(kop perusahaan) dokumen pemberitahuan adanya...
TRANSCRIPT
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
1
Formulir Nomor: IV.PRO.10.
(KOP PERUSAHAAN)
DOKUMEN PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO
YANG HARUS DISAMPAIKAN OLEH PIALANG BERJANGKA
Dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko ini disampaikan kepada Anda sesuai
dengan Pasal 50 ayat (2) Undang-Undang No. 32 Tahun 1997 tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi.
Maksud dokumen ini adalah memberitahukan bahwa kemungkinan kerugian atau
keuntungan dalam perdagangan Kontrak Berjangka bisa mencapai jumlah yang
sangat besar. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dalam memutuskan untuk
melakukan transaksi, apakah kondisi keuangan Anda mencukupi.
1. Perdagangan Kontrak Berjangka belum tentu layak bagi semua
investor. Anda dapat menderita kerugian dalam jumlah besar dan dalam
jangka waktu singkat. Jumlah kerugian uang dimungkinkan dapat melebihi
jumlah uang yang pertama kali Anda setor (Margin awal) ke Pialang
Berjangka Anda.
Anda mungkin menderita kerugian seluruh Margin dan Margin tambahan
yang ditempatkan pada Pialang Berjangka untuk mempertahankan posisi
Kontrak Berjangka Anda.
Hal ini disebabkan Perdagangan Berjangka sangat dipengaruhi oleh
mekanisme leverage, dimana dengan jumlah investasi dalam bentuk
yang relatif kecil dapat digunakan untuk membuka posisi dengan aset
yang bernilai jauh lebih tinggi. Apabila Anda tidak siap dengan risiko
seperti ini, sebaiknya Anda tidak melakukan perdagangan Kontrak
Berjangka.
2. Perdagangan Kontrak Berjangka mempunyai risiko dan mempunyai
kemungkinan kerugian yang tidak terbatas yang jauh lebih besar dari
jumlah uang yang disetor (Margin) ke Pialang Berjangka. Kontrak
Berjangka sama dengan produk keuangan lainnya yang mempunyai risiko
tinggi, Anda sebaiknya tidak menaruh risiko terhadap dana yang Anda
tidak siap untuk menderita rugi, seperti tabungan pensiun, dana
kesehatan atau dana untuk keadaan darurat, dana yang disediakan untuk
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
2
pendidikan atau kepemilikan rumah, dana yang diperoleh dari pinjaman
pendidikan atau gadai, atau dana yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
3. Berhati-hatilah terhadap pernyataan bahwa Anda pasti mendapatkan
keuntungan besar dari perdagangan Kontrak Berjangka. Meskipun
perdagangan Kontrak Berjangka dapat memberikan keuntungan yang
besar dan cepat, namun hal tersebut tidak pasti, bahkan dapat
menimbulkan kerugian yang besar dan cepat juga. Seperti produk
keuangan lainnya, tidak ada yang dinamakan “pasti untung”.
4. Disebabkan adanya mekanisme leverage dan sifat dari transaksi
Kontrak Berjangka, Anda dapat merasakan dampak bahwa Anda
menderita kerugian dalam waktu cepat. Keuntungan maupun kerugian
dalam transaksi Kontrak Berjangka akan langsung dikredit atau didebet ke
rekening Anda, paling lambat secara harian. Apabila pergerakan di pasar
terhadap Kontrak Berjangka menurunkan nilai posisi Anda dalam Kontrak
Berjangka, Anda diwajibkan untuk menambah dana untuk pemenuhan
kewajiban Margin ke Pialang Berjangka. Apabila rekening Anda berada
dibawah minimum Margin yang telah ditetapkan Lembaga Kliring
Berjangka atau Pialang Berjangka, maka posisi Anda dapat dilikuidasi
pada saat rugi, dan Anda wajib menyelesaikan defisit (jika ada) dalam
rekening Anda.
5. Pada saat pasar dalam keadaan tertentu, Anda mungkin akan sulit
atau tidak mungkin melikuidasi posisi. Pada umumnya Anda harus
melakukan transaksi offset jika ingin melikuidasi posisi dalam Kontrak
Berjangka. Apabila Anda tidak dapat melikuidasi posisi Kontrak Berjangka,
Anda tidak dapat merealisasikan keuntungan pada nilai posisi tersebut
atau mencegah kerugian yang lebih tinggi. Kemungkinan tidak dapat
melikuidasi dapat terjadi, antara lain: jika perdagangan berhenti
dikarenakan aktivitas perdagangan yang tidak lazim pada Kontrak
Berjangka atau subjek Kontrak Berjangka, terjadi kerusakan sistem pada
Bursa Berjangka atau Pialang Berjangka, atau posisi Anda berada dalam
pasar yang tidak likuid. Bahkan apabila Anda dapat melikuidasi posisi
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
3
tersebut, Anda mungkin terpaksa melakukannya pada harga yang
menimbulkan kerugian besar.
