komponen penyusun kurikulum

20
SAINS SEKOLAH KOMPONEN PENYUSUN KURIKULUM Oleh : Kelompok 9Pendidikan IPA 2013 A 1. Nur Aidatul Mala 13030654001 2. Selsa Fabiola Besari 13030654018 3. Lusi Maria Handayani 13030654020 4. Yosefin Margaretta 13030654036 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: lusii-maria-handayanii

Post on 19-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sains Sekolah

TRANSCRIPT

SAINS SEKOLAH

KOMPONEN PENYUSUN KURIKULUM

Oleh :

Kelompok 9Pendidikan IPA 2013 A

1. Nur Aidatul Mala

13030654001

2. Selsa Fabiola Besari

13030654018

3. Lusi Maria Handayani

13030654020

4. Yosefin Margaretta

13030654036

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRODI PENDIDIKAN IPA

2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGKurikulum didalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Kurikulum sangat penting sebagai sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam. Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Setiap komponen yang menyusun kurikulum saling berhubungan satu sama lain. Sehingga dalam proses pengembangan kurikulum harus memperoleh perhatian yang sama besarnya. Komponen-komponen tersebut terdiri dari komponen tujuan, isi, metode, serta komponen evaluasi. Dalam proses pengembangan kurikulum memang merupakan sesuatu yang kompleks, karena tidak hanya menuntut penguasaan kemampuan secara teknis, akan tetapi lebih dari itu para pengembang kurikulum harus mampu mengantisipasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan kurikulum baik yang bersifat internal maupun eksternal.Di Indonesia, kurikulum mengalami perubahan dan pengembangan. Pengembangan kurikulum merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan, pelaksanaan dan penyempurnaan kurikulum atas dasar penilaian yang dilakukan selama kegiatan pelaksanaan kurikulum, dan hal tersebut bisa dikatakan bahwa terjadinya perubahan-perubahan kurikulum mempunyai tujuan untuk perbaikan. Suatu kurikulum tidak dapat terbentuk atau tidak dapat dikembangkan tanpa adanya tujuan khusus sebagai hasil yang diharapkan. Dengan adanya tujuan, maka akan memudahkan para pengemang kurikulum dalam menentukan nilai-nilai apa saja yang harus ada dalam kurikulum tersebut. Kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia yaitu kurikulum 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013. Setiap kurikulum memiliki komponen penyusun yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas komponen kurikulum pada masing-masing kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia.B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masakah sebagai berikut:

1. Bagaimana komponen penyusun kurikulum 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013?

C. TUJUAN1. Mengetahui komponen-komponen yang menyusun kurikulum 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013

2. Dapat mebedakan komponen penyusun pada masing-masing kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia.BAB IIPEMBAHASANA. KOMPONEN KURIKULUM

Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu:

1. Tujuan2. Materi3. Strategi pembelajaran4. Organisasi kurikulum5. Evaluasi.

Kelima komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan. Berikut ini penjelasan dari masing-masing komponen secara umum yaitu:

a. Tujuan

Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat dilihat secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawabb. Materi

Dalam menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar tidak lepas dari filsafat dan teori pendidikan dikembangkan. Dalam hal ini, materi pembelajaran disusun secara logis dan sistematis, dalam bentuk teori, konsep, generalisasi, prinsip, prosedur, fakta, istilah, contoh/ilustrasi, definisi, preposisi.c. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran lebih berpusat kepada guru. Guru merupakan tokoh sentral di dalam proses pembelajaran dan dipandang sebagai pusat informasi dan pengetahuan. Guru mempunyai peran sebagai fasilitator, motivator dan guider.

d. Organisasi Kurikulum

Beragamnya pandangan yang mendasari pengembangan kurikulum memunculkan terjadinya keragaman dalam mengorgansiasikan kurikulum. Setidaknya terdapat enam ragam pengorganisasian kurikulum, yaitu:1) Mata pelajaran terpisah (isolated subject); kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang diajarkan sendiri-sendiri tanpa ada hubungan dengan mata pelajaran lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu dan tidak mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan kemampuan peserta didik, semua materi diberikan sama.

