konsep pembelajaran berbasis multiple intelligences …
TRANSCRIPT
KONSEP PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE
INTELLIGENCES SYSTEM DALAM PERSPEKTIF MUNIF
CHATIB
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarajan Pendidikan (S,Pd)
Oleh:
Aminatuz Zuhriyah
NIM. 16311724
Pembimbing:
Siti Istiqomah, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKUTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)
JAKARTA 1441 H/2020 M
2
i
ii
iv
MOTTO
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
موالخر ينلالع لمجع ه ن فس مف يدل
“Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri, dan bagi orang lain”
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah peneulis ucapkan kehadirat Allah Swt.
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi guna memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dengan judul skripsi “Konsep
Pembelajaran Multiple Intelligences System Dalam perspektif Munif
Chatib”.
Sanjungan shalawat dan salam senantiasa penulis anugrahkan kepada
Nabi Muhammad Saw. yang telah memberikan jalan petunjuk, sehingga kita
terlepas dari jurang kesesatan. Penulis menyadari bahwa keterbatasan
kemampuan dan kurangnya pemahaman, banyaknya hambatan dan kesulitan
senantiasa penulis temui dalam penyusunan skripsi ini. Adanya bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak telah memberi sumbangan yang sangat berarti
dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis ,emyampaikan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak berikut :
1. Prof. Dr Hj. Huzaemah T.Yanggo, MA., Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta beserta stafnya yang telah memberikan fasilitas selama
proses belajar mengajar.
2. Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH., M.Hum Selaku Wakil Rektor Institut
Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
3. Dr. Esi Hairani, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta beserta stafnya yang telah membantu penulis selama ini.
4. Reksiana, MA.Pd., Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Ilmu
Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
vi
5. Siti Istiqomah, M.Pd dosen pembimbing yang tulus melungkan waktu
dan selalu memberi motivasi penulis dalam proses penyelesaian skripsi
ini.
6. Segenap dosen Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah memberi
banyak pengetahuan.
7. Kepada segenap staff perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta,
yang telah memberikan sarana dan prasarananya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi.
8. Kepada seluruh instruktur tahfidz Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta,
yang selalu sabar mengarahkan, menuntun, memotivasi, dan membimbing
penulis dalam menghafal Al-Qur’an, semoga selalu diberkahi oleh Allah
SWT.
9. Kepada kedua orangtua saya Bapak H.Ahmad Darpan dan Ibu Hj. Azizah
Ar, yang telah mengajarkan arti hidup dan kehidupan, yang sudah menjadi
tngan kanan Allah dalam mendidik, yang kasih sayangnya senantiasa
selalu hadir, yang memberikan dukungan baik moril maupun materil,
pengorbanan, dan do’a kepada penulis selama menuntut ilmu di Institut
Ilmu Al-Qur’an Jakarta (IIQ) Jakarta hingga selesai.
10. Kepada dua laki-laki hebat yang saat ini Allah titipkan untuk saya, bontot
Moh Mirwah Nashih dan mas Faruq Azri, S.Ag SQ. kesabaran dua laki-
laki mendengarkan keluh kesah, saksi naik turun semangat, dan tak henti-
hentinya mensupport dan mendo’akan penulis.
11. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2016, perjuangan kita tak
terhenti sampai disini, semoga Allah SWT selalu merahmati setiap
langkah kita.
12. Kepada saudara-saudara yang selalu memotivasi untuk lulus tepat waktu
dan berkah do’a-do’a para sesupuh.
vii
13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini baik moril mampun materil.
Semoga budi baik yang telah diberikan kepada penulis tercatat sebagai
amal salih yang diterima oleh Allah Swt. dan setiap iringan tapakan kaki kita
selalu dipenuhi ridha-Nya.
Penulis menyadari bahwa skrispsi ini masih jauh dri kesempurnaan.
Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberi manfaat bagi penulis dan bagi
siapapun yang membacanya, sebgai khazanah ilmu san telaah diri dalam
dunia pendidikan. Amin.
