konsentrasi perbankan syariah program studi...

72
STRATEGI PONDOK PESANTREN AL-QUR'ANIYYAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA BAGI UPAYA PENDIDIKAN KAUM DHUAFA OLEH RAHMAWATI NIM: 203046101756 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Upload: doanbao

Post on 20-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

STRATEGI PONDOK PESANTREN AL-QUR'ANIYYAH DALAM

PENGHIMPUNAN DANA BAGI UPAYA PENDIDIKAN KAUM DHUAFA

OLEH

RAHMAWATI NIM: 203046101756

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 2: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul STRATEGI PONDOK PESANTREN AL-QUR'ANIYYAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA BAGI UPAYA PENDIDIKAN KAUM DHUAFA telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 3 Juni 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 3 Juni 2008 Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr.H. Muhammmad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Drs. Djawahir Hejazziey, SH.,MA (………………..)

NIP. 130 789 745

2. Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, MA (………………..)

NIP. 150 269 678

3. Pembimbing I : Prof. Dr. Hasanuddin AF, MA (………………..)

NIP. 150 050 917 4. Pembimbing II : JM. Muslimin, P.hD

(………………..) NIP. 150 312 427 5. Penguji I : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA

(………………..) NIP. 150 210 421

Page 3: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

6. Penguji II : Dr. Syahrul Adham, MA (………………..)

NIP. 150 299 473

Page 4: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 Mei 2008

Rahmawati

Page 5: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Kata Pengantar

بسم اهللا الرحمن الرحيم

Alhamdulillah, segala puji dan syukur, kami panjatkan ke hadirat Allah

SWT, karena atas rahmat dan inayahNya tugas akhir skripsi ini dapat diselesaikan.

Shalawat dan salam senantiasa kami persembahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, yang membimbing umatnya ke jalan yang benar sekaligus menyempurnakan

akhlak manusia melalui petunjuk ilahi. Penyusunan skripsi ini merupakan syarat

kelulusan untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Islam di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini berjudul " STRATEGI PONDOK

PESANTREN AL-QUR'ANIYYAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA

BAGI UPAYA PENDIDIKAN KAUM DHUAFA"

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penulisan skripsi ini terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM.,selaku

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Euis Amalia, M.Ag dan Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, selaku Ketua

dan Sekretaris Jurusan Muamalat, Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 6: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

3. Bapak Prof. Dr. Hasanuddin, AF, MA dan Bapak JM. Muslimin, P.hD,

selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan waktu,

petunjuk serta arahan selama penyusunan skripsi ini.

4. Pimpinan dan Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak KH. Drs. H. M Sobron Z, MA, selaku Pimpinan Pondok

Pesantren Al-Qur'aniyyah, yang telah rela menuangkan waktunya dalam

memberikan informasi-informasi yang penulis butuhkan, terima kasih

juga para pengurus, dan juga santri-santri Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah.

6. Seluruh keluarga tercinta, ayahanda (H. Zaidih) dan ibunda (Hj.

Naimah), yang tiada henti-hentinya memberikan semangat serta do'a

yang terus menerus, saudara2ku Ustd Halimi, Eti Herawati S.Ag,

Syamsul, Akim, Yuyun (terima kasih banyak), dan tidak lupa untuk

keponakanku tercinta Zahra, "tante sayang dede".

7. Teruntuk Aa Jaenuddin Kurniawan S.Ei "You’re the best to me" Kakak

angkatku kak Ipul & Ellis, Auf, Ustad Syamsul dan Ustd Huda (terima

kasih atas bantuannya) dan teman-teman Perbankan Syariah Non

Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

bisa di sebutkan satu-persatu disini.

Page 7: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Akhir kata penulis berharap skripsi ini dengan segala keterbatasannya dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, Mei 2008

Penulis

Page 8: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….

i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………

iv

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………. ...

1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………………….

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………...

6

D. Kajian Pustaka…………………………………………….. ...

...8

E. Kerangka Konsep…………………………………………..

.....10

F. Metode Penelitian …………………………………………..

...12

G. Sistematika Penulisan……………………………………...

….15

Page 9: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Pondok

Pesantren………………………………………………...18

1. Pengertian Pondok

Pesantren………………………………...18

2. Unsur-unsur dan Fungsi Pondok

Pesantren………………….19

B.

Dana……………………………………………………………...29

1. Pengertian Dana………………………………………………

29

2. Macam-macam Dana………………………………………...

30

C. Donatur………………………………………………………... ..

34

1. Pengertian Donatur…………………………………………..

34

2. Peranan

Donatur………………………………………………35 D. Pendidikan

……………………………………………………….38

Page 10: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

1. Pengertian

Pendidikan.………………………………………..38

2. Tujuan dan Manfaat

Pendidikan………………………………40

E.

Dhuafa……………………………………………………………43

1. Pengertian

Dhuafa…………………….……………………….43

5. Macam-macam

Dhuafa………………………………………...44

BAB III. PONDOK PESANTREN AL- QUR’ANIYYAH, PROGRAM

DAN UPAYANYA UNTUK KEHIDUPAN SANTRI DHUAFA

A. Sejarah Berdirinya Pesantren Al-

Qur’aniyyah…………………..46

B. Visi, Misi dan Tujuan didirikannya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah……………………………………………………...

47

C. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah…………51

Page 11: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

D. Program dan Upaya Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah Untuk

Para Santri

Dhuafa…………………………………………………….52

BAB 1V. PONDOK PESANTREN AL-QUR'ANIYYAH,

PENGHIMPUNAN DANA DAN UPAYA PENDIDIKAN KAUM

DHUAFA

A. Cara Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah Dalam Penghimpunan

Dana Bagi Upaya Pendidikan

Dhuafa…………………………...56

B. Tolak Ukur Peranan Donatur Bagi Upaya Pendidikan Kaum

Dhuafa………………………………………………...………….

58

C. Analisis Dampak Keberhasilan Dana Sosial Terhadap

Pendidikan Santri Dhuafa

……………………………………………………62

D. Faktor-faktor Yang Menjadi Pemicu Kesuksesan Dan Hal-hal

Yang Masih Belum di

Kerjakan………………………………...64

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………….

68

Page 12: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

B. Saran………………………………………………………....

70

DAFTAR

PUSTAKA…………………………………………………………...

72

LAMPIRAN

Page 13: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pondok Pesantren

1. Pengertian Pondok Pesantren

Kata pesantren berasal dari pe-santri-an, yang berasal dari kata "Santri"

yang mendapat awalan pe-dan akhiran-an. Kata santri berasal dari bahasa

Tamil, yang berarti guru mengaji, sumber lain mengatakan bahwa kata itu

berasal dari kata shastri dari akar kata shastra, yang berarti buku-buku suci,

buku-buku agama atau tentang ilmu pengetahuan.1

Menurut Mafred Ziemek, kata pesantren terdiri dari kata asalnya adalah

Santri, yang diberikan awalan "pe-" dan akhiran "-an" yang berarti

menentukan tempat, jadi pesantren artinya adalah tempat para santri, dan

kadang-kadang ikatan kata Sant yaitu yang berarti manusia baik, dihubungkan

dengan suku kata Tra yang artinya suka menolong, sehingga apabila kedua

suku kata tersebut dihubungkan maka kata pesantren berarti adalah tempat

pendidikan manusia baik-baik.2

Dalam arti yang paling umum pondok pesantren mungkin dibedakan

dengan pusat ibadah Islam, masjid, yang dapat diartikan sebagai lembaga

pengajaran dan pelajaran keislamaan.

1 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam ( Jakarta : PT Ikhtiar Baru Van Haeve, 1994 ), h. 99

2 Mafred Ziemek, Pesantren Dalam Perubahan Sosial, (Jakarta : P3M, 1986) h. 99

Page 14: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Dari keterangan di atas dapat di rumuskan bahwa pengertian pesantren

adalah tempat orang-orang atau para pemuda menginap (bertempat tinggal)

yang dibarengi dengan suatu kegiatan untuk mempelajari, memahami,

mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam.3

Dengan demikian defenisi, Pondok pesantren adalah lembaga tradisional

yang dalam bacaan teknis berarti suatu tempat yang dihuni oleh para santri

yang mencari ilmu, dan Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan

keagamaan Islam yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.

Pondok Pesantren secara garis besar dapat digolongkan ke dalam dua

bentuk yang penting, yaitu : Pondok Pesantren Salafiyah dan Pondok Pesantren

Khalafiyah. Pondok Pesantren Salafiyah adalah Pondok Pesantren yang hanya

menyelenggarakan pengajian kitab dan pengajaran agama Islam, dan Pondok

Pesantren Khalafiyah adalah Pondok Pesantren yang selain menyelenggarakan

pengajian kitab dan pengajaran agama Islam, juga menyelenggarakan

pendidikan jalur sekolah atau formal.4

2. Unsur-unsur dan Fungsi Pondok Pesantren.

Untuk dapat memahami hakekat pondok pesantren perlulah terlebih dahulu

kita mengetahui unsur-unsur yang terlibat dalam pondok pesantren dan fungsi

3 Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta : PT Cipta Adi Pustaka, 1991), Jilid 1, h 187 4 Direktorat Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, Pola Pengembangan Pondok

Pesantren, (Jakarta, Departemen Agama, 2003 ), h. 41

Page 15: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

pondok pesantren. Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam pondok pesantren

akan tertulis uraian sebagai berikut :

a. Kyai

Kyai memiliki peran yang paling esensial dalam pendirian, pertumbuhan,

perkembangan, dan pengurusan sebuah pesantren sebagai pemimpin

pesantren, keberhasilan pesantren banyak bergantung pada keahlian dan

kedalaman ilmu, karisma dan wibawa, serta keterampilan kyai. Dalam

konteks ini, pribadi kyai sangat menentukan, sebab dia adalah tokoh sentral

dalam pesantren.5

Dengan demikian, Kyai merupakan elemen penting dari suatu pesantren

Kyai juga biasanya seringkali merupakan pendirinya. Sudah sewajarnya

bahwa pertumbuhan dan perkembangan suatu pesantren semata-mata banyak

bergantung kepada kemampuan kyainya.

b. Masjid

Masjid merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dengan

keberadaan Pondok Pesantren. Masjid sebagai pusat di pondok pesantren

merupakan perwujudan dari sistem pendidikan Islam tradisional. Dengan kata

lain kesinambungan sistem pendidikan Islam tradisional yang berpusat sejak

Masjid Quba didirikan di dekat Madinah pada masa Nabi Muhammad SAW

tetap terpancar dalam sistem pesantren. Dilingkungan pesantren Masjid

5 Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, (Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada, 2005 ), Ed. 1, h. 67

Page 16: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

merupakan pusat kegiatan untuk pengajaran Islam dan dengan demikian

merupakan komponen dasar lembaga ini.6

Menurut Dhofier, yang dikutip oleh Abdullah Syukri Zarkasyi, bahwa

dalam konteks pesantren, masjid dianggap sebagai tempat yang paling tepat

untuk mendidik para santri, terutama dalam praktik sembahyang lima waktu,

khutbah, sembahyang Jum'at, dan pengajaran kitab-kitab Islam Klasik7.

