konsentrasi perbankan syariah program studi … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan...

110
FAKTOR FAKTOR YANG MENGHAMBAT NASABAH MENGEMBALIKAN PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BSM (Studi pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ciledug, Kantor Cabang Cipulir dan Kantor Cabang Pembantu Bintaro Sektor III) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh : ANNEKE PUTRI MEILASARI NIM: 109046100184 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

FAKTOR FAKTOR YANG MENGHAMBAT NASABAH

MENGEMBALIKAN PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BSM

(Studi pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ciledug, Kantor Cabang

Cipulir dan Kantor Cabang Pembantu Bintaro Sektor III)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh :

ANNEKE PUTRI MEILASARI

NIM: 109046100184

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM

STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN

HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh
Page 3: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh
Page 4: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

iv

ABSTRAK

Anneke Putri Meilasari. 109046100184. Faktor Faktor Yang Menghambat

Nasabah Dalam Mengembalikan Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah

Mandiri (Studi pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KC Ciledug, KC Cipulir

dan KCP Bintaro Sektor III). Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan

Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 1435 H/2014 M.

Bank Syariah Mandiri melalui outlet Warung Mikronya merupakan pelopor

penyaluran pembiayaan segmen UMKM dengan berbasis syariah di Indonesia,

dengan porsi penyaluran pembiayaan segmen UMKM yang terus meningkat dari

tahun ke tahun. Dalam penyaluran pembiayaannya,Warung Mikro BSM menerapkan

prinsip kehati-hatian sebagaimana yang telah diatur dalam UU no.21 tahun 2008

tentang perbankan. Namun pada praktiknya, masih terdapat sejumlah pembiayaan

bermasalah pada kantor cabang ataupun kantor cabang pembantu Warung Mikro

BSM. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang menghambat

nasabah mengembalikan pembiayaannya, serta strategi yang ditawarkan Warung

Mikro BSM untuk menangani hambatan nasabah dalam menyelesaikan

pembiayaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kualitatif dimana penulis menarik kesimpulan dari fenomena

yang terjadi berdasarkan wawancara terstruktur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menghambat pengembalian

pembiayaan Warung Mikro BSM berasal dari dua faktor, yaitu faktor Bank dan faktor

nasabah. Faktor Bank yang menjadi menyebab terhambatnya pengembalian

pembiayaan adalah kurang mendalam pada analisa pembiayaan mikro, promosi yang

kurang tepat, tidak adanya pendampingan usaha secara rill. Sedangkan dari faktor

nasabah disebabkan oleh miss management, adversity maupun lainnya. Strategi yang

ditawarkan Warung Mikro BSM untuk menangani hambatan nasabah dalam

menyelesaikan pembiayaannya adalah melalui penagihan secara intensif,

restrukturisasi pembiayaan, pelelangan agunan suka rela, klaim jaminan (untuk kasus

tertentu), dan Write Off.

Kata Kunci : Pembiayaan, Warung Mikro, Bank Syariah Mandiri, NPF.

Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi, MA

Daftar Pustaka : Tahun 2002 sampai tahun 2014

Page 5: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh
Page 6: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat dan

rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis diberikan kekuatan dan kemudahan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penelitian skripsi ini, penulis mengambil judul “FAKTOR

FAKTOR YANG MENGHAMBAT NASABAH MENGEMBALIKAN

PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BSM”. Adapun penulisan skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi strata satu (S1)

guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy), Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, penulis tidak lupa mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, mendukung dan

mendorong penulis dalam pembuatan skripsi ini, karena tanpa mereka penulis

menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik. Maka

penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatulah Jakarta.

2. Dr. Euis Amalia, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Muamalat dan

Mu’min Rauf, M.Ag. selaku Sekretaris Program Studi Muamalat.

Page 7: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

vii

3. Ahmad Chairul Hadi, MA selaku Dosen Pembimbing dalam penelitian

skripsi ini yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada

penulis.

4. PT Bank Syariah Mandiri dan seluruh karyawan yang telah membantu

penulis dalam mendapatkan informasi terkait pembahasan, khususnya

segenap karyawan PT Bank Syariah Mandiri KC Ciledug, KCP Bintaro

Sektor III dan KC Cipulir.

5. Pimpinan beserta seluruh karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum serta Perpustakaan Utama yang telah memberikan fasilitas untuk

mengadakan studi perpustakaan.

6. M. Fuad Hadziq, M.Si dan Djaka Badranaya,S.Ag.,ME selaku dosen

penguji skripsi yang telah membimbing dan memberikan pengarahan

kepada penulis untuk perbaikan skripsi ini.

7. Dosen dan karyawan Fakultas Syariah dan Hukum Universias Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

pengetahuan dan bantuan kepada penulis.

8. Ibu Rosmiati selaku orang tua tunggal yang sangat luar biasa, menjadi

pahlawan yang tak pernah lelah dan lupa dalam mencintai, mendoakan,

mendukung baik moril maupun materil dan mengusahakan yang terbaik

untuk penulis.

9. H. Syamsudin selaku kakek yang selalu mendukung baik moril maupun

materil dan mendoakan yang terbaik untuk penulis.

Page 8: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

viii

10. Bapak Harry Aditya Chandra, Ahmad Yani, Uur hery selaku paman dan

Ibu Marwati selaku bibi, serta Kak Rully Juliansyah selaku sepupu yang

turut membantu dan mendukung penulis untuk kelancaran perkuliahan

penulis.

11. Ayu Wulandari selaku kakak dan Muhammad Fauzan Rhadiansyah selaku

adik yang selalu memberikan dorongan serta motivasi kepada penulis.

12. Bu Nyoman, Pak Harso dan segenap guru SMAN 34 yang telah

membimbing serta membantu hingga penulis dapat melanjutkan

pendidikan hingga tingkat strata satu, penulis tidak akan pernah

melupakan kalian yang telah berperan dalam pengembangan diri penulis.

13. Irfan, Dini, Qisti, Reza Nufa, Mizan, Frizan, Anggit, Dina Asy’fina, Mala,

Fina, Dinar, Fitri, Kurnia, Ardila, Aisyah, Rizka, Anggreani, Soesilowati

dan seluruh teman-teman kuliah, teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN)

atas segala bantuan, kritikan, saran, motivasi, kasih sayang yang tak

terhingga yang mewarnai hidup selama masa perkuliahan.

14. Eka, Dwi, Bayu, Andri, Dian, Denis, Janwar, dan semua teman-teman

penulis yang selalu memberikan tawa canda penghilang penat dan

motivasi kepada penulis.

15. Dan semua pihak yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu, yang

telah memberikan dukungan moril maupun materiil dan juga doa hingga

terselesaikannya skripsi ini.

Page 9: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

ix

Penulis berharap bagi siapapun yang membaca skripsi ini mendapatkan

manfaat untuk menambah wawasan dan memotivasi rasa ingin tahu yang lebih

terhadap ilmu perbankan syariah dan ilmu-ilmu terapan lainnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis

mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 5 Januari 2014

Penulis

Anneke Putri Meilasari

Page 10: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG ......................................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ........................................................................... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 6

F. Teknik Penulisan ................................................................................ 7

G. Sistematika Penulisan ........................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah .................................................. 10

1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ............................ 10

2. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ................................. 10

Page 11: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

xi

B. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan ................................................................. 12

2. Macam Macam Pembiayaan ......................................................... 13

3. Analisis Pembiayaan ..................................................................... 14

4. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah ................................... 16

5. Penggolongan Kolektabilitas Pembiayaan .................................... 22

C. Non Performing Financing

1. Pengertian Non Performing Financing ......................................... 32

2. Restrukturisasi Pembiayaan .......................................................... 33

D. Review Studi Terdahulu ....................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 40

B. Metode Analisis ................................................................................... 40

C. Jenis dan Sumber Penelitian................................................................. 41

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 42

E. Objek Penelitian ................................................................................... 43

BAB IV WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI

A. Latar Belakang Warung Mikro Bank Syariah Mandiri ........................ 44

B. Landasan Hukum Warung Mikro Bank Syariah Mandiri .................... 45

C. Sasaran Pembiayaan Warung Mikro .................................................... 46

D. Cakupan Pembiayaan Segmen Mikro .................................................. 47

Page 12: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

xii

E. Fitur Produk Pembiayaan Segmen Mikro ............................................ 47

F. Persyaratan Pemohon ........................................................................... 60

G. Margin .................................................................................................. 65

H. Pemberian Limit Pembiayaan .............................................................. 65

I. Analisa Pembiayaan ............................................................................. 66

J. Struktur Organisasi Warung Mikro ...................................................... 69

BAB V PEMBAHASAN

A. Profil Responden .................................................................................. 70

1. Profil Warung Mikro Bank Syariah Mandiri ................................ 70

2. Profil Nasabah ............................................................................... 79

B. Faktor Penghambat Nasabah Mengembalikan Pembiayaan ................ 87

1. Faktor Nasabah .............................................................................. 87

2. Faktor Bank ................................................................................... 89

C. Strategi Warung Mikro BSM Menangani Hambatan dan Kendala

Nasabah Menyelesaikan Pembiayaannya ............................................ 91

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 94

B. Saran ..................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 97

LAMPIRAN

Page 13: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah UMKM di Indonesia dari Tahun 2010 – 2012 ........................... 1

Tabel 4.1 Margin Warung Mikro ............................................................................ 65

Tabel 5.1 Profil Warung Mikro BSM KC Ciledug, KC Cipulir dan KCP Bintaro

Sektor III ................................................................................................. 70

Tabel 5.2 Pembagian Jumlah Responden ............................................................... 79

Page 14: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Warung Mikro .................................................... 69

Gambar 5.1 Perkembangan penyaluran pembiayaan/outstanding Warung

Mikro KC Ciledug ............................................................................. 72

Gambar 5.2 Perkembangan performance Warung Mikro KCP Bintaro

Sektor III dilihat dari outstandingnya ................................................ 77

Gambar 5.3 Pembagian Gender Responden .......................................................... 80

Gambar 5.4 Usia Responden .................................................................................. 80

Gambar 5.5 Tingkat Pendidikan Responden ......................................................... 81

Gambar 5.6 Jumlah Tanggungan Keluarga ........................................................... 82

Gambar 5.7 Plafon Pembiayaan Warung Mikro BSM .......................................... 83

Gambar 5.8 Jangka Waktu Pembiayaan Warung Mikro BSM .............................. 84

Gambar 5.9 Agunan Pembiayaan Warung Mikro BSM ........................................ 85

Gambar 5.10 Tujuan Penggunaan Pembiayaan Warung Mikro BSM .................... 86

Gambar 5.11 Faktor Penghambat Pengembalian Pembiayaan Warung Mikro

yang Berasal dari Nasabah ................................................................. 87

Gambar 5.12 Faktor Penghambat Pengembalian Pembiayaan yang Berasal dari

Bank ................................................................................................... 89

Page 15: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

memiliki sumbangsih yang cukup besar bagi perekonomian, terutama dalam

upaya peningkatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Peningkatan jumlah UMKM menjadi kekuatan perekonomian Indonesia.

Tabel 1.1 Jumlah UMKM di Indonesia dari Tahun 2010 - 2012

Indikator

Jumlah (unit)

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Usaha Mikro,

Kecil dan

Menengah

(UMKM)

53.823.732 55.206.444 56.534.592

Sumber data : Olahan data penulis dari Kementerian Koperasi dan UKM

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa jumlah UMKM di

Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2011 mengalami

peningkatan sebesar 1.382.712 unit dibandingkan dengan tahun 2010.

Sedangkan tahun berikutnya UMKM meningkat sebesar 1.328.148 unit.

Meningkatnya UMKM menjadi peluang pasar yang cukup besar bagi

penyaluran pembiayaan perbankan syariah. Penyaluran pembiayaan pada

Page 16: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

2

segmen UMKM ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk

peningkatan ekonomi rakyat. Selain dapat membantu dalam menyokong

dana modal bagi pengusaha segmen UMKM, penyaluran pembiayaan ini

juga dapat menjadi peningkat fee based income yang diperoleh bank.

Salah satu bank pelopor penyaluran pembiayaan UMKM yang

berbasis syariah di Indonesia adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) melalui

outlet Warung Mikro. Warung mikro dibentuk atas dasar dorongan dari

pemerintah khususnya Bank Indonesia karena kebijakan pemerintah yang

menuntut bank untuk mengembangkan sektor rill dengan cara lebih

memerhatikan UMKM. Warung Mikro BSM dibuka sejak tahun 2008 dengan

3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa

waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh karena itu, maka

ditambahlah cabang warung mikro. Pada bulan Agustus 2010 jumlah outlet

warung mikro berjumlah 122. 1

Hingga saat ini jumlahnya 452 outlet.

BSM optimis kontribusi pembiayaan segmen UMKM dapat terus

dipertahankan. Untuk tahun 2013, perseroan mematok porsinya mencapai

75% dari total pembiayaan yang ditargetkan tumbuh 25% menjadi Rp 55,96

triliun. Demikian porsi UMKM diharapkan mencapai Rp 42 triliun. Perseroan

mencatat per akhir 2012 kucuran pembiayaan UMKM mencapai Rp 32,79

triliun, atau sebesar 73% dari total pembiayaan sebesar Rp 44,76 triliun. Pada

1“Pembiayaan Mikro Pertanian Jadi Target BSM” artikel diakses pada tanggal 21 Agustus

2012 dari http://zonaeksis.com/pembiayaan-mikro-pertanian-jadi-target-bsm/.

Page 17: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

3

akhir 2011, posisi pembiayaan UMKM sebesar Rp 26,78 triliun, sebesar

72,9% dari total pembiayaan Rp 36,73 triliun. Pertumbuhan pembiayaan

UMKM sendiri sebesar 22,45% dalam setahunan, yang juga dikontribusi

pembiayaan di segmen mikro.2

Untuk pembiayaan BSM terhadap segmen mikro sendiri semakin

besar. Adapun posisi pembiayaan mikro BSM sampai akhir tahun 2011

mencapai Rp 1,69 triliun, atau menyumbang 4,6% dari total pembiayaan

perseroan yang mencapai Rp 36,72 triliun. “Akhir 2011 itu pembiayaan mikro

yang langsung sebesar Rp 912 miliar dengan NPF (rasio pembiayaan

bermasalah) gross 1,75%. Sementara untuk yang tidak langsung sebesar 780

miliar dengan NPF gross 2,4%”, terang Hanawijaya.3 Salah satu NPF tertinggi

dialami oleh Warung Mikro BSM Kantor Cabang Bintaro yang menembus

hingga angka 12%, yang menyebabkan Warung Mikro ini mengalami freeze

atau Stop Lending untuk seluruh produk warung mikronya. Selain itu, pada

tahun 2013 NPF Warung Mikro Kantor Cabang Cipulir menembus angka 9%.

Sedangkan NPF Warung Mikro Kantor Cabang Ciledug sempat mencapai

hingga angka 5% dan kini mulai berangsur menurun ke angka kisaran 3%.

