147 3.661
Siak Hulu 315 25 87 143 3.626
Perhentian Raja 299 18 86 150 3.626
Jumlah Total 5.966 432 2.173 3.320 72.665
Sumber:Kampar Dalam Angka 2012
-
Permukiman Kota 2014
54
Sumber: Hasil analisa Kabupaten Kampar dalam angka 2012
0500
1000150020002500300035004000
Kam
par
Kir
i
Kam
par
Kir
i H
ulu
Kam
par
kir
i H
ilir
Kam
par
Kir
i T
engah
Gunu
ng S
ahil
an
XII
I K
oto
Kam
par
Bangkin
ang B
ara
t
Salo
Tap
ung
Tapu
ng H
ulu
Tapu
ng H
ilir
Bangkin
ang
Bangkin
ang S
eber
ang
Kam
par
Kam
par
Tim
ur
Rum
bio
Jaya
Kam
par
Uta
ra
Tam
bang
Sia
k H
ulu
Per
hen
tian R
aja
Gambar. 2.017 : Grafik Jumlah Angkutan Darat Bermotor
Menurut Jenis Kendaraan Kabupaten Kampar Tahun 2011
Oplet
Pick Up
Truk
Minibis
Sepeda Motor
-
Permukiman Kota 2014
55
2.2 KONDISI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU
2.2.1 Administratif dan Pemerintahan
Kecamatan Kampar Kiri Hulu adalah salah satu dari 21 kecamatan yang ada
di kabupaten kampar. Kecamatan Kampar Kiri Hulu ini terletak di bagian barat
kabupaten kampar. Dengan luas wilayah 85.000 Ha (menurut pengukuran kantor
camat). Kecamatan Kampar Kiri Hulu ini terbagi 24 desa yaitu desa Gema, desa
Aur Kuning, desa Tanjung Beringin, desa Batu Sanggan, desa Tanjung Belit, desa
Tanjung Belit Selatan, desa Kota Lama, desa Ludai, desa Pangkalan Kapas, desa
Kebun Tinggi, desa Batu Sasak, desa Tanjung Karang, desa Gajah Bertalut, desa
Pangkalan Serai, desa Danau Sontul, Desa Deras Tajak, desa Terusan, Desa
Sungai Santi, Desa Tanjung Permai, Desa Dua Sepakat, Desa Subayang Jaya,
Desa Bukit Betung, Desa Lubuk Bigau dan desa Muara Bio. Dan yang menjadi
Ibukota kecamatan yaitu desa Gema. Kecamatan ini merupakan pemekaran dari
kecamatan Kampar Kiri yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten
Kampar No 10 Tahun 2001.
Dari 24 desa yang ada ini terbagi lagi dalam beberapa RT dan RW dengan
jumlah aparat pemerintahnya sebagai berikut :
Tabel 2.014 Jumlah Aparat Pemerintah Menurut Desa Di Kecamatan
Kampar Kiri Hulu Tahun 2011
Desa/Kelurahan Pamong Desa Rukun Warga Rukun Tetangga
Aur Kuning 8 8 16
Tanjung Beringin 8 8 16
Batu Sanggan 8 8 16
Tanjung Belit 8 8 16
Gema 8 8 16
Tjg. Belit Selatan 8 8 16
Kota Lama 8 8 16
-
Permukiman Kota 2014
56
Ludai 8 8 16
Pangkalan Kapas 8 8 16
Kebun Tinggi 8 8 16
Batu Sasak 8 8 16
Tanjung Karang 8 8 16
Gajah Bertalut 8 8 16
Pangkalan Serai 8 8 16
Danau Sontul 8 8 16
Deras Tajak 8 8 16
Terusan 8 8 16
Sungai Santi 8 8 16
Tanjung Permai 8 8 16
Dua Sepakat 8 8 16
Subayang Jaya 8 8 16
Bukit Betung 8 8 16
Lubuk Bigau 8 8 12
Muaro Bio 8 8 12
Jumlah 192 192 376
Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2012
Adapun secara keseluruhan Kecamatan Kampar Utara memiliki batasan
administrasi, sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan XIII Koto Kampar.
Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Kampar Kiri.
Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Singngi Kabupaten
Kuantan Singngi, dan
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi
Sumatera barat.
Berikut adalah foto kantor pemerintahan dan aparat pemerintah di
Kecamatan Kampar Kiri Hulu :
-
Permukiman Kota 2014
57
Gambar.2.018 : Foto Kantor Pemerintahan di Kecamatan Kampar Kiri
Hulu
Sumber : Hasil Survei Ke Kcamatan Kampar Utara tahun 2013.
Gambar.2.019 : Foto Aparat Pemerintahan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu
Sumber : Hasil Survei ke Kcamatan Kampar Kiri Hulu tahun 2013.
-
Permukiman Kota 2014
58
Gambar.2.020 : Peta Administrasi Kecamatan Kampar Kiri Hulu
2.2.2 Karakteristik Fisik Dasar Kecamatan Kampar Kiri Hulu
-
Permukiman Kota 2014
59
2.2.2.1 Topografi
Menurut ketinggian dari permukaan laut (dpl), wilayah Kecamatan
Kampar Kiri Hulu termasuk dalam klasifikasi kawasan dengan kondisi
dataran tinggi. Meliputi hampir di seluruh wilayah Kecamatan Kampar Kiri
Hulu. Berdasarkan dari data dinas pertanian diketahui bahwa ibukota
kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu desa Gema berada pada ketinggian 100
m dpl dan desa lainnya berada pada ketinggian yang hampir sama dengan
desa Gema tersebut.
Dan jika dilihat menurut kelas kemiringannya, kondisi topografi
Kecamatan Kampar Utara diklasifikasikan memiliki kondisi topografi agak
curam sampai dengan sangat curam, yaitu :
Kondisi kemiringan lahan antara 15-40% merupakan daerah dengan
kondisi kemiringan lahan curam.
Kondisi kemiringan lahan antara >40% merupakan daerah dengan
kondisi kemiringan lahan sangat curam.
Namun untuk lebih jelasnya tentang topografi dari kecamatan Kampar
Kiri Hulu dapat dilihat pada peta kemiringan lerengan kecamatan Kampar Kiri
Hulu dibawah ini.
-
Permukiman Kota 2014
60
Gambar.2.021 : Peta Kemiringan lerengan Kecamatan Kampar Kiri Hulu
-
Permukiman Kota 2014
61
2.2.2.2 Hidrologi
Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari air dalam segala
bentuknya (cair), gas, padat pada, dalam dan diatas permukaan tanah.
Termasuk didalamnya adalah penyebaran , daur dan prilakunya, sifat
sifat fisik dan kimiawinya, serta unsur unsur hidup dalam air itu sendiri.
Sumber dan Debit Air
Keterpadatan air tanah pada suatu daerah terutama sangat dikontrol
oleh beberapa faktor seperti curah hujan, kelulusan batuan dan kondisi /
bentuk daerah. Kondisi hidrologi di kecamatan Kampar Kiri Hulu di
bedakan atas 2 bagian yaitu kondisi hidrologi air permukaan dan air tanah.
a. Hidrologi Air Permukaan
Hidrologi air permukaan pada umunya berasal dari sungai sungai
yang mengalir di Kecamatan Kampar Kiri Hulu seperti sungai kampar dan
sungai-sungai kecil lainnya.
b. Hidrologi Air Tanah
Menurut kondisi hidrologinya, kecamatan Kampar Kiri Hulu
merupakan daerah yang banyak terdapat aliran sungai, diantara sungai
besar yang terdapat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu adalah sungai
Subayang, sungai Bibio, sungai Tampuanau dan sungai kecil-kecil lainnya.
Sungai-sungai besar terdapat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu ini
sebagian masih berfungsi baik sebagai sarana dan prasarananya
perhubungan,sumber air bersih.