2) Mata pelajaran berkorelasi; korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata pelajaran. Prosedur yang ditempuh adalah menyampaikan pokok-pokok yang saling berkorelasi guna memudahkan peserta didik memahami pelajaran tertentu.3) Bidang studi (broad field); yaitu organisasi kurikulum yang berupa pengumpulan beberapa mata pelajaran yang sejenis serta memiliki ciri-ciri yang sama dan dikorelasikan (difungsikan) dalam satu bidang pengajaran. Salah satu mata pelajaran dapat dijadikan core subject, dan mata pelajaran lainnya dikorelasikan dengan core tersebut.4) Program yang berpusat pada anak (child centered), yaitu program kurikulum yang menitikberatkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata pelajaran.5) Inti Masalah (core program), yaitu suatu program yang berupa unit-unit masalah, dimana masalah-masalah diambil dari suatu mata pelajaran tertentu, dan mata pelajaran lainnya diberikan melalui kegiatan-kegiatan belajar dalam upaya memecahkan masalahnya. Mata pelajaran-mata pelajaran yang menjadi pisau analisisnya diberikan secara terintegrasi.6) Ecletic Program, yaitu suatu program yang mencari keseimbangan antara organisasi kurikulum yang terpusat pada mata pelajaran dan peserta didik.e. Evaluasi

Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas saja, namun juga

relevansi, efisiensi, kelaikan (feasibility) program.B. KURIKULUM 19841. TujuanTujuan Umum dari kurikulum 1984 adalah program inti yang wajib diikuti oleh semua siswa (pada kelas 1). Contoh Tujuan umum pada matpel biologi: Siswa mampu mengamati, menginterprestasi, merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk memahami dan menerapkan konsep - konsep tentang masing -masing pokok bahasan. Sedangkan tujuan khusus kurikulum ini adalah Program khusus yang dikembangkan dengan memperhatikan perbedaan kemampuan dan minat siswa serta kebutuhan lingkungan (pada kelas 2&3). Tujuan khusus pada matpel biologi: Siswa memahami konsep - konsep Biologi dan saling keterkaitan serta mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah -masalah yang dihadapi, sehingga lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan Penciptanya.2. Materi/Isia. Bidang studi sesuai jenjang pendidikan

b. Bidang studi berupa pokok bahasan

c. Bahan kajian Biologi dikelas 1 diikuti oleh semua siswa kelas 1, sedangkan bahan kajian kelas 2&3 diikuti oleh siswa yang berminat di program ilmu-ilmu biologi

d. Guru tidak diperbolehkan mengubah sistematika mata pelajaran

e. GBPP disusun oleh tim pengembang GBPP dan tim ahli3. Strategi atau metodeStrategi Pembelajaran: Penggunaan metode pembelajaran CBSA (Cara Siswa Belajar Aktif). Selain itu juga menggunakan tanya jawab, penugasan, diskusi, inkuiri, penemuan, demonstrasi, eksperimen widya wisata, simulasi ceramah.4. Organisasi Kurikulum

Struktur Horisontal: Separate-Subject CurriculumStruktur Vertikala. Pelaksanaan kurikulum:Sistem kelas

b. Periode pelaksanaan: Semester, kelas 1 (semester 1 dan 2), kelas 2 (semester 3 dan 4), kelas 3 (semester 5 dan 6)c. Pembagian waktu: Sistem unit waktu, 1 jam pelajaran = 45 menit5. Evaluasi

Strategi Evaluasi: Test obyektif, test esai, laporan, penugasan pelaksanaannya. Cara yang dipakai adalah setelah penyampaian materi pelajaran selesai dalam alokasi waktu yang sudah ditentukan dalam tiap 1 semester, selanjutnya dilakukan ulangan sumatif (Middle Test) serta ada progam remedial (perbaikan).

