kondisi sosial ekonomi keluarga buruh pemecah …digilib.unila.ac.id/31495/16/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA BURUH PEMECAH BATU DIDESA TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN
PRINGSEWU TAHUN 2017
OlehIZA DEWI KARTINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
2018
Skripsi
ABSTRAK
KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA BURUH PEMECAH BATUDI DESA TAMBAHREJO KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN
PRINGSEWU TAHUN 2017
Oleh
IZA DEWI KARTINI
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi sosial ekonomi keluarga pemecah
batu di Desa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Indikator
pada penelitian ini adalah jam kerja, pendapatan, jumlah tanggungan kepala
keluarga, tingkat pemenuhan kebutuhan pokok, tingkat pendidikan anak
responden. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah populasi
sebanyak 68 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik
observasi, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini
adalah analisis tabel persentase menggunakan pendekatan spasial. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) sebanyak 64,70% responden memiliki jam kerja ≥ 40
jam per minggu. (2) sebanyak 85,83% responden memiliki rata-rata pendapatan
Rp 1.523.900 per bulan < UMP. (3) sebanyak 58,83% responden memiliki jumlah
tanggungan keluarga < 5 orang. (4) sebanyak 98,64% responden termasuk ke
dalam kategori miskin dan nyaris miskin. (5) sebanyak 94,8% anak responden
melanjutkan pendidikannya ke jenjang dasar dan menengah.
Kata Kunci: pemecah batu, jam kerja, tanggungan keluarga
ABSTRACT
SOCIO-ECONOMIC CONDITION OF STONE BREAKERFAMILY INTAMBAHREJO VILLAGE SUB DISTRICT GADINGREJO PRINGSEWU
DISTRICT IN 2017
By
IZA DEWI KARTINI
This study was aimed to examine the socio-economic conditions of families of
stone breaker in Tambahrejo Village, GadingRejo Sub-district, Pringsewu
District. The emphasis in this research is located on the working hours, the
income,the total of dependents, the level of fulfillment of basic needs, and the last
level of educationof the respondent's children. The method of this research was
descriptive with population of 68 people. The data collection techniques were
observation, questionnaire and documentation. The data analysis were
persentation analysis table. After collecting the data, the researcher analyzed the
data by spatial approach. The results of this study indicated that: (1) 64.70% of
respondents had hours of working ≥ 40 hours / week. (2) 85.83% of respondents
had income Rp 1.523.900 < UMP. (3) 58.83% of respondents had dependents of
family members < 5 people. (4) 98.64% of respondents stated to live in almost
poor and poor. (5) 94.8% of respondents children continue to their education to
the basic and intermediate school level.
Keywords: stone breaker, working hours, the total of dependents
KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA BURUH PEMECAH BATU DIDESA TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN
PRINGSEWU TAHUN 2017
Oleh
Iza Dewi Kartini
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
PadaJurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Geografi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Iza Dewi Kartini dilahirkan di Pringsewu Lampung Selatan
pada tanggal 21 April 1995, anak ketiga dari tiga bersaudara
dari pasangan Bapak Suhaimi dan Ibu Jamilah. Penulis
menempuh dan menyelesaikan pendidikan formal yakni
pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah
Pringsewu tamat pada tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama (SMP) La-Tansa
Bogor dan tamat pada tahun 2009, lalu melanjutkan Sekolah Menengah Atas
(SMA) La-Tansa Bogor dan tamat pada tahun 2013. Pada tanggal 27 juni 2013
penulis diterima menjadi mahasiswa di Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung dengan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM)
1343034008.
Selama menjadi mahasiswa Universitas Lampung, penulis aktif di organisasi
kemahasiswaan BEM-U KMB IX dengan amanah sebagai Kementerian dalam
Negeri (KEMENDAGRI) periode 2014-2015 Universitas Lampung. Selain itu
penulis juga aktif di organisasi AIESEC dan berkesempatan menjadi student
exchange di Asia pada akhir tahun 2015 lalu.
MOTTO
Jika Saya Ditakdirkankan Untuk Kalah Setidaknya Saya Dilahirkan Bukan UntukMenyerah. (Pachara Chirathivat)
(Top Secret Billionaire)
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk Ayah dan Ibu tersayang.Almamater Universitas Lampung yang selalu menjadi kebanggaanku.
SANWACANA
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi dengan judul “Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Buruh Pemecah Batu di
Desa Tambah Rejo Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017”
sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Penulis menyadari bahwa isi dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini
disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Skripsi
ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, arahan, pemikiran, saran, nasehat serta
kesabaran dari Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, dan
Bapak Dedy Miswar, S.Si.,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II serta Ibu Dra.
Nani Suwarni, M.Si., selaku Dosen Pembahas. Dalam kesempatan ini pula,
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Dr. Abdurahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja
Sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
6. Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Geografi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas
Lampung.
7. Seluruh staf dan Dosen Pendidikan Geografi di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
8. Bapak Kepala Desa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten
Pringsewu yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
9. Bapak dan ibu tercinta, Adikku yang tak henti menyayangiku, memberikan
doa dan dukungan serta menantikan keberhasilanku.
10. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala
di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya,
khususnya bagi penulis dalam mengembangkan dan mengamalkan ilmu
pengetahuan
Bandar Lampung, Februari 2017
Iza Dewi Kartini
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI……………………………………………………………... xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. v
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
E. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6
F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 7
II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 9
1. Pengertian Geografi ............................................................. 9
2. Geografi Ekonomi ................................................................ 9
3. Pengertian Buruh ................................................................. 10
4. Keadaan Sosial Ekonomi ..................................................... 11
a. Jam Kerja ...................................................................... 12
b. Pendapatan .................................................................... 13
c. Jumlah Tanggungan Keluarga ...................................... 14
d. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum ..................... 16
e. Pendidikan Anak ........................................................... 17
B. Penelitian Relevan ........................................................................ 18
C. Kerangka Pikir .............................................................................. 21
III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian .......................................................................... 23
B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 23
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ................ 24
1. Variabel penelitian .............................................................. 24
2. Definisi Opersional Variabel .............................................. 25
a. Jam Kerja ....................................................................... 25
b. Pendapatan ..................................................................... 25
c. Jumlah Tanggungan Keluarga ....................................... 26
d. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum ...................... 26
e. Pendidikan Anak ............................................................ 27
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 27
1. Teknik Observasi ................................................................. 27
2. Kuesioner ............................................................................. 27
3. Teknik Dokumentasi ............................................................ 28
E. Tenik Analisis Data ...................................................................... 28
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Geografis Daerah Penelitian.......................................... 29
1. Keadaan Fisik Daerah Penelitian ......................................... 29
a. Letak Astronomis ........................................................... 29
b. Letak Administratif ........................................................ 30
c. Keterjangkauan .............................................................. 32
d. Luas Wilayah ................................................................. 32
e. Keadaan Topografi ......................................................... 33
f. Keadaan Iklim atau Curah Hujan ................................... 34
g. Keadaan Hidrografi ........................................................ 37
2 Kondisi Sosial Daerah Penelitian ........................................ 38
a. Jumlah Penduduk dan Persebaran Penduduk ................. 38
b. Persebaran dan Kepadatan Penduduk ............................ 39
c. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin 41
d. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .... 44
B. Hasil dan Pembahasan ................................................................ 46
1. Identitas Responden ............................................................. 46
a. Usia Responden .............................................................. 46
b. Pendidikan Responden ................................................... 50
2. Hasil Penelitian .................................................................... 51
a. Jam Kerja Responden ..................................................... 51
b. Pendapatan Responden .................................................. 56
c. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden ..................... 61
d. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Responden ..... 66
e. Pendidikan Anak ............................................................ 71
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 76
B. Saran ............................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Penggunaan Lahan Desa Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo,Kabupaten Pringsewu Tahun 2016 .................................................. 2
2. Penelitian yang Relevan................................................................... 19
3. Data Curah Hujan dalam mm (milimeter) di Desa Tambahrejodan sekitarnya Tahun 2007-2017..................................................... 35
4. Zona/Tipe Iklim Berdasarkan Klasifikasi Schmidth-Ferguson ....... 36
5. Persebaran Penduduk Per Dusun di Desa Tambahrejo KecamatanGadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2016 ............................... 39
6. Pengelompokan Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin diDesa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten PringsewuTahun 2017 ...................................................................................... 41
7. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di DesaTambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun2017.................................................................................................. 44
8. Jumlah Buruh Pemecah Batu Berdasarkan Usia di DesaTambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun2017.................................................................................................. 47
9. Jumlah Buruh Pemecah Batu Menurut Tingkat Pendidikan diDesa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten PringsewuTahun 2017 ...................................................................................... 50
10. Jam Kerja Buruh Pemecah Batu di Desa Tambahrejo KecamatanGadingrejo Kabupten Pringsewu Tahun 2017 ................................. 52
11. Pendapatan Buruh Pemecah Batu di Desa Tambah RejoKecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017 ............ 56
12. Jumlah Tanggungan Keluarga Buruh Pemecah Batu di DesaTambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun2017.................................................................................................. 61
13. Pengeluaran Rumah Tangga Berdasarkan Kebutuhan PokokMinimum Dalam Ukuran Beras/Tahun di Desa TambahrejoKecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017 ............ 67
14. Pendidikan Anak Buruh Pemecah Batu di Desa TambahrejoKecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017 ............ 71
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman Halaman
1. Bagan Alur Kerangka Pikir ............................................................ 22
2. Peta Admistrasi Desa Tambahrejo Tahun 2017 .............................. 31
3. Diagram Batas Besar Nilai Dari Masing-Masing Tipe CurahHujan Schimidt-Ferguson................................................................ 36
4. Piramida Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di DesaTambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun2016 ................................................................................................. 42
5. Peta Sebaran Responden.................................................................. 49
6. Kegiatan Wawancara Responden Pada Jam Istirahat ...................... 52
7. Peta Sebaran Responden Berdasarkan Jam Kerja ........................... 54
8. Peta Jumlah Responden Berdasarkan Jam Kerja............................. 55
9. Peta Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan ......................... 58
10. Peta Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan........................... 59
11. Peta Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah TanggunganAnggota Keluarga............................................................................ 63
12. Peta Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah TanggunganAnggota Keluarga............................................................................ 64
13. Peta Sebaran Responden Berdasarkan Kebutuhan PokokMinimum ......................................................................................... 69
14. Peta Jumlah Responden Berdasarkan Kebutuhan Pokok Minimum 70
15. Peta Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan AnakResponden........................................................................................ 73
16. Peta Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan AnakResponden........................................................................................ 74
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman Halaman
1. Kisi-kisi Kuesioner .......................................................................... 81
2. Kuesioner Penelitian........................................................................ 82
3. Rekapitulasi Data Indentitas Responden ......................................... 86
4. Rekapitulasi Data Jam kerja Responden.......................................... 90
5. Rekapitulasi Data Pendapatan Responden (Rp-, /bln)..................... 94
6. Rekapitulasi Data Jumlah Tanggungan Keluarga dan PendidikanTerakhir Anak Responden ............................................................... 98
7. Rekapitulasi Data Pemenuhan Kebutuhan Pokok MinimumResponden........................................................................................ 102
8. Perhitungan Pertumbuhan Penduduk Desa Tambahrejo Tahun2017 ................................................................................................. 106
9. Foto Penelitian ................................................................................. 107
10. Lampiran surat Penelitian ................................................................ 109
1
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permukaan bumi merupakan wilayah yang sangat luas dengan berbagai variasi
fenomena geosfer di dalamnya. Permukaan bumi tidak terlepas dari suatu ruang
(space), seperti terlihat dalam perspektif geografi bahwa seluruh permukaan bumi
adalah ruang (space) yang menjadi tempat hidup makhluk hidup, baik di dalam
maupun di atas permukaan bumi.
Potensi wilayah atau daerah yang berbeda akan mendorong adanya aktivitas
manusia yang berbeda pula baik dalam segi jumlah maupun kualitas sumber daya
alam yang ada di daerah tersebut, karena potensi wilayah yang berbeda inilah
yang mengakibatkan adanya perbedaan akitivitas manusia di setiap wilayah dan
juga mendorong adanya petensi ekonomi di setiap wilayah juga berbeda. Menurut
Abdul Wahid Hasyim dan Aris Subagiyo (2017:48) Potensi ekonomi merupakan
potensi wilayah yang layak dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan. Potensi wilayah ekonomi yang dimaksud disini
adalah potensi wilayah yang berupa sumber daya alam yang dapat di manfaatkan
dan dikembangkan sehingga dapat bernilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Dalam hal ini kondisi alam/sumber daya alam mempengaruhi corak aktivitas
kehidupan manusia di antaranya mempengaruhi jenis mata pencaharian penduduk.
2
Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi fisiografis Desa Tambahrejo yang sebagian
besar daerahnya merupakan perbukitan berbatu. Hal ini dibuktikan dengan tabel
penggunaan lahan sebagai berikut.
Tabel 1. Penggunaan Lahan Desa Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo,Kabupaten Pringsewu Tahun 2016
No. Jenis Lahan Luas Lahan (ha) Persentase (%)1.2.3.4.
PerbukitanPemukimanSawah Tadah HujanLapangan, Sekolah, Jalan, kolam
47,037,514,54,2
45,536,314,54,7
Jumlah 103,2 100Sumber: Monografi Desa Tambahrejo Barat Tahun 2016
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa lahan perbukitan di Desa Tambahrejo menempati
wilayah yang paling luas dibandingkan penggunaan lahan lainnya yaitu 47,0 ha.
Potensi sumber daya alam perbukitan inilah yang dimanfaatkan oleh masyarakat
desa ini sejak tahun 1990-an untuk dikelola sumber daya alamnya berupa deposit
batuan dari lahan perbukitan tersebut.
