konstruksi akuifer buatan dengan modified clay sand
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
1/57
ResearchandDevelopmentofGeoscienceand
EnvironmentalMatter
08
KonstruksiAkuifer
Buatan
denganModifiedClay
SandContactMethod
(ModelCone
of
Depression)StudiKasus:ZoneAkuikludMangunan
AlvaKurniawan,AriefTriNugroho,TriApriyono,DwiArisWidiatmoko
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
2/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
2
Ditulis oleh :
Alva Kurniawan
Departemen Geografi Lingkungan, Universitas Gadjah Mada
Dibantu oleh :
Arief Tri Nugroho
Departemen Geografi Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tri Apriyono
Departemen Geografi Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Dwi Aris Widiatmoko
Departemen Geografi Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
dan
Agung Kurniawan
Departemen Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Kurnia Widhayanti
Departemen Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang
Terima kasih kepada :
Nursiah Arif
BPKSDM Departemen Pekerjaan Umum, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Hakcipta2008.ResearchandDevelopmentofGeoscienceand
EnvironmentalMatter,WonoleloIndah,BlokE46/A,Muntilan,
Magelang,JawaTengah,Indonesia,telepon+62293585469
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
3/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
3
Abstraksi
Zona akuiklud merupakan suatu zona dengan material permukaan yang
tidak mampu menyimpan air dalam jumlah banyak sehingga airtanah akan sulit
ditemukan. Akuifer buatan dibuat untuk mengatasi masalah ketidaktersediaan air
tanah pada zona akuiklud. Penelitian dilakukan di zona akuiklud Dusun
Mangunan, Kelurahan Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul.
Metode pembuatan akuifer buatan dilakukan dengan Modified Clay-Sand
Contact (cone of depression model) yang memanfaatkan kontak antar material
dengan sifat yang hampir bertolak belakang yaitu material pasir (sand) dan
material lempung (clay). Metode ini terdiri dari beberapa langkah yaitu analisiscurah hujan, pembuatan lubang sumur , pemberian casing pada lubang sumur,
pembuatan cengkungan untuk tempat material akuifer, penutupan cekungan
dengan material akuifer serta pemberian material koagulator untuk mengikat
suspensi-suspensi pada air di sumur. Metode yang digunakan dalam penelitian
masih dalam tahap yang pertama yaitu pembuatan model dengan skala 1:10.
Berdasarkan pengujian dengan model akuifer buatan dapat dibuat di daerah
Mangunan namun air yang terdapat pada sumur di akuifer buatan memiliki
batasan penggunaan harian.
Metode ini sangat baik digunakan pada daerah dengan material lempung
yang tebal serta mudah untuk dikerjakan dan ramah lingkungan. Kelemahanmetode ini adalah tidak dapat digunakan pada daerah yang memiliki lapisan tanah
yang tipis dan dekat dengan kontak batuan induk. Metode ini juga memiliki
kelemahan yaitu air yang tertampung hanya dapat digunakan untuk konsumsi
(minum dan masak) karena volumenya sedikit walaupun kualitasnya baik.
Penelitian dan pengembangan lebih lanjut mengenai efektivitas metode ini sangat
diperlukan karena setiap zona akuiklud memiliki karakteristik yang tidak persis
sama dan kondisi fisik yang berbeda-beda.
Kata kunci : akuiklud, akuifer, metode.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
4/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
4
DAFTAR ISI
Abstraksi ............................................................................................................. 3
Daftar isi .............................................................................................................. 4
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 5
Latar Belakang ........................................................................................ 5
Ruang Lingkup ........................................................................................ 7
Tujuan ..................................................................................................... 7
BAB 2 METODE ................................................................................................ 9
Modified Clay-Sand Contact Method (cone of depression model) ........ 9
Alat dan Bahan ........................................................................................ 15
Langkah Kerja ......................................................................................... 16
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 20
BAB 4 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................... 25
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 26
Lampiran ............................................................................................................. 27
Lampiran 1 .............................................................................................. 27
Lampiran 2 .............................................................................................. 29
Lampiran 3 .............................................................................................. 31
Lampiran 4 .............................................................................................. 38
Lampiran 5 .............................................................................................. 42
Lampiran 6 .............................................................................................. 49
Lampiran 7 .............................................................................................. 54
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
5/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
5
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia karena tanpa air
manusia tidak akan bisa hidup. Air terutama digunakan untuk kebutuhan
konsumsi seperti memasak dan air minum disamping untuk mandi, dan mencuci.
Secara umum air yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia
terdiri dari dua macam air yaitu air permukaan (surface water) dan airtanah
(groundwater). Pada umumnya manusia memenuhi kebutuhan air denganmenggunakan air yang berasal dari airtanah (groundwater) terutama kebutuhan air
yang berkaitan dengan kebutuhan konsumsi karena airtanah memiliki kualitas
yang lebih baik dibandingkan dengan air permukaan. Airtanah dapat ditemukan
dalam kedalaman bervariasi tergantung pada kondisi geologis dan klimatologis
suatu area. Terkadang air tanah tidak bisa ditemukan karena kondisi geologis atau
kondisi klimatologis tertentu. Airtanah tidak dapat ditemukan pada daerah yang
tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan air. Airtanah juga mungkin tidak
bisa ditemukan pada daerah yang memiliki curah hujan yang rendah.
Permukaan bumi dalam kajian hidrogeologi terdiri dari tiga macam yaitu
akuiclud (aquiclude), akuitad (aquitard), akuifug (aquifuge), dan akuifer (aquifer).
Akuiklud merupakan suatu lapisan permukaan bumi yang mampu menyimpan air
dalam jumlah yang sangat sedikit dan bersifat impermeable saat jenuh air
misalnya lapisan lempung. Akuitad merupakan lapisan di permukaan bumi yang
mampu menyimpan air dan meloloskan dalam jumlah yang terbatas misalnya
lapisan lempung berdebu atau loamy clay. Akuifug merupakan lapisan permukaan
bumi yang tidak mampu menyimpan dan meloloskan air misalnya lapisan batuan
granit. Akuifer merupakan permukaan bumi yang memiliki kemampuan
menyimpan, dan meloloskan air sehingga air tanah akan mudah di dapat pada
permukaan bumi yang dominasi material permukaannya adalah akuifer. Macam-
macam material akuifer misalnya lapisan pasir, batuan vesikular, batuan
berfraktur, dan lain sebagainya. Airtanah akan sulit ditemukan pada daerah yang
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
6/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
6
memiliki lapisan permukaan berupa lapisan akuiklud, akuitad, dan akuifug namun
melalui teknik perekayasaan, lapisan akuiklud, akuitad, atau akuifug dapat
direkayasa menjadi lapisan akuifer. Akuifer hasil perekayasaan manusia sering
disebut sebagai akuifer buatan atau artificial aquifer.
Akuifer buatan merupakan salah satu bidang konstruksi yang saat ini
sedang dalam taraf pengembangan di berbagai tempat di belahan dunia untuk
mengatasi masalah kebutuhan air penduduk. Konstruksi akuifer buatan pada suatu
area dimana air tanah sulit didapat akan sangat membantu pemecahan masalah
tentang pemenuhan kebutuhan air konsumsi. Pada zona-zona dimana air tanah
sulit didapat penduduk akan memanfaatkan air hujan yang cenderung memiliki
kandungan mineral essensial yang rendah serta memiliki kadar keasaman.
Konsumsi air hujan dalam jangka panjang akan dapat menyebabkan penduduk
kekurangan mineral dan kekroposan gigi akibat konsumsi air asam. Akuifer
buatan akan bekerja seperti akuifer alami dan ramah lingkungan yang menyimpan
air dan merubah air hujan yang tidak memiliki kandungan mineral dan asam
menjadi airtanah yang bersifat netral dan memiliki kandungan mineral sehingga
baik untuk dikonsumsi.