6. Pada saat pasar dalam keadaan tertentu, Anda mungkin akan sulit
atau tidak mungkin mengelola risiko atas posisi terbuka Kontrak
Berjangka dengan cara membuka posisi dengan nilai yang sama
namun dengan posisi yang berlawanan dalam kontrak bulan yang
berbeda, dalam pasar yang berbeda atau dalam “subjek Kontrak
Berjangka” yang berbeda. Kemungkinan untuk tidak dapat mengambil
posisi dalam rangka membatasi risiko yang timbul, contohnya: jika
perdagangan dihentikan pada pasar yang berbeda disebabkan aktivitas
perdagangan yang tidak lazim pada Kontrak Berjangka atau “subjek
Kontrak Berjangka”.
7. Anda dapat diwajibkan untuk menyelesaikan Kontrak Berjangka
dengan penyerahan fisik dari “subjek Kontrak Berjangka”. Jika Anda
mempertahankan posisi penyelesaian fisik dalam Kontrak Berjangka
sampai hari terakhir perdagangan berdasarkan tanggal jatuh tempo
Kontrak Berjangka, Anda akan diwajibkan menyerahkan atau menerima
penyerahan “subjek Kontrak Berjangka” yang dapat mengakibatkan
adanya penambahan biaya. Pengertian penyelesaian dapat berbeda
untuk suatu Kontrak Berjangka dengan Kontrak Berjangka lainnya atau
suatu Bursa Berjangka dengan Bursa Berjangka lainnya. Anda harus
melihat secara teliti mengenai penyelesaian dan kondisi penyerahan
sebelum membeli atau menjual Kontrak Berjangka.
8. Anda dapat menderita kerugian yang disebabkan kegagalan sistem
informasi. Sebagaimana yang terjadi pada setiap transaksi keuangan,
Anda dapat menderita kerugian jika amanat untuk melaksanakan
transaksi Kontrak Berjangka tidak dapat dilakukan karena kegagalan
sistem informasi di Bursa Berjangka, penyelenggara maupun sistem
informasi di Pialang Berjangka yang mengelola posisi Anda. Kerugian
Anda akan semakin besar jika Pialang Berjangka yang mengelola posisi
Anda tidak memiliki sistem informasi cadangan atau prosedur yang layak.
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
4
9. Semua Kontrak Berjangka mempunyai risiko, dan tidak ada strategi
berdagang yang dapat menjamin untuk menghilangkan risiko
tersebut. Strategi dengan menggunakan kombinasi posisi seperti spread,
dapat sama berisiko seperti posisi long atau short. Melakukan
Perdagangan Berjangka memerlukan pengetahuan mengenai Kontrak
Berjangka dan pasar berjangka.
10. Strategi perdagangan harian dalam Kontrak Berjangka dan produk
lainnya memiliki risiko khusus. Seperti pada produk keuangan lainnya,
pihak yang ingin membeli atau menjual Kontrak Berjangka yang sama
dalam satu hari untuk mendapat keuntungan dari perubahan harga pada
hari tersebut (“day traders”) akan memiliki beberapa risiko tertentu antara
lain jumlah komisi yang besar, risiko terkena efek pengungkit (“exposure
to leverage”), dan persaingan dengan pedagang profesional. Anda harus
mengerti risiko tersebut dan memiliki pengalaman yang memadai sebelum
melakukan perdagangan harian (“day trading”).
11. Menetapkan amanat bersyarat, seperti Kontrak Berjangka dilikuidasi
pada keadaan tertentu untuk membatasi rugi (stop loss), mungkin
tidak akan dapat membatasi kerugian Anda sampai jumlah tertentu
saja. Amanat bersyarat tersebut mungkin tidak dapat dilaksanakan karena
terjadi kondisi pasar yang tidak memungkinkan melikuidasi Kontrak
Berjangka.
