koreksi fiskal sodin

2
Pertemuan I. Koreksi Fiskal Perbedaan Pajak Penghasilan Komersial dengan Fiskal Komersial Perusahaan LK Fiskal (UU Perpajakan, Keputusan MenKeu, DirJen Pajak, dll) LK (SAK, PABU, Metode-metode, dll) 1. Wajib Pajak yang telah mempunyai NPWP diwajibkan untuk menghitung, mengisi menandatangani dan menyampaikan SPT Tahunan ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar. Wajib Pajak sudah punya penghasilan sudah memiliki ketentuan dan ketetapan (diatas PTKP) Definisi Badan sekumpulan orang/sumber modal Perlakuan Pajak masing-masing PT. Firma, Koperasi dll berbeda-beda NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak Fungsi : sebagai identitas untuk menyelesaikan perpajakan ( Administrasi perpajakan) Sanksi : WPOP dikenakan denda 20% lebih tinggi dari tarif atau dari PPH Terhutang dan untuk WP Badan dikenakan denda 100% lebih tinggi dari PPH terhutang Selalu tercantum dalam pengurusan pajak SPT Sarana yang digunakan Wajib Pajak dalam menyelesaikan masalah perpajakan Lampiran : Laporan Keuangan Terdiri dari SPT Tahunan (30 april – denda 2%) SPT Masa (bulanan) 2. Laba komersial berbeda dengan laba fiskal. 3. Adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya yang mengakibatkan perbedaan laba menurut konsep komersial dan laba menurut pajak Laba/Rugi tetap membayar pajak ( lihat dulu penggunaan norma nya) 4. Penghasilan yang diakui dalam laba usaha komersial, tetapi tidak diakui sebagai penghasilan dalam laba usaha kena pajak. Misalnya : penghasilan berupa bunga bank, penghasilan dari hadiah undian, keuntungan dari penjulan saham di pasar modal (Ps 23 karena pemotongan pajaknya bersifat final) PPH Final : pajak sudah dipotong dan tidak dapat diperhitungkan terhadap PPh terhutang pada akhir tahun pajak (penghasilan dari pajak). Contoh PPH ps 4 ayat 2 bunga obligasi dan deviden PPH tidak Final (Kredit Pajak) : pajak yang telah dibayar yang dapat diperhitungkan terhadap PPH berhutang pada akhir tahun pajak. Contoh PPH ps 21, 22, 23. (22 ttg impor yang dibayar di Bea Cukai) 5. Penghasilan yang tidak diakui dalam laba usaha akuntansi komersial, tetapi diakui dalam laba usaha kena pajak. Misalnya sumbangan, hibah, dari pihak yang mempunyai hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan dan penguasaan. 6. Perbedaan yang disebabkan dalam hal pengakuan biaya adalah biaya yang diakui sebagi pengurang laba komersial tetapi tidak diakui sebagai pengurang laba usaha kena pajak. 7. Kelompok biaya-biay tergolong dalam biaya yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (non deductible expense). Misalnya a. Tunjangan berupa pemberian fasilitas kendaraan, perumahan, natura/kenikmatan (untuk kendaraan dan Handphone 50%) b. Biaya entertainment yang tidak dilampiri dengan daftar nominatif c. Biay bunga atas pinjaman kepada bank, bunga bank yang terkena PPH Final d. Biaya pemeliharaan kendaraan yang boleh dibawa pulang oleh karyawan (50%) e. Biaya perjalanan dinas dalam bentuk lumpsum, yang tidak diakui sebagai penghasilan karyawan yang bersangkutan f. Biaya sumbangan 17 agustus g. Biaya berupa denda pajak h. Pengeluaran yang tidak didukung dengan bukti yang memadai 8. Perbedaan yang bersifat tetap (permanen) a. Transaksi yang pengaruhnya ikut diperhitungkan dalam penentuan laba akuntansi, tetapi tidak demikian halnya untuk perpajakan b. Transaksi yang pengaruhnya ikut diperhitungkan dalam penentuan laba kena pajak, tetapi tidak demikian halnya dengan laba akuntansi 9. Perbedaan antara akuntansi dan fiskal dalam kategori perbedaan tetap/permanen a. Penghasilan bunga dari bank b. Penghasilan deviden c. Penghasilan dan hadiah undian d. Keuntungan dari penjualan saham di bursa efek e. Penghasilan berupa sumbangan/hibah dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan, penguasaan. f. Biaya sumbangan/bantuan Wajib Pajak / Subyek Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri - PPH ps 21 sebagai pegawai tetap sebagai tenaga ahli sebagai penyelengara kegiatan Luar Negeri - PPH ps 26 Wajib Pajak Badan (PT, Firma, Koperasi, Yayasan, dll)