Masjid memiliki fungsi ganda, selain tempat shalat dan ibadah lainnya juga

tempat pengajian terutama yang masih memakai metode sorogan dan

wetonan ( bandongan ).8

c. Santri

Santri adalah siswa atau murid yang belajar di pesantren. Seorang ulama

bisa disebut sebagai kyai kalau memiliki pesantren dan santri yang tinggal

dalam pesantren tersebut untuk mempelajari ilmu-ilmu agama Islam melalui

kitab-kitab kuning9

Santri merupakan unsur yang penting sekali dalam perkembangan sebuah

pesantren, karena langkah pertama dalam tahap-tahap membangun pesantren

adalah harus ada murid yang datang untuk belajar dari seorang alim. Santri

biasanya terdiri dari dua kelompok, yaitu santri kalong dan santri mukim,

6 Ziemek, Pesantren Dalam Perubahan Sosial, h. 115 7 Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan, h. 68 8 Mujamil Qomar, Pesantren dari Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi, (Jakarta,

Erlangga, 2005) h. 21 9 Amin Haedari dkk, Masa Depan Pesantren Dalam Tantangan Modenitas dan Tantangan

Komplesitas Global, (Jakarta, IRD Press, 2004), h.35

Page 17: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

santri kalong merupakan santri yang tidak menetap dalam pondok tetapi

pulang ke rumah masing-masing sesudah mengikuti suatu pelajaran di

pesantren. Dan santri mukim adalah santri yang menetap di dalam pondok

pesantren dan biasanya berasal dari daerah jauh.10

d. Pondok ( Asrama)

Definisi singkat istilah "Pondok" adalah tempat sederhana yang

merupakan tempat tinggal kyai bersama para santrinya. Pondok (Asrama)

sebagai tempat penginapan santri, dan difungsikan untuk mengulang kembali

pelajaran yang telah disampaikan kyai atau Ustadz.11

Menurut Zamakshari Dhofir, ada tiga alasan kenapa pesantren

menyediakan pondok bagi para santrinya, yaitu : pertama, ketenaran dan

kemashuran kyai serta kedalaman ilmunya tentang Islam menarik perhatian

para santri dari jauh. Untuk dapat menggali ilmu dari kyai serta kedalaman

ilmunya tentang Islam menarik perhatian para santri dari jauh. Untuk dapat

menggali ilmu dari kyai tersebut dengan baik dan teratur serta dalam jangka

waktu yang lama, para santri harus menetap di dekat kediaman kyai.

Kedua, mayoritas pesantren berada di desa-desa dimana tidak ada

pengetahuan yang cukup untuk menampung para santri, dengan demikian

perlu adanya asrama khusus untuk menampung.

10 Zarkasyi, Gontor dan Pembahruan, h. 69 11 Qomar, Pesantren dan Transformasi, h. 21

Page 18: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Ketiga, adanya sikap timbal balik antara kyai dan santri. Para santri

menganggap kyainya seolah-olah sebagai bapaknya sendiri, sedangkan kyai

menganggap para santrinya sebagai titipan Tuhan. Sikap timbal balik ini

menimbulkan keakraban dan kebutuhan untuk saling berdekatan terus-

menerus satu sama lainnya.12

e. Pengajaran Kitab Kuning

Dalam tradisi pesantren, kitab kuning merupakan ciri dari identitas yang

tidak bisa dilepaskan. Sebagai lembaga kajian dan pengembangan ilmu-ilmu

keislaman (al-'ulum al-syar'iyah), pesantren menjadikan Kitab Kuning adalah

identitas yang inheren dengan pesantren.13

Dikalangan pesantren sendiri, disamping istilah kitab kuning, beredar

juga istilah "Kitab Klasik"(al-kutub al-qodimah), untuk menyebut kitab yang

sama. Bahkan karena tidak dilengkapi dengan sandangan (syakl), kitab

kuning juga kerap disebut oleh kalangan pesantren sebagai "Kitab Gundul".

Dan karena rentang waktu sejarah yang sangat jauh dari kemunculannya

sekarang, tidak sedikit yang menjuluki kitab kuning ini dengan "Kitab

Kuno".14

Setelah membahas secara ringkas elemen-elemen yang ada di lingkungan

pondok pesantren, perlu juga kita ketahui tentang fungsi pondok pesantren.

12 Zamakshari Dhofir, Tradisi Pesantren, (Jakarta : LP3ES, 1985) h. 46-47 13 Haedari, Masa Depan Pesantren, h. 148 14 Said Aqiel Siradj et al., Pesantren Masa Depan; Wacana Pemberdayaan dan

Trasnformasi Pesantren, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1999) Cet Ke- 1, h. 222

Page 19: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Pondok pesantren memiliki beberapa fungsi : Menurut Ma'shum yang dikutip

oleh Mujamil Qomar fungsi pesantren semula mencakup tiga aspek yaitu

fungsi religius (diniyyah) fungsi sosial (ijtimaiyyah), fungsi edukasi

(tarbawiyyah) dan fungsi lain adalah sebagai lembaga pembinaan moral dan

kultural.15

Selain itu Pesantren juga memiliki fungsi lain yaitu dalam Pelaksanaan

Pengembangan Masyarakat, dan Pondok Pesantren dapat juga berfungsi

sebagai Penyelenggaraan Unit Usaha dan Pengembangan Keterampilan.16

Adapun penjelasannya sebagai berikut :

1). Pondok Pesantren dalam Pelaksanaan Pengembangan Masyarakat.

Perkembangan masyarakat dewasa ini menghendaki adanya pembinaan

anak didik yang dilaksanakan secara seimbang antara nilai dan sikap,

pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan, kemampuan berkomunikasi

dengan masyarakatnya secara luas serta meningkatkan kesadaran terhadap

alam lingkungannya. Asas pendidikan yang demikian itu diharapkan dapat

merupakan upaya pembudayaan untuk mempersiapkan warga guna

melakukan suatu pekerjaan yang menjadi mata pencariannya dan berguna

bagi masyarakatnya serta mampu menyesuaikan diri secara konstruktif

15 Qomar, Pesantren dari Transformasi, h. 23 16 Departemen Agama, Pola Pengembangan, h 90

Page 20: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya. Untuk itu Pondok

Pesantren memiliki beberapa peranan, yaitu17 :

a). Pesantren Sebagai Instrumental dan Fasilitator

Hadirnya pondok pesantren yang tidak hanya sebagai lembaga

pendidikan dan keagamaan namun juga sebagai lembaga pemberdayaan

umat merupakan petunjuk yang amat berarti. Bahwa pondok pesantren

menjadi sarana bagi pengembangan potensi dan pemberdayaan umat,

seperti halnya dalam kependidikan atau dakwah Islamiyyah sarana dalam

pengembangan umat ini tentunya memerlukan sarana bagi pencapaian

tujuannya. Sehingga pondok pesantren yang mengembangkan hal demikian

berarti pondok pesantren tersebut telah berperan sebagai alat atau instrumen

pengembangan potensi dan pemberdayaan umat.

b). Pesantren Sebagai Mobilisasi.

Mobilisasi adalah perpindahan tempat atau kedudukan, tingkah laku

orang-orang di masyarakat dengan pola yang baru. Jadi, yang dimaksud

dengan pondok pesantren berperan sebagai mobilisasi disini adalah Pondok

Pesantren sebagai lembaga yang dipercayakan masyarakat sebagai wadah

atau tempat seseorang menempa akhlak jadi lebih baik.

Peranan seperti ini jarang dimiliki oleh lembaga atau perguruan lainnya

dikarenakan hal ini dibangun atas dasar kepercayaan masyarakat bahwa

17 Ibid,. h 91

Page 21: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Pondok pesantren adalah tempat yang tepat untuk menempa akhlaq dan

budi pekerti yang baik. Sebagai lembaga yang dipercaya dan dihormati oleh

masyarakat serta kharisma dari kyai sendiri, peranan Pondok Pesantren

tentu menjadi sangat strategis dalam memberikan contoh atau mengajak

untuk melakukan pengembangan yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh

masyarakat sekitar.

c). Pesantren Sebagai Sumber Daya Manusia

Dalam sistem pendidikan yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren

sebagai upaya yang mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, Pondok

Pesantren memberikan pelatihan khusus atau diberikan tugas magang

dibeberapa tempat yang sesuai dengan pengembangan yang akan dilakukan

di Pondok Pesantren. Di sini peranan Pondok Pesantren sebagai fasilitator

sangat dominan. Namun tentunya juga jika dalam pengembangannya

mengikut sertakan masyarakat sekitar, apalagi masyarakat luas, maka

dibutuhkan "tenaga-tenaga professional" yang akan mendukung kegiatan

pengembangan ini. Karena kegiatan ini tentunya akan dikembangkan juga

oleh para santri yang lulus atau selesai dalam pembelajaran di Pondok

Pesantren. Hal ini sangat membantu tugas pemerintah dalam upaya

pemerataan kegiatan pengembangan, khususnya ekonomi di daerah agar

setiap daerah memiliki potensi sumber daya manusia yang kompeten.

Page 22: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

d). Pesantren sebagai Agent of Develoment

Pondok Pesantren dilahirkan untuk memberikan respon terhadap situasi

dan kondisi sosial suatu masyarakat yang tengah dihadapkan pada

runtuhnya sendi-sendi moral melalui transformasi nilai yang ditawarkan

Pondok Pesantren. Kehadirannya bisa disebut sebagai agen perubahan

sosial (agent of social change) yang selalu melakukan pembebasan pada

masyarakat dari segala keburukan moral, penindasan politik, pemiskinan

ilmu pengetahuan dan bahkan dari pemiskinan ekonomi.

Institusi Pondok Pesantren dengan begitu mengesankan telah berhasil

mentransformasikan masyarakat di sekitarnya dari kekafiran menuju

kesalihan dan kemakmuran atau kesejahteraan.

Oleh karenanya kehadiran lembaga Pondok Pesantren menjadi suatu

keniscayaan sebagai bentuk institusi yang dilahirkan atau kehendak dan

kebutuhan masyarakat. Dengan kesadarannya Pondok Pesantren dan

masyarakat telah membentuk hubungan yang harmonis, sehingga

komunitas Pondok Pesantren kemudian diakui menjadi bagian tak

terpisahkan (sub-kultur) dari masyarakat pembentuknya. Pada tataran ini,

pondok pesantren telah berfungsi sebagai pelaku pengembangan

masyarakat, dan menjadi agen bagi pembangunan nasional, dalam lingkup

yang menjadi tanggung jawabnya.

e). Pesantren sebagai Center of Excellence

Page 23: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Salah satu misi awal didirikannya Pondok Pesantren adalah

menyebarluaskan informasi ajaran dan pengetahuan agama Islam keseluruh

pelosok Nusantara yang berwatak pluralis, baik dalam dimensi

kepercayaan, budaya maupun kondisi sosial masyarakat. Melalui medium

pendidikan yang dikembangkan dalam bentuk Pondok Pesantren, ajaran

Islam lebih cepat membumi di Indonesia.

