komunikasi instruksional dalam pengajaran mulok di...

92
KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM PENGAJARAN MULOK DI MADRASAH DINIYAH AWALIYAH AL-ITTIHAD SERANG BANTEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam Oleh KHALILAH 204051002831 Dibawah Bimbingan Dra. Armawati Arbi, M.Si NIP : 150 246 288 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Upload: vunhu

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM PENGAJARAN MULOK DI MADRASAH DINIYAH

AWALIYAH AL-ITTIHAD SERANG BANTEN

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam

Oleh

KHALILAH 204051002831

Dibawah Bimbingan

Dra. Armawati Arbi, M.Si NIP : 150 246 288

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H/2008 M

Page 2: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM

PENGAJARAN MULOK DI MADRASAH DINIYAH

AWALIYAH AL-ITTIHAD SERANG BANTEN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam.

Oleh

KHALILAH

204051002831

Dibawah bimbingan

Dra. Armawati Arbi, M.Si

NIP : 150 246 288

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2008 M/1429 H

Page 3: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM

PENGAJARAN MULOK DI MADRASAH DINIYAH AWALIYAH AL-ITTIHAD

SERANG BANTEN” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah

dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 19 Juni 2008.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos. I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

Jakarta, 19 Juni 2008

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Dr. Arief Subhan, M.A Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A NIP : 150 262 442 NIP : 150 299 324 Anggota, Penguji I, Penguji II, Drs. Masran, M.Ag, Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum. NIP : 150 275 384 NIP : 150 244 766

Pembimbing

Dra. Armawati Arbi, M.Si NIP : 150 246 288

Page 4: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

ABSTRAK NAMA : Khalilah JUDUL : Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di

Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Ittihad Serang Banten

Komunikasi instruksional merupakan komunikasi dalam pengajaran didalam kelas, guru sebagai komunikator, siswa sebagai komunikan, sedangkan pesan yang akan disampaikan adalah materi yang akan diajarkan didalam kelas. Komunikasi yang digunakan didalam kelas ini dalam rangka untuk mengefektifkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah penulis ingin mengetahui bagaimana guru dalam menerapkan kmunikasi instruksional didalam kelas, bagaimana persiapan yang dilakukan guru dalam mengajar, bagaimana komunikasi instruksional yang dilakukan guru dikelas pada mata pelajaran dakwah baik menggunakan media ataupun non-media serta strategi mengajar dan taktik apa yang dilakukan guru dalam menerapkan komunikasi verbal dan non-verbal.

Pada penulisan skripsi ini peneliti membatasi masalah pada komunikasi instruksional didalam kelas itu sendiri, sedangkan subjek dari penelitian ini adalah guru sebagai komunikator dalam proses belajar mengajar dikelas, sedangkan objeknya adalah aktifitas komunikasi yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam penelitian ini juga, penulis meneliti selama delapan kali pertemuan yakni dua bulan kurang lebih. Untuk mengefektifkan penelitian tidak lupa peneliti menggunakan media penelitian seperti rekaman untuk merekam proses belajar mengajar dikelas pada pelajaran dakwah selama delapan kali pertemuan yang melalui beberapa tahapan dalam penelitian, yakni tahapan pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara mendalam dan dokumen, dan juga tahapan mengolah data, tahap menganalisa data.dengan tersusunnya semua itu maka peneliti dengan mudah akan melakukan penelitin tentang komunikasi instruksional yang dilakukan didalam kelas.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah komunikasi instruksional yang dibangun oleh guru atau komunikator didalam kelas menggunakan kode verbal dan Non-verbal, dan juga menggunakan media podium, buku mata pelajaran dan juga contoh-contoh dari naskah pidato yang disiapkan dengan sebaik mungkin sebelum komunikator mengkomunikasikan peannya atau materi pada mata pelajaan mulok. Untuk mendekatkan komunikator dengan komunikan, guru atau komunikator juga menggunakan komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas, dengan demikian akan terjadi komunikasi instruksional yang efektif.

Page 5: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling tepat selain penulis memanjatkan puji dan syukur

stulusnya kepada Allah SWT, yang senantiasa memberi hidayah pada setiap

hamba-Nya. Tak lupa salawat beserta salam selalu dicurahkan kepada Nabi besar

Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Berkat hidayah dan

Rahmat-Nya, shingga penulisan skripsi yang berjudul “Komunikasi instruksional

guru terhadap siswa di Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Ittihad Serang-Banten

dalam menanamkan nilai-nilai kegamaan pada mata pelajaran dakwah”, dapat

menyelesaikan dengan tanpa kesulitan yang berarti.

Dengan penuh kesadaran, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan

selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril

maupun materil.

Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis

sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. H. Murodi, M.A, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan pembantu Dekan I Bapak Dr. Arief

Subhan, M.A, pembantu Dekan II Bapak Drs. Mahmud Jalal M.A,

pembantu Dekan III Bapak Drs. Studi Rizal LK, M.A.

2. Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum, dan Hj. Musfirah Nurlaily, M.A, selaku

ketua dan sekertaris program Non-Reguler Fakultas Dakwah dan

Komunikasi.

Page 6: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

3. Ibu Dra. Armawati Arbi, M.Si, selaku Dosen pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktunya dan memberikan bimbingan, pengarahannya

yang sangat berguna bagi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Para Dosen yang telah mengajarkan ilmunya pada penulis dari semester I

hingga semester VII, para staff perpustakaan yang telah membantu penulis

dalam mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam skripsi ini.

5. Ketua Yayasan Al-Ittihad, Kepala Sekolah MDA Al-Ittihad Ibu Hilmiyah

S.Pd.I, beserta para Dewan guru yang telah memberikan kesempatan

untuk meneliti dan pengambilan data-data untuk skripsi.

6. Ayahanda tercinta H. Husni, Ibunda tercinta Hj. Hazanah, Teteh dan Aa,

beserta adik-adikku Evi, Uun, dan Faiz yang telah memberikan dukungan

moril maupun material.

7. Sahabatku yang selalu ada untukku Ika Kariza “tetap semangat”, Serta

orang yang selalu dihati dan sabar menanti untukku.

8. Teman-teman KPI Ekstensi angkatan 2004 mudah-mudahan bisa bertemu

lagi dan teman-teman kosan Pak Jumit dan pihak-pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu naming mempunyai kontribusi terhadap skripsi ini,

penulis ucapkan terimakasih

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kelemahan

dan kekurangan. Namun penulis berharap dengan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya dan pembaca yang budiman.

Jakarta, 10 Juni 2008 Penulis

Page 7: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumsan Masalah .......................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 5

D. Metodologi Penelitian. ............................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Instruksional ..........................................................11

B. Komunikasi Verbal dan Non-verbal ............................................13

C. Strategi Mengajar Dalam Menggunakan Media ..........................17

1. Metode mengajar ...................................................................19

2. Media mengajar .....................................................................21

D. Komunikasi Instruksional Dalam Mengajar Mulok .....................23

BAB III PROFILE MADRASAH DINIYAH AWALIAH AL-ITTIHAD

A. Sejarah Berdirinya .......................................................................26

B. Visi, Misi dan Tujuan ..................................................................27

Page 8: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

C. Program Kerja ...............................................................................28

D. Realisasi Program Kerja .............................................................30

E. Sarana dan Prasarana .................................................................31

F. Struktur Organisasi ......................................................................32

G. Penggunaan Media dan Non-media ............................................33

BAB IV KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM PENGAJARAN

MULOK

A. Komunikasi Instruksional ...........................................................34

1. Proses Guru Dalam Mengajar ...............................................34

2. Pengguanaan Media dan Non-media ....................................51

B. Strategi dan Taktik Mengajar .....................................................53

1. Strategi Mengajar .................................................................53

2. Taktik Mengajar ...................................................................54

C. Hasil Temuan.................................................................................56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................61

B. Saran-saran ..................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya,

gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah suatu tanda

komunikasi1, istilah komunikasi dalam bahasa Inggris disebut dengan

communication berasal dari kata communication atau communis yang berarti

sama atau sama maknanya atau pengertian bersama dengan maksud untuk

mengubah fikiran, sikap, perilaku penerima. Dan melaksanakan apa yang

diinginkan komunikator2

Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian fikiran

atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).

Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari

benaknya. Perasaan atas keyakinan, kegairahan, dan lain sebagainya yang timbul

dari lubuk hati3.

Dengan komunikasi orang berusaha untuk mendapat apa yang diinginkan

dan dikehendaki, dan hanya dengan komunikasi orang lain dapat mengerti dan

memahami apa yang dikehendakinya, sehingga komunikasi dapat merubah orang

dari yang tidak tahu menjadi tahu.

1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:Rosda Karya,

2001), cet ke-14 h.1 2 Ibid h.8 3 Ibid h.11

Page 10: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Fungsi komunikasi dalam pendidikan adalah sebagai pengalihan ilmu

pengetahuan yang mendorong perkembangan intelektual, pembentuk watak dan

pendidikan keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang

kehidupan4.

Komunikasi pendidikan dan lebih khusus lagi komunikasi instruksional

(instruction communication). Salah satu aspek fungsi informatif dari komunikasi

ini akan dijadikan contoh untuk memahami sasaran (komunikan) dalam situasi

instruksional yang terkondisi. Misalnya disamping sanggup mengajar atau

melakukan intruksi kepada komunikannya, juga dilengkapi dengan data, fakta

atau keterangan lain yang berfungsi memberitahukan atau memberi contoh-contoh

informasi sehingga keterpahamannya menjadi lebih nyata.

Komunikasi dalam proses pembelajaran dilembaga pendidikan termasuk jenis komunikasi kelompok. Dilihat dari segi komunikasi di lembaga pendidikan adalah mentransfer dan meningkatkan pengetahuan peserta didik termasuk pengetahuan dalam menyebarkan ajaran Islam (dakwah). Maka dengan demikian pendekatan komunikasi yang baik perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan, termasuk lembaga pendidikan dakwah, agar materi yang disampaikan dapat diterima oleh peserta didik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.

Salah satu komunikasi yang harus ada dalam proses mentransfer materi

pendidikan kepada siswa adalah komunikasi instruksional, dimana komunikasi

instruksional ini adalah komunikasi yang dibangun oleh pendidik atau guru

dalam menentukan tujuan pendidikan, metode pengajaran menentukan hasil

pengajaran, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh

peserta didik, terutama dalam membekali peserta pendidikan dakwah yang

akan terjun langsung dalam menyebarkan ajaran Islam.

4 H.A. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997)

h.11

Page 11: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Dengan berlakunya Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Siste Pendidikan

Nasional (UUSPN), khususnya pendidikan keagamaan yang tertuang pada pasal

30 ayat 1 sampai dengan 5, maka pendidikan keagamaan atau Madrasah Diniyah

yang selama ini hanya merupakan suplemen pendidikan agama Islam, sekarang

dislenggarakan secara Formal, Informal dan Non Formal. Madrasah Diniyah

Awaliyah adalah salah satu jenis lembaga pendidikan yang ada diantara macam-

macam jenis pendidikan dalam masyarakat, dan merupakan wadah pelaksanaan

tugas-tugas yang berhubungan dengan teknis edukatif dan administratif kearah

pencapaian tujuan pendidikan5.

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasannya Madrasah Diniyah

Awaliyah adalah satu lembaga yang berbasis keagamaan, yaitu sekolah agama

tahap awal sebelum menginjak madrasah Diniyah Al-Wustho, sehingga mata

pelajaran yang diajarkannyapun masih sangat dasar. Seperti, anak masih baru

diajarkan cara-cara berwudu dan shalat, menghapal surat-surat pendek, bahkan

sampai kepada tehnik berdakwah (berpidato) yang masih sangat dasar, yakni anak

hanya di ajarkan untuk menghapal naskah pidato yang akan mereka sampaikan

dan mengajarinya cara menyampaikannya diatas podium.

Hal menarik lainnya dari Madrasah Diniyah Awaliyah khususnya yang

akan diteliti oleh penulis yakni khususnya di wilayah Kabupaten Serang, anak

yang bersekolah di SD (Sekolah Dasar) diharuskan untuk mengikuti pendidikan

Madrasah Diniyah Awaliyah tujuannya agar pengetahuan anak yang bersifat

umum agar sebanding dengan pengetahuan agamanya, ini merupakan peraturan

yang dikeluarkan oleh Departemen Agama untuk Wilayah Kabupaten Serang

5Departemen Agama RI, Pedoman Administrasi Madrasah Diniyah, (Jakarta: 2003) h.1

Page 12: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Banten. Sedangkan waktu pelaksanaan belajarnya yakni dari pukul satu sampai

pukul lima sore, dengan waktu istirahatnya dari pukul setengah empat sampai

pukul empat.

Perda No. 1 tahun 2006 itu mewajibkan setiap anak usia sekolah, dari 7

tahun hingga 15 tahun yang beragama Islam untuk mengikuti pendidikan

nonformal madrasah diniyah awaliyah. Dengan masa pendidikan empat tahun.

Berdasarkan beberapa hal yang dikemukakan diatas, maka penulis ingin

mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul “Komunikasi

Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Ittihad

Serang-Banten”. Pada penulisan skripsi ini, penulis banyak menemukan judul

skripsi yang hampir sama dengan yang peneliti teliti kali ini, yang akan peneliti

uraikan pada Tinjauan Pustaka.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pada masalah ini, penulis membatasi masalah pada komunikasi

Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di Madrasah Diniyah Awaliyah.