Saat ini kegiatan pertambangan tersebut dilakukan pada bukit-bukit yang memang
terdapat di desa ini khususnya yang banyak mengandung deposit batuan. Batuan
yang digali adalah batuan yang dari ukurannya kecil hingga ukuran yang besar.
Oleh karena itu, biasanya aktivitas berat penggalian batu tersebut dilakukan
dengan menggunakan alat berat berupa buldoser untuk mengambil dan mobil truk
untuk mengangkut hasil tersebut. Batu yang telah diturunkan dari atas bukit akan
dipecahkan dengan alat-alat yang sederhana, biasanya buruh pemecah
menggunakan palu untuk memecah batuan tersebut. Pekerjaan ini tidak
membutuhkan keterampilan khusus dalam pengerjaannya dengan demikian hal ini
3
juga menjadi salah satu faktor sebagian masyarakat disana memilih bekerja
sebagai buruh pemecah batu.
Peralatan kerja buruh pemecah yang mereka gunakan juga mempengaruhi lama
waktu pemecahan mereka harus memecah batu itu secara manual hanya dengan
bermodal alat-alat sederhana yang mereka miliki. Jam kerja yang mereka miliki
dimulai dari pukul 08.00 WIB s/d 17.00 WIB setiap harinya. Mereka harus
menyelesaikan target pemecahan batu minimal 4 kubik batu/minggu dalam bentuk
batu yang telah disesuaikan oleh permintaan pasar dan untuk penerimaan upah
dilakukan seminggu sekali yaitu setiap hari sabtu mereka menerima upah setelah
menyelesaikan target pemecahan batu.
Hasil batu yang didapat sangat mempengaruhi hasil pendapatan. Upah yang
mereka dapatkan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti papan,
pangan, sandang, kesehatan dan pendidikan. Dalam memenuhi kebutuhan pangan
setiap harinya tidak jarang sebagian dari mereka memanfaatkan halaman belakang
rumah untuk menanam sayur-sayur ataupun memanfaatkan sumber daya alam
lainnya untuk memenuhi kebutuhan pokok, hal ini dilakukan untuk menekan
biaya keperluan lain.
Besarnya pengaruh pendapatan juga berdampak pada kesempatan dalam
memperoleh bangku sekolah bagi anak buruh pemecah batu semakin tinggi
pendapatan buruh maka kemungkinan untuk menyekolahkan anak-anaknya ke
jenjang pendidikan lebih tinggi. Tak jarang ada istilah mengalah dalam keluarga
buruh pemecah batu untuk pendidikan, hal yang dimaksud mengalah dalam hal ini
4
adalah biasanya keluarga yang memiliki jumlah tanggungan anak lebih dari 2
ataupun 3 orang anak akan mengalah untuk tidak bersekolah salah satunya untuk
menutupi biaya sekolah saudara atau saudarinya ataupun jika bersekolah tidak
jarang dari mereka yang hanya sampai sekolah dasar atau menengah saja, karena
selain untuk dapat menutupi biaya sekolah juga untuk menutupi biaya hidup
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang kondisi sosial dan ekonomi buruh pemecah batu di
Desa Tambahrejo dengan judul “Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga Buruh
Pemecah Batu di Desa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu
Tahun 2017.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di yang telah di uraikan tersebut dapat
diidentifikasi beberapa masalah kondisi sosial ekonomi keluarga buruh pemecah
batu di Desa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Adapun
permasalahannya dalam penelitian ini dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Jam kerja buruh pemecah batu tinggi
2. Tingkat pendapatan buruh pemecah batu rendah
3. Jumlah tanggungan keluarga pemecah batu banyak
4. Tingkat pemenuhan pokok minimum buruh pemecah batu tidak terpenuhi
5. Pendidikan terakhir anak buruh yang rendah
5
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan
permasalahannya adalah:
Bagaimana Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga Buruh Pemecah Batu Di Desa
Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017? Untuk
menjawab masalah tersebut, maka rincian pertanyaan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Berapakah jam kerja buruh pemecah batu di Desa Tambahrejo Kecamatan
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017?
2. Berapakah pendapatan buruh pemecah batu di Desa Tambahrejo Kecamatan
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017?
3. Berapakah jumlah tanggungan keluarga buruh pemecah batu di Desa
Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017?
4. Bagaimanakah tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum buruh
pemecah batu di Desa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten
Pringsewu Tahun 2017?
5. Bagaimanakah tingkat pendidikan anak buruh pemecah batu di Desa
Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan sosial
ekonomi buruh pemecah batu yang meliputi: jam kerja, pendapatan, jumlah
tanggungan keluarga, dan tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum
6
keluarga buruh pemecah batu. Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan
penelitian di Desa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu
adalah :
1. Untuk mengetahui jam kerja buruh pemecah batu di Desa Tambahrejo
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017?
2. Untuk mengetahui tingkat pendapatan buruh pemecah batu di Desa
Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2017.
3. Untuk mengetahui tanggungan keluarga buruh pemecah batu di Desa
Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2017.
4. Untuk mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum buruh
pemecah batu di Desa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten
Pringsewu tahun 2017.
5. Untuk mengetahui tingkat pendidikan buruh pemecah batu di Desa
Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2017.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi pemerintah dalam
memecahkan permasalahan pada lokasi penelitian khususnya dan di daerah
lain yang erat kaitanya dengan sosial ekonomi masyarakat.
2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa atau pihak yang berminat meneliti
tentang keadaan sosial ekonomi buruh pemecah batu.
3. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana kependidikan pada
Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
7
Sosial, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Agar memperjelas dalam penelitian ini dan agar tidak menyimpang dari pokok
pembahasan masalah, maka diberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Ruang lingkup subyek penelitian adalah kepala keluarga buruh pemecah batu
di Desa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.
2. Ruang lingkup obyek penelitian adalah keadaan sosial ekonomi keluarga
buruh pemecah batu di Desa Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten
Pringsewu.
3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah Desa Tambahrejo Kecamatan
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.
4. Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun 2017.
5. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Geografi Ekonomi. Geografi
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang sebagaimana manusia
mengeksploitasikan sumber daya alam, menghasilkan barang dagangan, juga
pola lokasi dan persebaran kegiatan industri serta seluk beluk komunikasi
(Budiyono, 2003:9). Geografi ekonomi sebagai ruang lingkup ilmu dalam
penelitian ini karena topik kajiannya sangat terkait dengan kehidupan
manusia yang memang tidak terlepas dari akivitas ekonomi dalam rangka
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Penelitian ini akan mempelajari
masalah yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi manusia di bidang
pengolahan sumber daya alam, karena mengkaji aspek keruangan yang dalam
8
hal ini bumi sebagai tempat tinggal manusia dan melakukan aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengolah sumber daya alam sebagai
mata pencarian utama memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
9
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Geografi
Menurut Daldjoeni (1997:23) geografi adalah ilmu yang menelaah bumi sebagai
tempat tinggal atau ruang huni bagi manusia dan manusia sebagai penghuni bumi.