Institusi Pondok Pesantren berkembang sedemikian rupa akibat

persentuhan-persentuhannya dengan kondisi dan situasi zaman yang selalu

berubah. Sebagai upaya untuk menjawab tantangan zaman ini, Pondok

Pesantren kemudian mengembangkan peranannya dari sekedar lembaga

keagamaan dan pendidikan menjadi lembaga pengembangan masyarakat.

Sehingga pada tataran ini Pondok Pesantren telah berfungsi sebagai pusat

keagamaan, pendidikan dan pengembangan masyarakat (center of

excellence).

2). Pondok Pesantren Sebagai Penyelanggaraan Unit Usaha dan Pengembangan

Keterampilan18

Dengan anggapan dasar bahwa tidak semua lulusan atau keluaran

Pondok Pesantren akan menjadi ulama atau kyai dan memilih lapangan

pekerjaan di bidang agama, maka keahlian-keahlian lain seperti pendidikan

keterampilan perlu diberikan kepada santri, sebelum santri itu terjun ke

18 Ibid., h. 95

Page 24: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

tengah-tengah masyarakat sebenarnya. Di pihak lain, guna menunjang

suksesnya pembangunan diperlukan partisipasi semua pihak, termasuk

pihak Pondok Pesantren sebagai suatu lembaga yang cukup berpengaruh di

tengah-tengah masyarakat. Ini merupakan potensi yang dimiliki oleh

Pondok Pesantren secara historis dan tradisi.

Pondok Pesantren memang dituntut untuk lebih meningkatkan mutu

pendidikan dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan kurikuler dan ikut

berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat sekitarnya, tentu saja

hal tersebut tidak dapat berkembang dengan baik jika tidak didukung oleh

dana-dana tradisonal, baik itu wakaf, bantuan insidental dari pihak wali

santri, pemerintah, swasta, dan masyarakat atau donatur yang lain. Untuk

menanggulangi hal yang demikian inilah pentingnya keberadaan unit usaha

dan pengembangan keterampilan di Pondok Pesantren yang diupayakan

dalam menghasilkan dana untuk biaya penyelenggaraan kegiatan Pondok

Pesantren.19

B. Dana

1. Pengertian Dana

19 Ibid, h. 95

Page 25: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dinamakan dengan kata

"dana" adalah uang yang disediakan untuk suatu keperluan, biaya

kesejahteraan, atau bisa disebut juga dengan pemberian hadiah atau derma.20

Dana yang dimaksud disini adalah dana yang berbentuk sosial atau dana

yang bersifat bantuan. Dana bantuan adalah dana (persediaan uang) untuk

membantu suatu usaha, terutama dalam keadaan darurat.21 Dan bantuan sosial

adalah bantuan yang bersifat sementara yang diberikan kepada fakir miskin,

dengan maksud agar mereka dapat meningkatkan kehidupannya secara wajar.

Dana bantuan ini akan digunakan untuk kesejehteraan sosial bagi fakir

miskin. Yang dimaksud dengan dana kesejehteraan sosial bagi fakir miskin

adalah semua dana yang berwujud uang dan atau barang yang berasal dari

masyarakat dan sumber-sumber lainnya dan digunakan untuk kepentingan

pelayanan kesejahteraan sosial bagi fakir miskin.

2. Macam-macam Dana

Macam-macam dana yang dimaksud disini adalah dana-dana tradisional

yaitu dana-dana yang bersumber dari bantuan masyarakat, baik itu berupa

Zakat, Infaq dan Sedekah/Shodaqah (ZIS), yang dikembangkan untuk

kepentingan masyarakat, sehingga dana-dana tersebut dapat dimanfaatkan

dalam hal-hal yang berguna untuk umat.

20 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai

Pustaka, 2005), Edisi ke-3, h. 234 21 Ibid, h. 234

Page 26: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

1). Dana Zakat

Dana zakat adalah dana yang bersumber dari zakat. Ditinjau dari bahasa,

kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-Barakatu' keberkahan' al-namaa'

pertumbuhan dan perkembangan, at-thaharatu 'kesucian' dan Ash-shalahu

'keberesan'.22

Zakat artinya menyucikan dan membersihkan harta benda. Menurut istilah

syara' (agama), zakat adalah mengeluarkan sebagian harta, atau bahkan

makanan yang utama menurut ketentuan yang ditentukan oleh syara.23

Perintah tentang zakat sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-

Bayyinah (98) : 5 sebagai berikut :

ا وتؤي ولوةا الصوميقي وآءفن حن ي الده لنيصلخ مهللااودبعي لآلا اورمآ امو

) 5:البينة (وة وذلك دين القيمة آالز

Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Zakat terbagi atas dua bagian, pertama adalah Zakat Harta, zakat ini

hanya wajib bagi orang yang kaya saja, zakat harta adalah mengeluarkan

22 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, ( Jakarta, Gema insani Press,

2002), Cet Ke- 1, h. 7 23 Ibnu Mas'ud dan Zainal Abidin, Fiqih Madzhab Syafi'I, buku I ; Ibadah (Bandung,

Pustaka Setia, 2005), Cet Ke-2, h. 513

Page 27: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

sebagian harta menurut ukuran tertentu bila harta itu telah sampai nisabnya.

Kedua adalah Zakat Fitrah, zakat fitrah dinamakan juga zakat jiwa, artinya

zakat untuk menyucikan badan atau jiwa. Zakat fitrah adalah mengeluarkan

sebagian dari makanan yang utama menurut ukuran yang ditentukan oleh

agama, yang diwajibkan atas tiap-tiap orang, baik kaya maupun miskin, laki-

laki dan perempuan, tua dan muda, setelah mengerjakan puasa dibulan

Ramadhan.24

2). Dana Infaq

Dana infaq adalah dana yang bersumber dari infaq. Infaq berasal dari kata

Anfaqo yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu.

Dan menurut terminologi syariat (istilah) infaq berarti mengeluarkan

sebagian harta atau pendapatan/penghasilan untuk sesuatu yang diperintahkan

ajaran Islam.25

Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan

tinggi maupun rendah, disaat lapang maupun sempit.26 Sesuai dengan Firman

Allah SWT dalam surat Ali Imran (3) : 134

الذين ينفقون فى السرآء والضرآء والكا ظمين الغيظ والعا فين عن النس واهللا

) 134:ال عمران (يحب المحسنين

Artinya :

24 Ibid,.h. 514 25 http://branda.blogsome.com/2004/04/28/zakat,infaq-dan-shadaqah/trackback/ 26 Ibid.

Page 28: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Jika zakat harus diberikan kepada mustahik tertentu (8 asnaf), maka infaq

boleh diberikan kepada siapa pun. Misalnya, untuk kedua orang tua, anak-

yatim, dan sebagainya.27 Maksudnya disini kalau zakat itu hanya diberikan

kepada 8 golongan tertentu saja sesuai yang telah diatur hukum Islam, dan

waktu mengeluarkannya pun di tentukan. Sedangkan kalau memberikan

infaq tidak ditentukan, infaq itu diberikan kepada siapa saja boleh, dan kapan

pun infaq itu diberikan boleh karena waktunya tidak ditentukan. Hal ini

tercermin dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah (2): 215 :

ى متالي ونيابرقاأل ونيدا لولل فري خن ممتقفن اآ مل قنوقفنا ياذ مكنولئسي

) 215:لبقراه ا(ليم عه ب اهللانا فري خنا مولعفا تم وليب السناب ونيكسمالو

Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan.

Jawablah,"Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.

4). Dana Sedekah

27 Ibid.

Page 29: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Yang dimaksud dana sedekah disini adalah dana yang bersifat sedekah.

Sedekah/Shodaqoh berasal dari kata "Shodaqo" berarti benar. Orang yang

bersedekah/ bershodaqoh adalah orang yang mengaku benar imannya.28

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata "Sedekah" adalah pemberian

sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, diluar kewajiban

zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi derma.29

Sedekah ada 2 (dua) macam, yaitu30 :

a) Sedekah wajib adalah kewajiban zakat, bagi orang mampu/kaya, selain

wajib menzakati harta bendanya (apabila telah mencapai nisab dan haulnya)

juga masih ada kewajiban lain untuk menggunakan sebagian harta

bendanya untuk kepentingan umum (agama, masyarakat dan Negara)

b) Sedekah Tathawwu' /sunat adalah sedekah yang diberikan secara sukarela

(tidak diwajibkan kepada orang (misalnya orang yang miskin /pengemis)

atau badan/lembaga (misalnya lembaga sosial).

Bersedekah merupakan amaliah yang sangat dianjurkan oleh syariat

agama kita yang mulia. Bersedekah bukan hanya memiliki aspek ritual, tetapi

juga mempunyai makna sosial yang sangat tinggi nilainya. Dengan

bersedekah, maka dapat menolong dan meringankan beban orang-orang yang

28 http://alfi.ie/2007/10/07/keutamaan-trackbeck/ 29 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1008 30 Zuhdi , Studi Islam, h. 82

Page 30: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

hidup dalam kemiskinan dan kekurangan serta dapat menjalin ikatan kasih

sayang antara orang kaya dengan yang miskin.31

C. Donatur

1. Pengertian Donatur

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, yang dinamakan dengan kata " donatur "

adalah orang yang secara tetap memberikan sumbangan berupa uang kepada

suatu perkumpulan dan sebagainya atau penyumbang tetap dan penderma

tetap.32

Donatur adalah seseorang yang mempunyai kedudukan dalam masyarakat

yang dapat membantu atau menolong suatu lembaga/organisasi dalam

memberikan sesuatu yang dimiliki, bukan hanya materi atau harta tetapi juga

hal lain, seperti berupa pikiran dan tenaga sehingga bantuan mereka dapat

meringankan beban suatu lembaga/organisasi itu sendiri. Selain itu, donatur

juga dapat diartikan sebagai pemberi dana yang mempunyai komponen penting

akan keberhasilan suatu lembaga/organisasi.

2. Peranan Donatur

31 Arifin Ilham, Panduan Zikir; Membumikan Zikir Membangun Ukhuwah, (Jakarta:

Medina, 2005), Cet Ke-6, h. 31 32 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 212

Page 31: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Peranan kata dasarnya adalah peran yaitu seperangkat tingkat yang

diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Dan

peranan yaitu bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.33

Peran tidak dapat dipisahkan dengan status (kedudukan), walaupun

keduanya berbeda, akan tetapi saling berhubungan erat antara satu dengan yang

lainnya, karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Peran

diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang berbeda, akan tetapi kelekatannya

sangat terasa sekali. Seseorang dikatakan berperan atau memiliki peranan

karena dia (orang tersebut mempunyai status dalam masyarakat), walaupun

kedudukan itu berbeda antara satu orang dengan orang lain, akan tetapi masing-

masing dirinya berperan sesuai dengan statusnya.