12. Anda harus membaca dengan seksama dan memahami Perjanjian
Pemberian Amanat dengan Pialang Berjangka Anda sebelum
melakukan transaksi Kontrak Berjangka.
13. Pernyataan singkat ini tidak dapat memuat secara rinci seluruh risiko
atau aspek penting lainnya tentang Perdagangan Berjangka. Oleh
karena itu Anda harus mempelajari kegiatan Perdagangan Berjangka
secara cermat sebelum memutuskan melakukan transaksi.
14. Dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko (Risk Disclosure) ini dibuat
dan ditandatangani dalam Bahasa Indonesia.
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
5
PERNYATAAN MENERIMA PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya telah menerima
“DOKUMEN PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO”
mengerti dan menyetujui isinya.
__________,_________________20__
WAKIL PIALANG BERJANGKA NASABAH
YANG MEMBERITAHUKAN YANG MENERIMA PEMBERITAHUAN
ADANYA RISIKO, ADANYA RISIKO,
______________________________ ___________________________
Nama Jelas & Tanda Tangan Nama Jelas & Tanda Tangan*)
Mengetahui,
PT______________________
________________________
Nama Jelas & Tanda Tangan**)
*) untuk Nasabah Perseroan, yang berwenang menandatangani adalah pihak yang
berhak mewakili Perseroan.
**) ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan Pialang Berjangka di Kantor Pusat atau
Kantor Cabang.
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
6
Formulir Nomor: IV.PRO.11.
(KOP PERUSAHAAN)
PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT
Pada hari ini …………, tanggal .……… bulan …..…………… tahun……….., bertempat di
Kantor Pusat atau Kantor Cabang resmi1) Pialang Berjangka PT........................................
dengan alamat ...................................................., kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama : ……………………….
Pekerjaan/jabatan : ……………………….
Alamat : ……………………….
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri atau perusahaan1) ....………………
yang selanjutnya disebut Nasabah,
2. Nama : ……………………… 2)
Pekerjaan/jabatan : ………………………
Alamat : ……………………...
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT….....………………. yang selanjutnya
disebut Pialang Berjangka,
Nasabah dan Pialang Berjangka secara bersama-sama selanjutnya disebut Para Pihak.
Para Pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Pemberian Amanat untuk melakukan
transaksi penjualan maupun pembelian Kontrak Berjangka dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Margin dan Pembayaran Lainnya
(1) Nasabah menempatkan sejumlah dana (Margin) ke Rekening Terpisah
(Segregated Account) Pialang Berjangka sebagai Margin awal dan wajib
mempertahankannya sebagaimana ditetapkan.
(2) membayar biaya-biaya yang diperlukan untuk transaksi yaitu biaya transaksi,
pajak, komisi, dan biaya pelayanan, biaya bunga sesuai tingkat yang berlaku,
dan biaya lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan berkaitan dengan
transaksi sesuai amanat Nasabah, maupun biaya rekening Nasabah.
PERHATIAN !
PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
7
2. Pelaksanaan Amanat
(1) Setiap amanat yang disampaikan oleh Nasabah atau kuasanya yang ditunjuk
secara tertulis oleh Nasabah, dianggap sah apabila diterima oleh Pialang
Berjangka sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dapat berupa amanat tertulis
yang ditandatangani oleh Nasabah atau kuasanya, amanat telepon yang direkam,
dan/atau amanat transaksi elektronik lainnya.
(2) Setiap amanat Nasabah yang diterima dapat langsung dilaksanakan sepanjang
nilai Margin yang tersedia pada rekeningnya mencukupi dan eksekusinya
tergantung pada kondisi dan sistem transaksi yang berlaku yang mungkin dapat
menimbulkan perbedaan waktu terhadap proses pelaksanaan amanat tersebut.
Nasabah harus mengetahui posisi Margin dan posisi terbuka sebelum
memberikan amanat untuk transaksi berikutnya.
(3) Amanat Nasabah hanya dapat dibatalkan dan/atau diperbaiki apabila transaksi
atas amanat tersebut belum terjadi. Pialang Berjangka tidak bertanggung jawab
atas kerugian yang timbul akibat tidak terlaksananya pembatalan dan/atau
perbaikan sepanjang bukan karena kelalaian Pialang Berjangka.
(4) Pialang Berjangka berhak menolak amanat Nasabah apabila harga yang
ditawarkan atau diminta tidak wajar.