Metode pembuatan akuifer dengan Modified Clay-Sand Contact Method
(cone of depression model) merupakan salah satu metode yang saat ini masih
dalam proses pengembangan. Metode ini sebenarnya merupakan pengembangan
dari konsep kontak pasir-lempung dalam metode clay-sand contact. Metode ini
memanfaatkan sifat alami material akuiklud dan material akuifer yang menolak
(saat jenuh) dan menyimpan air sehingga dapat dibuat suatu konstruksi akuifer
buatan yang murah, ramah lingkungan, dan efektif memenuhi kebutuhan air
pernduduk.
Daerah Mangunan merupakan salah satu daerah yang memiliki masalah
tentang keterdapatan air tanah sehingga penduduk daerah Mangunan terpaksa
membeli air dari daerah di sekitarnya. Kondisi permukaan daerah Mangunan yang
merupakan material akuiklud menyebabkan air hujan tidak dapat terserap dalam
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
7/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
7
tanah sehingga air tanah tidak dapat ditemukan di daerah Mangunan. Konstruksi
akuifer buatan dengan Metode pembuatan akuifer dengan Modified Clay-Sand
Contact Method (cone of depression model) diharapkan dapat berhasil diuji di
daerah Mangunan sehingga masalah ketidaktersediaan air tanah di Mangunan
dapat diatasi.
1.2. Ruang Lingkup
1.2.1. Lingkup Wilayah Kajian
Lingkup wilayah kajian meliputi Dusun Mangunan, Kelurahan Mangunan,
Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Posisi absolut wilayah kajian adalah zona 49 M, 435785 mT, 9123407 mU,
dengan elevasi 366 m. Secara geomorfologis-geologis wilayah kajian terletak
pada lereng tengah Gunungapi Tua Nglanggeran dengan batuan dasar (base rock)
berupa Formasi Nglanggeran yang terdiri dari batuan andesitik tua, breksi
vulkanis, dan leleran lava (lava flow).
1.2.2. Lingkup Materi Kajian
Lingkup materi kajian meliputi teknik konstruksi akuifer buatan dengan
Modified Clay Sand Contact Method (cone of depression model) di zona akuiklud
dan teknik konstuksi sumur pada akuifer buatan.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
Mengembangkan metode pembuatan akuifer dengan konsep kontak
pasir-lempung (clay-sand contact concept).
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
8/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
8
Menguji keberhasilan metode pembuatan akuifer denganModified
Clay-Sand Contact Method(cone of depression model) pada zona
akuiklud.
Menguji keefektifanModified Clay Sand Contact Method (cone of
depression model)dalam konstruksi akuifer buatan.
Mengembangan penelitian tahap awal dalamModified Clay Sand
Contact Method (cone of depression model) untuk pemecahan masalah
ketidaktersediaan airtanah di daerah Mangunan.
Bahan pertimbangan sebelum dibuat akuifer buatan dalam skala nyata
di daerah Mangunan denganModified Clay Sand Contact Method
(cone of depression model).
Sebagai referensi tertulis dan bahan pertimbangan untuk penelitian
tahap selanjutnya tentangModified Clay Sand Contact Method (cone
of depression model).
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
9/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
9
BAB 2 METODE
2.1. Modified Clay-Sand Contact Method (cone of depression model)
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah modified clay-sand
contact method (cone of depression model). Metode ini merupakan metode yang
memanfaatkan zona kontak antara zona akuiklud dengan zonal akuifer. Metode
ini terdiri atas konstuksi akuifer dan konstruksi sumur dimana pada pembuatan
akuifer juga dibuat sumur agar air yang tersimpan dalam akuifer dapat langsung
dimanfaatkan. Konstruksi akuifer dibuat seperti suatu corong yang kemudiandibuat suatu lubang sumur yang diberi casing agar material akuifer tidak longsor
ke lubang sumur.
Modified Clay-Sand Contact Method (cone of depression model)
merupakan modifikasi dari Clay-Sand Contact Method yang memiliki banyak
kekurangan dalam hal dimensi dan volume air yang tertampung. Metode ini
terdiri dari dua tahap, tahap yang pertama adalah pembuatan model akuifer dan
sumurnya, dan tahap yang kedua adalah pembuatan akuifer dan sumur dengan
skala nyata. Melalui pembuatan model akuifer dapat diperoleh informasi tentang
berapa volume air yang dapat tertampung dalam akuifer dalam satu hari hujan
dan dalam jangka panjang.. Penelitian ini dilakukan dengan membuat model
akuifer dengan skala 1:10. Jika hasil pengujian pada model memberikan hasil
yang bagus dimana daerah penelitian efektif untuk dibuat akuifer buatan dengan
Modified Clay-Sand Contact Method (cone of depression model) maka tahap
kedua yaitu pembuatan akuifer dengan skala nyata dapat ditindaklanjuti. Namun
jika ternyata tidak efektif maka pembuatan akuifer secara nyata dapat dibatalkan
sehingga biaya yang diperlukan dalam pembuatan akuifer buatan dalam skala
nyata tidak sia-sia. Pada konstruksi akuifer buatan dengan Modified Clay-Sand
Contact Method (cone of depression model) terdapat beberapa parameter yang
diperlukan yaitu segitiga optimum (Op), kedalaman ideal sumur (IWd), volume
akuifer, volume casing sumur tiap segment, volume sumur, ketebalan tanah
terevaporasi efektif (StEf), dan volume evaporasi air yang tersimpan (WdE).
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
10/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
10
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
11/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
11
Volume akuifer, volume sumur, dan volume casing per segmen dapat
dihitung menggunakan rumus-rumus berikut :
Volaq = ;
Volw =2;
Volc = ;
Dimana Volaqmerupakan volume akuifer, Volwmerupakan volume total sumur,
Volcmerupakan volume casing tiap segmen, IWdadalah kedalaman ideal sumur, dan
tcp adalah tinggi casing tiap segmen. Volume air yang tertampung dalam sumur
dapat dihitung dengan rumus :
WVol = atau
WVol = ;
Dimana WVol merupakan volume air yang tertampung dalam sumur, SWd
adalah kedalaman permukaan air dari permukaan akuifer, Wd adalah ketebalan air
atau kedalaman air yang tertampung dalam sumur, dan IWd adalah kedalaman ideal
sumur, dan tcp adalah tinggi casing tiap segmen. Perhitungan batas volume air
pada sumur yang dapat digunakan perhari agar sumur tidak kering meliputi
evaporasi air sumur tahunan, dan volume air yang tersimpan tahunan, dengan
rumus sebagai berikut :
EvY = WdE x 365
WVolY = WVol x PdN
WUVold =
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
12/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
12
Dimana WVolY merupakan volume air yang tertampung dalam sumur tahunan,
EVY adalah evaporasi air sumur tahunan akuifer, PdN adalah jumlah rata-rata hari
hujan tiap tahun, dan WdE adalah evaporasi air sumur harian, dan WUVoldbatas
air sumur yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk tiap hari agar sumur tidak
kering.
Modified Clay-Sand Contact Method (cone of depression model)
memiliki sejumlah syarat teknis. Syarat teknis tersebut harus dipenuhi agar air
yang tertampung dan dapat dimanfaatkan secara optimum. Syarat-syarat yang
harus dipenuhi dalam konstruksi akuifer buatan dan konstruksi sumur pada
akuifer buatan adalah Hukum Pascal yang berlaku minimal, volume akuifer
maksimum, nilai evaporasi potensial minimal, dan sumur memiliki kedalaman
yang ideal.
a. Efek Hukum Pascal
Hukum Pascal berbunyi bahwa tekanan pada air akan diteruskan ke
segala arah. Berdasarkan hukum tersebut maka berlaku bahwa air akan selalu
bersifat menempati ruang dalam fase cair. Pembuatan sumur denganModified
Clay-Sand Contact Method (cone of depression model) harus meminimalisir
efek Hukum Pascal agar air tidak menyebar pada aquifer dengan cara
mengumpulkan air pada suatu cekungan yang dikelilingi lapisan
impermeabel.
b. Segitiga Optimum (Op)
Segitiga optimum merupakan segitiga pada corong atau kerucut
akuifer yang dibuat agar terpenuhi volume air maksimum dengan kedalaman
sumur yang ideal. Sudut pada antara lapisan permukaan dan bidang miring
harus optimum dimana semakin besar nilai sudut semakin cepat air
mengalami infiltrasi dimana semakin cepat air mengalami infiltrasi air akan
semakin cepat menghindari pengaruh lapisan yang memiliki daya evaporasi
optimum. Kendalanya dalah semakin besar nilai sudut maka akan semakin
dalam sumur yang akan menyulitkan dalam pemanfaatan air sumur dan
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
13/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
13
semakin sulitnya pembuatan akuifer. Maka dari itu digunakan sudut 45
sebagai sudut acuan tempat material akuifer karena pada sudut tersebut sisi
tegak segitiga akan memiliki panjang yang sama dengan luas optimum.
