kontribusi implementasi sistem manajemen sikap...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 KUALITAS KEPEMIMPINAN DAN
SIKAP PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI KABUPATEN SRAGEN
TESIS
Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan
Disusun oleh :
Sugiyarso S.810809233
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU
ISO 9001:2008 KUALITAS KEPEMIMPINAN DAN SIKAP
PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU
DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NEGERI KABUPATEN SRAGEN
Diajukan oleh :
Sugiyarso S.810809233
Telah disetujui Tim Pembimbing
Pada tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Samsi Haryanto, MPd Dr. Nunuk Suryani, MPd
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Prof. Dr. Mulyoto, MPd
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
LEMBAR PENGESAHAN
KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 KUALITAS KEPEMIMPINAN DAN SIKAP
PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NEGERI KABUPATEN SRAGEN
Oleh :
Sugiyarso S.810809233
Telah disetujui dan disyakan oleh Tim Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Ketua Penguji Prof. Dr. Mulyoto, M..Pd NIP.194307121973011001
Sekretaris Prof. Dr. Yutmini, M.Pd
Anggota 1. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd NIP. 194404041976031001 2. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd
NIP.19661108199003200` Mengetahui Direktur Ketua Program Studi Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan
Prof. Drs. Suranto, MSc, Ph.D Prof. Dr. Mulyoto, MPd
NIP. 195708201985031004 NIP.194307121973011001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Sugiyarso
NIM : S.810809233
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul :
Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Kualitas
Kepemimpinan Dan Sikap Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Dalam
Pembelajaran Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kabupaten Sragen
Adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis
tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Desember 2010
Yang membuat pernyataan
Sugiyarso
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
The First and the most important step towards success is the feeling that we can
succeed
~ Nelson Boswell
Our problems are man-made, therefore they may be solved by man. No problem
of human destiny is beyond human beings.
~ John F. Kennedy
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya
(Q.S. Al-Baqoroh : 286)
Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
(Ki Hajar Dewantoro)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini ku Persembahkan Kepada :
Ibundaku dan Ayahandaku yang tersayang
Isteriku Daryanti, S.Pd yang tersayang
Anak-anakku tersayang, Anisa Fatqha Rufi Madani dan Hanin Khairani Ikhwan
Almamaterku Tercinta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillahi robbil’alamin penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah
memberikan petunjuk, dan bimbingan pada penulis sehingga tesis ini dapat
terselesaikan.
Penyusunan tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
persyaratan dalam mencapai derajat Magister pada Program Studi Teknologi
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Dalam penyusunan tesis ini penulis telah memperoleh pertolongan
dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menggunakan fasilitas yang ada pada lingkungan
kampus.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah
memberikan kesempatan seluas-luasnya mengikuti pendidikan pada
Program Pascasarjana.
3. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah membimbing dan
memotivasi dalam menyelesaikan program pembelajaran.
4. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd, selaku pembimbing pertama, yang telah
berkenan membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelitian sehingga
tesis ini dapat terselesaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5. Dr. Nunuk suryani, M.Pd, selaku pembimbing kedua, yang telah berkenan
membimbing dan memotivasi dengan penuh kesabaran dan ketelitian
sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
6. Tim Penguji Tesis ini, yang telah membantu terlaksananya ujian hingga
berjalan dengan lancar.
7. Bapak Giyadi, SH, Msi, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Sragen yang telah memotivasi dan merestui untuk melanjutkan pendidikan
di Program Pascasarjana.
8. Kepala SMK Negeri 2 Sragen, Bapak Drs. Subono yang telah berkenan
memberikan ijin penelitian dan segala fasilitas yang diperlukan dalam
penyusunan tesis ini.
9. Bapak Kepala SMK Negeri di Kabupaten Sragen yang telah berkenan
memberikan ijin penelitian dalam penyusunan tesis ini.
10. Segenap Bapak/Ibu guru SMK Negeri di Kabupaten Sragen yang karena
pengertiannya telah banyak membantu peneliti untuk menyelesaikan tesis
ini.
11. Isteri tercinta Daryanti, S.Pd dan anak-anak tersayang yang telah
memberikan dukungan penuh atas terselesainya tesis ini.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal
sholeh dan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Surakarta, Desember 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................................ ii
PENGESAHAN TESIS........................................................................................ iii
PERNYATAAN................................................................................................. iv
MOTTO.............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN.............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR........................................................................................ vii
DAFTAR ISI...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvi
ABSTRAK....................................................................................................... xviii
ABSTRACT..................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 8
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 9
D. Perumusan Masalah .................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Landasan Teori ........................................................................ 13
1. Kinerja Guru........................................................................ 13
a. Pengertian Kinerja ...................................................... 13
b. Tugas Guru dalam Pembelajaran ............................... 15
c. Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran ............. 18
2. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ......................... 22
a. Pengertian SMM ISO 9001:2008 ............................... 22
b. Prinsip Manajemen Mutu berdasarkan ISO 9001:2008.. 27
3. Kualitas Kepemimpinan ....................................................... 29
a. Pengertian Kualitas Kepemimpinan ............................ 29
b. Fungsi-fungsi Kepemimpinan ...................................... 31
c. Prinsip-prinsip Kepemimpinan...................................... 32
d. Ketrampilan-ketrampilan dalam Kepemimpinan ……. 34
4. Sikap Profesional Guru ....................................................... 37
a. Pengertian Profesi ……………………………………. 37
b. Pengertian Sikap …………………………………….. 38
c. Sikap Profesional Guru ................................................ 40
B. Hasil Penelitian yang Relevan................................................... 46
C. Kerangka Berfikir...................................................................... 47
1. Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 Terhadap Kinerja Guru Dalam Pembelajaran... 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
2. Kontribusi Kualitas Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru
Dalam Pembelajaran............................................................ 49
3. Kontribusi Sikap Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru
Dalam Pembelajaran........................................................... 49
4. Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 Kualitas Kepemimpinan Sikap Profesional Guru
Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja Guru Dalam
Pembelajaran........................................................................ 50
D. Pengajuan Hipotesis ................................................................. 53
E. Hipotesis Statistik..................................................................... 54
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 56
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 57
1. Tempat Penelitian ............................................................. 57
2. Waktu Penelitian ............................................................... 57
C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. 58
1. Populasi ............................................................................. 58
2. Teknik Sampling ................................................................ 58
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................ 59
E. Teknik Pengumpulan data ........................................................ 62
1. Metode Angket ................................................................... 62
2. Analisis Dokumen .............................................................. 65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................... 65
1. Uji Validitas Instrumen ....................................................... 66
2. Uji Reliabilitas Instrumen .................................................. 69
G. Teknik Analisis Data ............................................................... 72
1. Uji Persyaratan Analisis .................................................... 72
2. Analisis Data ...................................................................... 73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data.......................................................................... 75
1. Implementasi Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2008... 75
2. Kualitas Kepemimpinan..................................................... 77
3. Sikap Profesional Guru....................................................... 79
4. Kinerja Guru Dalam Pembelajaran.................................... 80
B. Hasil Analisis Data Penelitian.................................................. 82
1. Hasil Uji Analisis Persyaratan Data................................... 82
a. Uji Normalitas............................................................... 82
b. Uji Keberartian dan Uji Linieritas................................ 84
c. Uji Independensi.......................................................... 86
2. Hasil Analisis Data............................................................ 86
a. Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 Terhadap Kinerja Guru Dalam Pembelajaran 87
b. Kontribusi Kualitas Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru
Dalam Pembelajaran....................................................... 87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
c. Kontribusi Sikap Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru
Dalam Pembelajaran...................................................... 87
d. Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 Kualitas Kepemimpinan Sikap Profesional Guru
Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja Guru Dalam
Pembelajaran................................................................. 88
e. Koefisien Diterminasi, Sumbangan Relatif dan Sumbangan
Efektif........................................................................... 89
f. Penafsiran Hasil Analisis Data...................................... 90
C. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................... 93
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN
A. Kesimpulan................................................................................. 99
B. Implikasi Hasil Penelitian.......................................................... 100
C. Saran-saran................................................................................ 102
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Jumlah Guru SMK Negeri di Kabupaten Sragen ............................... 59
2. Distribusi Data Implementasi Sistem Manajemen ISO 9001:2008...... 76
3. Distribusi Data tentang Kualitas Kepemimpinan................................. 78
4. Distribusi Data tentang Sikap Profesional Guru.................................. 79
5. Distribusi Data tentang Kinerja Guru Dalam Pembelajaran................ 81
6. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Independensi............................... 86
7. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda.......................................... 88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Tahapan Implementasi SMM ISO 9001:2008.......................................... 26
2. Kerangka Berfikir Penelitian ................................................................... 52
3. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Implementasi Sistem
manajemen Mutu ISO 9001:2008............................................................ 77
4. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Kualitas Kepemimpinan ................ 78
5. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Sikap Profesional Guru ................. 80
6. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Kinerja Guru Dalam Pembelajaran 81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran Hal
Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Lampiran 2. a. Angket SMM ISO 9001:2008
b. Angket Kualitas Kepemimpinan
c. Angket Sikap Profesional Guru
d. Lembar Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran
Lampiran 3. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Iplementasi SMM
ISO 9001 : 2008
b. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Kualitas
Kepemimpinan
c. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Sikap Profesional
guru
d. Uji Validitas dan reliabilitas Lembar Penilaian Kinerja
Guru
Lampiran 4. Data Tentang Implementasi SMM ISO 9001:2008, Kualitas
Kepemimpinan, Sikap Profesional Guru dan Kinerja Guru
dalam Pembelajaran
Lampiran 5. Hasil Uji Persyaratan Analisis Data
a. Perhitungan Uji Normalitas Dara
b. Perhitungan Uji Keberartian dan Linieritas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
c. Uji Independensi
Lampiran 6. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Lampiran 7. Perijinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
ABSTRAK
Sugiyarso (S.810809233) Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Kualitas Kepemimpinan, Dan Sikap Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Dalam Pembelajaran di SMK Negeri Kabupaten Sragen Tesis. Surakarta : Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhdap kinerja guru dalam pembelajaran, 2) Korelasi kualitas kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, 3) Korelasi sikap profesional guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, 4) Korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan, dan sikap profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian ini adalah guru SMK Negeri di Kabupaten Sragen yang berjumlah 239 guru. Dari jumlah tersebut peneliti mengambil 142 guru sebagai sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportional cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa : angket. Untuk mengetahui ketepatan dan kesahihan angket, dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Validitas yang digunakan adalah validitas butir soal. Untuk menguji validitas butir soal digunakan rumus korelasi Product moment dari Pearson dan reliabilitasnya digunakan rumus Alpha Croanbach. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi sederhana dan regresi ganda pada taraf signifikansi 0,05.
Dari analisis data diperoleh hasil sebagai berikut : 1) ada korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja guru dalam pembelajaran (rhitung > rtabel atau 0,197 > 0,159 pada taraf signifikansi 0,05), 2) ada korelasi yang signifikan mengenai kualitas kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran r hitung >rtabel atau 0,456 >0,159 pada taraf signifikansi 0,05), 3) ada korelasi yang signifikan mengenai sikap profesional guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran (rhitung > rtabel atau 0,219 > 0,159 pada taraf signifikansi 0,05, 4) ada korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, kulitas kepemimpinan dan sikap profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru dalam pembelajaran (f hitung lebih besar dari ftabel atau 17,704 > 2,67) pada taraf signifikansi 0,05). Kata kunci : Implementasi Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2008, Kualitas Kepemimpinan, Sikap Profesional Guru dan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
ABSTRACT
Sugiyarso (S.810809233) Contribution Implementation of Quality Management System ISO 9001:2008, Quality Leadership, And The Performance of Professional Conduct Teacher Teacher Learning in SMK In Sragen Thesis. Surakarta: Education Technology Studies Program, Post Graduate Program, Sebelas Maret University , December 2010 This research objectives are to know: 1) Corelation of implementation of ISO 9001:2008 quality management system terhdap to performance in teaching, 2) Corelation of leadership qualities on teacher performance in teaching, 3) Corelations of teachers attitude in profession to teachers performance in teaching, 4) Corelations implementation ISO 9001:2008 quality management system, quality leadership, and teachers attitude in profession and teaching experience integratedly to teacher performance in teaching. The Research method used is survey method with the correlation approach. As population is teacher in SMK of state Sragen Regency amount 239 teachers. Of these researchers took a sample of 142 teachers. Sampling was done with proportional cluster random sampling. The instrument used to collect data in the form: questionnaire. To determine the accuracy and validity of the questionnaire, conducted with test validity and reliability. The validity of items used is a matter of validity. To test the validity of the point about formulas used correlation Pearson Product Moment and reliability of the formula used Alpha Croanbach. The analysis technique used is simple and multiple regression correlation at the 0.05 level. From the data analysis, as follows: 1) there is a significant corelation on the implementation of ISO 9001:2008 quality management system on the performance of teachers in learning (raunt> rtable or 0.197> 0.159 at significance level 0.05), 2) there is a significant corelation about the quality of leadership on the performance of teachers in the learning of (r count> rtable or 0.456> 0.159 at significance level 0.05), 3) there is a significant corelation on a teacher's professional attitude towards performance of teachers in learning (rcount> rtable or 0.219> 0.159 at significant level 0.05, 4) there is a significant corelation on the implementation of ISO 9001:2008 quality management system, professional-quality leadership and attitudes of teachers together to the performance of teachers in learning (F count > Ftable or 17.704> 2.67) on significance level 0.05). Keywords: Implementation of Quality Management System ISO 9001:2008, Quality Leadership, teacher’s attitude profession, and teacher’s performance in teaching.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh masyarakat,
bangsa dan Negara Indonesia adalah sumber daya manusia yang memiliki
karakter dan kemampuan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat
dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kualitas sumber daya manusia tersebut
dapat dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Oleh
karena itu, guru mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat
strategis.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan
Nasional pasal 39 ayat (2) menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga
professional. Kedudukan guru sebagai pendidik professional mempunyai visi
terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip
profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga Negara
dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.
Kebijakan “guru sebagai profesi” merupakan langkah transformative
untuk mengubah jabatan guru sebagai profesi yang dapat meningkatkan mutu
guru secara sistematik dan berkelanjutan. Disamping mengatur perlindungan
terhadap hak-hak guru, UU guru juga memberikan peluang dan rangsangan
berprestasi bagi guru dalam menjalankan tugasnya. Diharapkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
peningkatan mutu guru berlangsung secara berkelanjutan sebagai factor kunci
dalam peningkatan mutu pendidikan nasional.
Dalam Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen
pada pasal 5 disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogic, komptensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi
professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi, pelatihan dan
pengalaman professional. Sejalan dengan itu Sudijarto (2001:60)
mengemukakan bahwa kemampuan professional yang seharusnya dikuasai
guru yaitu : penguasaan materi mata pelajaran yang memadai,kemampuan
merencanakan program pembelajaran, kemampuan mengelola pembelajaran,
kemampuan menilai kemampuan belajar, kemampuan mendiaknosis kesulitan
belajar, dan kemampuan melaksanakan administrasi kurikulum.
Pendapat tersebut semakin memperkuat anggapan serta menambah
keyakinan bahwa tinggi rendahnya mutu pendidikan ditentukan oleh tinggi
rendahnya mutu guru. Winarno Surakhmad (1999:61) menyatakan bahwa
kecakapan serta pengetahuan dasar seorang guru terletak dalam sedikitnya
empat bidang utama, yaitu : 1) Guru harus mengenal murid yang dipercayakan
padanya, 2) Guru mempunyai kecakapan memimpin atau membimbing,
3)Guru memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan, 4)
Guru memiliki pengetahuan yang bulat dan baru mengenai ilmu yang
diajarkan. Dedi Supriyadi (1999:176) seorang guru dikatakan memiliki
kompetensi, jika memenuhi tiga criteria yaitu : 1) guru benar-benar menguasai
bidang yang menjadi keahliannya, 2) guru memiliki ketrampilan mengajar, 3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
guru memiliki integritas pribadi sebagai pendukung nilai-nilai yang akan
dikembangkan.
