konsep dasar perawatan luka - …web.akperpemkabgarut.ac.id/media/file/25985831674microsoft... · l...
TRANSCRIPT
1
Konsep Dasar Perawatan Luka Moderen
Konsep Dasar Perawatan Luka Moderen
Prof. G.D Winter Th 1962 :Lingk. Lembab Link Yang Optimal untuk Penyembuhan luka
Turner Th 1990 :Perawatan Konsep Lembab secara Kontiniu
akan mempercepat proses pembentukan jaring
an granulasi dan epitelisasi.
2
Tujuan Perawatanl Support sistem autolisis debridemenl Absobsi eksudat/ cairan lukal Menghilangkan bau tidak sedapl Mengurangi/ menghindari Infeksil Mempertahankan Lingk. Luka dalam
keadaan lembabl Mempertahankan Suhu luka yang optimall Balutan luka menyerap eksudatl Mencegah trauma pada jar. Granulasi/
epitelisasi
Perawatan Luka Tekanl The National Pressure Ulcer Advisory Panel
(1989) : Beberapa faktor penyebab terjadinya luka tekan ini antara lain :
1. Intensitas dari tekanan2. Lamanya penekanan
Intensitas tek. Dalam waktu yang panjangIntensitas tek. Dalam waktu yang pendek
menimbulkan luka tekan
3
3. Toleransi jaringan4. Faktor Eksrinsik :
l Lembabl Gesekanl Goresan
5. Faktor Instinsik :l Nutrisil Usial Penurunan Tek. Arteri
Fungsi Balutan Lukal Menyerap cairanl Mengangkat jaringan nekrotikl Resiko kontaminasi bakteril Kemampuan rehidrasi lukal Melindungi dari kehilangan panas tubuh
akibat penguapanl Distribusi obat Antibiotik keseluruh bagian
luka
4
Fungsi Balutan Pada Tiap FaseWound Healing
1. Fase Inflamasi- Menyeraap Eksudat (Absorbsi)- Membersihkan luka (Cleansing)
2. Fase Proliferasi- Tidak traumatik- Melindungi dari Infeksi
3. Fase Maturasi- Mempertahankan kelembaban- Tidak traumatik
Prinsip Pemilihan Tropikal Therapy
1. Membuang jaringan nekrotik yang dapat meningkatkan infeksi
2. Identifikasi dan meminimalkan infeksi3. Dapat mengisi jaringan mati4. Dapat mengabsorbsi eksudat yang ber>>5. Menjaga Lingkungan luka tetap lembab6. Melindungi luka dari trauma & Invasi kuman7. Menjaga temperatur luka tetap konstan
5
Tujuan Pemilihan Balutan
l Membuang Jaringan yang matil Kontrol terhadap infeksil Mempertahankan kelembabanl Absorbsi eksudat yang berlebihanl Nyaman digunakanl Sterill Cost Effektif (Biaya)
Jenis- Jenis Balutan1. ABSORBTION DRESSING
Fungsi :- Support Autolisis debridement- Membuang jaringan mati- Mempertahankan kelembabanIndikasi :- Luka stadium III & IV- Hypereksudat- Luka berongga (underminning/sinus tract)Kontra Indikasi- Luka stadium II- Luka nekrotik hitam
6
2. Hydrocolloid DressingFungsi- Support autolysis debridement
- Mencegah & meminimalkan infeksi- Mempertahankan kelembaban- Tidak traumatik saat ganti balutanIndikasi
- Luka Stadium II,III,IV warna dasar merahKontra Indikasi
- Luka Hypereksudat
- Luka terinfeksi berat- Luka berongga
3. Hydrogel DressingFungsi
- Support Autolysis debridement- Mengisi ronga atau daerah mati- Mempertahankan kelembaban- Tidak traumatikIndikasi
- Luka berwarna kuning atau hitamKontra Indikasi
- Tidak ada
7
4. Transparant Film DressingFungsi :- Support autolysis Debridement- Mencegah infeksi dari luar- Menjaga permukaan luka tetap lembabIndikasi- Second dressing sesudah kassa/ Hydrocoloid pasta
- Partial Thickness (Stadium I)Kontra Indikasi- Luka Hypereksudat- Luka terinfeksi berat- Luka Sinus- Kulit Sekitar terdapat lesi
Jenis-Jenis Tropikal Therapil Calsium Alginate
- Terbuat dari rumput- berubah jadi gel jika kontak dgn Eksudat
l Hidroaktive Gel- Fungsi untuk support autolisis debridemen
pada luka warna hitam & Kuningl Hidrokoloid
- Bentuk salep/ lembaran- Fungsi : Mempertahankan kelembaban pada luka warna merah & Kuning tipis
8
l ZnO- bentuk salep & Powder- Fungsi : Melindungi kulit sekitar dari
maserasil Mycostatin