Tan =
Tan 45 =
1 =
x = y
c. Soil Thickness of Efective Evaporation (StEf)
Soil Thickness of Efective Evaporation adalah ketebalan lapisan
permukaan yang mengalami evaporasi yang efektif. Perhitungan Soil
Thickness of Efective Evaporation dilakukan dengan menggunakan asumsi-
asumsi yaitu :
Air mengisi akuifer hingga penuh ke permukaan.
Besarnya radiasi yang jatuh diseluruh permukaan akuifer adalah sama.
Volume air yang terevaporasi setiap hari adalah sama dengan volume air
hujan yang jatuh ke permukaan akuifer setiap harinya.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut dapat dibuat rumus perhitungan Soil
Thickness of Efective Evaporation sebagai berikut :
StEf= x2,0855
Nilai StEf merupakan nilai Soil Thickness of Efective Evaporation,
nilai Pd merupakan tebal hujan harian. Formulasi tersebut diperoleh dari
pamahaman bahwa jika volume air yang terevaporasi sama dengan volume air
hujan yang tercurah pada akuifer, dan akuifer berada menampung air
maksimum maka air yang terevaporasi diakuifer akan memiliki nilai
x
yr
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
14/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
14
ketebalan tertentu dimana nilai ketebalan tersebut dikali dengan nilai 2,0855.
Nilai 2,0855 merupakan hasil pengukuran volume pori-pori pasir dimana
setiap 34,3 ml pasir dapat menyimpan air 16,45 ml. Hasil yang diperoleh
merupakan ketebalan akuifer yang mengalami evaporasi efektif.
d. Water Deposited Evaporation (WdE)
Water Deposited Evaporation adalah volume air dalam sumur yang
terevaporasi. Perhitungan Water Deposited Evaporation menggunakan
pemikiran bahwa jika radiasi yang jatuh ke permukaan akuifer sebesar R
ternyata mampu menguapkan air setebal StEf maka semakin dalam sumur
nilai radiasi akan berkurang berbanding berbanding terbalik dengan jarak
sehingga:
WdE = (StEf).2. 0,4795,atau
WdE = (StEf).2. 0,4795
Formulasi tersebut diperoleh berdasarkan pemahaman bahwa tebal
lapisan yang terevaporasi dipermukaan akuifer dan permukaan air sumur akan
dikontrol oleh jenis material dimana pada permukaan air sumur materialnya
murni air sedangkan di permukaan akuifer materialnya campuran air dan pasir
sehingga volume air yang terevaporasi pada sumur akan 0,4975 dari volume
akuifer berisi air. Nilai 0,4975 diperoleh dari hasil pengukuran volume pori-
pori pasir dimana setiap 34,3 ml pasir dapat menyimpan air 16,45 ml. Water
Deposited Evaporation dapat diminimalisir dengan memberikan penutup
sebagai penghalang radiasi pada bibir sumur.
e. Ideal Well Depth (IWd)
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
15/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
15
Ideal Well Depth merupakan kedalaman sumur ideal agar sumur tidak
terlalu dalam namun tidak dekat dengan lapisan permukaan yang akan
memiliki nilai evaporasi yang besar. Kedalaman sumur ideal diperoleh
berdasarkan perhitungan rumus sebagai berikut :
IWd = d++ x
d+ = ;
Dimana d+adalah kedalaman tambahan sumur, Pd adalah tebal hujan harian,
dan rd adalah jari-jari lingkaran dalam casing. Formula tersebut berdasarkan
kenyataan bahwa air yang tersimpan jatuh pada akuifer tidak seluruhnya
diloloskan dalam waktu yang bersamaan, sehingga volume air sumur
maksimum yang masuk kedalam sumur sama dengan volume air hujan yang
tercurah, dan air yang masuk kedalam sumur tidak mungkin dalam volume
yang maksimum.
2.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku
referensi, peralatan survey lapangan (kompas geologi, bor tanah, palu geologi,
altimeter, dansoil test kit) model casing sumur, data hujan harian, air, pasir, GPS,
peta geologi, peta rupabumi atau peta topografi, botol pengukur volume,stopwatch atau timer, sekop, roll meter, penggaris, dan alat tulis. Peta Geologi
dan topografi digunakan untuk menentukan kondisi geologi regional dan
morfologi daerah penelitian serta menentukan titik-titim penelitian. Buku
referensi digunakan untuk korelasi antara hasil interpretasi peta geologi dan
topografi, dengan ahli yang telah melakukan penelitian langsung di lapangan.
Peralatan survey lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi geologis-
geomorfologis titik penelitian sebagai kalibrasi dari hasil analisis referensi dan
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
16/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
16
interpretasi peta. Casing sumur merupakan model dari casing yang sesungguhnya
dengan skala 1:10. Casing sumur tidak dibuat dengan panjang yang sama dengan
kedalaman sumur secara langsung namun dibuat dalam beberapa segmen dimana
tiap segmen memiliki dimensi, diameter total 12 cm, tinggi 5 cm, dan ketebalan 2
cm. Casing sumur dibuat dalam beberapa segmen sesuai dengan kedalaman ideal
sumur ditambah satu segmen casing lagi hingga bibir sumur lebih tinggi dari
permukaan. Casing sumur dibuat dengan beton menggunakan perbandingan
campuran 1:3. GPS digunakan untuk tracking, mengetahui elevasi, dan
menentukan posisi absolut tempat penelitian. Stopwatch atau timer digunakan
untuk menghitung kecepatan infiltrasi air hujan pada akuifer dan menghitung
perubahan kedalaman air yang tersimpan di sumur dalam satuan waktu. Sekop,
roll meter, dan penggaris digunakan untuk membuat model tempat material
akuifer yang berbentuk corong. Penggaris juga digunakan untuk mengukur
kedalaman air yang tertampung dalam model sumur di model akuifer. Data hujan
digunakan untuk mengetahui tebal hujan harian lokasi penelitian. Pasir digunakan
sebagai material akuifer dalam pembuatan model akuifer buatan ini. Air dan botolpengukur volume digunakan untuk membuat hujan buatan sesuai dengan tebal
hujan harian dan volume air hujan per luasan area tangkapan air hujan (catchment
area). Alat tulis digunakan untuk mencatat perubahan kedalaman air yang
tertampung dalam model sumur.
2.3. Langkah Kerja
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah :
1. Penentuan Lokasi
a. Menentukan zona yang memiliki material permukaan akuiklud
melalui analisis kondisi geologi dan geomorfologisnya yang
dikorelasi dengan buku referensi atau penelitian terkait tentang
zona penelitian.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
17/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
17
b. Mencatat posisi koordinat pada titik-titik di peta yang
kemungkinan besar memiliki material permukaan berupa material
akuiklud.
c. Menyiapkan peralatan survey lapangan berupa GPS, peta topografi,
peta rupabumi, kompas geologi, bor tanah, palu geologi, altimeter,
dansoil test kit.
d. Survey lapangan terhadap titik-titik di daerah Pundong yang
kemungkinan memiliki material permukaan berupa material
akuiklud.
e. Mendiskripsi kondisi tanah, kondisi geomorfologi, dan kondisi
geologis area penelitian.
f. Menentukan luasan area yang akan digunakan dalam konstruksi
akuifer buatan dimana permukaan merupakan permukaan yang
terbuka dan bebas dari kanopi sehingga hujan dapat tercurah
maksimum dalam zona akuifer.
