konflik masyarakat di sekitar pt. timah utama...

25
KONFLIK MASYARAKAT DI SEKITAR PT. TIMAH UTAMA KELURAHAN RAYA KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata I Pada Universitas Maritim Raja Ali Haji Oleh : DWI NOVIANA NIM : 110569201076 PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Upload: duongdiep

Post on 09-Apr-2019

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KONFLIK MASYARAKAT DI SEKITAR PT. TIMAH UTAMA

KELURAHAN RAYA KECAMATAN SINGKEP BARAT

KABUPATEN LINGGA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Starata I

Pada Universitas Maritim Raja Ali Haji

Oleh :

DWI NOVIANA

NIM : 110569201076

PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. ……..ii

ABSTRAK……………………………………………………………………….iii

ABSTRACK…………………………………………………………………….....iv

KONFLIK MASYARAKAT DI SEKITAR PT. TIMAH UTAMA

KELURAHAN RAYA KECAMATAN SINGKEP BARAT

KABUPATEN LINGGA

Pendahuluan…………………………………………………………..…………...1

A. Latar belakang…………………………………………………........ ……..1

B. Rumusan Masalah……………………………………………….... ……..3

C. Tujuan dan Manfaat penelitian……….…………………………................3

1. Tujuan……………………………………………………………… ……..3

2. Manfaat....…………………………………………………………. ……..4

D. Konsep Operasional…………………………..……………………. ……..4

E. Metode Penelitian………………………….…….………………………...6

1. Jenis penelitian…………………………...………………………… ……..6

2. Lokasi penelitian…………………………………………...…………….. 6

3. Jenis data…………………………………………………………… ……..6

4. Populasi dan sampel………………………………………………... ……..6

5. Teknik dan alat pengumpulan data……………………………...………...7

6. Teknik analisa data………………………………………...………. ……..7

F. Kerangka Teoritis……………………..……………………….................8

G. Gambaran Umum Lokasi Penelitian………………………….......... ……10

H. Hasil Penelitian dan Pembahasan………………………………………10

I. Penutup……………………...……………………………………... …...18

Daftar Pustaka

iii

ABSTRAK

Singkep Barat merupakan salah satu wilayah yang ada di Provinsi Kepulauan

Riau yang kaya akan sumber daya alamnya yaitu terkenal dengan tambang

timbah, penambangan timah tersebut di beri nama PT.Timah Utama. dengan

adanya PT.Timah utama terjadi konflik antara masyarakat tempatan dengan para

pendatang. Yang awalnya masyarakat selalu menjalin hubungan baik timbul

pertegangan

Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik

masyrakat yang setelah masuknya PT.Timah Utama dengan menggunakan teori

Lewis Coser, dimana melihat konflik terjadi karena adanya kepentingan

masyarakat.

Penelitian ini termasuk penelitian pendekatan kualitatif dan jenis data

deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara,

dengan menggunakan pedoman wawancara(interview guide) dan dokumentasi.

Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, serta penarikan

kesimpulan.

Adapun hasil temuan dalam penelitian yaitu dilihat dari penyebab konflik

karena adanya kesempatan kerja yang mana keterbasan lapangan pekerjaan,

kekuasaan atas wilayah menyebabkan masyarakat tempatan ingin menguasai

pekerjaan di PT.Timah Utama, perebutan fasilitas dilihat dari masyarakat berebut

ingin bekerja di PT.Timah Utama karena fasilitas yang diberikan seperti gaji tetap,

pesangon, serta terdapat kecemburuan sosial masyarakat tempatan yang tidak

mendapatkan timpat tinggal (mess). Bentuk konflik berawal dari konflik latin

yaitu masyarakat saling sindir, mengolok, cibir mencibir, kemudian berlanjut ke

konflik terbuka yaitu terjadinya bentrokan dan perkelahian. Sedangkan bentuk

penyelesaian konflik dilakukan dengan menyerahkan ke pihak yang berwajib,

kemudian di selesaikan secara damai, seteah damai masyarakat juga meminta

aparat desa untuk mencari solusi agar tidak terjadi konflik kembali dengan

musyawarah.

Kata Kunci : Mayarakat Tempatan, Masyarakat Pendatang, Konflik

iv

ABSTRACT

Singkep West is one of the areas in Riau Islands province is rich in natural

resources which is famous for timbah mining, tin mining was named Top

PT.Timah. with their main PT.Timah conflicts between local communities and

outsiders. That initially the public always to establish good relations arising

pertegangan

The purpose of this study was to determine the cause of the conflict society

that after the entry of the Main PT.Timah by using the theory of Lewis Coser,

which saw the conflict occurs because of the public interest.

