konsep aturan perusahaan

24
7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 1/24 i SOP – JOBDESC - PP  ONTO PERATURAN PERUSAHAAN (Berdasarkan UU No.13 Th. 2003) TAHUN 2012 - 2014

Upload: utama-daya

Post on 04-Mar-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cara membuat aturan perusahaan

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 1/24

i

SOP – JOBDESC - PP

 ONTO

PERATURAN PERUSAHAAN

(Berdasarkan UU No.13 Th. 2003)

TAHUN

2012 - 2014

Page 2: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 2/24

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi iiMukadimah iii

BAB I KETENTUAN UMUM

1Pasal 1 Perusahaan dan Karyawan

BAB II HUBUNGAN KERJA

Pasal 2 Penerimaan Karyawan 2

Pasal 3 Masa Percobaan 2Pasal 4 Pengangkatan, Penempatan, dan Pemindahan Karyawan 2Pasal 5 Karyawan Kontrak 3Pasal 6 Tanda Pengenal Karyawan 3

BAB III PERATURAN KERJA DAN TATA TERTIB / DISIPLIN KERJA

Pasal 7 Hari Kerja dan Waktu Kerja 4Pasal 8 Kewajiban-Kewajiban Karyawan 4Pasal 9 Larangan Bagi Karyawan 5Pasal 10 Tindakan In-disipliner 6

BAB IV FASILITAS KERJA

Pasal 11 Peralatan Kerja 8Pasal 12 Seragam Kerja 8Pasal 13 Perjalanan Dinas 8Pasal 14 Latihan dan Pendidikan Karyawan 8

BAB V CUTI DAN IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN

Pasal 15 Cuti Tahunan 9Pasal 16 Cuti Besar 9Pasal 17 Cuti Haid dan Cuti Melahirkan/ Keguguran 9Pasal 18 Cuti Sakit 10Pasal 19 Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan 10Pasal 20 Ijin Meninggalkan Pekerjaan Dengan Gaji Penuh 10

Pasal 21 Meninggalkan Pekerjaan Tanpa Ijin/ Mangkir 11

BAB VI PENGUPAHAN

Pasal 22 Sistem Pengupahan 12Pasal 23 Lembur 12Pasal 24 Upah Selama Sakit 13

BAB VII BANTUAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Page 3: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 3/24

iii

Pasal 25 Tunjangan Makan 14

Pasal 26 Tunjangan Transport 14Pasal 27 Tunjangan Hari Raya Keagamaan 14Pasal 28 Penghargaan Akhir Tahun 14Pasal 29 Jaminan Sosial Tenaga Kerja 14Pasal 30 Bantuan Kematian Biasa Yang Bukan Kecelakaan Kerja 15Pasal 31 Bantuan Kematian Bagi Keluarga Karyawan 15

Pasal 32 Koperasi Karyawan 15Pasal 33 Tunjangan Bagi Karyawan Yang Ditahan Pihak Berwajib 15

BAB VIII PEMELIHARAAN KESEHATAN

Pasal 34 Tunjangan Pengobatan / Rawat Jalan 17Pasal 35 Tunjangan Perawatan / Rawat Inap Di Rumah Sakit 18Pasal 36 Penggantian Pembelian Kaca Mata 18Pasal 37 Bantuan Biaya Melahirkan 19Pasal 38 Penggantian Bantuan Biaya Pengobatan, Perawatan, dan Kelahiran 19Pasal 39 Program Keluarga Berencana 20

BAB IX KELUH KESAH DAN PENGADUAN KARYAWAN

Pasal 40 Penyelesaian Keluh Kesah dan Pengaduan 21

BAB X PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)

Pasal 41 Umum 22Pasal 42 Pelanggaran Peraturan Tata Tertib 22Pasal 43 Pelanggaran Berat/Mengundurkan Diri 22Pasal 44 Sakit Berkepanjangan dan Ketidakmampuan Bekerja Karena alasan Kesehatan 24Pasal 45 Tidak Dapat Mencapai Standar Prestasi Kerja 24

Pasal 46 Alasan Mendesak 24Pasal 47 Alasan Lainnya 24

BAB XI PENSIUN

Pasal 48 Karyawan Pensiun 26Pasal 49 Peraturan-Peraturan yang Bersifat Prosedural 26

BAB XII PENUTUP

Pasal 50 Interpretasi dan Amandemen 27

Pasal 51 Penutup 27

Page 4: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 4/24

iv

PERUSAHAAN

MUKADIMAH

Bahwa disadari Peraturan Perusahaan merupakan sarana yang penting dalam mewujudkan HubunganIndustrial Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Karena selain mengatur hubungan kerja, syarat-

syarat kerja dan hubungan industrial harus pula mencerminkan tujuan bersama Perusahaan danKaryawan yang dilandasi oleh kepentingan bersama.

Hubungan Perusahaan dan Karyawan sangat penting, tidak ada tujuan-tujuan Perusahaan yang dapatdicapai tanpa pengabdian Karyawannya dan tidak ada perbaikan/kemajuan taraf hidup Karyawantanpa keberhasilan Perusahaan.

Karyawan merupakan salah satu unsur penentu bagi kelangsungan/kemajuan Perusahaan dan

sebaliknya kelangsungan kerja Karyawan, perkembangan serta kesejahteraan yang menjadi hak karyawan hanya dapat diperoleh melalui keberhasilan Perusahaan.

Pengertian-pengertian tersebut kiranya sesuai dan selaras dengan jiwa Pancasila dan Undang-UndangDasar 1945 serta hubungan Industrial Pancasila dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai upaya mengejawantahkan hal dimaksud diatas, maka disusunlah pedoman mengenaiperaturan dan tata tertib kerja, pengupahan, jaminan/kerja sosial, hubungan ke karyawan dansyarat-syarat kerja dan dimuat dalam suatu Peraturan Perusahaan.

Page 5: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 5/24

1

KEPUTUSAN DIREKSI

Tentang

PERATURAN PERUSAHAAN

Menimbang bahwa untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara Perusahaan dan Karyawandemi terciptanya ketenangan dan kepuasan bagi kedua belah pihak hingga dapat ditingkatkanproduktivitas, serta mengingat akan wewenang yang ada padanya berdasarkan Anggaran DasarPerusahaan, maka Direksi ………………………………………….. dengan ini memutuskan menetapkanPeraturan Perusahaan sebagaimana tercantum di bawah ini.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Perusahaan dan Karyawan

1. Yang dimaksud dengan Perusahaan dalam peraturan ini adalah ……………………………………………..

berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 2, tanggal 1 Nopember 1993,Notaris ………………………………………….. di Jakarta. KEP. Menteri Kehakiman RI No.…………………………………………………………………….., dengan cabang-cabang di wilayah Indonesia.

