konser diskolorisasi

Upload: tantiacdf

Post on 02-Jun-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Konser diskolorisasi

    1/5

    Gigi terdiri dari mahkota gigi, leher gigi dan akar gigi. Secara klinis mahkota gigi

    merupakan bagian gigi yang menonjol di atas gingiva. Dilihat dari potongan melintang, mahkota

    gigi terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan email, dentin dan pulpa. Diskolorisasi ekstrinsik dapat

    terjadi pada lapisan luar dari mahkota gigi yaitu di permukaan email dan diskolorisasi intrinsik

    dapat terjadi di dalam substansi gigi yaitu pada lapisan dalam email dan dentin. Stain pada gigi

    dapat terjadi dengan tiga cara: (1) stain melekat langsung pada permukaan, (2) stain terjebak di

    dalam kalkulus dan deposit lunak, dan (3) stain bergabung dengan struktur gigi atau material

    restoratif.

    Warna gigi setiap orang sangat bervariasi tergantung pada translusensi, ketebalan

    email, warna dentin dibawahnya dan pulpa. Warna gigi yang normal bagi gigi sulung adalah

    putih kebiruan dan warna gigi permanen putih kekuningan. Bertambahnya umur seseorang

    secara fisiologis, maka emailnya juga akan menjadi lebih tipis karena abrasi atau erosi dan dentin

    menjadi lebih tebal karena deposisi dentin sekunder. Namun karena berbagai faktor baik

    ekstrinsik maupun intrinsik, gigi dapat mengalami perubahan warna akibat penumpukan stain

    atau pigmen yang sering disebut juga diskolorisasi gigi. Keparahan diskolorisasi yang terjadi

    tergantung jumlah pigmen yang menimbun di gigi. Semakin banyak pigmen di gigi yang

    mengabsorpsi cahaya maka warna gigi akan menjadi semakin gelap. Semakin sedikit jumlah

    pigmen maka semakin sedikit cahaya diabsorpsi dan semakin banyak cahaya yang direfleksikan

    menjadikan warna gigi tampak semakin terang. Interaksi cahaya dapat dilihat seperti pada

    gambar di bawah ini.

    Gambar 1. Interaksi cahaya pada email dan dentin. Cahaya yang mengenai email

    sebagian dipantulkan dan sebagian lagi diserap oleh pigmen warna yang terdapat di gigi.

  • 8/10/2019 Konser diskolorisasi

    2/5

    A.Penampakan klinis dan histologis gigi normal

    Warna alami enamel adalah putih translusen dan warna struktur gigi di bawah enamel cenderung

    tampak. Dentin berada di bawah enamel, dengan warna normal kekuningan, tetapi oleh karena

    struktur porus dan adanya persarafan gigi akan menembus warna dentin yang menyebabkan

    warna gigi menjadi lebih gelap sampai kearah kuning kecoklatan. Hal ini seiring dengan

    pertambahan usia.

    B. Penampakan klinis dan histologis gigi yang mengalami diskolorisasi ekstrinsik

    Stain coklat-hitam

    Stain coklat pada permukaan gigi dapat merupakan

    akibat dari deposisi tanin yang ditemukan dalam

    teh, kopi dan minuman atau makanan lainnya.

    Akumulasi plak gigi, kalkulus dan food debris juga

    dapat menyebabkan stain coklat atau hitam. Selain

    itu kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan

    stain coklat atau hitam pada gigi.

  • 8/10/2019 Konser diskolorisasi

    3/5

    Stain hijau-orange

    Akumulasi plak gigi yang terkontaminasi oleh

    bakteri atau jamur akibat gigi yang tidak

    dibersihkan terus menerus dapat menyebabkan

    pembentukan warna hijau-orange pada gigi.

    C. Penampakan klinis dan histologis gigi yang mengalami diskolorisasi instrinsik

    Diskolorisasi intrinsik terjadi akibat faktor dari dalam gigi yang umumnya terdapat pada email

    dan dentin. Gigi dapat mengalami perubahan warna atau diskolorisasi sebelum masa erupsi yaitu

    pada saat pembentukan gigi karena terpaparnya struktur gigi dengan penyebab diskolorisasi.

    Mekanisme terjadinya diskolorisasi intrinsik ini masing masing akan dibahas:

    Alkaptonuria

    Alkaptonuria merupakan kesalahan bawaan dari hasil metabolisme pada metabolisme tirosin dan

    fenilalanin yang tidak sempurna, yang mendukung terbentuknya asam homogentisik. Kelainan

    ini akan mempengaruhi pertumbuhan gigi permanen yang menyebabkan stain berwarna coklat

    pada gigi.

    Porfiria kongenital

    Kelainan ini jarang terjadi, bersifat resesif, autosomal dan merupakan gangguan metabolisme

    dimana terdapat kesalahan pada metabolisme porphyrin yang mengaraah ke akumulasi prophyrin

    dalam sum sum tulang, eritrosit, urin, feses dan gigi. Akibatnya adalah stain berwarna merah-

    coklat pada gigi.

    Congenital hyperbilirubinaemia

    Hasil dari hemolisis akan menyebabkan perubahan warna kuning-hijau. Pada rhesus

    inkompatibilitas, hemolisis yang besar akan menyebabkan deposisi pigmen empedu pada

    jaringan keras gigi yang terkalsifikasi.

  • 8/10/2019 Konser diskolorisasi

    4/5

    Amelogenesis Imperfecta

    Pada kondisi herediter, pembentukan enamel

    terganggu pada saat mineralisasi atau

    pembentukan matriks. Ada beberapa variasi

    penampilan amelogenesis imperfecta, antara lain

    hipomaturasi enamel yang memiliki gambaran

    seperti snow capped dan hipoplasia dengan

    gambaran enamel yang tipis dan keras yang

    menunjukkan penampilan gigi berwarna kuning-coklat.

    Dentinogenesis Imperfecta

    Pada saat histodiferensiasi, terjadi proses diferensiasi sel, proliferasi, pergeseran dan pematangan

    sebagai dental organ melalui tahap lonceng dan

    aposisi. Bagian perifer dari dental organ akan

    menjadi odontoblas, lapisan ini akan membentuk

    dentin. Gangguan diferensiasi selsel formatif benih

    gigi akan menghasilkan struktur email dan dentin

    yang abnormal.Biasanya ecara klinis dapat terlihat,

    mukosa mulut terlihat normal, gigi berwarna abu-

    abu agak transparan sampai agak kecoklatan

    Kemudian segera setelah gigi sulung erupsi lengkap, enamel relative mudah patah dari bagian

    insisal edge pada permukaan gigi anterior dan permukaan oklusal dari gigi posterior. Selanjutnya

    bagian dentin yang relative lunak akan mudah terkikis, sehingga tubuli dentin terbuka dan akan

    mengakibatkan perubahan warna coklat pada gigi yang kemungkinan disebabkan oleh

    penyerapan kromogen ke dalam tubulus dentin.

  • 8/10/2019 Konser diskolorisasi

    5/5

    Tetrasiklin

    Penggunaan obat tetrasiklin pada ibu hamil

    selama bulan-bulan terakhir kehamilan akan

    menyebabkan diskolorisasi gigi sulung

    anaknya. Ini karena tetrasiklin akan berikatan

    dengan jaringan gigi yang sedang mengalami

    proses mineralisasi dan membentuk kompleks

    tetrasiklin kalsium ortofosfat. Gigi yang

    terkena tetrasiklin akan berwarna kekuningan

    atau coklat-keabuabuan.

    Fluorosis

    Fluorosis gigi dapat menyebabkan

    perubahan warna gigi menjadi tidak

    putih lagi sebagaimana gigi yang

    sehat, akan tetapi menjadi pucat dan

    buram. Pada fluorosis yang lebih

    berat, selain warnanya lebih gelap,

    enamel gigi menjadi rapuh. Secara

    histologi pada enamel yang

    mengalami fluorosis akan didapati

    hal-hal sebagai berikut: (1)

    Berkurangnya jumlah sel-sel

    ameloblast (hipoplasia) yang

    mengganggu pembentukan dari

    matriks sehingga menyebabkan terjadinya lubang-lubang kecil, (2) Terjadi pengurangan deposit-deposit mineral (hipokalsifikasi) dan disertai dengan perkembangan (maturasi) gigi sehingga

    menyebabkan warna seperti kapur.