konsep desain city branding semarang

6

Click here to load reader

Upload: bagus-panuntun

Post on 15-Jun-2015

1.472 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep desain city branding semarang

KONSEP DESAIN CITY BRANDING SEMARANG

1. Produk :

2. Identifikasi logo:

Slogan : “Semarang Heritage of Asia”

Tahun : 2012

3. Deskripsi logo :

Bentuk dasar yang terdapat pada logo di atas adalah stilisasi dari motif batik nusantara

(suastika) yang tersusun secara vertikal dan horisontal. Stilisasi motif batik tersebut

dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk lingkaran. Selain bentuk stilisasi

motif batik tersebut, terdapat tulisan Semarang Heritage of Asia yang terletak di sejajar di

samping kanan logo tersebut. Warna yang terdapat pada logo tersebut yaitu, merah muda, biru

muda, hijau muda, orange muda dan hitam. Software yang digunakan untuk membuat desai

logo ini adalah corel drawX5.

4. Analisis desain logo :

- Slogan :

“Semarang Heritage of Asia”adalah kalimat yang dipilih sebagai slogan city branding

semarang. Esensi dari slogan tersebut terletak pada kata Heritage. Pemaknaan kata Heritage

Page 2: Konsep desain city branding semarang

mempunyai makna lain yaitu warisan budaya. Apabila di tarik benang merah slogan tersebut mempunyai makna simbolik Semarang merupakan salah satu warisan budaya agung dari Asia. Harapan dari penggunaan istilah tersebut adalah Semarang mampu menjaga dan melestarikan segala bentuk warisan budaya yang terdapat pada kota semarang dan kemudian mewariskan keagungan budaya-budaya tersebut kepada para penerus Semarang selanjutnya. Dalam lingkup yang lebih luas, kata Heritage mempunyai makna Semarang mempunyai potensi secara cultural untuk berkembang pesat pada ranah global karena mempunyai daya tarik keberagaman etnik.

Heterogenisme kota Semarang sebenarnya justru mempunyai nilai lebih apabila dijadikan sebagai sebuah potensi karena karakter tersebut mungkin tidak dimiliki oleh kota-kota lain. Keberagaman etnik dan budaya tidak menjadikan perpecahan pada Semarang yang mempunyai pola metropolitan dan modern. Keberagaman tersebut justru menjadikan subuah kehidupan urban yang cukup harmonis dan toleran sesuai dengan kapasitas dan porsi masing-masing. Di sisi lain Semarang adalah kota industri yang mampu menghasilkan beraneka ragam komoditi yang kemudian menjadi asset dan devisa negara.

- Relevansi bentuk dan desain :

Acuan konseptual desain yang diterapkan pada logo ini adalah, Logo ini didesain

dengan gaya timur ( karakteristik ketimuran ). Salah satu landasan gaya ketimuran yang

terdapat pada desain logo ini adalah “pemaknaan terhadap sebuah karya seni tidak dapat

dinilai hanya pada bagian tertentu melainkan keseluruhan karya tersebut dan pada setiap

bagian selalu korelatif dengan bagian lainnya”. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan spirit

ketimuran yang mempunyai nilai falsafah dan budaya yang agung. Dari spirit tersebut,

kemudian dikembangkan menjadi bentuk yang modern karena mengikuti perkembangan

budaya pop yang juga terjadi di Semarang. Jenis font yang dipilih adalahah font yang

berkarakter simpel dan tegas sehingga sangat mudah dibaca oleh audience yang melihatnya.

Selain itu, kesan yang ditampilkan pada font tersebut adalah kesan modern, praktis, dan tidak

berlebihan. Perbentukan desain logo ini adalah mencoba mengangkat warisan budaya yang

terdapat di Semarang sehingga terkemas secara modern dan kekinian.