Raka Joni (2004:1) secara lebih rinci mengemukakan bahwa salah
satu aspek kelemahan pendidikan kita yaitu : kinerja guru mengelola
pembelajaran, sebagai titik strategis yang harus ditingkatkan, pembelajaran
merupakan titik temu yang menentukan didalam proses pelaksanaan misi guru
dengan pelaksanaan kewajiban suyek didik di sekolah. Hal itu memang ada
benarnya, karena jika ditelusuri dari berbagai literatur yang ada, guru memiliki
peran yang cukup strategis dalam pembelajaran yang dilakukan diberbagai
lembaga pendidikan.
Dalam berbagai literature tentang pendidikan diakui bahwa guru
sebagai fasilitator memegang peranan yang strategis dalam proses belajar yang
ada. Banyak keluhan rendahnya mutu pendidikan dengan melihat sosok
kualitas guru khususnya yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidik.
Oemar Malik (2001:27) menyatakan bahwa guru merupakan key person dalam
kelas, guru yang memimpin dan mengarahkan kegiatan belajar para siswa.
Apabila pendidikan dilihat sebagai proses produksi, maka guru merupakan
salah satu input instrumental yang bertanggungjawab mengembangkan potensi
siswa yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang lebih
sempurna. Bahkan guru dianggap sebagai seorang yang perkataannya
dipercaya (digugu) dan perangainya dapat dipercaya (ditiru).
Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai
peran sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pencapaian tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
pendidikan selain tenaga kependidikan lainnya, karena guru langsung
bersinggungan dengan peserta didik. Peran guru untuk memberikan
bimbingan yang muaranya akan menghasilkan tamatan yang diharapkan.
Untuk itu kinerja guru harus senantiasa ditingkatkan. Upaya-upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru dilakukan dengan cara
memberikan motivasi, mengadakan supervisi, memberikan insentive,
memberikan kesempatn yang baik untuk berkembang dalam karir,
meningkatkan kemampuan, kondisi kerja yang kondusif, pengalaman kerja,
menciptakan kesadaran untuk mencintai profesinya, dan kualitas
kepemimpinan yang baik. Sementara kinerja guru dapat ditingkatkan apabila
yang bersangkutan memahami mekanisme kerja, dan memahami harapan-
harapan yang akan diraih sebagai bentuk pengakuan hasil kerjanya
(performance).
Kinerja guru atau prestasi kerja (performance) merupakan hasil yang
dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan pengalaman dan kesungguhan
serta penggunaan waktu. Kinerja guru akan baik jika guru telah melaksanakan
unsure-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tingi pada tugas
mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan
dalam mengajar dan tugas lainnya, kreatifitas dalam pelaksanaan pengajaran,
kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan
siswa, kepribadian yang baik jujur dan obyektif dalam membimbing siswa,
serta tanggungjawab terhadap tugasnya.Oleh karena itu tugas kepala sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
selaku manajer adalah melakukan penlaian terhadap kinerja guru. Penilaian ini
penting untuk dilakukan meningat fungsinya sebagai alat motivasi bagi
pimpinan kepada guru maupun bagi guru itu sendiri.
Sejalan dengan rumusan tersebut, kinerja atau prestasi kerja sebagai
pencapaian hasil kerja yang sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku
pada masing-masing organisasi atau lembaga, dalam hal ini lembaga lembaga
pendidkan sekolah. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi, peserta didik pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi kinerja guru dalam
menjalankan tugas dan perannya, misalnya manajemen sekolah, kondisi
lingkungan kerja, gaya kepemimpinan kepala sekolah, kelengkapan sarana
prasarana, pengalaman kerja, sikap guru terhadap profesinya, kompetensi
guru, kondisi siswa dan sebagainya. Pada penelitian ini, lebih difokuskan pada
sistim manajemen mutu, pola kepemimpinan, dan sikap profesional guru
kaitanya dengan kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya.
Kinerja guru merupakan bagian dari komponen pembelajaran yang
memiliki posisi yang strategis dalam memberdayakan seluruh komponen yang
tersedia. Posisi tersebut sangat dipengaruhi oleh manajemen yang diterapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Salah satu manajemen yang
diterapkan dilembaga pendidikan dalam menggerakkan seluruh komponen
pendidikan dalam meningkatkan kualitas lulusan adalah Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008. Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 merupakan
pendekatan dalam pendidikan yang melibatkan semua unsure pendidikan
dalam mencapai tujuan. SMM ini berorientasi pada peningkatan mutu
pelayanan, efisiensi, efektifitas dan produktifitas pengelolaan lembaga
pendidikan. Dalam lembaga pendidikan SMM bermula dari peserta didik
sebagai input dan berakhir pada peserta didik sebagai output dan outcomes.
Proses SMM memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan dan harapan
peserta didik), transformasi (memproses input dalam lembaga pendidikan),
dan memberikan kepuasan pada peserta didik. Dalam SMM, guru memiliki
posisi yang sangat strategis dalam memberdayakan seluruh komponen yang
ada, namun dalam realita menunjukkan bahwa sebagian besar guru di SMK
Negeri Kabupaten Sragen belum memiliki komitmen yang optimal dalam
melaksanakan tugasnya sesuai implementasi SMM ISO 9001:2008.
Sikap guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Secara
individual dan berkenalan untuk menolong murid didalam penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi. Guru harus berusaha agar dapat mengajar
dengan sukses untuk setiap muridnya dan siap untuk menolong setiap
kesulitan murid secara perorangan. Guru hendaknya memnadang dirinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
sebagai guru dan manusia sebagai sumber bukan sebagai penjaga kedisiplinan.
Sejalan dengan itu Winarno Surakhmad (1998:150) mengemukakan bahwa
salah satu peran guru sebagai tenaga profesi tenaga pendidikan adalah
pemimpinan yang profesional. Dimyati dan Mudjiono (1999:12) menjelaskan
bahwa guru diharapkan menjadi wasit, pelerai kecemasan detektif, pencegah
timbulnya perasaan permusuhan dan frustasi, teman dan orang kepercayaan,
pengganti orang tua, sumber kasih sayang, serta pemberi semangat. Menurut
Mochtar Buchri (2001:27) seluruh pendidikan pada dasarnya kegiatan untuk
memimpin atau membimbing siswa. Seorang pemimpin, guru diharapkan
berperilaku yang selalu berorientasi baik berhubungan dengan siswa maupun
dengan tugas pengajarannya, artinya guru harus mampu menunjukkan
persahabatan saling percaya, saling menghargai, menciptakan kehangatan
hubungan anatara guru dengan kelompok atau sesama siswa. Juga mampu
mengorganisasi dan menetapkan pola saluran komunikasi yang jelas dan
menjelaskan cara, yang harus dilakukan siswa, sehingga kondisi belajar
benar-benar optimal. Namun kenyataannya banyak guru yang telah lama
bekerja sebagai guru, tetapi masih banyak yang melaksanakan tugas dengan
menggunakan pendekatan konvensional, kurang inovatif dan produktif.
Disampin itu ada guru dalam mengajar belum memiliki perangkat yang
mendukung pembelajaran secara lengkap atau kurang professional. Kondisi
tersebut sangat mempengaruhi kinerja guru yang bersangkutan. Maka dari itu
diperlukan penelitian yang berkaitan dengan factor-faktor yang mempengaruhi
kinerja guru dalam pembelajaran. Adapun judul penelitian ini adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Kualitas
Kepemimpinan dan Sikap Profesional Guru terhadap Kinerja Guru dalam
Pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat ditemukan beberapa permasalahan yang
terkait dengan kinerja guru, yaitu :
1. Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kabupaten Sragen
merupakan bentuk pembelajaran yang dilaksanakan dengan menciptakan
hubungan komunikasi yang baik antara siswa dengan guru secara
kondusif agar para siswa dapat meningkatkan kemampuan dirinya secara
baik, namun sebagian besar guru masih menerapkan pendekatan
pembelajaran konvensional, dalam implementasinya guru masih dominan
dalam pembelajaran, guru aktif siswa pasif, sehingga menimbulkan
suasana pembelajaran kurang kondusif.
2. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 merupakan pendekatan
pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang melibatkan
seluruh komponen pendidikan yang melingkupinya dengan mendasarkan
pada pelayanan yang optimal pada pelanggan, namun masih banyak
komponen SMK yang belum terlibat secara optimal dalam pencapaian
tujuan pembelajaran, khusunya guru.
3. Dalam proses pendidikan para guru di SMK Negeri Kabupaten Sragen
dituntut untuk memiliki sikap positif terhadap profesinya sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
pembimbing, pengajar, pelatih dan penasehat dalam pembelajaran, dan
diwujudkan dalam perilaku mengajar dan dokumen-dokumen bahan ajar,
namun implementasinya masih ada sebagian guru yang belum
melaksanakan tugasnya dengan baik.
4. Dalam pendidikan inovatif peran guru lebih bersifat sebagai pembimbing
proses belajar sehingga materi yang diberikan dalam kegiatan
pembelajaran memenuhi keinginan peserta didik, namun materi
pembelajaran yang disampaikan sering tidak sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
5. Guru sebagai opinion leader inovatif membimbing, mengarahkan dan
selalu tanggap terhadap perubahan dan selalu berinovasi dalam
pembelajaran, namun kenyataannya dalam mengajar guru masih
menunggu perintah atasan.
6. Guru sebagai sosok pemimpin yang harus digugu dan ditiru, selain
mengajar harus juga mendidik serta memberikan contoh perilaku yang
baik dalam kesehariannya kepada peserta didik, namun kenyataannya
masih banyak guru yang hanya sekedar mengajar tetapi belum mendidik
atau memberi ketauladanan.
C. Pembatasan Masalah
Sebenarnya banyak factor yang mempengaruhi kinerja guru dalam
pembelajaran. Mengingat berbagai keterbatasan kemampuan yang ada dalam
peneliti, maka dalam penelitian ini dibatasi pada permasalahan pokok dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
sejumlah variable diduga mempunyai hubungan dengan kinerja guru dalam
pembelajaran yang meliputi : 1) Implemetasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008, 2) Kualitas Kepemimpinan, dan 3) Sikap professional guru
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan permasalahan di atas, maka permasalahan
yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran ?
2. Apakah terdapat korelasi yang signifikan mengenai kualitas
kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran ?
3. Apakah terdapat korelasii yang signifikan mengenai sikap profesional guru
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran ?
4. Apakah terdapat korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan dan sikap
profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran ?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 terhadap kinerja guru dalam pembelajaran .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2. Untuk mengetahui korelasi kualitas kepemimpinan terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui korelasi sikap profesional guru terhadap kinerja
guru dalam pembelajaran
4. Untuk mengetahui korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2008, kualitas kepemimpinan dan sikap profesional guru secara
bersama-sama terhadap kinerja guru dalam pembelajaran
F. Manfaat Penelitian
Hasil peneltian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Dari segi praktis
a. Bagi kepala sekolah untuk menentukan kebijakan guna mendukung
setiap upaya kondusif dalam menumbuhkan sikap professional guru
dalam pembelajaran.
b. Bagi guru : 1) melaksanakan struktur pembelajaran yang lengkap, 2)
memperbaiki kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya.
c. Bahan pertimbangan pengambil kebijakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan memperhatikan factor-faktor yang
mempengaruhi kinerja guru dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran yang berkaitan langsung dengan kinerja guru dalam
pembelajaran.
b. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan implementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2008, kualitas kepemimpinan, sikap professional guru terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Kinerja Guru
a. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work
performance atau job performance tetapi dalam bahasa Inggrisnya
sering disingkat menjadi performance saja. Kinerja dalam bahasa
Indonesia sering disebut juga prestasi kerja. Kinerja atau prestasi kerja
sering diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh
pengetahuan, sikap, ketrampilan dan motivasi dalam menghasilkan
sesuatu. Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dari manajemen
karena sangat berkaitan dengan produktifitas lembaga atau organisasi.
“performance = Ability + motivation”. Dan factor-faktor utama yang
mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Memang
diakui bahwa banyak orang mampu tetapi tidak mau sehingga tetap
tidak menghasilkan kinerja. Demikian pula banyak orang mau tetapi
tidak mampu juga tetap tidak menhasilkan kinerja apa-apa. Kinerja
adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau
kemampuan bekerja, dengan kata lain bahwa kinerja dapat diartikan
sebagai prestasi kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Heri Simamora (1999:423) menyatakan bahwa prestasi kerja
(performance) diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan
pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari
output yang dihasilkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Hasibuan
(2001:94) mendefinisikan prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga
factor penting yaitu, kemampuan dan minat seorang pekerja,
kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran
dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor
diatas, semakin besarlah prestasi kerja guru bersangkutan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa apabila seorang
pegawai telah memiliki kemampuan dalam penguasaan bidang
pekerjaannya, mempunyai minat untuk melakukan pekerjaan tersebut,
adanya kejelasan pean dan motivasi pekerjaan yang baik, maka orang
tersebut memiliki landasan yang kuat untuk berprestasi lebih baik.
Menurut Hendri Simamora (1999:415) Ukuran kinerja secara
umum meliputi : (1) kualitas kerja, (2) kuantitas kerja (3) pengetahuan
tentang pekerjaan (4) pendapat atau pernyataan yang disampaikan (5)
keputusan yang diambil (6)perencanaan kerja (7) daerah organisasi
kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Jika kinerja adalah kuantitas dan kualitas pekerjaan yang diselesaikan
oleh individu, maka kinerja merupakan output peaksanaan tugas.
Kinerja mempunyai hubungan yang erat dengan masalah produktivitas,
karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha
untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu
organisasi. Hasibuan menyatakan bahwa produktivitas adalah
perbndingan antara keluaran (output) dengan masukan (input). Faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Sedarmayanti (2001)
antara lain : (1) sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika
kerja); (2) pendidikan; (3) ketrampilan; (4) manajemen kepemimpinan;
(5) tingkat penghasilan; (6) gaji dan kesehatan; (7) jaminan social; (8)
iklim kerja (9) sarana prasarana; (10) teknologi; (11) kesempatan
berprestasi.
Bertolak dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan kinerja guru atau prestasi kerja (performance)
adalah hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu dengan output yang
dihasilkan tersermn baik kuantitas maupun kualitasnya
b. Tugas Guru dalam Pembelajaran
Guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran
sangat besar dan strategis dalam menentukan keberhasilan tujuan
pendidikan. Guru secara langsung bersinggungan dengan peserta didik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
dalam memberikan bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang
muaranya akan menghasilkan tamatan yang diharapkan. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru tidak berada dalam lingkungan yang
kosong. Guru sebagai bagian dari sebuah ”mesin besar” pendidikan
nasional, dan karena itu guru terikat pada rambu-rambu yang telah
ditetapkan secara nasional mengenai kegiatan yang mesti
dilakukannya. Dalam konteks profesionalisme guru, mengajar
dianggap sebagai pekerjaan profesional, maka guru dituntut untuk
profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Dalam Undang-undang nomor 14 tahun 2005 pasal 1 dinyatakan
bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Kedudukan guru sebagai
tenaga professional berfungsi untuk meningkatkan martabat, dan peran
guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional. Guru sebagai agen pembelajaran (learning agent)
memiliki peran sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa
pembelajaran, dan memberi inspirasi belajar bagi peserta didik.
Kedudukan guru sebagai tenaga professional bertujuan untuk
melaksanakan system pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Guru memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam membantu
mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal dan
menyeluruh. Berbagai aspek bidang kemampuan yang dimiliki peserta
perlu mendapat perhatian dan stimulans dari para guru melalui proses
pengajaran, pembimbingan, dan pelatihan dalam proses pendidikan.
Undang-undang nomor 14 tahun 2005 pasal 20 mengamanatkan
bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban
:
1) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran
yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
3) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelmin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran.
4) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika, dan memelihara
dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Untuk itu kinerja guru harus selalu ditingkatkan. Upaya-upaya
untuk meningkatkan kinerja itu biasanya dilakukan dengan cara
memberikan motivasi, mengadakan supervisi, memberikan insentif,
memberikan kesempatan yang baik untuk berkembang dalam berkarir,
meningkatkan kemampuan, yang didukung dengan ualitas
kepemimpinan yang baik. Sementara kinerja guru dapat ditingkatkan
apabila yang brsangkutan mengetahui kondisi yang diharapkan dan
aturan main yang jelas dalam menetapkan harapan-harapan yang akan
diperoleh melalui hasil kerjanya.