Jakarta, 9 Agustus 2020
Penulis
Aminatuz Zuhriyah
viii
PEDOMAN TRANSLITRASI ARAB-LATIN
Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam skripsi ini
berpedoman kepada buku “Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Dan Skripsi”
yang diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta (Edisi Revisi)
pada 25 Mei 2017
1. Konsonan
Arab Latin Arab Latin
Th ط A ا
Zh ظ B ب
‘ ع T ت
Gh غ Ts ث
F ف J ج
Q ق H ح
K ك Kh خ
L ل D د
M م Dz ذ
N ن R ر
W و Z ز
H ه S س
′ ء Sy ش
Y ي Sh ص
Dh ض
ix
2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal rangkap
Fathah : a ا : a ي ........ : ai
Kasrah : i ي : I و ......... : au
Dhammah: u و : u
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) alqamariyah
ditransletasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh :
Al-Baqarah , Al-Madinah
b. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال ) as-syamsiyah
ditransletasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
Ar-Rajul Asy-Syams
c. Syaddah (Tasydid)
Syaddah (Tasydid) dalam sistem aksara arab menggunakan
lambang ( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan
dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang
bertanda tasydid. Aturan ini berlaku secara umum, baik berada di
tengah kata, di akhir kata ataupun setelah kata sandang yang
diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh :
ين ٱإن ل
Inna al-Ladzina d. Ta Marbuthah
Apabila berdiri sendiri, waqaf, atau diikuti oleh kata sifat
(na’at) maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh :
ٱ ةئفل د : Al-A`idah
e. Huruf Kapital
Sistem penuisan arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksrakan maka berlaku ketentuan ejaan yang
di sempurnakan (EYD) bahasa Indonesia. Seperti penulisan awal
x
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-
lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih
aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan
ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan
nama sandang. Contoh : Ali Hasan al-Aridh. Khusus untuk
penulisan kata Al-Qur’an dan nama-nama surahnya menggunakan
huruf kapital. Contoh : Al-Fatihah, Al-Baqarah, dan seterusnya.
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
PERNYATAAN PENULIS ................................................................ iii
MOTTO ................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ......................................................................... v
PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................... xi
ABSTRAK ............................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 7
D. Perumusan Masalah ................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8
G. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 8
H. Sistematika Penulisan ................................................................ 11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Dasar Teori Multiple Intelligences ............................................. 14
1. Teori Multiple Intelligences .......................................... 14
2. Dasar Hukum Multiple Intellligences ........................... 18
3. Macam-macam Multiple Inelligences ........................... . 32
B. Konsep Pembelajaran Multiple Intelligences System ................. 35
1. Input ............................................................................... 35
2. Proses ............................................................................. 39
3. Output ............................................................................. 56
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................... 64
xii
B. Metodelogi Penelitian ............................................................... 64
C. Fokus Penelitian ......................................................................... 66
D. Sumber Data ............................................................................... 66
E. Teknik Pengumpulan Data 67
F. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ...................................... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Biografi Munif Chatib ............................................................... 71
B. Karya-Karya Munif Chatib ....................................................... 73
C. Konsep Multiple Intelligences System Perspektif Munif Chatib 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 89
B. Saran-saran ................................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 102
xiii
ABSTRAK
Aminatuz Zuhriyah, NIM : 16311724, Skirpsi berjudul “ Konsep
Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences System Dalam Prespektif
Munif Chatib” Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Tarbiyah, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, 2020.
Munif Chatib menjelaskan bahwa multiple intelligences sebenarnya bukan
bidang studi dan bukan kurikulum. Pembelajaran berbasis multiple
intelligences hadir sebagai ranah pembelajaran yang menitikberatkan pada
keunikan dan keunikan setiap anak selalu ditemukan kelebihannya. Jenis
penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan menggunakan
deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data
literatur. Sumber data primer buku berjudul Sekolahnya Manusia dan sumber
data sekunder Inovasi Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Berbasis Multiple Intelligences System dll. Hasil penelitian dalam penelitian
ini menjelaskan konsep pembelajaran berbasis Multiple Intelligences System
dalam perspektif munif chatib di sekolah secara global meliputi tiga tahap
pertama input menggunakan Multipe Intelligences Research (MIR) dan Gaya
pembelajaran guru menyesuaikan kecerdasan peserta didik. kedua proses
pembelajaran, guru mempersiapkan silabus lesson plan dan buku ajar atau
modul. Dan ketiga output, dalam pembelajaran berbasis multiple intelligences
ini, maka penilainya dengan menggunakan penilaian autentik dan penilaian
kompetensi peserta didik.
Kata kunci : Multipe Intelligences System, Munif Chatib
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan
manusia yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan
mustahil manusia dapat berkembang secara baik. Proses pendidikan
merupakan upaya mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi
peserta didik dengan maksimal sesuai dengan bakat dan minatnya baik
secara formal, nonformal maupun informal.1
Tujuan pendidikan telah diatur dengan jelas dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional, yakni Nomer 20 tahun 2003 pasal
3 yaitu:
“Pendidikan nasioanal berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.2
Berdasarkan isi Undang-Undang tersebut, maka pendidikan
merupakan suatu sistem yang mampu melaksanakan sebuah proses
pembelajaran yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia agar dapat memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa
Indonesia. Selain itu pendidikan merupakan proses transformasi
1H.A.R Tilaar dan Riant Nugroho, Kebijakan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2008), hlm. 30 2Depdiknas, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas, 2003), hlm. 6
2
budaya, proses pembentukan karakter, dan proses pengembangan life
skill masyarakat Indonesia.
