komplek bandara tunggul wulung tritih lor, kec. …
TRANSCRIPT
KOMPLEK BANDARA TUNGGUL WULUNG
TRITIH LOR, KEC. JERUKLEGI, KAB. CILACAPS 5 3 2 5 2
TELP. 0282 -521870; 534243 FAKS. 0282 – 533920
Email : [email protected]; Website : karantinacilacap.com
LLLaaapppooo rrraaannn TTT aaahhhuuunnn aaannn SSS tttaaasss iiiuuunnn KKKaaarrraaannnttt iiinnn aaa PPPeee rrrtttaaannniiiaaannn KKKeeelllaaasss III CCCiii lll aaacccaaappp HHH aaalll iii
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah SWT dan senantiasa kami panjatkan puji syukur
kehadirat-Nya, karena atas limpahan taufik dan hidayah-Nya kita masih diberi
kesempatan untuk berkarya menyelesaikan Laporan Tahunan Stasiun Karantina
Pertanian (SKP) Kelas I Cilacap Tahun Anggaran 2018.
Laporan ini menyajikan data hasil kegiatan selama satu tahun anggaran
dengan segala keberhasilan dan kekurangannya, sehingga diharapkan dapat
memberikan gambaran hasil kerja yang telah dicapai dan dapat dijadikan sebagai
acuan dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk penyempurnaan kegiatan
operasional maupun non operasional baik karantina hewan maupun karantina
tumbuhkan, serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa
di masa yang akan datang.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran
pegawai SKP Kelas I Cilacap atas partisipan, kerja kerasnya dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi unit kerja SKP Kelas I Cilacap. Demikian juga kepada
masyarakat/kalangan pengguna jasa karantina dan masyarakat lainnya yang peduli
terhadap perkarantinaan, yang telah memberikan andil yang sangat besar dalam
rangka mewujudkan karantina hewan dan tumbuhan yang profesional, modern,
Tangguh dan terpercaya. Harapan kami semoga laporan tahunan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Cilacap, Januari 2019 Kepala,
drh. Puji Hartono, MP.
NIP. 19671230 199503 1 001
LLLaaapppooo rrraaannn TTT aaahhhuuunnn aaannn SSS tttaaasss iiiuuunnn KKKaaarrraaannnttt iiinnn aaa PPPeee rrrtttaaannniiiaaannn KKKeeelllaaasss III CCCiii lll aaacccaaappp HHH aaalll iii iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
1. Keadaan Umum
2. Wilayah Kerja
2
2
6
BAB II KEGIATAN UMUM 9
A. Perencanaan dan Keuangan
1. Realisasi Anggaran
9
9
B. Kepegawaian dan Tata Usaha
1. Kondisi Umum Pegawai
a. Kenaikan Pangkat
b. Kenaikan Gaji Berkala
c. Mutasi Jabatan/ Alih tugas
d. Pegawai yang Melakukan Cuti
e. CPNS 2018
2. Ketatausahaan
a. Kondisi Kearsipan
b. Kondisi Perpustakaan atau Pengadaan Buku
c. Barang Milik Negara (BMN)
14
14
18
19
20
21
21
21
22
23
24
BAB III KEGIATAN OPERASIONAL 26
A. Karantina Hewan
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK
Impor
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK
Ekspor
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK
yang diantarareakan
4. Kegiatan 8 P
5. Penggunaan Formulir Karantina Hewan
6. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
26
26
28
28
29
34
35
LLLaaapppooo rrraaannn TTT aaahhhuuunnn aaannn SSS tttaaasss iiiuuunnn KKKaaarrraaannnttt iiinnn aaa PPPeee rrrtttaaannniiiaaannn KKKeeelllaaasss III CCCiii lll aaacccaaappp HHH aaalll iii iii iii
7. Kegiatan Koleksi HPHK
8. Penilaian Instalasi Karantina
41
42
B. Karantina Tumbuhan
1. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK
ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia
2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK
ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia
3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK
Antar-area
4. Kegiatan 8 P
5. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK di Wilayah Kerja
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
6. Koleksi OPT/OPTK dan Media Pembawa
7. Penyidikan Kasus Tindak Karantina
8. Penggunaan Formulir
9. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
44
44
53
59
60
62
63
66
66
64
BAB IV KEGIATAN LAIN-LAIN 68
A. Koordinasi dan Kerjasama
1. Koordinasi / Kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian
2. Koordinasi / Kerjasama dengan instansi terkait di daerah
68
68
69
B. Kegiatan Public Awareness
1. Standar Pelayanan Publik
2. Wilayah Bebas Korupsi
3. Sistem Manajemen Mutu
4. Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK)
5. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
6. Refleksi Budaya Kerja
7. Bakti Sosial
72
72
74
75
75
77
82
C. Apresiasi/Sosialisasi/workshop/Seminar
1. Sosialisasi Tupoksi Karantina Pertanian
2. Seminar Lokal Pemantauan OPTK
3. Kunjungan Kerja Mahasiswa Unsoed
D. Lain-lain
1. Skim Audit Badan Karantina Pertanian
2. Penilaian Instalasi Karantina
a. Karantina Hewan
84
84
86
88
89
89
96
96
LLLaaapppooo rrraaannn TTT aaahhhuuunnn aaannn SSS tttaaasss iiiuuunnn KKKaaarrraaannnttt iiinnn aaa PPPeee rrrtttaaannniiiaaannn KKKeeelllaaasss III CCCiii lll aaacccaaappp HHH aaalll iii vvv
b. Karantina Tumbuhan
3. Pembinaan Mental Pegawai SKP Kelas I Cilacap
98
100
BAB V. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 101
A. Permasalahan
1. Kegiatan umum
2. Kegiatan Operasional
101
101
101
B. Solusi Umum
104
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 107
A. Kesimpulan 107
B. Saran 108
C. Penutup 108
LLLaaapppooo rrraaannn TTT aaahhhuuunnn aaannn SSS tttaaasss iiiuuunnn KKKaaarrraaannnttt iiinnn aaa PPPeee rrrtttaaannniiiaaannn KKKeeelllaaasss III CCCiii lll aaacccaaappp HHH aaalll vvv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perbandingan DIPA Tahun Anggaran 2013 sd 2018 9
Tabel 2 Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2013 sd 2018 10
Tabel 3 Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2018 11
Tabel 4 Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2018 12
Tabel 5 Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2018 13
Tabel 6 Jumlah pegawai menurut jenis jabatan per 31 Desember 2018. 14
Tabel 7 Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikan per 31
Desember 2018.
15
Tabel 8 Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruang per 31
Desember 2018.
16
Tabel 9 Kenaikan Pangkat Pegawai TA. 2018 18
Tabel 10 Pegawai Naik Gaji Berkala TA. 2018 19
Tabel 11 Rekapitulasi Surat Keluar/Masuk Tahun Anggaran 2018 22
Tabel 12 Importasi Sapi Bakalan, Sapi Indukan, Domba/Kambing Bibit
dari Negara Asal Australia Tahun 2013-2018
27
Tabel 13 Kegiatan Eksportasi Sarang Burung Walet Tujuan Taiwan 28
Tabel 14 Lokasi Pengasingan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan
Karantina Pada Tahun 2018
31
Tabel 15 Penggunaan & Persediaan formulir karantina Hewan tahun
2018
35
Tabel 16 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Temanggung
Sepanjang Tahun 2017 40
Tabel 17 Kegiatan Pemasukan MP-PSAT Tahun 2014 sd 2018 45
Tabel 18 Import Biji Gandum Tahun 2014– 2018 46
Tabel 19 Import Kedelai Tahun 2014– 2018 46
Tabel 20 Frekwensi Kegiatan Impor Gandum tahun 2014 – 2018 47
Tabel 21 Frekwensi Kegiatan Impor Kedelai tahun 2014 – 2018 48
Tabel 22 Rangkuman Hasil Pengujian Kesehatan MP PSAT (OPT/K)
Media Pembawa Gandum dan Kedelai
50
LLLaaapppooo rrraaannn TTT aaahhhuuunnn aaannn SSS tttaaasss iiiuuunnn KKKaaarrraaannnttt iiinnn aaa PPPeee rrrtttaaannniiiaaannn KKKeeelllaaasss III CCCiii lll aaacccaaappp HHH aaalll vvviii
Tabel 23 Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP dari
wilayah negara RI Tahun 2018 berupa hasil tanaman mati
54
Tabel 24 Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP Antar
Area
59
Tabel 25 Kegiatan Pemeriksaan Pada Tahun 2018 61
Tabel 26 Kegiatan Pembebasan Pada Tahun 2018 61
Tabel 27 Temuan OPTK tahun 2018 62
Tabel 28 Penggunaan formulir karantina tumbuhan tahun 2018 66
Tabel 29 Pengelolaan Penerimaan PNBP 66
Tabel 30 Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) 2018 69
Tabel 31 Hasil pengukuran IKM SKP Kelas I Cilacap Tahun 2018 75
Tabel 32 Responden Tahun 2018 77
Tabel 33 Responden Pelayanan 2016 s/d 2018 79
LLLaaapppooo rrraaannn TTT aaahhhuuunnn aaannn SSS tttaaasss iiiuuunnn KKKaaarrraaannnttt iiinnn aaa PPPeee rrrtttaaannniiiaaannn KKKeeelllaaasss III CCCiii lll aaacccaaappp HHH aaalll vvviii iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap
2
Gambar 2 Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap
8
Gambar 3 Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap
8
Gambar 4 Kegiatan penimbangan dan desinfeksi sapi 29
Gambar 5 Tindakan karantina pemeriksaan dokumen diatas alat angkut 30
Gambar 6 Tindakan pengamatan oleh medic veteriner di IKH. 33
Gambar 7 Tindakan karantina berupa pemberian vitamin terhadap sapi
indukan
34
Gambar 8 Peta Pemantauan Daerah Sebar HPHK TA. 2018. 36
Gambar 9 Instalasi karantina hewan milik PT. CABS 43
Gambar 10 Timbangan Individu Gangway dan kandang Isolasi IKH milik
PT CABS
43
Gambar 11 Pengambilan sampel di palka kapal dan identifikasi di
laboratorium
51
Gambar 12 Kegiatan Pemeriksaan Ekspor Gula Semut Organik di Gudang
Pemilik
58
Gambar 13 Kegiatan Pemeriksaan Ekspor Barecore (Produk kayu olahan)
di Gudang Pemilik
58
Gambar 14 Pengiriman Bibit Aglonema merupakan kegiatan domestik
keluar
61
Gambar 15 Peta Temuan OPTK Pemantauan Tahun 2018 Kabupaten
Banjarnegara
65
Gambar 16 Peta Temuan OPTK Pemantauan Kabupaten Kebumen
Tahun 2018
65
Gambar 17 Peta Temuan OPTK Pemantauan Kabupaten Purbalingga
Tahun 2018
66
Gambar 18 Peta Temuan OPTK Kabupaten Purworejo kegiatan 66
LLLaaapppooo rrraaannn TTT aaahhhuuunnn aaannn SSS tttaaasss iiiuuunnn KKKaaarrraaannnttt iiinnn aaa PPPeee rrrtttaaannniiiaaannn KKKeeelllaaasss III CCCiii lll aaacccaaappp HHH aaalll vvviii iii iii
Pemantauan OPTK Tahun 2018
Gambar 19 Peserta Evaluasi Standar Public Hearing 72
Gambar 20 Kegiatan Upacara Bendera 82
Gambar 21 Tanyajawab Mahasiswa pada kuliah lapang 84
Gambar 22 Sesi diskusi operasional perkarantinaan hewan dalam Kuliah
Lapang mahasiswa Unsoed Purwokerto 50
Gambar 23 Peserta dan Panitia Evaluasi hasil Pemantauan OPTK 54
Gambar 24 Sesi Kunjungan mahasiswa 59
Gambar 25 IKH SKP Cilacap Jl. Laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan 61
Gambar 26 Timbangan Individu Gangway dan kandang Isolasi 61
Gambar 27 Suasana IKT Binaan SKP Kelas I Cilacap 62
Gambar 28 Suasana Tempat Lain 66
LLLaaapppooo rrraaannn TTT aaahhhuuunnn aaannn SSS tttaaasss iiiuuunnn KKKaaarrraaannnttt iiinnn aaa PPPeee rrrtttaaannniiiaaannn KKKeeelllaaasss III CCCiii lll aaacccaaappp HHH aaalll iii xxx
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Pagu DIPA SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2018 10
Grafik 2 Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2018 10
Grafik 3 Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2018 11
Grafik 4 Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013
s/d 2018
12
Grafik 5 Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2018 12
Grafik 6 Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013
s/d 2018
13
Grafik 7 Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2018 13
Grafik 8 Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d
2018.
14
Grafik 9 Klasifikasi Pendidikan PNS SKP Kelas I Cilacap per 31
Desember 2018
16
Grafik 10 Klasifikasi Golongan/Ruang PNS per 31 Desember 2018 17
Grafik 11 Status dan Situasi HPHK di Kab.Banjarnegara 36
Grafik 12 Status dan Situasi HPHK di Kab.Banyumas 37
Grafik 13 Status dan Situasi HPHK di Kab.Brebes 37
Grafik 14 Status dan Situasi HPHK di Kab.Cilacap 38
Grafik 15 Status dan Situasi HPHK di Kab.Kebumen 38
Grafik 16 Status dan Situasi HPHK di Kab.Purbalingga 39
Grafik 17 Status dan Situasi HPHK di Kab.Purworejo 39
Grafik 18 Status dan Situasi HPHK di Kab. Wonosobo 40
Grafik 19 Impor Gandum Tahun 2014 sd 2018 45
Grafik 20 Impor Kedelai pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014 sd 2018 45
Grafik 21 Pemasukan MP-PSAT Gandum Tahun 2014– 2018 46
Grafik 22 Importasi Kedelai Tahun 2014– 2018 47
Grafik 23 Frekwensi Impor Gandum 2014 – 2018 47
LLLaaapppooo rrraaannn TTT aaahhhuuunnn aaannn SSS tttaaasss iiiuuunnn KKKaaarrraaannnttt iiinnn aaa PPPeee rrrtttaaannniiiaaannn KKKeeelllaaasss III CCCiii lll aaacccaaappp HHH aaalll xxx
Grafik 24 Frekwensi Impor Kedelai Tahun 2014– 2018 48
Grafik 25 Realisasi PNBP Tahun 2011 - 2018 68
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan Tahunan 2018menggambarkan laporan hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan tugas pokok, dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap seperti
yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentangOrganisasidan Tata Kerja
Unit PelaksanaTeknisKarantinaPertanian.
Penyusunan Laporan Tahunan ini berdasarkan Pedoman Laporan Tahunan
Balai Besar/Balai/Stasiun Karantina Pertanian. Informasi yang disajikan di dalamnya
disusun sesuai ketentuan yang berlaku.
Laporan Tahunan inimenggambarkan keseluruhankegiatan hasilkinerjayang
telah dilaksanakan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sepanjang tahun
2018, sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi untuk menentukan kebijakan di tahun mendatang.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Laporan Tahunan 2018 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap adalah :
1. Bahan informasi hasilpelaksanaan kegiatan tugas pokok, dan fungsi Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap selama kurun waktu tahun 2018
2. Bahan informasi terhadap tingkat pengukurancapaian kinerja Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap sampai akhir tahun 2018
3. Sebagai bahan evaluasi dan monitoring untuk kebijakan penyelenggaraan
perkarantinaan di tahun-tahun mendatang.
C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
1. Keadaan Umum
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan unit pelaksana teknis
di bidang karantina hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan pangan hayati
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
hewani dan nabati yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Karantina Pertanian, struktur organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap adalah sebagaiberikut :
STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELASI I CILACAP
TAHUN 2018
Gambar 1 : Struktur OrganisasiStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dipimpin oleh seorang Kepala
Stasiun berdasarkan Peraturan MenteriPertanianRepublikIndonesiaNomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kementerian Pertanian.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah organisasi dengan eselon
IV a, dengan demikian Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah
pejabat eselon IV a yang membawahi KepalaUrusan Tata Usaha (eselon Va),
Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional (eselon Va), serta kelompok Jabatan
Fungsional, sebagaimana gambar 1 di atas.
Dasar Hukum penyelenggaraan Karantina Pertanian adalah UU No.16 tahun
1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, PP No. 82 tahun 2000 tentang
Karantina Hewan dan PP No.14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan dan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
sejumlah peraturan perundang-undangan turunannya, serta peraturan-peraturan
daerah yang terkait. Berdasarkan Permentan No. 22 Tahun 2008, Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan
dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayatihewani dan nabati, dan dalam
melaksanakan tugas dimaksud, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan rencana, evaluasi dan laporan;
2) Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa
hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu
tumbuhan karantina (OPTK);
3) Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;
4) Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
5) Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;
6) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
tumbuhan;
7) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan
hayati hewani dan nabati;
8) Pelaksanaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan;
9) Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan, bidang karantina tumbuhan
dan keamanan hayati hewani dan nabati;
10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Tugas Tambahan
Selain tugas pokok yang harus dilakukan, SKP Kelas I Cilacap juga
mempunyai tugas tambahan, yaitu :
1. Auditor Instalasi Karantina Hewan (IKH) berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Badan Karantina Pertanian nomor : 349/Kpts/PD.670.210/L/12/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Instalasi Karantina Hewan untuk Ruminansia
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Besar. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi acuan secara nasional akan
pembangunan/penetapan Instalasi Karantina Hewan baik milik negara
ataupun pihak ketiga sebagai tempat pelaksanaan tindak karantina hewan.
2. Penilaian untuk Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 73/permentan/OT.140/12/2012 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan Milik
Peroranganatau Badan Hukum, serta tempat lain berdasarkan permentan no
38 tahun 2014.
3. Koordinator Skim Audit Barantan sesuai Keputusan Kepala Barantan No.
20/Kpts/PD.540.210/L.2/04 dalam pelaksanaan kegiatan skim audit Fumigasi
dan Ispm.
Sedangkan tugas masing-masing pejabat struktural dibawah Kepala Stasiun
adalah sebagai berikut :
a. Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) mempunyai tugas melakukan :
a.1. penyiapan bahan penyusunan rencanakerja,
a.2. sistimevaluasi dan pelaporan,
a.3. menjalankanurusan ketata usahaan dan rumah tangga.
b. Sub Seksi Pelayanan dan Operasional (Kasiyan-op) melakukan tugas:
b.1. pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan karantina
tumbuhan,
b.2. pengawasan keamanan hayati hewani,
b.3. dukungan sarana teknikperkarantinaan,
b.4. pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi,
b.5. melakukan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan dan tumbuhan, serta
keamanan hayati hewani dan nabati.
Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner
mempunyai tugas :
a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan,
penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
hewan karantina (HPHK);
b. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK;
c. Melakukan pembuatan koleksi HPHK;
d. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani;
e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu
Tumbuhan mempunyai tugas :
a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan,
penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa organisme
pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);
b. Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK;
c. Melakukan pembuatan koleksi OPTK;
d. Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati;
e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Masing- masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang
tenaga fungsional yang kompeten dengan ketetapan oleh Kepala Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacapdengansuratkeputusan. Koordinator Jabatan Fungsional
KH dan POPT memiliki tugas dan fungsi selaintugaspokoksesuaijenjangnyaantara
lain :
Bimbingandanpengaturankegiatanoperasionalolehmasing-
masingjenjangjabatannya.