Komposisi keseluruhan desain logo ini adalah komposisi horisontal yang berasal dari

penggabungan logo pictorial dan logo gram/alfabetik.Tata letak dari logo pictorial berada di

sebelah kiri mempunyai tujuan selain berfungsi sebagai ilustrasi, penempatan letak ini adalah

merangsang sensor otak kanan yang berfungsi sebagai motorik kreativitas untuk

memfantasikan makna yang terdapat pada logo tersebut. Sementara letak slogan pada sebelah

kanan bertujuan, supaya apresian atau audience merekontruksi dan mencari makna yang

terdapat pada logo tersebut menggunakan otak kirinya.

Pembuatan desain logo ini menggunakan prinsip gestalt (positif negatif) yaitu bisa dilihat

dari berbagai macam sudut pandang antara lain sebagai berikut :

1. Dominasi global :

Bentuk keseluruhan dari logo tersebut adalah stilisasi motif batik nusantara (suastika) yang

dikondisikan/didesain menjadi bentuk lingkaran karena lingkaran adalah sebuah bentuk yang

mempunyai sudut tak terhingga dan mempunyai kesan fleksibel. Komparasi antara lingkarang

dengan tema adalah, lingkaran merupakan sebuah center point yang mampu menjadi sebuah

dominasi dan mampu menampung berbagai macam aspek yang terdapat pada kota Semarang.

Page 3: Konsep desain city branding semarang

2. Dominasi vertikal horizontal :

Desain motif batik yang terdapat di dalam lingkaran tersebut mempunyai empat center point

berbentuk pusaran. Pusaran tersebut berasal dari empat unsur alam yaitu air (warna hijau), api

(warna merah), tanah (warna coklat), dan udara (warna biru). Keempat unsur tersebut

mempunyai korelasi dengan konsep kebudayaan jawa yaitu “papat kiblat lima pancer”

dengan posisi vertikal horizontal. Papat yaitu keempat unsur alam tersebut dan lima pancer

adalah gabungan dari keempat unsur tersebut yang menjadi sebuah bentuk lingkaran. Hal ini

beralasan pribumi yang terdapat di Semarang adalah mayoritas orang Jawa.

3. Dominasi kanan kiri :

Apabila dianalisa dari pembagian dua sisi yaitu kanan dan kiri, logo ini berasal dari bentuk

“yin dan yang” yaitu konsep keseimbangan dari kebudayaan china. Hal ini beralasan karena

semarang mempunyai karakteristik kebudayaan china yang dahulu disebarkan oleh laksamana

cheng ho.

4. Dominasi center cutting/potongan tengah :

Apabila dianalisa, potongan yang terdapat pada bagian tengah logo ini, akan terlihat

potongan menyerupai huruf “S”yaitu alfabetik atau huruf paling depan kata Semarang.

Komposisi yang dihasilkan dari penggabuangan berrbagai macam unsur dan bentuk

tersebut adalah, gabungan tersebut akan menghasilkan ilusi optik yang iluminatif yang berasal

dari pengulangan-pengulangan unsur, bentuk dan raut. Hal ini mempunyai tujuan, desain ini

akan mudah diingat oleh si penglihat melalui media bawah sadarnya. Cara ini dulunya

digunakan nenek moyang Nusantara untuk menciptakan sebuah karya seni dan sering

digunakan bangsa Yahudi untuk menciptakan sebuah simbol tertentu.

- Relevansi warna dengan tema :

Warna-warna yang digunakan pada logo ini adalah warna-warna soft/warna tint. Tujuan

dari pemilihan warna tersebut adalah supaya mampu memberikan kesan modern, kekinian

yang syarat dengan budaya pop. Selain itu pengombinasian keempat jenis warna tersebut

memberikan kesan meriah senang tetapi tetap elegan dan berwibawa. Di sisi lain keragaman

warna tersebut mewakili keberagaman Semarang yang heterogenis. Apabila dianalisa ke dalam

lingkup yang lebih luas, secara subyektif warna pada logo ini mempunyai makna sebagai

berikut :

1. Warna merah (api) :

Warna merah (api) ini memberikan makna simbolik yaitu, Semarang merupakan sentra

berbagai macam industri di antaranya industri tekstil, obat-obatan, makanan ringan dan lain

sebagainya. Sentra industri ini memberikan banyak kontribusi terhadap negara di antaranya

menyerap tenaga kerja dan jaminan hidup layak. Hal ini mempengaruhi datangnya penduduk

lain yang berasal dari luar Semarang sehingga mempunyai potensi bisnis yang menjanjikan.