Berikut merupakan fungsi dan manfaat sungai bagi kehidupan
masyarakat Kecamatan Kampar Kiri Hulu :
-
Permukiman Kota 2014
62
Gambar. 2.022 : Foto Sungai dan Sarana Transportasi di Kecamatan
Kampar Kiri Hulu.
Sumber : Hasil Survei ke Kcamatan Kampar Kiri Hulu tahun 2013.
-
Permukiman Kota 2014
63
Gambar.2.023 : Peta Hidrologi Kecamatan Kampar Kiri Hulu
-
Permukiman Kota 2014
64
2.2.2.3 Geologi
Pembahasan geologi daerah perencanaan disamping mengenai
jenis , sebaran dan sifat fisik batuan / tanah , struktur geologi, juga
geomarfologinya, yaitu gambaran yang berkaitan dengan bentang alam
dalam hubungannya dengan jenis batuan pembentuknya.
Secara garis besar kondisi geologi di Kecamatan Kampar Kiri Hulu
yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Kuantan Singingi Karena
berbatasan dengan Wilayah tersebut, yang terdiri dari batuan Fm Kuantan
ag Filit & S, batuan Ang Bawah FM Kuantan. Kadang-kadang di sela-
selanya dijumpai batuan Granit, Fm Telisa Bawah, Formasi Sihapes dan
Fm Kuantan, dan sebelah barat yang berbatasan dengan Sumbar terdapat
Batuan Fm Ombilin.
-
Permukiman Kota 2014
65
Gambar.2.024 : Peta Geologi Kecamatan Kampar Kiri Hulu
-
Permukiman Kota 2014
66
2.2.3 Penggunaan Lahan
Lahan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu secara keseluruhan
memiliki luas 85.000 Ha. dengan penggunaan lahan untuk tanah sawah,
tanah kering, bangunan/pekarangan, hutan negara dan lainnya. Secara
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel. 2.015 : Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah dan Desa Di
Kecamatan Kampar Kiri Hulu Tahun 2011 (Ha)
Desa/Kelurahan
Luas Lahan (Ha)
Tanah
Sawah
Tanah
Kering
Bangunan/
Perkarangan
Hutan
Negara Lainnya Jumlah
Aur Kuning 0 214.80 39.20 2.951.30 1.394.70 4.600.00
Tanjung Beringin 0 476.20 33.00 3.223.90 166.90 3.900.00
Batu Sanggan 0 542.60 26.90 3.997.90 332.60 4.900.00
Tanjung Belit 0 650.60 86.60 1.795.70 967.00 3.449.90
Gema 0 830.70 95.70 643.10 1.230.50 2.800.00
Tjg. Belit Selatan 0 348.70 55.90 1.071.20 124.20 1.600.00
Kota Lama 0 540.60 94.70 1.486.80 6.277.90 8.400.00
Ludai 0 662.40 54.40 2.347.90 135.30 3.200.00
Pangkalan Kapas 0 729.50 53.90 5.335.30 381.30 6.500.00
Kebun Tinggi 0 380.60 22.20 468.30 208.90 1.080.00
Batu Sasak 0 1.802.90 83.60 2.613.30 600.30 5.100.10
Tanjung Karang 0 902.70 69.50 4.665.80 262.00 5.900.00
Gajah Bertalut 0 468.70 29.30 2.945.50 156.50 3.600.00
Pangkalan Serai 0 224.50 43.90 2.537.40 194.20 3.000.00
Danau Sontul 0 346.50 20.90 1.962.20 70.40 2.400.00
Deras Tajak 0 506.40 27.10 1.817.00 149.50 2.500.00
Terusan 0 219.50 32.00 2.810.40 1.238.10 4.300.00
Sungai Santi 0 268.70 24.70 2.372.60 1.334.00 4.000.00
-
Permukiman Kota 2014
67
Tanjung Permai 0 310.40 36.30 581.10 72.20 1.000.00
Dua Sepakat 0 508.50 54.10 2.202.70 134.70 2.900.00
Subayang Jaya 0 209.80 25.30 2.800.80 1.064.10 4.100.00
Bukit Betung 0 192.60 38.40 0.00 869.00 1.100.00
Lubuk Bigau 0 240.40 21.00 0.00 758.60 1.020.00
Muaro Bio 0 327.80 19.80 0.00 3.252.40 3.600.00
Jumlah 0 11.906.10 1.088.40 50.630.20 21.375.30 85.000.00
Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2012
Berikut merupakan peta penggunaan lahan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu
berdasarkan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Kampar.