3. Antisipasi penyerahan barang
(1) Untuk kontrak-kontrak tertentu penyelesaian transaksi dapat dilakukan dengan
penyerahan atau penerimaan barang (delivery) apabila kontrak jatuh tempo.
Nasabah menyadari bahwa penyerahan atau penerimaan barang mengandung
risiko yang lebih besar daripada melikuidasi posisi dengan offset. Penyerahan
fisik barang memiliki konsekuensi kebutuhan dana yang lebih besar serta
tambahan biaya pengelolaan barang.
(2) Pialang Berjangka tidak bertanggung jawab atas klasifikasi mutu (grade),
kualitas atau tingkat toleransi atas komoditi yang diserahkan atau akan
diserahkan.
(3) Pelaksanaan penyerahan atau penerimaan barang tersebut akan diatur dan
dijamin oleh Lembaga Kliring Berjangka.
4. Kewajiban Memelihara Margin
(1) Nasabah wajib memelihara/memenuhi tingkat Margin yang harus tersedia di
rekening pada Pialang Berjangka sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan
baik diminta ataupun tidak oleh Pialang Berjangka.
(2) Apabila jumlah Margin memerlukan penambahan maka Pialang Berjangka wajib
memberitahukan dan memintakan kepada Nasabah untuk menambah Margin
segera.
(3) Apabila jumlah Margin memerlukan tambahan (Call Margin) maka Nasabah wajib
melakukan penyerahan Call Margin selambat-lambatnya sebelum dimulai hari
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
8
perdagangan berikutnya. Kewajiban Nasabah sehubungan dengan penyerahan
Call Margin tidak terbatas pada jumlah Margin awal.
(4) Pialang Berjangka tidak berkewajiban melaksanakan amanat untuk melakukan
transaksi yang baru dari Nasabah sebelum Call Margin dipenuhi;
(5) Untuk memenuhi kewajiban Call Margin dan keuangan lainnya dari Nasabah,
Pialang Berjangka dapat mencairkan dana Nasabah yang ada di Pialang
Berjangka.
5. Hak Pialang Berjangka Melikuidasi Posisi Nasabah
Nasabah bertanggung jawab memantau/mengetahui posisi terbukanya secara terus-
menerus dan memenuhi kewajibannya. Apabila dalam jangka waktu tertentu dana
pada rekening Nasabah kurang dari yang dipersyaratkan, Pialang Berjangka dapat
menutup posisi terbuka Nasabah secara keseluruhan atau sebagian, membatasi
transaksi, atau tindakan lain untuk melindungi diri dalam pemenuhan Margin tersebut
dengan terlebih dahulu memberitahu atau tanpa memberitahu Nasabah dan Pialang
Berjangka tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat tindakan
tersebut.
6. Penggantian Kerugian Tidak Menyerahkan Barang
Apabila Nasabah tidak mampu menyerahkan komoditi atas Kontrak Berjangka yang
jatuh tempo, Nasabah memberikan kuasa kepada Pialang Berjangka untuk
meminjam atau membeli komoditi untuk penyerahan tersebut. Nasabah wajib
membayar secepatnya semua biaya, kerugian dan premi yang telah dibayarkan oleh
Pialang Berjangka atas tindakan tersebut. Apabila Pialang Berjangka harus
menerima penyerahan komoditi atau surat berharga maka Nasabah bertanggung
jawab atas penurunan nilai dari komoditi atas surat berharga tersebut.
7. Penggantian Kerugian Tidak Adanya Penutupan Posisi
Apabila Nasabah tidak mampu melakukan penutupan atas transaksi yang jatuh
tempo, Pialang Berjangka dapat melakukan penutupan atas transaksi di Bursa.
Nasabah wajib membayar biaya-biaya, termasuk biaya kerugian dan premi yang
telah dibayarkan oleh Pialang Berjangka, dan apabila Nasabah lalai untuk
membayar biaya-biaya tersebut, Pialang Berjangka berhak untuk mengambil
pembayaran dari dana Nasabah.
8. Pialang Berjangka Dapat Membatasi Posisi
Nasabah mengakui hak Pialang Berjangka untuk membatasi posisi terbuka Kontrak
Berjangka Nasabah dan Nasabah tidak melakukan transaksi melebihi batas yang
telah ditetapkan tersebut.
9. Tidak Ada Jaminan atas Informasi atau Rekomendasi
Nasabah mengakui bahwa:
(1) Informasi dan rekomendasi yang diberikan oleh Pialang Berjangka kepada
Nasabah tidak selalu lengkap dan perlu diverifikasi.