Dari uraian diatas dapat dirumuskan bahwa tugas guru dalam
pembelajaran meliputi : mendidik dan mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi aktifitas
pembelajaran peserta didik.
c. Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Tugas Kepala Sekolah terhadap guru salah satunya adalah
melakukan penilaian atas kinerjanya. Penilaian inimutlak dilaksanakan
untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh guru. Apakah kinerja
yang dicapai setiap guru baik, sedang, kurang. Penilaian ini penting
bagi setiap guru dan berguna bagi sekolah dalam menetapkan
kegiatannya.
Dengan penilaian berarti guru mendapat perhatian dari atasannya
sehingga dapat mendorong mereka untuk bersemangat bekerja, tentu
saja asal penilaian ini dilakukan secara objektif dan jujur serta ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
tindak lanjutnya. Tindak lanjut penilaian ini guru memungkinkan
untuk memperoleh imbalan balas jasa dari sekolah seperti memperoleh
kenaikan jabatan seperti menjadi wakil, ketua jurusan, modal untuk
mendapatkan kenaikan pangkat dengan system kredit.
Penilaian kinerja menurut Heri Simamora (1999:445) adalah alat
yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para guru,
tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan guru.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Hasibuan (2001:87) menyatakan
penilaian prestasi adalah kegiatan kepala sekolah untuk mengevaluasi
perilaku prestasi kerja guru serta menetapkan kebijaksanaan
selanjutnya.
Dalam penilaian kerja tidak semata-mata menilai hasil fisik, tetapi
pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang menyangkut berbagai
bidang seperti kemampuan, kerajinan, disiplin, hubungan kerja atau
hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya semuanya layak untuk dinilai.
Unsur prestasi guru yang dinilai oleh setiap organiasi tidaklah selalu
sama, tetapi pada dasarnya unsure-unsur yang dinilai itu mencakup
seperti hal-hal di atas. Demikian juga untuk menilai kinerja guru,
unsure-unsur yang telah dipaparkan di atas dapat digunakan oleh
kepala sekolah untuk melakukan penilaian namun tentu saja berkaitan
dengan profesinya sebagai guru dengan utamanya sebagai pengajar.
Dalam jurnal pendidikan, Educational Leadership edisi 1993
menurunkan laporan utama tentang soal ini (Dedi Supriadi, 1999:83).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Menurut jurnal itu untuk menjadi professional, seorang guru dituntut
untuk memiliki lima hal : Pertama, guru mempunyai komitmen kepada
siswa dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru
adalah kepada kepentingan siswa; Kedua, guru menguasai secara
mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara
mengajarkannya kepada siswa. Bagi guru hal ini merupakan dua hal
yang tidak dapat dipisahkan; Ketiga, Guru bertanggung jawab
memantau hasil beljr siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai
cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar;
Keempat, guru mampu berfikir sistematis tentang yang akan
dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu
ada waktu bagi guru guna mengadakan refleksi dan koreksi terhadap
aktivitas yang dilakukannya. Untuk bias belajar dari pengalaman, guru
harus tahu bagian yang benar dan salah, serta baik dan buruk
dampaknya pada proses belajar siswa; Kelima, guru seyogyanya
merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan
profesinya.
Menurut Undang-undang nomor 14 thun 2004 tentang Guru dan
Dosen disbeutkan bahwa kopetensi merupakan seperangkat
pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi
kepribadian, kmpetensi social, dan kompetensi professional yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
diperoleh melalui pendidikan profesi, pelatihan dan pengalaman
professional. Kompetensi pedagogic adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik.
Sehubungan dengan uraian tersebut, maka secara rinci kinerja guru
dalam pembelajaran yang diukur dalam penelitian ini merupakan
penilaian yang dilakukan oleh kepala sekoalah selaku supervisor
kepada guru yang menyngkut tugasnya sebagai pengajar. Dalam
lembar penilaian guru (LPKG) yang dikeluarkan oleh Diknas (2006 :
180-197) dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru meliputi : 1)
penilaian guru dalam merencanakan pembelajaran, 2) penialain guru
dalam melaksanakan pembelajaran, 3) penilaian guru dalam hubungan
pribadi. Kinerja guru dalam pembelajaran yang diukur dalam
penelitian ini berdasarkan total skor yang diperoleh dari hasil penilaian
kepala sekolah terhadap guru dengan indicator-indikator sebagai
berikut : 1) penilaian guru dalam merencanakan pembelajran, terdiri
dari : a) merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, b)
merencanakan pengorganisasian bahan pembelajaran, c) merencanakan
pengelolaan kelas, d) merencanakan penggunaan peralatan dan metode
pembelajaran, e) merencanakan penilaian prestasi belajar, 2) penilaian
guru dalam melaksanakan pembelajaran, terdiri dari : a) memulai
pembelajaran, b) mengelola kegiatan pembelajaran, c) mengorganisasi
waktu, siswa dan fasilitas pembelajaran, d) melaksanakan penilaian
proses dan hasil belajar, e) mangakhiri pembelajaran, 3) Penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
melaksanakan hubungan antar pribadi, terdiri dari : a) membantu
mengembangkan sikap positif pada diri murid, b) menampilkan
kegairahan dan kesungguhan dalam pembelajaran, c) mengelola
interaksi perilaku di dalam kelas.
2. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
a. Pengertian SMM ISO 9001:2008
Indradinata (2006:6) menjelaskan bahwa ISO (The Standart
Organization for Standarization) adalah suatu federasi badan standar
nasional seluruh dunia yang berasal lebih dari 100 negara. Selain itu,
regristrasi sistem manajemen mutu ISO 9000 yang telah ada di lebih
dari 32 negara menunjukkan bahwa ISO 9000 merupakan standar yang
bersifat umum dan dapat diterapkan berbagai jenis organisasi dan
industri (Indradinata 2006:8). Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan
oleh Mendéz (2006:2) bahwa :
The ISO 9000 quality assurance standard became popular throughout the world, many companies have successfully implemented it; in fact, 561,747 companies had obtained certification by December 2002(ISO 9000 patokan jaminan mutu menjadi populer sepanjang dunia, banyak perusahaan sudah dengan sukses menerapkannya; sesungguhnya, 561,747 perusahaan telah memperoleh sertifikasi pada Desember 2002).
ISO adalah organisasi non pemerintah yang didirikan pada tahun
1947. Misi dari ISO adalah meningkatkan pengembangan standarisasi
dan aktivitas yang terkait dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM).
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 adalah suatu standar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
internasional untuk sistem manajemen mutu/kualitas. ISO 9001:2008
menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain
dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO 9001:2000
bukan merupakan standar produk akan tetapi lebih menekankan pada
standar mutu dalam proses manajemen organisasi.
ISO memiliki standar, pedoman dan laporan teknis yang
terangkum didalamnya dan dinamai ISO 9000 series, diantaranya ISO
9001:2008. ISO 9001:2008 berisi persyaratan standar yang digunakan
untuk mengakses kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan
pelanggan dan peraturan yang sesuai. ISO 9001:2008 ini
dikembangkan untuk meningkatkan kesesuainnya dengan standar lain,
seperti ISO 14001:1996, ISO 17025:2005, ISO 22000:2005 dan
OHSAS 18001. Seperti dijelaskan oleh Depdiknas khususnya
Direktorat Pembinaan SMK halaman 5 dan 6 dengan gambarnya :
KELUARGA ISO 9000 :2008
ISO 9001 :2008, Sistem Manajemen Mutu , Persyaratan - persyaratan ISO 9004 :2000, Sistem Manajemen Mutu, Panduan utk peningkatan kinerja ISO 9000 :2000, Sistem Manajemen Mutu - Fundamental dan Kosakata ISO Seri 10011 , ISO Seri 19011: 2002 , Panduan Audit SMM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Suatu produk yang berupa barang ataupun jasa apabila akan dibuat
maka pihak produsen dan pihak konsumen akan membuat standar yang
digunakan untuk menetapkan spesifikasi produk yang dihasilkan.
Dikarenakan kebutuhan yang semacam itulah maka perlu disusun
standar suatu produk oleh berbagai Negara di dunia. Standar produk
tidak hanya terdiri dari standar fisik produk saja tetapi juga adanya
standar tentang pengelolaan atau manajemen.
Kebutuhan untuk membuat standar manajemen itulah beberapa
Negara bersatu membuat standar yang diberi nama sistem Standar
Manajemen Mutu (SMM) menurut ISO. ISO adalah organisasi
international yang berupa lembaga pemberi kewenangan tentang
standar mutu internasional, sehingga standar tersebut sering disebut
Standar Internasional. Sertifikat yang diberikan kepada produsen atau
institusi dari ISO 9001:2008 membuktikan bahwa organisasi yang
menerimannya menerapkan sistem manajemen ISO dengan baik dan
benar. Melalui penerapan sistem Manajemen Mutu menurut ISO
9001:2008 tersebut sebuah organisasi dapat menjamin bahwa mutu
yang dihasilkan telah dikelola dengan baik. Sistem tersebut telah
banyak digunakan hampir diseluruh dunia termasuk Indonesia saat ini.
Standart ISO 9001:2008 sebagai standar mutu internasional yang
telah diadopsi oleh banyak Negara, tentu saja banyak faktor positif
yang menguntungkan. Menurut Indradinata (2006 : 14) manfaat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
menerapkan ISO 9001:2008 dibagi menjadi dua yaitu manfaat secara
eksternal dan secara internal.
Manfaat secara eksternal itu diantaranya :
a. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
b. Meningkatkan citra organisasi menjadi lebih baik.
c. Menjamin peningkatan mutu organisasi secara terus
menerus.
d. Meningkatkan kompetisi dengan organisasi lain.
Manfaat secara internal tersebut diantaranya :
a. Memberikan pelatihan secara sistematik kepada seluruh
karyawan dan manajer organisasi melalui prosedur yang
benar.
b. Meningkatkan system kerja yang lebih baik dan konsisten.
c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi produk yang
dihasilkan sesuai dengan keinginan pelanggan.
d. Media untuk meningkatkan organisai dan perkembangan
secara berkelanjutan.
Pada tahap penerapan ISO harus melalui beberapa tahapan mulai
dari penetapan komitmen, pembentukan tim sampai pada proses
sertifikasi. Secara skema tahap proses sertifikasi dari ISO 9001:2000
dapat digambarkan sebagai berikut (Indradinata 2006:19) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Gambar 1 : Tahapan Implementasi SMM ISO 9001:2008
Permohonan organisasi
“Quotation”
Laporan Pra Audit
Pra Audit
Tindak Koreksi
Kontrak
Ketidaksesuaian
Tindak Koreksi
Ketidaksesuaian
Pengawasan Berkala
Setifikasi
Tindak Lanjut
Kaji Ulang Dokumen
Tidak Dapat Diterima
Dapat Diterima
Audit
Tidak Dapat Diterima
Dapat Diterima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
b. Prinsip manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2000
ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip
manajemen kualitas yang dapat digunakan sebagai acuan kerja (frame
work) yang membimbing organisasi pada peningkatan kinerja. Prinsip-
prinsip ini ditulis berdasarkan pengetahuan dan pengalaman oleh komite
teknik ISO selaku yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan
pengembangan standar-standar ISO 9000.
Gaspersz (2005:75-84) dan Sudarto (2005:13-16) menjelaskan
delapan prinsip manajemen mutu yang menjadi landasan penyusunan
ISO 9000 adalah sebagai berikut :
a. Fokus Pelanggan, organisasi tergantung kepada pelanggan mereka.
Oleh karena itu organisasi yang menerapkan SMM ISO 9001:2000
harus mempelajari kebutuhan pelanggan diwaktu sekarang, dan
yang akan datang dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan
tersebut.
b. Kepemimpinan, pemimpin organisasi harus berusaha menetapkan
kesatuan tujuan dan arah organisasi. Pemimpin harus menciptakan
suasana yang kondusif kepada semua komponen internal agar
orang-orang dapat secara penuh terlibat dalam pencapaian tujuan.
c. Keterlibatan orang-orang, orang adalah sebagai komponen dalam
organisasi mereka merupakan faktor yang sangat penting dari suatu
organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan
mensukseskan dalam pencapaian tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
d. Pendekatan proses, suatu hasil yang diinginkan akan tercapai lebih
efektif dan efisien apabila sumberdaya dan aktifitas yang
berkenaan dengan hasil dikelola sebagai proses.
e. Pendekatan sistem terhadap manajemen, mengidentifikasi,
pemahaman dan pengelolaan dari proses yang saling berkaitan
dalam suatu sistem akan memberikan kontribusi efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan.
f. Peningkatan terus menerus, peningkatan terus menerus
didefinisikan sebuah upaya terus-menerus meningkatkan efektifitas
dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan
dari organisasi itu. Peningkatan terus menerus dan berkelanjutan
(Improvement continuous and continental) dari kinerja organisasi
secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi.
g. Pendekatan fakta dalam pembuatan keputusan, fakta yang didapat
dari analisis data dan informasi dapat menghilangkan akar
penyebab masalah, sehingga masalah kualitas dapat terpecahkan
lebih efektif dan efisien.
h. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan, organisasi dan
pemasoknya adalah saling tergantung. Suatu hubungan antara
organisasi dan pemasok yang saling menguntungkan akan
meningkatkan kemampuan bersama.
Dari pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa indikator yang
digunakan untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
ISO 9001:2008 adalah kepuasan pelanggan menurut persepsi guru,
keterlibatan total, pengukuran, komitmen dan perbaikan keberlanjutan.
3. Kualitas Kepemimpinan
a. Pengertian Kualitas Kepemimpinan
Istilah kualitas mengandung berbagai macam makna. Pada
dasarnya kualitas merupakan suatu istilah yang merujuk pada suau
kondisi kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan, bebas dari
kerusakan dan memberikan kepuasan bagi pemakainya. Reeves &
Bednar dalam Lestari (1999) mendefinisikan kualitas sebagai nilai,
kesesuaian suatu spesifikasi atau persyaratan tertentu atau juga
kecocokan manfaat. Sementar Spencer dalam Lestari (1999)
menjabarkan kualitas sebagai suatu yang memuaskankonsumen,
sehingga setiap upaya pengembangan kualitas harus dimulai dari
pemahaman terhadap persepsi dan kebutuhan konsumen.
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dipunyai seseorang
untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran. (T. Hani Handoko, 1997:294).
Definisi lain dari kepemimpinan adalah merupakan suatu
kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing
dan mengarahkan atau mengelola orang lain agar mereka mau berbuat
sesuatu demi tercapainya tujuan bersama (Burhanuddin,1994 :62) .
Dalam pengertian ini seseorang yang ingin diakui sebagai pemimpian
harus memiliki kelebihan dalam beberapa fungsi diatas,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
yakni:mempengaruhi, membimbing sampai pada mengelola orang lain.
Sedangkan menurut Wiles dalam Burhanuddin (1994:62)
kepemimpinan merupakan segenap bantuan yang dapat diberikan oleh
seseorang bagi penetapan dan pencapaian tujuan kelompok.
Dari beberapa batasan tersebut bila kita garis bawahi bahwa
kepemimpinan atau kegiatan memimpin merupakan usaha yang
dilakukan oleh seseorang dengan segenap kemampuan yang dimilikinya
untuk mempengaruhi, mendorong, mengarahkan dan menggerakkan
orang-orang yang dipimpin supaya mereka mau bekerja dengan penuh
semangat dan kepercayaan dalam mencapai tujuannya.
Kepemimpinan menurut Burhanuddin (1994:63) dapat muncul
kapan dan dimanapun apabila ada unsur-unsur sebagai berikut :
1. Ada orang–orang yang memimpin, mempengaruhi dan memberikan
bimbingan.
2. Ada orang-orang yang dipengaruhi.
3. Ada kegiatan tertentu dalam menggerakkam bawahan.
4. Adanya tujuan.
Definisi tentang pendidikan adalah :
1. Proses dimana seseorang yang mengembangkan kemampuan, sikap
dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya dimasyarakat tempat dia
hidup.
