komunikasi organisasi pondok pesantren al-furqan … · organisasi pondok pesantren al-furqon putri...
TRANSCRIPT
-
KOMUNIKASI ORGANISASI PONDOK PESANTREN AL-FURQAN
PUTRI ERENG-ERENG KABUPATEN BANTAENG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
MUTIA
NIM : 105271105516
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1442 H/ 2020 M
-
ABSTRAK
MUTIA. 105271105516 2020. Komunikasi organisasi pondok pesantren Al-
furqan putri ereng-ereng kabupaten bantaeng. (dibimbing oleh sudir koadhi
dan meisil B wulur)
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui 1) Apa Bentuk Komunikasi
Organisasi Pondok Pesantren Al-furqa n Putri Ereng-Ereng Kabupaten Bantaeng.
2) Apa Tujuan Komunikasi Organisasi Pondok Pesantren Al-furqon Putri Ereng-
Ereng Kabupaten Bantaeng. 3) Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi
Organisasi Pondok Pesantren Al-furqon Putri Ereng-Ereng kabupaten Bantaeng.
Penelitian ini mengungkapkan jenis penelitian kualitatif yang berlokasi di
pondok pesantren Al-furqan putri ereng-ereng kabupaten bantaeng. Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah pendekatan komunikasi organisasi pada pondok
pesantren Al-furqan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah pimpinan
pondok pesantren, guru-guru, Pembina, anggota organisasi pondok, dan santri-
santri. Sumber data sekunder adalah buku, internet, laporan, dan dokumentasi.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data penelitian ini melalui reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan
pengurus dengan santri menggunakan bentuk komunikasi kelompok, dengan
tidak melepaskan bentuk komunikasi antar personal satu arah dan dua arah
dalam menyampaikan materi organisasi. Munazzomah santri dibentuk untuk
mencapai tujuan bersama, namun untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan
manajemen yang baik dan benar. Manajemen organisasi santri al-furqan putri
ereng-ereng meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan serta meliputi tujuan organisasi, struktur organisasi, perilaku
organisasi, dan budaya organisasi. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa tujuan
munazzomah santri yaitu untuk menyatukan, mengembangkan, membentuk serta
memfasilitasi apa yang dibutuhan santri serta membangun jiwa seorang pemimpin
yang berkepribadian matang.
vi
-
ABSTRACT
MUTIA. 105271105516 2020. A Communication of Organisations in Women
Islamic Boarding School of Al-Furqan Ereng-Ereng in Bantaeng Regency
(Supervised by Sudir Koadhi and Meisil B Wulur)
The study aims to establish 1) What a form of communication of organisations in
women Islamic boarding school of Al-Furqan Ereng-Ereng in Bantaeng regency.
(2) what is the purpose of the communication of organisations in women Islamic
boarding school of Al-Furqan Ereng-Ereng in Bantaeng regency. 3) Support and
inhibitor factors of communication of organisations in women Islamic boarding
school of Al-Furqan Ereng-Ereng in Bantaeng regency.
The study shows a type of qualitative research located in women Islamic boarding
school of Al-Furqan Ereng-Ereng in Bantaeng regency. The study approach used
is the organizational communication approach in women Islamic boarding school
of Al-Furqan Ereng-Ereng. Primary sources of data in the study are the
headmaster of Islamic boarding school, teachers, founders, members of Islamic
boarding school, and students. The secondary source of data are books, internet,
reports, and documentation. The method of data collection used is observation,
interview, and documentation. Analyze the data of this study through data
reduction, data presentation, and deduction.
The result of this study is communication by directors with students involve a
form of group communication, by not relinquitting a one-way and two-way form
of interpersonal communication in delivering organizational material.
Organizational student is created to achieve a common goal, but to achieve those
goals effectively requires good and proper management. The management of the
organization in women Islamic boarding school of Al-Furqan Ereng-Ereng
includes the process of planning, organization, administration, and supervision
and includes the purposes of the organization, organizational structure,
organizational behavior, and organizational culture. This study has shown that the
goal of organizational student is to unify, develop, mold and facilitate santri's
needs and build up the soul of a mature personality leader.
vii
-
PRAKATA
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Komunikasi Organisasi Pondok Pesantren Al-Furqan Putri
Ereng-Ereng Kabupaten Bantaeng”
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Serjana Komunikasi pada Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusun skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Kedua orang tua penulis, ayahanda abd jamil A dan ibunda tercinta sitti
hadisa, yang sangat penulis cintai dan sayangi. Atas do‟a dan kasih sayang
serta pengorbanan yang tulus kepada penulis sehingga sampai kejenjang
pendidikan strata satu (S1), kepada keduanya penulis senantiasa
memanjatkan do‟a dengan penuh harapan semoga Allah swt mengampuni
dosa-dosa keduanya serta menyayangi keduanya sebagaimana keduanya
mendidik penulis sejak kecil, dan semoga Allah swt. Memudahkan segala
urusan keduanya serta memberikan kehidupan yang bahagia terhadap
keduanya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin
2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektorat Universitas
Muhammadiyah Makassar
viii
-
3. Bapak Drs. H. Mawardi Pawangi, M.Pd.I, Dekan Fakultas Agama Islam,
Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Bapak Dr. Abbas, Lc, MA Selaku Ketua Prodi Komunikasi Dan Penyiaran
Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
5. Founder Yayasan Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) Dubai Emirat
Arab, Dr. Syeikh Mohammed Mohammed Thoyyib Khoory
6. Bapak Dr. Sudir Koadhi, S.S.,M.Pd.I. Pembimbing I, Yang Senantiasa
Mengiringi Langkah Penulis Dalam Menyelesaikan Skripsi Ini. Dan Ibu Dr.
Meisil B Wulur, S.Kom.I.,M.Sos.I. Pembimbing II, Yang Senantiasa
Memberikan Pemikiran Positifnya Dalam Proses Penyelesaian Skripsi Ini
7. Seluruh Dosen-Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar Atas Kerja
Samanya
8. Kaka dan adik yang selalu memotivasi penulis sehingga penulis tetap
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
9. Seluruh teman-teman KPI khusus angkatan 2016 yang selalu memberikan
semangat kepada penulis agar sama-sama menyelesaikan skripsi.
Kebersamaan dengan mereka selama 4 tahun membuat penulis memiliki
keluarga baru di tempat rantauan (Makassar)
Akhir kata yang patut penulis ucapkan melainkan secerca untaian do‟a dan
harapan kepada Allah SWT. Semoga semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan bimbingan senantiasa memperoleh ganjaran pahala yang berlipat
ganda disisi-nya. Dan juga salam perpisahan Kampus dan Almamater ku tercinta
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR, semoga tetap jaya dan maju
ix
-
serta terus berkarya mencetak generasi-generasi emas untuk kejayaan Agama,
bangsa dan Negara kita. Aamiin ya Rabbal „Aalamiin.
جزاكم هللا خيرا كثيرا
Makassar, 18 Oktober 2020
MUTIA
105271105516
x
-
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SKRIPSI .................................................................................... i
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. ii
BERITA ACARA MUNAQASYA .............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN SKRIPSI ............................................................. iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Komunikasi Organisasi ........................................................................ 6
1. Pengertian komunikasi dan Organisasi ........................................... 6
2. Pengertian Komunikasi Organisasi Menurut Para Ahli .................. 7
3. Teori ................................................................................................ 9
4. Fungsi komunikasi Organisasi ........................................................ 10
5. Pendekatan Komunikasi Organisasi ............................................... 13
6. Konsep Komunikasi Organisasi ..................................................... 12
xi
-
7. Manfaat Mempelajari Komunikasi Organisasi ............................... 12
8. Dimensi-Dimensi Komunikasi Dalam Kehidupan Organisasi ....... 13
B. Organisasi ............................................................................................ 15
1. Pengertian organisasi ....................................................................... 15
2. Tujuan organisasi ............................................................................. 16
3. Ciri-Ciri organisasi .......................................................................... 16
4. Unsur-Unsur organisasi .................................................................. 17
5. Bentuk-Bentuk organisasi .............................................................. 17
6. Penerapan Manajemen Organisasi .................................................. 18
C. Pondok Pesantren ................................................................................. 23
1. Pengertian pondok pesantren ........................................................... 23
2. Tujuan pondok pesantren................................................................. 24
3. Unsur-Unsur pondok pesantren ....................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian .................................................................. 28
1. Jenis Penelitian ................................................................................ 28
2. Lokasi dan objek penelitian ............................................................. 28
B. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 29
C. Fokus dan Deskripsi Penelitian ............................................................ 31
D. Sumber Data Penelitia .......................................................................... 35
E. Instrumen Penelitian............................................................................. 36
F. Teknik Pungumpulan Data ................................................................... 36
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 38
xii
-
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Pengertian dan Sejarah Pondok Pesantren Al-furqa ........................... 41
1. Profil Pondok Pesantren Al-furqan ................................................. 41
2. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Furqan ........................... 42
