konsep dasar maternitas.docx

26
KONSEP DASAR KPERAWATAN MATERNITAS 1. PENGERTIAN DAN CIRI KEPERAWATAN MATERNITAS A. Pengertian Keperawatan Maternitas Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990) Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi/kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997) Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990). B. Ciri Keperawatan Maternitas Ciri-ciri Keperawatan Maternitas antara lain : 1) Berfokus pada pemenuhan kebutuhan wanita usia subur yang berkaitan dengan system reproduksi tanpa adanya kehamilan, masa persalinan, masa nifas, bayi sampai umur 40 hari, dan keluarganya dalam beradaptasi 1

Upload: afidah-risdyana

Post on 19-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KONSEP DASAR KPERAWATAN MATERNITAS

1. PENGERTIAN DAN CIRI KEPERAWATAN MATERNITASA. Pengertian Keperawatan MaternitasKeperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990)Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi/kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990).

B. Ciri Keperawatan MaternitasCiri-ciri Keperawatan Maternitas antara lain :1) Berfokus pada pemenuhan kebutuhan wanita usia subur yang berkaitan dengan system reproduksi tanpa adanya kehamilan, masa persalinan, masa nifas, bayi sampai umur 40 hari, dan keluarganya dalam beradaptasi terhadap perubahan fisik dan psikososial dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan keluarga.2) Pendekatan kepada keluarga meliputi ayah ibu dan anak sebahgai suatu kesatuan3) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan khususnya meliputi kegiatan mendidik WUS dalam mengatasi masalah reproduksi dan mempersiapkan diri menghadapi kehamilan, mengatur kehamilan serta supervise, membantu ibu dalam proses kelahiran dan menolong persalinan, merawat bayinya sampai 40 hari4) Dalam menjalankan perannya perawat menjalankan interaksi dengan klien untuk : Mengkaji masalah kesehatan dan sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat Merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk megatasi masalah-masalah klien, keluarga dan masyarakat Memberi dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang tepat Merujuk pada anggota tim kesehatan lainnya untuk kondisi-kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut5) Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan kesehatan ibu dalam konteks keluarga, memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien, keluarga, petugas kesehatan masyarakat.

2. FALSAFAH KEPERAWATAN MATERNITAS

1) Keperawatan maternitas dipusatkan pada:a. Keluarga dan masyarakat askep yang holisticb. Menghargai klien dan keluargaic. Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai2) Setiap individu berhak lahir sehat-optimald. Wanita hamil dan bayi yang di kandungnyae. Wanita pasca persalinan beserta bayinya3) Pengalaman: kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.4) Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal, alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.5) Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.6) Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi latar belakang, agama dan kepercayaan7) Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk melindungi hak klien8) Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas generasi penerus9) Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan masyarakat.10) yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam menigkatkan mutu pelayanan maternitas.

3. TUJUAN KEPERAWATAN MATERNITASa. Membantu wanita usia subur & keluarga dalam masalah produksi & menghadapi kehamilan.b. Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan, & nifas adalah normal.c. Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan, & nifas adalah pengalaman positif & menyenamgkan.d. Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini.e. Member informasi tentang kebutuhan calon orang tua.f. Memahami keadaan social & ekonomi ibu.

4. PARADIGMA KEPERAWATAN MATERNITAS

a. ManusiaTerdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh, merupakan mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan danak yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.Memiliki beberapa karakteristik antara lain:1) Memiliki karateristik biokimiawi, fisiologi interpersonal dan kebutuhan dasar hidup yang selalu berkembamg.2) Perkembangan terjadi melalui interaksi dengan orang lain yang mampu memenuhi kebutuhan dirinya / membagi pengalamannya.3) Kebutuhan manusia di organisasikan meliputi perilaku serta berdasarkan pengalaman masa lalu.4) Memiliki kehidupan yang seimbang sebagai sarana pertahanan diri dan upaya mengurangi kecemasan akibat kebutuhan yang tak terpenuhi.

b. LingkunganSikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Merupakan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia.2) Lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh terhadap penyakit.3) Perawat bertanggung jawab dalam tatanan pengobatan yang merupakan bagian dari lingkungan fisik dan social.4) Lingkungan di bagi dalam 2 aspek yaitu;a) Aspek tekstruktur: Alat Terapi Aluranb) Aspek tidak tekstruktur:Intraksi antara perawat dengan klien dandengan lingkungan sekitarc. Sehat Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.Memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Merupakan symbol perkembangan kepribadian dan yang berlangsung secara terus-menerus menuju kehidupan yang kreatif.2) Perilaku sehat;perilaku pemenuhan kebutuhan kepuasan kesadaran diri dan integrasi pengalaman , misalnya pengalaman sakit.3) Manusia sehat berarti manusia yang tidak memiliki ansietas/ketegangan.4) Intervensi keperawatan berfokus pada proses membina hubungan saling percaya guna mengurangi ansietas.d. Keperawatan maternitas Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.Antara lain:1) Keperawatan maternitas merupakan suatu instrumen pendidikan yang memfasilitasi kebutuhan ibu hamil, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir.2) Aktivitas keperawatan maternitas diserahkan untuk ibu hamil,dan bayi mencapai kesehatan yang optimal.3) Fokus aktivitas keperawatan maternitas adalah masalah yang mencerminkan ruang lingkup aktivitas keperawatan dan kemandarian dlam proses diagnosis,tindakan ( terapi ) ,pendidikan riset

5. Tatanan dan Sasaran Kep. MaternitasTatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:a. Rumah Sakitb. Puskesmasc. Rumah bersalind. Komunitane. PolindesSasaran Keperawatan Maternitasa. WUS (Wanita Usia Subur)b. PUS (Pasangan Usia Subur)c. Wanita hamil dan janinnyad. Wanita masa persalinane. Wanita nifas sampai 6 mingguf. Bayi usia 40 hari6. Peran dan Kompetensi Perawat MaternitasA. Peran Perawat MaternitasPeran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):a. PelaksanaPerawat yang bekerja member asuhan keperawatan di tempat pelayanan kesehatan.b. PendidikPendidik disini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun perawat memberikan pendidikan kepada klien.c. KonselorPerawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling kepada klien, konselor bertanggung jawab memberikan layanan dan konselingd. Role model bagi para ibuPanutan bagi para ibu - ibu yang sedang menjalankan keperawatan maternitas.e. Role model bagi teman sejawatPanutan sesama perawat atau saling bekerja sama antar paerawat.f. Perumus masalahMengetahui masalah-masalah yang muncul pada pasien dan merumuskan masalah tersebut.g. Ahli keperawatanPerawat harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan.