Upload: aduh-tania-laper

Post on 21-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

perbedaan pajak penghasilan komersial dan fiskal

TRANSCRIPT

  • Pertemuan I.

    Koreksi Fiskal Perbedaan Pajak Penghasilan Komersial dengan Fiskal

    Komersial Perusahaan LK Fiskal (UU Perpajakan, Keputusan MenKeu, DirJen Pajak, dll)

    LK (SAK, PABU, Metode-metode, dll)

    1. Wajib Pajak yang telah mempunyai NPWP diwajibkan untuk menghitung, mengisi

    menandatangani dan menyampaikan SPT Tahunan ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.

    Wajib Pajak sudah punya penghasilan sudah memiliki ketentuan dan ketetapan (diatas

    PTKP)

    Definisi Badan sekumpulan orang/sumber modal

    Perlakuan Pajak masing-masing PT. Firma, Koperasi dll berbeda-beda

    NPWP

    Nomor Pokok Wajib Pajak

    Fungsi : sebagai identitas untuk menyelesaikan perpajakan ( Administrasi perpajakan)

    Sanksi : WPOP dikenakan denda 20% lebih tinggi dari tarif atau dari PPH Terhutang dan

    untuk WP Badan dikenakan denda 100% lebih tinggi dari PPH terhutang

    Selalu tercantum dalam pengurusan pajak

    SPT

    Sarana yang digunakan Wajib Pajak dalam menyelesaikan masalah perpajakan

    Lampiran : Laporan Keuangan

    Terdiri dari SPT Tahunan (30 april denda 2%) SPT Masa (bulanan)

    2. Laba komersial berbeda dengan laba fiskal.

    3. Adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya yang mengakibatkan perbedaan laba

    menurut konsep komersial dan laba menurut pajak

    Laba/Rugi tetap membayar pajak ( lihat dulu penggunaan norma nya)

    4. Penghasilan yang diakui dalam laba usaha komersial, tetapi tidak diakui sebagai penghasilan

    dalam laba usaha kena pajak. Misalnya : penghasilan berupa bunga bank, penghasilan dari

    hadiah undian, keuntungan dari penjulan saham di pasar modal (Ps 23 karena pemotongan

    pajaknya bersifat final)

    PPH Final : pajak sudah dipotong dan tidak dapat diperhitungkan terhadap PPh terhutang

    pada akhir tahun pajak (penghasilan dari pajak). Contoh PPH ps 4 ayat 2 bunga obligasi

    dan deviden

    PPH tidak Final (Kredit Pajak) : pajak yang telah dibayar yang dapat diperhitungkan

    terhadap PPH berhutang pada akhir tahun pajak. Contoh PPH ps 21, 22, 23. (22 ttg impor

    yang dibayar di Bea Cukai)

    5. Penghasilan yang tidak diakui dalam laba usaha akuntansi komersial, tetapi diakui dalam laba

    usaha kena pajak. Misalnya sumbangan, hibah, dari pihak yang mempunyai hubungan usaha,

    pekerjaan, kepemilikan dan penguasaan.

    6. Perbedaan yang disebabkan dalam hal pengakuan biaya adalah biaya yang diakui sebagi

    pengurang laba komersial tetapi tidak diakui sebagai pengurang laba usaha kena pajak.