2. Proses dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang
terpilih dan terkontrol sehingga mereka mengalami perkembangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
kemampuan sosial dan individu yang optimal. (Moch. Idochi
Anwar,1991 :)
Dari definisi di atas, maka pengertian dari kepemimpinan pendidikan
adalah suatu kesiapan, kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam
proses mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan
menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan
dan pengembangan pendidikan dan pengajaran agar segenap kegiatan
dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
pendidikan.
b. Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing,
membangun, memberi atau membangunkan motivasi-motivasi kerja,
mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan para
pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan
waktu dan perencanaan. (Kartono, 2001:8)
Menurut Handoko (1997:299) fungsi utama dari kepemimpinan
adalah :
(1). Fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah
(saran, informasi dan pendapat)
(2). Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok, mencakup segala sesuatu
yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar persetujuan
dengan kelompok lain, penengah dan perbedaan pendapat.
Sedangkan menurut Schuetz dalam Burhanuddin (1994: 63) fungsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
kepemimpinan adalah :
(1). Menetapkan dan memantapkan tingkatan tujuan dan nilai-nilai
kelompok.
(2). Menetapkan dan mengintegrasikan bermacam-macam pikiran
(kognisi) yang ada dalam kelompok.
(3). Mengoptimasikan penggunaan atau pemanfaatan kemampuan
anggota kelompok.
(4). Membantu para anggota memecahkan masalah yang berhubungan
dengan penyesuaian diri dengan kebutuhan interpersonal.
Dari beberapa fungsi diatas dapat diklasifikasikanmenjadi tiga fungsi
pokok kepemimpinan pendidikan yaitu :
(1). Fungsi yang berhubungan dengan tujuan yang dicapai.
(2). Fungsi yang berhubungan dengan pengarahan pelaksanaan.
(3). Fungsi yang berhubungan dengan penciptaan suasana kerja yang
mendukung proses kegiatan administrasi berjalan dengan lancar,
penuh semangat, sehat dan dengan kreatifitas yang tinggi.
(Burhanuddin,1994:66)
c. Prinsip-prinsip Kepemimpinan
Prinsip-prinsip kepemimpinan yang ditekankan dalam bahasan ini
prinsip kepemimpinannya dalam pelaksanaannya sehari-hari. Nilai-nilai
yang terkandung didalamnya menjadi pedoman utama bagi para
pemimpin untuk melaksanakan fungsi kepemimpinannya agar berjalan
sesuai dengan apa yang dicita-citakan masyarakat, organisasi maupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
secara nasional.
Prinsip-prinsip kepemimpinan digolongkan menjadi dua
kelompok, yaitu :
1) Prinsip Fundamental
Prinsip ini mendasarkan pada aspek ideologis dan yuridis :
a) Aspek ideologis
Pancasila sebagai landasan ideologi atau falsafah negara
sehingga sebagai pemimpin pendidikan harus berjiwa
pancasila, dalam arti bahwa setiap tindak tanduk
kepemimpinan yang nampak didasarkan kepada nilai-nilai
pancasila yang membawa pengaruh yang sangat besar pada
masyarakat.
b) Aspek yuridis
Pada aspek yuridis ini yang dijadikan prinsip dasar
kepemimpinan pendidikan adalah segala tata hukum yang
harus dijadikan pedoman dalam setiap mempertimbangkan
sesuatu masalah, memutuskan dan sampai kepada pelaksanaan
segala kebijakan yang telah ditetapkan tersebut.
2) Prinsip-prinsip praktis
Dikatakan prinsip praktis karena prinsip ini yang berhubungan
dengan karakteristik atau sifat-sifat seorang pemimpin yang baik
dan prinsip dimensi fungsional yakni yang menyangkut
“leadership performance” seseorang dalam melaksanakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
tugasnya sebagai pemimpin.
d. Ketrampilan-ketrampilan Dalam Kepemimpinan
Ketrampilan-ketrampilan yang perlu dimiliki seorang pemimpin
menurut Katz (1979:25) dalam Burhanuddin (1994; 91-92)
dikelompokkan menjadi tiga :
1) Ketrampilan Teknis (Techincal skills)
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan, metode dan tehnik-tehnik tertentu dalam
menyelesaikan suatu tugas secara spesifik. Dalam kegiatan belajar
mengajar didalam kelas seorang guru dituntut supaya bisa
menggunakan metode dan tehnik sesuai dengan kondisi dan
kemampuan belajar siswa yang didukung dengan sarana ataupun
komponen-kompenen belajar yang lain.
Metode dan tehnik adalah suatu cara kerja yang sistematik dan
umum. Ia berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik
suatu metode dan tehnik makin efektif pula dalam pencapaiannya.
Tetapi, tidak ada satu metode dan tehnik pun yang dikatakan paling
baik/ dipergunakan bagi semua macam usaha pencapaiannya. Baik
tidaknya, tepat tidaknya suatu metode dan tehnik dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor utama yang menentukan metode adalah
tujuan yang akan dicapai.
Penerapan suatu metode dan tehnik pengajaran harus memiliki :
Tujuan pengajaran yang jelas dan tepat akan membantu dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
memilih metode dan tehnik belajar mengajar, bahan pelajaran
menjadi acuan untuk menerapkan sesuatu jenis metode. Bahan itu
mengandung unsure emosi, memerlukan pengamatan, memerlukan
gerakan/ketrampilan tertentu, mengandung materi hafalan dan
sebagainya, kemampuan guru, metode dan tehnik yang digunakan
oleh guru untuk mengajar haruslah dikuasai betul olehnya. Metode
pengajaran harus juga mempertimbangkan keadaan/kesediaan
peserta didik. Dalam suatu peristiwa pengajaran seyogyanya
digunakan lebih dari satu metode dan tehnik dan menggunakan
metode yang bervariasi hingga tidak menimbulkan kejemuan dan
keberhentian motivasi belajar peserta didik, situasi pengajaran
berkaitan dengan motivasi belajar/mengajar, cuaca, keadaan
lingkungan kelas/ sekolah.
2) Ketrampilan Manusiawi (Human skills)
Ketrampilan ini menunjukkan kemampuan seseorang dalam bekerja
dengan dan melalui orang lain secara efektif, dan untuk membina
kerja sama. Letak kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam
mempengaruhi bawahan, yakni sejauh mana dia mampu
melaksanakan ketrampilan-ketrampilan yang menyangkut
kemanusiaan. Jadi ketrampilan ini mencerminkan aspek-aspek :
a. Pengetahuan perilaku manusia dan proses kerjasama.
b. Kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif orang lain
mengapa mereka berkata dan melakukan pekerjaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
c. Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif.
d. Kemampuan untuk menciptakan kerjasama yang efektif dan
kooperatif, praktis dan diplomatis.
3) Ketrampilan konseptual (conceptual skills)
Ketrampilan ini menunjukkan kemampuan berpikir, seperti
menganalisa suatu persoalan, memutuskan dan memecahkan
masalah.
Ketrampilan konseptual mencerminkan aspek-aspek sebagai berikut :
a. Kemampuan analisis.
b. Berfikir secara rasional.
c. Ahli atau cakap dalam berbagai macam konsepsi.
d. Kreatif dalam berbagai ide dalam pemecahan masalah.
e. Mampu untuk mengemukakan analisis berbagai kejadian serta
memahami berbagai macam kecenderungan.
f. Mampu mengantisipasikan perintah.
g. Mampu mengenali berbagai macam kesempatan dan problem-
problem potensial.
Dari pembahasan di atas tentang ketrampilan-ketrampilan dalam
kepemimpinan maka penulis mengambil kesimpulan dalam
penelitian ini yang akan dijadikan indikator adalah: kemampuan
menggunakan metode dan tehnik, kemampuan bekerja dan
bekerjasama dengan orang lain dan kemampuan menganalisa dan
memecahkan masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
4. Sikap professional Guru
a. Pengertian Profesi
Pengertian profesi menurut Hornby dalam Roestiyah NK. (1982:176)
“accuption is one reguiring, advanced educational and special raining”
Profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut dan
latihan khusus. Oteng Sutisna (1983:302) mengemukakan bahwa profesi
adalah suatu pekerjaan yang meminta pendidikan tertentu dalam liberal
arts atau science dan biasanya meliputi pekerjaan mental, seperti :
mengajar, pekerja social, pengarang dan seterusnya terutama
kedokteran, hokum/teologi. Pengertian profesi, yang pada hakekatnya
adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka (to profess artinya
menyatakan), bahwa sseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu
jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk
menjabat pekerjaan itu (Sahertian, 1994 : 26).
Sejalan dengan itu, orpstein dn Levine (1986:155) menytakan
bahwa profesi adalah jabatan yang mengandung pengertian; 1) melayani
siswa, merupakan karier yang akan dilaksanakan sepanjang hayat (tidak
berganti-ganti pekerjaan), 2) memerlukan bidang ilmu dan ketrampilan
tertentu diluar jangkauan khalayak ramai (tidak setiap orang dapat
melakukannya), 3) menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori
ke praktek (teori baru dikembangkan dari hasil penelitian) 4)
memerlukan latian khusus dengan waktu yang panjang, 5) terkendali
berdasarkan lisensi baku dan/atau mempunyai persyaratan masuk, 6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu
atau adanya persyaratan tertentu, 7) menerima tanggung jawab terhadap
keputusan yang diambil dan unjuk kerja yang ditampilkan yang
berhubungan dengan layanan yang diberikan, 9) menggunakan
administrator untuk memindahkan profesinya; relative bebas dari
supervise dalam jabatan, 10) mempunyai organisasi yang diatur oleh
anggota profesi sendiri, 11) mempunyai profesi dan atau kelompok elit
untuk mengetahui dan mengakui keberhasilan, 12) mempunyai kode
etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau menyaksikan yang
berhubungan dengan layanan yang diberikan, 13) mempunyai kadar
kepercayaan yang tinggi dari public kepercayaan diri setiap anggotanya,
b. Pengertian Sikap
Sikap merupakan kecenderungan seseorang dalam melakukan
aktifitas. Tiap-tiap manusia memiliki karakteristik dan kepribadian
masing-masing. Sikap percaya diri yang dimiliki seseorangpun juga
berbeda-beda.
La Pierre dalam Allen, Guy & Edgle (1981:86 mendefinisikan sikap
sebagai pola perilaku, kondisi atau kesiapan antisifatif, predisposisi
untuk menyesuaikan diri dalam situasi social atau secara sederhana
sikap adalah respon terhadap stimuli social atau secara sederhana sikap
adalah respon terhadap stimuli social yang tidak dikondisikan,
sedangkan Secord &Backman dalam Saifuddin Azwar (2000:5)
mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
(afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (kognisi)
seseorang terhadap aspek lingkungan disekitarnya.
Menurut Sax dalam Saifuddin Azwar (2000:25) menunjukkan
beberapa karakteristik sikap yaitu : 1) arah, 2) intensitas, 3) keleluasaan,
4) konsistensi dan 5) spontanitas. Masing-masing karakteristik sikap
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Sikap memiliki arah, maksudnya sikap dapat dibagi menjadi dua
bagiannyang sangat jelas, yaitu bagian setuju atau tidak setuju,
bagian memihak atau tidak memihak suatu objek sikap. Orang
yang setuju, memihak terhadap suatu objek yang arahnya positif,
sedangkan orang yang tidak setuju memihak terhadap suatu objek
yang arahnya negatif.
2) Sikap memiliki intensitas maksudnya kekuatan sikap terhadap
suatu objek belum tentu sama, walaupun arahnya sama. Dua orang
yang sama-sama tidak suka terhadap suatu objek dan sama-sama
memiliki sikap yang berarah negatif, namun belum tentu memiliki
intensitas yang sama.
3) Sikap memiliki keleluasaan, maksudnya sikap kesetujuan atau
ketidaksetujuan terhadap suatu objek hanya dapat mengenai aspek
yang sangat spesifik, tetapi dapat pula mencakup banyak aspek
yang ada pada suatu objek.
4) Sikap memiliki konsistensi, maksudnya adanya kesesuaian antara
pernyataan sikap dengan respon terhadap suatu objek. Sikap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
tersebut diperlihatkan oleh kesesuaian sikap antar waktu dan
dipertahankan dalam waktu yang relatif lama.
5) Sikap bersifat spontanitas, maksudnya menyangkut sejauh mana
kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan,
sikap spontanitas yang tinggi terjadi apabila dinyatakan secara
terbuka tanpa adanya desakan terhadap individu terlebih dahulu.
Berdasarkan batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
sikap adalah kecenderungan, perilaku atau perbuatan untuk
menyesuaikan diri dalam situasi sosial yang mencakup perasaan
penalaran dan tindakan seseorang terhadap aspek lingkungan di
sekitarnya.
c. Sikap Profesional Guru
Pemberdayaan siswa didefinisikan sebagai upaya memberi daya
atau kekuatan kepada siswa. Sebenarnya belajar dapat saja terjadi
tanpa peberdayaan namun hasil belajar akan tampak jelas dari hasil
suatu pemberdayaan. Pemberdayaan yang efektif ditandai dengan
berlangsungnya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang dikatakan
telah mengalami proses belajar apabila dalam dirinya terjadi perubahan
tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa
dan sebagainya. Dalam pemberdayaan hasil belajar dapat dilihat
langsung, oleh karena itu agar kemampuan siswa dapat dikontrol dan
berkembang semaksimal mungkin dalam proses belajar di kelas maka
program pemberdayaan tersebut harus dirancang terlebih dahulu oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
para guru dengan memperhatikan berbagai prinsip-prinsip
pemberdayaan yang telah diuji keunggulannya (Arief.Sadiman,
1991;12).
Menurut Made Pidarta (1997:268) mendidik adalah menciptakan
kesempatan dan situasi yang kondusif agar peserta didik sebagai
subyek berkembang secara mandiri. Mendidik adalah suatu upaya
membuat peserta didik mau dan dapat belajar atas dorongannya sendiri
dalam mengembangkan bakat, pribadi dan potensi-potensi lainnya
secara optimal. Lebih lanjut Made Pidarta (1997:270) menyatakan
bahwa criteria keberhasilan mendidik dapat ditunjukks dengan : 1)
memiliki sikap suka belajar, 2) mengetahui tentang cara belajar, 3)
memiliki rasa percaya diri, 4) mencintai prestasi yang lebih baik, 5)
memiliki etos kerja yang baik, 6) produktif dan kreatif, dan 7)
memiliki rasa kepuasan atas keberhasilan yang dicapai. Guru sebagai
pendidik yang professional hendaknya memiliki kompetensi khusus,
sehingga mampu menciptakan kondisi yang memberikan kesempatan
secara luas dalam pencapaian criteria tersebut. Kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan
PP No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
Kompetensi yang harus dimiliki tenaga pendidik (guru) adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi
professional, dan kompetensi social.
1) Kompetensi pedagogic
Dalam kompetensi pedagogic seorang guru harus mempunyai
kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
(PP RI No. 19 tahun 2005).
Menurut HAK Tilaar (2002), perbuatan atau tindakan mendidik
yang didasarkan teori dan konsep disebut pedagogi. Selain itu,
ilmu mendidik yang didasarkan kepada kajian ilmiah disebut
pedagogic. Ilmu pendidikan atau ilmu mendidik atau pedagofik
merupakan suatu ilmu yang bukan semata-mata bersifat ilmu
murni, juga bukan suatu tindakan yang tanpa dasar, tetapi
merupakan ilmu yang diarahkan kepada tindakan ilmu praktis.
Pedagogik bukan melihat proses pendidikan sekedar sebagai proses
pendewasaan, proses sosialisasi, atau proses penyesuaian budaya,
akan tetapi pedagogic juga mengkaji mengenai proses seorang
manusia menjadi manusia sebenarnya, yang mempunyai
kepribadian. Proses ini merupakan pengembangan potensi yang
ada pada setiap individu agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
bagi keluhuran martabatnya sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat.
2) Kompetensi kepribadian
Pada kompetensi ini, seorang guru harus memiliki kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Selain itu, seorang guru
juga mampu mengevaluasi kinerja sendiri dan mampu
mengembangkan diri secara berkelanjutan.
3) Kompetensi professional
Guru harus mempunyai kemampuan menguasai materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
membimbing peserta didik sesuai dengan standar kompetensi.