This research was qualitative and descriptive data types. The data collection

is done by observation, interview, using interview guide (interview guide) and

documentation. Data analysis was carried out by means of data reduction, data

presentation, and conclusion.

The findings in the study, namely in terms of the causes of the conflict for their

job opportunities where the limitation of jobs, power over the territory led to the

local community wants to master the job in the Main PT.Timah, seizure of public

facilities be seen scrambling want to work in the Main PT.Timah for facilities

given as a fixed salary, severance, and there are social jealousy local people who

do not get timpat stay (mess). Forms of conflict originated from the Latin conflict

society teased each other, mocked, sneered a sneer, then proceed to open conflict,

namely the clashes and fights. While the forms of conflict resolution is done by

submitting to the authorities, was settled amicably, peacefully seteah society also

asked village officials to seek a solution to avoid renewed conflict with

deliberation.

Keywords: Locale Peoples, Peoples Immigrants, Conflict

1

KONFLIK MASYARAKAT DI SEKITAR PT. TIMAH UTAMA

KELURAHAN RAYA KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN

LINGGA

A. Latar Belakang

Dalam setiap hubungan antara individu akan selalu muncul yang disebut

dengan konflik, konflik bisa muncul antara individu dengan individu, individu

dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Konflik seringkali

dipandang sebagai perselisihan yang bersifat permusuhan dan membuat hubungan

tidak berfungsi dengan baik. Secara bahasa konflik identik dengan percekcokan,

perselisihan dan pertengkaran (Alwi Hasan, 2007: 157).

Singkep Barat merupakan salah satu wilayah yang ada di Provinsi

Kepulauan Riau yang kaya akan sumber daya alamnya, di Singkep Barat tersebut

terdapat pula tambang timah yang melimpah, sehingga daerah tersebut menjadi

daya tarik pengusaha untuk membangun sebuah perusahaan pertambangan timah.

Di Singkep Barat pertambangan timah yang dikenal yaitu Singkep Timah Utama

atau disingkat dengan STU. PT Timah tersebut di bangun di dua lokasi yang

berbeda dengan nama yang sama yang terdapat di Dabo Singkep dan Singkep

Barat yang telah beroperasi sekitar tahun 2001. Para pekerja di kedua PT. Timah

Utama di Dabo Singkep dengan total 168 pekerja, terdapat 99 masyarakat

pendatang yang bekerja di PT.Timah Utama berasal dari berbagai daerah yaitu

Jawa, Sulawesi, dan masyarakat suku Tienghua, serta masyarakat pendatang dari

suku melayu yang ada di sekitar Kabupaten Lingga, sedangkan untuk masyarakat

2

tempatan yang bekerja yaitu berjumlah 69 orang. Adapun para pekerja yang

terdapat di PT.Timah Utama Singkep Barat yaitu terdapat 84 pekerja yang terbagi

menjadi 2 orang sekretaris, 2 orang komando dan 80 pekerja. PT,Timah Singkep

Barat tepatnya di Kelurahan Raya merupakan salah satu lokasi yang berdekatan

dengan pemukiman penduduk.

Untuk data gaji masyarakat yang bekerja di PT.Timah Utama Singkep Barat

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel II

Data Gaji Pekerja di PT.Timah Utama Singkep Barat

No. Katagori Pekerja Gaji/ Bulan Jumlah

1. Sekretaris Rp. 2.000.000,- 2

2. Komando Rp. 2.200.000,- 2

3. Pekerja Rp. 2.500.000,- 80

Jumlah 84

Sumber: Kantor PT.Timah Utama Dabo Singkep tahun2016

Masyarakat Kelurahan Raya memiliki hubungan kekerabatan yang kental

sehingga rasa solidaritas terhadap sesama sangat tinggi membuat masyarakat di

Kelurahan Raya tidak bisa terlepas dari rasa persaudaraan. Selain itu, masyarakat

disekitar Kelurahan Raya memiliki sifat solidaritas yang tinggi, kebersamaan dan

gotong royong yang muncul dari prinsip timbal balik, yang mana sikap tolong

menolong yang muncul pada masyarakat Kelurahan Raya lebih dikarenakan rasa

persaudaraan yang tinggi.

Namun, tidak selamanya masyarakat selalu hidup teratur tampa adanya

masalah, tidak akan pernah ada masyarakat tanpa konflik. Setiap individu

memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.