3. Visi Misi……………………………………………………………...43
4. Kegiatan Pendidikan Dan Ciri Khas Pondok Pesantren ................. 44
5. Program Pengembangan Pondok Pesantren ................................... 46
6. Pengembangan Kompetensi Akademik .......................................... 46
B. Bagaimana Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi Pondok ............... 47
1. Komunikasi Antra Atasan Dan Bawahan Dalam Organisasi ......... 53
C. Tujuan Di Bentuknya Komunikasi Dalam Organisasi ........................ 60
D. Faktor Penghambat Dan Pendukung Komunikasi Organisasi ............
Pondok ................................................................................................ 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………. 65
B. Saran…………………………………………………………………... 66
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………….. 70
DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………………………….72
xiii
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses komunikasi dapat tercapai tidak terlepas dari penggunaan
bahasa ferbal dan non verbal. bahasa verbal merupakan sarana utama untuk
menyatakan fikiran, perasaan, maksud, serta tujuan. Hal tersebut dilakukan
dengan menggunakan kata-kata untuk mempresentasikan berbagai aspek
realitas individual. Sedangkan bahasa non verbal adalah bahasa yang
digunakan berdasarkan tanda atau simbol dengan melalui bahasa tubuh
manusia. Komunikasi dapat menyentuh semua aspek kehidupan sehingga
dalam ilmu komunikasi di ketengahkan tentan g teori sistem, teori simbol,
dan bahasa.1
Pendekatan objektif organisasi merupakan sesuatu yang bersifat fisik
dan kongkret, dan merupakan sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti,
sesuatu yang stabil. Sedangkan pendekatan subjektif memandang organisasi
sebagai kegiatan yang dilakukan orang-orang, terdiri dari tindakan-tindakan,
interaksi, dan transaksi yang melibatkan orang-orang. organisasi diciptakan
dan dipupuk melalui kontak-kontak yang terus menerus berubah yang
dilakukan orang-orang diantara yang satu dengan lainnya dan tidak eksis
1Meisil B.Wulur. Komunikasi Dakwah dan Hipnoterapi., (Cirebon: Mentari
Jaya,2019),h.20
-
2
secara terpisah dari orang-orang yang perilakunya membentuk organisasi
tersebut.2
Komunikasi adalah instrumen yang digunakan manusia dalam
berinteraksi dengan sesama, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
kehidupan berorganisasi. Dalam organisasi komunikasi merupakan alat yang
berfungsi sebagai penghubung serta pembangkit motivasi antar setiap anggota
sehingga sebuah organisasi dapat berjalan maju. proses komunikasi yang
efektif merupakan syarat terbinanya kerja sama yang baik untuk mencapai
tujuan organisasi. Komunikasi dalam sebuah organisasi merupakan unsur
pokok selain tujuan organisasi dan motivasi. 3
Setiap kegiatan manusia, baik itu aktifitas sehari-hari, organisasi
lembaga dan sebagainya tidak akan lepas dari komunikasi, sehingga dapat
dipastikan dimana manusia hidup baik secara individu maupun anggota
masyarakat selalu berkomunikasi, mengapa demikian? Karena komunikasi
merupakan kebutuhan hidup manusia. Tidak mungkin seseorang menjalani
hidupnya tanpa berkomunikasi dan komunikasi itu sendiri merupakan unsur
penting yang membentuk dan memungkinkan berlangsungnya suatu
masyarakat.4
2 Chairul Furqon. Hakikat Komunikasi Organisasi.( Di akses tanggal 17-11-2019.
Makassar) .,h.1
3 Krisna Mulawarman dan Yeni Rosilawati. Komunikasi Organisasi.Vol.5
No.1..Jogjakarta 2015.,h.32
4 Zulkarnain nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta:universitas
terbuka,1993)cet ke-1,h 2
-
3
Jika berbicara organisasi, maka sudah tentu akan berbicara
komunikasi pula. Komunikasi dan organisasi tidak bisa dipisahkan. Esensi
organisasi adalah aktifitas dan upaya untuk mengubah, dan merencanakan
tujuan manusia, baik individua maupun kolektif secara sosial. Hal ini
merupakan usaha setiap manusia untuk menuju kehidupan yang lebih baik
dan lebih teratur.
Komunikasi organisasi menjadi sangat penting kaitannya ketika suatu
keberhasilan tercapai karena proses komunikasi yang berlangsung di
dalamnya dapat terwujud dengan baik tanpa ada halangan. Keberhasilan dari
organisasi ini meliputi bentuk kerjasama yang selaras antar pengurus
organisasi dengan para anggota yang terlibat. Hasil dari bentuknya suatu
organisasi adalah untuk meleburkan visi dan misi yang sama menjadi satu
kesatuan yang utuh untuk tujuan yang bermanfaat bagi semua pihak yang
mempunyai peran masing-masing di dalamnya. Dengan demikian, dapat
dikatakan terjadi kesinambungan yang terus menerus untuk bisa melahirkan
suatu bentuk adaptasi sosial yang menekankan bahwa manusia sebagai
makhluk sosial memiliki suatu dorongan untuk menjalin kerjasama yang
bermanfaat dengan orang-orang disekitarnya.5
Berdasarkan pemaparan di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih
lanjut mengenai komunikasi organisasi pondok pesantren Al-Furqan Putri
Ereng-Ereng Kabupaten Bantaeng. Dalam upaya membentuk kemampuan
5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai
pustaka,2002),edisi ke-3,h.1076
-
4
berkomunikasi dan berorganisasi para santri, adapun alasan penulis
mengambil judul ini, karena penulis tertarik untuk meneliti bagaimana
penerapan komunikasi organisasi yang dilakukan di pondok pesantren Al-
Furqan antara pimpinan, guru-guru, pembina, santri senior, dan seluruh santri
yang berada dipondok pesanten Al-Furqan Putri Ereng-Ereng Kabupaten
Bantaeng. Maka dari itu judul dari penelitian ini adalah “Komunikasi
Organisasi Pondok Pesantren Al-furqan Putri Ereng-Ereng Kab upaten
Bantaeng”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Komunikasi Organisasi Pondok Pesantren Al-furqon Putri
Ereng-Ereng Kabupaten Bantaeng?
2. Apa Tujuan Komunikasi Organisasi Pondok Pesantren Al-furqon Putri
Ereng-Ereng Kabupaten Bantaeng?
3. Apa faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi Organisasi
Pondok Pesantren Al-furqan Putri Ereng-Ereng kabupaten Bantaeng?
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui bentuk komunikasi Organisasi Pondok Pesantren
Al-furqan Bantaeng.
-
5
2. Untuk Mengetahui Tujuan Komunikasi Organisasi Pondok Pesantren
Al-furqan Bantaeng.
3. Untuk Mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi
Organisasi Pondok Pesantren Al-furqan Bantaeng.
B. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini terjadi atas manfaat teoritis dan
manfaat praktis, yaitu sebagai berikut:
1. Secara teoritis
Mengetahui apa saja faktor penghambat dan mendukung komunikasi
organisasi yang terjadi di pondok pesantren Al-furqon putri ereng-
ereng kabupaten bantaeng.
2. Secara praktis
Mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu organisasi islam dalam
menjalankan struktur organisasinya untuk mencapai tujuan dan
kegiatan dalam menentukan keberhasilan komunikasi organisasi antara
para pengurus dengan santri dan para lulusan santri.
-
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Komunikasi Organisasi
1. Pengertian Komunikasi Organisasi
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin Organizare, yang secara
harfiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling
bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada
juga menamakannya sarana.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada
peninjauannya yang terfokus pada manusia-manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk
komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa
yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-
faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban
bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk
selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi
dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi
dilancarkan.6
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
6 Adiprakosa. Blogspot.Com.2008/07, Komunikasi Oganisasi, h.1 (diakses tanggal
04-12-2019)
-
7
organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang di setujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.
Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan dalam berorganisasi. Misalnya: memo,
kebijakan, pertanyaan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun
komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual.7
2. Pengertian Komunikasi Organisasi Menurut Para Ahli
Menurut Arnold dan Feldman (1986) komunikasi organisasi adalah
suatu proses pertukaran informasi diantara orang-orang dalam suatu
organisasi. dimana didalam terdapat empat tahapan komunikasi yang
meliputi.8
a) Attention (Atensi atau perhatian)
b) Chomperehension (Komperensi)
c) Acceptance as strue (kebenaran atau fakta)
d) Retention (Retensi)
pendapat lain dikemukakan oleh Pace dan Faules, mereka
berpendapat bahwa komunikasi organisasi merupakan perilaku pengatur
organisasi yang terjadi diantara orang-orang dalam organisasi. dan juga
7 Adiprakosa. Blogspot.Com.2008/07, Komunikasi Oganisasi, h.1 (diakses tanggal
04-12-2019)
8 Maxmanroe. Pengertian Organisasi. (diakses tanggal 17-11-2019),Makassar,h.8
-
8
bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi
makna atas apa yang terjadi. sementara itu, menurut Wiryanto Komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan organisasi didalam
suatu kelompok. baik itu formal dari suatu organisasi.9
3. Teori Dasar Komunikasi Organisasi
a) teori sistem social
Teori ini menyatakan bahwa hubungan-hubungan antara orang-orang,
memungkinkan suatu organisasi bertahan jauh lebih lama dari pada orang-
orang biologis yang menduduki jabatan-jabatan tertentu dalam organisasi
b) Teori Public Relation
Teori ini menyatakan bahwa public relation adalah keseluruhan upaya
yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. upaya ini dilakukan
dalam rangka menciptakan dan yang memilihara niat baik serta saling
pengertian diantara organisasi dan khalayak. salah satu ahli yang
mengemukakan teori ini adalah Jefknis.
c) Teori Kepemimpinan
Dalam teori ini, dikatakan bahwa pemimpin adalah yang membantu
anggota untuk memenuhi kebutuhan serta tujuan kelomok secara bersama-
9 https://www.Max.com.,Vid.organisasi dan teori Organisasi tasamu (diakses tanggal
18-11-2019)
https://www.max.com.,vid.organisasi/
-
9
sama. Hersey memformalisasikan empat tugas seorang pemimpin, antaranya
Telling, selling, participating dan delegating.10
d) Teori Kontinum
Teori ini menjelaskan enam hal sebagai berikut:
1. Manajer membuat keputusan lalu mengemumkan secara tegas.
2. Manajer membuat keputusan dan memberi pilihan.
3. manajer mengemukakan keputusan dan memberi kesempatan dan
mempertanyakannya.