Meskipun warung mikro telah menerapkan prinsip kehati-hatian

sebagaimana diatur dalam UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

2Paulus Yoga, “BSM Patok Porsi Pembiayaan UMKM Jadi 75%”, diakses pada 3 Januari

2014 dari www.infobanknews.com

3Paulus Yoga, “BSM Patok Tambahan Pembiayaan Mikro Rp1,08 Triliun”, diakses pada 3

Januari 2014 dari www.infobanknews.com

Page 18: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

4

pada kenyataannya masih terjadi sejumlah pembiayan bermasalah di kantor

cabang maupun kantor cabang pembantu outlet warung mikro ini. Misalnya

seperti pada Warung Mikro Kantor Cabang Ciledug yang memiliki 12 orang

nasabah bermasalah, Kantor Cabang Cipulir yang memiliki 10 orang nasabah

bermasalah dengan pembiayaan cukup tinggi, dan Kantor Cabang Pembantu

Bintaro Sektor III yang memiliki 5 orang nasabah pembiayaan bermasalah.

Untuk itu, penulis memilih Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

sebagai objek penelitian menimbang bahwa BSM termasuk ke dalam pelopor

bank syariah yang mengedepankan penyaluran pembiayaan pada sektor

mikro. Pada penelitian ini, penulis memilih tema mengenai “FAKTOR

FAKTOR YANG MENGHAMBAT NASABAH MENGEMBALIKAN

PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BSM”

B. Identifikasi Masalah

Bank dituntut untuk cermat dalam menyalurkan pembiayaannya

dengan menerapkan prinsip kehati-hatian bank. Berbagai metode atau prinsip

pembiayaan pun dilakukan oleh bank untuk menghindari berbagai risiko

pembiayaan bermasalah, seperti halnya prinsip 5C yang mewajibkan bank

untuk menganalisis risiko mulai dari aspek Character, Capacity, Capital,

Collateral, dan Condition of Economic. Namun pada praktiknya, meskipun

prinsip kehati-hatian bank telah dilakukan, masih saja terdapat sejumlah

pembiayaan bermasalah dimana nasabah yang menerima pembiayaan

mengalami hambatan dalam mengembalikan pembiayaannya pada bank. Oleh

Page 19: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

5

karena itu, dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai

berikut :

1. Apakah angsuran pembiayaan yang telah ditetapkan oleh pihak Warung

Mikro BSM telah sesuai dengan kondisi dan kemampuan nasabahnya?

2. Apa saja faktor yang menghambat nasabah memenuhi pengembalian

pembiayaan yang ditetapkan oleh Warung Mikro BSM?

3. Siapakah pihak yang paling dominan dalam memutuskan penetapan target

pengembalian pembiayaan Warung Mikro BSM kepada nasabahnya?

4. Bagaimana Warung Mikro BSM menganalisis kelayakan usaha dan

mengenal karakter nasabahnya?

5. Bagaimana strategi yang ditawarkan Warung Mikro BSM untuk

menangani hambatan dan kendala nasabah dalam menyelesaikan

pembiayaannya?

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis membatasi pada faktor penghambat

nasabah dalam pengembalikan angsuran produk pembiayaan Warung Mikro

Bank Syariah Mandiri pada cabang ataupun cabang pembantu yang memiliki

tingkat permasalahan tertentu berupa sejumlah nasabah pembiayaan

bermasalah yang termasuk dalam golongan kolektabilitas 3 hingga 5 seperti

Warung Mikro KC Ciledug, Warung Mikro KC Cipulir dan Warung Miko

KCP Bintaro Sektor III pada tahun 2013.

Page 20: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

6

D. Perumusan Masalah

1. Apa saja faktor-faktor yang menghambat nasabah mengembalikan

pembiayaan Warung Mikro BSM?

2. Bagaimana strategi yang ditawarkan Warung Mikro BSM untuk

menangani hambatan dan kendala nasabah dalam menyelesaikan

pembiayaannya?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian :

a. Menganalisis faktor-faktor yang menghambat nasabah mengembalikan

pembiayaan Warung Mikro BSM.

b. Menganalisis strategi yang ditawarkan Warung Mikro BSM untuk

menangani hambatan dan kendala nasabah dalam menyelesaikan

pembiayaannya.

2. Manfaat Penelitian :

a. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan mengenai faktor-faktor yang

menghambat nasabah mengembalikan pembiayaan Warung Mikro

BSM.

b. Bagi Bank Syariah Mandiri

Penelitian ini dapat membantu Bank syariah Mandiri dalam

mengkaji mengenai faktor-faktor yang menghambat nasabah

mengembalikan pembiayaan Warung Mikro BSM. Serta dapat

Page 21: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

7

dijadikan bahan pertimbangan atau referensi untuk penetapan strategi

Warung Mikro selanjutnya.

c. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan

wawasan mengenai faktor-faktor yang menghambat nasabah

mengembalikan pembiayaan Warung Mikro BSM serta strategi yang

ditawarkan untuk mengatasi hambatan dan kendala yang dihadapi

nasabah dalam mengembalikan pembiayaannya.

d. Bagi Masyarakat Umum

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan referensi

masyarakat mengenai produk pembiayaan Warung Mikro BSM,

faktor-faktor yang menghambat nasabah mengembalikan pembiayaan

Warung Mikro BSM serta strategi yang ditawarkan untuk mengatasi

hambatan dan kendala yang dihadapi nasabah dalam mengembalikan

pembiayaannya.

F. Teknik Penulisan

Penelitian ini menggunakan teknik penulisan pada buku pedoman

penulisan skripsi tahun 2012 yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan

Hukum.

Page 22: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

8

G. Sistematika Penulisan

Untuk pembahasan yang lebih terarah dan memudahkan

pemahaman isi, maka penulis mengadakan pembabakan dalam 5 bab,

yaitu:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara singkat tentang latar belakang

masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, teknik penulisan, serta

sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM), pembiayaan, Non Performing Financing

dan review studi terdahulu.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai pendekatan penelitian,

metode analisis, jenis dan sumber penelitian, teknik

pengumpulan data serta objek penelitian.

BAB IV: WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang

Warung Mikro Bank Syariah Mandiri, landasan hukum

Warung Mikro Bank Syariah Mandiri, sasaran pembiayaan

Page 23: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

9

Warung Mikro, cakupan pembiayaan segmen mikro, fitur

produk pembiayaan segmen mikro, persyaratan pemohon,

margin, pemberian limit pembiayaan, analisa pembiayaan, dan

struktur organisasi Warung Mikro Bank Syariah Mandiri.

BAB V: PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai profil responden, faktor-

faktor yang menghambat nasabah mengembalikan pembiayaan

Warung Mikro serta membahas mengenai strategi Warung

Mikro Bank Syariah Mandiri untuk membantu menyelesaikan

hambatan dan kendala nasabah dalam mengembalikan

pembiayaan.

BAB IV: PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran atas penelitian

yang dilakukan penulis.

Page 24: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

10

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian UMKM adalah usaha produktif

milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi

kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.4

Sedangkan pengertian Usaha Mikro menurut Keputusan Menteri

Keuangan No.40/KMK/2003 tanggal 29 Januari 2003 adalah usaha

produksi milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan

memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 100.000.000,- (seratus juta

rupiah) per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank

paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).5

2. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha; atau

4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

5 Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK/2003

Page 25: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

11

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).

b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,- (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,-

(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,-

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah).

c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,-

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).6

6 Bab IV Pasal 6 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

Page 26: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

12

B. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembiayaan adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan biaya. Pembiayaan adalah pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit.7 Sedangkan menurut Undang-undang Perbankan

No.10 Tahun 1998, pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara bank dan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Warung Mikro adalah layanan di KC/KCP/UPS yang ditunjuk untuk

memasarkan, memproses dan mengelola portofolio pembiayaan segmen

mikro di Bank.Pembiayaan Mikro adalah pembiayaan bersifat produktif

kepada nasabah/calon nasabah baik perorangan ataupun badan usaha dengan

limit sampai dengan Rp 100 juta. Termasuk dalam segmen mikro adalah

pembiayaan dengan tujuan multiguna kepada nasabah perorangan dengan

limit sampai dengan Rp 50 juta yang disalurkan melalui Warung Mikro.8

7 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik (Depok: Gema Insani

bekerjasama dengan Tazkia Cendikia, 2002),h.160.

8 PT Bank Syariah Mandiri, “Produk Pembiayaan Warung Mikro” artikel diakses pada 17 Juli

2013 dari http://www.syariahmandiri.co.id

Page 27: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

13

2. Macam-macam pembiayaan :

a. Pembiayaan Menurut Sifatnya

Pembiayaan merupakan suatu tugas pokok bank untuk

menyalurkan fasilitas dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua

hal, yaitu:

1) Pembiayaan Produktif

Pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

produksi dalam arti luas seperti peningkatan usaha baik produksi,

perdagangan, maupun investasi.

2) Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan yang digunakan untuk kebututhan konsumsi

dimana habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.9

b. Pembiayaan Menurut Keperluaannya

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi

menjadi dua hal, yaitu :

1) Pembiayaan modal kerja

Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan untuk

meningkatkan produksi, baik secara kuantitatif dalam bentuk

jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu

peningkatan kualitas dan mutu hasil produksi. Modal kerja terdiri

9 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, h.160.

Page 28: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

14

dari komponen-komponen yang liquid (cash), piutang dagang

(receivable), dan persediaan (inventory) yang umumnya terdiri

dari bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan

barang jadi.

2) Pembiayaan Investasi

Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang

modal (capital goods). pada umumnya, pembiayaan investasi

diberikan dalam jumlah besar dan pengendapannya cukup lama.

Ciri-ciri pembiayaan investasi adalah:

a) Untuk pengadaan barang modal.

b) Mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan

terarah.

c) Berjangka untuk menengah dan panjang.10

3. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan merupakan suatu proses analisis yang

dilakukan oleh bank untuk menilai suatu permohonan pembiayaan yang

diajukan oleh calon debitur. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh

keyakinan bahwa proyek yang akan dibiayai tersebut layak (feasible).

Bank melakukan analisis pembiayaan dengan tujuan untuk mencegah

10 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik ,h.161-167.

Page 29: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

15

secara dini kemungkinan terjadinya default oleh nasabah. Agar bank

terhindar dari masalah yang timbul dikemudian hari.

Beberapa prinsip dasar yang perlu dilakukan sebelum memutuskan

permohonan kredit calon debitur antara lain prinsip 5C (Character,

Capacity, Capital, Collateral, Condition of Economic) :

a. Character

Untuk mengetahui watak dan kepribadian calon debitur yang

bertujuan untuk mengetahui bahwa calon debitur mempunyai

keinginan untuk memenuhi kewajiban membayar pinjamannya sampai

lunas.

b. Capacity

Untuk mengetahui kemampuan calon debitur dalam memenuhi

kewajibannya sesuai jangka waktu pembiayaan. Semakin baik

kemampuan keuangan calon debitur, maka semakin baik kemungkinan

kualitas pembiayaannya, artinya dapat dipastikan bahwa pembiayaan

tersebut dapat dibayar sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan.

c. Capital

Untuk mengetahui seberapa banyak modal atau dana yang akan

diikutsertakan dalam proyek yang dibiayai oleh calon debitur. Semakin

besar modal yang dimiliki oleh calon debitur akan semakin

meyakinkan bank akan keseriusan calon debitur dalam mengajukan

pembiayaan. Dengan melihat debt to equity ratio perusahaan.

Page 30: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

16

d. Collateral

Untuk menilai agunan/jaminan yang akan diberikan oleh calon

debitur sebagai antisipasi apabila calon debitur mengalami gagal bayar

terhadap pembiayaan yang diajukan. Bank tidak memberikan

pembiayaan melebihi nilai agunan.

e. Condition of Economic

Pertimbangan mengenai sektor usaha calon debitur dengan

kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, kebijakan fiskal-moneter, dan

lain sebagainya. Untuk mengetahui eksistensi usaha yang akan

dijalankan calon debitur terhadap kondisi-kondisi ekonomi yang

sedang maupun akan berlangsung.11

4. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan

bermasalah yaitu :12

a. Advertisity adalah perubahan pada siklus usaha (bussines cycle) hal ini

di luar kontrol seperti sakit, bencana alam, dan kematian.

b. Miss management adalah ketidakmampuan debitur dalam mengelola

kegiatan usahanya dan menjaga kondisi keuangan dengan cara

melakukan kegiatan usaha yang sehat.

11

Ismail, Manajemen Perbankan: dari Teori menuju Aplikasi, (Jakarta: Kencana,

2010),h.112-114

12

Samti, Astri Marlia. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Bermasalah

Oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor, 2011), h.16-17

Page 31: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

17

c. Fraud (penyalahgunaan) maksudnya adalah ketidakjujuran debitur

dalam memberikan informasi dan laporan mengenai kegiatan

usahanya, posisi keuangan, hutang piutang, persediaan, dll.

Hal lainnya disampaikan oleh Kasmir. Dalam praktiknya kemacetan

suatu kredit disebabkan oleh 2 unsur sebagai berikut:13

a. Dari pihak Perbankan

Artinya dalam melakukan analisisnya, pihak analis kurang teliti

sehingga apa yang seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya

atau mungkin salah dalam melakukan perhitungan. Dapat pula terjadi

akibat kolusi dari pihak analis kredit dengan pihak debitur sehingga

dalam analisisnya dilakukan secara subyektif dan akal-akalan.

b. Dari pihak Nasabah

Dari pihak nasabah kemacetan kredit dapat dilakukan akibat 2

hal yaitu:

1) Adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk

tidak bermaksud membayar kewajibannya kepada bank sehingga

kredit yang diberikan macet. Dapat dikatakan tidak adanya unsur

kemauan untuk membayar, walaupun sebenarnya nasabah mampu.

2) Adanya unsur tidak sengaja. Artinya si debitur mau membayar

akan tetapi tidak mampu. Sebagai contoh kredit yang dibiayai

mengalami musibah seperti kebakaran, hama, kebanjiran dan

13 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2004), h. 128-129

Page 32: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

18

sebagainya, sehingga kemampuan untuk membayar kredit tidak

ada.

Selain itu, analisa sebab pembiayaan bermasalah ditinjau dari sisi

nasabah:14

a. Aspek internal

1) Peminjam kurang cakap dalam usaha tersebut

2) Manajemen tidak baik atau kurang rapi

3) Laporan keuangan tidak lengkap

4) Penggunaan dana yang tidak sesuai dengan perencanaan

5) Perencanaan yang kurang matang

6) Dana yang diberikan tidak cukup untuk menjalankan usaha

tersebut

b. Aspek eksternal

1) Aspek pasar kurang mendukung

2) Kemampuan daya beli masyarakat kurang

3) Kebijakan pemerintah

4) Pengaruh lain di luar usaha

5) Kenakalan peminjam

14 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 2005),h.311

Page 33: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

19

Dalam hal faktor penghambat atau penyebab pembiayaan

bermasalah, penulis menyimpulkan terdiri atas :

a. Dari Pihak Perbankan

1) Kurang tepat dalam analisis pembiayaan

Ketidaktepatan dalam menganalisis permohonan

pembiayaan dari nasabah akan menyebabkan terhambatnya

pengembalian pembiayaan. Hal ini dapat bersumber dari

ketidaktepatan dalam menganalisis karakter nasabah, agunan,

kemampuan membayar, dan berbagai risiko kredit lainnya.

