konstruksi cakar ayam...
TRANSCRIPT
1
“ PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013”
- KONSTRUKSI INDONESIA 2013 -
JUDUL KARYA :
PROYEK JALAN BOJONEGORO - PADANGAN
KATEGORI
BANGUNAN PRASARANA TRANSPORTASI
DIAJUKAN OLEH :
NAMA/INSTITUSI : KSO PP - BRP
BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment
ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto,
Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760
Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914
PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo
PP-BRP,KSO
2
Jakarta, 10 Oktober 2013
Corporate Secretary
PT. PP (Persero) Tbk
Ir. Taufik Hidayat, M.Tech
FORMULIR PENDAFTARAN
PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013
I. DATA PROYEK YANG DIAJUKAN
a. Judul/Nama Proyek : Proyek Jalan Bojonegoro - Padangan
b. Lokasi Proyek : Ruas Jalan Bojonegoro – Padangan, Jawa Timur
c. Kategori Penghargaan :
A. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 75 Milyar1. Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih dari 8 Lantai2. Pelaksanaan Bangunan Gedung Kurang dari 8 Lantai3. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi 4. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Sumber Daya Air5. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Industri
B. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 10-75 Milyar5 Pelaksanaan Bangunan Gedung5 Pelaksanaan Bangunan Sipil5 Pelaksanaan Bangunan Instalasi Pengolahan
Air Bersih dan Air Limbah
II. DATA PERUSAHAAN
a. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero), Tbk
b. Alamat : Plaza PP – Wisma Subiyanto
Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760
Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914
c. Tanggal pendirian : 26 Agustus 1953
d. Jenis Usaha : Construction & Investment
3
1. DATA PERUSAHAAN1. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero) Tbk.2. Alamat : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760
Telp : (021) 8403883, 8403909 Fax : (021) 8403914
Website: www.pt-pp.com , Email: [email protected],[email protected]
3. Tanggal didirikan : 26 Agustus 19534. Jenis Usaha : Construction & Investment5. Daftar Direksi
No Direktur Nama Lengkap & Gelar
1. Direktur Utama Ir. Bambang Triwibowo
2. Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Ir. Harry Nugroho, MM
3. Direktur Keuangan Ir. Tumiyana, MBA.
4. Direktur Operasi Ir. Ketut Darmawan
5. Direktur Pemasaran Ir. I Wayan Karioka
6. Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 104 Manager Proyek & 165 Tim ProjectManagement.
7. Anggota Asosiasi :No Nama Asosiasi
1 GBCI (Green Building Council Indonesia)
2. AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)
3. KADIN (Kamar Dagang dan Industri)
4. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik & Mekanikal Indonesia)
5. ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional)
6. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia)
7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)
8. APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi)
9. GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia)
8. Lampiran data pendukung :a. Fotokopi SIUJK yang masih berlaku
b. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha
c. Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008
d. Fotokopi Sertifikat OHSAS 18001 : 2007
e. Fotokopi ISO 14001 : 2004
4
2. DATA UTAMA PROYEK
2.1. DATA UMUM PROYEK
Gambar 1. Layout Lokasi Proyek
Nama Paket : Peningkatan Struktur Jalan
Batas Kota Bojonegoro – Padangan (KBK)
PPK : Pelaksanaan Jalan Nasional
Babat – Bojonegoro – BTS. Kota Ngawi
Penyedia Jasa : PP-BRP, KSO
Kons. Pengawas : PT. Buana Archicon & ASS.
Nilai Kontrak : Rp. 151.127.400.000,00 (INC. PPN)
Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2012 – 2019
Type Kontrak : Kontrak Lumpsum Berbasis Kinerja
Nomor SPMK : KU.08.03/BBPJNV/PJNM.II.S/ 31/2134/2012,
Tanggal SPMK : 6 Nopember 2012
Waktu Pelaksanaan & Pemeliharaan
- Waktu Pelaksanaan : 840 Hari Kalender
- Masa Layanan Pemeliharaan : 1643 Hari Kalender
- Masa Pemeliharaan : 180 Hari Sejak PHO
LOKASI PAKET PENINGKATAN STRUKTURJALAN BOJONEGORO - PADANGAN
5
2.1. DATATEKNIS PROYEK- Lokasi Pekerjaan : Ruas Jalan Bojonegoro – Padangan
- Panjang Penanganan : 11,50 KM’
- Lebar Penanganan : 11,00 M’
- Jenis Konstruksi : Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Perkerasan Kaku dengan Cakar Ayam Modifikasi Pekerjaan Overlay
NO. URAIAN KELUARAN PEKERJAAN KUANTITAS
A PEK. PERENCANAAN KONSTRUKSIA.1 Perenc. Perkerasan Jalan 10.89 KM’
B PEK. KONSTRUKSI JALAN & JEMBATANB.1 Pekerjaan Perkerasan Jalan 10.89 KM’B.2 Pekerjaan Bahu Jalan -B.3 Pekerjaan Drainase
B.3.1 Pembuatan Saluran Samping 8.361,80 M’B.3.2 Normalisasi Saluran 800 M’B.4 Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jalan
B.4.1 Pembuatan Tembok Penahan Tanah 7.204,80 M’B.5 Pekerjaan Perlengkapan Jalan
B.5.1 Perambuan & Patok KM LSB.5.2 Pemotongan Pohon LSB.5.3 Lampu Penerang Jalan (lengan tunggal) 4 UNITB.6 Pekerjaan Pekerjaan Lain - Lain LS
C PEKERJAAN LAYANAN PEMELIHARAANC.1 Layanan Pemeliharaan Perkerasan Jalan 10.89 KM’C.3 Layanan Pemeliharaan Drainase
C.3.1 Saluran Memanjang 9.153,80 M’C.3.2 Saluran Melintang / Box Culvert (2 Lokasi) 8 M’C.4 Layanan Pemeliharaan Bangunan Pelengkap Jalan 7.204,80 M’C.5 Layanan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan 11,50 KM’C.6 Layanan Pengendalian Tumbuh - tumbuhan 11,50 KM’
6
3 DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI3.1 Abstraksi
Jalan raya Bojonegoro – Padangan merupakan infrastruktur vital bagi penyebaran
perekonomian di sekitar Bojonegoro, konstruksi ini di bangun di atas kondisi tanah
yang cenderung ekspansif/ labil/ gerak dengan lebar efektif 11 M, dan panjang
penanganan 11,5 KM dari segmen KM.SBY. 113+100 (batas kota Bojonegoro) s/d
KM.SBY. 124+600 (Desa Kalitidu) yang dibagi dalam 3 tipe penanganan konstruksi,
yaitu Rigid Pavement, Flexible Pavement dan Cakar Ayam Modifikasi. Sistem drainase
yang memadai sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan konstruksi, dimana fungsi
drainase tersebut adalah untuk menampung aliran air di permukaan perkerasan.