4. manajer mengemukakan keputusan sementara yang masih dapat diubah.
5. Manajer menentukan batasan dan bawahan diminta memutuskan.
6. manejer mempersilahkan bawahan mengambil keputusan.11
e) Teori empat sistem
Linker menjelaskan bahwa tiga gaya kepemimpinan dalam organisasi
yaitu:
1. Penguasa mutlak.
2. penguasa semi mutlak.
3. Penasehat
10
https://www.Max.com.,Vid.organisasi dan teori Organisasi tasamu (diakses
tanggal 18-11-2019)
11 https://www.Max.com.,Vid.organisasi dan teori Organisasi tasamu (diakses
tanggal 18-11-2019)
https://www.max.com.,vid.organisasi/https://www.max.com.,vid.organisasi/
-
10
f) Teori kepribadian perilaku
Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dapat menentukan ke
efektifan dari sebuah kepemimpinan. dimana hal tersebut juga berpengaruh
pada sifat-sifat dan prestasi dari pengikutnya.
4. Fungsi Komunikasi Organisasi
a. Fungsi informative
Diartikan sebagai suatu sistem memproses informasi, dimana setiap
anggota organisasi diharapkan mampu memberi dan menerima dengan baik
guna kelancaran dalam menjalankan apa yang menjadi tugasnya.12
b. fungsi regulative
Berkaitan dengan peraturan-peraturan dan pedoman yang berlaku
dalam suatu organisasi.
c. fungsi persuasive
Merupakan cara lain dari pada perintah kepada bawahannya. hal ini
dikarenakan asumsi terkait penggunaan cara yang lebih halus akan
menyebabkan seseorang lebih menghargai suatu tugas yang dibebankan
kepadanya.
d. fungsi integrative
12
https://www.Yuksina.com.,Vid.organisasi dan fungsi Organisasi. (diakses tanggal
18-11-2019
-
11
Berkaitan dengan penyediaan saluran yang memungkinkan setiap
anggota organisasi untuk dapat melaksanakan tugas dan pengerjaannya
dengan baik.
5. Pendekatan Komunikasi Organisasi
a. Pendekatan sistem
Karl Weick merupakan salah satu ahli yang memperoleh pendekatan
sistem dalam studi komunikasi organisasi. ia menganggap bahwa sistem
hierarki, garis komunikasi, dan prosedur operasi standar merupakan musuh
dari sebuah organisasi. selain itu, Wieck berpandangan bahwa organisasi
sebagai suatu organisasi yang harus mampu evolisioner yang bersandar pada
tiga rangkaian proses yaitu penentuan, selesksi, dan penyimpanan.13
b. Pendekatan Budaya
Clifort Greetz Berpendapat bahwa organisasi merupakan bagian dari
suatu budaya organisasi adalah cara hidup bagi para anggota. cara tersebut
digunakan untuk membentuk sebuah realita bersama serta menjadi pembeda
dengan budaya lainnya.
c. pendekatan kritik
Pandangan ini menganggap bahwa kepentingan organisasi sudah
mendominasi hampir disemua segi kehidupan dalam masyarakat. pada
hakikatnya, kehidupan kita banyak ditentukan oleh keputusan menjadi
medium utama didalamnya.
13
https://www.Max.com.,Vid.organisasi dan teori Organisasi tasamu (diakses
tanggal 18-11-2019)
https://www.max.com.,vid.organisasi/
-
12
6. Konsep Komunikasi Organisasi
a. proses: Organisasi merupakan suatu sistem terbuka yang dinamis,
oleh karena itu, proses dibutuhkan agar dapat menciptakan serta
saling menukar pesan diantara anggotanya.14
b. pesan: dalam komunikasi organisasi pesan menjadi suatu hal yang
sangat penting. seseorang dalam oraganisasi harus mampu
menciptakan dan menerima pesan dengan baik.
c. jaringan: organisasi ibarat sebuah jaringan yang terdiri atas
serangkaian seri ini terdiri atas sekumpulan orang yang menduduki
posisi atau jabatan tertentu.
7. Manfaat Mempelajari Komunikasi Organisasi
sebagaimana dijelaskan diawal kehidupan kita tak dapat dipisahkan
dari sebuah organisasi. oleh karenanya penting bagi kita untuk mempelajari
komunikasi organisasi. dengan mempelajari studi ini, kita menjadi paham
posisi kita dalam sebuah organisasi baik formal dalam pekerjaan maupun
dilingkungan masyarakat.
Dengan pemahaman yang kita miliki, kita mampu menyesuaikan diri
dan menempatkan diri dengan atasan maupun dengan bawahan juga dengan
anggota organisasi yang lain akan menjadi lebih baik saat kita mengetahui
teorinya. Terlebih bilamana kita menjadi seorang pemimpin dalam organisasi,
14
Pakar Komunikasi.com,. Komunikasi organisasi,teori, fungsi, konsep, dan
penjelasanya.(diakses tanggal 18-11-2019)
-
13
dengan mempelajari studi komunikasi organisasi, kita menjadi paham
bagaimana menjalankan kepemimpinan yang baik guna mencapai tujuan
organisasi pimpinan.15
8. Dimensi-Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi
a. Komunikasi internal.
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan
antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi,
seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama
bawahan. Proses komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi
ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses
komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media nirmassa).
Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari
bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari
bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan
memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi,
kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan,
saran-saran, pengaduan-pengaduan kepada pimpinan.
2) Komunikasi horizontal, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari
karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam
komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi
15
Pakar Komunikasi.com,. Komunikasi organisasi,teori, fungsi, konsep, dan
penjelasanya.(diakses tanggal 18-11-2019)
-
14
atau mengalir antar bagian. Komunikasi horizontal ini memperlancar
pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini
membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan
memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan
kepuasan kerja.
b. Komunikasi eksternal.
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan
organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar,
komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari
pada pimpinan sendiri.16
Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah
terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting saja. Komunikasi eksternal
terdiri dari jalur secara timbal balik:
1) Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini
dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian
rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada
hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti:
majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah;
pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.
16
Adiprakosa. Blogspot.Com.2008.07, Komunikasi Oganisasi, h.4 (diakses tanggal
04-12-2019)
-
15
2) Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak
kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan
dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.17
B. Organisasi
1. Pengertian Organisasi
Oraganisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk berkerjasama secara rasionala dan sistematis,
terkendali, dan terpemimpin untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
pada umumnya organisasi akan memanfaatkan berbagai sumber
daya tertentu dalam rangka untuk mencapai tujuan, seperti, uang, mesin,
metode atau cara, lingkungan, sumber daya, manusia, dan sumber daya
lainnya, yang dilakukan secara sistematis dan rasional dan terkendali. 18
a) Stone
menurut Stoner pengertian organisasi adalah pola hubungan-hubungan
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan untuk mencapai
tujuan bersama.
b) James D. Mooney
define organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
17
Adiprakosa. Blogspot.Com>2008/07, Komunikasi Oganisasi, h.4 (diakses tanggal
04-12-2019)
18 Maxmanroe.Pengertian Organisasi.(diakses tanggal 17-11-2019),Makassar,h.1
-
16
2. Tujuan Organisasi
secara umum, beberapa tujuan organisasi adalah sebagai berikut:
a) sebagai wadah untuk bersama-sama mencapai tujuan dengan efektif dan
efisien.
b) meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan sumberdaya yang dimiliki.
c) sebagai wadah bagi individu-individu yang ingin memiliki jabatan,
penghargaan, dan pembagian kerja.
d) sebagai wadah untuk mencari keuntungan secara bersama-sama.
e) organisasi berperan dalam mengelola lingkungan secra bersama-sama.19
3. Ciri-ciri Organisasi
a) terdiri dari sekelompok orang yang pasti memiliki anggota yang
terdiri dari dua orang atau lebih.20
b) memiliki tujuan alasan mengapa beberapa orang bekerjasama membentuk
organisasi adalah karena memiliki tujuan bersama yang ingin diwujudkan.
dengan adanya tujuan tersebut, para anggota organisasi akan saling bahu
membahu dalam melakukan usaha untuk mencapai tujuan.
c) Saling kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi para anggota harus
saling bekerjasama. tanpa adanya kerjasama antar anggota organisasi maka
tujuan tidak dapat tercapai secara efektif dan efisien.
19
Maxmanroe.Pengertian Organisasi.(diakses tanggal 17-11-2019), Makassar,
h.4
20 Maxmanroe.Pengertian Organisasi. (diakses tanggal 17-11-2019), Makassar ,h.4
-
17
4. Unsur-Unsur Organisasi
a. Personil (Man)
Ini adalah unsur terpenting di dalam sebuah organisasi dimana masing-
masing personil memiliki tingkatan dan fungsi tersendiri.
c. kerjasama (Team work)
Organisasi hanya bisa mencapai tujuan bersama bila para
anggotanya melakuakn tugas dan tanggung jawab bersama-sama.21
d. Tujuan bersama
Ini adalah sasaran yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi, baik dari
sisi prosedur, program, pola, hingga hasil akhir dari pekerjaan organisasi
tersebut.22
e. Peralatan
Untuk mencapai tujuan diperlukan sarana dan prasarana berupa
kelengkapan sebuah organisasi, seperti, kantor, gedung, uang, sumber daya
manusia, dan lainnya.