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), menerangkan
sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala, alam dan penduduk serta mempelajari
corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-
unsur bumi dalam ruang dan waktu (Bintarto, 1977:9).
Dari kedua definisi tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa antara manusia
dengan alam memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi. Ilmu geografi
sangat berperan penting di dalam mendeskripsikan fenomena-fenomena fisik
maupun sosial di permukaan bumi secara teliti, terarah dan harus rasional
khususnya mengenai keberadaan lokasi yang berbeda-beda di permukaan bumi
sebagai tempat beraktivitas dan tempat hidup manusia.
2. Geografi Ekonomi
Geografi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang sebagaimana manusia
mengeksploitasikan sumber daya alam, menghasilkan barang dagangan, juga pola
10
lokasi dan persebaran kegiatan industri serta seluk beluk komunikasi (Budiyono
2003:9). Geografi ekonomi juga merupakan cabang geografi manusia yang bidang
studinya struktur keruangan aktivitas ekonomi, titik berat studinya adalah aspek
keruangan struktur ekonomi yang termasuk ke dalam bidang pertanian, industri,
perdagangan, transportasi, komunikasi dan lain sebagainya.
3. Pengertian Buruh
Dalam perkembangan hukum perburuhan di Indonesia, istilah buruh diupayakan
untuk diganti dengan istilah pekerja, karena istilah buruh kurang sesuai dengan
kepribadian bangsa, buruh lebih cenderung menunjuk pada golongan yang selalu
ditekan dan berada di bawah pihak lain. Istilah pekerja secara yuridis baru
ditemukan dalam Undang-undang No 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan.
Menurut undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 yang dikutip dalam
Fariana, (2012: 73).
1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerjapada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
atau masyarakat.
3. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upahatau imbalan dalam bentuk lain.
4. Pemberi kerja adalah perorangan, pengusaha badan hukum atau badanlainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atauimbalan dalam bentuk lain.
Menurut Barthous (1999: 19) Buruh atau karyawan adalah mereka yang bekerja
pada orang lain atau instasi/kantor perusahaan dengan menerima upah/gaji baik
11
berupa uang maupun barang, seperti: pegawai negeri/swasta, buruh tani, dan
sebagainya.
Macam-macam buruh yaitu:
a. Buruh harian, buruh yang menerima upah berdasarkan hari masuk kerja.b. Buruh Kasar, buruh yang menggunakan tenaga fisiknya karena tidak
mempunyai keahlian dibidang tertentu.c. Buruh musiman, buruh yang bekerja hanya pada musim-musim tertentu
(misalnya buruh tebang tebu).d. Buruh pabrik, buruh yang bekerja di pabrik.e. Buruh tambang, buruh yang bekerja di pertambangan.f. Buruh tani, buruh yang menerima upah dengan bekerja di kebun atau di
sawah orang lain.
Berdasarkan berberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa buruh
merupakan orang yang bekerja pada suatu perusahaan serta menerima upah secara
langsung dari perusahaan tempat mereka bekerja. Buruh pemecah batu di CV
Batu Utama yang berada di Desa Tambahrejo merupakan buruh kasar hal itu
dikarenakan buruh pemecah batu hanya menggunakan atau mengandalkan tenaga
fisiknya karena tidak mempunyai keahlian dibidang tertentu, sesuai dengan
pekerjaan memecah batu, pekerjaan ini tidak membutuhkan keterampilan khusus
dalam pengerjaannya cara belajar yang otodidak dan tidak perlu membutuhkan
banyak alat ini yang menjadikan pekerjaan ini diminati oleh sebagian masyarakat
di Desa Tambahrejo. Adapun resiko kerja dalam memecah batu seperti tangan
luka atau ikut tertumbuk sudah mereka minimalisir dengan alat pelindung diri. .
4. Keadaan Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi merupakan suatu keadaan atau kedudukan yang diatur
secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur
masyarakat.
12
Menurut Rianto Adi (2014:39) Untuk mengukur status sosial ekonomi seseorang
adalah pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan kekayaan yang dimilikinya.
Menurut I Gusti Ngurah Agung dan Akhir Matua Harahap dalam Ananta
(1993:21), karakteristik sosial dapat mencakup status keluarga, tempat lahir,
tingkat pendidikan dan lain sebagainya. Karakteristik ekonomi meliputi antara
lain aktifitas ekonomi, jenis pekerjaan (occupation), suatu pekerjaan, lapangan
pekerjaan, dan pendapatan.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, keadaan ialah gambaran mengenai
suasana atau situasi yang sedang berlaku berdasarkan aspek sosial dan aspek
ekonomi. Dari pendapat tersebut keadaan sosial dan keadaan ekonomi sangat
berpengaruh terhadap sumber daya alam yang ada dan sumber daya manusianya.
Pemenuhan kebutuhan pokok seseorang harus dapat memanfaatkan sumber daya
alam yang ada dengan diimbangi sumber daya manusianya, apabila tersedia
sumber daya alam yang banyak tetapi tidak diimbangi dengan keahlian sumber
daya manusia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan pokoknya. Jadi dalam
penelitian ini keadaan sosial ekonomi adalah sifat-sifat khusus yang dimiliki
buruh yang berkaitan dengan sosial ekonominya. Adapun keadaan sosial ekonomi
dalam penelitian ini mencakup: jam kerja, pendapatan, jumlah tanggungan
keluarga dan tingkat pendidikan anak.
a. Jam Kerja
Menurut Kartasapoetra (1987:97) adalah jam kerja yang di perlukan untuk
memproduksi hasil yang telah direncanakan. Lamanya jam kerja merupakan salah
13
satu faktor yang memengaruhi hasil kerja atau pendapatan, semakin lama jam
kerja yang dipakai maka semakin tinggi pendapatannya.
Lama jam kerja merupakan salah satu faktor yang memengaruhi produktivitas.