2. Yang dimaksud dengan Lingkungan Perusahaan adalah keseluruhan tempat yang berada dibawahpenguasaan Perusahaan yang digunakan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.

3. Yang dimaksud dengan Karyawan adalah mereka yang mempunyai hubungan kerja denganPerusahaan berdasarkan Surat Pengangkatan yang sah dan menerima upah.

4. Yang dimaksud dengan Istri Karyawan adalah 1 (satu) orang istri dari perkawinan yang sah danterdaftar pada Departemen (Dept) HRGA.

5. Yang dimaksud dengan Suami Karyawan adalah 1 (satu) orang suami dari perkawinan yang sahdan terdaftar pada Dept HRGA.

6. Yang dimaksud dengan Anak Karyawan adalah anak pertama, kedua dan ketiga karyawan dari

istri sah yang menjadi tanggungannya, belum bekerja dan belum menikah serta berusia dibawah21 tahun dan terdaftar pada Dept HRGA.

7. Keluarga karyawan adalah suami/istri dan 3 (tiga) orang anak seperti pada ayat 6.

8. Yang dimaksud dengan Pekerjaan adalah pekerjaan yang dijalankan oleh karyawan untuk Perusahaan dalam suatu hubungan kerja tertentu yang telah disepakati bersama dalam suatuikatan hubungan kerja.

9. Yang dimaksud dengan Pimpinan Perusahaan adalah mereka yang karena jabatannya mempunyaitugas memimpin Perusahaan.

10. Yang dimaksud dengan Direksi adalah anggota direksi dari Perusahaan sebagaimana tercantumdalam Akta Perusahaan.

11. Yang dimaksud dengan Peraturan Perusahaan adalah peraturan-peraturan yang mengaturhubungan kerja, syarat-syarat kerja, kondisi kerja serta hak-hak dan kewajiban Karyawan.

Page 6: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 6/24

2

BAB IIHUBUNGAN KERJA

Pasal 2Penerimaan karyawan

1. Pimpinan Perusahaan dalam menerima karyawan sesuai dengan keperluannya dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Perusahaan dan tidak menyimpang dari Undang-undang danPeraturan yang berlaku.

2. Persyaratan umum calon Karyawan adalah :a. Warga Negara Indonesia.b. Berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun sesuai Akte Kelahiran atau Tanda

Kenal Lahir.c. Mempunyai KTP ketika melamar.d. Berbadan sehat dan berjiwa sehat berdasarkan surat keterangan kesehatan oleh Dokter.e. Berkelakuan baik.f. Lulus test yang diadakan oleh Perusahaan.

3. Persyaratan khusus sesuai dengan tuntutan dan spesifikasi pekerjaan yang harus dipenuhi atauditempuh oleh calon Karyawan.

Pasal 3Masa Percobaan

1. Pada dasarnya Karyawan yang diterima, terlebih dahulu wajib menjalani masa percobaan selama3 (tiga) bulan sejak tanggal mulai dipekerjakan. Selama masa percobaan baik Perusahaanmaupun Karyawan bebas sewaktu-waktu dengan pemberitahuan 1 x 24 jam dapat memutuskanhubungan kerja dengan tanpa syarat dan tanpa kewajiban memberi dan menuntut

pesangon/ganti rugi dalam bentuk apapun.

2. Selama dalam masa percobaan prestasi kerja dan kondite Karyawan tersebut dinilai berdasarkanketentuan tata cara penilaian yang berlaku. Apabila pada akhir masa percobaan Karyawan dinilaiberhasil baik memenuhi persyaratan yang ditetapkan dapat diangkat menjadi karyawan tetap,

dan sebaliknya apabila gagal akan diputuskan hubungan kerjanya.

3. Masa percobaan 3 (tiga) bulan dimaksud diperhitungkan sebagai masa kerja.

Pasal 4Pengangkatan, Penempatan dan Pemindahan Karyawan

Pengangkatan dan penempatan

1. Karyawan yang melewati masa percobaan dengan berhasil baik diangkat menjadi karyawantetap dengan Surat Keputusan Pengangkatan yang ditandatangani Pimpinan Perusahaan.

2. Karyawan yang diangkat ditempatkan pada jabatan/pekerjaan berdasarkan persyaratan jabatan, serta kemampuan yang dimilikinya, dan kebutuhan Perusahaan.

Page 7: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 7/24

3

3. Dengan diangkatnya Karyawan tersebut menjadi karyawan tetap, maka yang bersangkutan

dapat memperoleh secara penuh hak-hak dan kewajiban sebagaimana yang telah diatur olehPeraturan Perusahaan.

Pemindahan Karyawan

1. Berdasarkan kebutuhan organisasi, efisiensi dan produktivitas kerja, Perusahaan berwenang

memindahkan Karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lainnya atau dari satu jenis pekerjaanke jenis pekerjaan lainnya, atau dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

2. Ketentuan mengenai pemindahan ini diatur oleh Pimpinan Perusahaan.

Pasal 5Karyawan Kontrak 

1. Sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dapat menerima Karyawan Kontrak dengan perjanjiankerja untuk waktu tertentu dengan berpedoman pada UU nomor 13 tahun 2003.

2. Lamanya masa perjanjian kerja maksimal 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kaliuntuk jangka waktu 1 tahun sesuai ketentuan peraturan ketenaga-kerjaan yang berlaku.

3. Perusahaan berhak melakukan pengecualian dalam dan untuk hal-hal tertentu bagi KaryawanKontrak yang dituangkan dalam perjanjian kerjanya dengan tetap mengindahkan pada PeraturanPerundangan yang berlaku.

Pasal 6Tanda Pengenal Karyawan (Badge)

1. Setiap Karyawan, baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak diberikan Tanda Pengenal Diri(badge) dan merupakan inventaris Perusahaan yang penggunaan dan masa berlakunya diaturdan ditetapkan oleh Perusahaan.

2. Tanda pengenal wajib dipakai oleh setiap Karyawan selama berada di lingkungan Perusahaan.

3. Tanda pengenal dimaksud harus dipakai/dilekatkan pada bagian depan sebelah kiri dari pakaianluar di antara bahu dan pinggang karyawan.

Page 8: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 8/24

4

BAB IIIPERATURAN KERJA DAN TATA TERTIB / DISIPLIN KERJA

Pasal 7Hari Kerja dan Waktu Kerja

1. Hari KerjaUntuk hari kerja kantor pusat ditetapkan dalam seminggu adalah 5 hari kerja, yaitu hari Seninsampai dengan hari Jum’at.