5. Bentuk-bentuk Organisasi
a) Organisasi Politik
b) Organisasi Sosial
c) Organisasi olahraga
21
Maxmanroe. Pengertian Organisasi. (diakses tanggal 17-11-2019), Makassar ,h.4
22 Maxmanroe. Pengertian Organisasi.(diakses tanggal 17-11-2019), Makassar ,h.4
-
18
d) Organisasi Agama
e) Organisasi pemuda
6. Penerapan Manajemen Oranisasi
Penerapan manajemen oranisasi adalah untuk memantapkan
kegiatan organisasi sehingga sebelum melakukan kegiatan atau aktivitas
pada suatu lembaga atau organisasi termasuk pondok pesantren, ada suatu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang telah
disusun sedemikian rupa.
Penerapan manajemen organisasi juga sangat membantu lancarnya
pelaksanaan sebuah kegiatan atau aktivitas organisasi karena telah diatur
dan diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Masalah penerapan manajemen organisasi tentunya berbicara
tentang fungsi manajemen organisasi itu sendiri, untuk lengkapnya
diuraikan sebagai berikut.
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah hal yang dilakukan seorang atau kelompok
sebelum melakukan kegiatan seperti menyusun agenda-agenda apa saja
yang akan dilakukan dan cara untuk melakukan agenda tersebut.
Penentuan segala sesuatu terlebih dahulu, untuk melaksanakan
sebagai kegiatan atau aktivitas, itu yang disebut sebagai istilah planning.
Adapun rumusan planning ialah planning is decided in advance what is to
be done (penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan). Penentuan
-
19
ini juga merencanakan tindakan secara effectiveness, efficiency dan
mempersiapkan input dan output.23
Perencanaan merupakan pemilihan dan menghubungkan fakta,
menggunakan asumsi-asumsi tentang masa depan dalam membuat
visualisasi dan perumusan kegiatan yang diusulkan dan memang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.24
Menurut Harold Koontz Cyril yang dikutip oleh Melayu S.P
Hasibuan mengatakan perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang
berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan,
prosedur-prosedur, dan program-program dari alternative-alternatif yang
ada.25
Perencanaan dilakukan pastinya dalam suatu lembaga organisasi
termasuk pondok pesantren hendak mencapai tujuan yaitu keberhasilan.
Al-qur‟an sering memberikan petunjuk kepada perbuatan yang baik untuk
menciptakan kedamaian dan kebahagiaan bagi aspek kehidupan manusia
yang beraneka ragam.
23
Jawir Tanthowi, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Ajaran Al-Qur’an, h. 65 24
George R. Terry, Prinsif-Prinsif Manajemen (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h.
46. 25
Melayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah,h. 40.
-
20
Stimulasi ini disebutkan dalam Q.S al-Hasyr/59:18.
ۚ َ ا قَدََّمْت ِلغٍَد ۖ َوٱتَّقُى۟ا ٱَّللَّ َ َوْلتَىُظْر وَْفٌس مَّ َٰٓأَيَُّها ٱلَِّذيَه َءاَمىُى۟ا ٱتَّقُى۟ا ٱَّللَّ يَ
َ َخبِيٌرٌۢ بَِما تَْعَملُىنَ إِنَّ ٱَّللَّ
Terjemahannya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwahlah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang diperbuat untuk hari
esok (akhirat).”26
Perbuatan yang baik dan memperhatikan apa yang akan
diperbuatnya hari esok di dalam ayat tersebut diatas, tentu terselib didalam
hati niat yang baik, yang berencana dengan rapid an teratur untuk memulai
sesuatu tindakan atau aktivitas. Jelas bahwa ayat tersebut menganjurkan
kepada orang-orang beriman, agar supaya memperhatikan apa yang akan
diperbuatnya terhadap hari esok.27
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dalam bahasa inggris organizing atau dalam
istilah bahasa arab al-tanziem. Pengorganisasian adalah seluru proses
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab, dan
wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
26
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan, h. 548 27
Jawahir Tanthowi, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Ajaran Al-Qur’an, h. 68
-
21
digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan.28
Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur
semua sumber-sumber yang diperlukan, termasuk manusia,sehingga
pekerjaan yang dikehendaki dapat dilaksanakan dengan berhasil.29
Wujud dari pelaksanaan pengorganisasian ini adalah tampaknya
kerja tim yang baik, kesatuan yang utuh, kekompakan, kesetiakawanan,
dan terciptanya mekanisme yang sehat, sehingga kegiatan lancer, stabil,
dan mudah mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses pengorganisasian
menekankan pentingnya tercipta kesatuan dalam segala tindakan, dalam hal
ini al-qur‟an telah menyebutkan betapa urgensinya tindakan kesatuan yang
utuh, murni dan bulat dalam suatu kelompok termasuk pada pondok
pesantren.
Jelas diperlukan penyatuan dalam setiap tindakan yang terpadu,
utuh dan kuat karenanya dilarang oleh Allah dan tindakan adu domba,
bercerai, terpecah belah, antara sesama ummat manusia dalam satu akidah
dan dalam keimanan apalagi dalam sebuah lembaga organisasi yaitu
pondok pesantren.30
28
M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, h. 117. 29
George R. Terry dan Leslic W. Ruc, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2008), h. 82. 30
Lihat Jawahir Tanthowi, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Ajaran Al-Qur’an, H.
72
-
22
c. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah tahap yang direalisasikan perencanaan dan
pengorganisasian yang telah diformulasikan baik dari sumber daya manusia
dan alat ke dalam serangkaian kegiatan atau aktifitas dakwah pada lembaga
organisasi pondok pesantren.
Fungsi pengarahan adalah mengarahkan semua karyawan agar mau
bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
Pengarahan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin untuk
menggerakan atau mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam
melaksanakan sesuatu kegiatan usaha dan dapat dilakukan dengan cara
persuasif atau bujukan dan intruksi, tergantung cara mana yang paling
efektif dimana dipersiapkan dan dikerjakan dengan baik serta benar oleh
karyawan yang ditugasi untuk itu.31
Faktor pembimbing dan memberikan peringatan merupakan sebagai
hal penunjang demi suksesnya suatu rencana, sebab jika hal ini diabaikan
akan memberikan pengaruh kurang baik terhadap kelangsungan suatu roda
organisasi dan lain-lainnya.32
d. Pengendalian (controlling)
Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah
kegiatan-kegiatan dilakukan sesuai rencana.33
31
Melayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah, h. 184 32
Jawahir Tanthowi, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Ajaran Al-Qur’an, h. 77 33
George R. Terry, Prinsif-Prinsif Manajemen, h. 18
-
23
Pengendalian adalah fungsi yang sangat menunjang dikarenakan
pengendalian ini dilakukan sebelum proses, saat proses, sampai akhir dari
proses pelaksanan sebuah kegiatan atau aktifitas dalam sebuah lembaga
organisasi yaitu pondok pesantren.34
C. Pondok Pesantren
1. Pengertian Pondok Pesantren
Secara etimologis, pondok pesantren adalah gabungan dari pondok dan
pesantren. Pondok, berasal dari bahasa Arab funduuq yang berarti penginapan.
Yang dalam pesantren Indonesia lebih disamakan dengan lingkungan
padepokan yang dipetak-petak dalam bentuk kamar sebagai asrama bagi para
santri. Sedangkan pesantren merupakan gabungan dari kata pe-santri-an yang
berarti tempat santri. Sehingga dapat disimpulkan Pondok Pesantren adalah
tempat atau asrama bagi santri yang mempelajari agama dari seseorang kyai
atau syaikh.35
Pondok pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang paling
tua di indonesia. Yang dibawa oleh wali songo dan beberapa wali lainnya
yang tersebar di seantero indonesia untuk mengajarkan secara Islam, secara
damai tanpa ada tumpah darah sedikit pun, serta memiliki fungsi sebagai
34
Jawahir Tanthowi, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Ajaran Al-Qur’an, h. 78.
35https://cunseondeok.blogspot.com/2015/11pondok-pesantren.html?m=1 (diakses
pada tanggal 26 September 2019)
https://cunseondeok.blogspot.com/2015/11pondok-pesantren.html?m=1
-
24
lembaga pendidikan dan dakwah serta lembaga kemasyarakatan yang telah
memberikan warna pada masyarakat sekitarnya. 36
Dan pondok pesantren juga telah banyak menelurkan para pahlawan-
pahlawan bangsa, dan orang-orang ternama yang ada di indonesia. Oleh
karena itu sudah tidak diragukan lagi pendidikan di pondok pesantren
sangatlah kaya akan keistimewaan yang tidak bisa dijelaskan secara gamblang
dan terperinci.
Kebersamaan di pondok pesantren sangatlah kental dan erat. Mulai
dari tidur, makan mandi mengaji sekolah, hingga menjelang tidur lagi.
