komponen gi
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Komponen GI
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini
menyebabkan tingginya kebutuhan akan pemanfaatan energi di berbagai aspek
kehidupan. Salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan hingga saat ini
adalah sumber energi listrik. Energi listrik mempunyai banyak keunggulan
dibandingkan sumber energi lain, demikian juga sebaliknya. Hal inilah yang
menyebabkan energi listrik merupakan salah satu pilihan utama pemakaian energi.
Semua energi listrik yang kita konsumsi tanpa kita sadari sebenarnya berasal
dari suatu pembangkit listrik. Pusat listrik ini biasa juga disebut sentral (electric
power stasions) adalah suatu tempat dimana listrik dibangkitkan. Karena kebanyakan
pusat listrik letaknya jauh dari pemukiman penduduk maka penyalurannya melalui
kawat (saluran) transmisi.
Sistem distribusi mempunyai fungsi yang penting sebagai komponen dari
sistem tenaga listrik khususnya dalam penyaluran tenaga listrik kekonsumen maka
perlu dilakukan suatu studi sebagai salah satu upaya memaksimalkan pemenuhan
kebutuhan energi listrik terhadap konsumen (masyarakat). alam makalah ini penulis
1
-
8/18/2019 Komponen GI
2/27
akan menjelaskan tentang sistem distribusi tegangan primer !"#$%# K& 'ardu nduk
atu esar dengan menggunakan *ie us dan komponen pendukung pada 'ardu
nduk.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul peran+angan dan latar belakang permasalahan, maka
yang menjadi pokok pokok pembahasan dalam karya tulis ini ini dapat dirumuskan
sebagai berukut-
!) agaimana sistem distriusi tegangan primer !"#$%# K& pada '. atu esar
%) /pa saja kompenen pendukung '. atu esar
0) /pakah pengertian dari 1S *E atau 1S 2SE2
1.3 Pembatasan Masalah
/gar tujuan penulisan tugas makalah ini sesuai dengan yang diharapkan serta
terfokus pada judul dan bidang yang telah disebutkan diatas, maka penulis membatasi
permasalahan pada judul makalah ini sebagai berikut -
!)3enjelaskan bagaimana sistem distribusi tegangan !"#$%# K& '. atu esar.%)3enjelaskan komponenkomponen pendukung system distribusi '. atu esar.
0)3enjelaskan tentang 1S *E atau 1S 2SE2.
BAB II
2
-
8/18/2019 Komponen GI
3/27
LANDAAN !E"#I
2.1 Pengertian B$s !ie ata$ B$s #iser
1S *ie !"# K& berfungsi sebagai penghubung antar 1S ! dan 1S %,
sedangkan 1S 2iser %# K& berfungsi sebagai penghubung antar kubikel %# K&
( Interface).
Gambar 2.1 BUS TIE 150 K !an BUS TIE 20 K
2.2 kema h$b$ngan ril %ang $m$m dig$nakan
3
-
8/18/2019 Komponen GI
4/27
Skema ' yang dipilih menentukan pengaturan pemasangan lisrik dan fisik
peralatan peralatan penghubungpemutus ( switc"in# e$%ipment). Skema pemasangan
busbar ( ril) yang berbeda ditentukan dari faktor faktor yang diutamakan antara faktor
keandalan, ekonomis, keamanan dan kesederhanaan sebagaimana dijamin
berdasarkan fungsi dan kepentingan gardu induk tersebut. erikut skema hubungan
ril yang umum digunakan.
2.2.1 ingle B$s & #il t$nggal'
Sistem ini tidak la4im di pakai. Ketergantungan pada satu ril utama dapat
mengakibatkan keluarnya sistem se+ara serius dalam hal terjadinya kegagalan kerja
ril atau pemutus beban. 1ntuk melakukan pemeliharaan atau pekerjaan penambahan
ril, sistem perlu dimatikan lebih dahulu. 5alaupun sistem rele proteksi adalah relatif
sederhana, skema ril tunggal ini dianggap tidak fleksibel dan dapat mengakibatlkan
keluarnya sistem se+ara keseluruhan.