Mulok yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah Pelajaran dakwah.

Sedangkan salurannya adalah di kelas satu Madrasah Diniyah Awaliyah Al-

Ittihad. Dalam penulisan skripsi ini peneliti tidak meneliti efek dan khalayak.

2. Perumusan Masalah

Page 13: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Berdasarkan permasalahan diatas, untuk memudahkan mencari solusi dari

masalah tersebut diatas, maka masalahnya dibagi dalam sub-sub pokok masalah

sebagai berikut:

b. Bagaimana komunikasi instruksional yang dilakukan guru di kelas pada

mata pelajaran Dakwah baik menggunakan media maupun non-media?

c. Strategi mengajar dan taktik apa yang dilakukan guru dalam menerapkan

komunikasi verbal dan non-verbal?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Ingin mengetahui komunikasi instruksional di kelas dalam

menanamkan nilai-nilai keagamaan

b. Ingin mengetahui strategi dan taktik guru dalam menerapkan

komunikasi verbal dan non-verbal

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat Akademis

Dalam penulisan skripsi ini diharapkan dapat berguna secara akademis,

yaitu dapat menambah wawasan keilmuan Islam, khususnya tentang

komunikasi instruksional dilembaga pendidikan.

b. Manfaat Praktis

Page 14: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap komunikasi instruksional

dalam pengajaran mulok dapat diterapkan di Madrasah Diniyah

Awaliyah lainnya dan dapat meningkatkan wawasan pikiran dalam

pelaksanaan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

D. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian

yang berupaya menghimpun data, mengolah dan menganalisa secara kualitatif

serta penafsiran secara kualitatif. Untuk itu data penelitian yang dikumpulkan

dalam wujud konsep-konsep kalimat, ungkapan dan kata-kata.

1. Subjek dan Objek Peneitian

Subjek dalam penulisan ini adalah guru dalam proses belajar mengajar yakni

dari tanggal 1 Maret 2008 sampai dengan 3 mei 2008, dan objek dari

penelitian ini adalah aktifitas komunikasi yang dilakukan guru dalam kegiatan

belajar mengajar

2. Tahapan Penelitian

a. Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui teknik sebagai berikut

1) Observasi

Pengamatan dan pencatatan sistematis fenomena-fenomena yang

diselidiki. Dengan observasi ini, penulis mengamati langsung terhadap

fenomena-fenomena tentang komunikasi instruksional yang dilakukan

Page 15: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

didalam kelas, sahingga penulis mendapatkan data-data yang

diperlukan dan observasi didalam proses belajar mengajar

2) Wawancara Mendalam

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan tanya jawab, tatap muka antara si penanya dan si

penjawab atau responden dengan menggunakan panduan wawancara,

dalam penulisan skripsi ini penulis menunjuk guru mata pelajaran

mulok dan kepala sekolah sebagai penjawab pada wawancara kali ini.

3) Dokumenter

Dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pihak pengelola

Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Ittihad yang berkaitan dengan

penelitian ini baik melalui media maupun Non Media, yakni berupa

RPP, Jadwal pelajaran dan silabus yang telah dibuat.

b. Tahap Mengolah Data

Menampilkan tabel-tabel mengenai persiapan mengajar, proses format

mengajar di kelas, strategi dan taktik menempatkan verbal dan non verbal.

c. Tahap Menganalisa Data

Menafsirkan temuan mengenai langkah-langkah persiapan format dan

strategi mengajar dan taktik mengajar.

Data-data yang terkumpul akan dianalisa sesuai dengan jenis data yang

terkumpul, dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu penelitian yang

berupaya menarik nilai-nilai dari data lapangan yang ditemui secara

mendalam. Sebagai landasan teknik penulisan skripsi ini, penulis

Page 16: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

menggunakan buku pedoman penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, sebelum penulis mengadakan penelitian

lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiyah, maka langkah

awal yang penilis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi

terdahulu yang mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti.

Maksud pengkajian ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti

sekarang tidak sama dengan peneliti dari skripsi-skripsi terdahulu, yang pertama

berjudul “Komunikasi Instruksional dalam Pengajaran Bahasa Asing di Pondok

Pesantren Daarul Muttaqin Tangerang”, dalam penulisan ini penulisnya

membatasi masalah pada komunikasi instruksional dalam mengajarkan bahasa

asing yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris, penulisnya adalah Iskandar. Lain lagi

yang di tulis oleh Eric Saputra, skripsinya yang berjudul “Komunikasi

Instruksional di Lembaga Pendidikan Muballigh Al-Azhar”, di batasi pada

komunikasi instruksional yang objeknya dibagi menjadi dua tingkatan, pertama

tingkat dasar angkatan ke XXIX (Dua Puluh Sembilan) dan tingkat lanjutan

angkatan ke XV (Lima Belas). Selanjutnya ditulis oleh Abdul Muin judulnya

“Komunikasi Instruksional Guru dengan Siswa Dalam Pembinaan Akhlak di

SLTP Setia Gama” , dengan penelitiannya adalah tentang komunikasi instruksonal

kepada siswa dan memakai populasi, sedangkan populasinya adalah kelas 1,2, dan

3 SMP Setia Gama yang berjumlah 140 orang adapun sampelnya sebanyak 30

Page 17: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

orang siswa. Dan yang terahir adalah skripsi yang berjudul “Komunikasi

Instruksional Dalam Pengajaran Agama Islam Di Sekolah Dasar Islam Al-Ikhlas

Cipete Jakarta Selatan” penulisnya yang bernama Ahmad Falih, penulisnya

membatasi masalah pada komunikasi instruksional yang dlakukan oleh dua guru

Agama pada mata pelajaran Agama Islam di SDI Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

dan membedakan antara kedua guru tersebut.

Dengan adanya beberapa skripsi yang menulis judul tentang komunikasi

instruksional, pada penulisan skripsi ini berbeda dengan skripsi yang sudah ada,

pada skripsi yang akan ditulis kali ini masalahnya dibatasi pada komunikasi

instruksional dalam pengajaran mulok, sedangkan objek yang akan diteliti adalah

aktifitas komunikasi itu sendiri yang dilakukan didalam kelas.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan

dalam penlisan ini, maka penulis membagi sistematika penulisan kedalam lima

bab. Dimana masing-masing bab dibagi kedalam sub-sub dengan penulisan

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, mamuat: latar belakang masalah, rumusan dan batasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan

pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : Kerangka teori, memuat: tinjauan tentang komunikasi instruksional,

komunikasi verbal dan non verbal, strategi mengajar dan proses

dakwah.

Page 18: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

BAB III : Gambaran umum Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Ittihad, memuat:

sejarah, visi, misi dan tujuan, program kerja, sarana dan prasarana,

serta struktur organisasi.

BAB IV : Analisa komunikasi instruksional dalam pengajaran mulok, meliputi:

persiapan guru dalam mengajarkan mata pelajaran dakwah, strategi

mengajar dalam menggunakan media maupun non media dan proses

dakwah dalam komunikasi instruksional.

BAB V : Penutup, meliputi: kesimpulan dan saran.

Page 19: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Instruksional

Komunikasi instruksional merupakan kegiatan komunikasi dengan sasaran

kelompok yang berisi pengajaran tentang suatu pengetahuan atau keterampilan

tertentu. Dalam komunikasi instruksional baik yang formal, tujuan utama yang

harus dicapai didalamnya adalah terjadinya perilaku pada peserta didik6.

Komunikasi instruksional yang berarti juga komunikasi dalam bidang

pendidikan dan pengajaran. Agar komunikasi bisa berjalan dengan efektif, maka

dalam kegiatan berkomunikasi diharuskan adanya komunikator, komunikan dan

pesan yang akan disampaikan. Pada komunikasi instruksional ini dimana yang

akan menjadi komunikator adalah Guru mata pelajaran yang mampu mengajar

dalam menggambarkan, menerangkan, dan memberikan sebuah metode dalam

menyampaikan materi kepada siswa, sehingga proses pendidikan yang

disampaikan oleh guru atau dosen dapat berjalan secara efektif dan sesuai dengan

kurikulum yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan. Adapun yang

berperan sebagai komunikannya adalah siswa itu sendiri yang akan menerima

apapun yang diinstruksikan oleh gurunya didalam kelas.

Istilah instruksional itu sendiri berasal dari kata instruction yang artinya

pengajaran, pelajaran, atau bahkan perintah atau instruksi. pengajaran yang bisa

6 Dr.Hj Nina Winangsih Syam, M.S, Perencanaan Pesan Dan Media (Pusat Penerbitan

UT:2002) Cet ke-3.h-21

Page 20: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

diartikan sebagai orang yang mengejarkan atau dalam istilah komunikasi

pendidikan ialah guru, sedangkan pelajaran adalah bahan pelajaran yang akan

disampaikan atau disebut pesan pada komunikasi instruksional7. Jadi pada

dasarnya dalam komunikasi instruksional, pengajar (komunikator) dan pelajar

(komunikan atau sasaran) sama-sama melakukan interaksi psikologis yang

nantinya diharapkan bisa berdampak berubahnya pengetahuan, sikap, dan

keterampilan di pihak komunikan. Pada kegiatan instruksional pada intinya juga

adalah proses pembantuan agar terjadi perubahan perilaku pada anak didik.

Instruksional dapat dikatakan juga sebagai suatu proses dalam belajar

mengajar atau pengajaran yaitu kemampuan tenaga pengajar dalam

menggambarkan, menerangkan dan memberi sebuah metode dalam

menyampaikan materi kepada peserta didik.

Karena komunikasi merupakan proses berputarnya pesan-pesan informasi,

baik antara personal maupun interpersonal, efek sentuhnya tadi menimbulkan

berbagai perubahan, dan perubahan-perubahan inilah yang diharapkan bisa

berproses secara menetap dan berkesinambungan sehingga menghasilkan manusia

baru hasil perubahan tadi.

Perubahan yang diharapkan ini bertumpu pada tiga dominan yaitu

pengetahuan, sikap dan keterampilan (kognitif, afektif dan psikomotorik),

perubahan perilaku yang demikian inilah yang dalam dunia pendidikan disebut

belajar.

7 Pawit M. Yusuf, Komunikasi Instruksional dan Komunikasi Pendidikan (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1990) cet ke-2. h-72

Page 21: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

B. Komunikasi verbal dan non-verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol

atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun tulisan.

Komunikasi lisan dapat diidentifikasikan sebagai suatu proses dimana seorang

pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi

tingkah laku penerima. Komunikasi tulisan apabila keputusan yang akan

disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dalam simbol-simbol yang dituliskan

pada kertas atau pada tempat lain yang bisa dibaca, kemudian dikirimkan kepada

karyawan yang dimaksudkan8.

Komunikasi verbal yaitu penerima pesan dari sistem syaraf seseorang

kepada sistem syaraf orang lain, dengan maksud untuk menghasilkan sebuah

makna yang serupa dengan yang ada dengan pikiran si pengirim, dengan

menggunakan kata-kata yang merupakan unsur-unsur dasar bahasa dan kata-kata9.

Komunikasi verbal yakni komunikasi yang dalam menyampaikan

pesannya dengan menggunakan lisan dan tulisan.10

Adapun kode komunikasi verbal dalam pemakainnya menggunakan

bahasa. Bahasa dapat didefinisikan seperangkat kata yang telah disusun secara

berstruktur sehingga menjadi inti kalimat yang mengandung arti11.

8 Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2001. cet. Ke-4. h.

95-96 9 L. Tubbes, Stewart, Moss, Sylvia, Human Communication (prinsip-prinsip dasar

pengantar: Dr. Dedi Mulyana M.A), PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001. Cet.. Ke-3, hal.112 10 Effendi, Uchjana, Onong, Prof. Drs. MA., Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek.PT.

Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hal.7 11 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

2003.Cet.ke.4 hal. 103.

Page 22: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Sedangkan komunikasi non-verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan

dengan menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan

tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka,

kedekatan jarak dan sentuhan12.

Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam

bentuk non-verbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi non-verbal

ternyata jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal dengan kata-kata.

Dalam komunikasi hamper secara otomatis komunikasi non-verbal ikut terpakai.

Karena itu, komunikasi non-verbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi non-

verbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkap secara spontan.13

Definisi harfiah komunikasi non-verbal yaitu komunikasi tanpa kata.

Komunikasi non-verbal hanya mencakup sikap dan penampilan, jadi dilihat dari

istilah komunikasi non-verbal membawa pesan-pesan linguistik14.

Menurut See Albert Mahrabian, komunikasi non-verbal “Non-verbal

communication, sometime referred body language, is an important part of the

communication process”15. diartikan bahwa komunikasi non-verbal, terkadang

ditujukan sebagai bahasa tubuh, dimana merupakan kegiatan terpenting didalam

proses komunikasi.