Hal ini dipengaruhi karena cepatnya perputatan uang yang berdampak pada meningkatnya

devisa.

2. Coklat (tanah) :

Page 4: Konsep desain city branding semarang

Warna coklat (tanah) ini memberikan makna simbolik yaitu, Semarang merupakan sentra

agro bisnis dan pertanian yang cukup menjanjikan yaitu bertempat di daerah Bandungan,

Gunung pati, Mijen dan lain sebagainya.

3. Hijau (air) :

Warna hijau (air) ini memberikan makna simbolik yaitu, Semarang mempunyai obyek

wisata air seperti pantai marina, kampung laut. Semarang juga mempunyai banjir kanal barat

yang sampai saat ini masih dalam proses penyelesaian tahap akhir. Obyek ini akan menjadi

daya tarik tersendiri yang mungkin tidak dimiliki oleh kota-kota lain.

4. Biru (udara) :

Warna biru (udara) ini mempunyai makna simbolik yaitu, Semarang juga mempunyai

daerah dataran tinggi dan pegunungan yang mempunyai iklim yang syarat dengan kesejukan.

Daerah tersebut meliputi daerah bandungan, candi gedong songo, limut dan lain sebagainya.

Hal ini sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata (trip).

Demikian konseptual bentuk dan desain yang saya ajukan untuk mengikuti sayembara

“Desain Logo City Branding Semarang”. Kurang dan lebihnya saya ucapkan banyak terima

kasih kepada pemerintah kota Semaran dan panitia penyelenggara Sayembara ini. Salam

Budaya.......!!!!!!

Page 5: Konsep desain city branding semarang

CV (Curriculum Vitae)

Nama : S Bagus Panuntun Tempat/Tanggal Lahir : Salatiga, 10 Maret 1989 Status : Perupa Alamat : Gunung tumpeng, 01/01, Suruh, Kab Semarang E-mail : [email protected] Phone : 085640009451

Group Exhibition

Tahun 2006 : - Tanda Petik, DKJT, Semarang Tahun 2007 : - Pameran angkatan, FBS, UNNES, Semarang

- Semarang Art Fair, Lawang Sewu, Semarang - FBS Award, FBS, UNNES, Semarang

Tahun 2008 : - Tanpa Bingkai, Museum Ronggo Warsito, Semarang - Icon Kota Semarang, FT UNDIP, Semarang - Pasar Imlek Semawis, Pecinan, Semarang

Tahun 2009 : - HERTZ, Retro Creative House, Semarang - Art Van Java, Unisbank, Semarang - ARTention, FBS, UNNES, Semarang - Rupa Kotaku, Gallery Bu Atie, Semarang - Burn to Born, Graffiti competition, Salatiga

Tahun 2010 : - Metamorphose, TBRS Semarang - Dolanan Lombok, FBS, UNNES, Semarang - Peksiminas, Pontianak

Tahun 2011 - Pameran FBS Award Semarang Tahun 2012 : - The 3rd Indonesia’s Integrated Expo 2012, Banladesh

- “Keseimbangan”, Hotel Trio, Magelang - “Independent”, Copa kopi, Semarang

Tahun 2013 : - Pameran “Sketsa Kota Lama Semarang”, Semarang Contemporary Art Gallery, Semarang

Performance

Tahun 2010 : - “5minutes with yeyep”, Pergelaran music,UNNES, Semarang Tahun 2011 : - Kartini, Pkm FBS UNNES, Semarang

Awards

Tahun 2008 : - 8 Besar Kompetisi Lukis Nasional "Icon kota Semarang" FT, UNDIP, Semarang - Juara 2, Class Mild "Smoke Painting", Semarang Tahun 2009 : - 9 Besar "Burn to Born" Graffiti competition Jateng DIY, Salatiga Tahun 2010 : - Juara 1 peksimida

- Juara 2 Class art painting

Page 6: Konsep desain city branding semarang