2) Fraud yang dilakukan oleh internal Bank

Dapat terjadi akibat kolusi dari pihak analis kredit dengan

pihak debitur sehingga dalam analisisnya dilakukan secara

subyektif dan akal-akalan.15

Atau dapat pula pemalsuan dokumen

dan segala macam bentuk penyalahgunaan wewenang yang terjadi

pada internal Bank.

b. Dari Pihak Nasabah

1) Aspek internal

a) Miss Management

Yakni ketidakmampuan debitur dalam mengelola

kegiatan usahanya dan menjaga kondisi keuangan dengan cara

15 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h.128.

Page 34: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

20

melakukan kegiatan usaha yang sehat.16

Dapat berupa kurang

cakapnya peminjam dalam mengelola usaha tersebut,

manajemen tidak baik atau kurang rapi, laporan keuangan

tidak lengkap, penggunaan dana yang tidak sesuai dengan

perencanaan, perencanaan yang kurang matang17

, dan lain

sebagainya.

b) Adanya unsur kesengajaan nasabah untuk tidak membayar

pembiayaan (tidak ada itikad baik).

Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak bermaksud

membayar kewajibannya kepada bank sehingga pembiayaan

yang diberikan macet. Dapat dikatakan tidak adanya unsur

kemauan untuk membayar, walaupun sebenarnya nasabah

mampu.18

Tidak ada itikad baik untuk mengembalikan

pembiayaan ke Bank.

16 Samti, Astri Marlia. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit

Bermasalah Oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2011),h16

17

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, h.311.

18

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h.129.

Page 35: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

21

2) Aspek eksternal

a) Kondisi pasar yang kurang mendukung

Dapat pula berupa kemampuan daya beli masyarakat

kurang memadai, lokasi usaha yang tidak strategis, dan lain-

lain.19

b) Kebijakan pemerintah

Segala peraturan atau kebijakan yang dibuat oleh

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah setempat yang

mempengaruhi usaha.

c) Advertisity

Yakni perubahan pada siklus usaha (bussines cycle) hal

ini di luar kontrol seperti sakit, bencana alam, dan kematian.20

Adanya unsur ketidaksengajaan yang sulit dihindari yang

mengakibatkan nasabah tidak mampu membayar.

d) Pengaruh lainnya

Segala hal yang mempengaruhi terhambatnya nasabah

dalam mengembalikan pembiayaannya. Misalnya saja

kebutuhan yang mendesak, dan lain sebagainya.

19 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, h.311.

20

Samti, Astri Marlia. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit

Bermasalah Oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2011), h.16

Page 36: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

22

5. Penggolongan Kolektabilitas Pembiayaan

Ketidaklancaran nasabah dalam membayar angsuran pokok maupun

bagi hasil/profit margin pembiayaan menyebabkan adanya kolektibilitas

pembiayaan. Secara umum kolektabilitas pembiayaan dikategorikan

menjadi lima macam, yaitu :21

a. Lancar atau kolektabilitas 1

b. Perhatian Khusus atau kolektabilitas 2

c. Kurang Lancar atau kolektabilitas 3

d. Diragukan atau kolektabilitas 4

e. Macet atau kolektabilitas 5

Kualitas Pembiayaan (Kolektabilitas) :

Pembiayaan bank menurut kualitasnya pada hakikatnya didasarkan

atas risiko kemungkinan menurut bank terhadap kondisi dan kepatuhan

nasabah pembiayaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban untuk

membayar bagi hasil, mengangsur, serta melunasi pembiayaannya kepada

bank. Jadi, unsur utama dalam menentukan kualitas tersebut oleh waktu

pembayaran bagi hasil, pembayaran angsuran maupun pelunasan pokok

pembiayaan dan diperinci sebagai berikut.

a. Pembiayaan Lancar (Pass)

Pembiayaan yang digolongkan lancar apabila memenuhi

kriteria tersebut di bawah ini.

21 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, h.312

Page 37: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

23

1) Pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat waktu

2) Memiliki mutasi rekening yang aktif.

3) Bagian dari pembiayaan yang dijamin dengan agunan tunai (cash

collateral).

Dengan indikator sebagai berikut.

a) Industri

(1) Diterima/umum;

(2) Permintaan cukup;

(3) Profitabilitas cukup;

(4) Persaingan minimal.

b) Perusahaan

(1) Di atas rata-rata sektor;

(2) Daya saing kuat;

(3) Produk dan pasar yang baik.

c) Keuangan

(1) Menguntungkan;

(2) Likuid;

(3) Cash flow memadai;

(4) Rasio hutang rendah;

(5) Dua sumber pembayaran kembali;

(6) Sedikit ketergantungan terhadap foreign exchange dan

stabilitas suku bunga.

Page 38: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

24

d) Manajemen

(1) Memiliki keuntungan;

(2) Memiliki integritas;

(3) Memiliki visi strategis yang jelas;

(4) Kontrol yang baik;

(5) Eksternal audit yang baik.

e) Viability

Tidak ada risiko yang significant.

b. Perhatian Khusus (Special Mention)

Pembiayaan yang digolongkan ke dalam pembiayaan dalam

perhatian khusus apabila memenuhi kriteria sebagai berikut.

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang belum

melampaui 90 hari.

2) Kadang-kadang terjadi cerukan.

3) Mutasi rekening relatif aktif.

4) Jarang terjadi pelanggaran terhadapa kontrak yang diperjanjikan.

5) Didukung oleh pinjaman baru.

Dengan indikator sebagai berikut.

a) Industri

(1) Dipertanyakan;

(2) Pendapatan menurun;

(3) Kompetisi meningkat;

Page 39: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

25

(4) Kompetisi harga meningkat;

(5) Biaya operasi meningkat;

(6) Dalam real estate: tingkat hunian dan/atau daya serap menurun.

b) Perusahaan

(1) Di dalam rata-rata sektor;

(2) Beberapa kelemahan dalam persaingan.

c) Keuangan

(1) Keuntungan rendah;

(2) Likuiditas dapat diterima;

(3) Rasio hutang moderat;

(4) Dua sumber pembayaran kembali;

(5) Aliran kas lebih rendah dari pada pembayaran pokok dan bunga

pinjaman;

(6) Dapat menopang perubahan kecil foreign exchange dan suku

bunga.

d) Manajemen

(1) Mampu memenuhi syarat;

(2) Memiliki integritas;

(3) Beberapa permasalahan strategi;

(4) Perbaikan dalam kontrol;

(5) Komite pemilik dan manajemen;

(6) Eksternal audit dapat diterima.

Page 40: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

26

e) Viability

(1) Kemauan melepaskan diri dari masalah;

(2) Kekuatan untuk menanggulangi;

(3) Pemilik dapat mendukung;

(4) Modal baru dimungkinkan jika perlu;

(5) Tidak terdapat masalah ketenagakerjaan yang berarti.

c. Kurang Lancar (Substandard)

Pembiayaan yang digolongkan ke dalam pembiayaan kurang

lancar apabila memenuhi kriteria berikut ini.

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah

melampaui 90 hari;

2) Sering terjadi cerukan;

3) Frekuensi mutasi rekening relatif rendah;

4) Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih

dari 90 hari;

5) Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur;

6) Dokumentasi pinjaman yang lemah.

Dengan indikator:

a) Industri

(1) Bergejolak;

(2) Pendapatan menurun;

(3) Permintaan menurun;

Page 41: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

27

(4) Risiko liberalisasi;

(5) Risiko bahan mentah;

(6) Risiko devaluasi;

(7) Regulasi harga;

(8) Week co under preasure.

b) Perusahaan

(1) Di bawah rata-rata sektor;

(2) Tingkat kompetisi tinggi;

(3) Aspek teknologi lemah.

c) Keuangan

(1) Pendapatan rendah mendekati 0 (nol);

(2) Likuiditas rendah;

(3) Rasio hutang tinggi;

(4) Satu sumber pembayaran kembali;

(5) Aliran kas lebih rendah dari pada pembayaran pokok dan

bunga pinjaman;

(6) Aset rentan terhadap perubahan kurs foreign exchange dan

bunga;

(7) Meningkatnya masalah modal kerja.

d) Manajemen

(1) Kepastian rendah;

(2) Kurang pengalaman;

Page 42: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

28

(3) Integritas diragukan;

(4) Tidak ada visi strategis;

(5) Kontrol yang lemah;

(6) Konflik kepemimpinan;

(7) Eksternal audit dapat lemah.

e) Viability

(1) Dukungan pemilik diragukan;

(2) Memerlukan pemasaran yang baru;

(3) Risiko masa depan yang potensial;

(4) Terdapat masalah ketenagakerjaan;

(5) Produk dan pasar tidak dapat ditingkatkan.

d. Diragukan (Doubtful)

Pembiayaan yang digolongkan ke dalam pembiayaan diragukan

apabila memenuhi kriteria sebagai berikut.

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga telah

melampaui 180 hari;

2) Terjadi cerukan yang bersifat permanen;

3) Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari;

4) Terjadi kapitlisasi bunga;

5) Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian

pembiayaan maupun pegikatan jaminan.

Page 43: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

29

Dengan indikator sebagai berikut.

a) Industri

(1) Tidak baik;

(2) Pendapatan 0 (nol) atau negatif;

(3) Kompetisi harga sangat tajam;

(4) Harga menurun;

(5) Memerlukan restrukturisasi operasional;

(6) Harga politis.

b) Perusahaan

(1) Jauh di bawah rata-rata sektor;

(2) Tingkat kompetisi yang sangat tinggi;

(3) Masalah teknologi yang parah;

(4) Membutuhkan modernisasi yang mendesak;

(5) Kehilangan pasar;

(6) Masalah produk;

(7) Ekspansi yang terlalu cepat.

c) Keuangan

(1) Kerugian operasional;

(2) Tidak likuid;

(3) Menjual aset untuk mempertahankan usaha;

(4) Aliran kas < pembayaran hutang;

(5) Rasio hutang sangat tinggi;

Page 44: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

30

(6) Sumber pembayaran tidak cukup;

(7) Meningkatnya modal kerja menyembunyikan kerugian

operasional.

d) Manajemen

(1) Parah;

(2) Tidak kompeten;

(3) Tidak bisa bekerja sama;

(4) Kontrol sangat lemah;

(5) Masalah kepemilikan;

(6) Tidak ada sumber pemodalan baru;

(7) Eksternal audit yang parah.

e) Viability

(1) Masalah operasional;

(2) Kelebihan tenaga kerja yang banyak;

(3) Membutuhkan penghapusan hutang;

(4) Restrukturisasi produk;

(5) Restrukturisasi proses;

(6) Pengembalian biaya tidak penuh.

Page 45: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

31

e. Macet (Loss)

Pembiayaan yang digolongkan ke dalam pembiayaan macet

apabila memenuhi kriteria sebagai berikut.

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah

melampaui 270 hari;

2) Kerugian operasional ditutu dengan pinjaman baru;

3) Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat

dicairkan pada nilai wajar.

Dengan indikator sebagai berikut.

a) Industri

(1) Hampir mati;

(2) Struktur industri lemah;

(3) Bersifat anakronis.

b) Perusahaan

(1) Tidak dapat berkompetisi;

(2) Ketinggalan teknologi;

(3) Produk yang lemah;

(4) Risiko negara;

(5) Peran yang sangat terbatas;

(6) Lower quartile.

c) Keuangan

(1) Kerugian yang besar;

Page 46: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

32

(2) Penjualan aset saat merugi;

(3) Masalah kas dan hutang yang parah;

(4) Aliran kas < biaya produksi;

(5) Tidak ada sumber pembayaran (kecuali likuidasi).

d) Manajemen

(1) Sangat parah;

(2) Tidak dapat dipercaya;

(3) Sangat tidak kompeten;

(4) Kemungkinan terjadi fraud;

(5) Tidak ada kepemimpinan.

e) Viability

(1) Sangat dipertanyakan;

(2) Harus dilikuidasi;

(3) Harus dipecah-pecah;

(4) Likuidasi pada nilai dasar;

(5) Pembeli sedikit.22

C. Non Performing Financing

1. Pengertian Non Performing Financing

Non Performing Financing merupakan pembiayaan yang sudah

dikategorikan kredit bermasalah, karena sudah terdapat tunggakan. Non

22 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi,

h.742-749.

Page 47: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

33

Performing Financing disebut juga dengan kredit bermasalah,

dikelompokkan menjadi taiga, yaitu :

a. Pembiayaan Kurang Lancar

b. Pembiayaan Diragukan

c. Pembiayaan Macet

Pembiayaan bermasalah merupakan pembiayaan yang telah

disalurkan oleh bank, dan nasabah tidak dapat melakukan pembayaran

atau melakukan angsuran sesuai perjanjian yang telah ditandatangani oleh

bank dan nasabah. Pembiayaan bermasalah akan berakibat pada kerugian

bank, yaitu kerugian karena tidak diterimanya kembali dana yang telah

disalurkan, maupun pendapatan margin atau fee based income yang tidak

dapat diterima. Artinya, bank kehilangan kesempatan mendapat fee based

income, yang berakibat pada penurunan pendapatan secara total.23

Bank

Indonesia menetapkan rasio Non Perfoming Financing netto diatas 5%

termasuk dalam kategori bermasalah.

2. Restrukturisasi Pembiayaan

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/9/PBI/2011 tentang

Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/18/PBI/2008

tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha

Syariah, pengertian restrukturisasi pembiayaan adalah upaya yang

23

Ismail, Manajemen Perbankan: dari Teori menuju Aplikasi, h.122-123.

Page 48: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

34

dilakukan bank dalam rangka membantu nasabah agar dapat

menyelesaikan kewajibannya, antara lain melalui:

a. Penjadwalan kembali (rescheduling), yaitu perubahan jadwal

pembayaran kewajiban nasabah atau jangka waktunya;

b. Persyaratan kembali (reconditioning), yaitu perubahan sebagian atau

seluruh persyaratan pembiayaan tanpa menambah sisa pokok

kewajiban nasabah yang harus dibayarkan kepada bank, antara lain

meliputi:

1) Perubahan jadwal pembayaran;

2) Perubahan jumlah angsuran;

3) Perubahan jangka waktu;

4) Perubahan nisbah dalam pembiayaan mudharabahah atau

musyarakah;

5) Perubahan proyeksi bagi hasil dalam pembiayaan mudharabah

atau musyarakah; dan/atau

6) Pemberian potongan.

c. Penataan kembali (restructuring), yaitu perubahan persyaratan

pembiayaan yang antara lain meliputi:

1) Penambahan dana fasilitas pembiayaan bank;

2) Konversi akad pembiayaan;

3) Konversi pembiayaan menjadi surat berharga syariah berjangka

waktu menengah; dan/atau

Page 49: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

35

4) Konversi pembiayaan menjadi penyertaan modal sementara pada

perusahaan nasabah,

yang dapat disertai dengan rescheduling atau reconditioning.24

Upaya lainnya yang dilakukan bank untuk penyelamatan terhadap

pembiayaan bermasalah adalah :

a. Kombinasi

Yaitu upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah yang

dilakukan oleh bank dengan cara kombinasi antara lain :

1) Rescheduling dan Restructuring

2) Rescheduling dan Reconditioning

3) Restructuring dan Reconditioning

4) Rescheduling, Restrukturing dan Reconditioning

b. Eksekusi

Eksekusi merupakan alternatif terakhir yang dapat dilakukan

oleh bank untuk menyelamatkan pembiayaan bermasalah. Eksekusi

merupakan penjualan agunan yang dimiliki oleh bank. Hasil

penjualan agunan diperlukan untuk melunasi semua kewajiban

debitur baik kewajiban atas pinjaman pokok maupun margin. Sisa

atas penjualan agunan, akan dikembalikan kepada debitur.