2. Jam kerjaJam kerja adalah 40 jam dalam seminggu.

Jadwal jam kerja biasa setiap hari dalam seminggu adalah sebagai berikut :a. Hari Senin s/d Kamis : Jam 08.30 – 17.30

Istirahat : Jam 12.00 – 13.00

b. Hari Jum’at : Jam 08.30 – 17.30Istirahat : Jam 11.30 – 13.00

3. Hari kerja dan jam kerja untuk kantor cabang disesuaikan dengan kondisi operasional di masing-masing cabang yang bersangkutan dengan tetap memperhatikan Undang-Undang atau PeraturanPemerintah yang berlaku yaitu 40 jam kerja seminggu.

4. Jadwal jam kerja setiap hari dalam seminggu yang menyimpang dari ayat 2 tersebut akandimintakan ijin penyimpangan waktu kerja kepada Kantor Instansi yang membidangiketenagakerjaan.

5. Hari Libura. Hari libur resmi adalah hari-hari libur resmi berdasarkan ketetapan pemerintah.b. Hari libur Perusahaan adalah hari kerja yang ditetapkan oleh Pimpinan Perusahaan sebagai

hari libur.

c. Upah pada butir a dan b tersebut diatas, dibayar penuh.

Pasal 8Kewajiban-kewajiban Karyawan

1. Karyawan wajiba. Hadir pada waktu kerja yang ditetapkan, kecuali pada hari istirahat mingguan / hari libur

resmi / hari libur Perusahaan atau pada saat karyawan menjalankan hak cutinya.b. Memakai tanda pengenal karyawan (badge).c. Mengabsen diri / mengisi daftar hadir pada waktu kedatangan dan pulang dengan alat

pencatat waktu (time recorder).

d. Meminta ijin tertulis dari Pimpinan Perusahaan apabila datang sesudah jam kerja ataumeninggalkan pekerjaan sebelum waktu kerja berakhir.

2. Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai pekerjaan kepada Perusahaan.

3. Melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab sesuai bidangpekerjaan yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Perusahaan.

4. Melaksanakan semua perintah/instruksi yang diberikan oleh Pimpinan Perusahaan sehubungandengan pekerjaannya.

Page 9: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 9/24

5

5. Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia Perusahaan yang didapat oleh

karena jabatannya maupun pergaulan di lingkungan Perusahaan.

6. Wajib selalu menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma-norma pergaulan yang berlaku didalam masyarakat.

7. Memelihara kebersihan di dalam lingkungan kerjanya masing-masing serta kerapihan dirinya.

8. Menjaga dan berusaha mencegah kemungkinan hal-hal yang dapat membahayakan dirinyasendiri maupun lingkungan.

9. Menjaga dan memelihara barang-barang milik Perusahaan yang dipercayakan kepadanya atau

digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya.

10. Menghormati pimpinan, keluarga pimpinan dan sesama rekan karyawan.

11. Melaporkan segera kepada Dept. HRGA setiap perubahan data pribadinya, antara lain :  Alamat rumah / nomor telepon Status keluarga (perkawinan, perceraian, kelahiran, kematian) Status pendidikan

Dan lain-lainnya

Pasal 9Larangan Bagi Karyawan

Karyawan dilarang melakukan tindakan-tindakan/perbuatan-perbuatan di dalam lingkunganPerusahaan sebagai berikut :

1. a. Membawa senjata api, senjata tajam atau barang-barang yang membahayakan.b. Minum minuman keras, mabuk ditempat kerja, membawa dan menyimpan serta

menyalahgunakan narkotika/obat-obatan terlarang lainnya.c. Melakukan perbuatan asusila.d. Berjudi, berkelahi serta bertengkar.e. Memasuki ruangan lain yang bukan bagiannya kecuali atas atau seijin atasan langsung.f. Datang ke tempat kerja, apabila Karyawan dinyatakan oleh Dokter mengidap penyakit

menular atau alasan medis lainnya yang berbahaya, baik untuk dirinya atau sesamakaryawan atau lingkungan kerjanya.

2. Karyawan dilarang mencatatkan kehadiran karyawan lain, merubah jam kerja pada kartu hadirbaik secara manual maupun dengan menggunakan mesin absensi. Kartu hadir yang ditulismanual harus diparaf/disahkan oleh atasan yang bersangkutan.

3. Merokok di tempat tertentu di lingkungan Perusahaan yang dilarang.

4. Mempergunakan barang-barang milik Perusahaan dan/atau perlengkapan milik Perusahaan untuk 

kepentingan pribadi.

5. Selama jam kerja menerima tamu pribadi tanpa seijin dari atasannya.

6. Tidur pada jam kerja.

7. Dalam menjalankan tugas berusaha memungut, menerima bayaran/materi dari pihak lain untuk kepentingan pribadi.

Page 10: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 10/24

6

8. Dalam jam kerja mengedarkan daftar sumbangan, menyebarkan edaran-edaran tanpa seijin

Pimpinan Perusahaan.

9. Membawa barang-barang milik Perusahaan keluar perusahaan, alat-alat kantor, dokumen-dokumen atau fotocopy dokumen keluar Perusahaan tanpa ijin tertulis dari Pimpinan Perusahaan.

10. Meminjamkan atau mengkaryakan barang-barang milik Perusahaan yang dipercayakan

kepadanya.

11. Mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan lain, kecuali dengan ijin tertulis dari Direksi.

12. Mengcopy dan memperbanyak program komputer IT untuk kepentingan diri sendiri atau pihak 

lain di luar Perusahaan.

13. Mengcopy dan memperdagangkan rencana proyek Perusahaan.

14. Mengcopy dan memperbanyak dokumen legal/hukum Perusahaan untuk kepentingan diri sendiriatau pihak lain di luar Perusahaan.

15. Hal-hal/perbuatan-perbuatan lainnya yang menurut Pimpinan Perusahaan dapat mendatangkan

bahaya atau kerugian-kerugian yang menimpa orang, barang dan kepentingan Perusahaan.

Pasal 10Tindakan In-disipliner

1. Setiap pelanggaran dan/atau perbuatan in-displiner yang dilakukan Karyawan atas tata tertibkerja, maupun ketentuan-ketentuan / peraturan-peraturan Perusahaan lainnya, akan diberikansanksi-sanksi sesuai dengan berat ringannya perbuatan yang dilakukan.

2. Sanksi-sanksi tersebut dapat berupa :a. Peringatan

1. Peringatan LisanDiberikan oleh atasan langsung atau pejabat yang berwenang untuk kasus kesalahanringan yang masih dapat diperbaiki.