12 Ani Muhammad, Op.Cit. hal.130 13 Agus M. Harjana. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.

2003. Cet ke-1. hal. 26 14 L.Tubbs-Sylvia Moss. Op cit. hal112-113 15 See Albert mehrabian, Communication Without Words, Psicology today 2 (September

1968); 53-55

Page 23: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Adapun kode komunikasi non-verbal biasa disebut bahasa isyarat atau

bahasa dalam, kode non-verbal ini berbentuk kinesick ialah kode non-verbal yang

ditujukan oleh gerakan-gerakan badan dapat dibedakan atas lima macam, yakni:

1. Emblems ialah yang punya arti langsung pada symbol yang dibuat oleh gerakan

badan. Misalnya Guru yang mengacungkan jempolnya untuk siswa, beliau

merasa bangga karena siswanya telah menjawab pertanyaan yang

diberikannya telah dijawab dengan benar.

2. Illustratos adalah isyarat yang dibuat dengan gerakan-gerakan badan untuk

menjelaskan sesuatu, misalnya dalam menerangkan suatu benda yang sangat

besar, guru melebarkan tangannya yang menandakan bahwa yang sedang

diterangkannya adalah benda yang begitu besar.

3. Affect displays ialah isyarat yang terjadi karena adanya dorongan emosional

sehingga berpengaruh pada ekspresi muka, misalnya semua siswa tertawa

karena melihat tingkah yang diperagakan gurunya begitu menyenangkan.

Hampir semua bahasa didunia melihat perilaku tertawa dan senyum sebagai

lambang kebahagiaan, sedangkan menangis dilambangkan sebagai lambang

kesedihan.

4. Regulators ialah gerakan-gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala,

misalnya mengangguk tanda setuju atau neggeleng tanda menolak. Misalnya

juga dalam pengajaran seorang siswa yang tidak mau maju kedepan

memberikan symbol dengan menggelengkan kepalanya.

Page 24: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

5. Adaptory ialah gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan.

Misalnya melipatkan jari tengah ke Ibujari yang menandakan ancaman

jeweran guru untuk siswa.

Selain gerakan-geraka badan yang dilakukan kepala dan tangan, juga gerakan-

gerakan kaki, bisa memberi isyarat seperti halnya posisi duduk.

6. Gerakan Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti dalam memberi

isyarat tanpa kata.Ungkapan "pandangan mata mengundang" atau lirikan

matanya memiliki arti adalah isyarat yang ditimbulkan oleh gerakan-gerakan

mata. Bahkan ada yang menilai bahwa gerakan mata adalah pencerminan isi

hati seseorang misalnya seorang guru memandangi siswanya dengan tajam

menandakan bahwa guru memberi peringatan agar siswa tidak nakal.

7. Sentuhan ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Menurut

bentuknya sentuhan dibagi menjadi tiga, yakni:

a. Kinesthetic

Ialah isyarat yang ditunjukan dengan bergandengan tangan satu sama lain

sebagai symbol keakraban atau kemesraan, misalnya guru mengusap

kepala siswa symbol sayang guru terhadap siswa.

b. Sociofugal

Ialah isyarat yang ditunjukan dengan jabat tangan atau saling merangkul

sebagai symbol persahabatan misalnya siswa menyalami tangan guru saat

masuk dan keluar kelas sebagai symbol penghormatan seorang murid.

c. Thermal

Page 25: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Ialah isyarat yang ditunjukan dengan sentuhan badan yang terlalu emosional

sebagai tanda persahabatan yang begitu intim.

8. Paralanguage ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara

sehingga penerima dapat memahami sesuatu dibalik apa yang diucapkan,

misalnya guru memanggil nama siswa dengan suara keras merupakan symbol

kemarahan.

9. Diam, Max picard menyatakan bahwa diam semata-mata mengandung arti

bersikap negative, tetapi bisa juga melambangkan sikap positif.16 Misalnya

guru bersikap diam pada siswa yang menyimbolkan guru sangat kesal dengan

siswa yang susah diatur.

C. Strategi Mengajar dalam Menggunakan Media

Strategi mengajar merupakan teknik yang disiapkan oleh guru untuk

menyampaikan bahan ajarannya. Pendekatan, metode, teknik dan seluruh prosedur

mempersiapkan bahan ajar serta suasana ajar yang diciptakan oleh guru bersama

peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran. Strategi tidak hanya

diharapkan dapat mengandalkan bahan ajar sampai pada tujuan, tetapi pencapaian

itu harus efektif.17

Pengertian strategi secara umum adalah suatu garis besar haluan untuk

bertindak dalam usaha untuk mencapai sasaran yang ditentukan18. Pola umum

16 Hafied Cangara, Op. Cit. hal. 207-115 17 Abd. Gafur, Desain Instruksional, (solo: tigaserangkai, 1989), Cet. Ke-6. hal. 5 18 Syaiful Bakhri Djamara & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1996) Cet. Ke-1 hal. 5

Page 26: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

perbuatan guru dan murid didalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.19

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi mengajar

dalam menggunakan media merupakan rencana kegiatan belajar secara

menyeluruh dengan menggunakan media dan menggunakan berbagai pendekatan

dalam suatu proses belajar yang mengkoordinasikan seluruh kegiatan belajar

mengajar, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan waktu pembelajaran

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Akan tatapi strategi mengajar pada kali ini adalah pendekatan menyeluruh

yang berupa kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan sebelum kegiatan belajar

mengajar berlangsung dan dapat memudahkan siswa untuk belajar dalam

mencapai tujuan mengajar yang ditentukan. Strategi mengajar yang digunakan

akan sangat mempengaruhi bagaimana proses pembelajaran berlangsung dan

tingkat keberhasilan transformasi belajar.

Proses pembelajaran tanpa suatu perencanaan hanya akan menjadi sia-sia

karena tidak ada standar acuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran

tersebut. Perencanaan pembelajaran merupakan suatu langkah menyiapkan

aktivitas belajar mengajar secara rasional, sistemik, dan sistemis. Seperti

menentukan kompetensi standar indicator kompetensi yang dimiliki oleh siswa,

menentukan materi yang akan disampaikan peserta sub-subnya, memiliki strategi

efektif dan relevan, menyiapkan bahan ajar dan media atau alat bantu

19 Ibid hal. 7

Page 27: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

pembelajaran di kelas serta membuat model evaluasi untuk mengukur tingkat

keberhasilan pembelajaran20.

1. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran

kepada siswa untuk mencapai tujuan dari yang sederhana sampai dengan yang

kompleks. Metode belajar sebagaimana kita ketahui sangat banyak ragamnya. Hal

ini terjadi setiap mata pelajaran, setiap bahasan, setiap pendidik dan setiap situasi

membutuhkan cara penyajian masing-masing yang harus diserasikan. Tidak ada

satu metodepun yang sesuai digunakan untuk segala kebutuhan dan semua situasi.

Satu mata pelajaran yang efektif dengan menggunakan metode lain. Sebab

berbagai tuntutan itulah, maka muncul bermacam-macam bentuk dengan berbagai

kelebihan dan kelemahannya.

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah penyampaian bahan mata pelajaran dengan

mengkomunikasikan bahan pembelajaran secara lisan. Kemampuan guru

mengolah bahan pembelajaran sebelum ditransformasikan melalui ujarnya,

lisannya, dan verbalnya (kalimat-kalimat) sangat dituntut. Karena guru adalah

sumber ilmu bagi peserta didik21

b. Metode bercakap-cakap.

Bercakap-cakap berarti saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan

secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa

ekspresif. Dalam bercakap-cakap diperlukan kemampuan berbahasa baik

20 (Dede Rosada, dkk,Op, hal. 3) 21 Aminuddin Rasyid, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Yayasan PEP-EX8, PPS

UHAMKA), cet. Ke-4. hal. 111

Page 28: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

secara reseptif maupun ekspresif. Kemampuan bahasa represif meliputi

kemampuan mendengar dan memahami bicara orang lain, sedangkan

kemampuan bahasa ekspresif melalui kamampuan menyatakan gagasan,

perasaan, dan kebutuhan kepada orang lain.

Perkembangan kognitif yang dapat dikembangkan dengan metode ini ialah

kemampuan menalar, memecahkan masalah, mengenal lingkungan fisik,

mengenal lingkungan sosial, kemampuan menggolog-golongkan, kemampuan

menyusun berdasarkan kriteria tertentu, berhitung, mengenal symbol,

mengenal orang dan mengenal waktu.

Perkembangan bahasa yang data dikembangkan dengan metode ini adalah

kemampuan menangkap makna bicara orang lain dan kemampuan

menanggapi pembicaraan orang lain secara lisan.

c. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan merayakan atau

mempertunjuakan sesuatu dihadapan peserta didik dikelas atau diluar kelas,

sehingga memperjelas pengertian. Demonstrasi dapat juga dilakukan oleh

perorangan maupun kelompok.

d. Metode Tanya Jawab

Yaitu komunikasi langsung bersifat two traffict, sebab pada saat yang sama

terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya dan siswa menjawab

sehingga terlihat adanya timbal balik secara langsung antara guru dan siswa22.

e. Metode Pemberian Tugas

22 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1985),

cet. Ke-2, hal.76

Page 29: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Yang dimaksud dengan metode pembelajaran ini adalah guru mengolah

pembelajaran dengan jalan memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah

dalam bentuk PR atau Pekerjaan Rumah, dikelas secara bersama-sama, dengan

pembatasan waktu, atau seseorang atau sekelompok peserta didik mengajarkan

suatu tugas.

Metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar haruslah tepat, agar

proses penyampaian informasi kepeserta didik lancar. Dalam kegiatan belajar

mengajar (KMB), metode pembelajaran berfungsi sebagai cara dalam

penyajian materi pembelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan

tertentu.23 Sehingga penulis dapat menarik kesimpulan bahwa metode

pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam penyampaian

pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

2. Media Pembelajaran

Media adalah segala sesuatu yang mengantarkan pesan dari sumber kepada

penerima. Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

pengertian media, diantaranya pengertian media yang dikemukakan oleh Garlach

dan Ely seperti yang dikutip oleh Azhar 'Arsyad dalam bukunya, "bahwa media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan

23 Atwi Suparman, Op. Cit h.176.

Page 30: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

sikap. Dalam pengertian ini, buku teks dan lingkungan adalah media"24. Namun

pada sisi lain dibatasi hanya pada "segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyampaikan pesan dan informasi" Brigg yang mengemukakan pendapat

tentang media sebagaimana yang dikutip Ahmad Rohani dalam bukunya, "bahwa

media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang merangsang

yang sesuai untuk belajar"25.

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa media dapat dikatakan

sebagai alat atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau

pesan dari komunikator kepada komunikan yaitu dari guru kepada siswa.

Sedang media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat yang

digunakan untuk menyalurkan pesan atau materi pelajaran dakwah. Media ini

dapat berbentuk gambar, buku ceria, alat elektronik dan lingkungan sosial dimana

siswa diajak keluar untuk melihat realita sosial yang berhubungan yang sesuai

dengan materi pelajaran yang akan diajarkan

Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran beraneka ragam, dan

dalam memilih dan menggunakan haruslah mempertimbangkan dalam memilih

dan menggunakan media haruslah mempertimbangkan beberapa hal, menurut

Sudjana dan Rifa'i ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih

media pembelajaran, pembelajaran diantaranya: ketepatan dengan tujuan

pembelajaran, dukungan terhadap isi pembelajaran, kemudian memperoleh media,

24 Azhar Arsyad, Media Pengajaran (Jakarta: Grafindo Persada, 1997). Cet. Ke-1. hal 3 25 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edicatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997)cet. Ke-1

Page 31: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

keterampilan guru dalam menggunakannya dan sesuai dengan taraf berfikir

siswa26.

Dengan adanya criteria tersebut akan menjadi lebih mudah untuk guru

dalam menggunakan media yang dianggap tepat untuk mempermudah tugasnya

dalam mengajar.

D. Komunikasi Instruksional Dalam Mengajar Mulok

Secara etimologis (Lughatan) dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari

kata kerja, da'a, yad'u, da'watan, kata da'a mengandung arti mengajak,menyeru,

memanggil, maka da'watan berarti ajakan, seruan, panggilan. Jadi dakwah Islam

dapat dipahami sebagai ajakan, seruan, panggilan kepada islam27.

Sebagaimana halnya dakwah juga memiliki unsur-unsur guna tercapainya

dakwah, karena dakwah juga merupakan usaha bersama sekelompok manusia

adapun unsur-unsur dakwah itu adalah: materi dakwah, subjek dakwah (da'i),

objek dakwah (mad'u), metode dakwah, media dakwah, dan tujuan dakwah28.

