kompilasi inspirasi jaya setiabudi -...
TRANSCRIPT
KOMPILASI INSPIRASI JAYA SETIABUDI
Tak ada yang menggairahkan selain mengejar IMPIAN yang
TERLIHAT NYATA di depan kita.
Keep Moving, another 10 steps..
F!GHT
@JayaYEA JayaYEA
www.store.yukbisnis.com
ADV#1
ROADSHOW MENTORING 15 KOTA
Buka Langsung LARIS – Jaya Setiabudi (Mas J)
Kedua bukunya yang fenomenal “The Power of Kepepet” & “Kitab AntiBangkrut” terbukti
telah membantu puluhan ribu pengusaha..
Teori-teori yang ditulisnya, Praktis di lapangan & Terbukti Ampuh..
Setelah lama ‘menyepi’ dari dunia seminar, kini ‘Mas J’ kembali membawa ilmu baru untuk
LOMPATAN BISNIS Anda..!
Jadwal RoadshowBLL (2014)
• 12 Jan : Bandung
• 26 Jan : Yogyakarta
• 1 Feb : Jakarta Pusat
• 2 Feb : Surabaya
• 23 Feb : Batam
• 2 Mar : Makassar
• 15 Mar : Medan
• 16 Mar : Pekanbaru
• 22 Mar : *menyusul
• 23 Mar : Tangerang Selatan
• 29 Mar : Banjarmasin
• 30 Mar : Samarinda
• 6 Apr : Pontianak
• 12 Apr : Lombok
• 13 Apr : Bali
Klik disini untuk membeli tiketnya: http://yuk.bi/t62be
KAMILA: 082121204555 pin:2b3813a0
--------------------------------------------------
Mungkin Anda PERNAH atau AKAN mengalami hal-hal ini:
• Merasa produk Anda luar biasa, tapi koq gak laku di pasaran.
• Produk Anda sudah didistribusikan di tempat yang strategis, tapi koq sepi pembeli.
• Anda telah menghabiskan dana promosi puluhan hingga ratusan juta, tapi produk tetap
lambat bergerak.
• Sementara produk ‘tetangga’ yang seolah biasa saja, tapi laku keras.
• Sudah lebih dari 1 tahun masih berjalan di tempat. Ujung-ujungnya, bukannya untung, tapi
buntung.
• Atau Anda ingin memulai suatu bisnis yang langsung laris..?
Tak heran untuk menemukan formula laris, seorang pengusaha harus menghabiskan ratusan
juta hingga miliaran rupiah. Biaya trial error memang mahal, tapi lebih mahal lagi adalah
waktu dan energi yang terbuang.
DIMANA LETAK KESALAHANNYA..?
Seperti mengadon suatu kue, inilah yang diperlukan:
• Komposisi bahan
• Takaran
• Urutan
• Waktu/durasi
• Cara pengerjaan
• Alat bantu
Satu saja terlewat, jadilah bantat..
Jaya Setiabudi adalah praktisi pengusaha dengan jam terbang lebih dari 15 tahun. Juga
mentor bisnis yang telah terbukti melahirkan pengusaha-pengusaha sukses di bidangnya.
Dua buku yang ditulisnya terdahulu: Mega Best Seller “The Power of Kepepet” (15x cetak
dan masih terus dicetak ulang) dan “Kitab AntiBangkrut” (20 ribu eksemplar). Semua itu
menghasilkan jam terbang yang tak diragukan.
Ebook Buka Langsung LARIS ditulis dari hasil pengamatan dan uji lapangan selama lebih dari
2 tahun. Ciri khas karangan Mas J adalah berisi ‘daging’ praktis, yang akan membuat Anda
tak bisa tidur setelah membacanya.
7 Formula Mencipta TREN sangat cocok bagi Anda yang ingin mendapatkan lompatan omzet
pada bisnis Anda.
LOW BUDGET
Alangkah tidak serunya jika formula mencipta tren hanya berlaku untuk mereka yang
berkantong tebal saja. Justru kelebihan formula ini adalah:
“Bagaimana caranya dengan dana yang minimum, menghasilkan lompatan bisnis dan omzet
yang maksimum?”
Inilah 7 FORMULA MENCIPTA TREN:
1. Bidik Pasar Potensial.
2. Produk Ngangenin.
3. Merek yang Ngetop.
4. Kemasan Pertama diambil.
5. Saluran D=P.
6. Penyebar Virus.
7. Pengungkit Konversi.
KENAPA FORMATNYA MENTORING?
• Mas J akan memaparkan resume materi selama 1.5 jam dan kemudian akan dibuka sesi
studi kasus & mentoring.
• Peserta boleh membawa contoh produk, kemasan dan kasus bisnisnya untuk ditanyakan
langsung oleh Mas J.
Sudah gak jamannya: Buka menunggu waktu untuk laris.
Sekarang jamannya:
“BUKA LANGSUNG LARIS, mencetak PROFIT sejak HARI PERTAMA..!”
Klik disini untuk membeli tiketnya: http://yuk.bi/t62be
KAMILA: 082121204555 pin:2b3813a0
TERBATAS 200 - 300 Seat per kota & TAK TERULANG..!!
CATATAN:
• Tersedia bundel Ebook + Mentoring BLL dengan harga lebih murah, disini:
http://yuk.bi/t62bd
• Bagi yang sudah membeli Ebook BLL, akan mendapatkan diskon sebesar Rp. 70.000 secara
langsung saat transaksi dengan menggunakan alamat email yang sama.
ADV#2
Sejak tahun 2006, 88 Angkatan, 3000 lebih alumni se-Indonesia, Entrepreneur Camp terbukti telah mencetak banyak pengusaha-pengusaha sukses.. Bagaimana Bisa? Karena ECamp menanamkan fondasi yang kuat (WHY), untuk membangun bangunan yang kokoh (HOW).. Temukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaanmu di ECamp.. Info & Registrasi: Muthy : 0878 2288 0405 www.ECampIndonesia.com @ECampIndonesia
ADV#3
3 FAKTOR
Belajar memang tidak ada habisnya. Terbukti ilmu Allah yang diturunkan di
bumi saja tak terhingga variabelnya..
Wajar jika kita gagal dan jangan buru-buru mengatakan 'takdir', bisa jadi ilmu
'bumi' alias sunatullah ada yang terlewat.
Mengakui kekurangan terhadap keilmuan adalah kewajaran sebagai makhluk.
Sejalan dengan mengakui kebesaran ilmu Allah. Justru saat terburu
mengatakan 'takdir', jangan-jangan terbesit hati yang sombong, tak mau
mengakui kekurangan ilmu.
Namun meski ‘Faktor Bumi’ sudah dikuasai, belum tentu berhasil, karena ada
‘Faktor Manusia’ yang mengamalkan. Banyak orang yang punya ilmu, tapi juga
tidak dipraktekkan dengan benar. Itulah sebab kedua, kegagalan terjadi..
Faktor Manusia, misalnya: percaya berlebih hingga lepas kontrol, banyak
alasan, malas, emosi, sombong.
Jika Faktor Bumi + Manusia sudah dijalankan dengan benar, saatnya
bergantung kepada ‘Faktor Langit’ (benar-benar Tak Terduga). Faktor Langit
bersifat ghoib, dimana kita 'tersetir', tak dapat menguasainya. Hanyalah iman
jalan memahaminya..
Faktor Langit berhak atas 'hasil', Faktor Bumi & Manusia adalah kewajiban kita
atas 'proses'. Kita tak dapat mengatur Faktor Langit, tapi kita dapat ‘mencuri
hati’ empunya langit..