Sebaliknya kekurangan atas hasil penjualan agunan menjadi

24 Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/9/PBI/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank

Indonesia Nomor 10/18/PBI/2008 tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan Unit

Usaha Syariah Pasal 1 no.7

Page 50: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

36

tanggungan debitur, artinya debitur diwajibkan untuk membayar

kekurangannya. Pada praktiknya, bank tidak dapat menagih lagi

debitur untuk melunasi kewajibannya. Atas kerugian karena hasil

penjualan agunan tidak cukup, maka bank akan membebankan

kerugian tersebut ke dalam kerugian bank.25

Restrukturisasi pembiayaan hanya dapat dilakukan untuk nasabah

yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Nasabah yang mengalami penurunan kemampuan pembayaran; dan

b. Nasabah memiliki prospek usaha yang baik dan mampu memenuhi

kewajiban setelah restrukturisasi.

Restrukturisasi untuk pembiayaan konsumtif hanya dapat dilakukan

untuk nasabah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Nasabah mengalami penurunan kemampuan pembayaran; dan

b. Terdapat sumber pembayaran angsuran yang jelas dari nasabah dan

mampu memenuhi kewajiban setelah restrukturisasi.26

Menurut Prof. Dr. H. Fatturahman Djamil, MA, dalam bukunya,

penyelesaian pembiayaan bermasalah di bank syariah, menguraikan

secara garis besar cara penanggulangan pembiayaan bermasalah dapat

dilakukan melalui upaya-upaya yang bersifat preventif (pencegahan) dan

25

Ismail, Manajemen Perbankan: dari Teori menuju Aplikasi, h.128-129.

26

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/9/PBI/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank

Indonesia Nomor 10/18/PBI/2008 tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan Unit

Usaha Syariah, Pasal 5.

Page 51: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

37

upaya-upaya yang bersifat represif/kuratif. Upaya yang berifat preventif

menurutnya, dilakukan oleh bank sejak permohonan pembiayaan diajukan

nasabah, pelaksanaan analisa yang akurat terhadap data pembiayaan,

pembuatan perjanjian yang benar, pengikatan agunan yang menjamin

bank, sampai dengan pemantauan atau pengawasan terhadap pembiayaan

yang diberikan. Sedangkan upaya-upaya yang bersifat represif adalah

upaya-upaya penanggulangan yang bersifat penyelamatan atau

penyelesaian terhadap pembiayaan bermasalah.27

D. Review Studi Terdahulu

1. Skripsi “Efektivitas Pembiayaan Mikro Pada Nasabah PT.Bank Syariah

Mandiri Cabang Pembantu Cililitan” oleh Teza Ryandi, jurusan

Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011. Penelitian ini membahas mengenai efektivitas

penyaluran pembiayaan mikro (pada produk pembiayaan Kredit Usaha

Rakyat dan pembiayaan mikro) berdasarkan penilaian nasabah

pembiayaan dan dampak pembiayaan tersebut terhadap perkembangan

usaha nasabah dengan menggunakan perhitungan manual dengan rumus

standar deviasi dan mean, serta analisis regresi linier berganda. Penelitian

ini menggunakan meode penelitian kuantitatif dan hasilnya menunjukkan

bahwa penyaluran pembiayaan mikro tergolong efektif, margin memiliki

27 Agus, “Restrukturisasi Hutang di Bank Syariah” artikel diakses pada 3 Januari 2014 pukul

06:50 WIB dari www.ekonomisyariah.info/blog/2013/06/21/restrukturisasi-hutang-di-bnk-syariah/

Page 52: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

38

kontribusi yang sangat besar sebagai pengurang pendapatan nasabah

(margin cukup tinggi) namun secara keseluruhan pembiayaan mikro pada

BSM Capem Cililitan tergolong efektif.

2. Skripsi “Konsep Warung Mikro Dan Linkage Program Sebagai Solusi

Pembiayaan Usaha Mikro (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Rawamangun)” oleh Ismi Mawaddah, jurusan Perbankan Syariah,

Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan

melakukan wawancara terstruktur. Penelitian ini menunjukkan bahwa

Bank Syariah Mandiri cukup baik menyalurkan pembiayaan kepada

UKM melalui Warung Mikro meskipun sebab lebih banyak

mendatangkan keuntungan bagi Bank, meskipun pelaksanaannya lebih

rumit dibandingkan Linkage program.

3. Tesis “Manajemen Keuangan Keluarga Miskin: Studi Kasus Mitra

Program Masyarakat Mandiri, Dompet Dhuafa Republika” oleh Lisma

Dyawati Fuaida, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Program Pasca

Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Indonesia, Depok, 2005. Penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan tujuan untuk mengetahui

gambaran tentang manajemen keuangan keluarga miskin yang menjadi

mitra program Masyarakat Mandiri untuk kemudian dilihat potensinya

terhadap pencapaian tujuan program Masyarakat Mandiri.

Page 53: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

39

4. Jurnal Kommunity: Kajian Pengembangan Masyarakat Volume 1, no.1,

Januari 2013 dengan tema “Mensinergikan Pemberdayaan: Pengalaman

Lapangan Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas PKPU di Pasar

Mampang Jakarta Selatan” oleh Masdariah. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasilnya adalah

pelaksanaan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat diperlukan

strategi untuk mendorong keberhasilan program tersebut, yaitu melalui

strategi pelatihan, pemberian dana bergulir, dana bagi hasil, dana usaha

bersama, serta dana BMT adalah temuan penelitian di lapangan.

Pada penelitian ini penulis membahas mengenai faktor-faktor yang

menghambat nasabah pembiayaan produk Warung Mikro Bank Syariah

Mandiri mengembalikan pembiayaan Warung Mikro dengan pendekatan

kualitatif. Dengan analisis deskriptif eksplanatif menggunakan metode

wawancara terstruktur kepada para nasabah yang mengalami kesulitan

mengembalikam pembiayaannya serta menganalisis mengenai strategi

untuk menangani hambatan nasabah dalam mengembalikan

pembiayaannya pada tahun 2013.

Page 54: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Menurut Kirk dan Miller (1986:9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif

adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental

bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan

berhubungan dengan orang orang tersebut dalam bahasanya dan dalam

peristilahannya.1

Adapun pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah pendekatan empiris dengan melihat segala fenomena yang terjadi di

masyarakat. Aliran empirisme ini mengartikan dan mendefinisikan objek

kajian social yang disebut dengan ‘realitas sosial’ sebagai realitas-realitas

objektif di dalam indrawi. Realitas sosial itu bukanlah kesadaran atau

pengetahuan warga masayarakat itu sendiri, melainkan manifestasi-

masnifestasi yang kasat mata dan dapat diamati dalam duniawi yang objektif.2

B. Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Yaitu suatu

teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan semua data

1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2002), h.3 2 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.49

Page 55: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

41

yang diperoleh kemudian menganalisisnya dengan berpedoman pada sumber-

sumber yang ada. Penelitian deskriptif kualitatif menggunakan pengumpulan

data yang berasal dari fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di

lapangan. Tujuan penelitian kualitatif ini adalah ekplanatif, yakni memahami

ciri dan hubungan sistemis fenomena berdasarkan faktanya.3

C. Jenis dan Sumber Penelitian

Pada penelitian ini, penulis memperoleh data yang berasal dari sumber

data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan

dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari

objeknya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk

yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya

sudah dalam bentuk publikasi.4 Sumber data primer dalam penelitian ini

adalah data dan laporan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Warung

Mikro KC Ciledug, KC Cipulir dan KCP Bintaro Sektor III. Dan sumber data

sekunder penelitian ini diperoleh dari bahan pustaka yang terkait dengan

permasalahan penelitian.

3 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, h.49

4 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif (Dilengkapi

dengan Contoh-contoh Aplikasi; Proposal Penelitian dan Laporannya), (Jakarta: Rajawali Pers, 2008),

h.101-102

Page 56: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

42

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua

pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi

jawaban atas pertanyaan itu.5 Adapun jenis wawancara yang dilakukan

adalah wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara

yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-

pertanyaan yang akan diajukan.6 Wawancara terstruktur dilakukan kepada

karyawan Outlet Warung Mikro Kantor Cabang Ciledug, Kantor Cabang

Cipulir dan Kantor Cabang Pembantu Bintaro Sektor III serta nasabah

pembiayaan produk Warung Mikro Bank Syariah Mandiri tersebut yang

tergolong dalam kategori nasabah pembiayaan bermasalah (kolektabilitas

3 hingga 5).

2. Studi Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau

bahan-bahan dari berbagai kepustakaan yang ada, seperti buku, jurnal,

5 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, h.127

6 Ibid.,h.130

Page 57: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

43

artikel, sumber-sumber dokumen dari Bank Syariah Mandiri, dan laporan

lain yang terkait dengan skripsi ini.

E. Objek Penelitian

Yang menjadi objek fokus penelitian ini adalah Warung Mikro

Bank Syariah Mandiri dengan kekhususan pembahasan pada hambatan

pengembalian pembiayaan nasabah outlet Warung Mikro BSM Kantor

Cabang Ciledug, Kantor Cabang Cipulir dan Kantor Cabang Pembantu

Bintaro Sektor III pada tahun 2013. Selain itu turut membahas strategi

Warung Mikro BSM untuk menyelesaikan hambatan dan kendala yang

dihadapi nasabah dalam mengembalikan pembiayaannya tersebut. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 orang nasabah pembiayaan

bermasalah dengan kategori kolektabilitas 3 hingga 5 dari ketiga cabang

tersebut deng metode random sampling, yang terdiri atas 5 orang nasabah

pembiayaan bermasalah Warung Mikro BSM Kantor Cabang Ciledug, 5

orang nasabah pembiayaan bermasalah Kantor Cabang Cipulir dan 4

orang nasabah pembiayaan bermasalah Kantor Cabang Pembantu Bintaro

Sektor III.

Page 58: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

44

BAB IV

WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI

A. Latar Belakang Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

Bank sebagai lembaga intermediasi memiliki peluang untuk

mengembangkan bisnis dalam pembiayaan segmen mikro mengingat potensi

pasar pembiayaan mikro yang cukup luas. Pemberian pembiayaan kepada

segmen mikro mempunyai keuntungan antara lain sebagai berikut

1. Mendiversifikasi penyebaran risiko karena pemberian pembiayaan tidak

terkonsentrasi pada satu kelompok.

2. Memungkinkan Bank memperoleh pendapatan margin/bagi hasil yang

memadai karena tingkat margin pembiayaan bagi segmen mikro relatif

lebih tinggi dibandingkan margin pembiayaan komersial.

Agar marketable dan kompetitif di pasar, maka fitur pembiayaan untuk

segmen Mikro dituntut menarik dengan cara proses pemberian pembiayaan

mudah, cepat, efektif dan efisien serta sesuai dengan kaidah kaidah umum

dalam pembiayaan mikro dengan tetap memperhatikan prudensialitas. Untuk

mengakomodir hal tersebut Bank meluncurkan layanan mikro dengan nama

Warung Mikro.

Untuk melaksanakan hal tersebut di atas dan mendiversifikasi serta

meningkatkan portofolio pembiayaan segmen mikro maka Bank perlu

Page 59: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

45

menyempurnakan ketentuan/pedoman Pembiayaan Mikro khusus melalui

Warung Mikro.

Warung mikro dibentuk atas dasar dorongan dari pemerintah khususnya

Bank Indonesia karena kebijakan pemerintah yang menuntut bank untuk

mengembangkan sektor rill dengan cara lebih memerhatikan UMKM. Warung

Mikro BSM dibuka sejak tahun 2008 dengan 3-4 cabang sebagai percobaan

pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup

bagus. Oleh karena itu, maka ditambahlah cabang warung mikro. Pada bulan

Agustus 2010 jumlah outlet warung mikro berjumlah 122. 25

Hingga saat ini

jumlahnya 452 outlet.

B. Landasan Hukum Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

Warung mikro Bank Syariah Mandiri ini hadir dengan berlandaskan

hukum:

1. Undang Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

2. Peraturan Bank Indonesia No.13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011

tentang Penerapan Manajemen Risiko BankUmum Syariah dan Unit

Usaha Syariah.

25

“Pembiayaan Mikro Pertanian Jadi Target BSM”artikel diakses pada tanggal 21 Agustus

2012 dari http://zonaeksis.com/pembiayaan-mikro-pertanian-jadi-target-bsm/.

Page 60: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

46

3. Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No.10/31/DPbS tanggal 7 Oktober

2008 tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.

4. PBI No.3/2/PBI/2001 tanggal 4 Januari 2001 mengenai Pemberian Kredit

Usaha Kecil.

5. PBI No.5/8/PBI/2003, tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

6. Fatwa Dewan Syariah Nasional No.04/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 1

April 2000 tentang Pembiayaan Murabahah.

7. Fatwa Dewan Syariah Nasional No.09/DSN-MUI/2000 tanggal 4 April

2000 tentag Pembiayaan Ijarah.

8. Anggaran Dasar PT. Bank Syariah Mandiri berikut perubahannya.

9. Kebijakan Manajemen Risiko PT. Bank Syariah Mandiri.

10. SPOB Pembiayaan Mikro dan Kecil.

C. Sasaran Pembiayaan Warung Mikro

1. Usaha Mikro perorangan atau badan usaha yang berbentuk perseroan

terbatas (PT), koperasi, CV, dan firma yang berpenghasilan tidak tetap

(Non Golbertap) serta telah berjalan minimal 2 tahun.

2. Usaha Mikro perorangan yang termasuk dalam golongan berpenghasilan

tetap (Golbertap) dengan sumber pembayaran berdasarkan

gaji/penghasilan tetap yang diterima untuk kebutuhan usahanya, baik

usaha baru maupun yang sudah berjalan. Seperti PNS, Pegawai Swasta,

Page 61: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

47

dan sebagainya.