Dalam kompetensi ini seorang guru harus mampu :
a) Menguasai substansi bidang studi dan keilmuannya.
b) Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi.
c) Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran.
d) Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi.
e) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui tindakan
kelas.
4) Kompetensi sosial
Guru menunjukkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan lain,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Selain itu
guru harus mampu berkontribusi terhadap pengembangan
pendidikan di sekolah, masyarakat, ditingkat lokal, regional,
nasional, dan global serta mampu memanfaatkan teknologi
informasi dan komunik asi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
Pengertian tenaga sebagai jabatan profesional perlu dibedakan dari
pekerjaan yang menuntut dan dapat dipenuhi lewat pembiasaan
melakukan ketrampilan tertentu (magang, keterlibatan langsung
dalam situasi kerja dilingkunganya dengan ketrampilan kerja
sebagai warisan orang tua atau pendahulunya). Profesionalisme
adalah sebutan yang mengacu kepada pola mental dalam komitmen
dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesinya.
Menurut ISPI yang dikutip Made Pidarta (1997:266) bahwa ciri-
ciri utama profesi adalah : a) memiliki fungsi dan signifikansi
sosial, b) memiliki keahlian dan ketrampilan di tingkat tertentu, c)
memperoleh keahlian dan ketrampilan melalui metode ilmiah, d)
memiliki kerangka disiplin ilmu tertentu, e) studi dalam waktu
lama di pendidikan kejuruan, f) pendidikan merupakan wahana
sosialisasi nilai-nilai profesional dikalangan siswa-siswa yang
mengikutinya, g) berpegang teguh pada kode etik profesi, h)
memiliki kebebasan dalam memutuskan pemecahan masalah yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
berkaitan dengan pekerjaannya, i) memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya kepada siswa atau yang menjadi tanggung
jawabnya, j) mempunyai prestise yang tinggi di masyarakat dan
berhak mendapat imbalan yang layak. Dalam Undang-Undang
Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 disebutkan bahwa professional
adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Guru sebagai jabatan profesional dalam pemberdayaan berperan
sebagai; 1) penghubung yang membangun dan memelihara
hubungan yang baik diantara siswa dengan penyangga pendidikan,
2) Penasehat, memberi pengarahan kepada siswa tentang
strategibelajar, kegiatan-kegiatan dan urutan kegiatan yang harus
diikuti, memberi motivasi dan mengmbangkan tanggung jawab
belajar dari siswa, 3) Pembimbing, membantu peserta didik dalam
mengembangkan rencana belajar individu, mengeembangkan cara
berfikir kritis dan kemampuan memecahkan permasalahan dan
mendorong dan membantu siswa melakukan refleksi atas apa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
telah dikuasai. 4) Fasilitator, menyediakan kegiatan pelatihan
dengan baik, mengatur sumber belajar yang dibutuhkan siswa,
melaksanakan pemberdayaan secara individu, kelompok kecil atau
kelompok besar. 5) Penilai, membuat suatu keputusan mengenai
pengakuan atas ketrampilan atau pelatihan yang terdahulu,
merencanakan dan menggunakan alat pengukuran yang tepat,
menilai prestasi siswa berdasarkan kriteria yang ditentukan dan
mencatat serta melaporkan hasil penilaiannya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa indikator
yang digunakan untuk mengetahui sikap profesional guru adalah
pernyataan guru yang menunjukkan adanya rasa sangat setuju,
setuju, kurang setuju dan tidak setuju yang disertai dengan
kecenderungan tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan
tugasnya selaku tenaga pendidik yang ditunjukkan dengan
kompetensi yang dimiliki oleh guru yang meliputi : 1) Kompetensi
pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi sosial, 4)
kompetensi profesional guru.
B. Hasil Penelitian yang relevan
Dalam penelitian Budi Setiono Hadi (2007) menyimpulkan bahwa
terdapat kontribusi yang signifikan mengenai manajemen mutu terpadu
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Secara umum Kepala Sekolah
yang menerapkan manajemen mutu terpadu di sekolahnya, cenderung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
memberikan kesempatan secara luas dan mendorong kinerja guru dalam
pembelajaran lebih baik.
Ibnu Sarjono (2003) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
ada hubungan yang positif antara sikap terhadap profesi guru dengan
kepemimpinan guru dalam proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah
Kota Surakarta. Hal ini merupakan masukan pada semua pihak yaitu
lembaga sekolah, guru serta pengelola pendidikan untuk senantiasa
meningkatkan sikap positifnya terhadap profesi.
Muslih (2004) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ada
hubungan positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan guru dan
hubungan guru-murid terhadap keefektifan penyelesaian konflik di kelas.
C. Kerangka Berfikir
1. Korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Guru sebagai manajer dalam pembelajaran diharapkan mampu
menunjukkan persahabatan saling percaya, saling menghargai,
mampu menciptakan kehangatan hubungan antar guru dan dengan
murid, mampu menciptakan pola saluran komunikasi yang kondusif
dan jelas, mampu memberikan keteladanan dan bimbingan yang
baik, serta mampu melakukan pengajaran dan latihan dengan
terampil, agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
menjalankan perannya, guru hendaknya mampu mengelola seluruh
komponen pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 merupakan
implementasi manajemen dalam pendidikan yang melibatkan semua
unsure pendidikan dalam mencapai tujuan. SMM ISO 9001:2008
berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan, efisiensi, efektifitas
dan produktifitas pengelolaan lembaga pendidikan.
Agar guru dapat mengelola seluruh komponen pembelajaran dengan
baik untuk memberikan pelayanan secara optimal. Implementasi
Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2008 di pendidikan kejuruan
meliputi dimensi penetapan tujuan dan strategi, perubahan budaya
manajemen, kepuasan pelanggan, pelibatan dan pemberdayaan staff
dan perbaikan kualitas berkesinambungan. Dalam memberdayakan
seluruh komponen, hendaknya guru memiliki kesetiaan dan
komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan
tugas lainnya, kreatifitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama
dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan
siswa, kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing
siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya.
Dari uraian di atas dapat diasumsikan SMM ISO 9001:2008
memiliki kontribusi positif terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran. Semakin baik Implementasi sistem manajemen mutu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
di sekolah, diasumsikan semakin tinggi pula kinerja guru dalam
pembelajaran
2. Korelasi Kualitas Kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran.
Kepemimpinan adalah suatu kesiapan, kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang dalam proses mempengaruhi, mendorong,
membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang lain yang ada
hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan
dan pengajaran agar segenap kegiatan dapat berjalan secara efektif
dan efisien dalam mencapai tujuan pendidikan.
Seluruh pendidikan pada dasarnya kegiatan untuk memimpin atau
membimbing siswa. Seorang pemimpin, guru diharapkan berperilaku
yang selalu berorientasi baik berhubungan dengan siswa maupun
dengan tugas pengajarannya, sehingga kondisi belajar benar-benar
optimal. Sehingga diasumsikan kualitas kepemimpinan mempunyai
kontribusi positif terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
3. Korelasi Sikap Profesional Guru terhadap Kinerja Guru dalam
Pembelajaran.
Sikap merupakan proses mental yang mempengaruhi pola piker dan
perilaku seseorang, sehingga sikap dapat digunakan sebagai alat
untuk memprediksikan mengenai kecenderungan perilaku seseorang.
Seorang guru yang mempunyai sikap positif terhadap profesinya,
akan mendorong dirinya melaksanakan tugasnya dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Mereka akan melaksanakan tugas dan perannya dengan sunguh-
sungguh dan tidak mudah keluh kesah dalam menghadapi
permasalahan dan tantangan di kelasnya.
Sikap guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarhkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Guru
mempunyai hasrat yang baik untuk mengenal dengan baik setiap
murid. Guru yang mempunyai sikap positif terhadap profesinya akan
berusaha agar dapat membelajarkan dengan sukses pada setiap
muridnya dan untuk menolong setiap kesulitan murid secara
perorangan. Mereka akan berusaha meningkatkan kemampunnya
dalam penguasaan bahan pembelajaran, penyajian bahan pelajaran,
kemampuan memanfaatkan media pembelajaran, kepribadian guru,
interaksi guru dengan siswa, interaksi guru dengan masyarakat.
Dari uraian di atas dapat diasumsikan bahwa guru yang memiliki
sikap positif pada profesi akan berusaha meningkatkan kinerjanya
dalam pembelajaran. Semakin tinggi sikap professional guru,
semakin tinggi pula kinerja guru dalam pembelajaran.
4. korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008,
Kualitas Kepemimpinan dan Sikap Profesional Guru terhadap
Kinerja Guru dalam Pembelajaran.
Kinerja atau prestasi kerja sebagai pencapaian hasil kerja yang sesuai
dengan aturan dan standar yang berlaku pada masing-masing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
organisasi atau lembaga, dalam hal ini lembaga pendidikan sekolah.
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Profesional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi.
Kinerja atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja merupakan gabungan dari
tiga factor penting yaitu, kemampuan dan minat seorang pekerja,
kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta
peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga
faktor diatas, semakin besarlah prestasi kerja karyawan
bersangkutan. Dalam usaha guru mempengaruhi aktifitas siswa pada
pelaksanaan proses pembelajaran, perilaku guru masih perlu
difokuskan pada system manajemen, kualitas kepemimpinanny, yaitu
memusatkan perhatiannya kepada proses dinamika kelompok.
Pemfokusan ini diperlukan, karena perilaku atau tindakan guru akan
nampak dari gaya atau cara memimpin yang diterapkan. Disamping
itu sikap guru terhadap tugasnya dan kecakapan, ketrampilan serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
kualitas kepeimpinn yang dimiliki guru memberikan pengaruh yang
cukup besar terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Selanjutnya
untuk memudahkan melihat kerangka logis dari penelitian ini,
peneliti mencoba merangkai variable-variabel yang diteliti sesuai
dengan judul penelitian.
Secara skematik, kerangka piker yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 2 : Kerangka Berfikir Penelitian
Keterangan :
r1 : Korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran
r1
R
r2
r3
Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y)
Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 (X1)
Kualitas Kepemimpinan (X2)
Sikap Profesionalis Guru (X3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
r2 : Korelasi kualitas kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran
r3 : Korelasi sikap profesional guru terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran
R : Korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008,
kualitas kepemimpinan, sikap profesional guru secara bersama-
sama terhadap kinerja guru dalam pembelajaran
D. Hipotesis
Dari kajian teori dan kerangka berfikir di atas dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
1. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran ?
2. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai kualitas kepemimpinan
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran ?
3. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai sikap profesional guru
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran ?
4. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan dan sikap
profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
E. Hipotesis Statistik
Berdasarkan pada masalah penelitian, hipotesis statistic dalam
penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1) Hipotesis Pertama
H0 : r x1y = 0 (tidak ada korelasi antara X1 terhadap Y)
H1 : r x1Y ≠ 0 ( ada korelasi antara X1 terhadap Y)
Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan
tabel (r) pada taraf signifikansi 5%. Dengan asumsi jika rhitung > rtabel,
H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada korelasi X1 terhadap Y, namun
jika rhitung < rtabel, H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada
kontribusi X1 terhadap Y
2) Hipotesis Kedua
H0 : r x2y = 0 (tidak ada korelasi antara X2 terhadap Y)
H1 : r x2Y ≠ 0 ( ada korelasi antara X2 terhadap Y)
Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan
tabel (r) pada taraf signifikansi 5%. Dengan asumsi jika rhitung > rtabel,
H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada korelasi X2 terhadap Y, namun
jika rhitung < rtabel, H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada
kontribusi X2 terhadap Y
3) Hipotesis Ketiga
H0 : r x3y = 0 (tidak ada korelasi antara X3 terhadap Y)
H1 : r x3Y ≠ 0 ( ada korelasi antara X3 terhadap Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan
tabel (r) pada taraf signifikansi 5%. Dengan asumsi jika rhitung > rtabel,
H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada korelasi X3 terhadap Y, namun
jika rhitung < rtabel, H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada
kontribusi X3 terhadap Y
4) Hipotesis Keempat
H0 : r x1,2,3y = 0 (tidak ada korelasi antara X1, X2, X3 terhadap Y)
H1 : r x1,2,3Y ≠ 0 ( ada korelasi antara X1,X2, X3 terhadap Y)
Keterangan :
X1 = Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
X2 = Kualitas Kepemimpinan
X3 = Sikap profesional Guru
Y = Kinerja Guru Dalam Pembelajaran
Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan
tabel (F) pada taraf signifikansi 5%. Dengan asumsi H0 diterima dan
H1 ditolak, jika Fhitung < Ftabel, sebaliknya H0 ditolak dan H1 diterima,
Fhitung > Ftabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Nana Syaodih Sukmadinata (2008) mengemukakan bahwa dalam
sebuah penelitian terdapat dua jenis pendekatan yakni pendekatan kuantitatif dan
pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif didasarkan pada semua informasi
atau data yang ada diwujudkan dalam angka-angka, selanjutnya berdasarkan
angka-angka tersebut dilakukan analisis dengan menggunakan statistic.
Dalam penelitian ini sesuai dengan tujuannya maka peneliti
bermaksud untuk mengetahui hubungan antara beberapa variable yang
berpengaruh terhadap kinerja guru. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam
penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif, karena gejala-gejala yang ada
dikonversikan ke dalam bentuk angka-angka dan kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik statistik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan suatu fenomena dan
perbandingan antara beberapa fenomena. Untuk itu ditinjau dari metode
penelitian yang dilakukan, desain/rancangan penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian deskriptif korelasional, yang ditujukan untuk menentukan
besarnya arah hubungan antara variable-variabel.
Pemilihan rancangan ini dipandang relevan karena dalam penelitian
ini, peneliti berusaha memotret kinerja guru dalam pembelajaran, dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
mengungkap gejala-gejala yang telah ada tanpa memberikan perlakuan atau
manipulasi terhadap variable-variabel yang diteliti, yang terdiri dari : kinerja guru
dalam pembelajaran, implementasi system manajemen mutu ISO 9001:2008,
kualitas kepeimpinan dan sikap professional guru. Selanjutnya teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis statistic dengan korelasi sederhana dan regresi
ganda.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di kabupaten
Sragen yang telah mengimplementasikan Sistem manajemen Mutu ISO
9001:2008, yaitu SMK Negeri 1 Sragen, SMK Negeri 2 Sragen dan SMK
Negeri 1 Kedawung Sragen
2. Waktu
Waktu penelitian selama satu semester (6 bulan) dimulai bulan Maret-
Oktober 2010.
a. Tahap persiapan, meliputi : penentuan judul, penyusunan proposal,
seminar proposal, revisi proposal, studi pustaka, kualifikasi, pembuatan
instrument.
b. Tahap pelaksanaan try out dan pengumpulan data dengan menyebarkan
angket di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kabupaten Sragen yang
telah menimplementasikan system manajemen mutu ISO 9001:2008.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
c. Tahap analisis data dan penulisan laporan penelitian. Kegiatan ini
dilakukan bulan oktober 2010.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2007:61). Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMK Negeri di
Kabupaten Sragen yang telah mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008 .
Dengan jumlah guru sebanyak 239 .
2. Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2007:62) menyatakan bahwa sample adalah
bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Cara
pengambilan sample dilakukan dengan proportional cluster random sampling.
a) proporsional cluster sampling, pengambilan sample secara proporsional
dilakukan dengan menghitung seluruh jumlah guru dari masing-masing SMK
Negeri di Kabupaten Sragen kemudian diambil sample berdarakan prosentase.
b) random sampling dilakukan dengan undian. Masing-masing guru pada tiap-
tiap sekolah diberikan peluang yang sama untuk diambil sebagai sample.
Undian dilakukan dengan memberikn kesempatan kepada setiap guru untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
mengambil undian secara acak. Dari hasil undian tersebut ditetapkan sebagai
sample.