Oleh sebab itu masing masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang

3

berbeda beda sehingga menjadi akar dari munculnya konflik. Seperti yang

dikatakan Novri Susan (2009 :8 ) manusia adalah mahkluk yang selalu terlibat

dalam perbedaan, pertentangan dan persaigan baik sukarela maupun terpaksa.

Dengan beroperasinya PT. Timah Utama di Kelurahan raya menyebabkan

terjadinya konflik antar masyarakat. Adapun konflik yang terjadi antar masyarakat

dengan masyarakat yaitu lebih kepada konflik antara masyarakat tempatan dengan

masyarakat pendatang yang sudah lama mendiami wilayah Kelurahan Raya.

Solidaritas tidak selamanya terjalin dengan baik apabila masyarakat tidak mau

menjaga dan terpengaruh oleh hal luar yang menyebabkan pecahnya rasa

persaudaraan menjadi pertikaian. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud

untuk menganalisis mengenai “KONFLIK MASYARAKAT DI SEKITAR PT

TIMAH UTAMA KELURAHAN RAYA KECAMATAN SINGKEP BARAT

KABUPATEN LINGGA

B. Rumusan Masalah

Mengapa terjadi konflik antara masyarakat yang tinggal di sekitar PT.

Timah Utama Kelurahan Raya Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik masyarakat yang tinggal

di sekitar PT. Timah Utama Kelurahan Raya Kecamatan Singkep Barat

Kabupaten Lingga dengan beroperasinya PT.Timah Utama.

4

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Sebagai pengembangan ilmu secara umum terutama yang membahas

masalah masalah sosial, sehingga dapat diketahui masalah dan fenomena

yang didapatkan di lokasi penelitian.

b. Manfaat Praktis

Sebagai bahan dan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan

penelitian dengan permasalahan yang sama, sehingga ke depan dapat

menjadi pegangan awal bagi pemerintah dan masyarakat dalam

pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya.

D. KONSEP OPERASIONAL

Konsep operasional digunakan untuk mempermudah dan memfokoskan

penelitian, serta berfungsi sebagai panduan bagi peneliti untuk menindak lanjuti

kasus dan menghindari timbulnya kesalahan dalam penelitian.

1. Mayarakat tempatan yang dimaksud yaitu masyarakat yang memang asli

bertanah kelahiran di Kelurahan Raya Kecamatan Singkep Barat.

2. Masyarakat pendatang yaitu masyarakat yang berkelahiran dari tempat lain

dan berdomisili di Kelurahan Raya Kecamatan Singkep barat.

3. Kepentingan adalah suatu kehendak mayarakat untuk mengusai PT. Timah

Utama agar mereka bisa bekerja di tempat tersebut karena memiliki tujuan

tertentu.

5

4. Konflik yang dimaksud adalah pertentangan yang terjadi antara masyarakat

dengan pihak pendatang yang ingin bekerja di PT. Timah Utama yang

disebabkan karena adanya kepantingan masyarakat, yang dilihat dari

perspektif psikologis, kekuasaan, dan ekonomi

Sehingga untuk menjawab mempermudah menjawab permasalahan dalam

penelitian ini maka peneliti penggunakan teori dari Lewis Coser tentang pemicu

timbulnya konflik yang dioperasionalkan sebagai berikut :

a. Perspektif psikologis yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu masyarakat

dengan pendatang luar yang awalnya mempunyai solidaritas yang tinggi

berkonflik karena memiliki sifat agresif atau kemauan yang kuat untuk bekerja

di PT.Timah Utama.

b. Kekuasaan dalam penelitian ini fenomena terjadi karena adanya perebutan

yang berhungan dengan kekuasaan, yang mana konflik terjadi karena

masyarakat mempertahankan agar mereka bisa bekerja di PT tersebut, karena

PT tersebut merupakan wilayah mereka dan yang harus bekerja hanya orang

daerah Kelurahan Raya saja.

c. Ekonomi berkaitan dengan usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. Dalam penelitian ini konflik terjadi karena masyarakat

menginginkan bekerja di PT. Timah Utama karena ketertarikan dengan gaji,

pemberian pesangon, serta fasilitas mess yang diberikan oleh PT tersebut,

sehingga masyarakat tidak mau kesempatan tersebut di ambil oleh pendatang

dari luar.