4
-
8/18/2019 Komponen GI
5/27
Gambar 2.1 sistem riil t%n##al
2.2.2 D($ble b$s) d($ble breaker & ril ganda* 2 +em$t$s'
2il ganda %pemutus, memerlukan dua pemutus untuk masing masing
rangkaian penyulang. alam keadaan normal masing masing rangkaian dihubungkan
ke kedua ril. alam hal tertentu, setengah rangkaian dapat dioperasikan pada masing
masing ril. alam hal ini gangguan pada bus atau pemutus bisa mengakibatkan hilang
atau putusnya setengah rangkaian 6etak ril utama harus sedemikian rupa sehingga
dapat men+egah gangguan menular pada ril yang lain..Penggunaan dua pemutus
untuk setiap rangkaian, menyebabkan mahalnya skema ini. /kan tetapi skema ini
5
-
8/18/2019 Komponen GI
6/27
mempunyai keandalan yang tinggi ketika semua rangkaian dihubungkan kerja pada
kedua ril.
Gambar 2.2 &il #an!a ' 2 pem%t%s
2.2.3 Main and transfer b$s & sistem ril $tama dan +indah '
Skema main and transfer bus ini merupakan skema ril tunggal dengan
menambahkan suatu ril pindah. Suatu b%s tie breaer tambahan disediakan untuk
menyambung ril utama dengan ril pindah. Sehingga dapat bekerja bersamasama.
Ketika pemutus tenaga dilepaskan untuk pemeliharaan, digunakan
rangkaian b%s tie breaer untuk menjaga rangkaian tersebut tetap berenergi atau tetap
mempunyai daya. 7ika rele proteksi tidak ikut dipindahkan, sistem rele bustie harus
6
-
8/18/2019 Komponen GI
7/27
sanggup mengamankan saluran transmisi atau generator generator. Hal ini membuat
sistem ini dianggap tidak memuaskan karena jeleknya selekti8itas sistem rele
proteksi.
Gambar 2. &il Utama ' pin!a"
2.2., D($ble b$s single breaker & ril ganda 1* +em$t$s'
Skema ini menggunakan % ril utama, dan masing masing rangkaian dilengkapi
dengan dua pemisah yang dapat dipilih. 2angkaian b%s*tie dihubungkan ke kedua ril
tersebut, dan ketika dihubungkan, memungkinkan transfer suatu penyulang dari satu
ril ke ril yang lain tanpa perlu kehilangan daya rangkaian penyulang dengan +ara
mengoperasikan swit+h swit+h pemisah yang dapat dipilih. 2angkaian dapat
semuanya dioperasikan dari ril no !, atau setengah dari rangkaian dapat dioperasikan
dari ril yang lain.. alam hal yang pertama, ' akan mengalami keluar dari
7
-
8/18/2019 Komponen GI
8/27
pelayanan jika ril atau pemutus mengalami gangguan. alam hal yang kedua,
setengah rangkaian akan hilang jika ril atau pemutus mengalami gangguan.
alam beberapa hal rangkaian dapat dioperasikan dari kedua ril ( ril no ! dan
ril no %), dan pemutus bustie se+ara normal dioperasikan tertutup. 1ntuk operasi
ma+am ini, diperlukan rele pengaman yang sangat selektif untuk men+egah terjadinya
total hilang daya ketika terjadi gangguan pada salah satu ril. Pengerjaan swit+h
pemutus hubungan menjadi +ukup sering dilakukan, dengan kemungkinan kesalahan
operator, ke+elakaan dan kemungkinan matinya '. Skema rilganda !pemutus ini
buruk keandalannya dan tidak biasa digunakan pada ' yang penting .
Gambar 2.+ ril #an!a 1* pem%t%s
8
-
8/18/2019 Komponen GI
9/27
2.2.- #ing b$s & ril gelang '
alam skema ril gelang, pemutus pemutus tenaga disusun dalam bentuk
gelang dengan rangkaian rangkaian keluaran dihubungkan antara pemutus pemutus
tenaga tersebut.. 7umlah rangkaian keluar sama dengan jumlah pemutus tenaga.
alam kerja normal, seluruh pemutus dalam keadaan tertutup.alam hal terjadi suatu
gangguan rangkaian, dua pemutus tenaga terbuka otomatis ( tripped). alam kejadian
dimana satu dari pemutus tersebut gagal bekerja untuk mengeluarkan gangguan
tersebut, suatu rangkaian tambahan akan dibuka ( tripped)., dengan mengerjakan rele
+adangan 9gangguan pemutus:( breaer*fail%re bac%p rela,s). Pada waktu
dilakukan pemeliharaan pemutus, rangkaian gelang terputus, tapi seluruh sistem tetap
bekerja.