Dijalani secara bersama-sama. Bahkan bisa saling membantu dengan ikhlas
apabila ada salah satu dari teman menghadapi kesulitan atau masalah. Baik
yang diselesaikan dengan materi maupun tenaga.37
2. Tujuan Pondok Pesantren
Adapun tujuan dibentuknya pondok pesantren adalah:
a. Mencetak ulama yang menguasai ilmu-ilmu agama.
b. Mendidik muslim yang dapat melaksanakan syariat agama para
santri yang telah menamatkan pelajarannya, walaupun tidak
sampai ketingkat ulama, setidaknya mereka harus mempunyai
kemampuan melaksanakan syariat agama secara nyata dalam
36
Abu Muslim, dkk, Pesantren dan Studi Islam (Cet-1; Yogyakarta: Lembaga
Ladang Kata, 2015), h.26
37 Abu Muslim, dkk, Pesantren dan Studi Islam, h.26
-
25
rangka mengisi, membina dan mengembangkan suatu peradaban
dalam perspektif Islami.
c. Pembentukan akhlak atau kepribadian. Para pengasuh pesantren
yang notabene sebagai ulama pewaris para Nabi, terpanggil untuk
meneruskan perjuangan Nabi Muhammad Saw dalam membentuk
kepribadian masyarakat melalui para santrinya para pengasuh
pesantren mengharapkan santri-santrinya memiliki keperibadian
yang shalih.38
3. Unsur-unsur pondok pesantren
Ada lima elemen dalam suatu pondok pesantren, yaitu kyai,
pondok, mesjid, santri, pengajaran kitab-kitab klasik.
a. Kyai, adalah tokoh sentral dalam satu pesantren, maju mundurnya
pesantren ditentukan oleh wibawa dan kharisma sang kyai.
b. Pondok (Asrama). Pondok merupakan tempat tinggal bersama antara
kyai dengan para santrinya, di Pondok, seorang santri patuh dan taat
terhadap peraturan-peraturan yang diadakan, ada kegiatan pada
waktu tertentu yang mesti dilaksanakan oleh santri. Ada waktu
belajar, sholat, makan, olahraga, tidur dan bahkan ronda malam.
Pondok bukanlah semata-mata dimaksudkan sebagai tempat tinggal
atau asrama para santri, untuk mengikuti dengan baik pelajaran yang
38 Zulhimma, Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia (Jurnal
Darul Ilmu, Vol. 01, No.2, 2013), h.167
-
26
diberikan kyai, tetapi juga tempat training atau latihan bagi santri
yang bersangkutan agar mampu hidup mandiri.39
c. Santri, merupakan unsur pokok dari suatu pesantren, biasanya terdiri
dari dua kelompok santri yaitu santri mukim dan santri kalong.
Santri mukim yaitu murid-murid yang berasal dari daerah jauh dan
menetap dipesantren. Sedangkan santri kalong yaitu murid-murid
yang berasal dari desa-desa di sekitar pesantren, mereka bolak-balik
dari rumahnya sendiri.
d. Mesjid, merupakan sentral kegiatan muslimin baik dalam dimensi
ukhrawi maupun duniawi dalam ajaran Islam, disamping berfungsi
sebagai tempat melakukan salat berjamaah setiap waktu salat, mesjid
juga berfungsi sebagai tempat belajar mengajar. Biasanya waktu
belajar mengajar dalam pesantren berkaitan dengan waktu salat
berjamaah baik sebelum dan sesudahnya.
e. Pelajaran kitab-kitab Islam klasik, kitab-kitab Islam klasik yang
lebih populer dengan sebutan “kitab kuning” kitab-kitab ini ditulis
oleh ulama-ulama Islam zaman pertengahan. Kepintaran dan
kemahiran seorang santri diukur dari kemampuannya membaca serta
mensyarah isi kitab-kitab tersebut. Untuk tahu membaca sebuah
39
Zulhimma, Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia. h.170-172
-
27
kitab dengan benar, seorang santri dituntut untuk mahir dalam ilmu-
ilmu bantu, seperti nahwu, sharaf, balaghah, ma’ani,bayan.40
40
Zulhimma, Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia. h.170-172
-
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dalam
pengumpulan datanya menggunakan metode deskriptif, yaitu penulis
memaparkan atau menggambarkan objek penelitian secara objektif sebagai
realita sosial.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat postpositivisme sering
juga disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang
realitas sosial sebagai sesuatu yang holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh
makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif.41
Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah. Objek alamiah adalah
objek yang berkembang apa adanya tidak dimanipulasi oleh peneliti dan
kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.
2. Lokasi Dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan,
adapun lokasi penelitiannya yaitu di Pondok Pesantren Al-furqon Putri Ereng-
Ereng Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan, dalam penelitian ini yang
menjadi subjek penelitian adalah orang-orang yang bergabung dalam
41
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2012), h. 14-15.
-
29
organisasi, pimpinan, guru-guru, pembina, santri senior dan santri di pondok
pesantren Al-furgon. Di mana peneliti akan meneliti tentang bagaimana
komunikasi organisasi yang diterapkan dalam pondok pesantren Al-furqon.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini diarahkan sebagai pengungkapan pola pikir
peneliti dalam menganalisis sasarannya atau dalam ungkapan lain pendekatan
ialah disiplin ilmu yang dijadikan acuan dalam menganalisis objek yang
diteliti sesuai dengan logika ilmu itu. Pendekatan penelitian biasanya
disesuaikan dengan profesi peneliti, namun tidak menutup kemungkinan
peneliti menggunakan multidisipliner.42
Adapun pendekatan yang digunakan peneliti, yaitu:
1. Pendekatan Bimbingan Komunikasi Organisasi
Untuk melihat komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi dapat
digunakan tiga pendekatan, yaitu.
a. Pendekatan makro
Dalam pendekatan makro organisasi dipandang sebagai suatu struktur
global yang berinteraksi dengan lingkungannya. Organisasi melakukan
aktifitas tertentu seperti:
1) Memproses informasi dan lingkungan.
2) Mengadakan identifikasi.
3) Melakukan integrasi dengan organisasi lain.
42
Prismamika. Blogspot.Com>2014/04>141. Pendekatan Komunikasi Organisasi,
h. 1 (diakses tanggal 04-12-2019)
-
30
4) Menentukan tujuan organisasi.
b. Pendekatan mikro
Pendekatan ini terutama memfokuskan kepada komunikasi dalam unit
dan sub-unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat
ini adalah komunikasi antara anggota kelompok seperti:
1) Komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan.
2) Komunikasi untuk melibatkan anggota kelompok dalam tugas
kelompok.
3) Komunikasi untuk menjaga iklim organisasi.
4) Komunikasi dalam mensupervisi dan pengarahan pekerjaan.
5) Komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan kerja dalam
organisasi.43
c. Pendekatan individual
Berpusat pada tingkah laku komunikasi individual dalam organisasi.
Semua tugas-tugas yang diuraikan pada dua pendekatan sebelumnya
diselesaikan oleh komunikasi individual satu sama lainnya. Ada beberapa
bentuk komunikasi individual:
1) Berbicara pada kelompok kerja.
2) Menghadiri dan berinteraksi dalam rapat-rapat
3) Menulis dan mengonsep surat
4) Berdebat untuk suatu usulan44
43
Prismamika. Blogspot.Com>2014/04>141. Pendekatan Komunikasi Organisasi, h.
1 (diakses tanggal 04-12-2019)
-
31
C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian
a. Fokus
Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan
penelitian yang sedang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan
penelitiannya pada:
b. Komunikasi
c. Organisasi
1. Deskripsi Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan
penelitian yang sedang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan
penelitianya pada komunikasi organisasi dan pondok pesantren.
Fokus dan deskripsi fokus penelitian adalah pemusatan fokus kepada
intisari penelitian yang akan dilakukan. Hal tersebut harus dilakukan dengan
cara ekspilit agar ke depannya dapat meringankan peneliti sebelum turun atau
melekukan observasi/pengamatan. Fokus penelitian merupakan garis terbesar
dalam jantungnya penelitian mahasiswa, sehingga observasi dan analisa
penelitian bakal menjadi lebih terarah.45
Berdasarkan fokus penelitian, maka peneliti, akan mendeskripsikan
fokus penelitian yaitu:
44
Prismamika. Blogspot.Com>2014/04>141. Pendekatan Komunikasi Organisasi, h.
1 (diakses tanggal 04-12-2019)
45Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, Makalah, dan
Laporan Penelitian) (Makassar: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Makassar, 2014), hal. 19
-
32
a. Komunikasi dan Organisasi
komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu
pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas
komunikasi ini dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan
kedua belah pihak untuk saling mengerti.Sementara itu, komunikasi terjadi
tidak tanpa melalui sebuah proses. Proses komunikasi biasanya dimulai
dengan adanya bahan pembicaraan yang dilontarkan oleh pembicara yang
kemudian diterima oleh penerima.
Organisasi adalah tempat atau wadah yang tersedia untuk
mengembangkan minat dan bakat yang kita miliki. Banyak sekali organisasi
yang ada di Indonesia dari organisasi tingkat desa, sekolah, kampus maupun
organisasi yang sudah bertaraf nasional dan internasional. Namun tidak
banyak yang tahu pengertian organisasi secara umumnya. Sudah sangat
banyak bukti yang diberikan ketika kita masuk ke organisasi. Terkadang
banyak yang masih tidak mengerti pengertian organisasi. Padahal kehidupan
kita diatur dengan sangat jelas oleh suatu sistem yang dinamakan organisasi.
Apa itu organisasi? Adalah sekumpulan orang yang berkumpul dalam satu
naungan dan ingin mencapai satu tujuan yang sama.
