konsentrasi perbankan syariah program studi...

122
PELAKSANAAN PELELANGAN BARANG JAMINAN SEBAGAI OBYEK RAHN BEDASARKAN HUKUM ISLAM DAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG CINERE Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh MIFTAHUL HUDA NIM: 208046100082 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: ngothien

Post on 02-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

PELAKSANAAN PELELANGAN BARANG JAMINAN SEBAGAI OBYEK

RAHN BEDASARKAN HUKUM ISLAM DAN PERUNDANG-UNDANGAN

PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG CINERE

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Syarat mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh

MIFTAHUL HUDA

NIM: 208046100082

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan
Page 3: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan
Page 4: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya sendiri yang di ajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk memenuhi gelar Strata Satu (S1) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta

Jakarta, 16 Maret 2015

Miftahul Huda

Page 5: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta rasa syukur tak lupa selalu penulis haturkan ke

hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan rezeki yang diberikan kepada penulis

sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pelaksanaan

Pelelangan Barang Jaminan Sebagai Objek Rahn Bedasarkan Hukum Islam

dan Per-Undang-Undangan Pada Pegadaian Syariah Cabang Cinere ”. Shalawat

beserta salam tak lupa penulis ucapakan kepada suri tauladan penulis Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang Insya Allah

tetap istiqomah menjalankan perintahnya hingga yaumul akhir.

Penulis pun juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang terlibat karena telah membantu dan terus mendukung penulis baik secara

langsung maupun tidak langsung. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis ingin

menucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH. sebagai Ketua Program Studi

Muamalat. Bapak Abdurrauf, Lc, MA., sebagai Sekretaris Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Syahrul A‟dam, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

bersedia untuk meluangkan waktunya kepada penulis untuk membimbing,

Page 6: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

ii

mengarahkan dan memberikan saran-saran beserta petunjuknya sehingga

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. H. Asep Syarifuddin hidayat.SH, sebagai Dosen Pembimbing

Akademik penulis yang telah bersedia meluangkan waktunya kepada penulis

untuk membimbing dari awal perkuliahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Shinta Della, selaku pimpinan Pegadaian Syariah Cabang Cinere dan para

staff yang telah membantu penulis untuk bersedia meluangkan waktunya

dengan memberikan informasi serta hal-hal yang mencakup penelitian pada

Pegadaian Syariah Cabang Cinere hingga selesainya skripsi penulis.

6. Ayah Ibu, abang dan kakak tercinta, terima kasih atas do‟a yang tak pernah

henti dipanjatkan dan juga memberikan dukungan terus-menerus kepada

penulis baik secara moril maupun materiil, sehingga penulis bisa

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Teman-temanku di Prodi Perbankan Syariah angkatan 2008 kelas C, yang

selalu menjadi teman diskusi, sharing, baik di dalam maupun di luar kelas,

semoga tali silaturrahim kita dapat terus terjalin dan tidak pernah putus.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah

memberikan Kontribusi dan dukungan yang cukup besar sehingga penulis

dapat menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

iii

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kelemahan dan

kekurangan namun, penulis berharap dengan skripsi ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis dan pembaca pada umumnya

Demikianlah ucapan terima kasih yang diucapkan oleh penulis, semoga di kehidupan

yang telah kita jalani ini dapat diberkahi oleh Allah SWT dan mendapat syafaatnya di

kehidupan nanti. Apabila ada kesalahan kata mohon dimaklumi.

Akhir kata, yang benar datangnya dari Allah SWT yang salah datangnya dari penulis

selaku hambanya yang memiliki kekurangan. Kurang lebihnya mohon maaf.

Jakarta. 10 Maret 2015

` Miftahul Huda

Page 8: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

iv

ABSTRAK

Miftahul Huda, 208046100082, “ PELAKSANAAN PELELANGAN BARANG

JAMINAN SEBAGAI OBYEK RAHN BEDASARKAN HUKUM ISLAM DAN

PERUNDANG-UNDANGAN PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG CINERE ”

Skripsi Strata 1, Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

Dengan kebutuhan manusia yang semangkin meningkat, banyak lembaga

lembaga keuangan baik bank maupun non-bank yang memberikan penawaran

kemudahan pinjaman dana untuk memenuhi kebutuhan setiap orang baik yang

bersifat mendesak atau bersifat konsumsif dengan mengunakan jaminan. Begitu juga

dengan Pegadaian Syariah dengan semboyan “ Mengatasi Masalah Tampa Masalah”

masyarakat yang ingin mendapatkan pinjaman cukup membawa barang yang masih

memiliki nilai. dapat di gunakan sebagai jaminan dengan mengunakan sistem gadai.

Dengan kemudahan itu masyarakat sangat terbantu untuk memenuhi kebutuhan

dengan jangka waktu yang telah di tentukan untuk melunasi hutang pinjamannya.

Akan tetapi ada sebagian orang tidak bisa membayar hutang pada saat jatuh tempo di

sebabkan faktor tertentu yang mengakibatkan barang jaminanya di lakukan penjualan

ke pihak lain atau di lelang guna melunasi hutangnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pelaksanaan pelelangan

barang jaminan yang di lakukan oleh Pegadaian Syariah Cabang cinere, yang

berawal dari pengajuan pinjaman oleh nasabah sampai dari pelaksanaan lelang jika

terjadi wanprestasi terhadap nasabah yang bersangkutan. Sedangkan dalam

pelaksanaan lelang panitia lelang memberikan keleluasaan kepada calon pembeli

untuk memilih sendiri barang yang di minati dengan memberikan penjelasan yang

rinci tentang kondisi barang dengan meperlihatkan barang yang di lelang. meberikan

pelayanan- pelayanan yang terbaik untuk mempengaruhi minat calon pembeli, dan

memberikan kemudahan dalan pelaksanaan ijab qabul serta penyerahan barang.

Penelitian ini menggunakan metode library research dan field research.

Penelitian melalui penelitian pustaka (library research) adalah penelitian yang

dilakukan dengan menelaah berbagai macam literatur, referensi-referensi, serta buku-

buku yang berhubungan dengan pembahasan ini. Sedangkan penelitian lapangan

(field research) adalah penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan

untuk melihat serta mengambil data-data secara langsung.

Page 9: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

v

Dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa di pegadain syariah cabang

cinere dalam melaksanaka pelelangan telah sesuai dengan aturan aturan yang berlaku

sesuai.dengan ketentuan hukum islam maupun perundang-undangan

Kata Kunci : Pelelangan Barang Jaminan, Fatwa Dewan Syariah Nasional

No 25/DSN- MUI/III/2002, Pegadaian Syariah Cabang

Cinere.

Dosen Pembimbing : Dr. Syahrul A‟dam, M.Ag

Page 10: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..... i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….... iv

Bab. I. PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………………….. 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian………………………………… 7

D. Kajian Pustaka…………………………………………………………….. 8

E. Metode Penelitian…………………………………………………………. 9

F. Lokasi Penenlitian………………………………………………………… 12

G. Teknik Penulisan ………………………………………………………….. 12

H. Sistematika Penulisan……………………………………………………… 12

Bab. II.LANDASAN TEORI………………………………………………………. 14

A. Lelang……………………………………………………………………… 14

1. Pengertian Lelang…………………………………………………….. 14

2. Lelang Menurut Perundang-Undangan………………………………... 16

3. Lelang Menurut Hukum Islam………………………………………… 20

4. Syarat-Syarat Lelang…………………………………………………… 25

5. Macam-Macam Lelang………………………………………………… 27

6. Jenis-Jenis lelang………………………………………………………. 28

7. Azaz Lelang……………………………………………………………. 29

Page 11: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

vii

B. Jaminan……………………………………………………………………. 30

1. Pengertian Jaminan…………………………………………………….. 30

2. Jaminan Dalam Hukum Positif………………………………………… 33

3. Jaminan Dalam Hukum Islam…………………………………………. 34

4. Fungsi Jaminan………………………………………………………… 39

C. Rahn (gadai)………………………………………………………………. 40

1. Pengertian Rahn (gadai)………………………………………………... 40

2. Dasar Hukum…………………………………………………………. 42

3. Syarat dan Rukun Rahn (gadai)………………………………………. 44

4. Hak dan Kewajiban ……………………………………………………. 46

5. Mekanisme Pemberian Pinjaman, Sistem Cicilan

dan Perpanjangan Utang……………………………………………….. 48

Bab. III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………………………………… 52

A. Sejarah Singkat Perusahaan ……………………………………………….. 52

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendirian Perusahaan………………………………. 54

C. Struktur Organisasi………………………………………………………… 55

D. Produk-Produk di Pegadaian Syariah……………………………………… 57

Bab. IV.PELAKSANAAN PELELANGAN BARANG JAMINAN

SEBAGAI OBYEK RAHN……………………………………………….. 60

A. Pelaksanaan dan Mekanisme Gadai (Rahn) ……………………………. 60

B. Mekanisme dan Prosedur Pelaksanaan Pelelangan Barang Jaminan……... 63

C. Analisis Pelaksanaan Pelelangan Barang Jaminan Bedasarkan

Page 12: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

viii

Obyek Rahn Bedasarkan Hukum Islam Dan Perundang-Undangan …….. 72

Bab. V. PENUTUP……………………………………………………………...... 85

A. Kesimpulan……………………………………………………………...... 85

B. Saran……………………………………………………………………... 87

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 89

LAMPIRAN………………………………………………………………………. 94

Page 13: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Islam merupakan suatu sistem dan jalan hidup yang dinamis dan

terpadu, islam memberikan panduan yang dinamis terhadap semua aspek

kehidupan termasuk sektor bisnis dan transaksi keuangan. Hal ini terlihat

dengan mengunakan prinsip syariah karena di harapkan dengan mengunakan

prinsip syariah, islam dapat memberikan maslahat bagi umat manusia dan

salah satu kelebihan dari lembaga keuangan syariah adalah tidak boleh

meminta kelebihan dari pokok pinjaman dikarenankan hal itu termasuk riba.

Sebagai mana kita ketahui bahwa riba di dalam islam itu sangatlah di

haramkan.1

Lembaga Keuangan Syariah berlomba mendapatkan keuntungan yang

optimal dan juga meraih pengaruh pasar yang besar sesuai dengan tujuan dan

sasaran lembaga keuangan syariah itu sendiri.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin komplek selama ini,

perusahaan sebisa mungkin menciptakan win-win solution antara perusahaan

dan nasabahnya, karena yang memegang kendali terhadap pasar bukanlah

anda atau pesaing anda, melainkan masyarakat luas sebagai konsumen.

Kemampuan suatu lembaga keuangan dalam usaha mencapai

tujuannya ditentukan oleh unsur-unsur yang terkait dalam pengorganisasian

1 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah,( Jakarta:Alvabet, 2002). Hal.8.

Page 14: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

2

dan pengoperasian lembaga keuangan syariah tersebut, salah satunya adalah

bagaimana cara memasarkan produknya kepada masyarakat.

Perkembangan keuangan yang berbasis syariah saat ini sangat pesat,

banyak lembaga keuangan syariah bersaing dengan mengeluarkan produknya

dengan menyediakan fasilitas pembiayaan ataupun pinjaman kredit dengan

basis jaminan. Jaminan adalah angunan tambahan yang diserahkan nasabah

kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kridit atau pembiayaan

bedasarkan prinsip syariah.2

Perusahaan pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan yang

menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu. Jaminan nasabah

tersebut digadaikkan dan kemudian ditaksir oleh pihak pegadaian untuk

menilai besarnya nilai taksiran barang jaminan tersebut sehingga besaran nilai

barang jaminan akan mempengaruhi jumlah pinjaman yang akan di dapat oleh

nasabah.

Kriteria yang digunakan antara lain adalah perhatian pada selektifitas

tujuan penggunaan, kepribadian peminjam, produktivitas serta rencana

penggunaan dan pengembalian. Selain itu, diperlukan juga suatu lembaga

untuk membimbing dan menjamin kelayakan usaha. Lembaga ini penting,

karena selama ini banyak tuntutan yang ditujukan kepada perbankan untuk

2 Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, ( Bandung: Citra Aditya Bhakti,

1999), hal,.253

Page 15: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

3

mengalirkan dan sekaligus memberikan bimbingan kepada pengusaha atau

nasabah.3

Gadai merupakan salah satu kategori dari penjanjian utang piutang

yang mana untuk suatu kepercayaan dari orang yang berpiutang maka orang

yang berhutang mengadaikan barangnya sebagai jaminan atas utangnya.

Barang jaminan tetap menjadi hak milik orang yang menggadaikan (orang

yang berhutang) akan tetapi di kuasai oleh penerima gadai (yang berpiutang).

Praktek seperti ini telah ada sejak zaman Rasullulah SAW, dan nabi sendiri

juga pernah melakukannya. Gadai memiliki nilai social yang tinggi dan

dilakukan secara sukarela dan saling tolong menolong.4

Secara umum operasional gadai syariah mirip dengan jasa gadai

konvensional, yaitu mengadaikan barang untuk memperoleh jaminan uang

dalam jumlah tertentu. Untuk jasa ini dalam gadai konvensional dikenakan

beban bunga, layaknya system keuangan yang ditetapkan diperbankan.

Sementara dalam gadai syariah nasabah tidak dikenakan bunga tetap. yang di

pungut dari nasabah adalah biaya penitipan, penjagaan, pemeliharaan serta

biaya penaksiran barang yang digadaikan. Sedangkan perbedaan utama antara

biaya gadai syariah dan bunga gadai konvensional adalah dari sifat bunga

3 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta:

Erlangga, 1996), Jilid 2, h.20

4 Muhammmad Sholikul Hadi, Pegadaian Syariah, (Jakarta: Salemba Diniyah,2003), hal. 3.

Page 16: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

4

yang akan berakumulasi yang berlipat ganda sementara biaya gadai syariah

hanya sekali dan di tetapkan di muka.5

Sedangkan dalam islam gadai lebih di kenal dengan rahn. Rahn adalah

sejumlah harta yang diberikan sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat

diambil kembali sebagai tebusan.6

Sedangkan dalam sistem penyaluran

pinjaman secara gadai yang di dasarkan pada penerapan prinsip syariah dalam

transaksi ekonomi menghindari transaksi pinjam meminjam uang yang

mengandung unsur riba.7

Dalam pelaksanaan pemenuhan kewajiban yang di tanggung oleh

nasabah, kadang ada nasabah yang sengaja atau tidak sengaja tidak membayar

angsuran yang mereka dapat dari perjanjian gadai. Sehingga pihak kriditur

melakukan eksekusi atau melelang barang jaminan yang nasabah

jaminkan.dalam pelaksanaan eksekusi jaminan itu mengandung hak bagi

pelaksanaan pemenuhan piutangnya terhadap benda jaminan, jika pitangnya

sudah dapat di tagih maka debiturnya ternyata wanprestasi, maka seorang

5 Hendra, dkk, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol,

(Jakarta: PT.Prenhalindo,1997),Jilid I, hal.18. 6 Muhammad Firdaus NH, dkk, Mengatasi Masalah Dengan Pegadaian Syariah, (Jakarta:

Renaisans, 2005), cet 1, hal.16 7 Perum Pegadaian, Keputusan Direksi Perum Pegadaian Tentang Pemberlakuan Manual

Operasi Unit Layanan Gadai Syariah, kep. Dir Pegadaian Nomor 06.A/UL.3.22.3/2003, Pasal 1 Ayat

(1)

Page 17: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

5

kriditur memiliki kewenangan untuk melakukan eksekusi secara langsung

terhadap benda yang menjadi jaminan tanpa perantara hakim.8

Jaminan yang di jaminkan nasabah kepada bank syariah dapat di

lakukan penyitaan. Masalah penyitaan atau eksekusi jaminan pada bank

syariah tergantung pada operasional manajemen. Ada yang melakukan

eksekusi namun ada pula yang tidak melakukan eksekusi jaminan nasabah

yang mengalami kemacetan pembiayaan. Kebanyakan bank syariah lebih

memberlakukan rescheduling yaitu dengan cara melakukan penjadwalan

ulang tagihan, reconditioning berupaya penyelamatan terhadap kondisi

nasabah dan pembiayaan ulang dalam bentuk al-qardul hasan dan jaminan

harus tetap ada sebagai persyaratan jaminannya.9 Dan pelaksanaan eksekusi

atau pelelangan barang jaminan adalah jalan terakhir apabila nasabah tidak

dapat memenuhi tangung jawabnya membayar utangnya apabila tahapan

tahapan yang di ajukan bank syariah tidak sangup di penuhinya,

Dengan melihat pemaparan inilah, penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dan memberikan gambaran apa dan bagai mana

pelaksaan pelelangan barang gadaian jika seorang mengalami wanprestasi

atau kerugian dalam melaksankan usahanya dan tidak dapat melakukan

kewajiban dan membayar utangnya serta perosedur pelaksanaan peminjaman

8

Sri Soedewi Masjchoen Sofyan, Hukum Jaminan di Indonesia, Pokok-Pokok Hukum

Jaminan Perseorangan, ( Yogyakarta: Liberty Offset,2001), Cet. ke-2, hal. 47 9 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, ( Yogyakarta: AMI YKPN,2005),Cet. Ke-2, ha.

315.

Page 18: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

6

pembiayaan gadai dan analisis pelaksanaan gadai bedasarkan Hukum Islam

dan Perundang-undangan, sehinga penulis mengambil judul

“PELAKSANAAN PELELANGAN BARANG JAMINAN SEBAGAI

OBYEK RAHN BEDASARKAN HUKUM ISLAM DAN PERUNDANG-

UNDANGAN PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG CINERE”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Untuk menjaga agar penulisan ini agar terarah dan untuk menghindari

kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan yang

di teliti, serta sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas maka

skripsi ini dibatasi pada masalah pelaksanaan pelelangan barang jaminan

sebagai obyek gadai bedasarkan Hukum Islam dan Perundang-undangan pada

pegadaian syariah cabang cinere

2. Perumusan Masalah

kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang prosedur

pelelangan barang jaminan yang di lakukan oleh pihak-pihak yang

memberikan pinjaman kepada nasabah maka dengan dasar inilah, di cari

jawaban atas dari masalah pokoknya yaitu pelaksanaan pelelangan barang

jaminan sebagai obyek gadai bedasarkan Hukum Islam dan Perundang-

undangan Untuk menjawab persoalan ini perlu dirumuskan menjadi beberapa

pertanyaan sebagai berikut:

Page 19: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

7

1. Bagaimana pelaksanaan gadai (rahn) yang di lakukan oleh Pegadaian

Syariah Cabang Cinere?

2. Bagaimana mekanisme pelaksanaan lelang gadai (rahn) yang di lakukan

Pegadaian Syariah Cabang Cinere?

3. Bagaimana menurut Hukum Islam dan perundang-undangan tentang

prosedur pelaksanaan pelelangan gadai yang dilakukan oleh Pegadaian

Syariah Cabang Cinere?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah

a. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan gadai yang di lakukan oleh

pegadaian syariah dari awal pengajuan hingga mendapat kan pinjaman

b. Untuk mengetahui bagaimana peroses pelelangan barang jaminan yang di

jadikan objek gadai jika nasabah tidak dapat melaksanakan kewaajibannya.

c. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pelelangan barang jaminan sudah

memenuhi ketentuan bedasarkan hukum islam dan perundang-undangan

yang berlaku.