B. Kompetensi Perawat Maternitas1. Praktik professional, etis, legal, dan peka budayaa. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap praktik profesional1) Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan professional.2) Mengenal lingkup kewenangan dan batas pengetahuan sendiri sebagai perawat maternitas.3) Melakukan konsultasi atau merujuk kepada ahli apabila memerlukan keahlian di luar kompetensi perawat maternitas.4) Memperlihatkan tanggungjawab terhadap tindakan sendirib. Melaksanakan praktek keperawatan sesuai kode etik1) Menghormati hak klien.2) Melakukan praktek sejalan dengan kode etik profesional3) Menjamin kerahasiaan informasi klien4) Berperan aktif dan efektif dalam membuat keputusanc. Melaksanakan praktik secara legal1) Praktik sesuai dengan peraturan perundangan-undangan dalam bidang keperawatan2) Praktik sesuai dengan kebijakan lokal dan nasional3) Mengenal praktik yang tidak aman dan berespon secara tepat untuk keselamatan klien2. Pemberian dan pengelolaan asuhan keperawatanMeningkatkan kesehatan keluarga yang berfokus pada kondisi ibu saat ini dan Keluarga Berencanaa. Melakukan pengkajian secara komprehensif mengenai riwayat dan melaksanakan pengkajian fisik yang berfokus pada kondisi ibu1) Melakukan analisa hasil laboratorium, seperti Hb, Ht, analisa urine atau hasil mikroskopi2) Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling yang tepat, termasuk konseling pranikah.3) Melaksanakan pelayanan keluarga berencana yang dapat diterima oleh budaya yang ada.4) Melakukan perawatan pada penyakit menular seksual serta masalah ginekologi5) Memberikan informasi dan pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi terhadap wanita dalam siklus kehidupannya termasuk penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan kesehatan remaja.6) Memberikan penatalaksanaan manajemen stress pada perempuanMendokumentasikan semua temuan termasuk hal-hal yang sudah dilakukan dan follow- up selanjutnya.b. Memberikan pelayanan antenatal yang effektif pada ibu hamil melalui kunjungan antenatal1) Pengkajian riwayat kunjungan antenatal, pemeriksaan fisik dan menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu hamil2) Melakukan pemeriksaan kehamilan3) Pemberian vitamin, imunisasi TT4) Mengkaji status nutrisi ibu, pertumbuhan dan perkembangan janin5) Melakukan pemeriksaan abdominal yang lengkap termasuk tinggi fundus uteri, posisi janin, dan penurunan presentasi janin.6) Memfasilitasi adaptasi fisiologis dan psikologis dan sosial7) Edukasi antenatal (kelas prenatal), termasuk persiapan persalinan, bimbingan senam hamil, dan persiapan menjadi orang tua.Mengidentifikasi tanda tanda tidak normal selama kehamilan dan melakukan intervensi8) Melakukan rujukan bila diperlukanc. Memberikan dukungan fisik dan psikologis selama masa persalinan.1) Melakukan pengkajian riwayat kesehatan yang spesifik dan pemeriksaan fisik, abdomen dan pelvik untuk mengetahui posisi dan penurunan janin2) Menilai kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf3) Melakukan rujukan bila ditemukan penyimpangan4) Memberikan dukungan psikologis untuk ibu dan keluarganya5) Memberikan nutrisi dan hidarasi yang adekuat dan perawatan kandung kemih6) Memberikan penatalaksanaan nyeri persalinan secara non farmakologi.7) Mengidentifikasi dengan cepat keadaan abnormal dan komplikasi, dan melakukan intervensi atau rujukan dengan tepat.8) Melakukan amniotomi dan episiotomi9) Melakukan pertolongan persalinan normal.10) Melakukan periniografi sampai laserasi tingkat II11) Memberikan obat utero-tonika12) Memberikan infus dalam berbagai kondisi emergens13) Melakukan rujukan bila diperlukan14) Melakukan manajemen aktif kala III dan meingkatkan kedekatan ibu-bayi15) Melakukan secepat mungkin pemberian ASI, dan memfasilitasi pemberian ASI eksklusif16) Melakukan resusitasi pada bayi baru lahir17) Melakukan pengkajian fisik, neurologik, refleks dan perilaku pada bayi baru lahir.18) Mendokumentasikan semua tindakan yang dilakukan dan mengidentifikasi kebutuhan ibu selanjutnyad. Memberikan pelayanan keperawatan yang komprehensif pada bayi, ibu dan keluarga pada masa post partum1) Melakukan pengkajian tentang riwayat kehamilan dan persalinan2) Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus pada involusio uteri, penyembuhan luka jahitan, dan laserasi3) Memfasilitasi pemberian ASI eksklusif4) Memberikan pendidikan pada orang tua tentang cara perawatan diri dan bayi baru lahir.5) Mengidentifikasi komplikasi postnatal (fisik dan psikologis) dan melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan lain bila diperlukan6) Mendokumentasikan semua tindakan yang dilakukan dan mengidentifikasi kebutuhan selanjutnya7) Melakukan persiapan dan perencanaan pulangMelakukan perawatan pada ibu nifas dengan kondisi khusus8) Memberi bimbingan pada klien yang mengalami proses berduka9) Melakukan bimbingan senam nifas10) Memberikan pelayanan keperawatan pada klien pasca aborsi11) Memberikan edukasi dan konseling mengenai pengaturan kehamilan, manajemen laktasi, dan pencegahan PMS, termasuk HIV/AIDS.