Lebih mudahnya organisasi bisa diibaratkan anggota tubuh ada kepala,
tangan, badan, kaki dan bagian tubuh yang lainnya. Saling melengkapi
kekurangan satu sama lain, dengan satu tekad menggapai satu tujuan yang
nantinya akan dipersembahkan untuk Bangsa dan Negara.
-
33
Organisasi mengajarkan kita untuk menganalisa semua kejadian yang
kita alami itulah pentingnya organisasi selain menambah teman dan
pengalaman kita diajarkan untuk teliti dan kritis untuk menilai sesuatu agar
tidak terjadi salah tafsir.
Organisasi tidak hanya mengajarkan kita untuk kritis setiap saat.
Menambah jaringan juga sangat penting adanya. Kita tidak akan tahu suatu
saat kita akan berada di kota mana dan bekerja apa. Dengan sering ikut
perkumpulan organisasi local daerah maupun luar daerah secara otomatis kita
menambah jaringan untuk keperluan kita kedepannya46
.
b. Pondok Pesantren
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pusat penyebaran
agama Islam lahir dan berkembang semenjak masa-masa permulaan
kedatangan agama Islam di negeri kita. Sebagaiman kita semua
mengetahuinya bahwa pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam
yang tertua di Indonesia telah menunjukan kemampuanya dalam mencetak
kader-kader ulama dan turut berjasa dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia.
Pondok pesantren sering juga disebut sebagai lembaga pendidikan
tradisional yang telah beroperasi di Indonesia semenjak sekolah-sekolah pola
Barat belum berkembang. Lembaga pendidikan ini telah memiliki sistem
pengajaran yang unik. Pembinaan kader atau pendidikan guru dengan sistem
46
http://www.romadecade.org.pendidikan,.Pengertian Organisasi. (diakses tanggal
18-11-2019). h.4
http://www.romadecade.org.pendidikan,.pengertian/
-
34
magang yang spesifik pula. Pondok pesantren dengan berbagai keunikannya
itu telah banyak mewarnai perjuangan bangsa kita dalam melawan
imperalisme dan merebut kemerdekaan pada zaman revolusi.
Sebagaian pemerhati mengatakan bahwa istilah pondok pesantren
berasal dari kata funduk dari Bahasa Arab yang artinya hotel atau rumah
penginapan. Akan tetapi pondok di dalam pesantren di Indonesia, khususnya
di pulau Jawa, lebih mirip dengan pemondokan dalam lingkungan padepokan,
yaitu perumahan sederhana yang di petak-petak dan beberapa kamar-kamar
merupakan asrama bagi para santri. Dan keseluruhan lingkungan masyarakat
di mana tempat para santri itu mukim dan menuntut ilmu.
Pesantren dalam bentuknya semata tidak dapat disamakan dengan
lembaga pendidikan sekolah yang banyak dikenal sekarang ini. Demikian
pula, tidak ada kesatuan bentuk dan cara yang berlaku bagi semua pesantren,
melainkan amat ditentukan oleh kyai sendiri dan pemegang pimpinan, serta
ditentukan oleh masyarakat lingkunganya yang menjadi pendukung pesantren.
Masing-masing pertumbuhan pesantren dan penyebarannya sampai di
pelosok pedesaan adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
penyiaran agama Islam.
Pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan yang tumbuh dan
berkembang di tengah-tengah masyarakat, sekaligus memadukan tiga unsur
pendidikan yang amat penting, yaitu: ibadah untuk menanamkan iman, tabligh
-
35
untuk penyebaran ilmu dan amal untuk mewujudkan kegiatan kemasyarakatan
dan dalam kehidupan sehari-hari.47
D. Sumber Data Penelitian
Untuk penelitian dengan paradigma kualitatif, peneliti harus
menjelaskan informasi atau data yang dikumpulkan sehubungan dengan fokus
dan subfokus penelitian.48
Setiap penelitian ilmiah memerlukan data dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya. Data harus diperoleh dari sumber
data yang valid, agar data yang terkumpul relevan dengan masalah yang
diteliti. Sehingga tidak menimbulkan kekeliruan dalam penyusunan
interpretasi dan kesimpulan.
Untuk memperoleh data yang bersifat akurat, mula-mula yang
dilakukan dalam penelitian terhadap data skunder yang kemudian dilanjutkan
dengan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer.
1. Sumber data primer, yaitu sumber pokok yang diterima langsung dalam
penulisan yaitu para pembina/santri.
2. Sumber data sekunder, yaitu sumber data pendukung atau pelengkap
yang diperoleh secara langsung dari dokumen-dokumen, data-data,
serta buku-buku referensi yang membantu permasalahan penelitian.
47 Sudjono Prasodjo, Pondok Pesantren, (Jakarta: LP3S, 1982), hlm. 6. 1
48Otong Setiawan Dj, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Bandung:
Yrama Widya, 2018), h. 80
-
36
E. Instrumen Penelitian
Barometer keberhasilan suatu penelitian ini tidak terlepas dari
instrument yang digunakan sebagai alat untuk mendapatkan data yang cukup
valid dan akurat dalam suatu penelitian. Adapun instrument penelitian
menggunakan kamera, alat perekam, pulpen, buku catatan, pedoman
wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang digunakan sebagaia acuan
dalam mencari informasi yang didalamnya juga tercantum berita acara
wawancara.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengertian Teknik pengumpulan data menurut Arikunto adalah cara-
cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, dimana
cara tersebut menunjukan pada suatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan
dalam benda yang kasat mata, tetapi dapat dipertontongkan penggunaanya49
.
Dalam pengumpulan data ini, penulis terjun langsung pada objek
penelitian untuk mendapatkan data yang valid, maka peneliti
menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian. Observasi ini menggunakan observasi partisipasi, di mana peneliti
49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta :
PT. Rineka Cipta, 2002, Cet.XII), hlm. 134.
-
37
terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau
yang digunakan sebagai sumber data penelitian50
. Dalam observasi secara
langsung ini, peneliti selain berlaku sebagai pengamat penuh yang dapat
melakukan pengamatan terhadap gejala atau proses yang terjadi didalam
situasi yang sebenarnya yang langsung diamati oleh observer, juga sebagai
pemeran serta atau partisipan yang ikut melaksanakan proses pembinaan
keagamaan masyarakat.
Observasi langsung ini dilakukan peneliti untuk mengoptimalkan data
mengenai pelaksanaan pembinaan keagamaan masyarakat.
2. Metode Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewer) yang memberikan jawaban
atas pertanyaan51
. Dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara
terstruktur, dimana seorang pewancara menetapkan sendiri masalah dan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan untuk mencari jawaban atas
hipotesis yang disusun dengan ketat52
.
50
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
dan R&D , (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 310.
51 Lexy. J . Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm.135.
52 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm.138.
-
38
Melaksanakan teknik wawancara (interview), pewancara harus
mampu menciptakan hubungan yang baik sehingga informan bersedia
bekerja sama, dan merasa bebas berbicara dan dapat memberikan informasi
yang sebenarnya, Teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah secara
terstruktur (tertulis) yaitu dengan menyusun terlebih dahulu beberapa
pertanyaan yang akan disampaikan kepada informan. Hal ini dimaksudkan
agar pemebicaraan dalam wawancara lebih terarah dan focus pada tujuan
yang dimaksud dan menghindari pembicaraan yang terlalu melebar. Selain
itu juga digunakan sebagai patokan umum dan dapat dikembangkan peneliti
melalui pertanyaan yang muncul ketika kegiatan wawancara berlangsung53
.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang
tertulis. Dalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti meneliti benda-
benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian dan sebagainya54
.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu
mendeskripsikan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data yang
berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokumen, dan sebagainya,
53
Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT
. Rineka Cipta, 2002, Cet.XII), hlm. 203.
54 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta :
PT . Rineka Cipta, 2002, Cet.XII), hlm. 149
-
39
kemudian dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap
kenyataan atau realitas.55
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
Dalam hal ini nasution menyatakan:
“Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai
jika mungkin, teori yang grounded. Namun dalam penelitian kualitatif,
analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersama bersama
dengan pengumpulan data. Dalam kenyataanya, analisis data kualitatif
berlangsung selama proses pengumpulan data daripada selsai pengumpulan
data56
.”
Analisi data versi Milws dan Huberman, bahwa ada tiga alur kegiatan,
yaitu redaksi data, penyajian data, serta penerikan kesimpulan dan
verifikasi57
.
1. Reduksi data diartikan sebagi proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan stransformasi data “kasar”
55
Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997),
hlm. 66.
56 Sugiyono, Metode Peneltian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D ,
(Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 6, hlm. 335-336.
57 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 85-89.
-
40
yang muncul dari catatan lapangan. Redaksi dilakukan sejak
pengumpulan data, dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode,
menelusuri tema, menulis memo, dan lain sebagainya, dengan maksud
menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan, kemudian data
tersebut diverifikasi.
2. Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersususn
yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk
teks naratif, dengan tujuan dirancang guna menggabungkan informasi
yang tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami.
3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan akhir
penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan
melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran
kesimpulan yang disepakati oleh tempat penelitian itu dilaksanakan.
Makna yang dirumuskan peneliti dari data harus diuji kebenaran,
kecocokan, dan kekokohannya. Peneliti harus menyadari bahwa dalam
mencari makna, ia harus menggunakan pendekatan emik, yaitu dari
kecamata key information, dan bukan penafsiran makna menurut
pandangan peneliti (pandangan etik).58
58
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 85-89.