2. Manfaat penelitian

a. Bagi Perusahaan, memberikan saran, informasi, kritik dan referensi yang

bermanfaat dalam melaksanakan langkah selanjutnya yang lebih baik

b. Bagi akademisi, dapat menambah pengetahuan tentang pelaksanaan

pelelangan barang jaminan

Page 20: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

8

c. Bagi masyarakat, dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang

pelaksanaan pelelangan barang jaminan.

D. Kajian pustaka

Bedasarkan telaah yang telah di lakukan terhadap bebrapa sumber

kepustakaan, penulis menyimpulkan bahwa apa yang telah menjadi masalah

pokok penelitian ini tampaknya sangat penting.

Adapun kajian kepustakaan dalam penelitian ini dengan melihat beberapa

penelitian skripsi:

1. Tinjauan Hukun Islam dan Hukum Positif Terhadap Jaminan di

Pegadaian Syariah ( Studi Pada Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren

Tangerang –Banten) Ditulis oleh: Elis Nuryani –Perbankan Syariah 2006

Skripsi ini membahas tentang praktek jaminan pada pegadaian syariah

serta tinjauan hukum islam terhadap jaminan di pegadaian syariah, dan juga

membahas tentang persamaan dan perbedaan antara hukum islam dan hukum

positif tentang peraktek jaminan di pegadaian syariah.

2. Penjaminan Barang Gadai dalam Persepektif Islam dan Aplikasinya

Pada Bank Syariah. Ditulis oleh: Livia- Perbankan Syariah 2005

Skripsi ini membahasa tentang penjaminan barang pegadaian yang di

tetapkan oleh bank BNI syariah serta faktor-faktor yang mendukung dalam

pelaksanaan peroses jaminan dan hambatan dalam aplikasi di Bank BNI

Syariah

Page 21: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

9

3. Pelaksanaan Eksekusi Terhadap Barang Jaminan Tidak Bergerak Yang

di Beli Bedasarkan Lelang Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

dan Lelang (KPKNL) Medan. Ditulis oleh: Elman Simangunsong –

Jurusan Magister Ilmu Hukum. Universitas Sumatra Utara (USU). 2011

Pada tesis ini menjelaskan tentang aturan tata cara pelaksanaan

eksekusi lelang barang tidak bergerak yang terjadi di perusahaan lelang serta

kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi pihak-pihak yang

berkepentingan serta hambatan-hambatan yang terjadi pada kantor pelayanan

kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) medan.

Dari beberapa review terdahulu yang penulis amati, dapat ditarik

perbandingan bahwa skripsi tersebut di atas berbeda dengan penulis angkat,

karena skripsi yang penulis angkat lebih menitik beratkan pada pelaksanaan

pelelangan barang jaminan yang yang di jadikan sebagai objek gadai

bedasarkan hukum islam dan perundang-undangan yang telah jatuh tempo.

terdiri dari tata cara pelaksanaan lelang sampai dengan penyerahan barang

lelang kepada pembeli yang baru dan tata cara pelaksanaan pemberian

pinjaman kepada nasabah.

E. Metode penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode library research dan

field research. Penelitian dengan penelitian kepustakaan (library research)

adalah penelitian yang di lakukan dengan menelaah berbagai macam literatur

dan referensi-referensi serta buku-buku yang berhubungan dengan

Page 22: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

10

pembahasan ini. Sedangkan penelitian lapangan ( field research) adalah

penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk melihat

serta mengambil data-data secara langsung.

Kajian pada skripsi ini dilakukan dengan pendekatan penelitian

kualitatif. Kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data diskriftif berupa kata –kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau

prilaku yang diamati.10

Dengan mengunakan metode sebagai berikut:

1. Sumber data

Dalam penyusunan ini penulis mengunakan dua jenis data yaitu:

a. Data Premier: merupakan data informasi yang dikumpulkan langsung dari

sumbernya.11

Dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian

kuesioner yang bias di lakukan peneliti.12

b. Data skunder: penyajian data sebagai data pendukung dari data premier,

seperti buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, artikel di internet dan

surat kabar, serta sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah

dalam penelitian ini.

2. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penulisan ini dengan dua pendekatan:

10

Lexy J, Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2002), hal.3. 11

Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1993), hal. 69. 12

Suharsimi Arikuntoro, Managemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,1993), Cet.

kedua hal. 309

Page 23: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

11

a. Pendekatan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang di tujukan

kepada subyek penelitian.13

Studi ini dilakukan dengan cara melihat

dokumen serta arsip yang dijadikan objek penelitian.

b. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara si pananya atau

pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan alat yang

dinamakan interview guide (panduan wawancara).14

Wawancara ini di

laksanakan kepada fungsionaris Pegadaian Syariah yang berkompeten dan

repsentatif dengan masalah untuk mendapatkan informasi mengenai

pelaksanaan pelelangan barang jaminan sebagai objek rahn pada Pegadaian

Syariah

3. Analisa data

Bedasarkan metode penelitian di atas, penulisan skripsi ini bersifat

deskriftif analitis. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang mengungkapkan

suatu masalah dan keadaan sebagai mana adanya, sehingga hanya

pengungkapan fakta.15

F. Lokasi Penelitian

Kantor Cabang Pegadaian Syariah Cinere. Jl. Karang Tengah Raya

No.25-D Cinere Jakarta Selatan.

13

Sukandarrumidi, Metode Penelitian ( Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula),

(Yogyakarta: UGM Press, 2004), hal.100. 14

Moh. Nazir, Metode Penelitian, ( Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hal.193 15

Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, hal.10.

Page 24: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

12

G. Teknik penulisan

Penulisan skripsi ini mengacu pada “ buku pedoman penulisan skripsi” yang

di terbitkan fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2012.

H. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan yang di gunakan dan penulisan skripsi ini adalh

sebagai berikut.

Bab I. bab pertama ini di awali dengan pendahuluan di angkatnya

kajian ini. Dalam bab ini penulis menjelaskan latar belakang pokok pikiran

yang akan di bahas, pembatasan dan perumusan masalah,tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian yang di pergunakan dalam rangka

mempermudahkan penulisan dan sistematika penyusunan yang di gukanakan

untuk memberikan penjelasan tentang pembahasan ini.

Bab II. Bab berisikan tentang kerangka teori yang menjelaskan tentang

pengertian lelang,lelang bedasarkan undang undang, lelang dalam hukum

islam syarat-syarat lelang, sistem lelang, macam-macam lelang dan azaz azas

lelang serta pengertian jaminan, Jaminan dalam hukum positif, jaminan

dalam hukum islam, bentuk-.bentuk pengikatan jaminan, fungsi jamian serta

pencairan jaminan Sedangkan ruang lingkup dari produk gadai (rahn) terdiri

dari pengertian gadai, landasan hukum, rukun dan syarat gadai, hak dan

kewajiban, mekanisme pemberian pinjaman, sistem cicilan dan perpanjangan

utang dan manfaat gadai.

Page 25: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

13

Bab III. Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian terdiri

dari sejarah perkembangan lembaga tersebut, visi, misi dan tujuan pendirian,

struktur organisasi, serta produk-produk yang di kembangkan.

Bab IV. Bab ini menjelaskan tentang Analisis pembahasan.tentang

prosedur pelaksanaan gadai dari mulai pengajuan hingga mendapatkan

pinjaman. Pelaksanaan lelang serta menjelaskan mekanisme pelelangan

barang jaminan gadai apabila nasabah tidak dapat melaksanakan kewajibanya

dan analisis bedasarkan Hukum Islam dan Hukum perundang-undangan

Bab V. penutup bab ini menjelaskan tentang kesimpulan serta saran

yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sehingga dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan. Dan memberikan jawaban ringkas dari

permasalahan yang dibahas.

Page 26: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. LELANG

1. Pengertian Lelang

Lelang termasuk salah satu bentuk jual beli, akan tetapi ada perbedaan

secara umum. Jual beli ada hak memilih, boleh tukar menukar di muka umum

dan sebaliknya, sedangkan lelang tidak ada hak memilih, tidak boleh tukar

menukar di depan umum, dan pelaksanaannya dilakukan khusus di muka

umum16

Secara Umum Lelang adalah penjualan barang yang dilakukan di

muka umum termasuk melalui media elektronik dengan cara penawaran lisan

dengan harga yang semakin meningkat atau harga yang semakin menurun dan

atau dengan penawaran harga secara tertulis yang didahului dengan usaha

mengumpulkan para peminat.17

Lebih jelasnya lelang menurut pengertian

diatas adalah suatu bentuk penjualan barang didepan umum kepada penawar

tertinggi. Namun akhirnya penjual akan menentukan, yang berhak membeli

adalah yang mengajukan harga tertinggi. Lalu terjadi akad dan pembeli

tersebut mengambil barang dari penjual.

16

Aiyub Ahmad, Fikih Lelang Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif , (Jakarta:

Kiswah, 2004), hlm. 3 17

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia. No. 304/KMK.01/2002

Page 27: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

15

Pengertian lelang menurut pendapat Polderman, sebagaimana dikutip

Rochmat Soemitro, menyatakan:18

“ Penjualan umum adalah alat untuk mengadakan perjanjian atau

persetujuan yang paling menguntungkan untuk sipenjual dengan cara

menghimpun para peminat. Polderman selanjutnya mengatakan, bahwa syarat

utama lelang adalah menghimpun para peminat untuk mengadakaan

perjanjian jual beli yang paling menguntungkan si penjual. Dengan demikian

syaratnya ada 3, yaitu: 1) Penjualan umum harus selengkap mungkin 2) Ada

kehendak untuk mengikat diri.3)Bahwa pihak lainnya yang akan mengadakan

perjanjian tidak dapat ditunjuk sebelumnya”.

Menurut Roell sebagaimana dikutip Rochmat Soemitro menyatakan:19

“Penjualan umum adalah suatu rangkaian kejadian yang terjadi antara

saat mana seseorang hendak menjual sesuatu atau lebih dari satu barang, baik

secara pribadi maupun dengan perantaraan kuasanya, memberikan

kesempatan kepada orang-orang yang hadir melakukan penawaran untuk

membeli barang-barang yang ditawarkan sampai kepada saat di mana

kesempatan lenyap”.

Jadi menurut Rochmat Soemitro titik berat dari definisi yang diberikan

Roell adalah pada kesempatan penawaran barang.20

18

Rochmat Soemitro, Peraturan dan Instruksi Lelang, Edisi Kedua, Penerbit PT Eresco

Bandung, Bandung, 1987, hal. 106. 19

Ibid. hal 107 20

Ibid.hal 107

Page 28: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

16

2. Lelang Bedasarkan Undang-Undang

Penjualan lelang tidak secara khusus diatur dalam KUHPerdata tetapi

termasuk perjanjian bernama di luar KUHPerdata. Penjualan Lelang dikuasaí

oleh ketentuan-ketentuan KUHPerdata mengenai jual beli yang diatur dalam

KUHPerdata Buku III tentang Perikatan. Pasal 1319 KUHPerdata berbunyi:

“semua perjanjian baik yang mempunyai nama khusus, maupun yang tidak

dikenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan umum”. Pasal

1319 membedakan perjanjian atas perjanjian bernama (nominaat) dan

perjanjian tidak bernama (innominaat). Pasal 1457 KUH Perdata,

merumuskan “jual beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak satu

mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak lain

untuk membayar harga yang dijanjikan”. Perjanjian jual beli adalah suatu

perjanjian yang dibuat antara pihak penjual dan pembeli. Di dalam perjanjian

itu pihak penjual berkewajiban untuk menyerahkan objek jual beli kepada

pembeli dan berhak menerima harga dan pembeli berkewajiban untuk

membayar harga dan berhak menerima objek tersebut. Lelang mengandung

unsur-unsur yang tercantum dalam defenisi jual beli adanya subjek hukum,

yaitu penjual dan pembeli, adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli

tentang barang dan harga; adanya hak dan kewajiban yang timbul antara pihak

penjual dan pembeli. Esensi dari lelang dan jual beli adalah penyerahan

barang dan pembayaran harga

Page 29: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

17

Di Indonesia, lelang secara resmi masuk dalam perundang-undangan

sejak tahun 1908, yaitu dengan berlakunya Vendu Reglement atau Peraturan

Lelang yang dimuat dalam Staatblad tahun 1908 Nomor : 189 dan Vendu

Intructie atau Instruksi Lelang yang dimuat dalam Staatblad tahun 1908

Nomor : 190. Peraturan-peraturan lelang ini masih berlaku sampai dengan saat

ini dan menjadi dasar hukum penyelenggaraan lelang di Indonesia. Hal

tersebut dimungkinkan karena berdasarkan Aturan Peralihan Pasal II Undang-

Undang Dasar 1945, yaitu untuk mengisi kekosongan peraturan dibidang

lelang.

Dengan adanya pengaturan khusus dalam Vendu Reglement, namun dasar

penjualan lelang sebagian masih mengacu pada ketentuan KUHPerdata

mengenai jual beli, sehingga penjualan lelang tidak boleh bertentangan

dengan asas atau ajaran umum yang terdapat dalam hukum perdata, seperti

ditegaskan dalam Pasal 1319. Vendu Reglement (Stbl. Tahun 1908 Nomor 189

diubah dengan Stbl. 1940 Nomor 56) yang masih berlaku sebagai dasar

hukum lelang, dinyatakan:21

“Penjualan umum adalah pelelangan atau penjualan barang-barang

yang dilakukan kepada umum dengan harga penawaran yang meningkat atau

menurun atau dengan pemasukan harga dalam sampul tertutup, atau kepada

orang-orang yang diundang atau sebelumnya diberitahu mengenai

21

Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia, PT Ichtiar Baru-Van

Hoeve, Jakarta, 1992, hal. 931

Page 30: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

18

pelelangan atau penjualan itu, atau diizinkan untuk ikut serta, dan diberi

kesempatan untuk menawar harga, menyetujui harga yang ditawarkan atau

memasukkan harga dalam sampul tertutup”.

Menurut peraturan Menteri Keuangan. Dalam pasal 1 angka 1 Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.07/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Lelang (selanjutnya disebut Permenkeu) tersebut ditulis bahwa Penjualan

Umum atau Lelang adalah

“penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran

harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin meningkat atau menurun

untuk mencapaiharga tertinggi yang didahului dengan pengumuman lelang.”

Penjualan umum atau Lelang tersebut harus dilakukan oleh atau dihadapan

seorang Pejabat Lelang. Dari pengertian tersebut tampak bahwa lelang harus

memenuhi unsur sebagai berikut22

:

1. Lelang adalah suatu cara penjualan yang dilakukan pada suatu saat dan

tempat yang telah ditentukan.

2. Dilakukan dengan cara mengumumkannya terlebih dahulu untuk

mengumpulkan peminat/peserta lelang.

3. Dilaksanakan dengan cara penawaran atau pembentukan harga yang

khusus, yaitu dengan cara penawaran harga secara lisan atau secara

tertulis yang bersifat kompetitif.

22

F.X. Ngadijarno, Nunung EkoLaksito, dan Isti Indri Listiani, Lelang Teori Dan Praktek,

(Jakarta: Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, 2006), hlm. 23.

Page 31: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

19

4. Peserta yang mengajukan penawaran tertinggi akan dinyatakan sebagai

pemenang/pembeli.

Dasar hukum lelang menurut perundang-undangan di golongkan

menjadi 2 kategori:

1. Ketentuan Secara khusus.

Dikatakan khusus karena peraturan perundang-undangan yang secara

khusus mengatur tentang tata cara dan prosedur lelang.

a. Undang-Undang Lelang (Vendu Reglement, Ordonantie 28 Februari

1908 Staatsblad tahun 1908 Nomor : 189 sebagaimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Staatsblad tahun 1941 nomor : 3).

b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2007 tentang Penerimaan Negara

Bukan Pajak

c. Instruksi Lelang (Vendu Instructie yang dimuat dalam Staatblad tahun

1908 Nomor : 190, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Staasblad tahun 1930 nomor 85).

d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.07/2006 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Lelang.

e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.07/2005 tentang Balai

Lelang.

2. Ketentuan Umum :

Dikatakan ketentuan umum karena peraturan perundang-undanganya

tidak secara khusus mengatur tentang tata cara dan prosedur lelang.

Page 32: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

20

a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

b. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

c. Reglemen Indonesia yang diperbaharui atau Het Herzeine Indonesisch

Reglement (HIR) Staatblad Nomor 1846 Nomor 57.

d. Undang-Undang Nomor 49 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang

Undang Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara.

e. Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

f. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.

3. Lelang Menurut hukum islam

Jual beli model lelang (muzayyadah) dalam hukum Islam adalah boleh

mubah. Di dalam kitab Subulus salam Juz III/23 disebutkan Ibnu Abdil Dar

berkata, ”Sesungguhnya tidak haram menjual barang kepada orang dengan

adanya penambahan harga (lelang)”, dengan kesepakatan di antara semua

pihak. Menurut Ibnu Qudamah Ibnu Abdi Dar meriwayatkan adanya ijma‟

kesepakatan ulama tentang bolehnya jual-beli secara lelang bahkan telah

menjadi kebiasaan yang berlaku di pasar umat Islam pada masa lalu.

Sebagaimana Umar bin Khathab juga pernah melakukannya demikian pula

karena umat membutuhkan praktik lelang sebagai salah satu cara dalam jual

beli.

Page 33: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

21

Jual beli secara lelang tidak termasuk praktik riba meskipun ia

dinamakan bai‟ muzayyadah dari kata ziyadah yang bermakna tambahan

sebagaimana makna riba, namun pengertian tambahan di sini berbeda. Dalam

muzayyadah yang bertambah adalah penawaran harga lebih dalam akad jual

beli yang dilakukan oleh penjual atau bila lelang dilakukan oleh pembeli maka

yang bertambah adalah penurunan tawaran. Sedangkan dalam praktik riba

tambahan haram yang dimaksud adalah tambahan yang tidak diperjanjikan

dimuka dalam akad pinjam-meminjam uang atau barang ribawi lainnya23

Syari‟at tidak melarang segala jenis penawaran selagi tidak ada

penawaran di atas penawaran orang lain ataupun menjual atas barang yang

telah dijualkan pada orang lain. Sebagaimana hadits yang berhubungan hal

ini. Dari Abu Hurairah sesungguhnya Nabi bersabda “tidak boleh seseorang

melamar di atas lamaran saudaranya dan tidak ada penawaran di atas

penawaran saudaranya.”24

Lebih jelasnya, praktik penawaran sesuatu yang sudah ditawar orang

lain dapat diklasifikasi menjadi tiga kategori: Pertama; Bila terdapat

pernyataan eksplisit dari penjual persetujuan harga dari salah satu penawar,

maka tidak diperkenankan bagi orang lain untuk menawarnya tanpa seizin

penawar yang disetujui tawarannya. Kedua; Bila tidak ada indikasi

persetujuan maupun penolakan tawaran dari penjual, maka tidak ada larangan

23

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid Juz II, Beirut Libanon,1992, hlm. 162 24

Asy-Syaukani, Nailul Authar Juz.V,Beirut Libanon,1986, hlm. 191

Page 34: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

22

syariat bagi orang lain untuk menawarnya maupun menaikkan tawaran

pertama, sebagaimana analogi hadits Fathimah binti Qais ketika melaporkan

kepada Nabi bahwa Mu‟awiyah dan Abu Jahm telah meminangnya, maka

karena tidak ada indikasi persetujuan darinya terhadap pinangan tersebut,

beliau menawarkan padanya untuk menikah dengan Usamah bin Zaid. Ketiga;

Bila ada indikasi persetujuan dari penjual terhadap suatu penawaran meskipun

tidak dinyatakan secara eksplisit, maka menurut Ibnu Qudamah tetap tidak

diperkenankan untuk ditawar orang lain.25

Sedangkan dalam segi landasan hukum ada sebagian para ulama

berbeda pendapat. Ada yang memperbolehkan dan ada yang memakruhkan.

a. Yang memperbolehkan

25

http://ulgs.tripod.com/favorite.htm. Diakses pada tangal 4 april 2015.