Kegiatan dakwah adalah kegiatan komunikasi berarti proses dakwah juga

sama dengan proses komunikasi. Berdasarkan paradigma Lasswell komunikasi

adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui

media yang menimbulkan efek tertentu29. Dengan begitu komunikasi meliputi

lima unsur, yakni: komunikator, pesan, komunikan, media dan efek. Sehingga

26 Nana Sudjana dan Ahmad Riva'I, Media Pengajaran, ( Bandung: Cv. Sinar Baru,

1990), Cet. Ke-1 hal.4 27 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam Sebagai Ilmu, Sebuah kajian epistimologi dan

Struktur Keilmuan Dakwah.(Medan: Diktat, 1996) hal 15 28 Syamsuri Siddiq, Dakwah dan Teknik Berkhutbah, (Bandung: PT. Al-Ma'rif, 1993),

hal.20. 29 Onong Uchjana Effendy, Op. Cit. hal 10

Page 32: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

proses dakwah adalah seorang atau sekelompok da'i mengkomunikasikan pesan

kepada mad'u, perorangan ataupun kelompok, dengan demikian secara teknis,

dakwah adalah komunikasi antara da'i (komunikator) dan mad'u (komunikan), dan

semua orang yang terlibat dalam kegiatan dakwah adalah juga komunikan.30

Dalam dunia komunikasi pengajaran atau lebih dikenal komunikasi

instruksional, seorang guru yang diberikan tanggung jawab untuk sebagai da'i,

yang akan menjadi teladan bagi mad'unya yakni siswa, guru yang memberikan

pesan-pesan agama yang akan dicerna oleh anak didiknya harus dapat merubah

tingkah laku anak seagaimana yang telah diharapkan oleh guru dan menurut

kurikulum yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Pada proses dakwah itu juga, seorang guru bukan hanya bertugas untuk

menyampaikan pesan saja yakni pada bidang mata pelajaran, akan tetapi seorang

guru harus mampu menggambarkan dan memberikan contoh perbuatan-perbuatan

baik yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Seperti firman Allah dalam

surat Ali-imran ayat 104 yang berbunyi:

☺ ☺

"Dan hendaklah diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebijakan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang yang beruntung" (Q.S. Ali-Imran : 104)

Kewajiban dakwah terletak pada setiap persoalan atau indifidu seseorang

muslim berdasarkan kemampuan maupun profesi masing-masing beserta cara

30 Dr. Achmad Mubarok, MA. Psikologi Dakwah, Pustaka Firdaus, 1999. Cet. Ke-3

hal.21

Page 33: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

maupun media yang dimilikinya31. Berdakwah memang merupakan tugas yang

berat, namun mulia disisi Allah, karena para ulama (da'i, muballigh) itu adalah

ahli waris dari para nabi.32

Proses dakwah dalam komunikasi instruksional dapat efektif apabila

seseorang komunikator yakni guru dapat memahami apa yang diinginkan seorang

komunikannya yakni peserta didik. Sehingga apapun yang akan disampaikan

(pesan) dapat tersampaikan dengan baik dan menghasilkan efek atau perubahan

tingkah laku yang diharapkan pada tujuan instruksional. Peserta didik juga dapat

mempraktekkan pesan yang disampaikan dengan baik yang sempurna. Guru yang

dalam proses dakwah disebut da'i, yakni orang yang menyampaikan pesan harus

lebih baik dari mad'unya yakni peserta didiknya, yang paling utama sekali dalam

hal bersikap.

31 Rafi'udin, Prinsip dan Strategi Dakwah, , (Bandung: Pustaka Setia, 2001) Cet. Ke-II hal. 12

32 Ibid Hal. 13

Page 34: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

BAB III

PROFILE MADRASAH DINIYAH AWALIYAH AL-ITTIHAD

A. Sejarah

Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Ittihad Tanara, didirikan pada tahun 1989,

berlokasi di RT 04/05, Kampung Pesisir, Desa Pedaleman, Kecamatan Tanara,

Kabupaten Serang-Banten.

Didirikan Madrasah ini mengingat keadaan masyarakat Tanara khususnya

membutuhkan suatu lembaga pengajaran agama karena sasaran belajar agama

yang ada belum memadai atau mencukupi.

Dengan dorongan iman kepada Allah swt, tokoh-tokoh manyarakat dan

tokoh agama di Tarana bermusyawarah untuk mewujudkan cita-cita mendirikan

lembaga pendidikan tersebut, yang kemudian berhasil dibentuk suatu panitia

pembangunan madrasah.

Diantara pendirinya adalah H.Sopandi, H.Sulaeman (Alm), H.Awar (Alm)

dan H. Muhammad Thoha (Alm) dan dibantu bersama masyarakat sekitar.

Bangunan berbentuk permanent, dengan bahan bangunan tembok dari bata

merah dan genteng dari tanah liat dengan luas bangunan 1500 meter persegi.

Tanah tersebut merupakan tanah wakaf dari Bapak H.Sulaeman (Alm).

Kini Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Ittihad sudah mendapat pengakuan

dari kantor wilayah Departemen Pendidikan Agama Propinsi Banten, dengan

Page 35: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

demikian status madrasah Diniyah Awaliyah Al-Ittihad Sebagai sekolah yang

diakui.

Dalam perkembangan selanjutnya setelah skripsi ini dtulis, Madrasah

Diniyah Awaliyah sudah mengalami tiga kali pergantian pimpinan atau kepala

sekolah. Pada tahun 1985 sampai dengan 1995 dipimpin oleh Bapak KH.Ardabili,

dari tahun 1995 sampai dengan 2005 dipimpin oleh bapak KH.Musthafa, sedang

dari tahun 2005 sampai dengan sekarang dipimin oleh Ibu Hilmiyah S,Pd.I.

Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Madrasah Diniyah Awaliya yaitu berupa

Gedung, Ruang, Pekarangan, serta perlengkapan yang digunakan atau dipakai

untuk kegiatan belajar mengajar.

B. Visi, Misi dan Tujuan

Visi :

• Terwujudnya pendidikan keagamaan yang berkualitas, berdaya saing dan

kuat kedudukannya dalam system pendidikan nasional sehingga mampu

menjadi pesan unggulan agama islam dan pengembangan masyarakat

dalam rangka pembentukan watak dan kepribadian peserta didik sebagai

muslim yang kuat dan warga Negara yang bertanggung jawab.

Misi :

• Meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan system

pembelajaran serta peningkatan sumberdaya pendidikan secara kuantitatif

dan kualitatif.

Tujuan :

Page 36: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

• Untuk membrikan bekal pada siswa atau peserta didik untuk

mengembangkan kehidupan sebagai pribadi muslim yang berima dan

bertaqwa serta berakhlaqul karimah, sehat jasmani dan rohani serta

menjadi warga Negara Indonesia yang berkepribadian dan percaya pada

diri sendiri.

• Menbina siswa atau peserta didik agar memiliki pengetahuan, wawasan,

pengalaman dan keterampilan beribadah dan sikap terpuji yang bermanfaat

bagi pengembangan pribadinya.

• Mempersiapkan siswa atau peserta didik untuk dapat mengikuti jenjang

pendidikan pada Madrasah Diniyah yang lebih tinggi.

C. Program Kerja

Program kerja dilaksanakan dalam rangka membantu anak didik

mengembangkan berbagai potensi fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai,

agama,sosio-emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni

untuk siap memasuki pendidikan yang lebih tinggi.

Program kerja Madrasah Diniyah Awaliyah meliputi dua bidang

perkembangan, yaitu:

1. Bidang pengembangan pembentukan prilaku melalui pembiasaan

Merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan dalam

kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik meliputi:

a. Program pengembangan moral dan dan nilai-nilai agama (keimanan dan

ketakwaan)diharapkan akan meningkatkan ketakwaan anak terhadap

Page 37: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Tuhan Yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan

dasar anak menjadi warga Negara yang baik.

b. Program pengembangan sosial dan kemandirian, emosional, dan budi

pekerti dimaksudkan untuk membina agar anak dapat mengendalikan

emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun

dengan orang dewasa dengan baik serta dapat menolong dirinya sendiri

dalam rangka kecakapan hidup.

2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar

Merupakan kegiatan yang disiapkan guru untuk meningkatkan kemampuan

dan kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan anak meliputi:

a. Kemampuan Bahasa

Bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang

sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan

membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia.

b. Kognitif

Bertujuan mengembangkan kemampuan berfikir anak untuk mengola

perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternative

pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan

logika pengetahuan umum dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta

mempunyai kemampuan untuk memilih-milih, mengelompokkan serta

serta mempersiapkan pengembangannya kemampuan berfikir teliti.

c. Fisik atau Motorik

Bertujuan untuk mengenalkan dan melatih kasar dan halus, meningkatkan

kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta

Page 38: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat

menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.

d. Seni

Bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan sesuatu berdasarkan

hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan dan dapat menghargai hasil

karya yang kreatif.

Untuk memberikan pertahanan pemahaman terhadap materi pembangunan

dan memudahkan anak memusatkan perhatian, maka diperlukan suatu tema.

Dimana tema ini dapat dikembangkan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan

perkembangan anak agar tidak menimbulkan kebosanan. Disamping itu dengan

adanya suatu tema, kompetensi bahasa dapat dikembangkan lebih baik dengan

mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi anak.

D. Realisasi Program Kerja

Proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Ittihad

dilaksanakan setiap hari Sabtu sampai dengan Kamis mulai dari pukul 13.00

sampai dengan pukul 17.00, kelasnya dibagi menjadi lima kelas yakni ruang I

untuk kelas IA, ruang II untuk kelas IB, ruang III untuk kelas II, ruang IV untuk

kelas III, dan ruang V untuk kelas IV. Pada Madrasah Diniyah Awaliyah Al-

Ittihad hanya terdapat empat kelas saja dan ada juga kelas yang dianggap sebagai

kelas percobaan yakni kelas 0 yang berjumlah 30 anak, peserta didik ini hanya

diajarkan sebagaimana layaknya anak TK, yakni yang diajarkan pengenalan-

pengenalan huruf arab dan belajar menulis arab ditambah lagi dengan

penghapalan do'a-do'a harian dan hapalan surat-surat pendek. Mata pelajaran

Page 39: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

mulok diajarkan setiap hari kamis dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00

yakni pada jam kedua atau setelah istirahat.

Sebelum memulai pelajarannya, pesertanya diwajibkan untuk membaca

do'a bersama-sama dan diakhiri dengan mengucapkan salam kepada guru

kemudian dijawab oleh gurunya, setelah itu guru kemudian mulai mengabsen dan

dilanjutkan dengan memulai mata pelajaran yang hendak diajarkan.

Setiap hari dua mata pelajaran di sampaikan kepada peserta didik, dalam

menyampaikan materi pelajaran yang telah terjadwal, seorang guru selaku

komunikator harus dapat mengkomunikasikan pesan atau materi tersebut agar

mudah dipahami oleh peserta didik. Oleh karena itu seorang guru harus dapat

menguasai komunikasi verbal dan non-verbal maupun komunikasi persuasive

sehingga keadaan kelas dapat dikendalikan dan menjadi ceria.

Kemudian peserta didik istirahat selama 30 menit yakni dari pukul 15.00

sampai dengan pukul 16.00, setelah bel waktu istirahat telah habis, peserta

didikpun diharuskan untuk memasuki kelas kembali dan mengikuti mata pelajaran

yang kedua yang akan disampaikan oleh gurunya. Kegiatan belajar megajarpun

berjalan sampai dengan pukul 17.00, akan tetapi sebelum guru mengakhiri mata

pelajarannya guru mengefaluasi materi-materi yang telah disampaikan kepada

peserta didik seperti dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang harus

dijawab oleh peserta didik secara rebutan siapa yang dapat menjawab pertanyaan

itu akan pulang lebih dahulu dan begitu seterusnya.

E. Sarana dan Prasarana

Page 40: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Fasilitas, sarana dan prasarana belajar sangat mendukung terlaksananya

proses belajar mengajar guna tercapainya tujuan dari belajar tersebut oleh

karenanya Madrasah Diniyah awaliyah selalu berusaha untuk melengkapi sarana

dan prasarana.

Adapun sarana dan prasarana sudah tersedia saat ini adalah ruang kelas 6

lokal berlantai keramik yang dilengkapi dengan Meja, Kursi, Papan Tulis dan Rak

Buku-buku bacaan yang diperuntukan 40 siswa perkelas, Ruang guru, Ruang

Perpustakaan dan MCK, yang terpisah antara laki-laki dan perempuan dan juga

antara guru dengan siswa, dan dilengkapi juga dengan taman yang bersih.

F. Struktur Organisasi

Sebuah lembaga tentunya mempunyai struktur organisasi agar

berlangsungnya mekanisme kerja. Melalui struktur organisasi setiap personal

dapat mengetahui tugas-tugas yang diterima, dengan siapa mereka bekerja,

berinteraksi dan kepada siapa mereka melaporkan hasil kerjanya.33

Dengan demikian struktur organisasi menggambarkan unit-unit kerja dan

tugas-tugas indifidu beserta kerja sama mereka dengan indifidu-indifidu lain dan

hubungan antara unit-unit kerja itu baik secara vertical maupun horizontal.

Struktur memungkinkan sekolah menjalankan fungsinya sebagai lembaga

edukatif dengan baik, masing-masing mempunyai kedudukan tertentu dan

menjalankan peranan seperti yang diharapkan menurut kedudukan. Dengan

33 Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998) hal. 60

Page 41: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

demikian dapat dicegah berbagai konflik dan dapat dijamin kelancaran segala

usaha pendidikan.34

Sebagaimana uraian diatas Madrasah diniyah Awaliyah Al-Ittihad sebagai

lembaga pendidikan juga memerlukan struktur organisasi, dan adapun struktur

organisasinya sebagai berikut:

G. Penggunaan Media dan Non-media

Sebagai pendukung jalannya komunikasi instruksional, guru MDA Al-

ttihad dalam melaksanakan proses belajar mengajarnya menggunakan media dan

non-media yakni berupa buku mata pelajaran dan alat-alat peragaan yang

mendukung jalannya materi yang akan dipraktekkan seperti mimbar untuk praktek

berpidato dan pengeras suara untuk lebih membiasakan mereka bersifat percaya

34 S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-1, hal 72

Wkl. Kep. Sekolah H. Muthai

Bendahara/TU Ma'ruf

Kepala Sekolah Hilmiyah S.Pd.I

Sekretaris Hanita

Guru Kelas

Nsfis Kurtubi Rosyidi M. Si'id Nursalim Subaetah Su'aebah, A.Ma

Page 42: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

diri dan terbiasa. Selain menggunakan media dalam proses belajar mengajar, guru

juga menggunakan non-media dengan cara guru menerapkan komunikasi

antarpribadi antara guru dan siswa agar siswa lebih akrab dengan guru.