6

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif

dengan tipe diskriptif yang berupa penyajian gambaran yang terperinci mengenai

situasi khusus dilokasi penelitian. Mely G.Tan (Silalahi,2010:28)menjelaskan

bahwa penelitian yang bersifat diskriptif bertujuan menggambarkan sacara tepat

sifat sifat individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu antara suatu gejala

dengan gejala lainnya dalam masyarakat.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan dikelurahan Raya Kecamatan Singkep Barat

Kabupaten Lingga.

3. Jenis Data

a. Data primer

Data primer merupakan data yang langsung di peroleh melalui informan

melalui wawancara.

b. Data sekunder

penelitian ini data sekunder diperoleh dari dokumen berupa buku-buku,

jurnal serta referensi yang didapatkan dari lokasi penelitian

4. Populasi dan Sampel

Sesuai dengan jenis penelitian bahwa penelitian kualitatif tidak menggunakan

pendekatan purposive sampling yaitu pemilihan informan yang ada dalam posisi

terbaik dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Pemilihan informan

berdasarkan penilaian atau karakteristik yang diperoleh data sesuai dengan

7

maksud peneliti. (Silalahi, 2010:272). Adapun Kriteria informan dalam penelitian

ini yaitu, Masyarakat di Kelurahan Raya yang mengalami peningkatan ekonomi

setelah kerja ke PT. Timah, yang berumur 15 – 64 tahun, masyarakat yang

lamanya bekerja di PT. Timah Utama lebih dari 5 tahun

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Observasi

Hal-hal yang di observasi yaitu kondisi wilayah tempat tinggal informan

maupun kondisi lingkungan sosial informan tentunya yang berkaitan dengan

penelitian

2. Wawancara

Wawancara langsung dan mendalam dengan menggunakan instrument

penelitian berupa pedoman wawancara (interview guide).

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa data terkait yang akan menjadi

lampiran pada penelitian ini. Seperti monografi desa, sarana dan prasarana

dan kondisi umum informan.

6. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen dalam Irawan (2006:70) analisis data adalah

proses mencari dan mengatur secara sistematis hasil interviu, catatan dilapangan

dan bahan bahan lain yang didapatkan. Adapun teknik analisa data dalam

penelitian ini adalah, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

8

F. KERANGKA TEOROTIS.

1. Konflik

Dalam penelitian ini teori konflik yang digunakan sebagai bahan acuan yaitu

teori konflik karya dari Lewis A. Coser yang mana, dalam hal ini sudah terlihat

bahwa konflik sosial antar masyarakat tempatan di Sekitar Kelurahan Raya

dengan masyarakat pendatang dengan beroperasinya PT.Timah Utama.

Konflik tidak dapat dielakkan karena masyarakat dilahirkan dalam

kamajemukan yang penuh dengan sejarah konflik primordial yang

berkepanjangan khususnya konflik horizontal. Salah satu jenis konflik horizontal

yaitu konflik antar etnis (ras atau suku) atau konflik penduduk asli dan pendatang.

Husaini Usman ( 2004: 224)

Dalam membahas berbagai situasi konflik, Coser membedakan konflik yang

realistis dari yang tidak realistis. konflik yang realistis berasal dari kekecewaan

terhadap tuntutan-tuntutan khusus yang terjadi dalam hubungan dan dari perkiraan

kemungkinan keuntungan para partisipan dan yang ditunjuk pada objek yang

dianggap mengecewakan. Sedangkan konflik yang non-realistis, yakni konflik

yang bukan berasal dari tujuan-tujuan saingan yang antagonis, tetapi dari

kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak. Ritzer

( 2007: 145).

Lewat katup penyelamat (Safety Value) permusuhan dihambar agar tidak

berpaling melawan objek aslinya. Tetapi penggantian yang demikian mencakup

juga biaya sistem sosial maupun bagi individu. Mengurangi tekanan untuk

9

menyempurnakan sistem untuk memenuhi kondisi kondisi yang sedang berubah

maupun membendung ketegangan dalam diri individu menciptakan kemungkinan

tumbuhnya ledekan ledakan destruktif, Paloma (2004: 109 ).

Berikut ini merupakan faktor-faktor penyebab konflik menurut Lewis Coser

dalam Dewi Wulansari (2009 : 184 ).

a. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

b. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-

pribadi yang berbeda.

c. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Akibat-akibat konflik antara lain:

a. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang

mengalami konflik dengan kelompok lain.

b. Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.

c. Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa

dendam, benci, saling curiga dan sebagainya.

d. Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.

e. Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam

konflik.