2. Peringatan TertulisBerdasarkan laporan tertulis dari atasan langsung karyawan yang bersangkutan, bagianPersonalia berhak memberikan Surat Peringatan Tertulis.

Peringatan tertulis dapat berupa : Peringatan I Peringatan II Peringatan III (terakhir)

3. Penindakan pelanggaran disiplin berupa Surat Peringatan Tertulis seperti tercantum padabutir 2 (dua) diatas, tidak selalu harus mengikuti urutannya satu demi satu, akan tetapi

dapat diberikan langsung Surat Peringatan II atau Surat Peringatan III (terakhir)tergantung pada berat/ringan, jenis dan pengulangan pelanggaran yang dilakukan olehKaryawan.

4. Masing-masing Surat Peringatan mempunyai masa berlaku selama 6 (enam) bulan danapabila ternyata yang bersangkutan masih melakukan pelanggaran lagi setelah mendapatSurat Peringatan III (terakhir), maka Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerjanyayang dilaksanakan sesuai prosedur dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Page 11: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 11/24

7

b. Sanksi Administratif 

Berupa pencabutan jabatan, pembebanan ganti rugi, penundaan kenaikan upah, pencabutanfasilitas-fasilitas tertentu dan sebagainya.

c. Skorsing1. Skorsing adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh Perusahaan secara terpaksa dengan

alasan :a. Pemberian Surat Peringatan III (terakhir) yang diberikan kepada karyawan tidak 

membawa hasil.b. Untuk mencegah meluasnya pengaruh negatif yang diakibatkan oleh perilaku

Karyawan terhadap karyawan lainnya karena yang dapat diduga melakukan

kesalahan/pelanggaran berat atau Pimpinan Perusahaan atau harta milik Perusahaan.c. Dalam masalah dan situasi tertentu masih dibutuhkan perolehan penemuan bukti-

bukti materiil atas kesalahan yang bersangkutan.

2. Ada 2 (dua) macam skorsing yaitu :a. Skorsing sebagai hukuman dengan batasan waktu skorsing paling lama 1 (satu)

bulan.b. Skorsing dalam rangka penyelesaian sesuai prosedur dan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku.

3. Kepada Karyawan yang terkena tindakan skorsing dibayarkan upah perbulannya sesuaidengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Page 12: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 12/24

8

BAB IV FASILITAS KERJA

Pasal 11Peralatan Kerja

1. Perusahaan menyediakan peralatan kerja yang sesuai untuk digunakan Karyawan dalampelaksanaan tugasnya.

2. Peralatan kerja adalah barang inventaris Perusahaan untuk dipakai pada saat bekerja dan untuk keperluan dinas.

3. Karyawan dilarang membawa peralatan kerja keluar kantor tanpa ijin tertulis dari PimpinanPerusahaan.

4. Pelanggaran terhadap ketentuan ini merupakan tindakan pelanggaran disiplin kerja.

Pasal 12Seragam Kerja

1. Perusahaan dapat menyediakan pakaian seragam untuk karyawan yang wajib dipakai oleh

Karyawan.

2. Ketentuan mengenai pakaian seragam diatur dalam Surat Keputusan Direksi.

3. Pelanggaran terhadap ketentuan ini merupakan pelanggaran disiplin kerja.

4. Seragam kerja adalah barang inventaris Perusahaan untuk dipakai pada saat bekerja dan untuk keperluan dinas.

Pasal 13Perjalanan Dinas

1. Untuk kepentingan Perusahaan seorang Karyawan dapat ditugaskan ke luar kota atau ke luarnegeri berdasarkan Surat Perintah Dinas.

2. Ketentuan-ketentuan yang menyangkut perjalanan dinas dimaksud ditetapkan didalam suatuperaturan tentang kebijakan dan Prosedur Perjalanan Dinas.

Pasal 14Latihan dan Pendidikan Karyawan

1. Untuk meningkatkan dan menambah kemampuan karyawan serta untuk memenuhi kebutuhan

Perusahaan akan tenaga-tenaga terampil, Perusahaan sewaktu-waktu dapat mengadakan seleksilatihan yang dibiayai oleh Perusahaan.

2. Penentuan mengenai sifat atau jenis latihan/pendidikan, tempat serta jangka waktunya diaturtersendiri dalam Surat Keputusan Direksi.

Page 13: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 13/24

9

BAB V CUTI DAN IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN

Pasal 15Cuti Tahunan

1. Karyawan setelah menjalani masa kerja 12 (dua belas) bulan terus menerus berhak atas cutitahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan upah penuh dengan berpedoman padaPeraturan Perundang-undangan yang berlaku.

2. Karyawan yang hendak menggunakan cuti tahunannya wajib memberitahukan secara tertuliskepada Perusahaan dengan mengisi formulir permohonan cuti yang telah disediakan dan disetujuiatasan masing-masing selambat-lambatnya seminggu sebelum cuti dimaksud.

3. Cuti tahunan wajib digunakan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah haknya timbul.

4. Apabila hak cuti tahunan tidak dilaksanakan seperti dimaksud ayat 3 pasal ini, maka hak cutinyadinyatakan hangus, kecuali atas kepentingan Perusahaan dapat ditunda paling lambat sampaidengan 6 (enam) bulan berikutnya dengan pertimbangan Pimpinan Perusahaan.

5. Perusahaan dapat mengatur cuti tahunan sebagai berikut :a. Sebanyak-banyaknya 6 (enam) hari dinyatakan sebagai cuti massal.b. Sisanya dapat digunakan oleh masing-masing Karyawan menurut kepentingan yang

waktunya disesuaikan dengan kepentingan Perusahaan.

6. Dalam hal adanya kepentingan Karyawan yang mendesak setelah bekerja minimal 1 (satu) tahunpenuh, Karyawan dapat meminta persetujuan tertulis dari pimpinan Perusahaan untuk mempercepat cutinya.

7. Selama menjalankan cuti tahunan atau cuti lainnya, Karyawan tidak dibenarkan bekerja padaperusahaan lain. Pelanggaran terhadap ketentuan ini merupakan tindakan pelanggaran disiplin.

Pasal 16Cuti Besar

1. Karyawan yang telah mempunyai masa kerja selama 5 (lima) tahun terus-menerus dalam

perusahaan, berhak atas cuti besar selama 22 (dua puluh dua) hari kerja.

2. Cuti besar ini berlaku 5 (lima) tahun sekali dimana dalam pelaksanaannya Perusahaan berhak mengatur/menentukan waktu pengambilan cuti besar tersebut dengan memperhatikan masaberlakunya cuti besar.