Jika 'pantas' sudah disandang, hasil pasti datang, wujudnya bisa tak terbilang..
SINIS
1000 orang yang mendukung kita, 1 orang yang mengecam kita, bukankan itu
prestasi yang baik?
Karena selalu saja ada orang yang tak sependapat atau bahkan selalu sinis
dengan 'polah' kita, meski secara 'fakta' kita benar..
Kenapa harus fokus untuk meyakinkan yang 1, daripada membahagiakan yang
1000?
Jangan beri panggung kepada si Sinis, sayang panggungnya..
"You can not make everybody happy.." ~ Bill Cosby
PRODUKSI ATAU PEMASARAN DULUAN?
Bagi pebisnis Pemula, saya yakin hampir semua akan menghadapi masalah
menentukan Prioritas waktu dan fokus. Prioritas waktu → serasa 24 jam sehari
gak cukup untuk mengerjakan segudang PR dalam bisnisnya.
Sementara pengeluaran harian dan bulanan jalan terus. Tak lepas juga Prioritas
fokus → dana terbatas, bisnis dikerjain sendiri, produksi atau pemasaran
duluan?
Biasanya nih, kalo ex-profesional perusahaan gede, begitu buka bisnis, mikirnya
manajemen duluan, ujung-ujungnya BANGKRUT, karena kehabisan ‘darah’.
Begitu juga SARJANA lulusan MANAJEMEN, kalo beneran ikutin teori di
kampus, 90% akan bangkrut juga..!! WHY?
Karena mereka gak ngerti skala Prioritas dengan SDM yang terbatas. Bedakan
dengan perusahaan besar, yang SDM-nya keroyokan. Pebisnis pemula, dengan
SDM dan bujet seadanya, kalo gak cepat-cepat mbuat untung dan arus kas
positif, dalam hitungan bulan bangkrut juga.
Makanya saya sering berpesan ke siswa YEA: Fokus ke pemasaran yang penting
dapat duit, benahin sistem kemudian. Orang akunting jangan ngeyel yah. Coba
pikir, Apanya yang mau diakuntingin kalo duitnya aja gak masuk..?
Maka dari itu FOKUS saat buka bisnis, terutama di jam produktif adalah CARI
DUIT alias PEMASARAN..!!!
Dulu saat awal bisnis, hanya punya 1 admin, jam 9 sampe jam 16:00 saya 'nyales'
di lingkungan industri. Sore pulang ke office (merangkap tempat tinggal)
koordinasi sama admin. Malamnya ngerjain PAPER WORK.
Hingga omzet sudah mengalir, barulah merekrut orang untuk membenahi
sistem. Nah, mana yg dibenahin dulu? Kalo bicara manajemen kan ada 4 tuh:
1.Pemasaran 2.Keuangan 3.Operasional 4.SDM → Mana duluan?
Karena sudah saya urutkan, ya tentu PEMASARAN duluan. setelah duit
mengalir, baru bicara How to Manage the money. Kalo gak ada money-nya, apa
yang mau di-manage doel..?! Itu Prioritas dalam bisnis. Kalo mindsetnya bener,
insyaAllah gak fatal.
Intinya: waktu kita sama 24 jam, dengan resouces terbatas, Bagaimana kita Bisa
mengoptimalkan bisnis kita. Jadi istilah "Dari HULU ke HILIR" perlu dibalik →
"Kuasai HILIR, baru HULU". Karena duit itu di HILIR (baca: konsumen).
Trus Produksinya? Di SUB ke Produsen yang HANDAL. Karena Produksi itu
ribetnya minta ampun. Kalo di YEA, kita berikan pelajaran ini di Praktek
HomeBiz. Biar ngerasain produksi seperti apa. "Tapi kalo diSUB, untungnya kan
jadi TIPIS?" → Gak papa, yang penting perputaran cepat dan lancar..!
Penutup..
Mas Bule bilang, "Get the market first, reduce the production cost later..!"
Paham gak? *tepokjidat
BELAJAR
'Tepat' adalah kata yang relatif terhadap waktu.. Bisa jadi sekarang 'tidak',
mungkin esok 'iya'..
Begitu juga 'benar', membutuhkan waktu pemahaman. Mungkin tak sekarang,
mungkin nanti..
Belajar menuntut kesabaran dan kerendahan hati..
Tak semua pembelajar memiliki kesiapan menerima ilmu, mungkin nanti..
VISI MISI YANG MEMBUMI
Materi ini saya share khususnya untuk membantu para finalis Wirausaha
Mandiri ataupun kompetisi lainnya, agar gak GARING saat membuat Visi Misi.
Apa sih gunanya Visi dan Misi dituliskan? Kalo istilah cinta, sebetulnya tak perlu
dituliskan, kecuali cintanya ke banyak orang. *ehh
Visi Misi itu sangat penting untuk ‘mengkomunikasikan’ arah, terutama ketika
perusahaan mulai besar dan memiliki tim yang besar pula. Ibarat suatu kapal,
para ABK akan menanyakan “Kapten, kita akan KEMANA nih?” → TUJUAN
akhirnya kemana? Kalo Anda sebagai kapten kapal tidak bisa memberi jawaban
yang membuat mereka WoW, maka mereka tak akan TERMOTIVASI saat
berlayar bersama Anda. Kedua, jika tujuan yang ditetapkan tak masuk akal
mereka, alias tak jelas bagaimana cara mencapainya, maka mereka juga
demotivasi.
Untuk itu Anda harus MENALARKAN tujuan yang tinggi tersebut menjadi
langkah-langkah HOW TO mencapai tujuan tersebut. Itulah MISI.
Jadi VISI adalah tujuan jangka panjangnya, MISI adalah langkah-langkah
mencapainya.. Gampang kan? Emang..!
Contohnya seperti di gambar..
Koq ada nilai-nilai (VALUE), apa lagi tuh? → Itu rambu-rambunya, agar tidak
menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan..
Visi Misi sepertinya sepele, tapi jika seorang ‘kapten’ mampu menjelaskan
dengan 'sexy', maka seluruh timnya akan bergairah..
Contoh Visi Misi Pribadi
VISI: Sebelum tua Kaya Raya, mati Masuk Surga.
MISI:
• Masuk pesantren penghapal Quran --> tentu diamalkan.
• Belajar internet marketing sambil sekolah di YEA.
• Buka usaha dan mencari mentor untuk akselerasi.
• Membuka panti asuhan & membimbing santri agar mandiri.
Satu tips jika Anda mau menang dalam perlombaan seperti WM: TAMPILAH
BEDA dari yang lain. → Dalam konteks presentasi lho..
Tahun 2008, saya membantu 1 orang alumni ECamp ikut WM dan menang juara
3 (waktu itu hanya ada 3 juara). Kemudian di tahun 2009, saya diminta tim UGM
untuk membimbing 6 orang Finalis WM, alhamdulillaah 5 jadi juara.
Lepas dari bagusnya bisnis Anda, tapi kalo gak bisa mempresentasikan dengan
bagus, ya kecil kemungkinan menangnya. Selain urutan presentasi yang
disoroti, penggunaan BAHASA yang MEMBUMI juga penting. Simple, tapi
jurinya paham..!
Misalnya: VISI, bisa diganti dengan “Kemana arahnya..?” atau “Mau dibawa
kemana..?” atau “Seperti apa Yukbisnis 10 tahun kedepan..?”
Sedangkan kata MISI, bisa diganti “Bagaimana CARA menuju kesana..?” atau
“Apa langkah-langkah yang harus ditempuh..?” → Lebih gampang, beda dan
gak GARING pastinya.