10

G. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. GAMBARAN UMUM KELURAHAN RAYA

Kelurahan Raya merupakan salah satu Kelurahan yang terdapat di

Kecamatan Dabo Singkep tepatnya di Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan

Riau. Penduduk di Kelurahan Raya tidak hanya merupakan penduduk asli

(penduduk suku melayu) diwilayah tersebut namun banyak juga penduduk

pendatang yang berasal dari pulau Jawa, Bugis, masyarakat Tionghua, Batak,

serta masyarakat sekitaran Kabupaten Lingga yang memilih untuk

berdomisili di Kelurahan Raya karena untuk bekerja, membuka usaha, serta

hanya sekedar tinggal di tempat kerabat yang berada di Kelurahan Raya.

H. KONFLIK MASYARAKAT DI SEKITAR PT. TIMAH UTAMA

KELURAHAN RAYA KECAMATAN SINGKEP BARAT

KABUPATEN LINGGA

a. Karakteristik Informan

Dalam penelitian ini, informan yang dipilih adalah masyarakat yang memang

berasal dari sekitaran PT.Timah Utama Kelurahan Raya atau penduduk tempatan

yang memang telah lama berkerja namun memiliki konflik dengan masyarakat

pendatang yang bekerja di PT.Timah Utama tersebut. Karakteristik informan

ditentukan berdasarkan pekerjaan sengaja peneliti pilih informan yang berkerja di

PT.Timah Utama sebanyak 5 orang, dan informan penelitian yang telah di PHK

Dari PT.Timah Utama dan di gantikan dengan pekerja pendatang sebanyak 5

orang. Informan berdasarkan umur di ambil dari rentang usia 25 sampai dengan

40 tahun, informan berdasarkan tingkat pendidikan dibagi menjadi 3 katagori

11

yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah

Menengah Atas (SMA), lama bekerja di PT.timah Utama, dalam lamanya bekerja

informan dalam penelitian ini tidak semuanya mulai bekerja dengan waktu yang

sama adapun dalam katagori lamanya masyarakat telah bekerja di PT.Timah

Utama dibagi menjadi 3 kelompok yaitu dalam rentang waktu 5 tahun, 6 tahun

dan 7 tahun

1. PENYEBAB KONFLIK

Di Dabo pertambangan timah yang dikenal yaitu Singkep Timah Utama atau

disingkat dengan STU. PT Timah tersebut di bangun di dua lokasi yang berbeda

dengan nama yang sama yang terdapat di Dabo Singkep dan Singkep Barat yang

telah beroperasi sekitar tahun 2001. Salah satu lokasi PT.Timah yang banyak

memunculkan konflik pada masyarakat yaitu PT.Timah yang berlokasi di

Kelurahan Raya, yang mana masyarakatnya hidup dengan penuh konflik.

Konflik yang terjadi antara masyarakat di sekitar PT.Timah Utama Kelurahan

Raya merupakan konflik antar masyarakat tempatan Kelurahan Raya dengan

masyarakat pendatang. Segala bentuk konflik yang terjadi tentunya tidak terlepas

dari segala penyebab, adapun penyebab dari konflik yang terjadi pada masyarakat

di sekitar PT.Timah Utama dengan masyarakat pendatang dapat dibahas melalui

pembahasan di bawah ini :

a. Kesempatan Kerja Di PT.Timah Utama Singkep Barat

Di Kelurahan Raya untuk mendapatkan suatu pekerjaan dengan penghasilan

yang tetap setiap bulan merupakan suatu hal yang sangat sulit, masyarakat selalu

menolak apabila ada pendatang luar yang ingin bekerja di PT.Timah Utama

12

karena untuk masyarakat pribumi saja mendapatkan pekerjaan itu sulit apalagi

bila kesempatan bekerja di PT.Timah Utama tersebut di ambil oleh pendatang

luar.

konflik yang terjadi pada masyarakat di sekitaran PT.Timah Utama di

Kelurahan Raya yaitu merupakan konflik yang berawal dari masuk dan

beroperasinya PT.Timah Utama, dengan masuknya PT.Timah Utama di

Kelurahan Raya membuat masyarakat berlomba lomba untuk mendapatkan

pekerjaan yang bisa menjamin kehidupan kedepannya, dan dari masyarakat

menjadi nelayan mulai melirik untuk bekerja sebaggai penambang di PT.Timah

Utama.

Masyarakat di sekitar Kelurahan Raya menolak kalau adanya masyarakat

pendatang yang ingin bekerja di wilayah tersebut karena masyarakat berpikir

bahwa kesulitan untuk mencari pekerjaan merupakan suatu kendala untuk

masyarakat menolak masyarakat pendatang bekerja di PT.Timah Utama.

