konsep dasar manajemen

Upload: regina-giantika

Post on 20-Jul-2015

187 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Konsep Dasar Manajemen (Modul 1-1)Modul 1: Konsep dasar dan sejarah manajemen Kegiatan belajar 1: Konsep dasar manajemen

A. Pengertian manajemen 1. Definisi manajemen - Kegiatan mengatur/mengawasi orang bekerja dan mengurus/mengatur administrasi keuangan dengan baik - Contoh Jack Welch (CEO General Electric) Ray A Kroc (Manajer McDonald's) 2. Pendapat ahli - Robbins dan Coulter (2005) Proses mengkoordinasi dan mengintegrasi kegiatan-kegiatan kerja sehingga dapat dirampungkan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain Aspek penting a. Manajemen = proses b. Dasar manajemen: PIRO c. Proses koordinasi = efisien d. Pencapaian tujuan organisasi e. Dengan orang lain - Williams (2001) Menjalankan fungsi merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan (POLCON-planing, organizing, leading, controlling) Aspek penting a. Merencanakan: sasaran dan sarana b. Mengorganisasi: menetapkan keputusan, orang, dll c. Memimpin: inspirasi dan motivasi mencapai sasaran d. Mengendalikan: mengawasi dan mengkoreksi (reward/punishment) - Follet (Stoner, 1996) Seni melaksanakan pekerjaan melalui orang lain - Stoner (1995) Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan - Siagian (1992) Kemampuan/ketrampilan memperoleh sesuatu dlm rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain Manajemen adalah inti dari administrasi krn merupakan alat pelaksana utama dari administrasi

- Henry Fayol (Handoko, 1996) Planning, organizing, commanding, coordinating, controlling Fokus: bagaimana organisasi dikelola dan manajer membantu organisasi - Kesimpulan Pekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan organisasi dg melaksanakan fungsi planning, organizing, staffing, leading, controlling B. Manajemen dan manajer 1. Peran manajemen - Keilmuan, kepekaan, pengalaman menganalisis lingkungan persaingan dan menjalankan fungsi manajemen, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan kegiatan operasional dlm mencapai tujuan organisasi - Mengelola organisasi butuh banyak ketrampilan, kemampuan, sikap yg membuat organisasi bergerak, berkembang, inovatif, kreatif, menguntungkan, kompetitif 2. Organisasi - Sekumpulan orang yg bersepakat utk bergabung dlm kelompok dg ikatan tertentu, yg menetapkan tujuan tertentu dan berupaya mencapainya 3. Manajemen sbg ilmu dan seni - Memiliki pola pembuktian ilmiah dan tahapan yang sistematis - Butuh sentuhan dg kiat khusus, strategi jitu, perasaan, intuisi, pengendalian emosi, intelegensi tinggi, jiwa motivator, kreatif, inovatif, komunikatif 4. Mengapa perlu teori dan teknik manajemen - Meningkatkan efisiensi, mengkristalkan sifat manajemen untuk mencapai tujuan organisasi 5. Hubungan organisasi dg peran manajemen - Menjaga dinamika organisasi agar tetap stabil dan berkembang 6. Apa, siapa, mengapa, dan bagaimana peran manajer - Anggota organisasi yg mengawasi dan mengarahkan pekerjaan anggota serta mampu berkontribusi tinggi, menunjukkan prestasi kerja, mempunyai keilmuan, dan mendapatkan hormat dari rekan kerja dalam bidangnya 7. Harapan orang lain thd manajer - Atasan mengharapkan kontribusi yang besar dan bawahan mengharapkan punya kemampuan teknis dan manajerial 8. Jenis manajer (Handoko, 1996) a. Manajer lini (pertama) Mengawasi dan memimpin tenaga operasional b. Manajer menengah Mengarahkan dan membawahi kegiatan manajer lainnya dan juga pegawai operasional