Ruas jalan batas kota Bojonegoro - Padangan merupakan jalur utama yang
menghubungkan Kabupaten Bojonegoro serta kabupaten lain disekitarnya dengan
Kabupaten Ngawi. Sebagai Jalur lalu lintas utama, maka pembangunan infrastruktur
yang memadai sangat dibutuhkan untuk menunjang perkembangan ekonomi maupun
transportasi masyarakat di kawasan tersebut.
Paket Peningkatan Struktur Jalan Batas Kota Bojonegoro - Padangan merupakan
salah satu proyek dibawah otoritas Departemen Pekerjaan Umum, Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya dengan target penanganan
sepanjang ruas Bojonegoro – Padangan KM. 113+100 s/d KM. 124+600, dan lebar
efektif 11 M. Sedangkan Kontraktor yang di percaya untuk melaksanakan paket ini
adalah PT. PP (Persero) Tbk Kerja Sama Operasi dengan PT. Basuki Rahmanta
Putera (PP-BRP,KSO) berdasarkan mekanisme pemilihan pelelangan terbuka dengan
tipe kontrak lumpsum berbasis kinerja (KBK)/ Performance Base Contract (PBC),
dimana desain dan pelaksanaan terintegrasi dalam satu kontrak.
3.2 Hal Spesifik yang Terjadi dan Spesifikasia. Aspek Teknis1. Pekerjaan Perencanaan Teknis/Desain JalanPekerjaan perencanaan teknis/ desain meliputi semua pekerjaan konstruksi dengan
mengacu kepada Bab X Kriteria Desain pada Dokumen Pemilihan, yang diusulkan
oleh Penyedia guna menjamin tingkat layanan jalan sebagaimana ditentukan dalam
syarat-syarat khusus kontrak dan spesifikasi kinerja dan keluaran.
7
2. Pekerjaan Konstruksi JalanPekerjaan konstruksi penanganan jalan pada ruas jalan Bojonegoro - Padangan Km.
Sby 113+100 s/d Km. Sby 124+600 yang meliputi :
1. Penanganan Perkerasan Jalan dengan memperhitungkan kondisi struktur
perkerasan lama dan kondisi tanah dasar berdasarkan kriteria desain yang
ditetapkan.
2. Pekerjaan Bahu Jalan dengan lebar minimal 2x2 meter (kecuali pada lokasi yang
tidak memungkinkan karena lahan yang tersedia) harus memenuhi standar
kinerja bahu jalan sebagaimana yang ditetapkan dalam spesifikasi kinerja dan
keluaran.
3. Penanganan Drainase/Saluran Air berdasarkan kriteria desain
4. Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jalan sesuai kriteria desain
5. Pekerjaan Perlengkapan jalan sesuai kriteria desain
6. Penyediaan, pemasangan dan pembangunanprasarana peralatan Sistem
Pengukuran Berat Kendaran Berjalan tipe Weight In Motion (WIM) dengan
spesifikasi teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran Spesifikasi Kinerja
dan Keluaran. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Sistem Pengukuran
Berat Kendaran Berjalan harus dilaksanakan setelah berakhirnya pekerjaan
konstruksi hingga serah terima akhir pekerjaan. Pengukuran dilakukan pada
kedua arah jalur lalu lintas.
7. Daftar keluaran dengan harga pekerjaan konstruksi sub pekerjaan lain-lain.
3. Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan1. Layanan Pemeliharaan Perkerasan Jalan;
2. Layanan Pemeliharaan Bahu Jalan;
3. Layanan Pemeliharaan Drainase;
4. Layanan Pemeliharaan Bangunan Pelengkap Jalan;
5. Layanan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan;
6. Layanan Pengendalian Tumbuh-Tumbuhan.
Pemenuhan tingkat layanan jalan diberlakukan sebagaimana ditentukan dalam syarat
syarat khusus dan spesifikasi kinerja dan keluaran (SSKK, pasal E. Tingkat Layanan).
8
Gambar 2. Skema Lingkup Kontrak PBC
Gambar 3. Stripmap Penanganan Pekerjaan
Metode pekerjaan yang dilakukan pada proyek jalan Bojonegoro – Padangan disini
dilakukan beberapa perubahan metode pekerjaan, hal ini untuk mengantisipasi dan
mengamankan struktur konstruksi pekerjaan, karena desain perencanaan berbeda
dengan apa yang terjadi dilapangan.
b. Aspek Administrasi KontrakSifat Kontrak pada proyek jalan Bojonegoro – Padangan adalah Kontrak Lumpsum
Berbasis Kinerja, yang mana pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya untuk mencapai atau
8
Gambar 2. Skema Lingkup Kontrak PBC
Gambar 3. Stripmap Penanganan Pekerjaan
Metode pekerjaan yang dilakukan pada proyek jalan Bojonegoro – Padangan disini
dilakukan beberapa perubahan metode pekerjaan, hal ini untuk mengantisipasi dan
mengamankan struktur konstruksi pekerjaan, karena desain perencanaan berbeda
dengan apa yang terjadi dilapangan.
b. Aspek Administrasi KontrakSifat Kontrak pada proyek jalan Bojonegoro – Padangan adalah Kontrak Lumpsum
Berbasis Kinerja, yang mana pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya untuk mencapai atau
8
Gambar 2. Skema Lingkup Kontrak PBC
Gambar 3. Stripmap Penanganan Pekerjaan
Metode pekerjaan yang dilakukan pada proyek jalan Bojonegoro – Padangan disini
dilakukan beberapa perubahan metode pekerjaan, hal ini untuk mengantisipasi dan
mengamankan struktur konstruksi pekerjaan, karena desain perencanaan berbeda
dengan apa yang terjadi dilapangan.
b. Aspek Administrasi KontrakSifat Kontrak pada proyek jalan Bojonegoro – Padangan adalah Kontrak Lumpsum
Berbasis Kinerja, yang mana pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya untuk mencapai atau
9
mempertahankan suatu kinerja tertentu yang ditetapkan dalam periode waktu tertentu,
meliputi pekerjaan desain, konstruksi, dan layanan pemeliharaan yang dilaksanakan
secara terintegrasi untuk menjamin pencapaian kinerja sebagaimana yang ditetapkan
di dalam spesifikasi kinerja dan keluaran.
Kesulitan dalam Kontrak Lumpsum Berbasis Kinerja adalah pada saat terjadi
perubahan desain yang berkaitan dengan biaya, tidak akan ada perubahan nilai
Rupiah.
c. Aspek K3 & LingkunganDalam penerapan K3 dan lingkungan pada proyek Jalan Bojonegoro – Padangan
sudah dibuat target safety untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan, dan untuk
menjadikan proyek yang menuju Green Contractor.