Semakin lama jam kerja yang dipakai semakin tinggi produktivitas yang pada
akhirnya akan meningkatkan pendapatan. Dalam penelitian ini, yang dimaksud
jam kerja adalah rata-rata jam kerja per hari yang dihitung dalam satuan jam yang
dipakai buruh pemecah batu untuk kegiatannya sebagai penambang batu. Adapun
kriteria jam kerjanya telah diatur oleh pemerintah dalam UUD 2003 No.13 BAB
X tentang Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejahteraan pasal 77 paragraf 4
(waktu kerja) ayat 1 dan 2 yaitu:
(1) Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan jam kerja(2) Waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) mingguuntuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) mingguuntuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
Berdasarkan kriteria jam kerja yang tercantum di atas dapat melihat tinggi
rendahnya jam kerja pekerja/buruh yang akan digunakan sebagai tolok ukur
nantinya dalam melihat berapa rata-rata jam kerja buruh dalam seminggu yang
juga akan mempengaruhi pendapatan buruh pemecah batu.
b. Pendapatan
Pendapatan merupakan hal pokok bagi kehidupan keluarga dalam usaha
memenuhi kebutuhan hidup. Besar atau kecil pendapatan keluarga akan
menentukan tingkat kemakmuran keluarga itu. Pendapatan suatu keluarga akan
tergantung dari kegiatan bekerja yang produktif dari kepala keluarga. Besar
14
kecilnya pendapatan akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi keluarga
buruh pemecah batu. Semakin tinggi pendapatan buruh maka segala kebutuhan
rumah tangganya dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu tingkat pendapatan juga
akan menentukan posisi status sosial seorang buruh pemecah batu dalam
masyarakat. Menurut Sumardi (2000: 224) pendapatan dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu sebagai berikut:
a. Pendapatan pokok merupakan pendapatan yang utama atau pokok yaitu hasilyang diperoleh seseorang dari pekerjaan yang dilakukan secara teratur untukmemenuhi kebutuhan hidup keluarga.
b. Pendapatan tambahan merupakan hasil pendapatan yang tidak tetap namunhasilnya dapat membantu untuk menambahkan pendapatan setiap bulan.
c. Pendapatan keseluruhan merupakan pendapatan pokok ditambah pendapatantambahan yang diperoleh pada setiap bulan.
Dalam penelitian ini pendapatan yang diperoleh oleh buruh pemecah batu adalah
pendapatan pokok yang didapatkan dari upah memecah batu tiap minggunya.
Menurut Wijayanti (2010: 107) yang menyatakan bahwa : upah adalah salah satu
sarana yang digunakan oleh pekerja untuk meningkatkan kesejahteraan. Dasar
hukum pengupahan pekerja/buruh telah diatur dalam Surat Keputusan Gubernur
Lampung No: G/541/III.05/HK/2015 DikTum KESATU tentang Penetapan upah
Minimum Provinsi (UMP) Lampung 2016 yang mana berbunyi “Upah Minimum
Provinsi Lampung Tahun 2016 sebesar Rp. 1.763.000.- (satu juta tujuh ratus enam
puluh tiga ribu rupiah) perbulan.” Maka dengan di tetapkannya Upah Minimum
Provinsi, ini tahun 2016 inilah yang akan menjadi tolak ukur dalam penelitian ini.
c. Jumlah Tanggungan Keluarga
Tanggungan keluarga adalah orang atau orang-orang yang masih berhubungan
keluarga atau masih dianggap berhubungan keluarga serta hidupnya pun
15
ditanggung. Selanjutnya, jumlah tanggungan adalah jumlah orang dalam keluarga
yang hidupnya ditanggung kepala keluarga. Jumlah tanggungan yang dimiliki
dalam suatu keluarga akan mempengaruhi besar kecilnya beban tanggungan
kepala keluarga. Semakin besar jumlah anggota keluarga maka akan semakin
besar pula beban yang ditanggung oleh kepala keluarga dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari (Ridwan Halim, 1990:12).
Singarimbun (1995:169) menyatakan bahwa keluarga adalah satu kesatuan sosial
ekonomi yang anggotanya berdiam dalam satu rumah atau bagian dari rumah. Jadi
jumlah tanggungan dalam keluarga adalah banyaknya jumlah anggota keluarga
yang masih menempati atau menghuni beban atau tanggungan kepala keluarga
dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Penjelasan di atas dapat diketahui bahwa keluarga yang jumlah tanggungannya
lebih banyak akan cenderung mengkonsumsi kebutuhan lebih banyak pula,
sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga termasuk pendidikan
anak-anaknya. Jumlah tanggungan menurut Abu Ahmadi (2007:231) Besar
kecilnya keluarga mempengaruhi perkembangan sosial anak, keluarga yang besar
,\memiliki beberapa anak, sedangkan keluarga kecil, anggota keluarganya juga
sedikit. Jadi di sini dimaksudkan ialah:
a. Keluarga besar : keluarga yang terdiri atas suami isteri dan lebih dari 3 orang
anak.
b. Keluarga kecil : keluarga yang terdiri atas suami isteri dan 3 anak atau
kurang.
16
Besar kecilnya jumlah jiwa dalam rumah tangga akan berpengaruh terhadap besar
kecilnya beban atau tanggungan kepala rumah tangga. Semakin besar jumlah jiwa
dalam rumah tangga akan mengakibatkan semakin besar pula beban yang
ditanggung kepala keluarga rumah tangga.
d. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum
Kebutuhan pokok adalah keperluan dasar manusia yang mencakup kebutuhan
konsumsi, pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan
pengembangan diri (Soeryani, 1987: 136). Yang dimaksud dengan pengeluaran
dalam penelitian ini berdasarkan teori di atas adalah pengeluaran per kapita untuk
makan dan bukan makanan. Makanan mencakup seluruh jenis makanan termasuk
makanan jadi, minuman, tembakau dan sirih. Bukan makan mencakup
perumahan, sandang, biaya kesehatan, sekolah dan sebagainya. Sedangkan
pengeluaran rata-rata per kapita sebulan adalah adalah biaya yang dikeluarkan
untuk konsumsi semua tanggungan keluarga selama sebulan dibagi dengan
banyaknya jumlah tanggungan keluarga.
Pengeluaran rumah tangga dibagi menjadi 2 yaitu pangan dan non pangan, namun
pada dasarnya pengeluaran rumah tangga yang paling diutamakan yaitu berupa
makan atau kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok yang paling diutamakan dalam
rumah tangga yaitu kebutuhan akan makanan, oleh karena itu pada penelitian ini
menggunakan kriteria akan kebutuhan dasar dan kesejahteraan berdasarkan
ukuran beras menurut Sayogyo (1992:82) yaitu sebagai berikut :
1. Miskin : Pengeluaran per anggota keluarga setara dengan 241-320 kgberas/tahun.
2. Nyaris miskin : Pengeluaran per anggota keluarga setara dengan 321-480 kgberas/tahun.
17
3. Cukup : Pengeluran per anggota keuarga setara dengan 481-960 kgberas/tahun.
4. Hidup layak : Jika pengeluaran per anggota keluarga setara dengan > 960kg beras/tahun
e. Pendidikan Anak
Pengertian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan
Nasional Indonesia (dalam Zaenab dan Syahbudin 2015:18) pendidikan sebagai
daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat
memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang
selaras dengan alam dan masyarakatnya. Pendidikan dipandang tidak hanya dapat
menambah pengetahuan tetapi dapat juga meningkatkan keterampilan (keahlian)
tenaga kerja, pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas (Tadjuddin,
1995:15). Berdasarkan pendapatan tersebut diharapkan melalui pendidikan
sumber daya yang berkualitas akan dihasilkan agar mempunyai keahlian da
keterampilan.