Masyarakat di sekitar PT.Timah Utama juga mengginginkan agar PT.Timah

Utama menerima setiap warga asli wilayah tersebut dulu yang bekerja tidak warga

lain, karena masyarakat tempatan sekitaran PT.Timah Utama juga membutuhkan

pekerjaan bagus, tidak bisa berbuat apa apa kepada PT.Timah Utama masyarakat

menjadi marah kepada pihak pendatang.

Konflik yang terjadi antara masyarakat asli Kelurahan Raya yang merupakan

subuah konflik yang berawal dari adanya kesempatan kerja, masyarakat

Kelurahan raya mengginginkan lapangan pekerjaan di PT.Timah Utama di kuasai

13

oleh masyarakat tempatan Kelurahan Raya semantara masyarakat pendatang juga

banyak yang melamar kerja di PT.Timah Utama dan hal tersebut menjadi

permasalahan masyarakat.

Dalam hal ini konflik dalam perspektif politik anta masyarakat di sekitar

PT.Timah Utama merupakan sebuah konflik yang terjadi kerana masyarakat

memperjuangkan kekuasaannya hal tersebut bertujuan untuk memperoleh

keuntungan yaitu sebuah pekerjaan, sehingga pendatang luar tidak boleh bekerja

di wilayah mereka, dan dari ha tersebut memuncul sebuah pertentangan antara

masyarakat tempatan dengan masyarakat pendatang. Konflik yang terjadi pula

merupakan sebuah benturan antara kelompok masyarakat tempatan dengan

kelompok masyarakat pendatang, masyarakat tempatan memperjuangkan

kekuasaan mereka untuk para kelompok mereka dengan tujan agar kelompok

mereka sejahtera, campur tangan pihak ketiga yaitu pihak PT.Timah Utama

dalam konflik tersebut membuat konflik susah untuk terselesaikan. Dalam hal ini

PT.Timah Utama merupakan pihak yang dalam diam ingin merugikan masyarakat

tempatan, dengan terus menjanjikan akan memperkerjakan masyarakat tempatan

dengan syarakat tanah harus dijual kepada mereka, namun hal tersebut selalu

berlaku sementara tetap saja pihak PT.menerima tenaga kerja pendatang.

b. Perebutan Fasilitas

Masyarakat yang bekerja tentunya sangat mengharapkan fasilitas yang

diberikan ooleh perusahaan, salah satu fasilitas yang menjadi tujuan utama

masyarakat bekerja yaitu gaji serta fasilitas tambahan lainnya seperti tunjangan,

mess atau tempat tinggal. Berkenaan dengan gaji karena manusia selalu tidak

14

terlepas dari fenomena ekonomi, fenomena ekonomi merupakan suatu hal yang

berkaitan dengan manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidup. Untuk

memenuhi segala kebutuhan hidup setiap masyarakat harus memiliki suatu

pekerjaan agar mendapatkan penghasilan, karena setiap kebutuhan ekonomi tidak

akan terpenuhi apabila seseorang tidak memiliki perkerjaan.

Konflik ekonomi terjadi karena perbutan sumber-sumber ekonomi yang

terbatas. Konflik ekonomi misalnya terjadi dalam bentuk sengketa tanah pertanian

antara anggota masyarakat dan perusahaan perkebunan, antara anggota

masyarakat dan lembaga pemerintahan, atau antara anggota masyarakat lainnya.

Konflik ekonomi bisa terjadi antara anggota masyarakat di suatu daerah dan

anggota masyarakat di daerah lainnya mengenai hak wilayah ekonomi (Wirawan;

2010:55- 69).

Dalam hal ini konflik ekonomi merupakan konflik yang terjadi antara

masyarakat tempatan yang tinggal di sekitar PT.Timah Utama karena perebutan

sumber sumber ekonomi yang terbatas. Masyarakat mengiginkan bekerja di

PT.Timah Utama karena menggangap bahwa upah atau gaji serta pesangon dan

segala fasilitas yang di berikan oleh PT.Timah Utama saat menjadi karyawan bisa

menjamin kesejahteraan hidup, sehingga memunculkan perebutan pekerjaaan.