Di dalam pendidikan, tentu adanya sebuah interaksi edukasi yakni
terjadi proses kegiatan belajar mengajar antara seorang guru dan peserta
didik. Proses pembelajaran biasanya diawali dengan eksplorasi konsep,
yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukan
pendapat sesuai dengan pengetahuan awal yang mereka miliki. Peserta
didik diberi kesempatan untuk mencari sendiri jawaban permasalahan
yang diberikan. Model pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan
potensi intelektual peserta didik.3 Hal demikian disebabkan bahwa
proses pembelajaran di kelas yang diharapkan adalah bukan hanya
menyampaikan bahan belajar, melainkan guru tersebut memiliki peran
sebagai pembimbing, pendidik, mediator, dan fasilitator.4
Salah satu kunci untuk memajukan suatu bangsa adalah dengan
memperhatikan pendidikan, semakin baik kualitas pendidikan yang
diselenggarakan oleh suatu bangsa, maka akan diikuti dengan semakin
baiknya kualitas bangsa tersebut.5 Indonesia sebuah negara yang telah
merdeka selama kurang lebih tujuh puluh lima tahun, semenjak
kemerdekaan dideklarasikan pada tanggal 17 agustus 1945. Indonesia
walaupun telah merdeka selama itu, negara kita masih dalam kategori
negara berkembang. Belum bisa dikatakan dengan negara maju karena
masih banyak unsur yang belum dilaksanakan secara maksimal. Faktor
terpenting dalam upaya memajukan negara, yaitu dengan
membanggakan potensi anak bangsa yang dimulai dari anak usia dini
3Hamdani Hamid, Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia, (Bandung:
Pustaka Setia, 2013), hlm. 24 4Mohamad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran (Bandung: Bani Quraisy,
2004), hlm. 7 5Titi Nurhidayati, Inovasi Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis
Multiple Intelligences, (Malang: Literasi Nusantara, 2020), hlm. 1
3
dengan membentuk sebuah sistem pendidikan yang memanusiakn
manusia, pendidikan yang mencakup seluruh aspek kecerdasan.6
Pendidikan yang selama ini berlaku di Indonesia cenderung
menyamaratakan standar kecerdasan satu peserta didik dengan peserta
didik lainya dengan metode dan parameter yang sangat sempit, yaitu
aspek kognitif saja. Padahal setiap manusia, dalam hal ini peserta didik
memiliki keunikan yang berbeda-beda, pengaruh lingkungan yang
melingkupi seperti lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, maupun
lingkungan lainnya juga dapat mempengaruhi karakter dasar setiap
individu.7
Berdasarkan kurangnya pemahaman pendidik terhadap sistem
pembelajaran berbasis multiple intelligences di Indonesia secara benar.
Pada tahun 2003 Munif Chatib melakukan penelitian terhadap sekolah-
sekolah di Indonesia yang menerapkan multiple intelligences ia
memberikan kesimpulan bahwa hampir semua sekolah tersebut terjebak
pada pemehaman bahwa multiple intelligences adalah bidang studi.
Kesalah pahaman tersebut diimungkinkan karena kemiripan istilah
antara jenis kecerdasan yang dimunculkan oleh Howard Gardner dan
anama bidang studi. Kecerdasan matematis-logis disamakan dengan
bidang studi matematika; kecerdasan lingustik dianggap bidang studi
bahasa Indonesia, kecerdasan musik dianggap bidang studi musik,
menyanyi, dan memainkan alata-alat musik, kcerdasan kinestetik adalah
bidang studi olahraga dan seterusnya.
Maka Munif Chatib pakar multiple intelligences telah mewarnai
Indonesia dengan membawa sebuah terobosan baru dalam dunia
6Pidato Mentri Pendidikan dan Kebudayan 2014-2016 Anis Baswedan, 7Skripsi Fuji Zakiyahtul Fikriyah yang Berjudul “Penerapam Konsep Multiple
Intelligences Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (studi kasus di SMP schoil of
human cibubur), hlm. 2
4
pendidikan, terutama dalam aspek sistem pembelajaran. Saat ini, Munif
Chatib masih dan sedang melakukan penerapan sistem pembelajaran
yang berbasis multiple intelligences ke berbagai lembaga pendidikan di
Indonesia dari satu tempat ke tempat yang lain. Adanya seminar dan
pelatihan diberbagai tempat di lingkungan pendidik tidak lain, bertujuan
untuk mengubah pola pemikiran para pendidik di Indonesia.