Penyiapan bahan penyusunan rencanakerja,sistim evaluasi dan pelaporan.
Penyelarasandukungansaranateknikdanmetodeoperasionalperkarantinaan.
Sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh SKP Kelas I Cilacap sampai
saat ini berupa :
a. Gedung perkantoran utama yang cukup representatif pelaksanaan kegiatan
pelayanan operasional bertempat di Komplek Bandar Udara Tunggul Wulung
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Cilacap
b. Gedung Instalasi Karantina Hewan (IKH) dan Gudang yang berada di Jl. Laut
Jawa Pelabuhan Tanjung Intan – Cilacap;
c. Gedung tempat peristirahatan para supir truk yang ada di Instalasi Karantina
Hewan.
d. Gedung Wilayah Kerja Pelabuhan Tg. Intan Cilacap, Jl. Selat Madura No. 3
Pelabuhan Tanjung Intan – Cilacap
e. Gedung Wilayah Kerja Kantor Pos Indonesia Purwokerto
f. Rumah Dinas dan Sarana Gudang di Jl. Swadaya no. 45 – Cilacap;
g. Mess Pegawai dan Sarana Gudang di Jl. Kuntul no. 7 Tegalreja - Cilacap;
Khusus untuk Gedung perkantoran utama, kini memiliki Gedung Pelayanan
terhadap pengguna jasa yang cukup representatif, untuk meningkatkan kinerja
dalam melaksanakan tugas. Ditambah dengan gedung fungsional untuk mendukung
setiap kegiatan dari setiap jajaran fungsional baik fungsional karantina hewan
(medik/paramedik veteriner) maupun fungsional karantina tumbuhan(popt) dan
Ruang Rapat.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap hingga saat ini (per 31 Desember
2018) memiliki 38 pegawai/staff yang terdiri dari 38 orang PNS.
2. Wilayah Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran
Media Pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalahsbb:
A. TEMPAT-TEMPAT PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT
HEWAN KARANTINA DAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
KARANTINA KE DALAM WILAYAH NEGARA RI (IMPOR)
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
1. Pelabuhan Laut atau Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
B. TEMPAT-TEMPAT PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA HAMA DAN
PENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN ORGANISME PENGGANGGU
TUMBUHAN KARANTINA DARI DALAM WILAYAH NEGARA RI (EKSPOR)
1. Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
C. TEMPAT-TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA
HAMA DAN PENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN ORGANISME
PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA DI DALAM WILAYAH NEGARA
REPUBLIK INDONESIA (ANTAR AREA)
1. Bandar Udara
Tunggul Wulung Cilacap
2. Pelabuhan Laut atau Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
3. Kantor Pos
Kantor Pos Purwokerto
Untuk kegiatan karantina hewan, ada beberapa kegiatan lintas provinsi
dikarenakan IKH (Instalasi Karantina Hewan) terletak di Provinsi Jawa Barat, yaitu di
Kecamatan Malangbong, Kab. Garut yaitu di Jl. Raya Malangbong Wado KM 5 dan
KM 6. Kedua IKHS milik swasta yang terletak di Provinsi Jawa Barat tersebut berada
di bawah pengawasan SKP Kelas I Cilacap.
Wilayah KerjaStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dapat dilihat pada
peta berikut ini :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 2 : Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 3 : Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Bandara Tunggul Wulung
Pelabuhan Tg. Intan
Bandara Tunggul Wulung Cilacap
Pelabuhan Tg. Intan Cilacap
Bandara Jend. Soedirman Purbalinnga
Kantor Pos Purwokerto
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
BAB II
KEGIATAN UMUM
Salah satu fungsi dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sesuai dengan
Permentan Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelayanan Teknis Karantina Pertanian adalah melakukan penyiapan bahan penyusunan
rencana, evaluasi dan pelaporan serta urusan tata usaha dan rumah tangga yang menjadi
tanggung jawab urusan tata usaha.
A. Perencanaan dan Keuangan
1. Realisasi Anggaran
Pelaksanaan anggaran instansi pemerintah pada tahun 2018 tetap mengacu
pada sistem anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Petikan (DIPA) Tahun Anggaran 2018 Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I
Cilacap.
Anggaran Belanja Negara yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap sesuai dengan DIPA No. SP DIPA-018-12.2.237369/2018 tanggal 05
Desember 2017, terakhir di Revisi ke 05 tanggal 28 November 2018 sebesar Rp.
6.914.246.000,00terdiri dari Rupiah Murni Rp. 6.321.246.000,00 dan Pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 593.000.000,00.
Tabel 1:DIPATahunAnggaran 2013 sd 2018Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap. (dalam ribuan rupiah)
T. H. DIPA PAGU DIPA
T.A 2013 7.368.778.000
T.A 2014 5.669.271.000
T.A 2015 8.747.923.000
T.A 2016 7.313.884.000
T.A 2017 6.398.038.000
T.A 2018 6.398.038.000
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik I. Pagu DIPA SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2018
Tabel 2:Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2013 sd 2018
(dalam ribuan rupiah)
No. Uraian Bel. Pegawai Bel. Barang Bel. Modal Jumlah
1. DIPA 2013 2.247.154.000 3.294.174.000 1.827.450.000 7.368.778.000
2. DIPA 2014 2.328.764.000 3.105.047.000 235.460.000 5.669.271.000
3 DIPA 2015 2.484.061.000 3.116.782.000 3.147.080.000 8.747.923.000
4 DIPA 2016 2.397.704.000 3.008.680.000 1.907.500.000 7.313.884.000
5 DIPA 2017 2.301.632.000 2.641.966.000 1.454.440.000 6.398.038.000
6 DIPA 2018 2.482.365.000 3.003.454.000 1.428.427.000 6.914.246.000
Grafik2. Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2018
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Berdasarkan tabel 1 di atas, maka anggaran tahun 2018 mengalami
kenaikanan sebesar Rp 516.208.000,00atau 80,68% dari tahun sebelumnya yaitu Rp
6.398.038.000 menjadi Rp 6.914.246.000
Realisasi anggaran belanja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap tahun
2018, sebesar Rp.6.860.404.945,00 (99,22%) dengan realisasi anggaran masing-
masing belanja pegawai, belanja barang maupun belanja modal dibawah pagu yang
tersedia.
Anggaran tersebut direalisasikan melalui 3 jenis belanja yaitu belanja pegawai,
belanja barang dan belanja modal. Besar realisasi anggaran per jenis belanja dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2018Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik3. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2018Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap
No Belanja Pegawai Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 2.247.154.000 2.173.121.230 96,71 74.032.770
2. T.A 2014 2.328.764.000 2.297.858.655 98,67 30.905.345
3. T.A 2015 2.484.061.000 2.481.736171 99,89 2.324.829
4. T.A 2016 2.397.704.000 2.393.864.468 99,84 3.838.532
5. TA 2017 2.301.632.000 2.265.191.128 98,42 36.440.872
6. TA 2018 2.482.365.000 2.454.780.061 98,89 27.584.939
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik4.Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2018Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 4. Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2018Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik5. Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2018 Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap
No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 3.294.174.000 2.845.011.520 86,36 449.162.480
2. T.A 2014 3.105.047.000 3.016.228.801 97,14 88.818.199
3. T.A 2015 3.116.782.000 3.022.943.359 96,98 93.838.641
4. T.A 2016 3.008.680.000 2.878.926.778 95,69 129.752.222
5. TA 2017 2.641.966.000 2.594.747.591 98,21 47.218409
6. TA 2018 3.003.454.000 2.981.428.804 99,27 22.025.196
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik6.Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2018Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 5. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2018Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik7. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2018 Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap
No Belanja
Modal Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 1.827.450.000 1.699.070.000 92,97 128.380.000
2. T.A 2014 235.460.000 229.431.120
97,44 6.028.880
3. T.A 2015 3.147.080.000 3.131.498.700 99,50 15.581.300
4. T.A 2016 1.907.500.000 1.900.791.645 99,65 6.708.355
5. T.A 2017 1.454.440.000 1.441.672.398 99,12 12.767.602
6. TA 2018 1.428.427.000 1.423.343.912
99,64 5.083.088
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik8.Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2018Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
B. Kepegawaian dan Tata Usaha
1. Kondisi Umum Pegawai
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) SKP Kelas I Cilacap per31 Desember
2018 berjumlah 38 (tiga puluh delapan) orang PNS. Jenis jabatan,latar belakang
pendidikan dan jenjang kepangkatan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
Tabel 6. Jumlah pegawai menurut jenis jabatanper31 Desember 2018.
No Jenis Jabatan Jumlah
1 Kepala SKP Kelas I Cilacap 1
2 Kepala Urusan Tata Usaha 1
3 Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional 1
4 Medik Veteriner Madya 2
5 Medik Veteriner Muda 3
6 Medik Veteriner Pertama 1
7 Paramedik Veteriner Penyelia 3
8 Paramedik Veteriner Mahir 3
9 Paramedik Veteriner Terampil 2
10 Paramedik Veteriner Pemula 0
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
11 POPT Ahli Madya 1
12 POPT Ahli Muda 1
13 POPT Ahli Pertama 2
14 POPT Penyelia 2
15 POPT Mahir 0
16 POPT Terampil 2
17 Calon Medik Veteriner 0
18 Calon Paramedik Veteriner 0
18 Calon POPT Ahli 0
19 Calon POPT Terampil 0
20 Tenaga Administrasi Umum *) 13
Total Jumlah : 38
Keterangan :
*) Pelaksana pada Subbag/Seksi.
Tabel 7. Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikanper31 Desember 2018.
No. Pendidikan Program Pend./ Jurusan Jumlah
1 SD - 1
2 SLTP -
3 SLTA/SPP/SPMA/SNAKMA - IPA
- IPS
- SMT Pertanian
- SPMA Peternakan
- SMEA Tata Niaga
- SPP Pertanian
- STM MESIN
4
6
-
2
5
2
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
4 DIPLOMA (D3) - Peternakan
- Kesehatan Hewan
1
4
5 Sarjana (S1) - Ekonomi Manajemen
- Pertanian
- Biologi
- Peternakan
1
4
1
6 Pasca Sarjana (S2) - Teknologi Hasil Pertanian
- Kedokteran Hewan
2
6
Total Jumlah : 38
Grafik 9. Klasifikasi Pendidikan PNS SKP Kelas I Cilacap per 31 Desember 2018
Tabel 8. Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruangper31 Desember
2018.
No. Jenis Pangkat Gol. Ruang Jumlah
1 Juru Muda I/a 0
2 Juru Muda Tk. I I/b 0
3 Juru I/c 0
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
4 Juru Tk. I I/d 1
5 Pengatur Muda II/a 0
6 Pengatur Muda Tk.I II/b 5
7 Pengatur II/c 2
8 Pengatur Tk. I II/d 3
9 Penata Muda III/a 4
10 Penata Muda Tk. I III/b 7
11 Penata III/c 5
12 Penata Tk. I III/d 7
13 Pembina IV/a 4
14 Pembina Tk. I IV/b 0
15 Pembina Utama Muda IV/c 0
16 Pembina Utama Madya IV/d 0
17 Pembina Utama IV/e 0
Total Jumlah : 38
Grafik 10. Klasifikasi Golongan/Ruang PNS SKP Kelas I Cilacap per 31 Desember
2018
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Secara rinci dan detail uraian kepegawaian dari masing-masing pegawai yang
meliputi tempat tanggal lahir, pangkat terakhir dan lain-lain dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Selain jumlah pegawai tersebut diatas, SKP Kelas I Cilacap masih memiliki
tenaga harian lepas (THL) sebanyak 16 (enambelas) orang, dengan masa
pengabdian dari 1 hingga 5 tahun. Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 2.
Untuk kelancaran tugas dan fungsi SKP Kelas I Cilacap dalam Tahun
Anggaran 2017 Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha telah melakukan tugas
dan fungsi Kepegawaian dan Tata Usaha sebagai berikut :
a. Kenaikan Pangkat
Dalam Tahun Anggaran 2018SKP Kelas I Cilacap telah mengusulkan 15(lima
belas) orang yang memenuhi persyaratan untuk mendapat Kenaikan Pangkat
regular dan fungsional untuk periode April dan Oktober 2018 dengan rincian
sebagaimana Tabel berikut ini:
Tabel 9. Kenaikan Pangkat Pegawai TA. 2018
No N a m a Sebelum Setelah Jabatan Tmt
1 Juwakir, SE III/b III/c Kepala Urusan Tata Usaha
01 April 2018
2 Dwi Astuti Yuniasih, SP. M.Sc
III/c III/d Kepala Pelayanan Operasional
01 April 2018
3 drh. AgusWasana III/d IV/a Medik Veteriner Madya
01 April 2018
4 Winarti, SP III/c III/d POPT Muda 01 April 2018
5 Mumfarid Ruri Listiono, A.Md
II/d III/a Paramedik Veteriner Mahir
01 April 2018
6 Suhada Nur Sefriyanto, A.Md
II/d III/a Petugas Pelaporan Keuangan
01 April 2018
7 Indra Tri Wibowo, A.Md II/d III/a Paramedik Veteriner Mahir
01 April 2018
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
8 Purwani Asih Panuntun II/d III/a Pengadministrasi Keuangan
01 April 2018
9 Idhatin Sukandari, A.Md
II/c II/d Bendahara Penerimaan
01 April 2018
10 Respati Pujianto II/c II/d Penatausaha Simak BMN
01 April 2018
11 Sutianah II/c II/d POPT Terampil 01 April 2018
12 drh. Mei Wardhani Setyaningrum Arief
III/b III/c Medik Veteriner Muda
01 Oktober 2018
13 Edi Wuryanto II/a II/b Pembuat Daftar Gaji 01 Oktober 2018
14 Dani Andayono II/a II/b Petugas Simak BMN 01 Oktober 2018
15 Jumadi I/c I/d Pramu Publikasi Tata Usaha
01 Oktober 2018
b. Kenaikan Gaji Berkala
Dalam Tahun Anggaran 2018 pegawai SKP Kelas I Cilacap yang
mendapatkan Kenaikan Gaji Berkala (KGB) sebanyak18 (delapan belas)orang
pegawai, seperti terlihat pada Tabel berikut :
Tabel 10. Pegawai Naik Gaji Berkala TA. 2018
No N a m a Dalam Gol/Pkt
Jabatan TMT
1 drh. Saimah, M.Si III/d Medik Veteriner Muda
01 Januari 2018
2 Hardiyanto II/d Bendahara Pengeluaran
3 Trimo Bekti II/d Paramedik Veteriner Terampil
4 Edi Wuryanto II/a Pembuat Daftar Gaji
5 Dani Andayono II/a Pelaksana Simak BMN
6 Drh Trifera Melaningrum, M.Si IV/a Medik Veteriner Madya 01 Maret
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
7 drh. AgusWasana IV/a Medik Veteriner Madya 2018
8 Ir. Idham, M.Si IV/a POPT Madya
9 Yunus III/d Paramedik Veteriner Penyelia
10 Arsanudin III/d POPT Penyelia
11 Salud Siswadi III/b Verifikator dan Penguji SPM
12 drh. Mei Wardhani Setyaningrum Arief
III/c Medik Veteriner Muda
13 Idhatin Sukandari, A.Md II/d Bendahara Penerimaan
14 Purwani Asih Panuntun III/a Pengadministrasi Keuangan 01 April
2018 15 Respati Pujianto II/d Penatausaha Simak BMN
16 Juwakir, SE III/c Kepala Urusan Tata Usaha
01 Juli 2018 17 Karyono III/d Paramedik Veteriner Penyelia
18 Sutianah II/d POPT Terampil
c. Mutasi Jabatan/ Alih tugas
Selama tahun 2018dilingkungan SKP Kelas I Cilacap terdapat 3 kalimutasi
alih tugas pegawai yaitu :
c.1. Mutasi Kesatu yang mendapatkan adalah pegawai bernama Ir. Idham, M.Siselaku
fungsional POPT Madyayang dimutasi alih tugas Balai Besar Karantina
Pertanian Soekarno-Hatta ke SKP Kelas I Cilacap,
c.2. Mutasi Kedua yang mendapatkan adalah pegawai bernama Zulaekhah Rahmi,
A.Md selaku fungsional POPT Terampilyang dimutasi alih tugas dari Balai Besar
Karantina Pertanian Soekarno-Hatta ke SKP Kelas I Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
c.3. Mutasi Kedua yang mendapatkan adalah pegawai bernama drh. Saimah, M.Si
selaku fungsional Medik Veteriner Mudayang dimutasi alih tugas Balai Karantina
Pertanian Palangkaraya ke SKP Kelas I Cilacap.
d. Pegawai yang Melakukan Cuti tahun 2017 pada Stasiun
KarantinaPertanian Kelas I Cilacap
Pegawai yang melakukan cuti di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap sepanjang tahun 2017 sebanyak 31 pegawai, dengan rincian
Cutitahunan = 28 orang
Cutialasanpenting = 2 orang
Cutimelahirkan = 0 orang
Cutibesar = 0 orang
Cuti dalamtanggunganNegara = 0 orang
e. CPNS 2018
Kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir SKP Kelas I Cilacapbelum
mendapatkan tambahan pegawai dari jenjang pengadaan pegawai baru
(CPNS), tetapi SKP Kelas I Cilacap mendapatkantambahanpegawaidari mutasi
alih tugas pegawai, selamakurunwaktu2018.Sementara PNS yang
alihtugasdalam jabatan fungsional tertentu (JFT) sehingga komposisi jabatan
pada JFT berbanding dengan komposisi kegiatan yang ada.Namun berbanding
terbalik dengan Jabatan Fungsional Umum (JFU) yang masih
merasakanberatbebankinerjabuatpegawamaupunSKP Kelas I Cilacap.
2. Ketatausahaan
Kegiatan ketatausahaan di SKP Kelas I Cilacapsuatu kegiatan yang cukup vital
dalam menunjang semua kegiatan operasionalnya. Hal ini harus didukung dengan
tenaga yang mampu menangani salah satunya adalah urusan surat menyurat. Kegiatan
ini meliputi penanganan surat keluar masuk, penggandaan surat, pendistribusian, dan
pengarsipan.Indikatorkeberhasilan unit
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
kerjadalamsistimpelayananpublicadalahkecepatandankemudahandalampencarianarsips
urat yang masihdibutuhkan.
Dengankhususkepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap menunjuk 1
(satu) tenaga harian lepas (THL)untukpenatausahaanpersuratan, agar
kedepankegiatantersebutsemakinbaik.Khususnya surat menyurat dalam tahun 2018
telah memproses surat masuk maupun surat keluar dengan rekapitulasi sebagai mana
tercantum pada tabel di bawah ini:
Tabel 11. Rekapitulasi Surat Keluar/Masuk Tahun Anggaran 2018
No. Jenis Surat Jumlah
1 Surat Masuk SKP Kelas I Cilacap 689 surat
2 Surat Keluar SKP Kelas I Cilacap 4.955 surat
a. Kondisi Kearsipan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacaptelah memfungsikan gudang
untuk kegiatan kearsipan surat masuk dan surat keluar serta dokumen lainnya. Hal ini
dimaksudkan agar capaian kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacaplebihefisiendanmampubersaingdenganuptlainnya. Tata
kearsipandikelompokkanmenjadi 3 (tiga) kategoriyaitu :
Kategori arsip aktif
Arsip kategori ini merupakan persuratan yang setiap saat masih dibutuhkan baik
dalam monitoring maupun untuk evaluasi. Pada umumnya kategori ini
persuratan/kearsipan maksimal waktunya 1 (satu) tahun, dan tata kelola
kearsipan ini berada dalam kantor.