Gambar 4. Program Kerja SHE
9
mempertahankan suatu kinerja tertentu yang ditetapkan dalam periode waktu tertentu,
meliputi pekerjaan desain, konstruksi, dan layanan pemeliharaan yang dilaksanakan
secara terintegrasi untuk menjamin pencapaian kinerja sebagaimana yang ditetapkan
di dalam spesifikasi kinerja dan keluaran.
Kesulitan dalam Kontrak Lumpsum Berbasis Kinerja adalah pada saat terjadi
perubahan desain yang berkaitan dengan biaya, tidak akan ada perubahan nilai
Rupiah.
c. Aspek K3 & LingkunganDalam penerapan K3 dan lingkungan pada proyek Jalan Bojonegoro – Padangan
sudah dibuat target safety untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan, dan untuk
menjadikan proyek yang menuju Green Contractor.
Gambar 4. Program Kerja SHE
9
mempertahankan suatu kinerja tertentu yang ditetapkan dalam periode waktu tertentu,
meliputi pekerjaan desain, konstruksi, dan layanan pemeliharaan yang dilaksanakan
secara terintegrasi untuk menjamin pencapaian kinerja sebagaimana yang ditetapkan
di dalam spesifikasi kinerja dan keluaran.
Kesulitan dalam Kontrak Lumpsum Berbasis Kinerja adalah pada saat terjadi
perubahan desain yang berkaitan dengan biaya, tidak akan ada perubahan nilai
Rupiah.
c. Aspek K3 & LingkunganDalam penerapan K3 dan lingkungan pada proyek Jalan Bojonegoro – Padangan
sudah dibuat target safety untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan, dan untuk
menjadikan proyek yang menuju Green Contractor.
Gambar 4. Program Kerja SHE
10
3.2 Keunikan Bangunana. Teknologi KonstruksiProyek ini berada pada ruas jalan aktif dengan variasi kendaraan yang bisa di katakan
sangat padat dengan kompleksitas kepentingan yang berbeda, dimana salah satunya
adalah sebagai penunjang utama perekonomian kota Bojonegoro, pada khususnya
dengan adanya proyek EXXON (Banyu Urip Project).
Oleh karena itu dalam hal pelaksanaan, kontraktor dihadapkan pada tantangan untuk
dapat melaksanakan kontrak ini tepat waktu tanpa mengesampingkan kepentingan
pengguna jalan dengan tetap mengutamakan aspek kualitas (quality) dan keselamatan
(safety).
Kondisi jalan eksisting yang bergelombang dengan bangunan penunjang jalan yang
kurang memadai yang ber-impact pada tingginya tingkat kecelakaan, kemacetan dan
polusi menjadi dasar dilaksanakannya perbaikan jalan Bojonegoro - Padangan.
Dari hasil survey dan investigasi dilapangan bahwa karakteristik tanah dasar
disepanjang ruas jalan Bojonegoro – Padangan secara umum dapat di kategorikan
dalam type tanah ekspansif, dimana pada segmen – segmen tertentu di dapatkan data
tanah pada posisi kembang susut yang tinggi dan sangat tinggi sehingga di butuhkan
struktur jalan teknologi tinggi sebagai solusi penanganan nya. Karena sifat dari kontrak
yang memungkinkan kontraktor untuk memilah – milah struktur yang tepat guna dan
efisien maka dipilihlah kombinasi struktur antara Rigid Pavement, Cakar Ayam
Modifikasi dan Flexible Pavement (pada ruas jalan yang secara desain memungkinkan
untuk overlay) yang tersebar disepanjang area penanganan ruas jalan Bojonegoro –
Padangan. Struktur Rigid Pavement dan Flexible Pavement pastinya sudah biasa kita
dengar, oleh karenanya yang ingin di ulas disini adalah mengenai struktur Cakar Ayam
Modifikasi (CAM) sebagai salah satu solusi penanganan tanah ekspansif.
11
Sistem CAM ini telah dikembangkan sejak tahun 1990 oleh Prof. Dr. Ir. Bambang
Suhendro, M.Sc., utamanya dari aspek pemodelan numeris yang memperhitungkan
soil-structure interaction (interaksi antara struktur slab, pipa, dan tanah dasar) dalam
mendukung beban, menggunakan Nonlinear 3-D Finite Element Method, yang sangat
bermanfaat untuk dapat memahami parameter-parameter yang mempengaruhi kinerja
sistem, menjelaskan secara ilmiah mekanisme kerja sistem perkerasan CA dalam
mendukung beban, sehingga bearing capacity dan stiffness sistem menjadi sangat
besar meskipun berada di atas tanah lunak yang relatif tebal. Pemodelan numeris ini
telah divalidasikan dengan hasil-hasil percobaan lapangan (full scale experimental test)
di apron bandara Juanda - Surabaya, runway bandara Polinia - Medan, dan runway
bandara Soekarno-Hatta Jakarta.Pemodelan numeris ini terus disempurnakan dengan
data pengalaman terbaru yang terus berkembang. Pengembangan utamanya melalui
percobaan-percobaan eksperimental di Laboratorium dengan skala tertentu telah
dilakukan pula oleh Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng., DEA, sejak tahun 1998.
Pada perkembangan tahap berikutnya pemahaman melalui pemodelan numeris yang
telah divalidasikan dengan berbagai percobaan lapangan, maupun pemodelan fisik di
laboratorium tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan rancangan sistem
perkerasan sesuai karakteristik beban yang akan bekerja, dan sekaligus
megembangkan rumus-rumus praktis (simplified design formula) untuk memyususn
Pedoman Perancangan dan membantu para praktisi melakukan perancangan awal
sistem perkerasan ini. Tahun 2003, setelah memahami mekanisme transfer beban
sistem CA secara seksama, dilakukanlah pengembangan inovatif tahap berikutnya,
12
yaitu dengan mengganti pipa-pipa beton Cakar Ayam dengan pipa-pipa baja galvanis
tahan karat (terlapisi pula dengan coaltar tahan gores), oleh Prof. Dr. Ir. Bambang
Suhendro, M.Sc., Ir. Maryadi Darmokumoro, dan Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo,
M.Eng., DEA„ yang akhimya menjadi sistem Cakar Ayam Modifikasi (CAM).
4. ASPEK PELAKSANAAN PROYEK4.1 Struktur Organisasi Proyek
Gambar 5. Struktur Organisasi Proyek
Salah satu wujud manajemen proyek adalah pembentukan struktur organisasi
proyek.Struktur organisasi proyek meliputi pembagian tugas dalam suatu proyek
beserta penjelasan siapa saja yang bertanggung jawab didalamnya.
Selain itu agar proyek terselesaikan dengan tepat waktu maka diperlukan suatu
manajemen proyek yang mengatur tentang scedulling kegiatan yang ada
didalamnya.Schedulling ini meliputi rencana jangka waktu dari masing-masing
pekerjaaan yang terdapat dalam proyek tersebut.