Gross, Mason dan Mc Eachern mendefinisikan peranan sebagai seperangkat

harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan

sosial tertentu. Harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial

dan oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peranan-peranan itu ditentukan oleh

norma-norma didalam masyarakat.34

Didalam peranan terdapat 2 (dua) macam harapan, yaitu35:

a) Harapan –harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran.

33 Ibid, h. 667 34 David Berry, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, (Jakarta, Raja Grafindo Persada,

2003), Cet Ke-4, h. 106 35 Ibid. h.107

Page 32: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

b) Harapan-harapan yang dimiliki oleh si pemegang peran terhadap

"masyarakat" atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengannya

dalam menjalankan peranannya atau kewajiban-kewajibannya.

Ditinjau dari segi sosiologi, tidak dapat dipungkiri bahwasanya manusia

adalah makhluk sosial, yang tidak bisa melepaskan sikap ketergantungan pada

makhluk lainnya, maka pada posisi macam inilah, peran sangat menentukan

kelompok sosial masyarakat yang berkaitan agar menjalankan perannya yaitu :

menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya dalam

masyarakat dimana ia bertempat tinggal.

Maka dalam lingkungan sosial atau sebagai makhluk yang saling

ketergantungan dengan makhluk lain, untuk itu diperlukan adanya kerja sama

dan sikap saling membantu antara sesama, yang kuat membantu yang lemah,

yang kaya membantu yang miskin, yang kaya berperan sebagai donatur dapat

menjalankan tugas atau kewajibannya didalam membantu masyarakat yang

miskin, maka peran donatur disini adalah :

1) Donatur sebagai penolong, yang membantu membina dan membangun

kaum dhuafa yang lemah papa dengan materi sekedar untuk memenuhi

kebutuhan pokok hidupnya.36 Maksudnya donatur disini berperan sebagai

orang yang membantu meringankan beban orang-orang miskin dengan

memberikan sebagian harta yang mereka miliki untuk kepentingan kaum

36 http://www.pkpu.or.id

Page 33: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

dhuafa, sehingga pemberian mereka dapat berguna bagi yang memerlukan

walau pemberian mereka hanya sekedarnya tetapi pemberian mereka sangat

berarti untuk kehidupan ekonomi yang lemah.

2) Donatur sebagai motivator suatu organisasi/lembaga yang sangat diperlukan

untuk keberadaan suatu organisasi/lembaga di masa mendatang.37 Donatur

disini dapat berperan sebagai pendukung atau pendorong dalam suatu

kegiatan yang dilakukan oleh suatu badan/organisasi/lembaga, apabila ada

donatur yang ikut berpartisipasi dengan memberikan bantuan maka

kegiatan suatu badan/organisasi/lembaga tersebut pun akan terbantu,

apabila bantuan tersebut terus-menerus dilakukan maka peran donatur dapat

menunjang kegiatan mereka sampai masa yang akan datang.

3) Donatur dapat berperan sebagai suatu alat keberlangsungan hidup suatu

lembaga/organisasi. Karena semua lembaga/organisasi memerlukan uang

atau dana untuk dapat berlanjut dan beraktifitas.38 Sehingga donatur disini

berperan sebagai orang yang memberi dana agar aktifitas yang dilakukan

oleh suatu lembaga/organisasi yang sudah terbiasa atau hanya

mengandalkan donatur akan terus ada dan bertahan, contoh

organisasi/lembaga yang memerlukan peran donatur adalah Yayasan Yatim

Piatu.

37 http://[email protected] 38 Ibid.

Page 34: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Dengan demikian apabila donatur dapat menjalankan peranannnya dengan

baik maka masyarakat yang lemah dan miskin akan terbantu dan dapat

meringankan beban kesulitan mereka, maka dari sinilah jiwa sosial memang

sangat diperlukan agar dapat saling berbagi antara sesama.

D. Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

Kata pendidikan dalam Kamus Bahasa Indonesia berasal dari kata "didik"

dengan mendapatkan awalan "Pen-" dan akhiran "-an" yang berarti memelihara

dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, dan pendidikan

adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan,

proses perbuatan dan cara mendidik.39

Dan kata pendidikan tersebut sinonim dengan kata pengajaran, kata ini

sebagaimana dijelaskan oleh Poerwadinata yang dikutip oleh Abuddin Nata,

pendidikan yaitu cara (perbuatan dan sebagainya), mengajar atau mengajarkan,

kata lain yang serumpun dengan kata tersebut adalah mengajar yaitu yang

berarti memberi pengetahuan atau pengajaran.40

39 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 204 40 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1997) Cet ke-

1, h. 5

Page 35: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Dalam Bahasa Arab kata "pendidikan" disebut dengan kata al-tarbiyat yang

mengandung arti memelihara, membesarkan dan mendidik. Al-tarbiyat

didefinisikan sebagai proses bimbingan terhadap potensi manusia (jasmani, ruh

dan akal) secara maksimal agar dapat menjadi bekal dalam menghadapi

kehidupan di masa depan.41

Menurut Ki Hajar Dewantara, dalam bukunya yang berjudul Bagian

Pertama Pendidikan, yang dikutip oleh Abuddin Nata, mengatakan bahwa

pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang

ditujukan untuk keselematan dan kebahagiaan manusia. Pendidikan berarti

memelihara hidup tumbuh ke arah kemajuan dan pendidikan adalah usaha

kebudayaan berasas peradaban, yakni memajukan hidup agar mempertinggi

derajat kemanusiaan.42

Pengertian pendidikann secara terminologis menurut Abbdurrahman An-

Nahlawy, dalam bukunya At-Tar Biyatul-Islamiyyah, yang dikutip oleh Khalid

Ahmad Asy-Syantuh pendidikan adalah proses pendewasaan anak,

mempersiapkan mereka di dunia dan akhirat, memperhatikan perkembangan

mereka dengan perhatian menyeluruh, mencakup semua sisi perkembangan

fisik, intelektual, sosial, moral maupun spritual.43

41 Jalaluddin, Teologi Pendidikan, h.72 42 Ibid, h. 9 43 Khalid Ahmad Asy-Syantuh, Pendidikan Anak Putri Dalam Keluarga Muslim, (Jakarta :

Pustaka Al-Kautsar, 1993), Cet ke-1, h. 29

Page 36: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Menurut Ahmad D. Marimba, dalam bukunya yang berjudul Pengantar

Filsafat Pendidikan Islam, mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik (guru) terhadap pekembangan

jasmani dan rohani si terdidik (murid) menuju terbentuknya kepribadian yang

utama.44

Menurut John Dewey, dalam bukunya Democrasy and Education, yang

dikutip oleh M.Arifin memandang pendidikan sebagai suatu proses

pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya

pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional), menuju ke arah tabiat

manusia dan manusia biasa.45

Menurut Mortimer J. Adler, dalam Philosophies of Education, mengartikan

pendidikan adalah proses dengan mana semua kemampuan manusia (bakat dan

kebiasaan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan,

disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang

secara artistik dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain

atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu kebiasaan-kebiasaan

yang baik.46

Menurut Soegarda Poerbakawaca, dalam bukunya yang berjudul

Pendidikan Dalam Alam Indonesia Merdeka, yang dikutip oleh Abuddin Nata,

44 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Remaja Rosda

Karya, 1970), Cet ke-2, h.11 45 M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1994), Cet ke-4, h. 1 46 Ibid, h. 12

Page 37: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

mengatakan bahwa dalam arti umum pendidikan adalah mencakup segala usaha

dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya,

pengetahuannya, kecakapannya serta ketrampilannya kepada generasi muda

untuk melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama sebaik-baiknya.47

2. Tujuan dan Manfaat Pendidikan

Sebelum membahas tentang apa itu tujuan dan manfaat dari pendidikan

terlebih dahulu harus diketahui apa itu pengertian tujuan. Tujuan yaitu sasaran

yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan

kegiatan.

Menurut Imam Ghazali tujuan pendidikan yaitu pembentukan insan baik di

dunia maupun akhirat. Karena menurut Ghazali manusia dapat mencapai

kesempurnaan apabila mau berusaha mencari ilmu dan selanjutnya

mengamalkan ilmu pengetahuan yang di pelajarinya tersebut.48

Dan Tujuan pendidikan secara umum dibagi menjadi tiga aspek, yaitu :49

a. Menyempurnakan hubungan manusia dengan khaliknya. Semakin dekat dan

terpelihara hubungan dengan hakikatnya akan semakin tumbuh dan

berkembang keimanan seseorang dan semakin terbuka pulalah kesadaran

akan penerimaan rasa ketaatan dan ketundukan kepada segala perintah dan

47 Nata, Filsafat Pendidikan, h. 10 48 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1998), Cet ke-2, h.

33 49 Ibid, h. 44-45

Page 38: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

larangan-Nya, sehingga dengan demikian peluang untuk memperoleh

kejayaan semakin menjadi terbuka.

b. Menyempurnakan hubungan manusia dengan sesamanya, memelihara,

memperbaiki dan meningkatkan hubungan antara manusia dan lingkungan

merupakan upaya manusia yang harus senantiasa dikembangkan terus-

menerus.

c. Mewujudkan keseimbangan, keselarasan dan keserasian antara kedua

hubungan itu dan mengaktifkan kedua-duanya sejalan dan terjalin dari diri

sendiri.

Menurut Ahmad D. Marimba mengemukakan ada dua tujuan pendidikan,

yaitu tujuan pendidikan sementara dan tujuan pendidikan akhir, dengan

penjelasan sebagai berikut : 50

a. Tujuan sementara pendidikan yaitu sasaran sementara yang harus dicapai

oleh umat Islam yang melaksanakan pendidikan. Tujuan sementara di sini

yaitu tercapainya berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah,

pengetahuan membaca, menulis, pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakatan,

kesusilaan, keagamaan dan kedewasaan jasmani-rohani.

b. Tujuan akhir pendidikan yaitu terwujudnya kepribadian Muslim.

Sedangkan kepribadian muslim di sini adalah kepribadian yang seluruh

aspek-aspeknya merealisasikan atau mencerminkan ajaran Islam.

50 Marimba, Pengantar Filsafat, h. 15

Page 39: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Selain mempunyai tujuan, pendidikan juga memiliki manfaat, terutama

pendidikan berperan dalam mengajarkan akhlak dan budi pekerti manusia

menjadi lebih baik, dan diantara manfaat dari pendidikan adalah sebagai berikut

:

Menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung, pendidikan memiliki 3 macam

manfaat, yaitu : 51

a. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat pada masa yang akan datang.

b. Memindahkan ilmu yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut

dari generasi tua kepada generasi muda.

c. Memindahkan nila-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan

masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup suatu

masyarakat dan peradaban.

