kompresor

10

Click here to load reader

Upload: andrizal-bahar

Post on 03-Aug-2015

84 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPRESOR

KOMPRESOR I-1

FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET

JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF NOMOR : I

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF WAKTU : 4 x 50 Menit

OTO 019 TEKNIK PENGKONDISIAN UDARA TOPIK : KOMPRESOR

I. TUJUAN

Mahasiswa mampu membuka, memeriksa, memperbaki, dan memasang kompresor

sistem pengkondisian udara

II. BAHAN DAN ALAT

1. 1 unit simulator pengkondisian udara

2. 1 set tool set air conditioner

3. 1 unit multitester

4. 1 buah Packing scraper

5. Oli kompresor

6. Kuas, majun , dll

III. LANGKAH KERJA

Keselamatan Kerja :

1. Jangan bekerja di dekat air atau di luar ruangan saat hujan.

2. Tutuplah selalu hose atau ujung saluran setiap komponen, jangan biarkan terbuka

dan terhubung dengan udara.

3. Tutup kembali tempat oli kompresor, karena oli kompresor sangat reaktif dengan

udara.

4. Jagalah kebersihan peralatan yang digunakan.

Pemeriksaan Kompresor Menjelang Dibuka :

1. Menguji Putaran Kompresor

a. Sebagian besar kerusakan dibagian dalam kompresor dapat dengan cepat

diidentifikasi dengan melakukan tes putaran poros kompresor. Seharusnya poros

berputar dengan lembut tanpa terasa tertahan atau terkunci

b. Jika putaran kompresor kasar atau merasa tertahan sewaktu tes putaran, berarti

ada bagian dalam kompresor yang telah aus atau rusak.

Page 2: KOMPRESOR

KOMPRESOR I-2

Gambar 1. Menguji putaran kompresor

2. Menguji Kopling Magnet

a. Memeriksa tegangan

Pastikan bahwa kopling menerima sekurang-kurangnya 11,5 V untuk sistem

12 V atau 23 V untuk sistem 24 V

Jika tegangan yang diterima kurang dari 11,5 V atau 23 V, lanjutkan

pemeriksaan pada rangkaian sistem kelistrikannya.

Gambar 2. Pengujian tegangan pada kopling magnet

b. Periksa tahanan kumparan kopling magnet

- Pada sistem 12 V tahananannya antara 2,8 – 4,4 ohm

- Pada sistem 24 V tahanannya antara 14 – 18,2 ohm

Page 3: KOMPRESOR

KOMPRESOR I-3

Gambar 3. Pengujian tahanan kumparan kopling magnet

3. Periksa Celah Udara pada Plat Penekan

Celah udara tidak melebihi 0,051 "(1,3 mm), jika lebih dapat menyebabkan

kopling slip

Gambar 4. Pengujian celah udara plat penekan

Membuka Kompresor :

1. Keluarkan oli dari kompresor, ukur volume oli yang dikeluarkan.

2. Membuka baut Amature :

a. Jika armatur memiliki penutup debu, bukalah terlebih dahulu 3 atau 6 baut

penutup debu tersebut.

b. Pasangkan baut dari armature plate spanner melalui lubang yang tersedia ke

armature.

Page 4: KOMPRESOR

KOMPRESOR I-4

c. Pegang armature plate spanner pada posisi diam, sementara buka baut

pengikatnya dengan kunci socket 3/ 4 “, 19 mm atau 14mm; seperti terlihat

pada gambar di bawah :

Gambar 5. Cara pemasangan kunci pembuka kopling magnet

3. Membuka plat penekan dari armature

a. Buka plat penekan dari armature dengan menggunakan puller. Pasangkan 3

baut puller ke lubang-lubang armature. Putar kepala baut searah jarum jam

sampai armature longgar.

Gambar 6. Cara membuka plat penekan dari armature dengan puller

b. Jika pelat penekan armature tidak memiliki lubang ulir untuk memasangkan

puller, bukalah baut dengan kunci kemudian angkat pelat penekan dari

armature dengan jari. Jika sulit dilepas, semprotkan cairan anti karat

Page 5: KOMPRESOR

KOMPRESOR I-5

kemudian bantu mengangkatnya dengan bantuan dua obeng seperti gambar

berikut :

Gambar 7. Membuka plat penekan dari armature

4. Membuka Pulley Rotor

a. Buka spi pengunci pulley rotor

b. Masukkan bagian bawah puller ke lobang ulir pada pulley

c. Katrol poros puller ke atas sampai pulley terbuka

d. Lepaskan puller dan angkat pulley dari dudukanya

Gambar 8. Cara membuka pulley rotor dari poros kompresor

Page 6: KOMPRESOR

KOMPRESOR I-6

5. Membuka kumparan medan (Field Coil)

Longgarkan spi pengikat dari kumparan dengan tang lancip sampai kumparan

dapat dikeluarkan

Gambar 9. Cara membuka spi dari kumparan medan

6. Membuka kepala silinder

a. Pastikan kompresor tidak memiliki tekanan internal

b. Memeriksa kerusakan fitting dan thread kepala silinder, ganti jika rusak

c. Buka baut kepala silinder.

d. Gunakan palu kecil dan pengikis paking untuk memisahkan kepala silinder

dari plat dudukan katup. Berhati-hatilah agar tidak menggores permukaan

kepala silinder.

e. Angkat kepala silinder dari plat dudukan katup.

f. Disarankan agar paking kepala silinder (antara kepala silinder dan plat

dudukan katup piring) dan paking blok (antara pelat dudukan katup dan

silinder blok) diganti setiap saat kepala silinder dibuka. Namun, jika tidak

ada tersedia, sebaiknya kedua paking tidak perlu dilepas agar dapat dipakai

kembali.

