konsep perangkat lunak sistem terdistribusi

12
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 KONSEP PERANGKAT LUNAK SISTEM TERDISTRIBUSI (TIK 133) Oleh [1102639] SARI RAHMADINA ANORI [1102640] YENI SEPTIANA [1102660] KHILDA RAHMI ZAKI GROUP 3F1,2 KODE SEKSI 28417

Upload: yeniseptiana

Post on 09-Feb-2016

338 views

Category:

Documents


62 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

KONSEP PERANGKAT LUNAK

SISTEM TERDISTRIBUSI (TIK 133)

Oleh

[1102639] SARI RAHMADINA ANORI

[1102640] YENI SEPTIANA

[1102660] KHILDA RAHMI ZAKI

GROUP 3F1,2

KODE SEKSI 28417

Page 2: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

SISTEM TERDISTRIBUSI

KONSEP PERANGKAT LUNAK

A. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

1. Pengertian Sistem Operasi

Sistem operasi (Operating System atau OS) adalah perangkat lunak system yang

bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi- operasi

dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program- program pengolah

kata dan browser web.

Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh

pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software- software

lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan

layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses

ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing

software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani

dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum

tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi.

2. Komponen Inti Sistem Operasi

a. Manajemen Proses

Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah

proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya.

sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas, dan

perangkat-perangkat I/O.

Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan

dengan manajemen proses seperti:

Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.

Menunda atau melanjutkan proses.

Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.

Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.

Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.

b. Manajemen Memori Utama

Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akses datanya

digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat

Page 3: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

SISTEM TERDISTRIBUSI

penyimpanan data yang sementara (volatile), artinya data dapat hilang begitu sistem

dimatikan.

Sistem operasi bertanggung jawab terhadap:

Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang

menggunakannya. Memilih program yang akan di-load ke memori.

Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.

c. Manajemen Penyimpanan Sekunder

Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya

sangat kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan program

komputer dibutuhkan secondarystorage yang bersifat permanen dan mampu

menampung banyak data. Contoh dari secondarystorageadalah harddisk, disket, dll.

Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan

dengan diskmanagementseperti: free-space management, alokasi penyimpanan,

penjadualan disk

d. Manajemen Berkas

Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan tujuan

pembuat berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis

(direktori, volume, dll.).

Sistem operasi bertanggung-jawab:

Pembuatan dan penghapusan berkas.

Pembuatan dan penghapusan direktori.

Mendukung manipulasi berkas dan direktori.

Memetakan berkas kesecondary storage.

Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).

e. Manajemen Sistem Input Output

Sering disebut device manager. Menyediakan "device driver" yang umum

sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup).

Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada

hard-disk, CD-ROM dan floppy disk.

Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:

Buffer:menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.

Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien

(antrian dsb.).

Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi "rinci" untuk perangkat

keras I/O tertentu.

f. Manajemen Proteksi

Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan

oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya

g. Jaringan

Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori

atau clock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor tersebut

Page 4: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

SISTEM TERDISTRIBUSI

terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses

pengguna ke bermacam sumber-daya sistem.

h. Command Interpreter-System

Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven).

Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya

disebut: control-card interpreter, commandline interpreter, dan UNIX shell.

Command-Interpreter System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem

operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang ada.

Contohnya: CLI, Windows, Pen-based(touch), dan lain-lain

3. Pengertian Sistem Operasi Terdistribusi

Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi,

di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan.

Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk

melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan

hasil secara lebih, terutama dalam:

File system

name space

Waktu pengolahan

Keamanan

Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan

perangakat keras

4. Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi

Page 5: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

SISTEM TERDISTRIBUSI

Sistem operasi terdistribusi memiliki manfaat dalam banyak sistem dan dunia

komputasi yang luas. Manfaat-manfaat ini termasuk dalam sharing resource, waktu

komputasi dan komunikasi.

a. Shared Resource

Walaupun perangkat sekarang sudah memiliki kemampuan yang cepat

dalam prosesproses komputasi, atau misal dalam mengakses data, tetapi

pengguna masih saja menginginkan sistem berjalan dengan lebih cepat. Apabila

hardware terbatas, kecepatan yang diinginkan user dapat di atasi dengan

menggabung perangkat yang ada dengan sistem DOS.

b. Manfaat Komputasi

Salah satu keunggulan sistem operasi terdistribusi ini adalah bahwa

komputasi berjalan dalam keadaan paralel. Proses komputasi ini dipecah dalam

banyak titik, yang mungkin berupa komputer pribadi, prosesor tersendiri, dan

kemungkinan perangkat prosesorprosesor yang lain. Sistem operasi terdistribusi

ini bekerja baik dalam memecah komputasi ini dan baik pula dalam mengambil

kembali hasil komputasi dari titik-titik cluster untuk ditampilkan hasilnya.

c. Reliabilitas

Fitur unik yang dimiliki oleh DOS ini adalah reliabilitas. Berdasarkan design

dan implementasi dari design sistem ini, maka hilangnya satu node tidak akan

berdampak terhadap integritas sistem. Hal ini berbeda dengan PC, apabila ada

salah satu hardware yang mengalami kerusakan, maka sistem akan berjalan

tidak seimbang, bahkan sistem bisa tidak dapat berjalan atau mati.

d. Komunikasi

Sistem operasi terdistribusi berjalan dalam jaringan dan biasanya melayani

koneksi jaringan. Sistem ini umumnya digunakan user untuk proses networking.

User dapat saling bertukar data, atau saling berkomunikasi antar titik baik

secara LAN maupun WAN.

5. Contoh Sistem Operasi Terdistribusi

Ada berbagai macam sistem operasi terdistribusi yang saat ini beredar dan

banyak digunakan. Keanekaragaman sistem ini dikarenakan semakin banyaknya

sistem yang bersifat opensource sehingga banyak yang membangun OS sendiri

sesuai dengan kebutuhan masing-masing, yang merupakan pengembangan dari OS

opensource yang sudah ada. Beberapa contoh dari sistem operasi terdistribusi ini

diantaranya:

a. Amoeba (Vrije Universiteit).

Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan

banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara

transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri,

dan pemerintah.

Page 6: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

SISTEM TERDISTRIBUSI

b. Angel (City University of London).

Angel didesain sebagai sistem operasi terdistribusi yang pararel, walaupun

sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan berkecepatan tinggi. Model

komputasi ini memiliki manfaal ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup

murah dan juga biaya incremental yang rendah. Dengan memproses titik-titik di

jaringan sebagai mesin single yang bersifat shared memory, menggunakan

teknik distributed virtual shared memory (DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi

yang ingin meningkatkan performa dan menyediakan sistem yang portabel dan

memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap platform aplikasi.

c. Chorus (Sun Microsystems).

CHORUS merupakan keluarga dari system operasi berbasis mikro-kernel

untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di dalam

bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan, realtime, sistem

UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi. Multiserver CHORUS/MiX

merupakan implementasi dari UNIX yang memberi kebebasan untuk secara

dinamis mengintegrasikan bagian- bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga

service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.

d. GLUnix (University of California, Berkeley).

Sampai saat ini, workstation dengan modem tidak memberikan hasil yang

baik untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi terdistribusi dalam

lingkungan yang shared dengan aplikasi yang berurutan. Hasil dari penelitian ini

adalah untuk menempatkan resource untuk performa yang lebih baik baik

untuk aplikasi pararel maupun yang seri/berurutan. Untuk merealisasikan hal

ini, maka sistem operasi harus menjadwalkan pencabangan dari program

pararel, mengidentifikasi idle resource di jaringan, mengijinkan migrasi proses

untuk mendukung keseimbangan loading, dan menghasilkan tumpuan untuk

antar proses komunikasi

B. SISTEM OPERASI JARINGAN

Sistem Operasi Jaringan adalah adalah sebuah jenis system operasi yang ditujukan

untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau

service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan

berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini

populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an

Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:

• Microsoft MS-NET

• Microsoft LAN Manager

• Novell NetWare

• Microsoft Windows NT Server

• GNU/Linux

• Banyan VINES

• Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris

Page 7: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

SISTEM TERDISTRIBUSI

Beberapa Contoh Sistem Operasi Jaringan Komputer

Novell NetWare

Novell Netware adalah sistem operasi jaringan yang menggunakan dedicated

server dimana komputer server memang khusus untuk melayani komputer

client, Protokol jaringan menggunakan IPX/SPX dan NetWare adalah sebuah

sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh Novell, Inc koperasi ini

mulanya digunakan multitasking untuk menjalankan berbagai layanan pada

sebuah komputer pribadi, dan protokol jaringan didasarkan pada pola dasar

Sistem Network Xerox stack. NetWare telah digantikan oleh Open Enterprise

Server (OES). Versi terbaru NetWare adalah v6.5 Dukungan Paket 8, yang

identik dengan OES 2 SP1, NetWare Kernel.

Microsoft LAN Manager

Sebuah sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation

bersama-sama dengan 3Com Corporation. LAN Manager didesain sebagai

penerus perangkat lunak server jaringan 3+Share yang berjalan di atas sistem

operasi MS-DOS.

Microsoft Windows NT Server

Sistem operasi jaringan yangmenggunakan non-dedicated server sehingga

memungkinkan untuk bekerja pada komputer server, protocol jaringan

menggunakan TCP/IP dan Windows NT merupakan sebuah sistem operasi 32-bit

dari Microsoft yang menjadi leluhur sistem operasi Windows 2000, Windows

XP, Windows Server 2003, dan Windows Vista.

Sistem operasi tersebut pada awalnya mendukung beberapa platform

mikroprosesor, dimulai dari Intel 80×86 (hingga sekarang),MIPS R4x00

(dihentikan pada versi Windows NT 4.0), Digital Equipment Corporation Alpha

AXP (dihentikan pada versi Windows 2000 Beta 3), IBM PowerPC (dimulai dari

versi Windows NT 3.51 dan dihentikan pada versi Windows NT 4.0), serta

beberapa platform lainnya, seperti Clipper dan SPARC (tidak dirilis untuk umum,

karena dibuat oleh pihak ketiga, Intergraph). Saat ini, sistem operasi berbasis

Windows NT hanya mendukung platform Intel 80×86, Intel IA64 dan AMD64

(atau x64), sementara platform lainnya tidak didukung lagi, mengingat

kurangnya dukungan dari pihak ketiga untuk prosesor tersebut.

GNU/Linux

Adalah sistem operasi turunan dari Unix yang merupakan freeware dan

powerfull operating system,memiliki implementasi lengkap dari arsitektur

TCP/IP Banyak VINES Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell

UnixWare, atau Solaris

C. MIDDLEWARE

Page 8: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

SISTEM TERDISTRIBUSI

1. Pengertian Middleware

Middleware adalah software penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang

memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk

saling berinteraksi pada suatu jaringan. Middleware sangat dibutuhkan untuk

bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan

komunikasi antar platform yang berbeda.

Dalam dunia teknologi informasi, terminologi middleware merupakan istilah

umum dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai

penghubung, ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah program/aplikasi

yang telah ada. Perangkat lunak middleware merupakan perangkat lunak yang

terletak diantara program aplikasi dan pelayanan yang ada di sistem operasi.

2. Fungsi Middleware

Fungsi-fungsi dari middleware adalah sebagai berikut :

Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi sederhana yang

menyembunyikanpenggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada

sistem operasi .

Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang

mencakupberbagai komputer dan sistem operasi.

Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi,

seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system

administration.

