konsep keperawatan menurut teori martha e
DESCRIPTION
model konsep keperawatanTRANSCRIPT
MAKALAH
KONSEP KEPRAWATAN MENURUT TEORI MARTHA
E.ROGERS
Disusun Oleh:
1. Tika Arisona
2. Tri Ardi Wiratmo
3. Wahyu Andung
4. Wahyu Budiningsih
5. Yohana Saputra
6. Yuanizar Arya Nurdika
7. Yunus Afandi
AKPER KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG
2012/ 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas.
Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di
Knoxville pada tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville
pada September 1933. Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun
1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody College di Masville pada
tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat gelar MA dalam bidang
pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia,
New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di
Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali
melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD dg memperoleh
gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi Kepala
Bagian Keperawatan di New York University pada tahun 1954.
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala
Bagian Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada
tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya
dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada
13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia
(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta.
Manusia berada dalam interaksi yang terus menerus dengan lingkungan
(lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh memiliki
integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar gabungan
dari beberapa bagian (Rogers 1970).
Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang
diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan
kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya”
(Maminer – Toey,1994).
2
Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi,
keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas
manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.
2. Tujuan
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang Teori Model Keperawatan menurut
Martha E. Rogers serta dapat mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Defenisi Keperawatan Menurut Martha E. Rogers.
Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan
dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam
perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip – prinsip
dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu
kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan
manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip
kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers
merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran
intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah
disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan
teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan pelayanan
rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia / individu
seutuhnya.
2. Asumsi Dasar
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam
semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan
mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu
keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan
manusia secara langsung.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi
mengenai manusia, yaitu :
a. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu
dan lainnya berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai
sifat-sifat yang khusus jika semuanya jika dilihat secara bagian perbagian
ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila seseorang
4
memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan
terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
b. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi
dan material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan
lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan
satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
c. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling
bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus.
Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi
seperti yang diharapkan semula.
d. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.
e. Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak,
membayangkan, bertutur bahasa dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari
seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir
dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Berdasar pada asumsi-asumsi terdapat 4 batasan utama yang ditunjukkan oleh
Martha E Roger :
a. Sumber energi.
b. Keterbukaan.
c. Pola-pola perilaku.
d. Ukuran – ukuran 4 dimensi.
Disini terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan pada ini adalah
manusia dan lingkungannya. Sebagai sistem hidup dan sumber energi, individu
mampu mengambil energi dan informasi dari lingkungan dan menggunakan
energi dan informasi untuk lingkungan. Karena pertukaran ini individu adalah
sistem terbuka yang mendasari dan membatasi asumsi-asumsi utama Martha E
Roger.
Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung
dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan
memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk
5
memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia
seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di kemukakannya.
3. Prinsip-Prinsip Hemodinamika
Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan dipergunakan prinsip
hemodinamika untuk melayani manusia, yaitu :
a. Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan yang
menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara
berkesinambungan.
b. Resonansi (Resonancy), Prinsip ini membicarakan tentang alam dan
perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan. Resonansi
dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan
dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang
lebih tinggi pada gelombang perubahan.
c. Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan
manusia dan lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif,
ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia dan
lingkungan yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan,
merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan
bukan menyatakan ritmitasi.
Prinsip hemodinamika lebih mudah daripada teori sistem pada umumnya.
Prinsip hemodinamika yaitu helicy dibandingkan pada prinsip equifinalli dan
negetropi. Equifinally merupakan sistem terbuka yang mungkin dicapai
tergantung pada keadaan dan ditentukan oleh suatu pengukuran yang mempunyai
tujuan.
4. Teori dan Empat Konsep Dasar Roger
Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau
menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu
yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses
yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu
sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola kehidupan.
6
Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi,
membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan
energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri
dan tingkah laku yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu
pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam
intervensi keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan
akan tergantung pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan
diimplementasikan dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan
perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan perubahan di sisi yang lain
secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di sana masalah tidak dapat disetujui
dengan efektif dalam arti umumnya perubahan diterima, ukuran penyakit.
Kreativitas dan imaginasi menjadi sangat penting.
Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk
mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang
utuh. Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense. Rencana
keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu terhadap
perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama dan
tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada
proses keperawatan. Konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat
dikenali karena kemampuannya dalam merasakan, memberi kesempatan perawat
untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar
tujuannya dapat mencapai kesehatan.
a. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang
pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan
alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan
keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam memberikan
pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang keperawatan dari satu
sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola kebiasaan
dan ritual.
7
b. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal
merupakan hal penting perkembangan yang logis menyebabkan
mengenai asumsi pada prinsip hemodinamika.
c. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat
disosialisasikan sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itu
dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi manusia sangatlah
sederhana. Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman.