Dan menurut John Dewey, mengatakan bahwa manfaat pendidikan adalah

sebagai berikut :52

a. Membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan manusia

dari tahap ke tahap kehidupan anak didik sampai mencapai titik

kemampuan yang optimal.

51 Uhbayati, Ilmu Pendidikan, h. 10 52 Arifin, Filsafat Pendidikan, h. 33-34.

Page 40: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

b. Menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan tersebut

dapat berjalan lancar. Penyediaan fasilitas ini mengandung arti dan tujuan

bersifat struktural dan institusional.

E. Dhuafa

1. Pengertian Dhuafa

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata dhuafa adalah orang-orang lemah

(ekonominya dsb). Dalam literatur hukum istilah dhuafa dibedakan dengan

fakir, dari telaah kitab fiqih, Ali Yafi membuat rumusan defenisi miskin ialah

yang memiliki harta benda atau mata pencarian atau kedua-duanya hanya

menutupi seperdua atau lebih dari kebutuhan pokok. Sedangkan yang disebut

fakir adalah mereka yang tidak memiliki sesuatu harta benda atau tidak

mempunyai mata pencarian tetap, atau mempunyai harta benda tetapi hanya

menutupi kurang dari seperdua kebutuhan pokoknya.53

2. Macam-macam Dhuafa

Ada dua golongan dhuafa (orang-orang yang lemah ekonominya), yaitu :

a. Orang Fakir adalah orang yang sama sekali tidak memiliki harta dan

pekerjaan, atau memiliki harta namun hanya ada separuh dari kebutuhannya

53 Ahmad Sanusi, Agama di Tengah Kemiskinan, (Jakarta : Logos, 1999), h. 12-13

Page 41: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

dan keluarganya yang wajib ia nafkahi. Seperti tempat tinggal, pakaian dan

makanan.54

b. Orang Miskin adalah sekelompok orang yang sedikit lebih baik

keadaannnya dari fakir. Dimana menurut Imam Madzhab Syafi'I orang

miskin itu memiliki harta atau usaha namun tidak mencukupi kebutuhan

sehari-harinya dari orang yang ia nafkahi, seperti hanya mencukupi separuh

dari kebutuhannya.55

54 Anshari Taslim, Fikih Imam Syafi'I Puasa dan Zakat, (Jakarta : Pustaka Azzam,2004),

Cet ke-1, h.189 55 Ibid. h.191

Page 42: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

BAB III

PONDOK PESANTREN AL-QUR'ANIYYAH, PROGRAM DAN

UPAYANYA UNTUK KEHIDUPAN PARA SANTRI DHUAFA

Dalam pelaksanaan penelitian, sebelumnya penulis melakukan persiapan-

persiapan yang berkenaan dengan apa saja yang dibutuhkan atau di persiapkan

ketika akan melangsungkan suatu penelitian. Sebagaimana lazimnya suatu

penelitian, maka persiapan-persiapan yang dilakukan penulis sebelum melakukan

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Lokasi

Perihal menentukan lokasi penelitian, penulis memilih Pondok Pesantren

Al-Qur'aniyyah sebagai tempat penelitian. Letak lokasi penelitian yaitu di Jalan

Panti Asuhan RT 03/12 Ceger Jurang Mangu Timur Pondok Aren Tangerang,

adapun alasan yang melatar belakangi penulis memilih Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah karena penulis merupakan salah satu anggota Ikatan Remaja Al-

Qur'aniyyah (IRQAH) dan salah satu karyawati di bidang usaha yang ada di

pondok pesantren Al-Qur'aniyyah, sehingga ini dapat mempermudah penulis

mengamati langsung tentang profil Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dan

mempermudah penulis mendapat perolehan perizinan.

2. Membuat pertanyaan atau pedoman wawancara

Page 43: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

3. Izin penelitian kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah (Drs. HM.

Sobron Z, MA) dan Pengurus Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah (Muhammad

Halimi) pada tanggal 3 Desember 2007, penelitian dilakukan selama 3 bulan

yaitu sejak bulan Januari s/d Maret 2008. Maka dalam melakukan penelitian ini

penulis mengalami kendala-kendala baik dalam memperoleh data-data yang

dibutuhkan, adapun hasil penelitiannya adalah sebagai berikut :

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah56

Pada awalnya Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dimulai dari pengajian

kaum ibu, yaitu pada tahun 1973 yang di pimpin langsung oleh ibunda

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah Alm. Ibu Hj. Pilus. Kemudian

pada tahun 1987 dibentuklah oleh Pimpinan Pondok Pesantren (Drs. HM.

Sobron Z, MA) pengajian remaja dengan materi Al-Qur'an (Qiro'at) yang

dilakukan hanya setiap satu minggu sekali yaitu pada malam jum'at, yang

dikenal dengan Ikatan Remaja Al-Qur'aniyyah (IRQAH).

Dan pada tanggal 8 juli 1993 dibentuklah suatu lembaga Pendidikan Islam

yang diberi nama " Taman Pendidikan Al-qur'an Al-Qur'aniyyah", kemudian

pada tanggal 15 maret 1995 dibangun gedung sarana dan prasarana yang

dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar secara bersama-sama yang dibantu

oleh masyarakat sekitar.

56 Sobron Zayyan, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, Wawancara Pribadi,

Tangerang, 5 Januari 2008.

Page 44: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Sejalan dengan itu, di sekitar wilayah Pondok aren khususnya terdapat

banyak sekali anak-anak yatim/ piatu yang tidak dapat melanjutkan

pendidikannya, maka hal inilah yang membuat hati pimpinan tergerak untuk

menolong mereka semua, yaitu dengan cara menampung mereka untuk tinggal

di Lembaga Pendidikan Islam Al-Qur'aniyyah sambil belajar di sekolah yang

dibiayai oleh pimpinan.

Dimulai sejak itulah pimpinan bermotivasi bagaimana menyiapkan

generasi-genarasi penerus sebagai insan yang berilmu pengetahuan dan

berakhlak mulia yang dapat mengabdikan diri mereka kepada agama, bangsa

dan Negara khususnya bagi masyarakat dimana mereka tinggal. Kemudian

pada tanggal 21 Oktober 1998 di resmikanlah Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah, yang didalamnya menampung anak-anak yatim / piatu, fakir,

miskin, dhuafa dan anak-anak yatim/piatu dan dhuafa yang putus sekolah.

B. Visi, Misi dan Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah57

a. Visi : Unggul dalam Al-Qur'an, sains dan teknologi,serta berakhlakul karimah

b. Misi Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah

1. Menjadikan Al-Qur'aniyyah sebagai salah satu pusat pendidikan dan

pengembangan Islam terpadu untuk menghasilkan manusia yang bertaqwa.

57 Brosur Tentang Profil Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah

Page 45: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

2. Menciptakan pemimpin yang cerdas, kreatif, dinamis, dan berwawasan

global.

3. Mencetak manusia yang mampu bersosialisasi dimasyarakat dengan

berakhlakul karimah

c. Tujuan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah.58

1. Turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui sosial dan pendidikan

Adapun tujuan pendidikan pondok pesantren yang tercermin dari

usaha pengkajian terhadap kitab-kitab yang diajarkan di pesantren adalah :

a. Agar santri dapat membaca Al-qur'an dengan baik dan benar

b. Agar santri dapat menggunakan bahasa arab

c. Agar santri mengetahui tata bahasa arab

d. Agar santri dapat mempelajari sumber-sumber yang menggunakan

bahasa arab.

e. Agar santri dapat mengamalkan Syariat Islam yang dijelaskan dalam

Al-qur'an sendiri kemudian dibantu dengan ilmu-ilmu fikih.

Untuk mencapai tujuan diatas, dibutuhkan beberapa faktor pendukung,

salah satunya adalah tersedianya sarana dan prasarana. Sarana dan

prasarana di pesantren Al-Qur'aniyyah terbagi dalam dua jenis yakni jenis

fisik dan non fisik.

1. Sarana dan prasarana jenis fisik

58 Hasil Raker Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, Tangerang, 16-18 Juli 1994

Page 46: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

a) Asrama santri putra dan putri

b) Satu buah gedung

c) Satu buah masjid

d) Aula serba guna / Majlis ta'lim

e) Perlengkapan sound system, penerangan

f) Kantor sekretariat pesantren, dan

g) Beberapa buah computer

2. Sarana dan prasarana non fisik

a) Tenaga pengajar yang professional

b) Materi-materi pengajaran.

Program materi pengajaran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Program Bahasa:

a. Program Muhadatsah

b. Program Percakapan bahasa inggris

2. Program kelas khusus :

a. Program kelas khusus Tahfidz

b. Program kelas khusus Qiroat / Qori

c. Program kelas khusus Retorika dakwah /ceramah.

3. Program pendalaman Al- Qur'an :

a. Program Tadarus rutin ba'da maghrib

4. Program pendalaman pelajaran sekolah

Page 47: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

a. Program kelompok belajar (Study Club) tiap malam Ba'da Ta'lim

Sarana dan prasarana tersebut diatas, selain digunakan untuk

kepentingan santri, juga kerapkali digunakan untuk kepentingan masyarakat

sekitar, terutama jika ada acara-acara besar seperti peringatan-peringatan

hari-hari besar.

2. Mewujudkan cita-cita anak-anak yatim / piatu dan dhuafa dengan dasar

) 2(ميتي العد ييذ الكلذف) 1 (نيالد ببذك ييذ التيءرا

Artinya : 1. Tahukah kamu orang yang mendustakan Agama? 2. Itulah orang-orang yang menghardik anak yatim.

3. Menambah dan meningkatkan kualitas kaum dhuafa dalam hal ini yatim

/piatu, orang yang tidak mampu agar tidak menjadi generasi- generasi yang

lemah, bodoh dari segala hal.

4. Mengurangi penderitaan mereka ( yatim / piatu dan dhuafa ) yang selalu

kurang beruntung

5. Membentuk hidup mereka menjadi yang lebih berarti dikemudian

Page 48: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

C. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah59

59 Papan Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah.

Page 49: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Pimpinan Yayasan Penasehat

Wakil Yayasan

BendaharaSekretaris

Sek.Bidang Pendidikan

Sek.Bidang Dana & Usaha

Sek.Bidang Humas

Sek.Bidang Sosial

Pelindung

Ustadz dan Ustadzah

Page 50: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

D. Program dan Upaya Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah Untuk Kehidupan

Para Santri Dhuafa.

Kegiatan utama pondok pesantren Al-Qur'aniyyah memang diutamakan

bagi santri. Dan adapun program yang dilakukan Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah sifatnya adalah sosial yaitu dengan adanya pemberian santunan,

santunan tersebut diberikan kepada kaum lemah (yatim/piatu dan dhuafa),

maka santunan ini penulis fokuskan dalam program santunan Investasi Tunai

Zakat, Infaq, dan Shodaqah/Sedekah (ZIS).