Page 43: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

BAB IV

KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM PENGAJARAN MULOK

A. Komunikasi Instruksional

1. Proses Guru dalam Mengajar Proses belajar mengajar merupakan proses inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan, dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar

mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian

pesan agama dari sumber pesan melalui saluran atau media kepada penerima

pesan, sumber pesan, saluran atau media dan penerima pesan adalah komponen-

komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran

yang ada pada kurikulum, sumber pesan adalah guru agama, salurannya media

pendidikan, dan penerima pesan adalah siswa. Pesan yang berupa isi ajaran agama

yang ada pada kurikulum dituangkan oleh guru atau sumber keadaan symbol-

simbol komunikasi, baik symbol verbal maupun symbol Non-verbal.

Pada proses guru dalam mengajar ini, didalamnya terdapat pula tahapan-

tahapan mengajar, dimana guru dapat secara efektif mengkomunikasikan materi-

materi pelajaran yang akan disampaikan. Adapun tahapannya adalah Pertama

Tahapan persiapan, yakni tahapan yang dilakukan oleh guru pada saat akan

memasuki kelas, pada tahapan persiapan ini juga, guru mempersiapkan media,

materi dan segala sesuatu yang diperlukan dalam mengajar didalam kelas, kedua

Tahapan belajar mengajar di kelas, yakni inti dalam proses pengajaran, pada tahap

ini guru menyajikan materi pelajaran (pokok bahasan) yang disusun lengkap

Page 44: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

dengan persiapan model, metode dan strategi mengajar yang dianggap efektif,

ketiga Tahapan hasil mengajar, yakni tahapan terahir proses mengajar terdiri atas

kegiatan evaluasi dan tidak lanjut (follow up). Tahap ini guru melakukan

penilaian keberhasilan belajar siswa yang berlangsung pada tahap instruksional.

Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa terhadap materi yang

telah diajarkan. Guru dianjurkan untuk memberitahukan pokok bahasan yang akan

diajarkan kepada siswa pada pertemuan berikutnya

Tahapan-tahapan tersebut diatas akan diuraikan oleh penulis dari hasil

penelitian yang berupa tabel-tabel

a. Proses persiapan

Pada proses persiapan, dalam melaksanakan rencana kegiatan belajar

mengajar di (MDA) Al-ittihad, sebelumnya guru yang akan mengajar membuat

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah ditetapkan oleh

kurikulum sekolah itu sendiri, setelah itu guru menyiapkan alat-alat peraga untuk

menerangkan didalam kelas, dan tidak lupa pula guru membawa bahan yang akan

diajarkan dari berbagai sumber serta absensi untuk mengecek kehadiran anak

didiknya. Seorang guru juga dituntut untuk mengetahui dan menguasai metode

yang dipilihnya untuk menyampaikan materi yang akan disampaikan, maka ia

akan melaksanakan metode mengajar tersebut dengan langkah-langkah yang

benar menurut teori penggunaanya.

Page 45: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

b. Proses Belajar Mengajar

Tabel 1

8 Maret 2008, proses belajar mengajar dikelas 1 (MDA) Al-Ittihad

No Komunikasi

Instruksional

Komunikator /

Guru mata pelajaran

Komunikan / Siswa

1 Pembukaan a. Assalamu'alaikum.... b. yu….ketua kelasnya

memimpin do'a dulu…

c. Sekarang Ibu absent dulu yah….dan didengarkan

a. Wa'alaikum salam…… b. siap….! Sebelum belajar

mari kita berdoa, berdo'a mulai…selesai.

c. ada yang tidak masuk bu…(salah satu siswa menyebutkan temannya yang tidak masuk)

2 Penyampaian a. Hari ini kita akan

belajar apa anak-anak? b. ya..hari ini kita akan

teori, tentang bagaimana caranya berdakwah yang baik dan benar, ada yang tahu cara berdakwah yang baik bagaimana?

c. sekarang ibu tulis di papan tulis…

d. kalau semuanya sudah selesai ibu akan terangkan

e. Azis kok ngobrol? Nulisnya sudah?

f. Cara berdakwah yang baik adalah suaranya harus keras, percaya sama diri kita sendiri…..

g. Semuanya sudah mengerti?......

a. Ceramah (Dakwah)….. b. Bu…ditulis dipapan tulis

aja yah bu….. c. masih banyak yang belum

bu….. d. mengerti bu….

3 Evaluasi a. sekarang coba, ibu akan bertanya pada kalian..

b. bagaimana cara berdakwah yang baik

a. pulang bu…sudah sore.. b. saya tahu…

Page 46: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

dan benar c. siapa yang mau

jawab? d. Apa artinya dakwah?

4 Penutup a. kalau semuanya sudah mengerti, coba ibu mau Tanya, Fahmi cara berdakwah yang baik yang pertama apa…….?

b. coba idrus apa yang c. pertama d. sekarang semuanya

dirapihkan bukunya… e. fahmi disiapkan….

a. itu bu, fahmi lupa… b. Idrus saja yang jawab

bu… c. suaranya harus keras… d. hore….. e. siap, semelum pulang

mari kita berdo'a, berdo'a mulai…selesai! Beri salam!

Tabel 1 diatas, merupakan proses belajar mengajar di kelas yakni pada

mata pelajaran mulok (dakwah) atau disebut oleh anak-anak ceramah pada

pelajaran dakwah ini anak diajarkan teori dan praktek, bahasa yang digunakan

pada proses belajar mengajar ini adalah campuran antara bahasa Indonesia dengan

bahasa jawa, untuk mata pelajaran dakwah ini anak dituntut dapat menghafalkan

dan mengulas mata pelajaran agama yang lain melalui penghafalan teks pidato,

yang kemudian dipraktekkan untuk pertemuan yang berikutnya.

Sebelum pelajaran dimulai, guru menginstruksikan kepada ketua kelas untuk memimpin berdo'a sebelum belajar, yang biasanya dilakukan. Setelah pengantar pelajaran atau pembukaan selesai dilaksanakan, komunikator atau guru melanjutkan kepada penyampaian pelajarannya dan menuliskan materi kemudian sampai kepada menerangkan materi pelajaran yakni menggunakan metode ceramah yang telah dituliskan dan dilanjutkan dengan mengevaluasi mata pelajaran dengan metode Tanya jawab Pada penutupan komunikator menggunakan metode Tanya jawab dan ditutup dengan do'a yang dipimpin oleh ketua kelas. Tak lupa sebelum keluar kelas semua siswa mencium tangan komunikator.

Tabel 2

15 Maret 2008, proses belajar mengajar dikelas 1 (MDA) Al-Ittihad

Page 47: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

NO Komunikasi Instruksional

Komunikator / guru Komunikan / siswa

1 Pembuka a. Assalmu’alaikum… b. Disiapkan c. Sekarang ibu mau

Tanya, siapa yang semalem belajar?…

d. Siapa yang tahu cara berdakwah yang baik?…

a. Wa’alaikum salam….

b. Siap!….sebelum belajar mari kita berdo’a, berdo’a mulai..

c. Caranya yang pertama harus percaya diri

2 Penyampaian a. nah, sekarang ibu akan memberikan contoh pidato, yang nantinya dihapalkan di rumah…

b. ibu akan mencontohkan dulu cara berpidato yang benar. Judulnya akhlaq mulia.

c. Siapa yang berani mencontohkan seperti ibu tadi kedepan…..

a. ibu ditulis di papan tulis aja bu…

b. ibu tidak kelihatan bu….

c. Ibu saya mau maju kedepan…..

3 Evaluasi a. syifa coba maju kedepan dan berpidato seperti yang ibu lakukan tadi.

b. Sekarang dari laki-laki fahmi coba maju kedepan dan bawa catetannya.

a. tapi tidak dihafalkan bu…

b. saya takut bu…

4 penutup a. sudah-sudah semuanya duduk kembali ke bangku masing-masing kita berdo’a sebelum pulang

b. ingat…!besok pidatonya dihafalkan,dan maju satu-satu kedepan

c. sekarang yang rapih pulang lebih dulu, siapa yang rapih…..

a. hore…. b. Barisan sini yang

paling rapih bu…. c. Hore….pulang

duluan…

Page 48: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Table 2 diatas adalah seorang komunikator memberikan contoh pidato, yang nantinya akan dipraktekkan oleh siswa, pidato tersebut berjudul “Akhlaq Mulia”, pada pembukaan komunikator menginstruksikan untuk berdo’a dahulu sebelum belajar dan menanyakan tentang mata pelajaran yang telah disampaikan minggu sebelumnya. Sedang pada penyampaian, komunikator menuliskan naskah pidato. Pada isi dari uraian pidato tersebut adalah materi-materi pelajaran yang telah diajarkan dan bahan referensinyapun diambil dari buku mata pelajaran agama yang diajarkan dikelas, sebelum komunikan mempraktekkan, terlebih dahulu komunikator mencontohkan cara berpidato dan berdakwah yang baik, sehingga komunikan akan dengan mudah menirukan gaya bicara yang telah dicontohkan komunikator sebelumnya, anak dicoba untuk mempraktekkannya juga sehingga pada prakek nanti sudah tidak takut lagi. Sedang pada penutupan, komunikator memberikan tugas untuk menghapal pidato yang telah ditulis dan untuk minggu depannya dipraktekkan oleh semua siswa satu persatu dengan menggunakan media yang telah disiapkan biasanya, guru mengakhirinya dengan mengucapkan salam.

Tabel 3

22 Maret 2008, proses belajar mengajar dikelas 1 (MDA) Al-Ittihad

No Komunikasi Instruksional

Komunikator / guru Komunikan / siswa

1 pembukaan a. Assalamu’alaikum…. b. Fahmi,

disiapkan…semuanya duduk yang manis.

c. Siapa yang belum hadir?…kok bangkunya masih kosong?

d. Yang tidak masuk temannya acungkan tangan.

a. wa’alaikumsalam…… b. siap!…sebelum belajar

mari kita berdo’a, berdo’a mulai,…selesai,..beri salam…

c. masih diluar bu….khazanah tidak masuk, sakit katanya..

2 penyampaian a. seperti yang ibu bilang kemarin, hari ini kita akan prak..tek..

b. yang sudah hafal podatonya siapa? Berarti semalam belajar, yang tidak hafal berarti tidak belajar

a. habis kepanjangan bu, jadi belum hafal semuanya.

b. Ibu, rahmah mau maju duluan…

c. Saya mau maju, sudah hafal…

Page 49: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

c. kalau mau jadi kiyai atau pendakwah yang baik tidak usah malu-malu-malu…

d. coba yang mau maju duluan siapa? Ibu acungkan jempol!

3 Evaluasi a. coba semuanya..yang belum hafal, dihafalkan disini dan kalalu sudah hafal ibu akan mengetesnya kedepan.

b. Yah ada yang sudah bisa c. Kalau yang

belum bisa juga ibu kasih soal buat dirumah.

a. bu bikin pekerjaan rumah saja bu …

b. tapi jangan banyak-banyak yah bu..

4 penutup a. semuanya duduk dulu yah..hayo…yang anak baik mana yah….

b. Yang paling rapih pulang lebih dulu

c. Fahmi siapkan…. d. Yang tadi belum sempat

maju, minggu depan dilanjutkan.

e. Semuanya boleh pulang….

a. aku belum maju… b. siap…! Sebelum

pulang mari kita berdo’a, berdoa mulai..,selesai.., beri salam…

c. hore pulang semuanya…..

Page 50: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Table 3 diatas melanjutkan minggu yang kemarin, yakni komunikator

mencoba untuk melihat keberanian komunikan untuk praktek berpidato,

komunikator dalam pembukaannya dimulai dengan mengabsen anak-anak yang

tidak hadir dan sakit, komunikator menjelaskan kembali materi pertemuan yang

sebelumnya. Sebelum kepada penyampaian materi komunikator menjelaskan dan

mencontohkan kembali cara berpidato. Hingga masuk pada penyampaian materi,

yang kebetulan anak-anak akan mempraktekkan apa yang telah diajarkan minggu

sebelumnya dan tidak lupa komunikan juga dituntut untuk bisa menghafal pidato

yang telah dituliskan.

Pada evaluasi guru/kounikator memberikan soal untuk yang belum

menghafal didepan dan dikerjakan dirumah. Sampailah pada penutupan, pada

penutupan komunikator memberitahukan materi untuk minggu yang akan datang,

ketua kelas memimpin do’a siswa yang lain dan mengucapkan salam untuk

gurunya. Setelah diinstruksikan semuanya boleh pulang, semua siswapun

berhamburan keluar dan berebutan menciumi tangan gurunya.