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
9
(2) Pialang Berjangka tidak menjamin bahwa informasi dan rekomendasi yang
diberikan merupakan informasi yang akurat dan lengkap.
(3) Informasi dan rekomendasi yang diberikan oleh Wakil Pialang Berjangka yang
satu dengan yang lain mungkin berbeda karena perbedaan analisis fundamental
atau teknikal. Nasabah menyadari bahwa ada kemungkinan Pialang Berjangka
dan pihak terafiliasinya memiliki posisi di pasar dan memberikan rekomendasi
tidak konsisten kepada Nasabah.
10. Pembatasan Tanggung Jawab Pialang Berjangka.
(1) Pialang Berjangka tidak bertanggung jawab untuk memberikan penilaian kepada
Nasabah mengenai iklim, pasar, keadaan politik dan ekonomi nasional dan
internasional, nilai kontrak berjangka, kolateral, atau memberikan nasihat
mengenai keadaan pasar. Pialang Berjangka hanya memberikan pelayanan
untuk melakukan transaksi secara jujur serta memberikan laporan atas transaksi
tersebut.
(2) Perdagangan sewaktu-waktu dapat dihentikan oleh pihak yang memiliki otoritas
(Bappebti/Bursa Berjangka) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada
Nasabah. Atas posisi terbuka yang masih dimiliki oleh Nasabah pada saat
perdagangan tersebut dihentikan, maka akan diselesaikan (likuidasi)
berdasarkan pada peraturan/ketentuan yang dikeluarkan dan ditetapkan oleh
pihak otoritas tersebut, dan semua kerugian serta biaya yang timbul sebagai
akibat dihentikannya transaksi oleh pihak otoritas perdagangan tersebut, menjadi
beban dan tanggung jawab Nasabah sepenuhnya.
11. Transaksi Harus Mematuhi Peraturan Yang Berlaku
Semua transaksi baik yang dilakukan sendiri oleh Nasabah maupun melalui Pialang
Berjangka wajib mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan
Berjangka, kebiasaan dan interpretasi resmi yang ditetapkan oleh Bappebti atau
Bursa Berjangka.
12. Pialang Berjangka tidak Bertanggung jawab atas Kegagalan Komunikasi
Pialang Berjangka tidak bertanggung jawab atas keterlambatan atau tidak tepat
waktunya pengiriman amanat atau informasi lainnya yang disebabkan oleh
kerusakan fasilitas komunikasi atau sebab lain diluar kontrol Pialang Berjangka.
13. Konfirmasi
(1) Konfirmasi dari Nasabah dapat berupa surat, telex, media lain, secara tertulis
ataupun rekaman suara.
(2) Pialang Berjangka berkewajiban menyampaikan konfirmasi transaksi, laporan
rekening, permintaan Call Margin, dan pemberitahuan lainnya kepada Nasabah
secara akurat, benar dan secepatnya pada alamat Nasabah sesuai dengan yang
tertera dalam rekening Nasabah. Apabila dalam jangka waktu 2 x 24 jam setelah
amanat jual atau beli disampaikan, tetapi Nasabah belum menerima konfirmasi
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
10
tertulis, Nasabah segera memberitahukan hal tersebut kepada Pialang Berjangka
melalui telepon dan disusul dengan pemberitahuan tertulis.
(3) Jika dalam waktu 2 x 24 jam sejak tanggal penerimaan konfirmasi tertulis
tersebut tidak ada sanggahan dari Nasabah maka konfirmasi Pialang Berjangka
dianggap benar dan sah.
(4) Kekeliruan atas konfirmasi yang diterbitkan Pialang Berjangka akan diperbaiki
oleh Pialang Berjangka sesuai keadaan yang sebenarnya dan demi hukum
konfirmasi yang lama batal.
(5) Nasabah tidak bertanggung jawab atas transaksi yang dilaksanakan atas
rekeningnya apabila konfirmasi tersebut tidak disampaikan secara benar dan
akurat.
14. Krebenaran Informasi Nasabah
Nasabah memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai data Nasabah
yang diminta oleh Pialang Berjangka dan akan memberitahukan paling lambat dalam
waktu 3 (tiga) hari kerja setelah terjadi perubahan, termasuk perubahan kemampuan
keuangannya untuk terus melaksanakan transaksi.