Karena suatu hal yang paling indah adalah dikala kita dapat bermanfaat

bagi diri orang lain, berarti terjalin ukhuwah (persaudaraan) yang harmonis di

dalam komunitas sosial, terciptanya saling berbagi, saling menolong, saling

membantu diantara sesama, yang pandai membantu yang bodoh sehingga

berilmu pengetahuan, yang kuat membantu yang lemah sehingga terciptalah

sebuah kekuatan dan persaudaraan, yang kaya menolong yang miskin terlebih

yatim atau dhuafa (orang yang lemah) sehingga terciptalah harkat martabat

yang tinggi.

Program santunan yang diberikan oleh Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah

bertujuan mensejahterakan kehidupan anak-anak yatim piatu dan dhuafa

dengan mewujudkan harapan dan cita-cita mereka yaitu berupa : 60

60 Proposal Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, Program Investasi Tunai ZIS Mewujudkan

Harapan dan Cita-cita Yatim Piatu, Pondok Aren, Edisi 31 Oktober 2007

Page 51: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

1. Memberikan kehidupan yang layak bagi anak-anak asuh yatim/piatu serta

dhuafa, yaitu dengan memberikan sarana tempat tinggal, biaya makan, dan

keperluan mereka sehari-hari, sehingga mereka yang tinggal di Pondok

Pesantren Al-Qur'aniyyah ini tidak merasa sendirian tetapi sebaliknya

mereka merasa memiliki keluarga. Dan persyaratan bagi anak yatim/piatu

dan dhuafa yang ingin tinggal di pondok adalah :61

a) Mereka harus ada surat kematian orang tua dari pihak kelurahan sebab

menerima mereka tidak asal jadi, kalau ada surat kematian orang tua

dari kelurahan baru kami tampung, tetapi untuk orang tua yang masih

ada kami meminta surat keterangan tidak mampu dari kelurahan dan

RW /RT setempat.

b) Mereka harus memiliki Kartu Keluarga (KK)

c) Mereka harus memiliki Akta Kelahiran (AK)

d) Mereka harus memiliki fhoto keluarga

e) Mereka harus berkomitmen mau belajar

f) Mereka harus mentaati peraturan, dan

g) Sebelum masuk ke pondok pesantren harus di tes dulu seputar

keagamaan dan ilmu pengetahuan dasar.

2. Memberikan pendidikan untuk anak asuh yatim/piatu dan dhuafa. Karena

tujuan pondok pesantren Al-Qur'aniyyah sebagai suatu lembaga yang

61 M. Halimi, Pengurus Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, Wawancara Pribadi, Tangerang, 31

Januari 2008.

Page 52: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

berperan dalam mendidik dan mengasuh mereka agar nantinya diharapkan

setelah lulus dari pondok pesantren mereka dapat berguna bagi agama,

bangsa dan khususnya bagi masyarakat, sehingga mereka dapat mandiri

tanpa harus selalu bergantung pada orang lain.62

Selain memberikan pendidikan formal dengan membiayai sekolah

mereka, para anak asuh yatim/piatu serta dhuafa yang tinggal di pondok

pesantren Al-Qur'aniyyah dididik dan diikut sertakan dalam usaha di

bidang ekonomi yang ada di pondok, seperti koperasi, wartel, fhoto copy,

dan toko sembako (warung), dengan ini diharapkan anak-anak asuh dapat

memiliki keahlian lain selain di bidang agama.

Program untuk anak-anak asuh yatim/piatu serta dhuafa ini diharapkan

bukan hanya sekedar para santri yang hanya bisa membaca dan

memperdalam Al-qur'an atau pula mengajar seperti menjadi

Ustadz/Ustadzah saja tetapi diharapkan mereka bisa sukses pula dalam

dunia kerja, dan siap menghadapi persaingan yang ada di lingkungan

mereka, seandainya mereka ada yang menjadi pengusaha maka jadilah

pengusaha yang jujur dan taat pada agama.63

Maka dari itu upaya Pondok Pesantren dalam mendidik anak-anak asuh

yaitu salah satunya dengan mengadakan pelatihan, seperti adanya seminar

62 Proposal Pondok Pesantren Al-Qura'niyyah, Program Investasi Tunai ZIS Mewujudkan

Harapan dan Cita-cita Yatim Piatu, Pondok Aren, Edisi 31 Oktober 2007 63 Sobron, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, Sambutan Pada Pelatihan Sehari

Service Excellence Untuk Para Santri Dhuafa, Tangerang, 13 Januari 2008, Pukul 08.00 s/d 17.00

Page 53: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

yang dibantu para dermawan (donatur) yang sudah berpengalaman dalam

dunia kerja agar mereka bersedia mentransfer ilmu mereka untuk bekal

anak-anak asuh apabila telah lulus dari Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah,

seperti yang sudah dilakukan adalah salah satunya dengan mengadakan

pelatihan Service Exellence, yaitu pelatihan untuk para santri dhuafa dalam

memberikan pelayanan (keramah-tamahan serta sopan santun) kepada para

tamu maupun para donatur yang berkunjung ke Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah.64

Harapan dan cita-cita anak yatim piatu dan dhuafa yang memacu

Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah untuk dapat berbuat yang bermanfaat

untuk mereka sehingga program yang di lakukan Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah dapat menjadikan para yatim piatu berpendidikan dan dapat

merasakan hidup yang layak. Semoga program ini dapat bertahan, maka

dari itu, peranan para dermawan disini sangatlah dibutuhkan, tanpa bantuan

para dermawan (donatur) program ini tidak akan berjalan karena berapapun

bantuan mereka sangat berarti bagi kaum yang lemah (yatim/piatu dan

dhuafa) yang berada di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dan sekitarnya.65

64 Sobron, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, Wawancara Pribadi, Tangerang,

14 Januari 2008. 65 Ibid.

Page 54: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

BAB IV

PONDOK PESANTREN Al-QUR'ANIYYAH, PENGHIMPUNAN DANA

DAN UPAYA PENDIDIKAN KAUM DHUAFA

A. Cara Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah Dalam Penghimpunan Dana Bagi

Upaya Pendidikan Dhuafa

Program yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, memang di

fokuskan untuk santri yatim/piatu dan dhuafa yang mukim di Pondok Pesantren

Al-Qur'aniyyah, dalam hal ini Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah ingin

mewujudkan harapan dan cita-cita anak yatim/piatu dan dhuafa dalam

memberikan pendidikan kepada santri yatim/piatu tersebut.

Menurut Drs. H. M. Sobron Zayyan, MA, selaku Pimpinan Pondok Pesantren

Al-Qur'aniyyah, dalam menghimpun dana untuk anak-anak yatim/piatu dan santri

dhuafa tidaklah mudah, walaupun banyak hambatan atau kendala yang di hadapi,

Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dapat bertahan hingga saat ini dan dapat

menjalankan visi misi yang ingin dicapai.66

Untuk mewujudkan harapan dan cita-cita tersebut dalam menghimpun dana

untuk biaya pendidikan para santri yatim/piatu dan dhuafa, Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah memiliki cara-cara sebagai berikut :

66 Visi dan Misi Lihat Bab III, h. 47

Page 55: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

1. Melakukan Kerja Sama Dengan Pihak Luar.

Yang dimaksud dengan pihak luar disini adalah para dermawan (donatur),

baik individu maupun organisasi yang memberikan santunan berupa zakat,

infaq dan shodaqah. Dan upaya-upaya yang dilakukan untuk menarik simpati

para dermawan (donatur) dilakukan dengan dua metode pendekatan yaitu :

a). Metode Proposal

Yaitu dengan cara menyebarkan proposal-proposal tentang data anak

asuh yatim/piatu dan dhuafa, sehingga para donatur dapat mengetahui

tentang gambaran anak-anak asuh yatim/piatu dan dhuafa yang berada di

Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah.

b). Metode Sosialisasi.

Yaitu dengan cara mengambil simpati para dermawan (donatur) melalui

media dakwah, yaitu dengan saya melakukan ceramah-ceramah dimana-

mana dengan memberikan gambaran kehidupan anak-anak yatim/piatu dan

dhuafa di Pondok Pesantren dari sana umat butuh bertanya lalu saya

jawablah inilah Bapak/Ibu apabila tidak percaya silahkan datang ke pondok

pesantren yang saya pimpin. Akhirnya mereka banyak yang berkunjung

Page 56: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

dan mereka betul-betul tertarik dengan sistem yang kita terapkan karena

data yang kita berikan valid.67

2. Mengumpulkan Dana dari Usaha-Usaha Pondok.

Tidak selamanya dana sosial (santunan) yang dihimpun oleh Pondok

Pesantren Al-Qur'aniyyah berjalan lancar. Maka strategi yang dilakukan untuk

mensiasati hal tersebut Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah mendirikan usaha-

usaha yang dapat menunjang apabila donatur lagi kosong.

Adapun usaha-usaha Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah adalah :

Toko Sembako

Koperasi Pesantren

Wartel

Fhoto Copy

B. Tolak Ukur Peranan Donatur Bagi Upaya Pendidikan Kaum Dhuafa

Program yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah mendapat

respon yang positif dari para dermawan (donatur). Memang, dalam hal ini yang

memegang peranan penting adalah para donatur. Program yang dilakukan oleh

Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah memang diutamakan untuk para anak-anak

asuh (yatim/piatu dan dhuafa).

67 Sobron, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, Wawancara Pribadi, Tangerang, 14

Januari 2008.

Page 57: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Bicara tentang peranan donatur, yang telah di paparkan pada bab

sebelumnya. Setelah dianalisis ternyata Alhamdulilah peranan donatur di

Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah sangat membantu dalam menolong kaum

lemah papa (dhuafa) yaitu dalam membantu mengasuh dan mendidik anak-

anak yatim/piatu dan dhuafa di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah.