2angkaian rangkaian keluaran yang dihubungkan ke gelang tersebut, disusun
sedemikian rupa sehingga sumber sumber bekerja bergiliran melayani beban. 1ntuk
keadaan dimana suatu rangkaian tambahan keluar dari system, saklar pemisah dapat
dibuka, dan gelang dapat tetap ditutup.. Pada beberapa kondisi kerja ataupun pada
waktu pemeliharaan, tidak diperlukan perubahan pada rele rele proteksi
9
-
8/18/2019 Komponen GI
10/27
Gambar 2.5 &in# b%s ( ril #elan# )
Skema ril gelang adalah ekonomis , mempunyai keandalan yang baik, kerja
yang aman, fleksibel, dan biasanya dipandang +ukup baik untuk suatu gardu induk
yang penting, sampai dengan lima rangkaian keluaran. 2ele rele proteksi dan
rangkaian peyambungan kembali otomatis lebih rumit dari skema skema yang telah
dibahas terlebih dahulu. /dalah merupakan kebiasaan yang umum, untuk
membangun gardu induk besar pertama.kali dengan skema ring gelang. 1ntuk lebih
dari lima rangkaian keluaran, skema ring gelang tersebut biasanya ditingkatkan
menjadi skema system !," pemutus beban ( breaer an! a*"alf sc"eme).
10
-
8/18/2019 Komponen GI
11/27
Gambar 2.5.1 Sema 1-5 pem%t%s
Skema !," pemutus ( gambar diatas), kadang kadang disebut sebagai skema 0
saklar, mempunyai tiga pemutus tenaga diantara busbar busbar utama. ua rangkaian
keluaran dihubungkan antara ketiga pemutus tenaga tersebut., karena itu disebut
sebagai satu setengah pemutus. Pola bentuk ini diulangi sepanjang busbar utama,
sedemikian sehingga !," pemutus digunakan untuk setiap rangkaian keluaran.
Sistem !," pemutus jauh lebih mahal dari pada skema skema yang lain,
ke+uali skema ganda ; dua pemutus. /kan tetapi skema !," pemutus lebih baik
dalam hal fleksibilitas, keandalan dan keamanan kerja. 2ele rele proteksi dan skema
11
-
8/18/2019 Komponen GI
12/27
penyambungan kembali otomatis jauh lebih rumit ( +omple
-
8/18/2019 Komponen GI
13/27
BAB III
PEMBAHAAN
3.1 istem Distrib$si !egangan Primer 1-/02/ I Bat$ Besar Dengan
Mengg$nakan !IE BU.
Pembangkit listrik tenaga uap ( P6*1 ) *g.Kasam menghasilkan tegangan
menengah yaitu !! K&. Selanjutnya tegangan menengah !! K& di naikan ke tegangan
tinggi !"# K& melalui transformator stepup yang berada di ' *g.kasam. ari '
*g.kasam tegangan !"# K& di salurkan melalui 6ine ! dan 6ine % ' atu esar.
Setelah itu ' atu esar menerima tegangan dari ' kasam melalui 6ine ! dan 6ine
% ' *g.Kasam dan beroperasi di 1S !. Selanjutnya ' atu esar mengirim
tegangan !"# K& ke ' aloi melalui 6ine ! dan 6ine % aloi.
7adi untuk mendistribusikan tegangan ke pelanggan atau feeder, tegangan !"#
K& harus di turunkan tegangannya menjadi %# K& melalui transformator stepdown
' atu esar. Selanjutnya transformator =! >#3&/ ' atu esar di Energi4e
melalui 1S ! ( 1S yang bertegangan ). Setelah transformator =! >#3&/ ' atu
esar ?@, selanjutnya +oupler %# K& di ?@ kan lalu tegangan disalurkan melalui
1S *E atau 1S 2SE2 %# K& untuk mensuplay penyulang transformator =%
0#3&/ yaitu feeder Hang @adim ( bandara ) karena di prioritaskan. Selanjutnya
P6*3' kabil ! dan % mengirim tegangan melalui 1S /2 %# K& untuk
13
-
8/18/2019 Komponen GI
14/27
mensuport tegangan di transformator =! ># 3&/. Selanjut transformator =% 0#3&/
' atu esar di energi4e , dengan meng ?@ kan S 1S % ( 1S yang tidak
bertegangan ) selanjutnya meng ?@ kan A !"# K& lalu sinkron di 1S +oupler !"#
K&. Setelah *ransformator =% mendapat tegangan dari sisi !"# K&, selanjutnya
mensinkron A %# K& transformator =%.