D. Cakupan Pembiayaan Segmen Mikro

1. Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas) adalah pembiayaan usaha

mikro dari bank kepada perorangan atau badan usaha dengan plafon

pembiayaan keseluruhan minimum Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan

maksimum Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

2. Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya) adalah pembiayaan

usaha mikro dari bank kepada perorangan atau badan usaha dengan

plafon pembiayaan keseluruhan maksimum Rp 50.000.000,- (lima puluh

juta rupiah).

3. Pembiayaan Usaha Mikro Utama (PUM-Utama) adalah pembiayaan

usaha mikro dari bank kepada perorangan atau badan usaha dengan

plafon pembiayaan keseluruhan maksimum Rp 100.000.000,- (seratus

juta rupiah).

E. Fitur Produk Pembiayaan Segmen Mikro

1. Fitur Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas)

Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas) ini diberikan kepada

perorangan baik bagi golongan berpenghasilan tetap maupun golongan

berpenghasilan tidak tetap serta badan usaha. Dengan limit pembiayaan

minimal Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) sampai Rp 10.000.000,-

Page 62: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

48

(sepuluh juta rupiah). Skim pembiayaan menggunakan akad murabahah

atau ijarah dengan jangka waktu maksimal 36 bulan.

a. Agunan

1) Agunan yang diserahkan

a) Agunan utama : objek yang dibiayai dari pembiayaan.

b) Agunan tambahan : tidak dipersyaratkan namun sebagai

moral obligation calon nasabah, bank dapat meminta kepada

nasabah untuk menyerahkan agunan kebendaan yang

marketable (contoh BPKB, petuk, girik, sertifikat, dan lain

sebagainya).

2) Pengikatan Agunan

Pengikatan agunan dilakukan dibawah tangan dengan

kuasa jual.

b. Asuransi

Asuransi yang dikenakan adalah asuransi jiwa, minimal

sebesar limit dan jangka waktu pembiayaan. Premi asuransi

dibebankan kepada nasabah.

c. Self Financing

Minimal sebesar 15% dari kebutuhan pembiayaan nasabah.

Page 63: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

49

d. Biaya

1) Biaya administrasi : Rp 60.000,- (sudah termasuk biaya

materai)

2) Biaya materai : atas beban bank

3) Premi asuransi jiwa : atas beban nasabah

4) Keterangan biaya-biaya :

a) Biaya yang dikenakan harus sudah dilunasi selambat-

lambatnya saat penandatangan akad pembiayaan.

b) Biaya-biaya yang telah dibayarkan/disetor setelah perjanjian

pembiayaan ditandatangani tidak dapat ditarik kembali oleh

sebab atau dalam keadaan bagaimanapun juga.

e. Penarikan Pembiayaan

Pola penarikan pembiayaan dilakukan sekaligus dan

dipindahkan pada rekening tabungan/giro milik nasabah di Bank.

2. Fitur Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya)

Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya) ini diberikan kepada

perorangan baik bagi golongan berpenghasilan tetap maupun golongan

berpenghasilan tidak tetap serta badan usaha. Dengan limit pembiayaan di

Page 64: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

50

atas Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Skim pembiayaan menggunakan

akad murabahah atau ijarah dengan jangka waktu maksimal 36 bulan.

a. Agunan

1) Agunan yang diserahkan :

a) Agunan utama yaitu objek yang dibiayai pembiayaan.

b) Agunan tambahan yaitu agunan berupa harta tetap baik tidak

bergerak atau bergerak.

c) Apabila agunan utama berupa harta tetap maka tidak

diperlukan agunan tambahan.

2) Nilai Likuidasi Agunan

Total nilai likuidasi yang berupa harta tetap baik tidak

bergerak atau bergerak minimal sebesar 100% dari limit

pembiayaan.

3) Jenis Agunan Yang Diterima

a) Agunan berupa tanah dan bangunan harus berstatus

kepemilikan SHM (Sertifikat Hak Milik) atau SHGB

(Sertifikat Hak Guna Bangunan).

b) Agunan berupa kendaraan bermotor dengan ketentuan

sebagai berikut :

(1) Umur ekonomis sepeda motor ditambah jangka waktu

Page 65: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

51

pembiayaan adalah maksimal 5 tahun dan harus

bermerek Honda, Yamaha, dan Suzuki.

(2) Umur ekonomis mobil penumpang ditambah jangka

waktu pembiayaan adalah maksimal 10 tahun dan harus

bermerek Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu, Mitsubishi,

Nissan, dan Isuzu.

(3) Umur ekonomis mobil niaga ditambah jangka waktu

pembiayaan adalah maksimal 5 tahun dan harus

bermerek Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Nissan, Hino,

Isuzu, Suzuki, dan Mercedes Benz.

c) Agunan berupa mesin, dengan ketentuan umur ekonomis

mesin ditambah dengan jangka waktu pembiayaan maksimal

5 tahun.

4) Penilaian dan Pengecekan Agunan

Micro Account Officer (MAO) wajib meyakini

kebenaran/keaslian agunan dan legalitas kepemilikan agunan

yang akan diberikan oleh calon nasabah.

a) Cara penilaian dilakukan sebagai berikut.

(1) Agunan berupa tanah dan bangunan berdasarkan nilai

pasar wajar atau Nilai Jual Objek Pajak tahun terakhir.

(2) Agunan berupa persediaan piutang dagang berdasarkan

Page 66: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

52

nilai rata-rata persediaan/piutang selama 3 bulan

terakhir dengan nilai likuidasi mengikuti ketentuan bank

yang berlaku.

(3) Agunan berupa kendaraan bermotor berdasarkan

nilai/harga pembanding untuk jenis barang yang sama.

b) Cara pengecekan agunan dilakukan sebagai berikut.

(1) Agunan dalam bentuk tanah dan bangunan harus

dilakukan pengecekan melalui BPN dan dapat

dilaksanakan oleh notaris.

(2) Agunan dalam bentuk kendaraan bermotor harus

dilakukan pengecekan BPKB di kantor kepolisian

setempat.

5) Pengikatan Agunan

Pengikatan agunan dilakukan dengan cara :

a) Agunan berupa tanah dan bangunan dengan SKMHT notariil

disertai kuasa jual.

b) Agunan berupa kendaraan bermotor dengan kuasa jual

notariil.

6) Asuransi

a) Asuransi jiwa pembiayaan dipersyaratkan minimal sebesar

limit dan jangka waktu pembiayaan.

Page 67: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

53

b) Asuransi Agunan dipersyaratkan minimal sebesar nilai

obyek agunan dan jangka waktu pembiayaan (agunan utama

dan/atau agunan tambahan).

7) Self Financing

Minimal sebesar 15% dari kebutuhan pembiayaan nasabah.

8) Biaya

a) Biaya administrasi : minimal 1% (satu persen dari

plafon pembiayaan).

b) Biaya materai : atas beban bank.

c) Premi asuransi : atas beban nasabah.

d) Biaya blokir BPKB : atas beban nasabah.

e) Biaya notaris : atas beban nasabah (jika ada)

f) Keterangan biaya-biaya:

(1) Biaya yang dikenakan harus sudah dilunasi selambat-

lambatnya saat penandatanganan akad pembiayaan.

(2) Biaya-biaya yang telah dibayar/disetor setelah

perjanjian pembiayaan ditandatangani tidak dapat

ditarik kembali oleh sebab atau dalam keadaan

bagaimanapun juga.

Page 68: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

54

9) Penarikan Pembiayaan

Pola penarikan pembiayaam dilakukan sekaligus dan

dipindahkan pada rekening tabungan/giro milik nasabah di bank.

3. Fitur Pembiayaan Usaha Mikro Utama (PUM-Utama)

Pembiayaan Usaha Mikro Utama (PUM-Utama) ini diberikan

kepada perorangan, baik bagi golongan berpenghasilan tetap maupun

golongan berpenghasilan tidak tetap serta badan usaha. Limit pembiayaan

di atas Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp

100.000.000,- (seratus juta rupiah). Skim pembiayaan menggunakan akad

murabahah atau ijarah dengan jangka waktu maksimal 48 bulan.

a. Agunan

1) Agunan yang diserahkan :

a) Agunan utama yaitu objek yang dibiayai pembiayaan

b) Agunan tambahan yaitu agunan berupa harta tetap baik tidak

bergerak atau bergerak.

c) Apabila agunan utama berupa harta tetap maka tidak

diperlukan agunan tambahan.

2) Nilai Likuidasi Agunan

Total nilai likuidasi yang berupa harta tetap baik tidak

bergerak atau bergerak minimal sebesar 100% dari limit

pembiayaan.

Page 69: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

55

3) Jenis Agunan yang Diterima

a) Agunan berupa tanah dan bangunan harus berstatus

kepemilikan SHM atau SHGB

b) Agunan berupa kendaraan bermotor dengan ketentuan

sebagai berikut

(1) Umur ekonomis sepeda motor ditambah jangka waktu

pembiayaan adalah maksimal 5 tahun dan harus

bermerek Honda, Yamaha, dan Suzuki.

(2) Umur ekonomis mobil penumpang ditambah jangka

waktu pembiayaan adalah maksimal 10 tahun dan harus

bermerek Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu, Mitsubishi,

Nissan, dan Isuzu.

(3) Umur ekonomis mobil niaga ditambah jangka waktu

pembiayaan adalah maksimal 5 tahun dan harus

bermerek Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Nissan, Hino,

Isuzu, Suzuki, dan Mercedes Benz.

c) Agunan berupa mesin, dengan ketentuan umur ekonomis

mesin ditambah dengan jangka waktu pembiayaan maksimal

5 tahun.

Page 70: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

56

4) Penilaian dan Pengecekan Agunan

Micro Account Officer (MAO) wajib meyakini

kebenaran/keaslian agunan dan legalitas kepemilikan agunan

yang akan diberikan oleh calon nasabah.

a) Cara penilaian dilakukan sebagai berikut :

(1) Agunan berupa tanah dan bangunan berdasarkan nilai

pasar wajar atau Nilai Jual Objek Pajak tahun terakhir.

(2) Agunan berupa persediaan piutang dagang berdasarkan

nilai rata-rata persediaan/piutang selama 3 bulan

terakhir dengan nilai likuidasi mengikuti ketentuan bank

yang berlaku.

(3) Agunan berupa kendaraan bermotor berdasarkan

nilai/harga pasar wajar dengan melampirkan minimal 3

(tiga) harga pembanding untuk jenis barang yang sama.

b) Cara pengecekan agunan dilakukan sebagai berikut.

(1) Agunan dalam bentuk tanah dan bangunan harus

dilakukan pengecekan melalui BPN dan dapat

dilaksanakan oleh Notaris.

(2) Agunan dalam bentuk kendaraan bermotor harus

dilakukan pengecekan BPKB di kantor Kepolisian

setempat.

Page 71: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

57

c) Pengikatan agunan

Pengikatan agunan dapat dilakukan dengan cara :

(1) Pengikatan barang tidak bergerak (tanah/bangunan)

dengan APHT.

(2) Pengikatan barang bergerak (kendaraan bermotor)

dilakukan dengan Kuasa Jual secara notariil.

b. Asuransi

1) Asuransi jiwa pembiayaan dipersyaratkan minimal sebesar limit

dan jangka waktu pembiayaan.

2) Asuransi agunan dipersyaratkan minimal sebesar nilai obyek

agunan dan jangka waktu pembiayaan (agunan utama dan/atau

agunan tambahan).

c. Self Financing

Minimal sebesar 15 % dari kebutuhan pembiayaan nasabah.

d. Biaya

1) Biaya administrasi : minimal 1% (satu persen dari

plafon pembiayaan).

2) Biaya materai : atas beban bank.

3) Premi asuransi : atas beban nasabah.

4) Biaya blokir BPKB : atas beban nasabah.

5) Biaya notaris : atas beban nasabah (jika ada)

Page 72: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

58

6) Keterangan biaya-biaya:

a) Biaya yang dikenakan harus sudah dilunasi selambat-

lambatnya saat penandatanganan perjanjian pembiayaan.

b) Biaya-biaya yang telah dibayar/disetor setelah perjanjian

pembiayaan ditandatangani tidak dapat ditarik kembali oleh

sebab atau dalam keadaan bagaimanapun juga.

e. Penarikan Pembiayaan

Pola penarikan pembiayaam dilakukan sekaligus dan

dipindahkan pada rekening tabungan/giro milik nasabah di bank.

Ketentuan Angsuran Produk Pembiayaan Warung Mikro :

1) Angsuran pembiayaan dilakukan setiap hari, minggu, atau bulanan

yang terdiri atas angsuran pokok dan margin/bagi hasil berjalan.

2) Besarnya angsuran disesuaikan dengan kemampuan dan lamanya

jangka waktu pembiayaan dengan rasio hutang terhadap pendapatan

atau Debt to Service Ratio (DSR) maksimal sebesar 40%.

3) Pembayaran angsuran pembiayaan pertama dilakukan satu bulan

sejak tanggal pencairan pembiayaan.

Ketentuan Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo Pembiayaan

1) Bila pembiayaan dilunasi sebelum jatuh tempo oleh nasabah, maka

pelunasan sisa pinjaman akan diperhitungkan dengan ketentuan yang

Page 73: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

59

berlaku di Bank.

2) Bila tanggal pelunasan tidak sama dengan tanggal jatuh tempo

pembayaran angsuran harian, mingguan, bulanan, perhitungan sesuai

ketentuan Bank yang berlaku.

3) Pelunasan sebagian diperkenankan dengan perhitungan sesuai

ketentuan bank yang berlaku.

Adapun Ketentuan Lainnya Pada Produk Pembiayaan Warung

Mikro:

1) Calon nasabah wajib membuka tabungan.

2) Pencairan dan pembayaran angsuran pembiayaan dilakukan melalui

tabungan/giro milik nasabah di Bank.

3) Denda keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan (pokok dan

margin) setara 0.00069 x jumlah tunggakan per hari.

4. Fitur Pembiayaan Program KUR Mikro

Berdasarkan program pemerintah guna memberdayakan ekonomi

rakyat, Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu bank yang ditunjuk

pemerintah pada program tersebut, turut memberikan pembiayaan KUR

melalui Warung Mikro dengan ketentuan diperuntukan untuk memenuhi

kebutuhan produktif. Dengan plafon pembiayaan sampai dengan Rp

20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), margin setara 22% dengan jangka

Page 74: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

60

waktu untuk modal kerja 36 bulan sedangkan investasi 60 bulan.26

Dalam

program pembiayaan KUR Mikro ini, likuidasi agunan minimal 30% dari

nilai pembiayaan.27

F. Persyaratan Pemohon

1. Syarat Pemohon

a. Perorangan Non Golbertap

1) Usaha tengah berjalan minimal 2 tahun

2) Rumah tempat tinggal milik sendiri atau milik keluarga

3) Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah. Maksimal usia 55

tahun saat pembiayaan lunas.

4) Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas,

tercatat dan terdokumentasi.

5) Hasil BI Checking tidak termasuk dalam kategori pembiayaan

non lancar.

b. Perorangan Golbertap

1) Status pegawai tetap dengan masa dinas minimal 1 (satu) tahun.

2) Usia minimal 21 tahun pada saat pengajuan dan maksimal 55

tahun pada saat jatuh tempo fasilitas pembiayaan.

3) Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas,

26PT Bank Syariah Mandiri, “KUR Mikro” artikel diakses pada 3 Januari 2014 dari

http://www.syariahmandiri.co.id

27

Wawancara pribadi dengan Bapak Mirwansyah Munir, Analis Warung Mikro KCP Bintaro

Sektor III tanggal 27 Desember 2013.

Page 75: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

61

tercatat dan terdokumentasi.

4) Hasil BI Checking tidak termasuk dalam kategori pembiayaan

non lancar.

c. Badan Usaha

1) Perseroan Terbatas (PT)

a) Usaha telah berjalan minimal 2 tahun

b) Akta pendirian/Anggaran Dasar dibuat otentik

c) Telah disahkan Menteri Kehakiman & HAM

d) Telah didaftarkan pada Departemen Perindustrian &

Perdagangan

e) Telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI

f) Harus memperbolehkan persetujuan Dewan Komisaris atau

RUPS

g) Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang

jelas, tercatat dan terdokumentasi.

h) Hasil BI Checking tidak termasuk dalam kategori

pembiayaan non lancar.

2) Koperasi

a) Usaha telah berjalan minimal 2 tahun

b) Akta Pendirian/Anggaran Dasar telah disahkan oleh Kanwil

Departemen Koperasi setempat

c) Akta Pendirian Koperasi telah diumumkan dalam Tambahan

Page 76: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

62

Berita Negara RI

d) Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang

jelas, tercatat dan terdokumentasi.

e) Hasil BI Checking tidak termasuk dalam kategori

pembiayaan non lancar.

3) CV dan Firma

a) Usaha telah berjalan minimal 2 tahun

b) Akta Pendirian/Anggaran Dasar berupa akta otentik

c) Telah didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri tempat

kedudukan hukum CV & firma yang bersangkutan

d) Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang

jelas, tercatat dan terdokumentasi.

e) Hasil BI Checking tidak termasuk dalam kategori

pembiayaan non lancar.

2. Syarat Dokumen

a. Perorangan Non Golbertap

1) Melampirkan bukti diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP),

Kartu Keluarga (KK), serta Surat Nikah (bagi yang menikah).

2) Surat Keterangan Usaha dari RT/RW. Khusus untuk pedagang

pasar, cukup melampirkan fotokopi surat keterangan dari

pengelola pasar setempat.

3) NPWP diwajibkan untuk limit pembiayaan di atas Rp

Page 77: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

63

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

4) Foto kopi rekening tabungan selama 3 (tiga) bulan terakhir

[diwajibkan untuk limit pembiayaan di atas Rp 50.000.000,-

(lima puluh juta rupiah)].

b. Perorangan Golbertap (Golongan Berpenghasilan Tetap)

1) Menyerahkan bukti diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP),

Kartu Keluarga (KK), serta Surat Nikah (bagi yang menikah).

2) Menyerahkan asli slip gaji bulan terakhir.

3) Menyerahkan fotokopi SK dengan menunjukkan aslinya atau

Surat Keterangan dari Manajer Personalia perusahaan tempat

kerja anggota yang menyatakan bahwa anggota masih tercatat

sebagai karyawan tetap dan masih aktif.

4) Menyerahkan foto kopi rekening tabungan selama 3 (tiga) bulan

terakhir.

5) Menyerahkan Surat Keterangan dari RT/RW atau Dinas terkait

dengan usaha yang bersangkutan (untuk pembiayaan dibawah Rp

50.000.000,-).

6) Surrat Keterangan dari Desa/Kelurahan atau Dinas terkait

dengan usaha yang bersangkutan (untuk pembiayaan Rp

50.000.000.- ke atas).

7) Melampirkan foto kopi NPWP (wajib untuk limit pembiayaan

Rp 50.000.000,- ).

Page 78: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

64

c. Badan Usaha

1) Perseroan Terbatas (PT)

a) Anggaran Dasar berikut perubahan terakhir

b) SIUP, TDP dan NPWP

c) Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara RI (TLNRI)

d) Surat persetujuan Komisaris

e) KTP/SIM/Pasport Pengurus

f) Surat Keterangan Domisili Perusahaan

g) Rekening Koran 6 bulan terakhir

2) Koperasi

a) Anggaran Dasar berikut perubahan terakhir

b) SIUP, TDP dan NPWP

c) Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara RI (TLNRI)

d) KTP/SIM/Pasport Pengurus

e) Surat Keterangan Domisili Koperasi

f) Rekening Koran 6 bulan terakhir

3) CV dan Firma

a) Anggaran Dasar berikut perubahan terakhir

b) SIUP, TDP dan NPWP

c) Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara RI

d) Surat Keterangan Domisili Perusahaan

e) Rekening Koran 6 bulan terakhir

Page 79: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

65

G. Margin

Margin yang berlaku ditetapkan setara price sebagai berikut.

Tabel 4.1 Margin Warung Mikro

Kategori Price efektif per th (%)

berdasarkan jangka waktu

Nasabah Agunan 1Th 2Th 3Th 4Th

Golbertap Dengan Jaminan 28 30 32 34

Non Jaminan 32 34 36 36

Wiraswasta Dengan Jaminan 32 34 36 38

Non Jaminan 34 36 38 40

H. Pemberian Limit Pembiayaan

Perhitungan limit pembiayaan untuk PUM-Tunas, PUM-Madya, PUM-

Utama dan PUM-Kelompok (KI dan KMK) dihitung atas dasar sebagai

berikut

1. Rata-rata penerimaan per bulan selama satu tahun terakhir (existing

repayment capacity)

2. Dept Service Ratio (DSR) maksimum 40% dengan memperhitungkan

kewajiban keuangan lainnya.

Page 80: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

66

I. Analisa Pembiayaan

Analisa pembiayaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil

rekomendasi Aplikasi Skoring Mikro (ASM), yang dioperasikan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Pola analisa pembiayaan dapat dijelaskan

sebagai berikut

1) Data dan informasi calaon nasabah didapat dari form aplikasi, interview

dan kunjungan. Data dan informasi dimasukkan ke dalam satu format

standar yang berisi, antara lain:

a) Data dan informasi identitas calon nasabah

(1) KTP/Kartu Keluarga/surat keterangan lainnya

(2) KTP pengurus untuk badan usaha

(3) Tempat tinggal

(4) Pekerjaan/usaha pokok

b) Data dan informasi usaha

(1) Akta Pendirian berikut perubahan dan pengesahannya untuk

badan usaha,

(2) Legalitas usaha (usaha formal)

(3) Tempat/lokasi/areal usaha

(4) Penjualan

(5) Pembelian bahan baku

(6) Biaya operasional

Page 81: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

67

(7) Keuntungan

(8) Aset usaha (tanah, bangunan dan mesin)

c) Data dan informasi keuangan

(1) Kas dan simpanan (tabungan/giro/deposito)

(2) Aset liquid lainnya

(3) Aset tetap (tanah dan rumah)

(4) Hutang dan kewajiban lainnya

(5) Permodalan

2) Analisis kelayakan pembiayaan dilakukan dengan menggunakan data dan

informasi standar serta hasil kunjungan nasabah (on the spot) yang

dilakukan oleh Micro Account Officer (MAO).

Analisis kelayakan Pembiayaan melalui Warung Mikro juga

mempertimbangkan beberapa hal, antara lain.

a) Keyakinan atas identitas dan domisili calon nasabah yang dilakukan

dengan cara :

(1) Melakukan verifikasi kebenaran KTP dan KK sebagai milik

yang bersangkutan

(2) Melakukan verifikasi domisili dan status domisili (milik

sendiri/pihak III/sewa/lainnya)

(3) Melakukan verifikasi fsilitas-fasilitas lain seperti telepon, listrik,

PBB, dan lain-lain.

Page 82: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

68

b) Kepastian adanya usaha dan kemungkinan berkembang yang

dilakukan dengan cara

(1) Memastikan kepemilikan usaha dimaksud

(2) Memastikan usaha yang dilakukan sesuai dengan peruntukan

pembiayaan yang dimohonkan

(3) Memastikan usaha tersebut telah berjalan sesuai dengan

persyaratan

(4) Meyakini bahwa usaha tersebut dapat berkembang dengan

fasilitas pembiayaan jika nantinya disetujui.

c) Kepastian adanya kemampuan pembayaran pembiayaan yang

dilakukan dengan cara

(1) Memastikan usaha tersebut mendatangkan keuntungan yang

cukup untuk pembayaran kembali pembiayaan

(2) Mempertimbangkan unsur-unsur yang membebani atau dapat

menjadi beban financial usaha, misalnya jumlah

anak/tanggungan, hutang, dan pola konsumsi calon nasabah

(3) Memperkirakan cash flow usaha dan rumah tangga, misalnya

dengan tabungan sebagai indikator

(4) Meyakini bahwa yang bersangkutan mampu dan mau untuk

membayar kembali pembiayaan

(5) Meyakini kemampuan penyelesaian pelunasan pembiayaan jika

terdapat kondisi wanprestasi.

Page 83: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

69

d) Teridentifikasinya risiko pembiayaan yang mengakibatkan gagal

bayar atau pelunasan pembiayaan, antara lain

(1) Risiko operasional dan pengelolaan usaha/produksi

(2) Risiko pemasaran hasil usaha/produksi

(3) Risiko keuangan

(4) Risiko lainnya28

J. Struktur Organisasi Warung Mikro

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Warung Mikro29

28 Wawancara pribadi dengan Nordiyanti, Admin Pembiayaan Mikro KCP Bintaro Sektor III

pada tanggal 24 Desember 2013.

29

Wawancara pribadi dengan Mirwansyah Munir sebagai Asisten Analis Mikro (AAM)

Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Bintaro Sektor III, Bintaro, 27 Desember 2013.

KC/KCP

Mentor Usaha Kepala Warung

Mikro

Asisten Analis Mikro

Marketing Mikro

Admin Pembiayaan

Mikro

Operation Officer

BO Cabang

Teller

Page 84: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

66

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Profil Responden

1. Profil Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

Tabel 5.1 Profil Warung Mikro BSM KC Ciledug, KC Cipulir dan KCP

Bintaro Sektor III

Warung Mikro

BSM Kantor

Cabang/Kantor

Cabang Pembantu

KC Ciledug KC Cipulir KCP Bitaro

Sektor III

Waktu Pendirian 14 Februari

2009 9 Juli 2009 Juli 2011

Jumlah Personil

Warung Mikro 4 orang 4 orang 5 orang

Jumlah NPF 3% 9% 3,8%

Jumlah Nasabah

Pembiayaan

Bermasalah

12 orang 10 orang 5 orang

Sumber : Hasil olahan data wawancara penulis dengan Warung Mikro BSM KC

Ciledug, KC Cipulir dan KCP Bintaro Sektor III tahun 2013.

a. Warung Mikro BSM Kantor Cabang Ciledug

Warung Mikro Kantor Cabang Ciledug telah berdiri dan

diresmikan oleh Bank Syariah Mandiri sebagai outlet pertama Warung

Mikro BSM pada 14 Februari 2009. Warung Mikro KC Ciledug dapat

dikatakan sebagai outlet uji coba produk warung mikro pertama

dengan segala keterbatasan sistem dan pedoman operasional di awal

berdirinya. Warung Mikro KC Ciledug telah banyak pengalaman

Page 85: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

67

terkait penyaluran pembiayaan Warung Mikro. Adapun kepengurusan

Warung Mikro pada bulan November 2013 terdiri atas 4 orang

personil, dengan 1 orang Kepala Warung Mikro (KWM) yang

merangkap sebagai Asisten Analis Mikro (AAM), 1 orang Admin

Pembiayaan Mikro (APM), dan 2 orang Pelaksana Marketing Mikro

(PMM). Karakteristik pembiayaannya lebih banyak menggunakan

skim murabahah dibandingkan ijarah karena dianggap lebih mudah

dalam pengaplikasian dan perhitungan.

Cara menganalisis kelayakan usaha melalui prinsip 5C dengan

menitikberatkan pada Character, Collateral, Capacity, Capital dan

Condition of Economic. Mengenal karakter nasabah menjadi hal

terpenting dan utama dalam menganalisis pembiayaan, hal ini guna

mengetahui itikad baik nasabah untuk mengembalikan dan

menyelesaikan angsuran pembiayaannya.

Faktor-faktor yang menghambat nasabah atau mitra usaha

memenuhi target pengembalian pembiayaan (angsuran pembiayaan)

yang ditetapkan oleh Warung Mikro Bank Syariah Mandiri, diduga

berasal dari faktor usaha nasabah, persaingan usaha, tingkat kebutuhan

mendesak yang perlu dipenuhi nasabah, Side Streaming (penggunaan

dana pembiayaan yang tidak sesuai dengan tujuan awal pembiayaan

nasabah serta kurangnya analisa pembiayaan secara mendalam. Selain

itu, yang menjadi penghambat bagi sisi Warung Mikro BSM KC

Page 86: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

68

Ciledug adalah potensi pasar yang tinggi dengan tingkat persaingan

yang tinggi pula, baik pesaing dari BPR maupun bank lainnya di

daerah tersebut. 29

Tabel 5.2 Perkembangan penyaluran pembiayaan atau outstanding

Warung Mikro KC Ciledug

(dalam Milyar rupiah)

Tahun 2010 2011 2012 2013

Kisaran Jumlah

Outstanding/tahun 3 1,5 2 2

Sumber : Hasil olahan wawancara dengan Bapak Abu Muaz selaku APM

Warung Mikro KC Ciledug pada tanggal 27 Desember 2013.

Berdasarkan data tersebut, dapat terlihat bahwa pada tahun 2009

jumlah outstanding Warung Mikro KC Ciledug mengalami penurunan

drastis sebesar 50% dari jumlah outstanding tahun 2010. Walaupun

sempat mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar kisaran 500 juta

rupiah namun kembali stagnan sampai periode tahun 2013. Warung

Mikro KC Ciledug sempat mengalami Freeze atau Stop Lending total

untuk semua produk warung mikro selama kurang lebih 1 tahun

(sekitar akhir tahun 2009 sampai dengan tahun 2010). Sejak

pertengahan tahun 2010, kondisi Warung Mikro KC Ciledug sudah

mulai membaik setelah melakukan berbagai pembenahan dan

komplain ke pihak pusat untuk mengurangi atau menangani gap

outstanding yang terjadi.

29Wawancara pribadi dengan Bapak Yayan Suryadi Praja, Asisten Analis Mikro sekaligus

sebagai Kepala Warung Mikro KC Ciledug pada tanggal 4 November 2013.