Tidak hanya juri, tim Anda juga akan lebih paham kalau pakai bahasa manusia
kan..? Gak harus pake bahasa SMURF koq .
Serupa dengan Visi Misi, Company Profile juga bisa menggunakan kata-kata
yang ‘mengalir’ dan mudah dipahami, daripada terlalu kaku dan umum.
Sekian, semoga para finalis yang baca materi ini jadi juara semua.. Aamiin..
BERSYUKURLAH
Bersyukurlah jika tidurmu nyenyak dan diberi mimpi yang indah, sementara
orang lain tidurnya tak nyenyak, dikejar kewajiban..
Beban-beban di pundak kita adalah tempaan untuk mempersiapkan kita
menjadi seorang pemimpin yang 'pantas'..
Kebaikan-kebaikan yang kita 'pernah' minta, bisa jadi berbentuk
hambatan/ujian yang kita alami. Seperti calon kupu dalam kepongpong..
Tak ada kejadian yang menimpa kita, yang membuat kita berfikir dan
merenung, kecuali atas kasih sayangNya..
Sebaliknya jika kita berbuat dosa dan didiamkanNya, itulah tanda-tanda kita tak
disayangNya lagi.. Waspadalah..!
YOU REAP WHAT YOU SOW
Kecepatan suatu bisnis bertumbuh dipengaruhi oleh seberapa LUAS dan
KUALITAS jaringan yang kita miliki..
LUAS berarti mengenal banyak orang, lintas komunitas, heterogen..
KUALITAS berarti seberapa dalam hubungan kita dengan mereka..
Artinya, jaringan bisnis bukanlah instan. Bahkan sering dimulai dari jaringan
pertemanan, ringan tangan dan ketulusan..
Jangan gara-gara suatu bisnis, justru jaringan dirusakkan. Jangan katakan
pembangun jaringan, jika hanya ingin mengambil keuntungan, tanpa
menanam..
WAHAI PENUNTUT ILMU
Sempurnakan silaturahim guru dunia mayamu dengan bertemu langsung di
dunia nyata. Seringkali 'imajinasimu' tentangg dia, berbeda saat ketemu..
Hormati guru-gurumu seperti ayah dan ibumu. Jangan hanya ambil ilmunya,
trus ada 'cela' sedikit, kau memakinya. Ilmu dapat, berkahnya lewat..
Terbaik terimalah mereka 1 paket. Karakter mereka berbeda-beda, tak perlu
dibanding-bandingkan, apalagi dengan tokoh 'superhero'..
Menuntut ilmu ada etikanya.. menghormati guru adalah salah satunya. Doakan
dia, tutupi aibnya, menanyakan bukan mempertanyakan..
TARGETMU TERCAPAIKAH..?
Semua orang ingin sukses, tapi tak semua orang layak sukses. Jalan sukses itu
berliku, terjal, naik, berbelok-belok, memutar, tapi jalan itu ada! Jalan itu
terbuka untuk semua orang, termasuk Anda, tapi tak semua orang akan sampai
ke finish. Banyak godaan untuk berhenti, baik faktor langit ataupun bumi
dikambing hitamkan. Jarang ada orang yang ‘mengepel’ (baca:introspeksi) saat
terpeleset. Banyak juga yang mengulangi kesalahan yang sama dengan dalih
‘konsistensi’.
"You can not live with yesterday standard and expect extraordinary income
today!"
Dibutuhkan extra kreativitas, pertambahan knowledge untuk menghadapi
perubahan dan persaingan. Jika tahun lalu anda membuka toko dan laris, tahun
ini pasti banyak toko serupa di sekitar Anda. Hargapun akan banting-bantingan.
Itu sudah hukum alam, jangan salahkan kompetitor. Salahkan diri Anda yang
tak mau berubah.
Dimana Anda tahun lalu? Kemajuan apa yang Anda capai? Mungkin tahun lalu
Anda belum mulai usaha, tapi sekarang Anda sudah menjadi pengusaha. Bisa
jadi usaha Anda maju pesat dalam setahun, tapi bisa jadi Anda bangkrut
sekarang ini. Bukan hanya hasilnya yang patut dipuji, tapi spirit Anda untuk
tetap bergerak, bangkit dari kegagalan yang patut diacungi double jempol!
Itulah Entrepreneur Sejati! Hidup tak selamanya adil. Mungkin Anda sekarang
barusan tertipu, difitnah, jangan kurangi spirit Anda. Meskipun Anda sedang
dibawah, yang penting Anda terus bergerak.
Sekarang waktunya my friend, untuk EVALUASI. Menghitung pencapaian dan
kerugian. Re-strategy untuk kemajuan. Menengok kebelakang, mengecek
perbekalan, menetapkan tujuan di tahun yang baru. Jangan katakan Anda tak
punya waktu untuk mengasah gergaji Anda, karena itu bukan pilihan, tapi
keharusan.
Cukup 30 menit + 10 menit! Cari tempat yang tenang.. No hp, No children, No
voice, Just between You and God! Sediakan selembar kertas putih dan pena.
10 MENIT PERTAMA
Rileks dan ingat-ingat kembali, apa target-target Anda tahun ini? Mana yang
tercapai, mana yang tidak. Kenapa tidak tercapai? Bagaimana cara
memperbaikinya? Jika tahun ini tidak ada target, sesalilah kondisi Anda saat ini
yang tidak banyak perubahan. Menangislah jika perlu, seolah-olah hari ini
adalah hari terakhir Anda didunia. Seolah-olah malaikat sedang meng-audit
hasil kerja Anda tahun ini. Berjanjilah untuk tidak mensia-siakan waktu.
10 MENIT KEDUA
Buat target baru tahun depan. Berapa target penghasilan Anda perbulan?
Prestasi apa yang akan Anda capai! Tentukan tanggalnya! Apa komitmen sosial
Anda? Berapa target zakat yang akan Anda bayar tahun depan? Berapa banyak
anak yatim yang akan Anda santuni? Perbaikan hidup seperti apa yang Anda
targetkan untuk keluarga Anda? Targetkan berdasarkan kebutuhan bukan
keinginan. Visualisasikan dalam bentuk gambar. Tulis tanggal pencapaian Anda.
Jangan membuat target sesuai dengan kemampuan anda sekarang, tapi sedikit
lebih dari apa yang anda pikirkan. Sesungguhnya kemampuan kita melebihi apa
yang kita pikirkan.
“Only those who can see the invisibles, they can do the impossible”
10 MENIT KETIGA
Bagaimana cara mencapai target-target Anda diatas? Gajahpun bisa dimakan
kalau dipotong-potong, dibuat dendeng, abon dan di sup dagingnya. Potong-
potong target tahunan Anda menjadi target 6 bulan, 3 bulan, bulanan,
mingguan dan harian. Pikirkan strategi untuk mencapai target-target Anda,
kemudian tuliskan. Jangan lupa ACTION, bukan hanya rencana saja!!!
+10 MENIT
“Mohon AmpunanMu ya Allah atas waktu yang terbuang percuma, bahkan
ternoda oleh banyak dosa. Semoga Engkau masih memberikan hamba nafas
untuk mejadi lebih baik dan mensyukuri segala rahmatMu”.
Jangan puas terhadap apa yang kita capai, tapi syukuri apa yang telah kita
dapatkan. Kita telah diberikan waktu puluhan tahun untuk bernafas. Apa
balasan kita kepadaNya? Bahkan selalu kita meminta karena kekurangan.