2. Perancangan Konstruksi Model Akuifer Buatan dan Sumur di
Akuifer
a. Menentukan dimensi casing sumur (pada penelitian ini digunakan
casing dengan dimensi y = 12 cm, tcp = 5 cm, z = 8 cm).
b. Membuat segitiga optimum dalam pembuatan bentuk corong
dalam akuifer (Op).
c. Menghitung volume akuifer dalam kaitannya dengan volume pasir
yang digunakan untuk membuat akuifer buatan.
d. Menghitung volume air hujan harian berdasarkan data tebal hujan
harian dan luas area tangkapan hujan (catchment area).
Perhitungan ini dilakukan untuk membuat simulasi hujan harian.
e. Menghitung kedalaman ideal sumur (IWd) yang diperlukan.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
18/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
18
f. Merancang model hujan dengan volume yang dihitung berdasarkan
luas tangkapan hujan (catchment area) berdasarkan tebal hujan
harian.
g. Membuat casing dengan jumlah casing yang sesuai dengan
kedalaman ideal sumur ditambah 1 casing agar aliran permukaan
(run off) yang terjadi di permukaan akuifer tidak menghanyutkan
pasir masuk dalam sumur.
h. Membuat penghalang dari beton pada area terluar akuifer buatan
untuk mencegah masuknya aliran permukaan pada zona akuiklud
yang akan merusak sistem akuifer dan merusak kualitas air sumur.
Ketinggian beton dibuat secukupnya dan minimal melebihi nilai
tebal hujan harian.
3. Pembuatan Model Akuifer Buatan di Daerah Penelitian
a. Membawa alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
konstruksi akuifer buatan di lapangan.b. Menggali lubang dengan kedalaman yang sesuai dengan hasil
perhitungan kedalaman ideal sumur.
c. Membuat konstruksi lubang model akuifer berbentuk corong
dengan volume corong dan kedalaman sumur yang didasarkan
pada perhitungan segitiga optimum.
d. Lubang pada corong akuifer kemudian diberi casing lurus hingga
bibir sumur lebih tinggi dari permukaan agar pasir yang terkena air
hujan tidak terlontar dalam sumur serta terbawa aliran permukaan
masuk ke dalam sumur.
e. Material akuifer dimasukkan dalam lubang model akuifer yang
telah diberi casing.
f. Dasar sumur diberi material pasir secukupnya dan merata untuk
mencegah kontak langsung antara air dengan lempung di dalam
sumur.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
19/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
19
g. Dasar sumur juga diberi Kristal alumunium sulfat atau garam
tawas (Al2(SO4)3) untuk menjernihkan air.
4. Pengujian Kefektifan Pembuatan Akuifer Buatan di Daerah
Penelitian
a. Menyiram permukaan akuifer secara merata menggunakan air
dengan volume yang didasarkan pada curah hujan harian sebagai
simulasi dari hujan yang terjadi dalam satu hari.
b. Menghitung volume air yang tertampung dalam lubang sumur.
c. Menghitung nilai ketebalan tanah yang mengalami evaporasi
efektif (soil thickness of effective evaporation atau StEf)
d. Menghitung nilai evaporasi pada air yang tersimpan dalam sumur
(water deposited evaporation atau WdE).
e. Menghitung batas volume air sumur yang dapat digunakan setiap
hari oleh penduduk agar air sumur tidak kering.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
20/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
20
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan akuifer buatan dengan Modified Clay-Sand Contact Method
(cone of depression model) memiliki cara kerja yang memanfaatkan sifat alami
lapisan akuifer dan sifat alami material akuiklud. Modified Clay-Sand Contact
Method (cone of depression model) memiliki cara kerja yaitu saat air hujan
mengalami kontak dengan permukaan material akuifer, air hujan akan diloloskan
oleh material akuifer hingga ke lapisan akuiklud. Lapisan akuiklud memiliki sifat
yaitu permeabilitas yang tinggi saat kondisi tidak jenuh air dan impermeabel saat
kondisi jenuh air. Pada awalnya material akuiklud akan menyerap air namun saat
sudah jenuh air material akuiklud akan menolak air. Saat material akuiklud jenuh
air maka lapisan kontak antara material akuifer dengan material akuiklud akan
bersifat impermeabel sehingga air yang terinfiltrasi hingga lapisan kontak tersebut
tidak akan menembus lapisan kontak tersebut. Konstruksi akuifer yang memiliki
sudut optimum 45pada zona kontak akan menyebabkan air yang tidak mampu
menembus lapisan kontak mengalir searah dengan sudut optimum menuju lubang
sumur. Pada lubang sumur air akan terkumpul sehingga dapat dimanfaatkan.
Konstruksi akuifer dan sumur dengan Modified Clay-Sand Contact
Method (cone of depression model) dirancang sedemikian rupa agar air sumur
dapat dimanfaatkan secara optimum berdasarkan kondisi curah hujan yang ada
dimana pemanfaatan air juga dihitung untuk menghindari defisit pemakaian air.
Pada konstruksi sumur dan akuifer terdapat suatu masalah yaitu efek Hukum
Pascal yang menyebabkan air akan selalu menempati ruang. Efek Hukum Pascal
pada Modified Clay-Sand Contact Method (cone of depression model)
diminimalisasi dengan membuat konstruksi akuifer dan sumur yang berbentuk
corong (cone of depression model). Konstruksi akuifer dan sumur sendiri
dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap uji keefektifan dan tahap pembuatan
akuifer dan sumur nyata. Tahap uji keefektifan merupakan tahap yang dilakukan
dalam penelitian ini dimana dibuat suatu rancangan akuifer dan sumur yang
diskalakan atau model akuifer. Kondisi yang berlaku pada model sumur dan
akuifer diharapkan berlaku pada kondisi nyata saat dibuat konstruksi sumur dan
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
21/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
21
akuifer dalam skala yang nyata, sehingga apabila model memberikan hasil yang
efektif, sumur dan akuifer dalam skala yang nyata juga akan memberikan hasil
yang efektif. Tahap uji keefektifan dengan pembuatan model sangat penting
untuk dilakukan mengingat setiap daerah memiliki material akuiklud yang
karakteristiknya tidak sama persis serta memiliki kondisi geologis yang berbeda
pula. Pada penelitian ini model yang dibuat menggunakan skala 1:10. Skala
tersebut berlaku untuk dimensi model secara 1 dimensi saja yaitu panjang, lebar,
atau tinggi. Jika model dibawa ke dalam dua dimensi misalnya luasan area maka
akan berlaku skala yang lebih kecil yaitu 10x10 atau 100 karena luasan
merupakan hasil perkalian antara dua parameter satu dimensi dimensi. Jika model
dibawa kedalam ukuran tiga dimensi misalnya volume maka model akan berlaku
skala yang lebih kecil lagi yaitu 10x10x10 atau 1000 karena volume merupakan
hasil perkalian antara tiga parameter satu dimensi.
Berdasarkan hasil survey, daerah Mangunan memiliki material yang
bersifat akuiklud, dilihat dari kelas tanahnya yaitu Chromic Vertic Hapludalf
(lampiran 2). Tanah dengan kelas ini memiliki sifat permeabilitas yang tinggi saat
tidak jenuh air dan impermeabel saat kondisi jenuh air. Pengujian dengan model
dilakukan pada area dengan tanah Chromic Vertic Hapludalf untuk mengetahui
efektifitas akuifer dan sumur dengan Modified Clay-Sand Contact Method (cone
of depression model) di area ini. Berdasarkan kondisi topografi lokal berupa
dataran sempit maka diputuskan model menggunakan diameter 36 cm. Diameter
tersebut pada kondisi nyata akan memiliki ukuran 360 cm atau 3,6 meter sehingga
luasan area yang diperlukan adalah dikali kuadrat dari jari-jari yaitu 18 cm
dikali 100 memberikan hasil luasan area 101736 cm2 atau 10,1736 m2 dalam
kondisi nyata. Perhitungan-perhitungan segitiga optimum, volume akuifer,
kedalaman ideal sumur, volume hujan seluas catchment area, dan jumlah segmen
casing yang dibutuhkan, dilakukan untuk merancang model akuifer dan jumlah
bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat akuifer dan sumur. Pehitungan
segitiga optimum digunakan untuk membuat sisi tegak dan horizontal akuifer
membentuk sudut 45 sehingga akuifer tidak terlalu dalam dan memiliki luas
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
22/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
22
segitiga yang optimum. Agar tercapai sudut 45maka sisi tegak dan horizontal
harus memiliki panjang yang sama dan model menggunakan panjang 12 cm.
Perhitungan volume hujan yang jatuh pada model akuifer dilakukan dengan
mengacu pada data hujan dari stasiun hujan terdekat yaitu Stasiun Terong.
Berdasarkan data hujan pada lampiran 4 diketahui bahwa rata-rata curah hujan
harian di daerah Mangunan menurut Stasiun Terong adalah 11, 03 mm, sehingga
volume air hujan yang jatuh adalah tebal hujan dikali luas permukaan akuifer
yaitu 1017,36 cm2 memberikan hasil berdasarkan perhitungan yaitu 1,122 liter.
Perhitungan volume hujan yang jatuh diperlukan untuk pembuatan simulasi hujan
harian yang diperlukan untuk menghitung volume air minimum yang dapat
tertampung oleh sumur dalam satu hari. Perhitungan volume akuifer dilakukan
untuk menghitung jumlah pasir minimal yang dibutuhkan untuk membuat akuifer,
dimana pada penelitian ini berdasarkan perhitungan volume akuifer (lampiran 5),
dibutuhkan volume pasir minimal 4,5216 liter. Perhitungan kedalaman ideal
sumur dilakukan untuk menghitung kedalaman sumur yang memiliki pengaruh
evaporasi minimum namun dengan kedalaman yang sedang sehingga air mudahuntuk dimanfaatkan. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 5, kedalaman ideal
sumur adalah 34,3313 cm. Perhitungan jumlah segmen casing yang dibuthkan
sangat perlu untuk efisiensi pembuatan casing dan prediksi biaya yang diperlukan
untuk membuat akuifer dan sumur dengan Modified Clay-Sand Contact Method
(cone of depression model). Jumlah segmen casing sangat bergantung pada
perhitungan kedalaman ideal. Penambahan 1 segmen casing di bibir sumur
dimaksudkan agar akuifer tidak tererosi aliran permukaan karena bibir sumur
yang sejajar dengan permukaan akuifer. Pada model berdasarkan perhitungan
pada lampiran 5 ternyata dibuthkan 8 segmen casing untuk sumur. Pada sekeliling
area kontak antara zona akuiklud dan zona akuifer dibuat suatu tanggul beton
untuk menghalangi aliran permukaan di luar sistem akuifer masuk kedalam sistem
akuifer yang dapat merusak dimensi akuifer dan mengurangi kualitas air dalam
sumur karena kandungan suspense aliran permukaan di luar sistem akuifer akan
tinggi.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
23/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
23
Hasil uji efektifitas akuifer dengan simulasi hujan harian (lampiran 6, data
pengukuran kedalaman air hujan yang tertampung dan grafik hubungan antara air
hujan dengan waktu) memberikan hasil bahwa air mulai tampak mengisi sumur
menjelang waktu lima menit dari hujan terakhir jatuh di akuifer. Pada penelitian
hujan terakhir kali jatuh di akuifer pada pukul 14.59. Grafik hubungan antara air
yang tersimpan dengan waktu pada awalnya fluktuatif dan konstan pada menit ke
90. Fluktuasi yang terjadi akibat zona akuiklud belum benar-benar jenuh air
sehingga masih menyerap air. Saat grafik konstan dapat dikatakan bahwa sudah
tidak terdapat lagi tambahan air dari akuifer dan zona akuiklud sudah dalam
kondisi jenuh menyerap air sehingga dapat dikatakan bahwa dalam satu hari
hujan air sumur yang tertampung memiliki kedalaman 4,9 cm pada model.
Berdasarkan nilai kedalaman air sumur yang dapat tertampung harian tersebut,
dapat dihitung volume air sumur yang dapat tertampung dalam satu hari yaitu
sebesar 0,246 liter pada model. Perhitungan Soil Thickness of Effective
Evaporation (StEf) dilakukan untuk menghitung dalamnya lapisan akuifer yang
memiliki nilai radiasi optimum. Semakin dalam sumur maka nilai radiasi akanberkurang sehingga volume evaporasi pada permukaan air (water deposited
evaporation atau WdE) sumur dapat dihitung berdasarkan nilai Soil Thickness of
Effective Evaporation karena nilai Soil Thickness of Effective Evaporation
menunjukkan radiasi mengevaporasikan sejumlah volume air dalam luasan area
tertentu. Perhitungan StEfdan WdE memberikan hasil berturut-turut 2,59 cm dan
13,03 cm3. Berdasarkan perhitungan tersebut maka dalamnya lapisan akuifer yang
mengalami radiasi optimum adalah 2,59 cm dan volume air sumur yang
terevaporasi per hari adalah 13,03 cm3. Nilai Water Deposited Evaporation dapat
diminimalisir dengan menutup bibir sumur agar sinar matahari tidak jatuh
langsung kedalam sumur. Maksud dari perhitungan WdE sebenarnya merupakan
langkah untuk membatasi pemakaian air sumur dimana perhitungan air sumur
terevaporasi dalam setahun dan simpanan air sumur dalam setahun akan
memberikan nilai selisih simpanan air efektif yang bisa digunakan. Makin besar
nilai selisih antara air tersimpan setahun dan air sumur terevaporasi setahun, akan
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
24/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
24
makin banyak simpanan air efektif yang dapat digunakan. Perhitungan selisih
antara nilai simpanan air dalam setahun dan nilai air sumur terevaporasi tahunan
juga menentukan layak atau tidaknya suatu area untuk dibuat akuifer buatan
dengan Modified Clay-Sand Contact Method (cone of depression model).
Pengujian kelayakan tersebut penting untuk menghindari pembuatan akuifer
buatan dan sumur yang tidak tepat guna sehingga hanya akan merugikan pembuat
akuifer karena akuifer tidak dapat berfungsi secara optimal. Berdasarkan
perhitungan nilai evaporasi air sumur tahunan dan nilai simpanan air tahunan
(lampiran 6) diperoleh bahwa volume air yang dapat digunakan penduduk tiap
hari adalah 55,7603 cm3 dalam model. Nilai yang positif tersebut menjukkan
tidak terjadi defisit antara selisih air tersimpan dan evaporasi air sumur tahunan
sehingga daerah Mangunan bisa dibangun akuifer buatan dan sumur dengan
Modified Clay-Sand Contact Method (cone of depression model). Akuifer dan
sumur buatan dapat dibangun dengan penggunaan air maksimum per hari sebesar
55,7603 cm3pada model atau 55,7603 liter pada kondisi nyata (lampiran 6).
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
25/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
25
BAB 4 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Akuifer buatan sangat diperlukan pada daerah yang sulit untuk
mendapatkan airtanah. Ada berbagai macam metode untuk pembuatan akuifer
buatan salah satunya dengan menggunakanModified Clay-Sand Contact Method
(cone of depression model). Metode ini mudah untuk dilakukan dan dengan
perhitungan yang sederhana. Metode ini sangat baik diterapkan pada daerah
dengan material akuiklud yang tebal. Pada daerah dengan kondisi tanah yang tipis
dan dekat dengan kontak batuan induk maka metode ini tidak dapat digunakan.