Pasal 17Cuti Haid dan Cuti Melahirkan/Keguguran

1. Karyawati yang kesehatannya terganggu karena haid, tidak diwajibkan bekerja pada hari pertamadan hari kedua waktu haid, dengan mendapatkan upah penuh. Dalam hal ini, yang bersangkutanharus memberitahukan pada atasan langsung.

Page 14: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 14/24

10

2. Karyawati yang akan melahirkan anak diberi cuti melahirkan selama satu setengah bulan sebelum

saatnya melahirkan dan satu setengah bulan sesudah melahirkan. Perkiraan waktu melahirkandibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter yang sah.

3. Kepada Karyawati yang mengalami keguguran kandungan atau menggugurkan kandungankarena alasan medis yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter, diberikan cuti maksimalselama satu setengah bulan sejak terjadinya keguguran tersebut.

4. Karyawati yang hendak mengambil hak cuti melahirkan seperti ayat 2 pasal ini, wajibmenyampaikan surat permohonan istirahat selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum waktuistirahat itu dimulai. Surat permohonan dimaksud harus disertai dengan Surat Keterangan Dokter.

5. Cuti melahirkan/keguguran kandungan diberikan dengan tetap mendapat upah penuh.

Pasal 18Cuti Sakit

1. Cuti sakit diberikan berdasarkan keterangan Dokter Perusahaan atau Dokter lainnya, yangdisahkan oleh Dokter Perusahaan terhadap Karyawan yang terganggu kesehatannya, ataupenyakitnya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan orang lain.

2. Karyawan yang menderita sakit atau tidak masuk kerja melaporkan sakitnya kepada Perusahaanc.q Dept. HRGA selambat-lambatnya pada hari kedua sakitnya dengan menyerahkan SuratKeterangan Dokter.

3. Penyalahgunaan cuti sakit oleh Karyawan merupakan tindak pelanggaran disiplin kerja.

Pasal 19

Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan

1. Cuti diluar tanggungan Perusahaan adalah ijin meninggalkan pekerjaan tanpa mendapatkanupah.

2. Karyawan yang perlu menjalani pemeriksaan kesehatan di luar negeri diberi ijin meninggalkanpekerjaan untuk suatu jangka waktu tertentu, dengan mengajukan permohonan secara tertuliskepada Pimpinan Perusahaan sebagai cuti diluar tanggungan Perusahaan.

Pasal 20Ijin Meninggalkan Pekerjaan dengan Gaji Penuh

1. Karyawan diberikan ijin meninggalkan pekerjaan untuk keperluan-keperluan tersebut di bawahini:a. Pernikahan Karyawan, diberikan ijin 3 (tiga) hari kerja.b. Pernikahan anak sah Karyawan, diberikan ijin 2 (dua) hari kerja.c. Istri sah karyawan melahirkan/keguguran, diberikan ijin 2 (dua) hari kerja.d. Anggota keluarga (suami/istri, orang tua/mertua atau anak karyawan sah) meninggal dunia

diberikan ijin 3 (tiga) hari kerja.

Page 15: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 15/24

11

e. Menyunatkan/membaptiskan anaknya, diberikan ijin 2 (dua) hari kerja.

f. Mendapat musibah (kebakaran, kebanjiran atau hal-hal lain) lamanya akan ditetapkanberdasarkan pertimbangan Pimpinan Perusahaan.

2. Karyawan yang belum pernah menunaikan ibadah haji diberikan ijin 1 (satu) kali untuk menunaikan ibadah haji dengan jumlah hari ijin sesuai persetujuan Perusahaan, danmemperhatikan kewajaran serta sesuai dengan perhitungan dan ketetapan Departemen Agama

Republik Indonesia yaitu 2 hari sebelum berangkat naik haji dan 2 hari setelah tiba di tanah air.

3. Dalam hal Karyawan harus menjalankan kewajiban yang ditetapkan oleh Pemerintah/Undang-Undang, antara lain panggilan sidang/saksi dan lain-lain yang waktunya setiap 1 (satu) kaliditentukan berdasarkan kebutuhan, wajib mengajukan surat permohonan secara tertulis kepada

Pimpinan Perusahaan dengan disertai bukti-bukti yang sah.

4. Ijin diluar ketentuan-ketentuan di atas merupakan cuti diluar tanggungan perusahaan dan tidak mendapatkan upah. Besarnya upah yang tidak dibayar adalah 1/22 x upah sebulan untuk setiaphari cuti diluar tanggungan Perusahaan kecuali hal-hal yang telah diatur dalam UU nomor 13tahun 2003.

Pasal 21Meninggalkan Pekerjaan Tanpa Ijin / Mangkir

1. Karyawan yang tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan secara tertulis atau tanpa ijin Perusahaandianggap mangkir dan upahnya tidak dibayar. Besarnya upah yang tidak dibayar adalah 1/22upah sebulan untuk setiap hari mangkir.

2. Karyawan yang mangkir :a. Selama 3 (tiga) hari kerja berturut-turut atau 3 (tiga) hari kerja tidak berturut-turut dalam

satu bulan diberikan surat Peringatan Tertulis I.b. Selama 4 (empat) hari kerja berturut-turut atau 4 (empat) hari kerja tidak berturut-turut

dalam satu bulan diberikan surat Peringatan Tertulis II.c. Selama 5 (lima) hari kerja tidak berturut-turut dalam satu bulan diberikan surat Peringatan

Tertulis III.

3. Apabila Karyawan tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut atau lebih tanpaketerangan tertulis disertai bukti-bukti yang sah dan telah dipanggil secara tertulis sebanyak 2(dua) kali, maka karyawan tersebut dianggap telah mengundurkan diri dan diproses sesuaiUU Nomor 13 tahun 2003 dan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Page 16: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 16/24

12

BAB VIPENGUPAHAN

Pasal 22Sistem Pengupahan

1. Kebijakan dan pengaturan upah karyawan merupakan hak dan wewenang penuh PimpinanPerusahaan.

2. Penetapan upah karyawan dilakukan berdasarkan atas :a. Bobot pekerjaanb. Golongan jabatanc. Kemampuan yang dimiliki sesuai persyaratan jabatan

3. Upah diberikan dalam jumlah serendah-rendahnya sesuai dengan ketentuan upah minimum yangditetapkan Pemerintah.

4. Upah dibayarkan sebulan sekali pada akhir bulan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelumakhir bulan berjalan.

5. Berdasarkan kemampuan Perusahaan, Pimpinan perusahaan dapat mengadakan peninjauanupah, dan sebagai dasar untuk peninjauan upah tersebut adalah upah pokok.