Pernahkah kita bersyukur atas diri kita terlahir utuh. Pernahkah kita bersyukur
atas segala nikmat yang tak terhitung?
Terakhir, barulah kita memohon kemudahan atas upaya kita dan hanya
bersandar kepadaNya..
“Sukses bukan masalah pencapaian saja, tapi bertumbuh ke potensi maksimal
yang diberikan Sang Pencipta kepada kita..”
PERCINTAAN
Mengenal karakter manusia itu menarik. Apa yang tampak di permukaan,
belum tentu sesuai dalamnya..
Ada yang bawaannya keras, tapi gak tegaan. Ada yang bawaannya kalem, tapi
mematikan. Mengenal orang perlu waktu..
Ada yang seolah emosional, tapi lepas dan tidak 'menyimpan'. Ada yang
kelihatan bijak, tapi 'aktor' licik yang lihai..
Ada yang seolah happy family, punya segalanya, ternyata dalamnya sangat
rapuh dan penuh kebohongan..
Tapi lucunya, banyak orang lebih suka dibohongi dengan kemanisan, daripada
menghadapi spontanitas yang menyakitkan..
'Kebanyakan' orang-orang yang cerai, memiliki pola-pola yang mirip, kecuali
memang kasus 'salah pilih' orang (sakit jiwa).
POLA yang paling banyak: Wanita berharap lebih terhadap suaminya.
Kenyataan saat pacaran, beda dengan setelah nikah. Kecewa deh..
Mereka saat pacaran dalam kondisi saling 'pacing', alias mengikuti apa maunya
pasangan. Seolah cucok gitu lho. Maklum masa promosi..
Begitu nikah, masa promosi usai, karakter asli kelihatan. Saling 'leading'
dimulai. Aku maunya begini, ikuti aku..!! *Jeduerr
Begitu mulai ribut-ribut, datang 'orang ketiga' yang 'seolah' mendamaikan hati
>> Padahal pola lama terulang lagi >> masih masa promosi, DoDoL..!
Kalo gak punya komitmen untuk menjaga pernikahan, mau bilang dia ilmu
agamanya sekuat apa, cari alibi untuk mengucap 'pisah'. *babak 1 usai*
"Sukses itu berPOLA, gagal juga berPOLA" >> bukan hanya di bisnis, tapi juga
dalam pernikahan..
Belajarlah untuk bertumbuh dengan memahami orang lain, bukan hanya
meminta orang lain memahami diri kita..
Kesempurnaan bukan pada perjalanan, tapi pada proses pembelajaran..
BISNIS YANG MENGGAIRAHKAN
1 Bisnis yang menggairahkan, lebih dari cukup untuk membuat pikiran kita sibuk
dan tentunya income kita mengalir..
Mereka yang tak menemukan visi bisnis yang sexy, mudah teralihkan fokus ke
bisnis lainnya..
DUA LINGKARAN
Cobalah ambil 1 barang yang bukan pecah belah, misalnya dompet, lalu
lemparkan keatas..! Apa yang terjadi? Jatuh ‘kebawah’ kan? Andaikan benda itu
adalah rejeki, bisakah Anda mengatakan, “Kalau sudah rejekinya di tangan
saya, maka akan jatuh di tangan saya!” → Benarkah itu?
Kalau Anda bilang benar, coba lempar keatas ribuan kali atau jutaan kali,
sampai gempor... Tanpa Anda berusaha menangkapnya, gak bakalan jatuh di
tangan Anda, kecuali Anda sakti mandraguna.
Koq bisa begitu? Ya iyalah.. itulah Hukum Alam (Sunatullah) namanya
GRAVITASI. Bagaimana agar benda itu ada di tangan Anda? Ya ditangkap
donk..!! Coba lempar beberapa kali, syukur ada kawan yang bisa bantu saling
lempar. Coba hitung berapa kali Anda dilempar oleh kawan Anda dan berapa
kali Anda bisa menangkap? Jika jarak Anda jauhkan, maka akan mulai terasa
tingkat kesulitannya dan apa yang akan terjadi? Dari beberapa kali lemparan
Anda, mungkin akan ada beberapa kali yang tak tertangkap.
Usaha kita untuk menangkap itu disebut ikhtiar yang menghasilkan NASIB kita.
Adapun saat kita berusaha dan gagal menangkap, itu disebut TAKDIR.
Bagaimana ‘memperbesar’ faktor nasib kita, agar kemungkinan kita
menangkap rejeki lebih besar? L.A.T.I.H.A.N…!! Alias menyempurnakan ikhtiar.
Nasib ibarat lingkaran yang kita bisa kuasai (kecil). Takdir adalah lingkaran yang
kita terkuasai (besar). Kita tak bisa menghapus takdir, karena itu hak Allah, tapi
kita bisa memperbesar lingkaran nasib kita, karena itu upaya kita dan juga
anugerah potensi yang Allah berikan.
Kita diberikan potensi yang besar oleh Allah untuk mempelajari ilmu yang ada
di bumi dan kemudian menyempurnakan ikhtiar kita. Namun sering kita lalai,
banyak mengeluh, menunda-nunda, menyalahkan orang lain, bahkan
menyalahkan Allah, padahal kita belum menyempurnakan ikhtiar kita.
TUMBUH GIGI
SEPERTI GIGI, BERTUMBUH ITU MENYAKITKAN, tapi baik untuk masa depan..
Banyak orang menghindari pertumbuhan karena takut 'sakit'. Mereka memilih
zona nyaman, persetujuan, bukan perbedaan..
…hingga kehidupan memaksanya bertumbuh..
dan ia mau tak mau tetap harus bertumbuh..
..lebih sakit tentunya, karena bukan masa pertumbuhan lagi, mengoyak nilai-
nilai salah yang diyakini..
Pertumbuhan, mengalahkan ego, mengoreksi diri, memperbaiki posisi,
berkolaborasi, agar sesama 'gigi' tumbuh serasi..
Don't be yourself, but Grow yourself..!
DEMO KARYAWAN
Demo karyawan itu, selain HASUTAN pihak ketiga adalah KELEMAHAN
KEPEMIMPINAN..
(lanjutan posting semalam tentang Demo Buruh)
Jika semalam saya membahas dari sisi saya sebagai ex-buruh. Saat ini saya akan
sharing dari sisi pengusaha. Ilmu ini saya dapatkan dari almarhum ayah dan
kakak ketiga saya. Alhamdulillaah saya memiliki tim yang loyal dan totalitas. No
Demo pastinya…
1. ANGKA CUKUP
Ayah saya berpesan saat saya masih kuliah, “Kalo kamu jadi bos nanti, jangan
bayar karyawanmu dibawah angka kebutuhannya…”
Hal itu yang selalu saya ingat. Jadi setiap merekrut karyawan, saya akan
menanyakan: “Berapa ANGKA CUKUPMU..?”. Jika mereka menyebutkan lebih
tinggi dari kemampuan saya membayar, saya tak akan menerima (atau
menawar). Daripada saya terima mereka, ternyata kebutuhan (ataupun
keinginan) mereka tak tercukupi, maka akan jadi bumerang buat saya nantinya.
Seorang yang senantiasa bersyukur, akan bisa membedakan antara kebutuhan
(cukup) dan keinginan (harapan).
Misalnya, dia minta Rp. 3,5 juta dan saya hanya mampu Rp. 2,5 juta, maka saya
lebih memilih untuk tidak menawar dan tak menerima.
Sebaliknya apabila mereka menyebutkan ‘angka cukup’ mereka dibawah angka
standar sesuai posisi (dan skill) yang saya perlukan, maka saya akan membayar
lebih.
