konsep keperawatan kritis
TRANSCRIPT
![Page 1: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/1.jpg)
KONSEP KEPERAWATAN KLIEN KRISIS
Oleh :
Nita Yunianti R
![Page 2: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/2.jpg)
DEFINISI KRISIS
• Krisis merupákan bagian dari kehidupan yang dapat terjadi dalam bentuk yang berbeda-beda, dengan penyebab yang berbeda, dan bisa eksternal/ internal.
• Krisis : konflik / masalah / gangguan internal yang merupakan hasil dan keadaan stressful / adanya ancaman terhadap self.
![Page 3: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/3.jpg)
DEFINISI
• Krisis : ketidakseimbangan psikologis yang merupakan hasil dan peristiwa menegangkan/mengancam integritas diri.
• Krisis : suatu kondisi individu tak mampu mengatasi masalah dengan cara penanganan (koping) yang biasa dipakai.
![Page 4: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/4.jpg)
PERIODE TERJADINYA KRISIS
• Pra krisis ---> Krisis ---> Post krisis
1. Persepsi ancaman/bahaya 2. Sisi disorganisasi 3. Penyelesaian 4. Ketidakseimbangan
![Page 5: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/5.jpg)
PRAKRISIS:
• Individu dapat berfungsi dengan baik dalam memenuhi kebutuhan
![Page 6: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/6.jpg)
KRISIS:
• Individu mengalami ancaman / bahaya disorganisasi dan ketidakseimbangan
• Individu mencoba menangani krisis dengan berbagai cara yang dimiliki atau dengan bantuan orang lain.
![Page 7: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/7.jpg)
POST KRISIS:
• Penyelesaian krisis dapat menghasilkan: 1. Sama dengan sebelum krisis Hasil pemecahan masalah efektif 2. Lebih baik daripada sebelum krisis Individu menemukan sumber dan cara penanganan yang baru 3. Lebih rendah dari sebelum krisis. Ke maladaptif -- terjadi depresi, curiga.
![Page 8: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/8.jpg)
TIPE KRISIS
1. Krisis perkembangan (Maturasi)
2. Krisis situasi
3. Krisis sosial
![Page 9: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/9.jpg)
1. Krisis perkembangan (Maturasi)
• Sigmun Freud membagi perkembangan kepribadian menjadi 5 fase yaitu fase oral, fase anal, fase laten dan fase pubertas.
• Erik Erikson membagi 8 fase : masa bayi, masa kanak-kanak, masa pra sekolah, masa remaja, masa dewasa muda, masa dewasa pertengahan dan masa dewasa lanjut.
![Page 10: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/10.jpg)
• Teori 2 tsb menekankan bahwa : perkembangan merupakan satu rentang yang setiap tahap mempunyai tugas dan masalah yang harus diselesaikan untuk menuju kematangan pribadi individu.
• Keberhasilan menyelesaikan masalah pada fase-fase tersebut akan mempengaruhi individu mengatasi stress yang terjadi dalam hidupnya
![Page 11: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/11.jpg)
• Krisis maturasi terjadi dalam satu periode transisi yang dapat mengganggu keseimbangan psikologis.
• Contoh: masa pubertas, perkawinan, menjadi orang tua, menaupause, lansia.
• Krisis maturasi membutuhkan perubahan peran yang memadai, sumber-sumber interpersonal dan penerimaan orang lain terhadap peran baru
![Page 12: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/12.jpg)
2. Krisis situasi
• Terjadi jika keseimbangan psikologis terganggu akibat suatu kejadian yang spesifik.
• Contoh: kehilangan, kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit akut, kehilangan orang yang dicintai, kegagalan.
![Page 13: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/13.jpg)
Krisis situasi berupa:
a. Dapat diduga Peristiwa kehidupan, spt: mulai sekolah, gagal sekolah, bertambahnya anggota keluarga, perpisahan, perceraian.
b. Tidak dapat diduga
Peristiwa sangat traumatic, tdk pernah diharapkan. Contoh : kematian, PHK, diperkosa, dipenjara
![Page 14: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/14.jpg)
3. Krisis sosial
• Disebabkan oleh suatu kejadian yang tidak diharapkan serta menyebabkan kehilangan ganda dan sejumlah perubahan lingkungan.
