koran indigo
DESCRIPTION
Daily News, Central Sulawesi, IndonesiaTRANSCRIPT
I N F O R M A T I F D I N A M I S G L O B A L
Lampu listrik sering padam, manager ranting PLN Parigi menyalahkan pohon...
* Sekalian saja salahkan rumput dan semak belukar pak....
05 MEI 2014 - TAHUN KE II - EDISI 153 - HARGA RP. 4.000,- SENIN
Kembangkan diri untuk anak negeri, melalui :
Mewujudkan Pengelolaan Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil yang Optimal
1. Terwujudnya Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk yang Optimal.
2. Terwujudnya Pelayanan Pencatatan Sipil yang Profesional.
3. Terwujudnya Pengelolaan Informasi yang dapat di akses oleh Masyarakat.
4. Terwujudnya Pelayanan Administrasi Perkantoran yang Optimal.H. AMIRUDDIN M. DARISE, SE, MMKADIS DUKCAPIL
HADIAH LANGSUNG 2 HELM KEREN,HANDPHONE
MEJA BELAJAR DLL
TANPA DIUNDI !
DP TERJANGKAU!
ANGSURAN RINGAN +
Potongan angsuran 4
bulan
diskon 1 tahun dengan
karmel member motor card
di 25 outlet ternama
BERSAMA BIDANG PMPTK DISDIK PARIGI MOUTONG
Hal tersebut dikemukakan oleh Manager Ranting PT PLN (Persero) wilayah Parigi, Herjun Kompudu. Menurut Herjun, pohon merupakan faktor utama terjadinya byar pet listrik di wilayah Parigi dan sekitar, disamping faktor lain yang belum bersedia ia jelaskan. Padahal, pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana, Poso, dinyatakan normal dan lancar.
KRISIS energi listrik berkepanjangan di wilayah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), khususnya sekitar Kota Parigi dan sekitar, diakibatkan karena banyaknya pohon yang tumbuh di sepanjang ali-ran jaringan listrik. Pohon-pohon ini dinyatakan ‘bersalah’ karena mengganggu dan menghalangi pasokan listrik dari PT Poso Energy, di Kabupaten Poso, menuju Parigi, via gardu listrik yang terletak di wilayah Tambarana.
PALU-Peringati hari buruh sedunia, ra-tusan mahasiswa lakukan aksi demo di depan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Su-lawesi Tengah (Sulteng), Kamis (02/05) pekan lalu. Aksi mahasiswa yang ter-gabung dalam tiga lembaga yakni KPW, PRD dan Nasdem, menuntut agar pihak Disnakertrans menekan perusahaan agar memberikan upah layak pada buruh.
Catherine Wilson
baca dihalaman >> 19
FOKUS INDIGO >> HAL. 10-11