Kategori arsip tidak aktif
Arsip kategori ini merupakan persuratan yang kebutuhannya tidak setiap saat,
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
dan lebih cenderung sebagai dokumen/bukti dari suatu kegiatan. Pada umumnya
kategori persuratan/kearsipan ini di arsipkan dengan kurun waktu minimal 5
(lima) tahun, sebelum dialihkan kedalam kategori purna (pemusnahan) dan tata
kelola kearsipan ini berada dalam gudang kearsipan. Untuk penempatan arsip
tersebut berada dan menyatu denngan rumah dinas Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap di JalanSwadaya, KelurahanTambakreja, KecamatanCilacap
Selatan.
Kategori arsip purna
Arsip kategori tersebut merupakan persuratan yang tidak dibutuhkan dan lebih
cenderung sebagai dokumen/bukti yang bersifat purna (dimusnahkan) agar tidak
menjadi beban operasional. Kegiatan pemusnahan arsip dan/atau dokumen lain
yang akan dimusnahkan pada umumnya sudah lebih dari 5 (lima) tahun, dalam
kategori arsip tidak aktif,dantata kelola kearsipan ini berada dalam gudang
kearsipan dalam lingkungan instalasi karantina hewan, untuk persiapan
pemusnahan menggunakan metode pembakaran di incenerator. Lokasi
incenerator sebagai peralatan pemusnahan berada di jalan jawa komplek
pelabuhan tanjung intan Cilacap yang masuk dalam wilayah
KelurahanTambakreja, KecamatanCilacap Selatan.
b. Kondisi Perpustakaan atau Pengadaan Buku
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para
pemustaka.
Hingga saat ini koleksi pustaka hanya didapat dari sumber-sumber berupa
Peraturan Peraturan baru baik dari Kementerian pertanian maupun beberapa
kementerian lain yang menunjang tugas pokok dan fungsi SKP, Laporan Tahunan,
karya tulis ilmiah pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, materi-materi
pelatihan seperti TC, diklat, leaflet-leaflet seputar Karantina Hewan dan Karantina
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tumbuhan dsb dalam bentuk soft dan hard copy.
c. Barang Milik Negara (BMN)
Mutasi transaksi terkait Barang Milik Negara adalah sebagai berikut :
c.1. Penambahan Asset PeralatandanMesin
Penambahan Asset terdiridaribelanja modal peralatandanmesinsenilaiRp.
756.518.912-. Terdiridari :
c.1.1. Pembelian Peralatan dan Mesin Rp. 520.568.912,- berupa
pengadaan/pembelian :
5 Unit Sepeda Motor 10 Unit A.c Split
2 Unit Gerobak Tarik 2 Unit UPS
1 Unit Alat Pencacah Hijauan 1 Unit Vertical Blind
3 Unit Lemari Besi Metal 1 Unit Gordyn/Kray
2 Unit Sice 1 Unit Camera Digital
4 Unit Kasur/Spring Bad 1 Unit Transponder DME
1 Unit Mesin Cuci 1 Unit Thermohygrometer
5 Unit Sepeda Motor 10 Unit A.c Split
1 Unit Printer 1 Unit Scanner
1 Unit Microscope 1 Unit P.C Unit
1 Unit Micropipet 1 Unit LapTop
1 Unit Meja Kerja LAB 1 Unit Tablet
1 Unit Tank 1 Unit Microscope
c.1.2. ReklasifikasimasuksenilaiRp. 235.950.000,-
Penambahan asset dari hibah berupa 1 (satu) unit mobil Station Wagon
dari Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok Jakarta.
c.2. Penambahan Asset GedungdanBangunan
Belanja Modal pengembangangedungdanbangunansenilaiRp. 23.779.100,-
terdiridari :
c.2.1. Pembangunan senilai Rp. 362.229.750 berupa :
c.2.1.1. Pembangunan 1 (satu) unit bangunan talud permanen,
c.2.1.2. Pembangan 1 (satu) unit bangunan pagar permanen.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
c.2.2. Pengembanganmelalui KDP senilaiRp. 424.734.800,- berupa :
c.2.2.1 Penambahan nilai bangunan gedung kantor NUP 3 berupa rehab
gedung dan sarpras.
c.3.Pengurangan Asset
Penghentian asset (proses penghapusan)
peralatandanmesindalamkurunwaktutahun 2018 senilaiRp. 314.172.320,-
terdiridari :
c.3.1. Penghentian/Penghapusanberupa :
1 Unit Portable Generating Set
1 Unit Stasionary Water Pump
1. Unit Local Network
1 Unit Jaringan Transmisi Tegangan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
BAB III
KEGIATAN OPERASIONAL
Kegiatan operasional pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan
kegiatan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK dan OPTK. Kegiatan
tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK seluruhnya merupakan kegiatan import
selama tahun 2018. Sedangkan kegiatan tindakan karantina terhadap media pembawa
OPTK adalah kegiatan antar area, importdan eksport.
Pelabuhan Laut Cilacap, yang lebih dikenal dengan nama Pelabuhan Laut Tanjung
Intan, mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjadi pelabuhan samudera atau
pelabuhan internasional. Saat ini pelabuhan mempunyai fasilitas 23 buoy, dan kedalaman
efektif antara 11 s.d. 12 meter mLWS dengan panjang dermaga 742,2 meter, yaitu meliputi:
Dermaga I s.d. dermaga III;
Dermaga Multi Purpose;
Dermaga IV;
Dermaga VI.
Dermaga Multi Purpose sepanjang 150 meter diperuntukkan untuk dermaga peti
kemas dengan kapasitas ruang penumpukan seluas 30.055,5 m2.
Bandar udara Cilacap, dikenal dengan bandar udara Tunggul Wulung. Bandar
udara Tunggul Wulung sampai saat ini hanya melayani penerbangan antar area dengan
rute Jakarta – Cilacap pp. Lalu lintas komoditas hewan maupun tumbuhan sampai akhir
tahun 2018 adalah nihil.
A. Karantina Hewan
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHKImport.
Kegiatan untuk karantina hewan berupa pemasukan (importasi) dan
pengeluaran (eksportasi), yaitu sebagai berikut:
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
o Sapi bakalan dari Australia dengan jumlah 16.768 ekor;
o Sapi indukan dari Australia dengan jumlah 1.725 ekor;
o Domba/kambing dari Australia dengan jumlah 242 ekor;
o Pengadaan sapi indukan milik PT. CABS maupun program pemerintah
melalui anggaran DIPA tahun 2018 BBPTU-HPT Baturaden dengan
pemenang tender CV. LARISSA memasukkan sapi indukan sebayak 1.549
ekor. Untuk lebih jelas mengenai kegiatan importasi sapi dapat dilihat pada
table dibawah ini.
Tabel 12. Kegiatan Importasi Sapi Bakalan, Sapi Indukan, Domba/Kambing Bibit
dari Negara Asal Australia ke SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D
2018
No Tahun Frekuensi Jumlah (Ekor) Ket
1 2013 14 20.727 Sapi Bakalan
2 2014 14 27.197 Sapi Bakalan
3 2015 11 21.707 Sapi Bakalan
4 2016 8 18.892 Sapi Bakalan
5 2017 6 13.751 Sapi Bakalan
6 2017 1 176 Sapi indukan
7 2018 10 16.768 Sapi Bakalan
8 2018 2 1.549 Sapi indukan
9 2018 7 242 Domba/Kambing
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa tahun 2018 terjadi
peningkatan importasi media pembawa berupa sapi bakalan, sapi indukan
maupun domba/kambing.Hal ini dikarenakan kuota sapi impor yang dikeluarkan
oleh Menteri Perdagangan ditambah untuk menstabilkan harga pasar dan
mendorong petani peternak lebih bergairah dalam usahanya.
Tindakan karantina untuk semua sapi bakalan impor dilakukan di Instalasi
Karantina Hewan (IKH) milik SKP Kelas I Cilacap yang beralamat di Jalan laut
Jawa, Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dan Instalasi Karantina Hewan (IKH) milik
swasta yaitu PT. Citra Agro Buana Semesta yang beralamat di Jl. Raya
Malangbong KM 5 dan KM 6 Kabupaten Garut Jawa Barat.
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK Ekspor.
Selama tahun 2018, komoditi wajib periksa karantina hewanpada Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah sarang burung wallet (Collocalia
fuciphaga).Tujuan eksportasi sarang burung wallet (Collocalia fuciphaga) tersebut
bukan untuk diperdagangkan tetapi dikonsumsi sendiri dan dikirim ke Negara
Taiwan.
Tabel 13.Kegiatan Eksportasi Sarang Burung Walet Tujuan Taiwan.
No Tahun Frekuensi Jumlah (kg) Ket
1 2018 2 2 Tujuan untuk dikonsumsi sendiri,
melalui paket pos
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK yang
diantarareakan.
a. Kegiatan Domestik Masuk
Kegiatan domestik masuk pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap tahun 2018 terhadap komoditi wajib periksa karantina hewan adalah
nihil.
b. Kegiatan Domestik Keluar
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Selama tahun 2018, pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
komoditi wajib periksa karantina hewan untuk domestik keluar adalah nihil.
4. Kegiatan 8P
Pelaksanaan tindakan karantina hewan pada Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap meliputi 8P yang terdiri dari pemeriksaan, pengasingan,
pengamatan,perlakuan, penahanan,penolakan, pemusnahan dan pembebasan.
Persiapan kandang dilakukan sebelum digunakan yaitu didesinfektasi
menggunakan larutan desinfektan (Histam).Alat angkut (truck) diberi pengaman
agar sapi tidak melompat. Lantai bak truck diberi pengaman alas dari serbuk
gergaji agar tidak licin dan mencegah urine dan kotoran tercecer di jalan.
Kemudian didesinfektan / disemprot di ruangan carwash (bersamaan dengan
sapi) agar semuanya bebas dari hama kuman penyakit.
Gambar4.Kegiatan penimbangan dan desinfeksi sapi.
a. Pemeriksaan
Pelaksanaan pemeriksaan berupa pemeriksaan dokumen,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pada
tahun 2018 terdapat 21 (dua puluh satu) kali permohonan sehingga
dilakukan pemeriksaan sebanyak 21 (dua puluh satu)kali. Semua dokumen
yang diperiksa benar, lengkap dan syah, pemeriksaan fisik media pembawa
baik dan tidak terdapat gejala klinis hama penyakit hewan karantina. Hal ini
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
menunjukkan bahwa pengguna jasa telah mengetahui semua dokumen yang
dipersyaratkan.
Gambar5. Tindakan karantina pemeriksaan dokumen diatas alat
angkut.
Pemeriksaan klinis pada media pembawa yang dilalulintaskan pada
tahun 2018 adalah sehat (hewan hidup), tidak ada perubahan fungsi serta
layak konsumsi (untuk sarang burung wallet). Pemeriksaan laboratorium
terhadap sampel yang dilakukan uji screaningRose Bengal Test (RBT) di
laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap menghasilkan
2.016 sampel serum darah negatif terhadap Brucella sp. Sedangkan
pemeriksaan terhadap sampel preparat ulas darah (PUD) secara
mikroskopis menghasilkan 1.380 sampel negatif parasit darah dan 68
sampel positif parasit darah yang selanjutnya hal ini dilakukan pengobatan
terhadap sapi yang nomorn ear tag ya sesuai dengan penomoran sampel
yang hasil positif. Penentuan jumlah sampel terhadap sapi bakalan memakai
metode detect disease dan untuk golongan indukan atau bibit penentuan
jumlah sampel sebanyak 100 % populasi yang dilalu lintaskan.
Khusus untuk pemasukan sapi indukan program pemerintah melalui
DIPA anggaran tahun 2018 milik BBPTU-HPT Baturaden yang dilaksanakan
oleh pemenang tender CV. Larissa tidak dilakukan pemeriksaan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
laboratorium dan hanya dilakukan tindakan pengamatan dan perlakuan. Hal
ini dikarenakan bahwa sapi indukan tersebut telah dilakukan pre shipment
inspection di Negara asal Australia.
Pemeriksaan laboratorium terhadap media pembawa golongan
indukan dilakukan uji ELISA terhadap Paratuberculosis, RBT dan parasit
darah (mikroskopis), sedangkan untuk media pembawa golongan bibit
dilakukan uji ELISA terhadap Paratuberculosis, BVD, IBR, uji AGID TEST
terhadap EBL, RBT dan parasit darah (mikroskopis).Pemeriksaan
laboratorium terhadap media pembawa sapibakalan dilakukan pemeriksaan
laboratorium Rose Bengal Test (RBT) dan pemeriksaan parasit darah
(mikroskopis).
Pemeriksaan sampel darah dengan metode uji ELISA terhadap
Paratuberculosis, BVD, IBR dan metode uji AGID terhadap EBL dilakukan di
laboratorium rujukan BBVet Wates.
b. Pengasingan
Pengasingan dilakukan untuk memastikan media pembawa terbebas
dari HPHK, sehingga diperlukan tindakan karantina lebih lanjut dengan lebih
intensif di Instalasi Karantina Hewan baik milik pemerintah maupun pihak
ketiga yang telah ditetapkan.Lamanya pengasingan untuk sapi bakalan
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari, sedangkan lama pengamatan untuk
sapi indukan atau domba/kambing bibit dilakukan selama 14 hari.Selama
masa pengasingan pelaksana Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner
melakukan tindakan karantina baik di IKH maupun di IKHS.
Tabel 14.Lokasi Pengasingan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan
Karantina Pada Tahun 2018.
No. BULAN PEMILIK LOKASI IKH JENIS
KOMODITI
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
1. Januari PT. CABS Jl. Laut Jawa, Pelabuhan LautTanjung Intan, Cilacap
Sapi Bakalan
2. Januari PT. CABS Jl. Laut Jawa, Pelabuhan LautTanjung Intan, Cilacap
Sapi Bakalan
3. Februari PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
4. Februari PT. MDS Jl. Laut Jawa, Pelabuhan LautTanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
5. Februari PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 5, Mekarasih, Malangbong
Domba Bibit
6. Februari PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 5, Mekarasih, Malangbong
Kambing Bibit
7. Februari PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 5, Mekarasih, Malangbong
Kambing Bibit
8. Februari PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 5, Mekarasih, Malangbong
Kambing Bibit
9. April PT. LUNAR Jl. Laut Jawa, Pelabuhan LautTanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
10. April PT. MDS Jl. Laut Jawa, Pelabuhan LautTanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
11. April PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
12. April PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Indukan
13. Juni PT. CABS Jl. Laut Jawa, Pelabuhan LautTanjung Intan, Cilacap
Sapi Bakalan
14. Sapi Bakalan PT. CABS Jl. Laut Jawa, Pelabuhan LautTanjung Intan, Cilacap
Sapi Bakalan
15. Oktober PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
16. Oktober CV. LARISSA Jl. Laut Jawa, Pelabuhan LautTanjung Intan, Cilacap
Sapi Indukan
17. Nopember PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
18. Nopember PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
19. Desember PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh Medik dan Paramedik selama masa
pengasingan dan didokumentasikan dalam catatan harian tindak karantina
mengenai kondisi kesehatan sapi, kambing dan domba impor, pengawasan
pemberian pakan dan minum.Hasil pengamatan terhadap media pembawa
selama tahun 2018 tidak ditemukan gejala klinis hama penyakit hewan
karantina.
Gambar6. Tindakan pengamatan oleh medic veteriner di IKH.
d. Perlakuan
Tindakan karantina perlakuan berupa tindakan preventif, kuratif, dan
suportif.Tindakan preventif berupa pemberian vaksin Septicaemia Epizootica
(SE) secara Intra Muscular (IM) terhadap sapi bakalan.Tindakan kuratif
berupa pemberian obat terhadap sapi, kambing dan domba yang mengalami
kelemahan umum, dan mengalami penurunan nafsu makan serta pemberian
preparat anti parasit darah pada sapi yang berdasarkan hasil pemeriksaan
mikroskopis Preparat ulas darah menunjukan adanya parasit darah.Tindakan
suportif berupa pemberian vitamin terhadap sapi, kambing dan domba yang
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
mengalami kelemahan umum.
Gambar7. Tindakan karantina berupa pemberian vitamin pada sapi indukan.
e. Penahanan
Pada tahun 2018 tidak ada kegiatan penahanan.
f. Penolakan
Pada tahun 2018 tidak ada kegiatan penolakan.
g. Pemusnahan
Pada tahun 2018 tidak ada kegiatan pemusnahan.
h. Pembebasan
Pembebasan dilaksanakan jika medik veteriner menyatakan media
pembawa sehat dan layak dikonsumsi serta pemilik telah melaksanakan
kewajiban berupa pembayaran PNBP sesuai PP 35 tahun 2016.
5. PenggunaanFormulir Karantina Hewan
Selama tahun 2018, total penggunaan sertifikat karantina hewan sebanyak
21 sertifikat berupa sertifikat KH-14 (sertifikat pelepasan) yaitu 18 sertifikat,
sertifikat KH-12 (sertifikat pelepasan) yaitu 1 buah (untuk pemasukan sapi pada
bulan Desember 2017 pembebasan tahun 2018), KH-12 (sertifikat sanitasi produk
hewan) yaitu 2 buah sertifikat. Sertifikat batal/rusak yaitu 4 sertifikat KH-14.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 15. Penggunaan & Persediaan formulir karantina Hewan tahun 2018
No Jenis Formulir Saldo awal tahun (set)
Pemakaian (set)
Saldo (set)
1 KH -11 500 490 10
2 KH -12 251 243 8
3 KH -13 250 0 250
4 KH -14 500 22 478
6. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
Pemantauan daerah sebar HPHK yang dilakukan melalui kegiatan
pengamatan status dan situasi HPHK tahun 2018 di wilayah kerja SKP Kelas I
Cilacap yang dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Karantina
Pertanian No. 146 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pemantauan Daerah Sebar
HPHK tahun 2018. Pemantauan dilaksanakan melalui prioritas nasional dengan
kegiatan pengamatan status dan situasi HPHK dan prioritas regional berupa
kegiatan pengambilan dan pengujian sampel dari daerah sebar. Pemantauan
prioritas nasional difokuskan pada HPHK Golongan I dan II; sebagaimana diatur
dalam Kepmentan Nomor : 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan
Hama Penyakit Hewan Karantina, dan Klasifikasi Media Pembawa.
A. Prioritas Nasional
Secara umum gambaran HPHK dari daerah pemantauan SKP Kelas
I Cilacap berasal dari data gejala klinis, uji laboratorium pasif dan surveilans
dari dinas yang membidangi fungsi teknis kesehatan hewan di 9
Kabupaten(kab. Banjarnegara, Kab. Banyumas, Kab. Brebes, Kab. Cilacap,
Kab. Kebumen, Kab. Purbalingga, Kab. Purworejo, Kab. Temanggung, Kab.