15. Komisi Transaksi
Nasabah mengetahui dan menyetujui bahwa Pialang Berjangka berhak untuk
memungut komisi atas transaksi yang telah dilaksanakan, dalam jumlah
sebagaimana akan ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Pialang Berjangka.
Perubahan beban (fees) dan biaya lainnya harus disetujui secara tertulis oleh Para
Pihak.
16. Pemberian Kuasa
(1) Nasabah memberikan kuasa kepada Pialang Berjangka untuk menghubungi
bank, lembaga keuangan, Pialang Berjangka lain, atau institusi lain yang terkait
untuk memperoleh keterangan atau verifikasi mengenai informasi yang diterima
dari Nasabah. Nasabah mengerti bahwa penelitian mengenai data hutang pribadi
dan bisnis dapat dilakukan oleh Pialang Berjangka apabila diperlukan. Nasabah
diberikan kesempatan untuk memberitahukan secara tertulis dalam jangka waktu
yang telah disepakati untuk melengkapi persyaratan yang diperlukan.
(2) Nasabah dapat memberikan kuasa kepada pihak lain kecuali kepada pegawai
Pialang Berjangka atau pihak lainnya yang memiliki kepentingan dengan Pialang
Berjangka, untuk menjalankan hak-hak yang timbul atas rekening, termasuk
memberikan instruksi kepada Pialang Berjangka atas rekening yang dimiliki
Nasabah, berdasarkan surat kuasa dalam bentuk dan isi sebagaimana terlampir
(Formulir Nomor: IV.PRO.17.).
17. Pemindahan Dana
Pialang Berjangka dapat setiap saat mengalihkan dana dari satu rekening ke
rekening lainnya berkaitan dengan kegiatan transaksi yang dilakukan Nasabah
seperti pembayaran komisi, pembayaran biaya transaksi, kliring, dan keterlambatan
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
11
dalam memenuhi kewajibannya, tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada
Nasabah. Transfer yang telah dilakukan akan segera diberitahukan secara tertulis
kepada Nasabah.
18. Pemberitahuan
(1) Semua komunikasi, uang, surat berharga, dan kekayaan lainnya harus
dikirimkan langsung ke alamat Nasabah seperti tertera dalam rekeningnya atau
alamat lain yang ditetapkan/diberitahukan secara tertulis oleh Nasabah.
(2) Semua uang harus disetor atau ditransfer langsung oleh Nasabah ke Rekening
Terpisah (Segregated Account) Pialang Berjangka:
Nama : .......................................
Alamat : .......................................
No. Rekening Terpisah : .......................................3)
No. Rekening Terpisah : .......................................3)
No. Rekening Terpisah : .......................................3)
dan dianggap sudah diterima oleh Pialang Berjangka apabila sudah ada tanda
terima bukti setor atau transfer dari pegawai Pialang Berjangka.
(3) Semua surat berharga, kekayaan lainnya, atau komunikasi harus dikirim kepada
Pialang Berjangka:
Nama : .......................................
Alamat : .......................................
Telepon : .......................................
Faksimili : .......................................
E-mail : .......................................
dan dianggap sudah diterima oleh Pialang Berjangka apabila sudah ada tanda
bukti penerimaan dari pegawai Pialang Berjangka.
19. Dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko
Nasabah mengakui menerima dan mengerti Dokumen Pemberitahuan Adanya
Risiko.
20. Jangka Waktu Perjanjian dan Pengakhiran
(1) Perjanjian ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditandatanganinya sampai
disampaikannya pemberitahuan pengakhiran secara tertulis oleh Nasabah atau
Pialang Berjangka.
(2) Nasabah dapat mengakhiri Perjanjian ini hanya jika Nasabah sudah tidak lagi
memiliki posisi terbuka dan tidak ada kewajiban Nasabah yang diemban oleh
atau terhutang kepada Pialang Berjangka.
(3) Pengakhiran tidak membebaskan salah satu Pihak dari tanggung jawab atau
kewajiban yang terjadi sebelum pemberitahuan tersebut.
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
12
21. Berakhirnya Perjanjian
Perjanjian dapat berakhir dalam hal Nasabah:
(1) dinyatakan pailit, memiliki hutang yang sangat besar, dalam proses peradilan,
menjadi hilang ingatan, mengundurkan diri atau meninggal;
(2) tidak dapat memenuhi atau mematuhi perjanjian ini dan/atau melakukan
pelanggaran terhadapnya;
(3) berkaitan dengan angka (1) dan (2) tersebut di atas, Pialang Berjangka dapat:
i). meneruskan atau menutup posisi Nasabah tersebut setelah
mempertimbangkannya secara cermat dan jujur; dan
ii). menolak perintah dari Nasabah atau kuasanya.