Gambar 10. Cara membuka packing kepala silinder

Page 7: KOMPRESOR

KOMPRESOR I-7

7. Membuka plat dudukan katup.

a. Gunakan palu kecil dan pengikis paking, dengan

hati-hati pisahkan plat dudukan katup dari silinder

blok. Hati-hati agar tidak merusak lapisan

permukaan blok silinder.

b. Periksa katup buluh dan bagian-bagiannya. Ganti

bagian-bagian plat katup jika ada bagian yang

rusak.

c. Hati-hati membuka bahan paking yang masih

tersisa pada plat katup, blok silinder dan kepala

silinder. Jangan merusak lapisan permukaan dari

komponen

d. Buka semua komponen kompresor dari blok

silinder

Gambar 11. Susunan komponen

kepala silinder

Pemeriksaan dan Penggantian Komponen :

Setelah pembongkaran; komponen dicuci, dikeringkan, dan lakukan pemeriksaan

komponen secara visual dari kemungkinan aus, retak, bengkok, gores dsb. Ganti

seluruh komponen yang mengalami kerusakan.

Pemasangan Kompresor :

1. Pemasangan Kepala Silinder dan Blok Silinder

a. Olesi paking dengan minyak pelumas kompresor yang bersih.

b. Pasangkan paking blok silinder, sesuaikan dengan lobang-lobang yang ada

pada blok silnder.

c. Pasangkan plat dudukan katup pada blok silnder dengan posisi katup buang

berada pada bagian atas.

d. Keringkan oli yang masih tersisa pada lobang-lobang baut dengan pompa

vakum dan pipa penghisap atau gunakan kain. Jika ini dibiarkan dapat

menyebabkan efek tekanan hidrolik saat baut dikencangkan. Tekanan ini dapat

menyebabkan pecahnya blok silinder.

e. Pasangkan gasket penutup bagian atas.

Page 8: KOMPRESOR

KOMPRESOR I-8

f. Pasangkan kepala silinder.

g. Pasangkan baut kepala silinder secara bertahap dengan urutan berbentuk

bintang.

Gambar 12. Urutan pemasangan baut kepala silinder

2. Kopling Magnet

a. Memasang kumparan medan (Field coil)

Lakukan pemasangan dengan langkah kebalikan dari saat membuka, spi harus

terpasang tepat pada alurnya agar field coil tidak bergerak dari dudukannya.

b. Memasang pulley rotor

1) Tempatkan kompresor pada dudukan yang kuat, jika kompresor harus

dijepit, jepitlah pada bagian samping atas dengan dilapisi kain. Jangan

menjepit blok kompresor.

2) Pasang rotor tepat di atas bos bagian depan.

Gambar 12. Pemasangan pulley rotor

Page 9: KOMPRESOR

KOMPRESOR I-9

3) Pasangkan ring bagian dalam ke dalam lobang bantalan.

4) Pasang driver ke dalam alur bagian depan dengan palu atau dengan alat

press.

5) Pasangkan ring bagian luar .

6) Pasangkan penutup debu jika kompresor dilengkapi dengan penutup debu.

c. Memasang plat penekan (armature)

1) Pasangkan shim sesuai dengan spesifikasi celah udara plat penekan

Catatan : Celah udara pada plat penekan ditentukan oleh ketebalan shim

yang dipakai. Ukuran shim tersedia dalam ukuran 1,0 mm

(0,04”), 0,5 mm (0,02”), dan 0,1 mm (0,004”).

Gambar 13. Pemasangan plat penekan (armature)

2) Periksa celah udara dengan feller gauge, jika celah udara tidak sama

disekeliling plat penekan. Tekanlah dengan lembut pada bagian yang tinggi.

3) Jika celah udara tidak sesuai dengan spesifikasi (misalnya 0,4 – 0,8 mm),

buka kembali plat penekan dan ganti shim sesuai dengan ukuran yang

diperlukan.

Gambar 14. Pengukuran celah udara (air gap) plat penekan

Page 10: KOMPRESOR

KOMPRESOR I-10

Pengujian Kompresor :

1. Sebelum pengujian, masukkan oli ke kompresor sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya untuk kompresor tipe swash plate (ND-OIL8) atau vane (ND-OIL9)

diperlukan 40 cc

2. Uji putaran kompresor, seharusnya kompresor berputar dengan lembut tanpa

hambatan atau gesekan yang berlebihan.

3. Hubungan terminal kopling magnet dengan listrik (baterai mobil), seharusnya plat

penekan dapat menempel dengan rapat pada pulley dan menekan dengan kuat

sehingga jika pulley diputar, poros kompresor ikut berputar tanpa terseret. Jika

hubungan listrik diputus dari terminal kopling, plat penekan dapat kembali pada

posisi semula.

IV. TUGAS

1. Pelajari cara kerja kompresor yang saudara bongkar !

2. Tulislah gejala kerusakan pada sistem pengkondisian udara yang disebabkan oleh

kerusakan kompresor !

V. ANALISIS

Analisalah faktor-faktor penyebab kerusakan kompresor pada sistem pengkondisian

udara !

===