c. Manajer puncak Kelompok eksekutif (CEO dan dewan direksi) Terkait dengan dua fungsi utama manajemen a. Manajemen administratif b. Manajemen operatif Klasifikasi lain (5C) 1. Cash manager 2. Crisis manager 3. Conflict manager 4. Cool manager 5. Change manager 9. Kemampuan manajerial - Manajer sukses harus punya kompetensi umum dan khusus - Kemampuan mengatur, mengkoordinasikan, menggerakkan bawahan ke arah tujuan organisasi - Muncul melalui proses panjang yang terjadi perlahan-lahan dengan cara belajar dan mengamati dan terbukti mampu 10. Mengoptimalkan kinerja manajer i. Pekerjaan menarik ii. Kesejahteraan memadai iii. Keamanan bekerja iv. Penghayatan pekerjaan v. Suasana kerja baik vi. Promosi sejalan kompetensi dan kontribusi vii. Merasa terlibat viii. Pengertian dan simpati ix. Kesetiaan manajer x. Disiplin kerja C. Manajemen global 1. Manajemen baru era globalisasi - Perusahaan hrs memiliki staf dan karyawan yg mampu melayani pasar global sekaligus lokal secara sama - AFTA 2003 2. Menjadi manajer global - Semula berfungsi untuk memerintah dan mengawasi, sekarang menjadi pelatih agar karyawan berdaya - Memiliki networking, unggul, efisien, dan punya akses thd teknologi informasi - Dapat beradaptasi, efisien, berwawasan luas, mampu mengambil keputusan, interpersonal yang baik, mempunyai tujuan - Berperan sebagai interpersonal roles, informational roles, decisional roles

Manajemen; Pengertian dan Ruang Lingkup ManajemenWritten on 05:05 by rain

Manajemen; Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Pengertian Manajemen Management berasal dari kata latin yaitu manus yang artinya to control by hand atau gain result. Manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengisian staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen Sebagai Seni, Ilmu, dan Profesi Manajemen sebagai seni karena manajemen merupakan kekuatan pribadi yang kreatif ditambah dengan skill dalam pelaksanaan pekerjaan. Manajemen sebagai ilmu karena manajemen adalah bagian dari gagasan manusia tentang kosmos. Selain itu manajemen menggunakan metode ilmiah dalam menjelaskan fenomena manajerial. Manajemen sebagai profesi karena manajemen merupakan salah satu jenis pekerjaan yang terspesialisasi. Urgensi Manajemen - Untuk menjangkau/mencapai tujuan (to reach objective), baik personal maupun organisasional. - Memelihara keseimbangan antara tujuan-tujuan yang bertentangan. - Mencapai efisiensi dan efektifitas. Tujuan Manajemen - Efisien dalam menggunakan sumber daya. - Efektif dalam pencapaian tujuan. Ruang Lingkup Manajemen I. Lingkungan Luar (Eksternal) Terdiri dari : a. Lingkungan Umum, meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio kultural (budaya), teknologi, dimensi internasional (seperti globalisasi dan paham ekonomi), dan kondisi lingkungan alam. b. Lingkungan Khusus (Tugas), meliputi pemilik (stockholder), customer, klien, pemasok (suplier), pesaing, suplai tenaga kerja, badan pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja. II. Lingkungan Dalam (Internal) Terdiri dari : Manusia (specialized dan manajerial personal). Finansial (sumber, alokasi, dan control dana). Fisik (gedung, kantor, dll.). Sistem dan Teknologi. Sistem Nilai dan Budaya Organisasi. Untuk mengukur dan menganalisis lingkungan ini digunakan analisis SWOT. Jenis-Jenis Manajemen