    7. Kelompok biaya-biay tergolong dalam biaya yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan

    bruto (non deductible expense). Misalnya

    a. Tunjangan berupa pemberian fasilitas kendaraan, perumahan, natura/kenikmatan (untuk

    kendaraan dan Handphone 50%)

    b. Biaya entertainment yang tidak dilampiri dengan daftar nominatif

    c. Biay bunga atas pinjaman kepada bank, bunga bank yang terkena PPH Final

    d. Biaya pemeliharaan kendaraan yang boleh dibawa pulang oleh karyawan (50%)

    e. Biaya perjalanan dinas dalam bentuk lumpsum, yang tidak diakui sebagai penghasilan

    karyawan yang bersangkutan

    f. Biaya sumbangan 17 agustus

    g. Biaya berupa denda pajak

    h. Pengeluaran yang tidak didukung dengan bukti yang memadai

    8. Perbedaan yang bersifat tetap (permanen)

    a. Transaksi yang pengaruhnya ikut diperhitungkan dalam penentuan laba akuntansi, tetapi

    tidak demikian halnya untuk perpajakan

    b. Transaksi yang pengaruhnya ikut diperhitungkan dalam penentuan laba kena pajak, tetapi

    tidak demikian halnya dengan laba akuntansi

    9. Perbedaan antara akuntansi dan fiskal dalam kategori perbedaan tetap/permanen

    a. Penghasilan bunga dari bank

    b. Penghasilan deviden

    c. Penghasilan dan hadiah undian

    d. Keuntungan dari penjualan saham di bursa efek

    e. Penghasilan berupa sumbangan/hibah dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan usaha,

    pekerjaan, kepemilikan, penguasaan.

    f. Biaya sumbangan/bantuan

    Wajib Pajak / Subyek Pajak

    Wajib Pajak Orang Pribadi

    Dalam Negeri - PPH ps 21

    sebagai pegawai tetap

    sebagai tenaga ahli

    sebagai penyelengara kegiatan

    Luar Negeri - PPH ps 26

    Wajib Pajak Badan (PT, Firma, Koperasi, Yayasan,

    dll)

  • g. Tunjangan natura dan kenikmatan

    h. PPH ps 26 atas royalti yang ditanggung pemberi hasil

    i. Biaya representasi/jamuan yang tidak ada daftar nominatif

    j. Biaya denda dan bunga pajak

    k. Hibah/warisan

    10. Perbedaan yang sifatnya sementara waktu

    Aktiva Tetap : Adalah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk kegiatan

    operasional tidak untuk dijual dan dapat disusutkan. (CA, FA, IA, OA)

    OA bangunan dalam proses, aktiva yang sudah tidak digunakan lagi tetapi masih memiliki

    nilai, koran/majalah/kertas bekas yang masih bisa dijual.

    Aktiva tetap menurut peraturan perpajakan digolongkan sebagai berikut:

    Kelompok Harta Berwujud Masa Manfaat

    Tarif Penyusutan

    Metode Garis Lurus

    Metode Saldo Menurun

    I. Selain Bangunan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4

    4 th 8 th 16 th 20 th

    25 % x HP 12,5 % x HP 6,25 % x HP

    5 % x HP

    50% X NB 25% X NB

    12,5% X NB 10% X NB

    II. Bangunan Permanen Permanen Tidak Permanen

    20 th 10 th

    5 % x HP

    10 % x HP

    - -

    a. Biaya penyusutan aktiva tetap

    b. Amortisasi aktiva tidak berwujud

    c. Rugi penilaian persediaan

    d. Rugi penilaian surat berharga dan investasi saham

    11. Biaya piutang tidak tertagih (UU no 36 tahun 2008) menyatakan bahwa piutang yang dapat

    diakui sebagai biaya adalah piutang yang dapat diakui sebagai biaya adalah piutang yang

    nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat:

    a. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial

    b. Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada Dirjen

    Pajak

    c. Telah diserahkan perkara kepada pengadilan negeri/instansi pemerintah yang menangani

    piutang negara atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang antara

    kreditur dan debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah uang tertentu.