Masalah di atas tadi, dibiarkan secara terus-menerus, maka
lulusan sekolah sebagai generasi penerus bangsa akan sulit untuk
bersaing dengan lulusan dari negara-negara lain. Lulusan yang
diperlukan tidak hanya sekedar mampu mengingat dan memahami
informasi, tetapi juga mampu menerapkannya secara kontekstual
melalui beragam kompetansi. Di era globalisasi saat ini, diperlukan
keanekaragaman ketrampilan agar peserta didik mampu
memperdayakan dirinya untuk menemukan, menilai, dan menggunakan
informasi, serta melahirkan sebuah gagasan yang kreatif untuk
menentuka sikap dan pengambilan keputusan. Dengan demikian,
diperlukan kemampuan profesional guru dalam melakukan kegiatan
pembelajaran yang lebih efektif dan efesien.
Oleh karena itu, jika ditinjau berdasarkan uraian di atas, maka
penulis berpendapat bahwa terdapat adanya suatu kesalahpahaman dari
para pendidik di Indonesia dalam mendefinisikan multiple intelligences
dengan benar. Dan hasil dari pendefinisian tersebut adalah sistem
penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences tersebut tidak
sama dengan penerapan multiple intelligences yang dilakukan dan
dikemukakan oleh Munif Chatib.
Thomas Armstrong adalah murid Howard Gardner yang
menggembangkan teori multiple intelligences (MI) dalam pembelajaran
di kelas dalam bukunya, Multiple Intelligences in The Classroom.
5
Menurutnya, anak belajar dengan caranya sendiri-sendiri, dan tugas
guru adalah menemukan cara tersebut. Multiple Intelligences System
(MIS) merupakan sebuah pemahaman dan penerapan MI dalam sistem
pendidikan yang menyeluruh mulai dari masuk, proses dan keluar.8 Hal
ini sebagaimana yang disampaikan Munif Chatib bahwa konsep MIS
muncul atas dasar pemikiran bahwa harus ada pedoman atau sistem
untuk menerapkan MI di sekolah-sekolah di Indonesia dimulai dari
masuknya, proses dan keluarnya.9
Setiap insan terlahir ke dunia ini dalam keadan yang berbeda
antara satu dengan yang lain. Perbedaan genetik itu juga ditambah
dengan pengaruh lingkungan yang meliputi pengalaman hidup manusia,
baik lingkungan keluarga, masyarakat, teman sepermainan, sekolah,
maupun lingkungan lainnya. Walhasil, kombinasi perbedaan genetik
dan perbedaan pengalamaan hidup tersebut mentasformasi seorang
manusia menjadi individu yang memiliki karakter dasar yang unik,
Artinya, tidak ada seorang manusia pun di dunia ini yang punya
karakteristik yang benar-benar sama. Bahkan dua orang kembar identik
pun memiliki karakter yang berbeda.10
Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dengan cara
memperlakukan semua peserta didik dengan pelakuan yang sama dan
istimewa adalah pembelajaran berbasis multiple intellligences. Semua
peserta didik merasakan semua pelajaran yang diajarkan dengan mudah
dan menarik dan tidak ada peserta didik yang merasa bodoh. Hal ini
dikarenakan bahwa semua peserta didik memiliki kecerdasan, dan
8Thomas Amstrong. Multiple Intelligences in the Classroom, (Virginia: ASCD, 2009),
hlm. 12 9Munif Chatib, Sekolah Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di
Indonesia (Bandung: Kifa, 2013), hlm. 67 10Munif Chatib, Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligces di
Indonesia, (Bandung: Kaifa, 2019), hlm. 11
6
kecerdasan tersebut bukan bersifat tunggal, maksudnya seseorang
cenderung memiliki potensi kecerdasanya masing-masing.
Disamping itu, agar para pendidik tidak terjebak dalam
memahami multiple intelligences system di dunia pendidikan dalam
aspek pembelajaran yang sesungguhnya maka penulis ingin
mengangkat judul konsep pembelajaran multiple intelligences system
dalam perspektif Munif Chatib, kemudian penulis mengkaji buku
“Sekolahnya Manusia” dan berbagai literatur yang berhubungan dengan
MIS.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas :
1. Pemikiran munif chatib
2. Setiap anak mempunyai keunikan masing-masing.
3. Kurangnya pemahaman pendidikan terhadap sistem pembelajaran
yang berbasis multiple intelligences.
4. Pemikiran Munif Chatib tentang konsep pembelajaran berbasis
multiple intelligences.
5. Kelebihan dan kekurangan dari konsep pembelajaran Multiple
Intelligences.
C. Pembatasan Masalah
Dari sekian masalah saya membatasi karya identifikasi masalah di
atas penulis membatasi penelitian ini tentang pemikiran Munif Chatib
dalam konsep pembelajaran berbasis multiple intellegences system.