Dalam membantu mengasuh dan mendidik anak-anak asuh, Pondok

Pesantren Al-Qur'aniyyah memiliki 7 orang donatur yang rutinitas memberikan

bantuan mereka dalam waktu yang tidak bisa ditentukan ada seminggu sekali,

sebulan sekali, dan bahkan ada yang tiga bulan sekali.68

Para dermawan (donatur) memang sangat membantu Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah dalam membiayai pendidikan para santri yatim/piatu dan dhuafa,

karena apabila hanya mengangadalkan penghasilan dari usaha-usaha yang

dilakukan itu semua belum mencukupi, dana-dana tersebut hanya bisa

menutupi kekurangannya saja. Dan para dermawan yang biasa rutin berkunjung

ke Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah adalah :69

Tabel I : Rincian pendapatan dana sosial perbulan untuk pendidikan dhuafa. No Nama Donatur Besar Dana Perbulan

1 Bapak H. Amin Kiswardono Rp.1.000.000 2 Bapak H. Syamsu Khamar Rp.1.000.000 3 Bapak H. Yoyo P Supriyadi SE Rp 1.000.000 4 Bapak H. Winarso Taru Pranoto Rp. 500.000 5 Bapak H. Sudartono Rekso Sodarno Rp 500.000 6 Ibu Hj. Nunie Rudi Rp. 500.000 7 Ibu Hj. Ninin Syafrudin Jalil Rp. 500.000

68 Sobron, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, Wawancara Pribadi, Tangerang,

14 Januari 2008 69 Ibid

Page 58: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Total dana yang di peroleh perbulan Rp.5.200.000

Tabel II : Rincian pendapatan usaha-usaha pondok perbulan.70 No Nama Usaha Pendapatan/Bulan Laba Bersih/ Bulan 1 Toko Sembako Rp. 9.000.000 Rp. 1.000.000 2 Koperasi Rp. 4.000.000 Rp. 700.000 3 Wartel Rp. 2.000.000 Rp. 500.000 4 Fhoto Copy Rp. 1.000.000 Rp. 300.000

Total Pendapatan Rp.16.000.000 Rp. 2.500.000Tabel III: Rincian total biaya pendidikan perbulan para santri dhuafa.71

NO KEBUTUHAN PENDIDIKAN RINCIAN JUMLAH PERBULAN SPP tingkat SD 13 anak x @ 20.000 Rp 260.000 SPP tingkat SMP 45 anak x @ 50.000 Rp 2.250.000 SPP tingkat SMU 49 anak x @ 75.000 Rp 3.675.000 Transport kuliah 12 anak x @ 250.000 Rp 3.000.000 TOTAL BIAYA PENDIDIKAN PERBULAN Rp 9.185.000 Berikut ini rincian besarnya dana yang diperoleh dari penghimpunan dana

yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah per enam bulan untuk

biaya pendidikan anak-anak yatim piatu dan santri dhuafa, yang dihimpun dari

penghasilan usaha-usaha di pondok dan dana-dana sosial (Zakat, Infaq, dan

Shodaqah) para dermawan (donatur).

Tabel IV : Rincian total pendapatan yang diperoleh per enam bulan.72 .

No Nama Usaha Pendapatan/BulanLaba Bersih x 6

Bulan Pendapatan / 6

bulan 1 Toko Sembako Rp. 9.000.000 Rp. 1.000.000 x 6 Rp. 6.000.000 2 Koperasi Rp. 4.000.000 Rp. 700.000 x 6 Rp. 4.200.000 3 Wartel Rp. 2.000.000 Rp. 500.000 x 6 Rp. 3.000.000 4 Fhoto Copy Rp. 1.000.000 Rp. 300.000 x 6 Rp. 1.800.000

Total Pendapatan Rp.16.000.000 Rp. 2.500.000 Rp. 15.000.000No Nama Donatur Dana Sosial x 6 Pendapatan

70 M. Halimi, Pengurus/ Bendahara Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, Wawancara

Pribadi, Tangerang, 31 Januari 2008 71 Proposal Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, Program Investasi Tunai ZIS Mewujudkan

Harapan dan Cita-cita Yatim Piatu, Edisi 31 Oktober 2007. 72 Data Laporan Raker Antar Anggota/Pengurus Yayasan, Edisi 31 Desember 2007.

Page 59: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Bulan Dana Sosial 1 H. Amin K Rp. 1.000.000 x 6 Rp. 6.000.000

2 H. Syamsu Rp. 1.000.000 x 6 Rp. 6.000.000 3 H. Yoyo P Rp. 1.000.000 x 6 Rp. 6.000.000 4 H. Winarso Rp. 500.000 x 6 Rp. 3.000.000 5 H. Sudartono Rp. 500.000 x 6 Rp. 3.000.000 6 Hj. Nunie Rudi Rp. 500.000 x 6 Rp. 3.000.000 7 Hj. Ninin S Rp. 500.000 x 6 Rp. 3.000.000 Total Pendapatan Rp. 5.200.000 Rp. 30.000.000

Total Per Enam

Bulan Rp. 45.000.000

Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa biaya pendidikan yang

dibutuhkan oleh Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah untuk anak-anak

yatim/piatu dan santri dhuafa sebesar Rp 9.185.000/ bulan, apabila di hitung

persemester, maka dana yang dibutuhkan sebesar Rp 9.185.000 x 6 = Rp

55.110.000 / 6 bulan.

Besarnya dana yang telah dihimpun oleh Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah

untuk biaya pendidikan bagi anak-anak yatim/piatu dan dhuafa pada per enam

bulan, presentasenya adalah sebagai berikut :73

a) Dana Sosial ( Zakat, Infaq, Shodaqah)

DS = Rp 30.000.000 / Rp 55.110.000 x 100 = 54,4 %

b) Dana Penghasilan Usaha Pondok

DPUP = Rp 15.000.000 / Rp 55.110.000 x 100 = 27, 2 %

c) Dana Campuran 74

73 Ibid.

Page 60: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

DC = Rp 10.110.000 / Rp 55.110.000 x 100 = 18,3 %

Penghasilan dana yang dihimpun dari para santri adalah pendapatan dari

hasil juara-juara mengikuti perlombaan, seperti juara Musabaqah Tilawatil

Qur'an (MTQ), Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ), Musabaqah Fahmil Qur'an

(MFQ), dan juara marawis.75 Dari pendapatan yang diperoleh dari hasil juara

diberikan 10 % kepada yayasan.

Maka dari keterangan tabel-tabel di atas, para dermawan (donatur) di

Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah memiliki peran penting dalam membantu

biaya pendidikan untuk anak-anak yatim/piatu dan dhuafa, karena sebagian

besar dana yang dihimpun oleh Pondok pesantren Al-Qur'aniyyah adalah dana

sosial para dermawan (donatur) yaitu bersumber dari Zakat Infaq dan Shodaqah

(ZIS).

Selain memberikan biaya pendidikan bagi anak-anak yatim/piatu dan

dhuafa, para dermawan (donatur) di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah juga

memberikan bantuan mereka dalam bentuk uang maupun barang, seperti

sembako, makanan, perlengkapan tidur, pakaian maupun bahan-bahan

bangunan untuk membantu mendirikan saranan dan prasarana yang bermanfaat,

seperti pembangunan masjid, kamar tidur, dan juga kamar mandi.76 Yang

74 Yang dimaksud dengan dana campuran disini adalah dana yang dihimpun dari

penghasilan para santri (kontribusi santri), pengajar, donatur tidak tetap (sumbangan individu atau organisasi) dan sumber-sumber lainnya yang sah dan halal.

75 Sobron, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, Wawancara Pribadi, Tangerang, 14 Januari 2008.

76 Ibid.

Page 61: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

semuanya itu sangat dirasakan oleh anak-anak asuh yatim/piatu dan dhuafa

yang tinggal di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah.

C. Analisis Dampak Keberhasilan Dana Sosial Terhadap Pendidikan Santri

Dhuafa.

Dampak dari dana sosial yang diberikan dari para dermawan (donatur)

dalam upaya pendidikan kaum dhuafa terlihat positif. Hal ini terbukti ada 142

orang anak-anak yatim/piatu dan dhuafa yang mukim di Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah, ada 107 orang anak asuh diberikan biaya pendidikan, yaitu yang

terdiri dari 13 orang tingkat SD, 45 orang tingkat SMP, 49 orang tingkat SMU,

bahkan ada 12 orang yatim/piatu dan santri dhuafa yang di kuliahkan di

Perguruan Tinggi,77 yang dibiayai pendidikannya dari dana sosial, tentu dalam

hal ini yang memegang peranan penting adalah para donatur yaitu donatur tetap

dan donatur tidak tetap.

Bahkan sasaran pemberian dana sosial dari para dermawan (donatur) bukan

terfokus pada pendidikan saja, tetapi menyentuh juga pada sisi kehidupan para

anak-anak yatim/piatu dan santri dhuafa dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Hal ini terlihat dengan dipenuhinya kebutuhan anak-anak yatim/piatu dan

santri dhuafa seperti pemberian transfot untuk sekolah, uang makan dan

minum, pakaian sehari-hari dan pakaian sekolah.

77 Data Anak-Anak Yatim/Piatu dan Santri Dhuafa Dapat di Lihat Pada Lampiran

Page 62: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Dengan demikian, menurut penulis dari kesimpulan diatas dapat dianalisis

bahwa peranan donatur di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah sangat di perlukan

dalam mewujudkan harapan dan cita-cita anak-anak yatim/piatu dan dhuafa,

tanpa bantuan para dermawan (donatur) yaitu dengan memberikan bantuan

dalam bentuk santunan berupa dana Zakat, Infaq dan Shodaqah (ZIS), program

yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah belum tentu dapat bertahan

hingga saat ini. Dan itu berarti, dalam hal ini terbukti donatur memegang

peranan penting bagi upaya pendidikan kaum dhuafa, yaitu dengan memiliki

sikap kepedulian sosial juga akan dapat membantu pemerintah bagi upaya

mewajibkan pendidikan 9 tahun.

D. Faktor- faktor Pemicu Kesuksesan dan Hal-hal Yang Belum Berhasil Di

Kerjakan.

Dalam menjalankan kegiatan usaha yang berhubungan dengan orang

banyak pasti akan ditemui berbagai macam faktor-faktor yang dapat dijadikan

sebagai pemicu (pendukung), maupun hal-hal yang belum dapat dijalankan

sebagai faktor penghambat dalam usaha tersebut, karena sebagus apapun tujuan

yang direncanakan jika tidak memiliki strategi yang jitu, tidak satu pun tujuan

yang dirumuskan dapat dicapai. Begitu pula Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah

dalam usaha menghimpun dana untuk biaya pendidikan para santri yatim/piatu

dan dhuafa.

Page 63: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Meskipun Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dalam menghimpun dana

untuk biaya pendidikan santri-santri dhuafa telah berhasil memberikan

pendidikan gratis (beasiswa) kepada 107 orang yatim/piatu dan santri dhuafa,

dengan dibantu oleh oleh 7 orang donatur yang rutin membantu, belum tentu

Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dalam mewujudkan program tersebut tidak

menghadapi kendala (penghambat). Tetapi walaupun ada hambatan Pondok

Pesantren Al-Qur'aniyyah memiliki keunggulan yang dapat dijadikan faktor

pemicu kesuksesan hingga Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dapat bertahan

dalam mewujudkan program pendidikan gratis untuk santri-santri dhuafa.

Menurut Muhammad Halimi. Selaku Bendahara/Pengurus Pondok

Pesantren Al-Qur'aniyyah, ada beberapa faktor pemicu kesuksesan dan faktor

yang yang menyebabkan program yang belum berhasil dikerjakan untuk

mewujudkan program harapan dan cita-cita yatim/piatu dan dhuafa.

Adapun faktor-faktor pemicu kesuksesan dalam mewujudkan harapan dan

cita-cita yatim/piatu dan dhuafa, hingga Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah

dapat bertahan dan berhasil adalah sebagai berikut :

a. Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM)

yang berkualitas, SDM yang dimaksud adalah :

Para santri yang berbakat dalam ilmu Al-Qur'an, dengan bakat yang

dimiliki para santri dengan keahlian ilmu Al-Qur'an, banyak santri-

santri yang berhasil memenangkan juara-juara yang diikuti, seperti :

Page 64: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ),

Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ), perlombaan marawis dan

sebagainya, bukan hanya juara tingkat nasional saja tetapi juga tingkat

internasional, prestasi-prestasi para santri tersebut sangat

membanggakan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah karena sebagian dari

mereka ada yang memperoleh juara yaitu berangkat haji dan umroh, dan

dari penghasilan juara-juara tersebut diberikan 10 % nya untuk yayasan.

