kondensor dinamik - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/1083/3/bab iii.pdf · pertunjukan ini,...

13
48 instrumen gambus, dengan alasan agar suara yang dihasilkan lebih padat daripada tidak menggunakan efek tersebut. Selain itu juga, pada instrumen akan ditambahkan efek suara seperti delay. Microphone yang digunakan dalam pertunjukan ini, diantaranya jenis kondensor (SM 57) dan jenis dinamik (SM 58). Sound system diharapkan minimal berkapasitas 5000 watt, karena melihat teater arena yang digunakan untuk pertunjukan berupa indoor, maka dirasa tidaklah perlu kapasitas watt yang terlalu besar, artinya cukup untuk jarak dengar dari tempat pemusik ke penonton saja. Instrumen nonelektrik menggunakan pengeras suara, sedangkan instrumen elektrik menggunakan soundcontrol. d. Kostum. Kostum dalam pementasan komposisi ini menggunakan pakaian yang melambangkan tiga warna bang jo yaitu merah, kuning, dan hijau digunakan untuk tiga pemain musik dan tujuh pemain lainnya menggunakan kostum yang berwarna-warni. Hal ini dilakukan karena penata ingin menonjolkan kostum yang bernuansa bang jo, kostum tersebut sebagai atribut utama dalam penilaian dan perwujudan secara visual. e. Dekorasi dan properti. Pertunjukan komposisi bang jo menggunakan dekorasi dan property tanda-tanda dijalan raya yang bertujuan untuk membawa suasana visual dijalan raya. Di panggung penata juga menggunakan beberapa trap untuk peletakan instrumen dan kursi sebagai tempat duduk para pemain. UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 48

    instrumen gambus, dengan alasan agar suara yang dihasilkan lebih padat daripada

    tidak menggunakan efek tersebut. Selain itu juga, pada instrumen akan

    ditambahkan efek suara seperti delay. Microphone yang digunakan dalam

    pertunjukan ini, diantaranya jenis kondensor (SM 57) dan jenis dinamik (SM 58).

    Sound system diharapkan minimal berkapasitas 5000 watt, karena melihat teater

    arena yang digunakan untuk pertunjukan berupa indoor, maka dirasa tidaklah

    perlu kapasitas watt yang terlalu besar, artinya cukup untuk jarak dengar dari

    tempat pemusik ke penonton saja. Instrumen nonelektrik menggunakan pengeras

    suara, sedangkan instrumen elektrik menggunakan soundcontrol.

    d. Kostum.

    Kostum dalam pementasan komposisi ini menggunakan pakaian yang

    melambangkan tiga warna bang jo yaitu merah, kuning, dan hijau digunakan

    untuk tiga pemain musik dan tujuh pemain lainnya menggunakan kostum yang

    berwarna-warni. Hal ini dilakukan karena penata ingin menonjolkan kostum yang

    bernuansa bang jo, kostum tersebut sebagai atribut utama dalam penilaian dan

    perwujudan secara visual.

    e. Dekorasi dan properti.

    Pertunjukan komposisi bang jo menggunakan dekorasi dan property

    tanda-tanda dijalan raya yang bertujuan untuk membawa suasana visual dijalan

    raya. Di panggung penata juga menggunakan beberapa trap untuk peletakan

    instrumen dan kursi sebagai tempat duduk para pemain.

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 49

    BAB III

    KESIMPULAN

    Komposisi yang berjudul Bang Jo merupakan komposisi yang bercerita

    tentang simbol lampu tiga warna yang memiliki makna dan nilai-nilai yang

    terkandung di dalamnya menurut pengamatan dan empiris penata. Simbol warna

    bang jo itu sendiri kemudian dimaknai sebagai proses perjalanan manusia.

    Sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, manusia berusaha untuk

    mengembangkan kehidupannya, Serta selalu bergerak dinamis ke arah suatu

    tujuan yang di inginkannya. Dalam prosesnya, manusia selalu mengalami banyak

    rintangan. Artinya perjalanan yang dihadapi oleh manusia tidak semata-mata

    berjalan dengan mulus. Bang jo dimaknai sebagai simbol warna hidup dan selalu

    adanya kekontrasan dalam proses karena menurut pemahamannya kehidupan

    tidak selalu berwarna hitam dan putih atau baik dan buruk, akan tetapi ada warna

    yang lain yang mengikutinya dan menjadi proses untuk mencapai tujuan. Tiga

    warna dalam bang jo menjadi simbol tertentu dan memiliki pemahaman yang

    berbeda dalam kehidupan. Hal tersebut diolah dengan menggunakan pola-pola

    atau teknik bermain musik, sehingga menjadi sebuah komposisi musik etnis

    Nusantara. Proses penciptaannya terdapat sebuah perenungan yang mendalam dari

    sang penata, yang di dalamnya ditawarkan nilai-nilai filosofis yang mencerminkan

    pengalaman dari penata. Gagasan tentang nilai-nilai filosofi dalam karya ini

    dikonstruksikan dalam proses penciptaan karya seni yang berjudul Bang Jo yang

    diwujudkan dalam bentuk komposisi baru. Proses penciptaan karya ini,

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 50

    mengambil skema bentuk dari tradisi Lampung. Kemudian diolah dengan

    beberapa metode mulai dari eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan.

    Karya musik ini bukanlah karya yang tiba-tiba ada, melainkan sebuah

    interpretasi evaluatif yang direfleksikan melalui medium bahasa dan bunyi. Hal

    tersebut tidak dapat dipisahkan, bahwa karya musik ini dalam proses

    penciptaannya selalu bersentuhan dengan makna, yang di mana mempunyai

    pertalian dengan cara berpikir, cara bersikap, dan cara bertindak secara rasional,

    baik pada tataran realitas personal, atau pun tataran realitas sosial-kultural.

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 51

    KEPUSTAKAAN

    Banoe, Pono. 2003. Pengantar Pengetahuan Harmoni. Yogyakarta : Kanisius. Bassano, Marry. 2009. Terapi Musik dan Warna. Yogyakarta: Rumpun. Djohan. 2009. Psikologi Musik Yogyakarta: Best Publisher. Ekman, Paul. 2011. Membaca Emosi Orang. Yogyakarta: Think Yogyakarta. Hardjana, Suka. 2003. Corat-coret Musik Komtemporer Dulu dan Kini. Jakarta :

    Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Hawkins, Alma M. 1988.Aspek-aspek Koreografi Kelompok, terj. Y.

    SumandiyoHadi. Yogyakarta :Lembaga Kajian Pendidikan dan Humaniora Indonesia.

    Marianto, M. Dwi. 2006. “Metodologi Penciptaan Seni” dalam Surya Seni: Jurnal

    Penciptaan dan Pengkajian Seni Volume 2 No 1. McDermott, Vincent. 2013. Imagi-Nation : Membuat Musik Biasa Jadi Luar

    Biasa. Terj. Natha H.P. Dwi Putra. Yogyakarta : Art Musik Today. Moeliono, Anton M.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,

    1999. Prier, Karl-Edmund. 1996. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi. Sabaruddin. 2012.Lampung Pepaduan Dan Saibatin/pesisir. Jakarta: Buletin Way Lima Manjau. Soeharto,M. 1986. Belajar Membuat Lagu. Jakarta : PT Gramedia.

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 52

    Nama Pendukung

    Ahmad Matin Fauzi : Kulintang melodi dan rebana

    Aristiano : Kendang Dok-Dok , Suling Serdam, dan Rebana

    Habib ESP : Akordion

    M. Rzky dwi pranata : Bass Elektrik

    Bustomi Rifa : Multiple Etnik Percusion

    Ricky : Trompet

    Aseng : Trombone

    Kalingga : Kulintang ryhtem

    Nofriyan Hidayatulloh : Gambus

    RASN : Rebana, Gujjeh dan Kendang Dok-Dok

    Sinopsis

    WARNA WARNA ADALAH SEBUAH PERTANDA AKAN SESUATU HAL MUNGKIN HANYA WARNA TAPI JANGAN PERNAH DIPANDANG SEBELAH MATA

    MERAH HIJAU KUNING

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 53

    JadwalPelaksanaanPenciptaan Berdasarkan jadwal yang tercantum di bawah ini, belum ada waktu yang

    ditentukan secara rutin dalam pembuatan musik midi. Secara pribadi, setiap ingin

    membuat musik midi tergantung dengan mood yang dirasakan pada saat itu. Jika

    mood yang sedang dirasakan sangat baik, baru lah penulis dapat menemukan ide-

    ide musikal yang ingin dituangkan ke dalam komposisi musik ini. Namun jadwal

    latihan telah penulis tentukan pada hari dan jam secara rutin. Susunan jadwal

    tersebut, sebagai berikut :

    Hari/Tanggal Jam Kegiatan Tempat Kehadiran

    Rabu / 11 Maret 2015

    23.00 – 03.00 MembuatMusik Midi Di Cafe

    kamis / 12 Maret 2015

    15.00 – 18.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    sabtu / 14 Maret 2015

    18.30 – 22.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    senin / 16 Maret 2015