D. Perumusan Masalah
7
Bagaimanakah konsep pembelajaran berbasis multiple
intellligences system dalam perspektif Munif Chatib?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka yang
menjadi tujuan dalam penilaian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Munif Chatib tentang
multiplem intelligences system (MIS).
F. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini
bermanfaat:
1. Secara Teoritis
a. Untuk menambah ilmu pengetahuan dalam pendidikan
khususnya terkait konsep pembelajaraan multiple intelligences
sebagai upaya pembenahan dan pengembangan sistem
pendidikan di sekolah.
2. Secara Praktis
a. Memberikan kontribusi pemikiran dalam hal konsep
pembelajaran.
b. Memberikan gambaran dan informasi mengenai relevansi
konsep pembelajaran MI persepsi Munif Chatib.
G. Tinjauan Pustaka
1. Skripsi yang ditulis Fuji Zakiyah Fikriyah “Penerapan Konsep
Multiple Intelligences pada Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (Studi kasus di SMP School Of Human (SOH) Cibubur”
Fakultas Tarbiyah, jurusan Pendidikan Agama Islam, IIQ 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan dan
penerapan multiple intelligences (MI) pada mata pelajaran pendidikan
8
Agama Islam (PAI) di SOH Cibubur. Dalam skripsinya disampaikan
bahwa proses pelaksanaan penerapan konsep multiple intelligences
(MI) dalam pembelajaran PAI sudah berjalan dengan baik, sudah
sesuai dengan prinsip konsep pembelajran multiple intelligences (MI),
bahwa tidak ada anak bodoh, semua anak cerdas dengan konsep
pembelajaran yang menerapkan pada the best process dan the best
input. Best process berarti proses pembelajaran harus mempunyai
kualitas yang didasarkan pada strategi dan metode pemberian materi,
bahan atau media serta kemampuan guru dalam menerapkan kepada
pembelajaran. Sedangkan best output merupakan hasil pembelajaran,
bila peserta didik enjoy, dapat mengikuti pembelajaran dengan
perasan senangan dan semangat, serta aktif maka hasilnya pun akan
baik.11 Adapun persamaan peneliti dengan peneliti diatas adalah
sama-sama menggunakan konsep MI dengan menggunakan 3 tahap
input, proses dan output. Sedangkan perbedaanya adalah skripsi diatas
fokus fokus pada studi pembelajaran PAI.
2. Skripsi yang ditulis Silvia Astuti, “Pandangan Munif Chatib
Tentang Multiple Intelligences dalam Perspektif Pendidikan
Agama Islam”.Tahun 2017, program studi pendidikan agama islam
fakultas agama islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Penelitian ini berisi pandangan Munif Chatib tentang multiple
intelligences dalam perspektif pendidikan islam. Pandangannya
sebagai berikut : (1) setiap manusia minimal memiliki satu kecerdasan
dalam dirinya, ada sembilan macam kecerdasan yang ada (2) anak
memiliki tiga fase pertumbuhan yaitu pendidikan keimanan,
pendidikan akhlaq, dan pendidikan syariat. Selanjutnya sitem yang
11Lihat selengkapnya di skripsi Fuji Zakiyahtul Fikriyah yang berjudul “Penerapam
Konsep Multiple Intelligences Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (studi kasus di
SMP schoil of human cibubur)
9
digunakan di sekolah yaitu : (1) input dalam penerimaan peserta didik
menggunkan MIR (2) proses hasil MIR akan digunkan untuk
menyusun lesson plan yang disesuaikan dengan gaya belajar peserta
didik (3) output yakini menggunukan penilaian yang autentik yang
mana melihat potensi yang dimiliki peserta didik dari tiga ranah
penilaian yakni kognitif, afektif, dan psikomotori.12 Adapun
persamaanya adalah dalam tahap inputa sama-sama menggunakan
MIR kemudian guru menyesuaikan gaya nelajar peserta didik,
sebelum prose pembelajaran guru memersiapkan lesson plan dan
dalam penilaiannya menggunkan penilaian autentik. Perbedaanya jika
disini hanya disebutkan beberapa saja tentamg input, maka di
penelitian penulis disebutkan secara rinci tentang MIS.