C. KURIKULUM 19941. TujuanProgram pengajaran wajib diikuti oleh semua siswa kelas 1 & 2 (Mengacu pada tujuan pendidikan nasional ke-2) semua mata pelajaran. Tujuan umum pada matpel biologi: Pada kurikulum memahami konsep biologi dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah dengan dilandasi sikap dan nilai ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehingga lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan Pencipta-Nya. Program yang diselenggarakan di kelas 3, dipilih sesuai kemampuan & bakat minatnya.. Sedangkan tujuan khusus yaitu Tujuan khusus pada matpel biologi: Tergantung dari masing-masing jenjang.2. Materi/Isia. Bidang studi sesuai jenjang pendidikan

b. Bidang studi berupa pokok bahasan

c. Pembelajaran di sekolah lebih berorientasi pada mata pelajaran/ isi sehingga mata pelajaran cukup padat

d. Guru diperbolehkan mengubah sistematika mata pelajaran, asal dalam satu catur wulan

e. Bahan kajian Biologi dikelas 1&2 diikuti oleh semua siswa kelas 1&2, sedangkan bahan kajian kelas 3 diikuti oleh siswa yang berminat

f. Contoh-contoh dan penerapan konsep yang terdapat dalam uraian pembelajaran hendaknya diperkaya & disesuaikan dengan keadaan & kebutuhan daerahnya

3. Strategi atau metodeStrategi pembelajarannya menggunakan metode ceramah,diskusi, demonstrasi, eksperimen, karya wisata, proyek, sosiodrama4. Organisasi kurikulumStruktur Horisontal

1. Separate-Subject Curriculum

2. Implemented Curriculum3. Attained CurriculumStruktur Vertikal

1. Pelaksanaan kurikulum: Sistem kelas

2. Periode pelaksanaan: sistem caturwulan 1, 2, 3. Caturwulan 1& 2(12 minggu) untuk kelas 1,2 &3, dan caturwulan 3 (10 minggu efektif) untuk kelas 3 (8 minggu efektif)

3. Waktu bidang studi 48 jam (1 caturwulan)5. Evaluasi Pembelajaran: ulangan harian,ulangan umum (akhir cawu)

D. KURIKULUM 2004 KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)

1. TujuanTujuan umum dari kurikulum 2004 KBK yaitu sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sedangkan tujuan khususnya adalah Mengintegrasikan kecakapan keterampilan (life skill).2. Materia. Mata pelajaran, materi pokok, Standar kompetensi, kompetensi dasar, materi dan indikator pencapaian materi telah ditentukan oleh pemerintah pusat.

b. Sekolah mengembangkan silabus dan penilaian (evaluasi)c. Materi pembelajaran ditentukan oleh sekolah sesuai SK dan KDd. Materi pokok diorganisasikan ke dalam lingkup pembelajaran

3. Strategi atau metode1. Learning To Do, Learning To Know, Leraning To Be, Leraning To Live Together2. Inkuiri3. Konstruktivisme4. Sains Teknology Masyarakat (STM)5. Pemecahan masalah6. Penggunaan media yang beragam7. Guru sebagai fasilitator8. Metode yang digunakan: ceramah bervariasi dengan diskusi, tanya jawab,eksperimen, diskusi, inkuiri,wawancara, simulasi/bermain peran, demonstrasi, penugasan,Kuis (metode bervariasi).

4. Organisasi KurikulumStruktur HorisontalSeparate-Subject Curriculum yang dilakukan oleh tim pengembang yang ditunjuk di tingkat nasional.Struktur Vertikal

a. Pelaksanaan kurikulum: Kombinasi antara sistem kelas dan tanpa kelas (axelerasi)b. Sistem unit waktu 1 tahun setiap kelas yang terdiri dari 2 semester (16-20 minggu belajar efektif)c. Alokasi waktu 1 jam pelajaran 45 menitd. Jumlah jam/minggu = 38-39 jam/ minggu

5. Evaluasia. Penilaian kelas melalui kognitif (tes), psikomotorik (keterampilan), afektif (sikap)

b. Alat penilaian seperti tes (tertulis dan perbuatan), non tes (observasi, hasil karya, LKS)c. Adanya kegiatan remidial dan pengayaan bagi siswa jika tidak mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan.E. KURIKULUM 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)1. Tujuan

Tujuan penyusunan KTSP di sekolah yaitu agar diadakannya penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Maka tingkat satuan pendidikan atau sekolah, seperti kepala sekolah dan guru diberikan kewenangan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi sekolahnya berdasarkan visi, misi dan tujuan sekolah. Karena masing-masing sekolah dipandang lebih mengetahui tentang kondisi nyata satuan pendidikannya.