Setelah transformator ! dan % ' atu esar ?@, barulah semua penyulang
atau feeder ' atu esar di energi4e. 7adi system di ' atu esar beroperasi di
1S ! dan 1S %, dan +oupler !"# K& dan +oupler %# K& posisi ?@.
Gambar .1 Sin#le /ine ia#ram 15020 K
14
-
8/18/2019 Komponen GI
15/27
3.2 (m+(nen Pend$k$ng Pada ard$ Ind$k Bat$ Besar
A.!ranf(rmat(r
*ranformator adalah Suatu alat listrik yang memindahkan energi listrik dari
satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet
berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. imana apabila terjadi suatu perubahan
fluks magnet pada kumparan primer, maka akan diteruskan ke kumparan sekunder
dan menghasilkan suatu gaya gerak listrik (ggl) induksi dan arus induksi.
a. Bungsi *ransformator
!. 3entransformasikan daya listrik daya listrik , dengan mengubah
besaran tegangan , sedangkan freCuen+ynya tetap.
%. 3engatur tegangan0. *ransformator daya dilengkapi dengan trafo pentanahan yang
berfungsi untuk mendapatkan titik netral dari trafo daya. Peralatan ini
disebut @etral Aurrent *ransformer ( @A* )
D. Pentanahan trafo adalah @eutral 'rounding 2esistan+e ( @'2 )
b. Prinsip kerja transformator
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum faraday
yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya
medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. ila pada salah satu
kumparan pada transformator diberi arus listrik bolak balik maka
jumlah garis gaya magnet berubah ubah akibatnya pada kumparan
primer terjadi induksi. Kumparan sekunder menerima garis gaya
magnet dari kumparan primer terjadi yang jumlahnya juga berubah
15
-
8/18/2019 Komponen GI
16/27
ubah. 3aka pada kumparan sekunder juga timbul induksi dan
akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.
Gambar .2 Trafo 2 0 3 Gi Bat% Besar
B. Lightning Arrester & LA '
6ightning /rrester adalah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap
tegangan lebih, yang disebabkan oleh petir atau surja hubung (swit+hing surge). /lat
ini bersifat sebagai bypass di sekitar isolasi yang membentuk jalan dan mudah dilalui
16
-
8/18/2019 Komponen GI
17/27
oleh arus kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak menimbulkan tegangan lebih
yang tinggi dan tidak merusak isolasi peralatan listrik. ypass ini harus sedemikian
rupa sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem freCuensi "# H4.
6/ berfungsi untuk melindungi (pengaman ) peralatan litrik di gardu induk
dari tegangan sambaran petir pada transmisi , maupun disebabkan oleh surya hubung.
alam keadaan normal 6/ bersifat isolatifatau tidak bias menyaluekan arus listrik.
alam keadaan terjadi gangguan 6/ bekerja maka 6a bersifat Konduktif atau
menyalurkan arus litrik ke bumi.
Gambar . /i#"tnin# 3rrester ( /3 )
4. 4$rrent !ransf(rmer & 4! '
17
-
8/18/2019 Komponen GI
18/27
Aurrent *ransformer atau A* adalah salah satu type trafo instrumentasi yang
menghasilkan arus di sekunder dimana besarnya sesuai dengan ratio dan arus
primernya. /da % standart yang paling banyak diikuti pada A* yaitu - EA >##DD!
(SE@ >##DD!) EEE A"F.!0 (/@S), meskipun ada juga standart /ustralia dan
Aanada.
A* umumnya terdiri dari sebuah inti besi yang dililiti oleh konduktor
beberapa ratus kali. ?utput dari skunder biasanya adalah ! atau " ampere, ini
ditunjukan dengan ratio yang dimiliki oleh A* tersebut. 3isal !##-!, berarti sekunder
A* akan mengeluarkan output ! ampere jika sisi primer dilalui arus !## /mpere. 7ika
D##-", berarti sekunder A* akan mengeluarkan output " ampere jika sisi primer
dilalui arus D## /mpere. ari kedua ma+am output tersebut yang paling banyak
ditemui, dipergunakan dan lebih murah adalah yang " ampere.
Prinsip kerja trafo arus sama dengan trafo daya satu fasa. ila pada kumparan
primer mengalir arus !, maka pada kumparan timbul gaya gerak magnet sebesar @!!.