- Bentuk powder - Fungsi : maserasi oleh kandida
l Metronidazol- Bentuk powder & gel- Fungsi : Bau tidak sedap
l Sucralfate- Bentuk gel- Fungsi : Homeostasis pada lokal Pressure
l Gamgee- Lapisan kassa yang berisi kapas untuk Absorbent
lHal-hal yang harus diperhatikan dalam Perawatan Luka Bakar :1. Pencucian Luka2. Lakukan dengan lembut & air hangat
37,8° C dengan cairan antiseptik (savlon) 1 : 3
3. Berikan analgetik 30 menit sebelum mencuci luka
Perawatan Luka bakar
9
4. Pembersihan LukaMekanikal debridement jar. Nekrotik dengan spons/kassa sterilEnzimatik debridement dengan memakai topikal agent untuk membuang jar. NekrotikMis : Sulfadiazine & Dermazine krim 1%
5. Penggantian balutan6. Dapat dilakukan dikamar mandi/T.Tidur7. Dilakukan ± 30’ stlh pemberian Analgetik
8. Lakukan dengan lembut & hati2 untuk mencegah perdarahan, dengan pinset/ hanscoon steril
9. Lakukan escharotomi setelah luka dibersihkan dengan hati-hati
10. Evaluasi Luka :- Warna, - Eksudat, - Bau, - Ukuran luka, - Tanda-tanda re-epitelisasi - Karakteristik lainnya
10
Perawatan Luka OperasiSembuh dalam 14 hari (Bila tidak ada Infeksi) :1. Kontrol gula darah2. Kontrol & Kurangi nyeri Post Operasi3. Pertahankan suhu tubuh klien4. Monitor balans cairan5. Berikan informasi yang menyenangkan6. Membantu dalam ambulansi7. Monitor asupan nutrisi yang adekuat8. Cegah Prosedur atau tindakan yang
menyebabkan trauma pada luka
Faktor-faktor yang mempengaruhi Wound Healing
l Usia- Infant : Kekebalan belum matur- Lansia : Jml & Fgs Sel Pengatur
kekebalan tubuhl Status Nutrisi
- Malnutrisi : Prot, Vit.A & C, mineral & trace element (Fe, Zn)
l Status Imunologi- Immunocompromized – Rentan Infeksi
l Penyakit Yang mendasar- Metabolik(DM) & Vascular ( DIC,DVT,PVD )
l Pemakaian Obat-obatan- Anti Inflamasi : - Immunosupressan,
- Terapy Sitostatika
11
Hal-hal yang ditekankan Pada Perawatan Luka Konsep Moderen
1. Berguna untuk membuang jar.Nekrotik2. Balutan dapat mengabsorbsi eksudat yang
berlebihan3. Menjaga agar lingk. Luka tetap lembab4. Melindungi luka dari trauma dan invasi
kuman resiko infeksi yang timbul minimal5. Memberikan rasa nyaman pada klien6. Memberikan keamanan shg tdk akan
merusak jar. Granulasi yang baru7. Cost Effektif
Pencucian LukaTujuan :1. Meningkatkan, memperbaiki dan
mempercepat proses penyembuhan luka
2. Menghindari terjadinya infeksi3. Membuang Jaringan nekrosis,
cairan luka dan sisa balutan
12
Teknik Mencuci Lukal Swabbing/ Menggosok Luka
Harus Gentle , Stop menggosok jaringan granulasi atau sampai berdarah
l IrigasiHati-hati terhadap tekanan tinggiGunakan jarum no. 18
Cairan Antiseptikl Bertujuan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi bakteri pada luka.l Cairan antiseptik :
Provine Iodine, Hydrogen Perioxidel Rebusan daun jambu
5 lembar daun jambu biji direbus dengan 1 ltr air sampai dengan ½ ltr, suam-suam kuku digunakan untuk pencucian dan perendaman
13
Cairan Pencucil Cairan Non Toksikl Normal Salinel cairan Antiseptik, digunakan sesuai
kebutuhanl Hati-hati : Pemakaian Chlorhexidine
- Hydrogen Peroxide- Chloride- Povidone Iodine- Benzoic, Malic & Salycilac Acid
Alat Mencucil Alat yang digunakan sesuai dengan teknik
Pencucian
l Tidak ada kasa yang menempel dan mudah lepas pada luka, karena menimbulkan infeksi danmenghambat penyembuhan luka
l Cuci tanganl Pasien dengan immunokompromise, aseptik
dan asepsis layak digunakan.l Sarung tangan digunakan untuk
perlindungan nasokomial
14
Infectionl Terjadinya perubahan dan multiplikasi
bakteria pada jaringan yang menimbulkan reaksi pada tubuh
l Jumlah BakteriKontak bakteri menyebabkaninfeksi 5 x 10 per 1 gr jaringan.