Wonosobo), Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah, Balai Besar Veteriner
Wates, hasil penelitian di Fakultas Kedokteran Hewan UGM serta hasil uji
laboratorium media pembawa yang dilalulintaskan melalui SKP Kelas I
Cilacap yang tersaji dalam peta/matrik statusdan situasi HPHK sebagai:
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 8. Peta Pemantauan Daerah Sebar HPHK TA. 2018.
DataHPHK sepanjang tahun 2017 yang diperoleh dalam pengumpulan
data sekunder melalui kegiatan pemantauan daerah sebar HPHK tahun
anggaran 2018 meliputi Anaplasmosis, Avian Influenza, Babesiosis,
Brucellosis, Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR), Paratubercullosis,
Theileriosis, Trypanosomiasis, Newcastle Disease (ND), dan Scabies.
1. KabupatenBanjarnegara
Grafik 11.Status dan Situasi HPHK di Kab.Banjarnegara berdasarkan hasil uji Laboratorium Tahun 2017.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
2. Kabupaten Banyumas
Grafik 12.Status dan Situasi HPHK di Kab.Banyumas berdasarkan hasil uji Laboratorium Tahun 2017.
3. Kabupaten Brebes
Grafik 13. Status dan Situasi HPHK di Kab.Brebes berdasarkan hasil uji Laboratorium Tahun 2017
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
4. KabupatenCilacap
Grafik 14. Status dan Situasi HPHK di Kab.Cilacap berdasarkan hasil uji Laboratorium Tahun 2017
5. KabupatenKebumen
Grafik15. Status dan Situasi HPHK di Kab.Kebumen berdasarkan hasil uji Laboratorium Tahun 2017
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
6. KabupatenPurbalingga
Grafik16. Status dan Situasi HPHK di Kab.Purbalingga berdasarkan hasil uji Laboratorium Tahun 2017
7. KabupatenPurworejo
Grafik17. Status dan Situasi HPHK di Kab.Purworejo berdasarkan hasil uji
Laboratorium Tahun 2017
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
8. Kabupaten Temanggung
Tabel 16.Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Temanggung Sepanjang Tahun 2017.
N
o Jenis HPHK Jenis Hewan
Data
GK
Data Uji Lab Pasif Data Hasil Surveilan Keterangan
Lokasi
Sumbe
r* Jenis Uji ∑
(+)
∑
(-) Jenis Uji
∑
(+)
∑
(-)
1 BSE Sapi Histology 0 31 Kec. Temanggung b
2 Parasit Darah Sapi Identifikas
i
0 1 Kec. Tlogomulyo b
3 Ektoparasit Ayam Identifikasi 0 1 Kec. Parakan b
4 BVD Sapi Potong Elisa Antigen 0 30 Kec. Kedu b
5 Avian
Influenza
Unggas 93 Kec. Kedu, Kec.
Bejen, Kec.
Bengkal
a
6 Scabies Kambing 65 Kec. Candiroto,
Kec. Ngadirejo,
Kec. Kranggan,
Kec. selopampang
a
Sapi 9 Kec. Kaloran, Kec.
Candiroto
a
Kucing 33 Kec. Kedu, Kec.
Temanggung
a
a. Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Temanggung b. BBVet Wates
9. Kabupaten Wonosobo
Grafik18. Status dan Situasi HPHK di Kab. Wonosobo berdasarkan hasil uji Laboratorium Tahun 2017
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
10. SKP Kelas I Cilacap
Berdasarkan uji laboratorium, sepanjang tahun 2018 terdapat
1 sampel positif Brucella abortus melalui uji RBT di laboratorium
Karantina Hewan SKP Kelas I Cilacap, sampel selanjutnya diuji CFT di
BBVet Wates dan hasilnya dinyatakan positif. Sapi yang positif CFT
kemudian dilakukan pemusnahan menggunakan incenerator di IKH
SKP Kelas I Cilacap, sedangkan sapi lainnya disarankan dilakukan
pengujian RBT ke II.
B. Prioritas Regional
Pemantauan HPHK prioritas regional direncanakan dan sepakati
bersama dengan BBVet Wates serta Dinas yang membidangi fungsi
kesehatan hewan setempat. Kegiatan difokuskan pada salah satu penyakit
yaitu Brucellosis di Kabupaten Banyumas.
Perhitungan besaran dan lokasi sampel dilakukan sesuai kaidah
epidemiologi.Jumlah sampel yaitu 162 dan berlokasi di empat kecamatan
yaitu kecamatan Sumbang, kecamatan Cilongok, kecamatan Baturaden, dan
kecamatan pekuncen.Hasil sampel yang diperoleh yaitu 165 sampel namun
satu sampel mengalami lisis.Selanjutnya 164 sarum diuji dengan Rose
Bengal Test (RBT) dan apabila positif dilanjutkan dengan uji Complement
Fixation Test (CFT) di laboratorium BBVet Wates.Hasil akhir yang iperoleh
yaitu negative, sehingga informasi status penyakit Brucellosis di Kabupaten
Banyumas yaitu negative.
7. Kegiatan Koleksi HPHK
Kegiatan koleksi HPHK pada tahun 2018 telah dilaksanakan berupa
pembaruan cairan formalin pada fetus sapi yang dikoleksi serta preparat ulas
darah positif parasite darah.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
8. Penilaian Instalasi Karantina
a. Karantina Hewan
Penilaian IKH SKP Kelas I Cilacap tahun 2018 dilakukan oleh medik
dan paramedik SKP Kelas I Cilacap. Ditinjau dari hasil Evaluasi pemeriksaan
fisik prasarana dan sarana lokasi milik Stasiun Karantina Pertanian ( SKP )
Kelas I Cilacap pada prinsipnya layak (dengan system all in all out ) dijadikan
Instalasi Karantina Hewan Permanen (IKH) Milik Pemerintah untuk Hewan
Besar.
b. IKHS PT. Citra Buana Alam Semesta
Penilaian terhadap IKHS milik pihak ketiga di wilayah Kerja SKP Kelas
I Cilacap yaitu dilakukan terhadap IKHS milik PT. Citra Agro Buana Semesta
yang terletak di Garut. Kegiatan ini dilakukan satu kali selama 4 tahun,
sedangkan untuk evaluasi dilakukan satu kali dalam setahun yaitu di PT.
Citra Agro Buana Semesta di Jl. Raya Malangbong-Wado KM 6. Malngbong,
Garut, Jawa Barat.
Gambar9. Instalasi karantina hewan milik PT. CABS
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 10. Timbangan IndividuGangway dan kandang Isolasi IKH milik PT CABS
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
B. KARANTINA TUMBUHAN
Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pemasukan Media Pembawa Ke Dalam
Wilayah Negara Republik Indonesia
Pemasukan Media Pembawa ke dalam wilayah negara Republik Indonesia
harus memenuhi persayaratan administrasi seperti yang tertuang dalam Undang
Undang Nomor 16 Tahun 1992 antara lain :
a. Melalui pintu pemasukan yang telah ditetapkan
b. Dilaporkan kepada petugas karantina
c. Dilengkapi dengan sertifikat kesehatan dari negara asal
Pelabuhan Tanjung Intan yang berada di wilayah kerja Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap merupakan salah satu pintu pemasukan Media Pembawa
PSAT khususnya biji gandum dan kedelai. Biji gandum dan kedelai masuk ke wilayah
SKP Kelas I Cilacap guna memenuhi bahan baku tepung dan tempe mendoan di
wilayah Cilacap, Banyumas dan sekitarnya. Terdapat tiga Importir yang rutin
melakukan kegiatan importasi melalui wilker tanjung intan yaitu PT. Pangan Inti
Persada (Importir gandum) dan PT Manunggal Perkasa (Importir gandum) dan PT
FKS Multi Agro (Importir Kedelai).
Pengawasan keamanan pangan biji gandum dan kedelaike wilayah SKP Kelas
I Cilacap mengacu pada Permentan Nomor 55/Permentan/KR.040/11/2016 tentang
Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan Pangan Segar Asal
Tumbuhan (PSAT). Dalam Permentan ini diatur tentang persyaratan dan tata cara
pemasukan serta cara pengawasan terhadap MP PSAT,di mana gandumdan kedelai
merupakan salah satu MP PSAT yang termasuk dalam permentan tersebut.Daftar
pemasukan MP PSAT melalui pelabuhan tanjung intan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel17. Kegiatan Pemasukan MP-PSAT ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun
2014 sd 2018
NO
NAMA MP Jumlah MP-PSAT (TAHUN DALAM KG)
2014 2015 2016 2017 2018
1 Biji Gandum 171.513.827 128.596.130 240.127.000 427.803.527 575.874.506
2 Biji Kedelai 0 0 20.250.000 75.158.734 81.595.712
TOTAL 171.513.827 128.596.130 260.377.000 502.962.261 657.470.218
Grafik19.Impor Gandum pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014 sd 2018
Grafik20.Impor Kedelai pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014 sd 2018
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel18.Import Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014– 2018
Negara
Asal
Importasi Pada Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Australia 76.463.310 97.343.140 143.077.000 293.227.160 96.227.300
Kanada 13.500.000 10.800.000 23.050.000 40.623.572 29.459.882
Rusia 71.750.000 20.452.990 0 15.000.000 101.445.442
Argentina 0 0 0 0 85.204.384
Ukraina 0 0 74.000.000 44.935.795 201.087.364
Amerika
Serikat 9.800.517 0 0 34.017.000 29.450.134
171.513.827 128.596.130 260.377.000 427.803.527 542.874.506
Grafik 21. Pemasukan MP-PSAT Gandum kewilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014–
2018
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel19.ImportKedelai ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014– 2018
No Negara Asal Importasi Pada Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1 Amerika Serikat 0 0 20.250.000 75.158.734 81.595.712
TOTAL 0 0 20.250.000 75.158.734 81.595.712
Grafik 22.Importasi Kedelai ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014– 2018
Tabel 20.Frekwensi Kegiatan Impor Gandum tahun 2014 – 2018
Frekwensi Importasi Gandum Pada Tahun (Kali) Total
2014 2015 2016 2017 2018
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
12 13 24 36 137 209
Grafik23.Frekwensi Impor Gandum pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014 – 2018
Tabel 21.Frekwensi Kegiatan Impor Kedelai tahun 2014 – 2018
Frekwensi ImportasiKedelai Pada Tahun (Kali) Total
2014 2015 2016 2017 2018
0 0 5 16 17 38
Grafik 24.Frekwensi Impor Kedelai pada SKP Cilacap Tahun 2014– 2018
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasukan biji
gandum dan biji kedelai tahun 2018 mengalamikenaikan.Hal ini disebabkan oleh
kondisi pasar dan permintaan dalam negeri yang kecenderungan mengalami
peningkatan tiap tahunnya.
Pada setiap pemasukan MP PSAT dilakukan pengambilan sampel oleh
petugas pengambil contoh (PPC). Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau
random agar dapat mewakili. Pengambilan sampel dilakukan pada palka di atas
kapal. Sampelyang diambil digunakan untuk pengujian kesehatan (ada/tidaknya
OPTK) dan pengujian PSAT untuk residu pestisida dan logam berat sesuai dengan
ketentuan dalam Permentan Nomor 55/Permentan/KR.040/11/2016 tentang
Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan Pangan Segar Asal
Tumbuhan (PSAT) dilakukan apabila ada penugasan kegiatan monitoring dari Kepala
Pusat Keamanan Hayati Nabati..
Sesuai ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor
55/Permentan/KR.040/11/2016 Tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap
Pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan yang berasal dari negara atau tempat
produksi yang sistem pengawasan keamanan pangannya telah diakui atau berasal
dari negara yang memiliki perjanjian ekivalensi, keamanan pangan atas pemasukan
produk PSAT dilakukan melalui pelaksanaan monitoring.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melaksanakan kegiatan
monitoring sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina
Pertanian sesuai Surat Kepala Badan Nomor : 7608/KR.040/K/04/2018 tentang
Penugasan Tindakan Monitoring Keamanan Pangan Segar Tumbuhan (PSAT) Biji
Gandum Asal Australia Dan Biji Kedelai Asal Amerika.
Kegiatan monitoring dilakukan dua kali yaitu pengujian PSAT di Balai Besar
Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) dan di Laboratorium Pusat Promosi dan
Sertifikasi Hasil Pertanian yang merupakan laboratorium PSAT Lingkup Barantan
yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian sesuai dengan arahan dari Kepala Badan
(sesuai Permentan No. 55/Permentan/KR.340/11/2017 lampiran IV).
Pelaksanaan kegiatan monitoring pangan segar asal tumbuhan bertujuan
untuk mengetahui kandungan cemaran kimia (residu pestisida, logam berat dan
mikotoksin) atas pemasukan impor gandum biji asal Australia biji kedelai asal
Amerika.
Berdasarkan hasil pengusian PSAT yang dilakukan pada parameter yang
dapat diuji baik untuk komoditas Biji Gandum (Australia) dan Biji Kedelai (Amerika)
tidak menunjukkan hasil yang melebihi Batas Maksimal Residu atau Batas Maksimum
Cemaran yang ditentukan pada Permentan No.55/PERMENTAN/KR.040/11/2016.
Gambar 11. Pengambilan sampel di palka kapal dan identifikasi di laboratorium
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 22. Rangkuman Hasil Pengujian Kesehatan MP PSAT (OPT/K) Media
Pembawa Gandum dan Kedelai sebagai berikut :
No. Negara Asal Hasil Pengujian Golongan Status
A MEDIA PEMBAWA BIJI GANDUM
1 AUSTRALIA
Tidak ditemukan baik yang
hidup maupun mati SERANGGA --
Alternaria triticina,
Cladosporium herbarum,
Drechslera specifera
CENDAWAN OPT
Avena fatua, Brassica juncea,
Vicia sativa, Lolium regidum,
Lithosperma arvense, Malva
reflexa, Brassica Kaber
GULMA OPT
2 UKRAINA
Sitophilus oryzae, Rhyzoperta
dominica, Oryzaephilus
surinamensis, Cyprolestes
ferrugineus
SERANGGA OPT
Tilletia laevis, Tilletia tritici,
Tilletia laevis, Tilletia
contraversa, Mortierella
gemmifera, Pithomycetes
cartarum, Alternaria triticicola,
Epicoccum purpurascens,
Periconia macrospinosa,
Alternaria triticina, Alternaria
alternata, Cochliobolus
sativus,Drechslera
dematoidea, Drechslera
dematoidea, Convolvulus
sepium,,Drechslera
dematoidea, Nigrospora
panici, Thlaspi arvense,
Panicum miliaceum, Alternaria
alternata, Puccinia graminis,
CENDAWAN
Tilletia
laevis,
Tilletia tritici
dan T.
laevis(OPT
K A1),
Cendawan
yang lain
OPT
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Avena fatua, Saponaria
vaccaria, Convolvulus
arvensis, Rumex crispus,
Polygonum convolvulus,
Setaria viridis, Polygonum
persicaria, Brassica nigra,
Thalspi arvense, Vicia
angustifolia, Chenopodium
alba, Amaranthus graezifans,
Avena fatua, Brassica kaber,
Sorghum halepense,
Echinochloa crusgalli,
GULMA OPT
3
KANADA
Tidak ditemukan baik yang
hidup maupun mati SERANGGA --
Tidak ditemukan CENDAWAN -
Avena fatua, Polygonum
convolvulus, Brassica kaber,
Vicia angustifolia
GULMA OPT
4 Amerika
Tidak ditemukan baik yang
hidup maupun mati SERANGGA --
Tilletia controversa, Alternaria
alternata, CENDAWAN OPT
- Avena fatua, Brassica kaber, Sonchus arvensis
GULMA OPT
5 RUSIA
Tidak ditemukan baik yang
hidup maupun mati SERANGGA --
Tilletia laevis, Tilletia tritici,
Alternaria triticicola,
Drechslera phlei, Drechslera
rostrata, Pithomyces
chartarum, Alternaria triticina
CENDAWAN
Tilletia
laevis,
Tilletia
tritici(OPTK
A1),
Cendawan
yang lain
OPT
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Convolvulus arvensis, Avena
fatua, Lychnis alba,
Polygonum convolvulus,
Setaria viridis, Thlaspi
arvense, Vicia angustifolia,
Brassica kaber,Amaranthus
retroflexus, Lappula echinata,
Chromolaena odorata
GULMA OPT
6 ARGENTINA Tidak ditemukan baik yang
hidup maupun mati SERANGGA --
Epicoccum purpurasens,
Alternaria triticicola, Alternaria
tritici, Puccinia graminis
CENDAWAN OPT
Amaranthus albus, Sorghum
helepense, Vicia angustifolia,
Echinochloa crusgalli, Avena
fatua
GULMA OPT
B MEDIA PEMBAWA BIJI KEDELAI
1 Tidak ditemukan baik yang
hidup maupun mati SERANGGA --
Amerika Peronospora manshurica
(spora mati) CENDAWAN OPT
Ambrosia artemisifolia,
Ambrosia trifida, Ipomoea
purpuraceae
GULMA OPT
2. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pengeluaran Media Pembawa OPTK
Ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia
Berdasarkan UU Nomor 16 Tahun 1992 pasal 6 bahwa setiap media pembawa
HPHK dan media pembawa OPTK akan dikeluarkan dari wilayah negara Republik
Indonesia wajib :
a. Dilengkapi sertifikat kesehatan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
b. Melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan
c. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat tempat
pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina
Persyaratan tersebut harus dipenuhi oleh pemilik barang/media pembawa
apabila akan mengeluarkan MP tersebut dari wilayah negara RI, sehingga beberapa
pemilik barang yang berada di wilayah Layanan SKP Kelas I Cilacap wajib
melaporkan apabila akan mengeluarkan MP tersebut meskipun pelabuhan
pengeluarannya melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang maupun Pelabuhan
Tanjung Priok Jakarta. Media pembawa yang sering dilaporkan pengeluarannya di
wilayah SKP Kelas I Cilacap yaitu produk kayu olahan (barecore, plywood,
blockboard), Gula Semut, Biji Kopi , daun ketapang dan bahan-bahan herbal.
Berdasarkan lampiran Permentan Nomor 38/Permentan/OT.140/3/2014
tentang Tindakan Karantina Tumbuhan di luar Tempat Pemasukan dan Pengeluaran
bahwa wilayah layanan SKP Kelas I Cilacap meliputi kabupaten Cilacap, Kebumen,
Banyumas, dan Purworejo. Pemilik barang yang berada di wilayah tersebut antara
lain :
a. PT. Waroeng Batok Industry (Perusahaan kayu olahan)
b. PT. Mitra Cimalati Indonesia (Perusahaan kayu olahan)
c. PT. Sabda Alam Prima Nusa (Perusahaan kayu olahan)
d. CV. Hikmat Jaya (Perusahaan kayu olahan)
e. UD. Hasil Saw Mill (Perusahaan kayu olahan)
f. PT. Rama Gombong Sejahtera (Perusahaan kayu olahan)
g. PT. Indotama Omicron Kahar (Perusahaan kayu olahan)
h. PT. Anugerah Karya Trisakti (Perusahaan kayu olahan)
i. PT Sinar Abadi Utama (Perusahaan kayu olahan)
j. PT. Kemilau Anugrah Sejati (Perusahaan kayu olahan)
k. PT. Albasia Cipta Sejahtera (Perusahaan kayu olahan)
l. PT. Rich Harvest Hasil Timber (Perusahaan kayu olahan)
m. PT. Arumbai Kasembadan (Perusahaan kayu olahan)
n. PT. Cocos Sugar Indonesia (Perusahaan Gula Semut)
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
o. PT. Pundi Indo kayu Industri (Perusahaan kayu olahan)
p. PT. Girisantosa Adiraya (Perusahaan kayu olahan)
q. CV. Inagro Jinawi (Perusahaan Gula Semut)
r. CV. Karya Purabaya (Perusahaan kayu olahan)
s. PT Muara Kayu Sengon (Perusahaan kayu olahan)
Hampir 80 persen perusahaan yang berada di wilayah SKP Kelas I Cilacap
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kayu sehingga
komoditas unggulan berupa kayu olahan. Jumlah komoditas ekspor yang telah
disertifikasi oleh SKP Kelas I Cilacap dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 23. Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP dari wilayah
negara RI di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2018 berupa hasil tanaman mati
No.