Metode ini menggabungkan dua sifat material yang agak bertentangan namun
saling mendukung yaitu material lempung (clay) pada zona akuiklud yang bersifat
impermeabel saat jenuh air dan material pasir (sand) pada zona akuifer yang tak
pernah jenuh dan dua material tersebut saling kontak. Metode ini sebaiknya
digunakan pada lahan yang terbuka bukan pada lahan yang tertutup pepohonan
besar sehingga air hujan yang terinfiltrasi pada akuifer maksimal.. Berdasarkan
perhitungan dan uji efektifitas model, akuifer buatan dengan Modified Clay-Sand
Contact Method(cone of depression model) dapat dibuat pada daerah Mangunan
dengan pemakaian air maksimum per sumur sebanyak 55,7603 liter. Berdasarkan
nilai pemakaian maksimum tersebut air hanya dapat digunakan untuk konsumsi
(minum dan masak). Penelitian lebih lanjut tentang metode Modified Clay-Sand
Contact Method (cone of depression model) perlu untuk dilakukan mengingat
setiap zona akuiklud karakteristik yang tidak sama persis dan memiliki kondisi
fisik yang berbeda-beda.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
26/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
26
DAFTAR PUSTAKA
American Ground Water Trust. 1999. Groundwater a Source of Wonder :
Drinking Water from Wells. Austin : American Ground Water Trust.
Fetter, C. W. 1999. Applied Hydrogeology 2ndEdition. The United States of
America : Macmillian Publishing Company.
Freeze, A. R., and J. A. Cherry.1979. Groundwater. New Jersey : Prentice-
Hall.
Kurniawan, Alva. 2008. Akuifer Buatan dengan Metode Kontak Pasir-
Lempung untuk Zona Akuiklud. Yogyakarta : Research and Development
of Geoscience and Environmental matter.
Petrucci, Ralph H. 1985. General Chemistry, Principles, and Modern
Application. The United States of America : Macmillian Publishing
Company.
Todd, D. K. 1980. Groundwater Hydrology 2nd Edition. New York : John
Willey & Sons.
Vrba, Jaroslav and Annukka Lipponen. 2007. Groundwater Resources
Sustainability Indicators. Place de Fontenoy : UNESCO.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
27/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
27
LAMPIRAN 1
1. Deskripsi Geologi Regional Daerah Mangunan
Daerah Mangunan terletak pada Kelurahan Mangunan, Kecamatan
Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Secara
Geologis daerah Mangunan terletak pada Formasi Ngalnggeran yang
didominasi batuan breksi gunungapi (agglomerate), breksi aliran
(breccias), leleran lava (lava flow), dan tuff. Pada zona sebelah utara
daerah Mangunan terdapat zona kontak antara formasi Nglanggran dengan
Formasi Semilir. Formasi Semilir didominasi batuan breksi tuf (tuff
breccias), tuf-andesit (andesitic tuff), breksi batuapung (pumice breccias),
tuf dasit (dacite tuff) dan batulempung tufan (tuffaceous claystone). Pada
zona sebelah selatan daerah Mangunan terdapat zona kontak antara
Formasi Nglanggeran dan Formasi Sambipitu. Formasi Sambipitu terdiri
atas tuf (tuff), serpih (shale), batulanau (siltstone), batupasir (sandstone),
dan konglomerat (conglomerate). Formasi Semilir merupakan formasi
yang paling tua yang berumur Oligo-Miocene, sedangkan Formasi
Nglanggeran dan Formasi Sambipitu berumur Miocene Bawah dan
Miocene Tengah. Pada zona-zona kontak tersebut terdapat sabuk mataair
(spring belt) dan airtanah bisa ditemukan pada kedalaman 0 hingga 7
meter. Pada zona sebelah selatan Mangunan terdapat zona-zona patahan
yang direka (inferred faults) berdasarkan data gaya berat. Secara regional
daerah Mangunan mengalami proses geologis berupa pengangkatan
(uplifting) akibat adanya zona subdaksi di selatan Laut Jawa. Secara localdaerah Mangunan merupakan lereng tengah Gunungapi Purba
Nglanggeran dimana sisa-sisa bekas kegiatan vulkanis purba masih
tampak berupa tanah yang mengalami pemanasan (coaling) dan bekas-
bekas leleran lava (lava flow traces).
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
28/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
28
ROCK DESCRIPTION
Sample Number : 1
Date : October 20th, 2008
Location : Mangunan
Longitude (x) : 435785 mE UTM 49 M
Latitude (y) : 9123407 mN UTM 49 M
Altitude (z) : 366 m (asl-Batavia Datum)
Landform : Middle Slope of Nglanggeran Paleovolcano
Topography : narrow plain
Slope Angle : 0or 0 %
Texture : Aphanites
Color : Light Gray
Structure : Non Directional
Hardness : >5 Mohs Scale
Mineral Composition :
Phenocryst : Albite
Accessor Mineral : Hordblend, quartz,
Other : Muscovite, biotite, orthoclase
Rock Class : Volcanic Rock Rhyolite
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
29/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
29
LAMPIRAN 2
Representative Pedon, Data, and Soil Classification
Profile Number : 1
Date : October 20th, 2008
Location :
Longitude (x) : 435785 mE UTM 49 M
Latitude (y) : 9123407 mN UTM 49 M
Altitude (z) : 366 m (asl-Batavia Datum)
Village/Farm : Mangunan
Landform : Middle Slope of Nglanggeran Paleovolcano
Topography : narrow plain
Slope Angle : 0or 0 %
Vegetation : Hardwood tree, cassava
Land Use : Unirrigated field
Moisture Regime : Udic
Soil Horizon Data :
Ap0-15 cm Greenish dark brown, clay, granular, loose (dry), friable
(moist), sticky (wet), many fine roots, rich organic matters
content, clear boundary.
Bt15-90 cm Light red, heavy clay, loose (dry), friable (moist), very
sticky (wet), crack in the depth layer near paralithic contact,
few roots, clear boundary.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
30/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
30
Cr90-250 cm Dark gray, pararock, fragmen of lava flow, very few roots,
clear boundary.
R250++ cm Rhyolite Boulder, lava flow, volcanic breccias, clear
boundary.
Soil Classification :
Order : Alfisols
Suborder : Udalf
Great Group : Hapludalf
Sub Group : Chromic Vertic Hapludalf
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
31/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
31
LAMPIRAN 3
1. Data Perhitungan Volume Pori-Pori Material Pasir
Volume pasir yang dipakai konstan 34,3 ml, x merupakan volume air
(dalam ml) yang mengisi pasir.