Penjelasan tugas dari masing-masing posisi, adalah sebagai berikut :
12
yaitu dengan mengganti pipa-pipa beton Cakar Ayam dengan pipa-pipa baja galvanis
tahan karat (terlapisi pula dengan coaltar tahan gores), oleh Prof. Dr. Ir. Bambang
Suhendro, M.Sc., Ir. Maryadi Darmokumoro, dan Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo,
M.Eng., DEA„ yang akhimya menjadi sistem Cakar Ayam Modifikasi (CAM).
4. ASPEK PELAKSANAAN PROYEK4.1 Struktur Organisasi Proyek
Gambar 5. Struktur Organisasi Proyek
Salah satu wujud manajemen proyek adalah pembentukan struktur organisasi
proyek.Struktur organisasi proyek meliputi pembagian tugas dalam suatu proyek
beserta penjelasan siapa saja yang bertanggung jawab didalamnya.
Selain itu agar proyek terselesaikan dengan tepat waktu maka diperlukan suatu
manajemen proyek yang mengatur tentang scedulling kegiatan yang ada
didalamnya.Schedulling ini meliputi rencana jangka waktu dari masing-masing
pekerjaaan yang terdapat dalam proyek tersebut.
Penjelasan tugas dari masing-masing posisi, adalah sebagai berikut :
12
yaitu dengan mengganti pipa-pipa beton Cakar Ayam dengan pipa-pipa baja galvanis
tahan karat (terlapisi pula dengan coaltar tahan gores), oleh Prof. Dr. Ir. Bambang
Suhendro, M.Sc., Ir. Maryadi Darmokumoro, dan Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo,
M.Eng., DEA„ yang akhimya menjadi sistem Cakar Ayam Modifikasi (CAM).
4. ASPEK PELAKSANAAN PROYEK4.1 Struktur Organisasi Proyek
Gambar 5. Struktur Organisasi Proyek
Salah satu wujud manajemen proyek adalah pembentukan struktur organisasi
proyek.Struktur organisasi proyek meliputi pembagian tugas dalam suatu proyek
beserta penjelasan siapa saja yang bertanggung jawab didalamnya.
Selain itu agar proyek terselesaikan dengan tepat waktu maka diperlukan suatu
manajemen proyek yang mengatur tentang scedulling kegiatan yang ada
didalamnya.Schedulling ini meliputi rencana jangka waktu dari masing-masing
pekerjaaan yang terdapat dalam proyek tersebut.
Penjelasan tugas dari masing-masing posisi, adalah sebagai berikut :
13
Kepala Pelaksana :Tugas Umum :
- Memimpin dan koordinasi semua pelaksana pekerjaan agar berjalan sesuai
dengan kontrak.
Tanggung Jawab :
- Terlaksananya kegiatan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan layanan
pemeliharaan jalan termasuk kegiatan mobilisasi dandemobilisasi.
- Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan penanganan pekerjaan.
- Pembinaan terhadap personel di lapangan pekerjaan untuk meningkatkan
Produktivitas.
Uraian Tugas :
- Mengkoordinasi, memonitor dan melakukan evaluasi kegiatan perencanaan
teknis.
- Mengkoordinasi, memonitor dan melakukan evaluasi kegiatan pelaksanaan
konstruksi agar sesuai jadwal pelaksanaan yang sudah disetujui Direksi.
- Mengkoordinasi, memonitor dan melakukan evaluasi kegiatan evaluasi atas
pekerjaan layanan pemeliharaan jalan.
- Melakukan koordinasi rutin dengan pihak Direksi/Pemilik Proyek agar proyek
berjalan sesuai rencana.
Manajer Perencanaan TeknisTugas Umum :
- Mewakili Kepala Pelaksana dalam memimpin dan mengkoordinasikan
perencanaan teknis.
Tanggung Jawab :
- Terlaksananya kegiatan perencanaan teknis agar sesuai jadwal dan
dokumen kontrak.
Uraian Tugas :
- Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan perencanaan teknis
- Melakukan koordinasi tentang perencanaan teknis dengan Direksi
- Merencanakan pemakaian jenis bahan untuk setiap jenis pekerjaan
14
- Melaporkan semua hasil perencanaan yang telah disetujui Direksi kepada
Kepala Pelaksana dan mengkoordinasikan dengan unit manajer yang lain.
Manajer Pelaksana KonstruksiTugas Umum :
- Mewakili Kepala Pelaksana dalam memimpin dan mengarahkan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Tanggung Jawab :
- Terlaksananya kegiatan pelaksanaan konstruksi agar sesuai jadwal dan
mutu yang sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
Uraian Tugas :
- Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan konstruksi
- Mengadakan kontrak dengan sub kontraktor ataupun mandor
- Mengkoordinasi para pelaksana dan sub kontraktor
- Mengendalikan pemakaian bahan, alat dan tenaga kerja
- Pengendalian Biaya Proyek
- Mencatat, mengevaluasi kemajuan prestasi pekerjaan
- Melaporkan semua hasil pekerjaan yang telah dikerjakan ke Direksi.
Manajer Pengendali MutuTugas Umum :
- Mewakili Kepala Pelaksana dalam memimpin dan mengkoordinasikan
pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Tanggung Jawab :
- Terlaksananya kegiatan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan
Uraian Tugas :
- Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pengendalian mutu pada
pelaksanaan pekerjaan di lapangan
- Mengkoordinasikan pengendalian mutu pekerjaan kepada para pelaksana
dan sub kontraktor
- Mengendalikan mutu bahan untuk setiap jenis pekerjaan, baik saat
prechecking sebelum melakukan order, saat kedatangan di lokasi pekerjaan,
15
maupun saat penggunaan di lapangan.
- Membuat mutual check bersama Direksi Pekerjaan
Manajer Pelaksana Layanan PemeliharaanTugas Umum :
- Mewakili Kepala Pelaksana dalam memimpin dan mengarahkan
pelaksanaan pada masa layanan pemeliharaan
Tanggung Jawab :
- Terlaksananya kegiatan layanan pemeliharaan jalan.
Uraian Tugas :
- Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan perbaikan pada
masa layanan pemeliharaan
- Membuat rencana inspeksi terhadap kondisi terkini secara berkala
- Melaporkan semua hasil inspeksi yang telah dilaksanakan ke Direksi.
- Melakukan pelaksanaan pekerjaan perbaikan sesuai kriteria tingkat layanan
jalan.