-
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil dan Sejarah Pondok Pesantren Al-Furqan
1.Profil Pondok Pesantren
Ereng-ereng adalah sebuah desa yang terletak di lereng Gunung
Lompo Battang dengan jarak kurang lebih 25 kilo meter dari ibu kota kabupaten
Bantaeng. Berada dilereng gunung dengan curah hujan cukup tinggi. Tanahnya
yang subur menjadi salah satu sumber penghasilan sebagian besar penduduk
Ereng-ereng, hutan yang cukup lebat berubah menjadi ladang-ladang produktif,
seperti kopi, cengkeh dan beberapa jenis buah-buahan. Meskipun bertanah
subur tidak semua penduduk berprofesi sebagai petani. Tetapi sebagian lainnya
berprofesi sebagai Guru, pedagang, pelajar dan lain-lain. Berpenduduk muslim
yang cukup taat dan tingkat pendidikan yang cukup tinggi terlihat dengan
banyaknya berdiri mesjid, sekolah, madrasah dan pesantren dari jenjang TK
sampai SMA/SMK/Aliyah. Sehingga menjadikan Ereng-ereng sebagai sentral
pendidikan yang cukup dikenal khususnya di Tompobulu dan di Bantaeng pada
umumnya, ini terbukti dengan besarnya masyarakat untuk mempercayakan
pendidikan anak-anak mereka dipesantren. Mereka bukan hanya berasal dari
daerah-daerah disekitar kab. Bantaeng itu sendiri, tapi juga dari luar daerah
yaitu Bulukumba, Jeneponto, Bone bahkan Selayar. Dengan kondisi alam yang
sejuk, karena berada dilereng gunung dan cukup jauh dari perkotaan sehingga
menjadikan proses belajar mengajar yang aman dan nyaman.
-
42
2. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Furqan Putri
Sampai pada waktu didirikannya pondok pesantren Al-furqan putri
kelurahan Ereng-ereng masih berstatus kampung dari Desa Bayorang Kec.
Tompobulu tetapi sudah ada Madrasah yang menjadi cikal bakal berdirinya
pondok pesantren Al-furqan putri.
Proses berdirinya pondok pesantren Al-furqan puitri adalah sebagai
berikut:
a. Tahun 1963 KH. M. Nuh Khaeruddin mendirikan madrasah
jam‟iyyatul islamiyah Ereng-ereng.
b. Tahun 1954 madrasah jam‟iyyatul islamiyah diubah menjadi
madrasah as‟adiyah Cab. 100 Ereng-ereng.
c. Tahun 1966 pengurus madrasah as‟adiyah Cab. 100 Ereng-ereng
pecah menjadi dua. Sebagian tetap menjadi pengurus madrasah
as‟adiyah dan sebagian memisahkan diri termasuk KH. M. Nuh
Khaeruddin.
d. Tahun 1967 KH. M. Nuh Khaeruddin bersama pengurus lainnya
mendirikan lagi perguruan Muhammadiyah Cab. Tompobulu 1
dengan jenjang pendidikan, TK, Ibtidaiyyah dan PGAB yang
kemudian berubah menjadi Muallimin, kemudian menjadi
Tsanawiyah dan Aliyah.
e. Tahun 1980 perguruan Muhammadiyah cabang Tompobulu 1 Ereng-
ereng mulai kebanjiran siswa ada dari Luwu, Bulukumba, Selayar,
-
43
Jeneponto, Enrekang, Maros, Gowa. Dan mereka tinggal di rumah-
rumah penduduk karena tidak ada asrama.
f. Tahun 1985 karena banyaknya siswa dari kabupaten lain yang
tinggal di Ereng-ereng dan perlu diasramakan, maka timbullah
pemikiran untuk membagi siswa ini menjadi dua yakni yang mau
tinggal asrama dibikinkan pesantren dan yang mau tinggal diluar,
tetap diperguruan muhammadiyah.
g. Tahun 1986 tepatnya 1 Dzuiqaiddah 1406 H bertepatan dengan
tanggal 8 juli 1986 M diresmikanlah berdirinya pondok pesantren
Al-furqan putri Yapqah pusat tompobulu oleh bapak kepala kantor
Departemen Agama Kab. Bantaeng ( H. Abd. Malik Gassing)
sebagai pesantren pertama di Kab. Bantaeng yang didirikan oleh
KH. M. Nuh Khaeruddin.
3. Visi Misi Lembaga
a. Visi
Lahirnya manusia yang sholehah, tafaqquh fiddin dan terampil
b. Misi
1) Membentuk manusia yang yang tafaqquh fiddin yang berlandaskan
Al-qur‟an dan Hadits
2) Membentuk manusia yang rajin belajar, rajin bekerja, dan rajin
beribadah
3) Membentuk manusia yang gemar terhadap sains dan teknologi
-
44
4) Membentuk manusia yang sayang terhadap sesam manusia dan
seluruh alam
5) Membentuk manusia yang gemar terhadap olahraga, kesenian, belah
diri, dan lain-lain.
4. Kegiatan Pendidikan Dan Ciri Khas Pondok Pesantren Al-Furqan
Putri
a. Pendidikan Formal
Sejak berdirinya pondok pesantren Al-furqan putri Yapqah pusat
Ereng-ereng sudah mengelolah dua jenis jenjang pendidikan formal yaitu
tingkat SMP/MTs dan tingkat SMA/MA.
b. Pendidikan Non Formal
Sejak berdirinya sampai sekarang, pengajian kitab, taman pendidikan
al-qur‟an tidak pernah berhenti bahkan semakin diperketat dan ditingkatkan
demikian pula majelis ta‟lim yang diberi nama “Majelis Ta‟lim Basyiran Wa
Natsiran” yang dihadiri oleh para orang tua/wali santri dan masyarakat setiap
bulan serta beberapa majelis ta‟lim diluar kampus masih berjalan dengan baik
sampai sekarang.
c. Ciri Khas
Ciri khas pondok pesantren Al-furqan putri Yapqah pusat Ereng-ereng
adalah bahwa materi kajian utama Al-qur‟an dan Hadits karena keduanya
merupakan pedoman dan sumber pokok ajaran islam.
d. Santri dan ustadzah tahun 2020
1) Jumlah santri
-
45
Santri putri : 180 orang
Total : 180 orang
2) Jumlah ustadz/ustadzah
Ustadz : 14 orang
Ustadzah : 21 orang
Total : 35 orang
e. Pola pembinaan santri
1) Pendidikan formal SMP/MTs dan SMK/MA dilaksanakan dengan
sistem kelas dari jam. 07:30 s/d 13:30 siang dan libur setiap hari ahad.
2) Pendidikan non formal yaitu pengajian kitab dilaksanakan secara
wetonan dan bandongan selesai shalat ashar, shalat isya sampai jam
22:30 dan shalat subuh sampai 06:30 pagi.
3) Muhadhara yaitu latihan pidato dan khutbah dilaksanakan setiap
malam jum‟at.
4) Muhadtsah dilaksanakan setiap jum‟at sesudah shalat subuh.
5) Tahfidzul Qur‟an dilaksanakan setiap selesai shalat magrib dan pada
waktu-waktu kosong.
6) Majelis ta‟lim yaitu pengajian yang dihadiri para orang tua/wali santri
dan masyarakat dilaksanakan setiap hari kamis minggu terakhir tiap
bulan, jam 15:00 s/d 16:00.
7) Malam bina iman dan taqwah (Mabit) untuk semua santri yaitu
dilaksanakan sesekali sebulan pada jam 21:00 dilanjutkan shalat lail
(tahajjud) dan ditutup setelah shalat subuh.
-
46
8) Olahraga, pramuka, belah diri dan tadabbur alam.
5. Program Pengembangan Pondok Pesantren Al-Furqan Putri
a. Kelembagaan/organisasi pondok pesantren al-furqan putri.
b. Pondok pesantren al-furqan putri dinaungi oleh yayasan pengajian
Al-qur‟an dan Hadits (Yapqah).
c. Sementara ini pondok pesantren Al-furqan putri Yapqah pusat
Ereng-ereng telah mendirikan dua cabang.
1) Pondok pesantren Al-furqan Cabang Noling Kec. Bupon Kab, Luwu.
2) Pondok Pesantren Al-Furqan Cabang Pattallassang Kec. Rumbia Kab.
Jeneponto.
d. Pondok pesantren Al-furqan putri yapqah mempunyai organisasi
santri yaitu organisasi santri pondik pesantren Al-furqan putri
(ospef) dan lama kepengurusan satu tahun di setiap priode.59
6. Pengembangan kompetensi akademik
Pengembangan kompetensi akademik disamping pendidikan formal
santri sering pula mengikuti kursus dan pelatihan bahasa inggris dan terlebih
khusus dalam bahasa arab yang di bentuk daurah dan kerjasama dengan
LIPIA Jakarta. Sedangkan pengembangan keagamaan dilaksanakan melalui
diskusi, kajian, dan praktek.
59
Buku Panduan Pondok Pesantren Al-Furqan Putri Ereng-Ereng Kab.Bantaeng,
(diambil pada tanggal 10-03-2020), Makassar
-
47
B. Bagaimana Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi Pondok
Pesantren Al-Furqan Putri Ereng-Ereng
Bentuk komunikasi yang dilakukan pengurus dengan santri
menggunakan bentuk komunikasi kelompok, dengan tidak melepaskan
bentuk komunikasi antar personal satu arah dan dua arah dalam
menyampaikan materi organisasi, baik tentang kegiatan organisasi
berkaitan dengan organisasi yang dijalankan.