Jumlah sample ditetapkan Berdasarkan table Issa Sugiyono, dengan
populasi 239 didapatkan sample sebanyak 142. Data selengkapnya jumlah
guru pada tiap-tiap sekolah dapat disajikan pada table 1 berikut ini :
Tabel 1 Jumlah Guru di Sekolah SMK Negeri di kabupaten Sragen yang
mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008
No Nama Sekolah Jumlah
Guru
Prosentase
(%)
Jumlah
Sampel
1 SMK Negeri 1 Sragen 71 29,71 42
2 SMK Negeri 2 Sragen 93 38,91 55
3 SMK Negeri 1 Kedawung 75 31,38 45
JUMLAH 239 100 142
Berdasarkan tabel di atas jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini a42
guru yang terdistribusi ke dalam tiga SMK Negeri di Kabupaten Sragen yang
telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
3. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Untuk memperjelas arah penelitian ini, maka variable tersebut secara
operasional didefinisikan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Kinerja guru dalam pembelajaran adalah total skor yang diperoleh dari
hasil penilaian Kepala Sekolah terhadap guru dengan indicator-indikator :
1) penilaian guru dalam merencenakan pembelajaran, terdiri dari : a)
merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, b) merencanakan
pengorganisasian bahan pembelajaran, c) merencanakan pengelolaan
kelas, d) merencanakan penggunaan peralatan dan metode pembelajaran,
e) merencanakan penilaian prestasi belajar, 2) penilaian guru dalam
melaksanakan pembelajaran, terdiri dari : a) memulai pembelajaran, b)
mengelola kegiatan pembelajaran, c) mengorganisasi waktu, siswa dan
fasilitas pembelajaran, d) melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar,
e) mengakiri pembelajaran, 3) penilaian melaksanakan hubungan antar
pribadi, terdiri dari : a) membantu mengembangkan sifat positif pada diri
murid, b) menampilkan kegairahan dan kesungguhan dalam pembelajaran,
c) mengelola interaksi perilaku di dalam kelas.
b. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Pendekatan dalam pengelolaan pendidikan di sekolah yang
berorientasi pada pelanggan untuk memperkenalkan manajemen yang
sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk dan
pelayanan dari sekolah yang dilihat dari 1) kepuasan pelanggan menurut
persepsi guru, 2) keterlibatan total, 3) pengukuran, 4) komitmen, dan
perbaikan keberlanjutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
c. Kualitas kepemimpinan
Pengertian dari kepemimpinan pendidikan adalah suatu kesiapan,
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam proses mempengaruhi,
mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang lain
yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan dan pengajaran agar segenap kegiatan dapat berjalan secara
efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. Berkaitan dengan ketrampilan-
ketrampilan dalam kepemimpinan ini, maka penulis mengambil
kesimpulan dalam penelitian ini yang akan dijadikan indikator adalah: 1)
kemampuan menggunakan metode dan tehnik, 2) kemampuan bekerja dan
bekerjasama dengan orang lain dan 3)kemampuan menganalisa dan
memecahkan masalah.
d. Sikap Profesional Guru
Sikap profesional guru adalah pernyataan guru yang menunjukkan
adanya rasa sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju yang
disertai dengan kecenderungan tindakan yang dilakukan dalam
melaksanakan tugasnya selaku tenaga pendidik yang ditujukan dengan
kompetensi yang dimiliki oleh guru yang meliputi : 1) kompetensi
pedagogic, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi social dan 4)
kompetensi profesionalisme guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Angket
Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data tentang system
manajemen mutu SMM ISO 9001:2008, sikap professional guru, pola
kepemimpinan dan kinerja guru dalam pembelajaran. Untuk memperoleh data
tersebut, digunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner/angket yang
diberikan kepada guru.
Angket (kuesioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadi, atau hal-hal yang diketahui (Suharsimi Arikunto, 1999:120).
Metode pertanyaan sangat efektif digunakan dalam pendekatan survey,
metode ini lebih reliable bila pertanyaan-pertanyaan dibuat sebelumnya dan
bila sample pertanyaan yang disiapkan cukup mewakili semua pertanyaan
yang diperlukan dalam masalah penelitian. Penggunaan kusioner merupakan
hal yang pokok untuk mengumpulkan data pada penelitian survey. Tujuan
pokok pembuatan kuesioner adalah untu; a) memperoleh informasi yang
relevan dengan tujuan survey, dan b) memperoleh informasi dengan
reliabilitas dan validitas setinggi mungkin (Masri Singarimbun dan Sofian
Effendi, 1999:175).
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang
implementasi system manajemen mutu ISO 9001:2008, kualitas
kepemimpinan, sikap professional guru memiliki empat pilihan dengan skala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
bertingkat empat alternative jawaban, yaitu a, b, c, dan d, serta masing-masing
diberi bobot 1, 2, 3, dan 4. Alasan penggunaan angket/kuesioner adalah; a)
subyek adalah orang yang paling tahu tentang sesuatu yang ada pada dirinya;
b) apa yang dinyatakan subyek kepada peniliti adalah benar dan dapat
dipercaya; c) interpretasi subyek tentang pertanyaan yang diajukan kepadanya
adalah sama dengan yang dimaksud oleh peneliti (Sutrisno Hadi, 1999:173)
Untuk mengumpulkan data implementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2008, kualitas kepemimpinan, dan sikap professional guru, peneliti
menggunakan model skala likert dengan empat pilihan, yaitu :
a) SS : Sangat Setuju
b) S : Setuju
c) Belum memutuskan
d) TS : Tidak Setuju
e) STS : Sangat Tidak Setuju
Dalam penelitian ini, kategori jawaban belum memutuskan yang ada di skala
Likert tidak dipakai atau dihilangkan, karena akan menimbulkan
kecenderungan responden menjawab pilihan belum memutuskan. Hal ini
sesuai dengan alas an yang dikemukakan oleh sutrisno Hadi (1999:20) sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
a) kategori belum memutuskan mempunyai arti ganda, bias diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban, juga bias diartikan setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang mempunyai arti ganda ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu instrument.
b) Tersediaya jawaban belum memutuskan menimbulkan kecenderungan menjawab pilihan belum memutuskan, terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya, kea rah setuju ataukah kea rah tidak setuju.
c) Maksud kategori sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju, adalah terutama untuk melihat kecenderungan pendapat responden kea rah setuju atau kea rah tidak, jika disediakan kata jawaban belum memutuskan, akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden.
Dari pendapat tersebut, maka cara pemberian skor yang dipakai dalam
penelitian ini adalah :
a) Untuk pernyataan positif, skor diberikan sebagai berikut :
• Sangat Setuju (SS) = diberi skor 4
• Setuju (S) = diberi skor 3
• Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2
• Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 1
b) Untuk pernyataan negatif, skor diberikan sebagai berikut :
• Sangat Setuju (SS) = diberi skor 1
• Setuju (S) = diberi skor 2
• Tidak Setuju (TS) = diberi skor 3
• Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 4
Penetapan alternatif jawaban dirancang dalam skala genap (empat) ini
dimaksudkan untuk menghindari opsi kepda responden memilih pada pilihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
tengah-tengah atau netral. Pada skala ganjil, ada kecenderungan responden
untuk menyamaratakan penilaian dengan memilih titik netral atau titik tengah.
Untuk pengumpulan data mengenai kinerja guru dalam pembelajaran
menggunakan lembar observasi yang disusun berdasarkan pedoman Lembar
Penilaian Kinerja Guru (LPKG) yang dikeluarkan dari Diknas tahun 2006.
Pemberian skor dilakukan dengan skala 1 samapi 5.
Pengumpulan data mengenai kinerja guru dalam pembelajaran dilakukan oleh
observer. Observer disini adalah guru yang ada disekolah dimana penelitian
dilakukan, tetapi diluar sampel penelitian dan sudah mendapatkan pelatihan
sebelumnya tentang penilaian kinerja guru. Jumlah observer di masing-
masing sekolah ada 8 observer, sehingga masing-masing observer akan
melakukan penilaian antara 5 sampai 7 guru.
2. Analisis Dokumen
Analisis dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan informasi dari beberapa dokumen sekolah yang terkait
langsung dengan variable penelitian ini meliputi : data jumlah guru,
administrasi guru dan beberapa informasi lain yang diperlukan dalam
penelitian.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Setiap instrument penelitian harus memiliki tingkat validitas dan reliabilitas
yang baik. Untuk itu, agar bisa menjaring data secara tepat, instrument yang
digunakan dalam penelitian ini diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya, Maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
instrument ini diujicobakan. Uji coba instrumen dilakukan terhadap kepala
sekolah SMKN 1 Sragen, SMKN 2 Sragen dan SMKN 1 Kedawung untuk
masing-masing menilai 10 gurunya dan guru yang bersangkutan yang bukan
responden penelitian. Data yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen tersebut
kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen
yang telah disusun.
Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasoetion (1996:168) untuk
menentukan apakah suatu butir soal merupakan alat ukur yang baik, maka
diperlukan analisis isi materi pelajaran. Analisis seperti ini hanya dapat dilakukan
oleh seorang ahli yang menguasai bidang studi tersebut dengan baik. Dalam
penyusunan instrumen penelitian ini dionsultasikan kepada dosen pembimbing
yang memiliki keahlian dalam pengelolaan pendidikan SMK. Disamping dengan
cara tersebut, sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan, uji validitas yang
dilakukan adalah validitas konstruk dan isi. Reliabilitasnya diuji dengan koefisien
alpha Cronbach.
1. Uji Validitas Instrumen
Dalam rangka memperoleh tingkat kesahihan instrument yang baik,
pertama-tama instrumen penelitian disusun secara seksama berdasarkan pada
landasan teori yang digunakan. Untuk menetapkan kesahihan instrument,
maka diadakan uji coba. Samsi haryanto (1994:41) mengatakan masalah
validitas adalah mempersoalkan ketepatan suatu alat ukur dipakai untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
mengukur suatu alat ukur dipakai untuk mengukur suatu aspek yang ingin
diukur.
Suharsimi Arikunto (1998:74) menyatakan bahwa suatu instrument
dapat dinyatakan sahih (valid) apabila instrument tersebut dapat mengukur
apa yang hendak diukur. Suatu item mempunyai validitas yang tinggi jika
skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran dapat
diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item
digunakan rumus korelasi.
Sejalan dengan itu, Sugiyono (2007:228) mengemukakan bahwa untuk
menguji validitas butir-butir instrument dilakukan dengan analisis item.
Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir
instrument dengan skor total. Untuk pemeriksaan validitas butir angket
digunakan rumus korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut :
[ ][ ]2222 )(()(
))((
∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−=
yyNxxN
yxxyNrxy
Keterangan :
rxy : Korelasi Product moment
N : Banyaknya responden
X : Skor butir Soal
Y : Skor total
∑XY : Jumlah (X)(Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Angka hasil perhitungan korelasi product moment (rxy) tersebut, kemudian
dikonsultasikan dengan table (rxy) pada taraf signifikansi 5%. Butir soal
dikatakan valid jika rhitung>rtabel. Disamping itu juga menggunakan
validitas konstruk yang isinya diturunkan dari teori-teori yang ada dan telah
dikonsultasikan dengan pembimbing.
a. Instrumen tentang Implementasi Sistem manajemen Mutu ISO
9001:2008
Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft
Excel bahwa dari 30 butir item angket implementasi sistem manajemen mutu
ISO 9001 : 2008 secara keseluruhan dinyatakan valid. Dengan demikian
jumlah butir angket yang digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak 30
butir (selengkapnya lihat lampiran .....). Jika dilihat dari validitas isi, setelah
dianalisis dari 30 butir soal tersebut merupakan penjabaran dari kisi-kisi yang
telah disusun berdasarkan indikator yang digunakan, sehingga telah
memenuhi validitas isi.
b. Instrumen tentang Kualitas Kepemimpinan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel
bahwa dari 30 butir item angket kualitas kepemimpinan secara keseluruhan
dinyatakan valid. Dengan demikian jumlah butir angket yang digunakan untuk
mengumpulkan data sebanyak 30 butir (selengkapnya lihat lampiran .....).
Ditilik dari validitas isi, setelah dianalisis dari 30 butir soal tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
merupakan penjabaran dari kisi-kisi yang telah disusun berdasarkan indikator
yang digunakan, sehingga telah memenuhi validitas isi.
c. Instrumen tentang Sikap Profesional Guru
Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel
bahwa dari 30 butir item angket sikap profesional guru terdapat 2 item yang
dinyatakan tidak valid, yaitu nomor 15 dan 22. Dengan demikian jumlah butir
angket yang digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak 28 butir
(selengkapnya lihat lampiran ....). Jika dilihat dari validitas isi, setelah
dianalisis dari 28 butir soal tersebut merupakan penjabaran dari kisi-kisi yang
telah disusun berdasarkan indikator yang digunakan, sehingga telah
memenuhi validitas isi.
d. Kinerja Guru Dalam Pembeljaran
Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel
bahwa dari 38 butir item angket kinerja guru dalam pembelajaran terdapat 3
item yang dinyatakan tidak valid, yaitu nomor 8, 23 dan 32. Dengan demikian
jumlah butir angket yang digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak 35
butir (selengkapnya lihat lampiran .......). Jika dilihat dari validitas isi, setelah
dianalisis dari 35 butir soal tersebut merupakan penjabaran dari kisi-kisi yang
telah disusun berdasarkan indikator yang digunakan, sehingga telah
memenuhi validitas isi.
2. Reliabilitas Instrumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Istilah reliabilitas dipakai untuk menunjukkan sejauh mana pengukuran itu
dapat memberikan hasil yang relative tidak berbeda bila dilakukan
pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Reliabilitas suatu alat ukur
adalah derajad keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya.
Agar pengukuran menghasilkan data yang baik, maka instrument penelitian
harus valid dan reliable. Reliabilitas instrument menunjuk pada keajegan
instrument dalam mengukur apa yang hendak diukur (Suharsimi Arikunto,
1999:87). Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrument
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik.
Saifuddin Azwar (2002:83) menyatakan bahwa prosedur yang dilakukan
untuk mengukur tingkat reliabilitas tes yang berbentuk skala dapat dilakukan
dengan pendekatan tes ulang atau koefisien alpha (Alpha Croanbach). Untuk
pemeriksaan reliabilitas angket diuji dengan menggunakan rumus Alpha
Croanbach, sebagai berikut :
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= ∑
2
2
11 11
t
b
kkr
σ
σ
Keterangan :
r11 = reliabilitas yang dicapai
k = jumlah item
Σσ i = jumlah varians skor tiap-tiap item
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
σ2t = varians total
Menurut Suharsimi Arikunto (2003 : 71) bahwa interpretasi mengenai
besarnya koefisien adalah sebagai berikut :
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200 = sangat rendah
a. Instrumen tentang Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008
Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer progra Microsoft Excel
dari 30 butir soal yang telah dinyatakan valid, memiliki tingkat reliabilitas
sebesar 0,876 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal
memiliki reliabilitas yang sangat tinggi (selengkapnya lihat lampiran)
b. Instrumen Kualitas Kepemimpinan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel
dari 30 butir soal yang telah dinyatakan valid, memiliki tingkat reliabilitas
sebesar 0,875 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal
memiliki reliabilitas yang sangat tinggi (selengkapnya lihat lampiran )
c. Instrumen Sikap Profesional Guru
Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel
dari 28 butir soal yang telah dinyatakan valid, memiliki tingkat reliabilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
sebesar 0,886 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal
memiliki reliabilitas yang sangat tinggi (selengkapnya lihat lampiran )
d. Instrumen Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel
dari 35 butir soal yang telah dinyatakan valid, memiliki tingkat reliabilitas
sebesar 0,917 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal
memiliki reliabilitas yang sangat tinggi (selengkapnya lihat lampiran )
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitan ini, ada dua
langkah pokok yang diperlukan, yaitu : (1) uji persyaratan analisis, dan (2)
analisis data. Kedua langkah tersebut diuraikan sebaga berikut :
1. Uji Persyaratan Analisis
Pemilihan teknik analisis data dalam penelitian ini ada dua teknik
analisis data yang digunakan, yaitu analisis korelasi dan analisis regresi.
Sebelum dilakukan uji persyaratan analisis korelasi sederhana dan regresi.