No Volume (x dalam ml)
1 18.6 16.45 4.623
2 19.6 16.45 9.923
3 14.6 16.45 3.4234 16.6 16.45 0.023
5 16.6 16.45 0.023
6 17.6 16.45 1.323
7 17.6 16.45 1.323
8 16.6 16.45 0.023
9 18.6 16.45 4.623
10 16.6 16.45 0.02311 18.6 16.45 4.623
12 17.6 16.45 1.323
13 18.6 16.45 4.623
14 19.6 16.45 9.923
15 16.6 16.45 0.023
16 17.6 16.45 1.323
17 15.6 16.45 0.72218 13.6 16.45 8.123
19 18.6 16.45 4.623
20 14.6 16.45 3.423
21 16.6 16.45 0.023
22 15.6 16.45 0.722
23 14.6 16.45 3.423
2413.6 16.45 8.123
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
32/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
32
25 14.6 16.45 3.423
26 16.6 16.45 0.023
27 15.6 16.45 0.722
28 15.6 16.45 0.722
29 19.6 16.45 9.923
30 19.6 16.45 9.923
31 16.6 16.45 0.023
32 18.6 16.45 4.623
33 18.6 16.45 4.623
34 17.6 16.45 1.323
35 14.6 16.45 3.423
36 18.6 16.45 4.623
37 16.6 16.45 0.023
38 14.6 16.45 3.423
39 15.6 16.45 0.722
40 16.6 16.45 0.023
41 18.6 16.45 4.623
42 15.6 16.45 0.722
43 16.6 16.45 0.023
44 16.6 16.45 0.023
45 15.6 16.45 0.722
46 15.6 16.45 0.722
47 16.6 16.45 0.023
48 14.6 16.45 3.423
49 16.6 16.45 0.023
50 14.6 16.45 3.423
51 13.6 16.45 8.123
52 16.6 16.45 0.023
53 15.6 16.45 0.722
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
33/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
33
54 13.6 16.45 8.123
55 16.6 16.45 0.023
56 17.6 16.45 1.323
57 14.6 16.45 3.423
58 17.6 16.45 1.323
59 14.6 16.45 3.423
60 16.6 16.45 0.023
61 15.6 16.45 0.722
62 17.6 16.45 1.323
63 16.6 16.45 0.023
64 14.6 16.45 3.423
65 15.6 16.45 0.722
66 16.6 16.45 0.023
67 14.6 16.45 3.423
68 18.6 16.45 4.623
69 13.6 16.45 8.123
70 15.6 16.45 0.722
71 16.6 16.45 0.023
72 16.6 16.45 0.023
73 15.6 16.45 0.722
74 14.6 16.45 3.423
75 15.6 16.45 0.722
76 16.6 16.45 0.023
77 16.6 16.45 0.023
78 14.6 16.45 3.423
79 16.6 16.45 0.023
80 15.6 16.45 0.722
81 13.6 16.45 8.123
82 15.6 16.45 0.722
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
34/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
34
83 18.6 16.45 4.623
84 16.6 16.45 0.023
85 15.6 16.45 0.722
86 17.6 16.45 1.323
87 15.6 16.45 0.722
88 16.6 16.45 0.023
89 16.6 16.45 0.023
90 15.6 16.45 0.722
91 19.6 16.45 9.923
92 18.6 16.45 4.623
93 14.6 16.45 3.423
94 19.6 16.45 9.923
95 16.6 16.45 0.023
96 18.6 16.45 4.623
97 16.6 16.45 0.023
98 16.6 16.45 0.023
99 15.6 16.45 0.722
100 16.6 16.45 0.023
Total 1645 246.750
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
35/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
35
2. Perhitungan Standart Deviasi (Deviation Standart (DS))
DS = , dimana E = (
E = (
E = (246,750
E =
DS =
DS =
DS =
DS =
DS =
E adalah variansi dan DS adalah deviation standart atau standar
deviasi.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
36/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
36
3. Regresi Linear Hasil Pengkuran Volume Pori-Pori Pasir
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
37/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
37
4. Volume Pori-Pori Pasir
Volume pori-pori pasir =
Jumlah Pengukuran = n
Nilai Pengukuran ke-i = xi
Volume Pori-Pori Pasir = =
=
= 16,45 ml
Jika volume pori-pori adalah 16,45 ml tiap 34,3 ml pasir maka tiap 1
ml pasir terdapat 0,4795 ml besarnya volume pori-pori.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
38/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified ClaySand Conta
(Model Cone of De
38
LAMPIRAN 4
1. Data Hujan Bulanan Stasiun Hujan Terong
Sumber data : Laboratorium Survey, Konservasi, dan Pemetaan Tanah Fakultas Geografi
Posisi Stasiun :
x = 439557 mT
y = 9127700 mU
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
1993 19 20.8 112.1 78.08 10.26 7.19 0 6.1 0 4
1994 33.1 45.01 45.6 123.25 518 0 0 0 0 3
1995 464.5 503.6 284.2 90.5 5.7 271.8 30.3 0 0 14.8
1996 22.5 277 161 73.2 1 0 0 6.08 0 32.3
1997 27.8 58.8 40 7 0 0 0 0 0 0
1998 81.8 202 393 181 86 159 163 105 25.9 313.5
1999 370 349 347 134.5 4.6 0 0 0 1.1 10.3
2000 282.5 29.1 222.5 11.1 11 4.1 0 0 0 6.2
2001 210 357 150 293 7.7 2.4 5.7 0 0 90
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
39/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified ClaySand Conta
(Model Cone of De
39
2002 193 38.1 36.8 14.5 0 0 0 0 0 0
2003 230 330 262 30 115 0 0 0 0 02004 342 197.5 129 23 25 10 0 0 0 53
2005 190 236.5 131 98 0 31.5 21.3 1.5 4 78.5
Rerata 189.71 203.42 178.02 89.01 60.33 37.38 16.95 9.13 2.38 46.58
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
40/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified ClaySand Conta
(Model Cone of De
40
2. Data Hari Hujan dan Bulan Basah Stasiun Hujan Terong
Sumber data : Laboratorium Survey, Konservasi, dan Pemetaan Tanah Fakultas Geografi
Posisi Stasiun :
x = 439557 mT
y = 9127700 mU
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktob
1993 1 1 3 11 10 3 0 4 0
1994 1 2 1 18 31 0 0 0 0
1995 24 24 8 13 6 30 5 0 0
1996 1 13 4 10 1 0 0 4 0
1997 1 3 1 4 0 0 0 0 0
1998 4 10 11 26 31 30 29 31 24
1999 19 17 9 19 5 0 0 0 1
2000 10 1 6 5 11 2 0 0 0
2001 11 17 4 30 8 1 1 0 0
2002 10 2 1 5 0 0 0 0 0
2003 12 16 7 4 31 0 0 0 0
2004 18 9 4 6 25 4 0 0 0
2005 10 11 4 14 0 13 4 1 4
Rerata 9 10 5 13 12 6 3 3 2
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
41/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified ClaySand Conta
(Model Cone of De
41
3. Data Tebal Hujan Harian Rata-Rata Stasiun Terong
Sumber data : Laboratorium Survey, Konservasi, dan Pemetaan Tanah Fakultas Geografi
Posisi Stasiun :
x = 439557 mT y = 9127700 mU
Tahun Tebal Hujan Tahunan (mm) Jumlah Hari Hujan Tahunan JumlahHariKeringTahunan Rer
1993 309 46 319
1994 947 81 284
1995 1763 136 229
1996 635 60 306
1997 162 15 350
1998 2175 274 91
1999 1274 84 281
2000 592 40 325
2001 1570 153 212
2002 597 60 305
2003 1594 126 239
2004 1277 129 237
2005 1199 127 238
Rerata 1084 102 263
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
42/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
42
LAMPIRAN 5
1. Perancangan dan Perhitungan Dimensi Model Akuifer Buatan dan
Sumur Menggunakan Modifed Clay-Sand Contact Method (cone of
depression model)
a. Sketsa Rancangan Akuifer dan Sumur
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
43/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
43
b. Titik Pembuatan Model Akuifer Buatan
Posisi Administratif : Dusun Mangunan, Kelurahan Mangunan,
Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul,
Provinsi Yogyakarta.
Posisi Absolut : UTM 49 M Datum Batavia
x : 435785 mT
y : 9123407 mU
z : 366 m
c. Skala Model Akuifer dan Sumur
Model dibuat dengan skala 1:10, sehingga setiap 1 unit 1 dimensi
dalam model mewakili 10 unit 1 dimensi pada kondisi yang
sesungguhnya. Model memiliki skala 1:100 untuk 1 unit 2 dimensi
sehingga dan skala 1 : 1000 untuk 1 unit 3 dimensi.
d. Luasan Catchment Area Model Akuifer
Jari-jari lingkaran model akuifer (R) = 18 cm
Luas Catchment Area = r2
= 3,14 . (18)2
= 1017, 36 cm2
e. Dimensi Casing Sumur per Segmen
Dimensi casing y = 12 cm, z = 8 cm, tcp = 5 cm, = 3,14.