Menurut UU Sisdiknas Nomer 20 Tahun 2003 Pada Bab IV pasal 6 ayat 1 yang
menyebutkan bahwa, setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima
belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (Sisdiknas,2003:4). Pada Bab VI
pasal 17 menyebutkan bahwa Pendidikan Dasar merupakan jenjang pendidikan
yang melandasi jenjang pendidikan menegah. Pendidikan Dasar berbentuk
Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta
Sekolah Menengah Pertama(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS) atau bentuk
lain yang sederajat (Sisdiknas,2003:7).
Dari undang-undang tersebut dapat dimengerti bahwa pendidikan dasar adalah
program yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas
18
manusia dengan mewajibkan anak usia sekolah tujuh sampai lima belas tahun
untuk memperoleh pendidikan minimal hingga jenjang pendidikan SMP atau
Sederajat. Namun, semua itu tidak terlepas dari peran orang tua yang aktif
mendukung pendidikan anak, karena banyak faktor yang mempengaruhi anak
tidak melanjutkan pendidikan salah satunya faktor dari ekonomi orang tua.
Lebih lanjut UU RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 17, 18, dan 19 menjelaskan
bahwa tingkatan pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang yang terstruktur
dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi, berbentuk sekolah dasar (SD dan SMP), sekolah menengah
(SMA/SMK) dan perguruan tinggi (Diploma/Sarjana). Jadi tingkat pendidikan,
dapat digolongkan menjadi 3 kriteria yaitu:
1. Pendidikan dasar : Tamat SD dan Tamat SMP
2. Pendidikan Menengah : Tamat SMA/SMK
3. Pendidikan Tinggi : Tamat Diploma / Sarjana
Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan formal anak.
Tinggi rendahnya pendidikan formal yang ditempuh oleh buruh sedikit
berpengaruh terhadap pola kerja dan pikir yang diterapkan buruh tersebut. Buruh
yang mengutamakan pendidikan tinggi akan cenderung berbeda pola pikirnya
dengan menganggap pendidikan adalah jalan untuk lebih meningkatkan taraf
kehidupan menjadi lebih baik lagi.
B. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan di gunakan untuk membandingkan hasil penelitian dengan
penelitian terdahulu beberapa penelitian yang relevan sebagai berikut:
19
Tabel 2. Penelitian yang Relevan
No Nama Judul Meto-deTeknikAnalisis
DataHasil Penelitian
1 DilaAfdila
KondisiSosialEkonomiKeluargaPetani Padidi DesaFajar AgungKecamatanJati AgungKabupatenLampungSelatanTahun 2012
Deskrip-tif
AnalisisTabelPesentase
1. Umur rata-rata kepalakeluarga petani padi 44tahun sebanyak (94,6%)kepala keluarga petanipadi berumur 20-64 tahunberkategori usia produktif
2. Sebanyak (75,5%) kepalakeluarga tingkatpendidikan SD.
3. Jumlah rata-rata anakyang dimiliki kepalakeluarga 3 orang atausebanyak (48,5%).
4. Jumlah rata-ratatanggungan kepalakeluarga sebanyak 5orang atau sebanyak(51,4%) responden.
5. Luas kepemilikan lahanrata-rata yang dimilikikepala keluarga 0,4 haatau sebanyak (35,2%)kepala keluarga termasukkeluarga petani sempitdengan lahan sedang(0,25-0,49 ha).
6. Pekerjaan sampingankepala keluarga sebagianbesar sebagai buruhbangungan atau sebanyak(56,7%) responden.
7. pendapatan kepalakeluarga adalahpendapatan rendahdibawah rata-rata (≤ Rp14.794.554,-/tahun) yaitusebanyak (70,3%)responden.
8. pemenuhan kebutuhanpokok minimum keluargapetani terpenuhi sebanyak(81,1%) responden..
2 AridaResiandi
AktivitasWanitaPekerjaPemecahBatu dan
Deskrip-tif
AnalisisTabelPersentase
1. Aktivitas wanita pemecahbatu, di antaranya:a.) Sejumlah 28 orang(63,64 persen)
20
Tabel 2. (Lanjutan)
Sumbangan-nya TerhadapTotalPendapatanRumahTangga diDesaTambahrejoKecamatanGadingrejoKabupatenPringsewuTahun 2014
responden melakukanaktivitas memecah batudi halaman rumahnya.b.) Sebanyak 17 orang(38,64 persen) respondenmenggunakan alat kerjasecaralengkap.c.) Sebanyak 26 orang(59,09 persen) respondenmemakai.
2. Alat Pelindung Diri(APD) ketika bekerja,meskipun tidak lengkap.d.) Rata-rata curahan jamkerja responden adalah6,6 jam/hari.e.) Rata-rata banyaknyabatu hasil pecahanresponden yaitu 0,09kubik/jam.f.) Rata-rata lama kerjaresponden yaitu 17,7tahun. g.) Sejumlah 24orang (54,55 persen)responden pernahmengalami kecelakaankerja saat memecah batu.
3. Sebanyak 18 orang (40,91persen) wanita pemecahbatu menggunakanpendapatannya untukkebutuhan rumah tangga.
4. Sebanyak 7 orang (15,91persen) untuk biayasekolah, sebanyak 12orang (27,27 persen)untuk kebutuhan rumahtangga dan sekolah.
5. Sebanyak 7 orang (15,91persen) untuk keperluanarisan dan sosial lainnya.
6. Rata-rata besarnyapendapatan respondenyaitu Rp 461.593,2 perbulan.
7. Rata-rata besarnyapendapatan respondenyang disumbangkan untukrumah tangga adalah
21
Tabel 2. (Lanjutan)
Rp 461.593,2 perbulan,atau proporsisumbangannya sebesar33,22 persen terhadappendapatan total rumahtangga.
3 Iza DewiKartini
KondisiSosialEkonomiKeluargaBuruhPemecah Batudi DesaTambahrejoKecamatanGadingrejoKabupatenPringsewuTahun 2017.
Deskrip-si
Analisi TabelPersentasedan Analisikeruangan
1. sebanyak 64,70%
responden memiliki jam
kerja ≥ 40 jam/minggu.2. sebanyak 85,83%
responden memiliki
pendapatan < UMP.
3. sebanyak 58,83%responden memilikijumlah tanggungankeluarga < 5 orang.
4. sebanyak 98,64%
responden masuk ke
dalam kategori miskin
dan nyaris miskin.
5. sebanyak 94,8% anak
responden melanjutkan
pendidikannya ke jenjang
dasar dan menengah.
C. Kerangka Pikir
Pemenuhan kebutuhan pokok keluarga pada dasarnya ditanggung oleh kepala
keluarga dan dibantu dengan anggota keluarga lainnya. Pendapatan yang
diperoleh biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti rendahnya
pendidikan, kurangnya skill dan sempitnya lapangan pekerjaan yang sesuai
dengan skill. Untuk dapat meninjau keadaan sosial ekonomi seseorang dapat
dilihat dari 3 indikator yaitu dari pekerjaan, pendidikan dan tingkat pendapatan.