- Mengkoordinasi para pelaksana dan sub kontraktor
- Mengendalikan pemakaian bahan, alat dan tenaga kerja
- Pengendalian biaya pemeliharaan konstruksi
- Melaporkan semua hasil pekerjaan perbaikan yang telah dikerjakan ke Direksi
Site Administration ManagerTugas Umum :
- Membuat laporan administrasi dan keuangan secara periodik
Uraian Tugas :
- Membuat laporan administrasi dan pembukuan biaya pekerjaan
Tanggung Jawab :
- Mengarsipkan administrasi pekerjaan dengan benar
- Membukukan pengeluaran biaya pekerjaan secara tepat
- Membuat laporan posisi kas pelaksanaan pekerjaan secara periodic
16
4.2 Metode Pelaksanaan Konstruksi
16
4.2 Metode Pelaksanaan Konstruksi
16
4.2 Metode Pelaksanaan Konstruksi
17
Gambar 6.Flowchart Pekerjaan
a. Site Plan
Gambar 7.Site Plan
17
Gambar 6.Flowchart Pekerjaan
a. Site Plan
Gambar 7.Site Plan
17
Gambar 6.Flowchart Pekerjaan
a. Site Plan
Gambar 7.Site Plan
18
b. Pekerjaan Persiapan
Gambar 8. Fasilitas SementaraUntuk kantor disini PP – BRP, KSO menyewa sebuah rumah untuk dijadikan
kantor dan gudang material.
c. Pekerjaan Rigid Pavement
Gambar 9.Flowchart Pekerjaan Rigid Pavement
18
b. Pekerjaan Persiapan
Gambar 8. Fasilitas SementaraUntuk kantor disini PP – BRP, KSO menyewa sebuah rumah untuk dijadikan
kantor dan gudang material.
c. Pekerjaan Rigid Pavement
Gambar 9.Flowchart Pekerjaan Rigid Pavement
18
b. Pekerjaan Persiapan
Gambar 8. Fasilitas SementaraUntuk kantor disini PP – BRP, KSO menyewa sebuah rumah untuk dijadikan
kantor dan gudang material.
c. Pekerjaan Rigid Pavement
Gambar 9.Flowchart Pekerjaan Rigid Pavement
19
Gambar 10.Flowchart Pekerjaan Timbunan Pilihan
19
Gambar 10.Flowchart Pekerjaan Timbunan Pilihan
19
Gambar 10.Flowchart Pekerjaan Timbunan Pilihan
20
Gambar 11. Pekerjaan Timbunan
Gambar 12.Flowchart Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
20
Gambar 11. Pekerjaan Timbunan
Gambar 12.Flowchart Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
20
Gambar 11. Pekerjaan Timbunan
Gambar 12.Flowchart Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
21
Gambar 13.Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
21
Gambar 13.Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
21
Gambar 13.Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
222222
232323
242424
25
Gambar 14.Urutan Pekerjaan Rigid Pavement
25
Gambar 14.Urutan Pekerjaan Rigid Pavement
25
Gambar 14.Urutan Pekerjaan Rigid Pavement
26
d. Pekerjaan Cakar Ayam Modifikasi
Gambar 15. Flowchart Pekerjaan Cakar Ayam Modifikasi
Pekerjaan Urugsn Pasir (Sand Bedding)
Fungsi sand bedding adalah sebagai perata elevasi dibawah lean
concrete.Sebelum pelaksanaan pengecoran LC dipastikan bahwa pasir telah
jenuh air, untuk menghindari settlement yang tidak merata akibat
mengembangnya pasir pada kondisi kering.
Gambar 16. Penghamparan Sand Bedding
26
d. Pekerjaan Cakar Ayam Modifikasi
Gambar 15. Flowchart Pekerjaan Cakar Ayam Modifikasi
Pekerjaan Urugsn Pasir (Sand Bedding)
Fungsi sand bedding adalah sebagai perata elevasi dibawah lean
concrete.Sebelum pelaksanaan pengecoran LC dipastikan bahwa pasir telah
jenuh air, untuk menghindari settlement yang tidak merata akibat
mengembangnya pasir pada kondisi kering.
Gambar 16. Penghamparan Sand Bedding
26
d. Pekerjaan Cakar Ayam Modifikasi
Gambar 15. Flowchart Pekerjaan Cakar Ayam Modifikasi
Pekerjaan Urugsn Pasir (Sand Bedding)
Fungsi sand bedding adalah sebagai perata elevasi dibawah lean
concrete.Sebelum pelaksanaan pengecoran LC dipastikan bahwa pasir telah
jenuh air, untuk menghindari settlement yang tidak merata akibat
mengembangnya pasir pada kondisi kering.
Gambar 16. Penghamparan Sand Bedding
27
Gambar 17. Penyiraman pasir hingga kondisi jenuh
Pekerjaan Lean Concrete (K-125)
Lapis pondasi bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapisan
permukaan dan tanah dasar.
Fungsi lapis pondasi hanya sebagai perletakan (platform) bukan sebagai
penyebar tegangan (tidak berfungsi terlalu struktural atau dalam arti tidak
menyumbang nilai struktural terhadap tebal pelat beton).
Fungsi lapis pondasi :
Sebagai lantai kerja yang rata dan uniform
Mengendalikan kembang susut tanah dasar
Memberikan dukungan yang mantap dan seragam pada pelat
dll.
Gambar 18. Pengecoran LC
28
Gambar 19. Hasil pengecoran LC
Pekerjaan Galian Pipa Cakar Ayam
Kondisi paling ideal untuk pelaksanaan struktur jalan terutama Cakar Ayam
Modifikasi ini adalah pada ruas jalan yang baru atau jalan yang belum digunakan,
dimana salah satu keuntungannya adalah dalam hal pelaksanaan galian pipa
beton yang dapat dilakukan dengan bantuan alat berat (bor machine,
dll).Sedangkan pada kondisi yang dihadapi pada ruas jalan Bojonegoro –
Padangan ini adalah jalan aktif dengan tingkat kepadatan lalu – lintas yang tinggi.
Untuk memenuhi tuntutan kontrak dimana mengharuskan kontraktor untuk juga
memperhitungkan mengenai lalu – lintas (traffic jam) dan factor keselamatan,
metode yang dirasa paling tepat digunakan untuk pekerjaan galian ini adalah
dengan cara manual (menggunakan tenaga manusia). Dimana tidak
membutuhkan ruang/space yang luas karena tidak melibatkan alat berat pada
proses pengerjaannya.
Gambar 20. Galian Pipa Cakar Ayam dengan cara manual
29
Pekerjaan Pipa Beton
Fungsi dari pipa beton pada konstruksi Cakar Ayam Modifikasi disini untuk
menahan kembang susut tanah yang ekspansif. Pipa beton Cakar Ayam cukup
kuat sebagai stabilisator konstruksi, bersama dengan pelat beton, koperan dan
tanah/lapisan perkerasan ekisting disekeliling pipa akan mampu menahan
tekanan dari atas, bawah dan samping, karena akan terbentuk nilai kekuatan
yang setara dengan beton rigid setebal 45 cm. Gaya lateral tanah disekeliling pipa
akan berfungsi sebagai pengaku pelat melawan rotasi cakar.