Pernah seorang programmer saya menyebut ‘angka cukupnya’ 1,5 juta
perbulan dan saya memberikan 3 juta perbulan kepadanya. Begitu juga dengan
beberapa karyawan saya lainnya..
2. JANGAN BEKERJA UNTUK PERUSAHAAN
“Jika kamu bekerja keras, lembur tanpa gaji, berjuang untuk memajukan
perusahaan dan ternyata atasanmu tak menghargai atau mengabaikanmu,
kecewakah kamu?”, itulah pertanyaan saya kepada tim saya yang baru masuk.
Jika mereka bekerja untuk saya atau perusahaan, maka mereka akan kecewa
saat saya tak menghargai (subyektif) mereka di kemudian hari.
Tapi jika mereka bekerja untuk mengasah ketrampilan mereka, meski lembur
tanpa dibayar pun, mereka tak merasa rugi. Kenapa? Karena mereka
bertumbuh setiap harinya.
Saya menekankan, “Toh jika kemampuanmu bertumbuh dan aku tak
menghargaimu, in sya Allah orang/perusahaan lain akan melirikmu.” >> Sah
saja..
3. MANUSIAKAN MANUSIA
Saya berani jamin, berapapun gaji mereka Anda naikkan, selalu ada
ketidakpuasan. Sebaliknya, di beberapa perusahaan yang masih menggaji pas-
pasan, tapi karyawannya betah dan hepi-hepi saja. Koq bisa?
Saya belajar dari ayah dan kakak ketiga saya dalam hal ini. Seperti kisah khalifah
Umar bin Khatab, ayah dan kakak saya adalah figur pemimpin empati yang
‘blusukan’, membaur bersama pekerja.
Saat ayah saya barusan bekerja di pabrik kayu, dia mengembalikan mobil
fasilitas kantor dan memilih jalan kaki atau pinjam sepeda satpam untuk pulang
ke rumah kontrakan. Saya bertanya, “Kenapa papah balikin mobil dinasnya?”.
Ayah saya menjawab, “Lha mereka (buruh) masih dibayar dibawah UMR, koq
papah baru datang (bergabung ke perusahaan), udah naik mobil sedan. Pasti
mereka akan cemburu dan papah susah membaurnya.”
Mereka berdua kerap membawa makanan dan minuman saat pekerja lembur
atau menengok dan membantu mereka yang sedang sakit. Tak seberapa
dibandingkan kenaikan gaji, tapi efek emosionalnya luar biasa.
Hal itu membuahkan hasil. Saat seluruh pabrik di lingkungan industri, kakak
saya bekerja, pada demo, hanya buruh di pabrik kakak saya yang tak ikutan
demo. True story..!
Semoga saya dapat meneladani mereka, menjadi pemimpin yang dicintai,
bukan karena uang.. >> Matre
KOMITMEN & TANGGUNG JAWAB
Itulah yang harus dimiliki seorang Lelaki Sejati setelah akhlaq/amal..
Komitmen untuk mempertahankan rumah tangga, seberat apapun ujiannya..
Tanggung Jawab untuk menafkahi anak istri, seburuk apapun kondisinya..
Hingga suatu saat nanti, anak dan istri berkata, "Terimakasih, engkaulah
pahlawanku.."
DEBAT
BERDEBAT itu terjadi karena:
1.Beda persepsi
2.Beda tingkatan pemikiran
3.Beda kewarasan
>> ketiganya adalah percuma. Tidur aja..
SEPERTI APA TESTIMONI YANG BENAR?
Masih ingat iklan Tong Fang yang mengumbar testimoni beberapa saat lalu?
Apa komentar Anda?
Kira-kira berapa persen Anda percaya bahwa testimoni Tong Fang itu akurat
alias asli, bukan buatan?
Testimoni yang dibuat-buat malah membuat orang eneg, bukan pengin. Bukan
berarti dilarang pakai testimoni lho.. Justru testimoni itu masih sangat powerful
untuk konversi penjualan.
Testimoni adalah suatu teknik induksi (hypnosis) yang bernama "My Friend
John said..". Manusia memiliki kecenderungan mempercayai bukti pengguna,
daripada 'bualan' si penjual.
Apa jadinya jika testimoni itu adalah hasil REKAYASA atau PAKSAAN? >> Jika
ketahuan, akan kehilangan KREDIBILITAS. Parahnya, saat ini testimoni banyak
yang direkayasa, bukan alami dari konsumen yang PUAS.
Ada yang tanya, "Bagaimana kalau produk kita masih baru? Bolehkah
DIPANCING dengan testimoni BUATAN?" >> Tetap PENIPUAN..!! Apakah
testimoni boleh diminta? >> Boleh saja, tapi jangan ada unsur 'sungkan' apalagi
'terpaksa'. Itulah yang terbaik..!
Bukankah testimoni adalah suatu BUKTI bahwa produk Anda memang
NGANGENIN? Jika nggak ngangenin, kenapa nggak DIPERBAIKI? Bangunlah
bisnis dengan kejujuran sebagai fondasinya. InsyaAllah akan berkah dan
buahnya langgeng.
Trus testimoni seperti apa yang terbaik? >> A.L.A.M.I..
Bagaimana caranya? Berikan free sample, kemudian diamkan. >> Dengan
catatan: diterima dan dicoba si target. Syukur-syukur bisa diberikan langsung ke
para selebritas atau pemilik akun besar media social. Sekali mereka testimoni,
WoW… Virus pun menyebar..! Ingat: harus sesuai (mewakili) dengan target
pasar Anda, bukan sekadar asal orang terkenal.
Jika bener produk Anda ngangenin, ntar keluar testimoni SPONTAN, misal >>
"Jangkrik Rek, uenaak puooll" >> Ini yang mahal. Terus testimoni Anda SCREEN
CAPTURE.
Jika testimoni via jalur pribadi seperti BBM atau SMS, baiknya minta ijin dulu ke
empunya. Apalagi testimoni pembesaran alat vital
Jika sudah kasih sample berkali-kali dan nggak dikasih testimoni spontan? >>
Artinya BELUM PANTAS mendapat testimoni. Boleh minta FEEDBACK,
tanyakan apa yang kurang atau adakah kritikan..?
Toh buat apa jika testimoni bohongan Anda hanya menarik 'KORBAN' lainnya,
bukan doa berkah - kepuasan si pelanggan..?!
LOMPATAN
Sepandai-pandai tupai melompat, awalnya latihan juga dan pernah jatuh.
Jangan ngimpi melakukan lompatan tanpa menanggung resiko jatuh.
Kalahkan ketakutan kita dengan melangkah. Pikirkan 1 hal, "Apakah beresiko
fatal?".
Jika jawabnya: "tidak". Hajar blehh..! Daripada mati penasaran..
MENANGGAPI MASALAH
Masalah baru + Masalah lama + Masalah yang akan datang = Gak ada habisnya..
Solusi?
1.Pindahkan ke kertas putih saja, jangan letakkan di benak kita.
2.Pilah dan pilih, mana yang bisa diselesaikan dahulu, selesaikanlah. Seperti
benang kusut, jika ditarik bersamaan, maka akan tambah kusut. Urailah 1
persatu.
3.Yakini, masalah berpasang dengan solusi, berbuah ilmu dan iman.
F!GHT
BLACK MARKET ??
Ada beberapa merek 'elit' (import) yang biasa terpampang di SOGO, Metro,
Centro dan Department Store kelas atas, bertebaran di status BB dan social
media para reseller atau dropshipper.