3. Skripsi yang ditulis Iffah Fathrizika Ismail “Konsep Multiple
Intelligences Perspektif Munif Chatib Dalam Mengembangkan
Sistem Pendidikan Di Indonesia”, Fakultas Agama Islam, Program
Studi Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep Multiple
Intelligences dalam mengembangkan sitem pendidikan di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
model penelitian kepustakaan. Metode pengumpulan data
menggunakan metode dokumentasi, analisi datanya menggunakan
metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep
Multiple Intelligences perspektif Munif Chatib dalam memandang
sitem pendidikan di Indonesia mencakup 1) menerima peserta dengan
cenderungan kecerdasan berbeda-beda pada proses penerimaan
peserta didik baru di sekolah 2) meneliti kondisi psikologi peserta
12 Lihat selengkapnya di Skipsi Silvia Astuti yang berjudul “Pandangan Munif Chatib
Tentang Multiple Intelligences dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam”
10
didik denggan menggunakan MIR 3) pembagian kelas berdasarkan
kecenderungan kecerdasan peserta didik 4) membuat metode-metode
baru dan menarik berdasarkan kecenderungan kecerdasan peserta
didik. Adapun persamaan peneliti dengan skripsi diatas adalah sama-
sama menggunkan MIR. Perbedanya adalah peneliti diatas cenderung
membedakan kelas peserta didik sesuai dengan kecenderungan
kecerdasan. MI disini digunakan untuk penerapan metode beljar yang
akan menyesuaikan kecenderengan kecerdasan peserta didik.
4. Jurnal Anisa Dwi Makrufah yang berjudul “odel Pendidikan Dengan
Pendekatan Muktiple Intelligences Perspektif Munif Chatib”
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2017. Tulisan
ini bertujuan untuk mengkaji model pendidikan islam melalui
pendekatan multiple intelligences yang dikembangkan oleh Munif
Chatib. Penelitian ini menngunakan metode studi pustaka. Metode
penggumpulan data dengan dokumentasi, wawancara dan
mengumpulkan adat yang relevan. Teknis pengumpulan adatanya
menggunakan content analisys. Hasil penelitaian menunjukkan bahwa
konsep pembelajaram berbasis multiple intelligences menurut Munif
Chatib, secara global meliputi tiga tahap, yaitu, input, proses, dan
output. Pada tahapan input, menggunakan MIR dalam penerimaan
peserta didik barau, dimana gaya mengajar gurunya harus sama
dengan gaya belajar peserta didik. Pada tahap output, pembelajaran
berbasis multiple intelligences penilaiannya menggunkan penilaian
autentik. Pendidikan berbasis multiple intelligences relevan
diterapkan dalam pendidikan islam baik yang bersifat mikro maupun
makro. Adapun persamaan peneliti dengan skripsi diatas adalah
secara global MIS menggunakan tiga tahap input proses dan output,
namun ada perbedaan anatara peneliti dengan skripsi diatas jika
11
penelitin menjelaskan lebih detail tentang MIS maka skripsi diatas
hanya menerangkan beberapa saja.
5. Skripsi Rayesh Emir Eka Putra yang berjudul “Hubungan Gaya
Belajar dengan Multiple Intelligences Siswa Berprestasi Kelas IV
dan V MI di kota Malang”, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negri Maulana
Malik Ibrahim Malang, 2016. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan gaya belajar dan multiple intelligences apa saja yang
dimiliki oleh siswa berprestasi kelas IV dan V di kota Malangan.
Penelitian ini termasuk penelitian korelasi dengan menggunakan
metode pengumpulan data berupa angket, nilai rapot UAS semester
ganjil dan siswa berprestasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah product moment,dari hasil penelitian ini, penulis menemukan
bahwa dalam metode pembelajaran tidak hanya ada tiga gaya belajar
gabungan lainnya yaitu: visual auditorial, visual kenestetik dan
auditorial kenestetik.13 Adapun perbedaan peneliti dengan skripsi
diatasa adalah skripsi diatas hanya fokus pada gaya belajar yg
mengunakan MI yang bertujuan menggetahui hasil belajar peserta
didik. Untuk mengetahui hasilnya metode penggumpulan data
beruapa angket, nilai rapot dan prestasi peserta didik. Persamannya
adalah sama dalam proses pembelajarannya menggunakan MI yakni
guru mengidentifikasi kecerdasan anak dan menyesuiakan gaya
belajarnya.
H. Sistematika Penulisan
Teknik penulisan laporan dalam penelitian ini akan merujuk pada
buku yang telah disusun oleh Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo,
13Lihat selengkapnya di Skripsi Rayesh Eka Putra yang berjudul “Hubungan Gaya
Belajar Multiple Intelligences Siswa Berprestasi Kelas IV dan V MI di kota Malang”
12
M.A, et al. yang diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
Penerbit: IIQ Press, tahun 2011. Sistematika penulisan adalah penjelasan
tentang bagian-bagian yang akan ditulis di dalam penelitian secara
sistematis.14
Hasil akhir dari penulisan ini akan dituangkan dalam laporan
tertulis dengan sistematika. Berisi logika struktur bab yang berisi nama
judul bab dan sub bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang Pendahuluan yang
memuat : Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan
Masalah, Perumusan Masalah, ujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI, berisi tentang Kajian Teori yang
mencakup : pertama Dasar Teori Multipel Intelligences antara lain Teori
Multipel Intelligences, Macan-macam Multiple Intelligence, Dasar
Hukum Pelaksanaan Multiple Intelligences, kedua Konsep Pembelajaran
Multipel Intelligences System antar lain input , proses, output.
BAB III METODE PENELITIAN : berisi tentang : Tempat dan
Waktu Penelitian, Metode Penelitian, Fokus Penelitian, Sumbet Data,
Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan dan Metode Analisis
Data.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN berisi tentang: Biografi Munif Chatib, Karya-karya
Munif Chatib, Macan-macam Multiple Intelligence, Konsep Multiple
14Huzaemah T. Yanggo, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi,
(Tanggerang: IIQ Press, 2011), hlm.22
13
Intelligences System Dalam Perspektif Munif Chatib, Pokok Pemikiran
Munif Chatin.
.
BAB V KESIMPULAN berisi tentang: Kesimpulan dan Saran-sara
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan maka
penulis memberikan kesimpulan bahwa:
Munif Chatib menjelaskan konsep pembelajaran berbasis
multiple intelligences system di sekolah secara global meliputi
tiga tahap input menggunkan Multipe Intelligences Research
(MIR) dan gaya belajar, guru dalam proses pembelajaran
menyesuaikan kecerdasan peserta didik. Tahapan yang kedua
adalah tahapan pada proses pembelajaran, dimana nantinya, guru
mempersiapkan silabus, leson plan dan modul atau buku ajar.
Dan yang ketiga pada output, penilain menggunakan penilaian
autentik dan penilaian kompetensi peserta didik. Penilaian
autentik juga disebuat penilain berbasis proses.
B. Saran-saran
1. Kepada peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan refrensi untuk
penelitian yang sejenis. Misal penelitian tentang strategi multiple
intelligences di kelas V SDIT atau penelitian yang lainnya yg
berhubungan dengan MI.
2. Kepada para pendidik (guru), hendaknya dalam pengaplikasian
proses pemebalajaran senantiasa untuk memperhatikan berbagai
kecenderungan kecerdasan setiap peserta didik.
3. Kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia (KEMDIKBUD RI) hendaknya bisa mengarahkan
90
kepada setiap lembaga pendidikan untuk memperhatikan konsep
multiple intelligences dalam sistem pendidikan di Indonesia.
4. Kepada para orangtua, diharapkan senantiasa untuk memberiak
apresiasi, motivasi dan perhatian disetiap langkah anak-anaknya
91
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag RI, 2015
Al-Hoffaf Abbas Imam, Ad-Dzakata’at al-Muta’addidah: Barnamij Tathbiqi,
Aman: Dar al-Manahej Publisher, 2011
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, 1990
Armstrong Thomas. Multiple Intelligences in the Classroom, Virginia:
ASCD, 2009
Armstrong, Thomas 7 Kindos of Smart Menemukan dan Meningkatkan
Kecerdsan Anda Berdasarkan Teori MI, Jakarta: Gremedia Pustaka
Utama, 2002
Azwar Saifudin, Pengantar Psikologi Intelegensi, Yogyakart: Pustaka
Pelajar, 1996
Bobbi & Hernacki Mike, Quantum Learning: Membiasakn Belajar Nyaman
dan Menyenangkan, Bandung: Kaifa, 1999
Benyamin S. Bloom, Taxonomy of Education Objective, New York: Hand
Book, 1976
Chatib Munif, Gurunya Manusia, Bandung: Kaifa, 2016
Chatib, Munif, Orangtuanya Manusia, Bandung: Kaifa, 2015.
Chatib, Munif, Semua Anak Bintang, Bandung: Kaifa, 2019
Chatib, Munif, Sekolahnya Manusia, Bandung: Kaifa, 2019.