Page 35: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

23

Artinya: Dari Anas bin Malik radliyallaahu 'anhu bahwa ada

seorang lelaki Anshar yang datang menemui Nabi Shallallahu „alaihi

wa sallam dan dia meminta sesuatu kepada Nabi Shallallahu „alaihi

wa sallam. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam bertanya

kepadanya,”Apakah di rumahmu tidak ada sesuatu?” Lelaki itu

menjawab,”Ada. Dua potong kain, yang satu dikenakan dan yang lain

untuk alas duduk, serta cangkir untuk meminum air.” Nabi

Shallallahu „alaihi wa sallam berkata,”Kalau begitu, bawalah kedua

barang itu kepadaku.” Lelaki itu datang membawanya. Nabi

Shallallahu „alaihi wa sallam berkata, ”Siapa yang mau membeli

barang ini?” Salah seorang sahabat beliau menjawab,”Saya mau

membelinya dengan harga satu dirham.” Nabi Shallallahu „alaihi wa

sallam berkata lagi,”Ada yang mau membelinya dengan harga lebih

mahal?” Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam menawarkannya hingga

dua atau tiga kali. Tiba-tiba salah seorang sahabat beliau

berkata,”Aku mau membelinya dengan harga dua dirham.” Maka

Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam memberikan dua barang itu

kepadanya dan beliau mengambil uang dua dirham itu dan

memberikannya kepada lelaki Anshar tersebut… (HR Ahmad, Abu

Dawud, an-Nasa`i, dan at-Tirmidzi)

Hadits ini menjadi dasar hukum di bolehkannya lelang dalam

syariah islam lantaran Nabi sendiri mempraktekannya. Sehinga tidak

ada alasan untuk mengharamkannya.

b. Yang memakruhkan

ulama yang memakruhkan transaksi lelang. Di antaranya

Ibrahim an-Nakha`i. Beliau memakruhkan jual beli lelang, lantaran

ada dalil hadits dari Sufyan bin Wahab bahwa dia berkata:26

26

Imam As-Suyuthi,Al-Jami‟ Ash-Shaghir, Juz II/191

Page 36: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

24

artinya: “aku mendengar rasulullah shallallahu „alaihi wasallam

melarang jual beli lelang” ( HR. Al-Bazzar)

Sedangkan Ibnu Sirin, Al-Hasan Al-Basri, Al-Auza`i, Ishaq bin

Rahawaih, memakruhkannya juga, bila yang dilelang itu bukan

rampasan perang atau harta warisan. Maksudnya, kalau harta

rampasan perang atau warisan itu hukumnya boleh. Sedangkan selain

keduanya, hukumnya tidak boleh atau makruh. Dasarnya adalah hadits

berikut ini :27

artinya:Dari ibnu umar radliyallaahu „anhuma bahwa rasulullah

shallallahu „alaihi wa sallam melarang seseorang di antara kalian

membeli sesuatu yang sedang di beli oleh saudaranya hingga dia

meningalkannya, kecuali rampasan perang dan waris.

Sayangnya, banyak yang mengkritik bahwa kedua hadits di atas

kurang kuat. Dalam hadits yang pertama terdapat perawi bernama Ibnu

Luhai‟ah dan dia adalah seorang rawi yang lemah (dha`if). Sedangkan

27

Imam Asy-Syaukani, Nailul Authar, Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000, hal. 1045.

Page 37: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

25

hadits yang kedua, Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan hadits itu

dhaif.

4. Syarat- Syarat Lelang

lelang merupakan salah satu transaksi jual beli, walaupun dengan cara

yang berbeda dan tetap mempunyai kesamaan dalam rukun dan syarat-

syaratnya sebagaiman diatur dalam jual beli secara umum. Dalam lelang

rukun dan syarat-syarat dapat diaplikasikan dalam panduan dan kriteria umum

sebagai pedoman pokok yaitu diantaranya:

a. Transaksi dilakukan oleh pihak yang cakap hukum atas dasar saling

sukarela („an taradhin).

b. Objek lelang harus halal dan bermanfaat.

c. Kepemilikan / Kuasa Penuh pada barang yang dijual

d. Kejelasan dan transparansi barang yang dilelang tanpa adanya

manipulasi

e. Kesanggupan penyerahan barang dari penjual,

f. Kejelasan dan kepastian harga yang disepakati tanpa berpotensi

menimbulkan perselisihan.

g. Tidak menggunakan cara yang menjurus kepada kolusi dan suap untuk

memenangkan tawaran.

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan

pelelangan adalah sebagai berikut:

a. Bukti diri pemohon lelang

Page 38: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

26

b. Bukti pemilikan atas barang

c. Keadaan fisik dari barang

Bukti diri dari pemohon lelang ini diperlukan untuk mengetahui

bahwa pemohon lelang tersebut benar-benar orang yang berhak untuk

melakukan pelelangan atas barang yang dimaksud. Apabila pemohon lelang

tersebut bertindak sebagai kuasa, dari pemberi kuasa. Jika pelelangan tersebut

atas permintaan hakim atau panitia urusan piutang negara, harus ada surat

penetapan dari pengadilan negeri atau panitia urusan piutang negara.

Kemudian, bukti pemilikan atas barang diperlukan untuk mengetahui bahwa

pemohon lelang tersebut merupakan orang yang berhak atas barang dimaksud.

Bukti pemilikan ini, misalnya tanda pembayaran, surat bukti hak atas tanah

(sertifikat) dan lainnya.

Di samping itu, keadaan fisik dari barang yang dilelang juga perlu

untuk mengetahui keadaan sebenarnya dari barang yang akan dilelang. Untuk

barang bergerak, harus ditunjukkan mana barang yang akan dilelang;

sedangkan untuk barang tetap seperti tanah, harus ditunjukkan sertifikatnya

apabila tanah tersebut sudah didaftarkan atau dibukukan. Adapun, tanah yang

belum didaftarkan/dibukukan harus diketahui dimana letak tanah tersebut dan

bagaimana keadaan tanahnya, dengan disertai keterangan dari pejabat

setempat.28

28

Aiyub Ahmad, Fikih Lelang Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif , (Jakarta:

Kiswah, 2004), hal. 79-80

Page 39: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

27

5. Macam Macam Lelang

Pada umumya lelang hanya ada dua macam yaitu lelang turun dan

lelang naik. keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Lelang Turun

Lelang turun adalah suatu penawaran yang pada mulanya

membuka lelang dengan harga tinggi, kemudian semakin turun sampai

akhirnya diberikan kepada calon pembeli dengan tawaran tertinggi

yang disepakati penjual melalui juru lelang (auctioneer) sebagai kuasa

si penjual untuk melakukan lelang, dan biasanya ditandai dengan

ketukan.

2. Lelang Naik

Sedangkan penawaran barang tertentu kepada penawar yang

pada mulanya membuka lelang dengan harga rendah, kemudian

semakin naik sampai akhirnya diberikan kepada calon pembeli dengan

harga tertinggi, sebagaimana lelang ala Belanda (Dutch Auction) dan

disebut dengan lelang naik.

6. Jenis-Jenis Lelang

Berdasarkan Pasal 1 angka 8 sampai dengan angka 10 Peraturan

Menteri Keuangan Nomor : 41/PMK.07/2006 tentang Pejabat Lelang Kelas I,

lelang itu terbagi menjadi 3 macam, yaitu lelang eksekusi, lelang non eksekusi

wajib, dan lelang non eksekusi sukarela.

1. Lelang Eksekusi Wajib

Page 40: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

28

Lelang untuk melaksanakan putusan/penetapan pengadilan atau

dokumen-dokumen lain, yang sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, dipersamakan dengan itu, dalam rangka

membantu penegakan hukum, antara lain: Lelang Eksekusi Panitia

Urusan Piutang Negara (PUPN), Lelang Eksekusi Pengadilan, Lelang

Eksekusi Pajak, Lelang Eksekusi Harta Pailit, Lelang Eksekusi Pasal 6

Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT), Lelang Eksekusi

dikuasai/tidak dikuasai Bea Cukai, Lelang Eksekusi Barang Sitaan

Pasal 45 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP),

Lelang Eksekusi Barang Rampasan, Lelang Eksekusi Barang Temuan,

Lelang Eksekusi Fidusia, Lelang Eksekusi Gadai.

2. Lelang Non Eksekusi Wajib

Lelang untuk melaksanakan penjualan barang milik negara/daerah

sebagaimana dimaksud dalam Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara atau barang milik Badan Usaha Milik

Negara/Daerah (BUMN/D) yang oleh peraturan perundang-undangan

diwajibkan untuk dijual secara lelang, termasuk kayu dan hasil hutan

lainnya dari tangan pertama.

3. Lelang Non Eksekusi Sukarela

Lelang untuk melaksanakan penjualan barang milik perorangan,

kelompok masyarakat atau badan swasta yang dilelang secara sukarela

oleh pemiliknya, termasuk BUMN/D berbentuk persero. Dalam Pasal

5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 40/PMK.07/2006, Pejabat

Lelang Negara bisa melaksanakan lelang untuk semua jenis lelang

sedangkan Pejabat Lelang Kelas II hanya bisa melaksanakan lelang

atas permohonan Balai Lelang atas jenis Lelang Non Eksekusi

Sukarela, lelang aset BUMN/D berbentuk Persero, dan lelang aset

milik Bank dalam likuidasi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor

25 Tahun 1999.

Page 41: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

29

7. Asas Lelang

Asas-asas yang digunakan dalam lelang antara lain tercermin dari

pengertian lelang itu sendiri. Beberapa asas yang dapat dikemukakan antara

lain adalah :

a. Asas Publisitas (Publicity) atau asas Transparansi (Transparency),

artinyabsetiap pelelangan harus didahului dengan pengumuman lelang,

baik dalam bentuk iklan, brosur, atau undangan. Disamping untuk

menarik peserta lelang sebanyak mungkin, pengumuman lelang juga

dimaksudkan untuk memberi kesempatan sosial kontrol sebagai

perlindungan publik. Asas ini sangat penting karena membentuk

karakter lelang sebagai penjualan yang bersifat transparan.

b. Asas Persaingan (Competition), yaitu karena para peserta lelang

bersaing dan peserta dengan penawaran tertinggi yang mencapai atau

melebihi harga limit yang akan dinyatakan sebagai pemenang.

c. Asas Kepastian (Certainty), artinya indenpendensi Pejabat lelang

seharusnya mampu membuat kepastian bahwa penawar tertinggi yang

dinyatakan sebagai pemenang lelang dan bahwa pemenang lelang

tersebut telah melunasi kewajibannya akan memperoleh barang beserta

dokumen.

d. Asas Akuntabilitas (Accountability), artinya pelaksanaan lelang dapat

dipertanggung jawabkan karena Pemerintah melalui Pejabat Lelang

berperan untuk mengawasi jalannya lelang dan membuat akta otentik

Page 42: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

30

yang disebut Risalah Lelang yang berfungsi sebagai akta van

transport, Pejabat lelang itu haruslah independen,artinya tidak

terpengaruh atau memihak kepada siapapun, sehingga asa ini dapat

juga dikatakan sebagai asas indenpendensi.

e. Asas Efisiensi (Effeciency), artinya karena lelang dilakukan pada suatu

saat dan tempat yang ditentukan dan transaksi yang terjadi pada saat

itu juga sehingga diperoleh efisiensi biaya dan waktu, karena dengan

demikian barang secara cepat dapat dikonversi menjadi uang.

B. JAMINAN

1. Pengertian Jaminan

Dalam kamus bahasa Indonesia jaminan berasal dari kata jamin yang

artinya adalah menangung.jaminan adalah tangungan atas pinjaman yang di

terima (borg) atau garansi atau janji seseorang untuk menangung utang jika

kewajiban tersebut tidak dapat terpenuhi.29

Istilah jaminan merupakan terjemahan dari bahasa belanda yaitu

zekerheid atau cautie. Zekerheid atau ceutie mencakup secara umum cara-cara

kreditur menjamin dipenuhinya tagihan disamping pertangung jawaban

umudebitur terhadap barang barangnya.30

29

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989),hal. 348 30

Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, (Jakarta:PT. Raja Grafindo

Persada), ed I.cet I, hal, 21

Page 43: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

31

Menurut undang undang perbankan No.10 tahun 1998 pasal 1ayat 23

dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan jaminan adalah angunan tambahan

yang diserahkan nasabah kepada bank dalam pemberian fasilitas keridit atau

pembiayaan bedasarkan perinsip syariah.31

Oleh sebab itu, untuk melindungi

kridit dari resiko kerugian baik disengaja maupun tidak disengaja, maka perlu

adanya pagar pengaman yang berupa jaminan, adapun barang yang dijadikan

jaminan haruslah suatu benda yang bernilai uang.32

Bedasarkan keputusan direksi bank indonesia No. 23/69/KEP/DIR

tertangal 28 februari 1998 di katakana bahwa yang dimaksud dengan jaminan

dalampemberian keridit menurut pasal 2 ayat 1 adalah keyakinan bank atas

kesangupan debitur untuk melunasi kridit sesuai dengan perjanjian, maka

sebelum memberikan kridit bank harus memberikan penilaian secara seksama

terhadap watak, kemampuan, modal, angunan dan prospek usaha debitur.33

Dengan demikian, istilah jaminan identic dengan angunan.

Didalam seminar badan pembinaan hokum nasional yang

diselengarakan di Yogyakarta pada tangal 20 s.d 30 juli 1977 disimpulkan

pengrtian jaminan , jaminan adalah menjamin dipenuhinya kewajiban yang

dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan hokum.34

Pengertian ini senada dengan pengertian jaminan menurut hartono

31

Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, ( Bandung: Citra Aditya Bhakti,

2003), Cet.ke-3, hal.73. 32

Subekti, Seminar Hukum Jaminan, (Yogyakarta; Bina Cipta,1981), Cet ke-7, hal. 24. 33

Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, hal. 393-394 34

Salim, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, h.22

Page 44: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

32

hadisoeprapto bahwa jaminan adalah sesuatu yang diberikan kepada kreditur

untuk menimbulkan keyakinan bahwa debitur akan memenuhi kewajiban

yang dapat dinilai dengan uang yang yang timbul dari suatu perikatan.

Menurut M.bahsan, jaminan adalah segala sesuatu yang di terima

kriditur dan diserahkan debitur untuk menjamin suatu utang piutang dalam

masyarakat.35

Pengertian lain tentang jaminan adalah suatu perikatan antara kriditur

dengan debitur dimana debitur menjanjikan sejumlah hartanya untuk

pelunasan utang menuurut ketentuan perundang undangan yang berlaku

apabila dalam waktu yang ditentukan terjadi kemacetan pembayaran utang si

debitur.36

Hasanudin rahman menyebutkan bahwa jaminan adalah tangunggan

yang diberikan oleh debitur dan atau pihak ketiga kepada kriditur karena

pihak kriditur mempunyai kepentingan bahwa debitur harus memenuhi

kewajibanya dalam suatu perikatan.37

2. Jaminan Menurut Hukum Positif

Di Indonesia telah di atur mengenai hukum jaminan. Pengaturan

hukum positif tentang jaminan terdapat dalam kitab undang-undang hukum

perdata (KUH perdata) pasal 1150-1161.

35

Salim, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, h.22 36

Gatot Suparmono, Perbankan dan Permasalahan Kredit: Suatu Tinjauan Yuridis ,(Jakarta;

Djambatan, 1996), hal.75 37

Hasanudin Rahman, Aspek Aspek Hukum Pemberian Kredit Perbankan di Indonesia, (

Bandung; Citra Aditya Bhakti, 1995),hal. 175

Page 45: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

33

Menurut subekti, dasar hukum jaminan didasarkan pada pasal 8 undang-

Undang perbankan No.10 tahun 1998 yang di nyatakan bahwa:

“ Dalam pemberian kridit atau pembiayaan bedasarkan prinsip

syariah, bank wajib mempunyai keyakinan bedasarkan analisa yang

mendalam dan I‟tikad dan kemampuan serta kesangupan nasabah debitur

untuk melunasi hutangnya atau mengembalikan pembiayaan yang dimaksud

sesuai dengan yang di perjanjikan.38

Landasan hukum jaminan juga didasarkan pada pasal 24 undang-

undang perbankan No.14 tahun 1967 yang di nyatakan bahwa bank tidak akan

memberikan kredit tanpa adanya jaminan. Demikian pula peraturan bank

Indonesia No. 8/3/PBI/2006 pasal 40 dinyatakan bahwa bank yang

melaksankan kegiatan usaha bedasarkan prinsip syariah wajib menerapkan

prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan kegiatan usahanya.

Artinya bank tidak akan memberikan fasilitas kridit tanpa adanya jaminan.

Jaminan merupakan perjanjian yang bersifat accesoir yaitu perjanjian

yang bersifat tambahan dan dikaitkan dengan perjanjian pokok.39

perjanjian

pokok dari jaminan adalah perjanjian pemberian kridit atau pembiayaan.

Jaminan terbagi menjadi dua jenis.40

Yaitu:

a. jaminan materil (kebendaan)

38

Satrio. Hukum Jaminan Kebendaan, ( Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2007), Cet, ke-5,

hal.3. 39

Salim, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, h.30 40

Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hukum Jaminan di Indonesia Pokok-Pokok Hukum

Jaminan dan Jaminan Perseorangan ,(Yogyakarta; Liberty Offset Yogyakarta,2001), cet 2, hal.47.

Page 46: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

34

jaminan materil adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas suatu

benda yang mempunyai ciri-ciri hubungan langsung atas benda

tertentu yang dapat di pertahankan oleh siapapun selamanya, selalu

mengikuti bendanya (droit de suit) dan dapat diperalihkan.

Jaminan kebendaan dapat di golongkan menjadi 4 (empat) macam

yakni gadai, hak tangungan, jaminan fidusia, dan hipotek.

b. Jaminan imateril

jaminan imateril adalah jaminan yang menimbulkan hubungan

langsung pada perseorangan tertentu, dapat dipertahankan terhadap

debitur tertentu, terhadap harta kekayaan debitur umumnya.

Yang termasuk jaminan perseorangan adalah borg (penangung yang

dapat di tagih), tangung menanggung dan perjanjian garansi.

3. Jaminan Menurut Hukum Islam

jaminan dalam hukum islam dikenal dengan istilah adh-dhaman.