"Minat? PM.."
Jika ditanya dari mana produknya? Ada yang jawab black market (selundupan),
sisa export, yang jelas mereka menyebutnya "ORI".
Harga? Tentu saja jauh lebih miring (hingga 50%) dibanding produk yang
terpampang di estalase mal-mal kelas atas.
Apakah Anda percaya bahwa produk-produk tersebut adalah barang ilegal?
Saya yakin bukan, tapi merupakan strategi (sengaja) untuk memasarkan
produk mereka 'seolah' lebih terjangkau.
Adapun penggunaan estalase mal kelas atas, untuk menaikkan IMAGE dari
produk/merek tersebut, Agar orang yakin bahwa itu adalah produk berkualitas.
Sedangkan penjualan terbesar, bisa jadi dari tim reseller tersebut.
Bisa jadi juga produk tersebut bukanlah import, melainkan produk lokal,
dengan branding 'bule'. Tapi jangan sampai kecolongan (atau mungkin
strategi) seperti CROCS yang membiarkan produk-produk KW lahir.
Black Market, tentu saja lebih berimage tinggi dibandingkan barang-barang
disebut dengan KW.
Bisa ditiru tuh strateginya...!
MATRIX BOSTON
Kebanyakan pebisnis pemula bingung dalam menentukan arah. Beberapa
pertanyaan yang sering muncul :
- Jenis bisnis apa yang seharusnya kubuka pertama kali?
Apakah bisnis yang kupilih ini sudah benar, akan membawa kesejahteraanku?
- Kenapa bisnis yang tadinya menghidupiku sekarang menjadi lesu?
- Apakah aku boleh dan sudah saatnya membuka usaha yang baru?
- Apakah aku masih harus mempertahankan bisnisku yang belum pernah
menguntungkan dan masih harus aku subsidi terus ini? Sampai kapan?
Apakah Anda mengangguk?
Jawabannya ada di gambar diatas GOOGLING ya!
PERASAAN BERSALAH
Perasaan bersalah itu masih sering muncul, saat aku mulai bermalasan..
Selalu terngiang pertanyaan, "Sudahkah aku bertumbuh hari ini..?"
Sukses bukanlah pencapaian, tapi bertumbuh ke potensi maksimal yang kita
miliki..
KEBAIKAN ATAU KEBENARAN ?
Mana lebih dahulu?
Sering kita lihat terjadi perdebatan, baik di milis, social media, ataupun secara
langsung, dengan dalih "Mencari kebenaran.."
Celakanya, mereka yang berdebat, sama-sama memegang pendapat akan
'kebenaran' masing-masing. Unjung-ujungnya hubungan baik berubah menjadi
permusuhan..
Banyak orang berdakwah mengatasnamakan Kebenaran, namun mereka
mengkorbankan kebaikan. Padahal Nabi Muhammad adalah contoh manusia
super baik, jujur, handal, pemurah, santun, pengasih, pemaaf, terbaik dari yang
terbaik. Dan hal itu dilakukan sebelum diangkat sebagai Nabi/Rasul alias jauh
sebelum mengetahui kebenaran itu apa..
Guru saya pernah mengatakan, "Saya tak mengajarkan kebenaran, tapi saya
mengajarkan kebaikan. Karena kebaikan itu universal.."
KARTU PELUANG
Coba Perhatikan...
Seringkali "Kartu Peluang" kita, ada di tangan orang lain dan "Kartu Peluang"
orang lain, ada di tangan kita. Kenapa begitu?
Agar kita selalu bersilaturahim, menyampaikan peluang, bahkan tanpa harap
balas..
Bukan "Take and Give", tapi "Just Give, without expect to Take", lebih
langgeng, tulus dan memurnikan jiwa..
DISIPLIN
DISIPLIN adalah kata yang tak mudah bagi pengusaha, karena kita sudah tak
memiliki atasan lagi..
Kebebasan sering membuat kita terlena, hingga membuat kita justru tak
bertumbuh dan menjadi malas. Bisa jadi hal 'kecil' itulah yang menjadikan kita
terpuruk, sedikit demi sedikit.
Menjadi pengusaha adalah kesiapan mental untuk menjadi penguasa pada diri
sendiri..
CHANEL NO 5
Suatu siang, saat Chanel sibuk mengelola konveksinya, datanglah seorang
pembuat parfum. Ia menawarkan 10 macam tester parfum untuk perusahaan
Chanel.
Satu persatu parfum itu dicoba oleh Chanel, hingga akhirnya Chanel memilih
salah satunya sebagai parfum Chanel. Sang asisten menanyakan, "Apa nama
yang akan kau berikan untuk parfum ini?". Chanel menjawab dengan
pertanyaan, "Nomor berapa ini..?". Pembuat parfum menjawab, "Nomor 5".
Dengan spontan Chanel menamakan, "CHANEL NOMOR 5".
Jadi jangan dicari Chanel nomor lainnya, karena itu terjadi spontanitas & tidak
urut..
HATI2 POSTING SESUATU..
Media social, email, BB, adalah media komunikasi, nyaris tanpa intonasi, apalagi
ekpresi. Sering kita dongkol membaca BROADCAST MESSAGE seseorang di
BBM kita. Mungkin niatnya baik, tapi belum tentu baik menurut si penerima,
apalagi jika kontennya emang tak menarik bagi si penerima. Juga email di milis
yang garing, komentar twitter yang menjengkelkan, dll..
Jika Anda pernah melakukan hal2 diatas, coba renungkan sebentar >>
Bukankah itu merusak nama baik Anda, menghancurkan jaringan Anda..?
1 kali Anda melakukan, orang masih bisa melupakan. Tapi jika keseringan, maka
nama Anda akan diingat sebagai oknum yang menyebalkan..
Pesan: Pikirkan 11 kali sebelum memPOSTING sesuatu ke public, baik via milis,
bbm, socmed. Bisa jadi Anda sedang melempar tahi ke muka Anda sendiri..
TUJUAN ATAU KENDARAAN ?
Biasanya saat kita belum kaya, sering kita bernadzar:
"Jika aku kaya nanti, aku akan menggunakannya untuk ibadah,
membahagiakan keluarga, berderma,.............."
Tapi saat mereka memiliki usaha ataupun karir, ehh malah menomorsatukan
karir, daripada ibadah, keluarga, atau apapun dibanding tujuan semula..
Bukankah tujuan itu adalah akhir yang ingin kita dapatkan?
Bukankah bisnis, karir, uang adalah sarana/kendaraan untuk mencapai tujuan?
Banyak orang terlena oleh 'Kendaraan' dan melupakan Tujuan awal mereka
memilih kendaraan tersebut.
Mana lebih penting, Tujuan atau Kendaraan?
PEKERJAAN SIANG & MALAM
Sebagai seorang pengusaha, agar waktu kita lebih optimal, bedakan antara
pekerjaan siang & malam.
Pekerjaan Siang:
- Bertemu orang (sales, co'y visit, meeting w/ client)
- Telepon, follow up
- Meeting dengan tim
Pekerjaan Malam:
- Membereskan administrasi & perbaikan sistem
- Evaluasi, merancang strategi
- Belajar, googling, download
Saat saya masih awal usaha (Batam - 1998/1999), berikut adalah jadwal tetap
saya:
08:00 - 09:00 meeting koordinasi dg staff
09:00 - 12:00 makan (5 menit), 'nyales' & antar barang
12:00 - 13:00 lunch sambil cari kenalan di food court
13:00 - 15:00 'nyales' lagi
15:00 - 15:30 ngopi bersama sales lain, cari info, buat janji
16:00 - 17:00 meeting & koordinasi dg staff di office
19:00 - 22:00 sourcing barang/supplier, perbaiki sistem
22:00 - 24:00 baca buku, belajar ilmu baru
Jangan biarkan waktu terbuang percuma..