Ada dua jenis manajemen yang ditekankan di sini : - Manajemen Administratif (Proses), adalah sistem manajemen tradisional yang menitikberatkan pada manajer manajer dan tindakannya dari pada struktur organisasi secara menyeluruh. - Manajemen Kooperatif (Sinergi), adalah sistem manajemen yang menitikberatkan pada kerjasama antar struktur atau bidang dalam organisasi, pegawai, dan lingkungannya. Fungsi-Fungsi Manajemen Ada banyak pendapat para pakar manajemen tentang fungsi-fungsi manajemen. Kadang kala mereka berbeda pada beberapa item fungsi manajemen. Namun disini dicoba untuk menggabungkan banyak pendapat dari pakar manajemen yang dirasa bertautan antara salah satu fungsi dengan fungsi lainnya. 1. Forecasting Forecasting adalah peramalan tentang kondisi-kondisi di masa depan yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi Arti masa depan secara sederhana dan tepat adalah perubahan. Masa depan itu adalah perubahan. Oleh karena itu masa depan mempunyai beberapa karakteristik, yakni : - Pasti beda dengan sekarang. - Penuh dengan ketidakpastian. - Tidak dapat direkayasa. - Tidak dapat dikendalikan. - Perubahan yang terjadi semakin cepat. - Paradoks dengan keinginan manusia. Perubahan dipicu oleh beberapa faktor : - Teknologi, kiat mengerjakan sesuatu berdasarkan logika rasional. - Ekonomi, prilaku mendayagunakan sumber dalam memenuhi kebutuhan hidup (kepuasan). - Sosial, hubungan dalam masyarakat. - Politik, pengelolaan kekuasaan dan kekuatan. 2. Planning (Perencanaan) Planning adalah suatu proses penetapan tujuan yang akan dicapai dan memutuskan strategi dan taktik untuk mencapainya. Karakteristik tujuan yang efektif : - Spesifik dan dapat dimengerti. - Dapat diukur. - Punya kerangka waktu tertentu. - Singkat. - Standar. - Realistik. - Fleksibel. - Dapat diterima. Tujuan perencanaan: - Meningkatkan fokus dan fleksibelitas. - Meningkatkan koordinasi. - Meningkatkan kontrol. - Memperbaiki manajemen waktu. - Agar perubahan yang terjadi di masa depan tidak terlalu berbeda dari tujuan organisasi. - Problem Solving. 3. Decision Making (Pengambilan Keputusan)

Decision Making adalah menentukan pilihan diantara beberapa alternatif untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan organisasi. 4. Budgeting (Penganggaran) Budgeting adalah anggaran pendapatan dan pengeluaran yang teratur yang meliputi semua tahap kegiatan untuk suatu jangka waktu tertentu. 5. Staffing (Pengisian Staff) Staffing adalah kegiatan organisasi memenuhi sumber daya manusianya. Secara skematis staffing dapat di gambarkan sebagai berikut : Perencanaan SDM Rekruitmen Seleksi Orientasi dan Penempatan Pengembangan Penilaian Kinerja Kompensasi Hubungan Ketenagakerjaan. 6. Pelaksanaan Fungsi pelaksanaan seringkali dibagi dalam tiga fungsi : - Pemimpinan, menyalurkan semua kemampuan individu pada aktifitas organisasi demi mencapai tujuan. - Pengarahan, menyelia-memotivasi-mendelegasikan-menilai kinerja. - Koordinasi, integrasi dari kegiatan-kegiatan individu dan unit-unit ke dalam suatu usaha bersama ke arah tujuan organisasi. 7. Controlling (Pengawasan) Controlling adalah proses pemonitoran kegiatan organisasional untuk mengetahui apakah kinerja aktual sesuai dengan standar dan tujuan yang diharapkan. Tahap-tahap dalam controlling : - Tetapkan standar. - Monitor dan ukur kinerja aktual. - Bandingkan hasil kinerja aktual dan standar. - Ambil tindakan perbaikan dan buat penyesuaian. 8. Evaluasi. Evaluasi adalah upaya untuk menilai proses pelaksanaan rencana berdasarkan rencana yang telah dibuat. Objek evaluasi : - Kendala-kendala dan penyimpangan. - Hasil. Secara sederhana kesemua fungsi manajemen itu terangkum dalam apa yang dikemukan George R. Terry dalam POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Kepemimpinan (Leadership) Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, seseorang atau kelompok, agar berprilaku dan berbuat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen karena kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat (manusia dan sumber daya lainnya) dalam suatu organisasi. Namun ada juga yang menarik garis perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen. Kepemimpinan adalah mengerjakan hal-hal yang benar; manajemen adalah mengerjakan segalanya dengan benar. Dalam setiap organisasi terdapat tiga tingkatan kelompok pemimpin, yakni Top Management, Middle Management, dan Lower Management. Setiap pemimpin pada tingkat apapun ia bekerja selalu memerlukan dua jenis keterampilan; technical skill dan managerial skill. Aksioma yang berlaku dalam bidang ini ialah semakin

tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi, ia semakin kurang memerlukan technical skill dan semakin banyak menggunakan managerial skill. Demikian sebaliknya. Semakin tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi ia harus semakin menjadi seorang generalist, semakin rendah kedudukan seseorang di dalam organisasi ia harus menjadi specialist Sifat- Sifat Seorang Pemimpin Yang Baik 1. Memiliki kondisi fisik yang sehat. 2. Berpengetahuan luas. Berpengetahuan luas tidak selalu dapat diidentikkan dengan berpendidikan tinggi. Berpengetahuan luas menyangkut wawasan dan visi, tidak terjebak hanya pada bidang keahliannya saja. 3. Mempunyai keyakinan dan percaya diri yang tinggi. 4. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas tujuan yang hendak dicapai. 5. Memiliki stamina (daya kerja) dan entusiasme yang besar. 6. Gemar dan cepat mengambil keputusan. 7. Ojektif. 8. Adil dalam perlakuan terhadap bawahan. 9. Menguasai prinsip-prinsip human relations. 10. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi. 11. Dapat bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap bawahan; tergantung situasi dan masalah yang dihadapi. 12. Mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi. Tipe-Tipe Pemimpin 1. Tipe Otokratis - Menganggap organisasi sebagai milik pribadi. - Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi. - Bawahan sebagai alat semata. - Tidak bisa menerima kritik, saran, dan pendapat. - Terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya. - Sering menggunakan approach yang mengandung unsur paksaan dan punitif. 2. Tipe Militeristik - Menggerakkan bawahan dengan sistem perintah. - Menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya. - Formalitas yang berlebih-lebihan. - Menuntut disiplin tinggi yang kaku dari bawahan. - Sukar menerima kritik. - Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan. 3. Tipe Paternalistik - Menganggap bawahan manusia yang tidak dewasa. - Bersikap terlalu melindungi (overly protective). - Jarang memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan, inisiatif, dan mengembangkan daya kreasi dan fantasinya. - Sering bersikap maha tahu. 4. Tipe Kharismatik Belum ada teori yang bisa menjelaskan kenapa seorang pemimpin mempunyai kharisma. Kekayaan, umur, kesehatan, dan profil tidak dapat digunakan sebagai kriteria untuk

kharisma. Maka hanya sering pemimpin tipe ini dianggap diberkahi kekuatan gaib (supernatural powers). Pemimpin dengan tipe ini mempunyai daya tarik yang amat besar dan umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. 5. Tipe Demokratis - Dalam menggerakkan bawahan bertitik tolak dari pendapat manusia adalah makhluk mulia. - Mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi para bawahannya. - Senang menerima saran, pendapat, bahkan kritik. - Mengutamakan kerjasama (teamwork). - Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif dan mengembangkan daya kreasi, biar salah setelah itu dievaluasi dan diperbaiki. - Berusaha menjadikan bawahannya lebih sukses. - Senantiasa mengembangkan kapasitas pribadinya sebagai pemimpin. Teori Munculnya Seorang Pemimpin 1. Teori Genetis Teori ini menjelaskan bahwa leaders are born and not made. 2. Teori Sosial Teori ini menjelaskan bahwa leaders are made and not born. 3. Teori Ekologis Teori ini menggabungkan sifat-sifat positif dari kedua teori di atas, bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman. Sumber : http://kherysudeska.blogspot.com/