2. Materi

a) Pemerintah pusat hanya menentukan Standar Kompetensi dan kompetensi dasar. Komponen lain dikembangkan oleh satuan pendidikan.b) Meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikanc) Penambahan materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri3. Strategi Pembelajaran

Peserta didik secara aktif menentukan materi dan tujuan belajarnya sesuai dengan minat dan kebutuhannya, sekaligus menentukan bagaimana cara-cara yang paling sesuai untuk memperoleh materi dan mencapai tujuan belajarnya.Guru sebagai fasilitator, guider dan motivator. Sebagai fasilitator, guru berusaha menciptakan dan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Sebagai motivator, guru berupaya untuk mendorong dan menstimulasi peserta didiknya agar dapat melakukan perbuatan belajar. Sedangkan sebagai guider, guru melakukan pembimbingan dengan berusaha mengenal para peserta didiknya secara personal.4. Organisasi Kurikulum

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku budaya, dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu. Kurikulum tersebut disusun secara berkaitan dan berkesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.Mata pelajaran berkorelasi; korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata pelajaran. Prosedur yang ditempuh adalah menyampaikan pokok-pokok yang saling berkorelasi guna memudahkan peserta didik memahami pelajaran tertentu.5. Evaluasi

Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.F. KURIKULUM 20131. Tujuan

Kurikulum 2013 lebih menekankan pada bagaimana menciptakan manusia yang mandiri, mampu memecahkan masalah, mempunyai kepribadian yang kuat, inovatif dan kreatif dan menguasai teknologi sebagai akibat bonus demografi dan perkembangan pesatnya teknologi.

2. Materi

Pelajaran didasarkan pada akivitas dalam masyarakat dan kebudayaannya, dan pengalaman langsung dan minat lebih diutamakan dalam proses belajar.

3. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran Kurikulum 2013 yang digunakan adalah pendekatan ilmiah (scientific approach). Pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme. Hal ini akan berimbas pada guru di kelas yang pada awalnya cenderung menggunkan guru sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered leaning), menjadi siswa dan lingkungannya sebagai sumber (student-centered leaning).Guru sebagai fasilitator, guider dan motivator. Sebagai fasilitator, guru berusaha menciptakan dan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Sebagai motivator, guru berupaya untuk mendorong dan menstimulasi peserta didiknya agar dapat melakukan perbuatan belajar. Sedangkan sebagai guider, guru melakukan pembimbingan dengan berusaha mengenal para peserta didiknya secara personal.4. Organisasi Kurikulum

Meniadakan batasan mata pelajaran dan menyajikan pelajaran dalam bentuk unit secara keseluruhan. Program yang berpusat pada anak (child centered), yaitu program kurikulum yang menitikberatkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata pelajaran.5. Evaluasi

Menggunakan penilaian otentik. Penilaian proses 3 katagori yaitu psikomotor, afeksi dan kognitif.

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANKurikulum terdiri dari lima komponen yang meliputi tujuan, materi atau isi, strategi atatu metode, organisasi kurikulum dan evaluasi. Pada setiap kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia yaitu dimulai dari kurikulum 1984, 1994, 2004 atau KBK, 2006 atau KTSP, dan K-13 memiliki komponen-komponen penyusun kurikulum yang berbeda-beda baik dari segi tujuan, materi, strategi, organisasi maupun evaluasi. B. SARANDengan adanya makalah ini, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan sebaiknya dilakukan analisis lanjutan pada setiap kurikulum dengan lebih baik lagi sehingga akan diperoleh hasil dan pegetahuan yang benar dan bermanfaat.DAFTAR PUSTAKAAhmad, HM, Pengembangan Kurikulum, (PT. Pustaka Setia), Bandung Cet 1. 1998

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi, (PT. Remaja Rosdakarya), Bandung, 2005

Furchan, Arief, Dkk, pengembangan kurikulum berbasis kompetensi di perguruan tinggi islam (PT Pustaka fajar), Yogjakarta, 2005

Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.

Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta 2002Tim Pengembang MKDK. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.