Kaitan dengan pengujian persyaratan analisis korelasi dan regresi perlu
diperhatikan hal-hal berikut : a) hubungan antara variable bebas dengan
variable terikat merupakan hubungan garis lurus atau hubungan linier, b)
bentuk distribusi variable X dan variable Y dalam persebaran mendekati
normal, c) Uji independensi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
a. Syarat pertama uji normalitas, dengan menentukan statistic uji
menggunakan rumus Chi Kuadrat dari Goodness of fit. yang diolah
dengan bantuan komputer program SPSS release 10 (Sutrisno Hadi, 2000:
348)
b. Syarat kedua uji linieritas dan keberartian, menentukan statistic uji
perhitungan uji F = S2 (TC)/S2 (E) yang diolah dengan bantuan komputer
program SPSS release 10 (Sutrisno Hadi, 2000:254)
c. Syarat ketiga uji indenpendensi antar variable X1, X2 dan X3 yang diolah
dengan bantuan komputer program SPSS release 10
2. Analisis Data
Setelah memenuhi uji persyaratan diatas barulah dilakukan analisis data
dengan menggunakan analisis korelasi product moment dan analisis regresi
ganda. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk analisis dalam penelitian
adalah sebagai berikut :
a. Deskripsi data
Deskripsi data yang pertama diawali dengan deskripsi umum, kemudian
deskripsi tiap-tiap variable. Data deskripsi yang disajikan, meliputi : nilai minimal
dan maksimal, mean, simpangan baku, modus dan median.
b. Analisis Statistik uji hipotesis
Analisis data statistic uji hipotesis dilakukan dengan teknik korelasi
sederhana dan regresi ganda. Analisis data ini digunakan untuk mengetahui :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
1. Korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran
2. Korelasi kualitas kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran
3. Korelasi sikap professional guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran
4. Korelasi Implementasi Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, kualitas
kepemimpinan, sikap professional guru secara bersama-sama terhadap kinerja
guru dalam pembelajaran.
Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan table r
pada taraf signifikansi 5 %. Dengan asumsi jika rhitung > rtabel, berarti ada korelasi
antara X1,X2,X3 terhadap Y, namun jika rhitung > rtabel , berarti tidak ada korelasi
mengenai X1,X2,X3 terhadap Y.
Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan table
(F) pada taraf signifikansi 5%. Dengan asumsi jika Fhitung < Ftabel, tidak ada
korelasi secara bersama-sama mengenai X1,X2,X3 terhadap Y, namun jika Fhitung <
Ftabel ada korelasi secara bersama-sama mengenai X1,X2,X3 terhadap Y. Data
yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan banuan computer program
SPSS release 10.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Bebasis Sekolah 1. Jakarta : Proyek Peningkatan Mutu
Hasibuan Melayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Bumi Aksara Heri Simamora. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
STIE YKPN Undang-undang No. 14 tahun 2005. Undang-undang tentang guru dan
dosen. Jakarta : CV Eko Jaya Winarno Surkhmad. 1999. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Dasar
dan Teknik Metodologi. Bandung : Tarsito
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam analisis penelitian ini berupa skor variable,
yaitu implementasi system manajemen mutu ISO 9001:2008 (X1), kualitas
kepemimpinan (X2), sikap professional guru (X3) sebagai variable bebas
(independent variable), dan kinerja guru dalam pembelajaran (Y) sebagai variable
terikat (dependent variable).
Skor rata-rata digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian guru sesuai
kondisinya, dengan asumsi semakin besar skor rata-rata yang diperoleh guru
berarti semakin tinggi pula skor yang dicapai guru dan sebaliknya semakin kecil
rata-rata skor yang diperoleh guru berarti semakin rendah skor yang diperoleh
guru.
Simpangan baku atau standar deviasi (SD) digunakan untuk mengetahui
homogenitas varians, semakin kecil skor simpangan bakunya semakin tinggi
tingkat homogenitasnya. Sebaliknya semakin besar simpangan bakunya semakin
rendah pula homogenitasnya. Berikut ini disajikan deskripsi data masing-masing
dari masing-masing variable sebagai berikut :
1. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Data mengenai implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
menunjukkan bahwa skor tertinggi sebesar 140 dan terendah 61, dari jumlah (N)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
= 142 responden dan jumlah skor secara keseluruhan 14196. Dari hasil
perhitungan statistik dasar diperoleh harga rata-rata (X) sebesar 99,9718,
simpangan baku (SD) sebesar 15,3761.
Distribusi frekuensi skor Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
dan penyebarannya dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3
Distribusi Data Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Interval Frekuensi Absolut %
61 – 70 3 2,1
71 – 80 10 7,0
81 – 90 23 16,2
91 – 100 35 24,6
101 – 110 36 25,4
111 – 120 23 16,2
121 – 130 9 6,3
131 – 140 3 2,1
142 100
Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Gambar 3. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008
2. Kualitas Kepemimpinan
Data mengenai kualitas kepemimpinan menunjukkan bahwa skor tertinggi
sebesar 140 dan terendah 61, dari jumlah (N) = 142 responden dan jumlah skor
secara keseluruhan 13753. Dari hasil perhitungan statistik dasar diperoleh harga
rata-rata (X) sebesar 96,8521, simpangan baku (SD) sebesar 19,1570.
Distribusi frekuensi skor kualitas kepemimpinan dan penyebarannya dapat dilihat
pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4
Distribusi Data Kualitas Kepemimpinan
Interval Frekuensi Absolut %
56 – 65 4 2,8
66 – 75 9 6,3
76 – 85 21 14,8
86 – 95 37 26,1
96 – 105 38 26,8
106 – 115 20 14,1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
116 – 125 10 7,0
126 – 135 3 2,1
142 100
Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut :
Gambar 4. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Kualitas Kepemimpinan
3. Sikap Profesional Guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Data mengenai sikap profesional guru menunjukkan bahwa skor tertinggi
sebesar 135 dan terendah 56, dari jumlah (N) = 142 responden dan jumlah skor
secara keseluruhan 14424. Dari hasil perhitungan statistik dasar diperoleh harga
rata-rata (X) sebesar 101,5775, simpangan baku (SD) sebesar 14,6531.
Distribusi frekuensi skor sikap profesional guru dan penyebarannya dapat dilihat
pada tabel 5 berikut ini :
Tabel 5 Distribusi Data Sikap Profesional Guru
Interval Frekuensi Absolut %
61 – 70 3 2,1
71 – 80 9 6,3
81 – 90 21 14,8
91 – 100 38 26,8
101 – 110 38 26,8
111 – 120 21 14,8
121 – 130 10 7,0
131 – 140 2 1,4
142 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut :
Gambar 5. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Sikap Profesional Guru
4. Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Data mengenai kinerja guru dalam pembelajaran menunjukkan bahwa
skor tertinggi sebesar 160 dan terendah 81, dari jumlah (N) = 142 responden dan
jumlah skor secara keseluruhan 16663. Dari hasil perhitungan statistik dasar
diperoleh harga rata-rata (X) sebesar 117,3451, simpangan baku (SD) sebesar
18,8375.
Distribusi frekuensi skor kinerja guru dalam pembelajaran dan
penyebarannya dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :
Tabel 6
Distribusi Data Kinerja Guru dalam Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Interval Frekuensi Absolut %
81 – 90 3 2,1
91 – 100 10 7,0
101 – 110 21 14,8
111 – 120 37 26,1
121 – 130 37 26,1
131 – 140 21 14,8
141 – 150 9 6,3
151 – 160 4 2,8
142 100
Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Gambar 6. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Kinerja Guru dalam Pembelajaran
B. Hasil Analisis Data Penelitian
1. Hasil Uji Persyaratan Analisis
Penelitian ini merupaka penelitian korelasional, yaitu penelitian yang
dilakukan untuk mencari kontribusi/kontribusi variabel bebas dengan variabel
terikat, dan sumbangan variabel bebas terahadap variabel terikat baik secara
sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Untuk menguji hipotesis-hipotesis
pada penelitian ini dipergunakan teknik analisis orelasi sederhana dan analisis
regresi ganda. Sebelum mengadakan uji hipotesis dengan teknik analisis di atas
ada persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya : uji normalitas, uji linieritas
dan uji independency. Berikut ini diuraikan satu persatu tentang uji persyaratan
analisis.
a. Uji Normalitas
Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui kondisi masing-
masing variabel penelitian, apakah skornya berdistribusi normal atau tidak.
Teknik analisis uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis Chi-kuadrat (X2). Setelah diolah menggunakan analisis komputer
program SPSS Release 10 harga Chi – kuadrat masing-masing variabel
penelitian, sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
1) Uji Normalitas Variabel Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 (X1)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh
harga X2hitung = 57,648 dan untuk menentukan kinerja pengujian digunakan
tabel Chi Squre dengan df = 62 dan taraf signifikansi 0,05 didapat harga
X2tabel = 79,1. Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa X2
hitung <
X2tabel (57,648<79,1) atau(asymp.Sig= 0,633>0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. (Selengkapnya pada
lampiran ).
2) Uji Normalitas Variabel Kualitas Kepemimpinan (X2)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh
harga X2hitung = 36,662 dan untuk menentukan kinerja pengujian digunakan
tabel Chi Squre dengan df = 42 dan taraf signifikansi 0,05 didapat harga
X2tabel = 55,8. Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
X2hitung<X2
tabel (36,662<55,8) atau(asymp.Sig= 0,704>0,05), sehingga
dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. (Selengkapnya
pada lampiran ).
3) Uji Normalitas Variabel Sikap Profesional Guru (X3)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh
harga X2hitung = 52,169 dan untuk menentukan kinerja pengujian digunakan
tabel Chi Squre dengan df = 60 dan taraf signifikansi 0,05 didapat harga
X2tabel = 79,1. Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
X2hitung<X2
tabel (52,169<79,1) atau(asymp.Sig= 0,754>0,05), sehingga
dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. (Selengkapnya
pada lampiran ).
4) Uji Normalitas Variabel Kinerja Guru Dalam Pembelajaran (Y)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh
harga X2hitung = 54,479 dan untuk menentukan kinerja pengujian digunakan
tabel Chi Squre dengan df = 61 dan taraf signifikansi 0,05 didapat harga
X2tabel = 79,1. Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa X2
hitung <
X2tabel (54,479<79,1) atau(asymp.Sig= 0,709>0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. (Selengkapnya pada
lampiran 5a).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi skor data untuk
masing-masing variabel dalam penelitian sebaran adalah normal, sehingga
dapat dilanjutkan dengan uji linieritas.
b. Uji Keberartian dan Uji Linieritas
1) Uji keberartian dan uji linieritas variabel Implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 (X1) dengan Kinerja Guru dalam
Pembelajaran (Y)
Pada uji keberartian didapatkan Freg = 5,210 dengan signifikansi 0,025 dan
Ftabel dengan df penyebut 61 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh skor
Ftabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
= 4,00 karena Freg>Ftabel atau 5,210 >4,00, maka regresi yang diperoleh
adalah berarti.
Pada uji linieritas didapatkan Fhitung = 0,820 dan pada taraf signifikansi
0,05 dengan db pembilang 62 dan db penyebut 61 diperoleh Ftabel = 1,56,
karena Fhitung<Ftabel atau 0,820<1,56, maka dapat dinyatakan bahwa bentuk
persamaan garis regresi adalah linier.
2) Uji keberartian dan uji linieritas variabel Kualitas Kepemimpinan
(X2) dengan Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y)
Pada uji keberartian didapatkan Freg = 37,291 dengan signifikansi 0,000
dan Ftabel dengan df penyebut 41 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh
skor Ftabel
= 4,08 karena Freg>Ftabel atau 37,291>4,08, maka regresi yang diperoleh
adalah berarti.
Pada uji linieritas didapatkan Fhitung = 1,044 dan pada taraf signifikansi
0,05 dengan db pembilang 42 dan db penyebut 41 diperoleh Ftabel = 1,69,
karena Fhitung<Ftabel atau 1,044 < 1,69, maka dapat dinyatakan bahwa
bentuk persamaan garis regresi adalah linier.
3) Uji keberartian dan uji linieritas variabel Sikap profesional Guru
(X1) dengan Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y)
Pada uji keberartian didapatkan Freg = 8,190 dengan signifikansi 0,005 dan
Ftabel deng df penyebut 59 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh skor Ftabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
= 4,00 karena Freg>Ftabel atau 8,190>4,00, maka regresi yang diperoleh
adalah berarti.
Pada uji linieritas didapatkan Fhitung = 1,383 dan pada taraf signifikansi
0,05 dengan db pembilang 60 dan db penyebut 59 diperoleh Ftabel = 1,56,
karena Fhitung<Ftabel atau 1,383 < 1,56, maka dapat dinyatakan bahwa
bentuk persamaan garis regresi adalah linier.
c. Uji Independensi
Uji independensi dilaksanakan untuk mengetahui apakah ada keterkitan
antar variabel bebas dalam penelitian. Analisis yang digunakan untuk menguji
indenpendensi digunakan anaisis product moment. Berdasarkan hasil
perhitungan dapat disajikan pada tabel berikut :
Tabel 7
Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Independensi
rhitung rtabel Keterangan
X1----------X2 0,073 1,78 Independen
X1----------X3 0,172 1,78 Independen
X2----------X3 0,073 1,78 Independen
Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa rhitung<rtabel maka dapat
dikatakan bahwa tidak ada kontribusi variabel bebas yang satu dengan
variabel bebas yang lain. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
antar variabel bebas tidak terjadi korelasi, sehingga memenuhi syarat untuk
dilanjutkan dengan uji regresi.
2. Hasil Analisis data
Untuk menganalisis data pada penelitian ini digunakan beberapa teknik
analisis, yaitu analisis korelasi sederhana (parsial) dan analisis regresi ganda.
a. Korelasi Implemetasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
(X1)terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y)
Dari hasil perhitungan (pada lampiran ) diperoleh rx1y = 0,197 dengan 142
orang responden pada taraf signifikansi 005, rtabel= 0,159 Dari perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa rhitung>rtabel atau 0,197 > 0,259 pada taraf
signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi
yang signifikan mengenai implementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
b. Korelasi Kualitas Kepemimpinn (X2) terhadap Kinerja Guru dalam
Pembelajaran (Y)
Dari hasil perhitungan (pada lampiran ) diperoleh rx2y = 0,456 dengan 142
orang responden pada taraf signifikansi 005, rtabel= 0,159 Dari perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa rhitung>rtabel atau 0,456 > 0,156 pada taraf
signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi
yang signifikan mengenai kualitas kepemimpinan terhadap kinerja guru
dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
c. Korelasi Sikap Profesional Guru (X3)terhadap Kinerja Guru dalam
Pembelajaran (Y)
Dari hasil perhitungan (pada lampiran ) diperoleh rx3y = 0,219 dengan 142
orang responden pada taraf signifikansi 005, rtabel= 0,159 Dari perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa rhitung>rtabel atau 0,219 > 0,159 pada taraf
signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi
yang signifikan mengenai sikap profesional guru terhadap kinerja guru
dalam pembelajaran.
d. Korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 (X1),
Kualitas Kepemimpinan (X2), Sikap Profesional Guru (X3) Secara
Bersama-sama dengan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran (Y)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda
yang digunakan untuk mengetahui Korelasi Implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 , Kualitas Kepemimpinan , Sikap
Profesional Guru Secara Bersama-sama dengan Kinerja Guru Dalam
Pembelajaran disajikan dalam rangkuman hasil analisis regresi berikut ini
Tabel 8 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda
Sumber JK DK RK F Sig
Regresi 13904,826 3 4634,942 17,704 0,00
Residu 36129,265 138 261,806
Total 50034,092 141
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Keterangan :
JK : Jumlh Kuadrat
DK : Derajat Kebebasan
RK : Rata-rata kuadrat
F : Varians
Sig : Signifikansi
Dari tabel tersebut diperoleh Fhitung sebesar 17,704 dan harga pada db=
3, dk = 138 dengan taraf signifikansi 0,05 dalah sebesar 2,67 dengan
demikian Fhitung lebih besar dari Ftabel atau 17,704 > 2,67 Berdasarkan
analisis regresi ganda diperoleh indeks korelasi ganda (Rxyganda) sebesar
0,527, koefisien diterminasi (R2) sebesar 0,278, koefisien prediksi x1 (ß1
= 0,255 ), koefisien prediksi x2 ( ß2 = 0,449), koefisien prediksi x3 (ß3 =
0,166) dan konstanta (k = 31,335), sehingga berdasarkan hasil tersebut
diperoleh persamaan regresi Y = 31,335 + 0,255X1 + 0,449 X2 + 0,166
X3. dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi yang
signifikan mengenai implementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2008, kualitas kepemimpinan, sikap profesional guru terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran.
e. Koefisien Diterminasi, Subangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Dari hasil analisis regresi ganda diperoleh koefisien diterminasi (R2)
sebesar 0,278, hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru dalam
pembelajaran didukung oleh sikap implementasi sistem manajemen mutu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan, sikap profesional guru sebesar
100 % yang sisanya (100% - 27,80% = 72,20%) dipengaruhi oleh faktor
lain. Selanjutnya diperoleh pula sumbangan relatif dan sumbangan efektif
masing-ming varibel (X1) dan varibel (X2) sebagai berikut;
1) Sumbangan Relatif (SR) dalam %, yaitu :
a) Untuk variabel bebas pertama (X1) = 29,48 %
b) Untuk variabel bebas kedua (X2) = 50,77 %
c) Untuk variabel bebas ketiga (X3) = 19,74 %
2) Sumbangan Efektif (SE) yaitu :
d) Untuk variabel bebas pertama (X1) = 8,19 %
e) Untuk variabel bebas kedua (X2) = 14, 10 %
f) Untuk variabel bebas ketiga (X3) = 5,48 % (selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran )
f. Penafsiran Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan di atas, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1) Ada korelasi yang signifikan X1 terhadap Y, besarnya korelasi antara
X1 dengan Y sebesar 0,197, sedangkan hasil thitung sebesar 2,818, hal
ini menunjukkan bahwa kontribusi X1 terhadap Y bermakna.