Permasalahan yang ditemukan tidak hanya sebatas 3 indikator diatas melainkan
22
merambat ke pendapatan yang berpengaruh terhadap tingkat pemenuhan
kebutuhan pokok minimum dan tingkat pendidikan, selain itu hasil pendapatan
juga di pengaruhi oleh jenis pekerjaan selain pekerjaan pokok. Kerangka pikir
dalam penelitian ini dapat digambarkan pada bagan berikut ini:
Gambar 1 Bagan Alur Kerangka Pikir
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Buruh Tambangbatu di Desa Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo,
Kabupaten Pringsewu
Kondisi Sosial:1. Tingkat Pendidikan Anak2. Jumlah Tanggungan
Keluarga
Kondisi Ekonomi:1. Peralatan Pekerja2. Jam Kerja3. Produktivitas Kerja4. Tingkat Pendapatan5. Pemenuhan Kebutuhan
Pokok Minimum
Keluarga Buruh Pemecah batu di Desa Tambahrejo,Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu
Kondisi Sosial:1. Tingkat Pendidikan Anak2. Jumlah Tanggungan
Keluarga
Kondisi Ekonomi:1. Peralatan Pekerja2. Jam Kerja3. Produktivitas Kerja4. Tingkat Pendapatan5. Pemenuhan Kebutuhan
Pokok Minimum
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Buruh Pemecahbatu di Desa Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo,
Kabupaten Pringsewu
Kondisi Sosial:1. Tingkat Pendidikan Anak2. Jumlah Tanggungan
Keluarga
Kondisi Ekonomi:1. Jam Kerja2. Tingkat Pendapatan3. Pemenuhan Kebutuhan
Pokok Minimum
III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif,
menurut Pabundu Tika (2005:4):
“metode deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah ataukeadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada,walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis maka hasilpenelitian ini difokuskan untuk memberikan gambaran keadaansebenarnya dari objek yang diteliti.”
Metode ini cocok digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan
yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.
Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat sebagai hasil dari
hubungan antara gejala fisik maupun sosial yang terjadi di muka bumi. Data
yang diperoleh dihitung berdasarkan analisis data setiap variabel, hasilnya
dianalisis dan disimpulkan untuk menggambarkan keadaan yang terjadi.
B. Populasi dan Sampel
Menurut pendapat Nawawi (2001:141) menyatakan bahwa populasi adalah
keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda,
hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
24
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah buruh pemecah batu di CV Batu
Utama Desa Tambahrejo. Menurut Arikunto (2010: 173), populasi adalah
keseluruhan dari subyek penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut maka populasi
dalam penelitian adalah seluruh buruh pemecah batu di Desa Tambahrejo
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 68 orang
Penelitian ini tidak melakukan penarikan sampel, sehingga penelitian ini
dinamakan penelitian populasi. Alasan tidak melakukan penarikan sampel karena
besarnya populasi hanya 68 orang yang bekerja sebagai pemecah batu di Desa
Tambahrejo dengan jarak tempat tinggal relatif berdekatan yaitu tersebar di 3
dusun sehingga peneliti mampu untuk menelitinya secara keseluruhan.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Menurut Suryabrata (2012: 25) variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang
akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel
penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang akan diteliti. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
1) Jam kerja buruh
2) Tingkat pendapatan buruh
3) Jumlah tanggungan keluarga buruh
4) Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum buruh
5) Tingkat pendidikan anak buruh
25
2. Definisi Operasional Variabel
Singarimbun (1998:46) berpendapat bahwa definisi operasional adalah unsur
penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel.
Menurut Suryabrata (2012:29) definisi operasional variabel adalah definisi yang
didasarkan sifat-sifat yang diidentifikasi yang dapat diamati (diobservasi). Artinya
yang dimaksudkan dengan definisi operasional adalah variabel dalam penelitian
yang dapat di ukur. Adapun dalam penelitian ini definisi operasional variabelnya
adalah sebagai berikut:
a. Jam Kerja
Jam kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata-rata jam kerja perhari
yang dihitung dalam satuan jam yang digunakan oleh buruh pemecah batu untuk
kegiatannya menambang batu. Jam kerja tersebut kemudian digolongkan menjadi
2 kriteria yaitu tinggi dan tidak tinggi. Adapun kriterianya adalah:
1. Tinggi, jika jam kerja ≥ 40 jam /minggu.
2. Rendah, jika jam kerja < 40 jam/minggu.
b. Pendapatan
Tingkat pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat
pendapatan kepala keluarga buruh pemecah batu/bulan yang dihitung dalam
satuan rupiah menurut UMP Lampung Tahun 2016. Pendapatan buruh pemecah
dapat dikelompokkan menjadi:
1. Tinggi, jika Pendapatan responden ≥ Rp. 1.763.000,-/bln.
2. Rendah, jika responden < Rp. 1.763.000,-/bln.
26
c. Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan yang dimaksud dalam penelitian ini banyaknya jumlah
anggota keluarga yang masih menempati atau masih menjadi beban atau
tanggungan kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kriteria penggolongan tanggungan keluarga adalah :
1. Besar : apabila jumlah tanggungan kepala keluarga ≥ 5 orang.
2. Kecil : apabila jumlah tanggungan kepala keluarga < 5 orang.
d. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum
Pemenuhan kebutuhan pokok minimum yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah menggunakan tolok ukur berdasarkan kebutuhan pokok minimum yaitu
berdasarkan ukuran beras sebagai kebutuhan dasar makanan sehari-hari yang
harus dipenuhi setiap rumah tangga. Ukuran beras per kapita menurut Sayogyo
(1997:46) dapat digunakan untuk menghitung tingkat kesejahteraan rumah tangga
dengan indikator sebagai berikut :
1. Miskin : Pengeluaran per anggota keluarga setara dengan 241-320
beras/tahun
2. Nyaris miskin : Pengeluaran per anggota keluarga setara dengan 321-480
beras/tahun
3. Cukup : Pengeluran per anggota keuarga setara dengan 481-960
beras/tahun
4. Hidup layak : Jika pengeluaran per anggota keluarga setara dengan >
960 kg beras/tahun
27
e. Pendidikan Anak
Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan formal yang
pernah ditempuh oleh setiap anak buruh yang diukur dari tahun pendidikan formal
yang ditempuh oleh anak buruh pemecah batu. Adapun kriteria sebagai berikut :
1. Pendidikan Dasar : Tamat SD dan Tamat SMP
2. Pendidikan Menengah : Tamat SMA/SMK
3. Pendidikan Tinggi : Tamat Diploma / Sarjana
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang
ada pada objek penelitian (Pabundu Tika, 2005:44). Teknik ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai gejala atau kondisi di lapangan secara langsung
seperti kondisi tempat penelitian dan kondisi sosial ekonomi lainnya yaitu
monografi desa.