Nama Komoditas
Negara Tujuan Jumlah Frekuensi (kali)
1. Jenitri Malaysia dan India 7,2 Kgs 5
2. Kayu Karet Thailand 114,4841 M3 2
3. Kayu Meranti Australia 28,1792 M3 2
4. Kayu Merbau Cina 37.156,65 M3 3
5. Bahan jamu-jamuan (sambiloto, adas)
Malaysia, Portugal 599,2 Gram
2
6. Mahkota Dewa
Taiwan 5.500 Gram
1
7. Daun Sirsak Singapura 6.650 Gram
3
8. Daun Ketapang
Amerika, Jepang, Belanda, Australia, Korsel dan Kanada
55.365 Gram
16
9. Daun Sembung
Korea Selatan 4 Kg 1
10 Daun Kelor Amerika 245 Gram
1
11 Kopi (Bubuk dan Biji Kering)
Hongkong 6 Kg 1
12 Mengkudu Korea Selatan 1.600 Gram
1
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
13 Pinang Korsel 164,88 Gram
1
14 Sambiloto Malaysia 1 Kg 1
15 Temulawak Korsel 750 Gram
3
16 Batang Kelapa Daun Kelapa,dan Gula Merah
Belanda 280 Gra
m
1
340
470
17 Produk Kayu Olahan (Albasia, Meranti, Sengon, Durian, Mahoni, Nyatok, Pinus)
Cina, Jepang, Malaysia, Inggris, Australia, Meksiko, Hongkong, Mesir, Singapura, Korsel, Vietnam, brazil, Bulgaria, Belanda, Chile, Kuwait,Ekuador, India, Israel, Algeria dan libia
959.945,208 M3 790
18 Gula Merah (Kristal/Gula Semut)
Inggris, Bulgaria, Brasil, Belanda, Amerika, India, Malaysia, Chile, Jepang, Jerman, Perancis, Rumania, Equador, Libanon, Norwegia, Australia, Srilanka, Afrika Selatan, Argentina, Kanada, Polandia, Georgia
892.878,14 KG 57
Komoditas tersebut dikeluarkan dari wilayah negara RI memiliki tujuan
pemakaian yang berbeda-beda biasanya untuk bahan baku (Produk kayu olahan)
dan konsumsi (bahan jamu, kopi,). PersyaratanKegiatan sertifikasi ekspor ini
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
tergantung permintaan dari negara tujuan.
Pada proses pemeriksaan MP tersebut mengacu pada peraturan yang ada,
seperti pemeriksaan kayu olahan, selain pemeriksaan fisik dan kesehatan pada
media pembawa juga dilakukan pengawasan marking pada kemasan kayu oleh
pihak ke tiga /provider (ISPM 15). Provider yang berada di wilayah SKP Kelas I
Cilacap yaitu PT. Kemasan Jaya Indah dengan ID-006, CV. Arjuna Sekuritas Abadi
dengan ID-008 dan PT. Equaliti dengan ID-0127.
Berdasarkan Permentan 73/permentan/OT.140/12/2012 tentang dan
Permentan NOMOR 38/Permentan/OT.140/3/2014 maka SKP Kelas I Cilacap
menghimbau kepada perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah layanan untuk
mengajukan permohonan penetapan IKT atau tempat lainagar tindakan karantina
tumbuhan bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Gambar 12..Kegiatan Pemeriksaan Ekspor Gula Semut Organik di Gudang
Pemilik
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 13..Kegiatan Pemeriksaan Ekspor Barecore (Produk kayu olahan) di
Gudang Pemilik
Beberapa perusahaan yang sudah ditetapkan sebagai IKT adalah :
1. PT. Sabda Alam Prima Nusa- Majenang
2. PT. Waroeng Batok Industry (Perusahaan kayu olahan)
3. PT. Mitra Cimalati Indonesia (Perusahaan kayu olahan)
4. PT. Sabda Alam Prima Nusa (Perusahaan kayu olahan)
5. CV. Hikmat Jaya (Perusahaan kayu olahan)
6. PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera (Perusahaan kayu olahan)
7. UD. Hasil Saw Mill (Perusahaan kayu olahan)
8. PT. Rama Gombong Sejahtera (Perusahaan kayu olahan)
9. PT. Indotama Omicron Kahar (Perusahaan kayu olahan)
10. PT Panganmas Inti Persada (Importir Gandum)
Selain IKT terdapat Tempat Lain yang ditetapkan berdasarkanSK Persetujuan
kepala UPT sesuai dengan Permentan nomor : 38/Permentan/OT.140/3/2014. Daftar
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
perusahaan yang ditetapkan sebagaiTempat Lain adalah :
1. PT. Anugerah Karya Trisakti (Perusahaan kayu olahan)
2. PT Sinar Abadi Utama (Perusahaan kayu olahan)
3. PT. Kemilau Anugrah Sejati (Perusahaan kayu olahan)
4. PT. Cebong Kayuindo (Perusahaan kayu olahan)
5. PT. Albasia Cipta Sejahtera (Perusahaan kayu olahan)
6. PT. Rich Harvest Hasil Timber (Perusahaan kayu olahan)
7. PT. Arumbai Kasembadan (Perusahaan kayu olahan)
8. PT. Cocos Sugar Indonesia (Perusahaan Gula Semut)
9. PT. Pundi Indo kayu Industri (Perusahaan kayu olahan)
10. PT. Girisantosa Adiraya (Perusahaan kayu olahan)
11. CV. Inagro Jinawi (Perusahaan Gula Semut)
12. CV. Karya Purabaya (Perusahaan kayu olahan)
13. PT Muara Kayu Sengon (Perusahaan kayu olahan)
3. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa Antar Area Di Dalam
Wilayah Negara Republik Indonesia
Kegiatan Tindak Karantina Tumbuhan untuk antar area secara jelas diatur
dalam Permentan Nomor 11/Permentan/OT.140/2/2009 mengenai Persyaratan dan
Tata Cara Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran
Media Pembawa OPTK dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia. Pada Permentan ini dijelaskan bahwa tindakan karantina
dilakukan apabila Media pembawa tersebut berasal dari area yang tidak bebas
OPTK ke area yang bebas OPTK.
Hal tersebut diatas yang mendasari tindakan karantina antar area di wilayah
SKP Kelas I Cilacap,di mana apabila ada pemeriksaan terhadap komoditas
tumbuhan yang akan di antar areakan maka terlebih dahulu dilihat target pest yang
ada pada komoditas tersebut. Target pest tersebut dapat dilihat di lampiran
Permentan Nomor 51/Permentan/KR.010/9/2015mengenai jenis-jenis Organisme
Penganggu Tumbuhan Karantina, yang disempurnakan oleh permentan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
nomor31/Permentan/KR.010/7/2018.
Pada tahun 2018 di SKP Kelas I Cilacap terdapat beberapa komoditas
benih/bibit tanaman yang di antarareakan. Komoditas tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 24.Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP Antar Area
No Nama Komoditas Jumlah
Satuan
Frekwensi Daerah Tujuan
1. Bibit Tanaman 1.104
Batang
38 Makasar, Ambon, Jayapura,
Palembang, Bengkulu, Ternate,
Pangkal Pinang, Pekanbaru, Kota
waringin, Berau, Soreong, Tanah
Laut, Lampung, Mimika,
Balikpapan, Mamuju, Medan,
Banda Aceh
2. Bibit Gaharu 83 Gram 1 Lampung
3. Beras 500 Gram 1 Manokwari
Jumlah 40 kali
Rata-rata komoditas domestik keluar hanya berasal dari wilayah Cilacap, dan
jumlah komoditas ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.Pada SKP Kelas
I Cilacap tidak terdapat komoditas dari domestik masuk, sehingga kegiatan antar
area hanya didominasi domestik keluar yang sebagian besar komoditasnya adalah
bibit tanaman (bonsai/tanaman hias).
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 14.Pengiriman Bibit Aglonema merupakan kegiatan domestik keluar
4. Kegiatan 8P
Sesuai dengan Undang Undang nomor 16 tahun 1992 bahwa Tindakan
Karantina Pertanian meliputi kegiatan 8P yaitu :
a. Pemeriksaan
Pada kurun waktu tahun 2018 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap telah melakukan pemeriksaan terhadap media pembawa antara lain:
Tabel 25. Kegiatan Pemeriksaan Pada Tahun 2018
No Kegiatan Frekwensi (Kali)
1 Ekspor 773
2 Impor 183
3 Domestik Masuk 0
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
4 Domestik Keluar 31
Total 987
b. Pengasingan
Pada tahun 2018 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan
pengasingan
c. Pengamatan
Pada tahun 2018 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan
pengamatan
d. Penahanan
Pada tahun 2018 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan
Penahanan
e. Perlakuan
Pada tahun 2018 di SKP Kelas I Cilacap melakukan 4 kali kegiatan
perlakuan terhadap pemasukan MP Gandum dari Ukraina (2 kali) dan Rusia
(2 kali). Perlakuan yang dilakukan dengan melakukan pengawasan terhadap
proses pemanasan selama produksi gandum di perusahaan gandum sesuai
dengan SOP perlakuan Heat Treatment Tilletia sp pada gandum.
f. Penolakan
Pada tahun 2018 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan
penolakan Pembebasan. Selama tahun 2018 SKP kelas I Cilacap telah
membebaskan media pembawa sebanyak 976 kali
Tabel 26. Kegiatan Pembebasan Pada Tahun 2018
No Kegiatan Frekwensi (Kali)
1 Ekspor 773
2 Impor 183
3 Domestik Masuk 0
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
4 Domestik Keluar 20
Total 976
g. Pemusnahan
Pada tahun 2018 di SKP Kelas I Cilacap pemusnahan yang dilakukan
adalah pemusnahan sampel media pembawa yang dilakukan pada bulan
Desember
5. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK Di Wilayah Kerja Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap
Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Tahun Anggaran 2018 dari persiapan
sampai dengan pembuatan laporan dilaksanakan pada bulan Februari sampai
dengan September 2017. Kegiatan ini dilaksanakan oleh para pejabat fungsional
baik POPT ahli maupun terampil.
Lokasi Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK dilaksanakan di
Wilayah pemantauan Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap,
Kebumen dan Purworejo.Berdasarkan hasil pemantauan OPTK tahun 2018
ditemukan OPTK A1 dapat di uraikan dibawah ini yaitu :
Tabel 27. Temuan OPTK tahun 2018
No Komoditas/ inang
OPT/OPT Temuan Wilayah/ Lokasi Temuan
1 Tomat Clavibacter michiganensis subsp.
michiganensis (A2*, A2**)
Pasaranom,Grabag,Purworejo,S 07049.246' E
109050.770' 32 MDPL
2 Tebu Ustilago scitaminea (A2*, A2**) Depokrejo Ngombol Purworejo S 07050.574' E
109055.469' 20 MDPL
3 Tomat Clavibacter michiganensis subsp.
michiganensis (A2*, A2**)
Surorejan Puring Kebumen S 07045.203' E
109030.584 44 MDPL
4 Tomat Clavibacter michiganensis subsp.
michiganensis (A2*, A2**)
Gandasuli Bobotsari Purbalingga S 07018.887'
E 109022.180' 159 MDPL
5 Kentang Globodera rostochiensis (A2*,
A2**)
Grogol Pejawaran Banjarnegara S 07012.396'
E 109047.689' 1461 MDPL
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Kentang Globodera rostochiensis (A2*,
A2**)
Genting Pejawaran Banjarnegara S 07012.423'
E 109047.955' 1528 MDPL
6 Kentang Globodera rostochiensis (A2*,
A2**)
Kalianget Batur Banjarnegara S 07012.212' E
109048.731' 1635 MDPL
7 Kentang Globodera rostochiensis (A2*,
A2**)
Batur Batur Banjarnegara S 07012.414' E
109049.612' 1641 MDPL
8 Kentang Globodera rostochiensis (A2*,
A2**)
Pasurenan Batur Banjarnegara S 07012.996' E
109051.051' 1622 MDPL
Kentang Globodera rostochiensis (A2*,
A2**)
Bakal Batur Banjarnegara S 07012.991' E
109051.056' 1786 MDPL
9 Kentang Globodera rostochiensis (A2*,
A2**)
Karangtengah Batur Banjarnegara S
07012.158' E 109054.014' 2058 MDPL
10 Kentang Globodera rostochiensis (A2*,
A2**)
Diengkulon Batur Banjarnegara S 07012.172' E
109054.121' 2075 MDPL
Hasil Pemantauan ini telah dikoordinasikan dengan BPTPH masing masing
wilayah pemantauan dan dipublikasikan dalam kegiatan Seminar Lokal Hasil
Pemantauan OPTK Tahun 2018 pada tanggal 13 September 2018 Di Hotel Hom
Premier Cilacap dan di Seminarkan tingkat nasional di Surabaya pada tanggal 5
sampai dengan 8 Desember 2018.
6. Koleksi dan Pemetaan OPT/OPTK dan Media Pembawa
Koleksi OPT/OPTK di laboratorium SKP Kelas I cilacap berasal dari hasil
pemantauan daerah sebar OPT/OPTK dan hasil intersepsioperasional seperti pada
pemasukan biji gandum seperti koleksi biji gulma yang terbawa media pembawa
gandum. Selain koleksi OPT/OPTK juga terdapat koleksi media pembawa dari hasil
pemeriksaan di lapangan seperti koleksi biji gandum, kayu olahan albasia. Koleksi-
koleksi tersebut disimpan di laboratorium tumbuhan SKP Kelas I
Cilacap.Berdasarkan hasil pemantauan OPTK tahun 2018 dapat dipetakan sesuai
lokasi temuan OPTK seperti di uraikan dibawah ini :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 15: Peta Temuan OPTK Pemantauan Tahun 2018Kabupaten Banjarnegara
Gambar 16 : Peta Temuan OPTK Pemantauan Kabupaten Kebumen Tahun 2018
Globodera rostochiensis (OPTK A2)
Clavibacter michiganensis subsp. michiganensis (OPTK A2)
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar17 : Peta Temuan OPTK Pemantauan Kabupaten Purbalingga Tahun 2018
Gambar 18 : Peta Temuan OPTK Kabupaten Purworejo kegiatan Pemantauan OPTK Tahun 2018
7. Penyidikan Kasus Tindak Karantina
Pada tahun 2018 kegiatan Tindak Karantina Tumbuhan tidak terdapat kasus
tindak karantina.
Ustilago scitaminea, Stagonospora sacchari (OPTK A2)
Clavibacter michiganensis subsp. michiganensis (OPTK A2)
Clavibacter michiganensis subsp. michiganensis (OPTK A2)
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
8. Penggunaan Formulir
Beberapa jenis formulir karantina tumbuhan mempunyai mempunyai
kegunaan masing masing terkait dengan sertifikasi komoditas tumbuhan baik
ekspor, impor dan antar area. Jumlah dokumen formulir karantina yang digunakan
menjadi indikator banyaknya frekuensi sertifikasi yang dilakukan di SKP Kelas I
Cilacap. Pada tahun 2018 penggunaan formulir karantina tumbuhan dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 28.Penggunaan formulir karantina tumbuhan tahun 2018
No
JENIS
FORMULIR
PENERIMAAN
FORMULIR
PEMAKAIAN
FORMULIR SALDO
1 KT-9 482 292 190
2 KT-10 1810 1433 377
3 KT-12 496 218 278
9. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Frekuensi Tindak Karantina Tumbuhan di SKP Kelas I Cilacap dewasa ini
mengalami kenaikan cukup pesat, sehingga realisasi target pendapatan dari
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2018 melampoi dua kali lipat
dari target yang dicanangkan.Penerimaan Negara Bukan Pajak didominasi oleh
penerimaan fungsional dari kegiatan tupoksi karantina hewan dan karantina
tumbuhan pada SKP Kelas I Cilacap.Meskipun demikian SKP Kelas I Cilacap telah
berupaya semaksimal mungkin mencari kemungkinan penambahan cakupan dan
realisasi PNBP yang disetorkan langsung ke kas Negara oleh mitra kerja. Target
PNBP SKP Kelas I Cilacap Tahun 2018 sebesar Rp. 540.000.000,00 dengan
Realisasi PNBP sebesar Rp. 1.756.681.268 sehingga PNBP SKP Kelas I Cilacap
telah melampaui target sebesar Rp. 1.216.681.268,- ( 325% )
PNBP pada SKP Kelas I Cilacap memiliki beberapa akun sebagai pos
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
pemasukan, namun hal ini hanya sebagai penerimaan saja.Namun akun yang pokok untuk
PNBP pada SKP Kelas I Cilacap hanya kegiatan Sensor Karantina Pertanianyang
memiliki basis pengembalian belanja untuk pembiayaan dengan PNBP, selain itu juga
merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan UPT.Pembiayaan dari pos PNBP masih
mutlak pada kegiatan Sensor Karantina Pertanian belum kepada realisasi PNBP secara
umum.
Realisasi PNBP pada SKP Cilacap dapat di uraikan pada tabel di bawah ini untuk
kurun waktu 8 (delapan) tahun terakhir. Data tersebut hasil pelaporan petugas Sistim
Akuntansi Instansi (SAI) sebagai berikut :
Tabel 29. Realisasi PNBP Tahun 2011 - 2018 pada SKP Kelas I Cilacap.