Page 87: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

69

Warung Mikro KC Ciledug dengan presentase NPF berjalan

sebesar kisaran 3% atas pengurangan dari 5% pada periode

sebelumnya. Terdapat 180 hingga 200 orang nasabah yang masih

aktif hingga November 2013. Yang terdiri atas 12 nasabah yang

termasuk dalam pembiayaan bermasalah.

b. Warung Mikro BSM Kanntor Cabang Cipulir

Warung Mikro KC Cipulir berdiri sejak 9 Juli 2009. Dengan

kepengurusan Warung Mikro terdiri atas 4 (empat) orang personil,

yakni 1 orang KWM yang merangkap sebagai AAM, 1 orang APM,

dan 2 orang PMM. Target penyaluran pembiayaan Rp 250.000.000,-

per bulan/PMM, sehingga target penyaluran pembiayaan per bulannya

menjadi Rp 500.000.000,- per bulan. Jumlah nasabah pembiayaan

yang aktif sebanyak 211 orang nasabah dan jumlah pembiayaan

bermasalah dalam kategori kolektabilitas 3 sampai dengan

kolektabilitas 5 ada sekitar 10 orang, baik Golbertap maupun

wiraswasta. Sedangkan jumlah nasabah dalam kategori kolektabilitas 2

ada sekitar 20 orang dengan jangka waktu keterlambatan 1-3 bulan.

Ada dua bentuk punishment, yakni punishment terhadap Warung

Mikro jika target tidak tercapai, yaitu tidak bisa dipromosikan untuk

kenaikan jabatan sesuai dengan kebutuhan jika terdapat kekosongan

posisi. Yang kedua punishment jika nilai NPF tinggi, yaitu

pemberlakuan Stop Lending atau Freeze atau pembekuan produk

Page 88: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

70

Warung Mikro yang memiliki tingkat NPF yang tinggi. Misalnya

tingkat NPF produk pembiayaan mikro PUM-Utama tinggi melebihi

batas ketentuan BSM, maka hanya produk pembiayaan mikro PUM-

Utamalah yang dibekukan, sehingga hanya bisa melakukan

pembiayaan madya dan tunasnya saja.

Warung Mikro KC Cipulir pernah mengalami freeze untuk

produk PUM-Utamanya sekitar tahun 2011 yang disebabkan 1

nasabahnya dengan tingkat pembiayaan besar hingga tingkat NPF naik

di atas 5% untuk produk PUM-Utama, walaupun penyebabnya hanya 1

nasabah itu saja. Di Cipulir tingkat saat ini NPF 9% dari total

sebelumnya 12% ada 2 nasabah besar yang macet, di Madya 4 orang

dengan plafon Rp 25.000.000,-, Rp 30.000.000,- ; Rp 30.000.000,- ;

dan Rp 50.000.000,-. Sedangkan pada pembiayaan PUM-Utama

disebabkan oleh 1 nasabah dengan plafon Rp 100.000.000,- untuk

keperluan usaha konveksi, pembiayaan ini macet karena nasabah

memiliki masalah dengan suaminya, agunan pun sudah dilelang tetapi

masih komunikasi masih terus berjalan sambil menunggu proses lelang

selesai. Dan untuk nasabah PUM-Tunas terdapat 5 nasabah

pembiayaan bermasalah dengan rata-rata pembiayaan berkisar Rp

10.000.000,-.

Jika nasabah tidak bisa membayar tetapi masih memiliki itikad

baik untuk membayar, sehingga pihak Warung Mikro dapat

Page 89: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

71

memberlakukan penghapusan denda, diskon margin, diskon denda.

Pada tahun 2013 ini program pengendalian NPF pun mulai berlaku

sejak Juni hingga Desember 2013. Program ini ada karena ada

peningkatan NPF secara keseluruhan BSM. Penagihan kepada para

nasabah biasanya dilakukan di akhir bulan misalnya saja mulai tgl 25

efektif untuk penagihan.

Karakteristik pembiayaannya lebih banyak menggunakan skim

murabahah dibandingkan ijarah. Tujuan pembiayaannya lebih banyak

pada usaha produktif dibandingkan multiguna (konsumtif). Seperti

misalnya usaha warung sembako, konveksi, pasar, bengkel, toko

kelontong. Sedangkan kalangan Golbertap itu lebih banyak bertujuan

untuk pembiayaan konsumtif seperti biaya pernikahan, renovasi

rumah, meskipun seringkali juga terdapat pula untuk modal usaha.

Dalam menganalisa kelayakan usaha cenderung menitik beratkan

pada analisis Character, Collateral dan Capacity nasabah. Sedangkan

pesaing usaha adalah BRI dan Mandiri. Kesulitan yang diduga oleh

pihak Warung Mikro KC Cipulir sebagai penghambat nasabah dalam

mengembalikan pembiayaannya adalah dikarenakan sakit, Side

Streaming, masalah rumah tangga serta kondisi usaha yang menurun.30

30 Wawancara pribadi dengan Bapak Adhi selaku KWM sekaligus APM Warung Mikro KC

Cipulir pada tanggal 25 November 2013.

Page 90: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

72

c. Warung Mikro Kantor Cabang Pembantu Bintaro Sektor III

Warung Mikro KCP Bintaro Sektor III berdiri sekitar Juli

2011. Dengan kepengurusan terdiri atas 5 orang personil yang terdiri

atas 1 orang KWM, 1 orang AAM, 1 orang APM, dan 2 orang PMM.

Dari sisi penyaluran pembiayaan, Warung Mikro KCP Bintaro Sektor

III dikatergorikan kurang baik, dari sisi jumlah nasabah cukup

lumayan, masih terdapat sejumlah pelunasan dipercepat. Target

penyaluran pembiayaan tiap marketing sebesar Rp 250.000.000,-

juta/bulan, namun target ini belum bisa tercapai. Kendala target ini

belum dapat dicapai adalah dikarenakan faktor persaingan,

pembiayaan mikro masih mengekor dari market leader Bank Mandiri

Konvensional, proses persetujuan dan layanan masih dalam proses

penyempurnaan. Kondisi pasar yang tidak prospektif, jauh dari pasar

tradisional, berada di lingkungan perkantoran masuk dalam

perkembangan segmen kecil dan komersil. Jenis pembiayaan yang

disalurkan lebih sedikit banyak pada sektor produktif.

Persetujuan pembiayaan, pada kasus tertentu terdapat pada

komite pembiayaan. Untuk di Kantor Cabang Pembantu, komite

pembiayaan terdiri atas KWM dan Kepala Kantor Cabang Pembantu.

Sedangkan untuk di Kantor Cabang, komite pembiayaan terdiri atas

KWM dan Kepala Cabang.

Page 91: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

73

Gambar 5.1 Perkembangan performance Warung Mikro KCP Bintaro

Sektor III dilihat dari outstandingnya

(dalam jutaan rupiah)

Sumber : Hasil data olahan penulis berdasarkan data performance Warung

Mikro KCP Bintaro Sektor III

Dari data di atas dapat terlihat bahwa jumlah outstanding

Warung Mikro KCP Bintaro Sektor III mengalami pertumbuhan yang

sangat signifikan dibandingkan dengan tahun 2012. Dari total

outstanding Rp 2.391.057.446,93 pada tahun 2012 terdiri atas Rp

2.253.573.859,41 outstanding yang tergolong pada kolektabilitas 1

(lancar) dan Rp 21.194.064,69 outstanding yang mengalami NPF.

Sedangkan pada tahun 2013 total outstanding sebesar Rp

2.887.625.320,91 terdiri atas Rp 2.498.212.928,69 outstanding yang

tergolong pada kolektabilitas 1 (lancar) dan Rp 108.117.134,88

0

500

1000

1500

2000

2500

O/S 2012O/S 2013

2253,573

2498,212

21,94 108,117

Kolektabilitas 1 NPF

Page 92: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

74

outstanding yang mengalami NPF. Peningkatan jumlah outstanding

Warung Mikro KCP Bintaro Sektor III ini diikuti dengan

meningkatnya jumlah NPF, namun tidak terlalu signifikan

dibandingkan dengan pertumbuhan outstandingnya.

Jumlah NPF Warung Mikro KCP Bintaro Sektor III pada

Desember 2013 berkisar sekitar 3,8% dengan jumlah nasabah

pembiayaan bermasalah sebanyak 5 orang. Penghambat pengembalian

pembayaran angsuran pembiayaan nasabah diduga oleh pihak Warung

Mikro Bintaro Sektor III disebabkan oleh pendayagunaan dana

pembiayaan yang tidak sesuai dengan tujuan pembiayaan atau lebih

dikenal dengan Side Streaming, faktor internal yang terjadi pada

nasabah seperti penipuan atau uang tidak kembali dari pelanggan,

adanya PHK, sakit, penggunaan biaya untuk pengobatan, dsb.

Prinsip yang digunakan AAM dalam menganalisa pembiayaan

adalah 5C (Character, Capacity, Collateral, Capital, dan Condition of

Economic). Namun kembali lagi pengenalan karakter nasabah lah yang

memegang urutan pertama dalam analisa pembiayaan. Karakter

mencerminkan seberapa tingkat nasabah ingin mengembalikan

pembiayaannya. Acuan batas jarak pemasaran Warung Mikro BSM

untuk tingkat pembiayaan aliansi maksimal sekitar radius 20 km dan

Page 93: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

75

untuk pembiayaan perorangan maksimal sekitar radius 10 km.31

Namun pada prakteknya, pemasaran dapat dilakukan dimana pun atas

pertimbangan pihak bank.

2. Profil Nasabah

Sampel responden nasabah dalam penelitian ini dipilih secara acak

berdasarkan jumlah nasabah pembiayaan bermasalah yang tergolong dalam

kriteria kolektabilitas 3 hingga 5 yang dapat mewakili pada tiap Warung

Mikro Kantor Cabang Ciledug, Kantor Cabang Cipulir dan Kantor Cabang

Pembantu Bintaro Sektor III.

1. Pembagian Jumlah Responden

Tabel 5.3 Pembagian Jumlah Responden

Kantor

Cabang/

Kantor Cabang

Pembantu

KC Ciledug KC Cipulir KCP Bintaro

Sektor III Total

Sampel Jumlah

Nasabah

Bermasalah

12 orang 10 orang 5 orang

Jumlah Sampel 5 orang 5 orang 4 orang 14 orang Sumber : Hasil olahan wawancara pada Warung Miikro BSM KC Ciledug, KC Cipulir

dan KCP Sektor III tahun 2013.

31

Wawancara pribadi dengan Bapak Mirwansyah Munir selaku AAM Warung Mikro Bintaro

Sektor III pada tanggal 23 Desember 2013.

Page 94: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

76

2. Gender

Jika dilihat dari gender, maka dapat diketahui bahwa 71,43%

nasabah pembiayaan bermasalah adalah laki-laki dan sisanya 28,57%

nasabah pembiayaan bermasalah terdiri atas perempuan.

3. Usia Responden

Jika dilihat dari usia responden, maka dapat diketahui bahwa 7,14%

nasabah pembiayaan bermasalah berusia 61-70 tahun; 42,86% berusia 31-

40 tahun dan 50% nasabah pembiayaan bermasalah berusia 41-50 tahun.

Gambar 5.2 Pembagian Gender Responden

Perempuan

Laki-Laki

4 orang

10 orang

Gambar 5.3 Usia Responden

31-40 tahun

41-50 tahun

51-60 tahun

61-70 tahun

6 orang

7 orang

Page 95: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

77

4. Tingkat Pendidikan Responden

Jika dilihat dari tingkat pendidikan responden, maka dapat diketahui

bahwa 50% nasabah pembiayaan bermasalah berlatar-belakang

pendidikan SLTA; 28,57% berlatar-belakang pendidikan SMP; 7,14%

berlatar-belakang pendidikan SD; 7,14% berlatar-belakang pendidikan D3

dan sisanya 7,14% berlatar-belakang pendidikan S1.

5. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jika dilihat dari jumlah tanggungan keluarga responden, maka dapat

diketahui bahwa 42,86% nasabah pembiayaan bermasalah memiliki

Gambar 5.4 Tingkat Pendidikan Responden

SD

SMP

SLTA

D3

S1

7 orang

4 orang

Gambar 5.5 Jumlah Tanggungan Keluarga

1 orang

2 orang

3 orang

4 orang

5 orang

6 orang

7 orang

3 orang

3 orang

6 orang

Page 96: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

78

tanggungan keluarga sebanyak 3 orang; 21,43% nasabah pembiayaan

bermasalah memiliki tanggungan keluarga sebanyak 2 orang; 21,43%

nasabah pembiayaan bermasalah memiliki tanggungan keluarga sebanyak

4 orang; 7,14% nasabah pembiayaan bermasalah memiliki tanggungan

keluarga sebanyak 5 orang; dan 7,14% nasabah pembiayaan bermasalah

memiliki tanggungan keluarga sebanyak 7 orang.

6. Plafon Pembiayaan Warung Mikro

Jika dilihat dari plafon pembiayaan warung mikronya, maka dapat

diketahui bahwa 64,29% nasabah pembiayaan bermasalah memiliki

plafon pembiayaan sebesar Rp 2-10 juta (dapat dikategorikan sebagai

produk pembiayaan PUM Tunas) dan sisanya 35,71% nasabah

pembiayaan bermasalah memiliki plafon pembiayaan sebesar di atas Rp

10 -50 juta (dapat dikategorikan sebagai produk pembiayaan PUM

Madya).

Gambar 5.6 Plafon Pembiayaan Warung Mikro

BSM

Rp 10 juta

Rp >10-50 juta

Rp >50-100 juta

5 orang

9 orang

Page 97: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

79

7. Jangka Waktu Pembiayaan

Jika dilihat dari jangka waktu pembiayaan, maka dapat dilihat

bahwa 50% nasabah pembiayaan bermasalah memiliki jangka waktu

pembiayaan selama 2 tahun; 42,86% nasabah pembiayaan bermasalah

memiliki jangka waktu pembiayaan selama 3 tahun dan 7,14% sisanya

memiliki jangka waktu pembiayaan selama 1,5 tahun.

8. Agunan Pembiayaan

Gambar 5.7 Jangka Waktu Pembiayaan Warung

Mikro BSM

1.5 tahun

2 tahun

3 tahun

6 orang

7 orang

Gambar 5.8 Agunan Pembiayaan Warung Mikro

BSM

SHGB

BPKB Motor

Akta Jual Beli/SertifikatTanah

Tanpa Agunan

7 orang 3 orang

3 orang

Page 98: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

80

Jika dilihat dari jenis agunan pembiayaannya, maka dapat diketahui

bahwa 50% nasabah pembiayaan bermasalah memiliki agunan BPKB

motor; 21,43% nasabah pembiayaan bermasalah memiliki agunan Akta

Jual Beli/Sertifikat Tanah; 21,43% nasabah pembiayaan bermasalah tidak

memiliki agunan pembiayaan dan sisanya 7,14% nasabah pembiayaan

bermasalah memiliki agunan berupa SHGB.

9. Tujuan Penggunaan Pembiayaan

Jika dilihat dari tujuan penggunaan pembiayaannya, maka dapat

diketahui bahwa 78,57% nasabah pembiayaan bermasalah mengajukan

pembiayaan untuk kegiatan usaha/produktif dan sisanya 21,43% nasabah

pembiayaan bermasalah menggunakan pembiayaannya untuk konsumtif/multi

guna yang dalam penelitian diketahui digunakan untuk tujuan renovasi rumah.