Kebermaknaan ini ditunjukkan dengan adanya sumbangan efektif X1
erhadap Y sebesar 8,19 % yang terkandung dalam aspek-aspek
implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
dilihat dari : a) kepuasan pelanggan, b) keterlibatan total, c)
pengukuran, d) komitmen, dan e) perbaikan berkelanjutan.
2) Ada korelasi yang signifikan X2 terhadap Y, besarnya korelasi antara
X2 dengan Y sebesar 0,456, sedangkan hasil thitung sebesar 6,421, hal
ini menunjukkan bahwa kontribusi X2 terhadap Y bermakna.
Kebermaknaan ini ditunjukkan dengan adanya sumbangan efektif X2
erhadap Y sebesar 14,10 % yang terkandung dalam aspek-aspek
kualitas kepemimpinan dilihat dari : a) kemampuan menggunakan
metode dan tehnik, b)kemampuan bekerja dan bekerjasama dengan
orang lain dan c) kemampuan menganalisa dan memecahkan masalah.
3) Ada korelasi yang signifikan X3 terhadap Y, besarnya korelasi antara
X3 dengan Y sebesar 0,219, sedangkan hasil thitung sebesar 3,055, hal
ini menunjukkan bahwa kontribusi X3 terhadap Y bermakna.
Kebermaknaan ini ditunjukkan dengan adanya sumbangan efektif X3
terhadap Y sebesar 5,480 yang terkandung dalam aspek-aspek sikap
profesional guru. Bahwa indikatorn yang digunakan untuk mengetahui
sikap profesional guru adalah pernyataan guru yang menunjukkan
adanya rasa sangat setuju, setuju, kurng setuju dan tidak setuju yang
disertai dengan kecenderungan tindakan yang dilakukan dalam
melaksanakan tugasnya selaku tenaga pendidik yang ditunjukkan
dengan kompensasi yang dimiliki oleh guru yang meliputi : a)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
kompetensi pedagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kopetensi sosial
dan d) kompetensi profesional guru.
4) Besarnya koefisien korelasi antara X1,X2 dan X3 dengan Y sebesar
0,527 hal ini menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan
antara X1, X2, dan X 3 dengan Y, sedangkan hasil Freg sebesar
17,704 menunjukkan bahwa kontribusi X1, X2 dan X3 secara
bersama-sama terhadap Y bermakna. Berdasarkan analisis regresi
ganda diperoleh indeks korelasi ganda (Rxy ganda ) sebesar 0,527,
koefisien diterminasi 0,456, koefisien prediksi x1 (ß1 = 0,255),
koefisien prediksi x2 (ß2 = 0,449), koefisien prediksi x3 (ß3 = 0,166)
dan konstanta (k = 31,355), sehingga berdasarkan hasil tersebut
diperoleh persamaan regresi Y = 31,355 + 0,255 X1 + 0,449 X2 +
0,166 X3. Maka dapat dirumuskan bahwa implementasi sistem
manajemen mutu IO 9001:2008, kualita kepemimpinan, sikap
presional guru secara bersama-sama mempengaruhi kinerja guru
dalam pembelajaran sebesar 27,20, yakni implementasi sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 sebesar 8,19%, kualitas
kepemimpinan sebesar 14,10% dan sikap profesional guru sebesar
5,48%. Berdasarkan persamaan garis regresi linier di atas dapat
dirumuskan bahwa implementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 akan meningkat atau menurun sebesar 0,0819 untuk setiap
peningkatan atau penurunan satu unit kerja guru dalam pembelajaran,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
kualitas kepemimpinan akan meningkat atau menurun sebesar 0,1410
untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit kerja guru dalam
pembelajaran, dan juga sikap profesional guru akan meningkat atau
menurun sebesar 0,0548 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu
unit kerja guru dalam pembelajaran.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dilakukan, maka
selanjutnya akan dibahas hasil tersebut sebagai berikut :
1. Korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap
Kinerja Guru Dalam Pembelajaran
Hasil analisis data menunjukkan bahwa Implementasi Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008 mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap Kinerja
Guru Dalam Pembelajaran. Dari hasil analisis diketahui bahwa koefisien
korelasinya adalah 0,197 dan implementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 memiliki rata-rata sebesar 99,8718 Dilihat dari besarnya koefisien
korelasi tersebut, kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 terhadap kinerja guru dalam pembelajaran sedang. Dengan
demikian dapat ditunjukkan bahwa semakin baik Implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 semakin baik pula kinerja guru dalam
pembelajaran.
Hal ini dapat dipahami bahwa Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 sebagai suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
memaksimumkan daya saing melalui penyempurnaan terus menerus atas
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan organisasi. Implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 bertujuan untuk mereorientasikan siste
manajemen, perilaku staf, fokus organisasi, dan proses-proses pelayanan
sehingga lebaga penyelenggara pelayanan dapat berproduksi lebih baik,
pelayanan yang lebih efektif yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan
keperluan peserta didik memberikan dampak pada perubahan manajemen
konvensional pendidikan kejuruan. Implementasi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) meliputi dimensi
penetapan tujuan dan strategi, perubahan budaya manajemen, kepuasan
pelanggan, pelibatan dan pemberdayaan staff dan perbaikan kualitas
berkesinambungan.
Agar guru dapat mengelola seluruh komponen pembelajaran dengan baik
untuk memberikan pelayanan secara optimal, Implementasi konsep sistem
manajemen mutu terpadu dipendidikan kejuaruan meliputi penetapan tujuan
dan strategi, perubahan budaya manajemen, kepuasan pelanggan, pelibatan
dan pemberdayaan staff dan perbaikan kualitas berkesinambungan.
Dalam memberdayakan seluruh komponen, hendaknya guru memiliki
kesetiyaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas
lainnya, kreatifitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama dengn semua
warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab
terhadap tugasnya.
2. Korelasi Kualitas Kepemimpinan terhadap Kinerja Guru Dalam
Pemnbelajaran
Berdasarkan hasil analisis data penelitian di atas menunjukkan bahwa kualitas
kepemimpinan mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru
dalam pembelajaran. Dari hasil analisis diperoleh skor koefisien korelasinya
adalah 0,456 dan memiliki rata-rata 96,8521. Dilihat dari besarnya koefisien
korelasi tersebut, kontribusi kualitas kepemimpinan dengan kinerja guru
dalam pembelajaran cukup besar.
Dari data tersebut dapat dipahami bahwa seorang guru yang memiliki kualitas
kepemimpinan yang baik pada tugasnya, yang bersangkutan cenderung
memiliki kinerja dalam pembelajaran yang lebih baik. Kepemimpinan adalah
suatu kesiapan, kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam proses
mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan
orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan dan pengajaran agar segenap kegiatan dapat berjalan secara efektif
dan efisien dalam mencapai tujuan pendidikan.
Seluruh pendidikan pada dasarnya kegiatan untuk memimpin atau
membimbing siswa. Seorang pemimpin, guru diharapkan berperilaku yang
selalu berorientasi baik berhubungan dengan siswa maupun dengan tugas
pengajarannya, sehingga kondisi belajar benar-benar optimal. Sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
diasumsikan kualitas kepemimpinan mempunyai kontribusi positif terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran.
3. Korelasi Sikap Profesional Guru terhadap Kinerja Guru Dalam
Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis data penelitian di atas menunjukkan bahwa sikap
profesional guru mempunyai kontribusi yang sangat signifikan terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran. Dari hasil analisis diperoleh skor koefisien
korelasinya adalah 0,219 dan memiliki rata-rata 101,5775. Dilihat dari
besarnya koefisien korelasi tersebut, kontribusi sikap profesional guru dengan
kinerja guru dalam pembelajaran di atas rata-rata.
Dari data tersebut dapat dipahami bahwa seorang guru yang memiliki sikap
positif pada tugasnya, yang bersangkutan cenderung memiliki kinerja dalam
pembelajaran yang lebih baik. Tugas guru sebagai pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik. Guru mempunyai hasrat yang baik
untuk mengenal dengan baik setiap murid. Secara individual dan berkenalan
untuk menolong murid di dalam penyeleseaian masalah-masalah yang
dihadapi. Guru yang memiliki sikap positif terhadap profesinya akan berusaha
agar dapat membelajarkan dengan sukses pada setiap muridnya dan untuk
menolong setiap kesulitan murid secara perorangan. Mereka akan berusaha
meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan bahan pembelajaran,
penyajian bahan pelajaran, kemampuan memanfaatkan media pembelajaran,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
kepribadian guru, interaksi guru dengan siswa, interaksi guru dengan
masyarakat.
4. Korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Kualitas
Kepemimpinan, Sikap profesional Guru Secara Bersama-sama terhadap
Kinerja Guru Dalam Pembelajaran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan, sikap profesional guru secara
bersama-sama memiliki kontribusi yang signifikan dengan kinerja guru dalam
pembelajaran. Dari hasil analisis diperoleh skor koefisien korelasinya adalah
0,527 . Dilihat dari besarnya koefisien korelasi tersebut hubungan
Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Kualitas
Kepemimpinan, Sikap profesional Guru dengan Kinerja Guru Dalam
Pembelajaran signifikan.
Secara umum hasil penelitian menujukkan bahwa kinerja guru dalam
pembelajaran adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang guru dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu yang tersedia. Prestasi
kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu, kemampuan dan
minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi
tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga
faktor di atas, semakin besarlah prestasi kerja seorang guru bersangkutan.
Dalam usaha guru mempengaruhi aktifitas siswa dalam pelaksanaan proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
pembelajaran, perilaku guru masih perlu difokuskan pada kualitas
kepemimpinannya dan sistem manajemen yang diterapkan di sekolah, yaitu
memusatkan perhatiannya kepada proses dinamika kelompok. Pemfokusan ini
diperlukan, karena perilaku atau tindakan guru akan nampak dari gaya atau
cara mengelola proses pembelajaran. Disamping itu sikap profesional gurunya
(tugasnya) dan kecakapan, ketrampilan serta pengalaman yang dimiliki guru
memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja guru dalam
pmbelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan
terhadap guru-guru SMK Negeri di Kabupaten Sragen yang telah
mengimplementasikan Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dengan
menggunakan taraf signifikansi 5 %, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Secara
umum kepala sekolah yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 di sekolahnya, cenderung memberikan kesempatan secara luas dan
mendorong kinerja guru dalam pembelajaran lebih baik, sehingga dapat
disimpulkan bahwa implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
berkontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
2. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai kualitas kepemimpinan terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran. Secara umum guru yang mempunyai
kualitas kepemimpinan didalam kelas dengan baik, cenderung memiliki
kinerja dalam pembelajaran lebih baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kualitas kepemimpinan berkontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru
dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
3. Terdapat kontribusi yang signifikan mengenai sikap profesional guru terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran. Secara umum guru yang mempunyai sikap
profesional baik, cenderung memiliki kinerja dalam pembelajaran lebih baik,
sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap profesional guru berkontribusi yang
signifikan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
4. Terdapat kontribusi yang signifikan antara implementasi sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan, sikap profesional guru secara
bersama-sama terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Secara umum
kepala sekolah yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di
sekolahnya memiliki komitmen yang baik dalam meningkatkan kinerja guru
dalam pembelajaran, sehingga memberikan kesempatan dan dorongan pada
guru untuk bekerja lebih baik, guru yang memiliki kualitas kepemimpinan
baik cenderung memiliki kinerja dalam pembelajaran juga baik. Disamping
itu guru yang mempunyai sikap profesional baik, cenderung memiliki kinerja
dalam pembelajaran lebih baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 kualitas
kepemimpinan, sikap profesional guru secara bersama-sama berkontribusi
secara signifikan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Dari kesimpulan penelitian di atas mengandung implikasi lebih lanjut
dalam proses pembelajaran yang lebih efektif. Peran guru dalam pembelajaran
hendaknya berusaha memberikan kesempatan secara luas kepada peserta didik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Untuk menciptakan
kondisi tersebut, maka kepala sekolah hendaknya menerapkan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008, guru memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan
meningkatkan sikap profesional guru. Guru sebagai pengelola pembelajaran perlu
mempertimbangkan kesesuaian pendekatan yang akan diterapkan dengan materi
pembelajaran dan karakteristik peserta didik.
Disamping itu guru hendaknya memiliki kemampuan dalam memilih
pendekatan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran peserta didik
agar memberikan hasil yang optimal. Seorang guru harus mempunyai kinerja
dalam pembelajaran yang lebih baik, karena peserta didik adalah orang yang telah
memiliki pengalaman dan sangat mudah mengakses informasi. Semua ini perlu
dilakukan untuk menciptakan pelaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas
agar mampu memberi sumbangan positif pada tingkat pencapaian prestasi belajar
yang lebih baik.
Kinerja guru dalam pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa sebagai upaya meningkatkan prestasi
belajar siswa, untuk itu perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Kepala sekolah memberikan kesempatan dan akses dalam upaya peningkatan
kualitas pembelajaran yang sifatnya lebih individual kepada guru dalam
meningkatkan kompetensinya, misal : a) mengikuti TOT, b) latihan membuat
persiapan mengajar, c) penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, d)
meremajakan silabi sesuai dengan perkembangan dan tuntutan kebutuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
masyarakat, dan e) memberikan kesempatan kepada guru untuk berkembang
sesuai dengan kemampuannya, serta f) pengembangan bahan pengajaran yang
dilandasi oleh hasil penelitian.
2. Meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan media komunikasi, dan
penyajian informasi serta data secara konkret.
3. Mendorong dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan tematik, karena
dapat mengurangi jurang pemisah antara peserta didik yang bersifat abstrak
dengan realita yang sifatnya konkrit, serta memberikan pengetahuan yang
sifatnya langsung.
4. Memungkinkan penyajian materi pembelajaran yang lebih luas bersama
dengan adanya penggunaan media pembelajaran.
C. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian maka disampaikan
saran-saran sebagai berikut :
1. Setiap guru dapat meningkatkan kinerjanya dalam pembelajaran secara
optimal dengan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di
sekolah secara intens dan berkesinambungan, guna meningkatkan kualitas diri
dan profesionalias.
2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten hendaknya :
a. Mengupayakan dan memberikan kesempatan secara luas kepada para guru
untuk mengikuti TOT dan pelatihan-pelatihan lain yang mendukung
peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
b. Menyediakan fasilitas pembelajaran yang memadai, seperti : buku-buku
perpustakaan, alat peraga, komputer, LCD, multi media, dan ruang belajar
yang menyenangkan, sehingga guru akan lebih termotivasi untuk
meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran..
3. Dapat dikembangkan dengan penelitian-penelitian yang terkait dengan
peningkatan kinerja guru, agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam
skala yang luas, khususnya dalam pemberdayaan masyarakat.