TAHUN
REALISASI
REALISASIAKUN PNBP
UMUM FUNGSIONAL JUMLAH
2011 729.450 381,357,885 382,087,335
2012 4.538.036 538,941,938 543,479,974
2013 73.663.800 438,596,105 512,259,995
2014 16.640.850 701,649,531 718,290,381
2015 4.415.881 567,505,332 571,921,213
2016 46.236.000 709,841,133 756,077,133
2017 14676.450 1.332.460.309 1.347.136.759
2018 7.566.595 1.749.114.673 1.756.681.268
Grafik 25.Realisasi PNBP Tahun 2011 - 2018 pada SKP Kelas I Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Berdasarkan data tersebut diatas dapat di analisa bahwa realisasi PNBP Tahun 2018
telah melebihi target hal ini disebabkan oleh :
a. Terbitnya Peraturan penentuan Tarif Baru dengan Peraturan Pemerintah Nomor
35 Tahun 2016.
b. Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 yang terjadi
kenaikan pada tariff Impor, Ekspor dan transport Petugas Karantina dibebankan
kepada pemakai jasa karantina.
c. Dominasi penerimaan PNBP 2018 dari komponen tugas pokok dan fungsi yaitu :
c.1. Hasil sertifikasi Ekspor komoditas pertanian
c.2. Hasil sertifikasi Import komoditas pertanian
c.3. Hasil sertifikasi Importasi sapi indukan, bakalan dan domba
BAB IV
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
KEGIATAN LAIN-LAIN
A. Koordinasi / Kerjasama
1. Koordinasi / kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian
Koordinasi / kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian pada tahun 2018
telah dilakukan antara lain :
a. BKP Yogyakarta, kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemantapan dan
evaluasi program Nasional Barantan dan Sakip kementerian pertanian yang
berlaku dibadan Karantina Pertanian.
b. BBKP Tanjung Priok, BBKP Soekarno-Hatta, BBUSKP dan BKP Lampung
dalam rangka Magang pengujian dilaboratorium dalam pelaksanaan SMM SNI
ISO/IEC 17025;2008 untuk Laboratorium Pengujian, SMM SNI ISO/IEC
9001;2015 untuk Sistim Pelayanan dan SMM SNI ISO/IEC 37001;2016 untuk
Sistem Smap.
c. SKP Bandung dalam rangka Uji Konsep Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan
Petunjuk Teknis (Juknis) Kepolisian Khusus (Polsus) Badan Karantina Pertanian.
d. BKP Semarang dan Yogyakarta dalam rangka penyatuan persepsi langkah-
langkah akselerasi Ekspor dan kesepahaman kewenangan kegiatan operasional
dalam wilayah layanan Jawa Tengah dan DI Yagyakarta
Kegiatan ini dilakukan untuk pemantapan program, menuju sistim ketahanan
pangan nasional. SKP Kelas I Cilacap melaksanakan koordinasi tersebut untuk
memperkuat kerjasama, pengawasan bertukar informasi, dan evaluasiserta deteksi
dini dalam lalu lintas media pembawa impor khususnya galongan benih/bibit,
peredaran dan hasil analisis OPTK yang kemungkinan area penyebarannya hingga
kewilayah kerja SKP Kelas I Cilacap.Tujuan lain dari kegiatan koordinasi / kerjasama
dengan UPT lingkup Badan Karantina Pertanian adalah untuk penguatan
kelembagaan melalui kerjasama, pengawasan bertukar informasi, dan
evaluasisertakegiatan karantina antar UPT agar dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsinya bisa lebih lancar dan tertib.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Kegiatan koordinasi lingkup Barantan dilakukan dalam rangka pertemuan
koordinator pejabat fungsional medik/paramedik veteriner dan POPT, untuk
penyusunan analisa jabatan dan analisa beban kerja.
Dalam bidang anggaran, koordinasi dilakukan dengan melakukan rapat
regional evaluasi kegiatan tahun lalu, tahun berjalan dan penyusunan rencana
kegiatan tahun 2019, rapat penyusunan dan pengesahan DIPA 2019, rekonsiliasi
data SAK dan SIMAKBMN tahun 2018.
2. Koordinasi / kerjasama dengan instansi terkait di daerah
a. Koordinasi / kerjasama dengan instansi terkait di bidang Penindakan dan
Penegakan Hukum
Koordinasi / kerjasama dilakukan dengan Kepolisian Daerah Jawa
Tengah dalam rangka pemantapan kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Badan Karantina Pertanian (PPNS BARANTAN) dalam teknis penyidikan
pelanggaran peraturan perkarantinaan pertanian . Koordinasi juga dilakukan
dengan Kejaksaan Negeri Cilacap dalam rangka konsultasi sistim penindakan
pelanggaran dan sistim pemberkasan perkara, termasuk sistim pemusnahan
barang bukti sesuai kaidah KUHP yang berlaku.
Mengingat Frekuensi Tindak Karantina Tumbuhan di SKP Kelas I
Cilacap yang semakin ramainamun sedikitnya kasus penyimpangan yang
terjadi sehingga tidak perlu tindakan penyidikan. Tidak adanya kasus
penyidikan disebabkan karena para pemilik barang telah memahami tentang
aturan karantina tumbuhan.
Capaian koordinasi dibidang penindakan dan penegakan hukum juga
dilakukan dalam rangka kerjasama pemusnahan barang bukti/sitaan dari
Kepolisian dan Kejaksaan, mengingat fasilitas pemusnahan di SKP Kelas I
Cilacap cukup respentatif dan sangat memadai baik dari segi volume maupun
sistim pemusnahannya.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
b. Koordinasi / kerjasama dengan instansi terkait di bidang Karantina Pertanian
Koordinasi / kerjasama dilakukan dengan Dinas Peternakan dan
Perikanan di 9 (Sembilan) Kabupaten/Kota, antara lain
Kabupaten/KotaBrebes, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara,
Kebumen, Purworejo, Wonosobo dan Temanggung dalam rangka kegiatan
Pemantauan HPHK, dan 5 (lima) Kabupaten/Kota antara lain Kabupaten
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen dan Purworejo dalam rangka
kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPT/OPTK.
SKP Kelas I Cilacap juga melakukan koordinasi dengan Instansi Bea
dan Cukai Purwokerto, Kantor Pos Indonesia Purwokerto.Koordinasi
dilakukan dalam rangka mempererat hubungan kerjasama antara Instansi
serta rencana Pengalihan kewenangan Bea dan Cukai di kantor pos
purwokerto ke Bea dan Cukai Yogyakarta, serta para stakeholder di Kantor
Pos Indonesia Purwokerto dalam operasional kedepan.
c. Koordinasi / kerjasama dengan instansi Kementerian Keuangan
Koordinasi / kerjasama dengan instansi Kementerian Keuangan di
daerah terkait konsolidasi penyusunan laporan keuangan semester I, maupun
tahunan, kegiatan rekonsiliasi SIMAK-BMN semester maupun tahunan,
sosialisasi peraturan keuangan yang baru, kegiatan ini melibatkan KPPN
Cilacap, Kantor Dirjen dan Perbendaharaan Negara Semarang, KPKNL
Purwokerto.
d. Koordinasi / kerjasama dengan instansi lingkup kepabeanan
Koordinasi / kerjasama dengan instansi lingkup kepabeanan di daerah
terkait konsolidasi dan Pemantapan Program Kelayakan Pelabuhan Tanjung
Intan Sebagai Pelabuhan Pemasukan Sapi Impor dan Antar Area serta
bandara tunggul wulung. Program ini merupakan penjabaran dari kementerian
pertanian dalam rangka pemusatan pelabuhan pemasukan komoditas hewan
ruminansia besar kewilayah Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, dan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
sistim pelayanan serta deteksi dini pada bandara. Koordinasi dalam rangka
penyusunan kesiapan aparatur kepabeanan dalam menyongsong program
pemusatan pemasukan sapi impor tersebut.
Koordinasi melibatkan instansi kepabeanan dan mitra kerjanya antara
lain dari PT. Pelindo, Agen/Ekspedisi Pelayaran, Bandar Udara, Instansi
unsur kemaritiman, Instansi terkait dalam pemerintah propinsi Jawa Tengah
dan kabupaten Cilacap.
Koordinasi ditindaklanjuti dengan koordinasi lingkup pelabuhan
Tanjung Intan Cilacap dan unsur maritimserta bandara yang dikemas dalam
kegiatan Coffe Morning yang dilaksanakan di Aula Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap. Dengan agenda kajian Kelayakan Pelabuhan
Tanjung Intan Sebagai Pelabuhan Pemasukan komoditas hewan ruminansia
besar (Sapi) Impor dan Antar Area. Kesepahaman dengan seluruh unsur
untuk mempersiapkan diri sesuai tugas dan fungsinya tanpa intervensi
kegiatan operasional masing masing instansi yang diselaraskan pihak adpel
dan PT Pelindo serta bandar udara.
Koordinasi dilakukan dalam rangka mempererat hubungan kerjasama
antar instansi kepabeanan, kegiatan ini melibatkan PT. Pelindo, Adpel, Polsek
Pelabuhan, Kesehatan Pelabuhan, Bea dan Cukai, Imigrasi, Navigasi,
Agen/Ekspedisi Pelayaran, Instansi unsur kemaritiman, Instansi terkait dalam
pemerintah propinsi Jawa Tengah dan kabupaten Cilacap.
e. Koordinasi / kerjasama dengan Kantor Perhubungan Udara – Cilacap
Koordinasi dilakukan dalam rangka mempererat hubungan kerjasama
antara Kantor Perhubungan Udara bandara Tunggul Wulung, instansi terkait
dan stakeholder di bandara. Koordinasi juga untuk pemantapan dalam rangka
Operasional Perkantoran Utama SKP Kelas I Cilacap dikomplek Bandar
Udara Tunggul Wulung Cilacap.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
B. Kegiatan Public Awareness
1. Standar Pelayanan Publik
Dalam upaya monitoring dan evaluasi penerapan sistim aplikasi
standar pelayanan publik (public hearing) yang telah dicanangkan pada
tanggal 11 November 2014, di Hotel Dafam Cilacap dengan narasumber dari
SKP Kelas I Cilacap dan Ombudsman RI Yogyakarta dengan kesepakatan
kesanggupan untuk masing-masing memahami, mematuhi dan mentaati serta
melaksanakan Standar Pelayanan Publik.
Gambar 19. Peserta Evaluasi Standar Public Hearing
Maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sebagai instansi
pemerintah yang memberikan pelayanan secara baik, bersih, transparan dan
akuntabel sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, mengadakan rapat
koordinasi dan evaluasi sistim standar pelayanan publik (public hearing). Pada
tahun 2018 telah tercapai standar sistim pelayanan dengan diperolehnya
sertifikat SMM SNI ISO/IEC 9001;2015 untuk Sistim Pelayanan
Kegiatan Evaluasi SMM SNI ISO/IEC 9001;2015 untuk Sistim
Pelayananini selain penyampaian materi juga diadakan diskusi. Banyak
masukan dari para peserta baik berupa pertanyaan, kritik, saran, dan
pemenuhan janji layanan yang telah diberikan oleh SKP Kelas I Cilacap.
Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama dengan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
pengguna jasa karantina tumbuhan, pengguna jasa karantina hewan, dan
Lembaga Swadaya Masyarakat instansi terkait lainnya menyepakati
pemberlakuan penerapan standar SMM SNI ISO/IEC 9001;2015 untuk Sistim
Pelayanan ini.
2. Wilayah Bebas Korupsi
Dari tahun 2015hingga 2018 ini Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap mengupayakan dalam mempertahankan dan meningkatkan
pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kredibel, sesuai yang diamanahkan
dalam sertifikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) oleh Menteri Pertanian
Republik Indonesia yang dicapai pada tahun 2014. Upaya tersebut masih
dilakukan secara kontinyu berkesinambungan dalam predikat sebagai Unit
Kerja yang Bebas dari Korupsi.
Hal ini sejalan dengan beberapa penghargaan yang telah diperoleh
baik dari institusi keuangan Negara maupun audit eksternal serta tingkat
kepuasan pengguna jasa karantina pertanian, salah satunya bebas pungli dan
gratifikasi.
3. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008, dan ISO 17025-2008
Stasiun Karantina Pertanian kelas I Cilacap telah berupaya untuk
mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008 yang telah diselaraskan menjadi ISO
9001-2015 dan 17025-2008 yang dicanangkan pada tanggal 5 September
2014 dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) dari Kepala Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap tentang penetapan tim penyempurnaan
Sistem Manajemen Mutu (SMM), ISO 9001-2015, dan 17025-2008. Sehingga
tim yang telah dibentuk segera melakukan penyusunan dokumen pada
tanggal 8 s/d 16 September 2014 dan penyusunan dokumen telah
dimantapkan pada tahun 2018. Sosialisasi kepada seluruh pegawai Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap mengenai Sistem Manajemen Mutu
(SMM) dilaksanakan pada tahun 2018. Sehingga ditahun 2018 ini Stasiun
Karantina Kelas I Cilacap telah mendapatkan 3 (tiga) sertifikat sekaligus untuk
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
kategori Sistem Manajemen Mutu (SMM), SNI ISO/IEC 17025;2008 untuk
Laboratorium Pengujian, SNI ISO/IEC 9001;2015 untuk Sistim Pelayanan dan
SNI ISO/IEC 37001;2016 untuk Sistem Smap
4. Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK)
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, artinya pada tahun 2018 saat
ini sudah menginjak tahun yang ke-8 dalam kasanah Reformasi Birokrasi.
Sejauh mana capaian yang telah diraih sampai saat ini ? Sebagaimana tujuan
dari reformasi birokrasi tersebut adalah untuk menciptakan birokrasi
pemerintah yang professional dengan karakteristik adaptif, berintegritas,
berkinerja tinggi, bersih, dan bebas KKN, serta mampu melayani publik
dengan netral, sejahtera, berdedikasi dan berpegang pada nilai dasar dan
kode etik aparatur Negara.
Upaya untuk menata ulang birokrasi dan aparatur pemerintah dari
tingkatan tertinggi hingga tingkatan terendah melalui paradigma atau
pemikiran baru seharusnya sudah dirasakan oleh masyarakat pada umumnya
dan para birokrat pada khususnya. Perubahan yang paling mendasar adalah
perubahan pola piker dan budaya kerja yang merupakan satu dari 8 area
perubahan/reformasi yang harus dilakukan oleh seluruh aparatur termasuk
Aparatur Sipil Negara pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap,.
Tabel 30. Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) 2018
No Komponen Pertanyaan Nilai Konversi
1 Komitmen 1.1 – 1.8 3,62 90.58
2 Keteladanan 2.1 – 2.6 3,54 88.43
3 Profesionalisme 3.1 – 3.6 3,64 91.09
4 Integritas 4.1 – 4.5 3,63 90.80
5 Disiplin 5.1 – 5.4 3,63 90.63
Nilai Kualitas Budaya Kerja (IPNBK) 3,61 90.30
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Klasifikasi Kualitas Budaya Kerja A (SANGAT BAIK)
Hasil Diagram Laba-laba capaian Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja
(IPNBK) tahun 2018 pada SKP Kelas I Cilacap.
Analisis hasil pengolahan data dengan responden pimpinan dan pegawai
SKP Kelas I Cilacap berdasarkan GENDER adalah :
1. Nilai IPNBK berdasarkan gender di SKP Kelas I Cilacap, dari tabel diatas
menunjukkan klasifikasi 88.61 (Sangat Baik) baik laki-laki maupun
perempuan meskipun nominal nilai berbeda yaitu 93.06 pada laki-laki dan
84.17 pada perempuan.
2. Diagram sarang laba-labamenunjukkan bahwa yang memberikan nilai
tinggi adalahIntegritas (laki-laki), Profesionalisme (Perempuan) dan
terendah adalah Keteladanan (laki-laki dan perempuan)
5. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Berdasarkan pada perubahan paradigm pemerintahan dari semula
sebagai pemegang kekuasaan sehingga minta dilayani menjadi fungsi
pelayanan, atau yang melayani. Pemerintah berkeinginan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan public kepada masyarakat, maka Aparatur Sipil Negara
(ASN) harus memahami dengan sunguh-sungguh akan arti pelayanan public.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
ASN merupakan jajaran terdepan instansi pemberi pelayanan public (public
service), yang memiliki kualitas kinerja yang memiliki dampak (impact) dalam
pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat.
Upaya penyempurnaan pelayanan publik (public service) harus
dilakukan berkesinambungan, secara bersama, terpadu, terprogram, terarah
dan selalu konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan dasar
masyarakat, sehingga tepat sasaran, cepat, murah, terbuka, sederhana dan
mudah dilaksanakan serta tidak diskriminatif.
Untuk mengukur kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Karantina
Pertanian khususnya Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat sekaligus mendengarkan dan
menyerap aspirasi masyarakat (stakeholder) perihal kebutuhan dan harapan
maka diadakanlah “Survey Indeks Kepuasan Masyarakat” di Unit Pelayanan
Stasiun karantina Pertanian Kelas I Cilacap.
Tabel 31. Hasil pengukuran IKMSKP Kelas I Cilacap Tahun 2018
No
Pelaksanaan Jumlah Nilai
Jumlah Responden
Ket
1 tahun 2013 83.32 23 Sangat Baik
2 Semester I, Januari – Juni 2014 83.37 23 Sangat Baik
Semester II, Juli – Desember 2014 80.59 23 Sangat Baik
3 Semester I, Januari – Juni 2015 80,67 23 Sangat Baik
Semester II, Juli – Desember 2015 84,81 27 Sangat Baik
4 Semester I, Januari – Juni 2016 82,45 20 Sangat Baik
Semester II, Juli – Desember 2016 82,72 20 Sangat Baik
5 Semester I, Januari – Juni 2017 81,85 25 Sangat Baik
Semester II, Juli – Desember 207 81,1603 29 Sangat Baik
6 Semester I, Januari – Juni 2018 80,76 27 Baik
Semester II, Juli – Desember 208 83,571 24 Baik
@) Jumlah Responden adalah Jumlah Pengguna Jasa
Untuk tahun 2018, pada semester pertama hasilnya menunjukkan
bahwa nilai IKM Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Baik maupun
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
semester kedua. Jumlah Responden yang menjadi sasaran kuesioner IKM
ditetapkan sebanyak 27 responden untuk semester I.yang ditentukan secara
acak sesuai dengan cakupan unit pelayanan dan wilayah kerja Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap,
Sedangkan untuk semester kedua tahun 2018 ada perubahan paradigma dari
kantor pusat mengenai Indek Kepuasan Masyarakat yang berubah nama
menjadi Survey Kepuasan Masyarakat dengan menyederhanakan penilaian
hanya pada 9 (Sembilan) unsur saja. Dan acuan penilaian yang juga
mengalami perubahan. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada table di bawah
ini
D
a
r
i
t
a
b
tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk memperoleh nilai “sangat baik” dengan
skema survey yang baru (semester II tahun 2018) baru dapat dicapai jika
konversi nilai yang diperoleh adalah minimal 88,31 dibandingkan 81,26 pada
semester I tahun 2018.
Pada semester II Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
melakukan hal yang sama dengan membagikan kuisioner ke pengguna jasa
karantina sebanyak 24 kuisioner yang pelaksanannya di bulan Oktober -
Nopember 2018. Kegiatan ini untuk mengetahui apakah responden masih
memberikan penilaian yang sama atau bahkan menjadi penilaian yang lain.
Nilai Pers
epsi
Nilai Interval IKM
Nilai Interval Konversi IKM
Mutu Pe-
layan
-an
Kinerja Unit
Pelayan
-an Semester I Semester
II
Semester I Semester II
1 1,00 – 1,75 1,00-2,5996 25 – 43,75 25,00 - 64,99 D Tidak
baik
2 1,76 – 2,50 2,60-3,064 43,76 – 62,50 65,00 - 76,60 C Kurang
baik
3 2,51 – 3,25 3,0644-
3,532
62,51 – 81,25 76,61-88,30 B
Baik
4 3,26 – 4,00 3,532-4,00 81,26– 100,00 88,31-100,00 A Sangat
Baik
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang ada, dipilih sampel sebanyak 23
responden.