Pasal 23Lembur

1. Yang dimaksud kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan melebihi jam kerja normal yangtelah ditetapkan sesuai dengan ketentuan/peraturan ketenaga kerjaan.

2. Perhitungan upah kerja lembur adalah menurut UU nomor 13 tahun 2003 jo. Surat KeputusanMenteri Tenaga Kerja RI kep/72/MEN/84, tanggal 31 Maret 1984 tentang Dasar PerhitunganUpah Kerja Lembur.

3. Kerja lembur didasarkan hanya atas Surat Perintah Kerja Lembur yang dibuat dan dilaporkan oleh

atasan yang bersangkutan.

4. Tanpa suatu alasan yang sah yang dapat diterima dan dibenarkan oleh Pimpinan Perusahaan/ Atasan Karyawan tidak dapat menolak kerja lembur, terutama apabila Perusahaan menghadapihal-hal sebagai berikut:a. Force majeur atau keadaan darurat seperti : kebakaran, gempa bumi, banjir, huru hara,

kerusakan peralatan kerja dan sebagainya.b. Bertumpuknya pekerjaan yang apabila tidak diselesaikan pada saat itu akan mendatangkan

bahaya terhadap Perusahaan atau orang.c. Dalam hal ada pekerjaan yang apabila tidak diselesaikan akan merugikan serta mengganggu

kelancaran produksi dan/atau jalannya Perusahaan.d. Dalam hal ada kerja regu secara bergilir dan petugas regu berikutnya berhalangan untuk 

bekerja.e. Apabila pekerjaan itu menyangkut kepentingan nasional atau pemerintah setempat (pemilu

atau sebagainya)

5. Atasan yang bersangkutan perlu mengawasi pelaksanaan kerja lembur di unit kerjanya.

Page 17: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 17/24

13

6. Yang berhak atas upah lembur hanya karyawan di bawah tingkat Supervisor (sesuai SE Dirjen

Binawas No. SE 02/M/BW/1987).

7. Karyawan yang melaksanakan lembur selama 4 (empat) jam atau yang jam lemburnya melalui jam makan normal (jam 12.00 atau jam 19.00 malam) akan diberi uang makan oleh Perusahaansebesar uang makan yang berlaku.

8. Karyawan yang melaksanakan lembur pada hari Minggu/hari libur resmi lainnya akan diberi uangtransport, sebesar uang transport yang berlaku.

9. Pada dasarnya jam lembur dihitung sesuai jumlah jam kerja lembur yang sesungguhnya denganpembulatan sebagai berikut :

a. Kurang dari 30 menit tidak dihitungb. Lembur 30 menit atau lebih dihitung 1 jam.

10. Standar Upah Lembur (SUL) perjam :a. Karyawan bulanan : 1/173 x upah sebulanb. Karyawan harian : 3/20 x upah sehari

11. Tarif dan perhitungan upah lembur adalah sebagai berikut :

a. Upah kerja lembur pada hari / jam kerja biasa* Jam pertama : 150% x SUL perjam* Jam kedua dan seterusnya : 200% x SUL perjam

b. Upah kerja lembur pada hari istirahat mingguan/ hari raya resmi* Tujuh jam pertama : 200% x SUL perjam* Jam kedelapan : 300% x SUL perjam* Jam kesembilan dst : 400% x SUL perjam

Pasal 24Upah Selama Sakit

1. Istirahat sakit dapat diberikan kepada Karyawan yang menderita sakit sedemikian beratnya,sehingga tidak dapat melakukan tugas dengan semestinya berdasarkan Surat Keterangan dariDokter Perusahaan.Selama masa istirahat sakit, Perusahaan membayar upah sebagai berikut :a. Untuk 4 (empat) bulan pertama dibayar 100% dari upah.b. Untuk 4 (empat) bulan kedua dibayar 75% dari upah.c. Untuk 4 (empat) bulan ketiga dibayar 50% dari upah.d. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja

dilakukan oleh perusahaan.

2. Apabila setelah lewat 12 (duabelas) bulan, Karyawan belum juga sembuh, Perusahaan dapatmemutuskan hubungan kerjanya sesuai dengan UU Nomor 13 tahun 2003 dan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

Page 18: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 18/24

14

BAB VIIBANTUAN SOSIAL/KESEJAHTERAAN

Pasal 25Tunjangan Makan

Perusahaan memberikan tunjangan makan untuk setiap hari masuk kerja kepada setiap Karyawanyang nilainya diatur dalam ketetapan sendiri.

Pasal 26Tunjangan Transport

Perusahaan memberikan tunjangan transport untuk setiap hari masuk kerja kepada setiap Karyawanyang jumlahnya diatur dalam ketetapan sendiri.

Pasal 27Tunjangan Hari Raya Keagamaan

1. Perusahaan memberikan tunjangan hari raya keagamaan 1 (satu) kali setahun kepada Karyawanyang telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan dan akan dibayarkanselambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum hari raya Idul Fitri.

2. Besarnya tunjangan hari raya ditetapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja no. PER-04/MEN/1994. Bagi Karyawan yang telah mempunyai masa kerja 12 (duabelas) bulan atau lebihdiberikan tunjangan sebesar 1 (satu) bulan upah.

3. Bagi Karyawan yang masa kerjanya telah mencapai 3 (tiga) bulan atau lebih tetapi kurang dari 12(duabelas) bulan akan diberikan tunjangan hari raya keagamaan sebesar perbandingan jumlahbulan masa kerjanya (secara proporsional).

Pasal 28Penghargaan Akhir Tahun

Berdasarkan kemampuan Perusahaan dan atas kebijakan Pimpinan Perusahaan, pada akhir tahundapat diberikan penghargaan akhir tahun yang besarnya akan ditetapkan tersendiri.

Pasal 29Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

Perusahaan mempertanggungkan Karyawan di dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja sesuaidengan ketentuan UU nomor 3 tahun 1992 dan Peraturan Perundang-undangan nomor 14 tahun1993.

Page 19: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 19/24

15

Pasal 30Bantuan Kematian Biasa Yang Bukan Kecelakaan Kerja

 Apabila Karyawan meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja, maka Perusahaan akanmemberikan sumbangan kepada ahli warisnya dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Upah dalam bulan yang sedang berjalan.b. Bantuan ikut duka cita yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kebijakan Perusahaan.c. Uang duka atau uang pengabdian karyawan yang besarnya serendah-rendahnya sesuai

dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku tentang penetapan uangpesangon, uang penghargaan dan anti kerugian sebagaimana diatur dalam UU nomor 13tahun 2003.

d. Santunan dari JAMSOSTEK sesuai ketentuan UU nomor 3 tahun 1992.