Perkataan “dhaman” itu keluar dari masdar dhimmu yang beratri

menghendaki untuk ditangung dan kata yang semakna dengan dhaman adalah

kata kafalah. Dalam kamus istilah fiqh pengertian dhaman adalah jaminan

utang atau dalam hal lain menghadirkan seseorang atau barang ke tempat

tertentu untuk di minta pertangung –jawabannya untuk sebagai barang

jaminan.41

. Sedangkan jaminan adalah suatu jenis perjanjian dengan cara

41

M. Abdul Mujieb, dkk, Kamus Istilah Fiqh, (Jakarta; Pustaka Firdaus, 2002), cet 3, hal. 59

Page 47: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

35

memberikan barang yang dijadikan sebagai penguat kepercayaan dalam

masalah hutang piutang.42

Menurut M.Hasan Ali, dhaman adalah menjamin (menagung) untuk

membayar hutang, menggadaikan barang atau menghadirkan orang pada

tempat yang ditentukan.43

Para ulama mazhab hambali menjelaskan bahwa dhaman adalah

menyangupi hak-haka yang telah di tetapkan atau bakal tetap atas orang lain

beserta hak tersebut masih tetap pada orang yang dijamin atau menyangupi

untuk mendatangkan orang yang memikul suatu hak.44

Imam mawardi (mazhab syafii) mengatakan bahwa dhaman dalam

pendaya-gunaan harta benda, tangungan dalam masalah diyat (denda),

jaminan terhadap kekayaan, terhadap jiwa dan jaminan terhadap beberapa

perserikatan sudah menjadi kebiasaan masyarakat.45

Sedangkan rukun dan syarat dhaman adalah sebagai berikut46

:

a. Dhaman (yang menjamin) disyaratkan ahli dalam mengendalikan

hartanya (baligh, berakal)

42

M. Abdul Mujieb, dkk, Kamus Istilah Fiqh, (Jakarta; Pustaka Firdaus, 1994), hal. 131 43

M.Hasan Ali, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2004), Ed I, cet 2, hal. 259 44

Abdurrahman Al_Jaziri, Fiqh Empat Mazhab Jilid IV, (Semarang: CV.Asy-Syifa, 1994),

hal. 376 45

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, hal. 260 46

Ibnu Mas‟ud dan Zainal Abidin S, Fiqh Mazhab Syafi‟I Edisi Lengkap Muamalat,

Munakahat, Jinayat, ( Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000), cet I, hal.107.

Page 48: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

36

b. Madhmun „anhu (orang yang menjamin) disyartkan terlepas dari

hutang yang akan dibayarnya.

c. Madhmunlah (penerima jaminan) disyartkan dikenal benar benar oleh

orang yang menjaminnya.

d. Mal madhmun (harta yang dijamin) disyartkan banyak dan tetap

e. Sighat (ijab qabul)disyaratkan dengan lafal yang menunjukkan

jaminan. Seperti “aku jamin piutangmu atas nama fulan bin fulan

sebanyak sekian”

Sedangkan kata yang semakna dengan dhaman adalah kafalah. Dalam

pengertian bahasa kafalah berarti adh-dhammu (menggabungkan). Menurut

pengertian syara kafalah adalah peroses pengabungan tangungggan kafil

(orang yang berkewajiban melakukan makful bihi (orang yang ditangung))

menjadi tangunggan ashil (orang yang berhutang) dalam tuntutan /permintaan

dengan materi sama atau hutang, atau barang, atau pekerjaan.47

Menurut ulama mazhab hanafi (hanafiyah) menerangkan definisi

dhaman atau kafalah adalah mengumpulkan suatu tangungan kepada

tangungan yang lain dalam hal menagih atau menuntut diri atau hutang atau

benda.48

Menurut ulama mazhab maliki (Al-malikiyah) menerangkan bahwa

dhaman, kafalah dan hamalah adalah lafaz-lafaz sinonim atau semakna yaitu

47

Sabiq, Fiqih Sunah 13, hal.157. 48

Al-Jaziri, Fiqh Empat Mazhab Jilid IV, hal. 371

Page 49: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

37

pemilik suatu hak mengfungsikan suatu tangungan orang yang menjamin

dengan tangunggan orang yang di jamin, baik fungsi tangunggan itu

bergantung kepada sesuatu atau tidak tergantung kepadanya.

Para ulama mazhab hambali (Al-hanabilah) menjelaskan bahwa

dhaman adalah menyangupi hak yang telah tetap atau bakal tetap atas orang

lain beserta hak tersebut masih tetap pada orang yang dijamin atau

menyangupi untuk mendatangkan orang yang memikul suatu hak.49

Ulama mazhab syafi‟I menjelaskan dhaman menurut pengertian syara‟

ialah perjanjian yang menetapkan kesangupan untuk menjamin hak yang tetap

dengan tangungan orang lain, atau mendatangkan barang yang dijamin atau

mendatngkan diri orang yang berhak di datangkan.50

Lebih jelasnya kafalah (guaranty) adalah jaminan, beban atau

tangunggan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga

untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang di tanggung (makful). Atas

jasanya penjamin dapat meminta imbalan tertentu dari orang yang dijamin.

Praktik kafalah dalam perbankan syariah sama halnya seperti garansi bank

(bank guarantee) pada perbankan konvensional.

Landasan hukum kafalah adalah:

a. Al-Qur‟an

Al- Quran surah yusuf ayat 72.

49

Ibid, hal. 376 50

Al-jaziri, fiqh empat mazhab jilid IV, hal. 378

Page 50: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

38

ذ صاع الملك لمه جاء ب حمل بعز اوا ب سعم قالا وفق

Artinya : Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan

piala Raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan

memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin

terhadapnya". (Q.S. Yusuf : 72).

b. Al- Hadits

Hadits nabi riwayat Al-bukhari.

Artinya: “ dari salamah bin akwa‟, “telah dihadapkan kepada

rasullulah SAW jenazah seorang laki-laki untuk dishalatkan rasullulah

SAW bertanya „ apakah ia mempunyai utang?‟ sehabat menjawab

„tidak‟, maka, beliau mengshalatkannya. Kemudian dihadapkan lagi

jenazah lain rasullulah SAW pun bertanya‟apakah ia memiliki

hutang?‟ sahabat menjawab „ya‟. Rasullulah SAW berkata

“shalatkanlah temanmu itu” (beliau sendiri tidak mau

mengshalatkannya), lalu abu qatadah berkata “saya menjamin

hutangnya ya rosullulah”, maka rosullulah pun mengshalatkan

jenazah tersebut.” (HR. Bukhari dari salamah bin akwa‟)

Page 51: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

39

Secara umum jaminan dalam hukum islam di bagi menjadi dua:

jaminan yang berupa orang (personal guarancy) dan jaminan yang berupa

harta benda. Yang pertama sering dikenal dengan istilah dhaman atau kafalah.

Sedangkan yang ke dua dikenal dengan istilah rahn.51

4. Fungsi jaminan

Jaminan memiliki fungsi sebagai antara lain:

a. Menjamin agar debitur berperan serta dalam transaksi untuk

membiayai usahanya sehingga kemungkinan untukmeningalkan usaha

atau proyeknya dengan merugikan dirinya sendiri atau perusahaanya

dapat dicegah atau sekurang kurangnya kemungkinan untuk berbuat

demikian dapat diperkecil.52

b. Memberikan dorongan kepada debitur untuk memenuhi janjinya,

khususnya mengenai pembayaran kembali sesuai dengan syarat-syarat

yang disetujui agar debitur dan pihak ketiga yang ikut menjamin tidak

kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan kepada bank.

c. Memberikan jaminan kepastian hukum kepada pihak lembaga

keuangan bahwa kreditnya akan tetap kembali dengan cara

mengeksekusi jaminan keridit.

51

Azharudin Lathief, “ Penerapan Hukum Jaminan Dalam Pembiayaan di Perbankan

Syariah” ( Makalah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

, 2008). Hal.2. 52

Rachmadi Usman, Aspek Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, ( Jakarta; PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2003), hal. 286.

Page 52: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

40

d. Memberikan hak dan kekuasaan kepada lembaga keuangan untuk

mendapatkan pelunasan dari angunan apabila debitur melakukan

cidera janji yaitu untuk pengembalian dana yang telah dikeluarkan

oleh debitur pada waktu yang telah di tentukan.

C. RAHN

1. pengertian rahn

Transaksi gadai dalam islam disebut ar-rahn. Ar-rahn adalah suatu

jenis perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai tangungan utang.53

Penegertian ar-rahn dalam bahasa arab adalah ats-tsubut wa ad-dawam, yang

berarti “tetap” dan “kekal”.54

Pengertian tersebut merupakan yang tercakup dalam kata al-hasbu,

yang berarti menahan. Kata ini merupakan makna yang bersifat materiil.

Karena itu secara bahasa kata rahn berarti “ menjadikan sesuatu barang yang

bersifat materi sebagai pengikat utang”

Secara etimologi rahn (gadai) bermakna tetap dan berkesinambungan,

sebgaimana juga digunakan untuk makna kata al-hasbu “menahan”

pengunaan yang pertama seperti ungkapan ni‟matun rahinah “ nikmat yang

kekal”

Adapun menurut termilogi islam, rahn sebagaimana didifinisikan oleh

para ulama adalah menjadikan barang yang berharga menurut tinjauan syariat

53

Zainudin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hal. 1 54

Abdurrahman Al-Jaziri, Al-Fiqh „ala Al-Madzahib Al-Arba‟ah, (Beirut: Dar Al-Fiqr, 1996),

hal. 249.

Page 53: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

41

sebagai mana jaminan utang, sekiranya pembayaran utang atau sebagian bisa

diambil dari benda yang digadaikan tersebut.55

Sedangkan difinisi rahn

menurut oleh ulama fiqh. Ulama malikiyah mendifinisikan dengan: harta

yang dijadikan pemiliknuya sebagai jaminan utang yang bersifat mengikat56

.

Ulama hanafiyah mendifinisikannya dengan: menjadikan sesuatu

(barang)sebagai jaminan terhadap hak (piutang) yang mengkin dijadikan

sebagai pembayar hak ( piutang)itu, baik seluruhnya maupun sebagian.

Sedangkkan ulama syafiiyah dan hanabilah mendifinisakn dengan:

menjadikan materi (barang) sebagai jaminan utang, yang dapat dijadikan

pembayar utang apabila orang yang berhutang tidak bisa membayar

utangnya itu. Definisi ini mengandung pengertian bahwa barang yang yang

boleh dijadikan jaminan (angunan) utang itu hanya bersifat materi, tidak

termasuk manfaat sebagaimana yang dikemukakan ulama malikiyah. Barang

jaminan itu boleh dijual apabila dalam yang disepaki kedua belah pihak, utang

tidak dilunasi. Oleh sebab itu, hak pemberi piutang hanya terkait dengan

barang jaminan, apabila orang yang berhutang tidak mampu melunasi

utangnya.

Rahn juga dapat diartikan menahan salah satu harta milik si peminjam

sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya, barang tersebut memiliki

nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan

55

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah Jilid 3, (Jakarta: Al-I‟tishom, 2008), hal. 248 56

A.H. Azharudin Lathief, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Press, 2005), hal. 154.

Page 54: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

42

untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Sedangkan

dalam pengertian istilah adalah akad atau perjanjian utang piutang yang

menjadikan marhun sebagai kepercayaan/penguat marhun bih dan murtahin

berhak menjual barang/melelang barang yang digadaikan itu pada saat ia

menuntut haknya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah

semacam jaminan utang untuk gadai.57

2. Dasar Hukum

Dasar hukum gadai adalah:

1) Al- quran

Dalam surat Al- baqarah ayat 283:

Artinya: “ jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah

tidak secara tunai/ sedang kamu tidak memperoleh seseorang penulis,

maka hendaklah ada barang tangunggan yang dipegang ( oleh orang

yang berpiutang ). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai

sebagian yang lain, maka hendaklah yang mempercayai itu

menunaikan amanatnya ( hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa

kepada allah tuhannya, dan janganlah kamu (para saksi)

57

Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim,

2008), hal. 187.

Page 55: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

43

menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang

menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang

berdosa hatinya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan”.

2) Al- hadits

عه األعماش عه ابزام عه إأل ساد عه عائشت رض اهلل

عىا ان الىب صل اهلل عل سلم اشتز مه د طعا ما

راي البخار {. {ال اجل رى درع

Artinya: “ Dari A‟masy, dari Ibrahim, dari aswad, dari

„Aisyah r.a bahwa Nabi Muhammad SAW membeli makanan dari

seorang yahudi dengan cara berjanji, dan digadaikannya sehelai baju

besi” ( H.R. Bukhari dan Muslim )

3) Ijma

Para ulama semuanya sependapat, bahwa perjanjian gadai hukumnya

mubah (boleh). Namun ada yang berpegang kepada zahir ayat, yaitu

gadai hanya diperbolehkan dalam keadaan bepergian saja, seperti

faham yang dianut oleh mazhab Zahiri, Mujahid dan Al-Dhahak,

sedangkan jumhur (kebanyakan ulama) memperbolehkan gadai, baik

keadaan bepergian maupun tidak, seperti yang pernah dilakukan oleh

rasullulah dimadinah yang telah disebutkan oleh hadits diatas.58

58

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam,( Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2004 ), hal. 255

Page 56: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

44

4) Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 25/DSN-MUI/III/2002

tentang gadai dan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.

26/DSN-MUI/III/2002 tentang gadai emas

5) Undang- Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 Pasal 1 Penjelasan

No. 23

“ angunan adalah jaminan tambahan yang diserahkan nasabah

debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau

pembiayaan bedasarkan prinsip syariah”.

3. Rukun dan syarat rahn

a. Rukun Ar-rahn antara lain:59

1) Ada yang mengadaikan (rahn)

2) Ada yang menerima gadai (murtahin/ bank)

3) Ada barang yang di gadaikan (marhun/rahn)

4) Ada hutang

5) Ada akad

b. Syarat- syarat Ar-rahn, antara lain:60

1) Sayarat yang terkait degan orag yang berakad adalah cakap bertindak

hokum. Kecakapan bertindak hokum, menurut jumhur ulama adalh

orang yang telah baligh dan berkal.

59

Institut Banker Indonesia, Bank Syariah: Konsep dan Inplementasi Operasional, (Jakarta:

Djambatan, 2001), hal, 209 60

H. Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), hal. 254

Page 57: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

45

2) Sighat (lafaz). Ulama hanafiyah mengatakan dalam akad itu tidak

boleh dikaitkan dengan syarat tertentu atau dikaitkan dengan masa

yang akan datang, karena akad rahn sama dengan akad juala beli.

3) Al-marhun Bih ( hutang) adalah: (1) Merupakan hak yang wajib

dikembalikan kepada orang berhutang (2) Utang itu boleh dilunasi

dengan angunan itu. (3) Utang itu jelas dan tertentu.

4) Al-marhun ( barang yang dijadikan angunan) menurut pakar fiqh

adalah: (1) barang jaminan (angunan) itu boleh dijual dan nilainya

seimbang dengan utang. (2) barang jaminan itu bernilai harta dan

boleh di manfaatkan.(3) barang jaminan itu jelas dan tertentu. (4)

anguna itu milik sah orang yang berhutang. (5) barang jaminan itu

tidak terkait dengan hak orang lain. (6)barang jaminan itu merupakan

harta yang utuh, tidak bertebaran dalam beberapa tempat dan (7)

barang jaminan itu boleh diserahkan baik materinya maupun

manfaatannya.

Di samping syarat- sayarat diatas, para ulama fiqh sepakat menyatakan

bahwa rahn itu baru diangap sempurna apabila barang yang di gadaikan itu

secara hukum sudah berada di tangan pemberi utang. Apabila barang jaminan

itu berupa benda tidak bergerak, seperti rumah dan tanah, maka tidak harus

Page 58: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

46

rumah dan tanah itu diberikan, tetapi cukup surat jaminan tanah atau surat-

surat rumah itu yang dipegang pemberi utang.61

4. Hak dan Kewajiban

a. Bagi murtahin (penerima gadai)62

1. Pemegang gadai berhak menjual marhun apabila rahin tidak dapat

memenuhi kewajibanya pada saat jatuh tempo. Hasil penjualan

barang gadai (marhun) dapat di gunakan untuk melunasi pinjaman

(marhun bih) dan sisanya dikembalikan kepada rahin.

2. Pemegang gadai berhak mendapatkan biaya pengantian yang telah

dikeluarkan untuk menjaga keselamatan harta marhun

3. Selama pinjaman belum dilunasi, pemegang gadai berhak menahan

barang gadai yang diserahkan oleh pemberi gadai (nasabah/rahin)

Adapun kewajiban penerima gadai (murtahin)

1. Penerima gadai bertangung jawab atas hilang atau merosotnya

barang gadai, apabila hal itu disebabkan oleh kelalaian.

2. Penerima gadai tidak boleh mengunakan barang gadai untuk

kepentingan sendiri.

3. Penenrima gadai wajib memberitahukan kepada pemberi gadai

sebelum diadakan pelelangan barang gadai.

b. Hak pemberi gadai (rahin)63

61

H. Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), hal. 254 62

Buchari Alma, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal 34

Page 59: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

47

1. Pemberi gadai (rahin) berhak mendapatkan pengembalian harta

benda yang digadaikan sesudah ia melunasi pinjamna utangnya.

2. Pemberi gadai berhak menuntut ganti rugi atau kerusakan dan atau

hilangnya harta benda yang digadaikan, bila hal ini disebabkan

oleh kelalaian penerima gadai.

3. Pemberi gadai berhak menerima sisa hasil penjualan harta benda

gadai setelah dikurangi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya.

4. Pemberi gadai berhak meminta kembali harta benda gadai apabila

penerima gadai menyalahgunakan harta benda gadainya.

Bedasarkan hak-hak pemberi gadai di atas maka timbulah kewajiban

yang harus di penuhi pemberi gadai, yaitu:

1. Pemberi gadai berkewajiban melunasi pinjaman yang telah di

terimanya dalam tengang waktu yang telah di tentukan, termasuk

biaya-biaya yang di tentukan pemberi gadai.

2. Pemberi gadai berkewajiban merelakan penjualan harta benda

gadainya, apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan

pemberi gadai tidak dapat melunasi uang pinjamannya.

5. Mekanisme pemberian Pinjaman, sistem cicilan dan

perpanjangan utang

a. Mekanisme Pemberi Pinjaman64

63

Zainudin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hal 41 64

Ibid, hal 45

Page 60: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

48

Mekanisme penyaluran pinjaman pada pelaksanaan sistem gadai

syariah mempunyai prinsip bahwa nasabah hanya dibebani oleh biaya

administrasi dan jasa simpan harta benda jaminan. Selain itu untuk

mendapatkan pinjaman, barang yang dimiliki harus terlebih dahulu

ditaksir oleh petugas penaksir, tujuannya adalah menghitung besarnya

jumlah pinjaman yang dapat dipinjamkan oleh tempat melakukan

permohonan gadai. Bedasarkan jumlah pinjaman itu, akan ditentukan

golongan pinjaman dan berapa tingkat biaya administrasi yang harus

di pegang. Setelah perhitungan selesai maka peminjam dapat

menerima pembayaran uang pinjaman tanpa pemotongan apapun,

kecuali premi asuransi (tetapi tergantung tempat pemohonan gadai).

Demikian pula, bila ingin melunasi pinjaman, pelunasan tidak harus

menunggu jatuh tempo. Artinya, bila jangka waktu pinjamn itu 4

(empat) bulan maka nasabah dapat melunasi walaupun priode

pinjaman belum berakhir. Mekanisme pelaksanaan pegadaian syariah

merupakan implementasi dari beberapa konsep yang telah ditetapkan

oleh beberapa ulama tentang pegadaian.

b. Sistem Cicilan dan Perpanjangan Utang

Pada dasarnya orang yang mengadaikan (rahin) hartanya di pegadaian

untuk mendapatkan pinjaman uang dapat melunasi utang pinjamannya

kapan saja, tanpa harus menunggu jatuh tempo. Namun pemberi gadai

Page 61: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

49

(rahin) dapat memberi untuk memilih cara pelunasan sekaligus atau

dengan cara mencicil utangnya.