MENTALITAS KEPITING
Pernahkah saat Anda sedang bersemangat menceritakan ide2 & impian Anda,
kemudian mereka mematahkan semangat Anda?
Jika Anda meletakkan 1 buah kepiting di dalam baskom, maka kepiting itu akan
merangkak keluar. Jika Anda masukkan 1 ekor kepiting lagi, maka satu sama
lain akan saling menarik kawannya yang akan merangkak naik.
Itulah yang disebut mentalitas kepiting. Sinis, pesimis, melemahkan saat
kawannya akan merangkak naik...
KETULUSAN
Seperti kasih ibu kepada anaknya, yang tak berharap balas, seperti itulah
seharusnya kita bertindak..
Ketulusan sering tak tampak, karena tersembunyi dibalik tindakan2 yang seolah
kecil..
Ketulusan letaknya di proses, bukan di hasil dan memerlukan waktu & kejadian
dalam pembuktian..
COURAGE with RESPONSIBILITY
Bukan asal berani Action, tapi juga bertanggung jawab terhadap akibat dari
Action kita..
Jika kita bangkrut, terlilit hutang, janganlah lari. Tetap angkat telepon &
jelaskan. Janganlah berjanji jika tak dapat memenuhi. Lebih baik bicara apa
adanya, meski tak mengenakkan. Biarlah waktu yang membuktikan, bahwa kita
memang bertanggung jawab dan melunasi kesalahan kita..
NOMOR 1: RASA HARUS NGANGENI..!
Inilah bukti bahwa Merek & Promo bukan nomor 1. Tapi kembali ke Produk:
NGANGENI-kah?
Jika Produk/Kontennya sudah NGANGENI, meski mereknya biasa (yang penting
beda), maka tetap dicari dan diomongin orang. Meski membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk dikenal..
Sebaliknya Merek yang ngeTOP yang tak diimbangi oleh produk yang
NGANGENI, maka orang hanya akan mencoba 1 kali & jera.
Terbaik adalah: Produk NGANGENI + Bentuk/Kemasan MENARIK + Merek yang
ngeTOP + Promo yang HEBOH + Penjual yang HANDAL = BOOM &
LANGGENG...!
PRODUK YANG NGANGENI..
Nah, jika "Bentuk yg pertama diambil" sudah terpenuhi, "Kemasan yg dipilih"
sudah didapatkan, tahap selanjutnya, sebelum bicara tentang merek, adalah
"Apakah produk kita NGANGENI bagi konsumen?"
Inilah caranya:
1.Coba sediakan sample di komunitas sesuai target pasar.
2.Amati yang makan, makan lagi dan lagi dan lagikah?
3.Minta feedback..
Ingat, samplingnya bukan terhadap 1 orang yang apalagi dia 'laper' lho. Tapi
sesuai dengan target pasar kita..
Produk yang ngangeni membuat orang beli lagi & lagi & bawa teman..
Ciri2nya: konsumen sukar berhenti sebelum kenyang..
Paham?
ALASAN BISA BERIBU, SEBAB HANYA SATU..
Orang yang banyak alasan, mengelak dari kesalahan, membuat pembenaran..
Orang yang banyak alasan, tak bisa diandalkan, jika diberi beban, dilemparkan..
Orang yang banyak alasan, menutupi kemasalan, berkedok kerajinan..
Orang yang banyak alasan, kelihatan sibuk saat di depan, tidur saat
ditinggalkan..
Orang yang banyak alasan, tak pantas dapat pujian, pantasnya dibinasakan
Mau..?
HARAPAN BARU
Kuceritakan targetku,
akan lepasnya penderitaan kita,
kebebasan di depan mata.
2 tahun lagi kita kan berjuang.
Sisanya menikmati hidup penuh kelimpahan..
2 tahun sudah perjuangan kita.
Tak terlihat sinar terang.
bahkan semakin suram.
Mengeluh tak mendatangkan asa.
Menyalahkan tak membayarkan hutang.
Menggerutu tak mengembalikan waktu…
Ref:
Terkadang mimpi-mimpi luntur oleh kerugian.
Apa yang membuat kita bertahan?
Harapan-harapan baru yang kita ciptakan..
Terkadang kenyataan tak seperti apa yang kita harapkan.
Apa yang membuat kita bertahan?
Harapan-harapan baru yang kita ciptakan..
HIDUP INI SINGKAT
Jika hari ini adalah hari terakhirmu di dunia..
Bagaimana Kamu ingin dikenang..?
Jika hari ini adalah hari terakhirmu di dunia..
Apa kata-kata terakhir yang ingin Kamu dengar..
...dari orang-orang yang mencintaimu..?
...dari sahabat-sahabatmu..?
...dan orang-orang skitarmu..?
Jika hari ini adalah hari terakhirmu di dunia...
Apa Kamu sudah memberikan yang terbaik..?
Jika hari ini adalah hari terakhirmu di dunia...
Apa yang Kamu tinggalkan..?
Apa Kamu layak sukses..?
Apa Kamu sudah berusaha yang terbaik..?
Apa Kamu membuat mereka bangga..?
Atau membuat mereka kecewa..?
Apa Kamu meninggal layaknya pahlawan..?
Atau pecundang..?
Smoga masih ada hari esok..
Hidup ini pilihan..
Mana yang Kau pilih..?
Hidup ini singkat, jadi...
SUKSES BERPOLA, GAGAL BERPOLA
Saat pertama kali bergabung disalah satu anak perusahaan Astra di Batam, saya
dan teman-teman satu batch (angkatan), harus melewati masa training. Di akhir
sesi training kita selama 3 bulan lamanya, kita diwajibkan untuk membuat studi
kasus yang harus diselesaikan menggunakan metode Practical Problem Solving
(PPS). Permasalahan yang timbul adalah, kami diwajibkan presentasi
menggunakan metode PPS dalam bahasa Inggris. Review presentasi dilakukan
sebanyak 4 kali, sampai akhirnya final presentation di depan COO (Chief
Operational Officer) yang notabene orang ‘bule’. Celakanya, bahasa Inggris saya
saat itu amburadul dan super tidak lancar. Untuk menutupi ketidaklancaran
saya setiap presentasi dalam bahasa inggris, saya berdalih menyalahkan
metode PPS yang tidak up to date.
Suatu saat, sepulang dari tempat kerja, saya menyambangi kawan satu batch
saya, Fajar Hidayat namanya. Di kamar mess (rumah dinas) Fajar, saya
menggerutu tentang kelemahan-kelemahan metode PPS dan tidak adanya
manfaat yang didapat dari materi tersebut. Awalnya Fajar hanya mendengar
sambil melirikkan matanya dari bawah keatas. Tiba-tiba dia memotong
omongan saya dengan nada serius, ”Ya' (panggilan akrab saya), menurut aku,
kamu itu tipe orang yang suka excuse terhadap sesuatu yang kamu tidak
mampu. Kamu tidak berusaha membuat dirimu mampu. Orang kayak kamu
itu, biasanya nggak pernah nomor satu!”