Tabel 4

29 Maret 2008, proses belajar mengajar dikelas 1 (MDA) Al-Ittihad

No Komunikasi Instruksional

Komunikator / Guru Komunikan / Siswa

Page 51: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

1 Pembukaan a. Assalamu’alaikum… b. Disiapkan… c. Sekarang dengarkan

yah ibu absen dulu d. Siapa yang masih hafal

pidato / dakwah yang kemarin?

e. Jangan lupa! Kalu kita berdakwah ingat cara berdakwah yang baik, yang kemarin pernah ibu ajarkan.

a. wa’alaikum salam… b. siap…!sebelum belajar

mari kita berdo’a, berdo’a mulai…,selesai..,berisalam..

c. saya masih hafal… d. saya belu bisa

caranya….

2 penyampaian a. sekarang ibu akan tuliskan lagi contoh pidato

b. sekarang ditulis judulnya adalah taqwa

c. siapa yang bertaqwa kepada Allah?

d. Coba subhan taqwa tidak kepada Allah?

e. Yang bertaqwa kepada Allah tidak pernah meninggalkan shalat, berbakti kepada kedua orang tua….

a. judulnya kok taqwa bu?

b. Ditulis dipapan tulis yah bu?…

c. Saya tidak mau nulis ah bu, capek.

3 Evaluasi a. yah… sekarang semuanya dengarkan ibu. yang sudah, cari teman kelompoknya masing-masing, yang pernah ibu kasih

b. nah semuanya ibu buatkan gambar, satu kelumpok satu

a. bu saya Cuma berdua idris nya tidak sekolah

b. bu subhan saja yah bu yang masuk kelompo saya..

Page 52: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

gambar c. coba kalian

urutkan, urutan gambar yang ada.

4 Penutup a. yang susah tidak boleh berisik…yang berisik temannya setan..

b. minggu depan dihapal-kan kembali dan kita akan praktek yah..

c. sekarang rapihkan alat tulisnya, Fahmi disiap-kan

d. jangan maen dorong-dorongan, nanti jatuh.

e. Wa’alaikum salam…..

a. yang dihafalkan judul yang kedua saja yah…

b. siap!…sebelum pulang mari kita berdo’a, berdo’a dimulai…selesai,…,beri salam

c. assalamu’alaikum…

Table 4 diatas komunikator memberikan materi

tentang pidato yang berjudul taqwa, sebelum menuliskan

dipapan tulis, komunikator mengingatkan agar

komunikan selalu menghafal pidato-pidato yang telah

diberikan, komunikator menulis dipapan tulis, diikuti

oleh komunikan yang menyalin tulisan dari papan tulis

kedalam buku tulis mereka masing-masing, setelah

semuanya selesai menyalin komunikator atau guru

menjelaskan arti tentang takwa, komunikan atau siswa

Page 53: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

mendengarkannya dengan seksama, Setelanya semua

sudah selesai guru menginsturksikan untuk berkelompok

dan akan diberikan evaluasi perkelompok. Dalam

penutupan guru atau komunikator memberikan tugas

kembali untuk menghafalkan pidato yang nantinya akan

dipraktekkan, dengan imbalan yang benar-benar

menguasai akan diberikan tambahan nilai, Gurupun

mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

Tabel 5

5 April 2008, proses belajar mengajar dikelas 1 (MDA)

Al-Ittihad

N

O

Komunikasi

Instruksional

Komunikator /

Guru

Komunikan / Siswa

1 pembukaa

n

a. Assalamu’alaikum….

b. Siapa yang tadi malam belajar

c. Semuanya dengarkan ibu absen.

d. Siapa yang sudah makan siang?

a. wa’alaikumsalam….

b. Saya belajar….. c. Saya sudah

makan siang.

Page 54: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

2 Penyampai

an

a. Ada yang sudah siap maju kedepan dan berpidato?….

b. yang kali ini sudah siap berpidato, ibu akan kasih nilai yang besar…

c. yang sudah hafal semua siapa?..Novi sudah hafal semua…

d. sekarang ibu contohkan lagi tapi semuanya dengarkan yah….

e. Siapa yang bertaqwa kepada Allah maju kedepan duluan..

f. Nah..bagus Novi sudah hafal semua, tapi masih malu-malu.

g. Yang lainnya ada yang maju lagi, baik kalo tidak ibu absen, yang dipanggil

a. tapi saya baru hafal setengah.

b. Saya mau maju kedepan …

c. Saya bertaqwa, tapi belum hafal.

d. Berarti kalau maju kedepan nilainya banyak dong…

Page 55: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

namanya maju kedepan….

3 Evaluasi a. sekarang yang masih ingat dan hafal pidato yang judulnya akhlak mulia, boleh maju kedepan.

b. Ibu akan tunjuk siapa yang bisa maju kedepan yah…

a. yah ibu kan udah lupa bu…

b. bu minggu depan saja bu….

4 penutup a. ya sudah yang belum ha-fal, dilanjutkan praktek-nya minggu depan..

b. minggu depan harus hafal semua, yang belum hafal, nanti ibu tidak kasih nilaid dan nanti akhir tahun tidak boleh maju ke pentas.

c. Semuanya alat tulisnya dirapihkan, kita bersiap pulang…

d. Hayo…ketua

a. saya maju lagi minggu depan ya bu…

b. kok tidak boleh naik pentas…

c. bu..tempat pinsil saya diumpetin

d. siap!..sebelum pulang mari kita berdo’a, berdo’a mulai, selesai, beri salam...

e. Assalamu’alaikum…

Page 56: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

kelasnya disiapkan…

e. Wa’alaikum salam….

Table 5 diatas, komunikator memasuki kelas dan

memberikan salam kepada komunikan, kemudian

disambut dengan menjawab salam dan dilanjutkan

dengan mengecek kehadiran siswa, tidak lupa juga

komunikator menanyakan sudah makan atau belum

kepada komunikan. Setelah pembukaan selesai

komunikator menginstruksikan komunikan agar maju

kedepan yang sudah siap berpidato, materinya adalah

melanjutkan minggu yang kemarin, pada metode kali ini

siswa diharuskan sudah dapat praktek kedepan kelas dan

mempraktekkan cara-cara berpidato yang baik dan

benar, guru memanggil satu persatu siswa yang sudah

hafal, kemudian berdiri diatas mimbar dan mulai

mempraktekkannya, komunikator memberikan evaluasi

Page 57: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

supaya anak bisa menghafalkan kembali materi yang

lalu.

Setelah semuanya selesai, waktu pulangpun telah

tiba, akhirnya guru mengakhiri pelajarannya, sebelum

disiapkan guru memberitahukan materi untuk

pertemuan minggu depan bahwa akan diadakan praktek

dan diberikan penilaian untuk nilai harian. Ketua kelas

menyiapkan posisi duduk dan memimpin do’a untuk

pulang yang diakhirkan dengan salam guru menjawab

salam. Siswapun berebutan mencium tangan guru.

Tabel 6

12 April 2008, proses belajar mengajar dikelas 1 (MDA)

Al-Ittihad

N

O

Komunikasi

Instruksional

Komunikator /

Guru

Komunikan / Siswa

1 pembukaa

n

a. Assalamu’alikum…

b. Disiapkan Fahmi

c. Ibu mau mengulang

a. Wa’alaikum salam..

b. Siap! Sebelum belajar mari kta berdo’a, berdo’a mulai.selesai, beri

Page 58: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

pelajaran yang kemarin sudah ibu berikan

d. Siapa yang tahu cirri orang bertaqwa?…

e. Kalau cara berdakwah yang baik bagaimana ?

salam.. c. Saya

tahu….ciriorang bertaqwa mencintai Allah…

2 penyampa

ian

a. sekarang ibu absen, yang ibu panggil maju kedepan, dan langsung naik kepodium

b. pokoknya semuanya harus hafal dan bergaya pidato seperti yang di Pildacil.

c. Siapa yang pernah tahu tayangan Pildacil di TV?

d. Yang pertama Asep maju.

e. Bagus. Siapa lagi

a. saya tahu bu Pildacil

b. saya bu…asepnya tidak mau maju..

3 Evaluasi a. nah buat yang belum maju, ibu kasih tebakan yah

a. mau bu…. b. Anak soleh… c. Karena anak soleh

kata ibu disayang

Page 59: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

mau tudak? b. tebakannya

tentang anak soleh dan anak durhaka

c. hayo siapa yang tahu anak soleh sama anak durhaka, siapa yang paling disayang sama Allah

ibu sama Allah

4 penutup a. semuanya sudah maju yah

b. minggu depan ibu akan tuliskan kembali contoh pidato yang lebih panjang.

c. Sekarang bersiap-siap kita pulang.

d. Wa’alaikumsalam…

e. Pulangnya jangan berebutan yah…hati-hati di jalan

a. sudah semua bu

b. siap!..sebelum pulang mari kita berdo’a, berdo’a mulai. Selesai berisalam.

c. Assalamu’alaik

um…

Page 60: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Pada table 6 diatas, komunikator akan memberikan

penilaian, pada praktek dakwah yang telah diajarkan

minggu lalu, semua siswa sudah siap setelah guru

membawa pengeras suara dan mimbar yang kecil. Semua

siswa terlihat sudah siap untuk praktek berpidato. Saat

memasuki kelas guru memberi salam kepada anak-anak,

dijawab oleh anak-anak, dan ketua kelas bersiap untuk

memimpin do’a. sebelum praktek dimulai gurupun sibuk

mempersiapkan media untuk digunakan dalam praktek.

Setelah semuanya selesai, praktekpun dimulainya, karena

masih banyak yang belum maju kedepan akhirnya

gurupun memberikan evaluasi dalam mengajarnya yakni

dengan metode tebakan.

Setelahnya semuanya sudah praktek, guru

memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah agar lebih

banyak menghafal dan mengahirinya dengan sama-sama

berdo’a yang diakhirkan dengan salam semua siswa

Page 61: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

berlarian keluar dan seperti biasa berebutan mencium

tangan gurunya

Tabel 7

12 April 2008, proses belajar mengajar dikelas 1 (MDA)

Al-Ittihad

N

O

Komunikasi

Instruksional

Komunikator/guru Komunikan

1 Pembukaa

n

a. assalamu’alaikum….

b. Baik anak-anak hari ini siapa yang tidak masuk kelas?.....

c. Kalau yang di panggil

acungkan tangan yah…..

d. Baik semuanya masih ada yang hafal pidato yang minggu

kemarin? e. Coba kalau

masih hafal siapa yang berani maju

kedepan? f. Sebelum ibu

menuliskan

a. Wa’alaikum salam …

b. Tidak ada…. c. Udah lupa bu…. d. Kalau yang

pertamamasih inget bu…

Page 62: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

kembali pidato, ibu akan bertanya siapa yang suka

kebersihan? 2 penyampai

an

a. sekarang keluarkan buku kalian, tulis di buku kalian

masing-masing yah…

b. kalau semuanya sudah selesai ibu akan

menerangkan sedikit tentang

isidari piato in c. pidato kali ini

yang berjudul mencintai

kebersihan…. d. Siapa yang

dirumahnya suka dengan

kebersihan? e. Kebersihan itu

merupakan sebagian dari

pada iman f. Dalam pepatah

dikatakan “didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa

a. kita nulis lagi ya bu…

b. yah..nilis melulu bu…kan capek…

c. saya dirumah suka bersih-

bersih bu…

Page 63: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

yang kuat”. 3 Evaluasi a. sekarang ibu

punya pertanyaan, yang bisa jawab acungkan tangan

yah…. b. Nila…berapa

kali sehari kita harus mandi?

c. Sekarang siapa yang mau

mencoba berpidato

kedepan…

a. saya bu…. b. Tiga kali dalam

sehari…. c. Saya mau

mencoba pidato bu…

4 Penutup a. baik anak-anak karena sudah sore, sekarang rapikan buku kalian masing-

masing b. fahmi

silahkan di siapkan

c. wa’alaikum salam…..

a. hore…pulang b. siap…!sebelum

pulang mari kita berdo’a, berdo,a

di mulai c. selesai, beri

salam d. assalamu’alaiku

m…

Table 7 diatas, komunikator memberikan materi

pidato tentang pentingnya kebersihan, pada pembukaan,

komunikator memulainya dengan mengabsen siswa yang

Page 64: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

tidak hadir, yang kebetulan hari itu semua siswa hadir.

Setelah memberikan pembukaan komunikator

memberikan pertanyaan dan menginstruksikan untuk

maju kedepan bagi yang mau mempraktekkan kembali

pidato minggu yang lalu. Dan dilanjutkan pada

penyempaian materi yakni komunikator memberikan

pidato yang baru kepada kounikannya dan

menjelaskannya setelah masuk pada tahap evaluasi,

komunikator memberikan Tanya jawab. Setelah

semuanya selesai diberikan pertanyaan, akhirnya

guru/komunikator mengakhiri mata pelajaran dengan

menginstruksikan kepada ketua kelas untuk memimpin

do’a seperti biasanya dan diakiri dengan mengucapkan

salam.