Selain itu, perlu diungkapkan bahwa ketentuan jumlah pinjaman

didasari oleh kualitas dan kuantitas barang yang digadaikan. Harta

benda yang akan digadaikan ditaksir bedasarkan pertimbangan jenis

harta, nilai harta dan lain-lain.65

c. Proses pelelangan barang gadai (marhun)

Pihak pegadaian akan melakukan pelelangan jika rahin tidak dapat

melunasi sampai batas waktu yang telah ditentukan dalam akad.

Pelelangan dilakukan oleh pihak pegadaian setelah sebelumnya di

beritahukan kepada rahin paling lambat 5 (lima) hari sebelum tangal

penjualan. Pelelangan dimaksud mempunyai ketentuan sebagai

berikut:66

1. Ditetapkan harga emas oleh pegadaian pada saat pelelangan

dengan margin 2% untuk pembeli

2. Harga penawaran yang dilakukan oleh banyak orang tidak boleh

dilakukan karena dapat merugikan bagi rahn. Karena itu pegadaian

melakukan pelelangan secara terbatas.

65

Zainudin Ali, Ibid, hal.49 66

Ibid. hal 51

Page 62: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

50

3. Hasil pelelangan akan digunakan untuk biaya penjualan 1% dari

harga jual, biaya pinjaman 4 (empat) bulan dan sisanya di

kembalikan kepada rahn.

4. Sisa kelebihan yang tidak diambil selama setahun akan di serahkan

oleh pihak pegadaian kepada baitul mal.

5. Manfaat gadai

a. Bagi nasabah. Antara lain.

1. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau instansi

yang berpengalaman dan dapat di percaya

2. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat

dipercaya nasabah yang akan bepergian. Merasa kurang aman

menetapkan barang bergeraknya di tempat sendiri, atau tidak

punya sarana penyimpanan suatu barang bergerak dapat

menitipkan barangnya.

b. Bagi perusahaan

Adapun manfaat yang langsung didapat oleh bank adalah biaya-biaya

yang harus dibayar oleh nasabah untuk pemeliharaan keamanan asset

dari nasabah tersebut, jika penahanan asset bedasarkan perjanjian

fidusia (penahannan barang bergerak sebagai jaminan pembayaran),

nasabah juga harus membayar biaya asuransi yang besarnya sesuai

dengan yang berlaku secara umum. Risiko yang ada pada

implementasi gadai pada perbankan syariah adalah risiko tidak

Page 63: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

51

terbayarnya hutang nasabah (wanprestasi) dan risiko nilai asset yang

ditahan berupa kerusakan atau turunnya harga jual suatu asset.67

67

Ibid. hal. 162

Page 64: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

52

BAB III

PROFIL PEGADAIAN SYARIAH CABANG CINERE

A. Sejarah Pegadaian Syariah Cabang Cinere

Terbentuknya gadai syariah pada perum (perusahaan umum)

pegadaian merupakan proses panjang selama kurang lebih lima tahun, dari

tahun 1998 sampai akhirnya terbentuk pada awal tahun 2003. Awalnya pada

tahun 1998 dengan perkembangan bank syariah yang cukup baik dan

kemunculan lembaga perekonomian lainnya yang berdasarkan syariah. Bagian

penelitian dan pengembangan perum pegadaian mengadakan penelitian

tentang gadai syariah dan kemungkinan dibukannya pegadaian syariah dengan

melakukan studi banding ke Malaysia, yang selanjutnya diadakan

penggodokan rencana pendirian pegadaian syariah. Hanya saja dalam proses

selanjutnya, hasil studi banding yang didapatkan hanya ditumpuk dan

dibiarkan, karena terhambat oleh permasalahan internal perusahaan.68

Konsep operasional Pegadaian syariah mengacu pada sistem

administrasi modern yaitu azas rasionalitas, efisiensi dan efektifitas yang

diselaraskan dengan nilai Islam. Fungsi operasi Pegadaian Syariah itu sendiri

dijalankan oleh kantor-kantor Cabang Pegadaian Syariah/ Unit Layanan Gadai

Syariah (ULGS) sebagai satu unit organisasi di bawah binaan Divisi Usaha

Lain Perum Pegadaian. ULGS ini merupakan unit bisnis mandiri yang secara

struktural terpisah pengelolaannya dari usaha gadai konvensional. Pegadaian

68

Zainudin Ali, Hukum Gadai Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2008). Hal. 16

Page 65: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

53

Syariah pertama kali berdiri di Jakarta dengan nama Unit Layanan Gadai

Syariah ( ULGS) Cabang Dewi Sartika di bulan Januari tahun 2003.

Menyusul kemudian pendirian ULGS di Surabaya, Makasar, Semarang,

Surakarta, dan Yogyakarta di tahun yang sama hingga September 2003. Masih

di tahun yang sama pula, 4 Kantor Cabang Pegadaian di Aceh dikonversi

menjadi Pegadaian Syariah.69

Hingga saat ini, perum pegadaian syariah telah memiliki banyak

kantor wilayah seluruh Indonesia yang membawahi beberapa kantor cabang

syariah. Di Jakarta khususnya, pegadaian syariah yang ada di Jakarta telah

memiliki empat kantor cabang yang tersebar diseluruh wilayah jabotabek,

seperti Cabang Dewi Sartika, Cabang Margonda Depok, Cabang Cinere,

Cabang Pondok Aren.70

Selain itu guna memenuhi kebutuhan masyarakat

terhadap layanan gadai syariah, maka pada tahun 2004 kantor wilayah perum

pegadaian telah membuka kantor cabang baru yang berlokasi diwilayah

Jakarta Selatan, yaitu kantor cabang Cinere yang berlokasi di Jl. Karang

Tengah No. 25D Lebak Bulus, kantor cabang ini didirikan Tepatnya pada

tanggal 05 November 2004. Dengan persetujuan kantor pusat dan kantor

wilayah di mana dalam menjalankan operasinalnya berbepang pada prinsip

syariah sebagaimana halnya institusi yang berlabel syariah dengan

berlandaskan konsep syariah islam. Dalam awal pendiriannya kantor cabang

69

Tentang Pegadaian Syariah, Company Profile, http://ulgs.tripod.com/aboutme.htm di akses

pada tanggal 14 mei 2014 70

Brosur Pegadaian Syariah, 2008

Page 66: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

54

pegadaian syariah Cinere Jakarta. Pegadaian syariah bekerja sama dengan

BMI. Yang diantaranya berawal dari BMI tersebut, maka berdirilah Pegadaian

Syariah Cabang Cinere yang berlokasi di Jl. Karang Tengah No. 25D Lebak

Bulus Jakarta Selatan. Namun pada tahun 2007 kerjasama tersebut beralih

kepada Bank Syariah Mandiri (BSM).71

B. Tujuan, Visi dan Misi

Sesuai dengan PP 103 Tahun 2000 Pasal 8, Perum Pegadaian melakukan

kegiatan usaha utamanya dengan menyalurkan uang pinjaman atas dasar

hukum gadai serta menjalankan usaha lain seperti penyaluran uang pinjaman

berdasarkan layanan jasa titipan, sertifikasi dengan logam mulia, dan lainnya.

Sejalan dengan kegiatannya, Pegadaian mengembangkan misi untuk:

1. Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah

ke bawah.

2. Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktik riba, dan pinjaman tidak

wajar lainnya.72

3. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar

hukum gadai kepada masyarakat kecil, agar terhindar dari praktek pinjaman

uang dengan bunga yang tidak wajar

4. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara cepat, praktis dan

menentramkan.

71

Wawancara dengan Ibu Shinta Della, Kepala Cabang Pegadaian Syariah Cabang Cinere,

Jakarta, 13 mei 2014 72

http://dhatin.wordpress.com/category/pegadaian-syariah, diakses pada tanggal 14 mei 2014

Page 67: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

55

Visi Pegadaian Syariah Cabang Cinere sebagai solusi bisnis terpadu

terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro yang

berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah dan

kebawah. Sedangkan misi dari Pegadaian Syariah:

1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu

memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah ke bawah untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi.

2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan

kemudahan dan kenyamanan di seluruh pegadaian dan mempersiapkan diri

menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyrakat.

3. Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

golongan menengah ke bawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka

optimalisasi sumber daya perusahaan.

C. Struktur Organisasi

Pegadaian Syariah Cabang Cinere yang terletak di Jl. Karang Tengah

No. 25D Lebak Bulus Jakarta Selatan, kantor cabang ini didirikan tepatnya

pada tanggal 10 November 2004. Adapun struktur organisasi kantor

Pegadaian Syariah Cabang Cinere sebagai berikut:

1. Manager Cabang,

bertugas mengelola operasional cabang yaitu menyalurkan uang

pinjaman (Qard) secara hukum gadai yang didasarkan pada penerapan

Prinsip-Prinsip Syariah Islam. Disamping itu, pimpinan cabang juga

Page 68: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

56

melaksanakan usaha-usaha lain yang telah ditentukan oleh manajemen serta

mewakili kepentingan perusahaan dalam hubungan dengan pihak lain.

2. Penaksir

bertugas menaksir Marhun (Barang Jaminan) untuk menentukan mutu

dan nilai barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka

mewujudkan penetapan penaksiran dan uang pinjaman yang wajar serta citra

baik perusahaan.

3. Kasir

bertugas melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran serta

pembuktian sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran

pelaksanaan operasional kantor cabang.

4. Pemegang Gudang

bertugas melakukan pemeriksaan, penyimpanan, pemeliharaan dan

pengeluaran serta pembukuan marhun. Selain barang kantor sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dalam rangka ketertiban dan keamanan serta

keutuhan marhun.

5. Penyimpan Marhun

bertugas mengelola gudang marhun emas dengan menerima, menjaga,

menyimpan, merawat, mengeluarkan dan mengadministrasikan. Sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mengamankan serta menjaga

keutuhan barang milik rahin (pegadai).

6. Keamanan

Page 69: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

57

bertugas mengamankan harta perusahaan dan rahin dalam lingkungan

kantor dan sekitarnya.

7. Staf

bertugas memelihara kebersihan, keindahan, kenyamanan gedung

kerja, mengirim dan mengambil surat/dokumen untuk menjaga kelancaran

tugas administrasi dan tugas operasioanal kantor cabang.73

D. Produk-Produk di Pegadaian Syariah Cabang Cinere

1. Gadai Syariah (Ar-Rahn)

Produk gadai syariah adalah skim pinjaman yang mudah dan praktis

untuk memenuhi kebutuhan dana dengan sistem gadai sesuai syariah dengan

barang jaminan berupa emas, perhiasan, berlian, elektronik dan kendaraan

bermotor.74

2. Mulia (Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi)

Logam Mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh

kebutuhan manusia disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga

merupakan jenis investasi yang nilainya stabil, likuid dan aman secara riil.

Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) adalah penjualan

logam mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, dan agunan

dengan jangka waktu fleksibel.75

73

Perum Pegadaian, Pedoman Operasional Gadai Syariah, 2008, h, 1.E.1 74

Pegadaian Syariah, Brosur Gadai Syariah, Jakarta. 2009 75

Pegadaian Syariah, Brosur MULIA Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi,

Jakarta:2009

Page 70: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

58

Akad Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi adalah persetujuan

atau kesepakatan yang dibuat bersama antara Pegadaian dan Nasabah atas

sejumlah pembelian Logam Mulia disertai keuntungan dan biaya-biaya yang

disepakati.76

3. Pembiayaan ARRUM

ARRUM adalah skim pinjaman berprinsip syariah bagi para

pengusaha Mikro dan Kecil untuk keperluan pengembangan usaha dengan

sistem pengembalian secara anggsuran dan menggunakan jaminan BPKB

motor/mobil.77

4. Jasa Taksiran

Adalah suatu layanan kepada masyarakat yang peduli akan harga atau

nilai benda miliknya. Dengan biaya yang relative ringan, masyarakat dapat

mengetahui dengan pasti tentang nilai atau kualitas suatu barang miliknya

setelah lebih dahulu diperiksa dan taksiran oleh juru taksiran berpengalaman.

Kepastian nilai atau kualitas suatu barang. Misalnya kualitas emas atau batu

permata, data tersebut dapat memberikan rasa aman lebih pasti bahwa barang

tersebut benar-benar mempunyai nilai investasi yang tinggi. Kebimbangan

anda tidak akan berlarut-larut dan kepentingan anda akan terlindungi.

5. Jasa Titipan

76

Pegadaian Syariah, Manual Operasional Gadai Syariah, Jakarta: 2009 77

Pegadaian Syariah, Pembiayaan ARRUM, Jakarta:2009

Page 71: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

59

Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe deposit box.

Harta dan surat di jaga keamanannya agar tidak sampai hilang, rusak atau di

salahgunakan orang lain. Tetapi ternyata tidak selamanya barang dan surat

berharga iu aman di tangan sendiri. Jika anada mendapatkan kesulitan

“mengamankan”nya di rumah sendiri, karena akan dinas ke luar kota/negeri,

menunaikan ibadah haji, berlibur, sekolah di luar negeri, dll. Percayakan saja

penyimpanannya kepada kami. Jangka waktu penitipan dua minggu sampai

dengan satu tahun dan dapat di perpanjang. Kami akan menjaga dan

melindunginya dengan penuh perhatian.

6. Kurcica

Kurcica adalah suatu produk pengiriman uang dalam dan luar negeri

yang bekerjasama dengan Western Union.78

78

Perum Pegadaian Syariah, Pedoman Operasional Gadai Syariah

Page 72: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

60

BAB. IV

PELAKSANAAN PELELANGAN BARANG JAMINAN SEBAGAI

OBYEK RAHN BEDASARKAN HUKUM ISLAM DAN PERUNDANG-

UNDANGAN PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG CINERE

A. Pelaksanaan dan mekanisme gadai ( RAHN )

Mekanisme gadai (rahn) syariah atau pinjaman gadai emas di

pegadaian syariah cabang cinere adalah berasal dari modal sendiri dan di

dasarkan pada tiga akad di antranya yaitu (1) qard, Pinjaman tanpa kelebihan

dari pinjaman tersebut. (2) rahn, menahan harta milik si peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang di terimnaya. (3) ijarah akad pemindahan hak

guna atas barang dan jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti

dengan pemindahan kepemilikan atas barangnya sendiri.

Gadai emas syariah di pegadaian syariah cabang cinere sudah mulai

beroperasi pada tanggal 10 september 2004. Gadai emas syariah adalah

peggadaian atau penyerahan hak penguasaan secara fisik atas harta/ barang

(berupa emas) dari nasabah (ar-rahin) kepada murtahin atas pinjaman (al-

marhun bih) yang di berikan kepada nasabah/ peminjam tersebut. dalam hal

pelaksanaan produk gadai emas ini, pegadaian syariah cabang cinere harus

memperhatikan hal-hal dan unsur unsur saling percaya, jangka waktu

pinjaman dan kesepakatan di antara kedua belah pihak.79

79

Wawancara Pribadi dengan Ibu Shinta Della, Manager PT. Pegadaian Syariah Cabang

Cinere. 13 mei 2014

Page 73: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

61

Bagi calon nasabah yang ingin mengajukan permohonan dapat mendatangi

pegadaian syariah yang telah menyediakan fasilitas pembiayaan gadai emas.

Dengan terlebih dahulu mengikuti prosedur yang telah di tetapkan oleh pihak

pegadaian untuk menjadi nasabah guna mendapatkan pinjaman. Berikut

prosedur pemberian pinjaman pegadaian syariah:

1. Syarat- syarat pemohon pinjaman.

a. Foto copy KTP atau identitas lainnya (SIM, Paspor) yang masih berlaku.

b. Marhun telah memenuhi persyaratan

c. Surat kuasa pemilik barang, jika di kuasakan dengan di sertai materai dan

KTP asli pemilik barang.

d. Mengisi formulir permintaan peminjaman (FPP) dan menandatanganinya

e. Menandatangani akad rahn dan ijarah dalam SBR

f. Membayar biaya administrasi

g. Menyerahkan berupa angunan emas.

2. Penetapan uang pinjaman ( marhun bih)

Di tetapkan bedasarkan prosentase tertentu dan bedasarkan surat edaran

16/2004 sebesar 90% dari taksiran barang.

3. Biaya administrasi

a. Di bebankan bedasarkan golongan marhun bih

b. Dibayarkan pada saat akad berlangsung

c. Ditetapkan bedasarkan surat edaran tersendiri

Page 74: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

62

d. Merupakan biaya operasional yang di keluarkan oleh perusahaan dalam

memperoses marhun bih.

Apabila nasabah telah memenuhi persyaratan dan prosedur yang telah

di tentukan maka pihak pegadaian akan melakukkan analisis pinjaman

meliputi:

1. Petugas pegadaian memeriksa kelengkapan dan kebenaran syarat syarat calon

pemohon pinjaman

2. Penaksir melakukan analisis terhadap data pemohon, keaslian barang gadai

dan karatese jaminan berupa emas dengan mengunakan tes uji, sumber

pengembalian pinjaman.

3. Jika menurut analisis pemohon layak maka pihak pegadaian akan

menerbitkan pinjaman gadai emas.

4. Realisasi pinjaman dapat di cairkan setelah akad pinjaman sesuai dengan

ketentuan pegadaian

5. Nasabah di kenakan biaya administrasi, biaya sewa dari jumlah pinjaman.

Setelah peroses pencairan dana, nasabah berkewajiban melakukan

pelunasan biaya simpanan. Dalam akad tersebut nasabah dapat melunasi

kewajibannya sebelum waktu yang telah di tentukan ( jatuh tempo). Pelunasan

biaya simpanan nasabah prosedurnya adalah sebgai berikut:

a. Rahin membayarkan uang biaya simpanan kepada pihak pegadaian di sertai

dengan bukti surat gadai

b. Barang akan di keluarkan oleh murtahin

Page 75: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

63

c. Marhun akan di kembalikan oleh penerima gadai kepada nasabah setelah

pelunasan biaya simpanan

B. Mekanisme dan Prosedur Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan

1. mekanisme lelang di dasarkan pada obyek barang jaminan

a. Jaminan gadai

Gadai merupakan salah satu kategori dari penjanjian utang piutang

yang mana untuk suatu kepercayaan dari orang yang berpiutang maka

orang yang berhutang mengadaikan barangnya sebagai jaminan atas

utangnya. Barang jaminan tetap menjadi hak milik orang yang

menggadaikan (debitur) akan tetapi di kuasai oleh penerima gadai

(kreditur).

Sedangkan waktu pelunasan adalah 120 hari dan di beri masa tengang 5

hari jadi masa jatuh tempo 125 hari. Jika pada saat itu pihak nasabah tidak

melakukan pelunasan pinjamannya dan tidak melakukan rescheduling

kembali pinjamannya maka akan di lakukan lelang sebagaimana ketentuan

yang tertera dalam surat perjanjian kredit.

b. Jaminan fidusia

Fidusia dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan istilah “penyerahan

hak milik secara kepercayaan”.Sedangkan pengertian fidusia berdasarkan

Pasal 1 angka 1 UUF adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas

dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya

Page 76: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

64

dialihkan tetap dalam penguasaan pemilik benda 80 . Berdasarkan pasal

tersebut fidusia dirumuskan secara umum, yang belum dihubungkan atau

dikaitkan dengan suatu perjanjian pokok jadi belum dikaitkan dengan hutang.