(4) Pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud dengan angka (1) dan (2)
tersebut di atas tidak melepaskan kewajiban dari Para Pihak yang berhubungan
dengan penerimaan atau kewajiban pembayaran atau pertanggungjawaban
kewajiban lainnya yang timbul dari Perjanjian.
22. Force Majeur
Tidak ada satupun pihak di dalam Perjanjian dapat diminta pertanggungjawabannya
untuk suatu keterlambatan atau terhalangnya memenuhi kewajiban berdasarkan
Perjanjian yang diakibatkan oleh suatu sebab yang berada di luar kemampuannya
atau kekuasaannya (force majeur), sepanjang pemberitahuan tertulis mengenai
sebab itu disampaikannya kepada pihak lain dalam Perjanjian dalam waktu tidak
lebih dari 24 (dua puluh empat) jam sejak timbulnya sebab itu. Yang dimaksud
dengan Force Majeur dalam Perjanjian adalah peristiwa kebakaran, bencana alam
(seperti gempa bumi, banjir, angin topan, petir), pemogokan umum, huru hara,
peperangan, perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kondisi di bidang ekonomi, keuangan dan Perdagangan Berjangka, pembatasan
yang dilakukan oleh otoritas Perdagangan Berjangka dan Bursa Berjangka serta
terganggunya sistem perdagangan, kliring dan penyelesaian transaksi Kontrak
Berjangka di mana transaksi dilaksanakan yang secara langsung mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Perjanjian.
23. Perubahan atas Isian dalam Perjanjian Pemberian Amanat
Perubahan atas isian dalam Perjanjian ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan
Para Pihak, atau Pialang Berjangka telah memberitahukan secara tertulis perubahan
yang diinginkan, dan Nasabah tetap memberikan perintah untuk transaksi dengan
tanpa memberikan tanggapan secara tertulis atas usul perubahan tersebut.
Tindakan Nasabah tersebut dianggap setuju atas usul perubahan tersebut.
24. Penyelesaian Perselisihan
(1) Semua perselisihan dan perbedaan pendapat yang timbul dalam pelaksanaan
Perjanjian ini wajib diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah untuk
mencapai mufakat antara Para Pihak.
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
13
(2) Apabila perselisihan dan perbedaan pendapat yang timbul tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat, Para Pihak wajib
memanfaatkan sarana penyelesaian perselisihan yang tersedia di Bursa
Berjangka.
(3) Apabila perselisihan dan perbedaan pendapat yang timbul tidak dapat
diselesaikan melalui cara sebagaimana dimaksud pada angka (1) dan angka
(2), maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui Badan
Arbitrase Perdagangan Berjangka Komoditi (BAKTI) berdasarkan Peraturan
dan Prosedur Badan Arbitrase Perdagangan Berjangka Komoditi (BAKTI)/
Pengadilan Negeri __________________ 4) .
25. Bahasa
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam Bahasa Indonesia.
Demikian Perjanjian Pemberian Amanat ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan
ditandatangani oleh Para Pihak dalam keadaan sadar, sehat jasmani rohani dan tanpa
unsur paksaan dari pihak manapun serta dibubuhi meterai yang cukup sehingga
keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Saya telah membaca, mengerti dan setuju terhadap semua ketentuan yang
tercantum dalam perjanjian ini.
_________,__________________
WAKIL PIALANG BERJANGKA, NASABAH,
Meterai
_______________________ __________________________
Nama Jelas & Tanda Tangan Nama Jelas & Tanda Tangan 5)
Mengetahui,
PT______________________,
________________________
Nama Jelas & Tanda Tangan 6)
1) Pilih salah satu, untuk perusahaan sebutkan nama perusahaannya. 2) Pihak yang tercantum di sini harus berstatus sebagai Wakil Pialang Berjangka. 3) Nomor Rekening Terpisah (Segregated Account) dari Pialang Berjangka harus
dicetak. 4) Pilih salah satu dengan mencoret yang tidak perlu, dalam hal dipilih pengadilan
negeri sebutkan nama Pengadilan Negeri yang ditunjuk untuk menyelesaikan perselisihan.