Dengan komposisi penetapan jumlah sasaran responden dapat dilihat
pada table sebagai berikut :
Tabel 32. Responden Tahun 2018
Semester I
No
Jumlah
Kuisioner
Nama Pelanggan Jumlah Ket
1 1 PT. Rama Gombong Sejahtera 1 √
2 1 PT. Indotama Omicron Kahar 1 √
3 1 CV. Hikmat Jaya 1 √
4 1 PT. Cebong Kayuindo 1 √
5 1 PT. Rich Harvest Hasil Timber 1 √
6 1 PT. Albasia Citra Sejahtera 1 √
7 1 PT. Mitra Cimalati Indonesia 1 √
8 1 PT. Citra Agro Buana Semesta 1 √
9 1 PT. Muara Kayu Sengon Jatilawang 1 √
10 1 PT. Waroeng Batok Industry 1 √
11 1 UD. Hasil Sawmill 1 √
12 1 PT.Mitra Karya Usaha Sejahtera 1 √
13 1 PT. Kemilau Anugerah Sejati 1 √
14 1 PT. Manunggal Perkasa 1 √
15 1 PT. Sabda Alam Prima Nusa 1 √
16 1 PT Giri Santosa Adiraya 1 √
17 1 PT. Anugrah Karya Trisakti 1 √
18 1 PT. Lunar Chemplast 1 √
19 1 PT. CocoSugar Indonesia 1 √
20 1 PT. Sinar Abadi Utama 1 √
21 1 PT Pundi Indokayu Industri 1 √
22 1 CV Inagro Jinawi 1 √
23 1 PT FKS Multi Agro Tbk 1 √
24 1 PT Daya Alami 1 √
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
25 1 PT FKS Multi Agro Tbk Cabang Cilacap 1 √
26 1 PT Arumbai Kasembadan 1 -
27 1 CV Karya Purabaya 1 -
JUMLAH 27
#) Responden Semester I Tahun 2018
Semester II
No Jumlah
Kuisi-oner Nama Pelanggan Jumlah Ket
1 1 PT. Rama Gombong Sejahtera 1 √
2 1 PT. Indotama Omicron Kahar 1 √
3 1 PT Daya Alami 1
4 1 PT. Anugrah Karya Trisakti 1
5 1 UD. Hasil Sawmill 1
6 1 PT Giri Santosa Adiraya 1
7 1 PT. Manunggal Perkasa 1
8 1 CV. Holos Integra 1
9 1 PT. Waroeng Batok Industry 1
10 1 PT. Coco Sugar Indonesia 1
11 1 CV Karya Purabaya 1
12 1 PT.Mitra Karya Usaha Sejahtera 1
13 1 PT. Citra Agro Buana Semesta 1
14 1 CV Inagro Jinawi 1
15 1 PT. Sinar Abadi Utama 1
16 1 PT. Kemilau Anugerah Sejati 1
17 1 PT. Mitra Cimalati Indonesia 1
18 1 Daun 1
19 1 Saeful 1
20 1 Ketapang 1
21 1 Jenitri 1
22 1 VTP 1
23 1 SPS 1 √
JUMLAH 2823
#) Responden Semester II Tahun 2018
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Survey penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja Pegawai Negeri Sipil Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan sekaligus sebagai sarana penyerap aspirasi masyarakat baik
yang berupa saran, harapan, sekaligus komplain terhadap pelayanan yang
telah diberikan selama ini untuk dijadikan pedoman kebijakan, program dan
guna peningkatan pelayanan.
Tabel 32. Responden Pelayanan 2016 s/d 2018
No Unsur
Pelayanan
2 0 1 6
2 0 1 7 2 0 1 8
Semester I
Semester II
Semester I
Semester II
Semester I
Semester II
Nilai rata-rata Nilai rata-rata Nilai rata-rata
U1 Prosedur Pelayanan
3,15 3,15 3,16 3,00 3,09
U2 Persyaratan Pelayanan
3,15 3,15 3,16 3,28 3,19
U3 Kejelasan Petugas Pelayanan
3,30 3,30 3,24 3,41 3,22
U4 Kedisiplinan
Petugas Pelayanan
3,15 3,20 3,20 3,17 3,25
U5 Tanggungjawab Petugas Pelayanan
3,40 3,40 3,40 3,45 3,22
U6 Kemampuan Petugas
Pelayanan
3,25 3,25 3,16 3,31 3,13
U7 Kecepatan Pelayanan
3,10 3,15 3,24 3,14 3,03
U8 Keadilan Mendapatkan Pelayanan
3,25 3,25 3,16 3,03 3,22
U9
Kesopanan Dan Keramahan Petugas
3,50 3,50 3,28 3,34 3,22
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
U10
Kewajaran Biaya Kegiatan Operasional
3,40 3,40 3,08 3,21 3,28
U11
Kesesuaian Antara Biaya Yang Dibayarkan
3,70 3,70 3,76 3,66 3,78
U12
Ketepatan Pelaksanaan
3,55 3,60 3,40 3,38 3,53
U13
Kenyamanan Dilingkungan
3,25 3,25 3,16 3,14 3,13
U14
Keamanan Pelayanan
3,30 3,30 3,32 3,21 3,22
*) Unsur Pelayanan Semester I & II Tahun 2016 dan 2018
Hasil penyusunan IKM Dari 23 responden yang diharapkan dapat
memberikan penilaian yangsejujur-jujurnya telah diminta pendapat mengenai
pengalamannya dalammemperoleh pelayanan dari aparatur, nilai rata-rata per
unsur pelayanan seperti pada table diatas.
Unsur Penilaian Survey Kepuasan Masyarakat tahun 2018 Semester II
No Unsur Pelayanan NRR NPR
U1 Persyaratan Pelayanan 3.2609 0.3587
U2 Prosedur Pelayanan 3.2174 0.3539
U3 Kecepatan Pelayanan 3.1739 0.3491
U4 Kewajaran Biaya Kegiatan Operasional 3.2609 0.3587
U5 Kesesuaian Antara Biaya Yang Dibayarkan 3.5652 0.3922
U6 Kompetensi/Kemampuan Petugas Pelayanan 3.3913 0.3730
U7 Perilaku/Kesopanan dan Keramahan Petugas 3.3913 0.3730
U8 Kualitas Sarana dan Prasana 3.3913 0.3730
U9 Penangan Pengaduan 3.3739 0.4113
Σ NPR 3,3430
6. Refleksi Budaya Kerja
Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Harian Lepas dan Satpam lingkup
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melaksanakan apel dalam bentuk
upacara bendera yang dilaksanakan setiap tanggal 17 bulan bersangkutan.
Hal ini merupakan salah satu budaya kerja yang perlu dikembangkan menuju
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
tertib dan disiplin diri yang baik.
Refleksi upacara bendera adalah memantapkan kedisiplinan pegawai
dan tenaga harian lepas agar senantiasa sadar akan tugas dan tanggung
jawabnya kepada institusi dimana mengabdikan dirinya. Selain itu juga
sebagai media penyampaian informasi terbaru dan selalu mawas diri dengan
ucapan janji selaku pegawai dalam Korp Pegawai Republik Indonesia yang
professional sesuai tuntutan Reformasi Birokrasi yang dijalankan.
Gambar 20. Kegiatan Upacara Bendera
Karantina Peduli terhadap pembinaan mental pegawai LingkunganSKP
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Cilacap sekaligus menjadi sarana sosialisasi tupoksi Karantina Pertanian dan
penyampaian informasi kedinasan dalam rangka bersama melindungi negeri.
C. Apresiasi / Sosialisasi / Workshop / Seminar
1. Sosialisasi Tupoksi Karantina Pertanian
Pelaksanaan Apresiasi/Sosialisasi/seminar merupakan program yang
berkelanjutan setiap tahunnya, dengan tujuan menyuarakan suatu program
dalam tupoksi karantina pertanian pada SKP Kelas I Cilacap.Hal ini dimaksudkan
bagi para pejabat structural maupun pejabat fungsional dilingkup SKP Kelas I
Cilacap agar mandiri menyampaikan pelaksanaan tupoksinya kepada
masyarakat, terlebih kepada para akademisi. Dengan harapan untuk jangka
panjang target pemahaman tentang perkarantinaan pertanian dapat dipahami
secara luas ditiap lapisan masyarakat nantinya. Karena para akademisi akan
kembali bermasyarakat kembali setelah mendapatkan keilmuan yang memadai
dipendidikan formal maupun non formal.
Penyampaian kegiatan ini dirangkum dalam suatu kegiatan Seminar
yang dilaksanakan pada mitra kerja SKP Kelas I Cilacap yaitu Kantor Pos
Indonesia Purwokerto.Kegiatan ini ditujukan kepada pengguna jasa diwilayah
layananKantor Pos Indonesia Purwokerto dan para mahasiswa serta para
akademisi dari Universitas Jendral Soedirman Purwokerto.Kegiatan ini juga
disampaikan juga dalam sesi kegiatan lapang sesungguhnya agar kegiatan ini
dapat dimaksimalkan dengan landasan teori yang mereka dapatkan dalam
perkulihan formal. Materi disampaikan secara diskusi agar pemahaman lebih
lengkap dan penyerapan keilmuan semakin signifikan
Gambar 34. Sesi diskusi Kuliah Lapang mahasiswa Unsoed Purwokerto
Penyampaian kegiatan ini dirangkum dalam suatu kegiatan kuliah lapangan
dihadapan para akademisi dari Universitas Jendral Soedirman Purwokerto.Kegiatan ini
disampaikan dalam sesi kegiatan lapang sesungguhnya agar kegiatan ini dapat
dimaksimalkan dengan landasan teori yang mereka dapatkan dalam perkulihan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
formal.Materi disampaikan secara diskusi agar pemahaman lebih lengkap dan
penyerapan keilmuan semakin signifikan.
Gambar 21. Tanyajawab Mahasiswa pada kuliah lapang
Diskusi dan penyampaian secara umum yang ditindaklanjuti kegiatan secara
khusus yang dipandu oleh para pejabat fungsional tertentu dilingkup SKP Kelas I
Cilacap.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 22. Sesi diskusi operasional perkarantinaan hewan dalam Kuliah Lapang
mahasiswa Unsoed Purwokerto
2. Seminar Lokal Pemantauan OPTK
Hasil pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsi SKP Kelas I Cilacap
antara lain pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar
OPTK. Hasil pelaksanaan kegiatan akan dikonfirmasi antar dinas pertanian yang
wilayahnya ditetapkan sebagai lokasi kegiatan tersebut. Hasil konfirmasi dan
hasil pengujian baik tingkat lapangan maupun tingkat laboratorium akan dikaji
bersama dengan melibatkan narasumber dari para akademisi, dalam sesi
seminar sebelum dilaporkan ketingkat pusat.
Seminar dilaksanakan diHotel Ehom Cilacap, dihadiri oleh PHP
Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Pejabat
struktural dan seluruh POPT lingkup SKP Kelas I Cilacap. Narasumber seminar
dari Dosen Fakultas Pertanian UNSOED bidang cendawan, virus dan
Koordinartor Laboratorium PHPT Banyumas.
Kegiatan seminar hasil evaluasi dan pemantauan OPTK ini selain
penyampaian materi juga diadakan diskusi.Banyak masukan dari para peserta
baik berupa pertanyaan, kritik, saran, dan pemberdayaan sistim koordinasi yang
tangguh dan terpercaya sesuai janji layanan yang telah diberikan oleh SKP Kelas
I Cilacap.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 23.Peserta dan Panitia Evaluasi hasil Pemantauan OPTK
Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama dengan PHP
Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, dan seluruh
POPT lingkup SKP Kelas I Cilacap menyepakati perbaikan sistim koordinasi, dan
pertukaran informasi dalam rangka pemantapan Upsus Pajale kearah
swasembada pangan.
3. Kunjungan Mahasiswa
SKP Kelas I Cilacap mendapatkan kepercayaan sebagai lokasi study tour
mahasiswa dari Universitas Gajah Mada dan Jenderal Soedirman, untuk
mengetahui secara mendalam baik teknis maupun non teknis pada kegiatan
operasional perkarantinaan hewan. Hal ini sejalan dengan bidang studi yang
mereka jalani.Untuk menambah wawasan penunjang dalam sistim pembelajaran
yang diriil dalam pelaksanaan kegiatan.
Mahasiswa begitu antusias menyimak pembelajaran dari petugas maupun
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
pegawai SKP Kelas I Cilacap khususnya oleh Paramedik dan Medik Veteriner.
Pembelajaran tingkat lapangan memberikan nuansa baru dalam penerapan
metodologi sistim pembelajaran, hingga permasalahan sistim metodologi yang
tidak dapat diaplikasikan tingkat lapangan.
Kunjungan ini memberikan kasanah baru dalam sistim pembelajaran,
sehingga sistim pembekalan yang nantinya dapat diselaraskan dalam aplikasi
keilmuan ditingkat lapang, setelah kembali kepada masyarakat.
Gambar 24. Sesi Kunjungan mahasiswa
D. Lain-lain
1. Skim Audit Badan Karantina Pertanian
Kegiatan skim audit Badan Karantina Pertanian (SAB) di SKP Kelas I
Cilacap masih terbatas pada kegiatan karantina tumbuhan. Kedepan kegiatan
SAB tersebut akan dilakukan penyatuan dari komponen kegiatan karantina
hewan dan tumbuhan, sambil menunggu keputusan dan atau rekomendasi dari
Badan Karantina Pertanian.
Kegiatan SAB lingkup SKP Kelas I Cilacap pada umumnya berupa
kegiatan karantina tumbuhan dengan bidang kegiatan antara lain :
1.1 Tata operasional kegiatan ISPM #15
Badan Karantina Pertanian, sesuai dengan kompetensinya sebagai
National Plant Protection Indonesia sebagaimanadiatur dalam pasal IV IPPC,
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
telah melaksanakan program registrasi terhadap perusahaan yang akan
ditunjuk untuk melaksanakan sertifikasi terhadap kemasan kayu sesuai
dengan persyaratan ISPM # 15. Agar program registrasi tersebut dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, diperlukan suatu pedoman bagi Badan
Karantina Pertanian sebagai instansi pelaksana serta perusahaan kemasan
kayu yang berminat untuk mengikuti program registrasi tersebut.
International Standards For Phytosanitary Measures No. 15 (ISPM
15) adalah Standar Internasional Untuk Phytosanitary Measures Nomor 15
(ISPM 15) merupakan alat ukur internasional Phytosanitary yang
dikembangkan oleh Perlindungan Tanaman Konvensi Internasional (IPPC)
yang secara langsung membahas kebutuhan untuk mengobati bahan kayu
dengan ketebalan lebih besar dari 6mm, yang digunakan untuk produk kapal
antar negara. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah transportasi
internasional dan penyebaran penyakit dan serangga penggerek yang negatif
dapat mempengaruhi tanaman atau ekosistemnya. ISPM 15 mempengaruhi
semua kemasan kayu (pallet, peti, dunnages, dll) yang mengharuskan
mereka harus debarked dan kemudian dipanaskan atau difumigasi dengan
metil bromida dan dicap atau bermerek, sebagai tanda kepatuhan. Tanda ini
adalah bahasa sehari-hari yang dikenal sebagai "marking", untuk produk
terbuat dari bahan alternatif, seperti produk kertas, plastik atau kayu panel
(yaitu OSB, hardboard, dan kayu lapis).
bahan kemasan kayu harus debarked sebelum diadakan perlakukan
panas atau difumigasi untuk memenuhi peraturan ISPM 15. Komponen
tersebut diharuskan bebas dari kulit kayu untuk mencegah re-infestasi
serangga pada saat akan diproduksi, atau bahkan setelah diproduksi.
Perusahaan pelaksana kegiatan ISPM#15 yang teregistrasi dalam wilayah
kerja SKP Kelas I Cilacap adalah:
PT. Kemasan Jaya Indah ID – 062
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
PT. Arjuna Scuritas Abadi ID – 008
PT. Ekualiti Jaya S ID – 0127
1.2 Tata operasional IKT dan Tempat Lain
Ruang lingkup pengakuan untuk IKT dan/atau tempat lain yaitu
mencakup aspek administrasi, komitmen top manager, sarana penunjang,
dan SDM. Cakupan aspek tersebut diperuntukkan audit kecukupan, audit
awal, audit ulang, audit insvestigasi. Hal ini dapat di uraikan sebagai berikut :
Aspek audit kecukupan
Cakupan aspek audit kecukupan adalah pemeriksaan semua
persyaratan administrasi berupa semua administrasi perusahaan yang
terdiri dari surat perijinan dan perjanjian, profil perusahaan dan
kelengkapanya. Dalam pengajuan hanya soft copy yang telah dilegalisir
oleh pimpinan perusahaan. Dari dokumen persyaratan yang ada akan
dilakukan pemeriksaan administratip oleh petugas SAB SKP Kelas I
Cilacap, hal ini untuk mengetahui lengkap tidaknya pengajuan tersebut.
Dalam hal belum lengkapnya persyaratan administrasi Koordinator
Lapangan (korlap) SAB SKP Kelas I Cilacap akan menugaskan personil
SAB ke tempat pengusul untuk memenuhi unsur persyaratan yang belum
ada, sebelum dilakukannya Audit awal/audit ulang/audit insvestigasi.
Aspek audit awal
Cakupan aspek audit awal adalah tindak lanjut pengajuan
untuk penetapan dan/atau pengakuan awal setelah semua administrasi
terpenuhi. Audit tersebut bertujuan untuk mengetahui kesiapan dan
komitmen perusahaan apabila nantinya ditetapkan.Audit ini untuk
memotret secara langsung kesiapan teknis operasional sebagai
pendukung kegiatan sesuai peruntukannya, juga verifikasi keabsahan
dokumen perijinan dan perjanjiannya.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Pelaksana audit awal oleh seorang Auditor dan dibantu oleh
seorang petugas yang sudah kompeten dibidangnya, setelah diberikan
surat penugasan oleh Kepala SKP Kelas I Cilacap selaku korlap SAB
SKP Kelas I Cilacap. Output dari audit awal adalah rekomendasi untuk
penetapan dan/atau pengakuan sesuai peruntukkanya diwaktu pengajuan
awal. Penetapan dan/atau pengakuan awal untuk IKT berlaku dalam 1
(satu) tahun semenjak surat penetapan ditetapkan, dan dapat
diperpanjang kembali. Dalam kurun waktu 1 (satu) tahun semenjak surat
penetapan ditetapkan akan dilakukan monitoring/sureveylens serendah
rendahnya 1 (satu) kali pelaksanaan oleh petugas Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan (POPT) SKP Kelas I Cilacap. sedangkan untuk
Tempat lain masa berlakunya untuk 3 (tiga) bulan semenjak surat
penetapan ditetapkan dan dapat diperpanjang kembali.
Aspek audit ulang
Cakupan aspek audit ulang adalah tindak lanjut pengajuan
untuk perpanjangan penetapan dan/atau pengakuan yang sudah berjalan
1 (satu) tahun, setelah semua administrasi untuk audit ulang terpenuhi.
Apabila persyaratan belum dapat dipenuhi maka akan berlaku audit
kecukupan. Audit tersebut bertujuan untuk memotret atau mengetahui
hasil capaian prestasi dan kekurangan yang telah dijalani dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun penetapan/pengakuan.
Pelaksana audit ulang oleh seorang Auditor dan dibantu oleh
seorang petugas yang sudah kompeten dibidangnya, setelah diberikan
surat penugasan oleh Kepala SKP Kelas I Cilacap selaku korlap SAB
SKP Kelas I Cilacap. Output dari audit awal adalah rekomendasi untuk
perpanjangan penetapan dan/atau pengakuan sesuai peruntukkanya
diwaktu pengajuan dan berlaku untuk 2 (dua) tahun semenjak surat
penetapan ditetapkan dan dapat diperpanjang kembali, sedangkan untuk
Tempat lain masa berlakunya untuk 3 (tiga) bulan semenjak surat
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
penetapan ditetapkan dan dapat diperpanjang kembali.