Depdiknas, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi
Depdiknas, 2003
Depdiknas, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bagian III Pasal 4, Jakarta: Ousat data &
Informasi Balitbang, 2004
92
Ferdinal Lafendry, Workshop dan Pelatihan Multiple Intelligences
Intermediate Jakarta,: Lazuardi-Next, 2012
Gardner Howard, Frames Of Mind (The Theory of Multiple Intelleginces),
New York: Basicbooks, 1983
Gardner Howard, Multiple Intelligences The Theory in Practice), (New York:
Basic Books, 1993
Gardner Howard, Frame Of Mind: The Theory Of Multiple Intelligences,
New York: Basic Books, 2011
Gardner Howard, Changing Minds, Seni Mengubah Pikiran Kita dan Orang
Lain, Jakarta: Transmedia, 2006
Gunawan W Adi, Genius Learning Strategy:
PetunjukPrakisUntukMenerapkan Accelerated Learning, Jakarta:
GramediaPustakaUtuma, 2004
Hamid Hamdani Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia Bandung:
Pustaka Setia 2013
Harsanto Radno, Pengelolaan Kelang Yang Dinamis, Yogyakarta, Kanisius,
2007
Hoerr R Thomas, Becoming a Multiple Intelligences School, Alexandria:
ASCD, 2000
Jasmin Julia, Profesional’s Guide: Teaching With Multiple Intelligences,
Bandung: Nuansa Cendekia, 2016
Jamal Ma’ruf Asmani, Kiat Mengembangkan Anak di Sekolah, Jakarta,: Diva
Press, 2012
Jasmine Julia, Profesional’s Guide: Teaching with Multiple Intelligences,
Terjemah
Porwanto, Bandung, Nuansa Cendikia, 2016
Jasmine, Profesional’s Guide: Teaching with Multiple Intelligences,
Terjemah Porwanto
93
Kasiram Moh, Metodelogi Penelitian Yogyakarta: UIN Maliki Press, 2008
Klaus Krippendof, Analisis Isi: Penfantar Teori dan Metodelogi, terj Farid
Wajid, Jakarata: Press, 1993
Latipah Eva, Psikologi Dasar Bagi Guru, Bandung, Remaja Rosdakarya,
2017
Moleong Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Rosda, 2004
Sarosa Samiaji, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, Jakarta: PT.Indeks, 2017
Mulyasa. E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006
Mulyasa .E, Implemenatasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005
Mulyana. E, KTSP: Suatu Panduan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007
Nazir M, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia
Nugroho Riant dan Tilaar, Kebijakan Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2008
Nurhidayati Titi, Inovasi Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Berbasis Multiple Intelligences, Malang: Literasi Nusantara, 2020
Pada Pasal 32 ayat (1) UU Sisdiknas 2003 dikatakan “Pendidikan khusus
merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fidik,
emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa,”lihat, UU Republik Indonesia 202003 tentang
SIKDIKNAS 2003 Beserta Penjelasannya Jakarta: Cemerlang, 2003
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
K13
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
94
PeraturanMentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Purwati Eni, Pendidikan Islam Berbasis Multiple Intelligences Sytem di SMP
YIMI Gresik dan MTs Yimo Bondowoso, Disertasi pada Program
Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, 2013
Sarwono W Sarlito, Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: Rjawali Pers, 2012
Soemanto Wasty, Psikologi Pendidikan Lndasan Kerja Pemimpin
Pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta, 2012
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2012
Surya Mohamad, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran Bandung: Bani
Quraisy, 2004
Tientje. N dan Iskandar Yul, Pendidikan Anak Usia Dini Untuk
Mengembangkan Multiple Intelligences, Jakarta: Dharma Graha, 2004
Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 Amandemen ke-4, dalam
http://dpr.go.id/uu/uu 1945, dilihat 3 juni 2020
Undang-undang Repubik Indonesia 20 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Uno Hamzah B. dan Kauadrat Masri, Mengelola Kecerdasan dalam
Pembelajaran, Jakarta: BumimAksara, 2009
Uno H Bamzah, Orentasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta:
Bumi Aksara,2010
Yanggo Huzaemah T dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi,
Tanggerang: IIQ Press, 2011
Yaumi Muhamad dan Ibrahim Nurdin, Pembelajaran Berbasis Kecerdsan
Majemuk, Jakarta: Prenamedia Group, 2016
Yukiani Nuraini Sujiono & Bambang Sujiono, Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasaan Jamak, Jakarta: Indeks, 2010
CONTACT EDUCATION
+62 81 29 4444 8495 2013 Jurusan Agama
[email protected] 2016 Perguruan Islam Mathali’ul Falah / Kajen / Pati
http://Iiq.academia.edu/amianatuzzu 2016 Jurusan PAI. Fak.Tarbiyah
2020 Institut Ilmu Al-Qur’an / Jakarta
Achievements EXPERIENCE
Juara harapan 1 Pidato Tingkat Jawa Tengah Tahun 2015 2019 Divisi Acara
Peserta Daurah Tahsin Tartil Al-Qur’an Fasilitator Kelas Insirasi Pati
“METODE MISURA” Tahun 2016
Peserta Dauroh “ METODE BAGDADI” Tahun 2017 2014-2016 Divisi PIK R
Pengurus Cabang IPPNU Pati
2018-2019 Kemendagri
DEMA FT IIQ Jakarat
2019 Guru
Mts Al-Khasyi’un Bogor
AMINATUZ ZUHRIYAH
Cv / Resume
Full Name : Aminatuz Zuhriyah
Date Of Vith : Pati, September 13th, 1995
Religions : Moslem
Addres : Ds. Bulumanis Kidul RT/RW 04/03 Kec.
Margoyoso Kab. Pati Prov. Jawa Tengah