l Disebabkan oleh : Benda asing, penyakit Penyerta, khemoterap dan virus
l Hasil yang di inginkan dari Perawatan Luka :Bakteri : 1 : 0 0 : 1 pasien
6
Pertahanan Tubuh1. Pertahanan Lini Pertama
Intact Skin ( Kulit tetap utuh )2. Pertahanan Lini kedua : Sistem Imun
Sel darah putih & Pagositosis
Resistensi Bakteril Protectif Capsulel Change appearance
(Perubahan penampilan)l Attack Immune cell ( Serangan Sel imun )
15
Opportunistic Wound Phatogens
l Opportunistic adalah Organisme Normal untuk perlidungan tubuh, tapi dapat menjadi patogen jika daya tahan tubuh kita menurun.- Stapilokokus Aureus- Stapilokokus epidermidis- Streptokokus fekalis- Clostridium tetani- Bakteroid- Eshericia Coli- Klebsiella- Proteus Mirabillis- Pseudomonas Aeuroginosa
Antibakteriall Buah Damar, Kayu manis yang dibakar,
kemeyan, Urine segar, Garam, madu, cuka, gula, Margarine (Alami)
l 1811 - ditemukan Iodinel 1825 - ditemukan Chlorinel 1860 - ditemukan Phenoll 1870 - ditemukan Carbolic Acidl 1900’s – ditemukan Heavy metals – silverl 1950’s – ditemukan Chlorhexidinel 1982 – ditemukan Antibiotik
16
Chlorinel Merupakan larutan Hypoklorit :
Eusol, Milton, Dakins.l Inaktif oleh bahan bahan organikl Sangat toksik untuk jaringan granulasi dan bisa
mengiritasi kulit.l Telah dibuktikan bahwa larutan dasar
chlorin dapat menghancurkan pembuluh darah kecil dari luka dan memperlambat proses penyembuhannya.
l Dapat membunuh Kuman gram (+)/(-) dan kuman tahan asam
Chlorine
Gram (+) Gram (-) Acid Fast
17
Alkoholl Terdiri dari : Ethil Alkohol, Isoprophil Alkoholl Dapat membunuh kuman gram (+) & (-)l Mudah menguap dan efeknya sangat cepat
Gram (+) Gram (-) Acid fast
Iodine
l Aktivitas Iodine akan menurun pada udara terbuka
l Korosif dan merusak jaringan granulasi.l Efektif untuk antiseptikl Ini digunakan terbatas pada hal-hal yang
sensitif terhadap iodine dan absorbsi sistemik pada dalam waktu yang lama
18
Iodine
Gram (+) Gram (-) Acid Fast
Pada Keadaan dibawah an’aerob
Hydrogen Peroxidel Toxit untuk jaringan granulasi dan tidak
dianjurkan pada pemakaian rutin.l Tidak ditemukan untuk antimikroba
Gram (-)Gram (+) Acid fast
Tidak ditemukan untuk antimikroba
19
Feracrilum Steril 1 %l Untuk sebagian besar mikroorganisme,
sudah bersifat baktericidal pada kosentrasi yang lebih rendah dari iodine.
Pada Keadaan dibawah an’aerob
Gram (+) Gram (-) Asam Fast
Cara Pengambilan Kultur
l Siapkan alat [pengambilan kultur dan balutanl Cuci tanganl Buka balutan luka lamal Cuci luka dengan larutan normal salinel Keringkan dengan kasa sterill Tunggu 2-5 menit sampai eksudat keluarl Lakukan pengambilan sampel kultur dengan
mengusap zigzag sebanyak 10 kaliusapan yang mewakili seluruh area luka
l Sampel dikirim ke Lab. Jika tertunda pengiriman harus disimpan dalam lemari es/ Suhu dingin
20
Cara Pengambilan Kultur
Debridement
l Necrosis :Kematian sel yang disebabkan oleh penurunan proses enzymatik tubuh
l Debridement/Debridemang :Membuang jaringan nekrosis dari permukaan luka
21
Metode Debridement
l Surgikall Mekanikal (dgn kasa kering dan pinset)l Wet to Dry gause l Zat Kimia/ Enzyml Autolisis (Proses alami tubuh)l Bio mekanik / magota
Zat Kimia / Enzym
l Hydrogen Peroxidal Eusol (Edinburgh Univercity Solution Of Lime)
l Asam Salisilatl Asam Malicl Asam Benzoidl Hipoklorit
22
Autolisis Debridement
l Merupakan proses alami tubuh dalam melakukan debridement
l Proteolisis enzim dari sell Selektif ( hanya jaringan nekrotik )l Membutuhkan lingkungan yang
lembab
Penyebab Terjadinya Jaringan Nekrotik
l Aliran darah burukl Infeksil Iskhemial Trauma / Haematom