3. Layanan Middleware

Layanan Middleware merupakan sekumpulan software terdistribusi yang

menempati lapisan antara aplikasi dan sistem operasi serta layanan jaringan di suatu

node pada jaringan komputer. Menyediakan kumpulan fungsi API (Application

Programming Interfaces) yang lebih tinggi daripada API yang disediakan sistem

operasi dan layanan jaringan yang memungkinkan suatu aplikasi dapat :

Mengalokasikan suatu layanan secara transparan pada jaringan.

Menyediakan interaksi dengan aplikasi atau layanan lain.

Tidak tergantung dari layanan jaringan.

Handal dan mampu memberikan suatu layanan

Diperluas (dikembangkan) kapasitasnya tanpa kehilangan fungsinya

Page 9: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

SISTEM TERDISTRIBUSI

Tipe-tipe dari Layanan Middleware :

a. Layanan Sistem Terdistribusi

Komunikasinya bersifat kritis, program-to-program dan biasanya merupakan

layanan manajemen data seperti: RPC, MOM (Message Oriented Middleware)

dan ORB.

b. Layanan Application

Aksesnya ke layanan terdistribusi dan jaringan, seperti : TP (transaction

processing) monitor dan layanan database, seperti Structured Query Language

(SQL).

c. Layanan Manajemen Middleware

Memungkinkan aplikasi dan fungsi dimonitor secara terus menerus untuk

menyakinkan unjuk kerja yang optimal pada lingkungan komputasi terdistribusi.

Contoh-contoh dari layanan middleware :

Transaction Monitor

Merupakan Produk pertama yang disebut middleware. Menempati

posisi antara permintaan dari program client dengan database, untuk

menyakinkan bahwa semua transaksi ke database terlayani dengan baik.

Messaging Middleware

Merupakan antarmuka dan transportasi antar aplikasi. Dapat menyimpan

data dalam suatu antrian message jika mesin tujuan sedang mati atau

overloaded. Berisi business logic yang merutekan message ke tujuan

sebenarn ya dan memformat ulang data lebih tepat. Sama seperti sistem

messaging email, kecuali messaging middleware digunakan untuk mengirim

data antar aplikasi.

Database Middleware

Middleware basisdata menyediakan interface antara sebuah query

dengan beberapa database yang terdistribusi. Menggunakan, baik

arsitektur hub and spoke atau arsitektur terdistribusi, sehingga

memungkinkan data untuk digabungkan dari beberapa sumber data yang

berbeda atau terpisah.

Middleware Application Server

Merupakan sebuah Web-based Application server, yang menyediakan

antarmuka untuk berbagai aplikasi. Digunakan sebagai middleware

antara browser denganaplikasi. J2EE adalah contoh application serverA

wide range of server -side processing has been supported by appservers

(i.e.;J2EE).

D. KETERKAITAN PERANGKAT LUNAK SISTEM TERDISTRIBUSI DENGAN MODEL SISTEM

TERDISTRIBUSI

Model sistem terdistribusi ada dua yaitu:

a. Jaringan Peer to peer

Page 10: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

SISTEM TERDISTRIBUSI

Pada jaringan tipe ini, setiap komputer yang terhubung dalam jaringan dapat saling

berkomunikasi dengan komputer lainnya secara langsung tanpa perantara. Bukan hanya

komunikasi langsung tetapi juga sumber daya komputer dapat digunakan oleh

komputer lainnya tanpa ada pengendali dan pembagian hak akses.

Setiap komputer dalam jaringan Peer to Peer mampu berdiri sendiri sekalipun

komputer yang tidak bekerja atau beroperasi. Masing-masing Komputer tidak terikat

dan tidak tergantung pada komputer lainnya. Komputer yang digunakan pun bisa

beragam dan tidak harus setara, karena fungsi komputer dan keamanannya diatur dan

dikelola sendiri oleh masing-masing komputer.