e. Memberikan pelayanan keperawatan pada bayi sampai usia 40 hari.1) Memberikan perawatan pada bayi baru lahir dengan mempertahankan kehangatan, mengeringkan dan meyakinkan bahwa jalan nafas efektif2) Mengidentifikasi permasalahan pada bayi baru lahir3) Melakukan stimulasi tumbuh kembang bayi4) Melakukan pijat bayi5) Melakukan imunisasi bayi6) Melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan monitor kondisi yang abnormal pada periode transisif. Memberikan pelayanan yang komprehensif kepada perempuan di luar masa perinatal (remaja, perempuan diantara dua kehamilan, perempuan pada saat klimakterium, perempuan dengan masalah ginekologi dan keganasan,dan perempuan yang mengalami tindak kekerasan dan penganiayaan).1) Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman (penyediaan shelter) pada perempuan korban kekerasan, termasuk korban perkosaan2) Melakukan kerja sama lintas sektoral dalam pemberdayaan perempu3) Memberikan asuhan keperawatan pada remaja dengan kehamilan4) Memberikan konseling dan edukasi masalah kesehatan remaja : STDs, bahaya merokok, penyalahgunaan obat-obatan/napza, tindak kekerasan seksual, dan nutrisi.5) Memberikan edukasi, konseling dan rujukan untuk perempuan dengan masalah infertilitas, skrining genetik, disfungsi seksual, masalah psikososial : KDRT, stress, dan pelecehan seksual.6) Memberikan edukasi dan konseling pada perempuan dengan ganguan menstruasi dan keganasan7) Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam mengatasi masalah klien bila diperlukan8) Melakukan rujukan9) Mengembangkan dan mempertahankan kualitas sistem pelayanan

g. Menggunakan proses pemecahan masalah yang sistematis dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasih. Meningkatkan dan mempertahankan citra perawat maternitai. Memberikan kontribusi terhadap pendidikan dan perkembangan profesional mahasiswa dan perawatj. Melakukan peran sebagai role model dalam berespons terhadap masalah kesehatank. Meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan1)Mengenal dan menilai perkembangan praktek profesional2)Melakukan telaah ulang terhadap praktek yang telah dilakukan3)Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik keperawatan.3. Pengembangan professionala. Terlibat dalam program pendidikan berkelanjutan atau peningkatan diri1) Mempertahankan pengetahuan terkait isu-isu tentang kesehatan perempuan dan bayi baru lahir2) Melakukan publikasi ilmiahb. Meningkatkan profesionalisme keperawatan1) Meningkatkan dan mempertahankan citra perawat maternitas2) Memberikan kontribusi terhadap pendidikan dan perkembangan profesional mahasiswa dan perawat3) Melakukan peran sebagai role model dalam berespons terhadap masalah kesehatanc. Meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan1)Mengenal dan menilai perkembangan praktek profesional2)Melakukan telaah ulang terhadap praktek yang telah dilakukan3)Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik keperawatan.