-
Permukiman Kota 2014
68
Gambar.2.025 : Peta Penggunaan lahan Kecamatan Kampar Kiri Hulu
-
Permukiman Kota 2014
69
2.2.4 Kependudukan
Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor yang sangat
penting di dalam perencanaan, karena penyusunan rencana tata ruang dan
segala sesuatunya yang berhubungan dengan perencanaan fisik/ non fifik
berhubungan langsung dengan penduduk, dengan tujuan memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Kebijakan kependudukan mencakup 2 aspek yaitu spasial dan non
spasial. Aspek spasial meliputi persebaran penduduk dalam runa
(kawasan) yang telah di rencanakan. Sedangkan aspek non spasial
merupakan kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber
daya manusia dan kesejahteraan rakyat.
2.2.4.1 Jumlah dan Perkembangan Penduduk
Pada tahun 2009 jumlah penduduk di kecamatan Kampar Kiri Hulu
berjumlah 13.367 jiwa, pada tahun 2010 mengalami penurunan sehingga
berjumlah 10.542 jiwa dan kembali meningkat pada tahun 2011 menjadi
13.013 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Desa Batu Sasak
sebanyak 1.245 jiwa dan terkecil terdapa pada Desa Muara Bio sebanyak
187 jiwa.
Tabel. 016 : Jumlah Penduduk Di Kecamatan Kampar Kiri Hulu
Tahun 2009-2011
Desa/Kelurahan Jumlah
2009 2010 2011
Aur Kuning 671 631 672
Tanjung Beringin 848 445 655
Batu Sanggan 648 386 788
Tanjung Belit 847 698 749
Gema 1.113 1.108 1.142
-
Permukiman Kota 2014
70
Tjg. Belit Selatan 603 427 950
Kota Lama 803 675 788
Ludai 489 365 432
Pangkalan Kapas 416 339 337
Kebun Tinggi 316 340 602
Batu Sasak 974 1.124 1.245
Tanjung Karang 604 517 507
Gajah Bertalut 493 449 463
Pangkalan Serai 876 432 560
Danau Sontul 281 279 345
Deras Tajak 307 210 218
Terusan 581 384 493
Sungai Santi 241 263 301
Tanjung Permai 430 247 388
Dua Sepakat 529 203 226
Subayang Jaya 429 331 354
Bukit Betung 421 411 421
Lubuk Bigau 221 164 190
Muaro Bio 226 114 187
Jumlah 13.367 10.542 13.013
Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2010-2012
2.2.4.2 Distribusi dan Kepadatan Penduduk
Kecamatan Kampar Kiri Hulu terdiri dari 24 desa/kelurahan. Dilihat
dari klasifikasi daerah semua desa/kelurahan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu
termasuk klasifikasi perdesaan. Berdasarkan data BPS tahun 2012, jumlah
penduduk Kecamatan Kampar Kiri Hulu adalah 13.013 jiwa yang terdiri dari
6.675 penduduk laki-laki dan 6.338 penduduk perempuan.
Kecamatan Kampar Kiri Hulu terlihat bahwa desa dengan persentase
tertinggi adalah desa Batu Sasak yaitu 9,56 persen sedangkan yang terendah
-
Permukiman Kota 2014
71
adalah desa Muaro Bio sebesar 1,43 persen. Kecamatan Kampar Kiri Hulu
dengan luas wilayah sekitar 850 km2 yang didiami oleh 13.013 jiwa maka rata-
rata tingkat kepadatan penduduk adalah 15 jiwa per kilo meter persegi.