    23.00 – 03.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    rabu / 18 Maret 2015

    23.30 – 03.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    jumat / 20 Maret 2015

    22.00 – 01.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    sabtu / 21 Maret 2015

    14.00 – 18.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    senin / 23 Maret 2015

    14.00 – 18.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    rabu / 25 Maret 2015

    23.00 – 03.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    jumat / 27Maret 2015

    14.00 – 17.00 LatihanKomposisiBagian I Studio Sunda

    Minggu / 29Maret 2015

    14.00 – 18.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    rabu / 01 April 2015

    15.00 – 18.00 LatihanKomposisiBagian I Studio Sunda

    Kamis / 02 April 2015

    20.00 – 00.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 54

    Jum’at / 03 April 2015

    14.00 – 17.00 LatihanKomposisiBagian I Studio Sunda

    Minggu / 05 April 2015

    19.00 – 22.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    Selasa / 07April 2015

    15.00 – 18.00 LatihanKompoisiBagian I Studio Sunda

    Rabu / 08 April 2015

    19.00 – 22.00 MembuatMusik Midi Di Rumah

    Jum’at / 10 April 2015

    14.00 – 17.00 LatihanKomposisiBagian I Studio Sunda

    Minggu / 12 April 2015

    19.00 – 23.00 MembuatMusikBagian I Di Rumah

    Selasa / 14 April 2015

    15.00 – 18.00 LatihanKomposisiBagian I Studio Sunda

    Jum’at / 17 April 2015

    14.00 – 17.00 LatihanKomposisiBagian II

    Studio Sunda

    Selasa / 21 April 2015

    15.00 – 18.00 LatihanKomposisiBagian II

    Studio Sunda

    Jum’at/24 April 2015

    14.00 – 17. 00

    LatihanKomposisiBagian II

    Studio Sunda

    Selasa/28 April 2015

    15.00 – 18.00 LatihanKomposisiBagian II

    Studio Sunda

    Jum’at/ 01 Mei 2015

    14.00 – 17. 00

    LatihanKomposisiBagian II

    Studio Sunda

    Selasa/ 05 Mei 2015

    15.00 – 18.00 LatihanKomposisiBagian III

    Studio Sunda

    Jum’at/ 08 Mei 2015

    14.00 – 17. 00

    LatihanKomposisiBagian III

    Studio Sunda

    Selasa/ 12 Mei 2015

    15.00 – 18.00 LatihanKomposisiBagian III

    Studio Sunda

    Jum’at/ 15 Mei 2015

    14.00 – 17. 00

    LatihanKomposisiBagian III

    Studio Sunda

    Selasa/ 19 Mei 2015

    15.00 – 18.00 LatihanKomposisiBagian III

    Studio sunda

    Jum’at/ 22Mei 2015

    14.00 – 17. 00

    LatihanKomposisiBagian III

    Studio Sunda

    Selasa/ 26 Mei 2015

    15.00 – 18.00 LatihanKomposisiBagian III

    Studio Sunda

    Jum’at/ 29 Mei 2015

    14.00 – 17. 00

    LatihanKomposisiBagian III

    Studio Sunda

    Selasa/ 02Juni 2015

    15.00 – 18.00 LatihanKomposisiBagian III

    Studio Sunda

    Jum’at/ 05Juni 14.00 – 17. LatihanKomposisiBagian Studio Sunda

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 55

    2015 00 III Selasa/ 09Juni 2015

    15.00 – 18.00 Pemolesankarya Studio Sunda

    Jum’at/ 12Juni 2015

    14.00 – 17. 00

    Pemolesankarya Studio Sunda

    Senin/ 15Juni 2015

    15.00 – 18.00 Pemolesankarya Studio Sunda

    kamis/ 18Juni 2015

    14.00 – 17. 00

    RunthroughKeseluruhankomposisi

    Studio Sunda

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 56

    LAY UOT BANG JO

    1

    3 2

    4 5

    6C

    7

    8

    10

    12

    11

    PENONTON

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 57

    Keterangan:

    15. Terompet

    16. Multipel etnik percusion

    17. Trombone

    18. Rebana

    19. Kendang dok-dok

    20. Suling serdam

    21. Kendang dok-dok

    22. Rebana

    23. Kulintang

    24. Akordion

    25. Gambus

    26. Bass elekrtik

    27. Ampli bas

    28. Ampli gambus

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 58

    DOKUMENTASI FOTO LATIHAN

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 59

    DOKUMENTASI FOTO PEMENTASAN

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

  • 60

    DOKUMENTASI PAMFLET PEMENTASAN

    UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA