konvulsi ppt tata
TRANSCRIPT
KONVULSI
Putu Ayu Dewita Ganeswari07700046
Pembimbing:
dr. Arief Suseno, Sp.PD
DEFINISI Kejang (konvulsi) adalah hasil dari perubahan elektrolit yang
tidak terkontrol pada sel-sel saraf korteks cerebral dan ditandai dengan penurunan kesadaran, perubahan aktivitas motorik, dan/ atau fenomena sensorik secara tiba-tiba.
ETIOLOGI
Agen toksik
Ketidakseimbangan
kimiawi/metabolik
DemamProses
patologis pada otak
Eklampsia
Classification of Seizures
Partial seizures •Simple partial seizures (with motor, sensory, autonomic, or psychic signs) •Complex partial seizures •Partial seizures with secondary generalization
Primarily generalized seizures •Absence (petit mal) •Tonic-clonic (grand mal) •Tonic •Atonic •Myoclonic
Unclassified seizures •Neonatal seizures • Infantile spasms
Differential Diagnosis of Seizures
Syncope•Vasovagal syncope•Cardiac arrhythmia•Valvular heart disease•Cardiac failure•Orthostatic hypotension
Psychological disorders•Psychogenic seizure•Hyperventilation•Panic attack
Metabolic disturbances•Alcoholic blackouts•Delirium tremens•Hypoglycemia•Hypoxia•Psychoactive drugs (e.g., hallucinogens)
Migraine•Confusional migraine•Basilar migraine
Transient ischemic attack (TIA)•Basilar artery TIA
Sleep disorders•Narcolepsy/cataplexy•Benign sleep myoclonus
Movement disorders•Tics•Nonepileptic myoclonus•Paroxysmal choreoathetosis
Special considerations in children•Breath-holding spells•Migraine with recurrent abdominal pain and cyclic vomiting•Benign paroxysmal vertigo•Apnea•Night terrors•Sleepwalking
ANAMNESA Dalam anamnesa terhadap pasien ataupun keluarga pasien dapat
ditanyakan: Durasi Frekuensi Gerakan Pemicu
MEDIKAMENTOSA
• Paling banyak digunakan phenytoin, valproate, and carbamazepine.
• Untuk absence seizure, ethosuximide adalah obat pilihan
MEDIKAMENTOSA
• Felbamate• Gabapentin • Lamotrigine • Topiramate• Tiagabine• Levetiracetam• Oxcarbazepine• Zonisamide
KEJANG YANG DISEBABKAN OLEH KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT
Ketidakseimbangan elektrolit sering menyebabkan kejang Kejang biasa terjadi pada pasien dengan kelainan kadar natrium,
hipokalsemia, dan hipomagnesemia. Kejang umum yang bersifat tonik-klonik, meskipun kejang parsial
atau kejang tipe lain dapat terjadi. Abnormalitas kadar elektrolit yang berubah secara mendadak
lebih sering menyebabkan kejang daripada perubahan yang bersifat perlahan atau bertahap.
Pada sebagian besar kasus ketidakseimbangan elektrolit, terapi dengan antikonvulsan (Anti Epileptic Drug) tidak dibutuhkan selama penyebab yang mendasarinya diperbaiki
Abnormalitas elektrolit
Tingkat keseringan yang muncul
Tingkat keseringan terjadinya kejang pada ketidakseimbangan yang akut atau berat
Hiponatremia +++ ++
Hipernatremia ++ ++/+
Hipokalsemia + ++/+
Hiperkalsemia ++ +
Hipomagnesemia ++ ++/+
Hipokalemia +++ -
Hiperkalemia ++ -
+++:sering, ++:kadang-kadang, +:jarang, -:tidak pernah
Tabel Abnormalitas elektrolit dan kejang pada praktik klinis
PENYEBAB/ ETIOLOGI GANGGUAN ELEKTROLIT
Hiponatremia Hiponatremia Dilusional (penyebab umum)
- Gangguan kapasitas ekskresi cairan pada ginjal
- Agen diuretik
- Insufisiensi adrenal
- Hipotiroidisme
- Diare
- Gagal jantung kongestif
- Sirosis
- Gagal ginjal
- Syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic hormone (SIADH) (dapat disebabkan oleh kanker, beberapa gangguan SSP,dan beberapa obat)
• Asupan cairan yang berlebihan
-- Keracunan cairan
-- Susu formula bayi yang encer
•Lain-lain
-Hiperglikemia, manitol
Hipernatremia
Net Water Loss (penyebab umum)
- Gangguan akses terhadap air (sering terlihat pada orang tua, pada bayi, dan pasien dewasa yang mengalami kebingungan
- Diare (umumnya terlihat pada bayi)- Insensible water loss yang tidak terganti (kulit
dan respirasi)- Kehilangan air dari tractus urinarius (melalui
lengkung diuretik, diabetes insipidus, diuresis osmotik, penyakit ginjal intrinsik)
Asupan natrium hipertonik
Intervensi klinis (misalnya: infus natrium hipertonik, enema saline hipertonik)
Mendapatkan asupan natrium secara tidak sengaja
Hipokalsemia
• Defisiensi vitamin D (penyebab umum)
-Gagal ginjal kronis (penurunan produksi calcitriol ginjal)
-Kegagalan hepar (penurunan produksi calcidiol)
-Asupan makanan yang kurang
-Obat antiepilepsi (penngkatan metabolisme calcidiol dalam hepar)
-Malabsorpsi usus
•Defisiensi Hormon Paratiroid
-Hipoparatiroidisme (pascaoperasi, idiopatik, sindroma Di George)
-Hipomagnesemia
•Obat
-Kalsitonin
-Bifosfonat
•Lainnya
-Pankreatitis akut, transfusi masif dengan darah transfusi yang mengandung sitrat
Hiperkalsemia
Kelebihan PTH (hormon paratiroid) (penyebab umum) -Hiperparatiroidisme primer : adenoma, hiperplasia -Hiperparatiroidisme tersier
-Sekresi PTH ektopik Penyakit ganas (penyebab umum)
-Kanker sel skuamosa, kankerginjal, kanker ovarium, dll (sekresi PTH-related protein)-Multiple myeloma,kanker payudara (hiperkalsemia osteolitik lokal)
Obat-Golongan thiazid
Pemberian vitamin D yang terlalu banyak-Kelebihan iatrogenik ataukonsumsi pasien sendiri yang berlebihan-Sarkoidosis
Lainnya -Tirotoksikosis, penyakit Addison, gagal ginjal, dll
Hipomagnesemia
Asupan makanan yang tidak adekuat (sayuran hijau, buah buahan, ikan, daging,sereal)
Berkurang penyerapan gastrointestinal (penyebab umum)-Diare-Penyalahgunaan laksatif -Malabsorpsi-Penyakit usus halus
• Wasting dari ginjal (penyebab umum)-Disfungsi tubular oleh karena alkohol-Obat: diuretik loop dan thiazid, aminoglikosida, siklosporin, amfoterisinB, pentamidin-Nekrosis Tubular-Asidosis tubulus ginjal
• Lainnya-Sirosis,-hungry bone syndrome
HIPONATREMIA
Komplikasi → Kejang Tonik klonik umum
Konsentrasi natrium plasma menurun secara cepat sampai 115 mEq / L
Dihentikan dengan peningkatan cepat konsentrasi natrium serum dengan rata-rata hanya 3 – 7mEq / L
Pengobatan untuk hiponatremia simtomatik akut harus cepat → proses patologis otak cepat dan irreversible
Cairan garam hipertonik (3%), merupakan pengobatan yang paling umum untuk hiponatremia simtomatik akut, yang akan menyebabkan penurunan volume otak secara cepat, sehingga dapat menurunkan tekanan intrakranial.
Pengobatan harus menargetkan kenaikan natrium serum menjadi lebih dari 120-125 mEq / L.
HIPERNATREMIA
Meningkatnya kadar natrium plasma dengan cepat hingga
>145 mEq/L
Efek osmolalitas menyebabkan penyusutan otak dan dapat
bermanifestasi sebagai Kejang
Koreksi cepat dengan menurunkan kadar natrium
sebanyak 1 mEq/L/h → cairan hipotonik (larutan garam
hipotonik atau larutan dekstrosa)
HIPOKALSEMIA
Tingkat kalsium plasma <8,5mg/dl atau konsentrasi kalsium terionisasi < 4,0mg/dl
• Hipokalsemia akut akan meningkatkan eksitabilitas neuromuskular → tetani
Manifestasi hipokalsemia akut → kejang dan perubahan status mental• Pengobatan dengan kalsium intravena → terapi yang paling
tepat. • Dosis 100-300 mg kalsium elemental harus diinfus (iv) dalam
waktu lebih dari 10-20 menit. • Infus drip kalsium harus dimulai pada 0,5 mg/kg/jam dan
berlangsung selama beberapa jam, dengan pemantauan ketat kadar kalsium.
HIPERKALSEMIA
Kadar kalsium plasma >10,5 mg/dL.
• Hiperkalsemi dapat menyebabkan hipertensi ensefalopati dan vasokonstriksi → manifestasi sebagai kejang
Koreksi dengan pemberian normal saline → dosis 200-500 mL/jam disertai monitoringSetelah rehidrasi tercapai, berikan 20-40 mg furosemid
HIPOMAGNESEMIAKadar magnesium plasma <1,6 mEq/L (<1,9 mg/dL)
Temuan klinis berupa iritabilitas neuromuskuler, hipereksitabilitas SSP, dan aritmia jantung
Kejang bermanifestasi saat terjadi hipomagnesemia parah (<1 mEq/L)
Koreksi hipomagnesemia ringan dengan pemberian magnesium oral dosis terbagi sebesar 500 mg/hari
Koreksi hipomagnesemia parah dengan bolus MgS 1-2 gram per 5 menit dan infus drip MgS 1-2 gram per jam
TERIMA KASIH