konsepsi dasar pengelolan barang milik negara/daerah ( pp no. 6 tahun 2006 )

20
KONSEPSI DASAR PENGELOLAN KONSEPSI DASAR PENGELOLAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH BARANG MILIK NEGARA/DAERAH ( ( PP NO. 6 TAHUN 2006 PP NO. 6 TAHUN 2006 ) ) Oleh: Teguh Sugirijoto Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Departemen Keuangan RI Jakarta, Desember 2006

Upload: alden

Post on 14-Jan-2016

100 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KONSEPSI DASAR PENGELOLAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH ( PP NO. 6 TAHUN 2006 ). Oleh: Teguh Sugirijoto Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Departemen Keuangan RI. Jakarta, Desember 2006. PARADIGMA LAMA PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA. Dasar Hukum - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

KONSEPSI DASAR PENGELOLAN KONSEPSI DASAR PENGELOLAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAHBARANG MILIK NEGARA/DAERAH

((PP NO. 6 TAHUN 2006PP NO. 6 TAHUN 2006))

Oleh:

Teguh Sugirijoto

Direktorat Jenderal Kekayaan NegaraDepartemen Keuangan RI

Jakarta, Desember 2006

PARADIGMA LAMA PARADIGMA LAMA PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARAPENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

1.1.Dasar HukumDasar Hukum– Kepmenkeu No. 350/KMK.03/1994 tentang Kepmenkeu No. 350/KMK.03/1994 tentang

Tatacara Tukar Menukar BM/KNTatacara Tukar Menukar BM/KN– Kepmenkeu No. 470/KMK.01/1994 tentang Kepmenkeu No. 470/KMK.01/1994 tentang

Tatacara Penghapusan dan Pemanfaatan BM/KNTatacara Penghapusan dan Pemanfaatan BM/KN2.2.Pengertian BM/KNPengertian BM/KN

BM/KN adalah barang bergerak/barang tidak bergerak yang dimiliki/dikuasai oleh instansi Pemerintah, yang sebagian atau seluruhnya dibeli atas beban APBN serta dari perolehan lain yang sah.Tidak termasuk kekayaan negara yang dipisahkan (dikelola BUMN) dan kekayaan Pemerintah Daerah.

3. Hirarkis Pengelolaan BM/KN– Pembina Umum Presiden

Pelaksana Pembina Umum MenkeuDikuasakan Dirjen Anggaran (Dirjen Perbendaharaan)

– Pembina Barang Inventaris Menteri/ Pimp.

Lembaga4. Kepemilikan/penguasaan BM/KN

BM/KN dikuasai/dimiliki oleh departemen/lembaga5. Peran Menkeu

Bersifat pasif dan sebatas pada perijinan pemanfaatan, penghapusn/pemindahtanganan.

PERUBAHAN PARADIGMA PENGATURAN BMN

BARU (UU No. 17/2003, UU No. 1/2004 dan PP No. 6 Tahun 2006)

1.Presiden adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara

2.Menteri Keuangan adalah Pengelola Barang, memiliki kewenangan penetapan status penggunaan, pemanfaatan dan pemindahtanganan;

3.Menteri/Pimpinan Lembaga adalah Pengguna Barang, memiliki kewenangan sebatas kewenangan penggunaan BMN.

PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGELOLAAN

Penggunaan BMN Penggunaan BMN sebatas untuk sebatas untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi departemen/lembaga yang bersangkutandepartemen/lembaga yang bersangkutan (pasal 6 ayat 2e dan pasal 8 ayat 2d PP 6/2006)

Tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan oleh Pengguna untuk penyelenggaraan tupoksi wajibwajib diserahkan (pasal 49 ayat 3 UU 1/2004 dan pasal 16 ayat 2 PP 6/2006) kepada Pengelola Barang, untuk:• Dialihkan status penggunaan kepada

Pengguna Barang lainnya;• Dimanfaatkan;• Dipindahtangankan.

Pengelola Barang mengatur penggunaan aset yang berlebih di Pengguna Barang untuk dialihkan status penggunaannya kepada Pengguna Barang lainnya.

Barang Milik Negara/Daerah meliputi: 1. barang yg dibeli/diperoleh atas beban APBN/D 2. barang yg berasal dari perolehan lainnya yg sah.

Perolehan lainnya yg sah meliputi barang : 1. hibah/sumbangan atau yg sejenis. 2. pelaksanaan perjanjian/ kontrak; 3. berdasarkan ketentuan undang-undang; 4. berdasarkan putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 2

LINGKUP BMN/D

• Pasal 13

Status penggunaan barang milik negara ditetapkan oleh pengelola barang

PENGGUNAANPENGGUNAAN

Pemanfaatan adalah Pemanfaatan adalah pendayagunaan pendayagunaan barang milik negara yang tidak dipergunakan barang milik negara yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kementerian/lembaga, dalam bentuk:kementerian/lembaga, dalam bentuk: sewa;sewa; pinjam pakai;pinjam pakai; kerjasama pemanfaatan;kerjasama pemanfaatan; bangun serah guna/bangun guna serah;bangun serah guna/bangun guna serah;

dengan tidak mengubah status dengan tidak mengubah status kepemilikan.kepemilikan.

Pemindah tanganan adalah pengalihan Pemindah tanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik negarakepemilikan barang milik negara sebagai sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah.disertakan sebagai modal pemerintah.

PEMANFAATAN & PEMINDAH TANGANANPEMANFAATAN & PEMINDAH TANGANAN

1.SUBYEK PEMANFAATAN

Pasal 19

ayat 1: Pemanfaatan BMN berupa tanah dan/bangunan (yang sudah diserahkan kpd pengelola barang) dilakukan oleh pengelola barang;

ayat 3 : pemanfaatan BMN berupa tanah dan/atau bangunan yang diperlukan utk menunjang tupoksi departemen/ lembaga, dilakukan oleh pengguna barang dengan persetujuan pengelola barang;

ayat 4: pemanfaatan BMN selain tanah dan/atau bangunan, dilakukan oleh pengguna barang dengan persetujuan pengelola barang;

PEMANFAATAN…………….lanjutanPEMANFAATAN…………….lanjutan

2. PENILAIAN

Pasal 37

Penilaian BMN dilakukan dalam rangka penyusunan laporan keuangan pemerintah, pemanfaatan, dan pemindahtanganan BMN;Pasal 39 ayat 1

Penilaian BMN berupa tanah dan/atau bangunan dalam rangka pemanfaatan dan pemindahtanganan dilakukan oleh tim yang ditetapkan oleh pengelola barang, dan dapat melibatkan penilai independen yang ditetapkan pengelola barang;Pasal 39 ayat 3

Penilaian barang milik negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar, dengan estimasi terendah menggunakan NJOP;Pasal 39 ayat 4

Hasil penilaian barang milik negara sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh pengelola barang.

PEMANFAATAN…………….lanjutanPEMANFAATAN…………….lanjutan

Pasal 40 ayat 1Penilaian BMN selain tanah dan/atau bangunan dalam rangka pemanfaatan dan pemindahtanganan dilakukan oleh tim yang ditetapkan oleh pengelola barang, dan dapat melibatkan penilai independen yang ditetapkan pengelola barang;

3. FORMULA TARIF SEWAPasal 22 ayat 3Penetapan formula besaran tarif sewa atas barang milik negara dilakukan oleh pengelola barang;

4. KONTRIBUSI TETAP DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN (KSP)Pasal 26 ayat 1dbesaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil KSP ditetapkan dari hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh pejabat yang berwenang;Pasal 26 ayat 1ebesaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil KSP harus mendapatkan persetujuan pengelola barang;

PEMANFAATAN…………….lanjutanPEMANFAATAN…………….lanjutan

5. KONTRIBUSI (BGS/BSG)Pasal 29 ayat 3besaran kontribusi ditetapkan berdasarkan perhitungan tim yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

6. PELAKSANAAN TENDERPasal 26 ayat 1bmitra kerjasama pemanfaatan ditetapkan melalui tender dengan mengikutsertakan minimal (lima) lima peserta/peminat, kecuali untuk barang milik negara yang bersifat khusus dapat dilakukan penunjukan langsung;Pasal 29 ayat 2penetapan mitra BGS/BSG dilaksanakan melalui tender dengan mengikutsertakan sekurang-kurangnya lima peserta/peminat;

PEMANFAATAN…………….lanjutanPEMANFAATAN…………….lanjutan

Pasal 41 Penghapusan barang milik negara meliputi:a. penghapusan dari daftar barang pengguna dan/atau kuasa penggunab. Penghapusan dari daftar barang milik negara

Pasal 42Penghapusan barang milik negara dilakukan dalam hal sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang

PENGHAPUSAN

Pasal 43 ayat 1Penghapusan dilakukan dalam hal :- sudah beralih kepemilikan- terjadi pemusnahan- sebab - sebab lain

Pasal 44 ayat 1Penghapusan dengan tindak lanjut pemusnahan dilakukan :- tidak dapat digunakan- tidak dapat dimanfaatkan- tidak dapat dipindahtangankan - sesuai ketentuan perundang-undangan

PENGHAPUSAN

1. Pasal 46 1. Pasal 46 Pemindahtanganan BMN berupa Pemindahtanganan BMN berupa tanah dan tanah dan atau bangunan,atau bangunan, dilakukan setelah dilakukan setelah mendapatmendapat persetujuan DPRpersetujuan DPR, , kecuali:kecuali:– Tidak sesuai dengan tata ruang Tidak sesuai dengan tata ruang

wilayah/penataan kota;wilayah/penataan kota;– Anggaran untuk bangunan pengganti sudah Anggaran untuk bangunan pengganti sudah

tersedia dalam dokumen anggaran;tersedia dalam dokumen anggaran;– Untuk kepentingan pegawai negeri;Untuk kepentingan pegawai negeri;– Untuk kepentingan umum;Untuk kepentingan umum;– Dikuasai negara berdasarkan putusan Dikuasai negara berdasarkan putusan

pengadilan/ ketentuan undang-undang, pengadilan/ ketentuan undang-undang, yang jika kepemilikannya dipertahankan yang jika kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomis;tidak layak secara ekonomis;

PEMINDAHTANGANAN

2. Pasal 48 ayat 1Pemindahtanganan barang milik negara berupa tanah dan/atau bangunan dilakukan oleh pengelola barang sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Pasal 49 ayat 1Pemindahtanganan barang milik negara selain tanah dan/atau bangunan dilakukan oleh pengguna barang sesuai ketentuan yang berlaku.

Pemindahtanganan…………….lanjutanPemindahtanganan…………….lanjutan

1. Menteri Keuangan menetapkan kebijakan umum pengelolaan Barang Milik Negara/daerah.

2. Menteri Keuangan menetapkan kebijakan teknis dan melakukan pembinaan pengelolaan Barang Milik Negara.

3. Menteri Dalam Negeri menetapkan kebijkan teknis dan melakukan pembinaan pengelolaan Barang Milik Daerah sesuai dengan kebijakan umum pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. ( Pasal 74 )

PEMBINAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAHPEMBINAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

4.Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan Barang Milik Negara diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.

5.Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan Barang Milik Negara diatur dalam Peraturan Daerah.

( Pasal 66 & 68 )

1. Ketentuan lain-lain Pejabat/pegawai yang melaksanakan

pengelolaan BMN/D yang menghasilkan penerimaan negara/daerah dapat diberikan insentif;

Pajabat/pegawai selaku pengurus barang diberikan tunjangan sesuai kemampuan keuangan negara/daerah;

Penyusunan regulasi pembentukan BLU dan/atau penunjukan pihak lain dalm hal-hal khusus untuk melaksanakan pemanfaatan dan pemindahtanganan.

2. Ketentuan peralihan Wajib dilakukan inventarisasi tanah

dan/atau bangunan serta penyelesaian dokumen kepemilikannya;

Biaya yang timbul dalam pelaksanaan inventarisasi dan pensertifikatan dibebankan pada APBN/D.

KETENTUAN LAIN-LAINKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 84 PP Nomor 6 tahun 2006 Pada saat berlakunya Peraturan

Pemerintah ini, semua peraturan yang mengatur mengenai pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah yang bertentangan dengan peraturan pemerintah ini dinyatakan tidak berlaku.

KETENTUAN PENUTUPKETENTUAN PENUTUP

TERIMA KASIH