konsep dasar penggabungan usaha goodwill negatif

5
Konsep Dasar Penggabungan Usaha (Business Combination) Penggabungan usaha adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu (uniting with) dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan opersai perusahaan lain. (PSAK 22) Tujuan utama penggabungan usaha tentunya adalah profitabilitas dan efisiensi. Di samping ada beberapa alasan lain dari aktivitas ini 1. Avoidence to take over (mencegah pengambilalihan) 2. Cost advantage (manfaat biaya) 3. Fewer operating delay (memperkecil penundaan operasi) 4. Lower risk (memperkecil resiko) 5. Acquisition of intingable assets (perolehan aktiva tidak berwujud) 6. Others reason Dilihat sifat penggabungan usaha dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : 1. Integrasi vertikal Jenis usahanya berbeda tetapi merupakan kegiatan yang berurutan misal tahap distribusi 2. Integrasi horizontal Integrasi antara usaha yang sama baik produk atau pasarnya 3. Konglomerasi Integrasi yang bersifat diversifikasi (karena integrasi ini menggabungkan dua usaha yang sama sekali berbeda) Bentuk penggabungan usaha 1. Akuisisi

Upload: widio-prakoso

Post on 14-Dec-2015

79 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

AKUNTANSI

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Penggabungan Usaha GOODWILL NEGATIF

Konsep Dasar Penggabungan Usaha (Business Combination)

Penggabungan usaha adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu (uniting with) dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan opersai perusahaan lain. (PSAK 22)

Tujuan utama penggabungan usaha tentunya adalah profitabilitas dan efisiensi. Di samping ada beberapa alasan lain dari aktivitas ini

1. Avoidence to take over (mencegah pengambilalihan)

2. Cost advantage (manfaat biaya)

3. Fewer operating delay (memperkecil penundaan operasi)

4. Lower risk (memperkecil resiko)

5. Acquisition of intingable assets (perolehan aktiva tidak berwujud)

6. Others reason

Dilihat sifat penggabungan usaha dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Integrasi vertikal

Jenis usahanya berbeda tetapi merupakan kegiatan yang berurutan misal tahap distribusi

2. Integrasi horizontal

Integrasi antara usaha yang sama baik produk atau pasarnya

3. Konglomerasi

Integrasi yang bersifat diversifikasi (karena integrasi ini menggabungkan dua usaha yang sama sekali berbeda)

Bentuk penggabungan usaha

1. Akuisisi

- Suatu entitas memperoleh aset produktif entitas lain dan memasukkan ke dalam operasinya

- Suatu entitas memperoleh kendali atas entitas lain

2. Merger

Pengambilalihan seluruh operasi bisnis dari entitas lain sehingga entitas itu dibubarkan. Misal PT. A dengan PT. B merger sehingga hanya tinggal PT. A saja

Page 2: Konsep Dasar Penggabungan Usaha GOODWILL NEGATIF

3. Konsolidasi

Pembentukan entitas baru dari entitas yang bergabung. Misal PT. A dengan PT. B bergabung membentuk PT. C

Purchase

Fair Value

Historical Cost

Net identifable assets

Goodwill

1. Net identifable assets

Jika harga wajar (fair value) dari net assets dapat diketahui maka excess tersebut dialokasikan kepada harga wajar masing-masing harta dan hutang

Contoh:

PT A mempunyai nilai buku 200.000. PT B mengeluarkan kas sebesar 300.000 untuk memperoleh seluruh net assets PT A.

Dari transaksi tersebut ternyata diketahui bahwa PT A menilai terlalu rendah (undervalued) harta berupa tanah sebesar 60.000 dan bangunan 40.000 dari harga pasar. Maka perhitungannya :

Perolehan 300.000

Less : Nilai Buku 200.000

Excess 100.000

Less : Undervalued Tanah 60.000

Less : Undervalued Bangunan 40.000

Saldo Excess 0

Catatan :

Net identifable assets dialokasikan kepada semua jenis assetsdan liabilities yang dapat diketahui nilai pasar wajarnya sampai habis.

2. Goodwill

Sama dengan contoh di atas jika harga wajar net assets yang kita peroleh ternyata tidak diketahui atau masih lebih rendah daripada harga perolehan, maka sisa kelebihan tersebut dialokasikan ke Goodwill

Page 3: Konsep Dasar Penggabungan Usaha GOODWILL NEGATIF

Contoh:

Dari transaksi tersebut di atas ternyata hanya diketahui bahwa PT A menilai terlalu rendah (undervalued) tanahnya sebesar 40.000 dan bangunan 10.000 dari harga pasar. Maka perhitungannya :

Perolehan 300.000

Less : Nilai Buku 200.000

Excess 100.000

Less : Undervalued Tanah 40.000

Less : Undervalued Bangunan 10.000

Goodwill 50.000

Dalam beberapa kasus dimungkinkan Goodwill bernilai negatif (nilai buku lebih besar daripada nilai perolehan -> overvalued). Asumsikan PT B membayar 200.000 kepada PT A yang mempunyai nilai buku sebesar 220.000. Maka perhitungannya adalah

Perolehan 200.000

Less : Nilai Buku 220.000

Goodwill negatif -20.000

Catatan :

Goodwil negatif hanya dialokasikan untuk menurunkan nilai semua jenis non-current assets (kecuali marketable securities) sampai habis. Jika masih terdapat sisa maka diakui sebagai deffered income (pendapatan tangguhan).

Dari Neraca PT A diperoleh informasi :

Current Assets 200.000

Tanah 60.000

Bangunan 30.000

Peralatan 10.000

Liabilities (80.000)

Net assets 220.000

Maka alokasi goodwill negatif adalah sebagai berikut

Page 4: Konsep Dasar Penggabungan Usaha GOODWILL NEGATIF

Nilai Buku Alokasi Goodwill negatif Nilai ditetapkan

Tanah 60.000 60.000/100.000 X 20.000 = 12.000 48.000

Bangunan 30.000 30.000/100.000 X 20.000 =6.000 24.000

Peralatan 10.000 10.000/100.000 X 20.000 =2.000 8.000

Jumlah 100.000 80.000

Angka 80.000 identik dengan 80 % X 100.000 atau nilai non-current assets dikurangi prosentase Goodwill negatif terhadap total non-current assets. Sehingga total net assets yang diperoleh menjadi :

Current Assets 200.000

Tanah 48.000

Bangunan 24.000

Peralatan 8.000

Liabilities (80.000)

Net assets 200