Di dalam pegadaian syariah cabang cinere jaminan fidusia di gunakan

dalam pembiayaan Ar-rum yakni penbiayaan untuk usaha mikro kecil

guna meningkatkan dan mengembangkan usahanya. Nasabah yang ingin

mendapatkan pembiayaan ini harus memiliki usaha sendiri yang telah

beroperasi minimal 1 (satu) tahun benjalan, sedangkan barang yang dapat

di jaminkan adalah BPKB kendaraan (motor/mobil). Dengan sistem

pembayaran angsuran tetap. Dengan pembayaran minimal 1 (satu) tahun

dan maksimal 3 (tiga) tahun.

Sedangkan pengikatan jaminan ini adalah dalam bentuk gadai artinya

pihak kreditur memiliki hak untuk menyita barang jaminan itu untuk di

lakukan lelang jika terjadi gagal bayar yang di lakukan nasabah.

Walaupun kekuasaan objek gadai tidak beralih dari debitur ke kreditur.

Hal ini telah di sebutkan dalam perjanjian pinjaman yang di lakukan oleh

nasabah kepada pihak pegadaian syariah cabang cinere. Dengan di

saksikan oleh notaris yang di tunjuk oleh pihak pegadaian syariah cabang

cinere dan kemudian di daftarkan ke Kantor Pendaftaran Fidusia.

80

Himpunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Jaminan Fidusia, disusun oleh

Yayasan Kesejahteraan Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum,Dep hukum dan HAM RI,

2002, hal 2.

Page 77: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

65

Perjanjian ini di lakukan ketika nasabah akan mendapatkan pencairan

dananya.81

Ketika nasabah telah mendapatkan pinjaman dan di kemudian hari

terjadi pembayaran angsuran yang kurang lancar atau tidak dapat melunasi

angsuran maka cara yang digunakan untuk mendapatkan kembali uang yang

dipinjamkan kepada nasabah (debitur) yaitu dengan cara penyitaan barang

kemudian melelang barang jaminan yang digadaikan oleh nasabah kepada

pengadian syariah cabang cinere pada saat melakukan perjanjian.

Akan tetapi sebebelum melakukan penyitaan pihak pegadaian syariah

cabang cinere mempunyai upaya-upaya yang sekiranya bisa dilakukan bila

terjadi keterlambatan dalam pembayaran angsuran sebelum dilakukan

penarikan terhadap benda jaminan, upaya-upaya itu antara lain adalah :

a. Upaya-Upaya Persuasif

Setiap kali timbul angsuran yang tidak lancar pihak pegadaian akan

melakukan upaya-upaya pengendalian. Setiap kali menghadapi persoalan

kredit bermasalah pihak pegadaian syariah cabang cinere akan mencari

sumber permasalahannya, misalnya: karena usahanya sedang lesu,

sengaja tidak mau bayar, benarbenar tidak mampu bayar, nasabahnya

meninggal dunia, barang jaminan rusak berat/hilang.

b. Somasi (Peringatan)

81

Wawancara Pribadi melalui telepon dengan, ibu Shinta Della, Manager di PT. Pegadaian

Syariah Cabang Cinere. Pada tanggal 08 april 2015

Page 78: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

66

Sebelum dilaksanakan penyitaan, terhadap nasabah yang sudah

menunggak angsuran 3 (tiga) bulan berturut-turut atau menunggak

sampai dengan jatuh tempo, Manajer Cabang harus memberikan surat

peringatan terlebih dahulu kepada nasabah sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu :

1. Surat peringatan I, 7 (tujuh) hari setelah tanggal jatuh tempo angsuran

terakhir atau setelah 3 (tiga) kali berturut-turut nasabah tidak

melakukan angsuran.

2. Surat Peringatan II, 7 (tujuh) hari setelah surat peringatan I.

3. Surat Peringatan III, 7 (tujuh) hari setelah surat peringatan II.7

4. Proses Pelaksanaan Penarikan / Penyitaan barang yang di laksanakan

oleh juru sita yang telah di tunjuk oleh pihak pegadaian syariah.82

Tujuan dilakukannya penarikan barang jaminan adalah untuk menarik

kembali kredit yang telah disalurkan kepada nasabah untuk di lakukan

penjualan/lelang guna membayar utang semua utang nasabah.

Sedangkan dalam pelaksanaan lelang sama dengan lelang gadai pada

umumnya,di laksanakan di depan umum. sedangkan harga yang di gunakan

adalah harga pasaran yang berlaku di sekitar itu. Di pegadaian syariah cabang

cinere jenis barang jaminan yang sering di lelang adalah dalam bentuk perhiasaan

emas (kalung, cincin, gelang) dari pada barang elektronik itu sendiri. Ini di

sebabkan jumlah pinjaman yang di peroleh nasabah lebih besar mengunakan

jaminan perhiasaan dari pada jaminan mengunakan barang elektronik atau barang

82

Wawancara Pribadi melalui telepon dengan,bapak Istiono.Bagian Pemasaran PT.

Pegadaian Syariah Cabang Margonda. Pada tanggal 08 april 2015

Page 79: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

67

lainnya, sedangkan untuk pengajuan kredit dengan jaminan barang elektronik.

Jumlah yang di peroleh Cuma sedikit walaupun harga dari barang jaminan

tersebut masih memiliki nilai yang tinggi. Sehingga banyak nasabah yang

menjaminkan dengan barang elektronik menebusnya kembali,83

2. Prosedur Pelaksanaan Lelang .

Pada dasarnya gadai diberikan untuk menjamin suatu tagihan, untuk

meyakinkan kriditur dan untuk mengatasi kemungkinan munculnya ha-hal

yang tidak diinginkan, maka kriditur meminta suatu jaminnan kebendaan ini

dipergunakan dalam hal debitur wanprestasi (tidak mampu membayar

hutangnya).

Pelelangan dapat di lakukan pada waktu dan tempat yang telah di

tentukan, pelelangan berlaku pada masyarakat umum dan sebelumnya ada

pemberitahuan kepada nasabah dan masyarakat adanya pelelangan.

Barang milik rahin yang akan di lelang karena ada beberapa sebab: 1.

Pada saat jatuh tempo, nasabah tidak dapat melunasi dan tidak dapat menebus

barang yang di gadaikan. 2. Pada saat jatuh tempo nasabah tidak

memperpanjang waktu pinjaman dengan ketentuan yang telah di atur oleh

pegadaian.84

Dalam mengadaikan barang tersebut rahin diberi jangka waktu

atau batasan waktu untuk bisa melunasi hutangnya supaya menebus benda

83

Wawancara Pribadi melalui telepon dengan, ibu Shinta Della, Manager di PT. Pegadaian

Syariah Cabang Cinere. Pada tanggal 08 april 2015 84

Heri suadarsono, bank dan lembaga keuangan syariah, (Yogyakarta: ekonisia, 2003). Hal.

178

Page 80: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

68

jaminannya yaitu 120 hari. Serta tengang waktu yang di berikan oleh murtahin

kepada rahin yaitu 5 hari. Jadi jatuh tempo benda tersebut 125 hari.

Dan apabila rahin tidak bisa melunasi setelah jatuh tempo dan jangka

waktu yang telah di tentukan maka pihak pergadaian akan memperingatkan

rahin dan apabila dalam peringatan tersebut rahin belum bisa atau tidak bisa

menebus maka murtahin akan memberi surat peringatan, dan pada hari

berikutnya rahin belum bisa membayar maka pihak pegadaian akan melapor

ke pihak kanwil bahwa akan melelang suatu barang gadai milik rahin yang

belum bisa lunasi utangnya.

Dalam proses penjualan barang gadai tersebut maka pihak pegadaian

menyebarkan melalui media elektronik atau media massa. Sedangkan dalam

peroses penetapan harga barang hasil lelang yang untuk dijual dan di tawarkan

kepada nasabah yaitu menetapkan harga di sesuaikan dengan harga pasar pada

saat barang itu dilelang. Dan penjualan barang gadai hasil lelang tersebut di

berikan dan dijual pada nasabah yang penawarannya lebih tinggi. Sedangkan

prosedur pelelangan barang gadai di PT. Pegadaian Syariah Cabang Cinere ini

mengunakan sistem akad ijarah

a. Pelaksanaan lelang dan tangal lelang85

1. Lelang di laksanakan paling cepat pada hari ke 125 dari tangal 10

(untuk pinjaman tangal 1 s/d 10), pada hari 125 dari tangal

85

Buku Pedoman Pegadaian Syariah, Pedoman Operasional Gadai Syariah , (Jakarta: 1

Januari 2007) hal VI.B.1

Page 81: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

69

28/29/30/31 (akhir bulan) untuk pinjaman tangal (21 s/d akhir bulan).

Oleh karena itu pelaksanaan lelang di lakukan dalam 3 (tiga) priode

dalam satu bulan dengan ketentuan:

a. Priode I untuk tangal akad 1 s/d 10,pelaksanaan lelang dilakukan

antara tangal 15 s/d 20 bulam ke 5.

b. Priode II untuk tangal akad 11 s/d 20, pelaksanaan lelang

dilakukan antara tanggal 25 s/d akhir bulan ke 5.

c. Priode III untuk tangal akad 21 S/d 31, pelaksanaan lelang

dilaksanakan diantaaara tangggal 5 s/d 10 bulan ke 6.

2. Tangggal pelaksanaan lelang tersebut ditetapkan oleh pemimpin

wilayah bedasarkan usulan dari manager cabang. Minimal dua bulan

sebelum tahun anggaran berakhir, manager cabang harus mengusulkan

rencana tanggal lelang untuk tanggal akad pinjaman tahun anggaran

berikutnya.

Penetapan tangal pelaksanaan lelang harus memperhatikan pula

1. Kantor cabang yang letaknya berdekatan satu dengan yang lainnya

sedapat mungkin tidak melakukan pelelangan dalam waktu yang

bersamaan

2. Sedapat mungkin lelang dilaksanakan satu hari. Jika lebih dari satu

hari, manager cabang harus memberitahukan alasannya kepada

pemimpin wilayah

3. Lelang tidak dilaksanakan pada hari libur/hari besar

Page 82: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

70

4. Jika bersamaan dengan datangnya hari raya, lelang dilaksanakkan

sebelum hari raya.

b. Pengumuma lelang86

a. Cabang pegadaian syariah (CPS) wajib memberitahukan atau

mengingatkan kepada rahin untuk melunasi atau memperpanjang

jangka waktu pinjaman. Selain itu di informasikan juga tangal lelang

yang telah di tentukan, marhun yang telah menjadi jaminan atas

hutang rahin tersebut akan di eksekusi atau lelang. Upaya

pemberitahuan ini merupakan keharusan menurut ( Fatwa DSN no

25/DSN.MUI/III/2002 butir kedua no 5.a.) pemberitahuan melalui pos

atau telepon atau mengunakan formulir pemberitahuan marhun yang

akan di lelang (FPMYA S-27)

b. Pengertian dan prosedur pengumuman lelang dilaksanakan

sebagaimana surat edaran yang berlaku

c. Penetapan jumlah dan taksir ulang, pelaksanaan, administrasi lelang

dan ketentuan lain di laksanakan sebagai mana surat edaran (SE) SE

44/2006 tangal 3 oktober 2006 perihal lelang barang jaminan.

Sepanjang tidak diatur dalam peraturan pegadai syariah yang lebih

baru.

d. Cara cara penaksiran barang gadai

86

Ibid. hal. VI.B.2

Page 83: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

71

Cara penaksiran barang gadai yang dilakukan oleh pegadaian syariah

cabang Cinere yaitu: barang gadai yang di gunakan untuk

mengadaikan barang oleh rahin yaitu perhiasan berupa emas dan

peralatan elektronik yang memiliki harga update seperti laptop,

handphone, dll.

Pada pegadaian syariah cabang Cinere memiliki nilai taksiran

tersendiri untuk menentukan berapa jumlah nilai pinjaman yang di

berikan kepada rahin dalam mengadaikan barangnya tersebut. Untuk

perhiasan maksimal ( 92% x harga barang untuk pinjaman 20 juta)

dan ( 91% untuk pinjaman di bawah 20 juta). Contoh. Barang gadai

berupa emas milik rahin pada saat itu memiliki nilai harga di pasaran

Rp. 3.500.000.00 maka penetapan nilai taksirannya 91 % x 3.500.000

= 3.185.000. maka si rahin mendapatkan pinjaman sebesar Rp.

3.185.000

Sedangkan untuk barang elektronik barang yang dapat di gadaikan

masih memiliki harga di pasaran sesuai update, sedangkan total

pinjaman hanya 5% hari harga barang itu ( hitungan harga barang

adalah harga second) contoh. Rahin memili laptop DELL dengan

harga second di pasaran Rp. 8.300.000. maka penetapan nilai

taksirannya 5 % x 8.300.000 = 415.000. maka si rahin mendapatkan

pinjaman sebesar 415.000.

Page 84: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

72

Sedangkan dalam penentuan waktu jatuh tempo yang diberikan kepada

rahin agar bias melunasi htangnya tepat waktu adalah 120 hari dan

masa tengang 5 hari. 87

C. Analisis Pelaksanaan Pelelangan Barang Jaminan Sebagai Obyek Rahn

Bedasarkan Perundang-Undangan dan Hukum Islam

a. Bedasarkan perundang-undangan

Pada dasarnya penjualan lelang tidak secara khusus di atur dalam

KUHPerdata tetapi termasuk perjanjian bernama di luar KUHPerdata.

penjualan lelang di kuasai oleh ketentuan-ketentuan KUHPerdata

mengenai jual beli yang diatur dalam KUHPerdata Buku III tentang

Perikatan. Pasal 1319 KUHPerdata berbunyi, semua perjanjian baik yang

mempunyai nama khusus, maupun yang tidak dikenal dengan suatu nama

tertentu, tunduk pada peraturan umum Pasal1457 KUH Perdata,

merumuskan jual beli adalah suatu persetujuan, dengan manapihak satu

mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak lain

untuk membayar harga yang dijanjikan. Perjanjian jual beli adalah suatu

perjanjian yang dibuat antara pihak penjual dan pembeli. Di dalam

perjanjian itu pihak penjual berkewajiban untuk menyerahkan objek jual

beli kepada pembeli dan berhak menerima harga dan pembeli

berkewajiban untuk membayar harga dan berhak menerima objek tersebut.

87

Wawancara Pribadi dengan Ibu Shinta Della, Manager PT. Pegadaian Syariah Cabang

Cinere. 13 mei 2014

Page 85: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

73

Sehingga Lelang mengandung unsur-unsur dari defenisi jual beli adanya

subjek hukum, yaitu penjual dan pembeli, adanya kesepakatan antara

penjual dan pembeli tentang barang dan harga; adanya hak dan kewajiban

yang timbul antara pihak penjual dan pembeli. Esensi dari lelang dan jual

beli adalah penyerahan barang dan pembayaran harga. Penjualan lelang

memiliki identitas dan karakteristik sendiri, dengan adanya pengaturan

khusus dalam Vendu Reglement, namun dasar penjualan lelang sebagian

masih mengacu pada ketentuan KUHPerdata mengenai jual beli, sehingga

penjualan lelang tidak boleh bertentangan dengan asas atau ajaran umum

yang terdapat dalam hukum perdata, seperti ditegaskan dalam Pasal 1319.

Vendu Reglement (Stbl. Tahun 1908 Nomor 189 diubah dengan Stbl. 1940

Nomor 56) yang masih berlaku sebagai dasar hukum lelang,

dinyatakan:25

“Penjualan umum adalah pelelangan atau penjualan barang-barang

yang dilakukan kepada umum dengan harga penawaran yang meningkat

atau menurun atau dengan pemasukan harga dalam sampul tertutup, atau

kepada orang-orang yang diundang atau sebelumnya diberitahu

mengenai pelelangan atau penjualan itu, atau diizinkan untuk ikut serta,

dan diberi kesempatan untuk menawar harga, menyetujui harga yang

ditawarkan atau memasukkan harga dalam sampul tertutup”.

Pelaksanaan lelang di pegadaian syariah cabang cinere mengambil

ketentuan hukum tentang gadai. Hukum Perdata tentang Kebendaan

Page 86: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

74

khususnya Bab 20 Tentang Gadai dari Pasal 1150 sampai dengan Pasal

1160.Pasal tersebut mengatur mengenai pelaksanaan gadai, antara

lain:Jaminan; Perjanjian Pokok; Hak Kreditur Gadai; Penyerahan Barang

Jaminan dari Debitur kepada Kreditur dan Penguasaan Barang Jaminan;

Pemeliharaan Benda Jaminan; Perhitungan Bunga; Hapusnya Gadai; serta

Eksekusi Gadai.

Sedangkan untuk pelaksanaan lelang Pegadaian Syariah Cabang

Cinere menjadikan dasar hukum lelang pada KUHPerdata buku kedua

bab 20 pasal 1150

“Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang

bergerak, yang diserahkan oleh seorang debitur untuk orang lain atas

namanya, dan yang memberi kekuasaan kepada kreditur untuk mengambil

pelunasan dari barang tersebut dengan mendahulukan dirinya dan para

kreditur-kreditur lainnya dengan kecualian mendahulukan pembayaran-

pembayaran biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah

di keluarkan untuk menyelamatkan barang yang dapat di gadaikan itu”88

Ini dapat disimpulkan bahwa gadai merupakan perjanjian riil, yaitu

perjanjian yang disamping kata sepakat di perlukan suatu perbuatan nyata

( penyerahan atas barang gadai)89 penyerahan itu dilakukan oleh debitur

pemberi gadai dan ditujukan kepada kreditur pemberi gadai. Sehingga

debitur tersebut memberikan kekuasaan kepada kreditur untuk

menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan yang digunakan

88

R. subekti dan R.tjitrosuddibyo, Kitab Undang Undang Hukum Perdata, hal. 248 89

R. Subekti, Aneka Perjanjian, ( Bandung: Alumni, 1977), hal. 14.

Page 87: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

75

sebagai jaminannya untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang

tidak dapat memenuhi kewajibannya pada jatuh tempo/wanprestasi.

Dengan landasan hukum ini pihak Pegadaian Syariah Cabang Cinere

melakukan pelelang barang jaminan nasabah yang tidak melunasi

kewajibabannya pada saat jatuh tempo dan tidak melakukan pembaharuan

hutang pinjamannya. Dan hasil lelang tersebut di gunakan untuk melunasi

semua kewajiban nasabah.

Jika nasabah terjadi wanprestasi/cidera janji dengan tidak melunasi

dan tidak melakukan pembaharuan kreditnya maka pihak pegadaian

syariah cabang cinere akan melakukan penjualan hal ini di dasarkan pada

pasal 1155 KUHPerdata yang menyatakan:

“Bila oleh pihak-pihak yang berjanji tidak disepakati lain, maka jika

debitur atau pemberi gadai tidak memenuhi kewajibannya, setelah

lampaunya jangka waktu yang ditentukan, atau setelah dilakukan

peringatan untuk pemenuhan perjanjian dalam hal tidak ada ketentuan

tentang jangka waktu yang pasti, kreditur berhak untuk menjual barang

gadainya dihadapan umum menurut kebiasaan-kebiasaan setempat dan

dengan persyaratan yang lazim berlaku, dengan tujuan agar jumlah utang

itu dengan bunga dan biaya dapat dilunasi dengan hasil penjualan itu.”