5) untuk Nasabah Perseroan, yang berwenang menandatangani adalah pihak yang berhak mewakili Perseroan.
6) Pihak yang berhak mewakili Pialang Berjangka adalah Direksi, Pimpinan Kantor Cabang atau kuasanya.
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
14
Formulir Nomor: IV.PRO.12.
SURAT PERNYATAAN
Saya, yang bertanda tangan di bawah ini: NAMA : ............................................................................ ALAMAT : ............................................................................ ............................................................................ ............................................................................ KTP/SIM/Paspor*) : ............................................................................
Dengan ini menerangkan dan menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa saya telah mendapat penjelasan dari PT. ..............................................**) yang berkedudukan di ...................................................., melalui Wakil Pialang Berjangka yang bernama ................................... mengenai mekanisme transaksi Perdagangan Berjangka yang akan saya lakukan sendiri. Saya juga telah sepenuhnya membaca, mengerti, serta memahami penjelasan mengenai isi dokumen Perjanjian Pemberian Amanat, dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko, serta semua ketentuan dan peraturan perdagangan (trading rules).
Terhadap apa yang saya jalankan dalam transaksi ini berikut segala risiko yang akan timbul akibat transaksi sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab saya.
Bersama ini saya menyatakan bahwa dana yang saya gunakan untuk bertransaksi di PT. ................................**) adalah milik saya pribadi dan bukan dana pihak lain, serta tidak diperoleh dari hasil penipuan, penggelapan, hasil pencucian uang maupun tindak pidana korupsi dan perbuatan melawan hukum lainnya serta tidak dimaksudkan untuk melakukan pencucian uang.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani serta tanpa paksaan dari pihak manapun.
_______,___________ 20__
Nasabah, Meterai ______________________ Nama :
*) Pilih salah satu **) Isi sesuai dengan nama Pialang Berjangka
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
15
Formulir Nomor: IV.PRO.13.
APLIKASI PEMBUKAAN REKENING TRANSAKSI
Kode Nasabah
Nama Lengkap
Tempat/Tanggal Lahir
No. Identitas
KTP/SIM/Passpor *)
No. NPWP *)
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Nama Istri/Suami *)
Nama Ibu Kandung
Status Perkawinan Tidak Kawin Kawin Janda Duda
Alamat Rumah
Kode Pos
No. Telp Rumah
No. Faksimili Rumah
No. Telp Handphone
Status Kepemilikan Rumah Pribadi Keluarga Sewa/Kontrak Lainnya………
Tujuan Pembukaan
Rekening Hedging Gain Spekulasi Lainnya………
Pengalaman Investasi Ya, Bidang ………… Tidak
Apakah Anda memiliki anggota keluarga yang bekerja di BAPPEBTI/Bursa Berjangka/ Kliring Berjangka?
Ya, …………………….. Tidak
Apakah Anda telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan?
Ya Tidak
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
16
Dalam keadaan darurat, pihak yang dapat dihubungi
Nama
Alamat
Kode Pos
No. Telp
Hubungan dengan anda
Pekerjaan Swasta Wiraswasta Ibu RT Profesional Peg.Neg
Mahasiswa Lain-lainya, sebutkan
Nama Perusahaan
Bidang Usaha
Jabatan
Lama Bekerja Tahun Kantor Sebelumnya Tahun
Alamat Kantor
Kode Pos
No. Telp Kantor
No. Faksimili
Penghasilan Per tahun Antara 100-250 juta Antara 250-500 juta
Di atas 500 juta
Daftar Kekayaan
Rumah Lokasi
Nilai NJOP
Deposit Bank
Jumlah
Lainnya
Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009 Tanggal : 9 Januari 2009
17
Rekening Bank Nasabah Untuk Penarikan
Nama Bank
Cabang
Nomor A/C
No. Tlp
Jenis Rekening Giro Tabungan Lainnya,.........................
Nama Bank
Cabang
Nomor A/C
No. Telp
Jenis Rekening Giro Tabungan Lainnya
Dengan ini saya menyatakan bahwa semua informasi diatas adalah benar dan tepat. Saya akan bertanggung jawab penuh apabila dikemudian hari terjadi sesuatu hal sehubungan dengan ketidakbenaran data yang saya berikan. Mengetahui, Pemohon, Suami/Istri *),
Materai
_______________________ _______________________ Nama : Nama: *) Pilih salah satu