Volc =
Volc =
Volc =
Volc = 251, 1 cm3
f. Segitiga Optimum (Op)
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
44/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
44
Agar diperoleh sudut optimum 45maka sisi-sisi segitiga pada corong
akuifer harus sama, dan ditentukan berdasarkan luasan area yang telah
ditentukan yaitu :
R = 18 cm
y = 12 cm
x = R - ( y)
x = 18-6
x = 12 cm
g. Perhitungan Volume Akuifer
Diketahui nilai x = 12 cm, nilai y = 12 cm, = 3,14, maka :
Volaq =
Volaq =
Volaq =
Volaq =
Volaq =
Volaq = 4521,6 cm3,
sehingga dibutuhkan material akuifer (pasir) minimal 4,5216 liter.
h. Perhitungan Kedalaman Sumur Ideal (IWd)
Diketahui nilai x = 12 cm, nilai y = 12 cm, dan nilai z = 8 cm, tebal
hujan harian (Pd) = 1,103 cm (data tebal hujan harian dapat dilihat
pada lampiran 4), = 3,14, maka nilai IWd dapat dihitung sebagai
berikut :
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
45/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
45
IWd = d++ x
d+ =
d+ =
d+ =
d+ =
d+ = 22,3313 cm
IWd = 22,3313 + 12
IWd = 34,3313 cm
i. Volume Hujan Seluas Catchment Area
Berdasarkan data tebal hujan harian (lampiran 4), diketahui tebal hujan
harian rata-rata daerah Mangunan adalah 11,03 mm atau 1,103 cm per
hari. Maka besarnya volume hujan yang jatuh pada catchment area
akuifer yang telah dihitung yaitu 1017,36 cm2adalah :
Volume Hujan = Luas Catchment Area x Tebal Hujan
Volume Hujan = 1017, 36 x 1,103
Volume Hujan = 1122,14808 cm3
Berdasarkan perhitungan tersebut maka simulasi hujan dalam 1 hari
dapat dibuat menggunakan air dengan volume 1122,14808 cm3 =
1122,14808 mm = 1,12214808 liter.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
46/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
46
j. Jumlah Segmen Casing yang Dibutuhkan
Berdasarkan perhitungan sebelumnya telah dihitung kedalaman sumur
ideal, dengan dimensi segmen casing y = 12, z = 12, dan tcp = 5, maka
banyaknya casing yang dibutuhkan dengan diketahui nilai IWd =
34,3313 adalah :
Jumlah segmen casing = IWd/tcp
Jumlah segmen casing = 34,3313/5
Jumlah segmen casing = 6,86626,
Nilai tersebut dibulatkan keatas untuk mencegah kekurangan casing
sehingga banyaknya segmen casing yang dibutuhkan adalah 7 segmen
ditambah 1 casing lagi diatas bibir sumur sehingga total yang
dibutuhkan adalah 8 casing.
k. Pemberian Beton pada Tepian Permukaan Zona Kontak Material
Akuifer dan Akuiklud
Beton dibangun pada sekeliling permukaan zona kontak antara
material akuiklud dan material akuifer dengan ketinggian lebih dari
nilai tebal hujan harian dan ketebalan secukupnya.
l. Sketsa Rancangan Akhir Akuifer Buatan dan Sumur
Berdasarkan perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan
sebelumnya maka diperoleh sketsa rancangan akhir dari akuifer dan
sumur yang akan dibuat seperti tampak dalam gambar sebagai berikut :
R = 18 cm d+ = 22,3313 cm
x = 12 cm Jumlah segmen casing = 8 segmen
y = 12 cm z = 8 cm
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
47/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
47
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
48/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
48
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
49/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
49
LAMPIRAN 6
1. Data Pengukuran Kedalaman Air Hujan yang Tertampung dalam
Sumur
Volume air hujan yang jatuh di akuifer adalah 1,1221 liter. Waktu
pengukuran sejak air pertama kali kontak dengan material permukaan
akuifer adalah pada pukul 14.59 dengan interval pengukuran 5 menit.
Waktu
(menit)KetinggianAirDariDasar(cm)
0
0
5 4.5
10 5.3
15 5.8
20 5.4
25 5.6
30 5.3
35 5.4
40 5.9
45
6.050 5.8
55 5.6
60 5.6
65 5.0
70 4.8
75 4.9
80 4.9
85 4.9
90 4.9
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
50/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
50
2. Grafik Hubungan antara Air yang Tersimpan dengan Waktu
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
51/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
51
3. Perhitungan Volume Air yang Tertampung dalam Sumur (WVol)
Volume air yang tertampung diambil dari pengukuran kedalaman air yang
tertampung dalam sumur saat sudah konstan yaitu pada menit ke 90
dengan kedalaman 4,9 cm. Diketahui z = 8, = 3,14, maka :
WVol =
WVol =
WVol =
WVol = 246,176 cm3
4. Perhitungan Soil Thickness of Efective Evaporation (StEf)
Diketahui nilai x = 12 cm, nilai y = 12 cm, tebal hujan harian (Pd) = 1,103
cm (data tebal hujan harian dapat dilihat pada lampiran 4), = 3,14, maka
nilai StEfdapat dihitung sebagai berikut :
StEf= x2,0855
StEf= x2,0855
StEf= x2,0855
StEf= x2,0855
StEf= x2,0855
StEf= x2,0855
StEf= x2,0855
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
52/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
52
StEf= 1,240875 x2,0855
StEf= 2,5878 cm
5. Perhitungan Water Deposited Evaporation (WdE)
Diketahui nilai z = 8 cm, nilai S tEf= 2,5878 cm, nilai IWd= 34,3313 cm,
nilai Wd = 4,9 cm, = 3,14, maka nilai StEfdapat dihitung dengan cara
sebagai berikut :
WdE = (StEf).2. 0,4795
WdE = (2,5878).2. 0,4795
WdE = . (2,5878). . 0,4795
WdE = 0,20908 . 0,4795 . 3,14 . 2,5878 . 16
WdE = 13,0341 cm3
6. Perhitungan Batas Volume Air Model Sumur yang Dapat Digunakan
Penduduk Per Hari (WVold)
Diketahui PdN = 102 hari (berdasarkan data jumlah rata-rata hari hujan
tahunan pada lampiran 4), WVol = 246,176 cm3dan nilai WdE = 13,0341
cm3, maka :
EvY = WdE x 365
EvY = 13,0341 x 365
EvY = 4757,4465 cm3
WVolY = WVol x PdN
WVolY = 246,176 x 102
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
53/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
53
WVolY = 25109,952 cm3
WUVold =
WUVold =
WUVold = 55,76028904 cm3
Volume air pada kondisi nyata merupakan parameter tiga dimensi
sehingga memiliki skala 1 : 1000. Berdasarkan hasil perhitungan WUVold
dalam model senilai 55,76028904, maka WUVold pada kondisi nyata
adalah :
WUVoldnyata = WUVold model x 1000
WUVoldnyata = 55,76028904 x 1000
WUVoldnyata = 55760,28904 cm3
WUVoldnyata = 55,76028904 liter.
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
54/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
54
NOFOTO KETERANGAN
1 RING SUMUR
Terbuat dari semen, pasir dan
air. Berfungsi sebagi model
dinding sumur
2 CETHOK DAN
METERAN
Berfungsi sebagi alat untuk
mengali dan mengukur
lubang akuifer
LAMPIRAN 7
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
55/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
55
3 PEMASANGAN RING
SUMUR
4 RING SUMUR YANG
TELAH TERPASANG
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
56/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
56
5 PEMBERIAN ATAU
MENUTUP LUBANG
AKUIFER DENGAN
PASIR
6 LUBANG AKUIFER
YANG TELAH DIBERI
PASIR
-
7/26/2019 Konstruksi Akuifer Buatan Dengan Modified Clay Sand
57/57
Konstruksi Akuifer Buatan dengan Modified
ClaySand Contact Method (Model Cone of
Depression)
2008
7 AIR YANG TELAH
DITUANGKAN PADA
AKUIFER MULAI
MASUK KEDALAM
SUMUR
8 AIR YANG MASUK
SEMAKIN TINGGI
AIRHASILRESAPAN