Tabel 8

19 April 2008, proses belajar mengajar dikelas 1 (MDA)

Al-Ittihad

NO Komunikasi

Komunikator/Guru Komunikan/sis

Page 65: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Instruksional

wa

Pembukaa

n

a. assalamu’alaikum…

b. baik silahan fahmi untk

disiapkan dulu. c. Siapa yang ingat

hari ini materi apa praktek?

d. Ya betul sekarang kita akan praktek materi yan

kemarin e. Siapa yang mau

maju sebelum ibu absent satu-satu

maju kedepan? f. Siapa yang

hafal….

a. Wa’alaikumsalam…

b. Siap! Sebelum

belajar mari kita berdo’a,

berdo’a mulai,

selesai, beri salam…

c. Sekarang praktek

pidato ibu… d. Saya bu

masih hafal…

Penyampai

an

a. sudah semuanya sudah siap

praktek? b. Yang sudah

siap acungkan tangannya…

c. Hazanah sudah siap maju

kedepan? d. Ayo coba

maju kedepan pegang mike

nya…

a. sudah bu…tapi hazanah

belum hafal bu..

b. ibu azis becanda

melulu tuh! c. Kalo

majunya berdua boleh

tidak bu…

Page 66: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

e. Setelah Hazanah siapa lagi yang mau maju

kedepan? f. Jangan lari-larian

dong Azis! g. Kok masih

banyak yang malu-malu sih?

h. Ingat cara berpidato yang

baik itu apa? i. Siapa yang hafal

dan maumenyebutkan

sat persatu? Evaluasi a. baik kalau

semuanya sudah, ibu mau kasih pertanyan satu

persatu b. untuk yang

bisa acungkan tangan yah…

c. ciri-ciri orang bertaqwa siapa

yang tahu? d. Nah, sekarang

yang bisa menjawab

pertanyaan sudah boleh pulang

duluan.

a. saya bu…bisa..

b. hore…yang sudah

menjawab boleh pulang

yah bu… c. saya sudah

jawab tadi bu berarti sudah boleh pulang dong

bu. d. Asik saya

boleh pulang…

Page 67: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Penutup a. yang belum bisa jawab pertanyaan ibu adi besok dihafalin lagi yah

b. yah sekarang ibu yang mimpin

do’a c. siap! Sebelum

pulang mari kita berdoa, berdo’a mulai, beri salam!

d. Wa’alakum salam….

a. iya bu… b. Assalamu’ala

ikum.... c. Hore

pulang…

Tabel 8 diatas merupakan tabel yang terakhir

dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pada

pembukaan sebelumnya komunikator menanyakan

dahulu kepada komunikan, materi apa yang akan

diajarkan, karena pada peremuan sebelumnya sudah

diberi tahukan terlebih dahulu materi minggu depannya.

Dan anak-anakpun menjawab dengan serempak, sebelum

masuk pada penyampaian komunikator memberikan

instruksi kepada komunikan agar yang mau

mempraktekkan kembali materi minggu lalu. Sedang

Page 68: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

pada penyampaian adalah mempraktekkan apa yang

telah disampaikan materi minggu lalu yakni pidato yang

berjudul pentingnya kebersihan, setelah semuanya maju

dan mempraktekkan kedepan akhirnya sampai kepada

evaluasi belajar komunikator menggunakan metode

Tanya jawab dan yang sudah bisa menjawab boleh

pulang terlebih dahulu dari teman-temannya. Dan pada

penutup komunikator menutup pertemuannya dengan

mempersiapkan komunikan untuk berdo’a sebelum

pulang dan diakhiri dengan salam.

c. Evaluasi Hasil Mengajar

Evaluasi merupakan proses yang sangat penting

dalam pendidikan, karena dengan evaluasi dapat

diketahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu

proses pendidikan.

Dalam Mahfuzot (kata mutiara dalam islam)

dikatakan “barang siapa yang belajar bersungguh-

Page 69: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

sungguh maka dapatlah ia”. Dengan segala usaha yang

dilakukan oleh guru sebagai komunikator maupun siswa

sebagai komunikan itu sendiri, pasti membuahkan hasil.

Walaupun hasil yang diharapkan belum mencapai target

yang diinginkan, namun perlu diketahui tidak semua

usaha yang dilakukan dengan sempurna mendapatkan

hasil yang sempurna pula.

Evaluasi dari hasil belajar yang dilakukan di MDA

Al-Ittihad pada pelajaran Dakwah, guru sebagai

komunikator yaitu dengan metode Tanya jawab, dan

menghapal. karena pada mata pelajaran dakwah tersebut

merupakan mata pelajaran lebih kepada praktek, maka

evaluasinyapun siswa atau komunikan diharapkan untuk

bisa mempraktekkan dan menjiwai apa yang dipragakan

oleh guru mata pelajaran dakwah itu sendiri, sehingga

pada evaluasi dari hasil belajar itu sendiri bisa terlaksana

dengan baik, dan apa yang diharapkan dari guru, siswa

Page 70: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

maupun wali murid dapat tercapai untuk menjadikan

siswa sebagai manusia yang bisa mensyiarkan ajaran

agama islam, dan menanamkan nilai-nilai keagamaan

dalam hati mereka.

2. Penggunaan Media dan Non-Media dalam Mengajar

a. Penggunaan Media

Media pengajaran merupakan salah satu sasarana

untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar.

Penggunaan media pengajaran dikatakan efektif apabila

guru memahami dengan baik dalam penggunaannya,

sehingga materi pelajaran yang disampaikan guru dapat

diserap oleh siswa dengan baik serta efektif. Media yang

di gunakan di MDA masih terhitung sangat minim,

karena tidak adanya dana untuk mencanangkan

perawatan media. Media yang digunakan merupakan

media yang berfungsi sebagai alat bantu untuk

Page 71: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memberikan kemudahan bagi guru dan siswa, bagi guru

media itu sendiri berfungsi untuk membantu efektifitas

penyampaian materi pelajaran yang disampaikan, media

yang digunakan seperti buku-buku yang berisikan

contoh-contoh pidato, Podium yang digunakan untuk

siswa pada saat praktek berpidato, dan juga alat

pengeras supaya siswa bisa melakukan praktek pidato

dengan efektif

Selain media yang telah disebutkan diatas, buku

sumber juga merupakan media yang digunakan dalam

menyampaikan materi pelajaran dakwah. Jadi dalam

penggunaannya, media tidak hanya digunakan oleh guru

tetapi yang lebih penting lagi dapat pula digunakan oleh

siswa.

b. Penggunaan non-media pengajaran

Non-media yang digunakan dalam komunikasi

instruksional ini adalah dengan cara pendekatan

Page 72: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

komunikasi antarpribadi yang dilakukan

komunikator/guru dan pendekatan komunikasi

kelompok. Komunikasi antarpribadi dilakukan dengan

tatap muka yaitu komunikator atau guru memberikan

perhatian kepada anak, menanyakan tentang seputar

pelajaran, melakukan dialog, dan berusaha memahami

persoalan-persoalan yang dihadapi komunikan/siswa.

Komunikator juga memberikan penjelasan, memberikan

pemahaman yang sesuai tingkat berfikir mereka.

Sedangkan komunikasi kelompok dilakukan guru dengan

cara membagi dari 40 jumlah siswa menjadi 5 kelompok,

dan dilakukan pada saat guru memberikan metode

membiasakan diri yakni melatih agar anak percaya diri,

konsentrasi dalam menghapal, dan selalu bekerja sama.

Guru/komunikator menghampiri kelompok satu persatu

dan disitulah terjadi komunikasi kelompok.

Page 73: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Dengan adanya non-media pengajaran atau

komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok,

anak akan merasa diperhatikan dan disayang oleh guru,

sehingga anak tidak merasa sungkan atau malu-malu

sama guru ataupun temannya sendiri, otomatis anak

merasa ada yang menggantikan posisi orang tuanya bila

berada disekolah.

B. Strategi dan Taktik Mengajar

1. Strategi Mengajar

Penggunaan strategi mengajar bisa direncanakan

guru sedemikian rupa, sebelum proses belajar mengajar

berlangsung, agar tercapainya tujuan pembelajaran yang

optimal. Beberapa prinsip mengajar yang penting bagi

guru ialah memberikan motifasi, adanya kerja sama yang

baik antara komunikator dan komunikan, korelasi,

aplikasi, serta individualitas.

Page 74: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Sebelum strategi belajar mengajar ditentukan,

sebelumnya guru melihat bagaimana sifat dari siswa dan

apa yang mereka sedang inginkan yang kemudian guru

menentukan tujuan dalam arti merumuskan tujuan

dengan jelas sehingga dapat diketahui apa yang

diharapkan dapat dilakukan siswa, sebab selain siswa

berbeda, juga tiap gurupun mempunyai kemampuan dan

kwalifikasi yang berbeda pula.

Adapun strategi yang digunakan oleh

komunikator/guru yaitu memberikan semangat belajar

yang tinggi dan membawa anak agar tertarik kepada

komunikator, dengan begitu anak akan lebih mudah

menerima pelajaran atau bisa juga dengan membacakan

do’a sebelum belajar secara bersama-sama dengan suara

yang keras dipimpin oleh ketua kelasnya sebelum guru

memulai pelajaran yang akan diajarkan. Setelah itu

barulah guru mulai menyampaikan materi yang

Page 75: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

diajarkan tentunya dengan membuka dulu metode Tanya

jawab agar anak yang kelihatan masih bercanda atau

malas menjadi siap umtuk menerima pertanyaan yang

akan diajukan. Setelah semua siswa sudah siap menerima

materi pelajaran, dilanjutkan memulai materi pelajaran

yang baru.

2. Taktik Mengajar

Selain guru menentukan strategi dalam belajar

mengajar, seorang guru juga harus memikirkan taktik

dalam mengajar. Pada dasarnya tidak semua siswa itu

sepenuhnya mau menerima materi pelajaran yang

diajarkan pada saat didalam kelas. Ada saja siswa yang

karena malas menerima pelajaran akhirnya bercanda,

ngantuk ngobrol ataupun mengganggu temannya yang

sedang serius memperhatikan pelajaran, sehingga bisa

mengganggu keefektifan dalam belajar mengajar.

Page 76: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Dalam mengatasi hal yang demikian, guru

melakukan cara atau taktik yang digunakan untuk

menertibkan kembali suasana kelas menjadi terkendali.

a. Memberikan pertanyaan dadakan

Pada saat guru sedang menjelaskan materi

terdapat siswa yang tidak memperhatikan atau

mengobrol dengan temannya, guru langsung

memanggil namanya dan memberikan pertanyaan

dadakan seperti “Azizah!, ciri orang pemalas apa

saja”, sehingga pada saat itu juga siswa langsung

memperhatikan kembali karena merasa takut

diberikan pertanyaan kembali.

b. Menghentakkan benda

Seorang guru menghentakkan benda berupa

penggaris atau kayu yang panjang apabila beliau

melihat siswa yang sedang mengantuk, sehingga

dengan terdengarnya suara hentakan benda tersebut,

Page 77: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

siswa yang ngantuk menjadi terbangun dan

memperhatikan kembali pelajaran

c. Memberikan teguran dan dengan menggunakan kode

non-verbal

Menggunakan kode non-verbal maksudnya,

setelah siswa susah diberikan teguran, guru

menggunakan kode non-verbal dengan cara

memanggil namanya dan guru membuka matanya

lebar-lebar, bisa juga dipertegas dengan ancaman

bahwa guru akan menjewer dan mengangkat

tangannya dengan jari dilipatkan ke jempol. Dengan

begitu siswa yang sedanga mengganggu temannya dan

berbuat gaduh menjadi takut dan tenang kembali.

d. Memberikan hukuman

Pemberian hukuman ini biasanya diperuntukkan

bagi siswa yang tidak mau mencacat, hukumannya

berupa diberikan tugas dan mengumpulkannya pada

Page 78: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

hari berikutnya ataupun juga hukuman dengan

memerintahkan maju kedepan dan menuruti apa yang

diperintahkan oleh guru.

D. Hasil Temuan

Setelah penulis melakukan penelitian komunikasi

insruksional di MDA Al-Ittihad, akhirnya penulis

mencoba menuliskan dari hasil penelitian yang

dilakukan, yakni yang berupa tabel dibawah ini:

1 Komunikasi

Instruksional

Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Itthad menggunakan

komunikasi inetruksional, guru sebagai komunikator, siswa

sebagai komunikan sedangkan materi yang disampaikan adalah sebagai pesan yang

dikomunikasikan, pada komunikasi instruksional ini MDA menggunakan metode-

metode sebagai acuan apa yang nanti akan diajarkan. Sebelum

memulai komunikasi instruksionalnya komunikator

sebelumnya membuatkan rencana yang disusun sesuai

Page 79: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

dengan kurikulum yang ditetapkan di madrasah

sehingga tercapainya komunikasi instruksional yang

efektif dan terarah. Komunikator juga membuat strategi bagaimana cara agar

anak senang dan nyaman dalam berkomunikasi dengan

komunikator, sehingga apapun yang dikomunikasikan dapat

tersampaikan dengan baik dan memberikan feedback yang

baik pula. Dalam mengkomunikasikan pesannya,

komunikator menggunakan dua bahasa, yakni bahasa jawa

yang tidak mungkin bisa dihilangkan, karena merupan

bahasa sehari-hari, dan menggunakan bahasa Indonesia

dalam komunikasi instruksional. Pada mata

pelajaran dakwah, komunikator menggunakan

materi dan praktek. komunikator menyampaikan materi tersebut menggunakan metode ceramah dan symbol verbal dan non-verbal begitu

juga dengan praktek komuikator diajarkan untuk

berani berbicara kepada orang banyak da menanamkan nilai-

Page 80: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

nlai agama yang diajarkan.