Untuk dimensi pipa beton sendiri ø100 cm, tinggi 120 cm, dan tebal 8 cm. Metode
pengerjaan pipa beton disini menggunakan 2 cara yaitu Precast dan In-Site
Concrete (mutu K 200)
Gambar 21. Pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode Precast
Gambar 22. Hasil pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode Precast
30
Gambar 23. Pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode In-Site Concrete
Gambar 24. Hasil pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode In-SiteConcrete
Pekerjaan Urugan Kembali Pipa Beton
Pekerjaan urugan kembali dilakukukan layer per layer tiap 20 cm dipadatkan
menggunakan alat bantu timbris. Material timbunan menggunakan tanah bekas
galian untuk pipa beton Cakar Ayam itu sendiri.
31
Gambar 25. Urugan kembali pipa Cakar Ayam
Pekerjaan Pembesian Koperan dan Slab Beton
Pembesian koperan Cakar Ayam ini menggunakan besi ø6 dan ø8, sedangkan
untuk plat menggunakan wiremesh M10.
Koperan dalam konstruksi Cakar Ayam ini berfungsi sebagai penghalang
kelembaban vertical (vertical moisture barrier), yaitu menjaga kadar air dalam
zona di bawah sisyem Cakar Ayam konstan.
Gambar 26. Pembesian Koperan dan Slab Beton
32
Pengecoran Slab Beton dan Koperan (K-350)
Pengecoran slab beton cakar ayam modifikasi tidak jauh beda dengan
pengecoran slab beton pada umumnya dimana pada pengecoran ini dilaksanakan
secara manual/tanpa mesin penghampar. Pengecoran dilakukan pada kondisi
ideal (malam hari), hal ini dimaksudkan untuk menghindari penguapan beton
secara ekstrim yang sangat menentukan terhadap kualitas beton.
Hal lain yang perlu di perhatikan adalah curing/perawatan beton yang dapat
dilakukan dengan material curing compound, penggunaan kain basah yang
menutupi permukaan beton ataupun dengan metode penggenangan permukaan
beton selama minimum 28 hari, yang mempunyai pengaruh besar terhadap kuat
tekan beton.
Gambar 27. Pelaksanaan Pengecoran Slab Beton CAM
Pekerjaan Lapis Penutup (Aspal Modifikasi)
Aspal modifikasi sebagai lapis penutup permukaan perkerasan ini di tujukan untuk
melindungi struktur dari infiltrasi/masuk nya air kedalam lapis pondasi perkerasan,
yang akan mempengaruhi kestabilan struktur di atasnya.
Uraian mengenai pelaksanaan CAM pada kondisi jalan aktif diatas dapat memberi
gambaran tentang cukup rumitnya proses pengerjaan struktur ini, baik secara teknis
maupun non teknis. Pertimbangan dari segi manajemen traffic, cukup memberi andil
32
Pengecoran Slab Beton dan Koperan (K-350)
Pengecoran slab beton cakar ayam modifikasi tidak jauh beda dengan
pengecoran slab beton pada umumnya dimana pada pengecoran ini dilaksanakan
secara manual/tanpa mesin penghampar. Pengecoran dilakukan pada kondisi
ideal (malam hari), hal ini dimaksudkan untuk menghindari penguapan beton
secara ekstrim yang sangat menentukan terhadap kualitas beton.
Hal lain yang perlu di perhatikan adalah curing/perawatan beton yang dapat
dilakukan dengan material curing compound, penggunaan kain basah yang
menutupi permukaan beton ataupun dengan metode penggenangan permukaan
beton selama minimum 28 hari, yang mempunyai pengaruh besar terhadap kuat
tekan beton.
Gambar 27. Pelaksanaan Pengecoran Slab Beton CAM
Pekerjaan Lapis Penutup (Aspal Modifikasi)
Aspal modifikasi sebagai lapis penutup permukaan perkerasan ini di tujukan untuk
melindungi struktur dari infiltrasi/masuk nya air kedalam lapis pondasi perkerasan,
yang akan mempengaruhi kestabilan struktur di atasnya.
Uraian mengenai pelaksanaan CAM pada kondisi jalan aktif diatas dapat memberi
gambaran tentang cukup rumitnya proses pengerjaan struktur ini, baik secara teknis
maupun non teknis. Pertimbangan dari segi manajemen traffic, cukup memberi andil
32
Pengecoran Slab Beton dan Koperan (K-350)
Pengecoran slab beton cakar ayam modifikasi tidak jauh beda dengan
pengecoran slab beton pada umumnya dimana pada pengecoran ini dilaksanakan
secara manual/tanpa mesin penghampar. Pengecoran dilakukan pada kondisi
ideal (malam hari), hal ini dimaksudkan untuk menghindari penguapan beton
secara ekstrim yang sangat menentukan terhadap kualitas beton.
Hal lain yang perlu di perhatikan adalah curing/perawatan beton yang dapat
dilakukan dengan material curing compound, penggunaan kain basah yang
menutupi permukaan beton ataupun dengan metode penggenangan permukaan
beton selama minimum 28 hari, yang mempunyai pengaruh besar terhadap kuat
tekan beton.
Gambar 27. Pelaksanaan Pengecoran Slab Beton CAM
Pekerjaan Lapis Penutup (Aspal Modifikasi)
Aspal modifikasi sebagai lapis penutup permukaan perkerasan ini di tujukan untuk
melindungi struktur dari infiltrasi/masuk nya air kedalam lapis pondasi perkerasan,
yang akan mempengaruhi kestabilan struktur di atasnya.
Uraian mengenai pelaksanaan CAM pada kondisi jalan aktif diatas dapat memberi
gambaran tentang cukup rumitnya proses pengerjaan struktur ini, baik secara teknis
maupun non teknis. Pertimbangan dari segi manajemen traffic, cukup memberi andil
33
dalam lancar atau tidaknya proses pelaksanaan. Kesadaran pemakai jalan yang
masih rendah tentang keselamatan dan kualitas, dimana terdapat banyak
pelanggaran – pelanggaran rambu & peringatan turut menentukan dalam
keberhasilan proyek ini.Baik secara langsung amupun tidak, hal tersebut diatas
sangat berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan yang memakan waktu cukup
lama.
e. Kelebihan Dan Kekurangan Penggunaan Struktur Cam
KelebihanPenggunaan Struktur Cakar Ayam Modifikasi
Struktur Cakar Ayam Modifikasi merupakan salah satu solusi konstruksi yang berdiri
diatas tanah dengan type expansive. Beberapa struktur alternatif sebagai solusi lain
dari permasalahan tanah expansive adalah dengan Konstruksi Sarang Laba – laba
dan Pile Slab. Adapun kelebihan dari struktur Cakar Ayam Modifikasi dibanding
struktur sarang laba-laba maupun pile slab adalah dari segi biaya, dimana biaya
untuk pelaksanaan struktur ini relatif lebih kecil dibandingkan 2 struktur yang lain,
sehingga biaya operasional menjadi lebih efisien (dalam pelaksanaan kontrak ber-
type KBK) sebagai langkah pemenuhan kinerja jalan.