'aya gerak ini memproduksi fluks pada inti, dan fluks ini membangkitkan gaya gerak
listrik pada kumparan sekunder. ila terminal kumparan sekunder tertutup, maka
pada kumparan sekunder mengalir arus !. /rus ini menimbulkan gaya gerak magnet
@%% pada kumparan sekunder. Pada trafo arus biasa dipasang burden pada bagian
sekunder yang berfungsi sebagai impedansi beban, sehingga trafo tidak benarbenar
short +ir+uit
18
-
8/18/2019 Komponen GI
19/27
Gambar .+ 4%rrent Transformer ( 4T )
D. 4ir5$it Bearker & 4B '
Air+uit reaker atau Sakelar Pemutus *enaga (P3*) adalah suatu peralatan
pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik , yang mampu untuk
membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung
singkat, sesuai dengan ratingnya. 7uga pada kondisi tegangan yang normal ataupun
tidak normal.
A dapat digunakan pada saat jaringan dalam keadaan normal maupun pada
saat terjadi gangguan. Karena pada saat bekerja ,A 3engeluarkan ( menyebabkab
timbulnya ) usur api, maka pada A di lengkapi dengan pemadam busur api. Pada
P3* *rafo % 'i atu esar ini menggunakan jenis P3* dengan 'as Sf >.
19
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/perlengkapan-gardu-induk.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/perlengkapan-gardu-induk.html
-
8/18/2019 Komponen GI
20/27
Syaratsyarat yang harus dipenuhi oleh suatu P3* adalah -
!. 3ampu menyalurkan arus maksimum sistem se+ara terusmenerus.
%. 3ampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban
maupun terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus
tenaga itu sendiri.
3. apat memutuskan arus hubung singkat dengan ke+epatan tinggi agar arus
hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem, membuat sistem
kehilangan kestabilan, dan merusak pemutus tenaga itu sendiri.
Gambar .5 4irc%it Bearer ( 4B )
20
-
8/18/2019 Komponen GI
21/27
P3* jenis ini memiliki prinsip kerja - sistem kontak yang tertutup dari udara luar.
Saat kontak terbuka dan ar+$ busur api mun+ul, gas SB> bertekanan tinggi ditiupkan
diantara kontak untuk menyingkirkan partikel bermuatan dari sela antara kedua
kontak sehingga membuat ar+ semakin +epat padam. 'as SB> dipilih karena sifat gas
ini yang merupakan bahan isolasi dan pendingin yang baik. 'as ini tidak boleh bo+or
dan ber+ampur dengan udara luar, sehingga
Sistem dibuat tertutup dan gas SB> yang telah ditiupkan ditampung pada
penampung tersendiri. Seperti halnya P3* udara tekan, ukuran P3* SB> ini juga
mendukung P3* ini untuk dapat ditempatkan pada wilayah yang menyediakan
tempat yang tidak terlalu besar.'as SB> memiliki beberapa keistimewaan diantaranya
- mempunyai kekuatan dielektrik dan tingkat kestabilan yang tinggi, gas yang aman
bagi lingkungan, dan penangannya yang mudah.
1ntuk dapat bekerja dalam memadamkan busur dibutuhkan tekanan SB> " bar$
#." 3pa 7ika kurang dari itu maka ada au
-
8/18/2019 Komponen GI
22/27
Gambar .5.1 Teanan Gas S 4B Trafo 2 0 3 GI Bat% Besar
E. Dis5(nne5ting 6it5h &D'
is+onnen+ting swit+h adalah saklar pemutus yang didesain tidak bias terbuka
pada saat arus beban yang melewatinya masih ada. iasanya dis+onnen+ting swit+h
dipasang untuk mengisolasi peralatan ; perlatan yang daya besar. 7adi dis+one+ting
Swit+h ( S ) adalah peralatan pemisah yang funsinya untuk memisahkan rangkaian
listrik dalah keaadan tidak berbeban. Karena S hanya dapat di operasikan pada
kondisi jaringan tidak berbeban, maka yang harus di operasikan terlebih dahulu
22
-
8/18/2019 Komponen GI
23/27
adalah A. Setelah rangkaian diputus +b baru s di operasikan, atau sebalikanya
pada posisi off S dulu baru A.
alam 'ardu induk ,s terpasang di -
!. *ransformator ay ( *2 ay )
%. *ransmisi 6ine ay ( *6 ay )0. usbar
D. us Aouple
a.Bungsi is+onne+ting Swit+h ( S )
Bungsi dari saklar pemisah atau dis+onne+ting swit+h adalah -
!. 1ntuk mengisolir pemutus daya pada saat dilakukan pemeliharaan
pemutus daya.%. Sebagai komponen simpangan (bypassing) dari pemutus data guna
menjamin kontinuitas penyaluran daya pada saat dilakukan pemeliharaan
pemutus daya.