Secara Keseluruhan penyebab terjadinya konflik antara masyarakat tempatan

dengan pendatang sekitaran PT.Timah Utama di antaranya yaitu :

1. Adanya Kesempatan bekerja di PT.Timah Utama yang dilihat dari perebutan

pekerjaan karena kesulitan masyarakat tempatan dalam mendapatkan

pekerjaan yang bisa menjanjikan kehidupan kedepannya, masyarakat tempatan

15

lebih sedikit di terima bekerja di PT.Timah Utama, karena masyarakat

menggangap mereka lebih berkuasa di wilyah mereka sendiri sehingga

kesempatan kerja tidak bisa diberikan kepada pedatang.

2. Perebutan Fasilitas yang dilihat dengan bekerja di PT.Timah Utama

masyarakat akan mendapatkan gaji tetap, tunjangan, serta terdapat

kecemburuan sosial masyarakat tempatan yang tidak diberikan mess atau

tempat tinggal karena waktu pejualan tanah dan pengrekrutan tenaga kerja

pihak PT.Timah Utama menjanjikan pemberian mess, dan apabila masyarakat

yang tidak membutuhkan mess karena punya rumah sendiri, maka diganti

dengan jumlah gaji tambahan yang diberikan tiap bulannya, sedangkan hal

tersebut tidak dilakukan oleh pihak PT.Timah Utama.

2. BENTUK KONFLIK

Dalam hal ini konflik latin terjadi karena pada awlanya masyarakat saling

melakukan sindirian, cibiran, bahkan saling olok mengolok antar masyarakat.

Pada saat masyarakat mengeluarkan kata kata yang menyinggung masyarakat

pendatang terjadilah konflik yang mencuat kepermukaan hingga terjadi

bentrokan atau perkelahian, sehingga konflik tersebut dapat di sebut sebagai

konflik terbuka dan pada akhiranya teradi konflik yang mencuat kepermukaan

dengan masyarakat saling adu kekerasan.

Menurut Coser (dalam I.B Wirawan, 2013 : 3) bahwa dalam kekuatan

solidaritas internal dan integrasi kelompok dalam (in group) akan bertambah

tinggi apabila tingkat permusuhan atau suatu konflik dengan kelompok luar

bertambah besar. Sesuai dengan pernyataan Coser di atas bahwa konflik yang

16

terjadi pada masyarakat tempatan dengan masyarakat pendatang di Kelurahan

Raya yaitu ketika konflik yang terjadi semakin besar masyarakat membentuk

kekuatan dengan semakin berkerja sama melawan para lawan dari konflik

tersebut.

Agar konflik masyarakat tidak berkepanjangan maka perlu penyelesian

konflik. Bagi masyarakat tempatan demi suatu keinginan yang kuat

masyarakat untuk bekerja di PT.Timah utama tentunya masyarakat melakukan

usaha usaha yang merupakan suatu bentuk bahwa ketidakmauan masyarakat

terhadap pendatang dari luar bekerja di PT.Timah Utama, hal tersebut juga

bertujuan agar konflik dalam masyarakat bisa teratasi segera.

Adapun bentuk penyelesaian konflik yang dilakukan yaitu awalnya

diserahkan kepada pihak yang berwajib kemudian di selesaikan secara damai,

setelah itu untuk lebih terlesai lagi masyarakat juga meminta bantuan kepada

perangkat desa meyelesaikan dan meluruskan perkara melalui muusyawarah,

dan keputusan yang di ambil dalam musyawarah yaitu membantu pihak yang

berkonflik untuk memisahkan perasaan pribadi agar selanjutnya tidak terjadi

konflik maka pihak aparat desa akan membicarakan kepada pihak PT.

bagaimana sebaiknya agar masyarakat tempatan bisa menerima keberadaan

masyarakat pendatang untuk bekerja di PT.Timah Utama tersebut.

17

3. PETA KONFLIK

Konflik yang terjadi pada masyarakat tempatan dengan pendatang di

sekitaran PT.Timah Utama Kelurahan Raya Kecamatan Singkep Barat dapat

dilihat melalui peta konflik di bawah ini :

Peta I. terjadinya konflik antara masyarakat tempatan dan pendatang di

Kelurahan Raya Kecamatan Singkep Barat

Keterangan:

konflik laten :

konflik terbuka :

meditor:

kepentingan :

Masyarakat

tempatan Masyarakat

pendatang PT.Timah

Utama

Polisi dan Aparat Desa

18

Gambar 1

Berdasarkan peta konflik di atas diatas dapat dijelaskan bahwa konflik yang

terjadi pada masyarakat sekitaran PT.Timah Utama merupakan konflik antara

masyarakat tempatan dengan pendatang, konflik tersebut berawal dari masuknya

dan beroperasinya PT.Timah Timah Utama di Kelurahan Raya Singkep Barat.