Kekurangan Penggunaan Struktur Cakar Ayam Modifikasi
Selain kelebihan seperti disampaikan diatas tentunya struktur ini memiliki
kekurangan – kekurangan seperti konstruksi perkerasan pada umumnya.Banyak
nya item pekerjaan menjadi alasan utama mengapa struktur ini di nomor-duakan
pada proyek dimana jalan masih aktif digunakan. Item-item pekerjaan yang detail
tersebut (pekerjaan timbunan pasir urug, pengecoran lantai kerja, galian pipa beton,
pengecoran pipa beton (termasuk pekerjaan pembesian dan bekisting), pekerjaan
pembesian pelat dengan wire mesh dan pembesian koperan, pengecoran pelat,
serta pekerjaan aspal pelapis) dilakukan dengan secara manual, karena dilakukan
sisi demi sisi untuk menghindari kemacetan, sehingga tidak memungkinkannya
penggunaan alat berat (mesin bor, dll) untuk membantu mempercepat proses
pelaksanaan. Sebagai konsekuensi dari item – item pekerjaan yang di lakukan
secara manual tersebut maka waktu pelaksanaan secara otomatis menjadi lebih
lama di bandingkan struktur sarang laba-laba maupun pile slab seperti tersebut
diatas.
34
4.3. Rencana JadwalPelaksanaan Proyek (Master Schedulle)Master schedul terlampir
4.4. Project Quality Plana. Kebijakan Mutu, K3 dan Lingkungan merupakan salah satu upaya PT. PP
untuk menekan atau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dengan tetap mengedepankan mutu hasil pekerjaan untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan.
Gambar 28.Company Policy
b.Organisasi pengendalian Quality proyek
Pengendalian quality proyek merupakan kunci utama dalam pencapaian
target mutu suatu perusahaan karena hal ini adalah suatu proses untuk
35
memberikan kepuasan bagi pelanggan yang nantinya akan berdampak
positif bagi citra perusahaan. Data organisasi pengendalian quality proyek
terlampir.
c. Project Quality Plan
Demi terwujudnya realisasi target mutu yang baik maka dibuat suatu rencana
target sebagai acuan dasar bagi perusahaan untuk menjalankan dan
menjamin mutu produk yang dihasilkan.
36
Gambar 29. Quality Target Jalan Beton
d. Quality Procedure Utama
Tindak lanjut dari perencanaan kualitas adalah pelaksanaan quality prosedur
yang merupakan alur kegiatan yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk
mencapai target kualiatas/mutu yang dicita-citakan perusahaan. Data mengenai
project quality prosedur terlampir.
36
Gambar 29. Quality Target Jalan Beton
d. Quality Procedure Utama
Tindak lanjut dari perencanaan kualitas adalah pelaksanaan quality prosedur
yang merupakan alur kegiatan yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk
mencapai target kualiatas/mutu yang dicita-citakan perusahaan. Data mengenai
project quality prosedur terlampir.
36
Gambar 29. Quality Target Jalan Beton
d. Quality Procedure Utama
Tindak lanjut dari perencanaan kualitas adalah pelaksanaan quality prosedur
yang merupakan alur kegiatan yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk
mencapai target kualiatas/mutu yang dicita-citakan perusahaan. Data mengenai
project quality prosedur terlampir.
37
4.5 Analisa Risiko Proyek
4.6 Project Safety Plan/HSE pada Proyeka. Kebijakan K3 dan Lingkungan
37
4.5 Analisa Risiko Proyek
4.6 Project Safety Plan/HSE pada Proyeka. Kebijakan K3 dan Lingkungan
37
4.5 Analisa Risiko Proyek
4.6 Project Safety Plan/HSE pada Proyeka. Kebijakan K3 dan Lingkungan
38
b. Organisasi Safety
Gambar 30.Struktur Organisasi P2K3
Gambar 31.Struktur Organisasi Tanggap Darurat
38
b. Organisasi Safety
Gambar 30.Struktur Organisasi P2K3
Gambar 31.Struktur Organisasi Tanggap Darurat
38
b. Organisasi Safety
Gambar 30.Struktur Organisasi P2K3
Gambar 31.Struktur Organisasi Tanggap Darurat
39
c .Deklarasi Kesadaran K3 di Proyek
Target
Zero accident
Wajib helm & Alat safety Lainnya
Material tertata rapi
Proyek bersih,rapidan sehat
d. Agenda Kegiatan K3
39
c .Deklarasi Kesadaran K3 di Proyek
Target
Zero accident
Wajib helm & Alat safety Lainnya
Material tertata rapi
Proyek bersih,rapidan sehat
d. Agenda Kegiatan K3
39
c .Deklarasi Kesadaran K3 di Proyek
Target
Zero accident
Wajib helm & Alat safety Lainnya
Material tertata rapi
Proyek bersih,rapidan sehat
d. Agenda Kegiatan K3
40
e. Program Kerja K3SAFETY TALK MINGGUAN, dilakukan setiap hari Jum’at pagi. Membahas
dan mendiskusikan seluruh masalah yang berhubungan dengan keselamatan
dan kesehatan kerja yang ditemukan selama masa pelaksanaan kostruksi.
Gambar 32.Safety Talk Mingguan
SITE SAFETY MEETING dan MANAGEMENT REVIEW, mendiskusikan tentang :
Bagaimana memperbaiki cara kerja yang tidak sesuai dengan keselamatan kerja
Bagaimana memperbaiki cara kerja agar penyimpangan tidak terjadi lagi
Serta mereview pekerjaan selama satu minggu, dan merencanakan pekerjaan
untuk satu minggu kedepan.
Gambar 33. Pelakasanaan Safety Meeting dan Management Review
40
e. Program Kerja K3SAFETY TALK MINGGUAN, dilakukan setiap hari Jum’at pagi. Membahas
dan mendiskusikan seluruh masalah yang berhubungan dengan keselamatan
dan kesehatan kerja yang ditemukan selama masa pelaksanaan kostruksi.
Gambar 32.Safety Talk Mingguan
SITE SAFETY MEETING dan MANAGEMENT REVIEW, mendiskusikan tentang :
Bagaimana memperbaiki cara kerja yang tidak sesuai dengan keselamatan kerja
Bagaimana memperbaiki cara kerja agar penyimpangan tidak terjadi lagi
Serta mereview pekerjaan selama satu minggu, dan merencanakan pekerjaan
untuk satu minggu kedepan.