Pasal 31Bantuan Kematian Bagi Keluarga Karyawan

Perusahaan memberikan bantuan biaya penguburan kepada Karyawan yang keluarganya(istri/suami/anak sah) meninggal dunia yang besarnya diatur dalam ketentuan sendiri.

Pasal 32Koperasi Karyawan

1. Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja, perlu ditunjang adanya peningkatankesejahteraan karyawan.

2. Bahwa salah satu sarana penunjang ke arah peningkatan kesejahteraan tersebut, maka

dikembangkan usaha bersama melalui koperasi karyawan.

3. Perusahaan sesuai dengan kemampuannya akan mendorong serta membantu koperasi karyawan.

Pasal 33Tunjangan Bagi Karyawan Yang Ditahan Pihak Berwajib

1. Karyawan yang ditahan oleh pihak yang berwajib bukan oleh karena pengaduan perusahaan tidak mendapat upah.

2. Keluarga karyawan yang menjadi tanggungannya diberikan bantuan sebagai berikut :a. Untuk 1 orang tanggungan 25% dari upah per bulanb. Untuk 2 orang tanggungan 35% dari upah per bulanc. Untuk 3 orang tanggungan 40% dari upah per buland. Untuk 4 orang tanggungan 50% dari upah per bulanBantuan tersebut diberikan untuk jangka waktu paling lama 6 bulan takwim.

3. Dalam hal Karyawan ditahan oleh pihak berwajib bukan atas pengaduan pihak perusahaan,permohonan ijin pemutusan hubungan kerja dapat diajukan setelah Karyawan ditahan sedikitnyaselama 60 (enam puluh) hari takwim berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Page 20: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 20/24

16

4. Kepada Karyawan yang ditahan oleh pihak berwajib karena laporan/pengaduan perusahaan,maka :a. Sejak ditahan sampai adanya keputusan pihak berwajib, Karyawan yang bersangkutan

menerima upah yang besarnya sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlakudan berlaku paling lama 6 (enam) bulan takwim terhitung sejak hari pertama Karyawanditahan. Apabila Karyawan dibebaskan karena dinyatakan tidak bersalah, yang bersangkutan

dapat diterima bekerja kembali dengan tidak mengurangi hak-haknya dan Perusahaanmembayar upah penuh yang seharusnya diterima Karyawan tersebut terhitung sejak ditahan.

b. Bila yang bersangkutan dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman oleh pihak berwajib,kepadanya dapat diputuskan hubungan kerjanya oleh Perusahaan yang dilaksanakan sesuaiUU nomor 13 tahun 2003 dan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Page 21: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 21/24

17

BAB VIIIPEMELIHARAAN KESEHATAN

Pasal 34Tunjangan Pengobatan/Rawat Jalan

1. Pengertian UmumPerusahaan memberikan bantuan biaya pengobatan untuk Karyawan beserta keluarganya (istridan 3 anak sah dibawah umur 21 tahun, belum menikah dan belum/tidak bekerja).

2. Karyawan wanita yang berkeluarga dianggap lajang, kecuali janda atau suami tidak mendapatkan jaminan kesehatan dari tempat suami bekerja, hal tersebut harus dilampirkan bukti tertulis dari

pimpinan perusahaan tempat suami berkerja

3. Penggantian biaya pemeriksaan dan pengobatan dokter ditetapkan sebesar 100% dari jumlahyang tercantum dalam bukti pembayaran/kuitansi dengan tidak lebih rendah dari PeraturanPerundang-undangan yang berlaku.

4. Biaya-biaya pengobatan yang diganti oleh perusahaan adalah :

a. Pemeriksaan pada dokter umum atau dokter ahli.b. Pembelian obat-obatan di apotik sesuai resep dokter.c. Pemeriksaan laboratorium/rontgen atas perintah dokter.d. Pemeriksaan dan pengobatan gigi pada dokter gigi.

5. Perusahaan tidak memberikan penggantian biaya pengobatan/perawatan yang diakibatkan olehtindakan/perbuatan dalam hal-hal tersebut dibawah ini :a. Percobaan bunuh diri.b. Berkelahi, perbuatan-perbuatan kerusuhan yang melanggar ketertiban umum dan Undang-

Undang.

c. Penyakit kelamin, aids, penggunaan obat-obat terlarang dan narkotika, minuman keras danzat-zat addictive lainnya atau penggunaan obat-obatan tanpa petunjuk dokter.

d. Untuk tujuan kecantikan/estetika/kosmetik.

6. Penggantian biaya pemeriksaan atau pengobatan oleh dokter gigi terbatas pada biaya :a. Pemeriksaan/pengobatan gigib. Pembersihan karang gigic. Penambalan gigi dengan emaild. Perawatan syaraf gigie. Pencabutan/operasi gigi untuk cabut gigi

7. Batas maksimum fasilitas kesehatana. Penggantian biaya pengobatan Karyawan beserta keluarganya diberikan sampai batas

sebesar 2 (dua) kali upah pokok sebulan untuk periode 1 (satu) tahun kalender, denganketentuan plafon sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) bagi Karyawan yang 2 (dua) kaliupah sebulannya dibawah jumlah tersebut.

b. Kelebihan jatah pengobatan pada akhir tahun tidak dapat diuangkan.

c. Bagi Karyawan baru jumlah maksimum biaya pengobatan ditetapkan secara proporsionalsesuai dengan masa kerjanya sesuai tahun kalender / bulan berjalan.

Page 22: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 22/24

18

Pasal 35Tunjangan Perawatan/Rawat Inap di Rumah Sakit

1. Perusahaan memberikan bantuan biaya perawatan rumah sakit untuk Karyawan tetap besertakeluarganya berdasarkan keterangan Dokter Perusahaan atau Dokter dari luar dengan diketahuidokter perusahaan, kecuali yang diakibatkan oleh tindakan/perbuatan sebagaimana tercantumdalam pasal 34 ayat 5.

2. Yang tercantum dalam biaya perawatan di rumah sakit tersebut adalah :a. Biaya pemeriksaan/pengawasan dokter selama pasien rawat inap di rumah sakit.b. Biaya pembelian obat-obatan atas dasar resep dokter selama pasien rawat inap di rumah

sakit.

c. Biaya pemeriksaan laboratorium/rontgen selama pasien rawat inap di rumah sakit.d. Biaya operasi.

3. Operasi yang dilakukan dalam rangka program keluarga berencana seperti vasectomy, sterilisasidigolongkan ke dalam biaya perawatan di rumah sakit.