Komunikasi instruksional yang dilakukan sudah

sangat efektif, karena terlihat adanya feedback dari

komunikator sudah sangat baik dan artinya bahwa

komunikasi yang telah disampaikan oleh komunikator

sudah bisa diterima dengan baik oleh komunikan atau

siswa. Akan tetapi dalam proses komunikasi,

komunikator masih saja menggunakan bahasa jawa

dalam menyampaikan materinya sehigga membuat anak

tidak lacar dalam menggunakan bahasa Indonesia

2 Persiapan

Mengajar

Dalam mempersiapkan pelajarannya, sebelumnya

guru/kmunikator membuatkan RPP sebagai acuan dalam belajar

mengajar dikelas, sebelum memasuki kelas guru/komunikator

mempersiapkan juga buku pelajaran dan media lainnya seperti

alat pengeras, podium dan media gambar yang akan dipergunakan

dalam praktek. Setelah semua media lengkap, barulah

guru/komunikator memasuki kelas

Page 81: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

dan memulai pelajaran

Pada persiapannya seorang guru/komunikator

sudah mempersiapkan apapun yang akan disampaikan

dikelas, sehingga proses belajar mengajar dikelas dapat

efektif dan tidak ada gangguan hal apapun. Contohnya

saja pada saat sedang megajar, ternyata ada media yang

lupa dibawa, sehingga pada saat proses belajar mengajar

berlangsung jadi terganggu.

3 Penggunaan Media

Penggunaan Non-media

Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar merupakan media yang

digunakan dalam praktek berdakwah, berupa podium

yanag digunakan untuk berdiri saat berceramah atau

berdakwah, alat pengeras untuk mengeraskan suara supaya siswa

yang sedang ribut tidak terdengar.Adapun media lainnya

yaitu seperti buku pelajaran, gambar-gambar yang digunakan

dalam evaluasi pelajaran.

Non-media yang digunakan oleh guru/komunikator yaitu melalui

Page 82: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

pendekatan komunikasi antarpribadi dan komunikasi

kelompok. Komunikasi antarpribadi digunakan pada saat komunikan/siswa sedang mempunyai masalah, sehingga

sebagai komunikator/guru harus memberikan semangat kembali

untuk belajar dan mencoba memecahkan masalahnya,

seadangkan pada komunikasi kelompok, guru/komunikator

membagi anak menjadi beberapa kelompok dan memberikan

pengarahan satu persatu dari kelompok tersebut.

Media yang digunakan adalah media yang akan

dipergunakan untuk membantu mengefektifkan belajar,

karena media merupakan alat Bantu dalam belajar

mengajar yang paling efektif. Tanpa adanya media

guru/komunikator akan sangat repot dalam

menyampaikan materi pelajarannya ataupun dalam

praktek.

Page 83: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Guru/komunikator juga menggunakan pendekatan

komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok

dalam non-media, sehingga apapun problem atau

masalah pada anak dapat diketahui dan dapat

terselesaikan, jadi dalam komunikasi instruksional

pendekatan komunikasi antarpribadi dan komunikasi

kelompok sangat diperlukan, dalam penyelesaikan

masalah baik itu yang berasal dari pribadi atau belajar

mengajar.

4 Strategi

Taktik

Sebelum proses belajar mengajar dilakukan, maka sebelumnya strategi dalam belajar mengajar direncanakan

sedemikian rupa oleh guru/komunikator, yakni guru/komunikator merumuskan

terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai, strategi yang dilakukan yakni strategi

bagaimana cara agar siswa/komunikan merasa nyaman dan senang belajar dikelas, aagar mata pelajaran yang

disampaikan dapat tersampaikan dengan baik

Dalam mengatasi masalah-masalah pada siswa/komunikan seperti rebut saat

diterangkan, males-malesan saat

Page 84: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

menerima pelajaran dan yang lainnya, guru/komunikan mempunyai taktik

tersendiri dalam mengatasinya. Sehingga siswa/komunikan yang bermasalah dapat

diatasi oleh guru/komunikator dengan taktik tersebut.

Strategi yang direncanakan sebelum proses belajar

mengajar dilakukan, haruslah mempunyai tujuan dan

arahan yang jelas, sehingga dalam melaksanakan proses

belajar mengajarpun guru/komunikator tidak keluar dari

apa yang telah direncanakan dan dapat mencapai tujuan

komunikasi instruksional sesuai dengan yang

diharapkan.

Taktik yang digunakan adalah supaya

siswa/komunikator yang membuat gaduh, pada saat

komunikasi instruksional sedang berlangsung, dapat

teratasi dengan baik dan bisa mengikuti pelajaran

kembali dengan seksama.

5 Komunikasi Penyampaian materi pada komunikasi instruksional

Page 85: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Verbal

Komunikasi non-verbal

menggunakan menggunakan kode verbal, yakni komunikator

menyampaikan materinya melalui lisan dan tulusan. Komunikan

menggunakan tulisan pada saat menyalinkan materi dari buku

sumber kedalam papan tulis yang kemudian disalin oleh komunikator

kedalam buku tulisnya masing-masing, sedangkan pada lisan

komunikator meggunakan metode ceramah dengan menggunakan

lisan. Dengan digunakannya kode verbal siswa dapat mengerti apapun yang guru/komunikator sampaikan

kepada komunikan.

Untuk mempertegas komunikasi verbal yang digunakan, maka

komunikator/guru juga menggunakan komunikasi non-

verbal. Karena seorang komunikan/siswa lebih mudah

memahami materi yang disampaikan denan menggunakan kode verbal didukung pula dengan

kode non-verbalnya. Kode non-verbal yang digukan yang berupa gerakan tangan, kepala, mata dan

gerakan tubuh.

Page 86: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Kode verbal dan non-verbal adalah merupakan

pendukung dalam proses komunikasi instruksional,

sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti oleh

siswa/komunikan. Kode non-verbal yang dilakukan

sebagai penegas dari kode verbal, misalnya seorang

komunikator menjelaskan melalui kode non-verbalnya

tentang suatu benda yang sangat besar, dengan kode non-

verbalnya guru/komunikator melebarkan tangannya,

sehingga komunikan mengerti bahwa yang sedang

diterangkan memang benda yang sangat besar, dan juga

digunakan untuk memberi peringatan dan ancaman

untuk siswa yang nakal ataupun susah diatur.

Page 87: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, akhirnya

peneliti memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses komunikasi dalam pendidikan sangat penting, karena dengan adanya

komunikasi materi yang diajarkan akan tersampaikan, komunikasi

instruksional yang diterapkan di MDA Al-Ittihad yakni adanya metode-

metode. Adapun metode yang diterapkan yaitu metode ceramah, metode tanya

jawab, metode bercakap-cakap, metode demonstrasi dan metode pemberian

tugas. Dalam menyampaikan metode, komunikator menggunakan komunikasi

verbal dan komunikasi Non-verbal, dalam menyampaikannyapun terdapat tiga

tahapan: pertama tahapan perencanaan yang kedua tahap belajar mengajar

yang merupakan tahapan inti, dan yang ketiga tahapan hasil mengajar atau

tahap evaluasi.

2. Untuk mengefektifkan proses belajar mengajar, guru/komunikator dalam

menyampaikan materi pelajarannya menggunakan media dan non-media

pengajaran, media yang dipergunakan antara lain ialah buku mata pelajarn itu

sendiri, podium yang dipergunakan untuk praktek, alat pengeras suara, dan

media-media gambar sebagai alat peraga. Sedangkan non-media

guru/komunikator menggunakan komunikasi kelompok dan komunikasi

antarpribadi.

Page 88: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

3. Sebelum menyampaikan materi komunikator juga menentukan strategi dan

taktik untuk menghadapi siswa, baik itu siswa yang malas, nakal ngantuk dan

kelakuan siswa lainnya yang mengganggu keefektifan belajar. Dari itu seorang

guru harus menguasai komunikasi instruksional, supaya guru bisa memahami

karakter dari siswanya.

B. Saran-saran Dengan terlaksananya pembahasan skripsi yang berjudul komunikasi

instruksional guru terhadap siswa di Madrasah Diniyah Awaliyah Al-ittihad dalam

menanamkan nilai-nilai keagamaan, maka penulis akan memberikan beberapa

saran demi tetap terlaksananya komunikasi instruksional, antara lain:

1. Dalam komunikasi instruksional, komunikator atau guru hendaklah

membiasakan menggunakan kata yang baik dan benar, serta bahasa yang

digunakan haruslah bahasa Indonesia yang baik dan benar guna membiasakan

dan melancarkan berbahasa Indonesia pada anak didik serta mudah dipahami.

Pesan yang disampaikan harus mengarah pada penanaman nilai-nilai

keagamaan pada ana, sehingga pesan yang disampaikan dan di dapat

ditanamkan dikehidupan anak kelak. Serta mendapat feedback dari siswa atau

komunikan sehingga ajaran agama yang disampaikan dapat diamalkan dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Komunikasi instruksional yang dilakukan didalam kelas, memang efektif.

Akan tetapi komunikasi dilakukan didalam kelas saja, dikhawatirkan anak

menjadi jenuh dan menganggap bahwa kegiatan belajar adalah hal yang sangat

Page 89: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

membosankan dan menjenuhkan. Apabila anak dibebaskan untuk belajar

dialam terbuka bisa saja anak akan merasakan suasana baru yang membawa

mereka melepaskan kejenuhan didalam kelas, biasanya mereka hanya melihat

bangku sekolah, papan tulis, jendela sekolah dan media yang digunakan untuk

mengajar. Suasana atau alam terbuka bisa membuat anak merasa semangat

kembali untuk menerima materi, sehingga komunikasi instruksionalpun bisa

efektif kembali.

Page 90: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

DAFTAR PUSTAKA Albert, See, Mehrabian, Communication Without Words Psicology today 2

(September 1998) Amrullah, Ahmad, Dakwah Islam Sebagai Ilmu, Sebuah Kajian Epistimologi dan

Struktur Keilmuan Dakwah ( Medan : Diktat, 1996) Arsyad, Azhar, Media Pengajar (Grafindo Persada: Jakarta 1997) Cet ke-1 Bakhri, Syaiful, Djamal, dan Aswan Zaid, Strategi Belajar Mengajar ( Rineka

Cipta: Jakarta 1996) Cet ke-1 Cangara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi ( PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

2003) Cet ke-4 Departemen Agama RI, Pedoman Administrasi Madrasah Diniyah (Jakarta 2003) Gafur, Abdul, Desain Instruksional ( Tigaserangkai: Solo 1989) Cet ke-6 L.Tubbes, Stewart, Moss, Silvia, Human Communication (Prinsip-prinsip Dasar

Pengantar), (PT. Raja Rosdakarya: Bandung 2001)Cet ke-3 Harjana, M.Agus, Komunikasi intrapersonal dan interpersonal (Kanisius:

Yogyakarta 2003) Cet ke-1 Mubarok, Ahmad, Psikologi Dakwah (Pustaka Firdaus: 1999) Cet ke-3 Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi (Bumu Aksara:Jakarta 2001) Cet ke-4 M. Yusuf, Pawit, Komunikasi Instruksional dan Komunikasi Pendidikan ( Remaja

Rosdakarya: Bandung 1990) Cet ke-2 Syah, Muhibbin, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru (PT. Remaja

Rosdakarya: Bandung 1995) Cet ke-1 Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Sinar Baru: Bandung

1985)Cet ke-2 S. Nasution, Psikologi Pendidikan( Bumi Aksara: Jakarta 1995) Cet ke-1 Syafrudin, Nurdin, Guru Profesional dan implementasi kurikulum ( Ciputat Pers:

Jakarta 2002) Cet ke-1 Pidarta, Made, Manajemen Pendidikan Indonesia ( Bumu Aksara: Jakarta 2008)

64

Page 91: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

Rafi’udin, Prinsip dan Strategi Dakwah (Puustaka Setia: Bandung 2001) Cet ke-2 Rasyid, Aminuddin, Teori Belajar dan pembelajaran (Yayasan PEP-EX8, PPS

UHAMKA) Cet ke-4 Rohani, Ahmad, Media Instruksional Educatif (Rineha Cipta: Jakarta 1997) Cet

ke-1 Sadiman, S, Arif, dan Raharjo, Media Pendidikan Seri Pustaha Teknologi

Pendidikan no 6 Psekkom ( PT. Raja Grafindo: Jakarta 1993) Cet ke-3 Siddiq, Syamsuri, Dakwah dan Teknik Brekhutbah, (PT. Al-Ma,rif: Bandung

1993) Sudjana, Nana dan Amad Rifa’I, Media Pengajaran (CV. Sinar Baru: Bandung

1990) Cet ke-1 Suralaya, Fadillah, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Islam (UIN Jakarta

Pers: Jakarta 2005) Cet ke-1 Uchjana, Onong, Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Rosda Karya:

Bandung 2001) Cet ke-14 Widjaya, H.A, Komunikasi Hubungan Masyarakat, (Bumi Aksara: Jakarta 1997) Winangsih, Nina, Syam, Perencanaan Pesan dan Media (Pusat Penerbitan UT:

2002) Cet ke-1

Page 92: Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Mulok Di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7494/1/KHALILAH... · Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat