konservasi energi rev1

5
Nama : Widya Piqra Kelas : 3B Prodi : D3 – Teknik Kimia KONSERVASI ENERGI Pemerintah sebenarnya sudah cukup cerdas dalam mengantisipasi krisis energi dunia. Namun solusi krisis energi yang dicanangkan oleh pemerintah nampaknya masih kurang relevan jika dikaitkan dengan kelangsungan lingkungan hayati Indonesia. Gambar 1.1 Negara dengan cadangan dan produksi batubara terbesar di dunia Gambar 1.2 Kebijakan Energi Nasional Sesuai dengan Gambar 1.1 pengelolaan energi nasional tahun 2025, dominansi utama penyokong kebutuhan energi kita masih di

Upload: widya-fiqra

Post on 15-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

konservasi energi

TRANSCRIPT

Nama: Widya Piqra

Kelas: 3B

Prodi: D3 Teknik Kimia

KONSERVASI ENERGI

Pemerintah sebenarnya sudah cukup cerdas dalam mengantisipasi krisis energi dunia. Namun solusi krisis energi yang dicanangkan oleh pemerintah nampaknya masih kurang relevan jika dikaitkan dengan kelangsungan lingkungan hayatiIndonesia.Gambar 1.1 Negara dengan cadangan dan produksi batubara terbesar di dunia

Gambar 1.2 Kebijakan Energi Nasional

Sesuai denganGambar 1.1pengelolaan energi nasional tahun 2025, dominansi utama penyokong kebutuhan energi kita masih di pegang oleh sumber energi fosil terutama batubara. Dengan demikian proyeksi jumlah CO2 dan SO2 yang ada dinegara kita kian melambung tinggi. Kadar gas CO2 dan SO2 yang semakin tinggi ini akan mematikan sektor usaha pertanian, perkebunan dan merugikan sektor kesehatan masyarakat. Untuk itu, perlu adanya usaha untuk menekan jumlah krisis energi. Salah satunya dengan konservasi energi.

Konservasi energi didefinisikan sebagai penggunaan energi, sumber energi dan sumber daya energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar benar diperlukan dan tidak menurunkan fungsi energi itu sendiri secara teknis namun memiliki tingkat ekonomi yang serendah rendahnya, dapat diterima oleh masyarakat serta tidak pula mengganggu lingkungan. Tujuan utama dari konservasi energi adalah untuk menghemat energi. Penghematan energi juga berarti menghemat uang serta mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil karena bahan bakar yang dominan. Menghemat energi berarti mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan ini berarti mengurangi emisi CO2. Selama ini, peningkatan emisi CO2 dianggap oleh banyak ilmuwan sebagai penyebab utama di balik meningkatnya dampak perubahan iklim.

Pelaksanaan konservasi energi mencakup tahap pengelolaan energi, yaitu penyediaan energi, pengusahaan energi, pemanfaatan energi, dan konservasi sumber daya energi. Dalam kegiatan penyediaan energi meliputi perencanaan yang berorientasi pada penggunaan teknologi yang efisien energi, pemilihan prasarana, sarana, peralatan, bahan, dan proses yang secara langsung ataupun tidak langsung menggunakan energi, dan pengoperasiannya secara efisien pula. Dalam kegiatan yang kedua yaitu pengusahaan energi dilakukan melalui penerapan teknologi yang efisien energi dan memenuhi standar.

Ada tiga cara untuk melakukan konservasi energi, yaitu teknik tanpa biaya (no cost) yang merupakan konservasi dengan cara tidak mengeluarkan biaya, cukup dengan penjadwalan ulang sistem atau jam operasi alat / mesin seperti AC, lighting, fan, boiler. Teknik yang kedua yaitu biaya rendah (low cost). Cara ini merupakan konservasi dengan mengeluarkan sedikit biaya seperti grouping instalasi, lighting, penggantian lampu pijar dengan jenis lampu hemat energi, memasang dimmer. Teknik yang terakhir yaitu biaya tinggi (high cost). Konservasi dengan cara ini memasang suatu alat modern dengan harga yang relative mahal, tetapi akan menghemat biaya dan tenaga dimasa depan seperti komputerisasi, pasang photo cell, timer, motor variable speed. Dibawah ini terdapat skema usaha - usaha konservasi energi yang dapat dilakukan dirumah secara sederhana, yakni sebagai berikut:

Gambar 1.3 Pengondisian Lingkungan Dalam dan Luar

Macam macam konservasi energi ada banyak, salah satunya adalah konservasi energi listrik dan konservasi di industri. Konservasi energi listrik adalah penggunaan energi listrik secara efisien tinggi melalui langkah langkah punurunan berbagai kehilangan (loss) energi listrik pada semua taraf pengelolaan, mulai dari pembangkitan, pengiriman (transmisi), sampai dengan pemanfaatan. Selain itu, Potensi penghematan energi di industri misalnya berkisar antara 10% (industri semen, kapur, batu bata, keramik) sampai dengan 35% (industri kertas, besi, baja). Penghematan ini bergantung pada proses utama misalnya pembakaran, peleburan, pemanasan / uap. Pada utilitas diantaranya panas langsung, mekanis, panas uap. Pada alat dapur-burner, listrik-diesel, boiler-burner dan pada teknik konservasi misalnya waste heat recovery, perbaikan isolasi panas, co generation. Pada umumnya, penghematan melalui cara teknis lebih memberikan hasil yang memadai.PUSTAKA

Anonim. 2012. Pengertian Konservasi Energi. http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-konservasi-energi.html. [Diakses tanggal 15 November 2014]

Humas UGM. 2005. Konservasi Energi Dalam Penyediaan Energi Nasional. http://ugm.ac.id/id/berita/1057-konservasi.energi.dalam.penyediaan.energi.nasional. [Diakses tanggal 15 November 2014]

Prasetio, Hadi. 2008. Konservasi Energi Listrik Pada Industri Otomotif. Depok: Universitas Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 Tentang Konservasi Energi.

Wonorahardjo, Surjamanto. t.t. Skema Konservasi Energi Melalui Sektor Rumah Tangga dan Bangunan. Bandung: Institute Teknologi Bandung