Sebelum melakukan pelelangan. Pihak pegadaian syariah cabang

cinere. Akan memberikan pemberitahuan kepada nasabah, dengan upaya-

upaya persuasif maupun somasi ( peringatan). Jika dengan upaya

persuasive tidak mencapai kesepakatan maka dilakukan dengan

peringatan. Jika dari upaya tersebut gagal maka akan di lakukan lelang,

Page 88: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

76

hal ini di jelaskan dengan pasal 1156 ayat 2 KUHPerdata yang

menyatakan:

“Tentang penandatanganan barang gadai yang dimaksud dalam

pasal ini dan pasal yang lampau, kreditur wajib untuk

memberitahukannya kepada pemberi gadai, selambat-lambatnya pada

hari berikutnya bila setiap hari ada hubungan pos atau telegrap, atau jika

tidak begitu halnya, dengan pos yang berangkat pertama. Berita dengan

telegrap atau dengan surat tercatat dianggap sebagai berita yang pantas”

Setelah pelaksanaan lelang telah di lakukan selanjutnya ia harus

memberikan perhitungan tentang pendapatan dari penjualan lelang gadai

tersebut. jika ada kelebihan dari pelunasan utang maka kelebihan tersebut

harus dikembalikan kepada debitur. Sebagai mana yang telah di pasal

1158 KUHPerdata.

b. Bedasarkan hukum islam

Dari data yang di peroleh dari prosedur pelelangan barang gadai di

pegadaian syariah cabang Cinere. pihak pegadaian memberi kebebasan

kepada calon pembeli untuk melihat dengan jelas barang yang akan di

lelang oleh pihak pegadaian tanpa menyembunyikan bagian bagian yang

cacat. Panitia lelang atau ketua tim pelaksana lelang juga menunjukkan

dan menjelaskan ciri-ciri barang yang akan di lelang tersebut.90 Dengan

demikian pelelangan barang gadai di pegadaian syariah ini tidak adanya

unsur gharar (penipuan), maisir, karena mereka melakukan atas dasar suka

90

Buku Pedoman Pegadaian Syariah, Pedoman Operasional Gadai Syariah,(Jakarta: 1

Januari 2007)

Page 89: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

77

sama suka terhadap kondisi barang tersebut yang akan di lelang.

bedasarkan ketentuan Al-Qur‟an Surah An-Nisa ayat 29:

أ ا الذه امىا التأكلا امالكم بىكم با لبا طل اال أن تكن

(92-تجارة عه تزاض مىكم ؛.... )سرةالىساء

Artinya: hai orang orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta dengan yang batil, kecuali dengan jalan prniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu (An-nisa‟:29)

Adapun barang yang dijual belikan (obyeknya) adalah barang jaminan

(barang gadai) yang telah habis masa gadainya dan pemilik barang tidak

dapat melunasinya. Menurut sebagian ulama abu hanafiah hal ini di

benarkan, karena menjual barang adalah hak murtahin apabila rahin tidak

dapat melunasi atau memenuhi kewajibabnya dalam waktu yang telah di

tentukan. Apabila hal tersebut sudah disepakati bersama, mereka harus

mentaati peraturan yang telah dibuatnya.

Begitu pula sebelum melakukan lelang, pemilik barang sudah

diberitahu terlebih dahulu dan memberikan kesempatan untuk

menebusnya sebelum lelang di laksanakan, dengan demikian memberi

kesempatan lagi bagi pemilik barang untuk menebus dan memiliki

barangnya kembali, hal ini juga di jelaskan dalam Fatwa DSN no 25 tahun

2002 butir 5 point a dan b. yang di jelaskan dalam penjualan marhun: a.

apabila jatuh tempo murtahin harus memperingatkan rahin untuk segera

Page 90: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

78

melunasi utangnya; b. apabila rahin tetap tidak dapat melunasi utangnya

maka marhun di jual paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai dengan

syariah.91 Dan di jelaskan pula dalam Surat Bukti Rahn (SBR) point 6.

Akad Rahn yaitu bahwa apabila sampai pada tanggal jatuh tempo tidak di

lakukan pelunasan, ulang rahn, penundaan lelang, mengangsur marhun

bih, maka murtahin berhak melakukan penjualan (lelang) marhun92.Oleh

karena itu jika pemilik barang tidak dapat melakukan penebusan berarti

telah memberi izin kepada penerima gadai untuk menjual barang tersebut.

Dengan demikian obyek yang dijadikan jual beli dalam prosedur

pelelangan barang jaminan gadai di Pegadaian Cabang Cinere telah

memenuhi standar dan sesuai dari yang di tentukan oleh dewan syariah

nasional.

Sedangkan dalam pelaksanaan lelang, untuk mempengaruhi pembeli

dan menarik minat masyarakat, panitia lelang memberikan pengumuman

beberapa hari kepada calon pembeli sebelum lelang, diadakan uji coba

(uji kualitas maupun uji kadarnya) di depan calon pembeli mengenai

barang yang akan di lelang, harga yang di tawarkan diusahakan lebih

rendah dari harga pasar tapi lebih tinggi dari jumlah kredit. Di samping itu

juga sikap ramah yang selalu di tunjukkan pada setiap calon pembeli.

Akan tetapi melarang penjual mempengaruhi calon pembeli dengan usnsur

91

www.dsnmui.or.id/index.php?page=fatwa 92

Formulir Surat Bukti Rahn (SBR)

Page 91: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

79

unsur (gharar) penipuan. Sebagai mana hadits nabi yang di riwatyatkan

oleh abu hurairah ra.

Artinya: Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam melarang jual beli al-

hashah dan jual beli gharar93

(H.R. Muslim)

Sedangkan harga yang di tawarkan lebih rendah dari harga pasar

adalah agar pembeli merasa puas dan tidak di rugikan karena boleh jadi

barang tersebut tidak baru lagi, baik dari segi model atau bentuk barang

tapi masih memiliki kualitas bagus. Barang yang di lelang laku di jual.

Hasil dari penjualan tersebut di gunakan melunasi utang rahin yang belum

terbayar. Seperti di jelaskan oleh fatwa DSN no25 tahun 2002 butir ke-5

point C yang menerangkan tentang penjualan marhun: hasil penjulan

marhun digunakan untuk melunasi utang, biaya pemeliharaan dan

penyimpanan yang belum di bayar serta biaya penjualan. Sedangkan jika

terdapat kelebihan marhun dapat mengambil kembali hasil uang

kelebihannya, sebaliknya apabila terdapat kekurangan hutang rahin dari

hasil penjualan marhun tersebut, maka rahin wajib untuk membayar

kekuranganya, hal tersebut telah di jelaskan di Fatwa DSN no 25 tahun

93

HR Muslim, Kitab Al-Buyu, Bab : Buthlaan Bai Al-Hashah wal Bai Alladzi Fihi Gharar,

1513

Page 92: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

80

2002 butir ke-5 point d yang menjelaskan bahwa kelebihan hasil penjualan

marhun milik rahin dan kekurangannya milik rahin.

Sedangkan dalam peroses tawar menawar barang dilakukan secara

terbuka di depan umum untuk bersaing dengan pembeli lain jika

pembelinya perorangan dengan harga limit yang berlaku di pasar saat itu.

dan apabila jika pembeli pemborong mereka sudah memiliki harga lelang

tersendiri artinya harga di tawarkan setelah atau uji kualiatas barang

tersebut kemudian mereka menghitung harga yang mereka inginkan.

Harga lelang pembeli juga ada kesepakatannya dengan harga lelang

penjual yang telah di tetapkan (di tawarkan) artinya adalah pembeli

borongan dapat menawar harga di bawah harga yang di tetapkan pada

saat lelang dengan tidak melakukan penawaran di bawah harga limit

(bawah) yang telah ditetapkan oleh pegadaian. Dari peroses tawar

menawar inilah harga dapat tentukan oleh pembeli dan penjual lelang

untuk memberikan sebuah kesepakatan dalan jual beli. Sedangkan dalam

menentukan harga akhir dalam peroses pelaksanaan lelang yaitu dari harga

limit atau harga minimal lelang, sesuai dengan harga lelang yang telah di

tetapkan.94 Di karenakan yang berperan menetapkan harga akhir adalah

penjual (panitia lelang)= 70%, selebihnya adalah kedua belah pihak.

94

Wawancara Pribadi dengan ibu Shinta Della, Manager PT. Pegadaian Syariah Cabang

Cinere. 13 mei 2014

Page 93: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

81

Dari proses tawar menawar harga inilah, sebuah kesepakatan antara

pihak penjual (panitia lelang) dengan nasabah terjadi. Untuk tidak terjadi

perselisihan. para ulama memberikan landasan hukum dalam pelaksanaan

penawaran barang lelang. Pertama: pembeli dapat menawar harga barang

yang di lelang walaupun disitu sudah ada penawar selagi penawaran masih

terbuka untuk umum. Segabaimana di jelaskan oleh an-nawawi dalam

kitab Raudhatut Thalibin,

Artinya: Barang yang masih ditawarkan untuk pembeli yang berani

memberi harga lebih, yang lain boleh ikut bergabung dan memberikan

tambahan harga, meskipun sudah ada yang menawar. Yang dilarang

adalah ketika sudah terjadi ketegasan saling ridha – antara penjual dan

pembeli –. (Raudhatut Thalibin, 3/415)95

Kedua: pembeli tidak dapat menawar jika lelang sudah di tutup.

Sebagaimana di riwayatkan oleh Abu-hurairah r.a.

Artinya: “Seorang lelaki tidak boleh melamar wanita yang sedang

dilamar lelaki lain, dan seseorang tidak boleh menawar barang yang

sudah ditawar orang lain.” (HR. Muslim 1408 dan yang lainnya)

95

http://www.konsultasisyariah.com/hukum-jual-beli-lelang. Di akses pada tanggal 07 april

2015

Page 94: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

82

Agar peroses ini sesuai dengan ketentuan yang berprinsip syariah

maka disetiap cabang dalam wilayah atau daerah, di tepatkan seorang

petugas dari pihak kantor wilayah pusat yang memeriksa tentang sistem

operasional dan prosedurnya. Agar sistem operasional dan prosedurnya

sesuai dengan ketentuan syariah dan aturan aturan dewan syariah nasional

(DSN).

Dalam peroses ijab qobul dan penyerahan barang di Pegadaian Syariah

Cabang Cinere yaitu untuk ijab qabul di lakukan oleh pihak penjual dan

pembeli dengan menyatakan pihak penjual menyatakan menjual barang

kepada pembeli sebagai ijab dan disambut oleh pembeli sebagai tanda

qabul dengan mengunakan bahasa lisan dan di berikan bukti pembelian

dengan mengunakan surat bukti rahn (SBR) yang di tanda tangani oleh

kedua belah pihak.96 Sehingga dalam peroses ijab dan qabul tersebut tidak

adanya unsur keterpaksaan di antara kedua belah pihak dalam tata cara

yang di lakukan. Dan kedua belah pihak saling rela atau merelakan dalam

prosedurnya. Dan sebagai bukti bahwa telah terjadi kesepakatan jual beli

barang gadaian tersebut. untuk itu cara melakukan ijab qobul dalam

prosedurnya harus dengan lisan tapi juga berupa tulisan atau isyarat.

Dalam hubungan ini maka segala macam pernyataan akad dan serah

terima, dilahirkan dari jiwa yang saling merelakan untuk menyerahkan

96

Wawancara Pribadi dengan ibu Shinta Della, Manager PT. Pegadaian Syariah Cabang

Cinere. 13 Mei 2014

Page 95: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

83

barangnya masing-masing kepada siapa dia melakukan transaksi. 97

sedangkan dalam penyerahan barang gadaian adalah ketika telah terjadi

akad ijab qobul telah selesai di laksanakan pembeli dapat membawa

barangnya dan ada pula di tanguhkan sampai proses pelelangan selesai. Ini

di lakukan guna menghindari kelalaian dalam pelayanan dan praktek

praktek yang mengakibatkan kerugian pada nasabah.

Setelah peroses pelelangan telah selesai, uang hasil penjualan barang

lelang di gunakan untuk melunasi semua utang nasabah. Tetapi jika

terdapat selisih, artinya barang yang di lelang tidak mencukupi untuk

melunmasi kewajiban rahin berupa marhun bih, bea penjual dan bea

pembeli serta ujrah maka rahin (nasabah) wajib membayar kekurangan

tersebut dan begitu juga sebaliknya jika terdapat kelebihan nasabah berhak

mengambil uang kelebihan tersebut dan jangka waktu yang telah di

tentukan yakni (1)satu tahun sejak tangal penjualan lelang dan jika dari

waktu itu tidak di ambil maka nasabah telah menyatakan sebagai sedekah

yang pelaksanaanya di serahkan kepada murtahin hal tersebut ada dalam

perjanjian akad rahn point (8) delapan dan akad ijarah point (7) tujuh.98

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan lelang di

pegadaian syariah cabang cinere telah sesuai dengan ketentuan hukum

97

Buku Pedoman Pegadaian Syariah, Pedoman Operasional Gadai Syariah,(Jakarta: 1

Januari 2007) 98

Wawancara Pribadi dengan ibu Shinta Della, Manager PT. Pegadaian Syariah Cabang

Cinere. 13 Mei 2014

Page 96: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

84

islam dan Fatwa Dewan Syariah MUI Nomor 25 tahun 2002. Karena tidak

adanya unsur penipuan yang merugikan orang lain, baik dari

memperlihatkan barangnya maupun dari peroses tawar menawar barang

itu sendiri, di karenakan dari kedua hal itu sangat berperan penting dalam

pelaksanaan lelang, dan rawan dengan penipuan disebabkan bentuk barang

tidak sesuai dengan harga barang yang di jual pada saat lelang. Dan dalam

ijab qabul untuk memberikan kepercayaan kepada pembeli maka di

berikan bukti jual beli dengan Surat Bukti Rahn (SBR) yang di

tandatangani oleh kedua belah pihak.

Page 97: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Lelang adalah penjualan barang yang dilakukan di muka umum baik melalui

media elektronik atau dengan cara penawaran lisan dengan harga yang

semakin meningkat atau harga yang semakin menurun untuk mencapai harga

tertinggi yang di dahului dengan pengumuman lelang, baik mengunakan

sistem pelelangan secara lisan atau dengan sistem pelelangan secara tertulis

dengan metode lelang naik atau lelang turun. Jaminan adalah tangungan atas

pinjaman yang di terima (borg) atau garansi atau janji seseorang untuk

menangung utang jika kewajiban tersebut tidak dapat terpenuhi. adapun

barang yang dijadikan jaminan haruslah suatu benda yang bernilai uang. Dan

jaminan terbagi menjadi dua jenis yaitu jaminan materil dan jaminan imateril.

Sedangkan menurut hukum islam adalah suatu jenis perjanjian dengan cara

memberikan barang yang dijadikan sebagai penguat kepercayaan dalam

masalah hutang piutang

2. Prosedur gadai di Pegadaian Syariah Cabang Cinere yaitu bagi masyarakat

yang ingin mengajukan permohonan mendapatkan pinjaman dapat

mendatangin pegadaian yang terlebih dahulu memenuhi persyaratan seperti

identitas resmi (KTP/PASPOR) yang masih berlaku, marhun yang memenuhi

persyaratan, mengisi formulir permintaan pinjaman (FPP)dan

menandatanganinya, menandatangani akad rahn dan ijarah dalam SBR,

Page 98: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

86

membayar biaya administrasi, menyerakan angunan berupa barang emas, atau

barang lainnya yang memiliki nilai harga. Apabila telah memenuhi syarat

yang di perlukan maka selanjutnya pihak pegadaian akan melakukan analisis

pinjaman yan terdiri dari:

a. Petugas pegadaian akan memeriksa kelengkapan dan kebenaran syarat dan

calon pemohon pinjaman.

b. Penaksir melakukan analisis data pemohon, keaslian dan karatase jaminan

dengan tes uji bila jaminan emas dan akan menghitung harga pasaran jika

jaminannya barang elektronik. Sumber pengembalian pinjaman,

penampilan atau tingkah laku calon nasabah itu sendiri.

c. Jika menurut analisis pemohon telah memenuhi syarat maka phak

pegadaian akan menerbitkan (qard) gadai emas dan pinjaman dapat di

cairkan setelah akad pinjaman telah sesuai dengan ketentuan pegadaian.

d. Nasabah di kenakan basa administrasi, biaya sewa dari jumlah pinjaman

dan pelunasab dapat di lakukan sekaligus pada saat jatuh tempo.

e. Apabila pada waktu yang telah di tetapkan nasabah tidak dapat melunasi

dan proses kolektabilitas tidak di lakukan, maka barang yang di gadaikan

akan di lelang oleh pegadaian.

3. Dalam pelaksanaan lelang, sebelum lelang di laksanakan pihak Cabang

pegadaian syariah (CPS) wajib memberitahukan atau mengingatkan kepada

rahin untuk melunasi atau memperpanjang jangka waktu pinjaman. Selain itu

di informasikan juga tangal lelang yang akan di laksanakan, marhun yang

Page 99: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

87

telah menjadi jaminan atas hutang rahin tersebut akan di eksekusi atau lelang.

Dan ketika lelang terjadi panitia lelang harus bersifat ramah baik dalam

pelayanan dan dalam memberikan informasi kondisi barang yang di lelang

tanpa harus menyembunyikan kecacatan barang tersebut. Dan ketika terjadi

kesepakatan jual beli lelang dan telah melakukan akad ijab qabul maka kedua

belah pihak akan menandatangani kesepakatan tersebut dengan mengunakan

akad perjanjian SBR (Surat Bukti Rahn)

B. Saran

1. Dalam pelaksanaan lelang di pegadaian belumlah mencakup semua lapisan

masyarakat artinya masih hanya segelintir masyarakat yang tahu akan lelang,

sehingga saran saya adalah pihak pegadaian haruslah memberikan informasi

kepada masyarakat umum ketika akan melakukan lelang, sehingga masyarakat

dapat ikut andil dalam peroses tersebut sehingga dapat memberikan ketahuan

kepada masyarakat tentang lelang dan secara tidak langsung akan

meningkatnya jumlah nasabah. Dan meningkatkan kualitas produk gadai

syariah baik berbasis barang emas atau barang lainnya, serta memberikan

pelayanan yang terbaik dalam pelaksanaan operasionalnya. Agar masyarakat

mendapatkan pelayanan yang terbaik dari Pegadaian Syariah Cabang Cinere.

2. Skirpsi ini masih memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari

segi pengambilan data sehingga saya harapkan di kemudian hari bila ada yang

akan melakukan penelitian lebih lanjut kiranya dapat memberikan data yang

lebih memadai dari apa yang telah saya teliti dan saya tulis sehingga dapat

Page 100: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

88

memberikan informasi yang lebih akurat guna menambah wawasan bagi kita

semua.