2. Kuesioner
Menurut pendapat Nawawi (2001: 117) menyatakan bahwa:
Kuesioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikansejumlah pertanyaan tertulis informasi dengan menyampaikan sejumlahpertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis, untuk dijawab secara tertulispula oleh responden. Sebagaimana interview, dalam kuesioner pertanyaanyang disampaikan adalah untuk memperoleh informasi dari respondententang dirinya sendiri.
28
Metode pengumpulan data kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data responden seperti : tingkat pendidikan formal kepala keluarga,
pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, dan pemenuhan kebutuhan kepala
keluarga buruh pemecah batu tersebut.
3. Teknik Dokumentasi
Menurut pendapat Nawawi (2001: 133) menyatakan bahwa teknik ini adalah cara
mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan
termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil/hukum-hukum dan nilai.
Berdasarkan pendapat tersebut tujuan digunakannya teknik dokumentasi ini
adalah untuk melengkapi dan mendapatkan data yang sifatnya sekunder yang
bersumber dari kantor kelurahan seperti profil desa diantaranya mengenai jumlah
penduduk, jenis mata pencaharian penduduk, jumlah rumah tangga dan peta
administratif desa serta data-data lainnya yang dianggap perlu untuk mendukung
dalam penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis tabel persentase
menggunakan pendekatan spasial atau keruangan dalam bentuk deskriptif.
Menurut Nursid (1981:117), analisa keruangan adalah analisa dengan mengaitkan
lokasi, distribusi (penyebaran), difusi, dan interaksi keruangan.
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Jumlah rata-rata jam kerja buruh pemecah batu adalah 40 jam/minggu,
mulai bekerja pukul 08.00 WIB s/d 17.00 WIB.
2. Pendapatan rata-rata buruh pemecah batu adalah Rp 1.523.900/.bulan (<
UMP Lampung Rp 1.763.000,-) yaitu 58 orang (85,83.%).
3. Jumlah tanggungan keluarga buruh pemecah batu di Desa Tambahrejo < 5
orang sebanyak 40 kepala keluarga (58,83%), sedangkan yang memiliki
jumlah tanggungan anggota keluarga ≥ 5 orang yaitu 28 orang (41,17%)
4. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum buruh pemecah batu yang tergolong
miskin sebanyak 59 orang (86,76%), yang tergolong nyaris miskin adalah 7
orang (10,29%) sedangkan yang tergolong cukup adalah 2 orang (2,95%).
5. Tingkat pendidikan anak buruh pemecah batu yang bersekolah pada jenjang
pendidikan dasar (SD dan SMP) berjumlah 111 anak (45,2%), pada jenjang
pendidikan menengah (SMA) berjumlah 122 anak (49,6%), dan pada
jenjang pendidikan tinggi (Perguruan Tingggi/Sarjana/Diploma) berjumlah
13 anak ( 5,2%).
77
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya buruh pemecah batu tidak memforsir jam kerja dan tidak
mengangkut beban yang melampaui bobot tubuh untuk menghindari adanya
gangguan kesehatan.
2. Buruh pemecah batu yang pendapatannya di bawah UMP sebaiknya untuk
bekerja lebih giat lagi dan hasil pendapatan yang di dapat oleh buruh
pemecah batu di kelola dan digunakan dengan tepat, hemat, dan bersahaja.
3. Bagi keluarga buruh pemecah batu yang memililki jumlah anak lebih dari 3
orang anak agar membatasi kelahiran dengan cara melakukan KB.
4. Bagi buruh pemecah batu yang pemenuhan kebutuhan pokok minimumnya
tidak terpenuhi sebaiknya lebih mengutamakan kebutuhan primer untuk
kebaikan perekonomian keluarga.
5. Anak-anak buruh pemecah yang masih bersekolah dapat memanfaatkan
dana BOS dari pemerintah dan juga beasiswa tidak mampu atau Bidikmisi
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid dan Aris Subagiyo. 2017. Pengelolaan Wilayah Perbatasan. UBPress. Malang.
Abu Ahmadi. 2007. Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta.
Anata, Aris 1993. Ciri-ciri Demografis Kualitas Penduduk dan PembangunanEkonomi. Lembaga demografi LPFEUI. Jakarta.
Anonim. 2016. Undang – Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional).Sinar Grafika. Jakarta.
Bachrawi sanusi. 1984. Hasil Tambang minyak, dan Gas Bumi Indonesia.Universitas Indonesia. Jakarta.
Barthos, Basir. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu PendekatnMakro. Bumi Aksara. Jakarta.
Bintarto. 1977.Geografi Sosial. U.P.Spring. Jogjakarta.
Biro Pusat Statistik (BPS). 2017. Lampung Dalam Angka. BPS ProvinsiLampung. Bandar Lampung.
Budiyono. 2003. Dasar-Dasar Geografi Sosial. Program Studi PendidikanGeografi Jurusan Pendidikan IPS. Bandar Lampung.
Daldjoeni. 1998. Masalah Penduduk Dalam Fakta dan Angka. Alumni. Bandung.
Fariana, Andi. 2012. Aspek Legal Sumber Daya Manusia Menurut HukumKetenagakerjaan. Mitra Wacana Media. Jakarta.
Kartasapoetra. 1987. Pembentukan Perusahaan Industri. Bina Aksara. Jakarta.
Masri Singarimbun. 1995. Penduduk dan Kemiskinan. Alumni. Bandung.
Moh Soeryani. 1987. Dasar-Dasar Ekonomi. Pustaka Belajar. Semarang.
Nandang Sudrajat. 2013. Teori dan Praktek Pertambangan. Pustaka Yustisia.
Nasution. 2003. Metode Research. Bumi Aksara. Jakarta.
Nawawi, Handari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah MadaUnversity Press. Yogyakarta.
Nursid Sumaatmadja. 1981. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan AnalisaKeruangan. Penerbit Alumni Bandung.
Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. Sinar Grafika Offset. Jakarta.
Prayitno dan Arsyad. 1987. Petani Desa dan Kemiskinan. BPFE. Yogyakarta.
Poerwodarminto. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Rianto Adi. 2010. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Granit. Jakarta.
Ridwan Halim. 1990. Hukum Perburuhan Dalam Tanya Jawab. Ghalia.Jakarta.
Sayogyo dan Pujiawati. 1992. Sosiologi Pedesaan. UGM Press. Yogyakarta
Subarjo. 2004. Meteorologi dan Klimatologi. (Buku Ajar). Program StudiPendidikan Geografi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.FKIP. Universitas Lampung.
Sumardi Mulyanto. 2000. Sumber Pendapatan Pokok dan Perilaku Menyimpan.Rajawali Press. Jakarta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. RinekaCipta. Jakarta.
Tadjudin, Noer Effendi. 1995. Sumber daya Manusia Peluang Kerja danKemiskinan. PT Tiara Wacana Yogya. Yogyakarta.
Wijayanti, Asri. 2010. Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi. Sinar Grafika.Jakarta.
Zaenab, Syahbudin. 2015.Profesionalisme Guru Paud Menuju NTB Bersaing. CVBudi Utama. Yogyakarta.