Penyebab konflik yaiu adanya Kesempatan bekerja di PT.Timah Utama,

masyarakat tempatan lebih sedikit di terima bekerja di PT.Timah Utama, karena

masyarakat menggangap mereka lebih berkuasa di wilyah mereka sendiri.

Perebutan fasilitas yang dilihat dari dengan bekerja di PT.Timah Utama

masyarakat akan mendapatkan gaji tetap, tunjangan, serta terdapat kecemburuan

sosial masyarakat tempatan yang tidak diberikan mess atau tempat tinggal

sedangkan masyarakat pendatang mendapatkan hal tersebut.

Awal terjadinya konflik yaitu berbentuk konflik latin yang sifatnya hanya

sebatas sindir menyindir, cibir mencibir antara masyarakat tempatan dengan

pendatang, kemudian konflik tersebut mencuat kepermukaan dan menjadi konflik

yang sifatnya terbuka yaitu ditandai dengan perkelahian, pertengkaran sampai

dengan adu kekuatan. Setalah konflik terjadi maka jalan penyelsaiannya yaitu ke

pihak berwajib.

I. PENUTUP

A. Kesimpulan

Di Kecamatan Dabo Singkep tepatnya di Kelurahan Raya terdapat sebuah PT

yang dibangun untuk wilayah pertambangn yang dikenal dengan nama PT.Timah

19

Utama yang di beli oleh seorang suku Tionghua yang bernama Ehsan. Masyarakat

di sekitar PT.Timah Utama Kelurahan Raya merupakan masyarakat yang pada

awalnya hidup dengan penuh kerukunan. Namun setelah beroperasinya PT.Timah

Utama solidaritas antara masyarakat tempatan dengan masyarakat pendatang

berubah menjadi sebuah pertentangan dan pertikaian atau lebih dikenal dengan

konflik, adapun konflik tersebut dapat dilihat dari :

1. Penyebab konflik

Adapun penyebab konflik yang terjadi pada masyarakat tempatan dengan

masyarakat pendatang di sekitaran PT.Timah Utama Kelurahan Raya yaitu

karena kesempatan kerja di PT.Timah utama, masyarakat tempatan

menggangap bahwa itu wilayah mereka yang berhak hanya kelompok mereka

saja. terjadinya konflik juga karena masyarakat tergiur dengan upah dan

segala fasilitas yang diberikan oleh PT.Timah Utama.

2. Bentuk konflik

Adapun bentuk konflik yang terjadi yaitu di awali dengan konflik latin yang

mana masyarakat saling sindir, cibir mencibir hingga berujung pada konflik

terbuka dan bentrokan. Adapun cara penyelesaiannya yaitu melalui pihak

mediator yaitu kepolisaan yang berujung pada perdamaain dan di setelah itu

di abntu oleh pihak aparat desa dalam memecahkan masalah tersebut.

B. Saran

1. Diharapkan kepada masyarakat yang tinggal di sekitaran PT.Timah

Utama agar selalu mencari jalan keluar untuk suatu permasalahan dengan

cara musyawarah

20

2. Pimpinan PT.Timah Utama harus bersifat adil dan memikirkan mana

masyarakat yang memang membutuhkan pekerjaan dan mana yang tidak,

kesejahteraan masyarakat tergantung kepada pekerjaan yang diberikan

oleh PT.Timah Utama.

3. Untuk pendatang yang mau bekerja di PT.Timah Utama harus bisa

menjaga sikap dan harus bisa menjalin hubungan baik dengan masyarakat

tempatan sehingga dengan begitu kemungkinan bisa merubah sifat agresif

masyarakat tempatan yang ingin menguasai PT.Timah Utama.

21

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Bernard Raho,2007, Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Dewi Wulansari, 2009, Sosiologi Konsep dan Teori,(Bandung: Refika Aditama.

George, Ritzer,J.Goodman, 2007. Teori Sosiologi, Jakarta: Kencana

I.B Wirawan, 2013, Teori-teori Sosial Dalam Tiga Paradigma, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group

Husaini, Usman, 2004, Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan, Jakarta:

Bumi Aksara

Paloma, Margaret M. 2004. Sosiologi Kontemporer, Jakarta : PT.Raja Grafindo

Persada

Silalahi, Ulber, 2010, Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama

Susan, Novri, 2009, Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu Isu Konflik

Kontemporer. Jakarta : Kencana.

Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik: Teori. Aplikasi, dan Penelitian.

Jakarta: Salemba Humanika