Para pengajar (asatidzah/asatidzat) yang ahli dalam bidang pendidikan.

Para pengajar di pondok pesantren Al-Qur'aniyyah adalah para pendidik

yang sebagian banyak merupakan orang-orang lulusan berpendidikan

Strata 1 (S1) dan Strata 2 (S2) dari Perguruan Tinggi Negeri maupun

Perguruan Tinggi Swasta dan dibantu oleh para santri lulusan pondok

pesantren Al-Qur'aniyyah, para pengajar di pondok pesantren Al-

Qur'aniyyah bersedia mengabdikan diri mereka untuk membantu agar

pada masa yang akan datang pondok pesantren Al-Qur'aniyyah lebih

berkembang dan sukses terutama untuk membantu upaya memberikan

pendidikan kepada kaum dhuafa ( santri yatim/piatu dan dhuafa).

b. Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah memiliki pimpinan (Drs. H. M. Sobron

Zayyan, MA) yang berkharisma, dan ramah tamah yang sudah dikenal di

mata para dermawan (donatur) dan masyarakat sekitar, dan sikap

kepedulian yang besar beliau terhadap kaum dhuafa.

Page 65: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

c. Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah memiliki hubungan yang baik dengan

para donatur, hubungan yang terjadi adalah hubungan langsung, yaitu

kerjasama dengan rasa kepercayaan dan kejujuran, diharapkan dengan

kerjasama ini dapat mewujudkan program pendidikan bagi kaum dhuafa

secara bersama-sama.

Adapun faktor yang belum berhasil dikerjakan Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah untuk mewujudkan program bagi santri dhuafa adalah sebagai

berikut :

a. Lemahnya manajemen yang dimiliki oleh pondok pesantren Al-

Qur'aniyyah. Karena pendapatan dana yang diperoleh dari para dermawan

dan lain-lain sepenuhnya masuk kas pimpinan pondok pesantren Al-

Qur'aniyyah, karena kurangnya staf-staf ahli yang menguasai manajemen.

b. Membebaskan tanah wakaf penduduk di sekitar pondok pesantren Al-

Qur'aniyyah, sehingga pondok pesantren Al-Qur'aniyyah belum dapat

memperluas areal sekitar pondok untuk sarana tempat tinggal para

yatim/piatu dan dhuafa yang mukim di pondok.

c. Mendirikan tempat kursus gratis (wirausaha) bagi para santri yatim/piatu

dan dhuafa, agar para santri dapat memiliki ketrampilan lain, selain ilmu

pengetahuan yang diterima di sekolah formal.

Page 66: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data yang telah

penulis lakukan dan telah terurai dalam bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis

mengambil kesimpulan, antara lain :

1. Bahwa cara-cara yang telah dilakukan oleh pondok pesantren Al-

Qur'aniyyah dalam menghimpun dana selama ini ternyata masih

mengandalkan dana dari para donatur, karena usaha-usaha yang dilakukan

oleh pondok penghasilannya pun belum mencukupi untuk biaya pendidikan,

cara-cara yang dilakukan hanya dengan pendekatan sosialisasi yaitu melalui

media dakwah dan proposal, tanpa melibatkan peran pemerintah.

2. Bahwa tolak ukur peranan donatur di pondok pesantren Al-Qur'aniyyah

ternyata sangat dominan karena dana yang diperoleh untuk biaya

pendidikan para santri dhuafa sebagian besar adalah dana para donatur

dengan presentase 54,4 %, ditambah penghasilan dari usaha pondok 27,2

%, kekurangan ditutupi dari dana kontribusi santri dengan 18,3 %. Maka

untuk saat ini pondok pesantren Al-Qur'aniyyah masih berpangku tangan

dengan dana sosial para donatur dalam membiayai pendidikan para santri

dhuafa yang mukim.

Page 67: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

3. Bahwa keberhasilan dana sosial yang telah dirasakan manfaatnya oleh para

santri adalah dapat memperoleh pendidikan gratis, terbukti dari 142 orang

santri dhuafa yang mukim, ada 107 orang santri dhuafa yang diberikan

beasiswa, bukan hanya itu dengan dana sosial pondok pesantren Al-

Qur'aniyyah juga dapat membiayai keperluan hidup sehari-hari bagi para

santri yatim/piatu dan santri dhuafa yang tinggal di pondok pesantren Al-

Qur'aniyyah.

4. Bahwa faktor-faktor yang dapat dijadikan pemicu kesuksesan pondok

pesantren Al-Qur'aniyyah dalam menjalankan program pendidikan dhuafa

adalah sebagai berikut :

Dengan kualitas SDM yang dimiliki pondok pesantren Al-

Qur'aniyyah yaitu para santri yang berbakat dan para pengajar yang

ahli dalam pendidikan, SDM tersebut dapat membantu

mensukseskan pondok pesantren Al-Qur'aniyyah dalam

mewujudkan harapan dan cita-cita santri dhuafa, walaupun bukan

berbentuk materi tetapi dengan pengabdian mereka setidaknya dapat

meringankan beban moral pondok pesantren Al-Qur'aniyyah dalam

mengasuh dan mendidik para santri dhuafa.

Dengan memiliki pimpinan yang pandai bersosialisasi dapat

menarik simpati dan kepercayaan para donatur maupun masyarakat,

Page 68: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

sehingga kerjasama pun tetap terjalin baik dalam membantu

mendidik para santri dhuafa.

Dan yang belum berhasil dikerjakan oleh pondok pesantren Al-Qur'aniyyah

dalam mewujudkan program pendidikan bagi kaum dhuafa adalah :

Lemahnya Manajemen yang dimiliki oleh pondok pesantren Al-

Qur'aniyyah dalam menghimpun dana.

Membebaskan tanah wakaf penduduk untuk tempat tinggal para

santri yatim/piatu dan dhuafa yang mukim.

Mendirikan tempat kursus gratis untuk tempat belajar ketrampilan

berwirausaha.

b. Saran-saran

1. Dalam menghimpun dana untuk para santri yatim/piatu dan dhuafa tidaklah

mudah untuk itu Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah harus memiliki strategi

yang lebih jitu untuk mempertahankan program yang telah dijalankan untuk

mewujudkan cita-cita anak-anak asuh yang berada di Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah.

2. Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah harus dapat mengelola dengan baik lagi

dana yang telah di percayakan para donatur, agar suatu masa yang akan

datang Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah tidak terus selalu bergantung

kepada pemberian bantuan dari para dermawan, misalnya dengan

Page 69: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

mengembangkan dan menambah usaha yang telah ada di Pondok, seperti

mendirikan usaha warnet, rental komputer dan lain sebagainya agar

pendapatan bisa lebih besar dibanding dengan dana yang diperoleh

sekarang.

3. Untuk lebih menjangkau semua sisi kehidupan kaum dhuafa, Pondok

Pesantren Al-Qur'aniyyah hendaknya lebih banyak lagi mencari donatur,

apabila perlu Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah harus pandai-pandai

bekerja sama dengan instansi-insatansi penting seperti pemerintah agar

kegiatan ini dapat terus ada dan tidak terhenti begitu saja.

4. Pondok pesantren Al-Qur'aniyyah harus bisa memiliki manajemen yang

bagus dalam menghimpun dana untuk para santri dhuafa agar program

tersebut dapat bertahan, dan memiliki penerus sehingga program seperti ini

tidak berhenti di separuh jalan.

5. Kepada masyarakat sekitar khususnya dan umat Islam umumnya,

hendaknya selalu berfartisifasi aktif ikut membantu kegiatan sosial, baik

berbentuk moril maupun materil guna tercapainya upaya pendidikan kaum

dhuafa, untuk mencerdaskan masa depan bangsa, terutama anak-anak dari

keluarga yang tidak mampu.

Page 70: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Prof., H.M.,M.Ed., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1994 Aqiel Siradj, Sa'id, et at, Pesantren Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan

Transformasi Pesantren, Bandung: Pustaka Hidayah, 1999 Berry, David, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2003 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai

Pustaka, 2005 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta : PT. Ikhtiar Baru

Van Haeve, 1994 Direktorat Kelembagaan Agama Islam, Pola Pengembangan Pondok Pesantren,

Jakarta : Departemen Agama, 2003 Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka, 1991

Haedari, Amin dkk, HM., Masa Depan Pesantren Dalam Tantangan Modenitas dan Tantangan Kompleksitas Global, Jakarta: IRD Press, 2004

Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta : Gema Insani

Press, 2002 http:// www.alfi.ie/2007/10/07/keutamaan_track-beck/

http://[email protected]

http://www.hayatulislam.net/comment.php?id=356

http://www.pkpu.or.id

Ilham, Arifin, H., Panduan Zikir; Membumikan Zikir Membangun Ukhuwah, Jakarta : Medina, 2005

Jalaluddin, Prof., Dr., H., Teologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2002

Page 71: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Machali, Imam dan Musthofa, Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi, Buah Pikiran Seputar; Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya, Yogyakarta: Presma, 2004

Marimba, Ahmad, Drs., Pengantar Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosda

Karya, 1970 Masyhud, Sulthon, Drs., M.Pd., dan Muhammad Khusnurdilo, Drs., M. Pd.,

Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka, 2003 Nata, Abuddin, Drs., H., MA., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana,

1997 Qomar, Mujamil, Prof., Dr., M.ag., Pesantren dari Metodologi Menuju

Demokratisasi Institusi, Jakarta: Erlangga, 2005 Rahardjo, M Dawam, Pesantren Pembaharuan, Jakarta, LP3ES, 1998 Salim, Agus, Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus

Indonesia, Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya, 2002 Sanusi, Ahmad, Drs., H., Agama di Tengah Kemiskinan, Jakarta: Logos, 1999 Syantuh, Khalid Ahmad, Pendidikan Anak Putri Dalam Keluarga Muslim, Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar, 1993 Syukri Zarkasyi, Abdullah, KH., MA., Gontor dan Pembaharuan Pendidikan

Pesantren, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005 Taslim, Ashari, Fikih Imam Syafi'i, Puasa dan Zakat, Jakarta : Pustaka Azzam,

2004

Uhbiyati, Nur, Dra., Hj., Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia,

1998

Umar, Husein, Drs., SE.,MM., M.B.A, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007

Ziemek, Mafred, Dr., Pesantren Dalam Perubahan Sosial, Jakarta : P3M, 1986

Page 72: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18947/1/... · Reguler, Rahmi, Elly, Rani, Ida, Balqis, Fia dan semuanya yang tidak

Zuhdi, Masjfuk, Studi Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1993