• Contoh : tsunami, gunung meletus, kebakaran, banjir, perang.
• Krisis ini tidak dialami oleh semua orang seperti halnya krisis maturasi.
![Page 15: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/15.jpg)
BALANCING FACTOR
• 1. Persepsi terhdap peristiwa/kejadian
• 2. Situasi pendukung/yang mendorong
• 3. Koping
![Page 16: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/16.jpg)
1. Persepsi thd peristiwa
a. Apa arti kejadian pada individu
b. Pengaruh kejadian di masa depan
c. Apakah individu memandang masalah secara realitas.
Persepsi realistis → mendorong individu menerima kenyataan → menghadapi masalah secara positif.
Persepsi tidak realistis → individu sulit untuk menerima kenyataan.
![Page 17: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/17.jpg)
2. Situasi pendukung
• Hubungan intim yang bermakna dengan lingkungan akan memberi dukungan dan sumber pada individu.
![Page 18: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/18.jpg)
3. Koping
• Individu mempunyai koping yang siap dipakai setiap saat.
• Jika individu tidak tahu apa yang akan dilakukan → kecemasan meningkat →
problem solving irrasional → KRISIS.
![Page 19: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/19.jpg)
TUJUAN INTERVENSI KRISIS
1. Meredakan impact / krisis
2. Menolong individu mengembangkan perilaku yang efektif u/ menangani krisis
3. Meningkatkan fungsi klien lebih tinggi dari prakrisis (mengembalikan inidividu pada tingkat fungsi sebelum krisis)
![Page 20: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/20.jpg)
Masalah kep yang mungkin: coping individu tidak efektif (individu/keluarga)
Intervensi terapeutik : a.Organisasi dan analisa data
b.Menggali alternatif pemecahan masalah dan cara pemecahan masalah
c. Mendefinisikan support system
d.Menolong individu memperoleh pengertian krisisnya
e.Menolong individu mengembangkan perasaannya
![Page 21: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/21.jpg)
Implementasi krisis
1. Program antisipasi : PENKES tentang pencegahan respon maladaptif secara dini terhadap situasi stress Ditujukan kepada : individu, kelompok, masyarakat
Tujuan : mengajar koping adaptif dalam penyelesaian mslh
![Page 22: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/22.jpg)
2. Program intervensi krisis
a. Manipulasi lingkungan Merubah lingk fisik dan interpersonal → support dan jauhkan stressor Tujuan : menjauhkan sumber stress dan memberi dukungan
b. General support (dukungan umum) Klien merasa perawat selalu ada dan bantu, hangat, menerima, empati, melindungi (terapeutik perawat)
![Page 23: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/23.jpg)
c. Pendekatan umum Memberi asuhan pada kelompok yang mempunyai masalah krisis yang sama
d. Individual approach Tujuan tercapainya penyelesaian masaIah cepat
![Page 24: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/24.jpg)
Tehnik:
1. Mengungkapkan perasaan :
Klien mengungkapkan perasaan dengan bicarakan area emosi yang membebani
2. Klarifikasi Klien didorong untuk menguraikan secara lebih jelas, hubungan beberapa peristiwa dalam kehidupan
![Page 25: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/25.jpg)
Intervensi krisis yang lain1. Terapi keluarga : keluarga sebagai
sistem pendukung
2. Kelompok krisis : perawat dan kelompok membantu klien memecahkan masalah
3. Tim bencana
4. Konseling melalui telepon
5. Klinik krisis
6. Kunjungan rumah
![Page 26: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/26.jpg)
PERAN TERAPIS
1. Segera bina hubungan terapeutik 2. Pengkajian cepat dan akurat 3. Aktif langsung terlibat 4. Eksplorasi problem 5. Konfrontasi dan interpretasi
![Page 27: KONSEP KEPERAWATAN KRITIS](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022033001/55cf943a550346f57ba07412/html5/thumbnails/27.jpg)
SEKIAN