7. Trend dan Issue dalam Kep. Maternitas

1. Trend dan Issue dalam Keperawatan Maternitas.Perawatan ibu hamil berfokus pada perawatan wanita hamil dan keluarganya pada seluruh tahap kehamilan dan kelahiran, termasuk masa empat minggu pertama setelah bayi lahir. Selama periode prenatal, perawat memberi perawatan pada ibu hamil dan juga memberikan pendidikan kesehatan untuk membantu klien dan keluarganya dalam menghadapi persalinan. Upaya yang dilakukan perawat ini berpotensi membuat perbedaan yang signifikan, bukan saja dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya, tetapi juga kesehatan masyarakat1. Trend dan Issue keperawatan maternitas berbasis komunitasBanyak kita temui dimasyarakat ibu hamil maupun ibu nifas mengalami kesulitandalam merawat diri sendiri pada saat hamil maupun merawat bayi setela melahirkan, sebagai seorang perawat yang berkompeten dalam bidang maternitas kita wajib membantu kesulitan yang dialami oleh ibu hamil maupun ibu nifas. Ada beberapa kesulitan yang dialami oleh para bumil maupun ibu nifas diantaranya :a. Ketidaktahuan ibu hamil tentang makanan apa yang harus dikonsumsi pada saat hamilLangkah kongkrit yang harus kita lakukan jika menemukan hak tersebut kita bisa melakukan kegiatan pendidikan kesehatan mengenai makanan yang baik dikonsumsi ibu pada saat hamilb. Kebingungan ibu nifas jika ASI tidak keluarMasalah ini sangat sering menimpa ibu dengan kelahiran anak pertama, kita disini sebagai perawat bisa membantu ibu tersebut untuk mengeluarkan ASI nya salah satu caranya yaitu dengan perawatan payudara dan pijat oksitosin2. Trend dan isuue keperawatan maternitas tentang spesialisasi perawatanPerkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembangbanyak teknologi modern yang bisa membantu para petugas kesehatan dalam mengiringi kehamilan serta persalinan pada ibu.Tekhnologi dan cara-cara baruyang berkembang saat ini adalah diantaranya :a. Alat Kontrasepsi Implan TerbaruUGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM. b. Water BirthProses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejar sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih cepat. (http://id.wikepidia.org/wiki/persalinan_di_air )c. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4DAlat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ). Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak- geriknya teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari kelainan bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung dan sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan diagnosa.d. Pil KB TerbaruPil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.

8. Indikator dalam Kesehatan Maternal

A. Menurut Millennium Development Goals (MDGs) indikator yang termasuk dalam keperawatan maternitas adalah : 1. Menurunkan angka kematian anak 2. Meningkatakan angka kesehatan ibu

B. Menurut (DEPKES RI,2001) Tiga indikator yang dipakai dalam upaya meeningkatkan angka kesehatan ibu adalah 1. Angka kematian ibu2. Proporsi persalianan oleh tenaga kesehatan terlatih3. Angka pemakain kontrasepsi C. Indicator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetric dan ginekologi adalah dengan melihat angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian balita (AKB) diwilayah tersebut. Di Indonesia berdasarkan perhitungan oleh BPS diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup (KH), Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2002 sebesar 2002 sebesar 307 per 100.000 KH sudah mengalami penurunan. Sedangkan target MDGs 2015 102 per 100.000 KH. Sementara untuk AKB berdasarkan perhitungan dari BPS tahun 2007 diperoleh AKB sebesar 26,9 per 1000 KH yang sudah mengalami penurunan dari tahun 2002 dan 2003 sebesar 35 per 1000 KH sedangkan target AKI MDGs tahun 2015 sebesar 17 per 1000 KH.

9. Program Pemerintah dalam kesehatan Maternal

A. Safe MotherhoodGerakan ini pertama kali dicanangkan pada International Conference on Safe Motherhood, Nairobi, 1987.3 Program ini sendiri telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1988 dengan melibatkan secara aktif berbagai sector pemerintah dan non-pemerintah, masyarakat, serta dukungan dari berbagai badan internasional.Empat pilar Safe Motherhood adalah :a. Keluarga BerencanaKB dapat menurunkan angka kematian ibu karena dapat merencanakan waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak kehamilan, menentukan jumlah anak. Sehingga tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan, 4 terlalu, yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering hamil, dan terlalu banyak anak.b. Pelayanan AntenatalPelayanan antenatal memiliki tujuan untuk:1. Mencegah adanya komplikasi obstetric2. Mendeteksi komplikasi sedini mungkin3. Penanganan secara memadai dan professional4. Persalinan yang bersih dan amanPersalinan yang bersih dan aman memiliki tujuan memastikan setiap penolong kelahiran/persalinan mempunyai kemampuan, ketrampilan, dan alat untuk memberikan pertolongan yang bersih dan aman, serta memberikan pelayanan nifas pada ibu dan bayic. Pelayanan Obstetri EsensialMemastikan bahwa tempat pelayanan kesehatan dapat memberikan pelayanan obstetri untuk risiko tinggi dan komplikasi tersedia bagi ibu hamil yang membutuhkan.