Tipe jaringan ini cocok digunakan untuk membangun jaringan komputer skala kecil

seperti di rumah, di dalam sebuah ruangan kerja, lab komputer sekolah dan lain-lain.

Peer to Peer ini umumnya dipakai dalam membangun jaringan berbasis workgroup yang

menerapkan fungsi sharing atau bagi pakai penggunaan hardware dan software, karena

pada tipe ini biasanya tidak memerlukan pengaturan keamanan dan kendali antara

masing-masing komputer.

Keunggulan jaringan peer to peer

Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang

dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.

Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-

server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki

kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas

jaringan.

Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila

salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak

akan mengalami gangguan.

Kelemahan Jaringan Peer to peer

Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to

peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.

Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.

Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena

setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan

juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.

Page 11: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

SISTEM TERDISTRIBUSI

Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan

mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka

backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

b. Jaringan Client/Server

Sesuai namanya, jaringan komputer tipe ini memerlukan sebuah (atau lebih)

komputer yang difungsikan sebagai pusat pelayanan dalam jaringanyang disebut Server.

Komputer-komputer lain disebut Client atau Workstation. Sesuai sebutannya, komputer

Server bertugas melayani semua kebutuhan komuter lain yang ada dalam jaringan.

Semua fungsi jaringan dikendalikan dan diatur oleh komputer Server, termasuk masalah

keamanan jaringan seperti hak akses data, waktu akses, sumber daya dan sebagainya.

Dalam jaringan Client-Server ini, mungkin saja digunakan lebih dari 1 buah Server, ini

tergantung fungsi yang diterapkan dalam jaringan tersebut. Misalnya ada Server Web,

Server Mail dan lain-lain.

Komunikasi antarkomputer dilakukan melalui perantara Server, namun, kalau Server

tidak aktif maka komputer lainnya (Client) tidak dapat saling berkomunikasi. Skema

dasar dari jaringan tipe Client-Server ini seperti ditunjukkan gambar di bawah.

Tipe ini sangat baik digunakan jika ingin menerapkan Diskless System yang akan

menghemat penggunaan (pembelian) harddisk pada komputer Client seperti pada LTSP

(Linux Terminal Server Project). Tetapi tipe jaringan Client-Server ini memerlukan

Operating System khusus yang fitur dan fingsi-fungsinya memang dikhususkan untuk

Server. Contoh Operating System khusus untuk Server adalah Novell Netware,

Microsoft Window$ Server, Linux dan sebagainya.

Keunggulan Jaringan Client / Sever

Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan

pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak

dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang

pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola

administrasi dan sistem keamanan jaringan.

Page 12: Konsep Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi

SISTEM TERDISTRIBUSI

Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan

terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam

jaringan.

Kelemahan Jaringan Client / Server

Biaya operasional relatif lebih mahal.

Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk

ditugaskan sebagai server.

Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami

gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

c. Keterkaitan Perangkat Lunak Sistem Terdistribusi dengan Model Sistem Terdistribusi

Ada dua model jaringan pada sistem terdistribusi yaitu Peer to peer dan Client/

Server. Untuk jaringan peer to peer, tidak diperlukan perangkat lunak sistem

operasikhusu tertentu untuk mendistribusikan data. Hal ini dikarenakan pada jaringan

tipe ini, setiap komputer yang terhubung dalam jaringan dapat saling berkomunikasi

dengan komputer lainnya secara langsung tanpa perantara. Kendali sharing data dimiliki

masing-masing komputer.

Untuk jaringan client/sever, komputer server merupakan komputer pusat yang

dapat melayani semua komputer client yang terhubung dalam jaringan komputer,

haruslah mempunyai sistem operasi mempunyai tingkat keamanan / security yang lebih

baik dari pada komputer client. Oleh karena itu dibutuhkan sistem operasi yang

mendukung jaringan seperti Novell NetWare, Microsoft Windows NT Server, GNU/Linux