komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
TRANSCRIPT
KOMPLIKASI ORAL DARI INFEKSI HERPES ZOSTER - LAPORAN DARI TIGA KASUS
Aris RahmandaFakultas Kedokteran
Universitas Pelita Harapan
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN GIGI DAN MULUTPERIODE 6 OKTOBER – 17 OKTOBER 2014
RSPAD GATOT SOEBROTOJAKARTA
INTERNATIONAL JOURNAL OF DENTAL CLINICS 2010:2(4): 70-73
Herpes zoster reaktivasi dari virus varicella-zoster
Gejala kronis yang sering post herpetic neuralgia
Pemberian antiviral & penanganan yang tepat modalitas utama dalam penanganan
Jurnal ini melaporkan tiga kasus infeksi herpes zoster pada nervus trigeminal
ABSTRAK
Herpes Zoster • Infeksi akut yang disebabkan oleh reaktivasi dari
virus varicella zoster (VZV)• Infeksi didalam dorsal root atau cranial nerve
ganglia.• Erupsi vesikel dari kulit atau lapisan mukosa pada
daerah yang mensuplai dari saraf yang terkena
PENDAHULUAN
Sekitar 1 Juta kasus terjadi di AS setiap tahunya1
Di AS, sekitar >95% orang dewasa mempunyai antibodi VZV rentan reaktivasi3
Bertambahnya usia merupakan faktor resiko primer terjadinya herpes zoster
Angka kejadian biasanya pada usia 50 dan 79 tahun2
60% kasus terjadi pada wanita2
Langka terjadi pada anak dan dewasa muda, kecuali pada dewasa muda dengan AIDS, Limfoma & kondisi keganasan
Epidemiologi
1. CDC. About shingles (herpes zoster)http://www.cdc.gov/vaccines/vpd-vac/shingles/dis-faqs.htm. 2. Insinga RP, Itzler RF, Pellissier JM, et al. The incidence of herpes zoster in a United States
administrative database. J Gen Intern Med. 2005;20(8):748-753. 3. Marin M, Meissner HC, Seward JF. Varicella prevention in the United States: a review of successes
and challenges. Pediatrics. Sep 2008;122(3):e744-51
Disebabkan oleh infeksi Virus Varicella Zoster Merupakan virus yang double stranded DNA dan
masuk dalam famili Herpesviridae
Etiologi
Sumber :http://caregiversanonymousblog.typepad.com/.a 6a014e8aa44f9f970d016768fabf5b970b-pi
Infeksi, virus kontak dengan mukosa dari saluran nafas / konjungtiva
Virus migrasi sepanjang serabut saraf sensoris dari dorsal root ganglion dan dormant
Reaktivasi VZV yang dormant selama dekade
Patofisiologi
HERPES ZOSTER
Pencetus4 : 1. Pemaparan ulang terhadap virus2. Infeksi kronis atau keganasan3. Stress emosional
4. Dworkin RH, Johnson RW, Breuer J, Gnann JW, et al. Recommendations for the management of herpes zoster. Clin Infect Dis. Jan 1 2007;44 Suppl 1:S1-26
Fase ProdromalSekitar 5 hari sebelum munculnya ruam pada kulit 1. Malaise2. Cephalgia3. Photophobia
Fase Akut1. Erupsi vesikel pada kulit,di
setengah distribusi dermatom
2. Rasa nyeri cth : terbakar dan hyperesthesia
Manifestasi Klinis
Sumber :http://emedicine.medscape.com/article/1132465-overview#aw2aab6b2b1aa
Kasus 1 Pria, 55 tahun KU: Nyeri dan jaringan parut pada bagian kiri atas wajah KT : Regurgitasi nasal pada saat minum RPD :
•Pasien datang ke dokter gigi local dengan nyeri pada region gigi 26, tiga bulan lalu •Ekstraksi gigi telah dilakukan •Nyeri tidak mengalami perubahan dirujuk
Pemeriksaan fisik :1. Luka yang telah sembuh pada sisi atas wajah termasuk pada region malar, bagian sisi
kiri hidung, zigoma dan bagian atas dari bibir kiri 2. Terdapat unhealed sockets dari 24,25,26 dan 27 dan terdapat komunikasi oroantral
pada region 26 dan 27 Diagnosis Kerja : Infeksi herpes zoster pada nervus maksilaris sinistra dengan osteonecrosis post herpetic Penatalaksanaan : 1. Obat antiviral2. Penutupan secara surgical dari komunikasi oroantral
LAPORAN KASUS
Kasus 2 Wanita, 28 tahun KU: Erupsi vesikel multiple,mengandung cairan bening pada daerah wajah kanan KT : Nyeri sepanjag daerah yang terkena Pemeriksaan fisik :1. Multiple pin headed vesicular yang aktif dari bagian kanan wajah termasuk pada
region malar, region zygoma dan bagian atas dan bagian bawah bibir serta batas bawah dari wajah.