Wow wow wow, saya hanya terdiam sejenak dengan muka merah terbakar
omongan kawan baik saya. Saya pun bertanya dengan nada tinggi,
”maksudmu?!”. Fajar pun menjawab dengan sangat jelas, ”Sebetulnya bukan
metode PPS-nya yang kurang, tapi aku tahu kamu punya kekurangan nggak
lancar bahasa inggris. Dari situ kamu membuat dalih untuk menutupi
kekuranganmu!”. Tanpa bicara lagi, dengan muka masam, saya meninggalkan
mess Fajar, yang jaraknya hanya satu gang dari mess saya. Malam hari itu darah
saya naik ke kepala, rasanya ingin marah besar, karena belum pernah ada orang
yang mengritik saya setajam itu. Saya merenung memikirkan kembali setiap
perkataan Fajar, ”….orang kayak kamu itu, biasanya nggak pernah nomor
satu!”.
Saya flashback ke masa lalu saya, ternyata benar apa yang dikatakan Fajar,
memang SAYA TIDAK PERNAH NOMOR SATU. Setelah menganalisa kembali
apa yang menyebabkan saya tidak pernah nomor satu? Padahal saya terhitung
pekerja keras dan gigih. Ternyata kuncinya ada dikata-kata Fajar, ”…kamu itu
tipe orang yang suka membuat EXCUSE terhadap sesuatu yang kamu tidak
mampu. Kamu nggak berusaha membuat dirimu mampu!”. Exactly, itulah diri
saya di masa lalu. You woke me up, my friend..! Sejak malam itu saya berikrar,
”Saya akan menjadi yang terbaik di manapun saya berada dan dibidang yang
saya tekuni!”.
Belajar dari pengalaman saya dan orang lain, saya menyimpulkan bahwa ada
POLA SUKSES dan POLA GAGAL. Tuhan telah menciptakan manusia dengan
mekanisme serba otomatis. Orang-orang yang gagal dalam kehidupannya, dia
memiliki pola gagal yang berulang. Begitu juga orang yang sukses, memiliki
pola sukses yang berulang. Apapun deskripsi Anda tentang sukses, amatilah
orang yang menurut Anda sukses dan gagal, perhatikan polanya. Saat saya
memutuskan untuk mengubah nasib saya, saya mengubah pola saya yang
lama, seperti tidak disiplin, banyak alasan, cepat menyerah, tidak tuntas dalam
kerja, juga ketidakberanian mengambil resiko. Apa pola gagal Anda? Simple,
hanya dibalik saja dan sukseslah Anda.
DEAL – DONE
Cari orang jujur memang tidak mudah, namun jujur saja tak cukup jika tak bisa
diandalkan. Ketidakandalan seseorang tercermin dari kesalahan serupa yang
berulang, suka menunda-nunda, banyak alasan, menyalahkan kondisi atau
orang lain, termasuk bilang 'Ya', tapi nggak beres/belepotan. Capek kan punya
tim seperti itu..?!
Guru saya menyebut orang yang keterandalannya tinggi dengan istilah DEAL -
DONE. Jika ia berkata DEAL, maka ia akan bersegera berkata DONE..!
Tanpa 'tapi', Tanpa 'nanti'...
Orang-orang yang memiliki keterandalan tinggi, dimanapun dia, apapun
profesinya, akan dicari. Sebaliknya, orang-orang yang jago 'ngeles', meski dia
seolah bisa menutupi kelemahan dirinya dengan segudang alasan, tetap saja
'ditandai' sebagai LOSER.
Alhamdulillaah saya 'beruntung' memiliki tim inti yang DEAL - DONE, meski
perlu waktu untuk mencari dan mendidik mereka..
Sukses berPOLA, gagal juga berPOLA...
TERTIPU OLEH DIRI SENDIRI
Belasan tahun yang lalu, saat saya masih duduk di bangku kuliah di Surabaya,
saya sempat mengikuti pengajian rutin, yang dikelola oleh sebuah pondok
pesantren ternama di Jawa Timur. Bukan keilmuan agama yang akan saya
bicarakan disini. Tapi ada suatu pelajaran yang sangat berharga bagi saya
tentang ‘kesombongan’! Seperti kebanyakan orang yang baru keluar dari
‘sekolah’ dengan segudang idealisme, perilaku sayapun berubah drastis. Setiap
melihat suatu kejadian yang tidak ‘agamis’, spontan saya ‘nyebut’ kalimat Allah.
Ada seorang (wanita) primadona kampus, sebut saja Susi (bukan nama
sebenarnya). Saat itu, ia sedang berpakaian seronok dan bercengkerama mesra
dengan pacarnya, yang tentu saja bukan muhrimnya. Begitu saya melihat
kejadian itu, langsung keluar dari mulut saya ”masya Allah (kata yang sering
diucap saat melihat sesuatu yang buruk)...!” Lepas dari kesalahkaprahan saya
menggunakan kata itu (harusnya untuk suatu kekaguman), dalam hati kecil
saya, terbesit anggapan bahwa ”Dia itu MAKSIAT, sedangkan saya lebih baik
dari dia”.
Suatu saat...
...Susi datang bersama kawan-kawan yang lain (yang berjilbab), untuk
belajar dengan saya guna menghadapi ujian semester yang segera datang. Baru
kali itu Susi datang belajar ke tempat saya. Seperti biasa, pakaian Susi
tergolong ketat, membuat saya istighfar terus, (kembali lagi) sambil
mencemooh dirinya di hati saya. Pertemuan hari pertamapun selesai. Mereka
berjanji akan melanjutkan belajar dengan saya di rumah kos saya esok harinya.
Bak Fahri (dalam Ayat-ayat Cinta), Jayapun jadi idola wanita saat itu, narsis euy!
Keesokan harinya, tak disangka, Susi datang ke tempat kos saya mendahului
kawan-kawan lainnya. Setelah sejenak terdiam karena canggung, Susi
berkata,”Jay, sebenarnya dari dulu aku pengin belajar sama kamu, tapi...!”
Karena penasaran, saya tanya,”Tapi kenapa?” Dengan wajah tertunduk malu
dan suara lirih ia menjawab,”Aku malu ketemu sama kamu! Aku merasa diriku
ini ’kotor’, sedangkan kamu itu ’bersih’ dan alim”.
”Astaghfirullah Al’Adziim”, saya nyebut dalam hati dengan muka saya
yang memerah, air mata yang hampir menetes. Sejenak saya
berfikir,”Seandainya saat itu Allah mencabut nyawa kita berdua, mungkin
sayalah yang pantas masuk neraka dan dia yang pantas masuk surga!” Koq bisa
begitu? Ya, karena dibalik ’baju alim’ saya, terdapat ’kotoran hati
kesombongan’. Sebaliknya, Susi yang merasa dirinya ’kotor’ tidak memiliki
pikiran kotor terhadap orang lain. Jadi menurut saya, Susilah yang lebih ’suci’
dari saya.
Bukankah semua agama mengakui bahwa iblis, yang hampir sepanjang
hidupnya taat, tidak dapat masuk surga karena ’kesombongannya’, karena
merasa dirinya lebih unggul dari makhluk Tuhan lainnya? Sementara Nabi
Adam, meskipun berbuat dosa, diijinkan masuk ke surga karena kerendahan
hatinya? Guru saya pernah memperingatkan untuk berhati-hati terhadap suatu
penyakit, yang disebut ’tertipu oleh diri sendiri’. Penyakit ini justru akan muncul
saat kita bertambah ilmu dan bertambah amal. Tapi ilmu dan amal itulah yang
membuat kita terjerumus. Semoga kita terhindar dari hal yang demikian!
”Daripada sibuk melihat aib orang lain, sibuklah melihat aib sendiri!”