Berdasarkan hasil SP tahun 2011, persentase penduduk 0-14 tahun sebanyak
3.369 jiwa, jumlah penduduk usia 15-64 tahun adalah sebanyak 16.995,
sedangkan penduduk usia lanjut sebanyak 775 jiwa.
a. Distribusi Penduduk
Pola distribusi penduduk di kecamatan Kampar Kiri Hulu ini di
cerminkan oleh besar kecilnya jumlah penduduk dan tingkat kepadatan
penduduk yang terdistribusi pada setiap kelurahan. Seperti halnya yang
terjadi pada kota-kota lainnya, bahwa penyebaran penduduk relative di
pengaruhi oleh kecendrungan penduduk terkosentrasi pada tempat dimana
akses terhadap fasilitas pelayanan kota dengan biaya transportasi rendah
merupakan pilihan utama penduduk menentukan tempat tinggal.
Tabel. 2.017 : Jumlah Penduduk dan Persentase Di Kecamatan Kampar Kiri
Hulu Tahun 2009-2011
Desa/
Kelurahan
2009 2010 2011
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Aur Kuning 671 5 631 6 672 5
Tanjung Beringin 848 6 445 4 655 5
Batu Sanggan 648 5 386 4 788 6
Tanjung Belit 847 6 698 7 749 6
Gema 1.113 8 1.108 11 1.142 9
Tjg. Belit Selatan 603 5 427 4 950 7
Kota Lama 803 6 675 6 788 6
Ludai 489 4 365 3 432 3
Pangkalan Kapas 416 3 339 3 337 3
Kebun Tinggi 316 2 340 3 602 5
Batu Sasak 974 7 1.124 11 1.245 10
-
Permukiman Kota 2014
72
Tanjung Karang 604 5 517 5 507 4
Gajah Bertalut 493 4 449 4 463 4
Pangkalan Serai 876 7 432 4 560 4
Danau Sontul 281 2 279 3 345 3
Deras Tajak 307 2 210 2 218 2
Terusan 581 4 384 4 493 4
Sungai Santi 241 2 263 2 301 2
Tanjung Permai 430 3 247 2 388 3
Dua Sepakat 529 4 203 2 226 2
Subayang Jaya 429 3 331 3 354 3
Bukit Betung 421 3 411 4 421 3
Lubuk Bigau 221 2 164 2 190 1
Muaro Bio 226 2 114 1 187 1
Jumlah 13.367 100 10.542 100 13.013 100
Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2012
Sumber : Hasil analisa Kampar Kiri Hulu dalam angka tahun 2012.
5% 5%6%
6%
9%
7%
6%
3%
3%5%10%
4%
4%
4%
3%
2%4%
2% 3%2% 3%
3%
1%
1%
Gambar.2.026 : Persentase Penduduk Kecamatan Kampar Kiri
Hulu Menurut Desa Tahun 2011 Aur KuningTanjung BeringinBatu SangganTanjung BelitGemaTjg. Belit SelatanKota LamaLudaiPangkalan KapasKebun TinggiBatu SasakTanjung KarangGajah BertalutPangkalan SeraiDanau SontulDeras TajakTerusanSungai SantiTanjung PermaiDua SepakatSubayang JayaBukit BetungLubuk BigauMuaro Bio
-
Permukiman Kota 2014
73
Penyebaan penduduk di kecamatan Kampar Kiri Hulu khususnya
pada masing- masing desa mengalami perubahan, dimana pada tahun 2012,
konsentrasi tertinggi penduduk adalah di desa Batu Sasak (9,56%),
sedangkan untuk konsentrasi penduduk terendah berada pada desa Muaro
Bio (1,43%). Dilihat dari grafik diatas dapat dilihat bahwa penyebaran
penduduk pada masing-masing desa di kecamatan Kampar Kiri Hulu
berpusat pada kota yang memiliki perkembangan di bidang ekonomi
maupun pusat pemerintahan.
b. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di kecamatan Kampar Kiri Hulu pada tahun
2012 adalah sebesar 15 jiwa/Km dan terdistribusi pada seluruh wilayah
desa. Pada table di bawah ini tingkat kepadatan penduduk di kecamatan
Kampar Kiri Hulu ini cukup rendah. Bila di urutkan menurut Tingkat
kepadatan dikecamatan Kampar Kiri Hulu pada masing- masing desa, maka
dapat disimnpulkan bahawa kepadatan penduduk di desa Tanjung Belit
Selatan merupakan yang tertinggi sebanyak 59 jiwa/km dan yang paling
kecil adalah desa Muaro Bio 5 jiwa/km. hal ini disebabkan karena luas
wilayah desa yang berbeda-beda. untuk lebih jelasnya kepadatan penduduk
di kecamatan Kampar Kiri Hulu dapat di lihat dari tahun 2009 sampai
tahun 2011 dapat dilihat pada tabel.2.018.a , tabel.2.018.b , tabel.2.018.c
dan Gambar.2.027.
-
Permukiman Kota 2014
74
Table. 2.018a : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Kecamatan Kampar Kiri Hulu Menurut Desa Tahun 2009
Desa/Kelurahan Luas
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
Aur Kuning 46,00 671 14
Tanjung Beringin 39,00 848 22
Batu Sanggan 49,00 648 13
Tanjung Belit 35,00 847 24
Gema 28,00 1.113 40
Tjg. Belit Selatan 16,00 603 38
Kota Lama 84,00 803 9
Ludai 32,00 489 15
Pangkalan Kapas 65,00 416 6
Kebun Tinggi 10,80 316 32
Batu Sasak 51,00 974 19
Tanjung Karang 59,00 604 10
Gajah Bertalut 36,00 493 14
Pangkalan Serai 30,00 876 29
Danau Sontul 24,00 281 12
Deras Tajak 25,00 307 12
Terusan 43,00 581 14
Sungai Santi 40,00 241 6
Tanjung Permai 10,00 430 43
Dua Sepakat 29,00 529 18
Subayang Jaya 41,00 429 10
Bukit Betung 11,00 421 38
Lubuk Bigau 10,20 221 22
Muaro Bio 36,00 226 6
Jumlah 850,00 13.367 16
Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2010
-
Permukiman Kota 2014
75
Table. 2.018b : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Kecamatan Kampar Kiri Hulu Menurut Desa Tahun 2010
Desa/Kelurahan Luas
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
Aur Kuning 46,00 631 14
Tanjung Beringin 39,00 445 11
Batu Sanggan 49,00 386 8
Tanjung Belit 35,00 698 20
Gema 28,00 1.108 40
Tjg. Belit Selatan 16,00 427 27
Kota Lama 84,00 675 8
Ludai 32,00 365 11
Pangkalan Kapas 65,00 339 5
Kebun Tinggi 10,80 340 31
Batu Sasak 51,00 1.124 22
Tanjung Karang 59,00 517 9
Gajah Bertalut 36,00 449 12
Pangkalan Serai 30,00 432 14
Danau Sontul 24,00 279 12
Deras Tajak 25,00 210 8
Terusan 43,00 384 9
Sungai Santi 40,00 263 7
Tanjung Permai 10,00 247 25
Dua Sepakat 29,00 203 7
Subayang Jaya 41,00 331 8
Bukit Betung 11,00 411 37
Lubuk Bigau 10,20 164 16
Muaro Bio 36,00 114 3
Jumlah 850,00 10.542 12
Sumber : Kantor Camat Kampar Kiri Hulu Dalam Angka Tahun 2011
-
Permukiman Kota 2014
76
Table. 2.018c : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Desa Di Kecamatan Kampar Kiri Hulu Tahun 2011
Desa/Kelurahan Luas
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
Aur Kuning 46,00 672 15
Tanjung Beringin 39,00 655 17