2. Mucosa labiar intraoral dari bagian atas bibir, bagian bawah bibir dan bagian kanan dari pallatum durum juga terkena
Diagnosis Kerja : Herpes zoster pada nervus maksilaris dan nervus mandibularis, divisi dari nervus trigeminus Penatalaksanaan : 1. Obat antiviral
LAPORAN KASUS
Kasus 3 Pria, 24 tahun KU: Nyeri pada bagian kiri bawah belakang pada region gigi dan erupsi vesicular
pada bagan kiri atas wajah Pemeriksaan fisik :1. Multiple pin headed vesicle, beberapa diantaranya sudah sembuh, dan terdapat
pada bagian kiri wajah termasuk dari region zigoma, region malar, ala nasi dan bibi bagian atas
2. Intraoral, tidak terdapat erupsi, tetapi pada 28 terdapat erupsi parsial dan inflamasi dari operculum yang mana menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman dari pasien
Diagnosis Kerja : Pericoronitis pada 38 dan infeksi herpes zoster pada divisi maksilaris sinistra dari nervus trigeminalis Penatalaksanaan : 1. Obat antiviral2. Diinstruksikan untuk ekstraksi gigi
LAPORAN KASUS
20% dari kasus herpes zoster menginfeksi nervus trigeminalis pentingnya pengetahuan dokter gigi
Komplikasi oral yang sering terjadi :1.Post-herpetic neuralgia 2.Anomali pertumbuhan 3.Jaringan parut wajah4.Osteonecrosis tulang rahang5.Eksfoliasi gigi.
DISKUSI
Komplikasi pada kasus herpes zoster oral yang dilaporkan :1. Jaringan parut wajah pada bagian kiri 2. Eksfoliasi dari 22,23,24,25 3. Soket kosong pada 274. Terdapat komunikasi diantara kavitas oral dan
sinus maksilaris sinistra
DISKUSI
Kasus 1 Pria, 55 tahun KU: Nyeri dan jaringan parut pada bagian kiri atas wajah KT : Regurgitasi nasal pada saat minum RPD :
•Pasien datang ke dokter gigi setempat dengan nyeri pada region gigi 26, tiga bulan lalu •Ekstraksi gigi telah dilakukan •Nyeri tidak mengalami perubahan dirujuk
Pemeriksaan fisik :1. Luka yang telah sembuh pada sisi atas wajah termasuk pada region malar, bagian sisi
kiri hidung, zigoma dan bagian atas dari bibir kiri 2. Terdapat unhealed sockets dari 24,25,26 dan 27 dan terdapat komunikasi oroantral
pada regio 26 dan 27 Diagnosis Kerja : Infeksi herpes zoster pada nervus maksilaris sinistra dengan osteonecrosis post herpetic Penatalaksanaan : 1. Obat antiviral2. Penutupan secara surgical dari komunikasi oroantral
DISKUSI KASUS
Kasus 1 Perkembangan dari komplikasi Setelah ditangani oleh dokter gigi setempat
missdiagnosis
Kasus 2 & 3 Tidak terdapat komplikasi Penanganan yang diberikan sudah tepat
DISKUSI KASUS
Diagnosis awal dan penanganan yang tepat pada fase prodromal dengan penggunaan obat antiviral
Tujuan pengobatan Herpes Zoster :1. Penanganan dari infeksi viral akut 2. Pengobatan dari rasa nyeri akut yang berkaitan
dengan herpes zoster3. Pencegahan dari post-herpetic neuralgia
Diagnosis Herpes Zoster
Menurunkan durasi dari ruam herpes zoster & tingkat keparahan dari nyeri
Disarankan pemberian pada 72 jam setelah ruam timbul Brivudin, walaupun 200-1000 kali lebih efektif Indikasi terbatas
pada orang imunokompeten Interaksi dengan 5-FU(5-fluorouracil)
Mekanisme kerja obat memperlambat produksi virus dan menurunkan jumlah virus di dorsal root ganglia
Antiviral topikal Tidak efektif Kombinasi dengan steroid menurunkan nyeri pada saat akut &
mempercepat penyembuhan pada pasien tanpa KI
Obat Antiviral
Obat Antiviral
Secara teori pemberian analgesik mengurangi resiko terjadinya PHN
Jika terjadi PHN penanganan pada pasien nyeri kronis
Tricyclic antidepressant modalitas utama Obat antikonvulsan (cth : gabapentin &
pregabalin) menurunkan nyeri hingga 50%
Penanganan Post-Herpetic Neuralgia
Infeksi Herpes zoster akan menjadi beberapa komplikasi jika tidak ditangani
Dokter gigi harus memiliki pengetahuan terhadap kondisi, penanganan dan pencegahan komplikasi.
KESIMPULAN
1. CDC. About shingles (herpes zoster)http://www.cdc.gov/vaccines/vpd-vac/shingles/dis-faqs.htm.
2. Insinga RP, Itzler RF, Pellissier JM, et al. The incidence of herpes zoster in a United States administrative database. J Gen Intern Med. 2005;20(8):748-753.
3. Marin M, Meissner HC, Seward JF. Varicella prevention in the United States: a review of successes and challenges. Pediatrics. Sep 2008;122(3):e744-51
4. Dworkin RH, Johnson RW, Breuer J, Gnann JW, et al. Recommendations for the management of herpes zoster. Clin Infect Dis. Jan 1 2007;44 Suppl 1:S1-26
5. Julia Fashner and Amanda Bell.Herpes Zoster and Postherpetic Neuralgia: Prevention and Management.Journal of American Academy of Family Physician.June 2011
Daftar Pustaka