Page 101: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

89

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Al-Hadits

Arifin, Zainul Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta:Alvabet, 2002

Djumhana, Muhammad, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung: Citra Aditya

Bhakti, 1999

Kotler, Philip , Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan dan Pengendalian,

Jakarta: Erlangga, 1996

Sholikul Hadi, Muhammmad, Pegadaian Syariah, Jakarta: Salemba Diniyah,2003

Hendra, dkk, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan

Kontrol, Jakarta: PT.Prenhalindo,1997

Firdaus NH, Muhammad, dkk, Mengatasi Masalah Dengan Pegadaian Syariah,

Jakarta: Renaisans, 2005

Perum Pegadaian, Keputusan Direksi Perum Pegadaian Tentang Pemberlakuan

Manual Operasi Unit Layanan Gadai Syariah, kep. Dir Pegadaian Nomor

06.A/UL.3.22.3/2003, Pasal 1 Ayat (1)

Soedewi Masjchoen Sofyan, Sri, Hukum Jaminan di Indonesia, Pokok-Pokok Hukum

Jaminan Perseorangan, Yoyakarta: Liberty Offset,2001

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: AMI YKPN,2005

Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2002

Page 102: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

90

Warsito, Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 1993

Arikuntoro, Suharsimi, Managemen Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta,1993

Sukandarrumidi, Metode Penelitian ( Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula),

Yogyakarta: UGM Press, 2004

Nazir, Moh. Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005

Ahmad, Aiyub, Fikih Lelang Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif , Jakarta:

Kiswah, 2004

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia. No. 304/KMK.01/2002

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989

Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Jakarta:PT. Raja Grafindo

Persada

Djumhana, Muhammad, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung: Citra Aditya

Bhakti, 2003

Subekti, Seminar Hukum Jaminan, Yogyakarta; Bina Cipta,1981

Suadarsono,Heri. bank dan lembaga keuangan syariah, Yogyakarta: ekonisia, 2003

Suparmono, Gatot, Perbankan dan Permasalahan Kredit: Suatu Tinjauan Yuridis

,Jakarta; Djambatan, 1996

Rahman, Hasanudin, Aspek Aspek Hukum Pemberian Kredit Perbankan di Indonesia,

Bandung; Citra Aditya Bhakti, 1995

Satrio. Hukum Jaminan Kebendaan, Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2007

Page 103: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

91

Mujieb, M. Abdul, dkk, Kamus Istilah Fiqh, Jakarta; Pustaka Firdaus, 2002

Mujieb, M. Abdul, dkk, Kamus Istilah Fiqh, Jakarta; Pustaka Firdaus, 1994

Ali, M.Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2004

Al_Jaziri, Abdurrahman, Fiqh Empat Mazhab Jilid IV, Semarang: CV.Asy-Syifa,

1994

Ibnu Mas‟ud dan Zainal Abidin S, Fiqh Mazhab Syafi‟I Edisi Lengkap Muamalat,

Munakahat, Jinayat, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000

Lathief, Azharudin, “ Penerapan Hukum Jaminan Dalam Pembiayaan di Perbankan

Syariah”, Makalah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta , 2008

Yayasan Kesejahteraan Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum,Dep hukum

dan HAM RI, Himpunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Jaminan

Fidusia, 2002,

Usman, Rachmadi, Aspek Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta; PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2003

Ali, Zainudin, Hukum Gadai Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008

Subekti. R, Aneka Perjanjian, Bandung: Alumni, 1977

Al-Jaziri, Abdurrahman, Al-Fiqh „ala Al-Madzahib Al-Arba‟ah, Beirut: Dar Al-Fiqr,

1996

Asy-Syaukani, Imam, Nailul Authar, Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunah Jilid 3, Jakarta: Al-I‟tishom, 2008

Page 104: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

92

Lathief, A.H. Azharudin, Fiqh Muamalat, Jakarta: UIN Press, 2005

Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Zikrul

Hakim, 2008

Institut Banker Indonesia, Bank Syariah: Konsep dan Inplementasi Operasional,

Jakarta: Djambatan, 2001

Haroen, H. Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000

Alma, Buchari, Manajemen Bisnis Syariah, Bandung: Alfabeta, 2009

Suadarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia,

2003

Tentang Pegadaian Syariah, Company Profile, http://ulgs.tripod.com/aboutme.htm

Wawancara dengan Ibu Shinta Della, Kepala Cabang Pegadaian Syariah Cabang

Cinere,

http://dhatin.wordpress.com/category/pegadaian-syariah,

http://www.konsultasisyariah.com/hukum-jual-beli-lelang.

www.dsnmui.or.id/index.php?page=fatwa

Perum Pegadaian, Pedoman Operasional Gadai Syariah, 2008

Pegadaian Syariah, Brosur Gadai Syariah, Jakarta. 2009

Pegadaian Syariah, Brosur MULIA Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi,

Jakarta:2009

Pegadaian Syariah, Manual Operasional Gadai Syariah, Jakarta: 2009

Pegadaian Syariah, Pembiayaan ARRUM, Jakarta:2009

Page 105: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

93

Buku Pedoman Pegadaian Syariah, Pedoman Operasional Gadai Syariah , Jakarta: 1

Januari 2007

Formulir Surat Bukti Rahn (SBR)

Page 106: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 107: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan
Page 108: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan
Page 109: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan
Page 110: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan
Page 111: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan
Page 112: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

PERTANYAAN WAWANCARA

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Pegadaian Syariah Cabang Cinere ?

2. Bagaimana pelaksanaan pemberian kredit kepada nasabah yang di lakukan oleh

Pegadaian Syariah Cabang Cinere?

3. Bagaimana pelaksanaan pelunasan kredit yang dilakukan nasabah kepada

Pegadaian Syariah Cabang Cinere?

4. Bagaimana cara penaksiran barang gadaian dan perhitungan nilai barang gadaian

di Pegadaian Syariah Cabang Cinere ?

5. Akad yang di gunakan dalam penyimpanan barang gadaian dan besaran nilai

dalam penitipan barang gadaian?

Akad yang di gunakan dalam penyimpanan barang gadaian dan besaran nilai

dalam penitipan barang gadaian yaitu akad rahn dan akad ijarah ( akad yang

tertera dalam bukti surat rahn)

6. Apakah ada kesepakatan tertentu apabila nasabah tidak dapat melunasi utangnya

dan pihak Pegadaian Syariah Cabang Cinere akan melakukan pelelangan barang

jaminan nasabah?

7. Apakah ada akad tertentu dalam pelaksaanaan pelelangan barang yang di lakukan

Pegadaian Syariah Cabang Cinere ?

8. Kapan pelaksanaan lelang dilakukan oleh pihak Pegadaian Syariah Cabang

Cinere?

Page 113: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

9. Persiapan apa yang di lakukan oleh pihak Pegadaian Syariah Cabang Cinere

dalam melaksanakan pelelangan barang?

10. Bagaimana cara memberikan kabar kepada masyarakat kalau Pegadaian Syariah

Cabang Cinere akan melakukan pelelangan barang?

11. Bagaimana cara memperlihatkan barang lelang?

12. Cara apa yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah Cabang Cinere dalam

memperngaruhi calon pembeli?

13. Bagaimana pelaksanaan tawar menawar barang lelang yang di lakukan oleh calon

pembeli ?

14. Bagaimana cara menetapkan harga akhir dalam peroses pelaksanaan lelang?

15. Bagaimana pelaksanaan ijab dan qabul ?

16. Bagaimana melakukan penyerahan barang hasil lelang tersebut?

17. Setelah barang jaminan nasabah telah di lelang, bagaimana peroses penyelesaian

utang nasabah tersebut?

18. Jika terdapat kelebihan/ sisa uang dalam penyelesaian utang nasabah. Apakah

kelebihan atau sisa uang tersebut di kembalikan kepada nasabah?

19. Jika nilai sisa uang tersebut tidak diambil oleh nasabah setelah jangka waktu

tertentu. Di alokasikan ke mana dana nasabah yang tidak di ambil tersebut?

Page 114: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

Hasil Wawancara

Wawancara terhadap:

Nama : Ibu Shinta Della

Jabatan : Kepala Pimpinan Cabang

Tempat : PT. Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Cinere

Tanggal : 13 Mei 2014

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Pegadaian Syariah Cabang Cinere ?

Pegadaian syariah cabang cinere di dirikan pada tanggal 05 november 2004

atas persetujuan kantor pusat dan kantor wilayah pegadaian di mana dalam

menjalankkan operasionalnya berpegang kepada prinsip syariah, sebagaimana halnya

institusi yang berlabel syariah maka landasan konsep pegadaian syariah juga

mengacu pada syariah islam yang bersumber dari Al-quran dan Al-Hadits .

2. Bagaimana pelaksanaan pemberian kredit kepada nasabah yang di lakukan oleh

Pegadaian Syariah Cabang Cinere?

Peroses pemberian kredit yang dilakukan oleh pegadaian syariah cabang

cinere sebagai berikut:

a. Rahin mendatangin murtahin untuk meminta fasilitas penyimpanan barang

dengan membawa marhun yang dapat ataupun tidak bisa di manfaatkan/ di

kelola yang akan di serahkan kepada murtahin.

b. Murtahin melakukan pemeriksaan, termasuk juga menaksir marhun yang di

berikan oleh rahin sebagian barang simpanan.

Page 115: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

c. Setelah semua persyaratan terpenuhi, maka murtahin dan rahin akan

melakukan akad.

d. Setelah akad di lakukan, maka murtahin akan memberikan tempat

penyimpanan barang yang akan di inginkan rahin dan jumlahnya di sesuaikan

dengan nilai taksir barang.

Sebagai peganti biaya penyimpanan dan perawatan maka pada saat akad berakhir

maka rahin akan memberikan sejumlah fee kepada murtahin.

3. Bagaimana pelaksanaan pelunasan kredit yang dilakukan nasabah kepada Pegadaian

Syariah Cabang Cinere?

Peroses pelunasan marhun bih dalam akad ijarah, nasabah berkewajiban

melakukan pelunasan biaya simpanan. Dalam akad ini rahin dapat melunasi

kewajibannya sebelum pada waktu yang telah di tentukan ( jatuh tempo), pelunasan

biaya simpanan rahin prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. Rahin membayarkan uang biaya simpanan kepada murtahin di sertai dengan

bukti surat gadai.

b. Barang akan di keluarkan oleh murtahin

c. Marhun di kembalikan oleh penerima gadai kepada nasabah.

4. Bagaimana cara penaksiran barang gadaian dan perhitungan nilai barang gadaian di

Pegadaian Syariah Cabang Cinere ?

Cara penaksiran barang gadaian di pegadaian syariah cabang dinere sebagai

berikut:

Page 116: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

a. Petugas penaksir melihat harga pasar pusat yang telah berlaku ( standar harga

yang berlaku)

b. Petugas penaksir melihat harga pasar setempat dari barang, harga pedoman

untuk keperluan penaksir selalu dengan perkembangan harga yang terjadi

c. Barang yang di gadai berupa barang bergerak saja, misalnya di pegadaian

syariah cabang cinere seperti: emas dan barang elektronik (sesuai update)

d. Penaksir melakukan pengujian kualitas marhun (barang) yang di gadai sesuai

dengan cara yang telah di tentukan di pegadaian.

e. Penaksir menentukan nilai taksiran kemudian nilai pinjaman yang di berikan

kepada nasabah.

Perhitunganya:

Taksiran emas = karatase x standar taksiran logam (STL) x berat ( gram)

Taksiran elektronik = persentase elektronik x harga pasar setempat ( HPS )

Uang pinjaman ( marhun bih) = taksiran x persentase ( %)

5. Akad yang di gunakan dalam penyimpanan barang gadaian dan besaran nilai dalam

penitipan barang gadaian?

Akad yang di gunakan dalam penyimpanan barang gadaian dan besaran nilai

dalam penitipan barang gadaian yaitu akad rahn dan akad ijarah ( akad yang tertera

dalam bukti surat rahn)

a. Akad rahn yaitu akad menahan harta milik si peminjam yang di terimanya,

pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk mengambil kembali seluruh

Page 117: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

atau sebagaian piutangnya. Dengan akad ini pegadaian menahan barang

bergerak sebagai jamianan atas utang tersebut.

b. Akad ijarah yaitu akad pemindahan hak guna atas barang dan atau jasa

melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan

atas barang itu sendiri.

6. Apakah ada kesepakatan tertentu apabila nasabah tidak dapat melunasi utangnya dan

pihak Pegadaian Syariah Cabang Cinere akan melakukan pelelangan barang jaminan

nasabah?

Apabila nasabah tidak dapat melunasi utangny pihak pegadaian syariah

cabang cinere akan melakukan pelelangan barang jaminan nasabah. Hal tersebut ada

kesepakatanya yang sudah tertera di SBR ( Surat Bukti Rahn) sebagai bukti

perjanjian atau akad. Yaitu pada point enam (6) akad rahn. Bahwa apabila sampai

pada dengan tangal jatuh tempo tidak di lakukan pelunasan, ulang rahn, penundaan

lelang, mengangsur marhun bih, maka murtahin berhak melakukan penjualan (

lelang) marhun.

7. Apakah ada akad tertentu dalam pelaksaanaan pelelangan barang yang di lakukan

Pegadaian Syariah Cabang Cinere ?

Akad tertentu dalam pelaksanaan lelang barang yaitu tertera dalam SBR (

Surat Bukti Rahn) poit (6) enam, (7) tujuh, dan (8) delapan. Akad rahn. Point (6)

enam yaitu apabila sampai jatuh tempo tidak dilakukan pelunasan ulang, penundaan

lelang, mengangsur maka murtahin berhak melakukan lelang marhun. Point (7) tujuh

yaitu rahn dapat melakukan permintaan penundaan lelang sebelum jatuh tenpo

Page 118: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

dengan mengisi formulir yang telah di sediakan. Point (8) delapan yaitu dari hasil

penjualan marhun maka:

a. Jika terdapat uang kelebihan setelah di kurangi marhun bih, bea penjualan dan

bea pembelian adalah milik rahn. Jika waktu pengambilan uang kelebihan

adalah selama 1 (satu) tahun sejak tangal penjualan (lelang) dan jika lewat

waktu yang telah di tentukan nasabah menyatakan sebagai sedekah dan

pelaksanaannya di serahkan kepada murtahin.

b. Jika tidak mencukupi untuk melunasi kewajiban rahn berupa marhun bih, bea

penjualan dan bea pembelian maka rahin wajib membayar kekurangan

tersebut.

8. Kapan pelaksanaan lelang dilakukan oleh pihak Pegadaian Syariah Cabang Cinere?

Pelaksanaan lelang yang di lakukan pegadaian syariah cabang cinere sesuai

dengan jadwal lelang yang telah di tetapkan oleh kantor pegadaian pusat yang di

laksanakan sebulan tiga (3) kali

9. Persiapan apa yang di lakukan oleh pihak Pegadaian Syariah Cabang Cinere dalam

melaksanakan pelelangan barang?

Persiapan yag di lakukan oleh pihak pegadaian syariah cabang cinere dalam

melaksanakan pelelangan barang sebagai berikut:

a. Mengecek daftar barang jaminan yang akan di lelang

b. Mengambil barang yang akan di lelang beserta dwilipat SBR (Surat Bukti

Rahn)

Page 119: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

c. Menyerahkan barang lelang dan daftar penyerahan barang lelang kepada

panitia lelang.

d. Panitia lelang menaksir ulang barang lelang, mengetahui HDLE, menghitung

limit lelang kemudian memilah barang yang masuk untuk di lelang kepada

calon pembeli yang sudah di tetapkan.

Sebelum hal itu terjadi pegadaian syariah cabang cinere terlebih dahulu mencari tahu

keadaan rahn (penyebab belum lunasnya utang) melalui media telekomunikasi

(telephone), SMS, atau surat, jika tidak ada kabar atau tidak bisa di hubungi maka

barang tersebut baru di lelang.

10. Bagaimana cara memberikan kabar kepada masyarakat kalau Pegadaian Syariah

Cabang Cinere akan melakukan pelelangan barang?

Cara memberikan kabar kepada masyarakat di pegadaian syariah cabang

cinere akan melakukan lelang barang yaitu dengan melalui komukasi secara langsung

apabila di jual secara perorangan (nasabah sendiri) atau melalui media telekomukasi

(telepon seluler) jika di jual kepada pembeli borongan maupun pembeli retail

11. Bagaimana cara memperlihatkan barang lelang?

Cara memperlihatkan barang lelang yaitu dengan mengeluarkan barang yang

akan di lelang kemudian di tawarkan per item sesuai dengan harga barang lelang

tersebut.

12. Cara apa yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah Cabang Cinere dalam

memperngaruhi calon pembeli?

Page 120: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

Cara yang di lakukan pegadaian syariah cabang cinere dalam mempengaruhi

calon pembeli yaitu:

a. Barang yang akan di lelang di cuci terlebih dahulu agar telihat menarik dan

bagus.

b. Model barangnya bagus dan bagus kadarnya.

c. Memperlihatkan barangnya.

d. Menawarkan kualitas dan harga sebanding. Biasanya harga di bawah harga

pasar (lebih murah di bandingkan took emas)

13. Bagaimana pelaksanaan tawar menawar barang lelang yang di lakukan oleh calon

pembeli ?

Pelaksanaan tawar menawar barang yang akan di lelangyang di lakukan calon

pembeli yaitu di lakukan secara terbuka atau di depan umum, biasanya apabila calon

pembeli pemborong mereka sudah memiliki harga lelang sendiri artinya di tawarkan

setelah di cek atau di uji kualitas barang tersebut baru menghitung harga yang mereka

inginkan. Harga lelang calon pembeli juga ada kesepakatanya dengan harga lelang

penjual yang sudah di tetapkan (ditawarkan)

14. Bagaimana cara menetapkan harga akhir dalam peroses pelaksanaan lelang?

Cara menetapkan harga akhir dalam peroses pelaksanaan lelang yaitu dari

harga limit atau harga minimal lelang sesuai dengan harga lelang yang telah di

tetapkan.

Page 121: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan

15. Bagaimana pelaksanaan ijab dan qabul ?

Pelaksanaan ijab dan qabul di lakukan oleh kedua belah pihak yaitu murtahin

(pejabat PT. Pegadain syariah persero) dan rahin (nasabah) dengan mengunkaan akad

perjanjian yaitu SBR ( Surat Bukti Rahn) yang di tanda tangani oleh kedua belah

pihak.

16. Bagaimana melakukan penyerahan barang hasil lelang tersebut?

Barang hasil lelang di serahkan kepada pembeli apabila sudah ada

kesepakatan harga dengan penjual(pihak pegadaian/panitia lelang yang menjual)

17. Setelah barang jaminan nasabah telah di lelang, bagaimana peroses penyelesaian

utang nasabah tersebut?

Jika barang nasabah telah di lelang, proses penyelesaian utang nasabah sudah

selesai tetapi jika terdapat selisih artinya barang yang di lelang tidak mencukupi

untuk melunasi kewaajiban rahin berupa marhun bih, ujrah bea penjual dan bea

pembeli maka rahin ( nasabah) wajib membayar kekurangan tersebut. Sebaliknya jika

terdapat uang kelebihan setelah dikurangi marhun bih, bea penjual dan bea pembeli

serta ujrah maka nasabah berhak mengambil uang kelebihan tersebut dan jangka

waktu pengambilan uang kelebihan tersebut adalah selama 1(satu) tahun sejak

tanggal penjualan lelang.

Page 122: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30387/1/MIFTAHUL... · SURAT PERNYATAAN . Dengan ini saya menyatakan: 1. ... dengan