0. 1ntuk memutuskan dan menghubungkan rel daya dan transformator daya
dalam keadaan tanpa beban
b. Prinsip Kerja is+onne+ting Swit+h ( S )
Prinsip Kerja P3S ( S ) ini sama dengan prinsip saklar biasa. S
dipakai untuk membebaskan P3* ( A ) dari tengangan yang mengalir pada A
tersebut. /gar dapat dilakuakn perawatan atau perbaikan pada A , maka S
harus di buka agar pada A tersebut tidak terdapat tengangan pada A aman bagi
teknisi yang akan melakukan perawatan. Pada s terdapat mekanisme
23
-
8/18/2019 Komponen GI
24/27
interlo+king yang berfungsi untuk mengamankan pemukaan dan penutupan S.
3ekanisme nterlo+king tersebut adalah -
S tidak dapat ditutup ketika A dalam posisi tertutup.
Saklar pembumian ( Earthing Swit+h ) dapat ditutup pada saat S dalam
Keadaan terbuka. s dapat ditutup ketika A dan Saklar Pembumian terbuka
A apat ditutup hanya ketika S dalam kondisi telah terbuka atau
tertutup.
Gambar . isconnectin# Switc" (S)
24
-
8/18/2019 Komponen GI
25/27
7. 4! & 4a+asit(r (tage !ransf(rmers '
Sebuah transformator tegangan kapasitor ( A&* ) , adalah transformator yang
digunakan dalam sistem tenaga untuk mundur sinyal tegangan ekstra tinggi dan
memberikan sinyal tegangan rendah , untuk pengukuran atau untuk mengoperasikan
relay pelindung . alam bentuk yang paling dasar perangkat terdiri dari tiga bagian -
dua kapasitor di mana sinyal saluran transmisi dibagi , elemen induktif untuk
menyetel perangkat ke garis frekuensi , dan transformator untuk mengisolasi dan
langkah lebih lanjut menurunkan tegangan untuk instrumentasi atau relay pelindung .
*uning pembagi untuk frekuensi garis membuat rasio pembagian keseluruhan kurang
sensitif terhadap perubahan beban metering atau perlindungan perangkat yang
terhubung . Perangkat ini memiliki setidaknya empat terminal - terminal untuk
koneksi ke sinyal tegangan tinggi , terminal darat , dan dua terminal sekunder yang
terhubung ke instrumentasi atau relay pelindung . A&* biasanya perangkat fase
tunggal digunakan untuk mengukur tegangan lebih dari seratus kilo8olt di mana
penggunaan luka transformator tegangan primer akan tidak ekonomis
25
-
8/18/2019 Komponen GI
26/27
Gambar .6 ota#e 4apasitor Transformers
BAB I
EIMPULAN
,.1 esim+$lan
!. 1S *ie !"# K& berfungsi sebagai penghubung antar 1S ! dan 1S %,
sedangkan 1S 2iser %# K& berfungsi sebagai penghubung antar kubikel %#
K& ( Interface).
%. Skema hubungan ril yang umum digunakan -a. Single us ( 2il tunggal)
b. ouble bus, double breaker ( ril ganda % pemutus)
26
-
8/18/2019 Komponen GI
27/27
+. 3ain and transfer bus ( sistem ril utama dan pindah )
d. ouble bus single breaker ( ril ganda ! pemutus)
e. 2ing bus ( ril gelang )f. Sistem tanpa ril
0. Komponen Pendukung Pada 'ardu nduk atu esar yaitu -
a. *ranformator b. 6ightning /rrester ( 6/ )
+. Aurrent *ransformer atau A*
d. Air+uit reaker atau Sakelar Pemutus *enaga (P3*)
e. is+onnen+ting swit+h ( S )f. A&* ( Aapasitor &otage *ransformers ).
DA7!A# PU!AA
http-$$swit+hyardele+tri+.blogspot.+o.id$%#!!$#D$konsepdasargarduinduk.html
https-$$darman0%>!blog.wordpress.+om$%#!D$#!$!D$kubikel$
http://switchyard-electric.blogspot.co.id/2011/04/konsep-dasar-gardu-induk.htmlhttps://darman3261blog.wordpress.com/2014/01/14/kubikel/http://switchyard-electric.blogspot.co.id/2011/04/konsep-dasar-gardu-induk.htmlhttps://darman3261blog.wordpress.com/2014/01/14/kubikel/