Gambar 5.9 Tujuan Penggunaan Pembiayaan Warung

Mikro BSM

Produktif

Konsumtif/Multiguna

3 orang

11 orang

Page 99: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

81

B. Faktor Penghambat Nasabah Mengembalikan Pembiayaan

1. Faktor Nasabah

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa faktor penghambat

pengembalian pembiayaan warung mikro BSM yang dihadapi tiap

nasabah dapat berasal dari beberapa faktor yang berbeda, tidak hanya satu

faktor saja. Faktor miss management (ketidakmampuan nasabah dalam

mengelola kegiatan usahanya dan menjaga kondisi keuangan dengan

melakukan kegiatan usaha yang sehat) merupakan faktor yang cukup

besar dalam menghambat pengembalian pembiayaan nasabah. Sebesar

42,86% responden (6 orang dari 14 orang nasabah) menyatakan bahwa

miss management merupakan faktor penghambat pengembalian

pembiayaan mereka. Sedangkan 35,71% responden (5 orang dari 14

Gambar 5.10 Faktor Penghambat Pengembalian

Pembiayaan Warung Mikro yang Berasal dari Nasabah

Adversity

Miss Management

SDM (Kondisi PasarKurang Mendukung)

Tidak Ada Itikad Baik

Pengaruh Lain

Kebijakan PemerintahSetempat

7 orang

6 orang

5 orang

4 orang

Page 100: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

82

orang nasabah) disebabkan oleh faktor SDM (kondisi pasar yang kurang

mendukung). Faktor ini lebih disebabkan oleh peluang pasar dari kegiatan

usaha kecil, kemampuan membayar pelanggan usaha yang lemah

sehingga pendapatan usaha nasabah menjadi sedikit dan cenderung

merugi. Selain itu, 28,57% (4 orang dari 14 orang nasabah) disebabkan

oleh faktor adversity (perubahan siklus usaha di luar kontrol seperti sakit,

bencana alam dan kematian). Faktor adversity yang dikeluhkan oleh

nasabah pembiayaan warung mikro ini adalah sakit, meninggalnya rekan

kerja, banjir pada usaha perikanan menyebabkan usaha mengalami

kerugian yang cukup besar yang harus dihadapi nasabah dan ada pula

nasabah yang sudah tidak lagi menjalankan usahanya akibat

ketidakmampuan untuk kembali melanjutkan pengelolaan usaha.

Sebesar 14,29% responden (2 orang dari 14 orang nasabah)

mengindikasikan itikad yang tidak baik untuk mengembalikan

pembiayaannya kepada bank, akibat ketidak-khawatiran nasabah akan

eksekusi agunan (pembiayaan nasabah merupakan pembiayaan tanpa

agunan), serta sikap menghindar atau penolakan terhadap penagihan

langsung yang dilakukan oleh tim Warung Mikro BSM. Sebanya 50%

responden (7 orang dari 14 orang nasabah) disebabkan oleh faktor

pengaruh lainnya seperti biaya pendidikan, biaya berobat atau biaya

kebutuhan lainnya mendesak untuk dipenuhi; saingan usaha ketat; harga

Page 101: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

83

bahan baku yang tinggi; serta pembayaran gaji yang telat. Sedangkan

sisanya 7,14% (1 orang dari 14 orang) menyatakan bahwa kebijakan

pemerintah daerah setempat adalah salah satu penyebab terhambatnya

pengembalian pembiayaan nasabah, dimana pemerintah daerah setempat

melarang nasabah untuk menggunakan lokasi tersebut sebagai tempat

usaha. Akibatnya lokasi usaha berpindah pada tempat yang kurang

strategis sehingga pendapatan usaha nasabah mengalami penurunan yang

signifikan.

2. Faktor Bank

Berdasarkan hasil temuan penelitian, diketahui bahwa dari 11 orang

nasabah yang melakukan pembiayaan dengan tujuan usaha produktif

tidak mendapatkan pendampingan usaha secara riil yang dapat membantu

nasabah dalam menghadapi kendala usahanya. Proses monitoring yang

dilakukan pihak Warung Mikro BSM kepada nasabah hanya sebatas pada

36%

50%

14%

Gambar 5.11 Faktor Penghambat Pengembalian

Pembiayaan yang Berasal dari Bank

Kurang Tepat DalamAnalisis Pembiayaan

Tidak Ada PendampinganUsaha Secara Riil

Promosi Awal Yang TidakTepat (Pembiayaan TanpaAgunan)

Page 102: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

84

menanyakan kondisi usaha nasabah tanpa ada bantuan riil terhadap usaha

tersebut. Meskipun prinsip kehati-hatian bank telah dilakukan BSM

dengan melakukan prinsip 5C (Character, Collateral, Capacity, Capital

dan Condition of Economic) dalam analisis pembiayaannya, pada

praktiknya masih terdapat sejumlah nasabah pembiayaan bermasalah

yang tersebar di KC maupun KCP Warung Mikro BSM ini. Hal yang

sering dihadapi oleh bank adalah perubahan karakter nasabah seiring

waktu dan kondisinya. Terdapat nasabah pembiayaan bermasalah yang

cenderung menghindari pihak bank, sehingga terdapat kesulitan untuk

menemui nasabah-nasabah tersebut. Selain itu, penyebab lainnya adalah

pengaruh ketetapan promosi pembiayaan Warung Mikro BSM dengan

ketentuan tanpa agunan pada awal berdiri (sekitar tahun 2009) yang

dihadapi oleh Warung Mikro BSM KC Ciledug dan KC Cipulir. Dengan

adanya ketetapan tanpa agunan bagi penyaluran pembiayaan PUM Tunas

(pembiayaan sampai dengan Rp 10.000.000,-) inilah, muncul nasabah

yang acuh tak acuh pada pengembalian pembiayaannya. Tidak ada efek

cemas atau khawatir akan eksekusi agunan. Nasabah tersebut cenderung

bersikap santai tanpa beban meskipun pihak Warung Mikro BSM telah

melakukan penagihan secara langsung (On The Spot) dan mengirimkan

surat peringatan.

Page 103: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

85

C. Strategi Warung Mikro BSM Menangani Hambatan dan Kendala Nasabah

Menyelesaikan Pembiayaannya

1. Penagihan secara intensif

Warung Mikro BSM melakukan pemberitahuan via telepon maupun

tertulis melalui surat peringatan serta kunjungan langsung (On The Spot).

Berdasarkan pengamatan selama masa penelitian, strategi ini memberikan

efek positif mendorong nasabah untuk melakukan pembayaran

pembiayaannya. Namun tidak memberikan efek yang signifikan,

memberikan efek hanya sebagian kecil nasabah.

2. Restrukturisasi pembiayaan

Warung Mikro BSM melakukan restrukturisasi pembiayaan

nasabah dengan cara yang berbeda-beda. Seperti menurunkan jumlah

angsuran sesuai dengan kemampuan bayar nasabah, memperpanjang

jangka waktu pembayaran, mengubah sebagian persyaratan perjanjian

pembiayaan, dan lain sebagainya. Cara ini dapat dianalogikan seperti

pelonggaran ikat pinggang, dimana nasabah diberikan kelonggaran atau

kemudahan cara untuk dapat menyelesaikan kewajibannya

mengembalikan pembiayaan. Hal ini dapat ditempuh bila nasabah

mengajukan kepada bank dan kondisi nasabah sesuai dengan kriteria

tertentu yang ditetapkan oleh bank.

Page 104: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

86

3. Pelelangan Agunan Suka Rela

Pihak warung mikro melimpahkan terlebih dahulu kepada nasabah

untuk menjual agunannya sendiri secara suka rela. Bila jalan ini sulit

ditempuh dan nasabah tidak mampu membayar, maka cara terakhir yang

dapat dilakukan adalah penjualan agunan melalui lelang. Bank akan

menarik agunan dari nasabah dan melakukan proses lelang. Hasil

penjualan agunan diperlukan untuk melunasi semua kewajiban nasabah

baik kewajiban atas pinjaman pokok maupun margin. Sisa atas penjualan

agunan, akan dikembalikan kepada nasabah. Sebaliknya kekurangan atas

hasil penjualan agunan menjadi tanggungan nasabah, artinya nasabah

diwajibkan untuk membayar kekurangannya.

4. Klaim Agunan

Guna mengcover berbagai kerugian yang ditimbulkan terkait

dengan kondisi agunan yang diasuransikan dalam perjanjian pembiayaan.

Hal ini hanya dapat dilakukan pada kondisi tertentu saja.

5. Write Off

Penghapusbukuan pembiayaan nasabah ketika nasabah sudah benar-

benar tidak memiliki kemampuan untuk membayar kembali

pembiayaannya. Pada praktiknya, walaupun telah dilakukan

penghapusbukuan terhadap pembiayaan nasabah, tetap saja dilakukan

penagihan terhadap nasabah tersebut jika masih memungkinkan.

Page 105: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

94

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menyelesaikan penelitian, mulai dari perencanaan,

pengelolaan dan penganalisaan kondisi yang terjadi pada Warung Mikro

KC Ciledug, Warung Mikro KC Cipulir dan Warung Mikro KCP Bintaro

Sektor III, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penghambat pengembalian pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah

Mandiri berasal dari dua faktor, yaitu faktor Bank dan faktor nasabah.

Faktor Bank yang menjadi menyebab terhambatnya pengembalian

pembiayaan adalah kurang mendalam pada analisa pembiayaan mikro,

promosi yang kurang tepat (pada saat berdiri warung mikro

menggunakan sistem pembiayaan tanpa agunan) yang menyebabkan

hilangnya kewaspadaan diri nasabah yang memaksa mereka untuk

sadar dalam pengembalikan pembiayaan, tidak adanya pendampingan

usaha secara rill yang dapat membantu mengatasi hambatan dan

kendala usaha nasabah. Sedangkan penghambat dari faktor nasabah

adalah adversity, miss management, SDM (kondisi pasar yang kurang

mendukung), kebijakan pemerintah daerah setempat, tidak adanya

itikad baik nasabah serta pengaruh lainnya.

Page 106: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

95

2. Strategi yang ditawarkan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri untuk

menangani hambatan dan kendala nasabah dalam menyelesaikan

pembiayaannya :

a. Penagihan secara intensif, baik melalui telepon, surat ataupun

melakukan OTS (On The Spot atau penagihan secara langsung

menemui nasabah).

b. Restrukturisasi pembiayaan.

c. Pelelangan agunan suka rela.

d. Klaim agunan, untuk kasus tertentu.

e. Write Off.

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis setelah melakukan

penelitian ini adalah :

1. Bagi Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

Diharapkan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri dapat

memberikan pendampingan usaha nasabah agar segala hambatan dari

segi usaha dapat tertangani sehingga nasabah dapat meningkatkan

kemampuannya untuk mengembalikan pembiayaannya, ada baiknya

pihak Warung Mikro memberikan peringatan kepada nasabah

mendekati tanggal jatuh tempo agar nasabah dapat mempersiapkan

diri untuk melakukan pembayaran angsuran pembiayaan, membentuk

kelompok nasabah usaha agar terbentuk hubungan yang sinergis

antara nasabah yang terkait baik secara kebutuhan usaha ataupun tidak

Page 107: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

96

agar dapat menghubungkan mereka yang saling menguntungkan dan

mengembangkan metode supply chain sebagai salah satu upaya untuk

menangani hambatan dan kendala usaha nasabah, serta memperdalam

analisa pembiayaan dan memperketat dalam pengawasan baik internal

bank maupun eksternal agar terhindar dari segala bentuk fraud. Dan

hal yang tak kalah pentingnya adalah membina hubungan yang lebih

baik lagi dan kontrol kepada nasabah, khususnya kepada nasabah-

nasabah yang sudah mulai mengalami indikasi untuk menunggak

pembayaran pembiayaannya.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, penelitian ini

hanya terbatas pada sampel Warung Mikro KC Ciledug, KC Cipulir

dan KCP Bintaro Sektor III. Metode wawancara terstruktur yang

dilakukan penulis hanya bersifat menjelaskan faktor-faktor

penghambat pengembalian pembiayaan Warung Mikro BSM saja.

Peneliti selanjutnya dapat mengkomparasikan masing-masing karakter

pembiayaan mikro atau UMKM pada setiap bank yang berbeda

dengan menggunakan metode SWOT. Selain itu, ketimpangan

penggunaan skim ijarah dan murabahah pada pembiayaan Warung

Mikro BSM dapat pula diteliti dengan melihat komparasi keunggulan

dan kelemahan dari tiap skim tersebut.

Page 108: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

97

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku dan Literatur Tertulis Lainnya :

Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

2008.

Emzir. Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.

Fuaida, Lisma Dyawati. “Manajemen Keuangan Keluarga Miskin: Studi Kasus

Mitra Program Masyarakat Mandiri, Dompet Dhuafa Republika”. Tesis S2

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia. Depok. 2005.

Ismail. Manajemen Perbankan: dari Teori menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana.

2010.

Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK/2003

Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2004.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2002.

Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMPYKPN. 2005.

Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif

(Dilengkapi dengan Contoh-contoh Aplikasi; Proposal Penelitian dan

Laporannya). Jakarta: Rajawali Pers. 2008.

Page 109: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

98

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/9/PBI/2011 tentang Perubahan Atas

Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/18/PBI/2008 tentang Restrukturisasi

Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah

Samti, Astri Marlia. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit

Bermasalah Oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor”. Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. 2011.

Syafi’i Antonio, Muhammad. Bank Syariah: dari Teori ke Praktik. Depok: Gema

Insani bekerjasama dengan Tazkia Cendikia. 2002.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin. Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, dan

Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2010.

Sumber Wawancara :

Wawancara pribadi dengan Adhi. Cipulir. 25 November 2013.

Wawancara pribadi dengan Mirwansyah Munir. Bintaro. 23 Desember 2013.

Wawancara pribadi dengan Mirwansyah Munir. Bintaro. 27 Desember 2013.

Wawancara pribadi dengan Nordiyanti. Bintaro. 24 Desember 2013.

Wawancara pribadi dengan Yayan Suryadi Praja. Ciledug. 4 November 2013.

Page 110: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · 2014. 10. 15. · 3-4 cabang sebagai percobaan pada mulanya. Setelah berjalan beberapa waktu, perkembangannya pun cukup bagus. Oleh

99

Sumber Internet :

Agus, “Restrukturisasi Hutang di Bank Syariah”. Artikel diakses pada 3 Januari

2014 dari www.ekonomisyariah.info/blog/2013/06/21/restrukturisasi-

hutang-di-bank-syariah/.

Yoga, Paulus. “BSM Patok Porsi Pembiayaan UMKM Jadi 75%”. Artikel diakses

pada 3 Januari 2014 dari www.infobanknews.com

Yoga, Paulus. “BSM Patok Tambahan Pembiayaan Mikro Rp1,08 Triliun”.

Artikel diakses pada 3 Januari 2014 dari www.infobanknews.com

PT Bank Syariah Mandiri, “KUR Mikro”. Artikel diakses pada 3 Januari 2014

dari http://www.syariahmandiri.co.id