4. Penempatan Karyawan rawat inap di rumah sakit disesuaikan dengan tingkat dari rank Karyawan

yang besarnya akan ditetapkan berdasarkan ketentuan tersendiri.

5. Sebagai patokan penentuan tarif kamar rumah sakit adalah rumah sakit St. Carolus – Jakarta.

6. Penggantian untuk biaya perawatan rumah sakit ditentukan dengan batasan/plafon tunjanganperawatan sebagai berikut :a. Untuk Karyawan sendiri sesuai tarif kamar yang diperuntukkan baginya.b. Untuk keluarga karyawan ditetapkan maksimum 2 (dua) kali upah pokok sebulan dan plafon

sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) bagi Karyawan yang 2 (dua) kali upah pokoknyadibawah jumlah tersebut untuk setiap kali perawatan.

7. Karyawan yang dirawat di kelas kamar yang lebih tinggi dari kelas yang diperuntukkan baginya,maka kelebihan biaya yang timbul karena perbedaan kelas menjadi tanggungan Karyawan yangbersangkutan. Bila karena keadaan terpaksa/darurat Karyawan dirawat di kelas kamar yang lebih

tinggi, maka kelebihan biaya kelas tersebut selama 3 (tiga) hari pertama ditanggung perusahaandan selebihnya ditanggung Karyawan yang bersangkutan. Hal ini harus disertai surat keterangandari rumah sakit yang bersangkutan.

8. Apabila Karyawan dirawat di rumah sakit dimana tarif kamar lebih rendah dari tarif kamar rumahsakit rujukan, maka selisih biayanya tidak dapat di klaim .

Pasal 36Penggantian Pembelian Kaca Mata

1. Perusahaan memberikan penggantian pembelian kaca mata untuk Karyawan tetap.

2. Penggantian pembelian kaca mata bagi Karyawan sendiri atas dasar resep dokter dan diatursebagai berikut :

a. Penggantian bingkai kaca mata (frame) hanya dapat dilakukan 2 (dua) tahun sekali dan lensadapat dilakukan 1 (satu) tahun sekali yang besarnya akan ditetapkan dengan ketentuantersendiri.

b. Perusahaan tidak mengganti biaya soft lens/contact-lens

Page 23: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 23/24

19

Pasal 37Bantuan Biaya Melahirkan

1. Perusahaan memberikan bantuan biaya melahirkan kepada Karyawan tetap atas kelahiran anak karyawan dari istri yang sah yang namanya tercatat pada Dept HRGA.

2. Bantuan biaya melahirkan hanya diberikan atas kelahiran anak pertama, kedua dan ketiga saja.

3. Besarnya bantuan biaya melahirkan ditetapkan berdasarkan ketentuan tersendiri dari jumlah yangtercantum dalam kuitansi dengan penempatan kelas kamar sesuai dengan referensi kelas kamarbersalin rumah sakit St. Carolus yang diperuntukkan baginya.

4. Bagi karyawati yang suaminya memperoleh fasilitas biaya bersalin dari perusahaan tempatbekerja, tidak diganti 100% melainkan kekurangannya saja dengan melampirkan copy kuitansiyang dilegalisir oleh rumah sakit tempat dimana melahirkan dan surat keterangan dariperusahaan suami yang menyatakan besarnya penggantian tersebut.

5. Biaya melahirkan melalui operasi caesar harus dibuktikan dengan surat keterangan dokterkandungan yang merawatnya, menerangkan bahwa operasi caesar diperlukan karena adanya

kelainan dan tidak ada alternatif lain untuk kesehatan ibu dan anak. Keterangan dokter tersebutharus disampaikan ke Dept HRGA sebelum operasi dilaksanakan.

Pasal 38Penggantian Bantuan Biaya Pengobatan, Perawatan dan Kelahiran

1. Untuk mendapatkan penggantian biaya-biaya seperti yang tercantum pada pasal 34, 35, 36 dan37 Karyawan wajib mengisi formulir penggantian biaya pengobatan dan menyerahkannya kepadaDept HRGA beserta bukti pembayaran/kuitansi asli yang jelas termuat :

a. Nama dan alamat dokter/apotik/laboratorium/optik/rumah sakit.

b. Nama pasien.c. Tanggal pemeriksaan/pengobatan/perawatan.d. Jenis tindakan (misalnya : pemeriksaan, penambalan, operasi, hasil lab, dll).e. Copy resep dokter untuk obat dan lain-lain.f. Jumlah pembayaran.

g. Tanda tangan dari atasan yang bersangkutan sebagai tanda mengetahui/menyetujui.

2. Kuitansi harus segera diserahkan kepada Dept HRGA selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelahtanggal pemeriksaan/pengobatan/pembayaran/perawatan. Kuitansi yang lebih dari 2 (dua)minggu dianggap telah kadaluarsa. Khusus untuk Karyawan yang sedang bertugas di luar kotauntuk beberapa waktu lamanya, kuitansi diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan daritanggal kuitansi.

3. Dept HRGA berhak meminta keterangan lebih lanjut kepada Karyawan yang bersangkutan

maupun kepada pihak ketiga apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukansehubungan dengan permintaan penggantian bantuan biaya tersebut.

4. Penyerahan tanda bukti pembayaran/kuitansi yang ternyata tidak sesuai dengan kenyataandianggap keterangan palsu dari Karyawan dan dapat mengakibatkan dikenakan sanksi terhadapKaryawan yang bersangkutan.

5. Penggantian biaya pemeriksaan/pengobatan di luar negeri hanya dapat diberikan bilamana

terlebih dahulu telah mendapatkan ijin dan persetujuan dari Direksi.

Page 24: Konsep Aturan Perusahaan

7/21/2019 Konsep Aturan Perusahaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-aturan-perusahaan 24/24

6. Penggantian biaya pengobatan oleh tenaga medis bukan dokter hanya dapat diberikan bilamana

sebelumnya telah mendapatkan ijin dan persetujuan dari Direksi.

Pasal 39Program Keluarga Berencana

1. Program keluarga berencana adalah merupakan salah satu bagian untuk menunjang peningkatankesejahteraan karyawan. Untuk itu perlu peran serta secara aktif dari pihak Karyawan maupunPerusahaan.

2. Bahwa untuk melaksanakan program keluarga berencana tersebut, Perusahaan akan membantusesuai dengan kemampuan yang ada.

-------------------------------------------

DAFTAR PAKET CONTOH SOP-SOP & PERATURAN PERUSAHAAN:

http://www.contohsop.com/2012/07/order.html

Silakan Kunjungi:

www.contohsop.com

Contact: 0812 3966 2099