B. Making Pregnancy Safer (MPS)Departemen Kesehatan pada tahun 2000 telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) jangka panjang upaya penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi baru lahir. Dalam Renstra ini difokuskan pada kegiatan yang dibangun atas dasar sistem kesehatan yang mantap untuk menjamin pelaksanaan intervensi dengan biaya yang efektif berdasarkan bukti ilmiah yang dikenal dengan sebutan Making Pregnancy Safer (MPS) melalui tiga pesan kunci. Pelaksanaan MPS sendiri memfokuskan dalam 3 hal sebagai berikut : setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, dan setiap wanita usia subur mempunyai tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.

C. EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival)Dalam upaya mempercepat penurunan AKI dan AKN, pada tanggal 26 Januari 2012 Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan dr. Ratna Rosita, MPHM telah meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS). Program EMAS merupakan program hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan lembaga donor USAID, yang bertujuan untuk menurunkan AKI dan AKN di Indonesia sebesar 25%. Untuk mencapai target tersebut, program EMAS akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian yang besar, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, dimana pada tahun pertama akan dilaksanakan pada 10 kabupaten.Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan sekitar 52,6% dari jumlah total kejadian kematian ibu di Indonesia berasal dari enam provinsi tersebut. Demikian pula dengan kematian neonatal, sekitar 58,1% dari jumlah total nasional juga disumbangkan oleh keenam provinsi tersebut. Dari hasil analisis, diyakini bahwa percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia akan dapat diakselerasi apabila kematian ibu dan kematian neonatal di enam provinsi tersebut dapat dikurangi secara signifikan.Upaya penurunan AKI dan AKN melalui program EMAS akan dilakukan dengan cara: Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 Rumah Sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas (PONED) Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar Puskesmas dan Rumah SakitDalam pelaksanaannya di lapangan, upaya tersebut dilakukan dengan pendekatan Vanguard, yaitu: Memilih dan memantapkan sekitar 30 RS dan 60 Puskesmas yang sudah cukup kuat agar berjejaring dan dapat membimbing jaringan Kabupaten yang lain, dan Melibatkan RS/RB swasta untuk memperkuat jejaring sistem rujukan di daerahPada peluncuran program EMAS yang diawali dengan keynote speech dari Utusan Presiden RI Untuk MDGs Prof dr. Nila Moeloek dan dihadiri oleh perwakilan dari Kemenko Kesra serta para peserta acara yang di antaranya berasal dari provinsi-provinsi lokasi program, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan mengharapkan agar program ini dapat berjalan dengan sukses dan pada akhirnya nanti benar-benar dapat memberi dampak positif secara nasional dalam percepatan pencapaian target MDGs 4 dan 5.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2002.Dasar-Dasar Keperawatan, Profesional. Widya Medika : Jakarta.Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders Company.Anonim:http://hawiyahawi.blogspot.com/2012/06/keperawatan-maternitas.html (Diakses tanggal 02 maret 2015)http://www.docstoc.com/docs/148827966/maternitas-falsafah# (Diakses tanggal 02 maret 2015)http://dediiikurniawan14.blogspot.com/2012/09/konsep-dasar-keperawatan-maternitas.html (Diakses tanggal 02 maret 2015)Dep. Kes. RI Tahun 2012. Program EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival)

17