Gambar 33. Pelakasanaan Safety Meeting dan Management Review
40
e. Program Kerja K3SAFETY TALK MINGGUAN, dilakukan setiap hari Jum’at pagi. Membahas
dan mendiskusikan seluruh masalah yang berhubungan dengan keselamatan
dan kesehatan kerja yang ditemukan selama masa pelaksanaan kostruksi.
Gambar 32.Safety Talk Mingguan
SITE SAFETY MEETING dan MANAGEMENT REVIEW, mendiskusikan tentang :
Bagaimana memperbaiki cara kerja yang tidak sesuai dengan keselamatan kerja
Bagaimana memperbaiki cara kerja agar penyimpangan tidak terjadi lagi
Serta mereview pekerjaan selama satu minggu, dan merencanakan pekerjaan
untuk satu minggu kedepan.
Gambar 33. Pelakasanaan Safety Meeting dan Management Review
41
SAFETY INDUCTION, diberikan kepada seluruh tenaga kerja yang baru agar
mereka mengerti tentang peraturan-peraturan yang berlaku dan tahu akan
kewajiban yang harus mereka penuhi selama bekerja di Proyek Jalan Bojonegoro
– Padangan.
Gambar 34.Pelakasanaan Safety Inductionf. Agenda Rutin Safety
41
SAFETY INDUCTION, diberikan kepada seluruh tenaga kerja yang baru agar
mereka mengerti tentang peraturan-peraturan yang berlaku dan tahu akan
kewajiban yang harus mereka penuhi selama bekerja di Proyek Jalan Bojonegoro
– Padangan.
Gambar 34.Pelakasanaan Safety Inductionf. Agenda Rutin Safety
41
SAFETY INDUCTION, diberikan kepada seluruh tenaga kerja yang baru agar
mereka mengerti tentang peraturan-peraturan yang berlaku dan tahu akan
kewajiban yang harus mereka penuhi selama bekerja di Proyek Jalan Bojonegoro
– Padangan.
Gambar 34.Pelakasanaan Safety Inductionf. Agenda Rutin Safety
42
5. REALISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN5.1 Metode PelaksanaanPada desain awal pekerjaan galian, galian hanya sebatas galian untuk pelebaran sisi
kiri saja, tapi dalam keadaan dilapangan tanah galian untuk pelebaran merupakan
tanah yang jelek (lempung) sehingga untuk galian tanah dilakukan sampai tanah
yang jelek terbuang semua.
7. Gambar 4. Gambar Pekerjaan Awal8.9.
Gambar 35. Gambar Review Desain
Selain itu untuk material tanah timbunan yang awalnya menggunakan materilal
pilihan diganti dengan limestone.Limestone (Batu kapur) merupakan material kedap
air yang umumnya digunakan sebagai lapisan penahan agar air tidak masuk ke
lapisan tanah eksisting.
Selain itu, untuk memenuhi persyaratan yang tertulis di kontrak yang berisi
“Peningkatan Kriteria Kinerja Jalan” permintaan dari owner harus dipasang patok
penuntun (guide post) untuk daerah yang tebingnya curam.
WIDENINGVARIES (5 -
6 m)
EXISTINGVARIES (5 - 6
m)
WIDENINGVARIES (5 - 6 m)
EXISTINGVARIES (5 - 6 m)
43
5.2 Jadwal Pelaksaan ProyekPada proyek ini jadwal pelaksanaan berjalan lebih cepat dari perencanaan awal.
Gambar 35.Schedule Pekerjaan
5.3 Project Quality PlanPada proyek ini aspek Quality Plan berjalan sesuai yang diharapkan. Semua target
quality berjalan dengan baik.
5.4 Project Safety PlanPada proyek ini aspek Safety Plan berjalan sesuai yang diharapkan. Personel
proyek, subkon, dan pekerja proyek memiliki kesadaran akan pentingnya
keselamatan. Agenda kegiatan untuk meningkatkan kesadaran berupa SHETalk,
SHEPatrol, SHEMeeting berjalan dengan baik.
5.5 PenghargaanDalam rangka ulang tahun PP yang ke-60, Proyek Jalan Bojonegoro – Padangan
meraih juara pertama kategori Best Performance Project. Selain itu Proyek Jalan
Bojonegoro – Padangan mendapatkan testimony yang baik dari pihak pihak terkait.
43
5.2 Jadwal Pelaksaan ProyekPada proyek ini jadwal pelaksanaan berjalan lebih cepat dari perencanaan awal.
Gambar 35.Schedule Pekerjaan
5.3 Project Quality PlanPada proyek ini aspek Quality Plan berjalan sesuai yang diharapkan. Semua target
quality berjalan dengan baik.
5.4 Project Safety PlanPada proyek ini aspek Safety Plan berjalan sesuai yang diharapkan. Personel
proyek, subkon, dan pekerja proyek memiliki kesadaran akan pentingnya
keselamatan. Agenda kegiatan untuk meningkatkan kesadaran berupa SHETalk,
SHEPatrol, SHEMeeting berjalan dengan baik.
5.5 PenghargaanDalam rangka ulang tahun PP yang ke-60, Proyek Jalan Bojonegoro – Padangan
meraih juara pertama kategori Best Performance Project. Selain itu Proyek Jalan
Bojonegoro – Padangan mendapatkan testimony yang baik dari pihak pihak terkait.
43
5.2 Jadwal Pelaksaan ProyekPada proyek ini jadwal pelaksanaan berjalan lebih cepat dari perencanaan awal.
Gambar 35.Schedule Pekerjaan
5.3 Project Quality PlanPada proyek ini aspek Quality Plan berjalan sesuai yang diharapkan. Semua target
quality berjalan dengan baik.
5.4 Project Safety PlanPada proyek ini aspek Safety Plan berjalan sesuai yang diharapkan. Personel
proyek, subkon, dan pekerja proyek memiliki kesadaran akan pentingnya
keselamatan. Agenda kegiatan untuk meningkatkan kesadaran berupa SHETalk,
SHEPatrol, SHEMeeting berjalan dengan baik.
5.5 PenghargaanDalam rangka ulang tahun PP yang ke-60, Proyek Jalan Bojonegoro – Padangan
meraih juara pertama kategori Best Performance Project. Selain itu Proyek Jalan
Bojonegoro – Padangan mendapatkan testimony yang baik dari pihak pihak terkait.
44
Gambar 36. Testimoni dari PPK
44
Gambar 36. Testimoni dari PPK
44
Gambar 36. Testimoni dari PPK
45
Gambar 37.Kepala Dinas PU Kabupaten Bojonegoro
45
Gambar 37.Kepala Dinas PU Kabupaten Bojonegoro
45
Gambar 37.Kepala Dinas PU Kabupaten Bojonegoro
46
6. DOKUMENTASI FOTO
1. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5R2. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R
(Terlampir)
Jakarta, 10 Oktober 2013
Corporate Secretary
PT. PP (Persero) Tbk
Ir. Taufik Hidayat, M.Tech