Ditambahkan teori ini dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka
yang sangat kompleks.
d. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
e. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam
disiplin ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.
f. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam
praktek.
g. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-
prinsip tetapi harus menghindari pertanyaan terbuka yang perlu
diperiksa.
5. Komponen dalam Proses Keperawatan Prinsip Hemodinami Integrality
Resonancy Helicy
Komponen Pengkajian Keperawatan Mengkaji interaksi antara indvidu
dan lingkungan, bagaimana keduannya saling mempengaruhi Mengkaji kejadian
yang bervariasi selama proses kehidupan Mengkaji ritmisasi pola kehidupan dan
lingkungan perubahan waktu dan perubahan kebutuhan yang terjadi selama
terjadinya perubahan pola kehidupan yang berirama mengkaji tujuan hidup.
Komponen Diagnosa Keperawatan Menggambarkan pengabungan medan
energi antara individu dengan lingkungan Menggambarkan proses kehidupan
yang bervariasi sebagai individu yang utuh Menggambarkan pola yang berirama
antara individu dan lingkungan.
Komponen Rencana dan Implementasi Keperawatan Menciptakan
lingkungan yang sebaik baiknya bagi individu Mendukung atau memodifikasi
8
variasi proses kehidupan individu dalam konteks seutuhnya Mendukung
terciptanya dinamisasi pola yang berirama antara individu dan lingkungan.
Menerima perbedaan sebagai evolusi yang cepat
Komponen Evaluasi Keperawatan Mengevaluasi perubahan di dalam
integrasi lingkungan dan individu Mengevaluasi modifikasi yang diciptakan
dalam variasi proses kehidupan manusia Mengevaluasi pola yang berirama dari
individu dan lingkungan. Mengevaluasi hasil yang di harapkan
6. Menggunakan Prinsip-Prinsip Roger dalam Proses Keperawatan
Prinsip – prinsip hemodinamika memberi petunjuk untuk mengetahui
hubungan antara perkembangan individu dengan alam sebagai respon sehat yang
berhubungan dengan masalah yang terjadi. Kesuksesan menggunakan prinsip
hemodinamika perlu pertimbangan perawat dan melibatkan baik perawat maupun
klien dalam proses keperawatan. Jika sesuatu di luar individu adalah bagian dari
lingkungan maka perawat menjadi bagian dari lingkungan klien.
Keperawatan bekerja dengan klien bukan untuk untuk klien. Ini meliputi
proses keperawatan dengan menunjukkan bahwa perawat memperhatikan manusia
secara keseluruhan, tidak cukup satu aspek, satu masalah, atau terbatas pada
pemenuhan kebutuhannya saja.
7. Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers Dengan
a. Riset Keperawatan
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara
langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan.
Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan
tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan betapa uniknya realita profesi
keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep
Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang
seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam
konsepnya Martha E Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam
keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas penelitian
keperawatan.
9
b. Dengan Pendidikan Keperawatan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali
program undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini
adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu
keperawatan. Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan
bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang
tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh
pendidikan dalam keperawatan.
c. Dengan Praktik Keperawatan
Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari
konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan.
Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan,
yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di kemukakan Martha E
Rogers.
1) Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien
2) Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3) Penyesuaian terhadap pola
4) Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan
dalam proses penyembuhan.
5) Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6) Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7) Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
8. Bagan Ilustrasi Dinamisme Proses Keperawatan Martha E. Rogers
Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan, Rogers
membuat ilustrasi dalam bentuk bagan sebagai berikut :
1) Manusia Lingkungan
2) Sehat Secara terus menerus berhubungan dengan individu
3) Sejahtera Melakukan pertukaran energi dengan individu
4) Profesi memberikan pelayanan kepada semua orang, memaksimalkan
potensi kesehatan dalam interaksi antara manusia dengan lingkungan
10
5) Konsep diambil dari studi dan observasi manusia yang memberikan dasar
untuk model konseptual
a. Teori Konseptual
Konsep manusia seutuhnya :
1) Medan energi
2) Keterbukaan
3) Pola
4) Dimensi
b. Prinsip Hemodinamik :
1) Integrality
2) Resonancy
3) Helicy
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada intinya Martha E. Rogers memandang perawat sebagai ilmu dan
mendukung adanya penelitian keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan
mengembangkan pengetahuan dari ilmu – ilmu dasar dan fisiologi, begitu juga
dengan ilmu keperawatan itu sendiri, ilmu keperawatan bertujuan untuk
memberikan inti dari pengetahuan abstrak untuk mengembangkan penelitian
ilmiah dan analisis logis dan kemampuan menerapkannya dalam praktik
keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil penemuan
terbaru mengenai keperawatan secara humanistik.
12