Organisasi Santri adalah suatu perkumpulan yang terdiri atas
bagian-bagian tertentu yang beranggotakan orang-orang yang menuntut
Ilmu agama islam yang bertujuan untuk menjadikan Pesantren menjadi
lebih kondusif karena seluruh santri diarahkan oleh suatu peraturan
yang dibuat organisasi atas persetujuan Bagian Kepengasuhan Santri
dan Pimpinan Pondok Pesantren.60
Adanya Munadzomah (Organisasi) dalam Pondok Pesantren
gunanya membuat Pesantren tersebut lebih teratur disisi lain adalah
membuat para anggota organisasi terlatih untuk mengurus suatu hal,
karena ketika mereka sudah lulus mereka akan mengurus yang lebih
besar lagi maka dari itulah diperlibatkanlah mereka dalam suatu
organisasi, agar mereka menjadi lebih tenang dalam menghadapi karena
mereka sudah terbiasa dalam Organisasi Santri Semisal
di Munadzomah Santri dia mendapat bagian untuk menjadi Sekretaris
60
Obserfasi Pondok Pesantren Al-Furqan Putri Ereng-Ereng Kab. Bantaeng, Pada
Tanggal 1 Februari 2020
-
48
yang perkerjaanya adalah mengatur segala surat-menyurat yang ada
di Munadzomah. Dengan dia sudah mengerti dan sudah terbiasa dalam
mengatur segala surat-menyurat dalam Munadzomah, maka ketika dia
sudah bekerja diluar dan ternyata dia juga mendapat menjadi bagian
sekretaris, dia sudah siap menjalaninya. Itulah salah satu gunanya
organisasi dalam Pondok Pesantren.61
61
Kahar Baharuddin, wawancara Dengan Pembina Pondok Pesantren Al-Furqan
Putri Ereng-Ereng Kab.Bantaeng, Pada Tanggal 3 Februari 2020
-
49
STRUKTUR ORGANISASI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN
AL-FURQAN
Priode 2019-2020
Bagian olahraga
Suci ramadani
Sekertaris
khairunnisa
Bagian keamanan
Nurlaily muzayyanah
Bendahara
Ummu khaerah
Bagian kesehatan
Maria ulfah
Penasehat Dewan guru
Bagian bahasa
Isnaeni tahar
Pembimbing
pengasuhan
Pelindung Pimpinan pondok
Bagian literasi
Nur diana
Ketua
Mutmainna
Bagian pengajaran
Nur hikmah
Bagian kebersihan
Nur aena
-
50
Di setiap bagian Munadzomah santri dari mulai Ketua hingga
Bagian literasi pastinya memiliki tugas dan tanggung jawab masing-
masing maka dari itu disetiap bagian diharuskan untuk membuat
Program Kerja dan dilaporkan kepada Bagian Kepengasuhan Santri dan
yang pastinya Program Kerja tersebut harus dilaksankan hingga
pergantian kepengurusan organisasi.
Struktur yang tercantum diatas adalah bagian yang paling
terpenting, sebenarnya masih ada bagian-bagian yang belum tercantum
seperti Bagian Koperasi, Bagian Fotografi, karena bagian-bagian
tersebut hanyalah bagian kecil dan biasanya hanya digunakan di Pondok
Pesantren Modern dan berpengalaman.
-
51
BIODATA ORGANISASI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN
AL-FURQAN
Priode 2019/2020
NO Nama Alamat Tempat,Tanggal Lahir Jabatan
1 Mutmainna Ballangdidi Bulukumba 18 Februari
2002
Ketua Ospef
2 Khairunnisa Balibo Bulukumba 30 Maret 2003 Sekertaris Ospef
3 Ummul Khaerah Cili'bo Bulukumba 17 Mei 2002 Bendahara Ospef
4 Khaeral Maratil
Jannah
Kassibe' Bendahara Ospef
5 Nurlaily
Muzayyanah
Kayu Colo Jeneponto 17 Desember
2002
Bagian Keamanan
6 Sri Hartika Kampung
Rangga
Bantaeng 7 Agustus 2000 Bagian Keamanan
7 Hanum Salsabila Garuntungan Bagian Keamanan
8 Wahdatul
Mukarramah
Landang Bagian Keamanan
9 Isnaeni Tahar Cili'bo Bantaeng 4 Agustus 2002 Bagian Bahasa
10 Aenun Mardia Palayya Bantaeng 15 Februari 2002 Bagian Bahasa
11 Nur Hidayah Balibo Bagian Bahasa
12 Nur Hikmah Pakku Bulukumba 6 Mei 2002 Bagian Pengajaran
13 Mutmannah Takalar Bantaeng 7 Desember 2002 Bagian Pengajaran
14 Naila Hakim Dongkokang Bagian Pengajaran
15 Rabiatul
Adawiyah
Borong
Kapala
Bantaeng 25 September
2002
Bagian Kebersihan
16 Nur Aena Bantaeng 24 April 2002 Bagian Kebersihan
17 Putri Ayu Andira Palopo Bagian Kebersihan
-
52
18 Mifta Rusdianto Tamaona Bagian Kebersihan
19 Suci Ramadani Balumbung Bulukumba 10 Oktober
2002
Bagian Olahraga
20 Frista Khusnul
Amalia
Jatia Bagian Olahraga
21 Putri Naila Nur
Mufliha
Bungayya Bagian Olahraga
22 Sarmila Kamang-
Kamang
Jeneponto 15 Januari 2002 Bagian Kesehatan
23 Meria Ulfa Sapayya Bagian Kesehatan
24 Shinta KH.Dawan
Tato
Bagian Kesehatan
25 Erika Nur Awalia Landang Bantaeng 1 Mei 2002 Bagian Literasi
26 Naswa Sakinah
Tul Fajriah
Onto Bantaeng 15 April 2003 Bagian Literasi
27 Nur Diana Bagian Literasi
28 Widya Al-Fahira Muroa Bagian Literasi
1. Komunikasi Anatara Atasan Dan Bawahan Dalam Organisasi
Komunikasi juga berperan penting di dalam suatu organisasi, salah
satunya adalah komunikasi antara atasan dengan bawahan dan sebaliknya.
Komunikasi yang dilakukan seorang atasan di dalam organisasi
beragam, ada yang baik dan ada yang tidak baik terhadap bawahan.
Adakalanya seorang atasan terbebani oleh suatu masalah di luar pondok
pesantren ataupun masalah-masalah lainnya yang membuat dirinya
mengalami tekanan. Oleh karena itu, seorang atasan seharusnya dapat berlaku
https://www.kompasiana.com/tag/atasan
-
53
bijak dan menyadari kewajiban mana yang harus dilakukannya saat berada di
dalam organisasi.
Tidak semua organisasi berjalan dengan lancar, seorang atasan yang
baik dan bijaksana menjadi harapan semua bawahan. Namun tidak semua
bawahan bekerja secara baik dan benar walaupun memiliki atasan yang baik.
Semua ini merupakan timbal balik bagaimana cara berkomunikasi atau
menyampaikan pesan secara efektif. Banyak pula alasan bawahan yang
mengkritisi kelakuan, sikap, sifat dan ekpresi atasan. Dalam hal ini penulis
mengambil 3 alasan yang menjadikan para bawahan malas bekerja dan tidak
menyukai para atasan:
a. Atasan yang kurang berkomunikasi dengan bawahan dan berlaku
tidak sopan.
b. Atasan yang sering terlambat masuk dalam organisasi.
c. Atasan yang sering meninggalkan forum selum waktu selesai tanpa
adanya alasan yang jelas.
Atasan dan bawahan dalam satu organisasi selayaknya bekerja sama
secara rasional, sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali dalam
memanfaatkan sumber daya manusia, sarana-prasarana, dan lain sebagainya
yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Komunikasi atasan di dalam organisasi sangat penting sebagai alat untuk
pemberian informasi kepada bawahan untuk tujuan bersama.
Seorang atasan harus memperhatikan cara berkomunikasinya dengan
bawahan, memahami cara-cara dalam mengambil kebijaksanaan terhadap
-
54
bawahan, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Ketiga hal tersebut merupakan
modal utama untuk kemajuan organisasi yang dipimpinnya. Selain itu,
sebagai atasan tidaklah mudah dalam mengatur prilaku dan sikap. Disinilah
komunikasi vertikal berkembang untuk mencapai kesuksesan organisasi.62
62
Mutmainnah. Wawancara Dengan Ketua Organisasi. Pada Tanggal 28 Januari
2020
-
55
PROGRAM KERJA ORGANISASI SANTRI PUTRI PONDOK
PESANTREN
AL-FURQON PRIODE 2019/2020
KETUA ORGANISASI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN AL-
FURQAN
a. Berkordinasi langsung dengan Pembina, kesantrian, dan direktur
pondok
b. Mengadakan musyawarah kerja
c. Mengontrol program kerja
SEKERTARIS ORGANISASI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN
AL-FURQAN
a. Pembukaan biodata santri putri
b. Administrasi persuratan
c. Pencatatan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dipondok
d. Pendataan inventaris pondok
e. Pengadaan struktur organisasi ospef
BENDAHARA ORGANISASI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN
AL-FURQAN
a. Mengakomodasi uang titipan santri putri
b. Mengeval