Aspek audit insvestigasi
Cakupan aspek audit insvestigasi adalah tindak lanjut dari
laporan dalam pelaksanaan monitoring/surveilens, yang menyatakan
adanya penyimpangan dari kesepakatan yang ada. Penyimpangan
tersebut dilakukan tidak sepengetahuan/ seizin pemangku ketetapan.Hal
ini dilakukan dengan sengaja dalam waktu berkesinambungan.
Pelaksanaan audit ini untuk mengetahui kebenaran dari laporan yang
ada. Apabila Auditor dalam audit ini menyatakan benar-benar terjadi
dengan didukung oleh data yang sesungguhnya terjadi.
Berdasarkan hasil laporan pelaksana audit insvestigasi oleh
seorang Auditor dibidangnya untuk kegiatan IKT, maka Kepala SKP
Kelas I Cilacap selaku korlap SAB SKP Cilacap akan merekomendasikan
pencabutan dan/atau pembekuan penetapan dan/atau pengakuan
kepada SAB pusat. Pencabutan dan/atau pembekuan tersebut dapat
digugurkan setelah ada kesepakatan dan pernyataan diatas kertas
bermaterai sesuai peraturan yang berlaku dan jaminan tidak akan
mengulangi kesalahan yang ada. Pemberlakuan masa operasional sesuai
surat keputusan yang lama bukan dari peryataan hasil audit investigasi,
hal ini berlaku juga untuk Tempat Lain.
Tujuan
Kegiatan penetapan dan/atau pengakuan untuk IKT dan
Tempat Lain yaitu untuk menjamin adanya :
1. Kemudahan dalam pemeriksaan kebenaran jenis, jumlah media
pembawa yang akan dilalulintaskan oleh pemilik.
2. Kemudahan dalam pendeteksian awal adanya instroduksi OPT/K yang
dimungkinkan terbawa/menyerang media pembawa yang akan
dilalulintaskan oleh pemilik.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
3. Kemudahan pemeriksaan alat angkut dan persyaratannya yang
disediakan oleh agen/ekspedsi dalam mengangkut media pembawa
yang akan dilalulintaskan oleh pemilik.
4. Mengurangi hambatan lalulintas/penumpukan barang di area
kepabeanan ditempat pengeluaran dan/atau pemasukkan
5. Jaminan keamanan manakala adanya instroduksi OPT/K tidak
menyebar ke area lain yang akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar.
6. Kemudahan dalam kegiatan perlakuan media pembawa yang akan
dilalulintaskan manakala ada persyaratan tambahan dari importer,
maupun dalam kegiatan eradikasi OPT/K.
7. Wujudnyata implementasi sistem manajemen mutu, sesuai dengan
Standar Badan Karantina Pertanian yang dijalankan oleh pihak
ketiga/importer/eksportir yang telah ditetapkan sebagai IKT dan/atau
Tempat Lain sesuai dengan Standar Badan Karantina Pertanian untuk
tindakan karantina tumbuhan.
Perusahaan yang telah mendapatkan pengakuan untuk IKT dan/atau
tempat lain dapat dilihat pada Bab III
1.3 Tata operasional Audit Perlakuan Pihak Ketiga
Standard Internasional untuk Tindakan Fitosanitari, Terbitan No. 15
(ISPM) merupakan pedoman yang mengatur treatment Wood Packaging
Material (WPM) pada perdagangan internasional.Daftar ini menentukan
tindakan fitosanitari yang dibutuhkan untuk meminimalisir penyebaran hama-
hama karantina.WPM (Wood Packaging Material) mengacu pada material
kemasan kayu mentah, baik kayu lunak maupun kayu keras dan tidak
termasuk kayu olahan seperti kayu lapis, papan untai, chipboard, dan lain-
lain.Ini adalah layanan fumigasi paling umum yanng diperlukan oleh mereka
yang berkecimpung dalam perdagangan internasional.Selama WPM terdapat
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
di dalam kargo atau dalam kontainer yang dikirim ke luar negeri, Anda harus
mematuhi standar ISPM 15.Treatment meliputi fumigasi yang menggunakan
Metil Bromida, yang mana semua WPM harus bertanda ISPM 15.
Dalam hal ini dibutuhkan jasa layanan fumigator yang
profesional, yang telah terakreditasi oleh Skema Akreditasi Fumigasi
Indonesia (MAFAS) dibawah Departemen Pertanian. Sertifikat Fumigasi
harus ada selama proses pengiriman. Pada saat kedatangan di pintu masuk
pelabuhan di negara lain, aparat Karantina akan memeriksa kesesuaian
ISPM 15. Pengiriman yang tidak sesuai dapat membuat kargo dipulangkan
kembali, atau dirusak.ISPM 15 sedang diimplementasikan secara progresif di
seluruh dunia.Dampaknya telah dapat dirasakan dan dilihat pada barang-
barang yang dikirim menuju Kanada dan Amerika dimana para aparat
karantina sangat waspada. Seperti misalnya, Amerika Utara menekankan
perlunya untuk memilih perusahaan fumigasi yang sesuai, yang internalnya
mengendalikan kepastian dari hasil fumigasi yang mana tidak akan
menyebabkan penundaan pengiriman.
Perlakuan menggunakan fumigasi dengan fumigant methyl
bromide (CH3Br) harus sesuai standar yang telah ditetapkan secara
internasional. Standar minimum fumigasi dengan methyl bromide adalah
sebagai berikut:
Temperatur
Dosis gr/m3
Minimum konsentrasi (g/m3) pada CT
2 Jam 4 Jam 12 Jam 24 jam
21o C atau lebih 48 36 31 28 24
16o C atau lebih 56 42 36 32 28
11o C atau lebih 64 48 42 36 32
Dosis standar 48 gr/m3/min, temperatur 21o C / 24 jam, dan minimum
temperatur tidak boleh kurang dari 10 o C dan waktu paparan fumigasi tidak
boleh kurang dari 24 Jam.
Daftar OPT yang dapat dibebaskan berdasarkan Perlakuan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
panas dan fumigasi methyl bromide sesuai perlakuan di atas adalah untuk
serangga: Anobiidae, Bostrichidae, Buprestidae, Cerambycidae,
Curculionidae, Isoptera, Lyctidae (dengan beberapa pengecualian perlakuan
panas), Oedemeridae, Scolytidae, Siricidae. Golongan Nematoda
adalah Bursaphelenchus xylophilus.
Kegiatan Tata operasional Perlakuan Pihak Ketiga SKP Cilacap telah
membina perusahaan pelaksana perlakuan karantina. Perusahaan/pihak ketiga
sebagai pelaksana perlakuan karantina (fumigasi) yang dibina langsung adalah
CV. Jasprim Putra Cabang Cilacap yang beralamat di Jalan Perkutut Barat No 10
Cilacap.Pihak ketiga tersebut telah mendapatkan nomor registrasi ID-0156-MB
dari Badan Karantina Pertanian dengan wilayah layanan Propinsi Jawa Tengah
dan DI Yogyakarta.
2. Penilaian Instalasi Karantina
c. Karantina Hewan
Penilaian IKH SKP Kelas I Cilacap tahun 2016 dilakukan oleh medik
dan paramedik SKP Kelas I Cilacap. Ditinjau dari hasil Evaluasi pemeriksaan
fisik prasarana dan sarana lokasi milik Stasiun Karantina Pertanian ( SKP )
Kelas I Cilacap pada prinsipnya layak (dengan system all in all out ) dijadikan
Instalasi Karantina Hewan Permanen (IKH) Milik Pemerintah untuk Hewan
Besar.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 25. IKH SKP Cilacap Jl. Laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan
IKHS PT. Citra Buana Alam Semesta
Penilaian terhadap IKHS milik pihak ketiga di wilayah Kerja SKP Kelas I
Cilacap yaitu dilakukan terhadap IKHS milik PT. Citra Agro Buana Semesta yang
terletak di Garut. Kegiatan ini dilakukan dua kali dalam setahun yaitu di PT. Citra
Agro Buana Semesta Jl. Raya malangbong KM 5 dan di Jl. Raya Malangbong KM 6.
Gambar 26. Timbangan IndividuGangway dan kandang Isolasi
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
d. Karantina Tumbuhan
b.1. Instalasi Karantina Tumbuhan
Pada tahun 2015, SKP Kelas I Cilacap melakukan penilaian dan
penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan sebagai lokasi pengasingan
dan pengamatan. Dalam tahun 2016 monitoring dan penilaian kelayakan
teknis administrasi dan operasional selalu menunjukan pengembangan
yang cukup memuaskan. Hal ini pengguna jasa yang telah ditetapkan
dan telah mengalami perpanjangan IKT adalah9 perusahaanyaitu:
Gambar 27. Suasana IKT Binaan SKP Kelas I Cilacap
CV Mitra Cimalati Indonesia
UD. Hasil Saw Mill PT. Rama Gombong Sejahtera
CV. Hikmat Jaya
PT. Indotama Omicron Kahar
PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera
PT Panganmas Inti Persada PT Sabda Alam Prima Nusa
PT Waroeng Batok Industry
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
b.2. Tempat Lain
Di tahun 2016, SKP Kelas I Cilacap melakukan penilaian dan
penetapanTempat Lain sebagai lokasi pengasingan dan pengamatan.
Dalam penetapan tersebut setiap 3 (tiga) bulan harus di adakan
perpanjangan penetapannya. Perpanjangan dapat dilakukan sepanjang
penilaian kelayakan teknis administrasi dan operasional selalu
menunjukan pengembangan yang cukup memuaskan. Hal ini pengguna
jasa yang telah ditetapkan dan telah mengalami perpanjangan
penetapan Tempat Lain yaitu:
PT Cebong Kayuindo PT Anugrah Karya Trisakti
PT Coco Sugar Indonesia PT Giri Sentosa Adiraya
PT Inagro Jinawi PT Karya Purabaya
PT PT Muara Kayu Sengon Aj
PT Muara Kayu Sengon Jt
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 28. Suasana Tempat Lain
e. Pembinaan Mental & Spiritual
Konsolidasi dan pembinaan pada tahun 2016 ini Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap mengedepankan upaya peningkatan pemerintahan
yang bersih, akuntabel dan kredibel, sesuai yang diamanahkan dalam
sertifikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) oleh Menteri Pertanian Republik
Indonesia, sesuai standar ISO 9001-2016 dan 17025-2008 yang
penerapannya di semua kegiatan yang dimulai pada bulan Oktober 2014. Hal
ini diwujudkan dalam kegiatan Ceramah Pengajian untuk pembinaan mental
dan spiritual pegawai SKP Cilacap.
Agenda ini dilaksanakan secara berkesinambungan dengan harapan
mental pegawai kearah yang lebih baik, sehingga upaya peningkatan
pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kredibel dapat terpenuhi. Kegiatan
ini merupakan agenda khusus yang mengedepankan rasa sosial, kepedulian
kepada sesama dan terbangunnya sistim kepercayaan yang tangguh.
Norma norma yang terkandung dalam pembinaan mental spiritual
sangat dimungkinkan dalam mendukung sistim budaya kerja yang bersih
penuh rasa keimanan yang teguh. Insan manusia yang bertakwa pada
hakikatnya selalu menuju kearah yang lebih baik dengan memperkecil
kesalahan yang tidak sesuai dengan norma keyakinan yang selama ini anut
dan imani.
Pembinaan Mental Pegawai SKP Kelas I Cilacap diharapkan
pelaksanaan Tupoksi yang telah dilakukan akan mendapatkan keberhasilan
PT Kemilau Anugrah Sejati PT Arumbai Kasembadan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
yang cukup baik, dengan mengedepankan pelayanan yang prima, tangguh
dan terpercaya.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
BAB V
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
A. Permasalahan
1. KegiatanOperasional Perkarantinaan Hewan
Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan operasional perkarantinaan hewan
pada SKP Kelas I Cilacap pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
BIDANG KEGIATAN IMPORT :
1. Penambahan sarana dan prasarana di Instalasi Karantina Hewan Milik Pemerintah
yang berlokasi di Jalan Laut Jawa Pelabuhan laut Tanjung Intan.
2. Penambahan anggaran untuk perbaikan sarana dan prasarana di Instalasi Karantina
Hewan Milik Pemerintah yang berlokasi di Jalan Laut Jawa Pelabuhan laut
Tanjung Intan.
3. Penambahan sarana dan prasarana Laboratorium untuk meningkatkan ruang
lingkup pengujian.
4. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
BIDANG KEGIATAN EKSPORT :
1. Penambahan sarana dan prasarana untuk pemeriksaan media pembawa.
2. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
BIDANG KEGIATAN ANTAR AREA :
1. Penambahan sarana dan prasarana untuk pemeriksaan media pembawa.
2. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
2. KegiatanOperasional Perkarantinaan Tumbuhan
Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan operasional perkarantinaan
tumbuhan padaSKP Kelas I Cilacap pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
BIDANG KEGIATAN IMPORT :
1. Penambahan sarana dan prasarana serta penganggaran dalam pemenuhan standar
peralatan operasional dan perangkat keselamatan petugas pelaksana tingkat
lapangan.
2. Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggarandalam pemenuhan standar
peralatan operasional Laboratorium untuk peningkatan ruang lingkup pengujian.
3. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
BIDANG KEGIATAN EKSPORT :
1. Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggaran dalam pemenuhan standar
peralatan operasional dan perangkat keselamatan petugas pelaksana tingkat
lapangan untuk pemeriksaan media pembawa.
2. Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggarandalam pemenuhan standar
peralatan operasional Laboratorium untuk peningkatan ruang lingkup pengujian.
3. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
BIDANG KEGIATAN ANTAR AREA :
1. Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggaran dalam pemenuhan standar
peralatan operasional dan perangkat keselamatan petugas pelaksana tingkat
lapangan untuk pemeriksaan media pembawa.
2. Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggarandalam pemenuhan standar
peralatan operasional Laboratorium untuk peningkatan ruang lingkup pengujian
3. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
3. Kegiatan Pelayanan Operasional Perkarantinaan hewan dan tumbuhan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan pelayanan operasional perkarantinaan
hewan dan tumbuhan padaSKP Kelas I Cilacap pada tahun 2018 adalah sebagai
berikut :
Penambahan pegawai/petugasdan penganggaran untuk pelaksana administrasi
penatausahaan pelayanan operasional dalam pemenuhan standar pelayanan
operasional.
Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggaran untuk computer dalam
pemenuhan standar peralatan pelayanan operasional.
Perlunya meningkatkan kompetensi petugas administrasi penatausahaan pelayanan
operasional.
4. Kegiatan Operasional Ketatausahaan
Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan operasional perkarantinaan tumbuhan
padaSKP Kelas I Cilacap pada tahun 2018 adalah sebagai berikut
4.1. Kegiatan Sumber Daya Manusia
Kegiatan penatausahaan sumber daya manusia telah dilaksanakan
dengan berbagai metode untuk peningkatan kinerjanya, baik dalam bentuk
pembinaan mental dan peningkatan kompetensi lainnya.Namun dikarenakan
kekurangan pegawai untuk mengisi kebutuhan standar pada SKP Kelas I Cilacap
seperti yang tertuang pada peta jabatan yang telah disusun dan ditetapkan oleh
kementerian pertanian.
Kendala yang dihadapi antara lain masih adanya rangkap tanggungjawab
pada pelaksanaan tugas administrasi yang mengakibatkan kurangnya capaian
kinerja yang ada, sehingga capaian kinerja upt belum maksimal sehingga realisasi
capaian tahunan belum maksimal. Hal ini akan berdampak pada realisasi baik
tingkat regional maupun nasional.
Kekurangan pegawai pada pelaksana kegiatan ketatausahaan pada SKP
Kelas I Cilacap meliputi kegiatan bagian :
1. Perencanaan Keuangan
2. Pengadaan Barang dan Jasa
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
3. Pengadministrasi Keuangan baik bagian penerimaan dan pengeluaran
4. Data dan Informasi bagian pelayanan operasional
5. Pengadministrasi dan Penyaji data baik di tata usaha maupun pelayanan
operasional.
4.2. Kegiatan Kehumasan
Pada kegiatan kehumasan masih dirangkap oleh pelaksana kegiatan
lainnya, sehingga hasil kinerja juga sama belum maksimal. Apalagi minimnya
tenaga yang memahami bagian IT, sehingga capaian kinerja yang berbasis aplikasi
elektronik agak tersendat capaiannya.Hai ini sangat mempengaruhi capaian hasil
kinerja secara umum pada SKP Kelas I Cilacap, yang dewasa ini sudah berbasis
aplikasi elektronik pada kegiatan kepegawaian, perencanaan, pengadaan dan
pelaporan keuangan baik tingkat local, regional maupun nasional.
Kegiatan kehumasan memiliki peranan penting dalam sistim pelayanan
pada SKP Kelas I Cilacap dengan diperolehnya sertifikat Sistim Manajemen Mutu
(SMM) SNI ISO/IEC 9001;2015 untuk Sistim Pelayanan. Kegiatan ini memerlukan
dukungan personil yang memiliki kemampuan dalam bidang IT, agar selarasnya
operasiona kegian berbasis elektronik disegenap kegiatan yang ada.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
A. Kesimpulan
1. Tindakan karantina hewan yang dilaksanakan oleh Medik dan Paramedik telah
dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
2. Total Media pembawa karantina hewan yang dilalulintaskan yaitu 16.768 ekor sapi
bakalan, 1.549 sapi indukan, 242 domba/kambing dan 2 kg sarang burung walet.
3. Tindakan karantina tumbuhan yang dilaksanakan oleh Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan (POPT) telah dilaksanakan sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP).
4. Total Media pembawa karantina hewan yang dilalulintaskan dapat dilihat pada tabel
dan grafik tersebut diatas.
B. Saran
Untuk menuju capaian kinerja yang baik perluadanya daya dukung yang
maksimal baik dari segi Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Sistim Peningkatan
Kapasitas pegawai yang kontinyu berkesinambungan.Hal ini dibarengi dengan
menyusun perencanaan secara komprehensif dan melaksanakan pengadaan guna
meningkatkan sarana dan prasarana serta mengadakan bimtek / in house training /
pelatihan teknis untuk meningkatkan kompetensi petugas teknis karantina hewan,
POPT dan tenaga administrasi.
Hal tersebut dapat tercapai sepanjang kebutuhan SDM dapat dipenuhi
sesuai kebutuhan yang ada seperti pada Peta Jabatan SKP Kelas I Cilacap, Badan
Karantina Pertanioan, Kementerian Pertanian. Pemenuhan keklurangan pegawai
antara lain dalam bidang :
1. Pengadministrasi dan penyaji data yang memiliki kwalifikasi IT kegiatan
Pelayanan Operasional
2. Pengadministrasi dan penyaji data yang memiliki kwalifikasi IT kegiatan
ketatausahaan.
3. Pengolah dan Penyusun Data kegiatan Pelayanan Operasional
4. Pengolah dan Penyusun Data kegiatan Ketata usahaan
5. Petugas Perencanaan dan pengadaan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
6. Petugas kehumasan